Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI O L E H NAMA : MIFTA NUR RAHMAT STAMBUK : F1C1 08 001 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011 U N I V E R S I T A S
15

Laporan mikrobiologi morfologi mikroba

Jul 06, 2015

Download

Education

Mifta Rahmat

RADIO SUNNAH

www.radiomuadz.com
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

O L E H

NAMA : MIFTA NUR RAHMAT

STAMBUK : F1C1 08 001

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

UN

IVERSITA

S

Page 2: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

I. JUDUL

Percobaan ini berjudul : Morfologi Mikroba

II. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri

III. PRINSIP DASAR

Menurut bentuk dan struktur selnya makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu

makhluk hidup bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu, makhluk ini tidak dapat terlihat

dengan mata kita, karena panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah atau daya lihat

yang sangat terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang

akan diamati dan pengamatan itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Salah

satu alat bantu yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang

tidak bisa dilihat dengan mata, terutama dalam bidang kedokteran dan biologi adalah mikroskop

dalam (bahasa latin mikro diartikan kecil sedangkan scopium berarti penglihatan). Mikroskop

sering digunakan untuk, meningkat kemampuan daya pisah atau lihat seseorang sehingga

memungkinkan dapat mengamati obyek yang sangat halus dan tidak dapat terlihat oleh mata

terbuka (Dwidjoseputro, 1994).

Bakteri adalah makhluk hidup yang kecil sehingga tidak bisa di lihat dengan mata

telanjang (tanpa bantuan alat pembesar). Begitu juga halnya dengan paramecium dan sebagainya

sehingga bantuan alat pembesar ini sangat diperlukan. Alat pembesar ini selain diperlukan untuk

melihat bakteri, alat pembesar juga sangat diperlukan untuk melihat isi dari sel pada makhluk

Page 3: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, untuk melihat jaringan yang ada di dalam tubuh

organisme, serta banyak lagi hal lainnya (Syamsuri, 2000).

Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif

didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Pada umumnya bakteri gram negatif lebih tahan

terhadap aktivitas antimikroba dibandingkan dengan bakteri gram positif. Perbedaan daya tahan

ini disebabkan karena perbedaan komponen penyusun dinding sel (Rahayu, 2000). Bakteri Gram

positif memiliki dinding sel yang terdiri dari 40 lapis rangka dasar murein, meliputi 30-70 %

berat kering dinding sel bakteri. Murein adalah senyawa yang tersusun dari N-asetil glukosamin

dan N-asetil asam muramat yang terikat oleh ikatan 1,4-β-glikosida. Senyawa lain penyusun

dinding sel gram positif adalah polisakarida yang terikat secara kovalen, dan asam teikoat yang

sangat spesifik. Sementara bakteri Gram negatif memiliki 1 lapis rangka dasar murein, dan hanya

meliputi + 10% dari berat kering dinding sel. Murein hanya mengandung diaminopemelat, dan

tidak mengandung lisin. Di luar rangka murein tersebut terdapat sejumlah besar lipoprotein,

lipopolisakarida, dan lipida jenis lain. Senyawa-senyawa ini merupakan 80 % penyusun dinding

sel. Asam teikoat tidak terdapat dalam dinding sel ini (Sumarsih, 2003).

Page 4: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

Bakteri merupakan makhluk hidup uniseluler (prokariotik) yang dapat bersifat patogen

(penyakit) dan non patogen bagi manusia. Bakteri pada umumnya hidup secara berkoloni, ciri-

ciri koloni bakteri adalah sebagai berikut:

Murein

Bakteri gram negatif Pseudomonas

aeruginosa berbentuk batang

berwarna merah muda

Bakteri gram-positif Bacillus

anthracis (batang ungu) pada

cairan serebrospinal. Sel yang lain

adalah sel darah putih.

Page 5: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

Beberapa bakteri sulit diwarnai dengan zat warna basa. Tapi mudah dilihat dengan pewarnaan

negatif. Zat warna tidak akan mewarnai sel melainkan mewarnai lingkungan sekitarnya, sehingga

sel tampak transparan dengan latar belakang hitam. Pewarnaan diferensial yang sangat berguna

dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan

penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya

lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel

bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan

gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis.

Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis

membran sel (Anonymous, 2008).

Page 6: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

- Mikroskop Cahaya

- Kaca Objek

- Pipet tetes

- Tabung Reaksi

- Ose Bulat

- Cawan Petri

2. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

- Sampel bakteri

- Larutan alkohol

- Larutan metilen blue

- Larutan Lugol

- Larutan kirstal Violet

V. CARA KERJA

1. Penyiapan Olesan

Kaca Objek

- Dibersihkan dengan sabun

- Dibilas dengan aquades

- Dibersihkan kembali dengan

kapas beralkohol 70%

- Diletakkan sespensi bakterti

dengan menggunakan kawat

ose dilakukan di dekat api

- Difiksasi kaca objek berulang-

ulang hingga terbentuk lapisan

putih tipis di atas kaca objek

(bakteri menempel)

Page 7: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

2. Uji Pewarnaan Sederhana

3. Uji Pewarnaan Gram

Olesan Siap Pakai

- Ditetesi dengan zat warna

metilen blue

- Dibiarkan selama 1 – 2 menit

- Dibilas dengan aquades

- Dikeringkan

- Ditetesi dengan imersi oil

- Diamati di bawah miokroskop

Olesan Siap Pakai

Hasil Pengamatan

- Ditetesi dengan zat warna

Gentian Violet

- Dibiarkan selama 3 menit

- Dibilas dengan aquades

- Dikeringkan

- Diteteskan Lugol

- Dibiarkan selama 1 menit

- Dibilas dengan aquades

- Diteteskan alkohol 195%

- Diratakan alkohol di

permukaan kaca objek

- Ditetesi dengan imersi oil

- Diamati di bawah miokroskop

Olesan Siap Pakai

Hasil Pengamatan

Page 8: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

VI. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Percobaan

a. Uji pewarnaan sederhana

Cara Kerja : Dampak/Hasil

Buat preparat ulas (smear) yang telah

difiksasi dari bakteri sampel

Sel bakteri tertempel pada permukaan

kaca (object glas)

Teteskan metilen blue sebagai pewarna

utama pada preparat, usahakan ulasan

terwarnai dan tunggu selama ± 1 menit

Metilen blue akan mewarnai seluruh

permukaan sel bakteri sampel

Cuci dengan akuades mengalir Keringkan preparat dengan kertas tissue

yang ditempelkan di sisi ulasan (jangan

sampai merusak ulasan) lalu biarkan

mengering di udara.

Hasil pewarnaan sederhana dilihat dari

mikroskop

b. Uji pewarnaan gram

Cara Kerja : Dampak/Hasil

Buat preparat ulas (smear) yang telah

difiksasi dari bakteri sampel

Sel bakteri tertempel pada permukaan

kaca (object glas)

Teteskan kristal violet sebagai

pewarna utama pada preparat,

usahakan ulasan terwarnai dan tunggu

selama ± 1 menit

Kristal ungu akan mewarnai seluruh

permukaan sel bakteri sampel

Cuci dengan akuades mengalir

Teteskan mordant (lugol,s iodine) lalu

tunggu ± 1 menit

Adanya lugol’s iodine menyebabkan

adanya ikatan CV dengan iodine yang

akan meningkatkan afinitas pengikatan

Page 9: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

zat warna oleh bakteri. Pada gram positif dapat terbentuk CV iodinribonukleat

pada dinding sel

Cuci dengan akuades mengalir

Beri larutan pemucat (ethanol 96%/

aseton) setetes demi setetes hingga

etanol yang jatuh berwarna jernih.

Jangan sampai terlalu banyak

(overdecolorize)

Penetesan etanol absolut menyebabkan

terbentuknya pori-pori pada gram negatif

yang memiliki banyak lapisan lemak

(lipid larut dalam etanol), sehingga

komplek CV-iodine akan lepas dari

permukaan sel gram negatif, sedangkan

pada gram positif CV-iodine tetap

menempel di dinding sel, sel gram

negatif menjadi bening

Cuci dengan akuades mengalir Keringkan preparat dengan kertas tissue

yang ditempelkan di sisi ulasan (jangan

sampai merusak ulasan) lalu biarkan

mengering di udara.

Hasil dari pewarnaan gram dilihat dari

mikrskop

Gram positif : Bacillus anthracis

(batang ungu)

2. Pembahasan

Dunia mikrobiologi sangat erat kaitannya dengan mikroba, atau dengan kata lain hewan

berukuran renik. Secara garis besar, mikroba terbagi atas lima golongan besar yaitu, bakteri,

jamur, kapang, virus dan mikro alga. Namun dalam percobaan kali ini, kami hanya menjadikan

bakteri sebagai bahan amatan. Bakteri merupakan makhluk hidup uniseluler (prokariotik) yang

dapat bersifat patogen (penyakit) dan non patogen bagi manusia. Bakteri pada umumnya hidup

secara berkoloni, ciri-ciri koloni bakteri adalah berbentuk circular, irregular, flat, raised, spindle,

filamentous, convex, umbonate dan rhizoid.

Page 10: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

Dalam percobaan ini, pengamatan morfologi bakteri hanya difokuskan pada pewarnaan bakteri

saja, sehingga bentuk-bentuk morfologi bakteri tidak akan dibahas lebih lanjut dalam laporan ini.

Sel bakteri dapat teramati dengan jelas jika digunakan mikroskop dengan perbesaran

100x10 yang ditambah minyak imersi. Jika dibuat preparat ulas tanpa pewarnaan, sel bakteri sulit

terlihat. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke

permukaan sel bakteri. Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga kontras

sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatkan.

Zat warna yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang

berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai muatan positif. Sebaliknya

pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan zat warna memiliki muatan negatif. Zat

warna basa lebih banyak digunakan karena muatan negatif banyak banyak ditemukan pada

permukaan sel. Contoh zat warna asam antara lain Crystal Violet, Methylene Blue, Safranin, Base

Fuchsin, Malachite Green dll. Sedangkan zat warna basa antara lain Eosin, Congo Red dll.

Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di atas object glass yang kemudian

difiksasi. Jangan menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat, tapi jika suspensi bakteri

terlalu encer, maka akan diperoleh kesulitan saat mencari bakteri dengan mikroskop. Fiksasi

bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan sel bakteri pada object glass tanpa merusak

struktur selnya.

Page 11: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

Beberapa bakteri sulit diwarnai dengan zat warna basa. Tapi mudah dilihat dengan

pewarnaan negatif (pewarnaan negatif tidak dilakukan). Zat warna tidak akan mewarnai sel

melainkan mewarnai lingkungan sekitarnya, sehingga sel tampak transparan dengan latar

belakang hitam. Pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam

laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi.

Anda Merasa Terbantu dengan Artikel ini???

Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di No:

ADMIN : 0852 417 82228

Radio Mu’adz : 0852 9933 1996

Page 12: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan

banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan

gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki

dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai

dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel.

Pewarnaan bakteri sederhana dilakukan dengan memberikan zat warna bersifat asam,

yaitu metilen blue pada kaca preparat yang telah difiksasi bakteri sampel. Umumnya zat warna

bersifat asam khususnya metilen blue memiliki muatan negatif yang sangat membantu dalam

mewarnai bakteri. Karena muatan negatif ini banyak terdapat pada permukaan sel bakteri,

sehingga zat warna yang diberikan gampang melekat di permukaan sel bakteri. Dari hasil

pengamatan di bawah mikroskop didapatkan hasil berupa penampakan bakteri berbentuk batang.

Pewarnaan gram dilakukan dengan memberi warna kristal violet pada kaca preparat yang

telah difiksasi bakteri sampel. Kemudian kaca preparat dicuci dengan mengalirkan akuades,

tujuannya adalah untuk menghilangkan sisa warna kristal violet yang tidak melekat pada bateri

sampel. Kemudian diteteskan mordant atau reagen lugol (iodin). Penambahan lugol

menyebabkan adanya ikatan CV dengan iodine yang akan meningkatkan afinitas pengikatan zat

warna oleh bakteri. Pada gram positif dapat terbentuk CV iodinribonukleat pada dinding sel.

Selanjutnya kaca preaparat dicuci dengan akuades kembali untuk menghilangkan pewarna

berlebih. Tahap selanjutnya adalah pemberian larutan pemucat (alkohol 96%) setetes demi

setetes hingga alkohol yang jatuh dari kaca preparat berwarna jernih. Tujuan dari pemberian

larutan pemucat ini adalah untuk membentuk pori-pori pada gram negatif yang memiliki banyak

lapisan lemak (lipid larut dalam etanol), sehingga komplek CV-iodine akan lepas dari permukaan

Page 13: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

sel gram negatif, sedangkan pada gram positif CV-iodine tetap menempel di dinding sel, sel gram

negatif menjadi bening. Tahap selanjutnya adalah penambahan larutan safranin dengan prosedur

yang sama dengan penambahan zat pewarnaan lainnya, namun penambahan ini tidak dilakukan

karena keterbatasan bahan yang ada di laboratorium. Penambahan ini bertujuan untuk

memberikan warna merah terhadap bakteri gram negatif dan berfungsi mengkontraskan warna.

Tahapan selanjutnya adalah mencuci preparat dengan akuades dan dikeringkan dengan kertas

tissu.

Fase yang paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang

mengakibatkan CV-iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol jangan sampai berlebih yang akan

menyebabkan overdecolorization sehingga sel gram positif tampak seperti gram negatif. Namun

juga jangan sampai terlalu sedikit dalam penetesan etanol (underdecolorization) yang tidak akan

melarutkan CV-iodine secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram positif.

Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak lebih

lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel menyerap warna utama

(CV), khususnya pada gram positif. Mungkin akan menampakkan gram variabel yaitu satu jenis

sel, sebagian berwarna ungu dan sebagian merah karena pengaruh umur. Walaupun ada beberapa

species yang memang bersifat gram variabel seperti pada genus Acinetobacter dan Arthrobacter.

Hasil dari pewarnaan gram ini adalah didapatkan bakteri gram positif dengan morfologi

berbentuk batang, dan sifat – sifat lainnya yang sangat mirip dengan bakteri Bacillus anthracis.

VII. KESIMPULAN

Page 14: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

Sifat – sifat morfologi bakteri dapat dikenali dengan cara melihat bentuk koloni bakteri

pada media tumbuh, melihat sel bakteri dengan pewarnaan sederhana dan pewarnaan gram yang

kemudian diamati dengan mikroskop.

Page 15: Laporan mikrobiologi   morfologi mikroba

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2008, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar, Universitas Jendral Sudirman,

Purwokerto

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Rahayu, Winiati Pudji, 2000, Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan

Industri terhadap Bakteri Patogen dan Perusak, Buletin Teknologi dan Industri

Pangan, Vol. XI, No. 2, IPB.

Syamsuri., I. 2000. Biologi 2000. Erlangga. Jakarta.

Sumarsih, Sri, 2003, Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar, Faperta UPN “Veteran” Yogyakarta.