Top Banner
Laporan PBL Skenario 3 Oleh : Kelompok VIII No. Nama NPM 1. Firman Rengga Darmawan 10700181 2. Yehezkiel Yance Tengker 10700183 3. Febriana Ayu Permatasari 10700185 4. Intan Ayu Permata Sari 10700187 5. Novita Retika 10700189 6. Denny Efendi 10700191 7. Ngurah Yogi Ayodhya Prima 10700193 8. Ria Wulandari Soelistijanto 10700195 9. Ketut Krisna Indrawan 10700197 10. Reza Agung Auliarachman 10700199 1
29

Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Feb 09, 2016

Download

Documents

ayu9318

numpang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Laporan PBLSkenario 3

Oleh :

Kelompok VIII

No. Nama NPM

1. Firman Rengga Darmawan 107001812. Yehezkiel Yance Tengker 107001833. Febriana Ayu Permatasari 107001854. Intan Ayu Permata Sari 107001875. Novita Retika 107001896. Denny Efendi 107001917. Ngurah Yogi Ayodhya Prima 107001938. Ria Wulandari Soelistijanto 107001959. Ketut Krisna Indrawan 1070019710. Reza Agung Auliarachman 1070019911. Anak Agung Andika Putra 1070020112. Ni Komang Ayu Wulandari 10700203

Pembimbing Tutor : dr. Ira Idawati, M.KES

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2010/2011

1

Page 2: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmatNya penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun hal yang

dibahas dalam makalah ini meliputi : “nyeri paha kanan dan lutut mahasiswa akibat latihan

angkat beban yang melebihi kemampuan”

Dalam penulisan makalah ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari

semua pihak, berkenaan dengan hal itu,maka melalui kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Dr. Ira Idawati, MS selaku tutor kelompok VIII atas bimbingan yang telah di berikan

2. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan makalah ini.

Pepatah lama mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitu pula dengan

makalah inni. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan berbagai keritik dan saran yang

berguna dalam penyempurnaan makalah ini.

Sebagai akhir kata, kami harapkankan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua (mahasiswa kedokteran )

Surabaya, 12 Juni 2011

Kelompok VIII

2

Page 3: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 2

Daftar Isi…………………………………………………………………………............... 3

I. Skenario…………………………………………………………………………............ 4

II. Kata Kunci……………………………………………………………………………... 5

III. Problem………………………………………………………………………….......... 7

IV. Pembahasan…………………………………………………………………………. 8

V. Data-data Klinis…………………………………………………………………….. 11

V.I. Identitas pasien……………………………………….………………………...... 11

V.II. Anamnesa…………………………………………..…...................................... 11

A. Riwayat Penyakit Sekarang………………………………………… 11

B. Riwayat Penyakit Dahulu……………………………………………. 11

C. Riwayat Keluarga………………………………………………………… 11

D. Riwayat Obat………………………………………………………………. 11

V.III. Vital Sign……………………………………………………………………........... 11

V.IV. Pemeriksaan Fisik……………………………………………….................... 12

V.V. Pemeriksaan Penunjang ..................................................................... 12

VI. Mekanisme Diagnosa…………………………………………………………….. 13

VI.I. Hipotesis awal…………………………………………………………………….. 13

VI.II. Diagnosa……………………………………………………………………………... 13

VII. Strategi Penyelesaian Masalah……………………………………………… 16

VIII. Prognosis dan Komplikasi…………………………………………………… 18

Kesimpulan……………………………………………………………………………....... 20

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 21

3

Page 4: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

II. SKENARIO

Maharini 17 tahun, dating ke UGD karena kecelakaan sepeda motor. Kejadiannya

sudah 10 jam yang lalu, waktu kecelakaan Maharini tetap sadar, kepala tidak terbentur, tidak

ada mual dan muntah. Tetapi tangan kiri tidak dapat digerakkan, nyeri dan sedikit bengkak,

ada luka kecil yang mengeluarkan darah terus menerus. Satu jam kemudian Maharini merasa

sesak napas.

4

Page 5: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

II. KATA KUNCI

1. Mual dan Muntah Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah.

Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut. Mual dan muntah disebabkan oleh pengaktifan pusat muntah di otak. Muntah merupakan cara dramatis tubuh untuk mengeluarkan zat yang merugikan. Muntah dapat disebabkan karena makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makanan yang sudah rusak (basi/busuk). Beberapa orang menjadi mual dan mungkin muntah karena mengendarai perahu, mobil, atau pesawat terbang. Muntah bisa terjadi selama kehamilan, terutama pada minggu-minggu pertama dan pada pagi hari. Banyak obat-obatan, termasuk obat anti kanker dan pereda nyeri golongan opiat seperti morfin, dapat menyebabkan mual dan muntah.

Penyumbatan mekanis pada usus akan menyebabkan muntah karena makanan dan cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut. Iritasi atau peradangan lambung, usus, atau kandung empedu, juga dapat menyebabkan muntah. Masalah psikis juga dapat menyebabkan mual dan muntah (muntah psikogenik). Ada muntah yang disengaja, yaitu pada penderita bulimia untuk menurunkan berat badannya. Muntah yang disengaja merupakan respon keadaan untuk memperoleh keuntungan, seperti seorang anak untuk menghindari pergi ke sekolah. Muntah psikogenik juga dapat terjadi karena ancaman atau situasi yang tidak disukai yang menyebabkan kecemasan. Muntah bisa merupakan ekspresi dari permusuhan, sebagai contoh ketika seorang anak muntah selama marah, atau muntah mungkin disebabkan oleh pertentangan psikologis yang kuat, sebagai contoh; seorang wanita yang ingin memiliki anak bisa muntah pada tanggal atau mendekati tanggal dimana dulu dia mengalami operasi pengangkatan rahim.

Mual, muntah kering, dan salivasi yang berlebihan, sering terjadi sesaat sebelum terjadinya muntah. Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman. Untuk mengetahui penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala-gejala lain yang menyertainya. Dilakukan pemeriksaan sederhana seperti pemeriksaan darah dan air kemih lengkap, dan kemudian pemeriksaan darah yang lebih rumit, pemeriksan rontgen dan USG dari kandung empedu, pankreas, lambung, dan usus. Bila penyebab fisiknya diketahui maka segera diobati. Bila masalahnya memiliki dasar psikis, pengobatan bisa terdiri dari penanaman kembali rasa percaya diri atau obat-obatan yang diresepkan. Mungkin perlu melakukan pertemuan rutin dengan seorang ahli jiwa untuk membantu memecahkan masalah yang rumit. Untuk menekan rasa mual, bisa diberikan obat anti muntah.

2. Nyeri dan Sedikit BengkakNyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat

terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dislokalisasi. Bengkak adalah pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk tumor. Bengkak merupakan salah satu dari lima ciri utama pada peradangan, bersama dengan rasa sakit, panas, warna kemerahan, dan disfungsi. Menurut penyebabnya, bengkak dapat bersifat kongenital, traumatik, radang, neoplastik, dan lain-lain. Akhiran "-megali" digunakan dalam bidang medis untuk menjelaskan pembengkakan, seperti hepatomegali,

5

Page 6: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

akromegali, dan splenomegali. Bagian tubuh membengkak disebabkan oleh adanya luka, infeksi, atau suatu penyakit.

3. UGDUnit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang

menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat ditemukan dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter. Saat tiba di UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya lebih sering mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah. Setelah penaksiran dan penanganan awal, pasien bisa dirujuk ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS lain karena berbagai alasan, atau dikeluarkan. Kebanyakan UGD buka 24 jam, meski pada malam hari jumlah staf yang ada di sana akan lebih sedikit.

4. Sesak napasSesak napas merupakan keluhan subyektif (keluhan yang dirasakan oleh pasien)

berupa rasa tidak nyaman, nyeri atau sensasi berat, selama proses pernapasan. Pada sesak napas, frekuensi pernapasan meningkat di atas 24 kali per menit. Sesak napas merupakan gejala dari suatu penyakit serius yang tidak boleh diremehkan karena dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu harus dicari penyebab awal dan segera diatasi. Sesak napas dapat digolongkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan penyebabnya, yaitu organik (adanya kelainan pada organ tubuh) dan non organik (berupa gangguan psikis yang tidak disertai kelainan fisik).

Sesak napas organik tidak hanya disebabkan oleh kelainan organ pernapasan, tetapi penyakit pada organ seperti jantung dan ginjal pun dapat menyebabkan terjadinya keluhan sesak napas. Selain karena kelainan organ, penyakit karena gangguan metabolisme pada kelainan ginjal, jantung, paru, dan kelainan metabolisme lainnya seperti diabetes, dapat pula menimbulkan sesak napas. Semua sesak napas akibat gangguan metabolisme dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu pasien harus segera dibawa ke dokter. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebelum mendapat bantuan dokter yaitu dengan membebaskan jalan napas pasien bila ada gangguan, melonggarkan segala hal yang menyulitkan pernapasan, menjaga posisi tubuh pasien agar tidak menutup jalan napas. Jangan memberikan makanan dan minuman pada pasien jika sedang terjadi sesak napas.

5. Luka Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat

substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka kecil adalah terjadinya luka pada salah satu organ tubuh tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan dan efeknya tidak parah. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul seperti hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel. Mekanisme terjadinya luka :1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal

6

Page 7: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.

6. K ecelakaan sepeda motorKecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja. Seperti

contohnya adalah kecelakaan sepeda motor. Secara teknis, "kecelakaan" tidak termasuk dalam kejadian yang disebabkan oleh kesalahan seseorang, contohnya jika dia lengah dan gagal mengambil langkah berjaga-jaga. Jika yang akan terjadi diketahui akibat kelengahannya, peristiwa itu bukanlah "kecelakaan" pada peringkat itu, dan orang yang lengah tersebut harus bertanggung jawab atas kerugian dan kecelakaan orang lain. Dalam "kecelakaan" yang sebenarnya, tak satupun pihak yang dapat dipersalahkan, karena peristiwa tersebut tidak dapat diperkirakan atau kemungkinan terjadinya amat rendah.

7. 10 jam yang laluPasien mengalami kecelakaan sejak 10 jam yang lalu sampai akhirnya dibawa ke

rumah sakit dan mendapat penanganan dari medis. Selama itu, pasien menahan rasa nyeri yang timbul dari tangan kirinya yang sedikit bengkak dan tidak dapat digerakkan. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi. Apabila terjadi infeksi dari suatu luka dapat mengakibatkan luka semakin parah dan susah untuk disembuhkan hal itu dikarenakan adanya bakteri-bakteri yang terdapat didalam luka semakin banyak akibat tidak langsungnya dilakukan pengobatan.

7

Page 8: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

III. PROBLEM1) Apa penyebab sesak napas?

2) Apa pengaruhnya luka kecil yang ada di tangan kiri berdarah terus menerus?

3) Apa yang menyebabkan tangan kiri tidak dapat digerakkan, nyeri, dan sedikit

bengkak?

4) Apa yang terjadi apabila luka dibiarkan selama 10 jam?

8

Page 9: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

IV.PEMBAHASAN

1) Apa penyebab sesak napas?

Pada korban kecelakaan sepeda motor yang mengalami sesak nafas setelah kecelakaan disebabkan karena fraktur iga. Akibat fraktur tersebut, terjadilah pendorongan ujung – ujung fraktur ke arah pleura dari paru – paru. Akibatnya, terjadi kerusakan struktur dan jaringan pada paru – paru. Jika struktur dan jaringan pada paru – paru rusak maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi. (1) terjadi penyempitan pada ruang gerak dinding paru – paru yang akan berakhir dengan sesak nafas. (2) terjadi pneumothoraks yang menyebabkan gangguan ventilasi dan berakhir sesak nafas. (3) terjadi hemothoraks yang menyebabkan gangguan ventilasi dan juga berakhir pada sesak nafas.

2) Apa pengaruhnya luka kecil yang ada di tangan kiri berdarah terus

menerus?

Adanya fraktur dapat merusak jaringan lunak, pembuluh darah, serabut saraf dan sum-sum tulang, periotium dan kortek tulang. Pada kerusakan jaringan lunak dapat terjadi luka, menyebabkan port de entry yang akan terjadi infeksi dan non infeksi, pada infeksi bisa terjadi delayed union dan malunion, pada non infeksi terjadi union. Pada kerusakan pembuluh darah dapat terjadi perdarahan dan akan mengakibatkan hematoma dan hipovolemik. Pada hematoma terjadi vasodilatasi eksudasi plasma migrasi leukosit yang akan menyebabkan inflamasi, bengkak, terjadi penekanan saraf dan timbul nyeri. Pada hipovolemik dapat terjadi hipotensi akan menyebabkan suplay darah ke otak menurun, kesadaran menurun dan dapat terjadi syok hipovolemik. 

Setelah terjadinya fraktur, periosteum tulang terkelupas dari tulang dan terobek terus kesisi berlawanan dari sisi yang mendapat truma, akibatnya darah keluar melalui celah- celah periosteum dan ke otot disekitarnya dan disertai dengan edema, selain keluar melalui celah periosteum yang rusak, darah juga keluar akibat terputusnya pembuluh darah didaerah terjadinya fraktur.

3) Apa yang menyebabkan tangan kiri tidak dapat digerakkan, nyeri, dan

sedikit bengkak?

Dalam kasus ini, si pasien mengalami luka kecil,bengkak,nyeri,pada lengan sebelah kirinya. Juga sampai tidak bisa digerakkan. Ini terjadi open fracture akibat kecelakaan yang pasien alami.

Open fracture (compound frakture / komplikata/ kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi:

9

Page 10: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

• Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.• Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.• Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak

ekstensif.

Nyeri terus menerus, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstremitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna.

4) Apa yang terjadi apabila luka dibiarkan selama 10 jam?

Apabila dalam suatu tindakan medis seorang pasien terlambat menangani luka

tersebut dalam beberapa jam maka dapat memungkinkan terjadi berbagai macam hal

yang dapat merugikan pasien itu sendiri salah satunya ialah infeksi. Apabila terjadi

infeksi dari suatu luka dapat mengakibatkan luka semakin parah dan susah untuk

disembuhkan hal itu dikarenakan adanya bakteri-bakteri yang terdapat didalam luka

semakin banyak akibat tidak langsungnya dilakukan pengobatan. Maka dari itu apabila

terdapat suatu luka ditubuh kita hendaknya langsung diberi pengobatan agar tidak

terjadi infeksi dari luka tersebut.

10

Page 11: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

V. DATA – DATA KLINISV.I. Data Pasien

NAMA : Maharini

UMUR : 17 tahun

ALAMAT : Jl. Mawar 51 Surabaya

PEKERJAAN : Pelajar

STATUS : Belum menikah

V.II. Anamnesa

A. Keluhan utama : Luka

B. Riwayat Penyakit Sekarang : 10 jam sebelum ke UGD pasien

kecelakaan sepeda motor. Keadaan

sadar, tidak mual, tidak muntah,

tangan kiri terasa nyeri dan tidak dapat

digerakkan

C. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah kecelakaan sepeda motor

D. Riwayat Keluarga : Tidak ada

E. Riwayat Obat : Obat pereda rasa sakit biasa yang dijual

di supermarket

V.III Vital Sign

Tensi : 100/60 mmHg

Nadi : 100 x / menit

RR : 20 x / menit

Suhu : 37 °C

GCS : 456

V.IV. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi :

- Dada depan : Terlihat confusion musculorum ICS 2-3 sinistra

-Tangan kiri : -Terlihat oedem minimal pada region brachialis sinistra

11

Page 12: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

-Terlihat hematon minimal pada region brachialis sinistra

-Terlihat deformitas pada region brachialis sinistra

-Terlihat vulnus apertum dengan diameter 1 cm pada region brachialis sinistra dan mengeluarkan darah perlahan

b. Palpasi :

- Dada depan :- Nyeri tekan ICS 2-3 sinistra

- Krepitasi pada ICS 3 sinistra

- Tangan kiri : - Nyeri tekan pada region brachialis sinistra

- Teraba panas

- Krepitasi

- Vulnus apertum teraba sampai tulang

c. Gerakan :

- Ada functiolaesa

V.V. Pemeriksaan Penunjang

- Foto X-ray

12

Page 13: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

VI. Mekanisme Diagnosa

VI.I. HIPOTESIS AWAL Tangan kiri yang tidak dapat digerakkan, nyeri, dan sedikit bengkak disebabkan oleh

open fraktur pada tangan kirinya, sedangkan luka kecil yang mengeluarkan darah

terus menerus kemungkinan disebabkan oleh open fraktur yang menembus jariungan

kulit.

Sedangkan sesak napas disebabkan oleh fraktur pada iga.

VI.II. DIAGNOSADiagnosa utama:

Open fraktur pada tangan kiri

a. Definisi

Patah tulang dimana terdapat kerusakan kulit sehingga bakteri dari luar dapat menginfeksi

hematoma yang disebabkan oleh patah tulang tersebut

b.Ruang lingkup13

Page 14: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Jaringan lunak Jaringan tulang Fiksasi dalam dan luar

Klasifikasi patah tulang terbuka: menurut Gustilo

Tipe I

Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-

tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat

simpel, tranversal, oblik pendek atau komunitif

Tipe II

Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau

avulsi kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan

Tipe III

Terdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur

neovaskuler dengan kontaminasi yang hebat. Dibagi dalam 3 sub tipe:

1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah

2. tipe IIIB : disertai kerusakan dan kehilangan janingan lunak, tulang tidak dapat do

cover soft tissue

3. tipe IIIC : disertai cedera arteri yang memerlukan repair segera

14

Page 15: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Fraktur iga pada hemothorax

Diagnosa pembanding :

Penyempitan rongga dada

Pneumothorax

Kehabisan darah yang di sebabkan oleh open fraktur sehingga terdapat luka kecil di

tangan yang mengeluarkan darah terus menerus.

15

Page 16: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

VII. Strategi Penyelesaian

Masalah

Penatalaksaan untuk sesak napas

(1) memulihkan volume intravascular

Pemasangan dua jalur intra vena dengan jarum besar dipasang untuk membuat akses

intra vena guna pemberian cairan. Maksudnya memungkinkan pemberian secara

simultan terapi cairan dan komponen darah jika diperlukan.

(2) meredistribusi volume cairan,

Pemberian posisi trendelenberg yang dimodifikasi dengan meninggikan tungkai

pasien, sekitar 20 derajat, lutut diluruskan, trunchus horizontal dan kepala agak

dinaikan. Tujuannya, untuk meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh

gaya gravitasi.

(3) memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin

Penatalaksaan Fraktur terbuka pada Lengan Kiri1. Pembersihan luka

Hal ini dilakukan dengan cara irigasi dengan cairan NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.

2. Eksisi jaringan yang mati dan tersangka mati (debridemen)Semua jaringan yang kehilangan vaskularisasinya merupakan daerah tempat pembenihan bakteri sehingga diperlukan eksisi secara operasi pada kulit, jaringan subkutaneus, lemak, fasia, otot dan fragmen-fragmen yang lepas

3. Pengobatan fraktur itu sendiriF rak tu r dengan luka yang he ba t mem er luka n s ua tu t r aks i s ke l e t a l a t a u r eduks i t e rbuka dengan f i k s a s i ek s t e rna t u l ang . F r ak t u r g r ade I I dan I I sebaiknya difiksasi dengan fiksasi eksterna.

4. Penutupan kulit

16

Page 17: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Apabila fraktur terbuka diobati dalam waktu periode emas (6-7 jam mulaidari terjadinya kecelakaan),maka sebaiknya kulit ditutup. Hal ini tidak  dilakukan apabila penutupan membuat kulit sangat tegang. Dapat dilakukan split thickness skin-graft serta pemasangan drainasi isap untuk  mencegah akumulasi darah dan serum pada luka yang dalam. Luka dapatdibiarkan terbuka setelah beberapa hari tapi tidak lebih dari 10 hari. Kulitdapat ditutup kembali disebut delayed primary closure. Yang perlu mendapat perhatian adalah penutupan kulit tidak dipaksakan yang mengakibatkan kulit menjadi tegang.

5. Pemberian antibiotik Ha l i n i be r tu j uan un tuk m encega h in f eks i . A n t ib i o t ik d i be r ika n da l a m dosis yang adekuat sebelum,pada saat dan sesudah tindakan operasi.

6. Pencegahan tetanusS emu a pende r i t a dengan f r ak tu r t e rbuka pe r l u d i be r ikan pence gahan tetanus. Pada penderita yang telah mendapat imunisasi aktif cukup dengan pemberian toksoid tapi bagi yang belum,dapat diberikan 250 unit tetanus imunoglobulin (manusia).

17

Page 18: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

VIII. Prognosis dan KomplikasiSetiap tulang yang mengalami cedera, misalnya fraktur karena kecelakaan, akan

mengalami proses penyembuhan. Pada semua pasien dengan fraktur tulang, imobilisasi adalah hal yang penting, karena sedikit gerakandari fragmen tulang menghambat proses penyembuhan. Tergantung dari tipe fraktur atau prosedur pembedahan, ahli bedah akan menggunakan bermacam alat fiksasi (seperti screws, plates, atau wires) ke tulang yang patah untuk mencegah tulang bergerak. Selama periode imobilisasi, weightbearing tidak diperbolehkan.

Jika tulang sembuh dengan adekuat, terapi fisik memegang kunci dalam rehabilitasi. Program latihan yang didesain untuk pasien dapat membantu mengembalikan kekuatan dan keseimbangan tulang dan membantu suapay dapat beraktivitas seperti semula.

Jika tulang tidak sembuh dengan baik atau gagal sembuh, dokter bedah ortopedi dapat memilih beberapa cara untuk meningkatkan pertumbuhan tulang,seperti imobilisasi lanjut untuk waktu lebih lama, stimulasi tulang, atau pembedahan dengan graft atau dengan bone growth protein.

Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan fraktur tulang sangat bergantung pada lokasi fraktur juga umur pasien.

Komplikasi yang bisa terjadi akibat dari fraktur adalah :

1.    Komplikasi Dini : Cedera visceral, Cedera vaskuler, Cedera syaraf, Sindroma Kompartemen (Volkmann’s Ischemia).

2.    Komplikasi Lanjut :

Delayed union, Cedera jaringan lunak berat, Suplai darah inadekuat, Infeksi, Stabilisasi tidak adekuat, Traksi berlebiha

Non-union , atrofik , hipertrofik

Malunion, Kaku sendi, Miositis osifikans, Avascular necrosis, Algodystrophy (Sudeck’s atrophy), Osteoarthritis

Prognosa Fraktura Iga

Fraktur iga pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis baik karena tulang

iga anak-anak yang masih lentur hanya menyebabkan ruptur saja dibutuhkan benturan yang

cukup kuat untuk menyebabkan fraktur pada tulang iga anak. Sedangkan Fraktur iga pada

orang dewasa, penyambungan tulang relatif lebih lama dan biasanya disertai komplikasi.

18

Page 19: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Komplikasi Fraktura Iga

a.       Atelektasis 

b.      Pneumonia

c.       Hematotoraks

d.      Pneumotoraks

e.       Cidera arteri intercostalis

f.       Pleura visceralis, paru maupun jantung 

g.      Laserasi jantung

19

Page 20: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

KesimpulanSeperti yang kita ketahui bahwa nyeri klinis umumnya terdiri atas nyeri inflamasi dan

nyeri neuropatik. Keduanya menunjukkan simtom yang sama tetapi berbeda dalam

strategi pengobatan yang disebabkan perbedaan dalam patofisiologi. Nyeri nosiseptif

timbul akibat stimulasi reseptor nyeri yang berasal dari organ visceral atau somatik.

Stimulus nyeri berkaitan dengan inflamasi jaringan, deformasi mekanik, injuri yang

sedang berlangsung atau destruksi. Oleh karena itu penting untuk mencari dan mengobati

jaringan yang rusak atau yang mengalami inflamasi sebagai penyebab nyeri. Sebagai

contoh, pasien datang dengan nyeri nosiseptif akibat polymyalgia rheumatic maka

diberikan kortikosteroid sistemik. Akan tetapi, sementara mencari penyebab nyeri, tidak

ada pendapat yang melarang pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri. Untuk nyeri

nosisepsi kronik, penanganannya berupa terapi farmaka, blok transmisi saraf, dan

alternatif.

Terapi farmaka terdiri dari

• Terapi analgesik seperti NSAID/ Paracetamol-opiod

• Terapi analgesik ajuvan, seperti antidepresan, antikonvulsan

Terapi blok transmisi

• Irreversibel, yaitu operasi dan destruksi saraf.

• Reversibel, yaitu injeksi anestesi lokal

Terapi alternatif

• Stimulator

• Akupuntur

• Hipnosis

• Psikologi

Tujuan keseluruhan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri sebesar-besarnya

dengan kemungkinan efek samping paling kecil.

20

Page 21: Laporan PBL Skenario 3 semester 2

Daftar Pustakaid.wikipedia.org

www.rumahsakitkita.com

www.nature.com

www.ionchannels.org

www.fkunhas.ac.id

Taken from dr Hendi Indiarsa paper

Priharjo, R.1993.Perawatan Nyeri,Pemenuhan Aktivitas Istirahat.Jakarta :EGC.hal:87

Shone,N.1995.Berhasil Mengatasi Nyeri.Jakarta:Arcan.hal:76-80

Ramali,A.2000.Kamus Kedokteran:Arti dan Keterangan Istilah.Jakarta:Djambatan

Syaifuddin.1997.Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2.Jakarta:EGC.hal:123-136

Tamsuri,A.2007.Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri.Jakarta:EGC.hal:1-63

Potter.2005.Fundamental Keperawatan Konsep,Proses dan Praktik.Jakarta:EGC.hal:1502-

1533

21