Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1,1 Latar belakang Rumah Sakit Merupakkan Salah Satu sarana untuk menjalankan pelayanan kesehatan, selain itu dapat juga dijadikan sebagai tempat penelitian dan pendidikan baik tenaga medis maupun pramedis. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin besar pula upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi khususnya pada alat- alat kesehatan sangat berkembang pesat sehingga diperlukkan penanganan serta teknologi khusus dalam pelaksanaan perbaikkan maupun perawatannya. Akademi Teknik Elektro Medik merupakkan salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga teknisi elektro medic dan selalu berupaya menghasilkan teknisi yang bermutu. Salah satu upayanya adalah dengan dilaksanakannya kunjungan kerja lapangan untuk lebih mengenal alat-alat kesehatan. Kunjungan kerja lapangan (KKL) sendiri adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk mengenalkan mahasiswa dengan peralatan-peralatan medis yang ada di suatu rumah sakit. Dalam kesempatan ini mahasiswa ATEM Semarang melakukan pengenalan alat-alat kesehatan dengan kegiatan Kunjungan Kerja Lapangan. Dengan dilaksanakannya KKL , mahasiswa bisa menggali informasi tentang peralatan elektro medis dalam hal ini yang mencakup pengoperasian, perbaikan dan mengembangkan peralatan tersebut. Pelaksanaan KKL tersebut melalui 1
63

laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Dec 31, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1,1 Latar belakang

Rumah Sakit Merupakkan Salah Satu sarana untuk menjalankan pelayanan kesehatan, selain itu dapat juga dijadikan sebagai tempat penelitian dan pendidikan baik tenaga medis maupun pramedis.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin besar pula upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi khususnya pada alat-alat kesehatan sangat berkembang pesat sehingga diperlukkan penanganan serta teknologi khusus dalam pelaksanaan perbaikkan maupun perawatannya.

Akademi Teknik Elektro Medik merupakkan salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga teknisi elektro medic dan selalu berupaya menghasilkan teknisi yang bermutu. Salah satu upayanya adalah dengan dilaksanakannya kunjungan kerja lapangan untuk lebih mengenal alat-alat kesehatan.

Kunjungan kerja lapangan (KKL) sendiri adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk mengenalkan mahasiswa dengan peralatan-peralatan medis yang ada di suatu rumah sakit. Dalam kesempatan ini mahasiswa ATEM Semarang melakukan pengenalan alat-alat kesehatan dengan kegiatan Kunjungan Kerja Lapangan. Dengan dilaksanakannya KKL , mahasiswa bisa menggali informasi tentang peralatan elektro medis dalam hal ini yang mencakup pengoperasian, perbaikan dan mengembangkan peralatan tersebut. Pelaksanaan KKL tersebut melalui berbagai cara, antara lain mahasiswa mendapatkan informasi tersebut dengan cara mewawancarai staff pegawai rumah sakit yang berkepentingan. Selain itu juga informasi bisa didapatkan dengan cara observasi langsung di rumah sakit tersebut dan mencari literatur yang berhubungan dengan pembahasan mengenai alat-alat medis tersebut. Sehingga setelah pelaksanaan KKL, mahasiswa diharapkan dapat menguasai baik secara teori maupun praktek , terutama yang berhubungan dengan alat medis yang dikaji di rumah sakit tersebut.

Kami telah melakukan observasi ke rumah sakit tersebut, serta masuk ke

dalam rumah sakit tersebut dengan ruangan khusus untuk peralatan medis seperti

ESWL, CT-SCAN , EEG , TREADMILL TEAST, FLOUROSCOPY , dll yang

tentunya dapat sangat membantu dalam mencapai tujuan pelaksaan KKL ini ,

serta menanyakan beberapa alat kesehatan kepada managemen rumah sakit yang

1

Page 2: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

bersangkutan dalam bidang tersebut walaupun informasi yang kami dapat belum

bisa mencakup secara menyeluruh dan sedetail mungkin.

1.1.2 Tujuan pembuatan laporan KKL

Sebagai persiapan menghadapi persaingan global khususnya dibidang alat-alat

kesehatan.

Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya dibidang kesehatan.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia calon teknisi peralatan medis

yang handal.

Untuk mengenalkan mahasiswa terhadap peralatan – peralatan yang sekirannya

baru dikenal oleh mahasiswa

Manfaat pembuatan laporan KKL

1. Sebagai sarana informasi untuk semua mahasiswa sehingga mahasiswa dapat

mampu mengembangkan dirinya untuk menjadi teknisi elektro medis yang handal

dikemudian hari

2. Sebagai pelaksanaan kurikulum lokal di ATEM Semarang.

1.1.3 Rumusan masalah

1. Bagaimanakah sejarah rumah sakit JIH ?

2. Apakah pelayanan di rumah sakit JIH sudah baik?

3. Apakah peralatan medis di rumah sakit JIH telah memadai?

2

Page 3: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

BAB II

2.1 Biografi JIH

2.1.1 Sejarah JIH

Rumah Sakit “JIH” pada awalnya bernama Jogja International Hospital,

berada dibawah pengelolaan PT Unisia Medika Farma (PT UMF), yang didirikan

berdasarkan Akta Pendirian PT UMF No: 33 tanggal 24 Februari 2005, dan telah

mendapatkan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM RI No C-17298

HT.01201.TH 2005 tanggal 22 Juni 2005, dan telah diumumkan dalam Lembaran

Berita Negara No 84 tahun 2005 Tambahan Lembaran No 11273, termasuk

didalamnya Jogja International Hospital sebagai Unit Usaha PT UMF.

Jogja International Hospital mulai operasional per 5 Februari 2007, berdasarkan

Surat Izin Penyelenggaraan Sementara Rumah Sakit No: 503/0393/DKS/2007.

Pada tanggal 12 Rabiul Awal 1928 H (31 Maret 2007) grand opening Jogja

International Hospital. Ilustrasi JIH dapat dilihat dibawah ini :

Gambar 2.1 rumah sakit dari depan

Sumber : http://www.rs-jih.com//

3

Page 4: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Jogja International Hospital memperoleh ijin operasional tetap dari Dinas

Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 28 April 2008,

Surat Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit No: 445/3282/IV.2.

Pada tanggal 20 Mei 2010 Jogja International Hospital berhasil memperoleh

Sertipikat ISO 9001:2008.

Berdasarkan surat dari Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik

Kementerian Kesehatan RI No: YM.02.10/III/2743/10 dan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 659/Menkes/Per/VIII/2009, tanggal 14

Agustus 2009, tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia, pasal 15, maka per

tanggal 1 Agustus 2010 nama Jogja International Hospital diganti menjadi

RUMAH SAKIT “JIH”.

2.1.2 VISI, MISI & KEBIJAKAN MUTU VISI

Terwujudnya Rumah Sakit JIH sebagai rumah sakit rahmatan lil alamin

melalui komitmen pada layanan kesehatan bertaraf internasional berdasar

ketentuan rumah sakit syariah.

MISI

1.     Membangun institusi syariah di bidang pelayanan kesehatan untuk mengabdi

dan mencari ridha Allah SWT

2.     Mengembangkan layanan prima yang fokus pada kebutuhan pasien didukung

dengan teknologi tepat guna sesuai standar internasional

3.     Membangun human capital yang terampil, profesional dan kompeten

berdasar nilai budaya Islami.

Layanan RS JIH

LAYANAN RAWAT JALAN

Poliklinik Spesialis JIH, memiliki lebih dari 70 dokter spesialis dan juga 4

psikolog, siap melayani pasien yang akan berobat.

Mempunyai lebih dari 20 ruang poliklinik yang nyaman dan didukung oleh

dokter-dokter spesialis dan subspesialis terkemuka, RS JIH menawarkan

pelayanan menyeluruh terhadap kesehatan customer.

4

Page 5: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Customer dapat melakukan pendaftaran

1. Melalui telepon di 0274-4463535 untuk melakukan appointment. Para

customer yang namanya sudah tercatat pada daftar appointment akan kami

hubungi jika dokter mengalami keterlambatan/pembatalan

2. Dengan datang langsung pada hari konsultasi, untuk langsung mendapatkan

nomor antrian.

TARIF KONSULTASI POLIKLINIK

Tarif konsultasi dokter umum Rp. 45,000,-

Tarif konsultasi dokter spesialis Rp. 75,000,-

Tarif konsultasi dokter sub-spesialis Rp. 100,000,-

Biaya Administrasi Rp. 15,000,-

RAWAT INAP

KETENTUAN UMUM

Setiap pasien yang telah melakukan pemeriksaan di Poliklinik maupun Unit

Gawat Darurat di JIH dan memerlukan perawatan secara intensif maka dapat

mendaftar di admisi rawat inap dengan melengkapi persyaratan administrasi, yang

meliputi :

Membawa surat pengantar rawat inap dari dokter spesialis JIH. Bila surat

pengantar rawat inap belum ada atau bukan berasal dari dokter spesialis yang

praktek di JIH, pasien dapat memeriksakan diri di Unit Gawat Darurat JIH untuk

mendapatkan surat pengantar rawat inap.

Membawa ID Card ( KTP/SIM/Pasport). Untuk pasien berusia dibawah 17th

dan belum mempunyai KTP, wajib membawa KTP Penanggung Jawab ( Orang

Tua atau keluarga pasien).

Mengisi surat persetujuan Rawat Inap

EMERGENCY

UNIT GAWAT DARURAT (EMERGENCY CALL : 0274 – 4463555)

Unit Gawat Darurat JIH menyediakan pelayanan medis 24 jam.

PELAYANAN YANG TERSEDIA, antara lain:

1. Pelayanan Gawat Darurat

5

Page 6: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

- Perawatan Medis dan Operasi Minor

- Observasi

- Test Laboratorium

- Pemeriksaan Radiologi

- Unit Farmasi

2. Panggilan Ke Rumah, Kantor, Atau Hotel

3. Pelayanan Ambulance

- Transportasi antar jemput ambulance

- Perawat pendamping selama transit

- Penyediaan pelayanan medis untuk acara-acara tertentu

- Evakuasi Medis

- Pelayanan P3K

4. Biaya

- Tarif Dokter                    : Rp. 50.000,-

- Administrasi Rumah Sakit   : Rp. 15.000,-

LABORATORIUM

 HAEMODIALISA

 MCU

DIABETS CENTER

6

Page 7: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

LAYANAN KAMAR JIH

ORCHID – SVIP

Gambar 2.2 kamar ORCHID – SVIP

Sumber : http://www.rs-jih.com//

JASMINE – VIP

Gambar 2.3 kamar jasmine – VIP

Sumber : http://www.rs-jih.com//

7

Page 8: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

ALAMANDA – UTAMA

Gambar 2.3 kamar alamanda - utama

Sumber : http://www.rs-jih.com//

BOUGENVILLE - KELAS II

Gambar 2.3 kamar bougenville – kelas II

Sumber : http://www.rs-jih.com//

8

Page 9: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

GARDENIA - KELAS III

Gambar 2.3 kamar gardenia – kelas III

Sumber : http://www.rs-jih.com//

9

Page 10: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 ESWL (Estracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

3.1.1 PENGERTIAN ESWL

ESWL atau estracorporeal shock wave lithotripsy adalah metode non-

operatif yang dapat memecahkan batu pada saluran kemih dengan

mengkonsentrasikan gelombang kejut pada lokasi batu dari luar tubuh.

Gambar 3.1 ESWL

Sumber: RS.JIH

3.1.2 Prinsip keja ESWL

Dalam terapi ini, ribuan gelombang kejut ditembakkan ke arah batu ginjal

sampai hancur dengan ukuran serpihannya cukup kecil sehingga dapat

dikeluarkan secara alamiah dengan urinasi. Ilustrasi sederhana teknik ESWL.

A) sebelum.penembakan,

B) Gelombang kejut yang difokuskan pada batu ginjal,

C) Tembakan dihentikan hingga serpihan batu cukup kecil untuk dapat dibuang

secara natural bersama air seni

10

Page 11: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Treatment ESWL, pasien dibaringkan di atas tempat tidur khusus dimana

generator shock wave telah terpasang di bagian bawahnya. Sebelum proses

penembakan dimulai, dilakukan pendeteksian lokasi batu ginjal menggunakan

imaging probe (dengan ultrasound atau fluoroscopy), agarshock wave yang

ditembakan tepat mengenai sasaran.

Pada lithotripter keluaran terbaru, umumnya telah dipasang anti-miss-shot

device yang memonitor lokasi batu ginjal secara kontinyu dan tepat waktu,

sehingga alat ini memiliki tingkat keakurasian tembakan sangat tinggi dan pada

saat bersamaan dapat meminimalkan terjadinya luka pada ginjal akibat salah

tembak.

3.1.3 FUNGSI

Untuk memecahkan batu pada saluran kemih dengan mengkonsentrasikan

gelombang kejut pada lokasi batu dari luar tubuh dengan memakai frekuensi

gelombang

3.1.4 SPESIFIKASI ESWL

Fokus bidang gelombang kejut fokus 2: 4 x 4 x 30 mm (WxHxD)

Jarak dari fokus 2 untuk reflektor: 135 mm

ESWL Generator listrik DC: 10kV ~ 18 kV

Energi dari pulsa tunggal: 50J ~ 162J

Keselamatan dan efisien tinggi, persentase batu pemecah melebihi> 98%

Untuk batu di bawah ukuran 1. 5cm, persentase sukses batu-melanggar pada tepat

waktu lebih dari> 85%

Tabung Max. : 120 K Vp

Tabung Kecil Spot fokus: 0. 3 mm

Sinar-X Generator type: inverter sistem

Sinar-X Generator Fluoroskopi Mode: 1 ~ 5 mA

Intensifier gambar Diameter: 6 inci (pilihan 9 inci)

Kamera: Kamera CCD 512 (Option: 1024 CCD Kamera)

Monitor: 17 inch

C-ARM rotasi Orbital: + -30 derajat

Meja, bergerak

11

Page 12: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.1.5 BLOK DIAGRAM

gambar 3.1.2 blok diagram ESWL

Sumber : http://www.strokecenter.org/

Sebuah sistem pelacakan batu yang terdiri dari: unit-servo gerak yang

terdiri platform gerakan termasuk jalur busur, reflektor gelombang kejut yang

dipasang di jalur busur; scanner USG yang terdiri dari suatu ultrasound probe

scanning dipasang pada platform gerakan untuk melokalisir posisi batu pasien

pada setiap saat dan informasi menghasilkan posisi batu, sebuah motion controller

yang terhubung ke unit-servo gerak untuk mengendalikan unit-servo gerak, dan

pengolahan data unit dihubungkan ke scanner USG dan pengontrol gerak,

pengolahan data unit penerima informasi yang menunjukkan posisi batu dari

scanner USG dan secara otomatis penggerak pengontrol gerak dengan cara adaptif

responsif terhadap informasi yang menunjukkan posisi batu menyebabkan

gerakan relatif antara platform gerakan dan tempat tidur di mana pasien berbaring

sampai fokus dari shock-gelombang reflektor adalah bertepatan dengan posisi

batu, pengolahan data Unit termasuk program kontrol bergerak-mekanisme yang

12

Page 13: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

mengontrol gerakan dari platform gerak untuk bergerak sesuai dengan

perpindahan batu pasien.

2. Sistem batu-pelacakan seperti diklaim dalam klaim 1, dimana unit-servo gerak

terdiri dari (a) paling sedikit satu servomotor dipasang dalam platform gerakan,

perjalanan dari servomotor setidaknya satu yang makan kembali ke controller

gerak, dan (b ) paling sedikit satu peredam untuk mengurangi kecepatan dari

servomotor.

3. Sebuah sistem pelacakan batu yang terdiri dari: unit-servo gerak yang terdiri

platform gerakan termasuk jalur busur, reflektor gelombang kejut yang dipasang

di jalur busur; scanner USG yang terdiri dari suatu ultrasound probe scanning

dipasang pada platform gerakan untuk melokalisir posisi batu pasien pada setiap

saat dan informasi menghasilkan indikasi posisi batu, sebuah motion controller

yang terhubung ke unit-servo gerak untuk mengendalikan unit-servo gerak, dan

pengolahan data unit dihubungkan ke scanner USG dan pengontrol gerak, data

unit pengolahan menerima informasi menunjukkan posisi batu dari scanner USG

dan mengirim sinyal ke pengontrol gerak dalam menanggapi informasi yang

menunjukkan posisi batu menyebabkan gerakan relatif antara platform gerakan

dan tempat tidur di mana pasien berbaring sampai fokus reflektor gelombang

kejut adalah bertepatan dengan posisi batu, pengolahan data unit yang termasuk

program pengolah gambar batu yang menentukan ukuran dan pusat batu dan yang

mencatat lintasan batu, program yang sedang dikembangkan oleh tingkat abu-abu

otomatis ambang metode yang didasarkan pada prinsip entropi histogram tingkat

keabuan, ambang batas yang diterapkan di daerah dipilih sebelumnya kepentingan

yang bergerak mengikuti batu secara real time.

4. Sebuah sistem pelacakan batu yang terdiri dari: unit-servo gerak yang terdiri platform gerakan termasuk jalur busur, reflektor gelombang kejut yang dipasang di jalur busur, dan setidaknya satu motor dipasang dalam platform gerakan; scanner USG yang terdiri USG scanning probe dipasang pada platform gerakan untuk melokalisir posisi batu pasien pada setiap saat dan menghasilkan informasi menunjukkan posisi batu, sebuah motion controller yang terhubung ke unit-servo

13

Page 14: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

gerak untuk mengendalikan unit-servo gerak, sebuah unit pengolahan data yang terhubung dengan scanner USG dan pengontrol gerak, pengolahan data unit penerima informasi yang menunjukkan posisi batu dari scanner USG dan mengirim sinyal ke pengontrol gerak dalam menanggapi informasi yang menunjukkan posisi batu menyebabkan gerakan relatif antara platform gerak dan tempat tidur dimana pasien berbaring sampai fokus reflektor gelombang kejut adalah bertepatan dengan posisi batu, dan, setidaknya satu isolator untuk mengisolasi kata salah satu motor dari reflektor gelombang kejut, dengan demikian menghindari gangguan dan kerusakan akibat tegangan tinggi.

5. Sistem batu-pelacakan seperti diklaim dalam klaim 4, dimana mengatakan sedikitnya satu isolator adalah berkomposisi fenol-formaldehida .

3.1.6 PENEMPATAN

Penempatan alat ESWL terdapat pada ruangan flouroscopy

14

Page 15: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.2 CT-SCAN (Computed Tomography Scanner)

Gambar 3.1.1 CT-scan

Sumber : RS.JIH

3.2.1 PENGERTIAN CT-SCAN

CT Scan (Computed Tomography Scanner) adalah perpaduan sinar X dan

computer untuk menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam secara

melintang, dalam pemeriksaan pasien berbaring pada alas untuk kemudian

dimasukkan dalam tablet besar berbentuk seperti donat, kemudian diberikan

radiasi dengan dosis tertentu dari segala arah sehingga menghasilkan gambaran

yang sangat detail dari berbagai sudut kecil dari seluruh organ tubuh, seperti

susunan saraf pusat,  otot, tulang, tenggorokan dan rongga perut.

3.2.2 PRINSIP KERJA

Gambar 3.1.5 Bagan Prinsip Kerja CT Scanner

Sumber : http://www.intelihealth.com

15

Page 16: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas

sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan

ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai

dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x

yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi

tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di

proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah

menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian

dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor

dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar

yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser

Imager.

Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan

intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan

intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam

bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis

bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan

citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu

bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor

untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian

diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode

yang disebut sebagai rekonstruksi.

4. Pemprosesan data

Suatu sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray

didadapatkan dari perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi

oleh collimator dan detektor. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut

:

16

Page 17: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Gambar 3.1.6 Collimator dan Detektor

Sumber : http://www.intelihealth.com

Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi

menjadi arus listrik yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk

sinyal melaui proses berikut :

Gambar 3.1.7 Proses pembentukan citra

Sumber : http://www.intelihealth.com

Setelah diperoleh arus listrik dan sinyal aslinya, maka sinyal tadi dikonversi ke

bentuk digital menggunakan A/D Convertor agar sinyal digital ini dapat diolah

oleh komputer sehingga membentuk citra yang sebenarnya.

Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor komputer ataupun dicetak ke

film. Berikut contoh citra yang diperoleh dalam proses scanning menggunakan

CT Scanner :

Gambar 3.1.8 Hasil whole body scanning

Sumber : http://www.intelihealth.com

17

Page 18: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.2.3 FUNGSI

CT scan adalah test diagnostik yang memiliki informasi yang sangat

tinggi. Tujuan utama penggunaan ct scan adalah mendeteksi perdarahan intra

cranial, lesi yang memenuhi rongga otak (space occupying lesions/ SOL), edema

serebral dan adanya perubahan struktur otak. Selain itu Ct scan juga dapat

digunakan dalam mengidentikasi infark , hidrosefalus dan atrofi otak. Bagian

basilar dan posterior tidak begitu baik diperlihatkan oleh Ct Scan.

3.2.4 SPESIFIKASI

Nama Alat : Computhed Tomography Scanner

Merk / type : siemens / Somatom Spirit

Nama Sumber : Sinar X (x-rays)

Type Tube : Dura 202 MV

No. Seri : -

Focal spot : 0,8 x 0,7 mm / 82

Hasil : 16 slide

3.2.5 BLOK DIAGRAM

Gambar 3.1.9 blok diagram CT-Scan

Sumber :

Keterangan

Generator Rotating :

Pembangkit multipulse tegangan tinggi dengan gerakan memutar

Gantry Rotating

18

Page 19: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Pengatur gerakan memutar untuk Gantry

Slip Ring

Konektor untuk metransmisikan tegangan tinggi dan data dari detektor

Generator Stationary

Pembangkit tegangan tinggi untuk menghasilkan X-Ray

Patient Table

Meja tempat pasien

Cooling Unit

Pendingin gantry akibat panas yang dihasilkan pada saat exposure

Gantry Stationary

Pengontrol gerakan tilting pada Gantry, meja pasien & cooling unit

Image Processor

Mengolah/merekontruksi gambar yang didapatkan dari DAS

Imager

Mentrasfer gambar yang telah direkonstruksi dan ditunjukan pada monitor

Image Storage

Penyimpan gambar

Image Archive

Pengarsipan gambar

Op-System Storage

Penyimpan operating sistem

Diagnostic Main Console

Konsul utama untuk diagnosa

Monitor

3.2.6 PENEMPATAN

CT-scan di JIH (jogja indonesia hospital) di tempatkan pada ruang radiologi

19

Page 20: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.3 EEG (ELECTROENCEPHALOGRAM) DAN BERA

Gambar 3.1 EEG

Sumber: RS.JIH

3.3.1 PENGERTIAN

EEG (electroencephalogram) merupakan sebuah alat untuk mencatat

aktivitas gelombang otak selama kurun waktu tertentu. QEEG (Quantitative EEG)

atau dikenal pula dengan sebutan "brain mapping", memberikan data yang

komprehensif tentang gelombang otak dan memberikan analisa yang tepat dari

data mentah yang diberikan oleh EEG. QEEG bekerja menyerupai cara kerja 

EEG, akan tetapi data yang diperoleh dari QEEG bisa ditampilkan dalam berbagai

jenis sesuai kebutuhan, bisa dalam bentuk gambar topografi, berupa diagram, atau

beropa gambar-gambar yang menunjukkan aktivitas pada bagian cortex (luar

otak).

BERA

gunanya sebagai skrining ada tidaknya gangguan pendengaran

20

Page 21: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.3.2 PRINSIP KERJA

EEG

Semacam topi akan dipakaikan di kepala dan didalam topi tersebut

terdapat konduktor yang merupakan sensor yang terhubung dengan alat pencatat

aktivitas gelombang otak. Sensor tersebut memiliki jumlah yang bermacam-

macam tergantung kebutuhan semakin banyak sensor yang dipakai maka

kepekaan pencatatan gelombang otak akan semakin naik. Proses ini biasanya

berlangsung antara 15 menit. Kemudian untuk pengukuran dan pencatatan

aktivitas gelombang otak normalnya berlangsung antar 10-30 menit. Setiap klien

harus mengikuti instruksi dari terapis jika terapis menyuruh membuka atau

menutup mata. Terapis juga akan memberikan instruksi kepada klien untuk

melakukan aktivitas mental seperti membaca atau mengerjakan soal matematika

yang sederhana. Hal ini menjadi sangat penting selama proses pengukuran.

BERA

sensor yang terhubung dengan alat pencatat aktivitas gelombang jantung.

Sensor tersebut memiliki jumlah yang bermacam-macam tergantung kebutuhan

semakin banyak sensor yang dipakai maka kepekaan pencatatan gelombang

jantung akan semakin naik. Proses ini biasanya berlangsung antara 15 menit.

Kemudian untuk pengukuran dan pencatatan aktivitas gelombang jantung

normalnya berlangsung antar 10-30 menit. Setiap klien harus mengikuti instruksi

dari terapis jika terapis menyuruh membuka atau menutup mata. Terapis juga

akan memberikan instruksi kepada klien untuk melakukan aktivitas mental seperti

membaca atau mengerjakan soal matematika yang sederhana. Hal ini menjadi

sangat penting selama proses pengukuran.

21

Page 22: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.3.3 FUNGSI

EEG

untuk mendiagnosa penyakit otak, seperti epilepsi (gangguan serius yang

disebabkan oleh adanya aktivitas yang terganggu di neuron), gangguan tidur, dan

tumor otak.

BERA

Sebagai skrining ada tidaknya gangguan pendengaran

3.3.4 SPESIFIKASI

EEG

Model DEYMED 12V

Arus max : 2A

Headbox / box elektroda

EEG 32 cH

BERA

Model MEB 9200K (2007)

NIHON KOHDEN CORPORATION

SN 00263.AA

3.3.5 BLOK DIAGRAM

EEG

Input

Trace

Gambar 3. Blok Diagram Peralatan EEG

a. Amplifier

Amplifier digunakan karena EEG harus memiliki penguatan yang tinggi

dan karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo tegangan EEG sangat

rendah. Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi sinyal dari kabel

listrik atau dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat berbahaya di dalam

kerja EEG karena gelombang elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala hanya

beberapa mikrovolt ke amplifier. Amplifier digunakan untuk meningkatkan

22

Amplifier Filter Writing Port

Page 23: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

amplitudo hingga beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah

yang hanya beberapa mikrovolt.

Kontrol Sensitivitas

Keseluruhan sensitivitas dari sebuah alat EEG adalah penguatan dari

amplifier dikalikan dengan sensitivitas dari alat penulisan. Jika sensitivitas alat

penulisan adalah 1 cm/V, amplifier harus mempunyai keseluruhan penguatan

20.000 untuk 50 μV sinyal untuk memantulkan untuk menghasilkan nilai

penguatan diatas. Langkah-langkahnya adalah kapasitor digabungkan. Sebuah alat

EEG mempunyai dua tipe dari kontrol penguatan. Pertama adalah variabel

kontinu dan digunakan untuk menyamakan sensitivitas semua channel. Kedua

adalah kontrol beroperasi sejalan dan dimaksudkan untuk meningkatkan atau

mengurangi sensitivitas dari suatu channel oleh sesuatu yang dikenal. Kontrol ini

biasanya dikalibrasi dalam desibel. Penguatan amplifier normalnya diset sehingga

sinyalnya sekitar 200 μV dipantulkan pena diatas daerah linearnya.

b. Filter

Ketika direkam oleh elektroda, EEG mungkin berisi kerusakan otot dalam

kaitannya dengan kontraksi dari kulit kepala dan otot leher. kerusakannya besar

dan tajam sehingga menyebabkan kesulitan besar dalam klinik dan interpretasi

otomatis EEG. Cara paling efektif untuk mengurangi kerusakan otot adalah

dengan menyarankan pasien untuk rileks, tapi ini tidak selalu berhasil. Kerusakan

ini umumnya dihilangkan menggunakan low pass filter. Filter pada alat EEG

mempunyai beberapa pilihan posisi yang biasanya ditandai dengan tetapan waktu.

Suatu nilai satuan tetapan waktu yang diset untuk kontrol frekuensi rendah adalah

0,03; 0,1; 0,3; dan 1,0 detik. Tetapan waktu ini sesuai dengan 3 dB menunjuk

pada frekuensi 5,3; 1,6; 0,53; dan 0,16 Hz. Di atas frekuensi cut-off dan dikontrol

dengan filter high-frekuensi. Beberapa nilai dapat dipilih, diantaranya adalah 15,

30, 70, dan 300 Hz.

c. Sistem Penulisan

Sistem penulisan pada EEG umumnya menggunakan sistem ink writing

tipe direct-writing ac recorder yang menyediakan respon frekuensi hingga 60 Hz

pada 40 mm puncak ke puncak. Tipe umum dari direct-recorder adalah tipe stylus

23

Page 24: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

yang langsung menulis pada kertas yang digerakkan di bawahnya. Pada umumnya

di dalam sistem direct-writing recorder, digunakan galvanometer yang

mengaktifkan lengan penulis yang disebut pen atau stylus. Mekanismenya

dimodifikasi dari pergerakan D’Arsonval meter.

Sebuah kumparan dari kawat tipis berputar pada suatu bingkai aluminium

segi-empat dengan ruang udara antara kutub suatu magnet permanen. Poros baja

yang dikeraskan dikaitkan dengan bingkai kumparan sedemikian sehingga

kumparan berputar dengan friksi minimum. Paling sering, jewel dan poros

digantikan oleh taut-band sistem. Suatu pen ringan terikat dengan kumparan.

Spring berkait dengan bingkai mengembalikan pen dan kumparan selalu ke suatu

titik acuan. Ketika listrik mengalir sepanjang kumparan, suatu medan magnet

timbul yang saling berhubungan dengan medan magnet dari magnet permanen.

Hal itu menyebabkan kumparan mengubah sudut posisinya seperti pada suatu

motor listrik. Arah perputaran tergantung dari arah aliran arus di dalam kumparan.

Besar defleksi dari pen adalah sebanding dengan arus yang mengalir melalui

kumparan.

Penulisan stylus dapat mempunyai tinta di ujungnya atau dapat

mempunyai suatu ujung yang menjadi kontak dengan suatu sensitif elektro,

tekanan yang sensitif atau panas kertas sensitif. Jika suatu penulisan lengan dari

panjang yang ditetapkan digunakan, sumbu koordinat akan menjadi kurva. Dalam

rangka mengkonversi kurva linier dari ujung penulisan ke dalam kurva gerak

lurus, berbagai mekanisme telah dipikirkan untuk mengubah panjang efektif dari

lengan penulisan sehingga bergerak ke tabel perekaman. Instrumen taut-band

lebih disukai dibandingkan dengan instrumen poros dan jewel karena lebih

menguntungkan untuk meningkatkan sensitivitas listrik, mengeliminasi friksi,

lebih baik pengulangannya dan meningkatkan daya tahannya.

d. Noise

Amplifier EEG dipilih untuk level minimum derau yang dinyatakan dalam

kaitan dengan ekuivalen tegangan masuk. Dua mikrovolt sering dinyatakan dapat

diterima oleh perekam EEG. Noise berisi komponen dari semua frekuensi dan

24

Page 25: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

perekaman noise dapat meningkatkan bandwith dari sistem. Oleh karena itu,

penting untuk membatasi bandwith yang dibutuhkan untuk menghasilkan sinyal.

e. Penggerak Kertas

Hal ini disediakan oleh suatu motor sinkron. Sebuah mekanisme

penggerak kertas yang stabil dan akurat perlu dan normal untuk mempunyai

beberapa kecepatan kertas yang tersedia untuk dipilih. Kecepatan pada 15, 30, dan

60 mm/s penting. Beberapa mesin juga menyediakan kecepatan di luar daerah ini.

f. Saluran

EEG direkam secara serempak dari sebuah susunan yang terdiri atas

banyak elektroda. Elektroda dihubungkan untuk memisahkan amplifier dan sistem

penulisan. Mesin EEG komersial dapat memiliki sampai 32 saluran, walaupun 8

atau 16 saluran lebih umum.

3.3.6 PENEMPATAN

EEG ( Electroencephalogram ) terdapat pada ruangan radiologi

25

Page 26: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.4 TREADMILL TEST

Gambar 3.1 Treadmill Test

Sumber: RS.JIH

3.4.1 PENGERTIAN

Treadmill test adalah uji latih jantung beban dengan cara memberikan

stress fisiologi yang dapat menyebabkan abnormalitas kardiovaskuler yang tidak

ditemukan pada saat istirahat.

3.4.2 PRINSIP KERJA

1. Pasien di anamnesa dan menjelaskan tentang tata cara,maksud, manfaat dan

resiko dari treadmill.

2. Menentukan  target HR submaximal dan maximal ( target HR max : 220

dikurang umur dan submaximal adalah 85 % dari target HR max  )

3. Pasien menandatangani formulir informed consent.

4. Pasien dipersilahkan ganti pakaian, celana dan sepatu treadmill yang telah

disediakan.

5. Pasien berbaring denagn tenang di tempat tidur

6. Bersihkan tubuh pasien pada lokasi pemasangan electrode dengan

menggunakan kassa alkohol.

7. Tempelkan electrode sesuai dengan tempat yang sudah ditentukan.

8. Sambungkan dengan kabel treadmill

26

Page 27: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

9. Fiksasi electrode dengan sempurna

10. Masukkan data pasien ke alat treadmill

11. Ukur tekanan darah

12. Rekam EKG 12 leads

13. Jalankan alat treadmill dengan kecepatan sesuai dengan prosedur.

14. Setiap tiga menit speed dan elevation akan bertambah sesuai dengan prosedur

yang sudah ditentukan.

15. Pantau terus perubahan EKG dan keluhan pasien selama tets.

16. Rekam EKG 12 leads dan BP setiap tiga menit.

17. Hentikan test sesuai dengan prosedur.

3.4.3 FUNGSI

Untuk mengecek kesehatan jantung dengan memberi stres fisiologi yang

dapat menyebabkan abnormalitas kardiovaskuler yang tidak ditemukan pada saat

istirahat.

3.4.4 SPESIFIKASI

Model No. TMX 425

Part : 317 – 07132

Voltage : 220/240V

Arus : 9 A

Frekuensi : 50/60 MHz

3.4.5 BLOK DIAGRAM

Gambar 3.2 Treadmill Test

Sumber:

27

Page 28: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.4.6 PENEMPATAN

TREADMIIL TEST pada JIH ( jogja indonesia hospital ) terdapat pada ruangan

radiologi

28

Page 29: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.5 DENTAL X-RAY

Gambar 3.1 Dental X-ray

Sumber: RS.JIH

3.5.1 PENGERTIAN

Dental X-ray adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan gambar dari

gigi, tulang, dan jaringan lunak di sekitar mereka untuk membantu menemukan

masalah dengan gigi, mulut, dan rahang. Dengan gambar dari X-ray dapat

menunjukkan gigi berlubang, struktur gigi tersembunyi (seperti gigi bungsu), dan

tulang keropos yang tidak bisa dilihat selama pemeriksaan visual. Dental X-ray

juga dapat dilakukan sebagai tindak lanjut setelah perawatan gigi.

3.5.2 PRINSIP KERJA

Mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu lapisan/bidang/struktur tertentu

dengan cara mengaburkan lapisan di depan dan di belakang dari objek yang

diinginkan.

29

Page 30: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Tabung dan kaset-film bergerak berlawanan arah mengelilingi pasien, sedangkan

pasien/objek tetap diam.

Panoramic x-ray optimal control parameter adalah tube voltage adalah (KV) tidak

membutuhkan waktu dalam pengoprasiannya

Panoramic projection Dapat di oprasikan dengan mengatur size pasien dan

program akan menilai mengontrol nilai parameter radiasi yang di butuhkan.

Dalam panoramic x-ray terdapat kv prevail dan di transver melalui program

kemudian disimpan dan control expose pada peralatan control table.

Pada tombol kontrol panel digunakan untuk menghubungkan tabung dan kaset

agar keduanya dapat digerakkan dengan arah berlawanan.

3.5.3 FUNGSI

Untuk melihat gigi secara keseluruhan dalam sekali pemeriksaan

3.5.4 SPESIFIKASI

Brand : Siemens.

Type : PolyMobile 3

Condition ; Second

Guarantee : 4 months

Ready stock : 1 unit

Fob : Jakarta

3.5.5 BLOK DIAGRAM

Gambar 3.2 Blok Diagram dental X-ray

Sumber : http://www.alkes.rs-sehat.com//

30

Page 31: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Sebuah terintegrasi digital x-ray sistem pencitraan untuk radiografi gigi, yang

terdiri dari: sumber sinar-x, sebuah kontrol sumber satuan operably terhubung ke

sumber sinar-x yang mengontrol operasi dari sumber sinar-x dan pengaturan

pemaparan dari sumber sinar-x , sebuah panel kontrol digabungkan ke unit kontrol

sumber yang menyediakan pengaturan eksposur ke unit kontrol sumber, sebuah

sensor gambar diposisikan untuk menerima radiasi x-ray dari sumber sinar-x

melewati pasien, dan untuk memberikan output analog-x ray dari pasien; driver

sensor digabungkan dengan sensor gambar menerima output gambar x-ray analog

dari sensor gambar, sebuah prosesor gambar digabungkan dengan driver sensor

untuk mengkonversi output gambar x-ray analog yang diterima dari sensor

gambar untuk gambar digital format dan untuk pengolahan gambar format digital,

dimana interface prosesor gambar dengan unit kontrol sumber untuk menerima

pengaturan eksposur dari sumber sinar-x, dan layar untuk menampilkan gambar

format digital.

3.5.6 PENEMPATAN

DENTAL X-RAY pada JIH ( jogja indonesia hospital ) terletak pada ruangan

radiologi

31

Page 32: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.6 USG ( Ultrasonography)

Gambar 3.1 USG

Sumber: RS.JIH

3.6.1 PENGERTIAN

Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik

pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ

internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini

berguna untuk memeriksa organ.

3.6.2 PRINSIP KERJA

1.Transduser

Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh

yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada

pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk

menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang

yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)

32

Page 33: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi

gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat

diterjemahkan dalam bentuk gambar.

2.MonitorMonitor yang digunakan dalam USG

3.MesinUSG Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk

mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah

CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama

seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH GELOMBANG MENJADI

GAMBAR PEMERIKSAAN USG (ULTRA SONOGRAPHY)

3.6.3 FUNGSI

Untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari

persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi)

digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang

terbangun dari cairan.

3.6.4 SPESIFIKASI

Merk: ALPINION KOREA

Model: ECUBE-9

Komposisi: 3 PROBES

Main Unit: akurasi ekstrim, desain ergonomis, Workflow Efisien

Monitor: 17 Inch LCD Monitor dan lengan memantau Artikulasi

DVD-RW: DVD Baca / Tulis

Bandwidth yang lebar pencitraan Kristal Tanda tangan (semua probe)

Fundamental yang kuat

Tata Ruang Persenyawaan, mode Render Beberapa: permukaan, permukaan halus,

ringan, min LP Max IP, X Ray, Rendering lnversion multiplanar tampilan

 Cube View, cine Volume, kotak ROI melengkung, Speckle Pencitraan

Pengurangan Sintetis aperture, panel kontrol Adjustable,

pengelompokan tombol ergonomis

 Gel Integral hangat pemegang transduser Berkontur 3 Probe konektor dan pintu

penyelidikan konektor Perut 4D Probe Multifrequency

Convex 2D Probe: Multifrequency (20 abdomen, Kebidanan, Pediatri)

33

Page 34: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Endocavity probe: Multifrequency (transvaginal & transrectal)

Warna Digital Printer: CP900DW

Voltage Regulator: 1 KVA

3.6.5 BLOK DIAGRAM

Transduser

Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh

yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada

pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk

menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang

yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)

sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi

gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat

diterjemahkan dalam bentuk gambar.

2.Monitor Monitor yang digunakan dalam USG.

3. Mesin USG

Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk

mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah

CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama

seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH GELOMBANG MENJADI

GAMBAR.

3.6.6 PENEMPATAN

USG ( ultrasonography ) pada JIH ( jogja indonesia hospital ) terletak pada

ruangan radiologi

34

Transduser Monitor USG Mesin USG

Page 35: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.7 FLOUROSCOPY

3.7.1 PENGERTIAN

Fluoroscopy merupakan alat pencitraan yang berfungsi sebagai alat

diagnose,dimana hasilnya sebuah gambar yang divisualisasikan dalam

fluorosecent Screen (layar pendar)

Gambar 3. Flouroscopy

Sumber: RS.JIH

3.7.2 PRINSIP KERJA

Sinar x yang dipancarkan dari tabung sinar x akan diterima oleh screen

fluoroscent, Selanjutnya ditangkap oleh kamera (CCTV). Dari kamera sinyal

diperkuat kemudian dimasukan ke dalam rangkaian LPF(Low power frekuensi).

Keluaran dari rangkaian LPF yang masih berupa sinyal analog,selanjutnya

diperkuat dan dimasukan ke dalam ADC untuk dirubah menjadi sinyal digital.

Proses selanjutnya dari ADC dimasukan ke sistem komputer untuk diolah menjadi

sebuah gambar dari obyek.

3.7.3 FUNGSI

sebagai alat diagnose,dimana hasilnya sebuah gambar yang

divisualisasikan dalam fluorosecent Screen (layar pendar)

35

Page 36: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.7.4 SPESIFIKASI

Brand : Siemens.

Type : PolyMobile 3

Condition ; Second

Guarantee : 4 months

Ready stock : 1 unit

Fob : Jakarta

3.7.5 BLOK DIAGRAM

Sinar x yang dipancarkan dari tabung sinar x akan diterima oleh screen

fluoroscent, Selanjutnya ditangkap oleh kamera (CCTV). Dari kamera sinyal

diperkuat kemudian dimasukan ke dalam rangkaian LPF (Low power frekuensi).

Keluaran dari rangkaian LPF yang masih berupa sinyal analog, selanjutnya

diperkuat dan dimasukan ke dalam ADC untuk dirubah menjadi sinyal digital.

Proses selanjutnya dari ADC dimasukan ke sistem komputer untuk diolah menjadi

sebuah gambar dari obyek.

3.7.6 PENEMPATAN

FLOUROSCOPY pada JIH ( jogja indonesia hospital ) terdapat pada ruangan

radiologi

36

Page 37: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

3.8 C-R (Computer Radiografi)

3.8.1 PENGERTIAN

Computer Radiografi (CR) merupakan suatu sistem atau proses untuk

mengubah sistem analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi.

Computer Radiografi (CR) mempunyai perlengkapan operasional yang terdiri

dari:

a). Imaging Plate

Imaging plate merupakan media pencatat sinar-X pada Computer

Radiografi yang terbuat dari bahan photostimulable phosphor tinggi. Dengan

menggunakan Imaging plate memungkinkan processor gambar untuk

memodifikasi kontras.

Imaging plate berada dalam kaset Imaging. Fungsi dari Imaging plate

adalah sebagai penangkap gambar dari objek yang sudah di sinar (ekspose).

Prosesnya adalah pada saat terjadinya penyinaran, Imaging plate akan menangkap

energi dan disimpan oleh bahan phosphor yang akan dirubah menjadi Electronic

Signal dengan laser scenner dalam image reader.

b). Image reader

Image reader berfungsi sebagai pembaca dan mengolah gambar yang

diperoleh dari Image plate. Semakin besar kapasitas memorinya maka semakin

cepat waktu yang diperlukan untuk proses pembacaan Image plate, dan

mempunyai daya simpan yang besar. Waktu tercepat yang diperlukan untuk

membaca imaging plate pada image reader yaitu selama 64 detik.

Selain tempat dalam proses pembacaan, Image reader mempunyai peranan

yang sangat penting juga dalam proses pengolahan gambar, sistem transportasi

Image plate serta penghapusan data yang ada di Image plate. Image reader sudah

dilengkapi dengan monitor yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang

sudah di baca oleh Image reader disebut dengan image console.

37

Page 38: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Image console berfungsi sebagai media pengolahan data, berupa computer

khusus untuk medical imaging dengan touch screen monitor. Image console

dilengkapi oleh bebagai macam menu yang menunjang dalam proses editing dan

pengolahan gambar sesuai dengan anatomi tubuh, seperti kondisi hasil gambaran

organ tubuh, kondisi tulang dan kondisi soft tissue.

Terdapat menu yang sangat diperlukan dalam teknik radiofotografi yaitu

kita bisa mempertinggi atau mengurangi densitas, ketajaman, kontras dan detail

dari suatu gambaran radiografi yang diperoleh.

d). Image recorder

Image recorder mempunyai fungsi sebagai proses akhir dari suatu

pemeriksaan yaitu media pencetakan hasil gambaran yang sudah diproses dari

awal penangkapan sinar-X oleh image plate kemudian di baca oleh image reader

dan diolah oleh image console terus dikirim ke image recorder untuk dilakukan

proses output dapat berupa media compact disc sebagai media penyimpanan.atau

dengan printer laser yang berupa laser imaging film.

e). Personal Computer  (PC)

Komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang berarti

menghitung. Komputer adalah sistem elektronik yang dapat menerima input data,

dapat mengolah data, dapat menerima informasi, menggunakan suatu prograng

yang tersimpan didalam memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil

pengolahan dan bekerja secara otomatis dibawah pengawasan suatu langkah-

langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori. (Yulikuspartono.

1997) 

38

Page 39: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

Gambar 3.1 C-R (Computer Radiografi)

Sumber : http://www.alkes-CR.com//

3.8.2 PRINSIP KERJA

Computed radiography (CR) merupakan sebuah istilah untuk

photostimulable phosphor detector (PSP) system. Fosfor yang digunakan pada

screen film, seperti Gd2O2S memancarkan cahaya ketika diekspose (paparan)

dengan sebuah pancaran sinar x-ray. Ketika x-ray diserap (absorb) oleh

photostimulable phosphor, beberapa cahaya juga diemisikan dengan segera,

namun banyak dari energi x-ray yang terserap terperangkap didalam screen PSP

dan dapat dilakukan read out nantinya. Untuk alasan ini PSP screen disebut juga

dengan nama storage phospors or imaging plates. CR diperkenalkan pada tahun

1970-an dan banyak departemen yang menginstalasi PACS, yang seringkali setuju

dengan perkembangan rekam medis elektronik.

CR imaging plates terbuat dari BaFBr dan BaFI. Karena percampuran ini,

bahan tersebut sering juga dinamakan dengan barium fluorohalida. CR plate

adalah sebuah screen yang fleksibel yang terdapat didalam sebuah kaset yang

serupa dengan screen-film cassette. Satu imaging plate digunakan untuk masing-

masing eksposur. Imaging plate diekspos pada sebuah identikal prosedur menuju

screen-film radiography, dan kemudian CR cassette dibawah ke unit CR reader.

Cassette tersebut ditempatkan pada unit readout, dan beberapa langkah proses

mengambil alih :

39

Page 40: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

1. Kaset dipindahkan ke unit pembaca dan imaging plate secara mekanis

dipindahkan dari kaset tersebut.

2. Imaging plate diinterpretasikan melintasi sebuah tahap perpindahan dan disinari

oleh sebuah pancaran laser.

3. Cahaya laser menstimulasi emisi energi yang terperangkap didalam imaging

plate, dan cahaya tampak dilepaskan dari plate tersebut.

4. Cahaya yang dilepaskan dari plate tersebut ditampung oleh sebuah fiber optik

light guide dan photomultiplier tube (PMT), yang menghasilkan sinyal elektronik.

5. Sinyal elektronik kemudian digitalisasi dan disimpan.

6. Plate tersebut kemudian diekspos pada cahaya putih yang terang guna

menghapus energi residu yang terperangkap.

7. Kemudian imaging plate dipasang kembali ke kaset dan siap untuk digunakan

kembali.

Citra digital yang dihasilkan oleh CR reader yang disimpan sementara

pada local hard disk. Banyak sistem-sistem CR print out bekerjasama dengan

printer-printer laser maupun thermal yang membuat hard copy dari citra-citra

digital. Sistem-sistem CR sering bertindak sebagai entry point pada PACS, dan

pada kasus yang demikian citra digital radiography dikirim ke sistem PAC untuk

interpretasi oleh radiologist dan pengarsipan jangka panjang.

Imaging plate merupakan peralatan analog, namun alat itu dibaca dengan

teknik digital elektronik dan analog, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.

Imaging plate ditranslasikan selama tahap readout pada arah vertikal (arah y), dan

sebuah pancaran laser scanning mengscanning plate tersebut secara horizontal

(arah x). Laser di-scan dengan menggunakan sebuah rotating multifaceted mirror.

Karena cahaya laser merah (kira-kira 700 nm) menabrak imaging phosphor pada

lokasi (x,y), maka energi yang terperangkap dari eksposur x-ray pada lokasi itu

dilepaskan dari imaging plate. Fraksi cahaya-cahaya emisi berjalan melalui

fiberoptic light guide dapat mencapai PMT yang merupakan alat untuk pengganda

fotoelektron. Sinyal elektronik yang diproduksi oleh PMT digitalisasi dan

disimpan dalam memori. Oleh karena itu, untuk setiap lokasi spasial (x,y) nilai

40

Page 41: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

gray scale yang bersesuaian ditentukan, dan hal ini merupakan bagaimana citra

digital I (x,y) dihasilkan pada sebuah CR reader.

3.8.3 FUNGSI

proses untuk mengubah sistem analog pada konvensional radiografi

menjadi digital radiografi

3.8.4 SPESIFIKASI

Daya : 220-240V/50-60 Hz

Berat : 80 kg

Level suara : 65 dB

Model : 5175/100

Keakuratan : 20 bits/pixel

3.8.5 BLOK DIAGRAM

Gambar 3.2 Blok Diagram Computer Radiografi

Sumber :

KETERANGAN

Gambar ini menunjukkan paparan radiasi di kiri atas dimana kaset

diletakkan anterior kepada pasien untuk merekam gambar yang diproyeksikan.

Kaset tersebut kemudian ditempatkan dalam perangkat pembacaan (ikuti tanda

panah ke bawah biru!), Di mana ia dipindai dengan sinar laser untuk

mendigitalkan gambar laten. Kaset kemudian dapat disiapkan untuk digunakan

kembali oleh mengekspos ke lampu pijar intens untuk menghapus setiap gambar

informasi laten sisa (kanan atas pada gambar di atas).

41

Page 42: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

             Tahap pembacaan ditampilkan secara lebih rinci pada gambar berikutnya:

KETERANGAN

Gambar tersebut menggambarkan salah satu mekanisme yang digunakan untuk

memindai pelat pencitraan dimana sinar laser sempit pemogokan cermin berputar

menyebabkan ia memindai satu baris di piring. Pelat ini kemudian dipindahkan

sehingga sinar laser scanning dapat membaca baris berikutnya dari informasi

gambar.

  Gambar laten terbentuk melalui proses penyerapan radiasi fosfor

photostimulable dimana elektron yang mengetuk dalam keadaan energi yang lebih

tinggi. Elektron tersebut kemudian dirangsang untuk kembali ke keadaan dasar

dengan menggunakan sinar laser merah - proses yang sama dengan

thermoluminesensi dimana cahaya adalah yang digunakan sebagai pengganti

panas. Elektron memancarkan cahaya biru - disebut luminescence photostimulable

(PSL) - saat mereka kembali ke keadaan dasar dengan jumlah cahaya yang

proprotional dengan paparan radiasi.

  Cahaya yang dipancarkan dipandu oleh pemandu cahaya, seperti yang

ditunjukkan pada gambar di atas, sehingga intensitasnya dapat diukur dengan

menggunakan tabung photomultiplier (PMT). Output dari PMT adalah digital

menggunakan sebuah analog-ke-digital converter (ADC) sebelum pemrosesan

komputer diterapkan.

3.8.6 PENEMPATAN

C-R (computer rdiografi) pada JHI ( jogja indonesia hospital ) terdapat pada

ruangan radiologi

42

Page 43: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

BAB IV

PENUTUP

4.1.1 KESIMPULAN

KKL adalah suatu kegiatan kunjungan kerja lapangan sebagai wadah bagi

mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dengan peralatan medis serta mengetahui

tentang bagaimana peran teknisi elektro medis di lapangan kerja.

Dalam kegiatan KKL ini, mahasiswa ATEM semarang melaksanakan KKL di JIH

(jogjakarta indonesia hospital). Di rumah sakit tersebut, mahasiswa diperkenalkan

dengan 8 alat kesehatan , yaitu :

1. ESWL (estracorporeal shock wave lithotripsy) berfungsi sebagai pemecah batu

ginjal tanpa adanya operasi.

2. USG (Ultrasonography) berfungsi mencitrakan organ internal dan otot, ukuran

mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa

organ.

3. CT-SCAN (Computed Tomography Scanner) berfungsi menghasilkan gambar

organ tubuh bagian dalam secara melintang.

4. EEG / BERA (Electroencephalogram/ Brainstem Evoked Response Audiometry)

BERA sebagai skrining ada tidaknya gangguan pendengaran. EEG untuk mencari

gelombang tertentu yang menunjukkan adanya gangguan sel saraf.

5. TREADMILL berfungsi Untuk menilai reproduktifitas dan variabilitas individual

dari hasil tes latihan

6. DENTAL X-RAY berfungsi untuk menghasilkan gambar organ tubuh seperti gigi

dan tulang.

7. CR (Computer Radiografi) merupakan suatu sistem atau proses untuk mengubah sistem

analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi)

8. Flouroscopy sebagai alat diagnose,dimana hasilnya sebuah gambar yang

divisualisasikan dalam fluorosecent Screen (layar pendar)

43

Page 44: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

KRITIK & SARAN

Dalam pelaksanaan KKL , ada sedikit kendala keterlambatan jadwal

pemberangkatan sampai dengan pergantian bis. Sehingga jatah waktu yang

diberikan menjadi berkurang. Oleh karena itu , Institusi diharapkan mampu

memilih biro perjalanan yang sekiranya profesional dan bisa diandalkan.

Untuk sesi wawancara, tenaga yang berkopeten dalam bidang teknik elektro medis

masih belum sepenuhnya berpengalaman dalam bidangnya dikarenakan masih

baru. Sehingga pada saat mahasiswa mewawancarai teknisi tersebut, mereka

masih belum bisa menjawab sebagian besar pertanyaan dari mahasiswa.

Untuk kedepannya, institusi diharapkan untuk memilih rumah sakit yang

sekiranya mempunyai teknisi medis yang sudah berpengalaman dalam bidangnya.

Sehingga para mahasiswa bisa mengetahui lebih jauh tentang alat-alat tersebut.

44

Page 45: laporan magang ATEM SEMARANG.docx

DAFTAR PUSTAKA

Batan, Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, Jakarta, 1989

KF. Ibrahim, Teknik Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001

Ralph J Smith, Rangkaian Piranti dan Sistem, Erlangga, Jakarta, 199

Soetomo jatiman,PengetahuanNuklir,Penerbit Karunik Universitas

Terbuka ,Jakarta, 1986

Sutrisno, Dr, Elektronika II, Karunika Universitas Terbuka, Jakarta, 1986

http://www.strokecenter.org/pat/diagnosis/ct.htm

http://www.webmd.com/hw/health_guide_atoz/hw233596.asp 15 Feb 06

http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/328/7441/655

http://www.intelihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/8772/21905.html

http://www.merck.com/mmhe/sec06/ch077/ch077d.html

Computed Tomography, diambil dari http :/en wiki/wikipedia/computed

tomography.html diambil tanggal 10 Februari 2006

Luckman Sorensen,1995, Medical Surgical Nursing, A PhsycoPhysiologic

Approach,

4th

Ed, , WB Saunders Company, Phyladelpia

Ellen Barker, 2002, Neuroscience Nursing, A Spectrum of Care 2nd

edition, 2002,

Mosby Inc, St Louis Missouri

45