Top Banner
Pelatihan Kewirausahaan Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan produktivitas secara terus menerus untuk mempertahankan kualitas dan kelangsungan hidup jangka panjang dalam rangka meningkatkan daya saing nasional maupun regional adalah mutlak dilakukan khususnya pada era dimana lingkungan daya saing yang sangat kompetitif. Komitmen terhadap pentingnya produktivitas telah dituangkan dalam RPJMN 2009-2014 khususnya dalam agenda pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, yaitu pembangunan ekonomi berlandaskan pada peningkatan produktivitas dan daya saing serta memicu terciptanya kreativitas dan inovasi. Untuk mendukung tujuan pembangunan tersebut, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI telah menempatkan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas sebagai salah dari empat program prioritas yang diimplementasikan dalam kerangka gerakan produktivitas nasional. Diharapkan melalui gerakan produktivitas nasional ini dapat merubah pola pembangunan dari input driven policy menjadi productivity driven strategic. Ini artinya produktivitas harus menjadi dasar di seluruh lapisan baik organisasi pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha maupun masyarakat dalam melakukan aktivitasnya harus berorientasi kepada produktivitas 1
56

LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Dec 24, 2015

Download

Documents

PEMERINTAHAN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan produktivitas secara terus menerus untuk mempertahankan

kualitas dan kelangsungan hidup jangka panjang dalam rangka

meningkatkan daya saing nasional maupun regional adalah mutlak

dilakukan khususnya pada era dimana lingkungan daya saing yang sangat

kompetitif. Komitmen terhadap pentingnya produktivitas telah dituangkan

dalam RPJMN 2009-2014 khususnya dalam agenda pembangunan

ekonomi dan kesejahteraan rakyat, yaitu pembangunan ekonomi

berlandaskan pada peningkatan produktivitas dan daya saing serta memicu

terciptanya kreativitas dan inovasi.

Untuk mendukung tujuan pembangunan tersebut, Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi RI telah menempatkan Program Peningkatan

Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas sebagai salah dari empat

program prioritas yang diimplementasikan dalam kerangka gerakan

produktivitas nasional. Diharapkan melalui gerakan produktivitas nasional

ini dapat merubah pola pembangunan dari input driven policy menjadi

productivity driven strategic. Ini artinya produktivitas harus menjadi dasar di

seluruh lapisan baik organisasi pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha

maupun masyarakat dalam melakukan aktivitasnya harus berorientasi

kepada produktivitas agar dampaknya dapat dirasakan langsung terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Kalimantan Timur sebagai bagian dari NKRI, di bidang ketenagakerjaan

secara umum permasalahan yang dihadapi antara lain, pengangguran yang

tinggi, kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja relatif rendah. Jumlah

pengangguran keadaan Agustus 2012 tercatat sebanyak 158 ribu orang

menunjukkan penurunan dibanding dengan keadaan Februari 2012 yang

tercatat 170 ribu orang. Pada keadaan Agustus 2012 TPT tercatat sebesar

8,90 persen lebih rendah dibanding dengan keadaan Agustus 2011 maupun

Februari 2012 masing-masing tercatat sebesar 9,84 persen dan 9,29

persen. Meskipun terjadi penurunan tingkat TPT tahun 2011 dan 2012,

1

Page 2: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

namun kondisi tersebut belum dikatakan baik, karena TPT masih dibawah

angka nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada

Februari 2012 mencapai 6,32 persen, mengalami penurunan dibanding TPT

Agustus 2011 sebesar 6,56 persen dan TPT Februari 2011 sebesar 6,80

persen.

Atas dasar kondisi tersebut, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI mengalokasikan Program Peningkatan Kompetensi

Tenaga Kerja dan Produktivitas melalui DIPA Dana Dekonsenterasi TA.

2012, dengan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan

sebanyak 2 Paket yang masing masing paket diikuti oleh 20 peserta.

B. Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Kepala UPTD. Pengembangan Produktivitas Daerah

Disnakertrans Prov. Kaltim Nomor : 563/ 254/UPTD.PPD/XII/2013, tanggal

6 Desember 2013 tentang Penetapan Penyelenggaraan Pelatihan

Kewirausahaan Untuk Pengembangan Kelompok I.

C. Tujuan

Pelatihan Kewirausahaan tahap pengembangan adalah suatu kegiatan

bagi wirausaha melalui pelatihan dan konsultansi penerapan teknik dan

metode peningkatan produktivitas dan sehingga terjadi peningkatan nilai

tambah usaha berkelanjutan. Adapun tujuan dari pelatihan ini, adalah:

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta dalam

mengelola usaha secara produktif melalui dasar-dasar manajemen

usaha dan kewirausahaan;

b. Memberikan konsep penerapan peningkatan produktivitas usaha melalui

metode dan alat peningkatan produktivitas;

c. Menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh

peserta pelatihan;

2

Page 3: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

D. Sasaran

Taget peserta Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan setiap

Kelompok sebanyak 20 peserta dari unsur wirausahawan agar meningkat

produktivitas usahanya melalui penerapan teknik dan metode peningkatan

produktivitas dan sehingga terjadi peningkatan nilai tambah usaha

berkelanjutan. Adapun sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Terselenggaranya pelatihan Kewirausahaan untuk Pengembangan yang

diikuti oleh 20 peserta dari wirausahawan;

2. Terwujudnya peningkatan motivasi para wirausaha untuk meningkatkan

produktivitas usahanya;

3. Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam

pengelolaan usaha melalui metode dan teknik peningkatan

produktivitas.

3

Page 4: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persiapan Pelatihan

Pelatihan Kewirausahaan diselenggarakan melalui beberapa langkah

kegiatan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan

Sebelum pelatihan diselenggarakan, UPTD. Pengembangan

Produktivitas Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Kalimantan Timur, perlu melakukan identifikasi terhadap kebutuhan dan

potensi-potensi penyelenggaraan pelatihan.

Identifikasi kebutuhan pelatihan dimaksudkan untuk mencari dan

menetapkan jenis-jenis kemampuan wirausaha yang harus dimiliki

peserta pelatihan, yang selanjutnya diterjemahkan kedalam materi-

materi pelatihan. Fungsi identifikasi dalam hal ini adalah mengklarifikasi,

memverifikasi dan mendetailkan materi-materi tersebut. Identifikasi

secara khusus dan utama ditujukan untuk menetapkan jenis komoditas

usaha yang menguntungkan dilihat dari berbagai aspek, diantaranya

aspek Sumberdaya alam, Sumber Daya Manusia, dan letak/geografis..

Oleh karena itu, identifikasi perlu diawali dengan menelaah rencana

pengembangan perekonomian daerah yang tercakup dalam dokumen

rencana strategis pembangunan daerah. Dokumen tersebut

menggambarkan paling tidak tentang kluster-kluster pengembangan

ekonomi produktif berikut jenis-jenis komoditasnya.

Setelah jelas lokasi pengembangan ekonomi produktif yang ditetapkan,

maka selanjutnya perlu merancang mainstream pengembangan

kewirausahaan untuk memperkuat pengembangan ekonomi produktif di

lokasi tersebut. Hal lain yang perlu diidentifikasi adalah potensi-potensi

4

Page 5: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan, baik yang positif maupun

negatif, yang meliputi tenaga ahli (pelatih dan narasumber), permodalan,

bantuan sarana, teknologi dan pemasaran. Potensi-potensi tersebut

dapat dari perseorangan maupun kelompok dan kelembagaan.

2. Menyusun Desain Pelatihan

Desain pelatihan merupakan bagian dari gran desain (Grand Design)

Pelatihan Kewirausahaan untuk Pengembangan yang dijabarkan dari

rencana pengembangan ekonomi daerah. Oleh karenanya, penyusunan

desain pelatihan perlu memperhatikan tujuan dan target yang terdapat

pada gran desain di atas. Desain pelatihan mencakup gagasan dan

rencana kerja pelatihan yang berorientasi pada pengembangan

kewirausahaan pengembangan. Dalam konteks ini, pelatihan diartikan

bukan hanya pembelajaran dalam kelas, tetapi termasuk juga

pembimbingan dan pendampingan di alam kerja/lapangan. Desain

pelatihan paling tidak menguraikan aspek-aspek sebagai berikut :

Latar belakang, yang menguraikan data dan alasan mengapa

diperlukan pelatihan kewirausahaan, termasuk di dalamnya alasan

tentang pengembangan ekonomi produktif melalui budi daya

komoditas tertentu.

Dasar pelaksanaan; menguraikan dasar yuridis pelaksanaan

pelatihan, meliputi peraturan-peraturan daerah, keputusan-

keputusan pejabat daerah.

Tujuan pelatihan; menjelaskan tentang kompetensi lulusan/peserta

pelatihan, baik berkenaan dengan penguasaan dan pembiasaan

sikap/mental kewirausahaan, pengelolaan usaha maupun teknis

usaha.

Tujuan pelatihan dirumuskan sesuai penjenjangan pelatihan

kewirausahaan.

Materi pelatihan; menguraikan tentang materi atau substansi yang

akan dilatihkan kepada peserta pelatihan, sehingga mereka

menguasai kompetensi-kompetensi lulusan yang telah dirancang

dalam tujuan pelatihan. Materi pelatihan berkisar pada kebijakan-

kebijakan pemerintah tentang kewirausahaan, teori dan aplikasi/

5

Page 6: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

pengalaman wirausaha dan teknik atau kiat-kiat sukses

berwirausaha.

Materi pelatihan disusun dalam sesi-sesi yang sikuentif dan

sistematis dengan alokasi waktu tiap sesi 45 menit.

Metode dan teknik pelatihan; menguraikan tentang metode pelatihan

yang akan digunakan berikut teknik-teknik pembelajarannya. Metode

pelatihan yang disarankan adalah pembelajaran di kelas,

pembiasaan dan pelatihan di lapangan melalui belajar dari

pengalaman dan pemecahan masalah.

Pemilihan metode dan teknik pembelajaran perlu memperhatikan

penjenjangan pelatihan kewirausahaan, agar proses pelatihan

menjadi segar dan menyenangkan bagi peserta.

Sarana dan prasarana pelatihan; menguraikan tentang gedung

tempat latihan dan alat-alat, perlengkapan serta media-media belajar

yang akan digunakan dalam pelatihan. Untuk sarana perlu

mempertimbangkan setiap peserta pelatihan menggunakannya

dengan leluasa dan aman, terutama pada penetapan alat-alat

praktik.

Pelatih dan Panitia; menguraikan tentang kualifikasi dan tugas

pelatih serta panitia. Pelatih dipilih dari lembaga atau individu yang

kompeten di bidangnya serta memiliki jaringan yang kuat dan luas

tentang permodalan, pemasaran dan bantuan teknis usaha.

Peserta pelatihan; menguraikan tentang profil, kualitikasi dan tugas

peserta pelatihan. Juga mencakup jumlah dan asal daerah/lembaga

peserta. Dirancang pula pengelompokan peserta dalam

pembelajaran dan penerapan hasil belajarnya di lapangan.

Waktu dan Tempat pelatihan; menjelaskan tentang lokasi pelatihan

berikut nama tempat dan alamatnya, lama waktu pelatihan, mulai

tanggal berapa, bulan apa sampai dengan tanggal dan bulan berapa.

Prosedur dan jadwal pelatihan; mendeskripsikan tentang langkah-

langkah sekwentif yang akan dilakukan, mulai tahap perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian serta tindak lanjut. Tahap-tahap kegiatan

tersebut diuraikan dalam jadwal kerja pelatihan. Jadwal kerja

menginformasikan tentang kegiatan, waktu, tempat dan petugas

yang melaksanakan kegiatan tersebut.

6

Page 7: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

Biaya; menguraikan tentang pos-pos pembiayaan dan jumlah biaya

serta sumber pembiayaan.

3. Menyusun Kurikulum Pelatihan

Kurikulum pelatihan disusun sebagai penjabaran tujuan dan materi

pelatihan yang tercantum dalam desain. Kurikulum disusun dalam

bentuk matrik Garis Besar Program Pelatihan (GBPP) yang mencakup :

a. Pokok bahasan / sub pokok bahasan;

b. Tujuan pembelajaran;

c. Silabi (pokok-pokok materi);

d. Metode belajar;

e. Media belajar;

f. Teknik evaluasi; dan

g. Waktu.

Kurikulum pelatihan pada dasarnya merupakan skenario penyajian

materi dalam pelatihan, yang berfungsi memandu pelatih dan panitia

dalam memproses pembelajaran dalam

B. Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan untuk pengembangan dimulai

dengan pendaftaran peserta, membagikan training kit, mengkondisikan

pelatih, mengadakan upacara pembukaan, menjelaskan proses dan hasil

pelatihan kepada peserta, mengadakan test awal, mengolah dan

menginformasikan hasil test awal kepada pelatih, mengatur pelatih sesuai

jadwal, memantau proses pembelajaran yang dikreasikan pelatih,

mengkondisikan review harian untuk menilai kemajuan pembelajaran,

menilai proses dan hasil pelatihan, merancang kegiatan tindak lanjut, dan

diakhiri dengan upacara penutupan serta penjelasan kegiatan tindak lanjut

pelatihan. Secara keseluruhan rangkaian pelaksanaan Pelatihan

Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepanitiaan

1.1. Penyusunan Organisasi Pelaksana

Susunan Organisasi Pelaksana Pelatihan Kewirausahaan untuk

Pengembangan Kelompok I, terdiri dari:

7

Page 8: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

a. Penanggung jawab : Ir. H. Ichwansyah, MM

b. Ketua Panitia : A.M. Najib T, SH, MH

c. Sekretariat : Suryani, S.Sos. (UPTD PPD)

Eni Herawati (UPTD PPD)

Afriansyah (UPTD PPD)

Asriani Prasetya, SE (BLKI Smd)

d. Penyelenggara : Nuralim (Sekdes Suka Damai)

Fajar Cahyono (Staf Desa )

Amirun (KP2KW)

1.2. Tugas dan tanggung jawab

a. Tugas penanggungjawab

- Memberikan pengarahan kepada pelaksana pelatihan dan

instruktur agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan

sasaran yang ditargetkan;

- Melakukan monitoring dan evaluasi mulai dari persiapan

sampai dengan pelaksanaan kegiatan;

- Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada

Dirjen Binalattas Kemenakertrans RI.

b. Ketua, yang memiliki lingkup tugas antara lain :

- Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan

pelatihan;

- Melaksanakan rapat-rapat secara periodik untuk

membahas kegiatan pelatihan;

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;

- Mengkoordinasikan kegiatan mulai dari persiapan,

pelaksanaan dan pelaporan;

- Memantau/mengawasi pelaksanaan pelatihan dan

kegiatan-kegiatan kesekretariatan;

- Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan

kepada Kepala Dinas selaku Penanggungjawab program

dan kegiatan;

- Dalam pelaksanaan kegiatannya baik secara administrasi

maupun teknis bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

selaku Penanggung jawab program dan kegiatan;

8

Page 9: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

c. Sekretariat & Penyelenggara, yang bertugas antara lain :

- Menyiapkan bahan administrasi surat menyurat untuk

pelaksanaan pelatihan

- Menyiapkan kebutuhan bahan kebutuhan pelatihan;

- Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat, dan evaluasi

kegiatan.;

- Membantu ketua dalam perencanaan dan pelaksanaan

pelatihan;

- Mendokumentasikan proses penyelenggaraan pelatihan;

- Dalam pelaksanaan kegiatannya baik secara administrasi

maupun teknis bertanggung jawab kepada Ketua

Penyelenggara;

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua

Panitia.

2. Narasumber

Narasumber dalam pelatihan ini adalah tenaga fasilitator dari UPTD.

Pengembangan Produktivitas Daerah Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, adapun nama fasilitator

pelatihan sebagai berikut:

2.1. Hj. Hetty, S.Sos., M.Si (Narasumber manajemen skill)

2.2. Sri Moeljani, SH (Narasumber Tekhnical skill)

Tugas dan tanggung jawab:

a) Menyampaikan materi pelatihan (manajemen skill & technical skill)

kepada peserta dengan menggunakan panduan yang telah

disiapkan;

b) Melaporkan hasil pelatihan kepada penanggung jawab.

3. Target Kepesertaan

9

Page 10: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

Jumlah peserta pelatihan setiap angkatan sebanyak 20 peserta, yang

direkruit atas kerja sama dengan Pemerintah Desa Suka Damai dengan

data peserta sebagai berikut:

No. Nama PesertaStatus

PekerjaanAlamat

1. Amir Usaha Mandiri Desa Suka Damai

2. Muh. Idris Umar Pencari Kerja Desa Suka Damai

3. Tepu Usaha Mandiri Desa Suka Damai

4. Muh. Asdar Petani Desa Suka Damai Rt 4

5. Usman Petani Desa Suka Damai Rt. 4

6. M. Idrus Usaha Mandiri Desa Suka Damai Km 10

7. Arifin Usaha Mandiri Jl. Musolla Rt. 01

8. Saripuddin Usaha Mandiri Jl. Musolla

9. Neneng Mega Wati IRT Suka Damai Rt.2

10. Fatmawati IRT Desa Suka Damai

11. Risza Keliva IRT Desa Suka Damai Rt. 04

12. Randi A. Fredy Awan Pencaker Desa Suka Damai Rt. 4

13. Partono Petani Desa Suka Damai

14. Maimunah Pencaker Jl. Poros Rt. 4

15. Asriani Pencaker Jl. Poros Km 10

16 Dian Ayu Retno Palupi Karyawan Jl. Poros Km 13

17. Suriani Karyawan Jl. Poros Km 11 Rt. 2

18. Puput Puji Rahayu Karyawan Jl. Poros Km. 13

19. Nurhidayah IRT Jl. Poros Km 11 Rt.2

20. Nurhayati IRT Jl. Poros Km 11

4. Penetapan Waktu dan Tempat

Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari efektif @ 8 Jam pembelajaran

atau 40 Jpl ( Pukul 08.00 s/d 16.15). Kegiatan ini dilaksanakan pada

tanggal 10 s/d 14 Desember 2013 bertempat di Aula Pertemuan Desa

Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur.

5. Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan schedule / jadwal yang

ditetapkan dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Kegiatan dari

10

Page 11: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan Ditjen Binalattas

Kemenakertrans RI, dengan rincian sebagai berikut:

Hari ke 1 : Selasa, 10 Desember 2013

08.00 – 08.45 Registerasi / Pembukaan

08.45 – 09.30 Kebijakan Ketenagakerjaan Daerah

09.30 – 10.15 Pengantar Produktivitas

10.15 – 10.30 Coffebreak

10.30 – 11.15 Pola Berusaha

11.15 – 12.00 Pola Berusaha

12.00 – 13.00 Ishoma

13.00 – 13.45 Manajemen Produksi

13.45 – 14.30 Manajemen Produksi

14.30 – 14.45 Coffebreak

14.45 – 15.30 Manajemen Pemasaran

15.30 – 16.15 Manajemen Pemasaran

Hari ke 2 : Rabu, 11 Desember 2013

08.45 – 09.30 Perhitungan Biaya

09.30 – 10.15 Perhitungan Biaya

10.15 – 10.30 Coffebreak

10.30 – 11.15 Perhitungan Biaya

11.15 – 12.00 Perhitungan Biaya

12.00 – 13.00 Ishoma

13.00 – 13.45 Pembukuan

13.45 – 14.30 Pembukuan

14.30 – 14.45 Coffebreak

14.45 – 15.30 Pembukuan

15.30 – 16.15 Pembukuan

Hari ke 3 : Kamis, 12 Desember 2013

08.45 – 09.30 Pembukuan

11

Page 12: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

09.30 – 10.15 Pembukuan

10.15 – 10.30 Coffebreak

10.30 – 11.15 Perencanaan Usaha

11.15 – 12.00 Perencanaan Usaha

12.00 – 13.00 Ishoma

13.00 – 13.45 Perencanaan Usaha

13.45 – 14.30 Perencanaan Usaha

14.30 – 14.45 Coffebreak

14.45 – 15.30 Evaluasi Kondisi Usaha

15.30 – 16.15 Evaluasi Kondisi Usaha

Hari ke 4 : Jumat, 13 Desember 2013

08.45 – 09.30 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

09.30 – 10.15 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

10.15 – 10.30 Coffebreak

10.30 – 11.15 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

11.15 – 12.00 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

12.00 – 13.45 Ishoma

13.45 – 14.30 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

14.45 – 15.30 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

15.30 – 16.15 Praktek Produksi Pembuatan Tepung Mocaf

Hari ke 5 : Jumat, 13 Desember 2013

08.45 – 09.30 Praktek Produksi Pembuatan Pupuk Organik

09.30 – 10.15 Praktek Produksi Pembuatan Pupuk Organik

10.15 – 10.30 Coffebreak

10.30 – 11.15 Praktek Produksi Pembuatan Pupuk Organik

11.15 – 12.00 Praktek Produksi Pembuatan Pupuk Organik

12.00 – 13.00 Ishoma

13.00 – 13.45 Praktek Produksi Pembuatan Pupuk Organik

13.45 – 14.30 Praktek Produksi Pembuatan Pupuk Organik

14.30 – 14.45 Coffebreak

14.45 – 15.30 Diskusi & Pemaparan Hasil Kelompok

15.30 – 16.15 Diskusi & Pemaparan Hasil Kelompok

16.00 – Penutupan

12

Page 13: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

6. Metode Pelatihan

Metode yang dipakai dalam pelatihan adalah sebagai berikut:

a. Kuliah/ceramah

b. Diskusi/Tanya jawab

c. Penugasan

d. Praktek Lapangan

7. Materi

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, maka rancangan materi

disesuaikan dengan petunjuk teknis yang diterbitkan Direktorat

Produktivitas dan Kewirausahaan Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI,

dan disesuaikan dengan kebutuhan, yang terbagi menjadi 2 bahasan,

yaitu :

a. Manajemen Perusahaan Kecil; dan

b. Praktek Lapangan.

8. Pembiayaan

Seluruh biaya untuk mendukung penyelenggaraan Pelatihan

Peningkatan Produktivitas, dibebankan melalui dana APBN Tahun

Anggaran 2013 program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan

produktivitas, dengan rincian sebagai berikut:

2.1.1. Belanja Bahan (521211)

- ATK (persiapan) Rp 250.000

- Bahan Komputer (persiapan) Rp 250.000

- ATK dan bahan komputer Rp 800.000

- Penggandaan Rp 250.000

- Dokumentasi, publikasi & spanduk Rp 800.000

- Sertifikat peserta Rp 400.000

- Bahan praktek pelatihan Rp 6.000.000

13

Page 14: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

- Perlengkapan peserta Rp 1.000.000

Jumlah Rp 8.950.000

2.1.2. Belanja Barang non operasional lainnya (521219)

- Konsumsi rapat-rapat Rp 90 0.000

Jumlah Rp 900.000

2.1.3. Honor output kegiatan

- Penanggung jawab Rp 400.000

- Ketua Rp 350.000

- Sekretariat Rp 1.200 .000

Jumlah Rp 1.950.000

2.1.4. Belanja barang non operasional lainnya (521219)

- Konsumsi pembukaan Rp 150.000

- Konsumsi peserta & penyelenggara Rp 6.250.000

- Transport operasional Rp 400.000

- Transport peserta Rp 5.000.000

- Transport pembukaan Rp 500.000

- Transport rekruit peserta Rp 3 00.000

Jumlah Rp12.600.000

2.1.5. Belanja sewa (522141)

- Sewa ruang belajar Rp 60 0.000

Jumlah Rp 600.000

2.1.6. Belanja jasa profesi (522151)

- Instruktur Rp 1.600.000

- Narasumber PKL Rp 2.400 .000

Jumlah Rp 4.000.000

14

Page 15: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

2.1.7. Belanja perjalanan lainnya (524119)

- Transport penyelenggara provinsi Rp 750.000

- Uang harian penyelenggara provinsi Rp 1.050.000

- Akomodasi penyelenggara provinsi Rp 800.000

- Transport penyelenggara kab/kota Rp 300.000

- Uang harian penyelenggara kab/kota Rp 1.050.000

- Transport instruktur Rp 900.000

- Akomodasi instruktur Rp 75 0.000

Jumlah Rp 5.600.000

Jumlah total Rp 34.850.000( Tiga puluh empat juta delapan ratus lima

puluh ribu rupiah)

15

Page 16: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

BAB III

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Permasalahan

Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan untuk Pengembangan bersifat

kompleks sehingga capaian target yang ditetapkan jauh dari yang

diharapkan. Permasalahan tersebut antara lain:

1. Alokasi anggaran yang jauh dari kebutuhan riil dilapangan sehingga

berdampak pada mutu hasil penyelenggaraan yang belum maksimal;

2. Target sasaran dari peserta belum tepat, karena sebagian besar peserta

belum memiliki usaha sendiri. Kondisi ini disebabkan karena dalam

rekrutmen sepenuhnya diserahkan kepada pihak pemerintahan desa;

3. Penyesuaian waktu antara peserta satu dengan yang lain terkadang

tidak sama, karena pelatihan berlangsung selama 5 hari dengan begitu

rutinitas sehari – hari peserta juga harus disesuaikan;

4. Pilihan bekerja di perusahaan yang relatif banyak kesempatan bagi

masyarakat, sehingga bidang kewirausahaan masih kurang diminati

oleh sebagian peserta;

5. Lemahnya koordinasi dan sinergitas program/kegiatan bidang

kewirausahaan antar pemangku kepentingan, sehingga kegiatan yang

telah dilaksanakan kurang mendapatkan perhatian / pembinaan dari

institusi/lembaga terkait;

16

Page 17: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

B. Pemecahan Masalah

Agar "hasil pelatihan" mempunyai dampak yang signifikan, maka

peluang yang kondusif untuk mempraktekkannya dalam "pekerjaan sehari-

hari" perlu diciptakan. Karena seringkali ditemukan banyak peserta

pelatihan tidak bisa mempraktekkannya karena "sistem lain" yang kurang

mendukung. Untuk itu maka proses refleksi perlu dilakukan secara terus

menerus guna melakukan perbaikan secara bertahap dan

berkesinambungan. Terkait kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan

Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan, maka diharapkan adanya

perbaikan-perbaikan sebagai berikut:

1. Dalam menyusun rencana anggaran belanja agar memperhatikan

kondisi ekonomi daerah, sehingga anggaran yang digunakan untuk

membiayai kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang harus dikeluarkan;

2. Dalam melaksanakan rekruitmen calon peserta agar dilakukan secara

langsung, tidak hanya mengandalkan bantuan dari pihak kelurahan,

untuk menghindari peserta yang asal comot;

3. Setiap peserta yang lolos seleksi agar dibuatkan kontrak belajar,

sehingga dalam perjalanan kegiatan seluruh peserta fokus untuk

mengikuti kegiatan secara penuh;

4. Agar kesadaran masyarakat tumbuh dibidang kewirausahaan, maka

dibutuhkan partisipasi penuh dari seluruh stakeholder yang

berkepentingan dalam mendukung program kewirausahaan;

5. Adanya legalitas formal sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan

kegiatan peningkatan produktivitas di Kalimantan Timur;

6. Perlu adanya program lanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat/peserta yang telah dilatih, agar dampak yang dihasilkan

dapat terukur.

17

Page 18: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

A. Kuantitas

Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan Kelompok I telah

dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan oleh

Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI, dengan hasil sebagai berikut:

1. Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan Kelompok I diikuti oleh

20 peserta;

2. Kegiatan dilaksanakan selama 5 (lima) hari atau 40 jam pelatihan, yang

dimulai pada tanggal 10 sd. 14 Desember 2013 bertempat di Balai

Pertemuan Desa Suka Damai Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten

Kutai Timur;

3. Materi yang diberikan terbagi menjadi 2 bidang, yaitu:

3.1. Manajemen Perusahaan Kecil;

3.2. Praktek Lapangan

Untuk mengetahui bagaimana kuatitas penyelenggaraan Pelatihan

Kewirausahaan untuk Pengembangan, kepada peserta dibagikan angket

evaluasi penyelenggaraan pelatihan. Melalui lembar evaluasi ini peserta

menilai aspek : Penyelenggaraan Kegiatan, Narasumber/instruktur dan

Pelayanan Panitia Penyelenggara.

Penilaian evaluasi dilakukan pada waktu akhir sebelum melakukan

penutupan (Sabtu, 14 Desember 2013), dengan contoh evaluasi

sebagaimana terlampir. Evaluasi pelatihan dilaksanakan berdasarkan

ukuran-ukuran yang telah ditetapkan, serta telah diuji keandalannya.

Ukuran-ukuran tersebut telah didiskusikan dan beberapa perbaikan telah

18

Page 19: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

dilaksanakan. Setiap pernyataan pada evaluasi pelatihan telah dibuat skor

dan sebutan sebagai berikut:

Kode Huruf Rank Predikat

A 91 – 100 Sangat Baik

B 76 – 90 Baik

C 61 – 75 Cukup

D 51 – 60 Kurang

E 00 – 50 Sangat Buruk

Tabel hasil evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan yang dinilai oleh peserta

No. PernyataanJawaban Peserta

NilaiA B C D E

1.Kesesuaian materi dengan kebutuhan

9 11 89.00

2.Kesesuaian isi pelatihan dengan rencana

8 10 2 86.00

3. Kelengkapan & Kualitas bahan 6 14 86.00

4. Kondisi alat bantu pelatihan 3 15 2 81.00

5. Kelayakan tempat dan prasarana 8 12 88.00

6.Ketepatan waktu berdasarkan jadwal

6 14 86.00

7.Kesempatan peserta mempraktekan materi

10 10 90.00

8.Antusiasme peserta mengikuti pelatihan

15 5 95.00

9.Manfaat Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan

17 3 97.00

10. Manfaat Pelatihan untuk 17 3 97.00

19

Page 20: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

meningkatkan keterampilan

Jumlah 99 97 4 0 0 89,50

Penjelasan tabel :

1. Pernyataan (1) Kesesuaian materi dengan kebutuhan. Sebanyak 9

peserta menjawab Sangat Baik, dan 11 peserta menjawab Baik.

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.780 : 20 = 89,00. Skor tersebut

menunjukkan bahwa kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta,

masuk kategori Baik ;

2. Pernyataan (2), Kesesuaian isi pelatihan dengan rencana. Peserta yang

menjawab Sangat Baik sebanyak 8 peserta, 10 orang menjawab Baik,

dan 2 peserta memberikan jawaban Cukup. Berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai 1.720 : 20 = 86,00. Skor tersebut tersebut menunjukkan

bahwa Kesesuaian isi pelatihan dengan rencana, masuk kategori Baik ;

3. Pernyataan (3), Kelengkapan & Kualitas bahan

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 6 peserta, dan 14 peserta

menjawab Baik. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.720 : 20 =

86,00. Skor tersebut menunjukkan bahwa kuantitas maupun kualitas

bahan pelatihan sudah Baik dalam mendukung pelatihan;

4. Pernyataan (4), Kondisi alat bantu pelatihan

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 3 peserta, 15 peserta

menjawab Baik dan 2 peserta memberi jawaban Cukup. Berdasarkan

perhitungan diperoleh nilai 1.620 : 20 = 81,00. Skor tersebut tersebut

menunjukkan bahwa kondisi alat bantu mendukung dalam proses

pelatihan, dengan kategori Baik;

5. Pernyataan (5), Kelayakan tempat dan prasarana

Peserta yang menjawab Sangat Baik 8 peserta, dan 12 peserta

menjawab Baik.. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.760 : 20 =

88,00. Skor tersebut tersebut tersebut menunjukkan kelayakan tempat

dan prasarana dalam mendukung dalam penyelenggaraan pelatihan,

masuk kategori Baik;

6. Pernyataan (6), Ketepatan waktu berdasarkan jadwal

20

Page 21: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 6 peserta, dan 14 peserta

menjawab Baik. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.720 : 20 =

76,00. Skor tersebut tersebut tersebut menunjukkan bahwa alokasi waktu

penyelenggaraan pelatihan, masuk kategori Baik;

7. Pernyataan (7), Kesempatan peserta mempraktekan materi

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 10 peserta, dan 10

peserta menjawab Baik. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.800 :

20 = 90,00. Skor tersebut tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan

penilaian peserta dalam penyelenggaraan pelatihan ini peserta diberi

kesempatan dengan baik untuk mempraktekan materi yang diajarkan,

masuk kategori Baik;

8. Pernyataan (8), Antusiasme peserta mengikuti pelatihan

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 15 peserta, dan 5 peserta

menjawab Baik. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.900 : 20 =

95,00. Skor tersebut tersebut menunjukkan bahwa antusias peserta

dalam mengikuti pelatihan, masuk kategori Sangat Baik;

9. Pernyataan (9), Manfaat Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 17 peserta dan 3 peserta

memberikan jawaban Baik. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh

jumlah sebesar 1.940 : 20 = 97,00. Skor tersebut tersebut menunjukkan

bahwa manfaat pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, termasuk

kategori Sangat Baik;

10. Pernyataan (10), Manfaat Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan

Peserta yang menjawab Sangat Baik sebanyak 17, dan 3 peserta

menjawab Baik. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.940 : 20 =

97,00. Skor tersebut tersebut menunjukkan bahwa manfaat pelatihan

untuk meningkatkan, masuk kategori Sangat Baik.

Setelah dilakukan penjumlahan secara keseluruhan, diperoleh jumlah sebesar

16.880/200 = 84,40. Dengan demikian dalam penyelenggaraan Pelatihan

Kewirausahaan untuk pengembangan di Balai Pertemuan Desa Suka Damai,

berdasarkan hasil evaluasi dari peserta masuk pada Kategori Baik.

21

Page 22: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

1. Tabel Hasil Evaluasi Narasumber/instruktur yang dinilai oleh peserta (Hj.

Hetty, S.soS., M.Si)

No. PernyataanJawab Peserta

NilaiA B C D E

1. Penguasaan materi 6 14 86.00

2. Sistematika penyajian materi 7 13 87.00

3. Interaksi dengan peserta 13 5 2 91.00

4. Kemampuan menyajikan materi 8 12 88.00

5. Cara menjawab pertanyaan 9 4 6 1 81.00

6. Sikap dan keteladanan 13 7 93.00

7. Kedisiplinan 8 12 88.00

8. Kerapian berbusana 13 7 93.00

9. Penggunaan bahasa 14 6 94.00

10.Pencapaian tujuan instruksional/ pengajaran

4 14 1 1 81.00

Jumlah 95 94 9 2 0 88,20

22

Page 23: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

Penjelasan Tabel:

1. Pernyataan (1), jawaban Sangat Baik sebanyak 6 peserta, dan jawaban

Baik 14 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.720 :

20 = 86,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

narasumber/penyaji dalam penguasaan materai, masuk kategori Baik;

2. Pernyataan (2), jawaban Sangat Baik sebanyak 7 peserta, dan jawaban

Baik 13 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.740 :

20 = 87,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

sistematika penyajian materi oleh narasumber/penyaji, masuk kategori

Baik;

3. Pernyataan (3), jawaban Sangat Baik sebanyak 13 peserta, jawaban

Baik 5 peserta dan jawaban Cukup 2 peserta. Setelah dilakukan

perhitungan diperoleh jumlah 1.820 : 20 = 91,00. Skor ini

menggambarkan penilaian peserta bahwa interaksi peserta dan

narasumber/penyaji masuk kategori Sangat Baik;

4. Pernyataan (4), jawaban Sangat Baik sebanyak 8 peserta, dan jawaban

Baik 12 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.760 :

20 = 88,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

kemampuan menyajikan materi oleh narasumber masuk kategori Baik;

5. Pernyataan (5), jawaban Sangat Baik sebanyak 9 peserta, jawaban Baik

4 peserta, jawaban Cukup 6 peserta dan jawaban Kurang 1 peserta.

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.620 : 20 = 81,00. Skor

ini menggambarkan penilaian peserta bahwa dalam menjawab

pertanyaan dari peserta oleh narasumber masuk kategori Baik;

6. Pernyataan (6), jawaban Sangat Baik sebanyak 13 peserta dan jawaban

Baik 7 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.860 :

20 = 93,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa sikap dan

keteladanan narasumber masuk kategori Sangat Baik;

7. Pernyataan (7), jawaban Sangat Baik sebanyak 8 peserta, dan jawaban

Baik 12 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.760 :

20 = 88,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa dalam

kedisiplinan narasumber masuk kategori Baik;

8. Pernyataan (8), jawaban Sangat Baik sebanyak 13 peserta dan jawaban

Baik 7 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.860 :

23

Page 24: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

20 = 93,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa kerapian

berbusana narasumber masuk kategori Sangat Baik;

9. Pernyataan (9), jawaban Sangat Baik sebanyak 14 peserta dan jawaban

Baik sebanyak 6 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah

1.880 : 20 = 94,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

dalam penggunaan bahasa dalam memberikan materi oleh narasumber

masuk kategori Sangat Baik;

10. Pernyataan (10), jawaban Sangat Baik sebanyak 4 peserta, jawaban

Baik 14 peserta, jawaban Cukup 1 peserta dan jawaban Kurang 1

peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.620 : 20 =

81,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa pencapaian

tujuan pengajaran masuk kategori Baik.

Setelah dilakukan penjumlahan secara keseluruhan, diperoleh jumlah sebesar

17.640 : 200 = 88,20. Dengan demikian dalam menyampaikan materi pelatihan

oleh narasumber, berdasarkan nilai rata-rata, masuk kategori Baik.

Tabel Hasil Evaluasi Narasumber/instruktur yang dinilai oleh peserta (Sri

Moeljani, SH)

No. PernyataanJawaban Peserta

NilaiA B C D E

1. Kecakapan dalam Pelayanan 11 9 91.00

2.Penguasaan bahan dan peralatan

pelatihan 7 13 87.00

3. Interaksi dengan peserta 11 7 2 89.00

4. Ketepatan dan kecepatan pelayanan 8 12 88.00

5. Service/sikap pelayanan 7 13 87.00

6. Keteladanan 9 11 89.00

7. Kedisiplinan 11 9 91.00

24

Page 25: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

8. Kerapian berbusana 12 8 92.00

9. Komunikasi dengan peserta 12 8 92.00

10. Kerjasama 10 10 90.00

Jumlah 98 100 2 0 0 89,60

Penjelasan tabel:

1. Pernyataan (1), jawaban Sangat Baik sebanyak 11 peserta, dan

jawaban Baik 9 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah

1.820 : 20 = 91,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

narasumber/penyaji dalam penguasaan materai, masuk kategori Sangat

Baik;

2. Pernyataan (2), jawaban Sangat Baik sebanyak 7 peserta, dan jawaban

Baik 13 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.740 :

20 = 87,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

sistematika penyajian materi oleh narasumber/penyaji, masuk kategori

Baik;

3. Pernyataan (3), jawaban Sangat Baik sebanyak 11 peserta, jawaban

Baik 7 peserta dan jawaban Cukup 2 peserta. Setelah dilakukan

perhitungan diperoleh jumlah 1.780 : 20 = 89,00. Skor ini

menggambarkan penilaian peserta bahwa interaksi peserta dan

narasumber/penyaji masuk kategori Baik;

4. Pernyataan (4), jawaban Sangat Baik sebanyak 8 peserta, dan jawaban

Baik 12 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.760 :

20 = 88,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

kemampuan menyajikan materi oleh narasumber masuk kategori Baik;

5. Pernyataan (5), jawaban Sangat Baik sebanyak 7 peserta, dan jawaban

Baik 13 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.740 :

20 = 87,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa dalam

menjawab pertanyaan dari peserta oleh narasumber masuk kategori

Baik;

6. Pernyataan (6), jawaban Sangat Baik sebanyak 14 peserta dan

jawaban Baik 6 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah

25

Page 26: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

1.880 : 20 = 94,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

sikap dan keteladanan narasumber masuk kategori Sangat Baik;

7. Pernyataan (7), jawaban Sangat Baik sebanyak 11 peserta, dan

jawaban Baik 9 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah

1.820 : 20 = 91,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa

dalam kedisiplinan narasumber masuk kategori Sangat Baik;

8. Pernyataan (8), jawaban Sangat Baik sebanyak 12 peserta dan jawaban

Baik 8 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh jumlah 1.840 :

20 = 92,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa kerapian

berbusana narasumber masuk kategori Sangat Baik;

9. Pernyataan (9), jawaban Sangat Baik sebanyak 12 peserta dan jawaban

Baik sebanyak 8 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh

jumlah 1.840 : 20 = 92,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta

bahwa dalam penggunaan bahasa dalam memberikan materi oleh

narasumber masuk kategori Sangat Baik;

10. Pernyataan (10), jawaban Sangat Baik sebanyak 10 peserta, dan

jawaban Baik 10 peserta. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh

jumlah 1.800 : 20 = 90,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta

bahwa pencapaian tujuan pengajaran masuk kategori Baik.

Setelah dilakukan penjumlahan secara keseluruhan, diperoleh jumlah sebesar

17.920 : 200 = 89,60. Dengan demikian dalam menyampaikan materi pelatihan

Narasumber, termasuk kategori Baik.

Tabel Evaluasi Panitia Penyelenggara (SURYANI, S.Sos)

No. PernyataanJawaban Peserta

NilaiA B C D E

1. Kecakapan dalam Pelayanan 12 8 92.00

2. Penguasaan bahan dan peralatan 9 8 3 86.00

26

Page 27: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

pelatihan

3. Interaksi dengan peserta 13 7 93.00

4.Ketepatan dan kecepatan pelayanan

11 8 1 89.00

5. Service/sikap pelayanan 10 8 1 1 87.00

6. Keteladanan 11 8 1 90.00

7. Kedisiplinan 9 9 1 1 86.00

8. Kerapian berbusana 4 11 4 1 78.00

9. Komunikasi dengan peserta 17 3 97.00

10. Kerjasama 16 4 96.00

Jumlah 112 74 10 4 0 89.40

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pernyataan (1), jawaban Sangat Baik sebanyak 12 peserta, dan jawaban

Baik 8 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.840 : 20 =

92,00. Skor ini menunjukkan bahwa kecakapan dalam pelayanan panitia

penyelenggara , masuk kategori Sangat Baik;

2. Pernyataan (2), jawaban Sangat Baik sebanyak 9 peserta, jawaban Baik

8 peserta dan jawaban Cukup 3 peserta. Berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai 1.720 : 20 = 86,00. Skor ini menggambarkan penilaian

peserta bahwa penguasaan bahan dan peralatan pelatihan oleh panitia,

masuk kategori Baik.

3. Pernyataan (3), jawaban Sangat Baik sebanyak 13 peserta, dan jawaban

Baik 7 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.860 : 20 =

93,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa interaksi

peserta dan panitia penyelenggara, masuk kategori Sangat Baik;

4. Pernyataan (4), jawaban Sangat Baik sebanyak 11 peserta, jawaban

Baik 8 peserta dan jawaban Kurang 1 peserta. Berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai 1.780 : 20 = 89,00. Skor ini menggambarkan penilaian

27

Page 28: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

peserta bahwa ketepatan dan kecepatan pelayanan pelatihan menurut

peserta masuk kategori Baik;

5. Pernyataan (5), jawaban Sangat Baik sebanyak 10 peserta, jawaban

Baik 8 peserta, jawaban Cukup sebanyak 1 peserta dan jawaban Kurang

1 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.740 : 20 = 87,00.

Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa sikap pelayanan

panitia masuk kategori Baik;

6. Pernyataan (6), jawaban Sangat Baik sebanyak 11 peserta, jawaban

Baik 8 peserta dan jawaban Cukup 1 peserta. Berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai 1.800 : 20 = 90,00. Skor ini menggambarkan penilaian

peserta bahwa sikap dan keteladanan panitia masuk kategori Baik;

7. Pernyataan (7), jawaban Sangat Baik sebanyak 9 peserta, jawaban Baik

9 peserta, jawaban Cukup 1 sebanyak peserta dan jawaban Kuang

sebanyak 1 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.720 : 20

= 86,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa kedisiplinan

panitia penyelenggara menurut peserta, masuk kategori Baik;

8. Pernyataan (8), jawaban Sangat Baik sebanyak 4 peserta, jawaban Baik

11 peserta, jawaban Cukup 4 peserta dan jawaban Kurang 1 peserta.

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.560 : 20 = 78,00. Skor ini

menggambarkan penilaian peserta bahwa kerapian berbusana panitia

penyelenggara masuk kategori Baik;

9. Pernyataan (9), jawaban Sangat Baik sebanyak 17 peserta, dan jawaban

Baik 3 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.940 : 20 =

97,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa komunikasi

panitia dengan peserta masuk kategori Sangat Baik;

10. Pernyataan (10), jawaban Sangat Baik sebanyak 16 peserta dan

jawaban Baik 4 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.920 :

20 = 96,00 Skor ini menggambarkan bahwa kerja sama panitia

penyelenggara masuk kategori Sangat Baik

Setelah dilakukan penjumlahan secara keseluruhan, diperoleh jumlah sebesar

17.880 : 200 = 89,40. Dengan demikian dalam memberikan layanan pelatihan

oleh pantia penyelenggara, berdasarkan nilai rata-rata masuk kategori Baik

28

Page 29: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

Tabel evaluasi Panitia Penyelenggara Kegiatan yang dinilai oleh peserta (Eni

Herawati)

No. PernyataanJawaban Peserta

NilaiA B C D E

1. Kecakapan dalam Pelayanan 13 7 93.00

2.Penguasaan bahan dan peralatan pelatihan

5 14 1 84.00

3. Interaksi dengan peserta 13 7 93.00

4.Ketepatan dan kecepatan pelayanan

9 10 1 88.00

5. Service/sikap pelayanan 12 5 2 1 88.00

6. Keteladanan 14 6 94.00

7. Kedisiplinan 13 6 1 91.00

8. Kerapian berbusana 11 9 91.00

9. Komunikasi dengan peserta 17 3 97.00

10. Kerjasama 7 12 1 86.00

Jumlah 136 64 0 0 0 93.60

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pernyataan (1), jawaban Sangat Baik sebanyak 13 peserta, dan jawaban

Baik 7 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.860 : 20 =

93,00. Skor ini menunjukkan bahwa kecakapan dalam pelayanan panitia

penyelenggara , masuk kategori Sangat Baik;

2. Pernyataan (2), jawaban Sangat Baik sebanyak 5 peserta, 14 peserta

menjawab Baik dan 1 peserta menjawab Cukup. Berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai 1.680 : 20 = 84,00. Skor ini menggambarkan penilaian

peserta bahwa penguasaan bahan dan peralatan pelatihan oleh panitia,

masuk kategori Baik.

3. Pernyataan (3), jawaban Sangat Baik sebanyak 17 peserta, dan jawaban

Baik 3 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.940 : 20 =

29

Page 30: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

97,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa interaksi peserta

dan panitia penyelenggara, masuk kategori Sangat Baik;

4. Pernyataan (4), jawaban Sangat Baik sebanyak 10 peserta, dan jawaban

Baik 10 peserta.Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.800 : 20 =

90,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa ketepatan dan

kecepatan pelayanan pelatihan menurut peserta masuk kategori Baik;

5. Pernyataan (5), jawaban Sangat Baik sebanyak 12 peserta, dan jawaban

Baik 8 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.840 : 20 =

92,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa sikap pelayanan

panitia masuk kategori Sangat Baik;

6. Pernyataan (6), jawaban Sangat Baik sebanyak 12 peserta, dan jawaban

Baik 8 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.840 : 20 =

92,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa sikap dan

keteladanan panitia masuk kategori Sangat Baik;

7. Pernyataan (7), jawaban Sangat Baik sebanyak 11 peserta, dan jawaban

Baik 9 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.820 : 20 =

91,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa kedisiplinan

panitia penyelenggara menurut peserta, masuk kategori Sangat Baik;

8. Pernyataan (8), jawaban Sangat Baik sebanyak 12 peserta, dan jawaban

Baik 8 peserta.Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.840 : 20 =

92,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa kerapian

berbusana panitia penyelenggara masuk kategori Sangat Baik;

9. Pernyataan (9), jawaban Sangat Baik sebanyak 14 peserta, dan jawaban

Baik 6 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.880 : 20 =

94,00. Skor ini menggambarkan penilaian peserta bahwa komunikasi

panitia dengan peserta masuk kategori Sangat Baik;

10. Pernyataan (10), jawaban Sangat Baik sebanyak 18 peserta, dan jawaban

Baik 2 peserta. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai 1.960 : 20 =

98,00 Skor ini menggambarkan bahwa kerja sama panitia penyelenggara

masuk kategori Sangat Baik.

Setelah dilakukan penjumlahan secara keseluruhan, diperoleh jumlah sebesar

18.720 : 200 = 93.60. Dengan demikian dalam memberikan layanan pelatihan

oleh pantia penyelenggara, berdasarkan nilai rata-rata masuk kategori Sangat

Baik.

30

Page 31: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

B. Kualitas

1. Dari hasil evaluasi kegiatan, narasumber dan kepanitiaan nilai rata-rata

di kategori “BAGUS” sehingga dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan

pelatihan telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan;

2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam

menjalankan usaha (business skill) yang dapat memberikan keuntungan

bagi peserta diantaranya ditandai: (a) mengetahui cara memanfaatkan

kesempatan untuk berbuat dan berusaha sebagai upaya menambah

atau meningkatkan penghasilan (b) dapat melakukan pekerjaan yang

memiliki nilai ekonomis dengan tepat, cepat dan benar, (c) peserta

menjadi rajin, serta mau dan mampu menumbuhkan minat serta

semangat jiwa dalam berwirausaha sehingga dapat dijadikan modal

usaha (d) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat di

pembuatan tepung mocaf dan pengolahan pupuk organik.

3. Peserta Pelatihan cukup responsif dan antusias di dalam mengikuti

materi pelatihan, terbukti dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh peserta kepada narasumber/fasilitator;

4. Pelatihan berjalan dengan lancar terlihat adanya komunikasi timbal balik

antar tim pengabdian dengan peserta yang hadir.

.

31

Page 32: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari hasil evaluasi serta temuan-temuan yang diperoleh selama

pelaksanaan kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini telah

mampu memberikan manfaat yang sangat besar dan tepat sasaran bagi

wirausaha sasaran dalam kegiatan ini. Bentuk pelatihan seperti ini

merupakan bentuk yang sangat efektif untuk memberikan penyegaran

dan tambahan wawasan serta pengetahuan baru di produktivitas dan

kewirausahaan di luar proses pelatihan yang pernah dilaksanakan.

2. Penyelenggara pelatihan telah melakukan identifikasi pelatihan sesuai

dengan kebutuhan peserta pelatihan. Beberapa identifikasi pelatihan

yang dilakukan oleh penyelenggara adalah nenentukan tujuan program

pelatihan, menentukan sumber belajar (fasilitator/narasumber),

menentukan calon peserta yang merupakan sasaran pelatihan,

menentukan penyusunan materi, dan menentukan target pelatihan.

Dengan identifikasi pelatihan ini, peserta pelatihan telah benar-benar

merasa terpenuhi keterampilan yang dibutuhkan melalui mengikuti

kegiatan Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan;

3. Penyelenggara pelatihan secara maksimal telah berupaya

melaksanakan pelatihan ini secara sempurna. Selain itu, penyelenggara

juga melibatkan peserta dalam kegiatan identifikasi kebutuhan belajar,

penentuan tujuan, penyusunan rancangan belajar, kegiatan

pengembangan bahan belajar, dan kegiatan evaluasi. Dalam upaya

menyelenggarakan pelatihan, pihak penyelenggara telah melaksanakan

32

Page 33: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

beberapa hal yang sesuai dengan prosedur pelatihan diantaranya

menyusun kurikulum pelatihan, dalam hal ini kurikulum pelatihan

kewirausahaan berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis

yang diterbitkan Ditjen Binalattas Kemnakertrans RI. Sementara itu,

metode dan teknik pembelajaran yang dipakai dalam pelatihan adalah

andragogi, yakni pembelajaran bagi orang dewasa. Metode dan teknik

ini digunakan karena sesuai dengan tingkatan usia para peserta

pelatihan. Pihak penyelenggara juga melakukan evaluasi terhadap

pelatihan yang dilaksanakan. Dalam pelatihan kewirausahaan bagi

Pengembangan, penyelenggara melakukan evaluasi penyelenggaraan

kegiatan, narasumber dan penyelenggara. Evaluasi lainnya adalah

evaluasi penguasaan materi pelatihan yang dilaksanakan baik secara

tertulis maupun tanya jawab secara lisan dan diawal serta diakhir

kegiatan diberikan evaluasi melalui Pretest dan Posttest yang

dimaksudkan untuk mengetahui kadar pemahaman proses belajar

mengajar sebelum dan sesudah pembelajaran. Sedangkan untuk

menunjang kelancaran pelatihan, pihak penyelenggara telah menata

dan menyediakan sarana dan fasilitas sesuai dengan dana pelatihan

yang tersedia.

4. Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan telah menunjukkan

adanya keberhasilan pembelajaran yang cukup memadai. Keberhasilan

itu terlihat dari meningkatnya pemahaman atau pola pikir para peserta

pelatihan baik secara kognitif, afektif, maupun konatif. Para peserta

pelatihan, rata-rata merasakan memperoleh wawasan kewirausahaan

yang memadai. Selain itu, mereka juga mendapatkan motivasi, sikap

dan mental wiarusaha, serta memiliki minat untuk mengembangkan

keterampilan yang telah dimilikinya.

B. Saran

1. Untuk lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan hasil pelatihan,

pihak penyelenggara Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengembangan

hendaknya, lebih mematangkan perencanaan, pelaksanaan maupun

evaluasi yang dilengkapi dengan pengadministrasian dan

pendokumentasian yang lengkap. Hal tersebut perlu dilakukan untuk

memudahkan dalam pelaporan dan sebagai dokumentasi yang dapat

33

Page 34: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

dimanfaatkan sebagai sumber pembanding bagi pihak lain yang akan

menyelenggarakan program pelatihan serupa.

2. Pelatihan akan terasa manfaatnya, apabila hasil pelatihan tersebut

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, peserta pelatihan

harus berupaya mengaplikasikan hasil pelatihan yang telah diikutinya,

sehingga tujuan dari mengikuti pelatihan ini dapat tercapai.

3. Menyadari bahwa untuk meningkatkan produktivitas bagi para

wirausahawan serta menambah kemampuan mengelola usaha

membutuhkan peningkatan pengetahuan dalam segala aspek yang

mendukung peningkatan tersebut, maka dirasa perlu adanya kegiatan

pembinaan lanjutan.

34

Page 35: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

BAB VI

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan ini di buat sebagai bentuk

pertanggungjawaban kami dalam penyelenggaraan kegiatan yang

menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara melalui dana

Dekonsenterasi Tahun Anggaran 2013. Untuk itu diperlukan sinergitas dan

dukungan dari semua pihak, agar Pelatihan kewirausahaan bagi

Pengembangan mampu menciptakan nilai tambah di masyarakat.

Semoga pelatihan yang telah diselenggarakan ini benar-benar

memberikan motivasi dan pengetahuan yang berharga kepada peserta dalam

menjalankan usaha di masa yang akan datang.

35

Page 36: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

36

Acara Pembukaan Pelatihan oleh Kepala UPTD dan dihadiri oleh perangkat Desa dan undangan dari tokoh masyarakat

Page 37: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

37

Suasana saat panitia dan peserta sedang berdiskusi terkait materi yang akan disampaikan oleh narasumber

Peserta Pelatihan sedang melaksanakan praktek pembuatan kue berbahan baku dari tepung mocaf

Page 38: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

38

Peserta pelatihan dengan antusias melakukan praktek pembuatan ragi sebagai bahan pembuatan tepung mocaf

Foto bersama antara narasumber dan peserta pelatihan serta menampilkan hasil praktek pembuatan kue dari tepung mocaf

Page 39: LAPORAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TAHAP PENGEMBANGAN

Pelatihan Kewirausahaan Untuk Pengembangan 2013

39

Suasana kelas pada saat peserta sedang melaksanakan kerja kelompok sebagai bahan diskusi dan pemaparan hasil evaluasi usaha