Top Banner
TUGAS TERSTRUKTUR KEWIRAUSAHAAN LAPORAN HASIL PENJUALAN GORENGAN RISOL PELANGI “GORILA” Disusun oleh: Kelompok 2 Fazar Maulana Hasan A1H011005 Desiana Purwaningrum A1H011006 Uswatun Khofifin A1H011007 Tosa Arif Mauladi A1H011008 R. Fajar Santoso A1H011009
28

laporan KWU

Jan 19, 2016

Download

Documents

Jamie Lee

kwu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan KWU

TUGAS TERSTRUKTURKEWIRAUSAHAAN

LAPORAN HASIL PENJUALANGORENGAN RISOL PELANGI “GORILA”

Disusun oleh:

Kelompok 2Fazar Maulana Hasan A1H011005Desiana Purwaningrum A1H011006Uswatun Khofifin A1H011007Tosa Arif Mauladi A1H011008R. Fajar Santoso A1H011009

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2014

Page 2: laporan KWU

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jajanan kaki lima di Indonesia yang mencakup segala jenis makanan olahan

asli Indonesia, termasuk makanan utama, kudapan maupun yang dikenal dan

lazim dikonsumsi oleh masyarakat di daerah, sangat penting artinya dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi. Akan tetapi

terdapat indikasi bahwa makanan kaki lima sulit untuk dapat disandingkan dengan

makanan modern sehingga relatif kurang memiliki peluang untuk memasuki pasar

modern, seperti fast food, hotel, dan restoran. Hingga kini jajanan kaki lima

cenderung tergeser oleh makanan modern yang justru berpeluang menimbulkan

berbagai macam penyakit. Oleh karena itu jajanan kaki lima memerlukan

pengembangan kearah inovasi agar memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga

mampu disandingkan dengan makanan modern.

Indonesia sangat kaya sekali dengan berbagai jenis pangan yang perlu

diupayakan untuk diperkenalkan secara luas dengan memperhatikan komposisi

gizi. Jajanan kaki lima unggulan merupakan jenis komoditas yang mempunyai

prospek yang cerah untuk dikembangkan. Peningkatan atau pengembangan

jajanan kaki lima unggulan itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat secara umum dan pengusaha jajanan kaki lima itu sendiri secara

khusus.

Menurut Hisrich-Peter (1995) dalam Yanisa (2012), Business Plan adalah

sebuah dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh pengusaha yang isinya

Page 3: laporan KWU

menjelaskan faktor-faktor internal dan eksternal yang relevan untuk memulai

sebuah usaha. Isinya seringkali berupa rencana yang terpadu meliputi pemasaran,

keuangan, produksi dan sumber daya manusia.

B. Tujuan

1. Melatih keterampilan dan menumbuhkan mental berwirausaha.

2. Memahami dunia bisnis dengan mempelajari bussines plan.

3. Memperoleh keuntungan (laba).

4. Memenuhi tugas terstrukstur mata kuliah Kewirausahaan.

Page 4: laporan KWU

II. ISI

A. Diskripsi Produk

Gerengan risol adalah suatu jenis makanan yang berisi sayur dan digulung

dengan lapisan tepung terigu yang disajikan dengan cara digoreng, yang

sebelumnya dilumuri dengan tepung panir. Gorengan risol merupakan jajanan

yang digemari oleh sebagian besar kalangan masyarakat sehingga dapat dikatakan

penerimaan atau akseptabilitas masyarakat terhadap risol cukup tinggi.

Akseptabilitas adalah salah satu indikator yang digunakan untuk melihat peluang

usaha.

Faktor rasa makanan atau jajanan sangat penting bagi konsumen. Hal ini

karena, bagi nilai suatu makanan ditentukan oleh isi atau rasa apa yang

dikandungnya, apakah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh konsumen atau tidak.

Apabila bahan pangan tersebut mengandung rasa yang berfariasi dan digemari

oleh konsumen, maka bahan makanan tersebut dikategorikan sebagai makanan

yang diterima masyarakat. Variasi rasa inilah yang nantinya dapat mendongkrak

nilai jual makanan atau jajanan kaki lima dimana di Indonesia notabene sangat

unik dan beragam. Varian rasa dari risol ini yaitu rasa ayam, sosis, jagung keju,

bakso dan jamur.

Selain nilai rasanya, terdapat faktor lain yang membuat produk atau jajanan

menjadi tinggi nilai jualnya yaitu tampilan makanan yang menarik. Hal tersebut

dikarenakan nilai (harga) pangan dari luar ditentukan oleh indera

manusia/konsumen. Pertama konsumen akan melihat apakah rupa dan warnanya

Page 5: laporan KWU

menarik, rasanya enak, kekerasannya memenuhi selera dan sebagainya. Variasi

warna dari risol yang dibuat disesuaikan dengan rasa. Untuk warna hijau adalah

jagung keju, warna merah rasa sosis, warna kuning rasa ayam, warna biru rasa

bakso dan warna netral rasa jamur.

Gambar 1. Gorengan risol pelangi.

B. Profil Perusahaan

Perusahaan “Gorila” ini bergerak pada bidang kuliner yang secara umum

sangat diminati oleh masyarakat berbagai kalangan. “Gorila” yaitu sebuah

singkatan yang bertarti gorengan rosol pelangi. Perusahaan “Gorila” mempunyai

pembagian tugas/jabatan dalam pengelolaannya. Struktur organisasi perusahaan

“Gorila” yaitu seperti terlihat pada gambar 2.

Page 6: laporan KWU

Gambar 1. Struktur organisasi “GORILA”.

Tugas, wewenang dan fungsi seneral manajer, manajer finansial, manajer

pemasaran, staf manajer pemasaran dan manajer produksi yaitu sebagai berikut:

1. General Manajer

a. Memimpin perusahaan.

b. Mengelola perhusahaan.

c. Melihat hasil dari perusahaan.

d. Mengatur langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perusahaan.

e. Mengawasi setiap bawahannya.

2. Manajer Finansial

a. Mengendalikan keuangan perusahaan.

b. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar memperoleh tingkat efektif

dan efisiensi yang optimal.

Manajer Finansial

Uswatun Khofifin

Manajer Pemasaran

Tosa Arif M

General Manajer

Fazar Haulana Hasan

Manajer Produksi

Desiana purwaningrum

Staf M. Pemasaran

R. Fajar Santoso

Page 7: laporan KWU

c. Menetapkan kebutuhan dana untuk modal awal (jangka pendek), modal

masa depan (jangka panjang), dan menetapkan sumber dana yang dapat

menutup kebutuhan-kebutuhan perusahaan.

d. Menganalisis laporan keuangan.

3. Manajer Pemasaran

a. Bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.

b. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan

dana promosi.

c. Koordinator manajer produk dan manajer penjualan.

d. Membina bagian pemasaran dan membimbing staf dibagian pemasaran.

e. Membuat laporan pemasaran.

4. Manajer Produksi

a. Merencanakan produk yang akan dihasilkan.

b. Mengawasi jalannya proses pengolahan.

c. Memberikan arahan atau bimbingan tentang proses produksi.

d. Melaksanakan proses produksi.

5. Staf Manajer Pemasaran

a. Melaksanakan atau menjalankan proses pemasaran dengan arahan dari

manajer pemasaran.

b. Menjaga lokasi pemasaran.

Page 8: laporan KWU

C. Pelaksanaan Produksi

Pembuatan gorengan risol pelangi tidak selamanya mengalami kesuksesan,

kami perlu mencoba beberapa kali produksi sampai akhirnya ditemukanlah resep

risol yang pas. Untuk percobaan pertama, gorengan risol pelangi yang kami

produksi warnanya terlalu mencolok sehingga pembeli memiliki rasa khawatir

dengan pewarna yang digunakan. Setelah beberapa kali mencoba atau sekitar 2

kali percobaan akhirnya kami menemukan resep gorengan risol pelangi yang

memiliki rasa enak, warna menarik serta ukuran yang pas.

Gambar 3. Gorengan risol pelangi (kiri: sebelum digoreng, kanan: setelah digoreng).

Pada saat pembuatan gorengan risol pelangi terkadang kelompok kami

mengalami beberapa kendala, seperti pada pembutan gorengan risol pelangi yang

kedua ukuran dari risol sedikit kecil, dikarenakan ukuran dari kulit yang terlalu

kecil. Hal tersebut dikendalikan dengan membeli kulit yang lebih lebar, sehingga

ukuran dari gorengan risol dapat lebih besar. Selain itu pewarnaan kulit yang

terlalu mencolok, sehinggga menimbulkan kekhawatiran pembeli dengan pewarna

yang digunakan. Kendala tersebut dikendalikan dengan mengurangi zat pewarna

yang digunakan sehingga warna dari gorengan risol tidak terlalu mencolok.

Page 9: laporan KWU

Risol yang kami buat kadangkala, pecah saat pelumuran tepung panir, hal

tersebut karena tipisnya kulit serta kurang hati-hati dalam pembungkusannya.

Seiring dengan berjalannya waktu, pecahnya risol setelah dibungkus dapat diatasi

dengan mekin mahirnya ketrampilan dalam pembungkusan maupun pelumuran

panir.

D. Pelaksanaan Pemasaran (Marketing)

1. Sasaran dan Target Pasar

Sasaran pemasaran kami yaitu ditujukan untuk semua kalangan

masyarakat Purwokerto khususnya daerah Purwokerto Utara. Pemasaran kami

sudah memenuhi sasaran tersebut yaitu kalangan mahasiswa dan masyarakat di

daerah Purwokerto Utara.

Target usaha yang kami jalani yaitu gorengan risol pelangi dengan

olahan yang kami buat sendiri dan terjamin higienis. Namun pada

pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yaitu cabai yang belum siap pada

penjulan pertama, sehingga saat penjualan hari pertama kelompok kami tidak

menyediakan cabai.

Target pemasaran gorengan risol pelangi kami dengan target awal (30

buah/produksi) untuk satu kali produksi dan hasil penjualan kami melebihi

target yaitu sekitar 30 sampai 50 buah risol tiap jualan. Hal ini karena adanya

respon baik dari konsumen yang telah membeli ‘gorila’.

Page 10: laporan KWU

2. Waktu dan Tempat Usaha

Sesuai dengan targetan awal produk akan dipasarkan selama 1 bulan (8

kali penjualan). Rencana awal produk kami akan dipasarkan di Jln. HR.

Bunyamin (depan PKM), Gor Satria, Alun-alun Purwokerto, taman Balai

Kumambang dan warung-warung makan. Namun, pada akhirnya kami

melakukan perubahan pada lokasi penjualan. Berikut ini jadwal berjualan dari

kelompok kami:

Tabel 1. Jadwal jualan dan lokasi penjualanHari/Tanggal Waktu Tempat Cara Berjualan Penjual

Sabtu, 31 Mei 2014

15.30 – 16.00

Jln. DR Soeparno (depan PKM)

Membuka lapak dan Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

Minggu, 01 Juni 2014

15.30 – 16.30

Jln. DR Soeparno (depan PKM)

Membuka lapak dan Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

Selasa, 03 Juni 2014

15.30 – 16.30

Jln. DR Soeparno (depan PKM)

Membuka lapak dan Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

Sabtu, 07 Juni 2014

16.30 – 17.30

Alun-alun Purwokerto

Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

Minggu, 08 Juni 2014

07.00 – 08.00

Gor satria Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

15.30 – 16.30

Jln. DR Soeparno (depan PKM)

Membuka lapak dan Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

Page 11: laporan KWU

Senin, 09 Juni 2014

15.30 – 17.00

Jln. DR Soeparno (depan PKM)

Membuka lapak dan Asongan

Fazar DesianaUswatun TosaFajar

Sabtu, 14 Juni 2014

19.00 – 20.00

Alun-alun Purwokerto

Asongan

Fazar DesianaUswatun Tosa

Minggu, 22 Juni 2014

12.00 – 13.00

Jln. DR Soeparno (depan PKM)

Membuka lapak dan Asongan

FazarFajar

3. Media Promosi

Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan usaha.

Dengan adanya promosi maka konsumen/masyarakat dapat secara cepat

mengetahui produk yang dijual serta dapat meningkatkan hasil penjualan.

Kami berencana mempromosikan usaha kami secara langsung, media

cetak dan jejaring sosial (facebook dan twitter). Namun pada pelaksanannya

media promosi yang tidak sempat kami laksankan yaitu pada media cetak

dimana leaflet yang kami percayakan kepada salah satu patner tidak terealisasi.

Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi dan kerja tanggap dari salah satu

partner kami. Untuk promosi secara langsung dilakukan dengan promosi dari

konsumen ke konsumen. Sedangkan untuk media jejaring sosial dilakukan

promosi secara online yaitu di facebook. Untuk setiap kali penjualan, kami

tidak selalu mempromosikan produk kami di jejaring sosial, hal ini terjadi

karena minimnya fasilitas sehingga kami menggantinya dengan menyebarkan

SMS ke semua contact person yang kami punya.

Page 12: laporan KWU

E. Laporan Finansial

Modal kami berasal dari iuran kelompok sesuai dengan jumlah harga bahan

baku yang kami beli setiap produksi. Modal awal yang kami gunakan untuk

produksi awal yaitu Rp. 75.000,- yang kami gunakan untuk produksi gorengan

risol pelangi rasa ayam, jamur, bakso dan sosis. Dimana modal tersebut

didapatkan dari iuran kelompok (Rp. 15.000,-/orang). Hasil yang kami peroleh

setelah penjualan akan dikurangi modal awal sehingga sisa laba akan kami

gunakan kembali untuk produksi selanjutnya. Apabila modal kurang, maka kami

melakukan iuran kelompok kembali dan dikembalikan setelah penjualan, begitu

seterusnya. Berikut adalah pendapatan hasil penjualan kami:

Tabel 2. Pendapatan dari hasil penjualanTanggal Produk Jumlah Harga Pendapatan

31 Mei 2014

Gorila (ayam, sosis, bakso, jamur)

26 Rp. 2.000,00/buah Rp. 52.000,00

1 Juni 2014Gorila (semua rasa)

51 Rp. 2.000,00/buah Rp. 102.000,00

3 Juni 2014Gorila (semua rasa)

34 Rp. 2.000,00/buah Rp. 68.000,00

7 Juni 2014Gorila (semua rasa)

41 Rp. 1.500,00/buah Rp. 61.500,00

8 Juni 2014 (pagi)

Gorila (semua rasa)

25 Rp. 1.500,00/buah Rp. 37.500,00

8 Juni 2014 (sore)

Gorila (semua rasa)

40 Rp. 1.500,00/buah Rp. 60.000,00

9 Juni 2014Gorila (semua rasa)

40 Rp. 1.500,00/buah Rp. 60.000,00

Page 13: laporan KWU

14 Juni 2014Gorila (semua rasa)

32 Rp. 1.500,00/buah Rp. 48.000,00

22 Juni 2014

Gorila (ayam, jagung keju,

bakso, sosis)

10 Rp. 1.500,00/buah Rp. 15.000,00

Jumlah Rp. 504.000,00

Berikut ini adalah pengeluaran selama penjualan kelompok kami:

Tabel 3. Pengeluaran selama penjualanJenis Pengeluaran Biaya Pengeluaran

Gorengan risol pelangi

Kentang (1,75 kg) Rp. 14.000,00Wortel (1,75 kg) Rp. 14.000,00Muncang+daun seledri Rp. 3.000,00Jagung (3 kg) Rp. 10.000,00Jamur (3 bungkus) Rp. 7.500,00Keju (2 bungkus) Rp. 13.500,00Bakso (2 bungkus) Rp. 7.000,00Sosis (1 bungkus) Rp. 7.000,00Ayam (1/2 kg) Rp. 14.000,00Telur (1 kg+1 buah) Rp. 21.500,00Kulit (35 bungkus) Rp. 49.000,00Tepung terigu (1/2 kg) Rp. 4.000,00Tepung panir (2 kg) Rp. 22.000,00Pewarna (3 botol) Rp. 4.200,00Minyak (3,5 kg) Rp. 38.500,00Bawang putih (1/4 kg) Rp. 3.000,00Garam Rp. 1.000,00Masako+lada bubuk Rp. 1.500,00Gula pasir (1/4 kg) Rp. 2.300,00Gas Rp. 16.000,00

Transpot Rp. 25.000,00Plastik Rp. 2.500,00Parkir Rp. 6.000,00Jumlah Rp. 286.500,00

Page 14: laporan KWU

Berikut ini adalah keuntungan yang didapat selama berjualan:

Tabel 4. Keuntungan selama penjualanPendapatan hasil penjualan Rp. 504.000,00

Pengeluaran selama penjualan Rp. 286.500,00Keuntungan selama penjualan Rp. 217.500,00

F. Evaluasi dan Rekomendasi Pelaksanaan

1. Struktur Organisasi

a. General Manager

1) Kurang dapat mengkoordinasikan partner.

2) Kurang dapat mengontrol hasil penjualan dan pelaksanaan.

3) Harus lebih mengontrol kinerja partner, pelaksanaan dan hasil

penjualan.

4) Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan job desk.

b. Manajer Finansial

1) Kurang melakukan survey harga pada awal produksi.

2) Harus lebih teliti dalam menentukan analisis biaya.

3) Pencatatan modal dan hasil penjualan tiap produksi perlu dilakukan

pembukuan.

c. Manajer Produksi

1) Kurangnya perencanaan target produksi dan waktu produksi.

2) Harus dilakukan perencanaan yang tepat untuk jumlah dan waktu

produksi.

d. Manajer Pemasaran

1) Kurangnya koordinasi dengan staff pemasaran.

Page 15: laporan KWU

2) Kurang mengawasi kinerja staff.

3) Perlu dilakukan kontrol mengenai job desk staff pemasaran.

4) Diperlukan strategi pemasaran yang lebih baik.

e. Staff Pemasaran

1) Kurangnya koordinasi dengan manajer pemasaran.

2) Perlu mengingatkan jadwal penjualan yang telah dibuat kepada semua

partner.

2. Produk

a. Ukuran gorengan risol pelangi perlu diperbesar dan dijual dalam keadaan

hangat.

b. Sebaiknya disediakan saus apabila ada yang tidak suka cabai.

c. Sebaiknya pewarnaan kulit jangan terlalu mencolok.

3. Tempat dan Waktu Penjualan

a. Tempat penjualan sebaiknya menetap di satu tempat agar masyarakat

(sasaran) dapat mengetahui secara pasti tempat penjualan ‘gorila’.

b. Penjualan sebaiknya menggunakan gerobak atau semacamnya yang dapat

menyediakan tempat kompor untuk penggorengan risol ditempat.

c. Waktu penjualan sebaiknya dilakukan secara terus-menerus sehingga

produk ‘gorila’ akan lebih populer di kalangan masyarakat umum.

d. Penjadwalan waktu dan pembagian tugas jaga sebaiknya dilakukan sesuai

dengan jadwal yang telah dibuat.

4. Media Promosi

a. Media promosi secara langsung sudah terlaksana dengan cukup baik.

Page 16: laporan KWU

b. Media promosi cetak (seperti leaflet, pamflet, dan sebagainya) perlu

terealisasi untuk menambah konsumen dan hasil penjualan.

c. Perlu dibuat banner penjualan.

d. Media promosi online belum terealisasi dengan baik dan perlu

ditambahnya fasilitas yang mendukung.

Page 17: laporan KWU

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Keterampilan berwirausaha akan muncul ketika terjadi pengembangan ide

dan niat awal melakukan wirausaha.

2. Diperlukan mental yang kuat dalam berwirausaha agar usaha yang

dikembangkan dapat berjalan lancar.

3. Bussines plan diperlukan dalam berwirausaha agar tercapai target yang

diinginkan serta mengetahui peluang-peluang yang ada dalam bisnis.

B. Saran

Sebaiknya dalam perkuliahan Kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek

Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih lagi, seperti

disediakannya stand untuk jualan ataupun modal awal. Karena sangat bermanfaat

bagi para mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha yang handal.

Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi mahasiswa sebelum terjun langsung

di dunia bisnis.

Page 18: laporan KWU

DAFTAR PUSTAKA

Hisrich dan Peter. 1995. Pengertian Business Plan (On-line). http://www.entrepeneurmuda.com. Diakses 10 Mei 2014.

Yanisa. 2012. http://akademik.unsoed.ac.id/ . Contoh Proposal Business Plan. Diakses 15 Mei 2014.

Page 19: laporan KWU

Lampiran 1. Dokumentasi.

Gambar 4. Gorengan risol pelangi sebelum digoreng.

Gambar 5. Gorengan risol pelangi setelah digoreng.

Page 20: laporan KWU

Lampiran 1. Dokumentasi (lanjutan).

Gambar 6. Prosesi jualan ‘gorila’.