Top Banner
LAPORAN MULTIMEDIA LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT DOSEN PENGAMPU : EKA PANDU CYNTHIA, S.T., M.Kom. DISUSUN OLEH KELOMPOK (2) : 1. KIKI LENVI RENSI 2. LYDIA 3. NOVRITA FEBY MD 4. T.YASNI 5. YULI SANITA 6. HERLINDA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2015
30

Laporan multimedia kelompok 2

Jan 23, 2018

Download

Education

novritafeby
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan multimedia kelompok 2

LAPORAN MULTIMEDIA

LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT

DOSEN PENGAMPU :

EKA PANDU CYNTHIA, S.T., M.Kom.

DISUSUN OLEH KELOMPOK (2) :

1. KIKI LENVI RENSI

2. LYDIA

3. NOVRITA FEBY MD

4. T.YASNI

5. YULI SANITA

6. HERLINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2015

Page 2: Laporan multimedia kelompok 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, atas

terselesaikannya tugas makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat mengikuti perkuliahan. Judul tugas kuliah MEDIA

PEMBELAJARAN DAN TIK PENDIDIKAN BIOLOGI

Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal

mungkin untuk mengumpulkan data dan keterangan yang diperoleh dalam

penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan serta kelemahan dalam menyusun makalah ini,

karena ilmu pengetahuan yang kami dapat belum maksimal.

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah

pengetahuan dan pemahaman kita semua tentang bahasa indonesia.

Kami sadar dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan.

Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

PEKANBARU,29 NOVEMBER 2015

Penyusun

Page 3: Laporan multimedia kelompok 2

PENDAHULUAN

Pada materi kelompok dua,di sini kami membahas tentang materi

“Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat”.Pertama di sini kami akan

menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian lingkungan,di mana lingkungan

merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

Selanjutnya kami menggunakan media Gambar lingkunga sehat dan gambar

lingkungan tidak sehat,dari gambar pertama yaitu gamabar lingkungan sehat

siswa dapat melihat lingkungan yang sehat seperti apa,lingkungan dapat di

katakan sebagai lingkungan sehat jika terdapat pohon,terdapat tempat sampah dan

tidak terdapat sampah yang berserakan di lingkungan sekitar kita.

Setelah melihat gambar tentang lingkungan sehat,kita dapat melihat ciri-

ciri lingkungan sehat,di mana ciri-ciri lingkungan sehat yaitu jika terdapat sumber

air yang bersih,banyak tumbuhan hijau,saluran air yang lancar,tidak ada sampah

yang berserakan dan yang terakhir yaitu udara yang bersih dan segar,selanjutnya

gambar yang kedua yaitu gambar lingkungan tidak sehat dari gambar tersebut

siswa dapat melihat perbedaan antara lingkungan sehat dan lingkungan tidak

sehat.dari gambar lingkungan tidak sehat bisa di simpulkan bahwa ciri-ciri

lingkungan tidak sehat jika terdapat udara kotor,tidak ada tempat sampah,tidak

terdapat tumbuhan dan tidak adanya saluran air atau mampet.

Selanjutnya kami akan membahas tentang pencemaran lingkungan,di mana

pencemaran lingkungan terbagi atas tiga bagian yaitu pencemaran

tanah,pencemaran udara dan pencemaran air.

Yang pertama kita akan membahas terlebih dahulu tentang pencemaran

tanah dimana pencemaran tanah bisa terjadi karena beberapa faktor seperti limbah

industri,kebocoran bahan bakar,dan teknik pengolahan sampah yang tidak

sehat.kemudian kami membahas tentang pencemaran udara,pencemaran udara

bisa terjadi karena pembakaran sampah,pertambangan dan penggalian,

pembuangan limbah,dan proses pembangunan.dan yang terakhir tentang gambar

Page 4: Laporan multimedia kelompok 2

pencemaran air,pencemaran air bisa terjadi karena limbah rumah tangga,dan

limbah industri.

Media yang kedua kami gunakan yaitu media kartun,di mana kami menggunakan

kartun tentang pencemaran air yang di sebabkan membuang sampah di

sungai,dengan membuang sampah sembarangan di sungai dapat mengakibatkan

kebanjiran dan menurunkan kwalitas air.

Dari kartun tersebut selanjutnya kita akan membahas tentang dampak air

yang tercemar,dimana air yang tercemar dapat menyebabkan bibit-bibit penyakit

dan jika kita minum akan mengakibatkan sakit perut.

Selanjutnya dampak lingkungan tidak sehak karena pencemaran udara dapat

menyebabkan gangguan penglihatan serta gangguan pernapasan.

Dan yang terakhir yaitu dampak dari pencemaran tanah,jika tanah

tercemari maka dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur,jika tanah tidak

subur maka tanaman atau pohon-pohon akan mati.

Setelah menjelaskan tentang berbagai masalah lingkungan,kita akan

membahas tentang “bagaimana cara memperbaiki nya”

Cara yang dapat kita lakukan yaitu menanam pohon,dengan menanam

pohon kita akan mendapatkan O₂,lingkungan menjadi sejuk dan segar.cara yang

kedua yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya,dengan membuang

sampah pada tempatnya maka tidak adanya sampah yang berserakan di

lingkungan sekitar.di sini kami menggunakan media yang ke tiga yaitu media

sketsa,dari sketsa tersebut siswa dapat melihat dampak jika manusia membuang

sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan penumpukan sampah dan

menimbulkan aroma tidak sedap.cara yang ketiga yaitu dengan cara mengelola

sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti membuat tas dari

sampah-sampah nonorganik,dan mengelola sampah organik menjadi pupuk.

Media selanjutnya kami menggunakan media poster dimana media ini

tertuliskan “orang bijak selalu membuang sampah pada tempatnya” dengan poster

ini kita dapat mengajarkan pada peserta didik bahwa orang bijak selalu

berperilaku baik untuk menjaga lingkungan nya.

Page 5: Laporan multimedia kelompok 2

Setelah media poster,kami menggunakan media video,media ini

menceritakan tentang dampak dari membuang sampah sembarangan

mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.

Dan media yang terakhir yaitu media permainan puzle tentang lingkungan

sehat,dari permainan ini dpat melatih peserta didik menjadi lebih aktif dan

menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik.

Dengan materi “lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat”serta

menggunakan berbagai media yang ada memberikan pelajaran tentang pentingnya

menjaga lingkungan yang sehat baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan

masyarakat.

Page 6: Laporan multimedia kelompok 2

TOKOH-TOKOH PADA PROSES UJI COBA MEDIA

PEMBELAJARAN

( Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat)

Foto-foto Audiens(Peserta Didik)

1.

.

Nama Lengkap : Fursan Duantara ( baju biru celana hitam)

Jenis Kelamin : laki-laki

Jenjang Pendidikan : kelas 5 SD

Page 7: Laporan multimedia kelompok 2

2

Nama Lengkap :Geraldi Kurniawan (tengah)

Jenis kelamin : laki-laki

Jenjang Pendidikan : SD Kelas 5

3.

Nama Lengkap : Bimo Abdia Batara ( kanan)

Jenis Kelamin :Laki-Laki

Page 8: Laporan multimedia kelompok 2

Jenjang Pendidikan : SD Kelas 5

4.

Nama Lengkap : Syahrani Caroline Febriana Tandirura(baju merah)

Jenis Kelamin : Perempuan

Jenjang Pendidikan : SD Kelas 5

5.

Nama Lengkap : Adelia azzahra Shinta( Baju biru)

Jenis Kelamin : Perempuan

Page 9: Laporan multimedia kelompok 2

Jenjang Pendidikn :SD Kelas 5

6.

Nama Lengkap : Natashya Aulia (Tengah)

Jenis Kelamin :Perempuan

Jenjang Pendidikan : SD Kelas 5

Page 10: Laporan multimedia kelompok 2

Foto-Foto Anggota Kelompok

1.T.Yasni

Bertugas Sebagai : mengambil video ketika proses pembelajaran berlangsung

2.Kiki Lenvi Rensi

Bertugas Sebagai :Penyampai Materi

Page 11: Laporan multimedia kelompok 2

3.Lydia ( Jilbab Hitam)

Bertugas Sebagai : Mengarahkan Peserta di dalam Ruangan

Page 12: Laporan multimedia kelompok 2

4. Yuli Sanita(Jilbab Hitam Kanan)

Bertugas Sebagai :Menyampaikan Media Yang di Gunakan

5.Novrita Feby

Page 13: Laporan multimedia kelompok 2

Bertugas Sebagai : mengambil Gambar

6.Herlinda ( Tidak Ikut serta dalam Proses Pengujian materi)

Page 14: Laporan multimedia kelompok 2

Foto-Foto Ketika Proses Berlangsung

Page 15: Laporan multimedia kelompok 2
Page 16: Laporan multimedia kelompok 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas pembelajaran perlu dirancang sebelumnya agar dapat

memeberikan output atau hasil sebagaimana yang diharapkan. Upaya untuk

merancang aktivitas pembelajaran disebut dengan istilah desain

pembelajaran.Menurut Gagnon dan Collay dalam Benny (2011:24) istilah desain

mempunyai makna adanya suatu kesuluruhan, struktur, kerangka, atau outline,

dan urutan atau sistematika kegiatan.Mendesain aktivitas pembelajaran dapat

diartikan sebagai upaya untuk membuat aktivitas pembelajaran menjadi

terstruktur dan sistematis.

Dalam merancang aktivitas pembelajaran kita perlu mengetahui tujuan yang

akan dicapai, kompetensi yang pertlu dimiliki oleh individu yang belajar atau

learner. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran kita memerlukan sebuah

kendaraan.Dalam konteks pembelajaran, kendaraan yang digunakan adalah

metode, media, dan materi pembelajaran yang diperlukan untuk membantu siswa

dalam mencapai kompetensi yang diinginkan.

Beberapa model desain pembelajaran telah banyak dikemukakan oleh

sejumlah pakar. Namun dalam makalah ini kami mengambil model desain

pembelajaran ASSURE yang dikembangkan oleh Sharon Smaldino, Robert

Henich, James Rusell dan Miichael Molenda (2011) dalam buku “Instructional

Technology and Media for Learning ”. Adapun alasan kami memilih model

ASSURE, karena ASSURE merupakan satu desain model pembelajaran yang

sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses.

Model desain pembelajaran ASSURE sesuai untuk digunakan dalam

aktivitas pembelajaran yang berskala mikro seperti pembelajaran yang

berlangsung di dalam kelas dan program pelatihan. Oleh karena itu, sebagai calon

guru sangat penting untuk mengetahui berbagai model desain pembelajaran,

diantaranya yang akan kami paparkan dalam makalah ini yaitu model ASSURE.

Page 17: Laporan multimedia kelompok 2

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran model desain pembelajaran ASSURE?

2. Apa saja komponen-komponen dalam model desain pembelajaran ASSURE?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mendeskripsikan gambaran model desain pembelajaran ASSURE

2. Untuk menjelaskan komponen-komponen dalam model desain pembelajaran

ASSURE

Page 18: Laporan multimedia kelompok 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenal Model ASSURE

Model ASSURE merupakan desain pembelajaran yang sederhana yang

dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses, efektif, efisien,

dan menarik. Model pembelajaran ini bersifat praktis dan mudah untuk

digunakan. Selain itu model ASSURE sesuai untuk digunakandalam aktivitas

pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas maupun program pelatihan.

Model desain pembelajaran ini merupakan singkatan dari komponen atau

langkah penting yang terdapat di dalamnya, yaitu, menganalisis karakteristik

siswa (Analyzer learner characteristic); menetapkan tujuan pembelajaran (State

performance objectives); memilih metode, media dan materi pelajaran (Select

methods, media, and materials); menggunakan teknologi, media, dan materi

(Utilize materials); mengaktifan keterlibatan siswa (Requires learner

participation); evaluasi dan revisi (Evaluation and revision).

Model pemebelajaran ini lebih berorientasi kepada pemanfaatan media dan

teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang diinginkan.

Pemanfaatan model desain pembelajaran ASSURE perlu dilakukan tahap demi

tahap (sistematik) dan menyeluruh (holistik) agar dapat memberikan hasil yang

optimal yaitu terciptanya pembelajaran sukses.

B. Komponen-komponen model desain pembelajaran ASSURE

1. Analisis Karakter Siswa

Langkah awal yang perlu dilakuakn dalam menerapkan model ini dalah

mengidentifikasi karakter siswa yang akan melekukan aktivitas pembelajaran.

Tujuan utama para guru adalah memenuhi kebutuhan unik setiap siswa sehingga

mereka bisa mencapai tingkat belajar yang maksimum. Model ASSURE

memberikan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis karakteristik para

siswa yang memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar. Analisis karakteristik

siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu: (1) karakteristik umum; (2)

Page 19: Laporan multimedia kelompok 2

kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya; (3) gaya belajar atau

learning style siswa; dan (4) motivasi.

a. Karakteristik umum

Agar berhasil memenuhi kebutuhan individual para siswa, maka seorang

guru penting sekali untuk memahami karakteristik umum yang mungkin

memengaruhi belajar mereka. Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan

tentang kondisi siswa seperti usia, kelas, pekerjaan, dan jender.

Analisis sederhana yang dilakukan oleh guru sebelum memulai sebuah

program pembelajaran seringkali membawa dampak yang positif.Cara sederhana

untuk mengetahui karakteristik siswa dapat dilakukan melalui observasi,

wawancara, dan pre-tes. Informasi yang dapat diperoleh dari cara yang dilakukan

tersebut yaitu, etnis dan latar belakang individu; sosial ekonomi; sikap terhadap

materi pelajaran; dan usia siswa atau trainee.

Perhatian yang saksama tentang karakteristik umum siswa pada dasarnya

dapat memebantu guru untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif,

efisien, dan menarik. Peamahaman tentang karakteristik siswa juga akan

memudahkan guru untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang siswa

yang akan menempuh program pembejaran.

b. Kemampuan awal

Faktor lain yang perlu diperhatikan selain karakteristik umum adalah

kemempuan atau kompetensi awal yang perlu dimiliki siswa sebelum mengikuti

aktivitas pembelajaran. Untuk mengetahui kemampuan awal atau prerequisite,

yang merupakan persyaratan dalam mengikuti suatu program pemeblajaran

diperlukan diperlukan adanya pre tes.Hal ini dapat digunakan oleh para guru

untuk menghindari asumsi yang kerap dilakukan bahwa seluruh siswa telah

memiliki kemampuan awal yang diperlukan sebelum mengikuti program

pembelajaran.

Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal yang dimiliki oleh

siswa, selain melalui pre-tes juga dapat melalui perbincangan antara guru dengan

siswa. Apabila siswa telah memiliki pengetahuan awal tentang penegetahuan dan

keterampilan yang akan dipelajari, maka guru tidak perlu lagi membahas

Page 20: Laporan multimedia kelompok 2

pengetahuan dan keterampilan tersebut di dalam aktivitas pembelajaran. Dengan

mengetahui latar belakang dan karakteristik siswa secara komprehensif, guru akan

mudah dalam menentukan metode, media, dan materi pelajaran yang tepat dalam

pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran.

c. Gaya belajar

Gaya belajar atau learning styles dapat definisikan sebagai suatu cara

tentang bagaimana seorang individu melakuakn persepsi, berinteraksi, dan

merespon secara emosional terhadap lingkungan belajar. Sebagai seorang guru,

tentunya akan menemukan perbedaan dalam cara-cara siswa belajar atau

memproses informasi. Smaldino dalam Butler (1986), menurutnyakebiasaan

memproses informasi ini dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

1) Pembelajar berurutan konkret lebih menyukai pengalaman langsung (hands on

experience) yang diorganisasikan secara sistematik. Mereka paling baik denagn

menggunakan buku kerja, pengajaran yang berdasarkan computer, demonstrasi,

dan praktik laboratorium terstruktur.

2) Pembelajar acak konkret sangat menyukai proses belajar dengan menggunakan

pendekataan coba-coba atau trial and error. Mereka biasanya cepat melakukan

penarikan kesimpulan dari proses eksplorasi pengetahuan dan eksperimen.

Mereka menyukai metode pembelajaran seperti permainan, simulasi, proyek

belajar mandiri, dan belajar penemuan.

3) Pembelajar berurutan abstrak biasanya individu yang memiliki gaya belajar ini

cepat dalam memahami pesan dan informasi verbal dan simbolik yang

disampaikan secara sistematis. Mereka umumnya menyukai membaca dan

menyimak presentasi.

4) Pembelajar abstrak acak pada umumnya memiliki kemampuan untuk memaknai

pesan dan informasi yang disampaikan melalui media. Mereka menyukai

informasi dan pengetahuan yang dikemas dalam bentuk media.

Gardner (1999), mengemukaka konsep konsep kecerdasan majemuk atau

multiple intelligences yang dapat membedakan kecenderungan belajar dan minat

Page 21: Laporan multimedia kelompok 2

yang dimiliki oleh seseorang dengan orang lain. Ia mengembangkan konsep

kecerdasan majemuk yang mengidentifikasi sembilan aspek kecerdasan:

a) Verbal/linguistic (bahasa)

b) Logis /matematis (ilmiah/kuantitatif)

c) Visual/spasial

d) Musical/ritmis

e) Ragawi/kinestetik(menari/olahraga)

f) Antar personal (memahami orang lain)

g) Intra personal (memahami diri sendiri)

h) Naturalis

i) Eksistensialis

Teori Gardner menyatakan bahwa guru yang efektif harus

mempertimbangkan gaya belajar yang berbeda dari setiap siswa, menyadari

bahwa siswa sangat berbeda dalam hal kekuatan dan kelemahan di tiap-tiap area

tersebut.

d. Motivasi

Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam menempuh

pembelajaran yaitu motivasi. Motivasi dapat diartiakan kondisi yang dapat

mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka mencapai

tujuan.Motivasi dapat digolongkan menjadi motivasi intrinsic dan motivasi

ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang didorong oleh pekerjaan yan g disukai

atau diminati oleh seseorang.Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

didorong oleh faktor eksternal dalam bentuk imbalan atau reward.Imbalan yang

diperoleh setelah seseorang melakukan suatu tugas atau pekerjaan akan

mendorong seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan tersebut.

Guru sebaiknya mampu menciptakan motivasi belajar yang bersifat intrinsik

dalam diri siswa. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik dalam melakukan proses

belajar pada umumnya akan memperlihatkan kinerja yang kontinu dalam

mencapai kompetensi yang diinginkan.

Page 22: Laporan multimedia kelompok 2

2. Menetapkan tujuan pembelajaran dan kompetensi

Belajar pada hakikatnya adalah upaya dari individu untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan.Kompetensi dalam hal ini dapat diamknai sebagai

seperangkat tindakan cerdas yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas atau

pekerjaan spesifik. Dalam sebuah kompetensi terdapat beberapa aspek penting

yang merupakan hasil atau output proses belajar. Kompetensi juga dapat

dikatakan sebagai hasil dari proses pembelajaran.

Menurut Gagne dalam Benny (2011) membagi liam aspek kemampuan yang

merupakan hasil dari belajar individu, yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan

psikomotorik; (3) sikap; (4) keterampialn intelektual; dan (5) strategi kognitif.

Informasi verbal adalah kemampuan yang diperlukan untuk menyediakan

respons lisan dan tertulis terhadap stimulus.Contoh-contoh kemampuan verbal ini

adalah mengidentifikasi, menyusun daftar, menyebutkan, dan menjelaskan.

Keterampialn psikomotorik diartiakn sebagai pelaksanaan atau eksekusi

suatu tindakan untuk mencapai hasil tujaun tertentu.Kemampuan psikomotorik

dalam aktivitas melibatkan aktivitas berupa tindakan yang bersifat fisik dan

penggunaan otot untuk melakukan suatu tindakan yang bertujuan.Tindakan yang

terlihat dalam keterampialn psikomotorik pada dasarnya tidak hanya berupa

tindakan fisik semata, tetapi melibatkan tindakan mental yang ada di dalamnya.

Siakp atau attitudeyaitu kondisi internal yang memengaruhi pilihan individu

dalam melakuakn suatu tindakan. Sikap menujukkan adanya kecenderungan atau

pilihan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu tindakan.

Keterampialn intelektual adalah keterampilan yang diperlukan oleh siswa

untuk melakukan aktivitas kognitif yang bersifat unik.Keterampialn intelektual

melibatkan kemampuan dalam menganalisa dan memodifikasi simbol-simbol

kognitif atau informasi. Kemampuan pada ranah ini membuat siswa dapat

menyusun klasifikasi benda berdasarkan label dan karakteristiknya.

Strategi kognitif merupakan kompetensi yang paling tinggi dari taksonomi

yang dikemukakan oleh Gagne. Kompetensi ini berupa kemampuan metakognitif

yang diperlihatkan dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses berpikir dan

belajar bagaimana belajar. Contoh dari kompetensi beruap strategi kognitif adalah

Page 23: Laporan multimedia kelompok 2

bagaimana seseorang membuat aktivitas belajarnya menjadi lebih efektif dan

efisien.

Format ABCD dalam Perumusan Tujuan Pembelajaran

Perumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi dapat dilakukan dengan

menggunakan rumusan ABCD. Proses dimulai dengan menyebutkan audiensi

(Audience) yang menjadi sasarn tujuan. Proses itu kemudian memerinci perilaku

(Behavior) yang harus ditampilkan dan kondisi (Condition) di mana perilaku

tersebut akan diamati. Akhirnya prose situ memerinci tingkat (Degree) sampai

dimana pengetahuan atau kemampuan baru harus dikuasai-kriteria yang

dengannya kemampuan dapat dinilai.

Komponen audience berisi informasi tentang individu yang belajar misalnya

siswa beserta dengan karakteristiknya. Contoh deskripsi audience dalam rumusan

tujaun pembelajaran yang menggunakan format ABCD yaitu: “siswa kelas 10

SMA”.

Komponen behavior mendiskripsikan tentang aspek kompetensi yang akan

dimiliki oleh individu setelah menempuh program pembelajaran, misalnya

“menjelaskan komponen pendidikan”.

Komponen condition mencerminkan keadaan atau situasi yang perlu ada

pada waktu siswa yang belajar melakukan kinerja atau performa pada saat

dites.Yang termasuk dalam komponen ini berupa fasilitas, peralatan, perlengkapan

dan objek atau benda yang merupakan komponen esensial dalam melakukan suatu

tugas atau pekerjaan.

Komponen degree menggambarkan tingkat atau standar yang perlu

diperlihatkan oleh siswa pada waktu menunjukkan kompetensi spesifik yang telah

dipelajari, misalnya: “80 % dari jawaban benar.”

Di bawah ini terdapat contoh perumusan tujuan pembelajaran atau

kompetensi yang menggunakan format ABCD.

“ Siswa kelas 10 SMA mampu mengidentifikasi komponen-komponen

pendidikan yang terdapat dalam sebuah poster lingkungan sekolah dengan benar

Page 24: Laporan multimedia kelompok 2

Berdasarkan contoh di atas, komponen audience dalam hal ini yaitu

“siswa kelas 10 SMA”. Sedangkan komponen behavior yaitu”dapat

mengidentifikasi komponen-komponen pendidikan”. Komponen condition dalam

hal ini adalah “poster yang berisi gamabar lingkunagn sekolah”.Komponen degree

dalam hal ini adalah “identifikasi komponen-komponen pendidikan dilakukan

denagn benar.”

C. Memilih Strategi, Teknologi, Media, dan Material

Langkah selanjutnya dalam menyusun mata pelajaran yang efektif yang

mendukung pembelajaran melalui penggunaan teknolgi dan media yang sesuai

adaah pemilihan strategi, teknlogi, media pengajaran, dan material mata pelajaran

secara sistemtis. Panduan untuk melengkapi setiap aspek dalam proses pemilihan

dibahas dalam bagian-bagiannya.

a. Memilih Strategis

Ketika mengidentifikasi strategi pengajaran untuk mata pelajaran Anda,

Anda harus memilih dua jenis: strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang

berpusat pada siswa. Strategi guru adalah kegiatan yang akan Anda gunakan

untuk mengajarkan mata pelajaran, sebagai missal, menyajikan sebuah konsep

dengan menampilkan sebuah video atau membaca sebuah kisah, atau

menunjukkan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja . Strategi tersebut harus

kita gunakan ketika kita akan memilih berbagai metode pembelajaran. Metode

pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk

menyampaikan isi atau materi pembelajaran secara spsifik, untuk membantu siswa

dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Berdasarkan tujuan dan akivtas

yang terdapat dialamnya, metode pembelajran dapat diklasifikasikan dalam

bebrapa jenis yaitu: (1) kooperatif; (2) penemuan; (3) pemecahan masalah; (4)

permainan; (5) diskusi; (6) latihan berulang; (7) tutorial;(8) demonstrasi; (9)

presentasi.

Page 25: Laporan multimedia kelompok 2

Pertimbangan utama ketika kita memilih srategi pengajaran adalah bahwa

strategi tersebut sebaiknya dapat membantu siswa mencapai standar dan tujuan.

Selain itu prtimbangkanlah gaya belajar dan motivasi siswa. Tinjaulah model

ARCS untuk melihat apakah strategi anda menarik perhatian ( Attention) siswa,

dianggap relevan (relevant) bagi kebutuhan mereka, untuk membangun rasa

percaya diri (convident) mereka dan menghasilkan kepuasan (satissfaction) dari

apa yang mereka pelajari.

b. Memilih Teknologi dan Media

Para sarjana sepakat bahwa memilih teknologi dan media yang sesuai bisa

menjadi tugas yang rumit-mempertimbangkan kumpulan sumber daya yang

tersedia, keberagaman para pembelajar anda, dan tujuan belajar spesifik yang

harus dicapai (Mc Alpine dan Weston, 1994).

Untuk menerangkan perbedaan-perbedaan teknlogi dan media, buku ini

menyediakan rubric seleksi.Rubrik seleksi menyediakan prosedur yang sistematis

untuk menilai kualitas dari teknologi dan media yang spesifik. Kriteria rubric

seleksi:

1. Selaras dengan standard, hasil, dan tujuan

2. Informasi yang terbaru dan akurat

3. Bahasa yang sesuai usia

4. Tingkat ketertarikan dan keterlibatan

5. Kualitas teknis

6. Mudah digunakan

7. Bebas bias

8. Panduan pengguna dan arahan

Heinich dan kawan-kawan (2005) mengemukakan beberpa jenis media

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru atau instruktur, dan perancang

program pembelajaran, yaitu; (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display;

(3)media audio; (4) gambar bergerak/video; (5) multimedia; (6) media berbasis

web/internet.

Page 26: Laporan multimedia kelompok 2

c. Memilih, Mengubah atau Merancang Materi

Ketika anda telah memilih strategi dan jenjang teknologi dan media yang

diperlukan dalam mata pelajaran anda, anda siap memilih materi yang diperlukan

untuk mendukung pelaksanaan mata pelajaran. Langkah ini melibatkan tiga

pilihan : 1. Memilih materi yang tersedia, 2 mengubah materi yang ada, atau 3

merancang materi baru.

Memilih materi yang tersedia.Mayoritas maeri pengajaran yang

digunakan guru adalah “siap pakai” – yaitu siap digunakan dan tersedia dari

sekolah, ditrik, atau sumber yang bisa diakses lainnya.

Mengubah materi yang ada. Karena anda berusaha memenuhi kebutuhan

yang beragam dari para siswa anda, anda akan mendapati bahwa materi yang

“siap pakai” sering kali membutuhkan modifikasi agar lebih tepat selaras dengan

tujuan belajar anda. Teknologi menyediakan sejumlah pilihan untuk mengubah

materi yang ada.

Merancang Materi Baru. Ketika materi yang sudah jadi tidak tersedia

maka anda harus merancang materi baru dengan word, power point, atau sebuah

webQuest online.

Kemp (2000) mengemukakan bahwa materi pelajaran pada dasarnya

terdiri dari beberapa komponen yaitu: konsep, fakta, prinsip, prosedur,

keterampilan interpersonal, dan sikap.

d. Menyiapkan Tekologi, Media, dan Materi

Langkah pertama adalah mengumpulkan seluruh perlengkapan yang akan

anda butuhkan.Tentukan urutan penggunaan materi-materi tersebut dan apa yang

akan anda lakukan dengan tiap-tiap maeri tersebut.:

a) Menyiapkan Lingkungan

Dimana saja aktifitas belajar terjadi diruang kelas, laboratorium, pusat

media-fasilitas harus diatur untuk penggunaan teknologi, media, dan

Page 27: Laporan multimedia kelompok 2

materi yang efektif. Beberapa media membutuhkan ruangan yang tepat,

sumber tenaga listrk yang baik, dan akses terhadap saklar lampu.

b) Menyiapkan Pemelajar

Penelitian mengenai belajar mengungkapkan bahwa apa yang dipelajari

dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada bagaiman para pemelajar

dipersiapkan untuk mata pelajaran tersebut. Pemanasan tersebut dapat

dilakukan dengan beberapa hal berikut ini:

1. Sebuah pengantar yang mempunyai tinjauan luas mengenai konten mata

pelajaran

2. Alasan pemikian yang menjelaskan bagaiman mata pelajaran tu terkait

dengan topic yang dipelajari

3. Motivasi untuk mengetahui, bagaimana mereka akan diuntungkan ketika

menyimak pelajaran

4. Isyarat-isyarat ang mengarahkan perhatian pada aspek-aspek spesifik

dari mata pelajaran.

Ketika kita telah menyiapkan teknologi, media dan materi pembelajaran,

maka kita harus dapat memanfaatkan bahan dan media pembelajaran

tersebut.Kombinasi yang tepat dalam memanfaatkan metode dan media

pembelajaran dapat membantu guru dan instruktur untuk menciptakan

pembelajaran sukses.

Heinch dan kawan-kawan (2005) mengemukakan ragam dasar media

yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran yaitu; (1) teks; (2)

suara; (3) visual; (4) gambar ; (5) kompuer multimedia; dan (6) jaringan

komputer.

D. Kombinasi metode dan media pembelajaran

Pemanfaatan metode dan media pembelajaran berfungsi sebagai sarana

yang dapat menjembatani interaksi antara siswa dengan guru atau instruktur.

Interaksi ini akan memberikan dampak optimal terhadap proses dan hasil belajar.

Page 28: Laporan multimedia kelompok 2

PENERAPAN METODE ASSURE PADA PEMBELAJARAN

1. Analysis Leaner Characteristics

Terlihat pada gambar bahwa peserta didiknya heterogen

dimana terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Siswa-

siswi tersebut adalah peserta didik kelas lima. Kami mengambil 4

orang golongan atas dan 2 orang golongan sedang.

2. State Objective

Tujuan pembelajaran:

Diharapkan siswa mampu memahami tentang lingkungan

sehat dan lingkungan tidak sehat.

Siswa mampu mengetahui macam-macam penyebab

lingkungan tidak sehat

Siswa mampu mempraktikkan cara sederhana untuk menjaga

lingkungan

Page 29: Laporan multimedia kelompok 2

3. Select, Modify or Design Materials

Media yang digunakan adalah

powerpoint,puzzle,video,kartun,dan poster. Hal ini berguna

untuk menarik minat peserta didik dalam belajar

4. Utilize Materials

Pertama kali menggunakan media ppt

Media kartun

Media poster

Media film

Game berupa puzzle

5. Require Learner Response

o Pada saat memulai pembelajaran peserta atau audience

masih terasa canggung

Page 30: Laporan multimedia kelompok 2

o Peserta sudah memberi respon berupa menjawab

pertanyaan.

o untuk menghilangkan rasa jenuh serta mengingat

kembali materi yang diajarkan maka menggunakan

media puzzle.ternyata audience merepons dengan

sangat baik

6. Evaluate

Berdasarkan hasil pengamatan bahwa audience memahami

secara baik tentang materi yang diajarakan