+ All Categories
Home > Documents > laporan pendahuluan head injury pada anak

laporan pendahuluan head injury pada anak

Date post: 19-Feb-2018
Category:
Author: dewisimoo
View: 222 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Embed Size (px)
of 17 /17
A. Kon sep Das ar Penyakit 1. Pengertian Cedera ke pala merupakan tr auma yang meli puti tr auma kuli t kepala, tengkorak dan otak (Brunner a nd Suddart, 2002). Trauma atau cedera kepala adalah gangguan fungsi normal otak ka rena tr aum a, baik trauma tumpul maupun tr auma ta am. !efis it ne urol ogis ter a di ka ren a robeknya substan sia al ba, isk emia, dan  pengaruh massa karena hemorogik, serta edema serebral di sekitar  aringan otak (Batticaca, 200"). Cedera kepala merupakan proses dimana teradi trauma langsung atau deselerasi terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak (#race $ Borley, 200%). &adi, dapat disimpulkan bah'a cedera kepala adalah trauma tumpul atau trauma taam yang teradi secara langsung atau deselerasi, yang mel iputi kulit kep ala, tengko rak dan ota k, serta dapat menyeb abkan  penurunan fungsi neurolo gis. 2. An atomi Fi si ol og i tak dili nd un gi da ri cedera ol eh rambu t, ku li t da n tula ng yang membungkusnya. Te pat di atas ten gko rak ter leta k gal ea apo neutro tika ari nga n fibrosa, pad at, dap at dig era kka n den gan beb as, yang membantu menyerap kekuatan trauma eksternal. !i antara kulit dan galea lapisan lemak dan lapisan membran dalam yang mengandung pembuluh*pembuluh besar !i ba'ah galea terdapat ruang subaponeurotik mengandung +ena emi sari a dan dip loi ka. embul uh* pembul uh ini dap at memba'a infeksi dari kulit kepala sampai auh ke dalam tengkorak.
Transcript
  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    1/17

    A. Konsep Dasar Penyakit

    1. Pengertian

    Cedera kepala merupakan trauma yang meliputi trauma kulit

    kepala, tengkorak dan otak (Brunner and Suddart, 2002).

    Trauma atau cedera kepala adalah gangguan fungsi normal otak

    karena trauma, baik trauma tumpul maupun trauma taam. !efisit

    neurologis teradi karena robeknya substansia alba, iskemia, dan

    pengaruh massa karena hemorogik, serta edema serebral di sekitar

    aringan otak (Batticaca, 200").

    Cedera kepala merupakan proses dimana teradi trauma langsung

    atau deselerasi terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak

    dan otak (#race $ Borley, 200%).

    &adi, dapat disimpulkan bah'a cedera kepala adalah trauma tumpul

    atau trauma taam yang teradi secara langsung atau deselerasi, yang

    meliputi kulit kepala, tengkorak dan otak, serta dapat menyebabkan

    penurunan fungsi neurologis.

    2. Anatomi Fisiologi

    tak dilindungi dari cedera oleh rambut, kulit dan tulang yang

    membungkusnya.

    Tepat di atas tengkorak terletak galea aponeutrotika aringan

    fibrosa, padat, dapat digerakkan dengan bebas, yang membantu

    menyerap kekuatan trauma eksternal.

    !i antara kulit dan galea lapisan lemak dan lapisan membran

    dalam yang mengandung pembuluh*pembuluh besar

    !i ba'ah galea terdapat ruang subaponeurotik mengandung +ena

    emisaria dan diploika. embuluh*pembuluh ini dapat memba'ainfeksi dari kulit kepala sampai auh ke dalam tengkorak.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    2/17

    Sumber- en.'ikipedia.org

    a. Otak

    tak dibagi menadi tiga bagian besar- serebrum, batang otak, dan

    serebelum. Semua berada dalam satu bagian struktur tulang yang disebut

    tengkorak. mpat tulang yang berhubungan membentuk tulang

    tengkorak- tulang frontal, parietal, temporal, oksipital.ada fossa anterior berisi lobus frontal serebral bagian hemisfer/ bagian

    tengah fossa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital, dan fossa

    posterior berisi batang otak dan medulla.

    eningen

    eningen terdiri dari- durameter, arakhnoid, dan piameter

    a. !urameter

    embran luar yang liat, semitranslusen dan tidak elastic

    1ungsi- * melindungi otak

    * enutupi sinus*sinus +ena

    * embentuk periosteum tabula interna

    b. rakhnoid

    embran fibrosa halus dan elastis. !i antara arakhnoid dan

    piameter terdapat ruang subarachnoid. 3uangan ini melebar dan

    mendalam pada tempat tertentu, dan meningkatkan sirkulasi

    CS1.

    ada sinus sagitalis superior dan trans+ersal arakhnoid

    membentuk tonolan +illus yang bertindak sebagai lintasan

    untuk mengosongkan CS1 ke dalam sistem +ena.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    3/17

    c. iameter

    embran halus yang mempunyai sangat banyak pembuluh

    darah halus dan merupakan satu*satunya lapisan meningeal yang

    masuk ke dalam semua sulkus dan membungkus semua girus.

    ada beberapa fisura dan sulkus di sisi medial hemisfer otak,

    piameter membentuk sa'ar antara +entrikel otak dan sulkus atau

    fisura. Sa'ar ini merupakan struktur penyokong dari pleksus

    koroideus setiap +entrikel.

    Serebrum

    Terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus. Substansia grisea terdapat

    pada bagian luar dinding serebrum dan substansia alba menutupi

    dinding serebrum bagian dalam. 4omposisi substansia grisea yang

    terbentuk dari badan*badan sel saraf memenuhi korteks serebri,

    nukleus dan basal ganglia. Substansia alba terdiri dari sel*sel saraf

    yang menghubungkan bagian*bagian otak dengan bagian lain

    sebagian besar hemisfer serebri (telensefalon) berisi aringan SS.

    4eempat lobus serebrum-

    * 1rontal lobus terbesar- terletak pada fossa anterior. rea ini

    mengontrol perilaku indi+idu, membuat keputusan, keprobadian

    dan menahan diri.

    * arietal lobus sensori. rea ini menginterpretasikan sensasi,

    kecuali bau. 5obus ini mengatur indi+idu mampu mengetahui

    posisi dan letak bagian tubuhnya.

    * Temporal mengintegrasikan sensasi kecap, bau, pendengaran.

    6ngatan angka pendek sangat berpengaruh dengan daerah ini.

    * ksipital terletak pada lobus posterior hemisfer serebri.

    Bagian ini bertanggung a'ab menginterpretasikan penglihatan.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    4/17

    Sumber-http-77'''.google.co.id

    !iensefalon

    1ossa bagian tengah atau diensefalon berisi talamus, hipotalamus,

    dan kelenar hipofisis.

    * Talamus sebagai pusat penyambung sensasi bau yang

    diterima. Semua impuls memori, sensasi dan nyeri melalui

    bagian ini. (8grey matter9 terletak di kedua sisi +entrikel 666)

    * :ipotalamus terletak pada anterior dan inferior thalamus.

    1ungsi- mengontrol dan mengatur sistem saraf otonom.

    :ipotalamus bekera sama dengan hipofisis untuk

    mempertahankan keseimbangan cairan, pengaturan suhu tubuh

    dan mempengaruhi sekresi hormonal. Selain itu uga sebagai

    pusat lapar dan mengontrol berat badan, pengatur tidur, tekanan

    darah, perilaku agresif dan seksual dan emosional.

    Batang otak

    Terletak pada fossa posterior, tersusun atas otak tengah, pons dan

    medula oblongata. tak tengah menghubungkan pons dan serebelum

    dengan hemisfer serebrum, berisi alur sensorik dan motorik dan

    sebagai pusat refle; pendengaran dan penglihatan. edula oblongata

    meneruskan serabut*serabut motorik dari otak ke medula spinalis

    dan serabut sensorik dari medula spinalis ke otak. ons berisi pusat*

    pusat terpenting dalam mengontrol antung, pernafasan, tekanan

    darah, dan sebagai asal*usul saraf otak kelima*kedelapan.

    Serebelum

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/
  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    5/17

    Terletak pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral,

    lipatan durameter, tentorium serebelum. empunyai dua aksi yaitu

    merangsang dan menghambat dan tanggung a'ab yang luas

    terhadap koordinasi dan gerakan halus, serta mengontrol gerakan

    yang benar, keseimbangan, posisi dan mengintegrasi input sensorik.

    b. Sirkulasi CSF

    erupakan cairan ernih dan tidak ber'arna yang bersirkulasi di

    ruang subarakhnoid dan rongga*rongga dalam otak dan sumsum tulang

    belakang (terdiri dari air, protein, garam mineral, glukosa, leukosit, urea,

    kreatinin). Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan kimia'i serta

    sirkulasi nutrisi dan mengalir melalui

    1oramen 5uschka dan 1oramen agendi bersirkulasi melalui ruang

    subarachnoid direabsorsi di +ili arakhnoid (granulasi) ke dalam

    sinus +ena pada duramater kembali ke aliran darah tempat asal

    produksi cairan tersebut.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    6/17

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    7/17

    +ertebral. !ibentuk dari cabang*cabang arteri karotid internal,

    anterior, dan arteri serebral bagian tengah, dan arteri

    penghubung anterior dan posterior. liran darah dari sirkulus

    'illisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi anterior dan

    posterior serebral, arteri*arteri pada sirkulus 'illisi memberi rute

    alternatif pada aliran darah ika salah satu peran arteri mayor

    tersumbat.

    Sumber-'''.google.com7sirkulasi*'ilisi

    !ena:

    liran +ena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri. >ena*

    +ena pada otak menangkau daerah otak dan bergabung menadi

    +ena*+ena besar. enyilangan pada subarakhnoid danpengosongan sinus dural yang luas, memengaruhi +ascular yang

    terbentang dalam duramater yang kuat. &aringan kera pada

    sinus*sinus memba'a +ena ke luar dari otak dan pengosongan

    +ena ugularis interna menuu sistem sirkulasi pusat.

    ". Sistem Sara# Kranial

    http://www.google.com/sirkulasi-wilisihttp://www.google.com/sirkulasi-wilisihttp://www.google.com/sirkulasi-wilisi
  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    8/17

    $. %tiologi

    enyebab cedera atau trauma kepala yang dapat meneybabkan kerusakan

    kepala dan aringan otak sangat ber+ariasi dari tekanan yang paling

    ringan sampai kecelakaan lalu lintas. ada anak*anak cedera kepala

    sering disebabkan oleh atuh dari mea, kursi, tangga, tempat tidur dan

    lain*lain. Sedangkan pada anak yang lebih besar sering disebabkan oleh

    mengendarai sepeda atau karena kecelakaan lalu lintas (c5aurin 35and To'bin 3 dalam &upardi, 2002).

    &. Pato#isiologi

    4ulit kepala, rambut, tulang tengkorak dan tulang muka melindungi

    otak dari cedera. Bila cedera dengan tekanan sedang dapat teradi fraktur

    linear, tetapi bila dengan kekuatan yang tinggi dapat menyebabkan suatu

    fraktur depresi. tak dan tengkorak memberi respon yang berbeda

    terhadap kekuatan akselerasi dan deselerasi yang disebabkan oleh

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    9/17

    pukulan. ergerakan otak pada permukaan tengkorak bagian dalam yang

    ireguler dan taam (seperti permukaan orbita, pada fossa frontalis,

    sphenoid ridge, fal; dantentorium) dapat menyebabkan teradinya

    leserasi dan kontusio pada otak, +ena serebral yang berhubungan dengan

    sinus +enosus dapat robek sehingga darah akan masuk ke ruang subdural.

    1raktur uga dapat menyebabkan putusnya arteri meningeal dan sinus

    +enosus yang besar menyebabkan perdarahan pada ruang epidural.

    Setelah cedera otak, cerebral blood flowdapat menurun oleh karena +aso

    spasme, sedangkan pada daerah yang lain dapat teradi dilatasi arteriol

    akibat hilangnya mekanisme pengaturan yang otomatis. kibat daripada

    +asodilatasi pembuluh darah disertai dengan edem serebri dan adanya

    hematoma dapat meninggikan tekanan intrakranial (3ussel $ atterson

    dalam &apardi, 2002).

    Teradi rusaknya kontinuitas tengkorak dengan atau tanpa teradinya

    kerusakan otak. danya fraktur tengkorak biasanya dapat menimbulkan

    dampak tekanan yang kuat. 1raktur terngkorak diklasifikasikan menadi

    terbuka atau tertutup. Bila fraktur terbuka, maka durameter rusak, dan

    pada fraktur tertutup, keadaan durameter tidak rusak. 1raktur kubah

    cranial menyebabkan bengkak pada sekitar fraktur. 1raktur dasar

    tengkorak cenderung melintas sinus paranasal pada tulang frontal atau

    lokasi tengah telinga di tulang temporal, uga sering menimbulkan

    hemorogi dari hidung, faring, atau telinga dan darah terlihat di ba'ah

    konungti+a.

    Cedera minor dapat menyebabkan kerusakan otak bermakna. tak

    tidak dapat menyimpan oksigen dan glukosa sampat deraat tertentu yang

    bermakna. Sel*sel serebral membutuhkan suplai darah terus*menerus.

    4erusakan otak dan kematian sel teradi karena darah yang mengalir

    berhenti dan kerusakan neuro tidak dapat mengalami regenerasi.

    '. (ani#estasi Klinis

    anifestasi klinis yang dapat muncul antara lain-

    * gangguan kesadaran

    * kontusio

    * abnormalitas pupil

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    10/17

    * perubahan tanda +ital

    * mual, muntah

    * hematoma* sakit kepala, pusing

    * defisit neurologis

    * gangguan penglihatan dan pendengaran

    ). Komplikasi

    * dema serebral

    * eningkatan T64

    * 4eang

    * 4ebocoran cairan serebrospinalis

    * 6nfeksi

    * :erniasi otak*. +es Diagnostik

    * 3ontgen Tengkorak untuk mendeteksi adanya fraktur dan mengkai

    adanya penetrasi obek

    * nalisa #as !arah untuk mengkai le+el oksigen dan

    karbondioksida. ksigen yang adekuat penting menaga metabolism

    serebral/ karbondioksida berpotensi sebagai +asodilator, dan

    peningkatan le+elnya dapat berkontribusi terhadap edema serebral

    dan peningkatan T64* 5aboratorium- glukosa serum, elektrolit dan serum osmolaritas dikai

    untuk memonitor infeksi atau kondisi yang dapat memengaruhi

    aliran darah serebral atau metabolism

    * CT Scanatau 36 untuk mendeteksi adanya kontusio dan lesi

    * emeriksaan lain- # atau lumbal punksi untuk mengkai adanya

    perdarahan

    ,. Penatalaksanaan (e"is

    * 6ndi+idu dengan cedera kepala diasumsika mengalami cederamedulla ser+ikal. !ari tempat kecelakaan, pasien dipindahkan

    dengan papan di mana kepala dan leher dipertahankan seaar. Traksi

    ringan harus dipertahankan pada kepala, dan kolar ser+ikal dipasang

    sampai sinar medula ser+ikal didapatkan dan diketahui tidak ada

    cedera medula spinalis ser+ikal.

    * Stabilisasi kardio+askuler dan fungsi pernafasan untuk

    mempertahankan perfusi serebral adekuat. :emorogi terkontrol,

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    11/17

    hipo+olemia diperbaiki dan nilai gas darah dipertahankan pada nilai

    yang diinginkan.

    * Tindakan terhadap peningkatan T64- pertahankan oksigenasi

    adekuat, pemberian manitol 20?/ hiper+entilasi/ penggunaan

    steroid/ peningkatan kepala tempat tidur/ dan kemungkinan bedah

    neuro. embedahan diperlukan untuk e+akuasi bekuan darah dan

    ahitan terhadap laserasi kulit kepala berat. &ika perlu pasien dira'at

    di ruang intensif.

    * Tindakan pendukung lainnya- dukungan +entilasi, pencegahan

    keang, pemeliharaan cairan elektrolit, keseimbangan nutrisi.* Terapi antikon+ulsan dapat diberikan.

    * Bila pasien sangat teragitasi, klorpoma

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    12/17

    !iperiksa apakah terdapat luka, hematoma, fraktur. Bila terdapat

    nyeri atau kekakuan pada leher atau perdarahan subarachnoid.

    * Telinga dan hidung

    !iperiksa apakah terdapat perdarahan atau keluar cairan

    serebrospinal dari hidung7telinga. erdarahan telinga disertai

    akimosis di daerah mastoid (BattleDs sign) mungkin akibat

    fracture basis kranil.

    * bdomen

    bdomen uga harus diperiksa terhadap kemungkinan adanya

    perdarahan intra abdominal.

    * 4ai tingkat kesadaran #CS dan responsi+itas* 1ungsi saraf kranial trauma yang mengenai7meluas ke batang

    otak akan melibatkan penurunan fungsi saraf cranial

    * 3efleks patologis

    1ungsi sensori motorik ada atau tidaknya kelumpuhan, rasa

    baal, nyeri, gangguan diskriminasi suhu, ri'ayat keang.

    * 4emampuan bergerak- kerusakan area motorik

    hemiparese7hemiplegi, adanya gerak inudunter, 3, kekuatan

    otot.

    * 4emampuan komunikasi- kerusakan pada hemisfer dominan

    disfasia atau afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf

    fasialis.

    2. Diagnosa Kepera/atan

    * #angguan perfusi aringan serebral berhubungan dengan edema

    cerebral/ peningkatan T64.

    * yeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas aringan/

    tindakan operatif/ peningkatan T64.* 6ntoleransi akti+itas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai

    oksigen dan kebutuhan.

    * 3esiko kurangnya +olume cairan berhubungan dengan mual dan

    muntah.

    * 3esiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entry

    mikroorganisme.

    $. Perencanaan Kepera/atan

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    13/17

    !iagnosa

    4epera'atanTuuan 6nter+ensi 3asional

    #angguan perfusi

    aringan serebral

    berhubungan

    dengan edema

    cerebral/

    peningkatan T64.

    Setelah

    dilakukan

    asuhan

    kepera'atan

    dalam 'aktu

    E ; 2F am

    perfusi

    aringan

    serebral

    adekuat yangditandai

    dengan tidak

    ada pusing

    hebat,

    kesadaran

    tidak

    menurun,

    tidak terdapat

    tanda*tanda

    peningkatan

    T64

    dibuktikan G*

    A (gangguan

    ekstrem,

    berat, sedang,

    ringan, dan

    tidak

    mengalami

    gangguan)

    G. antau dan catat

    status neurologis

    sesering mungkin

    atau setiap shift.

    2. onitor TT>

    terutama tekanandarah, nadi,

    respirasi.

    E. onitor adanya

    peningkatan

    tekanan

    intracranial.

    F. Berikan posisi

    kepalaHead Up

    E0 deraat dan

    kai respon klien.

    A. :indari tangisan

    anak, ciptakan

    lingkungan yang

    tenang, gunakan

    sentuhan

    therapeutic.

    %. 4olaborasi untuk

    G. erubahan tingkat

    kesadaran, adanya

    deficit neurologis

    dapat

    menindikasikan

    keadaan hipoksia

    serebral.

    2. eningkatan T!,

    nadi dan respirasi

    mengindikasikansebagai respon saraf

    simpatis untuk

    kompensasi keadaan

    hipoksia aringan.

    E. eningkatan T64

    merupakan salah satu

    insikasi perfusi

    aringan serebral

    inadekuat.

    F. enurunkan tekananarteri dengan

    meninggikan

    drainase dan

    menaikkan sirkulasi

    serebral.

    A. Tangisan dapat

    meningkatkan

    tekanan intracranial,

    sentuhan therapeutic

    dapat membantu

    menalin trust

    dengan anak.

    %. ksigen akan

    membantu

    menurunkan keadaan

    hipoksia yang dapat

    menyebabkn

    +asodilatasi serebral.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    14/17

    pemberian

    oksigen.

    yeri berhubungan

    dengan

    terputusnya

    kontinuitas

    aringan/ tindakan

    operatif/

    peningkatan T64.

    Setelah

    dilakukan

    asuhan

    kepera'atan

    dalam 'aktu

    2 ; 2F am

    nyeri dapat

    berkurang

    ditandaidengan TT>

    stabil, klien

    mengatakan

    nyeri

    berkurang

    dan

    manaemen

    nyeri dapat

    dilakukan.

    G. antau keluhan

    nyeri (lokasi,

    karakteristik,

    durasi, frekuensi,

    kualitas).

    2. onitor tanda*

    tanda +ital

    terutama T!,

    nadi.

    E. arkan teknik

    pengurangan rasa

    nyeri

    nonfaramakologi

    s

    F. Tingkatkan

    istirahat dan

    bantu untukposisi nyaman.

    A. 4olaborasi untuk

    pemberian terapi

    analgetik.

    G. 4eefektifan terapi

    dapat dilihat dari

    berkurangnya

    keluhan nyeri klien.

    2. eningkatan T!,

    adi,

    mengindikasikan

    rasa nyeri klien.E. Teknik relaksasi

    meningkatkan

    asupan oksigen dan

    teknik distraksi

    merangsang opiate

    endogen.

    F. empertahankan

    asupan oksigen dan

    relaksasi.

    A. ntibiotik bekera

    untuk menghambat

    respon nyeri.

    3esiko tinggi

    infeksi b.d port de

    entry

    mikroorganisme

    Setelah

    dilakukan

    asuhan

    kepera'atan

    dalam 'aktu

    E ; 2F am

    diharapkan

    tifak teradi

    infeksi yang

    ditandai

    dengan

    temperature

    tubuh dalam

    batas normal

    G 'asi dan

    laporkan indikasi

    infeksi yaitu-

    tanda*tanda +ital,

    temperature

    tubuh, bising

    usus, suara nafas,

    adanya abses

    dalam luka.

    2 Sediakan kultur

    untuk testing

    G enga'asan ketat

    dibutuhkan karena

    infeksi tampak tidak

    hanya peningkatan

    suhu tubuh dan sel

    darah putih, tetapi

    penggunaan

    medikasi

    immunosupresi dan

    kondisi kronik dapat

    teradi infeksi.

    2 4ultur dan tes

    sensiti+itas menadi

    tidak adekuat apabila

    setelah pemberian

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    15/17

    dan

    menunukkan

    tidak ada

    tanda*tanda

    infeksi.

    sensiti+itas sesuai

    indikasi, lakukan

    sebelum

    pemberian

    antibiotic.

    E #unakan

    prosedur teknik

    septic dan aseptic

    selama tindakann.

    F 4olaborasi

    dengan dokter

    dalam pemberian

    antibiotic.

    antibiotic.

    E asien dengan ileus

    obstruktif post*operasi memerlukan

    tindakan secara

    steril, untuk

    mencegah teradinya

    perpindahan

    mikroorganisme dan

    meminimalisisr

    resiko infeksi.

    F ntibiotic akanmembentu mencegah

    teradinya

    perkembangan

    mikroorganisme.

    6ntoleransi akti+itas

    berhubungan

    dengan

    ketidakseimbangan

    suplai oksigen dan

    kebutuhan

    Setelah

    dilakukanasuhan

    kepera'atan

    E ; 2F am

    secara

    perlahan

    mulai

    toleransi

    terhadap

    akti+itas,

    menunukkan

    self care

    terhadap

    !5.

    G. Bantu klien

    mengidentifikasi

    akti+itas ynagdapat ditoleransi.

    2. onitor TT>

    terutama T!,

    nadi, respirasi.

    E. Bantu klien untuk

    memenuhi

    kebutuhannya.

    F. &elaskan pola

    peningkatan

    akti+itas.

    G. 4lien akan mengenal

    seauh mana dirinya

    ketergantunganuntuk memenuhi

    !5nya

    2. 3espon klien terhdap

    akti+itas dapat

    mengindikasikan

    penurunan oksigen.

    E. 5ibatkan

    orangtua7keluarga

    untuk memenuhi

    kebutuhan klien.

    F. kti+itas yang

    bertahap akan

    meberikan control

    antung,

    meningkatkan

    regangan dan

    mencegah akti+itas

    berlebih.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    16/17

    &. %aluasi

    * erfusi aringan serebral dapat adekuat.

    * yeri berkurang secara signifikan.* nak dapat kembali toleransi terhadap akti+itas.

    * 6nfeksi tidak teradi.

    * 4ebutuhan cairan dapat dipertahankan.

  • 7/23/2019 laporan pendahuluan head injury pada anak

    17/17

    !1T3 HST4

    Batticaca, 1. B. 200". Asuhan pada Klien dengan Gangguan Sistem

    ersarafan! &akarta- Salemba edika

    Brunner and Suddart. 2002."u#u A$ar Keperawatan %edi#al "edah! &akarta-

    #C

    #race dan Borley. 200%.At a Glance& 'lmu "edah! &akarta- rlangga

    &apardi, 6skandar. 2002. Cedera Kepala ada Ana# (nline)

    http-77repository.usu.ac.id7bitstream7G2EFA%@"I7GI%"7G7bedahiskandar

    ?20apardi%.pdf pukul 22-GA J6B

    Silbernagl, Stefan dan Jilliam 1 #enogng. [email protected] atofisiologi enya#it&

    engantar %enu$u Kedo#teran Klinis. &akarta- #C

    Suriadi dan 3ita Kuliani. 200G.Asuhan Keperawatan pada Ana#. &akarta- C>

    Sagung Seto


Recommended