BAB I
PENDAHULUAN
A. PermasalahanSkenario 2Kelelahan dan Kelemahan Otot
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan kelelahan dan kelemahan otot sejak 2 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak pucat, conjungtiva palpebra pucat
dan takikardi. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia
hipokromik mikrositik.
STEP 1
Identifikasi Kata Sulit:
1. anemia hipokromik mikrositik
Kata Kunci:
1. Laki-laki, 30 tahun.2. Kelelahan dan kelemahan otot sejak 2
bulan yang lalu.3. Pemeriksaan fisik:a. pasien tampak pucat;b.
conjungtiva palpebra pucat;c. takikardi.4. Pemeriksaan
laboratorium:anemia hipokromik mikrositik.STEP 2
Identifikasi Masalah/Pertanyaan:
1. Faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kelemahan
dan kelelahan otot?
2. Apa makna pemeriksaan laboratorium yang didapatkan?
3. Bagaimana hubungan antara pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium? Jelaskan!
4. Apa yang menyebabkan pasien mengalami kelelahan dan kelemahan
otot?
5. Mengapa pasien mengalami takikardi?
6. Adakah hubungan usia dan jenis kelamin terhadap keluhan
pasien? Jelaskan!
7. Apa diagnosis kerja dari skenario?
8. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit tersebut?
9. Keadaan apa saja yang menimbulkan anemia hipokromik
mikrositik?
10. Bagaimana penatalaksanaannya?
11. Keadaan apa yang terjadi jika pasien terlambat
ditangani?
12. Bagaimana patomekanisme terjadinya anemia hipokromik
mikrositik?
13. Bagaimana prognosisnya?
B. Pemecahan Masalah
Step 3Hipotesis: 1. Faktor penyebab:
a. Sel otot yang mengalami hipoksia karena kurangnya pasokan
oksigen akibat iskemik pembuluh darah yang mensuplai darah ke otot
tersebut.
b. Nutrisi yang tidak adekuat.
c. Perangsangan dari saraf yang tidak adekuat.
d. Gangguan dari sel-sel otot.
e. Kekurangan oksigen ( metabolisme anaerob.
2. Makna pemeriksaan laboratorium:
a. Hipokromik terjadi akibat penurunan konsentrasi hemoglobin
(