Page 1
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
TAHUN 2019
Balai Besar Teknologi Konversi Energi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gedung 620-625 Klaster Energi Kawasan PUSPIPTEK Serpong
Tangerang Selatan 15314
Website: http://b2tke.bppt.go.id/
Page 2
H a l . 2 | 15
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan informasi publik dan dokumentasi di
Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) – Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) tahun 2019 ini.
Laporan Monitoring dan evaluasi ini hendaknya dapat menjadi bahan masukan dalam
upaya menyelesaikan permasalahan dan kendala dalam penyelenggaraan dan
pembangunan keterbukaan informasi publik di B2TKE untuk tahun selanjutnya. Tentu
saja hal ini dimaksudkan untuk penyempurnaan pelaksanaan keterbukaan informasi
publik di lingkungan B2TKE.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya diberikan kepada tim penyusun yang telah
membuat laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan
keterbukaan informasi publik di B2TKE
Tangerang Selatan, 6 Januari 2020
Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi
Dr. Mohammad Mustafa Sarinanto
Page 3
H a l . 3 | 15
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap tanggal 28 September, seluruh masyarakat dunia memperingatinya sebagai Hari Hak
untuk Tahu Sedunia (The International Right to Know Day). Gagasan dari perayaan ini adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mereka memiliki hak dan kebebasan dalam
mengakses informasi publik. Indonesia pun, sejalan dengan asas demokrasinya, turut
mendukung hak publik ini, dimana tahun ini tema yang diangkat "Keterbukaan Informasi
Publik Menjamin Kualitas Hidup yang Lebih Baik".
Hari Hak untuk Tahu Sedunia merupakan momentum bagi badan publik, membuka diri
dengan menjalankan kewajiban untuk memberikan informasi publik. Bagi masyarakat,
peringatan itu menjadi kesempatan baik menggunakan hak untuk mengetahui informasi
dari badan publik yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup.
Memperoleh informasi dijamin oleh konstitusi, sesuai dengan Pasal 28F dari Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur hak setiap orang untuk
memperoleh dan menyampaikan informasi. Karena itu, Hak atas informasi yang terbuka
menjadi pembuka jalan bagi terjaminnya pelaksanaan hak-hak asasi lainnya, seperti hak
atas pendidikan, hak untuk hidup sejahtera, hak untuk hidup aman, dan hak warga negara
lainnya. Melalui pemenuhan hak itu, diharapkan akan dapat memastikan peningkatan
kualitas hidup warga negara.
Sembilan Nilai Peringatan Hari Hak Untuk Tahu
Hari Hak untuk Tahu Sedunia diperingati lebih dari 60 negara demokrasi di dunia. RTKD
pertama kali dideklarasikan di Sofia, Bulgaria, pada 28 September 2002. Di Indonesia, Hari
Hak untuk Tahu Sedunia mulai diperingati sejak 2011.
Sejak tahun 2002, peringatan Hari Hak Untuk Tahu berkembang dan lebih variatif. Kini lebih
dari 60 LSM dan Komisi Informasi di lebih dari 40 negara di dunia merayakannya.
Dengan peringatan Hari Hak untuk Tahu, nilai-nilai yang selalu disosialisasikan adalah:
1. Akses informasi merupakan hak setiap orang;
2. Informasi yang dirahasiakan adalah pengecualian.
3. Hak untuk tahu diaplikasikan di semua lembaga publik.
Page 4
H a l . 4 | 15
4. Permohonan informasi dibuat sederhana, cepat dan gratis.
5. Pejabat pemerintah bertugas membantu pemohon informasi.
6. Setiap penolakan atas permohonan informasi harus berdasarkan alasan yang benar.
7. Kepentingan publik bisa menjadi preseden untuk membuka informasi rahasia; setiap
orang memiliki hak untuk mengajukan keberatan atas putusan penolakan.
8. Badan publik harus mempublikasikan secara proaktif informasi tentang tugas pokok
mereka.
9. Hak atas akses informasi ini harus dijamin oleh sebuah badan independen, di
Indonesia melalui Komisi Informasi.
Amanat Nawa Cita: Penuhi Hak Untuk Tahu
Sejarah keterbukaan informasi publik di Indonesia dimulai dari reformasi politik 1998.
Ketika itu seluruh elemen masyarakat menuntut pemerintah lebih transparan dan
melibatkan warga dalam pengambilan kebijakan, perencanaan dan pengawasan
pembangunan.
Dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, keterbukaan informasi
publik juga menjadi salah satu agenda penting pemerintah dalam Nawa Cita. Hal itu tertuang
dalam agenda yang menyebutkan bahwa “Kami (Jokowi-JK) akan membuat pemerintah
tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya.”
Melalui keterbukaan informasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara akan mampu
mendorong partisipasi rakyat dalam pembangunan. Hanya dengan pemerintahan yang
terbuka maka akan terbangun legitimasi dan kepercayaan publik.
Dalam rangka menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani serta berkaitan dengan Keterbukaan Informasi Publik, maka B2TKE BPPT merasa
perlu melakukan monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik guna menciptakan
ketertiban dan keteraturan dalam rangka pemberian layanan informasi kepada masyarakat.
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik ini adalah:
Page 5
H a l . 5 | 15
a. Untuk mengetahui proses, perkembangan dan kemajuan atas kebijakan
keterbukaan informasi publik yang dilaksanakan oleh B2TKE selama ini,
b. Sebagai bahan masukan untuk menindaklanjuti permasalahan dan
hambatan kebijakan keterbukaan informasi publik yang dilaksanakan oleh
B2TKE BPPT,
c. Sebagai bentuk evaluasi untuk acuan pelaksanaan sistem keterbukaan
informasi publik di lingkungan B2TKE BPPT.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi penerapan kebijakan
keterbukaan informasi publik yang dilaksanakan B2TKE BPPT adalah sebagai berikut:
a. Adanya keteraturan dalam penyampaian informasi dan dokumentasi
s e s u a i ketentuan dan kaidah yang berlaku.
b. Adanya informasi secara luas kepada pelanggan terkait aktivitas dan kegiatan
yang dilakukan oleh B2TKE BPPT
c. Adanya tindakan perbaikan yang cepat untuk pelaksanaan keterbukaan informasi
publik jika terlihat ada kekurangan atau kesalahan
Page 6
H a l . 6 | 15
II. INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI YANG TERPUBLIKASI
Gambar 1. Infografis Keterbukaan Informasi Publik
Menurut UU No. 14 tahun 2018, terdapat dua kategori informasi publik, yakni terbuka dan
dikecualikan. Untuk informasi yang bersifat terbuka, dapat diumumkan secara berkala,
serta merta, tersedia setiap saat dan diberikan berdasarkan permintaan.
Adapun penyampaian informasi publik yang dilakukan di B2TKE adalah sebagai berikut:
2.1. Informasi Publik Yang Diumumkan Setiap Saat
Informasi publik yang tersedia setiap saat adalah informasi publik yang wajib disediakan
dan diumumkan setiap saat. Kriteria informasi ini dapat diakses pada website B2TKE
melalui tautan berikut ini http://b2tke.bppt.go.id/index.php/id/informasi-publik/setiap-saat
Page 7
H a l . 7 | 15
Gambar 2. Daftar informasi publik yang diumumkan setiap saat
2.2. Informasi Publik Yang Diumumkan Secara Berkala
Informasi publik yang diumumkan secara berkala adalah informasi publik yang wajib
disediakan dan diumumkan secara berkala. Daftar informasi sesuai kategori ini dapat
diakses pada website B2TKE melalui tautan berikut ini
http://b2tke.bppt.go.id/index.php/id/informasi-publik/berkala
Page 8
H a l . 8 | 15
Gambar 3. Daftar informasi publik yang diumumkan secara berkala
Selain daftar informasi di atas, kegiatan yang dilakukan oleh B2TKE juga ditayangkan
melalui:
a. Halaman Utama website B2TKE(http://b2tke.bppt.go.id/index.php/id/)
Gambar 4. Informasi kegiatan B2TKE pada Halaman Utama Website B2TKE
Page 9
H a l . 9 | 15
b. Media Sosial B2TKE
Pada era digital, informasi tidak hanya dapat disampaikan melalui website namun
juga dapat disampaikan melalui media sosial. Facebook, twitter, dan Instagram
dimana media sosial yang saat ini banyak digunakan untuk bertukar informasi.
Sampai saat ini penyebaran informasi melalui media sosial dirasa cukup efektif,
karena akses terhadap media sosial dapat dijangkau melalui gadget masing-
masing.
(i) Twitter: https://twitter.com/b2_tke
Gambar 5. Informasi kegiatan B2TKE pada Twitter
Tercatat sebanyak 169 publikasi selama TA 2019 pada twitter B2TKE
Gambar 6. Grafik publikasi kegiatan via twitter B2TKE TA 2019
Page 10
H a l . 10 | 15
(ii) Instagram: https://www.instagram.com/b2tke.bppt/
Gambar 7. Informasi kegiatan B2TKE pada Instagram
Tercatat sebanyak 41 publikasi selama TA 2019 pada Instagram B2TKE
Gambar 8. Grafik publikasi kegiatan via instagram B2TKE TA 2019
(iii) Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100015202592861
Gambar 9. Informasi kegiatan B2TKE pada Facebook
Page 11
H a l . 11 | 15
Tercatat sebanyak 27 publikasi selama TA 2019 pada Facebook B2TKE
Gambar 10. Grafik publikasi kegiatan via facebook B2TKE TA 2019
2.3. Informasi Publik yang Diumumkan Secara Serta Merta
Informasi publik yang diumumkan secara serta merta adalah informasi yang dapat
mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum, seperti: informasi tentang
bencana alam. Dalam hal ini, B2TKE belum memiliki informasi publik pada kategori ini.
2.4. Informasi Publik yang Diumumkan Berdasarkan Permintaan
Prosedur permintaan informasi publik di B2TKE dapat dilakukan sesuai alur yang
ditayangkan pada http://b2tke.bppt.go.id/index.php/id/informasi-publik
Gambar 11. Prosedur mengajukan permohonan informasi publik
Page 12
H a l . 12 | 15
III. CAPAIAN B2TKE DALAM PELAYANAN PUBLIK
Gambar 12. Hasil penilaian kepatuhan terhadap standar pelayanan publik
Sejak TA 2015, Ombudsman RI melakukan penilaian terhadap Pelayanan Publik di B2TKE
berdasarkan UU No. 25 tahun 2009.
Ketersedianan Informasi Publik yang disajikan pada website B2TKE juga menjadi salah satu
pengungkit nilai kepatuhan terhadap standard pelayanan publik
Page 13
H a l . 13 | 15
IV. HAL YANG PERLU DITINGKATKAN
Dinamika informasi publik yang dimiliki oleh B2TKE, menuntut kreativitas dan keaktifan
Pelaksana PPID untuk senantiasa melakukan pemutakhiran data. Konsistensi dan
komitmen dari tim (baik penyedia maupun penyaji informasi) sangat mempengaruhi
kualitas serta kesinambungan ketersediaan informasi publik milik B2TKE.
Selain itu, sebagai Instansi Pemerintah yang berkewajiban mempertanggungjawabkan
seluruh aktivitas yang dilaksanakan, B2TKE juga harus senantiasa menyampaikan
pelaksanaan kegiatan sebagai salah satu bentuk tanggungjawab kepada masyarakat
sebagai salah satu pemangku kepentingan.
Kualitas dan kuantitas dari informasi yang diberikan, tentunya menuntut keterampilan dari
penyaji informasi, agar informasi yang diberikan dapat tersampaikan dan dicerna dengan
baik.
Page 14
H a l . 14 | 15
V. RENCANA TINDAKLANJUT
Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas
kegiatan keterbukaan informasi publik antara lain:
a. Melakukan review terhadap pedoman umum dan prosedur standar terkait
keterbukaan informasi publik agar dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
saat ini.
b. Melakukan monitoring secara periodik terkait progress pelaksanaan kegiatan
keterbukaan informasi publik di B2TKE.
c. Memberikan bekal keterampilan pada personil yang ditugaskan melalui pelatihan,
workshop dan upaya peningkatan kapabilitas yang mungkin untuk dilakukan.
d. Serta upaya lain yang dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
kegiatan.
Page 15
H a l . 15 | 15
VI. PENUTUP
Semoga dengan adanya laporan evaluasi Tahun 2019 ini dapat memotivasi Tim Pelaksana
Kegiatan dan seluruh Pegawai B2TKE dalam memberikan informasi publik yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan di B2TKE melalui berbagai media yang tersedia.
Laporan monitoring dan evaluasi ini dimaksudkan agar segala publikasi kegiatan B2TKE
BPPT dapat terpublikasi sesuai ketentuan, sehingga masyarakat dapat mengakses
informasi tersebut seluas – luasnya dan sebenar-benarnya.
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan
pelaksanaan kegiatan keterbukaan informasi publik di B2TKE BPPT.