Top Banner
Laporan Praktek Bahan Bangunan BAB I PENGUJIAN BATU BATA 1.1 UJI FISIK BATU BATA 1.1.1 TUJUAN TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada batu bata sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri. TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada batu bata. 1.1.2 ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Sketmat 2. Siku 3. Mistar Bahan : Batu bata 1.1.3 LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Menyediakan batu bata minimal sebanyak 3 buah. 3. Ukur dimensi masing-masing batu-bata tersebut dan catat data yang diperoleh. Dimensi yang diukur adalah panjang (L), lebar (B) dan tinggi (T). 4. Hitunglah rata-ratanya masing-masing pengukuran. Teknik Sipil UNESA 1
86

Laporan PBB

Dec 29, 2015

Download

Documents

Merin Meirindra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

BAB I

PENGUJIAN BATU BATA

1.1 UJI FISIK BATU BATA

1.1.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik

pada batu bata sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian fisik pada batu bata.

1.1.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Sketmat

2. Siku

3. Mistar

Bahan : Batu bata

1.1.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Menyediakan batu bata minimal sebanyak 3 buah.

3. Ukur dimensi masing-masing batu-bata tersebut dan

catat data yang diperoleh. Dimensi yang diukur adalah

panjang (L), lebar (B) dan tinggi (T).

4. Hitunglah rata-ratanya masing-masing pengukuran.

5. Telitilah masing-masing permukaan batu bata untuk

mengetahui kualitas batu bata, retak, rata, dan sikunya

masing-masing sisi.

6. Interpretasikan dari data tersebut untuk menganalisis

kualitas batu bata ditinjau dari sifat fisiknya.

1.1.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian fisik batu bata :

Teknik Sipil UNESA

1

Page 2: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Bata I : Lebar = 9,8 cm

Panjang = 19,7 cm

Tebal = 4,8 cm

Berat = 1274gram

Bata I : Lebar = 9,4 cm

Panjang = 19 cm

Tebal = 4,6 cm

Berat = 1371gram

Bata I : Lebar = 9,6 cm

Panjang = 19,6 cm

Tebal = 5,2 cm

Berat = 1416gram

Rata-rata dimensi : Lebar = 9,3 cm

Panjang = 18,7 cm

Tebal = 4,5 cm

Retak : Benda Uji I = Tidak ada retak

Benda Uji II = Tidak ada retak

Benda Uji III = Tidak ada retak

Kerataan : Benda Uji I = Semua sisi rata

Benda Uji II = Semua sisi rata

Benda Uji III = Semua sisi rata

Siku : Benda Uji I = Satu sisi tidak siku

Benda Uji I = Semua sisi siku

Benda Uji I = Semua sisi siku

1.1.5KESIMPULAN

Ditijau dari pengamatan fisik batu bata yang diuji

memenuhi persyaratan untuk bahan bangunan.

Penyimpangan panjang kurang dari 3%, arah melebar

Teknik Sipil UNESA

2

Page 3: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

kurang dari 4%, dan arah tebal kurang dari 5%. Sedangkan

ditinjau dari pandangan luar semua benda uji tidak ada

retak, semua sisi rata dan hanya satu sisi yang kurang

siku. Dengan demikian batu bata yang diuji termasuk mutu

baik ditinjau dari pengujian fisik.

1.1.6GAMBAR

Gambar.1.1 Benda uji fisik batu bata

1.2 PENYERAPAN AIR

1.2.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air

Teknik Sipil UNESA

3

T

B L

Page 4: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

pada batu bata dan mampu melaksanakan

pengujian sendiri.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

penyerapan air pada batu bata.

1.2.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan

2. Dryer/kipas angin

3. Oven dengan pengatur suhu

Bahan : Batu bata

1.2.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Ambil dan timbang satu buah batu bata untuk

mengetahui berat awal (A) , kemudian rendam sampai

jenuh air atau selama ±3 jam.

3. Ambil batu bata yang telah direndam kemudian

dibersihkan permukaan dengan kain lap untuk

mencapai kering permukaan dan setelah kering

permukaan ditimbang untuk mengetahui berat jenuh

(B).

4. Kemudian keringkan dengan memasukkan dalam oven

dengan temperatur 110°C selama 24 jam.

5. Ambil batu bata dari dalam oven dan dinginkan lalu

timbang beratnya untuk mendapatkan berat batu bata

kering (C).

6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan

penyerapan air pada batu bata.

1.2.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian penyerapan air batu bata :

Data percobaan :

Teknik Sipil UNESA

4

Page 5: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

- Berat batu bata awal (A) = 1,339 kg

- Berat batu bata jenuh air (B) = 1,612 kg

- Berat batu bata kering oven (C) = 1,285kg

Analisa Data :

1. Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran

Berat air serap (D) = x 100%

= [(1,612-1,339)/1,339] x 100% = 20,38%

Volume serap air (F) = D/100 x A

= (20,38/100) x 1,339 = 0,273 liter

2. Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven

Berat air jenuh (E) = x 100%

= [(1,612 -1,285)/1,285] x 100% = 25,48%

Volume air jenuh (G)= E/100 x A

= (25,48/100) x 1,285 = 0,327 liter

3. Penyerapan air bata rata-rata

Rata-rata = (F+G)/2

= (0,273 + 0,327)/2 = 0,3 liter

1.2.5KESIMPULAN

Penyerapan air oleh batu bata benda uji cukup tinggi, rata-

rata sebesar 0,318 liter, sehingga supaya aman dalam

pemasangan untuk tembok harus disiram atau direndam

terlebih dahulu, untuk mengurangi penyerapan air dari

spesi, agar kualitas spesi tetap terjaga.

1.3 UJI KUAT TEKAN

1.3.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih mahasiswa cara

menguji kuat tekan pada batu bata, sehingga

mampu melaksanakan pengujian sendiri.

Teknik Sipil UNESA

5

Page 6: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian kuat tekan pada batu bata.

1.3.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistas 3. Cetak

2. Gergaji 4. Mesin test tekan

Bahan : 1. Batu bata 3. Port land cemant

2. Pasir

1.3.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan.

2. Ambil 3 (tiga) buah bata lalu potong menjadi dua bagian

yang sama pada arah memanjang.

3. Buat adukan spesi dengan perbandingan campuran 1

bagian Portland cement dibanding 3 bagian pasir (1 PC :

3 PS) dan air sebanyak 60 – 70%.

4. Ambil dua potongan batu bata yang tadi dan susun

dengan lapisan spesi setebal 1,5 cm, di bagian

permukaan atas dan bawah ratakan pula dengan spesi

setebal 1 cm. Biarkan selama 24 jam.

5. Kemudian direndam sampai umur 7 hari atau 14 hari

untuk dilakukan pengujian, ambil sehari sebelum

pengujian dan dikeringkan di udara bebas.

6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi

tegak untuk pengujian kuat tekan.

7. Lakukan pengujian dengan memberi bebab perlahan-

lahan, kecepatan pembebanan 2kg/cm2/detik.

8. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai

data untuk menentukan tegangan tekan pada batu

bata.

1.3.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat tekan pasangan batu bata :

Teknik Sipil UNESA

6

Page 7: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Data percobaan :

Test No : I II III

Dimensi lekatan

Panjang(L) mm 174 163 186

Tinggi (t) mm 132 130 135

Lebar (b) mm 102 97 98

Beban terbaca (P) a kg/ cm2 45 40 45

(P) a N/mm2 0,45 0,4 0,45

Luas Penampang (A) cm2 102,5 96,5 97,7

P rata – rata = ( P1 + P2 + P3 ) 3 = 43 kg

A rata – rata = ( A1 + A2 + A3 ) 3 = 98,9 cm2

Analisa data :

- Besar beban (P) :

P=a x Aa N

=43 x 98,9

Kekuatan tekan benda uji sebesar 61,94 kg/cm2, dan jika

dimasukan dalam kelas mutu batu bata, maka benda uji

termasuk mutu kelas III, karena mempunyai kekuatan

tekan 60 - 80 kg/cm2. sehingga cukup baik untuk bahan

bangunan.

Teknik Sipil UNESA

7

Page 8: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

1.3.5GAMBAR

Gambar.1.3 Benda uji kuat tekan pasangan batu bata

Teknik Sipil UNESA

8

1,5

cm

Page 9: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar.1.4 Cara kerja pengujian kuat tekan pasangan batu bata

Teknik Sipil UNESA

9

Page 10: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

BAB II

PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)

CAMPURAN SEMEN DAN PASIR

2.1 PENGUJIAN GESER (LEKATAN)

2.1.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian

lekatan adukan terhadap geser sehingga

mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan

mengevaluasi sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu

mengevaluasi uji lekatan adukan terhadap geser

dan dapat menganalisa hasil pengujian.

2.1.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistas 4. Talum

2. Gergaji 5. Mesin test tekan

3. Cetakan

Bahan : 1. Pasir 3. Batu bata

2. Portland cement 4. Air

2.1.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Potong 3 (tiga) buah batu bata menjadi 2

bagian yang sama.

3. Buat adukan spesi dengan campuran tertentu

misalnya:.

4. 1 semen : 4 pasir, dengan F.A.S 0,3

5. Ambil 3 buah potongan batu bata tadi, dan

susun sedemikian hingga membentuk huruf Y.

Sehingga dengan 3 buah batu bata tadi dapat dibuat

menjadi 2 buah benda uji.

Teknik Sipil UNESA

10

Page 11: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

6. Biarkan benda uji selama kurang lebih 24 jam.

Kemudian rawatlah selama 7 hari.

7. Setelah benda uji mengeras lakukan pengujian

dengan memberi beban perlahan-lahan. Kecepatan

pembebanan 2 kg/cm2/detik, dengan posisi benda uji

seperti huruf “Y” tegak.

8. Catatan hasil pengujian dan lakukan

pengolahan data.

2.1.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :

Data percobaan :

Tabel.2.1 Data pengujian gaya lekat terhadap geser

adukan

Test No : 1 2 3

Campuran 1 : 5 1 : 5 1 : 5

F.A.S 0,3 0,3

Dimensi lekatan

Panjang(L) mm 65 66 70

Lebar (b) mm 90 110 100

Tebal (τ) mm 15 15 16

Luas penampang (A) mm2 1750 1520 1700

Tegangan terbaca (a1)

kg/cm2

198 248 298

Luas penampang alat = 1018,8 mm 2

Analisis data :

- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar

beban geser (V) dapat dihitung :

a1 = 198 kg/cm2 = 1,98 N/mm2

a2 = 248 kg/cm2 = 2,48N/mm2

a3 = 298 kg/cm2 = 2,98N/mm2

Teknik Sipil UNESA

11

Page 12: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

V1 = a1 x Aa = 1,98 (2 x 1018,18) =

4031,99N

V2 = a2 x Aa = 2,48 (2 x 1018,18) =

4642,90N

V2 = a2 x Aa = 2,98 (2 x 1018,18) =

6068,35N

* Bila yang terukur beban geser, maka kuat geser

(g)

geser I = = 5,66 x 10-5 N/mm2

geser II = = 8,16 x 10-5 N/mm2

geser III= = 5,82 x 10-5 N/mm2

Rata-rata tegangan geser = (0,075 + 0,086)/2 = 0,081 N/mm2

2.1.5KESIMPULAN

- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu

bata dengan campuran spesi 1 : 4 dengan F.A.S 0,3

memiliki kuat geser 0,081 N/mm2.

2.1.6GAMBAR

Teknik Sipil UNESA

12

100

a

Page 13: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar.2.1 Benda uji gaya lekat terhadap geser adukan

Teknik Sipil UNESA

13

Page 14: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar.2.2 Cara kerja pengujian gaya lekat terhadap geser

adukan

2.2 KUAT TEKAN

2.2.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara

menguji kuat tekan adukan spesi sehingga

mahasiswa mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia

mampu menguji kuat tekan adukan dan dapat

membandingkan dengan standart yang

direncanakan.

2.2.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Cetak 4. Kuas

2. Ayakan pasir 5. Mesin test tekan

3. Cetakan spesi

Bahan : 1. Pasir 3. Air

2. Semen 4. Minyak pelumas

2.2.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Buat kubus spesi dengan ukuran (5x5x5) cm dengan

perbandingan campuran tertentu, dan faktor air semen

(F.A.S) tertentu pula.

3. Olesi cetakan dengan minyak pelumas sebelum adukan

dimasukkan dalam cetakan.

4. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.

5. Setelah adukan berumur 24 jam keluarkan benda uji

dari cetakannya.

Teknik Sipil UNESA

14

Page 15: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

6. Rendam selama 7 (tujuh) hari, lalu 1 hari sebelum

pengujian ambil dan keringkan.

7. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi untuk

pengujian kuat tekan, lakukan penekanan dengan

kecepatan beban 2 kg/cm2/detik.

8. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan

tegangan tekanannya.

2.2.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel

Data percobaan :

Tabel.2.2 Data pengujian kuat tekan spesi

Test No : I II III

Dimensi lekatan

Panjang(L) mm 50 50 50

Lebar (b) mm 50 50 50

Tebal (τ) mm 50 50 50

Luas penampang (A) mm2 2500 2500 2500

Tegangan terbaca (a1)

kg/cm2

39,68 31,76 63,49

Luas penampang alat (Aa) =1438 mm2

Analisa data :

- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar

beban (P) dapat dihitung :

a1 = 39,68 kg/cm2= 3,97 N/mm2

a2 = 31,76 kg/cm2= 3,18 N/mm2

a3 = 63,49 kg/cm2 = 6,35 N/mm2

P1 = a1 x A = 3,97 x 2500 = 9925 N

P2 = a2 x A = 3,18 x 2500 = 7950 N

P3 = a3 x A = 6,35 x 2500 =15875 N

Teknik Sipil UNESA

15

Page 16: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

t rata-rata=( 3,97 + 3,18 + 6,35 ) : 3 = 4,5 N/mm2

2.2.5KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan

campuran 1 : 4 dan F.A.S 0,3 memiliki kuat tekan sebesar

4,5 N/mm2.

2.2.6GAMBAR

Gambar.2.3 Benda uji kuat tekan spesi

Teknik Sipil UNESA

16

I

5050

50

II

5050

50

III

5050

50

Page 17: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 2.4 Set-up Pengujian

Gambar 2.5 Cetakan spesi

Gambar 2.5 Cetakan spesi

2.3 PENYERAPAN AIR

Teknik Sipil UNESA

17

Page 18: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

2.3.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air

pada spesi dan mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

penyerapan air pada spesi.

2.3.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan

4. Dryer/kipas angin

5. Oven dengan pengatur suhu

Bahan : 1. Pasir 3. Air

2. Semen 4. Minyak pelumas

2.3.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Timbang tiga buah kubus spesi untuk mengetahui berat

awal (A), kemudian rendam sampai jenuh air kurang

lebih selama ±3 jam.

3. Ambil kubus spesi yang telah direndam kemudian dilap

permukaannya untuk mencapai kering permukaan dan

timbang untuk mengetahui berat jenuh (B).

4. Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan,

masukkan dalam oven dengan temperatur 110°C

selama 24 jam.

5. Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu

timbang beratnya untuk mendapatkan berat batu bata

kering (C) .

6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan

penyerapan air pada kubus spesi.

Teknik Sipil UNESA

18

Page 19: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

2.3.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian penyerapan air kubus spesi :

Data percobaan :

-

Analisa Data :

- Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi

Berat air serap (D) I = x 100%

= x 100% =

19,23%

Volume serap air (F) = D x A

= 19,23% x 0,26 = 0,049 liter

Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi kering

oven

Berat air jenuh (E) = x 100%

= x 100% = 8,16%

Volume air jenuh (G)= E x C

= 8,16%x 0,245 = 0,019 liter

- Penyerapan air kubus spesi rata-rata

Rata-rata = (F+G)/2 = 0,017 liter

2.3.5KESIMPULAN

Teknik Sipil UNESA

Benda Uji : I II III

Berat kubus spesi awal

(A) kg

0,260 0,245 0,249

Berat kubus spesi jenuh air (B)

kg

0,265 0,265 0,278

Berat kubus spesi kering oven

(C)kg

0,245 0,244 0,247

19

Page 20: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa air yang diserap

spesi sebesar sebesar rata-rata 0,025 liter. Sehingga ini

berpengaruh pada penyerapan air dari luar, baik air hujan

maupun yang lain.

Teknik Sipil UNESA

20

Page 21: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

BAB III

PENGUJIAN GENTING

3.1 UJI FISIK GENTING

3.1.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik

pada genting sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian fisik pada genting.

3.1.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Sketmat

2. Siku

4. Mistar

Bahan : Genting

3.1.3LANGKAH KERJA

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Menyediakan genting sebanyak 3 buah.

Ukur masing-masing genting tersebut dan catat data

yang diperoleh.

Hitunglah rata-rata masing-masing pengukuran.

Teliti masing-masing permukaan genting untuk

mengetahui kualitas genting.

3.1.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian fisik genting :

Data percobaan :

Tabel.3.1 Data pengujian fisik genting

Benda uji nomor : I II III Rata-

Teknik Sipil UNESA

21

Page 22: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

rata

Berat genting

(gram)

689 671 707 689

Tebal genting

(cm)

0,95 1 1 0,983

Lebar genting lengkung

(cm)

22,6 22,6 22,8 22,77

Lebar genting tanpa

lengkung

(cm)

18,5 18,4 19 18,63

Panjang genting

(cm)

29,5 29,5 29,5 29,5

Keliling genting

(cm)

113 113 112112,7

7

3.1.5GAMBAR

Teknik Sipil UNESA

22

Page 23: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar.3.1 Benda uji genting

3.2 PEREMBESAN AIR

3.2.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian peresapan air

pada genting dan mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

perembesan air dan kualitas dari genting.

3.2.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 3. Tolom

2. Cetak 4. Cetakan

Bahan : 1. Genting 3. Portland cement

2. Pasir 4. Air

3.2.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Membuat adukan dengan perbandingan 1 bagian

Portland cement dibanding 2 pasir.

3. Pasang adukan pada keliling genting sehingga tampak

seperti bejana dengan tebal 3 cm dan tingginya 5 cm.

4. Pada pemasangan spesi ini diharapkan tidak mengotori

bagian tengah dari genting dan kedap air.

5. Kemudian setelah kering isi dengan air sampai penuh.

Teknik Sipil UNESA

23

Page 24: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

6. Amatilah sampai bagian bawah genting sampai

menetes, kurang lebih selama 3 jam dengan melakukan

pengukuran perubahan tinggi air setiap 15 menit.

7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan

kerapatan genting terhadap air.

3.2.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian rembesan genting :

Data percobaan :

Tabel.3.2 Data pengujian rembesan genting

NomorJangka waktu

(menit)

Tinggi muka air

(mm)

1 0 40

2 15 38

3 30 35

4 45 34

5 60 33

6 90 31

Dst 37,5 35,2

Analisis data :

- Kecepatan rembesan (v)

V = = = 0,937 mm/menit

- Waktu rembesan (t) jika tebal genting 10,3 mm

t = = = 12,48

- Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah 3,2

jam.

3.2.5KESIMPULAN

Teknik Sipil UNESA

24

Page 25: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes lebih

dari 3 jam atau 194,3 menit maka genting yang diuji

mempunyai kualitas baik dan memenuhi syarat untuk

bahan bangunan.

3.2.6GAMBAR

Gambar.3.2 Pengujian rembesan genting tampak atas

Teknik Sipil UNESA

25

Muka Air

Page 26: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar.3.3 Pengujian rembesan genting tampak samping

3.3 UJI KUAT LENTUR

3.3.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian

kelenturan pada genting sehingga mahasiswa

mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi

sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu

mengevaluasi uji kelenturan genting dan dapat

menganalisa data hasil pengujian.

3.3.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 3. Talam

2. Cetak 4. Mesin test tekan

Bahan : 1. Genting 3. Portland cement

2. Pasir

3.3.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland

cement dibanding 4 bagian pasir dan air 60 – 70 %.

3. Pasang adukan melintang pada tepi genting bagian

bawah untuk tumpuan pada genting dimana jarak antar

tumpuan sama dengan panjang efektif genteng (±14

cm) dan melintang di tengah pada bagian atas genting

untuk meratakan beban yang bekerja pada genteng,

dengan tebalnya 1,5 cm, sedangkan tingginya kurang

lebih 2 cm.

Teknik Sipil UNESA

26

Page 27: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

4. Keesokan harinya (setelah 24 jam) rendam benda uji

genting, kemudian sebelum pengujian diambil sehari

sebelumnya dan dikeringkan.

5. Sebelum Pengujian ukurlah panjang, lebar, dan tebal

dari genting, untuk mengetahui dimensi aktual.

6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi

merebah dan jangan sampai ada goyangan, kemudian

lakukan pembebanan dengan kecepatan 2kg/cm2/detik

untuk mengetahui kuat lenturnya.

7. Catatan hasil percobaan masing-masing benda uji

sebagai data untuk menentukan tegangan lentur pada

genting.

3.3.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat lentur genting :

Data percobaan :

Tabel.3.4 Data pengujian kuat lentur genting

Dimensi kuat lentur Ukuran

benda I

Ukuran

benda II

Panjanggenting (l) mm 290 285

Lebar (b) mm 215 215

Bentang (τ) mm 20 19

Tebal (h) mm 110 100

Luas permukaan alat (Aa) mm2 1017,3 1017,3

Tegangan terbaca (a1) = 5 kg / cm2 = 0,5 N/mm2

(a2) = 20 kg / cm2 = 0,2 N/mm2

Analisa data :

- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)

P = a1 x Aa

= 5 x 1017,3 x 10-2 = 5,08 kg

P = a2 x Aa

Teknik Sipil UNESA

27

Page 28: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

= 20 x 1017,3 x 10-2 = 20,34 kg

- Bila yang terukur beban P, maka tegangan lentur (L)

L1 =

= = 0,008 kg/mm2

L2 =

= = 0,028 kg/mm2

Rata-rata L = (0,008 + 0,028)/2 = 0,018 kg/mm2

3.3.5KESIMPULAN

Dari hasil pratikum diketahui bahwa genting yang diuji

memiliki kuat lentur sebesar 0,018 kg/mm2

3.3.6GAMBAR

Teknik Sipil UNESA

28

½ Le ½ Le

Le

Page 29: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 3.4 Benda Uji

Gambar 3.5 Set-up Pengujian

Teknik Sipil UNESA

29

Page 30: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

3.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR

3.4.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air

pada genting dan mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

penyerapan air pada genting.

3.4.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan

2. Dryer / kipas angin

3. Oven dengan pengatur suhu

Bahan : Genting

3.4.3LANGKAH KERJA

2. Mempersiapkan alat dan bahan

3. Ambil dan timbang satu buah genting untuk

mengetahui berat awal (A), kemudian rendam

sampai jenuh air kurang lebih selama 3 jam

4. Ambil genting yang telah direndam tadi.

5. Genting diangin-anginkan dengan bantuan kipas

angin (dryer) kemudian ditimbang beratnya untuk

mengetahui berat jenuh (B).

6. Setelah genting dalam keadaan kering permukaan

masukkan dalam oven dengan temperatur 110°C

selama 1 hari (24 jam)

7. Ambil genting dari dalam oven selama 24 jam lalu

timbang beratnya untuk mendapatkan berat genting

kering ( C ) .

8. Catat hasil percobaan sebagai data untuk

menentukan penyerapan air pada genting.

Teknik Sipil UNESA

30

Page 31: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

3.4.4DATA PENGUJIAN RESAPAN GENTING

Data pengujian rembesan genting :

Data percobaan :

Berat genting awal (A) = 1891 gr

Berat genting air jenuh (B) = 2073 gr

Berat genting kering oven (C) = 1882 gr

Analisa data :

1. Tinjauan I = x 100%

= x 100% = 9,62%

Berat air serap = 9,62%

2. Tinjauan II = x 100%

= x 100% = 10,14%

Berat air serap = 10,14%

3. Resapan genting rata – rata = 9,88%

3.4.5KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji

dapat menyerap sebesar 9,88% dari berat genting.

BAB IV

PENGUJIAN KAYU

Teknik Sipil UNESA

31

Page 32: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

4.1 PENGUJIAN PENYUSUTAN

4.1.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara mengukur

penyusutan dalam kayu sehingga mahasiswa

mampu melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian penyusutan pada kayu.

4.1.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 4. Sketmart

2. Gergaji 5. Oven dengan pengatur

suhu

3. Mesin ketam

Bahan : Kayu

4.1.3LANGKAH KERJA

1. Persiapan alat dan bahan

2. Dengan bahan yang disiapkan bentuk kubus berukuran

2 x 2 x 2 cm, sebanyak 3 (tiga) buah.

3. Kemudian cek kembali benda uji dengan schetmat lalu

timbang

4. Setelah diukur dan ditimbang masukkan kayu tersebut

seluruhnya kedalam oven dengan temperatur 110°C

5. Setelah 30 menit ukur benda uji yang dioven, ulangi

terus sampai ukuran dari sisi-sisi benda uji tersebut

konstant

6. Catat masing-masing kayu sebagai data untuk

menentukan penyusutan dalam kayu baik arah radial,

tangensial maupun memanjang.

Teknik Sipil UNESA

32

Page 33: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

4.1.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian penyusutan kayu :

Data percobaan :

Tabel 4.1 Data penyusutan kayu

Benda Uji No. A B C

Dimensi awal (cm)

Radial

Tangensial

Memanjang

2

2,2

2

1,95

2,2

1,95

1,95

2,2

1,95

Dimensi 30 III (cm)

Radial

Tangensial

Memanjang

1,98

2,18

1,98

1,92

2,18

1,92

1,88

2,12

1,88

Analisa data :

Penyusutan = x 100%

- Penyusutan Radial

A = x 100% = 1%

B = x 100% = 1,5%

C = x 100% = 3,7%

- Penyusutan Tangensial

A = x 100%= 0,92%

B = x 100%= 0,92%

C = x 100%= 3,8%

- Penyusutan Memanjang

Teknik Sipil UNESA

33

Page 34: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

A = x 100% = 1%

B = x 100% = 1,5%

C = x 100% = 3,7%

Penyusutan rata-rata radial = 2,1%

Penyusutan rata-rata tangensial = 1,9%

Penyusutan rata-rata memanjang = 2,1%

4.1.5KESIMPULAN

Benda ujim kayu setkah diuji ternyata mempunyai

penyusutan radial sebesar 2,1% Penyusutan

tangensial sebesar 1,9% dan Penyusutan memanjang

sebesar 2,1%.

4.1.6GAMBAR

4.2 PENGUJIAN KADAR AIR

Teknik Sipil UNESA

34

A

22,05

2

B

2,052,1

2,05

C

22

2,05

Gambar 4.1 Benda uji

Skala 1 : 1

Page 35: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

4.2.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji

kadar air dalam kayu sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian kadar air pada kayu

4.2.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 4. Mesin ketam

2. Gergaji 5. Timbangan

3. Sketsmat 6. Oven dengan pengantar

suhu

Bahan : Kayu

4.2.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Membuat benda uji dari bahan yang tersedia sehingga

terbentuk kubus yang berukuran 2 x 2 x 2 cm, sebanyak

3 (tiga) buah

3. Ukur kembali dengan sketsmat dan timbanglah (Wo)

4. Setelah diukur dan ditimbang masukkan kayu tersebut

seluruhnya ke dalam oven dengan temperatur 110°C

5. Setiap 30 menit timbang sampai beratnya constant

(Wb)

6. Catat berat masing-masing kayu sebagai data untuk

menentukan kadar air dalam kayu.

7. Dihitung kadar air dengan perhitungan seperti berikut :

Kadar air = x 100%

4.2.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kadar air dalam kayu :

Data percobaan :

Tabel 4.2 Data pengujian kadar air

Teknik Sipil UNESA

35

Page 36: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Benda Uji No. I II III

Dimensi :

Panjang (P) cm 2 1,95 1,95

Lebar (l) cm 2,2 2,2 2,2

Tinggi (t) cm 2 1,95 1,95

Berat kayu semula

(Wb)

5,8 gr 3,5 gr 3,6 gr

Berat kayu konstant

(Wo)

5,4 gr 3 gr 3,2 gr

Analisis data :

Kadar air (I) = x 100% = 7,4%

Kadar air (II) = x 100% = 16,67%

Kadar air (III) = x 100% = 12,5%

Kadar air rata-rata = 12,19%

4.2.5KESIMPULAN

Kadar air dari kayu yang diuji adalah 12,19% dari berat

kayu kering.

4.2.6GAMBAR

4.3 PENGUJIAN KUAT GESER

Teknik Sipil UNESA

36

I

1,91,95

1,9

II

1,91,9

1,95

III

1,91,95

1,95

Gambar 4.2 Benda uji

Page 37: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

4.3.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji

kuat geser pada kayu sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian kuat geser pada kayu.

4.3.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 4. Mesin ketam

2. Gergaji 5. Mesin test tekan

3. Pahat

Bahan : Kayu

4.3.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Membuat benda uji dari bahan yang tersedia yang

berbentuk Y, dengan tinggi bidang geser (A) cm,

sebanyak 3 (tiga) buah benda uji.

3. Letakkan benda uji pada mesin tekan untuk percobaan

kuat geser dan lakukan test

4. Lakukan penekanan dengan alat tekan yang tersedia

dengan kecepatan 2kg/cm2/menit

5. Catat hasil percobaan masing-masing kayu sebagai data

untuk menentukan kuat geser pada kayu.

4.3.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat geser kayu :

Data percobaan :

- Dimensi benda uji

Benda Uji No. I II III

Dimensi :

Teknik Sipil UNESA

37

Page 38: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Panjang total (mm) 90 93 94

Panjang berguna(a)

(mm)

30 30 29

Lebar beguna(b) (mm) 40 45 45

Luas penampang

geser (A) = a x b

1200

mm2

1350

mm2

1305

mm2

Teganga terbaca

dalam manometer

(kg/cm2)

140 130 150

τg rata-rata = (140+130+150) : 3 = 140 kg/cm2

A rata-rata = (12+13,5+15) : 3 = 13,5cm2

Analisa data :

Kuat geser P = τg x A = 140 x 13,5 = 1890 kg

4.3.5KESIMPULAN

Jadi kuat geser kayu yang diuji adalah sebesar 140 kg/cm2 atau14

N/mm2

4.3.6GAMBAR

Gamba .3 Benda uji kuat geserkayu

Gambar 4.4. Set-up Pengujian geser

Teknik Sipil UNESA

38

AH

B

Page 39: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 4.4 Set-up pengujian kuat geser

4.4 PENGUJIAN KUAT LENTUR

4.4.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji

kuat geser pada kayu sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

Teknik Sipil UNESA

39

Page 40: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian kuat geser pada kayu.

4.4.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 3. Mesin test tekan

2. Gergaji 4. Mesin ketam

Bahan : Kayu

4.4.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Membuat benda uji sebanyak 3 (tiga) buah, dimana

ukurannya 4,5 x 4,5 cm dan panjangnya 25 cm.

3. Beri tanda pada benda uji dengan panjang kayu dibagi 2

(dua) dan dari bagian tengah ukur sepanjang 8,5 cm

pada kedua sisinya.

4. Letakkan benda uji pada mesin test tekan pada posisis

tidur pada dua tumpuan, kemudian lakukan penekanan

pada tengah bentang benda uji, dengan kecepatan

2kg/cm2/menit.

5. Catat hasil percobaan masing-masing benda uiji sebagai

data untuk menentukan kuat lentur pada kayu.

4.4.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat lentur kayu :

Data percobaan :

- Dimensi benda uji :

Panjang total = 250 mm

Panjang berguna (L) = 210 mm

Lebar berguna (b) = 30 mm

Tinggi (h) = 50 mm

Luas Perampang (A) = 1500 mm2

Tegangan terbaca (a) = 130 kg/cm2.

Teknik Sipil UNESA

40

Page 41: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

= 13 N/mm2

Analisa data :

Tegangan lentur (t) =

Maka besar beban lentur (P) :

P = = = 696,43 kg/cm2.

4.4.5KESIMPULAN

Dari hasil pengujian diketahui kuat lentur kayu yang diuji adalah

sebesar 130 kg/cm2..

4.4.6GAMBAR

Teknik Sipil UNESA

41

L

Page 42: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 4.5 Benda uji kuat lentur kayu

Teknik Sipil UNESA

42

H

B

Page 43: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 4.6 Set-up pengujian kuat lentur

4.5 PENGUJIAN KUAT TEKAN

4.5.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara menguji

kuat tekan pada kayu sehingga mahasiswa

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian kuat geser pada kayu.

4.5.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 3. Mesin test tekan

2. Gergaji 4. Mesin ketam

Bahan : Kayu

Teknik Sipil UNESA

43

Page 44: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

4.5.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Buat benda uji dari kayu dengan ukuran lebar 10 cm,

tinggi 10 cm, dan panjang 20 cm sebanyak 3(tiga) buah.

3. Letakkan benda uji pada mesin press dengan posisi

tegak

4. Lakukan penekanan dengan kecepatan 2kg/cm2/menit

untuk mengetahui kuat tekan dari kayu tersebut.

5. Catat hasil praktek dan lakukan pengolahan data

4.5.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat tekan kayu :

Data pengujian :

Tabel 4.3 Hasil pengujian kuat tekan kayu

Benda Uji No. I II

Dimensi :

Panjang (P) cm 7,7 8

Lebar (l) cm 4 4

Tinggi (t) cm 4 4

Beban terbaca (Psi) 5500 6000

Beban (kg) 5456 5952

Teknik Sipil UNESA

44

Page 45: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Luas penampang (A = b.h)

cm2

16 16

Analisa data :

- Menentukan kuat tekan (σt)

σt1 = = = 341 kg/cm2

σt2 = = = 372 kg/cm2

- Tegangan rata-rata

σ = = = 356,5 kg/cm2

4.5.5KESIMPULAN

Dari hasil pengujian diketahui kuat tekan kayu sebesar 356,5 kg/cm2

4.5.6GAMBAR

Gambar 4.7 Benda uji kuat tekan kayu

Gambar Set-up Pengujian

Teknik Sipil UNESA

45

II

10 cm10 cm

20 c

m

I

10 cm10 cm

20 c

m

Page 46: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 4.8 Set-up pengujian kuat tekan kayu

Teknik Sipil UNESA

46

Page 47: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

BAB V

PENGUJIAN PAVING STONE

5.1 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR

5.1.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air pada

paving dan mampu melaksanakan.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

penyerapan air pada paving.

5.1.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan

2. Dryer / kipas angin

3. Oven dengan pengatur suhu

Bahan : 1. Paving 2. Air

5.1.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Timbang sepotong paving untuk mengetahui berat awal

(A).

3. Rendam paving ke dalam air minimal sampai jenuh

selama ±3 jam

4. Setelah 3 jam angkat paving dari air kemudian paving

diangin-anginkan dengan diyer.

5. Setelah paving dalam keadaan kering permukaan

paving ditimbang untuk mengetahui berat jenuh (B)

dan kemudian dimasukkan kedalam oven dengan

temperatur 110°C

6. Setelah 24 jam ambil paving yang sudah kering,

kemudian timbang untuk mengetahui berat kering (C .

7. Catat hasil percobaan dan lakukan pengolahan data.

Teknik Sipil UNESA

47

Page 48: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

5.1.4DATA PENGUJIAN RESAPAN PAVING

Data Percobaan

Berat paving awal (A) = 2788 gr

Berat paving jenuh air (B) = 2891 gr

Berat Paving kering oven (C) = 2290 gr

Analisa Data :

1. Tinjauan pada air serap = x 100%

= x 100%= 3,7%

Volume air serap = B – A = 103 ml

2. Tinjauan pada air jenuh = x 100%

= x 100 % = 26,8 %

Volume air serap = B – C = 611 ml

3. Resapan rata-rata = 357 ml

5.1.5KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat diketahui sepotong paving yang

diuji dapat menyerap air 357 ml.

5.2 PENGUJIAN KUAT TEKAN

Teknik Sipil UNESA

48

Page 49: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

5.2.1. TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian

tekan pada paving sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian tekan pada paving.

5.2.2. ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar

2. Gergaji

3. Mesin tekan

Bahan : 1. Paving

5.2.3. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Potong paving yang akan diuji dalam arah memanjang

menjadi dua sama besar, sehingga potongannya

membentuk kubus 10x10x10 cm

3. Letakan satu buah potongan paving tadi pada mesin

press

4. Tekan tiap potongan paving dengan alat tekan

4. Baca dan tulis tegangan yang timbul.

5. Lakukan pengolahan data yang telah didapat.

Teknik Sipil UNESA

49

Page 50: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

5.2.4. DATA PENGUJIAN

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan

Luas penampang alat (Aa) = 1436 mm2

Analisa Data :

- Kuat tekan paving (σ)

I. σ1 = = = 701,3 N/ mm2

II. σ2 = = = 438,3 N / mm2

σ rata-rata =

= = 569,8 N / mm2

5.2.5. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diketahui paving yang diuji sebesar

569,8 N/mm2

5.2.6. GAMBAR KERJA

Teknik Sipil UNESA

Test no I II

Campuran

Dimensi :

Panjang (L) mm 10 10

Lebar (b) mm 10,2 10,2

Tinggi (t) mm 6,1 6,1

Luas penampang (A) mm2 102 102

Beban Terbaca ( Psi) 1600 1000

Beban Terbaca ( kg) 7153 4471

50

1:3

BL/2

T

1:3

BL/2

T

1:5

BL/2

T

Page 51: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 5.1 Benda Uji

Teknik Sipil UNESA

51

Page 52: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

BAB VI

PENGUJIAN SPESI

CAMPURAN SEMEN, PASIR DAN KAPUR

6.1 PENGUJIAN GESER (LEKATAN)

6.2.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian

lekatan adukan terhadap geser sehingga

mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan

mengevaluasi sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu

mengevaluasi uji lekatan adukan terhadap geser

dan dapat menganalisa hasil pengujian.

6.2.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistas 4. Talum

2. Gergaji 5. Mesin test tekan

3. Cetakan

Bahan : 1. Pasir 4. Kapur

2. Portland cement 5. Air

3. Batu bata

6.2.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Potong 3 (tiga) buah batu bata menjadi 2 bagian yang

sama.

3. Buat 2 dua adukan spesi dengan campuran tertentu

misalnya:.

1 semen : 3 kapur : 8 pasir, dengan F.A.S 1,2

4. Buat 2 pasangan batu bata dengan campuran yang

berbeda dari batu bata yang telah dipotong dengan

Teknik Sipil UNESA

52

Page 53: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

posisi potong batu bata diapit 2 potong batu bata,

sedemikian rupa membentuk huruf Y

5. Biarkan benda uji selama kurang lebih 24 jam.

Kemudian rawatlah selama 7 hari.

6. Setelah benda uji mengering lakukan penekanan

dengan alat tekan, dengan posisi benda uji seperti

huruf “Y” terbalik.

7. Catatan hasil pengujian dan lakukan pengolahan data.

6.2.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :

Data percobaan :

Tabel 8.1 Data pengujian gaya lekat terhadap geser

adukan

Test No : 1 2

Campuran 1 : 3 : 8 1 : 3 : 8

F.A.S 1,2 1,2

Dimensi lekatan

Panjang(L) mm 95 95

Lebar (b) mm 65 70

Tebal (τ) mm 15 15

Luas penampang (A) mm2 617

5

6650

Tegangan terbaca (a1)

kg/cm2

2,5 2,5

Analisis data :

- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar

beban (P) dapat dihitung :

a1 = 2,5 kg/cm2 = 0,25 N/mm2

a2 = 2,5 kg/cm2 = 0,25 N/mm2

Teknik Sipil UNESA

53

Page 54: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

P1 = a1 x 2Aa

= 2,5 x 2 x 6175 = 30875 kg

P2 = a2 x 2Aa

= 2,5 x 2 x 6650 = 33250 kg

Rata-rata a = (0,25+ 0,25) /2 = 0,25 N/mm2

6.2.5KESIMPULAN

- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu

bata dengan campuran spesi 1 : 3 : 8 dengan F.A.S 1,2

memiliki kuat geser 0,25 N/mm2.

6.2.6GAMBAR KERJA

Gambar.8.1 Benda uji gaya lekat terhadap geser adukan

Teknik Sipil UNESA

54

A B

Page 55: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar.8.2 Cara kerja pengujian gaya lekat terhadap geser

adukan

Teknik Sipil UNESA

55

Page 56: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

6.2 KUAT TEKAN

6.3.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk pada mahasiswa mengenai cara

menguji kuat tekan adukan spesi sehingga

mahasiswa mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia

mampu menguji kuat tekan adukan dan dapat

membandingkan dengan standart yang

direncanakan.

6.3.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Cetak 4. Kuas

2. Ayakan pasir 5. Mesin test tekan

3. Cetakan spesi

Bahan : 1. Pasir 3. Air

2. Semen 4. Kapur

6.3.3LANGKAH KERJA

9. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

10. Buat adukan dengan perbandingan tertentu, dengan

F.A.S tertentu pula.

11. Olesi cetakan dengan minyak pelumas sebelum

adukan dimasukkan dalam cetakan.

12. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.

13. Setelah adukan mengering buku cetakan dan

keluarkan benda uji dari cetakan.

14. Rendam selama 7 (tujuh) hari, lalu sebelum

pengujian ambil dan keringkan.

15. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi

untuk pengujian kuat tekan, lakukan penekanan.

Teknik Sipil UNESA

56

Page 57: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

16. Catat hasil pengujian sebagai data untuk

menentukan tegangan tekanannya.

6.3.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel

Data percobaan :

Tabel.8.2 Data pengujian kuat tekan spesi

Test No : I II III

Dimensi lekatan

Panjang(L) mm 5 5 5

Lebar (b) mm 5 5 5

Tebal (τ) mm 5 5 5

Luas penampang (A) mm2 2500 2500 2500

Beban terbaca (Psi) 900 900 800

Beban terbaca (kg) 893 893 794

Luas penampung alat (Aa) = 1438 mm2

Analisa data :

- Kuat tekan spesi (t)

t1 = = = 3,57 N/mm2

t1 = = = 3,57 N/mm2

t1 = = = 3,18 N/mm2

t rata-rata= (3,57 + 3,57 + 3,18 ) : 3 = 3,44N/mm2

6.3.5KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan

campuran 1: 3 : 8 dan F.A.S 1,2 memiliki kuat tekan

sebesar 3,44 N/mm2

Teknik Sipil UNESA

57

Page 58: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

6.3.6GAMBAR

Gambar.8.3 Benda uji kuat tekan spesi

Teknik Sipil UNESA

58

I

5050

50

II

5050

50

III

5050

50

Page 59: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Gambar 8.4 Set-up Pengujian

Gambar 8.5 Cetakan spesi

6.3 PENYERAPAN AIR

6.3.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air

Teknik Sipil UNESA

59

Page 60: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

pada spesi dan mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

penyerapan air pada spesi.

6.3.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan

6. Dryer/kipas angin

7. Oven dengan pengatur suhu

Bahan : 1. Pasir 3. Air

2. Semen 4. Minyak pelumas

5. kapur

6.3.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Timbang tiga buah kubus spesi, kemudian rendam

selama ±3 jam.

3. Ambil kubus spesi yang telah direndam kemudian dilap

permukaannya untuk mencapai kering permukaan dan

timbang.

4. Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan,

masukkan dalam oven dengan temperatur 110°C

selama 24 jam.

5. Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu

timbang beratnya untuk mendapatkan berat batu bata

kering.

6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan

penyerapan air pada kubus spesi.

6.3.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian penyerapan air kubus spesi :

Data percobaan :

Test No : I II III

Teknik Sipil UNESA

60

Page 61: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Berat kubus spesi awal (A) gr 232 230 228

Berat kubus spesi jenuh air

(B)gr

253 252 251

Berat kubus spesi krng oven

(C)gr

217 216 215

Analisa Data :

1. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi

Berat air serap (D)

I II III

x 100%

=

x

100%

= 9,1%

x 100%

=

x

100%

= 9,6%

x 100%

=

x

100%

= 10,1%

Volume serap air (F)

I II III

D x A =

0,091 x 232 x

10-2

= 0,21 liter

D x A =

0,096 x 230 x

10-2

= 0,22 liter

D x A =

0,1 x 228 x 10-2

= 0,23 liter

Teknik Sipil UNESA

61

Page 62: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

2. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi

kering oven

Berat air jenuh (E)

I II III

x 100%

=

x

100%

= 16,59%

x 100%

=

x

100%

= 16,67%

x 100%

=

x

100%

= 16,74%

Volume air jenuh (G)

I II III

E x C =

0,17 x 217 x

10-2

= 0,37 liter

E x C =

0,17 x 216 x

10-2

= 0,37 liter

E x C =

0,17 x 215 x

10-2

= 0,37 liter

Rata-rata F = = 0,22 liter

Rata-rata G = = 0,37 liter

3. Penyerapan air kubus spesi rata-rata

Rata-rata = (F+G)/2 = = 0,29 liter

6.3.5KESIMPULAN

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa air yang diserap spesi

sebesar 0,29 liter.

Teknik Sipil UNESA

62

Page 63: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

BAB VII

PENGUJIAN KERAMIK

7.1 UJI FISIK KERAMIK

7.1.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik

pada keramik sehingga mahasiswa mampu

melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia

mampu menguji serta menganalisa data hasil

pengujian fisik pada keramik.

7.1.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Sketmat

2. Siku

3. Mistar

Bahan : keramik

7.1.3LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Menyediakan keramik minimal sebanyak 3

buah.

3. Ukur dimensi masing-masing keramik tersebut

dan catat data yang diperoleh.

4. Hitunglah rata-rata masing-masing

pengukuran.

5. Teliti masing-masing permukaan keramik untuk

mengetahui kualitas ubin, yang meliputi : kemulusan,

padat, keras, kering, suara, kepala keramik harus rata

dan datar, retak-retak,siku dan lain-lain.

7.1.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian fisik keramik :

Data percobaan :

Teknik Sipil UNESA

63

Page 64: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Tabel 10.1 Data pengujian dimensi fisik keramik

Benda uji nomor : I II IIIRata-

rata

Berat keramik

(gram)479 432 474 473

Tebal keramik

(cm)

0,5 0,45 0,45 0,46

Lebar keramik

(cm)

19,9 20 19,9 19,93

Panjang keramik

(cm)

24,5 25 24,8 24,76

Keliling keramik

(cm)

359,2 262 260,8 882

Data pengamatan fisik :

Benda uji

nomor :I II III

Kemulusan mulus mulus mulus

Padat dan

keraskeras keras keras

Kepala

keramikdatar datar datar

Kering kering kering kering

Suara nyaring nyaring nyaring

Retak-retak Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Siku siku siku siku

Teknik Sipil UNESA

64

Page 65: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

7.1.5GAMBAR

Gambar. 10.1 Benda uji keramik

Teknik Sipil UNESA

p l

t

65

Page 66: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

7.2 UJI KUAT LENTUR

7.2.1TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian

kelenturan pada keramik sehingga mahasiswa

mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi

sendiri.

TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu

mengevaluasi uji kelenturan keramik dan dapat

menganalisa data hasil pengujian.

7.2.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Mistar 3. Talam

2. Cetak 4. Mesin test tekan

Bahan : 1. keramik 3. Portland cement

2. Pasir 4. Air

7.2.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland

cement dibanding 4 bagian pasir dan air 60 – 70 %.

3. Pasang adukan pada ubin untuk tumpuan di bagian

bawah keramik dan bagian atas di tengah untuk

memberi beban, arah adukan sejajar, dan tebalnya 2

Teknik Sipil UNESA

66

Page 67: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

cm, sedangkan lebarnya kurang lebih 2 cm memanjang

sisi keramik.

4. Setelah adukan mengeras dilakukan pengujuian lentur

set-up seperti pada gambar kerja

5. Sebelum Pengujian ukurlah panjang, lebar, dan tebal

dari keramik.

6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan untuk

percobaan pengujian kuat lentur.

7. Penekan dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap

besarnya beban

8. Catatan hasil percobaan masing-masing benda uji

sebagai data untuk menentukan tegangan lentur pada

keramik.

7.2.4DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat lentur keramik:

Data percobaan :

Tabel.10.4 Data pengujian kuat lentur keramik

Dimensi kuat lentur Ukuran Bd. I Ukuran Bd. II

Panjangkeramik (l) mm 247 245

Lebar (b) mm 195 199

Bentang (l) mm 207 206

Tebal (t) mm 5 5

Tegangan terbaca (a)

kg/cm2

3 5

a Rata-rata = ( 3 + 5 ) : 2 = 4 kg/cm2

Analisa data :

- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)

P1 =

= = 4,71 kg

Teknik Sipil UNESA

67

Page 68: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

P2 =

= = 8,05 kg

7.2.5KESIMPULAN

Dari hasil pratikum diketahui bahwa keramik yang diuji

memiliki kuat lentur sebesar 4 kg/cm2.

7.2.6GAMBAR KERJA

Gambar 10.4 Benda Uji dan pengujian

Teknik Sipil UNESA

68

P

Page 69: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

7.3 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR

7.4.1TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya

mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air

pada keramik dan mampu melaksanakan pengujian

sendiri.

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia

mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui

penyerapan air pada keramik.

7.4.2ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Timbangan

2. Dryer / kipas angin

3. Oven dengan pengatur suhu

Bahan : keramik

7.4.3LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Timbang satu buah keramik, kemudian rendam

sampai jenuh air, kurang lebih selama 3 jam

3. Ambil keramik dari rendaman

4. keramik bin diangin-anginkan dengan bantuan

kipas angin kemudian ditimbang beratnya.

5. Setelah keramik dalam keadaan kering

permukaan masukkan dalam oven dengan temperatur

110°C selama 1 hari (24 jam)

Teknik Sipil UNESA

69

Page 70: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

6. Ambil keramik dari dalam oven selama 24 jam

lalu timbang beratnya untuk mendapatkan berat kering

ubin.

7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk

menentukan penyerapan air pada keramik.

7.4.4DATA PENGUJIAN REMBESAN

Data pengujian rembesan keramik:

Data percobaan :

Berat keramik awal (A) = 482 gr

Berat keramik kering permukaan (B) = 552 gr

Berat keramik kering oven (C) = 480 gr

Analisa data :

4. Tinjauan I

Berat air serap = x 100%

= x 100% = 14,52%

= 552 – 482 = 70 mililiter

5. Tinjauan II

Berat air serap = x 100%

= x 100% = 15%

= 552 – 480 = 72 mililiter

6. Resapan keramik rata – rata = =

14,76%

7.4.5KESIMPULAN

Teknik Sipil UNESA

70

Page 71: Laporan PBB

Laporan Praktek Bahan Bangunan

Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang diuji

mempunyai daya serap sebesar 14,67% dari berat

keramik.

Teknik Sipil UNESA

71