Top Banner
LAPORAN FIELD TRIP PRAKTIKUM KLIMATOLOGI (Di Stasiun BMKG Karang Ploso Kabupaten Malang) Disusun Oleh : 1. Rahmawati Farida (201410210311059) 2. Fatkur Rohman (201410210311066) 3. Rinta Nianta Sari (201410210311081) 4. Septiana Nur Untari (201410210311093) LABORATURIUM AGRONOMI
40

Laporan Klimat alat-alat

Feb 17, 2016

Download

Documents

septianaaa

alat-alat di BMKG
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Klimat alat-alat

LAPORAN FIELD TRIP

PRAKTIKUM KLIMATOLOGI

(Di Stasiun BMKG Karang Ploso Kabupaten Malang)

Disusun Oleh :

1. Rahmawati Farida (201410210311059)2. Fatkur Rohman (201410210311066)3. Rinta Nianta Sari (201410210311081)4. Septiana Nur Untari (201410210311093)

LABORATURIUM AGRONOMI

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: Laporan Klimat alat-alat

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Field Trip Klimatologi disusun berdasarkan praktikum

yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015, oleh :

Nama / NIM : 1. Rahmawati Farida (201410210311059)

2. Fatkhur Rohman Siregar (201410210311066)

3. Rinta Nianta Sari (201410210311081)

4. Septiana Nur Untari (201410210311093)

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian - Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Telah disahkan dan disetujui,

Malang, 11 November 2015

Asisten I Asisten II

(Evada Aulia Azhari) (Rovis Salsabyla Saladin)

Mengetahui,

Instruktur

(Ir. Misbah Ruhiyat, M.Si)

ii

Page 3: Laporan Klimat alat-alat

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimphkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan fieldtrip praktikum Klimatologi.

Adapun penyusunan laporan ini tidak lepas dari semua pihak, baik secara

moril maupun materiil. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak dosen, selaku instruktur dosen mata kuliah praktikum Klimatologi

yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Asisten laboraturium Klimatologi yang telah memberi saran dan kritik

yang membangun kepada kami.

Kami sadar bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu

kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi

kesempurnaan laporan ini pada cetakan berikutnya.

Malang, 11 November 2015

Penulis

iii

Page 4: Laporan Klimat alat-alat

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v

BAB I..........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3

BAB III.......................................................................................................................4

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................4

3.1 Hasil dan Pembahasan.................................................................................4

BAB IV.....................................................................................................................17

PENUTUP................................................................................................................17

4.1 Kesimpulan................................................................................................17

4.2 Saran..........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

LAMPIRAN..............................................................................................................19

iv

Page 5: Laporan Klimat alat-alat

DAFTAR GAMBAR

No. Teks HalamanGambar 1. Pan evaporasi/ panci penguapan terbuka 5Gambar 2. Sangakar meteorologi 120 cm 6Gambar 3. Bagian dalam sangakar meteorologi 120 cm 7Gambar 4. Aktinograf 8Gambar 5. Anemometer 10 meter 9Gambar 6. Anemometer 2 meter 9Gambar 7. Automatic Run Water Sampler 10Gambar 8. Bagian dalam alat High Volume Sampler. 11Gambar 9. Bagian dalam alat penakar hujan tipe Hellman 11Gambar 10. Campbell stokes 12Gambar 11. Ombrometer 13Gambar 12. Pyranometer 14Gambar 13. Termometer tanah gundul 15Gambar 14. Termometer tanah berumput 15Gambar 15. Gun bellani 16Gambar 16. Lysimeter 17

v

Page 6: Laporan Klimat alat-alat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang

terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan

keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek.

Unsur-unsur cuaca antara lain radiasi matahari, suhu, kelembaban nisbi udara,

tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin,awan dan lain-lain.

Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang

hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan

pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek.

Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni

keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau

obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas,

klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju

pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari

pengamatan jangka panjang.

Stasiun meteorologi adalah tempat yang mengadakan pengamatan terus-

menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer). Dalam persetujuan

internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim

selama sepuluh tahun berturut-turut sehingga akan mendapat gambaran umum

tentang rerata keadaan iklim, batas-batas ekstrim, dan pola siklusnya. Tugas

BMKG adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,

klimatologi, kualitas udara, dan geofisika sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Sasaran BMKG dalam menyebarkan

informasi yaitu penanggulangan atau antisipasi bencana meliputi banjir, angin

kencang, kekeringan, tsunami dan gempa. BMKG mempunyai tujuan dan manfaat

untuk mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas

udara, dan geofisika.

1

Page 7: Laporan Klimat alat-alat

1.2 Tujuan

Adapun Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :

a. Untuk mengetahui, memahami dan mempelajari bentuk dan komponen

dari alat-alat klimatologi yang ada di Stasiun Klimatologi Karangploso.

b. Mengetahui serta mempelajari fungsi, cara kerja dan tujuan dibuatnya

kriteria alat-alat klimatologi yang ada di Stasiun Klimatologi Krangploso.

2

Page 8: Laporan Klimat alat-alat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pengukuran mengenai cuaca dan iklim ini dibagi menjadi dua ilmu,

yaitu meteorologi dan klimatologi. Meteorologi adalah kajian ilmiah mengenai

kondisi cuaca di atmosfer bumi setiap hari dan prediksinya. Biasanya jangka

waktunya dari menit sampai jam. Sedangkan klimatologi adalah kajian mengenai

perubahan iklim di atmosfer dalam jangka panjang di daerah tertentu. Klimatologi

ini biasanya mengukur rata-rata temperatur, kelembaban, curah hujan, angin,

tekanan atmosfer, dan curah hujan. Jangka waktu klimatologi biasanya dari hari

sampai ke tahun (Suci, 2010).

Sifat-sifat alat-alat meteorologi atau klimatologi pada pokoknya sama

dengan alat-alat ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian didalam

laboratorium, misalnya bersifat peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada

penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat laboratorium umumnya dipakai

pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan debu-debu, angin dan lain

sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan demikian sifat alat-alat

meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya dan para petugas yang

menggunakan (Budairi, 2010).

Aktifitas pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

pengetahuan secara eksak dan obyektif dari suatu obyek yang diukur, kegiatan

pengukuran dijumpai diberbagai bidang kehidupan, antara lain dalam pengukuran

gejala-gejala alam seperti misalnya angin. Tugas pengukuran dan pencatatan

gejala gejala yang berkaitan dengan cuaca merupakan kegiatan utama Stasiun

Meteorologi Maritim, yang sudah menggunakan komputer namun tidak semua

stasiun menggunakan komputer. Untuk itu dibutuhkan alat pengukur kecepatan

dan arah angin yang murah, handal, dan mampu mengirimkan data ke komputer

secara Real Time (Suci, 2010).

Berdirinya stasiun klimatologi pada suatu daerah didasari pada kebutuhan

masyarakat akan perlunya pengamatan iklim untuk diinformasikan pada masyarak

luas agar dalam melakukan kegiatan bercocok tanam mereka mengetahui masa

3

Page 9: Laporan Klimat alat-alat

tanam dan masa panen yang baik.. Kebutuhan pokok stasiun klimatologi agar

mendapatkan data yang benar diperlukan yaitu:

1. Letak stasiun klimatologi harus memiliki hubungan tanah, air dan iklim

dimana data tersebut diperoleh.

2. Masing-masing instrument harus menghasilkan data-data meteorology

yang benar dan alat-alat tesebut tidak mudah rusak dan mudah dipelihara.

3. Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan mudah dicatat

4. Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan baik serta bertempat tinggal

tidak jauh dari stasiun klimatologi demi kelancaran pengamatan

(Marcelina, 2015).

Curah hujan adalah salah satu indikator perubahan iklim (Ahrens, 1988

dalam Slamet dan Berliana, 2006). fluktuasi curah hujan dari rata-rata baik

bulanan maupun tahunan serta intensitas hujannya dapat menggambarkan

perubahan iklim. Perubahan iklim adalah berubahnya intensitas unsur-unsur iklim

(atau unsur cuaca) dalam jangka panjang ( ± 100 tahun). Oleh karena itu,

variabilitas iklim musiman (musim hujan dan kemarau yang berubah mendadak),

tahunan (musim kemarau atau hujan yang berubah periodisitasnya) dan dekadal

(kejadian iklim ekstrim seperti El Nino dan La Nina) tidak termasuk dalam

kategori perubahan iklim (Marcelina, 2015).

Sebaran hujan yang tidak selalu merata baik menurut ruang dan waktu

menyebabkan kondisi ketersediaan air tanah berbeda pada setiap ruang dan

waktunya. Faktor iklim yang berperan dalam ketersediaan air tanaman adalah

curah hujan dan evapotranspirasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan

evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi tanaman yang menguap melalui

akar tumbuhan ke batang daun menuju atmosfer yang berpengaruh terhadap

ketersediaan air tanah (Marcelina, 2015).

4

Page 10: Laporan Klimat alat-alat

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Berikut dijelaskan berbagai macam alat klimatologi yang berada di stasiun

BMKG karangploso.

A. Pan Evaporasi (Panci Penguapan Terbuka)

Gambar 1. Pan evaporasi/ panci penguapan terbuka (Sumber : data primer)

Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini dapat

terjadi pada setiap permukaan benda pada temperatur diatas 0 0K. Faktor-faktor

yang mempengaruhi penguapan ialah temperatur benda dan udara, kecepatan

angin, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan tekanan udara, jenis

permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Dalam

meteorologi dikenal dua istilah untuk penguapan yaitu evaporasi dan

evapotranspirasi.

Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin

luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang

5

Pan Evaporasi

Hook Gauge

Cup counter anemometer

Page 11: Laporan Klimat alat-alat

sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.

Pengukuran evaporasi dengan menggunakan evaporimeter memerlukan

perlengkapan sebagai berikut :

1. Panci Bundar Besar

2. Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan

air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk,

sehingga cara pembacaannya berlainan.

3. Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk

silinder dan mempunyai 3 buah kaki.

4. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum

5. Cup Counter Anemometer

6. Pondasi/ Alas

7. Penakar hujan biasa

B. Sangkar Meteorologi

Gambar 2. Sangakar meteorologi 120 cm (Sumber data primer)

Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca

tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.

Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 ,

6

Page 12: Laporan Klimat alat-alat

dengan setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari

papan kayu , semua itu maksudnya agar didalam sangkar ada sirkulasi udara.

Termometer Bola

Basah dan Bola Kering

Termometer maksimum

dan termometer minimum

Thermohigrograf

Tabung Piche

Evaporimeter

Gambar 3. Bagian dalam sangakar meteorologi 120 cm (Sumber : data primer)

Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca

tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.

Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 ,

dengan setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari

papan kayu , semua itu maksudnya agar didalam sangkar ada sirkulasi udara.

Alat-alat meteorologi yang ada didalam sangkar meteorologi, yaitu :

1. Psychrometer (termometer bola basah dan termometer bola kering)

berfungsi mengetahui suhu suatu tempat dari data pengamatan dapat

diketahui nilai kelembaban udara. Pengamatan dilakukan sebanyak 2 kali

yaitu pada jam 06.30 dan jam 14.00.

2. Termometer maksimum berisi air raksa dan berfungsi untuk mengukur

suhu maksimum pada hari tersebut, sedangkan termometer minimum

berisi alkohol dan dipakai untuk mengukur suhu yang rendah.

7

Page 13: Laporan Klimat alat-alat

3. Thermohigrograph adalah gabungan dari thermograph dan hygrograph,

berefungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis

yang digambarkan melalui kertas grafik.

4. Tabung piche evaporimeter berfungsi untuk mengukur penguapan secara

tidak langsung.

C. Aktinograf

Logam Bimetal

Jarum Penulis

Kertas Grafik

Gambar 4. Aktinograf (Sumber : data primer)

Aktinograf memiliki fungsi untuk mengukur intensitas penyinaran.

Pengukuran terhadap jumlah radiasi matahari total antara lain dilakukan dengan

alat aktinograf dwi logam. Kelebihan dari alat ini adalah dapat dipergunakan

untuk keperluan pencatatan rutin, relatif tidak mahal, dan dapat dijinjing.

Kekurangannya, aktinograf dwi logam hanya merekam intensitas radiasi

gelombang pendek matahari total, sehingga sensor yang disungkup dengan kubah

kaca yang disyaratkan kedap terhadap radiasi gelombang

panjang serta kelambanan dalam pembacaan sekitar 5 menit dengan nilai

kesalahan sekitar 10-15%. Cara kerja alat ini adalah logam putih memantulkan

radiasi yang jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat menerimanya

8

Page 14: Laporan Klimat alat-alat

sehingga perbedaan murni akan dapat menunjukkan besarnya intensitas radiasi

matahari yang ditangkap oleh sensor.

D. Anemometer

Gambar 5. Anemometer 10 meter Gambar 6. Anemometer 2 meter

(Sumber : data primer) (Sumber : data primer)

Alat ini berfungsi untuk  mengukur kecepatan angin dan arah angin. Alat

pengukur kecepatan angin berupa baling-baling gas yang dihubungan kan dengan

listrk.. Apa bila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo

dan akan diperoleh arus listrik. Alat ini memiliki tinggi yang berbeda-beda dari

permukaan tanah ,ada yang tinggi nya setengah meter dan ada yang sepuluh meter

dari tanah. Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup

counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu:cup – propeller

sensor untuk kecepatan angin dan  vane/ weather cock sensor untuk arah angin.

Untuk pengamatan angin permukaan,Anemometer dipasang dengan ketinggian 10

meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh

10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang

tinggi).

Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan

tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang

9

Page 15: Laporan Klimat alat-alat

anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal

petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah

rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter

dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.

E. ARWS (Automatic Run Water Sampler)

Gambar 7. Automatic Run Water

Sampler (Sumber : data primer)

Fungsinya adalah untuk mengambil sampel air hujan yang akan diukur

konsentrasi kimianya. Automatic Rain Sampler adalah peralatan yang digunakan

untuk mengambil sampel air hujan Wet dan Dry. Prinsip kerjanya jika terjadi

hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk

membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik,

selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti

maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat

penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air

hujan tersebut dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG Jakarta untuk

dianalisa.

10

Tabung sampel air hujan manual

Page 16: Laporan Klimat alat-alat

F. HVS (High Volume Sampler

Gambar 8. Bagian dalam

alat High Volume Sampler (Sumber : data primer)

Fungsinya untuk mengambil sampel SPM (Suspended Particle Matter).

Prinsip kerjanya yaitu: udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir

melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu

akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya

dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di

samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat

konsentrasi debu tersebut. Pengambilan sampling nya dilakukan dalam waktu 24

jam secara digital.

G. Penakar Hujan Hellman

Corong penangkap air

hujan

Kertas Grafik

11

Penangkap sampel udara sebagai penyaring polusi

Page 17: Laporan Klimat alat-alat

Gambar 9. Bagian dalam alat penakar hujan tipe hellman (Sumber : data primer)

Penangkar hujan tipe Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat

sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul

dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta

tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena

yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat

pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan

bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai

tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan

selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam

tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias

merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat

dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat

pada pias. Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan. Alat ini dipasang diatas

tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah

sampai mulut corong penakar, luas penampang corong yaitu 100 cm2 dengan

kapasitas menampung curah hujan ± 5 liter, dan ditengah corong penakar

dipasang kran. Jumlah curah hujan yang tertampung akan dituangkan melalui kran

dan ditakar dengan gelas ukur yang berskala sampai dengan 20 mm.

H. Campbell Stokes

12

Bola kaca pejal

Kertas pias

Penyangga

Page 18: Laporan Klimat alat-alat

Gambar 10. Campbell stokes (Sumber : data primer)

Alat ini berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran matahari . Alat ini

berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10 – 15 cm, berfungsi

sebagai lensa cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar matahari ke

suatu titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat terbuka diatas pondasi beton

dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah. Lamanya penyinaran matahari

dicatat dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat mengenai kertas pias yang

khusus dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias akanterlihat bagian yang

terbakar, panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan lamanya penyinaran

matahari.

Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan

(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari

tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan

pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat

dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa

terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang

konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika

matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak

pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka

jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-

bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.

I. Ombrometer

Corong Penangkap air hujan

Tabung penampung air hujan

Kran tempat mengambil

sampel air hujan

13

Page 19: Laporan Klimat alat-alat

Gambar 11. Ombrometer (Sumber : data primer)

Alat ini berfungsi sebagai pengukur serta penampung curah hujan dalam

satu hari. Alat di tempatkan dilapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau

bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan

tersebut. Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan di pasang

pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah , dan luas permukaan 100 cm2.

J. Pyranometer

Gambar 12. Pyranometer (Sumber : data primer)

Phyranometer berfungsi untuk mengukur radiasi matahari. Satuannya

adalah W/m2. Alat ini mempunyai cara kerja sebagai berikut, alat dipasang pada

suatu permukaan bidang. Setelah itu, dengan adanya cahaya yang sampai tepat

pada sensor cahaya maka sinar tersebut diteruskan pada tampilan computer dalam

bentuk simpangan besarnya fluks yang diberikan oleh cahaya tersebut.

14

Piranometer

Solar cell

Page 20: Laporan Klimat alat-alat

K. Termometer Tanah

Gambar 13. Termometer tanah gundul (Sumber : data primer)

Gambar 14. Termometer tanah berumput (Sumber : data primer)

Termometer tanah gundul dan berumput digunakan untuk menyelidiki

temperatur/suhu tanah. Suhu tanah terkait dengan perubahan lingkungan dimana

tanah berada. Di samping itu pula, perubahan suhu tanah dapat dipengaruhi oleh

proses-proses ; aktivitas mikroiraganisme seperti proses penguraian, fermentasi,

15

Termometer tanah kedalaman 0 cm

Termometer Tanah Kedalaman 2 cm

Termometer Tanah Kedalaman 5 cm

Termometer Tanah Kedalaman 10 cmTermometer tanah kedalaman 20 cm

Page 21: Laporan Klimat alat-alat

pelapukan, perubahan kadar air, kadar udara, jenis mineral, faktor biologi, dan

lain-lain perubahan fisik biologi lainnya. Bagian-bagian termometer tanah terdiri

atas pipa pelindung (mounting), ujung besi penusuk, penekan tusukan, termometer

tahap-1 dan termometer tahap-2. Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa

yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari

kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus

tanam sebuah tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk

melakukan pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan

bola tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.

L. Gun Bellani

Gambar 15. Gun bellani

(Sumber : data primer)

Fungsi alat ini sama dengan alat aktinograf yaitu untuk mengukur total

radiasi matahari selama satu hari sejak matahari terbit hinga terbenam. Alat ini

tidak secara langsung mengukur radiasi matahari, tetapi melalui suatu proses

penguapan zat cair terlebih dahulu. Jumlah zat cair yang diuapkan berbanding

lurus dengan total radiasi matahari yang diterima. Alat Gun Bellani ini terdiri dari

bagian sensor berbentuk bulat hitam yang berisikan air dan dihubungkan dengan

tabung buret yang berskala dalam satuan milimeter. Radiasi yang diterima oleh

sensor mengakibatkan sensor menjadi panas sehingga zat cair yang ada dalam

16

Skala Kenaikan Air

Page 22: Laporan Klimat alat-alat

sensor menguap, kemudian uap air ini akan mengkondensasi dibagian bawah

tabung buret. Pengamatan dilakukan dengan membaca jumlah air yang

terkondensasi pada tabung buret, kemudian alat dibalik sehingga posisi bola hitam

berada dibagian bawah dan air akan masuk ke dalam sensor. Selanjutnya alat

dibalik kembali, sensor ada dibagian atas dan zat cair tetap berada dalam bola

hitam. Sedikit zat cair yang tumpah kedalam tabung buret dibaca sebagai skala

awal kemudian alat diletakkan kembali kedalam silinder pelindung.

M. Lysimeter

Kran Air

Tempat Penampung Air

Gambar 16. Lysimeter (Sumber : data primer)

Lysimeter adalah alat yang dipakai untuk mengukur evaporasi dari

permukaan tanah secara langsung (termasuk tanaman di atasnya). Permukaan

tanah yang tidak berhubungan dengan air tanah kemungkinan evaporasinya sangat

kecil, karena hanya tergantung dari air hujan saja. Lysimeter berfungsi untuk

mengukur penguapan air didalam tanah yang terdapat tanaman. Cara perlakuan

dari alat ini adalah disiram dengan air sebanyak 8 liter dan sisa air yang telah

melewati tanah akan masuk kedalam tempat atau wadah penampung.

17

Page 23: Laporan Klimat alat-alat

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan field trip, dan berdasarkan penjelasan yang ada

di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a. Alat – alat yang dipakai pada kegiatan praktikum klimatologi dasar yang

bertempat di BMKG Karang Ploso dapat meningkatkan kebutuhan umum

mengenai perhitungan dan perkiraan yang diteliti dan dapat memberikan

contoh data penelitian yang bisa lebih akurat terhadap perubahan cuaca

dan iklim didaerah yang di jangkau oleh sistem BMKG di Karang Ploso

b. Alat – alat yang dipakai pada kegiatan pratikum klimatologi dasar yang

bertempat di BMKG Karang Ploso telah ditempatkan di tempat yang telah

sesuai pada tempatnya, sehingga bisa melakukan penelitian secara benar

dan tepat.

c. Alat – alat yang dipakai pada kegiatan pratikum klimatologi dasar yang

bertempat di BMKG Karang Ploso di tempatkan sesuai kebutuhan agar

pada saat penilitian cuaca dan iklim dapat menghasilkan data yang lebih

akurat.

d. Alat – alat yang dipakai pada kegiatan pratikum klimatologi dasar yang

bertempat di BMKG Karang Ploso tata letak dan posisinya pun di

sesuaikan berdasakan dengan pantauan dan arahan BMKG pusat.

4.2 Saran

Adapun saran yang diberikan kepada pihak lab. Klimatologi setelah pelaksanaan

kegiatan field trip adalah :

18

Page 24: Laporan Klimat alat-alat

a. Sebelum proses kegiatan field trip ke instansi pemerintahan seperti BMKG

Karang ploso, sebaiknya dilakukan briefing atau hendaknya asisten lab.

Klimatologi menjelaskan mengenai aturan yang berlaku saat diadakan nya

fieldtrip. Hal ini dilakukan demi menjaga tata tertib dan etika ketika

pelaksanaan field trip.

b. Sebaiknya instruktur dan asisten lab. Klimatologi menjelaskan terlebih

dahulu apa saja data yang harus di ambil di BMKG Karang ploso demi

menunjang penulisan laporan fieldtrip ini.

19

Page 25: Laporan Klimat alat-alat

DAFTAR PUSTAKA

Budairi,A. 2010. Alatalat Meteorologi. Online (http://www.budairi.com/

2010/12/pengenalan-alat-alat-meteorologi.html#ixzz2kQ9XRcim). Diakses

pada tanggal 08 November 2015.

Marcelina, Dewi Shinta. 2015. Laporan Praktikum Klimatologi Pertanian. Online

(http://shintadewimarcelina.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-

klimatologi-pertanian.html). Diakses pada tanggal 08 November 2015.

Suci, Harni. 2010. Laporan Klimatologi Pengenalan Alat . Online

(http://harnisuci06.blogspot.co.id/2015/01/laporan-klimatologi-pengenalan-

alat.html). Diakses pada tanggal 08 November 2015.

20

Page 26: Laporan Klimat alat-alat

LAMPIRAN

Keterangan : Ketika pemandu Keterangan : Ketika pemandu menjelaskan

menjelaskan tentang cara kerja tentang termometer tanah 100 cm.

penakar hujan hellman.

Keterangan : Atlas awan Keterangan : Ketika pemandu

sedang menjelaskan mengenai cara

kerja ombrometer.

21

Page 27: Laporan Klimat alat-alat

Keterangan : Ketika pemandu menjelas Keterangan : Pemandu menjelaskan

kan tentang cara kerja aktinograf. cara kerja Gunn Bellani.

Keterangan : Pemandu menjelaskan

bagian alat apa-apa saja yang

terdapat di Pan Evaporasi.

22