Top Banner
LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Sartika Devi Putri E.A.A NIM. 14148115 Angga Setyo Apriyono NIM. 14148139 PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM JURUSAN SENI MEDIA REKAM FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA SURAKARTA 2015
12

LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

Jan 31, 2018

Download

Documents

lycong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

LAPORAN PENGAMATAN

SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN

Disusun Untuk memenuhi Tugas

Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara

Dosen Pengampu

Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.

Sartika Devi Putri E.A.A NIM. 14148115

Angga Setyo Apriyono NIM. 14148139

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM

JURUSAN SENI MEDIA REKAM

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

SURAKARTA

2015

Page 2: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

BAB I

1.1 Latar Belakang

Pembuatan laporan ini dilatar belakangi oleh adanya tugas Wawasan Budaya Nusantara

untuk mengamati peradaban manusia dan asal-usul Bangsa Indonesia di Museum

Purbakala Sangiran. Sehingga penulis dapat mengerti dan memahami bagaimana sejarah

peradaban manusia, asal-usul nenek moyang Bangsa Indonesia, dan bagaimana cara

manusia purba bermigrasi.

1.2 Tujuan

Tujuan diadakannya kegiatan pengamatan di Museum Purbakala Sangiran adalah

1.2.1 Mahasiswa dapat memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Budaya Nusantara

1.2.2 Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung fosil- fosil dan migrasi manusia

1.2.3 Mahasiswa dapat mengetahui asal-usul nenek moyang Bangsa Indonesia

1.3 Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari / Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2015

Waktu : 13.00 – 16.00 WIB

Tempat : Museum Purbakala Sangiran

Page 3: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

BAB II

2.1 Situs Manusia Purba Sangiran

Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba

terpenting yang ada di dunia menurut para ahli. Di sangiran di temukan fosil homo

erectus berjumlah 100 individu dan merupakan 50 % fosil sejenis yang di temukan di

dunia. Beberapa fosil manusia ditemukan di sini, diantaranya adalah

2.1.1 Ramapithecus

Ramapithecus adalah primata paling purba yang memiliki tinggi tidak lebih

dari 1 meter. Diperkirakan hidup sekitar 15 juta – 30 juta tahun yang lalu.

Temuan beberapa gigi dan rahang atas dan bawah mempunyai bentuk

hominid.

2.1.2 Australopithecus Africanus

Merupakan manusia purba yang selain memakan tumbuhan dan buah, juga

telah menjadi pemakan daging. Sehingga mereka merupakan spesies pertama

Page 4: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

yang melakukan perburuan bintang besar. Temuan tulang binatang

yang berasosiasi langsung dengan fosil ini membuktikan hal tersebut.

Di perkiraan mereka hidup sekitar 2-3 juta tahun yang lalu.

2.1.3 Australopithecus Robustus dan Australopithecus Boisei

Australopithecus boisei dan Australopithecus robustus adalah dua jenis

Australopithecus bertipe kekar. Perbedaan tipe kekar dan ramping

(Austalopithecus africanus) ini merupakan penyesuaian terhadap makanan

yang berbeda. Tipe kekar diperkirakan sebagai vegetarian sejati yang

menggantungkan makanan sepenuhnya kepada tumbuh – tumbuhan dan daun

– daunan keras yang memerlukan komponen penghancur dan penggiling yang

kuat. Ciri yang menonjol adalah pada bagian tengah atap tengkorak ditemukan

igir yang memanjang kebelakang. Ini merupakan tautan otot pengunyah

dengan tulang parietal.

Page 5: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

2.1.4 Homo Habilis

Homo Habilis hidup sekitar 2,5 juta tahun silam

dan dianggap memegang peran penting dalam

proses evolusi manusia. Homo Habilis merupakan

jenis pertama yang memiliki kebudayaan. Mereka

mampu menciptakan alat-alat batu dengan teknik

yang sederhana di lembah Olduvai. Kebudayaan

mereka pun terkenal dengan Oldowan.

2.1.5 Homo Erectus

Homo erectus adalah manusia penjelajah pertama di dunia. Hidup sekitar 1,89

juta tahun sampai 143.000 tahun yang lalu. Homo erectus juga telah bisa

menguasai penggunaan api. Homo erectus mampu menyebar ke berbagai

belahan dunia dan beradaptasi dengan baik di iklim Plestosen. Homo erectus

juga telah mengembangkan jenis pelayaran yang paling kuno untuk

menyeberang ke pulau lain melalui laut.

2.1.6 Cro-Magnon

Page 6: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

Manusia Cro-Magnon adalah seniman ulung pertama, meninggalkan warisan

kaya dalam bentuk lukisan gua, pahatan, dan patung ukir. Di perkirakan hidup

sekitar 60.000 hingga 8000 tahun yang lalu. Cro-Magnon telah

mengembangkan pisau, pahat, tombak pelempar, busur dan anak panah.

2.1.7 Homo Sapiens

Sejak 100.000 tahun silam, spesies ini telah

berkembang dengan pesat. Dengan kemampuan yang

dimilikinya ia mampu menciptakan peradaban dan

teknologi tinggi, homo sapiens pun diperkirakan sudah

memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia

sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana dengan

hidup sebagai pengembara. Terdapat Teori

Penggusuran, Teori ini berpendapat bahawa semua

manusia modern berasal dari homo erectus yang berevolusi menjadi homo

sapiens di afrika. Dari sini mereka lalu tersebar luas ke berbagai dunia dan

menggantikan homo erectus yang terlebih dahulu bermigrasi dan hidup di

berbagai tempat di unia. Homo erectus di luar Afrika semuannya punah secara

genetika telah dibuktikan bahwa seluruh manusia di dunia berasal dari satu ibu

yang dulunya tinggal di afrika.

2.2 Migrasi Manusia

2.2.1 Homo erectus

Page 7: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

adalah manusia purba pertama yang bermigrasi ke luar Afrika dan menyebar

hingga ke Eropa dan Asia Timur, termasuk Indonesia. Para ahli menduga

migrasi terjadi akibat perubahan lingkungan yang cukup besar sebelum 1 juta

tahun lalu. Migrasi Homo erectus berjalan cukup lambat. Mereka hanya

berpindah rata-rata 20 km dalam satu generasa (sekitar 30 tahun), sehingga

dibutuhkan sedikitnya 25.000 tahun untuk mencapai Cina atau Jawa.

Mereka harus menyesuaikan diri dengan habitat baru. Ketika mencapai daerah

dingin (Eropa) atau yang lebih tertutup (tropis Asia) warna kulit mereka akan

menyesuaikan, bisa berubah menjadi lebih terang ataupun lebih gelap.

Ada 3 tipe Homo erectus :

- Homo erectus arkaik

Mempunyai ciri fisik yang paling kekar, dengan gigi geligi yang kuat

dan diduga lebih banyak memakan tumbuhan. Fosilnya dikenal dengan nama

Meganthropus Palaeojavancus, Pithecanthropus robustus (Sangiran) dan

Pithecanthropus mojokertoensis (Perning, Mojokerto).

- Homo erectus tipik

Wajahnya lebih mungil, dahi landai dan agak tonggos. Termasuk

temuan pertama Eugene Dubois di Trinil. Jenis ini paling banyak ditemukan di

Page 8: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

situs-situs jawa, terutama Ssangiran, Ngawi, Sambungmacan. Oleh karena itu

dinamai Homo erectus tipik (dari typical) atau klasik (Classical).

- Homo erectus progresif

Jenis yang paling maju, volume otak lebih besar, dahi agak meninggi.

Fosilnya banyak ditemukan di situs Ngandong, dikenal sebagai

Pithecanthropus soloensis.

2.2.2 Homo Sapiens

Pada sekitar 130.000 tahun lalu muncul Homo sapiens muncul di

Afrika. Mereka menyebar keluar Afrika sekitar 100.000 tahun lalu. Sekitar

90.000 tahun lalu mereka telah menghuni Gua Skhul di Lereng Gunug Carmel

yang menghasilkan setidaknya 10 tengkorak Homo sapiens. Cina dan mungkin

Indonesia mulai dijelajahi oleh Homo sapiens sejak 70.000 tahun yang lalu.

Kemudian mereka bergerak ke selatan melalui Indonesia

menyeberangi Selat Timor untuk mencapai Australia sekitar 50.000 tahun lalu.

Dari Indonesia atau Australia mereka bergerak ke utara untuk menghuni Papua

sekitar 40.000 tahun lalu dan menjejakkan kaki di beberapa pulau di

Melanesia sekitar 35.000 tahun.

Page 9: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

Homo sapiens yang menghuni Cina Utara bermigrasi melalui Selat

Bening menuju Benua Amerika baru sekitar 20.000 tahun lalu. Dari ujung

utara Homo sapiens bergerak cepat menjelajahi dunia dan menghuni benua ini

hingga ujung selatan pada 13.000 tahun lalu. Sementara itu, Homo sapiens

yang lebih maju baru mulai menghuni Eropa sekitar 40.000 tahun lalu dengan

kedatangan orang Cro-Magnon yang sebelumnya dihuni oleh Homo

Neaderthalensis.

2.2.3 Manusia Modern

Pertengahan kala Plestosen menjadi saksi perubahan penting di

Kepulauan Asia Tenggara dengan kedatangan manusia yang secara ragawi

dikatakan sebagai manusia modern yang berasal dari Afrika dan beermigrasi

hingga Nusantara sekitar 75.000 tahun lalu. Sejak saat itu manusia modernlah

yang menghuni kepulauan Indonesia menggantikan Homo erectus yang telah

punah.

Manusia modern dengan keunggulan budayanya terus bermigrasi ke

timur untuk menghuni Benua Australia (50.000 tahun lalu), Papua Nugini

(40.000 tahun lalu), dan kepulauan Melanesia (35.000 tahun lalu) yang

sebelumnya tidak pernah dicapai oleh Homo erectus. Jejak – jejak hunian awal

Homo sapiens telah ditamukan cukup luas di Asia Tenggara di antaranya di

Long Rong rien (Thailand), Gua Tabon (Palawan, Filipina), Gua Niah

Page 10: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

(Sarawak), Song Terus dan Gua Brholo (Gunung Sewu, Jawa), Leang Burung

2 dan Leang Sakapao (Sulawesi Selatan), dan Gua Golo (Maluku Utara).

Page 11: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

2.3 Asal – usul nenek moyang Bangsa Indonesia

Sejak satu juta tahun yang lalu Kepulauan Indonesia telah dihuni manusia, ini

dibuktikan dengan temuan fosil Homo erectus di Sangiran dan situs lain di Jawa Timur

dan Flores. Namun, Homo erectus ternyata punah.

Mayoritas bangsa – bangsa yang kini tinggal di Kepulauan Indonesia adalah para

pendatang. Mereka adalah orang-orang yang berbahasa Austronesia. Austronesia yang

berarti pulau selatan (Austro : selatan, Nesos : Pulau). Wilayahnya meliputi dari

Malagasi/ Madagaskar (sebelah selatan) hingga Pulau Paskah (sebelah timur) dan Taiwan

(sebelah utara) hingga Selandia Baru (sebelah selatan). Akan tetapi dari mana asal para

pendatang ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Ada yang berpendapat dari Yunnan

(Vietnam), dari Filipina Selatan dan Indonesia Utara dari Farmosa (Taiwan). Pendapat

terakhir inilah yang kini banyak mendapat dukungan.

Pada sekitar 5.000 tahun lalu, penduduk Formosa

yang berbahasa Austronesia mulai bermigrasi ke

Kepulauan Filipina, untuk selanjutnya menghuni Borneo

dan Sulawesi sekitar 4500 tahun lalu. Dari sini mereka

menyebar ke barat (Sumatra), selatan (Jawa), ke timur

(Maluku dan Papua), ke tenggara (Nusa Tenggara)

sehingga sekitar 4.000 tahun lalu kepulauan Nusantara

telah dihuni para penutur Austronesia yang kemudian

menjadi cikal bakal Bangsa Indonesia. Langkah nenek

moyang sampai Indonesia dengan menyeberangi lautan

dengan perahu bercadik, mereka berlayar secara

berkelompok. Ini membuktikan bahwa nenek moyang

Indonesia adalah pelaut.

Awalnya komunitas yang mencirikan ras Mongoloid Selatan ini membawa budaya

baru berupa pertanian pada dan umbi-umbian, hewan ternak (babi, ayam, kerbau),

tembikar, beliung, dan kapak yang diupam, serta ketrampilan pelayaran, menenun, dan

mendirikan rumah panggung.

Unsur-unsur budaya inilah yang menjadi akar budaya bangsa Indonesia sekarang.

Namun, karena mereka bermigrasi ke Kepulauan Nusantara yang memiliki keragaman

Page 12: LAPORAN PENGAMATAN SITUS MANUSIA PURBA SANGIRAN · PDF fileBAB II 2.1 Situs Manusia Purba Sangiran Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terpenting

lingkungan alam tinggi, mereka akhirnya mengembangkan budaya-budaya lokal yang

khas sebagai bentuk adaptasinya. Karena itu, budaya di Kepulauan Nusantara menjadi

Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, beragam sesuai keadaan setempat, tetapi memiliki inti

budaya yang satu karena berasal dari induk budaya yang sama.

Dengan demikian, bangsa Indonesia bukanlah keturunan langsung dari Homo

erectus yang pernah tinggal di kepulauan ini ratusan ribu tahun yang lalu