Top Banner

of 23

Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

Feb 23, 2018

Download

Documents

Billy Tmc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    1/23

    LAPORAN PENYULUHAN MANDIRI

    I M U N I S A S I

    Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepanitraan Klinik di Bagian

    Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Disusun Oleh :

    Diyah Septiti Wulan 12202211!

    PUSKESMAS SUKMAJAYA DEPOK

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

    JAKARTA

    2015

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    2/23

    SATUAN ACARA PENYULUHAN

    I. Tuu!""ujuan umum :

    Menam#ah pengetahuan se$ara umum kepada masyarakat %i#u&i#u' yang hadir

    di ()syandu *

    "ujuan Khusus :

    1* Menam#ah pengetahuan dan +a+asan mengenai Imunisasi

    II. B#"$u% K#&'!$!"

    Kegiatan ini #er#entuk penyuluhan #erjudul ,Imunisasi-. yang dilakukan

    dengan menggunakan met)de $eramah dan tanya ja+a# langsung kepada I#u /i#u yang hadir di ()syandu W 12 Sukmajaya Dep)k dengan media yang

    digunakan #erupa lealet*

    III. J#"'( K#&'!$!"

    Kegiatan ini #erupa penyuluhan didaktik*

    IV. P#(#)$! K#&'!$!"

    (eserta dalam kegiatan ini adalah I#u / i#u yang hadir di ()syandu W 12

    Sukmajaya Dep)k*

    V. *!%$u +!" T#,-!$ P#!%(!"!!"

    (enyuluhan dilakukan pada :

    ari : Kamis

    "anggal : 12 3e#ruari 2014

    "empat : ()syandu W 12 Sukmajaya Dep)k

    VI. M!$#)' P#"/uu!"

    "erlampir

    VII. D%u,#"$!(' %#&'!$!""erlampir

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    3/23

    M!$#)' P#"/uu!"

    P#"+!uu!"125

    Imunisasi adalah suatu $ara pem#erian 5aksin untuk meningkatkan keke#alan

    sese)rang se$ara akti terhadap suatu antigen. sehingga #ila kelak ia terpajan pada antigen

    yang serupa tidak terjadi penyakit* 6aksin adalah suatu )#at yang di#erikan untuk

    mem#antu men$egah suatu penyakit* 6aksin mem#antu tu#uh untuk menghasilkan

    anti#)di* 7nti#)di ini #erungsi melindungi terhadap penyakit* 6aksin tidak hanya

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    4/23

    menjaga agar anak tetap sehat. tetapi juga mem#antu mem#asmi penyakit yang serius

    yang tim#ul pada masa kanak&kanak* 6aksin se$ara umum $ukup aman* Keuntungan

    perlindungan yang di#erikan 5aksin jauh le#ih #esar daripada eek samping yang

    mungkin tim#ul* Dengan adanya 5aksin maka #anyak penyakit masa kanak&kanak yang

    serius. yang sekarang ini sudah jarang ditemukan*

    Berdasarkan asal&mulanya. imunitas atau keke#alan di#agi dalam dua hal. yaitu

    pasi dan akti* Keke#alan pasi adalah keke#alan yang diper)leh dari luar tu#uh. #ukan

    di#uat )leh indi5idu itu sendiri* 8)nt)hnya adalah keke#alan pada janin yang diper)leh

    dari i#u atau keke#alan yang diper)leh setelah pem#erian suntikan imun)gl)#ulin*

    Keke#alan akti adalah keke#alan yang di#uat )leh tu#uh sendiri aki#at terpajan pada

    antigen seperti pada imunisasi* Baik pasi maupun akti dapat #erlangsung alami.

    #iasanya #a+aan %$)ngenital' atau didapat %a$9uired'*

    I,u"'$!( -!('3 4!!!" (passive congenital immunity) terdapat pada #ayi #aru

    lahir (neonatus)sampai #ayi #erumur 4 #ulan* e)natus mendapatnya dari i#u se+aktu di

    dalam kandungan. yaitu #erupa ;at anti %anti#)di' yang melalui jalan darah menem#us

    plasenta*

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    5/23

    & live attenuated bacteria or viruses: 5irus atau #akteri liar ini dilemahkan.

    #iasanya dengan $ara pem#iakan #erulang&ulang* Berasal dari 5irus hidup :

    $ampak. ru#ela. p)li) sa#in* Berasal dari #akteri : B8=. demam ti)id

    - killed bacteria or virus. misalnya k)lera. tius a#d)minalis. pertusis. p)li) salk

    - toksoid . $)nt)h : diteria. tetanus. #)tulinum

    Berdasarkan l)kalisasi dalam tu#uh. imunitas di#agi dalam :

    & I,u"'$!( u,)! > imunitas ini terkandung dalam imun)gl)#ulin %Ig'* Setiap

    m)lekul Ig terdiri dari rantai dan ?* antai terdiri dari #erma$am&ma$am tipe.

    tetapi yang terpenting untuk imunitas ialah rantai =. 7 dan M* Oleh karena itu

    dinamakan juga Ig=. Ig7 dan IgM*

    &I,u"'$!( (#u!)

    > terdiri dari : a* ag)sit)sis sel&sel sistem retikul) end)telial* #*

    kemampuan sel tu#uh untuk men)lak dan mengeluarkan #enda asing* $* alergi kulit

    terhadap #enda asing* d* mengenal antigen se$ara $epat dan #ereaksi se$ara $epat

    untuk menghindarkan aki#at #uruk*

    P!$3'('&'12

    Walaupun #elum diper)leh #ukti yang nyata #enar. namun pendapat umum

    menyatakan #ah+a stem $ell merupakan permulaan semua sel yang mengaki#atkan

    imunitas yang menempuh dua jalan yaitu melampaui timus %sel "' dan #ursa %sel B'* Dua

    )rgan ini penting untuk pem#uatan sel imunitas* Dalam #idang imun)l)gi kuman atau

    ra$un kuman %t)ksin' dise#ut se#agai antigen* Bila antigen untuk pertma kali masuk ke

    dalam tu#uh manusia. maka se#agai reaksinya tu#uh akan mem#entuk ;at anti* Bila

    antigen itu kuman. ;at anti yang di#uat tu#uh dise#ut se#agai anti#)di* Selanjutnya #ila

    tu#uh terserang antigen yang sama atau yang telah dikenal terle#ih dahulu. maka p)rt

    d@entrAe pertama&tama akan #erhadapan dengan sel " dan #ila diperlukan maka sel " ini

    akan mem#erikan in)rmasi kepada sel B agar se$epatnya mem#uat imun)gl)#ulin untuk

    memusnahkan antigen terse#ut* alan ke#alikan juga dapat terjadi %sel B mem#erikan

    in)rmasi kepada sel "'. hanya $ara in)rmasi ini #elum diketahui #enar*

    adi pada dasarnya reaksi pertama tu#uh untuk mem#entuk anti#)dy terhadap

    antigen. tidaklah terlalu kuat. karena tu#uh #elum mempunyai pengalaman untuk

    mengatasinya* "etapi pada reaksi yang ke&2. ke&! dan #erikutnya. tu#uh sudah pandai

    mem#uat ;at anti dan pem#entukkannya pun sangat $epat* 7kan tetapi setelah #e#erapa

    #ulan C tahun jumlah ;at anti dalam tu#uh akan #erkurang karena akan dir)m#ak )leh

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    6/23

    tu#uh. sehingga imunitas tu#uh pun akan menurun* 7gar tu#uh tetap ke#al diperlukan

    perangsangan kem#ali )leh antigen*

    Bila sese)rang mendapat imunisasi #aik )ral maupun parenteral maka reaksi

    imunitas akan terjadi pada sel " dan B* )leh karenanya +alaupun imunisasi sudah lama

    di#erikan dan kadar ;at anti dalam darah sudah menurun. #elumlah #erarti #ah+a

    imunitas tu#uh telah hilang* Masih ada imunitas sel %sel "' yang #ila perlu dapat

    mengenal se$ara $epat sehingga pr)duksi ;at anti dapat terjadi*

    I,u"'(!(' /!"& +'!'4%!" 6PPI71

    Imunisasi yang di+aji#kan meliputi B8=. p)li). hepatitis B. D(". dan $ampak*

    BCG (Bacillus Calmette Guerin)125

    6aksinasi B8= mem#erikan keke#alan akti terhadap penyakit tu#erkul)sis

    %"B8'* B8= di#erikan 1 kali se#elum anak #erumur 2 #ulan* 6aksin disuntikkan

    se$ara intrakutan di inserti) m*delt)ideus lengan kanan dengan d)sis 0.04 ml

    untuk #ayi di#a+ah usia 1 tahun dan 0.1 ml untuk anak usia 1 tahun atau le#ih*

    ika di#erikan pada usia le#ih dari 2 #ulan maka uji mant)u terle#ih dahulu. jika

    uji mant)u %E' maka tidak perlu diimunisasi*

    6aksin B8= ulangan tidak dianjurkan )leh karena manaatnya diragukan

    mengingat :

    1* eekti5itas perlindungan hanya 0F

    2* sekitar G0F kasus "B8 #erat ternyata mempunyai parut B8=

    !* kasus de+asa dengan B"7 p)siti di Ind)nesia $ukup tinggi %24&!HF'

    +alaupun mereka telah mendapat B8= pada masa kanak&kanak

    6aksin B8= merupakan 5aksin hidup. maka tidak di#erikan pada pasien

    imun)k)mpr)mais %leukemia. dalam peng)#atan ster)id jangka panjang. atau

    pada pasien I6'*

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    7/23

    eaksi yang mungkin terjadi:

    eaksi l)kal : 1&2 minggu setelah penyuntikan. pada tempat penyuntikan tim#ul

    kemerahan dan #enj)lan ke$il yang tera#a keras* Kemudian #enj)lan ini #eru#ah

    menjadi pustula %gelem#ung #erisi nanah'. lalu pe$ah dan mem#entuk luka ter#uka

    %ulkus'* ?uka ini akhirnya sem#uh se$ara sp)ntan dalam +aktu &12 minggu dengan

    meninggalkan jaringan parut*

    eaksi regi)nal : pem#esaran kelenjar getah #ening ketiak atau leher. tanpa disertai

    nyeri tekan maupun demam. yang akan menghilang dalam +aktu !&H #ulan*

    K)mplikasi yang mungkin tim#ul adalah:

    (em#entukan a#ses %penim#unan nanah' di tempat penyuntikan karena penyuntikan

    yang terlalu dalam* 7#ses ini akan menghilang se$ara sp)ntan* Untuk memper$epat

    penyem#uhan. #ila a#ses telah matang. se#aiknya dilakukan aspirasi %pengisapan

    a#ses dengan menggunakan jarum' dan #ukan disayat*

    ?imadenitis supurati5a. terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu dalam atau

    d)sisnya terlalu tinggi* Keadaan ini akan mem#aik dalam +aktu 2&H #ulan*

    DPT12895

    Imunisasi D(" adalah suatu 5aksin yang melindungi terhadap diteri. pertusis dan

    tetanus*

    Dasar :

    & 5aksin diteri > t)ksin kuman yang dilemahkan %t)ks)id'

    & 5aksin tetanus > t)ks)id

    & 5aksin pertusis > kuman B* pertusis yang dimatikan

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    8/23

    Daya pr)teksi 5aksin diteri dan tetanus adalah 0&J4F. sedangkan pertusis

    adalah 40&H0F* Imunisasi D(" ataupun D" di#erikan Intramuskular atau

    su#kutan dalam* Imunisasi dasar di#erikan se#anyak !. dimulai pada usia !

    #ulan dengan d)sis masing&masing 0.4 ml dengan selang minggu %1 #ulan '.

    kemudian diperkuat dengan imunisasi keempat yang di#erikan 1 tahun setelah

    imunisasi ketiga* Ulangan imunisasi #erikutnya dilakukan pada usia 4 tahun %usia

    masuk sek)lah' masih menggunakan D("* Selanjutnya ulangan imunisasi

    dilakukan setiap 4 tahun dengan menggunakan D" saja tanpa pertusis karena

    5aksin terse#ut tidak dianjurkan pada anak usia le#ih dari G tahun karena reaksi

    dapat le#ih he#at*

    D(" sering menye#a#kan eek samping yang ringan. seperti demam ringan atau

    nyeri di tempat penyuntikan selama #e#erapa hari* ek samping terse#ut terjadi

    karena adanya k)mp)nen pertusis di dalam 5aksin* Untuk mengatasi nyeri dan

    menurunkan demam. #isa di#erikan asetamin)en %atau i#upr)en'* Untuk

    mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga #isa dilakukan k)mpres hangat atau

    le#ih sering menggerak&gerakkan lengan maupun tungkai yang #ersangkutan*

    (ada kurang dari 1F penyuntikan. D"( menye#a#kan k)mplikasi #erikut:

    demam tinggi %le#ih dari 0.4L 8elsius'

    kejang

    kejang demam %resik) le#ih tinggi pada anak yang se#elumnya pernah mengalami

    kejang atau terdapat ri+ayat kejang dalam keluarganya'

    sy)k %ke#iruan. pu$at. lemah. tidak mem#erikan resp)n'*

    ika anak sedang menderita sakit yang le#ih serius dari pada lu ringan. imunisasi

    D(" #isa ditunda sampai anak sehat* ika anak pernah mengalami kejang.

    penyakit )tak atau perkem#angannya a#n)rmal. penyuntikan D(" sering ditunda

    sampai k)ndisinya mem#aik atau kejangnya #isa dikendalikan*

    K)ntraindikasi : ri+ayat anailaksis. enseal)pati. hiperpireksia*

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    9/23

    I,u"'(!(' P'1289

    Imunisasi p)li) mem#erikan keke#alan akti terhadap penyakit p)li)mielitis*

    "erdapat 2 ma$am 5aksin p)li):

    I(6 %Ina$ti5ated ()li) 6a$$ine. 6aksin Salk'. mengandung 5irus p)li) yang telah

    dimatikan dan di#erikan melalui suntikan*

    O(6 %Oral ()li) 6a$$ine. 6aksin Sa#in'. mengandung 5aksin hidup yang telah

    dilemahkan dan di#erikan dalam #entuk pil atau $airan* Bentuk tri5alen %"O(6'

    eekti mela+an semua #entuk p)li). #entuk m)n)5alen %MO(6' eekti mela+an 1

    jenis p)li)*ad+al imunisasi p)li)

    & ()li)&0 di#erikan saat #ayi lahir. karena Ind)nesia merupakan daerah endemik p)li)*

    Mengingat O(6 #erisi 5irus p)li) hidup maka dianjurkan di#erikan saat #ayi

    meninggalkan rumah sakit agar tidak men$emari #ayi lain karena 5irus p)li) 5aksin

    dapat diekskresikan melalui tinja* Untuk keperluan ini. I(6 dapat menjadi alternati*

    & ()li)&1.2.! dapat di#erikan #ersama dengan D(" 1.2.!*

    & ()li)& di#erikan satu tahun setelah p)li) ! atau di#erikan #ersamaan D(" *

    & ()li)&4 di#erikan pada umur 4 tahun atau di#erikan #ersamaan D(" 4*

    Di Ind)nesia umumnya di#erikan 5aksin Sa#in* 6aksin ini di#erikan se#anyak 2

    tetes %0.1 m?' langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan send)k yang

    #erisi air gula* 6aksin Salk mengandung ! tipe. disuntikkan su#kutan. yang

    pertama umur ! #ulan. yang kedua minggu kemudian dan yang ketiga H&G #ulan

    sesudah yang kedua* ek samping tidak ada*

    Manaat 5aksin Salk dan Sa#in se#enarnya sama. namun untuk negara yang

    sedang #erkem#ang 5aksin Sa#in le#ih menguntungkan karena le#ih murah %tanpa

    suntikan'. mudah didistri#usikan dan mudah di#erikan kepada anak*

    K)ntra indikasi pem#erian 5aksin p)li):

    Diare #erat

    (enyakit akut atau demam

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    10/23

    ipersensiti yang #erle#ihan terutama pada ne)misin. p)limiksin. strept)misin'

    =angguan keke#alan %karena )#at imun)supresan. kem)terapi. k)rtik)ster)id'

    Kehamilan

    I,u"'(!(' C!,-!%1295

    Imunisasi $ampak mem#erikan keke#alan akti terhadap penyakit $ampak

    %tampek'* 6aksin disuntikkan se$ara su#kutan dalam se#anyak 0.4 m?. pada umur

    J #ulan* (ada #ayi yang #aru lahir mendapat keke#alan pasi terhadap penyakit

    $ampak dari i#unya yang pernah terineksi m)r#ili dan keke#alan pasi terse#ut

    #ertahan selama H #ulan* 7pa#ila telah mendapat 5aksinasi MM pada usia 14&

    1 #ulan ulangan $ampak pada umur 4 tahun tidak diperlukan* "etapi #ila anak

    #aru datang pada usia diatas 12 #ulan dan ia #elum pernah menderita penyakit

    $ampak maka se#aiknya 5aksinasi segera dilakukan*

    K)ntra indikasi pem#erian 5aksin $ampak:

    ineksi akut yang disertai demam le#ih dari !L 8elsius

    gangguan sistem keke#alan

    pemakaian )#at imun)supresan

    alergi terhadap pr)tein telur

    kehamilan

    ek samping yang mungkin terjadi #erupa demam. ruam kulit. diare.

    k)njungti5itis dan kejang yang ringan. serta ensealitis dalam +aktu !0 hari

    setelah imunisasi %kejadian 1 diantara satu juta suntikan'*

    I,u"'(!(' H#-!$'$'( B19

    Imunisasi #ertujuan untuk mendapat keke#alan akti terhadap penyakit hepatitis B*

    ?)kasi penyuntikan di daerah delt)id se$ara intramuskular. dengan d)sis 0.4 ml*

    ad+al imunisasi :

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    11/23

    Imunisasi hepatitis B di#erikan sedini mungkin setelah lahir. mengingat paling tidak

    !.JF i#u hamil merupakan pengidap hepatitis dengan resik) transmisi maternal

    se#esar 4F

    epatitis B II di#erikan dengan inter5al 1 #ulan dari hepatitis B I %saat #ayi #erumur

    1 #ulan'

    epatitis B III di#erikan dengan inter5al 2&4 #ulan setelah hepatitis B II %saat #ayi

    umur !&H #ulan'

    7pa#ila semula status #s7g i#u tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan

    selanjutnya diketahui #ah+a #s7g i#u p)siti maka masih dapat di#erikan BIg 0.4 ml

    se#elum #ayi #erumur G hari* 6aksinasi hepatitis B dapat di#erikan kepada i#u hamil

    dengan aman dan tidak mem#ahayakan janin.

    7pa#ila sampai umur 4 tahun anak #elum pernah memper)leh imunisasi hepatitis B.

    maka se$epatnya di#erikan* Ulangan imunisasi hepatitis B %hep B I6' dapat

    dipertim#angkan pada umur 10&12 tahun*

    eaksi imunisasi : segera setelah imunisasi dapat tim#ul demam yang tidak tinggi. pada

    tempat penyuntikan tim#ul kemerahan. pem#engkakan. nyeri rasa mual dan nyeri sendi*

    Imunisasi tidak dapat di#erikan kepada anak yang menderita sakit #erat* ek samping

    yang #erarti tidak pernah dilap)rkan*

    I,u"'(!(' /!"& +'!"u)%!"1

    Imunisasi yang dianjurkan di#erikan kepada #ayi C anak namun #elum masuk ke dalam

    pr)gram imunisasi nasi)nal adalah MM. i#. "i)id. epatitis 7. 6arisela. dan

    inluen;a*

    MMR195

    Imunisasi MM mem#eri perlindungan terhadap measles. mumps dan ru#ella.

    5aksin MM mengandung ketiga 5irus terse#ut yang telah dilemahkan* 6aksin

    MM di#erikan pada umur 14&1 #ulan dengan d)sis satu kali 0.4 ml. se$ara

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    12/23

    su#kutan* MM di#erikan minimal 1 #ulan se#elum atau setelah penyuntikkan

    imunisasi lainnya*

    7pa#ila se)rang anak telah mendapat imunisasi MM pada umur 12&1 #ulan.

    imunisasi $ampak&2 pada umur 4&H tahun tidak perlu di#erikan* Ulangan

    di#erikan pada umur 10&12 tahun atau 12&1 tahun %se#elum pu#ertas'*

    eaksi imunisasi : kadang&kadang tim#ul kenaikan suhu ringan pada hari ke&4

    atau ke&G atau rasa nyeri dan kemerahan pada tempat suntikan*

    ika anak sakit. imunisasi se#aiknya ditunda sampai anak pulih* Imunisasi MM

    se#aiknya tidak di#erikan kepada:

    7lergi yang #erat %gelatin atau ne)misin'

    anak dengan demam akut

    anak yang ! #ulan yang lalu menerima gamma gl)#ulin

    anak yang mengalami gangguan keke#alan tu#uh aki#at kanker. leukemia.

    lim)ma maupun aki#at )#at prednis)n. ster)id. kem)terapi. terapi penyinaran

    atau )#ati imun)supresan*

    +anita hamil atau +anita yang ! #ulan kemudian hamil

    I,u"'(!(' H'4195

    Imunisasi i# mem#antu men$egah ineksi )leh aem)philus inluen;a tipe #*

    Organisme ini #isa menye#a#kan meningitis. pneum)nia dan ineksi tengg)r)kan

    #erat yang #isa menye#a#kan anak tersedak*

    "erdapat dua jenis 5aksin i# k)njugasi yang #eredar di Ind)nesia yaitu ((&"

    dan ((&OM( (PRP outer membrane protein complex)*

    ad+al imunisasi :

    6aksin ((&" di#erikan pada umur 2. . dan H #ulan

    6aksin ((&OM( di#erikan pada umur 2 dan #ulan

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    13/23

    6aksin i# dapat di#erikan se$ara #ersamaan dengan D(" dalam #entuk

    5aksin k)m#inasi dalam kemasan preilled syringe 0.4 ml*

    6aksin i# #aik ((&" ataupun ((&OM( perlu diulang pada umur 1 #ulan

    7pa#ila anak datang pada umur 1&4 tahun. i# hanya di#erikan 1 kali*

    D)sis :

    Satu d)sis 5aksin i# #erisi 0.4 ml. di#erikan se$ara intramuskular*

    Imunisasi i# tidak dianjurkan pada +anita hamil. #ila terdapat demam danhipersensiti5itas terhadap k)mp)nen 5aksin* ek samping yang serius tidak

    pernah dilap)rkan. namun dapat terjadi reaksi l)kal #erupa pem#engkakan. nyeri.

    dan kemerahan kulit atau reaksi umum #erupa ruam kulit. demam dan urtikaria*

    I,u"'(!(' D#,!, T'3'+1895

    Imunisasi ini di#erikan untuk memper)leh keke#alan akti terhadap penyakit

    demam ti)id* "erdapat 2 jenis 5aksin yaitu 5aksin suntikan %p)lisakarida' dan

    )ral* 6aksin capsular Vi polysaccharidadi#erikan pada umur le#ih dari 2 tahun.

    ulangan setiap ! tahun* Sedangkan 5aksin )ral di#erikan pada umur le#ih dari H

    tahun. dikemas dalam ! d)sis dengan inter5al selang hari %hari 1. !. dan 4'*

    Imunisasi ulangan dilakukan setiap !&4 tahun*

    6aksin demam ti)id )ral :

    Kapsul harus ditelan utuh dan tidak #)leh dipe$ahkan karena kuman dapat

    dimatikan )leh asam lam#ung*

    6aksin tidak #)leh di#erikan #ersamaan dengan anti#i)tik. sul)namid. atau

    antimalaria yang akti terhadap salm)nella*

    6aksin p)lisakarida parenteral :

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    14/23

    Susunan 5aksin p)lisakarida setiap 0.4 ml mengandung kuman salm)nella

    typhi. p)lisakarida 0.024 mg. en)l dan larutan #uer yang mengandung

    natrium kl)rida. dis)dium )sat. m)n)s)dium )sat dan pelarut untuk

    suntikan*

    K)ntraindikasi > alergi terhadap #ahanahan dalam 5aksin. juga pada saat

    demam. penyakit akut maupun kr)nik pr)gresi*

    eaksi imunisasi pada pem#erian 5aksin )ral dapat dijumpai demam. men$ret.

    muntah dan kemerahan kulit. sedangkan 5aksin suntikan hanya nyeri ringan.

    kemerahan. dan pem#engkakan pada tempat suntikan*

    ek samping yang #er#ahaya jarang sekali terjadi*

    I,u"'(!(' H#-!$'$'( A19

    Imunisasi ini #ertujuan untuk mem#erikan keke#alan akti terhadap penyakit hepatitis 7*

    di Ind)nesia telah #eredar k)m#inasi hepatitis BChepatitis 7*

    ad+al imunisasi :

    6aksin hep 7 di#erikan pada umur le#ih dari 2 tahun

    6aksin k)m#inasi tidak di#erikan pada #ayi kurang dari 12 #ulan* Maka 5aksin

    k)m#inasi ini diindikasikan terutama untuk mengejar imunisasi pada anak yang

    #elum pernah mendapat imunisasi hep B se#elumnya atau 5aksinasi hep B yang tidak

    lengkap*

    D)sis pem#erian :

    D)sis G20 U di#erikan dua kali dengan inter5al H #ulan. intramuskular di daerah

    delt)id*

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    15/23

    K)m#inasi hepBChep7 %#erisi hepB 10 mg dan hep7 G20N' dalam kemasan preilled

    syringe 0.4 ml intramuskular

    eaksi imunisasi #iasanya #erupa kemerahan dan pem#engkakan pada daerah suntikkan.

    kadang&kadang demam. lesu. mual. muntah dan hilang nasu makan*

    I,u"'(!(' V!)'(#!189

    6aksin 5arisela #erisi 5irus 5arisela ;)ster strain OK7 hidup yang telah dilemahkan.

    kemasan dalam #entuk #eku&kering*

    ad+al imunisasi :

    Direk)mendasikan pada umur 10&12 tahun yang #elum terpajan

    Untuk anak yang mengalami k)ntak dengan pasien 5arisela. 5aksinasi dapat men$egah

    apa#ila di#erikan dalam kurun +aktu G2 jam setelah k)ntak*

    D)sis :

    D)sis 0.4 ml. su#kutan. 1 kali*

    Untuk umur le#ih dari 1! tahun atau de+asa. di#erikan 2 kali dengan jarak &minggu*

    K)ntraindikasi :

    6aksin tidak dapat di#erikan pada keadaan demam tinggi. hitung lim)sit 1200CNl atau

    adanya #ukti deisiensi imun seluler seperti selama peng)#atan induksi penyakit

    keganasan atau ! tahun ase radi)terapi. pasien dalam peng)#atan k)rtik)ster)id. dan

    pasien yang alergi terhadap ne)misin*

    K#!+'!" '%u$!" P!(:! I,u"'(!('1

    K!('3'%!('

    "idak semua kejadian ikutan pas$a imunisasi %KI(I' dise#a#kan )leh imunisasi karena

    se#agian #esar ternyata tidak ada hu#ungannya dengan imunisasi* Oleh karena itu untuk

    menentukan KI(I diperlukan keterangan mengenai :

    Besar rekuensi kejadian KI(I pada pem#erian 5aksin tertentu

    Siat kelainan terse#ut l)kal atau sistemik

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    16/23

    Derajat sakit resipien. apakah memerlukan pera+atan. menderita $a$at. atau

    menye#a#kan kematian

    7pakah penye#a# dapat dipastikan. diduga. atau tidak ter#ukti. dan

    7pakah dapat disimpulkan #ah+a KI(I #erhu#ungan dengan 5aksin. kesalahan

    pr)duksi. atau kesalahan pr)sedur*

    K)mnas (engkajian dan (enanggulangan KI(I mengel)mp)kkan eti)l)gi KI(I dalam 2

    klasiikasi. yaitu :

    1* Klasiikasi lapangan menurut WO Western (a$ii$ %1JJJ' untuk petugas kesehatan

    di lapangan*

    Sesuai dengan manaatnya di lapangan maka K (( KI(I memakai kriteria WO

    untuk memilah KI(I dalam lima kel)mp)k penye#a#. yaitu :

    Kesalahan pr)gram

    se#agian #esar kasus KI(I #erhu#ungan dengan masalah pr)gram dan teknik

    pelaksanaan imunisasi yang meliputi kesalahan pr)gram penyimpanan.

    pengel)laan. dan tata laksana pem#erian 5aksin. misalnya :

    o d)sis antigen %terlalu #anyak'

    o l)kasi dan $ara menyuntik

    o sterilisasi semprit dan jarum suntik

    o jarum #ekas pakai

    o tindakan dan antiseptik

    o k)ntaminasi 5aksin dan peralatan suntik

    o penyimpanan 5aksin

    o pemakaian sisa 5aksin

    o jenis dan jumlah pelarut 5aksin

    o tidak memperhatikan petunjuk pr)dusen %petunjuk pemakaian. indikasi

    k)ntra'

    eaksi suntikan

    Semua gejala klinis yang terjadi aki#at trauma tusuk jarum suntik #aik langsung

    maupun tidak langsung harus di$atat se#agai reaksi KI(I* eaksi suntikan

    langsung misalnya rasa sakit. #engkak dan kemerahan pada tempat suntikan.

    sedangkan reaksi suntikan tidak langsung misalnya rasa takut. pusing. mual

    sampai sink)pe*

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    17/23

    eaksi 5aksin

    =ejala KI(I yang dise#a#kan induksi 5aksin umumnya sudah dapat diprediksi

    terle#ih dahulu karena merupakan reaksi simpang 5aksin dan se$ara klinis

    #iasanya ringan* Walaupun demikian dapat saja terjadi gejala klinis he#at seperti

    reaksi anailaksis sistemik dengan risik) kematian* eaksi simpang ini sudah

    teridentiikasi dengan #aik dan ter$antum dalam petunjuk pamakaian tertulis )leh

    pr)dusen se#agai indikasi k)ntra. indikasi khusus. perhatian khusus. atau

    #er#agai tindakan dan perhatian spesiik lainnya termasuk kemungkinan interaksi

    dengan )#at atau 5aksin lain* (etunjuk ini harus diperhatikan dan ditanggapi

    dengan #aik )leh pelaksana imunisasi*

    K)insiden %akt)r ke#etulan'

    Seperti telah dise#utkan maka kejadian yang tim#ul ini terjadi se$ara ke#etulan

    saja setelah imunisasi* Indikat)r akt)r ke#etulan ditandai dengan ditemukannya

    kejadian yang sama disaat #ersamaan pada kel)mp)k p)pulasi setempat dengan

    karakteristik serupa tetapi tidak mendapat imunisasi*

    Se#a# tidak diketahui

    Bila kejadian atau masalah yang dilap)rkan #elum dapat dikel)mp)kkan ke

    dalam satu penye#a# maka untuk sementara dimasukkan ke dalam kel)mp)k inisam#il menunggu in)rmasi le#ih lanjut* Biasanya dengan kelengkapan in)rmasi

    terse#ut akan dapat ditentukan kel)mp)k penye#a# KI(I*

    Klasiikasi lapangan ini dapat dipakai se#agai pen$atatan dan pelap)ran KI(I*

    WO pada tahun 1JJ1 melalui expanded programme on imunisation %(I' telah

    menganjurkan agar pelap)ran KI(I di#uat )leh semua negara* Untuk negara

    #erkem#ang yang paling penting adalah #agaimana meng)nt)rl 5aksin dan

    mengurangi programmatic errors. termasuk $ara menggunakan alat suntik dengan

    #aik. alat yang sekali pakai. dan $ara penyuntikan yang #enar sehingga transmisi

    pat)gen melalui darah dapat dihindarkan* Ditekankan pula #ah+a untuk memperke$il

    terjadinya KI(I harus selalu diupayakan peningkatan ketelitian pem#erian imunisasi

    selama pr)gram imunisasi dilaksanakan*

    2* klasiikasi kausalitas menurut IOM 1JJ1 dan 1JJ untuk telaah k)mnas (( KI(I*

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    18/23

    Vaccine Safety ommitee %1JJ' mem#uat klasiikasi KI(I yang sedikit #er#eda

    dengan lap)ran ommitee !nstitute of "edicine%1JJ1' dan menjadi dasar klasiikasi

    saat ini. yaitu :

    o "idak terdapat #ukti hu#ungan kausal

    o Bukti tidak $ukup untuk menerima atau men)lak hu#ungan kausal

    o Bukti memperkuat pen)lakan hu#ungan kausal

    o Bukti memperkuat penerimaan hu#ungan kausal

    o Bukti memastikan hu#ungan kausal

    P#!-)!"

    KI(I adalah insiden medik yang terjadi setelah imunisasi dan dianggap dise#a#kan )leh

    imunisasi* K)mnas (engkajian dan penanggulangan KI(I menetapkan #ah+a KI(I adalah

    semua kejadian penyakit atau kematian dalam kurun +aktu 1 #ulan setelah imunisasi*

    Meskipun masyarakat seringkali #eranggapan #ah+a insiden medik setelah imunisasi

    selalu dise#a#kan )leh imunisasi. insiden umumnya terjadi se$ara ke#etulan %k)insiden'*

    Se#agian yang #eranggapan #ah+a 5aksin se#agai penye#a# KI(I juga keliru* (enye#a#

    se#enarnya adalah kesalahan pr)gram yang se#etulnya dapat di$egah* Untuk menemukan

    penye#a# KI(I kejadian terse#ut harus dideteksi dan dilap)rkan*

    KI(I yang harus dilap)rkan adalah semua kejadian yang #erhu#ungan dengan imunisasi

    seperti :

    o 7#ses pada tempat suntikan

    o Semua kasus limadenitis B8=

    o Semua kematian yang diduga )leh petugas kesehatan atau masyarakat #erhu#ungan

    dengan imunisasi

    o Semua kasus ra+at inap. yang diduga )leh petugas kesehatan atau masyarakat

    #erhu#ungan dengan imunisasi

    o Insiden medik #erat atau tidak la;im yang diduga )leh petugas kesehatan atau

    masyarakat #erhu#ungan dengan imunisasi

    T'"+!% !"u$

    (ela$akan harus dilakukan segera setelah lap)ran diserahkan tanpa ditunda* (ela$akan

    dimulai )leh petugas kesehatan yang mendeteksi KI(I. atau )leh super5is)r yang melihat

    p)la tertentu di daerah #inaannya* Di lain pihak. dalam #e#erapa keadaan untuk KI(I

    tertentu tidak perlu dilakukan tindak lanjut. seperti penyakit yang tidak #erhu#ungan

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    19/23

    dengan imunisasi. seperti pneum)nia setelah penyuntikan D("* Meskipun demikian

    apa#ila )rang tua pasien atau pihak keluarga menganggap kejadian terse#ut #erhu#ungan

    dengan imunisasi. #erikan kesempatan kepada mereka untuk mendiskusikan masalah

    terse#ut dengan etuas kesehatan*

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    20/23

    LAMPIRAN DOKUMENTASI

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    21/23

    Laporan Penyuluhan I M U N I S A S I

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    22/23

  • 7/24/2019 Laporan Penyuluhan Mandiri i m u n i s A

    23/23

    2* Sta (engajar Ilmu Kesehatan 7nak 3K UI* (ediatri (en$egahan* Dalam : assan .

    7latas . ?atie 7. (enyunting* Buku 7jar Ilmu Kesehatan 7nak* disi ke&1. akarta :

    Balai (ener#it. 1J4* h* 1&22*

    !* Waha# Samik 7* (raktek / praktek imunisasi* Dalam : Bart K. (enyunting* els)n

    Ilmu kesehatan 7nak* disi ke&14. 2000*h*12

    * 7meri$an 7$ademy ) (ediatri$s* e$)mmended Immuni;ati)n S$hedules )r

    8hildren and 7d)les$ents / United States. 200G dari : http:CC+++*pediatri$s*)rg

    diakses tanggal 1 anuari 200G*

    4* http:CC+++*medi$ast)re*$)m. http:CC+++*+h)*intCmedia$entreCa$tsheetsCs2JCenC.

    http:CC+++*medsae*g)5t*n;Cpr)sCdatasheetC5C5aigripinj*htmC tentang penjelasan

    imunisasi

    H* =lau#er * "he Immuni;ati)n Deli5ery e$ti5eness 7ssessment S$)re* )urnal )

    (ediatri$s*uly 200!>I : e!J&e&4

    8)hen . dkk* (hysi$ian Kn)+ledge ) 8at$h&up egimens and 8)ntraindi$ati)ns

    )r $hildh))d Immuni;ati)s* )urnal ) (ediatri$s* May 200! : III : J24&J!2

    L P l h I M U N I S A S I

    http://www.pediatrics.org/http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs289/en/http://www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/v/vaxigripinj.htm/http://www.medicastore.com/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs289/en/http://www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/v/vaxigripinj.htm/http://www.pediatrics.org/