Pekerjaan Sosial Dengan Kecacatan Laporan Hasil Observasi Lapangan Ke SLB-D YPAC Bandung Done By: Akiko Lahitani Yoshinta Lusiani Reni Fatrah Awaliah Imam Arfah Rahim Tomi Ekoreskiawan
Pekerjaan Sosial Dengan Kecacatan
Laporan Hasil Observasi
Lapangan Ke SLB-D YPAC
Bandung
Done By:
Akiko Lahitani
Yoshinta Lusiani
Reni Fatrah Awaliah
Imam Arfah Rahim
Tomi Ekoreskiawan
Tuna Daksa adalah.....
seseorang yang memilliki tubuh tidak
sempurna sedangkan istilah cacat
tubuh dan cacat fisik dimaksudkan
untuk menyebut orang cacat pada
anggota tubuhnya, bukan cacat
inderanya
Dalam lain hal tunadaksa dapat didefinisikan sebagai
bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem otot,
tulang, dan persendian dan syaraf yang disebabkan
oleh penyakit, virus, dan kecelakaan baik yang terjadi
sebelum kelahiran, saat kelahiran, dan sesudah
kelahiran
Karakteristik Cacat Tubuh......
Rasa Ingin Disayang yang Berlebihan dan mengarah ke over protection
Rasa Rendah Diri
Kurang Percaya Diri
Mengisolir Diri
Emosi yang Labil
Dorongan biologis yang cenderung tinggi
Kecenderungan hidup senasib
Agresif
Ada perasaan tidak aman
Cepat menyerah, apatis
Kekanak-kanakan
Mekanisme pertahanan diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik
penyandang cacat tubuh meliputi:
1. Faktor bawaan
2. Penyakit
3. Waktu terjadinya kecacatan
4. Perlakuan lingkungan/masyarakat setempat
5. Perlakuan anggota keluarga
6. Iklim dan keadaan alam atau lingkungan alam
7. Ekologi dan tradisi setempat
8. Pandangan hidup
.
Jenis Kecactan.......
a) Putus (amputasi) pada kaki dan atau tangan
b) Cacat tulang persendian, tungkai, tangan dna sebagainya
c) Cacat tulang punggung
d Paraplegia
e) Cacat akibat sakit polio
f) TBC tulang dan sendi
g) Cerebral Palcy (cacat koordinasi dari gerak anggota badan yang terganggu)
Derajat Kecacatan:
a) Cacat tubuh ringan
b) Cacat tubuh sedang
c) Cacat tubuh berat
Faktor Penyebab Kecacatan:
1. Kecelakaan
2. Faktor Genetik
Permasalahan Penyandang Cacat Tubuh:
1. Masalah Internal
a. Keadaan Jasmani
b. Keadaan Kejiwaan
c. Pendidikan
d. Ekonomi
e. Peranan Sosial
2. Masalah Eksternal
a. Masalah keluarga
b. Masalah masyarakat
c. Masalah pelayan Umum
Kebutuhan Penyandang Cacat Tubuh:
1. Perkembangan penyandang cacat tubuh
sebagai individu
2. Perkembangan penyandang cacat tubuh
sebagai makhluk sosial
3. Perkembangan penyandang cacat tubuh
dalam keluarga
4. Perkembangan penyandang cacat tubuh
dalam masyarakat
Sekilas tentang SLB-D.....
Pendidikan luar biasa, seperti yang termuat
dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 50: menjelaskan bahwa pendidikan
diarahkan pada pengembangan sikap dan
kemampuan kepribadian anak, bakat,
kemampuan mental, dan fisik sampai
mencapai potensi mereka yang optimal.
Pendidikan luar biasa bertujuan untuk
membekali siswa berkebutuhan khusus untuk
dapat berperan aktif didalam masyarakat.
Continue....
Pendidikan luar biasa bertujuan membantu
peserta didik yang menyandang kelainan fisik
dan atau agar mampu mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal-balik dengan
lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar
serta dapat mengembangkan kemampuan
dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan
lanjutan
Still about SLB....
Dalam penyelengaran pendidikan luar biasa, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Luar Biasa mengklasifikasikan
pendidikan kedalam lima bidang, yaitu:
◦ SLB/A, untuk para tunanetra (buta)
◦ SLB/B, untuk para tunarungu – wicara (tuli-bisu)
◦ SLB/C, untuk para tunagrahita (cacat mental)
◦ SLB/D, untuk para tunadaksa (cacat tubuh)
◦ SLB/E, untuk para tunalaras (kenakalan anak – anak)
SLB-D YPAC Badung merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal bagi penyandnag cacat. Sesuai kategori
diatas, maka SLB-D YPAC Bandung adalah sekolah khusus
penyandang cacat daksa
Sekilas tentang siswa (klien) ......
Identitas Klien
Nama : “DABG”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal lahir : Bandung, 18 Februari 1997
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
Pendidikan Formal : SDLB D YPAC Bandung
Suku Bangsa : Sunda
Anak Ke.dari : Anak ke 1 Dari 3 Bersaudara
Alamat Asal : Cianjur, Jl. Cilaku
Alamat Tinggal Saat Ini : Jl. Mustang
Berat Badan : 35kg
Tinggi Badan : 140cm
DA memiliki penyakit yang dinamakan Cerebral Palcy
yang sudah dideritanya sejak ia lahir. Bisa dikatakan ini
adalah faktor post natal, karena DA mengalami
kecelakaan saat kelahiran, yaitu meminum air ketuban
sang ibu dan kekurangan oksigen. CP sendiri dalam
bahasa Indonesia adalah lumpuh otak, Cerebral palsy
(CP) adalah kelainan dari fungsi motor (berlawanan
dengan fungsi mental) dan postural tone yang didapat
pada umur yang dini, bahkan sebelum kelahiran. Tanda-
tanda dan gejala-gejala dari cerebral palsy biasanya
menunjukan diri pada tahun pertama kehidupan.
Continue......
Asessmen Biopsikososial Spiritual
1. Keberfungsian Biologis
DA terlihat lebih kecil dari usianya yang sebenarnya, yaitu 17
tahun, dengan berat badan 35kg dan tinggi badan 140cm, DA
memang tampak seperti anak kelas 5SD. DA berkulit sawo
matang, rambut hitam lurus, mata sehat dengan penglihatan dan
pendengaran yang normal, sekilas tidak ada yang salah dengan
fisik DA selain dirinya yang menggunakan kursi roda untuk
mobilitasnya. DA menderita Cerebral Palcy sedang, namun saat
DA masih kecil DA tergolong penderita CP berat, namun berkat
terapi dan pengobatan yang tidak berhenti, DA bisa sekolah,
berbicara (meski tidak jelas) dan bermain.
2. Keberfungsian Psikologis
Secara garis besar, sikap DA begitu terbuka dan bisa
diajak kerjasama, dia mengerti apa tujuan kami
melakukan kunjungan padanya. Komunikasi yang
terjadipun dua arah, DA bertanya dimana kami tinggal dan
kuliah, bahkan DA menjelaskan bagaimana kehidupan di
sekolahnya ini dengan sangat baik. Secaca Psikologis DA
tidak mengalami gangguan, ia juga bisa duduk dengan
tenang di kursi roda selama kami melakukan interview
padanya. Self control dan self acceptance DA pun sangat
baik, ia menunjukkan ketegaran dan kekuatan dari diri
seorang anak yang penderita CP
3. Keberfungsian Sosial
Pada dasarnya DA memiliki potensi untuk beradaptasi
dengan cepat dengan lingkungan barunya. Hubungan
dirinya dengan teman-teman sekolah sangatlah baik, DA
bercerita kalau dia punya banyak teman dan 4 orang
sahabat. DA menyebutkan satu persatu teman dekatnya,
dan salah satu dari 4 rang itu adalah siswa SMALB
disana. DA tidak memiliki hal yang ditakutkan
disekolahnya. Hubungan dengan gurunya pun terbilang
baik, karena memang psikologisnya normal, sehingga
keberfungsian sosialnya tidak mengalami hambatan.
4. Keberfungsian Spiritual
DA termasuk anak yang sholeh karena dengan keadaannya yang
terbatas secara mobilitas, ia selalu berusaha untuk tidak
meninggalkan ibadah dan kewajibannya. Ketaatan beragama ini
didapatnya dari sang Ayah yang memang religius dalam mendidik
anak-anaknya. DA bisa menyebutkan apa agamanya dan
bagaimana agamanya mengajarkan ia untuk hidup dan bersosial.
Budaya dimana DA dibesarkan adalah Sunda, sehingga kesopanan
dan tatakrama tergambar dalam diri DA, saat pertama bertemu
dan saat akan berpisah, DA tidak lupa untuk sun tangan.
Conclusion!!!!
DA adalah anak berusia 17 tahun yang menderita
Cerebral Palcy sejak ia dilahirkan. DA menjalani
terapi dan pengobatan secara continue hingga
saat ini ia duduk di kelas 5 SDLB. Secara mobilitas
DA sangatlah terbatas karena ia menggunakan
kursi roda serta gerak motorik halusnya belum
optimal. Keberfungsian biologis mengalami banyak
hambatan, namun tidak dengan keberfungsian
psikologis, sosial, dan spiritualnya yang
berkembang dengan normal.
THANK YOU FOR THE ATTENTION !!