Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI O L E H NAMA : MIFTA NUR RAHMAT STAMBUK : F1C1 08 001 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011 U N I V E R S I T A S
14

Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba

Jul 06, 2015

Download

Education

Mifta Rahmat

RADIO SUNNAH

www.radiomuadz.com
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

O L E H

NAMA : MIFTA NUR RAHMAT

STAMBUK : F1C1 08 001

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

UN

IVERSITA

S

Page 2: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

I. JUDUL

Praktikum ini berjudul “Daya Kerja Antimikroba”

II. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik

dan zat antimikroba.

III. PRINSIP DASAR

Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme

hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu

menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada

awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah

didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).

Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai

berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme

patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik.

Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek

sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi

pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang.

Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan „keseimbangan alamiah‟ sehingga

memungkinkan microbe yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik yang semula

dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru (Pelczar, 1988).

Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang

secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin

Page 3: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian

besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat

secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad

renik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat

merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).

Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril,

dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk

spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk

memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum

yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu

tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).

Burahol (Stelechocarpus burahol) termasuk keluarga Annonaceae. Kebanyakan suku ini

dilaporkan mengandung senyawa sitotoksik, antimikroba, dan juga sebagai insektisidz

(Kusmiyati, 2005).

Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri pangan harus

sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan

bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat

pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik

dan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan

pada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat

membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan.

Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat.

Page 4: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

Bahan kimia yang umum digunakan sebagai pembersih atau sanitiser dalam industry

pangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan aktifnya. Bahan kimia yang dapat digunakan

untuk menghambat pertumbuhan mikroba disebut bahan pengawet (preservatif) (Afrianto, 2008).

Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam

benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam

kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk

makanan yang telah dibuka dari kemasannya (Lutfi, 2004).

Page 5: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

IV. CARA KERJA

1. Pengujian zat antibiotik (ampicilin dan kunyit)

2. Pengujian zat disinfektan (alkohol dan wipol)

Media Nutrient Agar

- Dimasukkan ke dalam 2 cawan yang telah disterilisasi

- Dibiarkan sejenak hingga NA padat

- Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan

menggunakan pipet mikro

- Disebar biakan mikroba dengan metode spreader

- Dibuat 2 lubang pada setiap media NA dengan menggunakan

crook bor

- Pada setiap cawan diteteskan 15 μl cairan ampicilin dan kunyit

di lubang yang berbeda

- Diinkubasi pada suhu ruang selama 2 x 24 jam

- Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk

- Diukur diameter zona bening

Zona Bening Ampicilin = 2,55 cm

Zona Bening Kunyit = 1,4 cm

- Dimasukkan ke dalam 2 cawan yang telah disterilisasi

- Dibiarkan sejenak hingga NA padat

- Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan

menggunakan pipet mikro

- Disebar biakan mikroba dengan metode spreader

- Dibuat 2 lubang pada setiap media NA dengan menggunakan

crook bor

- Pada setiap cawan diteteskan 15 μl alkohol dan wipol di lubang

yang berbeda

- Diinkubasi pada suhu ruang selama 2 x 24 jam

- Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk

- Diukur diameter zona bening

Zona Bening Alkohol = 1,35 cm

Zona Bening Wipol = 0,9 cm

Media Nutrient Agar

Page 6: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

3. Pengujian pengaruh oligodinamik

Media Nutrient Agar

- Dimasukkan ke dalam 1 cawan yang telah disterilisasi

- Dibiarkan sejenak hingga NA padat

- Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan

menggunakan pipet mikro

- Disebar biakan mikroba dengan metode spreader

- Dibuat 1 lubang pada media NA dengan menggunakan crook

bor

- Dibubuhkan serpihan logam Zn pada lubang

- Disimpan uang logam pada sisi media yang berbeda

- Diinkubas pada suhu ruang selama 2 x 24 jam

- Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk

- Diukur diameter zona bening

Zona Bening Uang Logam = -

Zona Bening Logam Zn = 0,85 cm

Page 7: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Percobaan

a. Pengujian zat antibiotik (ampicilin dan kunyit)

b. Pengujian zat disinfektan (alkohol dan wipol)

Diameter Ampicilin

Diameter 1 = 3,6 cm

Diameter 2 = 1,5 cm

Diemeter zona bening = D1 + D2

2

= 3,6 cm + 1,5 cm

2

= 2,55 cm

Diameter Kunyit

Diameter 1 = 1,7 cm

Diameter 2 = 1,1 cm

Diemeter zona bening = D1 + D2

2

= 1,7 cm + 1,1 cm

2

= 1,4 cm

Diameter Alkohol Diameter 1 = 1,6 cm

Diameter 2 = 1,1 cm

Diemeter zona bening = D1 + D2

2

= 1,6 cm + 1,1 cm

2

= 1,35 cm

Diameter Wipol

Diameter 1 = 1,3 cm

Diameter 2 = 0,5 cm

Diemeter zona bening = D1 + D2

2

= 1,3 cm + 0,5 cm

2

= 0,9 cm

Kunyit Ampicilin

Alkohol Wipol

Page 8: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

c. Pengujian pengaruh oligodinamik

Diameter Uang logam Diemeter zona bening = tidak terbentuk

Diameter Zn

Diameter 1 = 1 cm

Diameter 2 = 0,7 cm

Diemeter zona bening = D1 + D2

2

= 1 cm + 0,7 cm

2

= 0,85 cm

Page 9: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

2. Pembahasan

Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau

menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa

antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau

tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan

peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya.

Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat

pertumbuhan bakteri akan dibandingkan dengan kemampuan antimikroba lain melalui

modifikasi uji antimikroba metode Kirby-Bouer. Dalam metode Kirby-Bouer uji

menggunakan lempengan antibiotika kertas saring yang diletakkan pada cawan yang

telah berisi campuran medium NA dan biakan bakteri uji namun dalam metode

modifikasi pada Cawan NA dilobangi dengan Crookbor dimana pada lubang tersebut

akan dimasukkan zat antimikroba. Setelah itu penginkubasian dilakukan dalam suhu

kamar selama 2 x 24 jam, dari hasil inkubasi tersebut akan terbentuk zona bening di

media pertumbuhan. Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan

pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang padat

sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu

antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat

berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang

berbeda pula, karena itu keampuhan antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba

yang lain.

Page 10: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

Anda Merasa Terbantu dengan Artikel ini???

Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di No:

ADMIN : 0852 417 82228

Radio Mu’adz : 0852 9933 1996

Page 11: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa

kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3.

Merusak molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5.

Menghambat sintesa asam nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara

langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu mikroba disebut mati jika tidak

dapat berkembang biak.

Pada dasarnya antimikroba dibagi menjadi 2 macam, yaitu antibiotik dan

disinfektan. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu

yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh

bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk

menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan

disinfektan bekerja dalam menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada

benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua

kelompok antimikroba ini tidak hanya didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan

juga terhadap konsentrasi antimikroba yang digunakan.

Pada uji zat antibiotik digunakan zat antibiotik alami dan buatan. Zat anti biotic

alami yang digunakan adalah kunyit, sedangkan zat antibiotic sintetik yang digunakan

adalah ampicillin. Ampicilin termasuk golongan antibiotik penisilin. Ampicilin

mempunyai sifat bakterisida penisilin normal, disebut antibiotika berspektrum luas

karena antibiotik ini efektif terhadap banyak bakteri, baik gram-negatif maupun gram-

positif, dan lebih aktif melawan infeksi bakteri gram negatif dan enterokokal. Sedangkan

kunyit diberitakan memiliki aktivitas antibakteri yang cukup baik, namun dari hasil

Page 12: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

pengamatan yang diperoleh kunyit hanya membentuk zona bening sebesar 1,4 cm

sedangkan ampicilin membentuk zona bening sebesar 2,55 cm. Dari hasil pengamatan

tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua zat ini memiliki aktivitas yang baik sebagai

antibiotic, akan tetapi dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa ampicilin merupakan zat

antibiotic yang lebih baik daripada kunyit.

Uji selanjutnya adalah pengujian zat disinfektan, zat disinfektan yang diujikan

adalah alcohol dan fenol yang terdapat di pembersih wipol. Bahan kimia yang mematikan

bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan

disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi

rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi.

Dalam menghambat aktivitas mikroba, alcohol 50-70% berperan sebagai

pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak

enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya

aktivitasnya terhenti. Dari hasil pengamatan yang dilakukan zona bening yang dibentuk

oleh alcohol ialah sebesar 1,35 cm. Senyawa fenol kerap digunakan dalam pembersih

porselen karena memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan mikroba. Fenol

memiliki aktivitas dalam merusak membran sel dan mendenaturasi protein. Dari hasil

pengamatan, diketahui fenol membentuk zona bening sebesar 0,9 cm. Sekilas dari hasil

tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa alcohol merupakan disinfektan yang baik

karena membentuk zona bening yang lebh besar, namun hal ini tidak sepenuhnya benar

karena perbedaan konsentrasi alcohol dan fenol yang digunakan sangatlah jauh, alcohol

berkadar 50% sedangkan fenol dalam pembersih porselen hanya berkadar 0,5%.

Page 13: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

Dalam praktikum ini dilakukan juga uji oligodinamik, uji oligodinamik berprinsip

pada interaksi antara logam yang terionisasi dengan gugus sulfihidril pada protein sel

yang menyebabkan denaturasi. Oligodinamik sendiri memiliki arti sebagai daya hambat

atau mematikan dari logam terhadap makhluk hidup, sehingga variasi yang diberikan

pada ujiini adalah logam. Logam yang digunakan adalah logam Zn dan uang logam, dari

kedua logam ini yang membentuk zona bening hanya logam Zn sementara zona bening

tidak terbentuk pada uang logam.

Dari ketiga uji tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas antimikroba suatu

senyawa kimia ditentukan oleh konsentrasi dan sifat dari bahan yang digunakan.

Umumnya hampir semua senyawa kimia pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat

bersifat racun. Namun dari ketiga uji tersebut tidak dapat diketahui KHM (Kadar hambat

minimal) dan KBM (Kadar bunuh minimal) dari bahan antimikroba sehingga masih

diperlukan studi tambahan terkait daya kerja antimikroba.

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan ini adalah ampicilin dan kunyit memiliki aktivitas

yang baik untuk digunakan sebagai antibiotic, begitu pula dengan alcohol dan fenol

(dalam kadar sedikit) dapat digunakan sebagai disinfektan, dan uang logam tidak

membunuh bakteri.

Page 14: Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy, 2008, Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan, Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta.

Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

Kusmiyati, Evi, 2005, Potensi Burahol Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Yang

Terancam Punah, Info Hasil Hutan : Volume 11.No.1

Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Soekardjo, Siswandono B, 1995. Kimia Medisinal. Airlangga University Press, Jakarta.

Widjajanti, U, Nuraini, 1996. Obat-obatan. Kanisus, Yogyakarta.

Wilson & Gisvold, 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold Kimia Farmasi dan Medisinal Organik.

IKIP Semarang Press, Semarang.