MODULUS YOUNG(M.1)
I. TUJUAN DAN OBYEK PERCOBAANAdapun tujuan praktikum ini, yaitu
:
Untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, dan
kuningan. Untuk menentukan Modulus Young suatu bahan yaitu besi,
kayu, dan kuningan. Untuk menyelesaikan soal-soal sehubungan dengan
penerapan Modulus Young.Obyek percobaan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah batang besi, kayu, dan kuningan.II. TINJAUAN
TEORI2.1 Modulus Young
Modulus Young adalah perbandingan antara tegangan dan regangan.
Modulus Young sering juga disebut sebagai modulus elastisitas atau
modulus perenggangan. Modulus Young adalah penyerongan dari kurva
tegangan dan regangan. Kurva tegangan dan regangan sering kali
tidak berbentuk garis lurus, yang menandakan bahwa terjadinya
perubahan pada besar regangan dari suatu benda. Berikut ini adalah
contoh kurva yang menunjukkan Modulus Young :
Material yang kaku, seperti besi, memiliki modulus young yang
besar. Umumnya Fiber juga memiliki modulus young yang besar dan
memiliki nilai elastomer yang kecil. Modulus Young dapat juga
dituliskan sebagai berikut :
Jika ada benda yang bersifat elastis dengan panjang tertentu
kemudian ditarik dengan gaya tertentu yang mengakibatkan
pertambahan panjang benda tersebut maka berlaku hubungan :
Dimana :
L0= Panjang mula-mula (m)d = Diameter lingkaran (m)L =
Pertambahan panjang (m) r = Jari-jari lingkaran (m) A = Luas
penampang (m2)2.1.1 Tegangan (Stress)
Tegangan merupakan gaya per unit luas dari material yang
menerima gaya tersebut.
Dimana :F= Gaya (N) A= Luas Penampang (m2)Unit dari tegangan
adalah sama dengan tekanan yang dialami oleh suatu material. Kita
dapat menggunakan Pascal (Pa) untuk menguraikannya sebagai unit
dari tegangan. Dalam literatur polimer, tegangan sering kali
ditampilkan dalam satuan Psi (Pounds per square inch) dimana 1 Mpa
= 145 Psi.
2.1.2 Regangan (Strain)Regangan adalah merupakan ukuran
perubahan dari panjang dari suatu material. Ketegangan biasanya
ditampilkan dengan dua cara : Elongation
Extension Ratio
Dimana :L0= Panjang mula-mula (m)L= Panjang akhir (m)
Pada kurva dapat dilihat bahwa, tegangan yang ditampilkan dengan
elongation. Kurva stress dan strain merupakan ukuran dengan alat
yang digunakan dalam percobaan tegangan benda. Dapat dilihat bahwa
pada saat terjadi perpanjangan regangan pada material, maka akan
terjadi patahnya material. Bila gaya diberikan pada balok tersebut
memberikan tegangan tarik, maka balok tersebut juga mengalami
perubahan bentuk yang disebut regangan.
Lo
(L
F
F
L
Regangan tarik = Dimana :L0 = Panjang mula-mula (m)
L= Panjang akhir (m)
L= Pertambahan panjang (m)Regangan tekan dapat didefinisikan
dengan cara sama, dengan (L sebagai pengurangan panjang. Terjadinya
regangan dikarenakan tekanan hidrostatis disebut regangan volume
:
Dimana :V= Volume benda (m3)
V= Pertambahan volume benda (m3)
2.2 Elastisitas dan PlastisitasHubungan antara setiap jenis
tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannnya
dalam cabang fisika yang disebut teori elastisitas pada ilmu
kekuatan bahan di bidang engineering. Apabila suatu jenis tegangan
dilukiskan grafiknya terhadap regangannya, ternyata bahwa diagram
tegangan dan regangan yang kita peroleh berbeda-beda bentuknya
menurut jenis bahannya. Dua bahan yang termasuk jenis bahan yang
sangat penting dalam ilmu dan teknologi dewasa ini ialah logam dan
karet yang divulkanisir.
Di bagian awal kurva (sampai regangan yang kurang dari 1%),
tegangan dan regangan adalah proporsional sampai titik a (batas
proporsionalnya) tercapai. Hubungan proporsional antara tegangan
dan regangan dalam daerah ini disebut Hukum Hooke. Mulai a sampai b
tegangan dan regangan tidak proporsional, tetapi walaupun demikian,
bila beban ditiadakan di sembarang titik antara 0 dan b, kurva akan
menelusuri jejaknya kembali dan bahan yang bersangkutan akan
kembali kepada panjang awalnya. Maka dikatakanlah bahwa dalam
daerah 0 dan b, bahan itu elastis atau memperlihatkan sifat elastis
dan titik b dinamakan batas elastis.
Nilai Modulus Young hanya bergantung pada jenis benda, tidak
tergantung pada ukuran atau bentuk benda. Adapun Modulus Young
benda yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :Tabel 2.2.1 Nilai
Modulus Young Pada Beberapa Benda
No.Jenis BendaModulus Young ( E )
(N/m2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.Aluminium
Baja
Besi
Beton
Nikel
Tembaga
Besi tuang
Kuningan
Granit7,0 x 101020 x 101021 x 10102,3 x 101021 x 101011 x 101010
x 101010 x 10104,5 x 1010
2.3 Hukum Hooke
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari
sebuah benda. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan
berbanding lurus dengan jarak pergerakan benda dari posisi
normalnya. Robert Hooke pada tahun 1676, mengusulkan suatu hukum
fisika menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastik yang
dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke, pertambahan panjang
berbanding lurus dengan gaya yang diberikan pada benda. Besar gaya
pemulih F berbanding lurus dengan simpangan x dari benda yang
direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang
ketika x = 0).
Secara matematis, Hukum Hooke dapat ditulis sebagai berikut :F =
- k x Dimana :F= Gaya yang bekerja (N)k = Konstanta gaya (N/m)x=
Pertambahan panjang (m)
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai
arah yang berlawanan dengan simpangan x. Ketika benda ditarik ke
kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan
arah). Sebaliknya jika benda ditekan, x berarah ke kiri (negatif),
sedangkan gaya F bekerja ke kanan. Pernyataan ini dikemukakan oleh
Robert Hooke yaitu, jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis
benda, pertambahan panjang benda berbanding lurus (sebanding)
dengan gaya tariknya.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Dua batang penyangga bahan2. Cermin skala
3. Beban digantung dengan jarum penunjuk
4. Beban pemberat :a. 1 kg, 5 buah, satu dengan kail dan kawat
penunjuk
b. 0,5 kg, 4 buah, satu dengan kail dan kawat penunjuk
c. 50 gr, 4 buah, satu dengan kail dan kawat penunjuk
5. Jangka sorong
6. Batang kayu, besi, dan kuningan masing-masing satu batang7.
Kertas Milimeter BlockIV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Jarak antara ujung-ujung kedua penyangga diukur sebagai
L.
2. Batang diletakkan di atas penyangga dengan beban digantung di
tengah-tengah.
3. Diperiksakan dahulu kepada pembimbing.
4. Beban ditimbang berturut-turut secara teratur masing-masing
:
a. 1 kg untuk batang besi sampai 5 kg.
b. 0,5 kg untuk batang kuningan sampai 2 kg.
c. 50 gram untuk batang kayu sampai 200 gram.
5. Setelah dicapai beban maksimum, beban dikurangi satu persatu
dan dicatat kedudukan kawat penunjuk.V. HASIL PENGAMATAN5.1
Pengukuran jarak antara kedua ujung penyangga (L)Tabel 5.1
Pengukuran jarak kedua penyangga No.Pengukuran Ke -Hasil Pengukuran
(cm)
1.I98
2.II98
3.III98
4.IV98
5.V98
5.2 Hasil Pengamatan Besi
L0 besi
= 100 cm = 1 m
d besi
= 1 cm = 0,01 mTabel 5.2.1 saat penambahan beban pada batang
besi
Massa/Beban (kg)Ukuran Panjang Saat Beban Ditambahkan (mm)L
IIIIIIIVV
11111151
21,41,41,31,41,46,91.38
31,81,71,81,71,78,71,74
42221,929,91,98
52,42,42,42,42,4122,4
Tabel 5.2.2 saat pengurangan beban pada batang besiMassa/Beban
(kg)Ukuran Panjang Saat Beban Dikurangkan (mm)L
IIIIIIIVV
11,61,61,61,61,57,91,58
21,41,31,21,21,26,31,26
31,31,31,11,21,161,2
41111151
50,80,80,70,70,73,70,74
5.3 Hasil Pengamatan Kayu
L0 kayu
= 100 cm = 1 m
Lebar kayu = 2 cm = 0,02 m
Tinggi kayu = 1 cm = 0,01 mTabel 5.3.1 saat penambahan beban
pada kayuMassa/Beban (gram)Ukuran Panjang Saat Beban Ditambahkan
(mm)L
IIIIIIIVV
501,41,2111,25,81,16
1001,41,31,21,21,46,51,3
1501,41,41,21,31,46,71,34
2001,61,41,61,41,27,21,44
Tabel 5.3.2 saat pengurangan beban pada kayuMassa/Beban
(gram)Ukuran Panjang Saat BebanDikurangkan (mm)L
IIIIIIIVV
501,41,21,41,21,36,51,3
1001,41,21,41,21,26,41,28
15010,8110,84,60,92
2000,80,60,80,60,63,40,68
5.4 Hasil Pengamatan Kuningan
L0 kuningan = 151 cm = 1,51 m
d kuningan
= 1 cm = 0,01 mTabel 5.4.1 saat penambahan beban pada
kuningan
Massa/Beban (kg)Ukuran Panjang Saat Beban Ditambahkan (mm)L
IIIIIIIVV
13,23,82,82,62,6153
23,43,83,83,8418,83,76
34,44,54,64,44,622,54,5
44,84,74,84,8524,14,82
5 66,26,26,4630,86,16
Tabel 5.4.2 saat pengurangan beban pada kuningan
Massa/Beban (kg)Ukuran Panjang Saat BebanDikurangkan (mm)L
IIIIIIIVV
15,25,45,45,55,426,95,38
25,24,84,84,64,824,24,84
34,44,64,24,4421,64,32
43,63,23,43,63,617,43,48
53,23,22,82,62,2142,8
VI. ANALISA / PENGOLAHAN DATA6.1 Ralat
a. Modulus Young pada Besi Penambahan panjang pada batang
besiY
Y -
1,27x 1082,11 x 108-0,84 x 1080,7056 x 1016
1,85x1082,11 x 108-0,26 x 1080,0676 x 1016
2,2 x 1082,11 x 1080,09 x 1080,0081 x 1016
2,57 x 1082,11 x 1080,47 x 1080,2209 x 1016
2,65 x 1082,11 x 1080,54 x 1080,2916 x 1016
= 1,2938 x 1016
Ralat nisbi
Ralat Kebenaran = 100% - 11,8% = 88,2%
Pengurangan panjang pada batang besi
Y
Y -
0,806 x1083,93 x 108-3,12 x 1089,7344 x 1016
2,00 x1083,93 x 108-1,93 x 1083,7294 x 1016
3,18 x1083,93 x 108-0,75 x 1080,5625 x 1016
5,09 x1083,93 x 1081,16 x 1081,3456 x 1016
8,62 x1083,93 x 1084,69 x 10821,9961 x 1016
= 37,368 x 1016
Ralat nisbi
Ralat Kebenaran = 100% - 35% = 65 %
b. Modulus Young pada Kuningan
Panambahan panjang pada batang kuninganY
Y -
0,67 x1081,23 x 108-0,56 x 1080,3136 x 1016
1,02 x1081,23 x 108-0,21 x 1080,0441 x 1016
1,28 x1081,23 x 1080,05 x 1080,0025 x 1016
1,59 x1081,23 x 1080,36 x 1080,1296 x 1016
1,6 x1081,23 x 1080,37 x 1080,1369 x 1016
= 0,6267 x 1016
N/m2
Ralat nisbi
Ralat Kebenaran = 100% - 14,4% = 85,6 % Pengurangan panjang pada
batang kuninganY
Y -
0,36 x1081,12 x 108-0,76 x 1080,5776 x 1016
0,79 x1081,12 x 108-0,33 x 1080,1089 x 1016
1,28 x1081,12 x 1080,16 x 1080,0256 x 1016
1,59 x1081,12 x 1080,47 x 1080,2209 x 1016
1,6 x1081,12 x 1080,46 x 1080,2116 x 1016
= 1,1446 x 1016
Ralat nisbi
Ralat Kebenaran = 100% - 21% = 79%c. Modulus Young pada Kayu
Penambahan panjang pada batang kayuY
Y -
0,71x 1051,55 x 105-0,84 x 1050,7056 x 1010
1,3 x1051,55 x 105-0,25 x 1050,0625 x 1010
1,9x1051,55 x 1050,35 x 1050,1225 x 1010
2,3 x1051,55 x 1050,75 x 1050,5625x 1010
= 1,4531 x 1010
Ralat nisbi
Ralat Kebenaran = 100% - 22% = 78%
Pengurangan panjang pada batang kayu
Y
Y -
4,9x1052,4x 1052,5 x 1056,25 x 1010
2,7x1052,4x 1050,3 x 1050,09 x 1010
1,3x1052,4x 105-1,1 x 1051,21 x 1010
0,6x1052,4x 105-1,8 x 1053,24 x 1010
= 10,79x 1010
Ralat nisbi =
Ralat Kebenaran = 100% - 39% = 61%
6.2 Perhitungan
1. Perhitungan data untuk batang besia. Untuk beban 1 kg
Diketahui:
= 100 cm = 1 m
F0 = QUOTE 1 kg . 10 = 10 N
A =
= QUOTE . 3,14. (0,01)2 = 0,0000785 m2 = 7,85 x 10-5 m2
= 1 mm = 1 x 10-3 m QUOTE
Ditanya
: Y = ........ ?
Jawab
:Y=
=
= 1,27 x 108
Dengan melakukan cara yang sama pada data seterusnya, maka
diperoleh hasil sebagai berikut : Penambahan beban pada batang
besiMassa (kg)F (N)A (m2)(m)(m)Y
1100,000078510,0011,27 x 108
2200,000078510,001381,85 x 108
3300,000078510,001742,2 x 108
4400,000078510,001982,57 x 108
5500,000078510,00242,65 x 108
Pengurangan beban pada batang besi
Massa (kg)F (N)A (m2)(m)(m)Y
1100,000078510,001580,806 x108
2200,000078510,001262,00 x108
3300,000078510,00123,18 x108
4400,000078510,0015,09 x108
5500,000078510,000748,62 x108
2. Perhitungan data untuk batang kuningan
a. Untuk beban 1 kg
Diketahui:
= 1,51 m
F0 = QUOTE 1 kg . 10 = 10 N
A
=
= . 3,14. (0,01)2 = 0,0000785 m2 = 0,003 m QUOTE
Ditanya
: Y = .......... ?
Jawab
: Y=
=
= 0,64 x 108 Dengan melakukan cara yang sama pada data
seterusnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Penambahan beban
pada batang kuningan
Massa (kg)F (N)A (m2) (m)(m)Y
1100,00007850,0031,510,64 x 108
2200,00007850,003761,511,02 x 108
3300,00007850,00451,511,28 x 108
4400,00007850,004821,511,59 x 108
5500,00007850,006161,511,56 x 108
Pengurangan beban pada batang kuninganMassa (kg)F (N)A (m2)
(m)(m)Y
1100,00007850,005381,516,9 x 108
2200,00007850,004841,511,11 x 108
3300,00007850,004321,511,28 x 108
4400,00007850,003481,511,59 x 108
5500,00007850,00281,511,79 x 108
3. Perhitungan untuk batang kayu
Diketahui:
= 100 cm = 1 m
= 0,00116 m
m = 50 gram = 0,05 kg
g = 10 m/s2
p = 100 cm = 1 m
l = 2 cm = 0,02 m
t = 1 cm = 0,01 m QUOTE
a. Untuk beban 0,05 kg
Diketahui :
= 100 cm = 1 m
F0 = QUOTE 0,05 kg . 10 = 0,5 N QUOTE
A
= 2 (p x l) + 2 (p x t) + 2 (l x t)
= 2 (1 x 0,02) + 2 (1 x 0,01) + 2 (0,02 x 0,01)
= 0,0604
= 1,16 m QUOTE m = 0,00116 m
Ditanya
: Y = ......... ?
Jawab:
Y=
=
= 0,71 x 105
Dengan melakukan cara yang sama pada data seterusnya, maka
diperoleh hasil sebagai berikut : Penambahan beban pada batang
kayuMassa (kg)F (N)A (m2) (m)(m)Y
0,050,50,06040,0011610,71 x 105
0,110,06040,001311,3 x 105
0,151,50,06040,0013411,9 x 105
0,220,06040,0014412,3 x 105
Pengurangan beban pada batang kayu
Massa (kg)F (N)A (m2) (m)(m)Y
0,050,50,06040,0011610,6 x 105
0,110,06040,001311,3 x 105
0,151,50,06040,0013412,7 x 105
0,220,06040,0014414,9 x 105
VII. PEMBAHASAN
Modulus Young adalah perbandingan antara tegangan dan regangan.
Modulus Young sering juga disebut sebagai modulus elastisitas atau
modulus perenggangan. Pada percobaan Modulus Young ini bertujuan
untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, dan kuningan.
Adanya elastisitas benda maka berhubungan dengan hukum Hooke. Hukum
Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah benda.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus
dengan jarak pergerakan benda dari posisi normalnya. Percobaan ini
dilakukan tiga kali percobaan dengan jenis beban yang berbeda,
yaitu pada besi, kuningan dan kayu. Sebelum ketiga benda tersebut
diujicobakan, karakteristik masing-masing benda diukur dahulu. Pada
batang besi diperoleh panjang awal sepanjang 1 m dan diameternya
0,01 m. Kemudian pada batang kuningan, dapat diukur panjangnya
yaitu 1,51 m dan diameternya 0,01 m. Batang kayu setelah diukur,
didapatkan panjang awal kayu sepanjang 1 m, lebarnya 0,02 m serta
tinggi 0,01 m. Masing-masing benda tersebut dilakukan percobaan
dengan diberikan massa beban yang berbeda. Pertama yaitu pada besi
dengan beban 1 kg sampai 5 kg dikaitkan pada batang besi yang
kemudian diamati titik pertambahan panjangnya sebanyak lima kali
pada masing-masing beban. Kedua yaitu pada batang kuningan dengan
beban 1 kg sampai 5 kg, dimana percobaan ini dilakukan sebanyak
lima kali dengan masing-masing percobaan diamati titik pertambahan
panjangnya sebanyak lima kali. Ketiga yaitu pada batang kayu
dilakukan lima kali percobaan dengan massa beban 0,05 kg sampai 0,2
kg yang diamati titik penambahan panjangnya masing-masing sebanyak
lima kali. Sehingga diperoleh data hasil pengamatan pada batang
besi dengan rata-rata penambahan panjang pada percobaan pertama
sepanjang 1 x 10-3 m, percobaan kedua 1,38 x 10-3 m, percobaan
ketiga 1,74 x 10-3 m, percobaan keempat 1,98 x 10-3 m dan percobaan
kelima 2,4 x 10-3 m. Rata-rata dari pengurangan panjang pada batang
besi pada percobaan pertama 1,58 x 10-3 m, percobaan kedua 1,26 x
10-3 m, percobaan ketiga 1,2 x 10-3 m, percobaan keempat 1 x 10-3
m, dan percobaan kelima 0,74 x 10-3 m. Untuk batang kuningan
diperoleh rata-rata penambahan penjang yaitu pada percobaan pertama
penambahan sepanjang 3 x 10-3 m, percobaan kedua 3,76 x 10-3 m,
percobaan ketiga 4,5 x 10-3 m, percobaan keempat 4,82 x 10-3 m, dan
percobaan kelima 6,16 x 10-3 m. Rata-rata dari pengurangan panjang
pada batang kuningan pada percobaan pertama yaitu 5,38 x 10-3 m,
percobaan kedua 4,84 x 10-3 m, percobaan ketiga 4,32 x 10-3 m,
percobaan keempat 3,48 x 10-3 m, dan percobaan kelima 2,8 x 10-3
m.
Kemudian untuk percobaan pada batang kayu didapatkan data
rata-rata penambahan panjang kayu yaitu percobaan pertama
penambahan sepanjang 1,16 x 10-3 m, percobaan kedua 1,3 x 10-3 m,
percobaan ketiga 1,34 x 10-3 m, dan percobaan keempat 1,44 x 10-3
m. Rata-rata dari pengurangan panjang pada batang kuningan pada
percobaan pertama yaitu 1,3 x 10-3 m, percobaan kedua 1,28 x 10-3
m, percobaan ketiga 0,92 x 10-3 m, dan percobaan keempat 0,68 x
10-3 m.Dari data hasil pengamatan tersebut lalu dianalisis untuk
menghitung Modulus Young. Kemudian diperoleh hasil pada percobaan
pada batang besi Modulus Young sebesar 2,11 x 108 N/m2, pengurangan
panjang nya yaitu 3,93 x 108 N/m2. Rata-rata Modulus Young pada
pertambahan panjang batang kuningan yaitu 1,23 x 108 N/m2,
rata-rata pengurangan panjang pada batang kuningan yaitu 1,12 x
108N/m2. Kemudian rata-rata Modulus Young pada pengurangan panjang
batang kayu yaitu 1,55 x 105 N/m2 , rata-rata Modulus Young pada
penguranga panjang batang kayu yaitu 2,4x 105 N/m2.
Dari perhitungan yang dilakukan, kemudian dihitung ralat
keraguannya. Untuk masing-masing percobaan, ralat yang dilakukan
hanya pada Modulus Young yang diperoleh. Ralat keraguan Modulus
Young pada pertambahan panjang batang besi diperoleh ralat nisbi
11,8% dengan ralat kebenaran sebesar 88,2% sedangkan pengurangan
panjang diperoleh ralat nisbi 35% dengan ralat kebenaran 65%.
Batang kuningan pada pertambahan panjangnya juga dihitung ralat
keraguannya sehingga didapatkan ralat nisbi sebesar 14,4% dengan
ralat kebenaran 85,6% sedangkan pada pengurangan panjang diperoleh
ralat nisbi 21% dengan ralat kebenaran 79%. Terakhir yaitu pada
pertambahan panjang batang kayu diperoleh ralat nisbi dengan
persentase 22% dengan ralat kebenaran 78% sedangkan pengurangan
panjang diperoleh ralat nisbi 39% dengan ralat kebenaran 61%. Dari
beberapa perhitungan ralat keraguan yang dikerjakan, dapat
diperoleh kebenaran percobaan yang persentasenya paling sedikit ada
pada percobaan ketiga yaitu pada pengurangan panjang batang kayu
diperoleh ralat kebenaran dengan 61%. Sedangkan persentase
kebenaran percobaan yang terbesar yaitu pada ralat pertambahan
panjang batang besi pada percobaan pertama sebesar 88,2%.
Pada percobaan kali ini, digunakan gantungan beban dan cermin
skala untuk mengetahui pertambahan panjang dari gantungan beban
apabila ditambahkan beban satu per satu dengan berat yang sama
sampai mencapai suatu gaya maksimum. Sebuah gaya tarik yang bekerja
pada gantungan beban menyebabkan gantungan beban bertambah panjang
dan akan segera kembali ke bentuk semula, jika gaya tarik tersebut
dihilangkan, namun jika gaya yang diberikan melampaui gaya maksimum
tersebut gantungan beban akan kehilangan sifat elastisnya. Dengan
menganalisis nilai ralat, adapun kekeliruan yang diperoleh dapat
disebabkan oleh ketidaktepatan menempatkan penggaris yang
seharusnya sejajar dengan mata atau posisi saat diukur yang kurang
seimbang. Kesulitan didapatkan saat pengukuran diameter batang besi
dan kayu dengan jangka sorong sehingga dapat menyebabkan
kekeliruan. Serta kurang tepatnya memberikan tanda pertambahan
panjang benda yang diujicobakan. Semua hal itu sangat menentukan
kebenaran dalam percobaan yang dilakukan. Karena sesuai dengan
Hukum Hooke yang menyatakan, jika gaya semakin diperbesar, obyek
akan terus bertambah panjang dan akhirnya putusVIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Modulus Young berbanding lurus dengan gaya yang diberikan dan
perubahan kedudukan kawat penunjuk. Berbanding terbalik dengan luas
penampang dan panjang batang.
2. Sifat suatu benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut
benda elastis, sedangkan sifat suatu benda yang tidak dapat kembali
ke bentuk semula disebut benda plastis.
3. Bila gaya yang diberikan pada suatu benda elastis melebihi
batas keelastisitasannya, maka benda tersebut akan berubah bentuk
secara permanen. 4. Elastisitas adalah salah satu hal yang
berhubungan dengan perubahan bentuk suatu benda bila dipengaruhi
gaya luar.
5. Tegangan didefinisikan sebagai perbandingan gaya P terhadap
luas A. Tegangan dapat dibedakan menjadi tegangan tarik, tegangan
normal, tegangan tekan, dan tegangan tangensial.
6. Regangan ialah perubahan relatif dari ukuran-ukuran panjang
atau bentuk, karena mengalami tegangan.
7. Modulus Young mempunyai satuan yang sama dengan satuan
tegangan yaitu N/m atau Pa.
8. Pada percobaan ini yang paling elastis yaitu batang besi dari
pada batang kuningan dan batang kayu. Modulus Young kayu pada massa
1 kg yaitu 1,27x 108 N/m2, pada massa 2 kg yaitu 1,85x108 N/m2,
pada massa 3 kg yaitu 2,2 x 108 N/m2, pada massa 4 kg yaitu 2,57 x
108 N/m2, pada massa 5 kg yaitu 2,65 x 108 N/m2.DAFTAR PUSTAKA
Alijar, M.T. 2009. Fisika Dasar (Elastisitas). Jakarta:
ErlanggaGiancoli, C. D. 2000. Physics for Scientist and Engineers.
New Jersey: Prentice Hall FosterIndrajit, Dudi. 2011. Mudah dan
Aktif Belajar Fisika. Bandung: PT Grafindo Media PratamaKanginan,
Marthen. 1997. Seribu Pena Fisika 1. Jakarta: Erlangga
Paramarta Alit, Drs., M.Si., Ida Bagus dan I Gede Cahya
Pradhana. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I. Bali: Jurusan
Fisika FMIPA Universitas UdayanaSears & Zemansky. 1998. Fisika
Universitas 1 Edisi Kedua. Bandung: BinaciptaSoedojo, Peter. 1999.
Fisika Dasar. Yogyakarta: YudhistiraSoemartojo. 1997. Fisika
Terpadu. Jakarta: ErlanggaSoetrisno. 1986. Fisika Dasar. Bandung:
ITBSutarjo. 1985. Kimia Fisika. Yogyakarta: Bina AksaraSutrisno.
1983. Fisika Dasar. Bandung: ITBSutrisno. 1997. Fisika Dasar
Mekanika. Bandung: ITBUtomo, Galih. 2009. Elastisitas dan Modulus
Young. Surabaya: GunungmasZemansky, Sears. 1983. Fisika untuk
Universitas 1. Bandung:
Binaciptahttp://teorikuliah.blogspot.com/2009/07/fisika-dasar-elastisitas.html
(diakses pada tanggal 7 Desember
2013)http://www.forumsains.com/fisika-smu/elastisitas-dan-modulus-young/.html
(diakses pada tanggal 7 Desember 2013)LAMPIRANGambar 2.1 Kurva
yang menunjukkan Modulus Young
Gambar 2.2 Pertambahan panjang suatu benda
Gambar 2.3 Benda yang mengalami Tegangan
Gambar 2.4 Benda yang mengalami Regangan
Gambar 2.5 Kurva Tegangan dan Regangan
Gambar 2.6 Perubahan bentuk balok akibat Regangan
Gambar 2.7 Sebuah diagram tegangan dan regangan suatu logam
kenyal yang mendapat tarikan
_1448344295.unknown
_1448345070.unknown
_1448345313.unknown
_1448345315.unknown
_1448345915.unknown
_1448345916.unknown
_1448345917.unknown
_1448345914.unknown
_1448345314.unknown
_1448345072.unknown
_1448345312.unknown
_1448345071.unknown
_1448344729.unknown
_1448344990.unknown
_1448344992.unknown
_1448345069.unknown
_1448344991.unknown
_1448344989.unknown
_1448344727.unknown
_1448344728.unknown
_1448344726.unknown
_1385489152.unknown
_1385489162.unknown
_1448299053.unknown
_1448344293.unknown
_1448344294.unknown
_1448344292.unknown
_1448288627.unknown
_1448291149.unknown
_1448290130.unknown
_1385489164.unknown
_1385489167.unknown
_1385489168.unknown
_1385489166.unknown
_1385489163.unknown
_1385489158.unknown
_1385489160.unknown
_1385489161.unknown
_1385489159.unknown
_1385489154.unknown
_1385489156.unknown
_1385489153.unknown
_1385489146.unknown
_1385489150.unknown
_1385489151.unknown
_1385489148.unknown
_1385481992.unknown
_1385489143.unknown
_1172050786.unknown
_1172050826.unknown