Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM PEMASARAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Disusun Oleh: Nama : Nur Rahma Laila Rizki Fauziah NIM : 11/319005/TP/10208 Hari/Tanggal : Senin, 20 Mei 2013 Kelompok : D3 Asisten : Ikhsan Bani LABORATORIUM MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
23

Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Oct 24, 2015

Download

Documents

Laporan pemasaran TIP UGM
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASARAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun Oleh:

Nama : Nur Rahma Laila Rizki Fauziah

NIM : 11/319005/TP/10208

Hari/Tanggal : Senin, 20 Mei 2013

Kelompok : D3

Asisten : Ikhsan Bani

LABORATORIUM MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang

semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan

tantangan bisnis yang baru bagi setiap perusahaan. Setiap perusahaan

harus melakukan perencanan pada setiap usaha yang akan dijalankannya,

selain itu perusahaan harus memahami arti dari pemasaran itu sendiri.

Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang

dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product),

menentukan tingkat harga (price), mempromosikanny agar produk dikenal

konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen

(place), maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa

yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen.

Strategi usaha yang cocok dengan konsep marketing adalah

memproduksi barang atau jasa apa yang bisa dijual dan bukan menjual

barang atau jasa apa yang bisa diproduksi. Dari konsep kebutuhan

konsumen maka kita dapat menentukan produk yang akan kita produksi.

Selanjutnya kita harus dapat menentukan segmentation agar kita

mengetahui segmen konsumen yang memiliki karakteristik dan

klasifikasinya berdasarkan usia, status ekonomi, dan lokasi. Segmentasi

memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber

daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang akan

memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana

yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan

mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta

menentukan posisi pasar perusahaan. Kemudian, perusahaan harus

menentukan targeting. Dalam proses ini perusahaan mempertimbangkan

dan akan memilih beberapa klasifikasi spesifik. Faktor-faktor yang perlu

Page 3: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

diperhatikan dalam memilih targeting yaitu sumber daya perusahaan,

variasi produk perusahaan, product life cycle stage, variasi pasar dan

strategi pesaing sasaran pasar yang disasar (target market). Hal terakhir

yang perlu dipertimbangkan adalah positioning. Hal ini penting untuk

dianalisis karena hal ini bersifat unik sehingga dapat dengan mudah

menjadi ciri khas diri dari para pesaing.

Informasi dan pemahaman mengenai pemilihan produk,

segmentasi, targeting dan positioning sangat penting untuk dipelajari

dalam bisnis Agroindustri karena mendukung lancarnya usaha yang akan

dijalankan. Selain itu pokok bahasan kali ini sangat berkaitan dengan

jurusan Teknologi Industri Pertanian di bidang pemasaran dan

perancanaan dalam memulai usaha di bidang kuliner/ Agroindustri. Pada

kesempatan kali ini, produk makanan yang kita mengambil adalah Spesial

Sambal sebagai objek praktikum.

B. Tujuan Praktikum

1. Praktikan dapat memahami bahwa pemilihan produk dari suatu usaha

yang berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya

kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa tertentu.

2. Praktikan memahami bahwa penentuan STP pada suatu produk yang

berbeda dari penawaran oleh pelaku pasar lainnya.

3. Praktikan memahami bahwa identifikasi atribut produk penting dalam

memilih suatu produk dan penentuan STP.

4. Praktikan dapat memahami bahwa penggunaan statistik deskriptif

sebagai salah satu alat pengambilan keputusan.

Page 4: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

BAB II

LANDASAN TEORI

Didalam kegiatan bisnis, pemasaran merupakan suatu fungsi yang

secara langsung menentukan penjualan (sales) dan kegiatan yang

mempunyai cakupan yang luas karena selain mencakup bagian internal

juga mencakup bagian eksternal perusahaan. Pemasaran merupakan proses

sosial dan majerial dimana individu atau kelompok bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui kreatifitas, penawaran dan

pertukaran nilai produk dengan yang lain. American Marketing

Association mengemukakan bahwa “pemasaran” sebagai suatu proses

perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,

promosi, distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa-jasa, untuk melakukan

pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Kedua

pendapat tersebut menunjukkan bahwa pemasaranmembutuhkan strategi

yang diungkapkan dalam rencana-rencana yang realistis yang

dihubungkan dengan kemungkinan memperoleh keuntungan (Kotler,

2006).

Strategi bisnis dan keunggulan bersaing sangat penting untuk dijadikan

pedoman dalam pengembangan strategi pemasaran. Para pengambil

keputusan dilibatkan dalam proses perencanaan bisnis pada tiga hal

penting, yaitu: (1) peran serta dalam analisis dan perencanaan strategik

perusahaan, (2) melayani bersama manager fugsional lain sebagai tim

perencanaan strategik unit bisnis, (3) mengembangkan dan melaksanakan

rencana-rencana pemasaran starategik untuk pasar yang dilayani

perusahaan, selanjutnya dalam perencanaan strategik kepala eksekutif

pemasaran bertanggung jawab dalam perumusan strategi perusahaan dan

mengembangkan strategi pemasaran unit bisnis dalam mendukung

prioritas perusahaan (Cravens, 2007).

Page 5: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Tahap pelaksanaan dan pengelolaan strategi pemasaran harus

memperhatikan perancangan organisasi pemasaran yang efektif,

pelaksanaan, dan pengendalian strategi serta pemakaian sistem

informasi untuk perencanaan dan manajemen dari strategi pemasaran.

Dengan demikian, strategi pemasaran merupakan prinsip yang

menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis yang

mencakup keputusan-keputusan pengeluaran pemasaran, bauran

pemasaran dan aplikasi pemasaran. Strategi pemasaran dibagi menjadi

tiga bagian penting, yaitu: (1) strategi pasar sasaran dan strategi

penempatan produk, (2) bauran pemasaran dan anggaran pemasaran,

serta (3) strategi pemasaran yang menyeluruh dikaitkan dengan tujuan

serta sasaran penjualan, pangsa pasar dan keuntungan. Dalam hal ini,

tujuan pemasaran merupakan arah bagi perusahaan untuk merumuskan

alternatif strategi pemasaran (Day, 1994).

Proses segmentasi, penargetan, dan positioning dikuti oleh proses

pelengkap praktis yaitu bahan bauran pemasaran (marketing mix),

yang dikenal dengan 4P: product, price, place, dan promotion. Ini

adalah inkarnasi berwujud dari strategi pemasaran. Saat kita

mengatakan bahwa bauran pemasaran mesti koheren, itu berarti bahwa

tidak hanya elemen-elemen bauran yang mesti konsisten satu sama

lain, tetapi juga elemen-elemen ini harus dilandasi pada dan konsisten

dengan strategi-strategi segmentasi dan positioning. Bauran pemasaran

adalah oprasi-operasi tempat di mana 90% upaya manajemen

pemasaran terjadi. Sebagian besar waktu, sumberdaya, dan anggaran

profesional pemaaran dicurahkan untuk formulasi, implementasi, dan

pengendalian bauran pemasaran. Mengingat bauran pemasaran

dilandasi oleh segmentasi dan positioning, kita bisa menyimpulkan

bahwa aturan pemasaran menghadapi keterbatasan-keterbatasanyang

serupa dengan keterbatasan-keterbatasan yang serupa dengan

keterbatasan dri segmentasi dan positioning (Fernando, 2004).

Page 6: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari

perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk

mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan

pemasaran bagi usaha baru: ( Nindi, 2001)

1. Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan.

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan,

pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset

pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan

konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan

dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang

bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka

memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan

segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.

2. Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market).

Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen,

langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus.

Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu: (1) Pasar

individual (individual market), (2) Pasar khusus (niche

market), (3) Segmentasi pasar (market segmentation). Dari

tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil

dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche

market) dan pasar individual (individual market).

Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih

baik memilih segmen pasar (segmentation market).

3. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan.

Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada

keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari

kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat

tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan

Page 7: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk

memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:

a) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).

b) Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total

Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien,

dan tepat.

c) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan

perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan

kenikmatan.

d) Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi

untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun

proses.

e) Kecepatan (speed), atau disebut juga Time

Compression Management (TCM), yang

diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk

menempatkan produk baru di pasar dan

memperpendek waktu untuk merespons keinginan

dan kebutuhan pelanggan (customer response time).

f) Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

4. Pemilihan Strategi Pemasaran.

Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha

dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya

dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa

indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran

(marketing mix), yaitu probe, product, price, place,

promotian.

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar

pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau

mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum

Page 8: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan

meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi

perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:

(Anonim, 2013)

1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai

kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.

2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan

pasar.

3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.

4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang

tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan

yang lebih besar.

5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa

atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Page 9: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

BAB III

PROSEDUR PRAKTIKUM

Brainstorming dilakukan untuk penentuan produk yang akan dipilih.

Kategori produk agroindustri, bisa food atau non food

Alasan pemilihan produk tersebut dikemukakan

Segmentasi, Targeting, dan Positioning produk berdasrkan alur

proses STP ditentukan

Pilihan produk yang akan mejadi usaha dan yang akan dipasakan

oleh praktikan diidentifikasi

Hasil pembahasan kelompok didisikan pada kolom (terlampir)

Page 10: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel hasil pembahasan

No Pemilihan Hasil

1. Produk Banyaknya menu yang ditawarkan

31 macam sambal

27 macam lauk

24 macam minuman

11 macam sayuran

2. Alasan terpilih produk Diferensiasi produk. Warung Spesial

Sambal berbeda dengan warung-

warung makan lainnya karena SS

menjual variasi sambal “Pedas Abis”

3. Atribut Produk Product : variatif, fresh,

unik,pedas

Place : bersih, mudah

dijangkau dan ditemukan

karena banyak cabang,

lumayan luas, dan rapi.

Price : konsisten,

terjangkau, perbedaan harga

produk tiap daerah.

Promotion : promosi secara

konvensional, terbatas (dari

mulut ke mulut), tidak

promosi melalui media tetapi

ada kerjasama sebagai

Page 11: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

sponsorship untuk kegiatan-

kegiatan.

4. Atribut Layanan Process : ada pelayanan

konsumen saat datang

(konsumen disambu dengan

baik), pembacaan menu

kembali saat pelanggan

memesan makanan, menjual

sambal secara langsung,

delivery dengan jarak

tertentu, pelayanan

konsumen cukup cepat.

People : ramah, bertanggung

jawab, jujur, disiplin, adanya

standarisasi service pada

pelayanan, dan rendah hati

Physical evidence : dekorasi

ruangan dengan informasi

poduk, adana display kaos,

design image

5. Segmentasi Keluarga, mahasiswa, pelajar

SMA

Target konsumen usia remaja

ke atas

Target konsumen dengan

ekonomi menengah ke atas

6. Targeting Para pecinta pedas dan penikmat

sambal

7. Positioning Produk Warung makan dengan variasi

sambal yang fresh dan menjadi

Page 12: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

target konsumen yang ingin makan

besar.

B. Pembahasan

Praktikum Acara I ini berjudul Pemilihan Produk dan Penentuan

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP). Praktikum ini bertujuan

agar praktikan dapat memahami bahwa pemilihan produk dari suatu usaha

yang berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya kebutuhan

konsumen terhadap barang dan jasa tertentu, praktikan memahami bahwa

penentuan STP pada suatu produk yang berbeda dari penawaran oleh

pelaku pasar lainnya, praktikan memahami bahwa identifikasi atribut

produk penting dalam memilih suatu produk dan penentuan STP, dan

praktikan dapat memahami bahwa penggunaan statistik deskriptif sebagai

salah satu alat pengambilan keputusan.

Warung SS atau Spesial Sambal berdiri pada Agustus 2002.

Warung makan ini didirikan oleh Bapak Yoyo Heri Wahyono, beliau

lulusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada tahun 1992. Usaha

warung SS diawali dari warung kaki lima di pinggiran Jalan Kaliurang

(depan GSP UGM) dengan 6 orang karyawan. Warung ini buka pada

pukul 17.00 WIB – 22.00 WIB. Latar belakang pembukaan warung SS ini

karena Bapak Yoyo ingin membuka lapangan kerja. Disamping itu beliau

adalah pecinta makanan pedas dan sambal. Dari hobi beliau inilah muncul

inovasi dan kreatifitas dalam membuat suatu main product makanan yang

berbeda dari warung-warung makan lain. Pada warung-warung makan

umumnya, rata-rata menyediakan variasi lauk yang banyak dengan satu

macam rasa sambal. Namun, di warung SS justru memiliki banyak

variansi sambal dengan lauk yang dijual pada warung makan. Hal inilah

yang membedakan warung SS dari warung-warung makan pada

umumnya. Warung makan SS memiliki tagline “Pedas Abis”. Pada awal

usaha, warung SS hanya menjual 7 variasi sambal kemudian berkembang

menjadi 11 sambal.

Page 13: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Selama 11 tahun berkarir, saat ini SS sudah memiliki 56 cabang di

Indonesia. Warung SS dibag menjadi 4 area utama: Jabotabek, Semarang,

Jogja, dan Solo. Pada area Jabotabek terdapat 8 cabang (7 cabang di

Bogor, 1 cabang di Tangerang). Kemudian 9 cabang di area Semarang (6

cabang di kota Semarang, 2 cabang di Salatiga, dan 1 di Pekalongan).

Terdapat 10 cabang di area Jogja (Condong catur, Babarsari, Pandega,

Kusumanegara dan cabang lainnya) serta pada kota-kota besar lainnya

seperti Cirebon, Purwokerto, Magelang, Prambanan, dan Malang. Pada

area Solo terdapat 9 cabang warung SS, 5 cabang merupakan sistem area

dan 4 warung meupakan sistem mandiri. Untuk tipe warung area

penyediaan dan penyimpanan bahan baku (cabai mentah) dipasok oleh

pusat pengelolaan dalam area tersebut. Sedangkan untuk tipe warung

mandiri, pengadaan dan penyimpanan bahan baku dikelola oleh masing-

masing warung. Warung SS juga sudah dilakukan sistem franchise. Saat

ini terdapat 5 franchise yang salah satunya terletak di Temanggung.

Produk makanan yang dijual di warung SS saat ini antara lain: 31 variasi

sambal, 27 variasi lauk pauk, 11 variasi sayuran, dan 24 variasi minuman.

Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan,

permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan, pertukaran, transaksi

dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kebutuhan adalah suatu

keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah

kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-

kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan adalah keinginan

akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan

kesediaan untuk membelinya.

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar

pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,

konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran

sosial, dan konsep pemasaran global.

Page 14: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah.

Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan

segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan

distribusi yang luas.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang

terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk

berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk

berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan

dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya

penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai

tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para

pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi

adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan

pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan

dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para

pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan

kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Page 15: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya

memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi

pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya

adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat

dalam perusahaan.

Konsep pemasaran diperlukan ketika penjualan mulai turun,

pertumbuhan produk melambat, pola pembelian yang berubah, persaingan

yang meningkat, serta biaya penjualan meningkat. Perusahaan mendapati

pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali

sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan audit pemasaran

untuk menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai.

Dalam praktek manajemen pemasaran dikenal adanya istilah STP

atau singkatan dari Segmentation, Targeting, and Positioning. Untuk

mencapai hasil pemasaran yang optimal, kita harus melakukan segmentasi

pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar pada intinya

membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu, bisa berdasar

pembagian demografis, berdasarkan kelas ekonomi dan pendidikan

ataupun juga berdasar gaya hidup (psikografis).

Segmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan

memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka.

Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya

hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Pembagian

segmen yang paling lazim dilakukan adalah berdasar kelas sosial ekonomi.

Sebagai misal, pembagain yang sering dilakukan adalah membagi lapisan

pasar menjadi empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas B

(menengah), dan kelas AB (menengah atas) dan kelas A (golongan atas).

Sebagai misal, produk kartu ponsel Esia yang murah meriah cenderung

ditujukan untuk golongan B dan golongan C. Sementara produk mobil

Page 16: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

mewah seperti BMW atau produk tas Gucci ditujukan untuk segmen kelas

atas.

Setelah memetakan pasar, kita haus memahami Targeting. Tahap

targeting seperti namanya adalah membidik target market yang telah kita

pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian

program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar

sasaran yang hendak kita tuju. Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu

mewah seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka

selalu memilih mal kelas atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place

untuk membuka outletnya dan bukan di mal kelas menengah seperti Plaza

Jatinegara. Hal diatas dilakukan agar kegiatan promosi pemasaran yang

dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen pasar yang ditujunya.

Apabila target pasar sudah jelas kita harus memahami positioning.

Positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada

konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja

keunggulannya. Langkah ini artinya adalah menciptakan keunikan posisi

produk dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik.

Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan memposisikan dirinya

sebagai kendaraan mewah nan elegan. Pada sisi lain Esia selalu mencoba

memposisikan dirinya sebegai produk rakyat kebanyakan yang murah dan

tersedia dimanamana. Positioning yang pas ini menjadi sangat penting,

sebab dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam benak pelanggan.

Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan

pembelian produk yang ditawarkan.

Struktur organisani dalam warung SS mencakup 3 divisi penting,

yaitu Divisi Operasional, Divisi Produksi, dan Divisi Supporting. Divisi

Operasional menmegang peran penting dalam sarana prasaran, fisik area

konsumen, dan pelayanan. Divisi Produksi menangani proses penyediaan

produk untuk konsumen seperti sarana dapur, pergudangan, proses

Page 17: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

memasak, dan riset konsumen. Divisi Supporting terdiri dari tiga subdivisi

penting, yaitu pengelolaan SDM, akuntansi, dan keuangan. Subdivisi SDM

menangani kesejahteraan karyawan, recruitment, pengembangan karyawan

(trainng), dan sebagai database untuk HRD. Subdivisi Akuntansi

menangani laporan keuangan, rugi laba, dan mengontrol biaya bahan baku.

Subdivisi keuangan menangani Anggaran belanja dan menangani Cash

and Back Verification. Warung SS sangat peduli kepada kesejahteraan

karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang diberikan kepada

karyawannya, yaitu jaminan kesehatan dan melahirkan, beasiswa anak,

tunjangan kecantikan, bakti sosial, bantuan musibah, dan tunjangan hari

tua. Selain fasilitas karyawan yang sangat diperhatikan, pihak management

SS juga sering mengadakan kegiatan keakraban antar karyawan untuk

membangun kerjasama yang solid seperti piknik bersama, perayaan ulang

tahun SS, siraman rohani, pembekalan dan training, dan rapat umum yang

diadakan secara berkala. Management SS juga menyisihkan 1% dari

penghasilan kotor setiap cabang untuk kegiatan bakti sosial. Tekat utama

warung SS adalah mensejahterahkan keluarga (pemilik),

mensejahterahkan kaaryawan, dan mensejahterakan karyawan. Prinsip

yang dipegang oleh warung SS adalah jujur, disiplin, kerja keras, rendah

hati, bersyukur, dan ikhlas yang merupakan ciri khas personil SS. Setiap

karyawan diberikan pelatihan dan pembekalan (training) untuk

standarisasi bekerja yang berlaku di SS. Pelaihan dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan karyawan. Kendala yang ada saat ini yaitu

belum dapat mempercepat pelayanan dalam pembuatan sambal karena

memang mengedepankan kesegaran sambal yang dibuat pada saat itu juga

secara tradisional dengan digerus. Pada pembukaan cabang ke 6 belum

memenuhi respon pasar atau konsumen 100%. Kendala lain adalah respon

pasar tinggi namun belum dapat memenuhi permintaan pasar, SDM di

cabang Bali susah untuk didapatkan dari penduduk Bali itu sendiri. Selain

itu pada cabang Bali sempat terjadi low pricing yang menyebabkan

karyawan SS tidak sanggup melayani konsumen yang sangat banyak

Page 18: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

tersebut. Pada waktu weekend banyak pengunjung yang datang dan dirasa

penyediaan pemasanan belum cepat sehingga ada beberapa pelanggan

yang komplain.

Kelebihan produk SS adalah konsisten dengan harga jual sambal

karena saat harga cabai naik, harga produk sambal di SS tidak ikut naik,

hal ini menjadi strategi SS dalam pricing karena akan tetap mengikat

pelanggan agar tetap berkunjung saat keadaan apapun. Selain itu, sambal

yang disajikan merupakan sambal fresh. Hal ini dapat dilihat dari proses

pembuatan sambal yang dibuat saat pengunjung datang dan memesan

sambal, maka saat itu pulalah baru dilakukan proses pembuatan sambal.

Variasi produk sambalnya sangat banyak dan terus dilakukan penambahan

dan pengembangan cita rasa sambal.

Dalam promosinya SS menerapkan sistem kerjasama dengan

kesediaan warung SS menjadi sponsorship, promosi dari mulut ke mulut

para pengunjung secara konvensional, dan tidak menggunakan media

promosi seperti radio, majalah, dan spanduk. Namun demikian, SS

menyediakan social networking seperti Facebook, fanpage, Twitter dan

website yang digunakan untuk menampung aspirasi pelanggan dan pecinta

sambal SS. Dalam penetapan harga (pricing) di setiap daerah berbeda

sesuai area masing-masing cabang karena ada sistem pengkodean harga

sesuai area yang sudah ditetapkan, terutama untuk cabang SS yang terletak

diluar Pulau Jawa. Penjualan tertinggi terletak dia area Jabotabek

khususnya di Tangerag karena harga bahan baku sama dengan cabang lain

namun harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan cabang lainnya.

Sedangkan profit yang paling tipis berada di Jogja karena memang

harganya paling murah. Dalam hal service atau pelayanan sangat

ditanggapi dengan serius, misalnya komplain para pelanggan langsung

ditampung melalui nomer pribadi Bapak Yoyo yang menjadi hotline

service. Produk sambal SS yang palig mendominasi adalah sambal terasi

segar, sambal bawang, dan sambal cumi. Omset untuk warung Spesial

Page 19: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Sambal ini mencapai 11 M-12 M per bulan untuk seluruh cabang di

Indonesia.

Alasan pemilihan produk dalam waung Spesial Sambal adalah

sambal karena warung ini memang menciptakan pasar yang berbeda dari

warung-warung makan yang lain. Di saat warug makan lainnya menjual

berbagai macam lauk pauk dengan satu jenis sambal, tidak demikian

dengan warung SS yang memang berorientasi pada aneka macam (variasi)

sambalnya sebagai ciri khas warung makannya yang disajikan dengan

macam lauk pauk yang memang umum di jual di warungmakan. Selain itu

pendiri SS juga seorang pecinta sambal yang, beliau melihat bahwa

adanya peluang pasar yang berbeda dari warung-warung lainnya jika

menjual produk sambal bervariasi.

Atribut produk (4P) di warung SS:

1. Product : main product yang dijual di warung SS adalah sambalnya.

Produk ini bervariatif dengan 31 jenis sambal yang tersedia,

berkualitas karena didatangkan dari suppliar cabai mentah yang

terpercaya, product yang disajikan dalam keadaan fresh (segar)

karena dibuat lagsung pada saat pengunjung memesan sambal

tersebut. Sambal tersebut juga diproses menggunakan proses

tradisional dengan digerus manual. Product sambal yang menjadi

idola adalah sambal terasi segar. Mengutamakan rasa dan kualitas

sambal.

2. Price : harga produk makanan yang dijual di warung SS

terjangkau. Harga untuk sambalnya sendiri konsisten karena

walaupun harga pasokan cabai melonjak di pasaran, namun warung

SS tetap menjual harga produknya dengan harga yang sama tanpa

mengurangi kualitas sambal yang disajikan. Harga jual untuk tiap

outlet berbeda sesuai dengan area dan wilayah outlet tersebut.

Page 20: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

3. Promotion. Promosi dilakukan untuk mengenalkan produk secara

konvensional dari mulut ke mulut. Kerjasama sebagai sponshorship

dengan pihak luar yang menggadakan suatu kegiatan.

4. Place. Warung SS mdang dijangkau karena memiliki cabang yang

banyak. Lokasi warung makan SS dijaga higienitasnya dan

memiliki daya tampung yang cukup luas.

Atribut pelayanan (3) di warung SS:

1. People. Karyawan warung SS sudah terstandarisasi dari pihak

Management HRD mereka untuk berlaku sopan dan santun, mulai

dari senyum, menyapa dan membacakan menu. Karyawan SS juga

diajarkan untuk selalu bersikap jujur, disiplin, bertanggung jawab,

berkomitmen tinggi, rendah hati dan sopan. Dalam pelayanannya

menerapkan 4R (Rasa, Ramah, Rapi, dan Resik)

2. Process. Pelayanan saat proses pemesanan produknya bagus. Mulai

dari datangnya konsumen yang disambut dengan baik dan ramah.

Kemudian karyawan menyampaikan informasi produk makanan

dari karyawan ke konsumen, mengulang order list untuk

menghindari kesalahan, kemudian jika terjadi kesalahan order maka

pihak SS berkenan mengganti sesuai pesanan dan keinginan

pelanggan. Terdapat sistem delivery untuk lokasi tertentu yang

jaraknya ditentukan oleh pihak SS. Namun, kendala yang masih ada

dalam proses ini adalah menyajikan pesanan dengan cepat,

mengingat sambal SS memang dibuat secara langsung dan fresh

saat itu juga.

3. Physical Ecidence. Dalam warung SS terdapat dekorasi mengenai

informasi produk berupa pigura di dinding warung. Terdapat

display kaosuntuk dijual ke pengunjung sebagai kenag-kenangan

dan terdapat design image. Nuansa bambu dan kayu yang melekat

di warung SS.

Page 21: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

Segmentasi mengharuskan untuk memisahkan konsumen menjadi

beberapa klasifikasi. Segmentasi dari warung makan SS ini adalah

mahasiswa, keluarga, dan pelajar setingkat SMA. Dapat dikatakan usia

remaja ke atas. Kemudian untuk status ekonomi, harga produk warung SS

tehitung dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke atas.

Targeting di warung SS ini lebih kepada konsumen yang menyukai

sambal dan identik dengan pecinta makanan pedas.

Positioning warung SS ini memiliki image yang melekat di mata

konsumen sebagai warung makan yang menyediakan variasi sambal yang

pedas dan sambal segar. Warung SS ini sebagai tujuan lokasi saat

berkumpul dengan rekan kerja atau rekan lama yang nyaman untuk

berbincang-bincang dan mudah untuk dijangkau.

Page 22: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk barang atau jasa

untuk dapat disajikan pada pelanggan dengan melakukan

differentiation melalui produk yang dihasilkan oleh produsen.

Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan

memiliki dampak yang luas pada seluruh fungsi operasi.

2. Dalam rangkaian proses marketing, STP berada di tahap awal yang

paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di

level strategis karena menentukan bagaimana kita akan menggarap

pasar.

3. Atribut produk adalah unsur-unsur dari sebuah produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan mencerminkan pengembangan suatu

produk untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

pembelian. Atribut ini meliputi aspek produk, price, place, dan

pomotion.

4. Statistik deskriptif lebih berkenaan dengan pengumpulan dan

peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data

statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus, survay, jajak pendapat

atau pengamatan lain umumnya yang masih bersifat acak, mentah, dan

tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus

diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau

presentasi grafis yang berguna sebagai dasar dalam prose pengambilan

keputusan (statistik inferensi).

B. Saran

Praktikan harus benar-benar memahami perbedaan Segmentasi, Targeting,

dan Positioning.

Page 23: Laporan Pemasaran Segmentasi, Targetting, Positioning

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Segmentasi Pasar. Dalam http://jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html .

Diakses pada hari Jumat, 26 April 2013 pukul 21.06 WIB

Cravens, David W and Nigel F. Piercy. 2007. Strategic Marketing. McGraw-Hill,

Boston

Day, G. S. 1994. The Capabilities of Market Driven Organizations. Journal of

Marketing, 58(Oktober), 37-52

Fernando. 2004. Lateral Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip and Garry Amstrong. 2006. Principles of Marketing. Millenium

Edition, A Simon & Schucer Company, Ebnglewood Cliff, Pretice

Hall Iternational, Inc, New Jersey

Nindy. 2001. Pemasaran. Jakarta: Penerbit Salemba Empat