Top Banner
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Faddel Pinasthika NIM : 03121403065 Kelompok : IV (Empat) I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Cuka Apel II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah apel dengan proses fermentasi. 2. Mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan cuka apel. 3. Mengetahui jenis mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi pembuatan cuka apel III. DASAR TEORI Apel merupakan jenis buah atau pohon yang tumbuh di pohon. Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning. Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah, kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin, dengan nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Budidaya apel merupakan keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar). Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-
22

Laporan Pendahuluan Cuka Apel Faddel

Nov 15, 2015

Download

Documents

Yulianto

eeeefeer
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN SEMENTARAPRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama

: Faddel PinasthikaNIM

: 03121403065Kelompok

: IV (Empat)

I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Cuka Apel II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah apel dengan proses fermentasi.

2. Mengetahui faktor faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan cuka apel.

3. Mengetahui jenis mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi pembuatan cuka apel

III. DASAR TEORIApel merupakan jenis buah atau pohon yang tumbuh di pohon. Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning. Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah, kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin, dengan nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Budidaya apel merupakan keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar). Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak) dan juga digunakan sebagai makanan pencuci mulut di pesta, apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel, apel juga dibuat menjadi minuman sari buah apel. Buah apel sangat efektif membunuh virus, kandungan asam klorogenik, vitamin c, pectin dan sorbitol (zat pencahar) di dalamnya dapat menghalangi pembentukan sel-sel kanker. Kandungan potasium di dalam apel efektif memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada apel membantu pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh, sehingga memperlancar buang air besar dan juga memperbaiki sistem pencernaan.

Gambar 1. Apel Malang

3.1. Manfaat Buah ApelApel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimia, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.1. Kaya vitamin : buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.

2. Kaya mineral : buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan seng.3. Fitokimia : buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.4. Kaya Serat : apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat. Serat untuk mengurangi lemak dan kolesterol buah apel mengandung serat yang berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.5. Tanin : buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.6. Baron : di dalam buah apel terdapat baron. Baron berfungsi mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seorang wanita, sehingga wanita akan lebih sehat dan stamina yang bertambah.7. Flavoid : salah satu kandungan buah apel yang baik untuk menjegah penyakit adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko kanker.8. Asam D-glucaric : asam D-glucaric merupakan zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol, asam D-glucaric juga terdapat di dalam buah apel.9. Quercetin : merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit. Buah apel mengandung zat quercetin.10. Asam tartar : di dalam sebuah apel juga terdapat asam tartar, asam tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernaan karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.

Meminum segelas air dicampur cuka apel dan sedikit madu setiap hari dapat membantu menghancurkan dan melepaskan deposit lemak yang menumpuk didalam tubuh. Sehingga, cuka apel sangat efektif untuk diet, pembuatan cuka apel merupakan usaha sampingan pada industri pengepakan apel dengan memanfaatkan apel-apel sisa sortiran. Cuka buah atau cuka organik dapat digunakan sebagai cuka induk atau sebagai bahan untuk membuat acar, saos tomat, saos cabai dan saos yang digunakan dalam pengalengan ikan. Cuka dapat dibuat dari bahan makanan yang mengandung gula atau pati dengan cara fermentasi alkohol, diikuti dengan fermentasi asam cuka. Setiap buah yang mengandung gula lebih dari 9% dapat dikonversi menjadi cuka yang mengandung lebih dari 4 gram asam cuka per 100 ml larutan. Minuman khas AS ini cocok diminum panas ataupun dingin, dibuat dengan memfermentasikan cairan dari jenis buah apel dalam dua tahap. Pertama, gula dari cairan apel ini dirubah oleh ragi yang biasa dipakai untuk membuat sampanye, menjadi minuman beralkohol dengan kadar kira-kira 5%. Mula-mula rasanya manis, lalu sedikit getir, kemudian aroma buahnya muncul sempurna. Kadar cider ini dipakai sebagai ganti minuman anggur dalam berbagai resep. Kalau tetap ingin menjadi cider, pasteurisasikan minuman ini secara cepat pada suhu 77oC dan simpan dalam kulkas. Tapi kalau ingin menjadikan cuka, biarkan saja cider ini pada suhu 21oC selama 5 minggu. Bakteri Acetobacter akan merubah minuman ini menjadi cuka. Cuka apel ini produk serbaguna, bisa dipakai untuk pengawetan makanan, atau dipakai dalam resep dressing sampai dessert, gula juga terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam produk-produk makanan. Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai, jeli, marmalade, sari buah pekat, sirup buah-buahan, buah-buahan bergula, umbi dan kulit, buah-buahan beku dalam sirup, acar manis, chutney, susu kental manis, madu. Kadar gula pada cuka apel yang tinggi sama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan dengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahan-bahan pengawet kimia (seperti belerangdioksida, asam benzoat) merupakan teknik-teknik pengawetan pangan yang penting.

Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40 % padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang. Walaupun demikian, pengaruh konsentrasi gula pada aw bukan merupakan faktor satu-satunya yang mengendalikan pertumbuhan berbagai mikroorganisme karena bahan-bahan dasar yang mengandung komponen yang berbeda-beda tetapi dengan nilai aw yang sama dapat menunjukkan ketahanan yang berbeda-beda terhadap kerusakan karena mikroorganisme. Produk-produk pangan berkadar gula yang tinggi cenderung rusak oleh khamir dan kapang, yaitu kelompok mikroorganisme yang relatif mudah dirusak oleh panas (seperti dalam pasteurisasi) atau dihambat oleh hal-hal lain. Selain dimakan secara segar, apel juga bisa diolah menjadi beberapa olahan makanan diantaranya ialah kripik apel, sari apel, sirup apel, manisan apel, dodo lapel, dan jenang apel. Namun, diantara olahan apel yang ada yang paling terkenal dan bernilai tinggi adalah cuka apel dan anggur apel (wine apple). Selain itu juga ada juga beberapa peneliti yang melakukan percobaan terhadap apel, mereka mencoba membuat bahan bakar atau bioetanol dari apel, kita juga mengenal adanya cuka apel atau apple cider. Khasiat cuka apel juga besar karena kandungan maltic acid (suatu komponen alami dalam apel) yang membantu menstimulasi proses pencernaan, karena bahan ini dibuat lewat proses fermentasi, cuka apel juga kaya kandungan kalium, yaitu mineral yang mampu menciptakan antiseptik dalam sel tubuh yang penuh lemak. Hal ini menyebabkan ia dapat memperkuat metabolisme alami dan mempercepat proses oksidasi.Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana secara anaerob. Bahan makanan yang difermentasi biasanya menghasilkan suatu produk baru yang lebih mudah dicerna, aroma yang baik serta rasa yang lebih sedap. Dalam proses mikrobiologi fermentasi ini dilakukan oleh mikroba tertentu yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut.Proses fermentasi ada dua : 1. Fermentasi non-alkoholis

Fermentasi yang tidak menghasilkan alkohol sebagai produk akhir selain bahan lainnya. Misalnya : antibiotik, SCP, tempe, dan lain-lain.2. Fermentasi alkoholisFermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk akhir disamping produk lainnya. Misalnya : pembuatan wine, cider, tape, dan lain-lain.

3.2. Proses Fermentasi Proses fermentasi menjadi cuka apel adalah suatu proses yang panjang yang diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbohidrat) melalui proses yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir adalah :Piruvat asetalaldehid alkohol

cuka

Buah Apel sangat efektif membunuh virus, karena mengandung asam klorogenik, vitamin c, pectin dan sorbitol (zat pencahar) di dalamnya dapat menghalangi pembentukan sel-sel kanker, kandungan potasium di dalam apel efektif memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada apel membantu pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh sehingga memperlancar buang air besar, dan memberikan kesehatan yang baik bagi sistem pencernaan tubuh manusia. Kandungan gizi apel :

1. Provitamin A, Vit. B dan Vit. C

2. Mineral besi, kalsium, fosfor dan kalium3. Zat anti kanker

4. Pektin dan seratBeberapa hal yang perlu diketahui tentang cuka apel secara spesifik :

1. Pada dasarnya cuka apel adalah suatu zat dibuat dari senyawa-senyawa yang berada dalam buah apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba dan beberapa jenis dari mikroba yang bias merubah sari buah apel menjadi cuka

apel adalah Saccharomyses cerevisiae dan Zymomonas mobilis.

2. Yang dimaksud dengan cuka dalam bahasa kimia adalah sejenis asam asetat yang sering digunakan oleh para ibu-ibu untuk memasak, namun dalam hal ini cuka yang digunakan oleh ibu-ibu merupakan cuka campuran dengan komposisi 70% air cuka dan 30% adalah air.

3. Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbohidrat) melalui proses yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir.

4. Yang perlu diperhatikan adalah suatu proses baik itu kimia ataupun biokimia, dimana tidak bisa menghasilkan 100% zat yang diinginkan setidaknya adanya zat-zat campuran yang masih terkandung didalamnya.3.3. Produk cuka apelCara memilih/membeli cuka apel adalah pilihlah cuka apel (CA) yang ada di pasaran tidak semuanya dapat dikonsumsi dengan rekomendasi kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari kulitnya saja atau dari limbah pabrik coctail yang diolah menjadi CA, biasanya bening dan diperuntukkan untuk memasak. Menurut Dr. D.C. Jarvis, CA yang direkomendasikan untuk kesehatan adalah :1) Terbuat dari seluruh bagian apel (kulit & daging buah).2) Berbau tajam khas CA, hal ini baik untuk merangsang enzim-enzim pencernaan.3) Unfiltered dan Uhpasteurized (mengandung mother & probiotik aktif).4) Alami dan tanpa zat additive seperti garam atau pengawet lainnya.Beberapa riset tentang cuka apel, antara lain :

1. Medicine Journal 1994, survei membuktikan bahwa 9 dari 10 orang yang berusia >50 thn menderita reumatik. Minum CA secara teratur dapat mengurangi rasa sakit sampai dengan 90% (Massachussets Institute of Technology).

2. Research from University of Jeneva : minum CA + madu yang teratur dan terus menerus dapat menurunkan tekanan darah tinggi.3. Research From National Cancer Institute USA: Mengkonsumsi CA + Madu dapat menghentikan sel-sel kanker dari penyebab terbentuknya tumor, telah terbukti bagus untuk : asam urat, oshteoporosis, reumatik, kegemukan, darah tinggik, diabetes, asma, kolesterol, maag, jerawat, kulit kering, untuk anak-anak, wanita hamil dan menyusuim juga baik untuk pencernaan. Meminum segelas air dicampur cuka apel dan sedikit madu setiap hari dapat membantu menghancurkan dan melepaskan deposit lemak yang menumpuk didalam tubuh. Sehingga, cuka apel sangat efektif untuk diet.Proses pembuatan cuka apel secara sederhana :1) Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis2) Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih3) Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula, biarkan selama 30 menit agar aroma buah apel keluar4) Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin 5) Sari apel dimasukkan kedalam botol, botol sebelumnya sudah disterilkan agar tidak ada bakteri lagi.

6) Masukkan ragi / yeast kedalam sari apel tersebut, tutup dengan kain saring. Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol

Pada saat ini, cuka atau karib disebut vinegar berasal dari bahan kaya gula seperti anggur, apel, nira kelapa, dan malt. Gula sendiri, seperti sukrosa dan glukosa, dalam pembuatannya melibatkan proses fermentasi alkohol dan fermentasi asetat secara berkesinambungan. Secara kimiawi, perubahan utama yang terjadi mula-mula gula diubah menjadi alkohol (etanol) lalu menjadi asetat secara terus menerus. Apabila cuka terbuat dari bahan-bahan tersebut pada umumnya disebut cuka atau vinegar saja. Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka ( Acetobacter aceti ) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.

Fermentasi asam asetat adalah fermentasi aerobik atau respirasi oksidatif, yaitu respirasi dengan oksidasi berlangsung tidak sempurna dan menghasilkan produk-produk akhir berupa senyawa organik seperti asam asetat. Proses ini dilakukan oleh bakteri dari genus Acetobacter dan Glucobacter. Kondisi respirasi oksidatif ini dapat dilakukan dengan kultur murni, tetapi kondisinya tidak selalu aseptis oleh karena pH yang rendah serta adanya alkohol dalam media merupakan faktor penghambat bagi mikroorganisme lain selain Acetobacter acetii. Mekanisme fermentasi asam asetat ada 2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi alkohol mula-mula gula yang terdapat pada bahan baku akan dibongkar oleh khamir menjadi alkohol dan gas O2 yang berlangsung secara anaerobik. Setelah alkohol dihasilkan maka dilakukan fermentasi asam asetat, dimana bakteri asam asetat akan mengubah alkohol menjadi asam asetat. Setelah terbentuk asam asetat fermentasi harus segera dihentikan supaya tidak terjadi fermentasi lebih lanjut oleh bakteri pembusuk yang dapat menimbulkan kerusakan. Pada Cuka apel, apel merupakan salah satu buah yang paling menyehatkan karena mengandung zat-zat gizi : P, Cl, K, Na, Mg, Ca, S, Fe, Fi, Si, dan banyak trace elements. Semuanya ini terdapat dalam ACV murni. Cuka apel adalah cara terbaik untuk bisa memperoleh manfaat buah apel secara optimal dengan kualitas yang baik.IV. ALAT DAN BAHAN4.1. Alat :

1. Pisau2. Kompor3. Panci4. Kain saring5. Baskom

4.2. Bahan :

1. Apel kg2. Gula 125 gr3. Air 1,5 liter4. Yeast ( ragi )

V. PROSEDUR PERCOBAAN1. Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.2. Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih.3. Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit agar aroma buah apel keluar.4. Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan kedalam botol.5. Masukkan ragi/yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring. Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol. VII. PEMBAHASAN

Pada kali ini kami melakukan percobaan cuka apel yang berbahan dasar apel malang segar sebanyak 1 kg, pemilihan buah apel dikarenakan pada buah ini terkandung kadar keasaman yang tinggi. Buah apel juga mengandung air yang cukup banyak dan juga mengandung gula, selain itu pembuatan asam cuka dari apel relatif lebih mudah dibandingkan pembuatannya dari bahan lain, kemudian bahan yang lainnya adalah gula pasir dan ragi / yeast fermipan.

Buah apel dibersihkan lalu diiris tipis-tipis untuk mempermudah keluarnya sari apel dari buahnya, perlu diperhatikan bahwa sangat penting untuk tidak mengupas kulitnya, karena sari asam apel banyak berada di bagian kulit, kemudian irisan apel ini dipasteurisasi sekitar 1 jam dengan menambahkan air 1500 ml. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan sari apel dengan cepat, selain itu juga untuk mematikan bakteri-bakteri patogen yang mungkin ada dalam buah apel, bakteri-bakteri ini harus dihilangkan karena bisa mengganggu proses fermentasi dimana produk cuka yang kita inginkan tidak dapat terbentuk.

Setelah sari apel diperoleh, tambahkan gula sebanyak 100 gram. Penambahan gula bertujuan untuk menambah kandungan gula sehingga fermentasi tahap awal yaitu perubahan gula menjadi alkohol bisa berlangsung dengan baik, gula dan sari apel diaduk-aduk selama 30 menit hingga gula larut di dalamnya, setelah aroma apel dapat tercium, maka cuka apel disaring dengan menggunakan penyaring.Kemudian sari apel dan buahnya dipisahkan atau disaring., biarkan sampai dingin. Setelah sari apel benar-benar dingin, baru ditambahkan ragi ke dalamnya. Tujuan pemberian ragi dalam kondisi temperatur kamar adalah agar ragi tidak mati (ragi dapat melakukan proses fermentasinya dengan baik). Campuran sari apel dan ragi ini dimasukkan dalam botol, kemudian ditutup dengan kertas saring agar tidak terjadi kontak dengan udara luar. Diharapkan di sini terjadi reaksi fermentasi alkohol. Proses fermentasi di atas adalah fermentasi tahap pertama yang mengubah gula dari sari apel menjadi alcohol (etanol). Selanjutnya fermentasi akan berlanjut dengan pengubahan alcohol menjadi asam asetat (asam cuka) yang kita inginkan, proses ini bisa memakan waktu 1 hingga 2 minggu. Setelah waktu yang ditentukan, sari apel akan menjadi lebih asam dan mengeluarkan gas CO2 sebagai produk samping reaksi fermentasi, sebelum dimasukkan kedalam botol atau tempat produk, botol atau tempat produk tersebut harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alat yang bernama autoklaf selama 15 menit dengan suhu diatas 100 oC. Praktikum yang kami lakukan hanya sampai pada tahap seperti di atas., namun agar dapat mengetahui terjadi atau tidaknya reaksi diatas, bisa dilakukan pengujian dengan menggunakan leher angsa. Caranya : ke dalam leher angsa dimasukkan aquadest sampai kira-kira setengahnya. Guna pemberian aquadest ini adalah menjaga agar tidak ada udara yang masuk ke dalam erlenmeyer yang berisi sari buah dan untuk mendeteksi adanya CO2 dari hasil reaksi. Kemudian sumbatkan ke mulut erlenmeyer, pada sekitar sumbat dilumuri lem yang gunanya agar tidak terjadi kontak dengan udara sekitar. Setelah kurang lebih 4 hari terlihat gelembung-gelembung dalam aquadest pada leher angsa dan tinggi aquadest pun telah berubah. Hal ini menunjukkan telah terjadi reaksi pembentukan alkohol, perubahan pada aquadest di dalam leher angsa dikarenakan dorongan dari CO2 yang menguap ke atas. Praktikum yang kami lakukan setelah 1 minggu hasilnya lumayan bagus dibandingkan dengan hasil dari teman teman yang lain, dimana terdapat perbedaan fase antara bagian atas dan bawah, dibagian atas terdapat sari cuka apel yang berwarna coklat keruh, sedangkan dibawahnya terdapat endapan putih yang merupakan hasil fermentasi ragi fermipan, pada ragi fermipan cuka apel 6 gr terdapat banyak endapan putih dibawah atau didasar botol dibandingkan ragi fermipan pada cuka apel 5 gr, dan warna yang terbentuk juga lebih coklat keruh dibandingkan sampel pertama. Dalam pembuatan cuka apel, yang paling penting agar menghasilkan hasil yang bagus adalah kesetrilan tempat produk serta langkah langkah yang sesuai dengan prosedur. Tempat yang digunakan harus bersih tidak ada bakteri dan tidak ada jamur yang mengotori meja, sehingga proses fermentasi cuka apel berlangsung sempurna. Selain itu, bahan bahan juga harus tepat komposisinya. Hal ini sesuai dengan faktor faktor yang mempengaruhi dalam proses fermentasi yaitu suhu fermentasi, jenis mikroba, pH, Substrat, waktu fermentasi dan konsentrasi ragi.VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan1. Dalam pembuatan produk hasil fermentasi, perlu diperhatikan bahan bakunya agar kualitas produk asam yang terbentuk baik.2. Selain itu juga perlu dilakukan proses sterilisasi dengan alat yang bernama autoklaf agar tempat produknya steril dari zat zat yang bisa mengganggu proses fermentasi. 3. Proses pasteurisasi sangat penting dilakukan untuk mematikan bakteri-bakteri patogen yang dapat mengganggu proses fermentasi.4. Pemberian ragi akan mempengaruhi kualitas asam asetat yang terbentuk.5. Pemberian ragi akan membantu dalam pembentukan alkohol.6. Untuk mendapatkan cuka apel yang bagus, maka cuka apel tersebut sebaiknya dibuat dari seluruh bagian apel yaitu kulit dan dagingnya, karena seluruh bagian buah apel tersebut mengandung senyawa senyawa yang berkhasiat. 7. Proses fermentasi pada percobaan ini harus terhindar dari lingkungan sekitar dan dengan suhu rendah / suhu kamar, karena akan mengganggu ataupun juga bisa membunuh bakteri pada ragi, sehingga proses fermentasi menjadi gagal.8.2. Saran1. Sebaiknya pengamatan pada percobaan pembuatan cuka apel ini dilakukan selama 1 sampai 2 minggu, karena bila diamati hanya selama 6 hari dirasa belum cukup untuk terjadinya fermentasi yang diinginkan, sehingga hasil yang didapat tidak maksimal.2. Ketidaktersediaan penyaring pada waktu penyaringan sari apel membuat padatan apel sebagian masuk kebotol fermentasi, sebaiknya alat penyaring tersebut ada sewaktu praktikum berlangsung3. Sebelum meletakkan sari apel yang mau difermentasi ke botol, sebaiknya botol tersebut disterilkan terlebih dahulu agar terbebas dari bakteri.

IX. DAFTAR PUSTAKADahlan, Hatta dan Ratna Djuwita. 2011. Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses: Universitas SriwijayaLund, Patricia. 1975. Citric Acid Cycle. Oxford Univercity : Oxford.Needham, Joseph. 1970. Chemistry of Life: Eight Lectures on The History of Biochemistry. Cambridge Univercity : Cambridge.Prawirahartono, S. 1991. Pelajaran SMA Biologi. Erlanga : Jakarta.Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar I . Erlangga : Jakarta.

Wrighty, Barbara E. 1990. Fermentation. Encyclopedia Americana Vol. 11. Retina Foundation : Boston.Winarno, F.G.S dan Fardiaz, A. Rahman. 1974. Perkembangan Ilmu Teknologi Pangan. Fakultas Mekanisme dan Teknologi Hasil Pertanian Institut Pertanian Bogor : Bogor.