Top Banner
LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) I. KONSEP PENYAKIT A. Pengertian Gagal ginjal kronik merupakan penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak riversibel dan cukup lanjut. (Suparman.1990). Gagal ginjal ronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun (Price, 1992:812) B. Etiologi pielonefritis ( infeksi saluran kemih ) glomerulonefritis ( penyakit peradangan pada glomerulus ginjal ) riwayat penyakit ginjal dalam keluarga riwayat edema yang mengarah ke penyakit ginjal Penyakit metabolic misalnya DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis, Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas : Kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneat; saluran kemih bagian bawah hipertrpi prostat, stiktur uretra, anomaly congenital pada leher kandung kemih dan uretra. Hipertensi C. Patofisiologi Dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan fungsi ginjal pada gagal ginjal kronik : 1. Sudut pandang tradisional Mengatakan semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda – beda dan bagian
40

Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Dec 14, 2015

Download

Documents

Fifi Alvi

ghfhhh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

LAPORAN PENDAHULUAN

GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)

I. KONSEP PENYAKIT

A. Pengertian

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya

tidak riversibel dan cukup lanjut. (Suparman.1990).

Gagal ginjal ronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan

lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun (Price, 1992:812)

B. Etiologi

pielonefritis ( infeksi saluran kemih )

glomerulonefritis ( penyakit peradangan pada glomerulus ginjal )

riwayat penyakit ginjal dalam keluarga

riwayat edema yang mengarah ke penyakit ginjal

Penyakit metabolic misalnya DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis,

Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas : Kalkuli neoplasma, fibrosis

netroperitoneat; saluran kemih bagian bawah hipertrpi prostat, stiktur uretra, anomaly

congenital pada leher kandung kemih dan uretra.

Hipertensi

C. Patofisiologi

Dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan fungsi ginjal

pada gagal ginjal kronik :

1. Sudut pandang tradisional

Mengatakan semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang

berbeda – beda dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi – fungsi

tertentu dapat saja benar – benar rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi

organik pada medulla akan merusak susunan anatomi dari lengkung henle

2. Pendekatan hipotesis bricker ( hipotesis nefron yang utuh)

Berpendapat apabila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur,

namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila

jumlah nefron yang sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan

elektrolit tidak dapat dipertahankan lagi .

Adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman ketidak

seimbangan cairan dan elektrolit . sisa nefron yang ada mengalami hipertropi dalam

usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal, terjadi peningkatan

percepatan filtrasi, beban sulute dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang

Page 2: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

terdapat dalam ginjal turun dibawah normal. Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil

dalam dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga

tingkat fungsi ginjal yang rendah.

Namun akhirnya kalau 75% masa nefron telah hancur, masa kecepatan filtrasi dan

beban solute bagi tiap nefron sedemikian tinggi sehingga keseimbangan glomerolus –

tubulus tidak dapat lagi dipertahankan. Fleksibilitas baik pada proses ekskresi

maupun konsentrasi solute dan air menjadi berkurang.

Page 3: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Pohon Masalah GGK :

Penurunan aliran darah ginjal Obstruksi saluran

Mekanisme kompensasi & adaptasi asimptomatik

BUN & kreatinin meningkat

Penurunan fungsi nefron

Ketidakmampuan konsentrasi urinPoliuria

Kekurangan cairan & elektrolit

Prognosis sum sum tulang

Hipertiroidisme sekunder

Fungsi trombosit terganggu

Agregasi trombosit berkurang

perdarahan

Fagositosis & kemotaksis berkurang

Imunitas menurun

kelemahan

Produksi eritroprotein berkurang

Rangsangan eritroprotein sumsum tulang

Masa hidup eritrosit berkurang

Anemia

Defisiensi besi asam folat

Nafsu makan berkurang

Penumpukan toksin uronik

Sirkulasi darah meningkat

Asidosis metabolik

Penimbunan asam

Edema paru

Gangguan pola nafas

Produksi urea dalam darah

Ginjal tdk dpt menyerap air

Konsentrasi urea sangat tinggi

Garam meningkat dalam air

BSK/pembesaran prostat

Tdk dpt kencing Kelebihan volume cairan

edema

Ulkus pada saluran perkemihan

Perdarahan pada saluran perkemihan

hematuri

Tekanan darah tinggi

stroke Penurunan curah jantung

Gangguan pd sistem gastrointestinal

Gangguan metabolisme protein dlm usus

anorexia

nausea

vomitus

Gangguan pemenuhan nutrisi

Kulit

Penimbunan urokram

Pengendapan kalsium di pori-pori kulit

Gatal-gatal

Kerusakan integritas kulit

Page 4: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

D. Manifestasi Klinis

Umum : Fatique, malaise, gagal tumbuh

Kulit : pucat, mudah lecet, rapuh, leukonychia

Kepala dan Leher : Fetor uremik, lidah kering dan berselaput

Mata : fundus hipertensif, mata merah

Kardiovaskuler : hipertensi, kelebihan cairan, gagal jantung, perikarditis uremik,

penyakit vaskular

Pernafasan : Hiperventilasi asidosis, edema paru, efusi pleura

Gastrointestinal : Anorexia, nausea, gastritis, ulkus peptikum, colitis uremik, diare

yang di sebabkan oleh antibiotik

Kemih : Nokturia, poliuria, haus, proteinuria, penyakit ginjal yang mendasarinya

Reproduksi : penurunan libido, impotensi, amenore, infertilitas, ginekomastia,

galaktore

Saraf : letargi, malaise, anorexia, tremor, mengantunk, kebingungan, kejang, koma.

Tulang : hiperparatiroidisme, defisiensi vit.D

Hematologi : anemia, defisiensi imun, mudah mengalami perdarahan

Endokrin : multiple

Farmakologi : obat-obat yang di ekskresi oleh ginjal

D. Pemeriksaan Penunjang

Menurut doenges (1999) pemeriksaan penunjang pada pasien gagal ginjal kronik

adalah

1. Urine

Volume urine : biasanya < dari 400 ml/jam (fase oliguria) terjadi dalam (24 – 48

jam) setelah ginjal rusak

warna urine : kotor, sedimen kecoklatan menujukan adanya darah

berat jenis urine : kurang dari 1,020 menujukan penyakit ginjal

pH : lebih dari 7 ditemukan pada ISK, nekrosis tubular ginjal dan rasio

urine/serum saring (1 : 1)

Kliren kretinin : peningkatan kreatinin serum menujukan kerusakan ginjal

Natrium : biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEg/ltr bila ginjal tidak

mampu mengasopsi natrium

Bikarbonat : meningkat bila ada asidosis metabolic

Protein : proteinuria derajat tinggi (+3 - +4)

Warna tambahan : bias any tanda penyakit ginjal atau infeksi tambahan warna

merah diduga nefritis glomerulus.

2. Darah

Hemoglobin : menurun pada anemia

Page 5: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Sel darah merah : sering menurun mengikuti peningkatan kerapuhan/penurunan

hidup

pH : asidosis metabolic

kreatinin : biasanya meningkat pada proporsi rasio ( 0;1)

osmolalitas : ≥ 28,5 m Osm/kg = drine

kalium : meningkat

3. Pielografi intravena

Menunjukan abnormalitas pelvis ginjal dan ureter. Pielografi retrograde : dilakukan

bila dicurigai ada obstruksi yang reversible. Arteriogram ginjal : mengkaji sirkulasi

ginjal da mengindentifikasi ekstravaskular, massa

4. Sistouretrogram berkemih

Menujukan ukuran kandung kemih, refluks kedalam ureter, retensi.

5. Ultrasono ginjal

Menujukan ukuran VU, dan adanya massa, kista obstruksi pada saluran berkemih

bagian atas.

6. Biopsy ginjal

Menentukan sel jaringan untuk diagnosis histologis

7. Endoskopi ginjal nefroskopi

Menentukan pelvis ginjal : keluar batu, hematuria, pengangkatan tumor selektif.

8. USG

Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kandung kemih serta prostat

E. Penatalaksanaan

1. Tentukan dan tatalaksana terhadap penyebab

2. Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam

3. Diet tinggi kalori rendah protein

4. Kendalikan hipertensi

5. Jaga keseimbangan elektrolit

6. Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang akibat GGK

7. Modifikasi terapi obat sesuai dengan keadaan ginjal

8. Deteksi dini terhadap komplikasi dan berikan terapi

9. Persiapkan program hemodialisa

10. Transplantasi ginjal

F. Komplikasi

1. Hipertensi

2. Infeksi traktus urinarius

3. Obstruksi traktus urinarius

4. Gangguan elektrolit

5. Gangguan perfusi ke ginjal

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Page 6: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

1. Biodata

Usia

Jenis kelamin

Berat badan, tinggi badan

Riwayat gagal ginjal kronik

2. Keluhan utama

Kencing sedikit, tidak dapat kencing, gelisah, tidak selera makan (anorexia), mual,

muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, gatal pada kulit.

3. Riwayat penyakit

a. Sekarang : diare, muntah, perdarahan, reaksi anafilaksis, renjatan kardio genik.

b. Dahulu : riwayat gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, payah jantung,

hipertensi, BPH.

c. Keluarga : adanya penyakit keturunan DM, stoke dan gagal ginjal

4. Pola aktivitas sehari-hari

a. Nutrisi : anorexia, mual, muntah, dan rasa pahit pada rongga mulut, intake

minum yang kurang.

b. Aktivitas : kelemahan ekstrimitas dan rasa cepat lelah

c. Istirahat/tidur : gelisah, cemas, insomnia

d. Eliminasi urine : kencing sedikit (< 400 cc/hari), warna urine kuning tua dan

pekat,dan tidak dapat kencing

e. Eliminasi defekasi : diare

5. Pemeriksaan fisik

a. Kesadaran : disorientasi, gelisah, apatis, letargi, somnolent sampai koma.

b. Kepala : edema muka terutama daerah orbita, mulut bau khas ureum

c. Dada : pernapasan cepat dan dalam, nyeri dada

d. Perut : adanya edema anasarka (pembengkakan pada seluruh tubuh)

e. Ekstrimitas : edema pada tungkai

f. Kulit : sianosis, akral dingin, turgor kulit menurun

g. Tanda vital : peningkatan suhu tubuh, nadi cepat dan lemah, hipertensi, napas

cepat dan dalam (kusmaul), dispnea

6. Pemeriksaan penunjang

Peningkatan kadar serum creatinine dalam darah, BUN meningkat, kreatinine klipans

meningkat.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran urine, diet

berlebihan, retensi cairan dan natrium.

Page 7: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia, mual, pembatasan diet, dan perubahan membran mukosa mulut.

3. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidak

seimbangan volume sirkulasi, ketidakseimbangan elektrolit

4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status

metabolic sirkulasi dan sensasi, gangguan torgur kulit, penurunan aktivias/mobilisasi

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah

dan prosedur dialisa

6. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventelasi sekunder, kompensasi

melalui alkalosis respirtorik

7. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi dan penangana penyakit berhubungan

dengan kurang informasi tentang penyakit

8. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantunga, perubahan peran,

perubahan citra tubuh, dan disfugsi seksual

C. Intervensi Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran urine, diet

berlebihan, retensi cairan dan natrium.

Tujuan : mempertahan keseimbangan cairan

Intervesi :

Mengukur intake dan out put cairan

R : untuk mempertahankan keseimbangan cairan

Mengkaji turgor kulit dan edema

R : untuk mengetahui kerusakan kulit

Memonitor tanda – tanda vital

R : untuk mengetahui keadaan umum

Membatasi asupan cairan

R : untuk meringankan daya kerja ginjal

Pantau hasil pemeriksaan laboratorium : kreatinin natrium, kalium, ureum, klorida,

pH.

R : untuk mengetahui kketidak - normalan ginjal

2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia, mual, pembatasan diet, dan perubahan membran mukosa mulut.

Tujuan : mem pertahankan asupan nutrisi yang adekuat

Intervensi :

Catat asupan nutrisi

R : untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi

Kaji pola diet nutrisi klien

R : untuk menentukan kebutuhan tubuh / nutrisi

Anjurkan makan makanan tinggi kalori rendah protein, rendah natrium

Page 8: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

R : untuk menambah energy dan mengurangi kerja ginjal

Berikan makanan sedikit tapi sering porsi kecil

R : dapat meningkatkan masukan makanan

Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan

R : memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial

3. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidak

seimbangan volume sirkulasi, ketidak seimbangan elektrolit

Tujuan : penurunan curah jantung tidak terjadi

TD dan frekuensi jantung dalam batas normal

Intervensi :

Aukultasi bunyi jantung dan paru

R : adanya takikkardia frekuensi jantung tidak teratur

Kaji adanya hipertensi

R : hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sisten aldostero – rennin -

angiotensi

Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan lokasinya rediasi beratnya (0 – 4 )

R : Ht dan GGk dapat menyebabkan nyeri

Kaji tingkat aktivitas , respon terhadap aktivitas

R : kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia

Kolaborasi dalam pemeriksaan lab (Na, K), BUN, serum, creatinine, pemeriksaan

foto thorax dan pemberian obat-obatan

R : Memantau perubahan dan mengevaluasi

4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status

metabolic sirkulasi dan sensasi, gangguan torgur kulit, penurunan aktivitas/mobilisasi

Tujuan : mempertahankan kulit tubuh dan menunjukan perilaku/teknik untuk

mencegah kerusakan

Intervensi :

Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vasuler, perhatikan adanya

kemerahan

R : menandakan area sirkulasi buruk/ kerusakan yang dapat menimbulkan

pembentukan dekubitus/infeksi

Inspeksi area terganggu terhadap odem

R : jaringan odem lebih cenderung rusak/robek

Ubah posisi sesering mungkin

R : memenurunkan tekanan pada odem, jaringan dengan perfusi buruk untuk

menurunkan iskemia

Berikan perawatan kulit

R : mengurangi pengeringan , robekan kulit

Anjurkan klien memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat

Page 9: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

R : mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada

kulit

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi prouksi sampah

dan prosuder dialysis

Tujuan : pasien dapat meningkatkan aktivitas yang ditoleransi

Intervensi :

Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas

R : untuk melatih kekuatan otot dan mencegah kekakuan

Kaji factor yang menyebabkan tidak dapat berativitas

R : untuk mengetahui penyebab kelelahan

Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahan

R : melati akivitas tanpa kelelahan dan aktivitas kembali normal

Pertahankan status nutrisi yang adekuat

R : untuk menambah kekuatan agar tidak kelelahan

6. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder

Tujuan : pola nafas kembali normal atau stabil

Intervensi :

Auskultasi bunyi nafas catat adanya secret

R : menyatakan adanya penumpulan sekret

Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam

R : memberikan jalan nafas dan memudahkan aliran oksigen

Atur posisi senyaman mungkin

R : mencegah terjadinya sesak nafas

Batasi untuk beraktivitas

R : mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak

7. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi dan penangana penyakit berhubungan

dengan kurang informasi tentang penyakit

Tujuan : menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan ,

melakukan perubahan pola hidup yang perlu

Intevensi :

Mengkaji pemahaman mengenai penyebab ggk

R : memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membua pilihan

berdasarkan informasi

Jelaskan fungsi ginjal sesuai dengan tingkat pemahaman

R ; memberikan pengetahuan dasar pada pasien

Diskusikan masalah nutrisi lain “pemasukan fungsi protein sesuai dengan fungsi

ginjal”.

R : metabolik yang terakumlasi dalam darah menurunkan hamper secara

keseluruhan dari katabaolisme protein

Page 10: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Anjurkan masukan kalori tinggi khususnya karbohidrat

R : penyimpanan protein , mencegah penggunaan dan memberikan energi

8. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantunga, perubahan peran,

perubahan citra tubuh, dan disfugsi seksual

Tujuan : memperbaiki harga diri

Intervensi :

Kaji respon pasien dan keluarga terhadap penyakit dan penanganan

R : untuk mengetahui perasaan pasien

Kaji koping pasien dan keluarga

R : untuk mengetahui mekanisme koping pasien dan keluarga sehingga dapat

mencari mekanisme koping lain

Ciptakan diskusi terbuka

R : untuk mengetahui informasi tentang pasien dan perasaannya

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan berdasarkan rencana keperawatan yang telah dibuat dan

disesuaikan dengan kondisi klien

E. Evaluasi

Intake out put seimbang

Status nutrisi adekuat

Curah jantung adekuat

Tidak terjadi kerusakan integritas kulit

Klien berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi

Pola nafas kembali normal

Peningkatan pemahaman klien dan keluarga mengenai kondisi dan pengobatan

Tidak terjadi perubahan gangguan konsep diri

Page 11: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Edisi 3, vol . Jakarta :

EGC

Doengoes. E . Marylin. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta : EGC

Mansjoer, arief. 1999. Kapita Selekta Kedokteraan edisi 3, vol II. Jakarta : media aesaillapius.

Page 12: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.S DENGAN DIAGNOSA

MEDIS GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DI RUANG MELATI

RSUD PEMBALAH BATUNG AMUNTAI

I. BIODATA

A. Indentitas Klien / Pasien

1. Nama : Ny.S

2. Umur : 60 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : islam

5. Suku / bangsa : Banjar / Indonesia

6. Status marital :Kawin

7. Pendidikan/pekerjaan : SMP/IRT

8. Bahasa yang digunakan : bahasa banjar

9. Alamat lengkap : Pasar unggas

10. Kiriman dari : datang sendiri

11. Tgl Masuk RS : 08 Agustus 2010, jam 09.00 wita

12. Tgl pengkajian : 09 agustus 2010, jam 12.00 wita

13. No register : 181140

B. Penaggung Jawab Klien / Pasien

1. Nama lengkap : Tn F

2. Hubugan dengan klien : Anak

3. Umur : 42 tahun

4. Pendidikan / pekerjaan : Dagang

5. Alamat lengkap : pasar unggas

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

A. Alasan Di Rawat

± 3 hari klien mengalami sesak nafas, batuk, dan tidak ada nafsu makan.

B. Keluhan Utama

Sesak napas,batuk, tidak nafsu makan

1. Provocative /palliativ

Klien merasa sesak apabila terlalu banyak bergerak beraktivitas, apabila klien sudah

merasa sesak klien akan beristirahat dan dalam perawatan terpasang O2.

Page 13: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

2. Quality /Quantity

Klien merasa nyeri dada terasa menjalar keseluruhan dada,klien terlihat sesak bila di

ajak bicara, klien tampak lelah.

3. Regional

Klien mengalami nyeri berlokasi di daerah dada

4. Severty scale

Klien merasa sakit cukup parah dengan skala nyeri 2 (sedang)

Ket :

0 : tidak ada nyeri

1 : nyeri ringan

2 : nyeri sedang

3 : nyeri berat

4 : nyeri sangat berat

5. Timing

Klien merasa sesak apabila terlalu lama berbaring,dan terlalu banyak

bergerak(timbulnya mendadak).

III. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat Kesehatan Sebelumnya

Sebelumnya klien belum pernah mengalami penyakit seperti ini, tetapi klien sudah

pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya karena klien mengalami sakit BAK.

B. Riwayat Kesehatan Sekarang

Kurang lebih 3 hari yang lalu ,,sebelum klien masuk rumah sakit,klien mengalami sesak

nafas. Keluarga klien hanya memanggil mantri datang kerumah klien, dan klien hanya

diberi obat,karena tidak banyak perubahan yang terjadi pihak keluarga membawa klien

ke RSUD. PAMBALAH BATUNG pada tanggal 08 Agustus 2010 jam 09:00.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan

seperti DM,Hipertensi, dan Asma, dan tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

menular seperti TBC.

Genogram :

Page 14: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Keterangan :

: laki - laki

: Perempuan

: Meninggal

: Klien

: Serumah

: Kawin

IV. AKTIVITAS SEHARI – HARI

A. Makan Dan Minum

Di rumah : Klien makan 3x/hari,nasi, lauk pauk, sayur sayuran.klien biasanya minum

5-8 gelas/hari

Di RS : Klien kurang nafsu makan dan klien hanya menghabiskan setengah dari porsi

diet yang dsediakan, dengan menu diet( bubur biasa), dan minum

dianjurkan 2x/hari

B. Eliminasi (BAK dan BAB)

Di Rumah : klien BAK 4-5x/hari,warna kuning jernih, dan BAB 1 – 2 x sehari

dengan warna kuning dan berbau khas

Di RS : klien BAK 1-2x/hari warna kuning dan bau khas dan BAB 1 x sehari

dengan konsestensi padat, berwarna kuning dan berbau khas

C. Istirahat Dan Tidur

Di Rumah : klen istirahat siang ± 2 jam dan tidur ± 7 – 8 jam

Di RS : klien istirahat cukup, klien tidur malam ± 4 – 5 jam tetapi kadan – kadang

terbangun

D. Aktivitas

Di Rumah : klien sehari-hari hanya mengurus rumah, kegiatan pada waktu

luangmenonton TV, tidak ada keluhan dalam beraktivitas.

Di RS : klien hanya berbaring di tempat tidur, aktivitas klien terbatas, klien

beraktivitas di bantu oleh keluarga. (skala aktivitas 2)

KET :

0: Mandiri

1 : Dibantu alat

2 : Dibantu orang lain

3 : Dibantu orang lain dan alat

4 : Bantuan total

Page 15: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

E. Kebersihan Diri

Di Rumah : klien mandi 3 x sehari, gosok gigi 2 x sehari, keramas 1 x seminggu,

potong rambut dan kuku apabila sudah dirasa panjang.

Di RS : selama di RS klien tidak pernah mandi dan gosok gigi.

F. Rekreasi

Di Rumah : klien menghibur dirinya dengan nonton tv bersama keluarga dan

mengobrol bersama keluarga

Di RS : klien hanya berbaring dan kadang – kadang duduk sambil berbincang-

bincang dengan keluarga.

V. PSIKOSOSIAL

A. Psikologis

Klien terlihat pasrah terhadap sakit yang dideritanya dan klen terlihat agak sedikit cemas,

klien mengangap bahwa penyakit yng dialaminya adalah cobaan dari Allah SWT. Klien

berharap cepat sembuh dengan menerima terapi yang di berikan dokter dan perawat.

B. Sosial

Hubungan klien dengan keluarga baik, terlihat dari adanya keluarga yang menjenguk dan

menemani klien selama dirawat dirumah sakit

C. Spiritual

Klien beragama islam dank lien percaya ini cobaan dari Tuhan, klien tidak bisa beribadah

seperti biasa, klien hanya bisa berdoa ditempat tidur.

VI. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

KU : lemah

Kesadaran : compos menthis

GCS : E4, V5, M6

Penampilan : Cukup bersih

Tekanan Darah : 210/140 mmHg

Temp : 35°c

Nadi :80 x/menit

Respirasi : 16x/menit

Gol darah : A

B. Head To Toe

1. Kepala

Bentuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, dan tidak terdapat benjolan dan

pendarahan. Serta pergerakan kepala baik

2. Rambut

Bentuk rambut lurus dan pendek , warna rambut hitam dan di tumbuhi uban,

kebersihan cukup

Page 16: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

3. Mata

Simetris, sclera ikterik, konjungtiva anemis, fungsi penglihatan baik, serta tidak

memakai alat bantu penglihatan

4. Hidung

Bentuk simetris, cukup bersih, tidak ada secret, tidak terdapat polip atau peradangan,

dank lien terpasang O2

5. Telinga

Bentuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada cairan atau serumen

yang keluar dari telinga, tidak ada peradangan/pendarahan serta tidak menggunakan

alat bantu pendengaran

6. Mulut dan gigi

Bentuk bibir simetris, tidak ada peradangan dan pendarahan, klien tidak memakai

gigi palsu, serta fungsi pengecapan baik

7. Leher

Tidak ada peradangan pada kelenjer getah bening dan tyroid

8. Thorak

Insfeksi : Bentuk dada simetris, tampak menggunakan alat bantu pernafasan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : terdapat bunyi normal

Auskultasi : tidak terdapat bunyi tambahan (seperti wezziing – ronchi)

9. Abdomen

Insfeksi : bentuk simetris , terlihat bersih, dan tidak kembung

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada massa

Perkusi : tidak kembung

Auskultasi : bising usus 14 x/menit (8-12x/m)

10. Reporduksi

Klien berjenis kelamin perempuan, dan tidak menggunakan alat bantu dalam BAK

11. Ektrimitas

Tidak ada kekakuan dalam pergerakan baik kaki maupun tangan . pada tangan kiri

terpasang infuse Ring As + Cernivit 14 tpm.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Laboraturium

1. Hematologi

Hb : 7,9 (w : 99,9 – 13,6 gr%, p : 11,3 -15,7 gr%)

Leukosit : 14000 /mm3 (N : 4000 – 10000 /mm3)

Trombosit : 284.000 (N: 100.000-300.000/mm3)

Golongan Darah : A

2. Kimia Darah

Glukosa sewaktu : 215 (<200mg/dl)

Page 17: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Creatinin : 3,14 (N : < 1,4 mg/dl)

Urea : 81(N : 10 – 50 mg/dl)

BUN : 37,7

VIII. PENGOBATAN

Senin, 09 agustus 2010

Inf Ring As + cernivit 20 tpm (vitamin)

Inj farsix (diuretik)

Inj Criax (antibiotic)

Inj Tricker (antasida)

p/o kapsul ( )

Interpril

Angiotens

Selasa, 10 agustus 2010

Ring AS + Livamin (vitamin)

Inj criax (antibiotic)

Inj farsix (diuretic )

Inj tricker (antasida :penahan nyeri)

P/o kapsul

Interpril

Angiotens

Transfuse kolf ke 2 ( gol darah A)

Rabu, 11 agustus 2010

Inf Ring As + cernivit

Inj Criax (antibiotic)

Inj Farsix (diuretic)

Inj Tricker (antasida)

p/o kapsul

Interpril

Angiotens

IX. ANALISA DATA

NO. DS & DO ETIOLOGI MASALAH

1. Ds : Klien mengatakan

nafas terasa sesak.

Do :

- KU lemah

- Klien tampak

menggunakan alat bantu

Hiperventilasi

sekunder

Perubahan pola nafas

Page 18: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

pernafasan

- Terpasang O2 4L/m

(kanul)

- Klien terlihat sesak

- TTV :

TD: 210/140 mmHg

N : 80x/m

T : 35°c

R : 24x/m

2. Ds : Keluarga klien

mengatakan klien tidak

menghabiskan makanan

yang di sediakan

Do :

- KU lemah

- Klien terlihat kurus

- Makanan yang

disediakan tidak

dihabiskan

- Menu diet bubur biasa

Kurang nafsu makan

(Anokresia)

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

3. Ds : klien mengatakan tidak

mampu beraktivitas seperti

biasa

Do :

- KU lemah

- Klien hanya berbaring

dan duduk di tempat

tidur

- Skala aktivitas 2

- Klien terlihat lemas dan

lesu

- Skala kekuatan otot 4

Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas

X. DAFTAR MASALAH

No

.

Diagnosa Keperawatan Tgl Muncul

1. Perubahan pola nafasberhubungan dengan 09 Agustus 2010

Page 19: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

Hiperventilasi sekunder, ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan nafas terasa sesak

Do :

- KU lemah

- Klien terlihat sesak

- Klien tampak menggunakan alat bantu pernafasan

- Terpasang O2 4L/m (kanul)

- TTV

TD : 210/140 mmHg

N : 80 x/m

T : 35°C

R : 24x/m

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan anorexia.

Ditandai dengan :

Ds : keluarga klien mengatakan klien tidak

menghabiskan makanan yang di sediakan

Do :

- KU lemah

- Klien terlihat kurus

- Klien hanya makan 4 – 5 sendok dari porsi diet yang

disediakan ( bubur biasa)

- Klien terlihat lesu

09 Agustus 2010

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Kelemahan

fisik. Ditandai dengan :

Ds : klien mengatakan tidak mampu beraktivitas seperti

biasa

Do :

- KU lemah

- Klien hanya berbaring dan duduk di tempat tidur

- Skala aktivitas 2

- Klien terlihat lemas dan les

- Skala kekuatan otot 4

09 Agustus 2010

Page 20: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

XI. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Hari/Tgl/Jam Dx Tujuan Rencana Keperawatan

1. Senin, 09

Agustus’10

Jam 11:00 wita

I Setelah di lakukan perawatan

pola nafas kembali normal

dalam 1 shift perawatan, dengan

criteria :

- Pola nafas kembali normal

- Klien tidak menggunakan

alat bantu nafas

- Klien tampak rileks

- Keadaan umum klien

membaik

1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya secret

2. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam

3. Monitor TTV

4. Atur posisi klien senyaman mungkin

5. Batasi untuk beaktivitas

2. Senin, 09

Agustus’10

Jam 11:00 wita

II Nafsu makan timbul kembali/

anokresia hilang dalam 1 shift

perawatan , dengan criteria

hasil :

- Klien mulai mau makan

- Klien tidak mual

- Klien tampak segar

- Klien dapat menghabiskan

porsi yang disediakan

1. Catat asupan nutrisi

2. Kaji pola diet nutrisi klien

3. Kaji terhadap adanya mual dan muntah

4. Berikan makanan sedikit tapi sering

5. Tingkatkan kunjungan orang terdekat

selama makan

6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

memberikan diet yang tepat

3. Senin, 09 Agustus

‘10

Jam 11.00 wita

III Pola aktivitas dapat terpenuhi

dalam 1 shift keperawatan,

dengan criteria hasil :

- Klien mampu

mengidentifikasi factor yang

memperberat

- Klien dapat meningkatkan

aktivitas yang dapat

ditoleransi

- Keadaan umum klien baik

- Skala aktivitas 1/0

1. Kaji faktor yang menyebabkan klien tidak

dapat beraktivitas

2. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas

(mengajarkan ROM)

3. Latih aktivitas secara bertahap

4. Pertahankan status nutrisi yang adekuat

5. Libatkan keluarga dalam melakukan

aktivitas

Page 21: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.

Hari/tgl/ jam Dx Implementasi evaluasi

1. Senin,09

agustus 2010

Jam 11: 30

wita

I 1. Mengkaji pola nafas dan

mencatat adanya secret

( RR: 16 x/menit, tidak ada

secret, bernafas terlihat sesak,

dan skala nyeri 2)

2. Mengajarkan nafas dalam dan

batuk efektif

3. Memonitor tanda-tanda vital

TD : 210/140 mmHg

N : 80x/m

R : 16X/m

T : 35°C

4. Mengatur posisi senyaman

mungkin (semi fowler)

5. Membatasi aktivitas ( menganjurkan klien untuk di tempat tidur saja).

S : Klien mengatakan masih

terasa sesak dan nyeri bila

bernafas

O :

- Keadaan umum lemah

- Klien tampak gelisah

- Masih terpasang O2

4L/m

- Klien masih terlihat

sesak

- TTV :

TD : 210/140mmHg

N : 80x/m

R : 16x/m

T : 35°C

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan ( 1 –

5 )

2. Senin, 09

Agustus 2010

Jam 11.30

wita

II 1. Mencatat asupan nutrisi

( klien makan 4 – 5 sendok)

2. Menkaji pola diet nutrisi

( klien makan bubur biasa)

3. Mengkaji adanya mual dan

muntah

4. Memberikan makanan sedikit

tapi sering dengan porsi kecil

5. Meningkatkan kunjungan oleh

orang terdekat selama makan

6. Berkolaborasi dengan ahli gizi

untuk memberikan diet yang

tepat (bubur biasa)

S : klien mengeluh tidak nafsu

makan

O :

- Klien tampak lemah

- Klien terlihat lesu

- Klien terlihat kurus

- Klien hanya makan 4 –

5 sendok dari porsi diet

yang disediakan ( bubur

biasa)

A : masalah belum teratasi

P : intervensi diteruskan ( 1 – 6

)

3. Senin, 09

Agustus 2010

Jam 11.30

III 1. Mengkaji faktor yang

menyebabkan klien tidak

dapat beraktivitas (keadaan

S : Klien mengatakan tidak

mampu beraktivitas seperti

biasa

Page 22: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

wita klien lemah, kalau klien

beraktivitas klien mengalami

sesak)

2. Menganjurkan klien untuk

melakukan aktivitas (duduk,

miring kanan atau kiri)

3. Melatih aktifitas secara

bertahap ( rom aktif)

4. Mempertahankan status nutrisi

yang adekuat

5. Melibatkan keluarga dalam

melakukan aktivitas

O :

- KU lemah

- Klien hanya berbaring

di tempat tidur dan

kadang duduk

- Klien terlihat lemas dan

lesu

- Skala aktivitas 2

- Skala kekuatan otot 4

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi diteruskan (1-5)

Page 23: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

XIII. CATATAN PERKEMBANGAN

No

.

Hari/tgl/ jam Dx

kep

Catatan perkembangan

1. Selasa, 10 agustus

‘10

Jam 17.00 wita

I S : klien mengatakan sesak nafas berkurang

O :

- Keadaan umum lemah

- Tidak terpasang O2

- Klien tampak rileks

- Sesak berkurang

- TTV :

TD : 150/100 mmHg

N : 84x/m

R : 20x/m

T :36°C

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan ( 1 – 5 )

2. Selasa, 10 agustus

‘10

Jam 17.00 wita

II S : klien mengeluh belum aada nafsu makan dan

hanya makan sedikit

O :

- Keadaan umum lemah

- Klien terlihat kurus

- Klien hanya makan 5 – 6 sendok dari

porsi diet yang disediakan ( bubur biasa)

- Klien terlihat lesu

- Klien tidak ada mual

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan ( 1 – 6 )

Page 24: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

3. Selasa, 10 agustus

‘10

Jam 17.00 wita

III S : klien mengatakan sudah dapat beraktivitas,

seperti duduk dan makan sendiri

O :

- Keadaan umum lemah

- Skala aktivitas 2 (dibantu orang lain)

- Klien tidak mengeluh sesak nafas lagi

kalau beraktivitas

- Klien hanya berbaring dan kadang duduk

di tempat tidur

- Skala kekuatan otot 4

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan ( 1 – 5)

1. Rabu, 11 Agustus

‘10

Jam 12:00 wita

I S : klien mengatakan sesak nafas tidak ada lagi

O :

- Keadaan umum lemah

- Tidak terpasang O2

- Klien tampak rileks

- TTV :

TD : 170/100 mmHg

N : 80x/m

R : 24x/m

T : 36°C

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan ( 1 – 5 )

2. Rabu, 11 Agustus

‘10

Jam 12.00 wita

II S : klien mengatakan hanya makan sedikit

O :

- Klien masih tampak lemah

- Klien masih terlihat lesu

- Klien terlihat kurus

- Klien tidak mual

- Klien hanya makan 5 – 6 sendok dari

porsi diet yang disediakan ( bubur biasa)

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan ( 1 – 6 )

3. Rabu, 11 Agustus

‘10

Jam 12.00 wita

III S : klien mengatakan masih belum dapat

beraktivitas seperti biasa (hanya sekesar duduk

dan makan sendiri)

O :

Page 25: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

- Keadaan umum lemah

- Skala aktivitas 2

- Klien dapat berjalan ke kamar mandi/wc

(dibantu keluarga)

- Klien hanya berbaring dan duduk di

tempat tidur

- Sesak nafas tidak ada lagi

- Skala kekuatan otot 4

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi diteruskan ( 1 – 5)

1. Kamis, 12

Agustus’10

Jam 11.00 wita

I S : klien mengatakan sesak nafas tidak ada lagi

O :

- Keadaan umum lemah

- Klien tampak rileks

- Tidak terpasang O2

- TTV :

TD : 140/100mmHg

N : 80x/m

R : 24x/m

T : 36°C

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dihentikan ( pasien pulang)

2. Kamis, 12

Agustus’10

Jam 11.00 wita

II S : klien mengatakan hanya makan sedikit

O :

- Keadaan umum lemah

- Klien terlihat kurus

- Klien hanya makan setengah dari porsi

diet yang disediakan ( bubur biasa)

- Klien masih terlihat lesu

- Klien tidak ada mual

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dihentikan ( pasien pulang )

3. Kamis, 12

Agustus’10

Jam 11.00 wita

III S : klien mengatakan masih belum dapat

beraktivitas (hanya duduk/makan sendiri)

O :

- Keadaan umum lemah

- Skala aktivitas 2

Page 26: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)

- Skala kekuatan otot 4

- Klien dapat berjalan ke kamar mandi/ wc

( dibantu keluarga)

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi di hentikan (pasien pulang)

Page 27: Laporan Pendahuluan Ggk (Melati)