Page 1
Laporan Praktek Bahan Bangunan
BAB I
PENGUJIAN BATU BATA
1.1 UJI FISIK BATU BATA
1.1.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik
pada batu bata sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian fisik pada batu bata.
1.1.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : Batu bata
1.1.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyediakan batu bata minimal sebanyak 3 buah.
3. Ukur dimensi masing-masing batu-bata tersebut dan
catat data yang diperoleh. Dimensi yang diukur adalah
panjang (L), lebar (B) dan tinggi (T).
4. Hitunglah rata-ratanya masing-masing pengukuran.
5. Telitilah masing-masing permukaan batu bata untuk
mengetahui kualitas batu bata, retak, rata, dan sikunya
masing-masing sisi.
6. Interpretasikan dari data tersebut untuk menganalisis
kualitas batu bata ditinjau dari sifat fisiknya.
1.1.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian fisik batu bata :
Teknik Sipil UNESA
1
Page 2
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Bata I : Lebar = 9,8 cm
Panjang = 19,7 cm
Tebal = 4,8 cm
Berat = 1274gram
Bata I : Lebar = 9,4 cm
Panjang = 19 cm
Tebal = 4,6 cm
Berat = 1371gram
Bata I : Lebar = 9,6 cm
Panjang = 19,6 cm
Tebal = 5,2 cm
Berat = 1416gram
Rata-rata dimensi : Lebar = 9,3 cm
Panjang = 18,7 cm
Tebal = 4,5 cm
Retak : Benda Uji I = Tidak ada retak
Benda Uji II = Tidak ada retak
Benda Uji III = Tidak ada retak
Kerataan : Benda Uji I = Semua sisi rata
Benda Uji II = Semua sisi rata
Benda Uji III = Semua sisi rata
Siku : Benda Uji I = Satu sisi tidak siku
Benda Uji I = Semua sisi siku
Benda Uji I = Semua sisi siku
1.1.5KESIMPULAN
Ditijau dari pengamatan fisik batu bata yang diuji
memenuhi persyaratan untuk bahan bangunan.
Penyimpangan panjang kurang dari 3%, arah melebar
Teknik Sipil UNESA
2
Page 3
Laporan Praktek Bahan Bangunan
kurang dari 4%, dan arah tebal kurang dari 5%. Sedangkan
ditinjau dari pandangan luar semua benda uji tidak ada
retak, semua sisi rata dan hanya satu sisi yang kurang
siku. Dengan demikian batu bata yang diuji termasuk mutu
baik ditinjau dari pengujian fisik.
1.1.6GAMBAR
Gambar.1.1 Benda uji fisik batu bata
1.2 PENYERAPAN AIR
1.2.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air
Teknik Sipil UNESA
3
T
B L
Page 4
Laporan Praktek Bahan Bangunan
pada batu bata dan mampu melaksanakan
pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
penyerapan air pada batu bata.
1.2.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan
2. Dryer/kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : Batu bata
1.2.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil dan timbang satu buah batu bata untuk
mengetahui berat awal (A) , kemudian rendam sampai
jenuh air atau selama ±3 jam.
3. Ambil batu bata yang telah direndam kemudian
dibersihkan permukaan dengan kain lap untuk
mencapai kering permukaan dan setelah kering
permukaan ditimbang untuk mengetahui berat jenuh
(B).
4. Kemudian keringkan dengan memasukkan dalam oven
dengan temperatur 110°C selama 24 jam.
5. Ambil batu bata dari dalam oven dan dinginkan lalu
timbang beratnya untuk mendapatkan berat batu bata
kering (C).
6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan
penyerapan air pada batu bata.
1.2.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian penyerapan air batu bata :
Data percobaan :
Teknik Sipil UNESA
4
Page 5
Laporan Praktek Bahan Bangunan
- Berat batu bata awal (A) = 1,339 kg
- Berat batu bata jenuh air (B) = 1,612 kg
- Berat batu bata kering oven (C) = 1,285kg
Analisa Data :
1. Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran
Berat air serap (D) = x 100%
= [(1,612-1,339)/1,339] x 100% = 20,38%
Volume serap air (F) = D/100 x A
= (20,38/100) x 1,339 = 0,273 liter
2. Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven
Berat air jenuh (E) = x 100%
= [(1,612 -1,285)/1,285] x 100% = 25,48%
Volume air jenuh (G)= E/100 x A
= (25,48/100) x 1,285 = 0,327 liter
3. Penyerapan air bata rata-rata
Rata-rata = (F+G)/2
= (0,273 + 0,327)/2 = 0,3 liter
1.2.5KESIMPULAN
Penyerapan air oleh batu bata benda uji cukup tinggi, rata-
rata sebesar 0,318 liter, sehingga supaya aman dalam
pemasangan untuk tembok harus disiram atau direndam
terlebih dahulu, untuk mengurangi penyerapan air dari
spesi, agar kualitas spesi tetap terjaga.
1.3 UJI KUAT TEKAN
1.3.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih mahasiswa cara
menguji kuat tekan pada batu bata, sehingga
mampu melaksanakan pengujian sendiri.
Teknik Sipil UNESA
5
Page 6
Laporan Praktek Bahan Bangunan
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian kuat tekan pada batu bata.
1.3.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistas 3. Cetak
2. Gergaji 4. Mesin test tekan
Bahan : 1. Batu bata 3. Port land cemant
2. Pasir
1.3.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Ambil 3 (tiga) buah bata lalu potong menjadi dua bagian
yang sama pada arah memanjang.
3. Buat adukan spesi dengan perbandingan campuran 1
bagian Portland cement dibanding 3 bagian pasir (1 PC :
3 PS) dan air sebanyak 60 – 70%.
4. Ambil dua potongan batu bata yang tadi dan susun
dengan lapisan spesi setebal 1,5 cm, di bagian
permukaan atas dan bawah ratakan pula dengan spesi
setebal 1 cm. Biarkan selama 24 jam.
5. Kemudian direndam sampai umur 7 hari atau 14 hari
untuk dilakukan pengujian, ambil sehari sebelum
pengujian dan dikeringkan di udara bebas.
6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi
tegak untuk pengujian kuat tekan.
7. Lakukan pengujian dengan memberi bebab perlahan-
lahan, kecepatan pembebanan 2kg/cm2/detik.
8. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai
data untuk menentukan tegangan tekan pada batu
bata.
1.3.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan pasangan batu bata :
Teknik Sipil UNESA
6
Page 7
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Data percobaan :
Test No : I II III
Dimensi lekatan
Panjang(L) mm 174 163 186
Tinggi (t) mm 132 130 135
Lebar (b) mm 102 97 98
Beban terbaca (P) a kg/ cm2 45 40 45
(P) a N/mm2 0,45 0,4 0,45
Luas Penampang (A) cm2 102,5 96,5 97,7
P rata – rata = ( P1 + P2 + P3 ) 3 = 43 kg
A rata – rata = ( A1 + A2 + A3 ) 3 = 98,9 cm2
Analisa data :
- Besar beban (P) :
P=a x Aa N
=43 x 98,9
Kekuatan tekan benda uji sebesar 61,94 kg/cm2, dan jika
dimasukan dalam kelas mutu batu bata, maka benda uji
termasuk mutu kelas III, karena mempunyai kekuatan
tekan 60 - 80 kg/cm2. sehingga cukup baik untuk bahan
bangunan.
Teknik Sipil UNESA
7
Page 8
Laporan Praktek Bahan Bangunan
1.3.5GAMBAR
Gambar.1.3 Benda uji kuat tekan pasangan batu bata
Teknik Sipil UNESA
8
1,5
cm
Page 9
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar.1.4 Cara kerja pengujian kuat tekan pasangan batu bata
Teknik Sipil UNESA
9
Page 10
Laporan Praktek Bahan Bangunan
BAB II
PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)
CAMPURAN SEMEN DAN PASIR
2.1 PENGUJIAN GESER (LEKATAN)
2.1.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian
lekatan adukan terhadap geser sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan
mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu
mengevaluasi uji lekatan adukan terhadap geser
dan dapat menganalisa hasil pengujian.
2.1.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistas 4. Talum
2. Gergaji 5. Mesin test tekan
3. Cetakan
Bahan : 1. Pasir 3. Batu bata
2. Portland cement 4. Air
2.1.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Potong 3 (tiga) buah batu bata menjadi 2
bagian yang sama.
3. Buat adukan spesi dengan campuran tertentu
misalnya:.
4. 1 semen : 4 pasir, dengan F.A.S 0,3
5. Ambil 3 buah potongan batu bata tadi, dan
susun sedemikian hingga membentuk huruf Y.
Sehingga dengan 3 buah batu bata tadi dapat dibuat
menjadi 2 buah benda uji.
Teknik Sipil UNESA
10
Page 11
Laporan Praktek Bahan Bangunan
6. Biarkan benda uji selama kurang lebih 24 jam.
Kemudian rawatlah selama 7 hari.
7. Setelah benda uji mengeras lakukan pengujian
dengan memberi beban perlahan-lahan. Kecepatan
pembebanan 2 kg/cm2/detik, dengan posisi benda uji
seperti huruf “Y” tegak.
8. Catatan hasil pengujian dan lakukan
pengolahan data.
2.1.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :
Data percobaan :
Tabel.2.1 Data pengujian gaya lekat terhadap geser
adukan
Test No : 1 2 3
Campuran 1 : 5 1 : 5 1 : 5
F.A.S 0,3 0,3
Dimensi lekatan
Panjang(L) mm 65 66 70
Lebar (b) mm 90 110 100
Tebal (τ) mm 15 15 16
Luas penampang (A) mm2 1750 1520 1700
Tegangan terbaca (a1)
kg/cm2
198 248 298
Luas penampang alat = 1018,8 mm 2
Analisis data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar
beban geser (V) dapat dihitung :
a1 = 198 kg/cm2 = 1,98 N/mm2
a2 = 248 kg/cm2 = 2,48N/mm2
a3 = 298 kg/cm2 = 2,98N/mm2
Teknik Sipil UNESA
11
Page 12
Laporan Praktek Bahan Bangunan
V1 = a1 x Aa = 1,98 (2 x 1018,18) =
4031,99N
V2 = a2 x Aa = 2,48 (2 x 1018,18) =
4642,90N
V2 = a2 x Aa = 2,98 (2 x 1018,18) =
6068,35N
* Bila yang terukur beban geser, maka kuat geser
(g)
geser I = = 5,66 x 10-5 N/mm2
geser II = = 8,16 x 10-5 N/mm2
geser III= = 5,82 x 10-5 N/mm2
Rata-rata tegangan geser = (0,075 + 0,086)/2 = 0,081 N/mm2
2.1.5KESIMPULAN
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu
bata dengan campuran spesi 1 : 4 dengan F.A.S 0,3
memiliki kuat geser 0,081 N/mm2.
2.1.6GAMBAR
Teknik Sipil UNESA
12
100
a
Page 13
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar.2.1 Benda uji gaya lekat terhadap geser adukan
Teknik Sipil UNESA
13
Page 14
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar.2.2 Cara kerja pengujian gaya lekat terhadap geser
adukan
2.2 KUAT TEKAN
2.2.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara
menguji kuat tekan adukan spesi sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia
mampu menguji kuat tekan adukan dan dapat
membandingkan dengan standart yang
direncanakan.
2.2.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Cetak 4. Kuas
2. Ayakan pasir 5. Mesin test tekan
3. Cetakan spesi
Bahan : 1. Pasir 3. Air
2. Semen 4. Minyak pelumas
2.2.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Buat kubus spesi dengan ukuran (5x5x5) cm dengan
perbandingan campuran tertentu, dan faktor air semen
(F.A.S) tertentu pula.
3. Olesi cetakan dengan minyak pelumas sebelum adukan
dimasukkan dalam cetakan.
4. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.
5. Setelah adukan berumur 24 jam keluarkan benda uji
dari cetakannya.
Teknik Sipil UNESA
14
Page 15
Laporan Praktek Bahan Bangunan
6. Rendam selama 7 (tujuh) hari, lalu 1 hari sebelum
pengujian ambil dan keringkan.
7. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi untuk
pengujian kuat tekan, lakukan penekanan dengan
kecepatan beban 2 kg/cm2/detik.
8. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan
tegangan tekanannya.
2.2.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel
Data percobaan :
Tabel.2.2 Data pengujian kuat tekan spesi
Test No : I II III
Dimensi lekatan
Panjang(L) mm 50 50 50
Lebar (b) mm 50 50 50
Tebal (τ) mm 50 50 50
Luas penampang (A) mm2 2500 2500 2500
Tegangan terbaca (a1)
kg/cm2
39,68 31,76 63,49
Luas penampang alat (Aa) =1438 mm2
Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar
beban (P) dapat dihitung :
a1 = 39,68 kg/cm2= 3,97 N/mm2
a2 = 31,76 kg/cm2= 3,18 N/mm2
a3 = 63,49 kg/cm2 = 6,35 N/mm2
P1 = a1 x A = 3,97 x 2500 = 9925 N
P2 = a2 x A = 3,18 x 2500 = 7950 N
P3 = a3 x A = 6,35 x 2500 =15875 N
Teknik Sipil UNESA
15
Page 16
Laporan Praktek Bahan Bangunan
t rata-rata=( 3,97 + 3,18 + 6,35 ) : 3 = 4,5 N/mm2
2.2.5KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan
campuran 1 : 4 dan F.A.S 0,3 memiliki kuat tekan sebesar
4,5 N/mm2.
2.2.6GAMBAR
Gambar.2.3 Benda uji kuat tekan spesi
Teknik Sipil UNESA
16
I
5050
50
II
5050
50
III
5050
50
Page 17
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 2.4 Set-up Pengujian
Gambar 2.5 Cetakan spesi
Gambar 2.5 Cetakan spesi
2.3 PENYERAPAN AIR
Teknik Sipil UNESA
17
Page 18
Laporan Praktek Bahan Bangunan
2.3.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air
pada spesi dan mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
penyerapan air pada spesi.
2.3.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan
4. Dryer/kipas angin
5. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : 1. Pasir 3. Air
2. Semen 4. Minyak pelumas
2.3.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Timbang tiga buah kubus spesi untuk mengetahui berat
awal (A), kemudian rendam sampai jenuh air kurang
lebih selama ±3 jam.
3. Ambil kubus spesi yang telah direndam kemudian dilap
permukaannya untuk mencapai kering permukaan dan
timbang untuk mengetahui berat jenuh (B).
4. Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan,
masukkan dalam oven dengan temperatur 110°C
selama 24 jam.
5. Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu
timbang beratnya untuk mendapatkan berat batu bata
kering (C) .
6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan
penyerapan air pada kubus spesi.
Teknik Sipil UNESA
18
Page 19
Laporan Praktek Bahan Bangunan
2.3.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian penyerapan air kubus spesi :
Data percobaan :
-
Analisa Data :
- Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
Berat air serap (D) I = x 100%
= x 100% =
19,23%
Volume serap air (F) = D x A
= 19,23% x 0,26 = 0,049 liter
Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi kering
oven
Berat air jenuh (E) = x 100%
= x 100% = 8,16%
Volume air jenuh (G)= E x C
= 8,16%x 0,245 = 0,019 liter
- Penyerapan air kubus spesi rata-rata
Rata-rata = (F+G)/2 = 0,017 liter
2.3.5KESIMPULAN
Teknik Sipil UNESA
Benda Uji : I II III
Berat kubus spesi awal
(A) kg
0,260 0,245 0,249
Berat kubus spesi jenuh air (B)
kg
0,265 0,265 0,278
Berat kubus spesi kering oven
(C)kg
0,245 0,244 0,247
19
Page 20
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa air yang diserap
spesi sebesar sebesar rata-rata 0,025 liter. Sehingga ini
berpengaruh pada penyerapan air dari luar, baik air hujan
maupun yang lain.
Teknik Sipil UNESA
20
Page 21
Laporan Praktek Bahan Bangunan
BAB III
PENGUJIAN GENTING
3.1 UJI FISIK GENTING
3.1.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik
pada genting sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian fisik pada genting.
3.1.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Sketmat
2. Siku
4. Mistar
Bahan : Genting
3.1.3LANGKAH KERJA
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Menyediakan genting sebanyak 3 buah.
Ukur masing-masing genting tersebut dan catat data
yang diperoleh.
Hitunglah rata-rata masing-masing pengukuran.
Teliti masing-masing permukaan genting untuk
mengetahui kualitas genting.
3.1.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian fisik genting :
Data percobaan :
Tabel.3.1 Data pengujian fisik genting
Benda uji nomor : I II III Rata-
Teknik Sipil UNESA
21
Page 22
Laporan Praktek Bahan Bangunan
rata
Berat genting
(gram)
689 671 707 689
Tebal genting
(cm)
0,95 1 1 0,983
Lebar genting lengkung
(cm)
22,6 22,6 22,8 22,77
Lebar genting tanpa
lengkung
(cm)
18,5 18,4 19 18,63
Panjang genting
(cm)
29,5 29,5 29,5 29,5
Keliling genting
(cm)
113 113 112112,7
7
3.1.5GAMBAR
Teknik Sipil UNESA
22
Page 23
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar.3.1 Benda uji genting
3.2 PEREMBESAN AIR
3.2.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian peresapan air
pada genting dan mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
perembesan air dan kualitas dari genting.
3.2.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 3. Tolom
2. Cetak 4. Cetakan
Bahan : 1. Genting 3. Portland cement
2. Pasir 4. Air
3.2.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat adukan dengan perbandingan 1 bagian
Portland cement dibanding 2 pasir.
3. Pasang adukan pada keliling genting sehingga tampak
seperti bejana dengan tebal 3 cm dan tingginya 5 cm.
4. Pada pemasangan spesi ini diharapkan tidak mengotori
bagian tengah dari genting dan kedap air.
5. Kemudian setelah kering isi dengan air sampai penuh.
Teknik Sipil UNESA
23
Page 24
Laporan Praktek Bahan Bangunan
6. Amatilah sampai bagian bawah genting sampai
menetes, kurang lebih selama 3 jam dengan melakukan
pengukuran perubahan tinggi air setiap 15 menit.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan
kerapatan genting terhadap air.
3.2.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian rembesan genting :
Data percobaan :
Tabel.3.2 Data pengujian rembesan genting
NomorJangka waktu
(menit)
Tinggi muka air
(mm)
1 0 40
2 15 38
3 30 35
4 45 34
5 60 33
6 90 31
Dst 37,5 35,2
Analisis data :
- Kecepatan rembesan (v)
V = = = 0,937 mm/menit
- Waktu rembesan (t) jika tebal genting 10,3 mm
t = = = 12,48
- Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah 3,2
jam.
3.2.5KESIMPULAN
Teknik Sipil UNESA
24
Page 25
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes lebih
dari 3 jam atau 194,3 menit maka genting yang diuji
mempunyai kualitas baik dan memenuhi syarat untuk
bahan bangunan.
3.2.6GAMBAR
Gambar.3.2 Pengujian rembesan genting tampak atas
Teknik Sipil UNESA
25
Muka Air
Page 26
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar.3.3 Pengujian rembesan genting tampak samping
3.3 UJI KUAT LENTUR
3.3.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian
kelenturan pada genting sehingga mahasiswa
mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu
mengevaluasi uji kelenturan genting dan dapat
menganalisa data hasil pengujian.
3.3.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 3. Talam
2. Cetak 4. Mesin test tekan
Bahan : 1. Genting 3. Portland cement
2. Pasir
3.3.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland
cement dibanding 4 bagian pasir dan air 60 – 70 %.
3. Pasang adukan melintang pada tepi genting bagian
bawah untuk tumpuan pada genting dimana jarak antar
tumpuan sama dengan panjang efektif genteng (±14
cm) dan melintang di tengah pada bagian atas genting
untuk meratakan beban yang bekerja pada genteng,
dengan tebalnya 1,5 cm, sedangkan tingginya kurang
lebih 2 cm.
Teknik Sipil UNESA
26
Page 27
Laporan Praktek Bahan Bangunan
4. Keesokan harinya (setelah 24 jam) rendam benda uji
genting, kemudian sebelum pengujian diambil sehari
sebelumnya dan dikeringkan.
5. Sebelum Pengujian ukurlah panjang, lebar, dan tebal
dari genting, untuk mengetahui dimensi aktual.
6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi
merebah dan jangan sampai ada goyangan, kemudian
lakukan pembebanan dengan kecepatan 2kg/cm2/detik
untuk mengetahui kuat lenturnya.
7. Catatan hasil percobaan masing-masing benda uji
sebagai data untuk menentukan tegangan lentur pada
genting.
3.3.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat lentur genting :
Data percobaan :
Tabel.3.4 Data pengujian kuat lentur genting
Dimensi kuat lentur Ukuran
benda I
Ukuran
benda II
Panjanggenting (l) mm 290 285
Lebar (b) mm 215 215
Bentang (τ) mm 20 19
Tebal (h) mm 110 100
Luas permukaan alat (Aa) mm2 1017,3 1017,3
Tegangan terbaca (a1) = 5 kg / cm2 = 0,5 N/mm2
(a2) = 20 kg / cm2 = 0,2 N/mm2
Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
P = a1 x Aa
= 5 x 1017,3 x 10-2 = 5,08 kg
P = a2 x Aa
Teknik Sipil UNESA
27
Page 28
Laporan Praktek Bahan Bangunan
= 20 x 1017,3 x 10-2 = 20,34 kg
- Bila yang terukur beban P, maka tegangan lentur (L)
L1 =
= = 0,008 kg/mm2
L2 =
= = 0,028 kg/mm2
Rata-rata L = (0,008 + 0,028)/2 = 0,018 kg/mm2
3.3.5KESIMPULAN
Dari hasil pratikum diketahui bahwa genting yang diuji
memiliki kuat lentur sebesar 0,018 kg/mm2
3.3.6GAMBAR
Teknik Sipil UNESA
28
½ Le ½ Le
Le
Page 29
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 3.4 Benda Uji
Gambar 3.5 Set-up Pengujian
Teknik Sipil UNESA
29
Page 30
Laporan Praktek Bahan Bangunan
3.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR
3.4.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air
pada genting dan mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
penyerapan air pada genting.
3.4.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : Genting
3.4.3LANGKAH KERJA
2. Mempersiapkan alat dan bahan
3. Ambil dan timbang satu buah genting untuk
mengetahui berat awal (A), kemudian rendam
sampai jenuh air kurang lebih selama 3 jam
4. Ambil genting yang telah direndam tadi.
5. Genting diangin-anginkan dengan bantuan kipas
angin (dryer) kemudian ditimbang beratnya untuk
mengetahui berat jenuh (B).
6. Setelah genting dalam keadaan kering permukaan
masukkan dalam oven dengan temperatur 110°C
selama 1 hari (24 jam)
7. Ambil genting dari dalam oven selama 24 jam lalu
timbang beratnya untuk mendapatkan berat genting
kering ( C ) .
8. Catat hasil percobaan sebagai data untuk
menentukan penyerapan air pada genting.
Teknik Sipil UNESA
30
Page 31
Laporan Praktek Bahan Bangunan
3.4.4DATA PENGUJIAN RESAPAN GENTING
Data pengujian rembesan genting :
Data percobaan :
Berat genting awal (A) = 1891 gr
Berat genting air jenuh (B) = 2073 gr
Berat genting kering oven (C) = 1882 gr
Analisa data :
1. Tinjauan I = x 100%
= x 100% = 9,62%
Berat air serap = 9,62%
2. Tinjauan II = x 100%
= x 100% = 10,14%
Berat air serap = 10,14%
3. Resapan genting rata – rata = 9,88%
3.4.5KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji
dapat menyerap sebesar 9,88% dari berat genting.
BAB IV
PENGUJIAN KAYU
Teknik Sipil UNESA
31
Page 32
Laporan Praktek Bahan Bangunan
4.1 PENGUJIAN PENYUSUTAN
4.1.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara mengukur
penyusutan dalam kayu sehingga mahasiswa
mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian penyusutan pada kayu.
4.1.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 4. Sketmart
2. Gergaji 5. Oven dengan pengatur
suhu
3. Mesin ketam
Bahan : Kayu
4.1.3LANGKAH KERJA
1. Persiapan alat dan bahan
2. Dengan bahan yang disiapkan bentuk kubus berukuran
2 x 2 x 2 cm, sebanyak 3 (tiga) buah.
3. Kemudian cek kembali benda uji dengan schetmat lalu
timbang
4. Setelah diukur dan ditimbang masukkan kayu tersebut
seluruhnya kedalam oven dengan temperatur 110°C
5. Setelah 30 menit ukur benda uji yang dioven, ulangi
terus sampai ukuran dari sisi-sisi benda uji tersebut
konstant
6. Catat masing-masing kayu sebagai data untuk
menentukan penyusutan dalam kayu baik arah radial,
tangensial maupun memanjang.
Teknik Sipil UNESA
32
Page 33
Laporan Praktek Bahan Bangunan
4.1.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian penyusutan kayu :
Data percobaan :
Tabel 4.1 Data penyusutan kayu
Benda Uji No. A B C
Dimensi awal (cm)
Radial
Tangensial
Memanjang
2
2,2
2
1,95
2,2
1,95
1,95
2,2
1,95
Dimensi 30 III (cm)
Radial
Tangensial
Memanjang
1,98
2,18
1,98
1,92
2,18
1,92
1,88
2,12
1,88
Analisa data :
Penyusutan = x 100%
- Penyusutan Radial
A = x 100% = 1%
B = x 100% = 1,5%
C = x 100% = 3,7%
- Penyusutan Tangensial
A = x 100%= 0,92%
B = x 100%= 0,92%
C = x 100%= 3,8%
- Penyusutan Memanjang
Teknik Sipil UNESA
33
Page 34
Laporan Praktek Bahan Bangunan
A = x 100% = 1%
B = x 100% = 1,5%
C = x 100% = 3,7%
Penyusutan rata-rata radial = 2,1%
Penyusutan rata-rata tangensial = 1,9%
Penyusutan rata-rata memanjang = 2,1%
4.1.5KESIMPULAN
Benda ujim kayu setkah diuji ternyata mempunyai
penyusutan radial sebesar 2,1% Penyusutan
tangensial sebesar 1,9% dan Penyusutan memanjang
sebesar 2,1%.
4.1.6GAMBAR
4.2 PENGUJIAN KADAR AIR
Teknik Sipil UNESA
34
A
22,05
2
B
2,052,1
2,05
C
22
2,05
Gambar 4.1 Benda uji
Skala 1 : 1
Page 35
Laporan Praktek Bahan Bangunan
4.2.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji
kadar air dalam kayu sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian kadar air pada kayu
4.2.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 4. Mesin ketam
2. Gergaji 5. Timbangan
3. Sketsmat 6. Oven dengan pengantar
suhu
Bahan : Kayu
4.2.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Membuat benda uji dari bahan yang tersedia sehingga
terbentuk kubus yang berukuran 2 x 2 x 2 cm, sebanyak
3 (tiga) buah
3. Ukur kembali dengan sketsmat dan timbanglah (Wo)
4. Setelah diukur dan ditimbang masukkan kayu tersebut
seluruhnya ke dalam oven dengan temperatur 110°C
5. Setiap 30 menit timbang sampai beratnya constant
(Wb)
6. Catat berat masing-masing kayu sebagai data untuk
menentukan kadar air dalam kayu.
7. Dihitung kadar air dengan perhitungan seperti berikut :
Kadar air = x 100%
4.2.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kadar air dalam kayu :
Data percobaan :
Tabel 4.2 Data pengujian kadar air
Teknik Sipil UNESA
35
Page 36
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Benda Uji No. I II III
Dimensi :
Panjang (P) cm 2 1,95 1,95
Lebar (l) cm 2,2 2,2 2,2
Tinggi (t) cm 2 1,95 1,95
Berat kayu semula
(Wb)
5,8 gr 3,5 gr 3,6 gr
Berat kayu konstant
(Wo)
5,4 gr 3 gr 3,2 gr
Analisis data :
Kadar air (I) = x 100% = 7,4%
Kadar air (II) = x 100% = 16,67%
Kadar air (III) = x 100% = 12,5%
Kadar air rata-rata = 12,19%
4.2.5KESIMPULAN
Kadar air dari kayu yang diuji adalah 12,19% dari berat
kayu kering.
4.2.6GAMBAR
4.3 PENGUJIAN KUAT GESER
Teknik Sipil UNESA
36
I
1,91,95
1,9
II
1,91,9
1,95
III
1,91,95
1,95
Gambar 4.2 Benda uji
Page 37
Laporan Praktek Bahan Bangunan
4.3.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji
kuat geser pada kayu sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian kuat geser pada kayu.
4.3.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 4. Mesin ketam
2. Gergaji 5. Mesin test tekan
3. Pahat
Bahan : Kayu
4.3.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Membuat benda uji dari bahan yang tersedia yang
berbentuk Y, dengan tinggi bidang geser (A) cm,
sebanyak 3 (tiga) buah benda uji.
3. Letakkan benda uji pada mesin tekan untuk percobaan
kuat geser dan lakukan test
4. Lakukan penekanan dengan alat tekan yang tersedia
dengan kecepatan 2kg/cm2/menit
5. Catat hasil percobaan masing-masing kayu sebagai data
untuk menentukan kuat geser pada kayu.
4.3.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat geser kayu :
Data percobaan :
- Dimensi benda uji
Benda Uji No. I II III
Dimensi :
Teknik Sipil UNESA
37
Page 38
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Panjang total (mm) 90 93 94
Panjang berguna(a)
(mm)
30 30 29
Lebar beguna(b) (mm) 40 45 45
Luas penampang
geser (A) = a x b
1200
mm2
1350
mm2
1305
mm2
Teganga terbaca
dalam manometer
(kg/cm2)
140 130 150
τg rata-rata = (140+130+150) : 3 = 140 kg/cm2
A rata-rata = (12+13,5+15) : 3 = 13,5cm2
Analisa data :
Kuat geser P = τg x A = 140 x 13,5 = 1890 kg
4.3.5KESIMPULAN
Jadi kuat geser kayu yang diuji adalah sebesar 140 kg/cm2 atau14
N/mm2
4.3.6GAMBAR
Gamba .3 Benda uji kuat geserkayu
Gambar 4.4. Set-up Pengujian geser
Teknik Sipil UNESA
38
AH
B
Page 39
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 4.4 Set-up pengujian kuat geser
4.4 PENGUJIAN KUAT LENTUR
4.4.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji
kuat geser pada kayu sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
Teknik Sipil UNESA
39
Page 40
Laporan Praktek Bahan Bangunan
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian kuat geser pada kayu.
4.4.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 3. Mesin test tekan
2. Gergaji 4. Mesin ketam
Bahan : Kayu
4.4.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Membuat benda uji sebanyak 3 (tiga) buah, dimana
ukurannya 4,5 x 4,5 cm dan panjangnya 25 cm.
3. Beri tanda pada benda uji dengan panjang kayu dibagi 2
(dua) dan dari bagian tengah ukur sepanjang 8,5 cm
pada kedua sisinya.
4. Letakkan benda uji pada mesin test tekan pada posisis
tidur pada dua tumpuan, kemudian lakukan penekanan
pada tengah bentang benda uji, dengan kecepatan
2kg/cm2/menit.
5. Catat hasil percobaan masing-masing benda uiji sebagai
data untuk menentukan kuat lentur pada kayu.
4.4.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat lentur kayu :
Data percobaan :
- Dimensi benda uji :
Panjang total = 250 mm
Panjang berguna (L) = 210 mm
Lebar berguna (b) = 30 mm
Tinggi (h) = 50 mm
Luas Perampang (A) = 1500 mm2
Tegangan terbaca (a) = 130 kg/cm2.
Teknik Sipil UNESA
40
Page 41
Laporan Praktek Bahan Bangunan
= 13 N/mm2
Analisa data :
Tegangan lentur (t) =
Maka besar beban lentur (P) :
P = = = 696,43 kg/cm2.
4.4.5KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diketahui kuat lentur kayu yang diuji adalah
sebesar 130 kg/cm2..
4.4.6GAMBAR
Teknik Sipil UNESA
41
L
Page 42
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 4.5 Benda uji kuat lentur kayu
Teknik Sipil UNESA
42
H
B
Page 43
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 4.6 Set-up pengujian kuat lentur
4.5 PENGUJIAN KUAT TEKAN
4.5.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji
kuat tekan pada kayu sehingga mahasiswa
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian kuat geser pada kayu.
4.5.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 3. Mesin test tekan
2. Gergaji 4. Mesin ketam
Bahan : Kayu
Teknik Sipil UNESA
43
Page 44
Laporan Praktek Bahan Bangunan
4.5.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Buat benda uji dari kayu dengan ukuran lebar 10 cm,
tinggi 10 cm, dan panjang 20 cm sebanyak 3(tiga) buah.
3. Letakkan benda uji pada mesin press dengan posisi
tegak
4. Lakukan penekanan dengan kecepatan 2kg/cm2/menit
untuk mengetahui kuat tekan dari kayu tersebut.
5. Catat hasil praktek dan lakukan pengolahan data
4.5.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan kayu :
Data pengujian :
Tabel 4.3 Hasil pengujian kuat tekan kayu
Benda Uji No. I II
Dimensi :
Panjang (P) cm 7,7 8
Lebar (l) cm 4 4
Tinggi (t) cm 4 4
Beban terbaca (Psi) 5500 6000
Beban (kg) 5456 5952
Teknik Sipil UNESA
44
Page 45
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Luas penampang (A = b.h)
cm2
16 16
Analisa data :
- Menentukan kuat tekan (σt)
σt1 = = = 341 kg/cm2
σt2 = = = 372 kg/cm2
- Tegangan rata-rata
σ = = = 356,5 kg/cm2
4.5.5KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diketahui kuat tekan kayu sebesar 356,5 kg/cm2
4.5.6GAMBAR
Gambar 4.7 Benda uji kuat tekan kayu
Gambar Set-up Pengujian
Teknik Sipil UNESA
45
II
10 cm10 cm
20 c
m
I
10 cm10 cm
20 c
m
Page 46
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 4.8 Set-up pengujian kuat tekan kayu
Teknik Sipil UNESA
46
Page 47
Laporan Praktek Bahan Bangunan
BAB V
PENGUJIAN PAVING STONE
5.1 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR
5.1.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air pada
paving dan mampu melaksanakan.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
penyerapan air pada paving.
5.1.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : 1. Paving 2. Air
5.1.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Timbang sepotong paving untuk mengetahui berat awal
(A).
3. Rendam paving ke dalam air minimal sampai jenuh
selama ±3 jam
4. Setelah 3 jam angkat paving dari air kemudian paving
diangin-anginkan dengan diyer.
5. Setelah paving dalam keadaan kering permukaan
paving ditimbang untuk mengetahui berat jenuh (B)
dan kemudian dimasukkan kedalam oven dengan
temperatur 110°C
6. Setelah 24 jam ambil paving yang sudah kering,
kemudian timbang untuk mengetahui berat kering (C .
7. Catat hasil percobaan dan lakukan pengolahan data.
Teknik Sipil UNESA
47
Page 48
Laporan Praktek Bahan Bangunan
5.1.4DATA PENGUJIAN RESAPAN PAVING
Data Percobaan
Berat paving awal (A) = 2788 gr
Berat paving jenuh air (B) = 2891 gr
Berat Paving kering oven (C) = 2290 gr
Analisa Data :
1. Tinjauan pada air serap = x 100%
= x 100%= 3,7%
Volume air serap = B – A = 103 ml
2. Tinjauan pada air jenuh = x 100%
= x 100 % = 26,8 %
Volume air serap = B – C = 611 ml
3. Resapan rata-rata = 357 ml
5.1.5KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat diketahui sepotong paving yang
diuji dapat menyerap air 357 ml.
5.2 PENGUJIAN KUAT TEKAN
Teknik Sipil UNESA
48
Page 49
Laporan Praktek Bahan Bangunan
5.2.1. TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian
tekan pada paving sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian tekan pada paving.
5.2.2. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar
2. Gergaji
3. Mesin tekan
Bahan : 1. Paving
5.2.3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Potong paving yang akan diuji dalam arah memanjang
menjadi dua sama besar, sehingga potongannya
membentuk kubus 10x10x10 cm
3. Letakan satu buah potongan paving tadi pada mesin
press
4. Tekan tiap potongan paving dengan alat tekan
4. Baca dan tulis tegangan yang timbul.
5. Lakukan pengolahan data yang telah didapat.
Teknik Sipil UNESA
49
Page 50
Laporan Praktek Bahan Bangunan
5.2.4. DATA PENGUJIAN
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan
Luas penampang alat (Aa) = 1436 mm2
Analisa Data :
- Kuat tekan paving (σ)
I. σ1 = = = 701,3 N/ mm2
II. σ2 = = = 438,3 N / mm2
σ rata-rata =
= = 569,8 N / mm2
5.2.5. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diketahui paving yang diuji sebesar
569,8 N/mm2
5.2.6. GAMBAR KERJA
Teknik Sipil UNESA
Test no I II
Campuran
Dimensi :
Panjang (L) mm 10 10
Lebar (b) mm 10,2 10,2
Tinggi (t) mm 6,1 6,1
Luas penampang (A) mm2 102 102
Beban Terbaca ( Psi) 1600 1000
Beban Terbaca ( kg) 7153 4471
50
1:3
BL/2
T
1:3
BL/2
T
1:5
BL/2
T
Page 51
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 5.1 Benda Uji
Teknik Sipil UNESA
51
Page 52
Laporan Praktek Bahan Bangunan
BAB VI
PENGUJIAN SPESI
CAMPURAN SEMEN, PASIR DAN KAPUR
6.1 PENGUJIAN GESER (LEKATAN)
6.2.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian
lekatan adukan terhadap geser sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan
mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu
mengevaluasi uji lekatan adukan terhadap geser
dan dapat menganalisa hasil pengujian.
6.2.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistas 4. Talum
2. Gergaji 5. Mesin test tekan
3. Cetakan
Bahan : 1. Pasir 4. Kapur
2. Portland cement 5. Air
3. Batu bata
6.2.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Potong 3 (tiga) buah batu bata menjadi 2 bagian yang
sama.
3. Buat 2 dua adukan spesi dengan campuran tertentu
misalnya:.
1 semen : 3 kapur : 8 pasir, dengan F.A.S 1,2
4. Buat 2 pasangan batu bata dengan campuran yang
berbeda dari batu bata yang telah dipotong dengan
Teknik Sipil UNESA
52
Page 53
Laporan Praktek Bahan Bangunan
posisi potong batu bata diapit 2 potong batu bata,
sedemikian rupa membentuk huruf Y
5. Biarkan benda uji selama kurang lebih 24 jam.
Kemudian rawatlah selama 7 hari.
6. Setelah benda uji mengering lakukan penekanan
dengan alat tekan, dengan posisi benda uji seperti
huruf “Y” terbalik.
7. Catatan hasil pengujian dan lakukan pengolahan data.
6.2.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :
Data percobaan :
Tabel 8.1 Data pengujian gaya lekat terhadap geser
adukan
Test No : 1 2
Campuran 1 : 3 : 8 1 : 3 : 8
F.A.S 1,2 1,2
Dimensi lekatan
Panjang(L) mm 95 95
Lebar (b) mm 65 70
Tebal (τ) mm 15 15
Luas penampang (A) mm2 617
5
6650
Tegangan terbaca (a1)
kg/cm2
2,5 2,5
Analisis data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar
beban (P) dapat dihitung :
a1 = 2,5 kg/cm2 = 0,25 N/mm2
a2 = 2,5 kg/cm2 = 0,25 N/mm2
Teknik Sipil UNESA
53
Page 54
Laporan Praktek Bahan Bangunan
P1 = a1 x 2Aa
= 2,5 x 2 x 6175 = 30875 kg
P2 = a2 x 2Aa
= 2,5 x 2 x 6650 = 33250 kg
Rata-rata a = (0,25+ 0,25) /2 = 0,25 N/mm2
6.2.5KESIMPULAN
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu
bata dengan campuran spesi 1 : 3 : 8 dengan F.A.S 1,2
memiliki kuat geser 0,25 N/mm2.
6.2.6GAMBAR KERJA
Gambar.8.1 Benda uji gaya lekat terhadap geser adukan
Teknik Sipil UNESA
54
A B
Page 55
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar.8.2 Cara kerja pengujian gaya lekat terhadap geser
adukan
Teknik Sipil UNESA
55
Page 56
Laporan Praktek Bahan Bangunan
6.2 KUAT TEKAN
6.3.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara
menguji kuat tekan adukan spesi sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia
mampu menguji kuat tekan adukan dan dapat
membandingkan dengan standart yang
direncanakan.
6.3.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Cetak 4. Kuas
2. Ayakan pasir 5. Mesin test tekan
3. Cetakan spesi
Bahan : 1. Pasir 3. Air
2. Semen 4. Kapur
6.3.3LANGKAH KERJA
9. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
10. Buat adukan dengan perbandingan tertentu, dengan
F.A.S tertentu pula.
11. Olesi cetakan dengan minyak pelumas sebelum
adukan dimasukkan dalam cetakan.
12. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.
13. Setelah adukan mengering buku cetakan dan
keluarkan benda uji dari cetakan.
14. Rendam selama 7 (tujuh) hari, lalu sebelum
pengujian ambil dan keringkan.
15. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi
untuk pengujian kuat tekan, lakukan penekanan.
Teknik Sipil UNESA
56
Page 57
Laporan Praktek Bahan Bangunan
16. Catat hasil pengujian sebagai data untuk
menentukan tegangan tekanannya.
6.3.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel
Data percobaan :
Tabel.8.2 Data pengujian kuat tekan spesi
Test No : I II III
Dimensi lekatan
Panjang(L) mm 5 5 5
Lebar (b) mm 5 5 5
Tebal (τ) mm 5 5 5
Luas penampang (A) mm2 2500 2500 2500
Beban terbaca (Psi) 900 900 800
Beban terbaca (kg) 893 893 794
Luas penampung alat (Aa) = 1438 mm2
Analisa data :
- Kuat tekan spesi (t)
t1 = = = 3,57 N/mm2
t1 = = = 3,57 N/mm2
t1 = = = 3,18 N/mm2
t rata-rata= (3,57 + 3,57 + 3,18 ) : 3 = 3,44N/mm2
6.3.5KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan
campuran 1: 3 : 8 dan F.A.S 1,2 memiliki kuat tekan
sebesar 3,44 N/mm2
Teknik Sipil UNESA
57
Page 58
Laporan Praktek Bahan Bangunan
6.3.6GAMBAR
Gambar.8.3 Benda uji kuat tekan spesi
Teknik Sipil UNESA
58
I
5050
50
II
5050
50
III
5050
50
Page 59
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Gambar 8.4 Set-up Pengujian
Gambar 8.5 Cetakan spesi
6.3 PENYERAPAN AIR
6.3.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air
Teknik Sipil UNESA
59
Page 60
Laporan Praktek Bahan Bangunan
pada spesi dan mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
penyerapan air pada spesi.
6.3.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan
6. Dryer/kipas angin
7. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : 1. Pasir 3. Air
2. Semen 4. Minyak pelumas
5. kapur
6.3.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Timbang tiga buah kubus spesi, kemudian rendam
selama ±3 jam.
3. Ambil kubus spesi yang telah direndam kemudian dilap
permukaannya untuk mencapai kering permukaan dan
timbang.
4. Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan,
masukkan dalam oven dengan temperatur 110°C
selama 24 jam.
5. Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu
timbang beratnya untuk mendapatkan berat batu bata
kering.
6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan
penyerapan air pada kubus spesi.
6.3.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian penyerapan air kubus spesi :
Data percobaan :
Test No : I II III
Teknik Sipil UNESA
60
Page 61
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Berat kubus spesi awal (A) gr 232 230 228
Berat kubus spesi jenuh air
(B)gr
253 252 251
Berat kubus spesi krng oven
(C)gr
217 216 215
Analisa Data :
1. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
Berat air serap (D)
I II III
x 100%
=
x
100%
= 9,1%
x 100%
=
x
100%
= 9,6%
x 100%
=
x
100%
= 10,1%
Volume serap air (F)
I II III
D x A =
0,091 x 232 x
10-2
= 0,21 liter
D x A =
0,096 x 230 x
10-2
= 0,22 liter
D x A =
0,1 x 228 x 10-2
= 0,23 liter
Teknik Sipil UNESA
61
Page 62
Laporan Praktek Bahan Bangunan
2. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
kering oven
Berat air jenuh (E)
I II III
x 100%
=
x
100%
= 16,59%
x 100%
=
x
100%
= 16,67%
x 100%
=
x
100%
= 16,74%
Volume air jenuh (G)
I II III
E x C =
0,17 x 217 x
10-2
= 0,37 liter
E x C =
0,17 x 216 x
10-2
= 0,37 liter
E x C =
0,17 x 215 x
10-2
= 0,37 liter
Rata-rata F = = 0,22 liter
Rata-rata G = = 0,37 liter
3. Penyerapan air kubus spesi rata-rata
Rata-rata = (F+G)/2 = = 0,29 liter
6.3.5KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diperoleh bahwa air yang diserap spesi
sebesar 0,29 liter.
Teknik Sipil UNESA
62
Page 63
Laporan Praktek Bahan Bangunan
BAB VII
PENGUJIAN KERAMIK
7.1 UJI FISIK KERAMIK
7.1.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik
pada keramik sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia
mampu menguji serta menganalisa data hasil
pengujian fisik pada keramik.
7.1.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : keramik
7.1.3LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyediakan keramik minimal sebanyak 3
buah.
3. Ukur dimensi masing-masing keramik tersebut
dan catat data yang diperoleh.
4. Hitunglah rata-rata masing-masing
pengukuran.
5. Teliti masing-masing permukaan keramik untuk
mengetahui kualitas ubin, yang meliputi : kemulusan,
padat, keras, kering, suara, kepala keramik harus rata
dan datar, retak-retak,siku dan lain-lain.
7.1.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian fisik keramik :
Data percobaan :
Teknik Sipil UNESA
63
Page 64
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Tabel 10.1 Data pengujian dimensi fisik keramik
Benda uji nomor : I II IIIRata-
rata
Berat keramik
(gram)479 432 474 473
Tebal keramik
(cm)
0,5 0,45 0,45 0,46
Lebar keramik
(cm)
19,9 20 19,9 19,93
Panjang keramik
(cm)
24,5 25 24,8 24,76
Keliling keramik
(cm)
359,2 262 260,8 882
Data pengamatan fisik :
Benda uji
nomor :I II III
Kemulusan mulus mulus mulus
Padat dan
keraskeras keras keras
Kepala
keramikdatar datar datar
Kering kering kering kering
Suara nyaring nyaring nyaring
Retak-retak Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Siku siku siku siku
Teknik Sipil UNESA
64
Page 65
Laporan Praktek Bahan Bangunan
7.1.5GAMBAR
Gambar. 10.1 Benda uji keramik
Teknik Sipil UNESA
p l
t
65
Page 66
Laporan Praktek Bahan Bangunan
7.2 UJI KUAT LENTUR
7.2.1TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian
kelenturan pada keramik sehingga mahasiswa
mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu
mengevaluasi uji kelenturan keramik dan dapat
menganalisa data hasil pengujian.
7.2.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mistar 3. Talam
2. Cetak 4. Mesin test tekan
Bahan : 1. keramik 3. Portland cement
2. Pasir 4. Air
7.2.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland
cement dibanding 4 bagian pasir dan air 60 – 70 %.
3. Pasang adukan pada ubin untuk tumpuan di bagian
bawah keramik dan bagian atas di tengah untuk
memberi beban, arah adukan sejajar, dan tebalnya 2
Teknik Sipil UNESA
66
Page 67
Laporan Praktek Bahan Bangunan
cm, sedangkan lebarnya kurang lebih 2 cm memanjang
sisi keramik.
4. Setelah adukan mengeras dilakukan pengujuian lentur
set-up seperti pada gambar kerja
5. Sebelum Pengujian ukurlah panjang, lebar, dan tebal
dari keramik.
6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan untuk
percobaan pengujian kuat lentur.
7. Penekan dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap
besarnya beban
8. Catatan hasil percobaan masing-masing benda uji
sebagai data untuk menentukan tegangan lentur pada
keramik.
7.2.4DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat lentur keramik:
Data percobaan :
Tabel.10.4 Data pengujian kuat lentur keramik
Dimensi kuat lentur Ukuran Bd. I Ukuran Bd. II
Panjangkeramik (l) mm 247 245
Lebar (b) mm 195 199
Bentang (l) mm 207 206
Tebal (t) mm 5 5
Tegangan terbaca (a)
kg/cm2
3 5
a Rata-rata = ( 3 + 5 ) : 2 = 4 kg/cm2
Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
P1 =
= = 4,71 kg
Teknik Sipil UNESA
67
Page 68
Laporan Praktek Bahan Bangunan
P2 =
= = 8,05 kg
7.2.5KESIMPULAN
Dari hasil pratikum diketahui bahwa keramik yang diuji
memiliki kuat lentur sebesar 4 kg/cm2.
7.2.6GAMBAR KERJA
Gambar 10.4 Benda Uji dan pengujian
Teknik Sipil UNESA
68
P
Page 69
Laporan Praktek Bahan Bangunan
7.3 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR
7.4.1TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air
pada keramik dan mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia
mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
penyerapan air pada keramik.
7.4.2ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : keramik
7.4.3LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Timbang satu buah keramik, kemudian rendam
sampai jenuh air, kurang lebih selama 3 jam
3. Ambil keramik dari rendaman
4. keramik bin diangin-anginkan dengan bantuan
kipas angin kemudian ditimbang beratnya.
5. Setelah keramik dalam keadaan kering
permukaan masukkan dalam oven dengan temperatur
110°C selama 1 hari (24 jam)
Teknik Sipil UNESA
69
Page 70
Laporan Praktek Bahan Bangunan
6. Ambil keramik dari dalam oven selama 24 jam
lalu timbang beratnya untuk mendapatkan berat kering
ubin.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk
menentukan penyerapan air pada keramik.
7.4.4DATA PENGUJIAN REMBESAN
Data pengujian rembesan keramik:
Data percobaan :
Berat keramik awal (A) = 482 gr
Berat keramik kering permukaan (B) = 552 gr
Berat keramik kering oven (C) = 480 gr
Analisa data :
4. Tinjauan I
Berat air serap = x 100%
= x 100% = 14,52%
= 552 – 482 = 70 mililiter
5. Tinjauan II
Berat air serap = x 100%
= x 100% = 15%
= 552 – 480 = 72 mililiter
6. Resapan keramik rata – rata = =
14,76%
7.4.5KESIMPULAN
Teknik Sipil UNESA
70
Page 71
Laporan Praktek Bahan Bangunan
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang diuji
mempunyai daya serap sebesar 14,67% dari berat
keramik.
Teknik Sipil UNESA
71