Tugas Kelompok LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI VERTEBRATA DI LIPI (Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Taksonomi Vertebrata) Disusun oleh: Berti Anina Sulistina (1211060197) Darwisah (1211060200) Cikra Pawana (1211060199) Erma Indriyana (1211060086) Fitri Mulyana (1211060062) Helen Ariska (1211060195) Irawansyah (1211060179) Luq-luq In Tatimmah (1211060141) Muslimatun (1211060078) M. Dwi Kurniawan H (1211060193) Sinta Damayanti (1211060114) Siti Khusnul K (1211060045) Syarifah Setianingrum (1211060121) Winda Kurniati (1211060052) Wiwit Nurhasanah (1211060033) Kelas / Smt : Biologi B / IV
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tugas Kelompok
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN
TAKSONOMI VERTEBRATA DI LIPI
(Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Taksonomi Vertebrata)
Disusun oleh:
Berti Anina Sulistina (1211060197)
Darwisah (1211060200)
Cikra Pawana (1211060199)
Erma Indriyana (1211060086)
Fitri Mulyana (1211060062)
Helen Ariska (1211060195)
Irawansyah (1211060179)
Luq-luq In Tatimmah (1211060141)
Muslimatun (1211060078)
M. Dwi Kurniawan H (1211060193)
Sinta Damayanti (1211060114)
Siti Khusnul K (1211060045)
Syarifah Setianingrum (1211060121)
Winda Kurniati (1211060052)
Wiwit Nurhasanah (1211060033)
Kelas / Smt : Biologi B / IV
Dosen pembimbing : Gres Mareta, M.Si
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) adalah Lembaga Pemerintah
Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian
Negara Riset dan Teknologi. Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) merupakan
salah satu Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi (Balitbang Zoologi) yang
bernaung di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI.
Sejak berganti nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi
pada tahun 1987, lembaga di bawah naungan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini, mengembangkan kegiatannya
tidak sebatas sebagai museum yang berkecimpung di bidang taksonomi, tapi juga
melakukan penelitian dan pengembangan di bidang ekologi dan fisiologi fauna.
Saat ini, dalam usianya yang lebih dari satu abad, MZB telah berhasil menjadi
museum fauna terbesar di Asia Tenggara. Mutu spesimen yang tersimpan
berstandar internasional.
Taksonomi Vertebrata adalah ilmu membahas tentang hewan-hewan yang
memiliki tulang belakang, yang dibagi dalam beberapa super kelas yaitu, pisces,
amphibi, reptil, aves dan mamalia. Oleh karena itu, kami melakukan pengamatan
langsung yang berupa herbarium basah maupun kering ke Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk lebih memahami lagi anggota hewan
vertebrata.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kuliah lapangan yang dilakukan di LIPI yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui berbagai koleksi herbarium basah ataupun kering yang
ada di LIPI.
2. Untuk mengetahui teknik pembuatan herbarium basah yang benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Museum Zoologicum Bogeriense
Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) memulai kegiatannya sejak berdiri
di Bogor pada tahun 1894 merupakan bagian dari Lands Plantentuin. Pada awal
didirikannya, MZB berfungsi sebagai Laboratorium Zoologi yang memberi wadah
penelitian yang berkaitan dengan binatang hama dan penyakit pada tanaman
dengan nilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan pendapatan pemerintah Belanda
saat itu.
Dr. J. C. Koningsberger, seorang ahli zoologi pertanian yang tidak dapat
dipisahkan dari sejarah MZB. Koningsberger memulai pekerjaannya pada bulan
Agustus 1894 di Bogor yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi MZB.
Bersama-sama dengan Dr. M. Treub, Koningsberger melanjutkan usaha untuk
menambah koleksi fauna sebagaimana layaknya koleksi sebuah museum sejarah
alam di Bidang Zoologi. Obsesi Koningsberger dapat terwujud dengan selesainya
pembangunan gedung museum seluas 402 m2 pada bulan Agustus 1901 yang
digunakan sebagai pameran koleksi fauna yang telah dikumpulkannya. Museum
tersebut kemudian diberi nama Landbouw Zoologisch Museum. Sepanjang
perkembangannya, balai ini telah beberapa kali mengalami pergantian nama.
Perluasan lingkup kerja museum terjadi pada tahun 1986 melalui Surat Keputusan
Presiden No. 1 Tahun 1986, yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Ketua
LIPI No. 23/Kep/D.5/87 Tahun 1987, maka MZB dikukuhkan menjadi Balai
Penelitian dan Pengembangan Zoologi (Balitbang Zoologi) yang bernaung di
bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI (Puslitbang Biologi-
LIPI).
Sejak berdirinya sampai dengan tahun 1997, Bidang Zoologi menempati
gedung bersejarah di dalam Kebun Raya Bogor, yang secara ilmiah merupakan
kebun raya terkenal di dunia. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan agar kegiatan penelitian dapat ditampung, maka Bidang Zoologi pindah dan
menempati gedung baru di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong (Cibinong Science
Centre). Gedung yang diberi nama Widyasatwaloka ini dibangun dengan bantuan
dana dari Pemerintah Jepang pada tahun 1997. Sedangkan fasilitas penyimpanan
koleksi diadakan dengan bantuan dana GEF/Word Bank dalam rangka
peningkatan kualitas dan pengelolaan koleksi ilmiah spesimen bertaraf
internasional. Demikian juga laboratorium genetika, biologi reproduksi dan nutrisi
yang saat ini sudah berstandar dunia. Fasilitas baru ini meningkatkan
perkembangan lebih lanjut dari Bidang Zoologi. Jumlah spesimen yang dikoleksi
untuk menunjang kegiatan penelitian biosistematika, ekologi dan fisiologi
meningkat pesat. Bidang Zoologi bertekad untuk menjadi lembaga pelopor yang
mampu memberikan informasi ilmiah tentang fauna Indonesia.
2.2 Klasifiksi Vertebrata
1. Aves
Aves merupakan hewan bersayap, berkaki dua, berdarah panas dan
bertelur. Tulang burung ringan dan berongga di berbagai ruas untuk mengurangi
densitas dan beratnya. Semua burung memiliki paruh, yang berbeda hanyalah
bentuk dan ukuran paruhnya. Kebanyakan burung memiliki bulu kecuali sedikit
yang tidak memiliki bulu. Aves termasuk dalam kelompok hewan vertebrata yang
besar dan terdapat di seluruh dunia, dari daerah gurun sampai di kutub utara, juga
di hutan hujan Amazon, dan Greenland.
Ada lebih dari 8,600 spesies burung yang telah diidentifikasi yang dibagi
menjadi 27 order. Selain itu, ada banyak subspesies yang jika dihitung beserta
dengan spesies yang diketahui mengandung lebih 3200 jenis.
Aves diyakini merupakan evolusi dari reptil, seperti dinosaurus, yang
hidup sekitar 180 juta tahun lampau. Burung berubah dan kehilangan gigi dan ciri
reptilia yang lain, saat mengalami proses evolusi yang memakan waktu jutaan
tahun. Pada waktu yang sama, bulu tumbuh pada ekornya dan sayapnya. Adapun
ciri-ciri aves adalah seperti berikut:
1. Badan ditutupi oleh bulu.
2. Memiliki paruh yang tidak bergigi dan dua sayap.
3. Memiliki sisik pada kakinya.
4. Bertelur dan telurnya dilindungi oleh cangkang keras.
5. Bernafas melalui paru-paru. Juga terdapat punid-pundi udara atau kantung
udara
6. Berdarah panas.
Meskipun kebanyakan aves bisa terbang ada beberapa spesies yang tidak
mampu terbang seperti burung unta, rea, emu, Kiwi dan penguin yang tidak bisa
terbang. Semua burung memiliki sayap meskipun pada burung yang tidak dapat
terbang, meskipun kecil dan tidak berguna. Burung adalah oviparous yaitu
bertelur. Biasanya burung betina akan mengeram telur, terkadang kedua pasangan
akan bergilir, dan dalam beberapa spesies burung hanya burung jantan akan
mengeramkan telur tersebut. Ada juga spesies burung yang bertelur dalam sarang
burung lain untuk dierami oleh keluarga angkat burung.
Aves mempunyai bagian tubuh berupa ekor, badan, leher, dan kepala. Ciri
yang paling terlihat adalah adanya bulu yang menutupi seluruh tubuhnya. Bulu-
bulu tersebut, selain untuk terbang, juga berfungsi untuk menghangatkan
tubuhnya. Ada tiga jenis bulu yang dimiliki oleh burung, antara lain, plumae,
yaitu bulu yang langsung menempel pada batang bulu, plumulae, yaitu cabang
dari plumae, dan filoplumae, yaitu plumulae. helaian bulu yang paling halus yang
merupakan cabang dari Burung mempunyai sayap untuk terbang, bernapas
dengan paru-paru, mempunyai pundi-pundi udara yang berfungsi untuk
menyimpan udara pada waktu terbang, berdarah panas, dan mempunyai suhu yang
tetap.
2. Reptil
Reptil adalah salah satu jenis vertebrata atau hewan yang memiliki tulang
belakang berdarah dingin dan memiliki sisik di sekujur tubuhnya. Reptil termasuk
tetrapoda, yaitu hewan yang memilikli empat kaki. Pada umumnya reptil
berkembang biak dengan cara bertelur, yang mana telurnya akan diselubungi oleh
membran amniotik. Keberadaan reptil sangatlah banyak di jumpai, semua benua
pasti terdapat reptil kecuali benua atlantik. Adapun ciri-ciri hewan reptil yaitu
sebagai berikut:
1) Reptil memiliki tulang belakang. Mereka adalah vertebrata.
2) Reptil ditutupi oleh sisik.
3) Reptil bernapas dengan paru-paru.
4) Kebanyakan reptil bertelur. Beberapa reptil, seperti ular boa, melahirkan
hidup muda.
5) Hampir semua reptil berdarah dingin. Salah satu pengecualian adalah penyu
belimbing, yang dapat mengatur suhu tubuhnya untuk beberapa derajat.
Reptile dapat di kelompokan menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Ordo Crocodilia (contohnya ialah buaya, garhial, caiman, dan alligator):
jumlahnya sekitar 23 spesies
2. Ordo Sphenodontia (contohnya ialah tuatara Selandia Baru): jumlahnya
sekitar 2 spesies
3. Ordo Squamata (contohnya ialah kadal, ular dan amphisbaenia (“worm-
lizards”)): jumlahnya sekitar 7.900 spesies
4. Ordo Testudinata (contohnya ialah kura-kura, penyu, dan terrapin):
jumlahnya sekitar 300 spesies
3. Pisces
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)
yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di
seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang
hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi
ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag),
ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari),
dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya Pisces dibagi menajdi 2 golongan:
1. Ikan berangka tulang rawan (Chondrichthyes), contoh : ikan hiu, ikan pari,
ikan cucut.
2. Ikan berangka tulang sejati (Osteichthyes), contoh : ikan kakap, ikan mas,
ikan tongkol, ikan bandeng
Ciri-ciri umum dari ikan yaitu sebagai berikut :
1) Hidup di dalam air.
2) Mempunyai sisik yang berlendir.
3) Mempunyai sirip untuk bergerak.
4) Bernafas melalui insang.
5) Membiak secara bertelur.
4. Amphibi
Amfibi adalah jenis hewan vertebrata yang pada umumnya hidup di dua
alam, yaitu darat dan air. Biasanya amfibi akan bertelur di dalam air, atau sering
juga menempatkan telurnya di tempat yang memiliki tingkar kelembaban yang
tinggi. Setelah menetas larva atau berudu akan hidup di dalam air atau tempat
yang basah dan bernafas menggunakan dengan insang. Selanjutnya berudu
tersebut akan mengalami metamorfosis dan nantinya akan menjadi hewan dewasa
yang hidup di daratan dan bernafas menggunakan paru-paru. Adapun ciri-ciri
hewan Amfibi adalah sebagai berikut:
1) Amfibi memiliki tulang belakang. Mereka adalah vertebrata.
2) Amfibi adalah hewan berdarah dingin. Mereka tidak bisa mengatur suhu
tubuh mereka sendiri.
3) Amfibi menghabiskan setidaknya sebagian dari kehidupan mereka di air
dan di darat.
4) Amfibi tidak memiliki sisik dan kulit mereka permeabel (molekul dan gas
dapat melewati).
5) Amfibi memiliki insang untuk setidaknya bagian dari kehidupan mereka.
Beberapa spesies telah insang hanya sebagai larva, sementara yang lain
dapat memiliki insang sepanjang hidup mereka.
6) Kebanyakan amfibi mengalami metamorfosis.
5. Mamalia
Mamalia adalah hewan vertebrata yang memiliki Glandula Mamae atau
kelenjar susu yang tubuhnya tertutu dengan rambut. Mamalia secara lambat laun
berevolusi dari Reptilia (Otyloseuris yaitu Therapsida) yang merupakan nenek
Moyang dari Mamalia pada akhir zaman Trissic dan permulaan dari Jurassic.
Kelompok fauna ini menempatkan ukuran badan yang sangat besar. Salah satu
jenis dari mamalia ini muncul terakhir yang dikenal dengan Homo Sapiens=
Manusia. Mamalia hidup di darat dan ada yng hidup di air tawar maupun air laut.
Jenis mamalia ada yang Karnivora, Herbivora, Omnivora. Modifikasi bentuk
dalam niche yang khusus di dalam Ekosistem merupakan adaptasi struktur, juga
dialami oleh manusia. Modifikasi bentuk dan nice di dalam ekosistem yang
merupakan adaptasi struktur, juga dialami oleh manusia.
Ciri-ciri hewan Mamalia adalah sebagai berikut:
Secara umum dapat dibedakan atas kepala, leher, batang tubuh, ekor dan
anggota gerak 2 pasang (anggota gerak depan dan belakang), pada manusia
ini disebut sepasang tangan (Superior) dan sepasang kaki (Inferior)
Kelenjar susu terdapat di dada, perut dan ketiak yang mengeluarkan susu
sesudah melahirkan Kelenjar ini merupakan deruvatif dari kelenjar keringat,
juga memiliki kelenjar-kelenjar lain.
Semua mamalia memiliki rambut, setidaknya pada satu siklus hidupnya.
Bukan bulu misalnya pada ikan paus hanya beberapa helai rambut
ditenggorokan yang akan hilang setelah Dewasa.
Jalan tegak, dimana tungkai ada di bawah tubuh, berpadunya tulang di
gelang bahu (pada Reptilia ini tidak terjadi).
Tulang memanjang dengan adanya lapisan Epifisis.
Homoithermus ,berdarah panas .suhu umumnya dipertahankan sekitar 360.
Ruas tulang leher ada 7 ruas dan hanya paka KUkang dan ikan duyung
keadan nya lain.
Bernafas hanya dengan paru-paru ,Larynx mempunyai pita suara.
Rongga dada dan perut telah terpisah oleh Diafragma= Sekat rongga badan
Mempunyai 2 Condylil (Tonjolan ganda di belakang kepala). Ruas pertama
tulang leher disebut ATLAS berbentuk Cincin.
Rahang bawah dibentuk oleh satu tulang tunggal.
Tiga tulang pendengaran.
Langit langit Scundair yang bertulang.
Gigi Marginal dengan rongga gigi, Heterodontia, diphyyodontis (2 generasi
gigi).
Mempunyai otak yang besar pada Primata otak kecil (Cerebelummnya
berkembang dengan baik) Mempunya 12 Nervi Crenialis.
Pembuahan di dalm tubuh, melahirkan anak yang hidup (Vivipar),
mempunyai placenta tetapi masih ada yang bertelur ( Ordo Monotremata).
Mempunyai Vesica Urinaria (Kantong air seni).
Mamalia dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
a. Kelompok Prototheria
Berkembangbiak dengan cara bertelur. Embrio berkembang di dalam telur
dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber makanannya. Setelah
menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya, karena induk
ini tidak memiliki puting susu.
b. Kelompok Metatheria
Melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal sehingga masa
kehamilannya singkat. Anak dalam tahap embrio tersebut dapat merangkak
masuk ke dalam kantung induknya yang disebut marsupium. Di dalam
marsupium embrio menyusu pada puting susu dan mengalami perkembangan
selanjutnya.
c. Kelompok Eutheria
Melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan perkembangan embrioniknya di
dalam rahim (uterus). Embrio memperoleh nutrisi dari induknya melalui
plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut mammalia berplasenta. Berikut
ini adalah kelompok utama mamalia eutheria:
Insectivora adalah kelompok mamalia pemakan serangga.
Chiroptera adalah kelompok mammalia yang memiliki selaput kulit
membentang dari kaki depan, badan, dan kaki belakang. Contoh kelelawar.
Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat,
misalnya kelinci. Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada kaki
depan.
Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah
ganjil pada kakinya. Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau
herbivora. Contohnya: kuda (Equus caballus).
Artiodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah
genap masing-masing kakinya. Contoh adalah domba (Ovis aries).
Sirenia adalah mamalia ammalian akuatik yang memiliki tungkai depan
mirip sirip. Sirenia merupakan ammalian bertubuh besar tidak berambut.
Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya. Contoh duyung atau dugong
(Dugong dugong).
Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot. Hewan
yang termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus).
Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip
dayung dan tidak ada kaki belakang. Tubuhnya tidak berambut dan
memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi. Contoh Lumba-lumba
hidung botol (Tursiops aduncus).
Carnivora adalah kelompok mamalia yang memiliki gigi dan kuku yang
tajam dan runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya. Kelompok
ini disebut juga pemakan daging. Contoh : Kucing (Felis silvestris).
Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang
di atas dan sepasang di bawah. Gigi seri tidak berakar sehingga tumbuh
terus-menerus. Contoh: berang-berang.
Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata
menghadap ke depan, dan otak berkembang baik. Contoh: beruk (Macaca
sp.).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Kuliah Lapangan (PKL) dengan mengunjungi LIPI
dilaksanakan pada hari kamis, 08 mei 2014 (08.00 s/d selsai) di gedung
Widyasatwaloka, Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong (Cibinong Science
Centre).
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kunjungan ini yaitu alat
tulis, kamera, dan koleksi satwa yang berupa herbarium basah maupun kering
yang berada di gedung Widyasatwaloka Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong
(Cibinong Science Centre).
3.3 Cara Kerja
Dalam kunjungan di gedung Widyasatwaloka Pusat Ilmu Pengetahuan
Cibinong (Cibinong Science Centre) dilakukan pengamatan dan penelitian
dengan cara melihat langsung herbarium yang tersedia dan wawancara dengan
petugas yang bertugas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. MAMALIA
1. Banteng (Bos javanicus)
Klasifikasi
Regnum : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos javanicus
Deskripsi :
Hewan ini mempunyai bentuk dan ukuran mirip sapi, dengan panjang
tubuh 108-200 cm, tinggi pundak 130-170 cm. Berat tubuhnya dapat mencapai
900 kg. Beberapa ciri yang membedakan dengan sapi lokal yaitu antara lain warna
kulit dan rambut banteng betina selalu coklat kemerahan dan jantan berwarna
hitam. Baik jantan maupun betina, kulit dan rambut di bagian kaki bawah
berwarna putih. Banteng jantan mempunyai tanduk yang selalu menghadap ke