LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat penting bagi manusia manusia dan makhluk hidup lainnya. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung0 diminum, sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. ( Hamidah Harahap, 2007) Dengan peranannya yang sangat penting , air akan dipengaruhi dan mempengaruhi oleh kondisi/komponen lainnya. Pemanfaatan air untuk menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak dibarengi dengan tindakan bijaksana dalam pengelolaanya akan mengakibatkan kerusakan pada sumberdaya air. Air permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak dimanfaatkan untuk keperluan manusia sebagai tempat penampungan air, alat transportasi, mengairi sawah, dan keperluan peternakan, keperluan industri, perumahan, sebagai daerah tangkapan bajir. Ini harus terus dijaga kelestariannya dari bahan pencemar (Diana Hendrawan,2005). Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu Dengan demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Air yang jernih bukan berarti air yang baik bagi ikan, karena jernih bukan satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Sering dijumpai ikan hidup dan berkembang dengan "subur" justru pada air yang bagi manusia menimbulkan kesan jorok. Ikan hidup dalam lingkungan air dan melakukan interaksi aktif antara keduanya. Ikan-air boleh dikatakan sebagai suatu sistem terbuka dimana terjadi pertukaran materi (dan energi), seperti oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), garam-garaman, dan bahan buangan. Pertukaran materi ini terjadi pada antarmuka (Interface) ikan-air pada bahan berupa membran semipermeabel yang terdapat pada ikan. Kehadiran bahan-
Pemantauan Kualitas Air Baku dan Air sungai Kabupaten Bone 2014
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 1
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat penting bagi manusia
manusia dan makhluk hidup lainnya. Air minum adalah air yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung0 diminum, sedangkan air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. ( Hamidah Harahap, 2007)
Dengan peranannya yang sangat penting , air akan dipengaruhi dan
mempengaruhi oleh kondisi/komponen lainnya. Pemanfaatan air untuk
menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak dibarengi dengan tindakan
bijaksana dalam pengelolaanya akan mengakibatkan kerusakan pada
sumberdaya air. Air permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak
dimanfaatkan untuk keperluan manusia sebagai tempat penampungan air,
alat transportasi, mengairi sawah, dan keperluan peternakan, keperluan
industri, perumahan, sebagai daerah tangkapan bajir. Ini harus terus dijaga
kelestariannya dari bahan pencemar (Diana Hendrawan,2005).
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu Dengan demikian, kualitas air
akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas
air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air
minum. Air yang jernih bukan berarti air yang baik bagi ikan, karena jernih
bukan satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Sering dijumpai ikan hidup
dan berkembang dengan "subur" justru pada air yang bagi manusia
menimbulkan kesan jorok. Ikan hidup dalam lingkungan air dan melakukan
interaksi aktif antara keduanya. Ikan-air boleh dikatakan sebagai suatu
sistem terbuka dimana terjadi pertukaran materi (dan energi), seperti oksigen
(O2), karbon dioksida (CO2), garam-garaman, dan bahan buangan.
Pertukaran materi ini terjadi pada antarmuka (Interface) ikan-air pada bahan
berupa membran semipermeabel yang terdapat pada ikan. Kehadiran bahan-
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 2
bahan tertentu dalam jumlah tertentu akan mengganggu mekanisme kerja
dari membran tersebut, sehingga ikan pada akhirnya akan terganggu dan
bisa tewas. Ikan telah berevolusi selama jutaan tahun pada kondisi
lingkungan yang stabil. Oleh karena itu, dalam lingkungan alamiahnya
mereka tidak perlu beradaptasi dengan berbagai perubahan drastis yang
terjadi. Bahkan kondisi lingkungan mereka memiliki mekanisme tertentu
untuk menjaga terjadinya perubahan mendadak. Sedangkan pada
lingkungan akuarium, sebagai sebuah sistem tertutup, perubahan mandadak
dan drastis terhadap parameter air kerap terjadi (seperti suhu, pH,
kandungan amonia dll), sehingga akan menyebabkan ikan stres dan tidak
jarang menyebabkan kematian (Purwakusuma, 2009).
Kualitas Air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan
air untuk penggunaan tertentu, misalnya: air minum, perikanan,
pengairan/irigasi, industri, rekreasi dan sebagainya. Peduli kualitas air adalah
mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam
penggunaannya. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian
tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji
kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna)
Kecenderungan semakin meningkatnya pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup jelas tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena akan
mengancam kesinambungan pembangunan serta keselamatan, kesehatan
lingkungan hidup dan masyarakat. Karena itu Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengamanatkan perlunya pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup guna pelestarian fungsi lingkungan hidup,
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan penanggungjawab
usaha dan / atau kegiatan sesuai kewenangan, peran dan tanggungjawab
masing-masing (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Pasal 13 ayat (1) dan (3).
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 3
2. Rumusan Masalah
Sungai mempunyai sifat dinamis dimana dapat berubah dalam
dimensi ruang dan waktu maka dalam pemanfaatan potensinya
perubahan sifat dapat mengurangi nilai manfaat sungai dan
membahayakan lingkungan sekitar. Bencana luapan banjir, akibat
penyempitan palung sungai karena adanya intervensi. Permukiman liar,
pembuangan sampah atau limbah padat dan sedimentasi. Pembawa
polusi akibat pembuangan limbah kimia industri, pertanian, limbah
domestik dan limbah organik.
Bahan organik mengalami proses pembusukan mengeluarkan
bau busuk ke lingkungan. Warna air sungai berubah menjadi keruh
kehitaman. Sementara itu bahan anorganik banyak mengendap di dasar
sungai atau terapung di air menutup permukaan sungai, kondisi demikian
ditambah lagi busa detergent dan bahan beracun maka sempurnalah
pencemaran sungai di daerah yang demikian. Oleh karena itu
pemantauan kualitas sungai sangat diperlukan Kondisi dan Tekanan
Terhadap Sumber Daya Air
3. Maksud dan Tujuan
3.1. Maksud
Mendapatkan informasi atau gambaran kualitas air di Kabupaten Bone
sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan kebijakan
Pemerintah Kabupaten Bone dalam perencanaan pengelolaan kualitas
air dan pengembangan standar kualitas air dan peraturan pembuangan
limbah cair dalam rangka menciptakan lingkungan sumber air yang
bersih dan sehat.
3.2 Tujuan
1. Mengukur Kualitas Air sungai dan Air Tanah
2. Menilai status mutu Air Sungai dan Air Tanah Dalam
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 4
4. Sasaran
Sasaran kegiatan pemantuan kualitas air , meliputi :
1. Sungai Walanae
2. Sungai Teko
3. Sungai Kaju
4. Air tanah dalam lokasi Ex. Pasar Sentral Watampone
5. Air tanah dalam lokasi Rumah Sakit Umum Tenriawaru
6. Air Baku PDAM
7. Air tanah dalam Perumahan
8. Air laut pelabuhan
9. Air laut sekitar pemukiman
5. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan pemantauan kualitas air di Kabupaten Bone meliputi
1. Penentuan Tujuan Pemantauan
2. Penentuan lokasi pemantauan
3. Pelaksanaan sampling
4. Pelaksanaan analisis laboratorium
5. Penyusunan Laporan
6. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan sampling kualitas air (air sungai, air tanah dan air laut) di
lapangan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 November – 19
November 2013, jam 08.00 (Wita) sampai dengan jam 17.30 (Wita) dan
selanjutnya di analisis di Laboratorium Balai Besar Kesehatan
Kementerian Kesehatan di Makassar
7. Acuan Kerja
Jenis air permukaan yang terdapat di Kabupaten Bone terutama bersumber
dari sungai-sungai besar yaitu Sungai Walanae, S. Cenrana, S. Palakka,
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 25
Gbr 11. Pengambilan Sampel Air Tanah Perumahan BTN Harfana Halim Indah
Gbr 12. Pengambilan Sampel Air Tanah RSUD Tenriawaru Bone
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 26
Gbr 13. Pengambilan Sampel Air Tanah Ex. Pasar Sentral Watampone Tabel 6. Statu Mutu Air Tanah Kabupaten Bone (BTN Harfana Halim Indah-RSUD Tenriawaru Bone-Ex. Pasar Sentral Watampone)
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR KABUPATEN BONE TAHUN 2013 33
DAFTAR PUSTAKA
Diana H,2005 Pencemaran Lingkungan Air Hamidah H, 2007 Pengenalan Kualitas Lingkungan Hidup. Yogyakarta Anonim, 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Anonim, 2010 Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 492/MENKES/
PER/IV/ 2010, tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
Anonim, 2010 Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun
2010, Tentang Baku dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup Lampiran III.A, (Baku Mutu Udara Ambient), Lampiran IV.C.1, Baku Tingkat Kebisingan untuk Kenyamanan dan Kesehatan dan Lampiran IV. E.1. Baku Tingkat Kebauan yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Selatan.