BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKNM Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) dilaksanakan secara multidisipliner di desa-desa dan pelaksanaannya sudah dilakukan sejak tahun 1975 oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Padjajaran . Atas dasar hasil evaluasi pelaksanaan dan saran-saran dari masyarakat yang dilakukan setiap tahunnya, ternyata diperlukan ada pengembangan dari kegiatan KKNM ini, salah satunya peningkatan kematangan mahasiswa yang mengikuti KKNM tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran mahasiswa dan kematangan dari pola pikir mahasiswa itu sendiri. Dengan peningkatan proses pembelajaran ini, pada gilirannya akan meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi masyarakat serta Universitas. Untuk mencapai keberhasilan program KKNM ini, perlu pendekatan pengembangan program KKNM yang selalu dikaitkan dengan prioritas upaya penyesuaian masalah kelembagaan dan masyarakat melalui berbagai penerapan IPTEK yang sesuai dengan potensi lembaga maupun wilayah dan kemampuan sumber daya manusianya. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKNM
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) dilaksanakan secara
multidisipliner di desa-desa dan pelaksanaannya sudah dilakukan sejak tahun
1975 oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Padjajaran . Atas
dasar hasil evaluasi pelaksanaan dan saran-saran dari masyarakat yang dilakukan
setiap tahunnya, ternyata diperlukan ada pengembangan dari kegiatan KKNM ini,
salah satunya peningkatan kematangan mahasiswa yang mengikuti KKNM
tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
mahasiswa dan kematangan dari pola pikir mahasiswa itu sendiri. Dengan
peningkatan proses pembelajaran ini, pada gilirannya akan meningkatkan daya
guna dan hasil guna bagi masyarakat serta Universitas.
Untuk mencapai keberhasilan program KKNM ini, perlu pendekatan
pengembangan program KKNM yang selalu dikaitkan dengan prioritas upaya
penyesuaian masalah kelembagaan dan masyarakat melalui berbagai penerapan
IPTEK yang sesuai dengan potensi lembaga maupun wilayah dan kemampuan
sumber daya manusianya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan KKN seyogyanya dapat
menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para
mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang
diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-
masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media
untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan
dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra
sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Kegiatan KKNM perlu dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru
bagi setiap mahasiswa, sebagai bentuk pengabdian dan pembelajaran mahasiswa
1
di tengah-tengah masyarakat, sebagai sarana untuk mengidentifikasikan masalah
yang ada, termasuk menangani masalah pembangunan di lokasi program KKNM
di mana mahasiswa ditempatkan, khususnya di Desa Bulak ini.
Desa Bulak, yang merupakan objek program KKNM kami ini terletak di
Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Terletak di antara Kecamatan
Kertasmaya dan Kecamatan Sliyeg. Desa Bulak terdiri dari 4 RW dan 20 RT
yang tergabung dalam 4 blok, yaitu Blok Roma, Blok Sana, Blok Bedeng, dan
Blok Kendali.
Desa Bulak memiliki beberapa permasalahan, seperti masalah
pengangguran, putus sekolah, kebersihan lingkungan, dan kesadaran akan hukum.
Sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang tersedia kurang
dimanfaatkan secara optimal, padahal Desa Bulak ini cukup berpotensi menjadi
desa yang maju secara perekonomian karena letaknya yang strategis.
Maka dari itu, kami selaku mahasiswa program KKNM Unpad merasakan
keterkaitan ilmiah untuk mengobservasi lebih lanjut lagi Desa Bulak ini. Hal ini
kami lakukan sebagai bentuk pengabdian diri di tengah-tengah masyarakat, serta
sarana belajar kami untuk ke depannya.
1.2 Tujuan KKNM
KKNM merupakan program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa tentang bagaimana terjun ke tengah-
tengah masyarakat. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil lokasi di
lingkungan masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka
realisasinya di lapangan diharapkan akan sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat. Oleh karena itu, KKNM memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Memberikan kesempatan mahasiswa belajar kehidupan bermasyarakat dengan
memahami dan merencanakan pemecahan masalah.
2. Memberi kesempatan dosen belajar memahami permasalahan,
mengembangkan, dan mengabdikan ilmunya dalam membantu memecahkan
masalah.
3. Memberi pembelajaran masyarakat yaitu dengan memahami permasalahan
dan merencanakan serta membuat aksi pemecahan masalah.
2
4. Meningkatkan kerjasama antara UNPAD, pemerintah daerah, dan
industri/organisasi/institusi lain.
Dengan demikian, melalui KKNM akan terlihat bahwa perguruan tinggi
bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan terjadi
keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara
Perguruan Tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa
peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan IPTEK menjadi lebih
nyata.
1.3 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan hasil observasi yang kami lakukan sebelumnya, ada
beberapa masalah di beberapa bidang di Desa Bulak yang harus dicari solusi serta
pemecahannya. Hal utama yang menjadi permasalahan di desa Bulak adalah
pengangguran, lingkungan, kesehatan dan pendidikan.
Hal yang akan kami bahas dalam laporan akhir ini adalah bagaimana
mencari solusi dari permasalahan yang ada melalui program yang kami lakukan,
sehingga dapat menjadi pembelajaran serta perkembangan yang positif bagi
masyarakat desa Bulak dan mahasiswa sendiri.
Melihat dari beberapa hal tersebut, maka dapat diperoleh identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Program apa saja yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan aspek geografis
Desa Bulak, dan dapat menjadi jalan keluar permasalahan di desa Bulak.
Dalam hal ini kami melihat bahwa program penanggulangan pengangguran,
kebersihan lingkungan, kesehatan, dan kesadaran akan hukum merpakan
masalah yang harus diutamakan penganganannya.
2. Bagaimana melakukan koordinasi yang baik antara mahasiswa, masyarakat,
dan lembaga desa di lokasi program kami tersebut.
3. Tempat di mana kami akan melaksanakan program-program kami agar lebih
mengenai sasaran.
4. Kapan program tersebut dapat dilaksanakan
5. Apa saja yang menjadi hambatan program kami
3
1.4 Falsafah
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) mengandung 5 aspek
fundamental serta wawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
1. Integratif (Pendidikan, PKM, Penelitian)
2. Dijiwai oleh PIP (Pola Ilmiah Padjadjaran)
3. Belajar Bersama Masyarakat
4. Inter dan Multidisipliner
5. Mandiri (Mahasiswa, Dosen, Masyarakat)
1.5 Manfaat KKNM
Ada 4 kelompok sasaran dari Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa yaitu:
Mahasiswa
Dosen
Masyarakat
Pemerintah Daerah dan Industri
1.5.1 Manfaat Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Bagi Mahasiswa
1. Mampu menggunakan instrumen untuk pengambilan dan analisis data
2. Mampu mengidentifikasi serta menganalisis masalah dan faktor resiko
3. Mampu merekomendasikan keputusan dan merencanakan aksi
4. Memiliki pengalaman bermasyarakat untuk menjadi seorang motivator,
inovator, dan problem solver.
1.5.2 Manfaat Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Bagi Dosen
Mampu memahami permasalahan serta dapat merancang dan melakukan
upaya pemecahan masalah yang ada di masyarakat berbasis hasil penelitian.
1.5.3 Manfaat Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Bagi Masyarakat
Mampu memahami permasalahan dan merencanakan serta membuat aksi
pemecahan masalah yang dihadapinya.
4
1.5.3 Manfaat Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Bagi Pemerintah
Daerah dan Industri
Terwujudnya jalinan kerjasama yang lebih baik dalam memahami
permasalahan, merencanakan, dan membuat aksi pemecahan masalah yang
dihadapi masyarakat.
1.6 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan KKNM
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpad
mempunyai kebijakan di mana mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKNM harus
bersedia ditempatkan secara acak sesuai tempat yang telah ditentukan oleh LPPM.
Sedangkan waktu pelaksanaanya ialah dari bulan Januari – Februari. Oleh karena
itu KKNM kami bernama Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Program Pengabdian
Kepada Masyarakat Dosen Intergartif Periode Januari – Februari 2010 Desa
Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
5
BAB II
KONDISI UMUM WILAYAH
2.1 Profil Wilayah
Kepala Desa (Kuwu) : Bpk Surata
Desa : Bulak
Kecamatan : Jatibarang
Kabupaten : Indramayu
Luas wilayah : 360 hektar, terdiri dari daratan dan persawahan
Penduduk : 7.378 jiwa, terdiri dari 3.757 pria dan 3.621 wanita
Perbatasan wilayah : Utara dengan Desa Bulak Lor
Timur dengan Desa Sleman
Barat dengan Jatibarang Baru dan Jatibarang
Selatan dengan Desa Pilang Sari
Tempat rekreasi di desa ini yaitu di Banjar Indah. Daerah ini ramai dikunjungi
saat Idul Adha dan Idul Fitri, hasil penjualan tiketnya digunakan untuk
pembangunan (mesjid, dll).
Terdapat mitos di objek wisata Banjar Indah. 400 tahun lalu terdapat 41 ekor
monyet, namun sampai sekarang jumlahnya tetap.
Mata pencaharian penduduk di sini mayoritas petani (60%) dan pedagang
(20%). Pedagang di Pasar Jatibarang kebanyakan adalah warga Bulak. Sisanya
adalah pegawai (10%) dan pengangguran (10%).
Lokasi desa ini, sangat strategis untuk dijadikan area perdagangan karena
merupakan jalur perlintasan Indramayu-Cirebon.
Kesehatan lingkungan: Terdapat 9 buah Posyandu, yaitu untuk anak-anak dan
lansia. Namun terdapat masalah ada seorang penderita kaki gajah (filariasis).
Tempat pembuangan sampah akhir belum terdapat di desa ini, namun
dialihkan ke TPA Jatibarang.
Kebudayaan: terdapat organ tunggal dan seni suara.
Industri rumah tangga: dahulu terdapat industri tahu dan tempe, namun karena
modal yang dibutuhkan besar dan persaingan ketat, usaha ini banyak yang
6
bangkrut. Kini, industri yang dikelola adalah pembuatan dangdang (alat
penanak nasi) dan industri bermacam-macam kerupuk.
Pendidikan: terdapat 3 TK, 3 SD (SD Bulak I, SD Bulak II, dan SD Bulak III),
dan 1 SMK (SMK Pelita Jatibarang). Terdapat juga 1 SLB. Tahun 2008,
terdapat 313 orang yang buta huruf. Lalu ada program pemberantasan buta
huruf dari pemerintah sehingga pada tahun 2009 penduduk yang buta huruf
jumlahnya menjadi 210 orang.
Transportasi: transportasi yang umum ditemukan di desa ini adalah becak,
ojeg, dan angkutan kota (angkot). Angkutan kota di desa ini masih baru
beroperasi.
Agama: mayoritas penduduk beragama Islam (90%), untuk agama lain
fasilitas belum ada, hanya terdapat di Jatibarang.
Dahulu kegiatan keagamaan belum semarak dan fasilitas seperti mesjid,
mushola, dan madrasah belum ada. Namun norma-norma agama dijunjung
tinggi. Sekarang kegiatan keagamaan sangat semarak dan fasilitas sangat
memadai, tetapi justru norma agama kini banyak dilanggar.
Di desa ini terdapat madrasah yang bertaraf provinsi, dibangun dengan dana
dari seorang donatur. Terdapat 2 mesjid dan 17 mushola (hanya 3 RT yang
tidak memiliki mushola). Kegiatan di mesjid berlangsung setiap hari kamis.
Lembaga Pemerintahan:
BPD (Ketua: Bpk Suhardi)
LPM (Ketua: Bpk Saepudin)
Karang Taruna (Ketua: Bpk Warmoko)
BKP Kemasyarakatan (Ketua: Ibu Rusmini)
PIK KRR (Ketua: Bpk Didin)
PKK 23 orang
STRUKTUR KELEMBAGAAN DESA BULAK
1. BPD (Badan Perwakilan Desa): Bpk. Guruh Suhardi
2. Karang Taruna : Bpk. Warnoko
PI KRR : Bpk. Kadirin
7
3. PKK : Ibu Muenah ( Ibu Kuwu)
Sekretaris : Ibu Iin
Bendahara : Ibu Rusmini
4. Pos KB Desa : Ibu Rusmini
PPKBD (Pembantu Petugas Keluarga berencana Desa): Ibu Sri
5. Posyandu : Ada 9 pos “MAWAR”
I Ibu Wakiah
II Ibu Wastini
III Ibu Umini
IV Ibu Khadijah
V Ibu Tina
VI Ibu Sayidorohani
VII Ibu Rusmini
VIII Ibu Dede Rosalina
IX Ibu Nurhayati
6. Puskesdes : Ibu Sriharyati
7. BKP Kemas
8. LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa)
9. Kelompok Tani
10. Desa Siaga
Kegiatan: TABULIN (Tabungan Ibu Hamil)
Donor Darah Desa (untuk Ibu Hamil)
Ambulans Desa (mobil dan motor)
DATA MONOGRAFI DESA / KELURAHAN
1. Desa / Kelurahan : Bulak
2. Nomor Kode : 2004
3. Kecamatan : Jatibarang
4. Kabupaten : Indramayu
5. Provinsi : Jawa Barat
6. Keadaan Data Bulan : Februari
8
A. BIDANG PEMERINTAHAN
I. UMUM
1. Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Desa / Kelurahan : 906,256 Ha
b. Batas Wilayah
1). Bagian Utara : Desa Bulak Lor, Kec. Jatibarang
2). Bagian Selatan : Desa Pilangsari, Kec. Jatibarang
3). Bagian Barat : Desa Jatibarang, Kec. Jatibarang
4). Bagian Timur : Desa Sleman, Kec. Sliyeg
2. Kondisi Geografis
a. Banyaknya curah hujan : 175 cm3/L
b. Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai): pantai
c. Suhu udara rata-rata : 32°C
3. Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan desa/kelurahan)
a. Jarak dari pusat kecamatan : 1 km
b. Jarak dari pusat kota administratif : 1 km
c. Jarak dari ibukota kabupaten : 17 km
d. Jarak dari ibukota administrasi : 180 km
e. Jarak dari ibukota negara : 250 km
9
4. Tata Pemerintah
II. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah penduduk menurut
a. Jenis Kelamin:
1). Laki-laki : 3.953 orang
2). Perempuan : 4.278 orang
Jumlah : 8.231 orang
b. Kepala Keluarga : 2.024 orang
10
Kabupaten Indramayu
Desa Bulak
Kecamatan Jatibarang
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04
RT 01
RT 02
RT 03
RT 04
RT 05
RT 06
RT 07
RT 01
RT 02
RT 03
RT 04
RT 06
RT 01RT 01
RT 02RT 02
RT 03RT 03
RT 04
RT 05
c. Kewarganegaraan:
1). WNI: - Laki-laki : 3.953 orang
- Perempuan : 4.278 orang
Jumlah : 8.231 orang
2). WNA: - Laki-laki : -
- Perempuan : -
Jumlah : -
2. Jumlah penduduk menurut agama:
a. Islam : 8.145 orang
b. Kristen : 30 orang
c. Hindu : 25 orang
d. Buddha : 11 orang
3. Jumlah penduduk menurut usia:
a. Kelompok Pendidikan
1). 00 – 03 tahun : 99 orang
2). 04 – 06 tahun : 125 orang
3). 07 – 12 tahun : 1.402 orang
4). 13 – 15 tahun : 573 orang
5). 16 – 18 tahun : 704 orang
6). 19 – keatas : 301 orang
4. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan:
a. Lulusan Pendidikan Umum:
1). Taman Kanak-kanak : 506 orang
2). Sekolah Dasar : 2.057 orang
3). SMP / SLTP : 1.704 orang
4). SMA / SLTA : 1.961 orang
5). Akademi / D1 – D3 : 307 orang
6). Sarjana (S1 – S3) : 568 orang
b. Lulusan Pendidikan Khusus
1). Pondok Pesantren : 203 orang
2). Madrasah : 161 orang
3). Pendidikan Keagamaan: 707 orang
11
4). Sekolah Luar Biasa : 6 orang
5). Kursus/Keterampilan : 75 orang
5. Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian
a. Karyawan
1). Pegawai Negeri Sipil : 425 orang
2). ABRI : 165 orang
3). Swasta : - orang
b. Wiraswasta/pedagang : 509 orang
c. Tani : 1.076 orang
d. Pertukangan : 250 orang
e. Buruh tani : 771 orang
f. Pensiunan : 319 orang
g. Nelayan : - orang
h. Pemulung : - orang
i. Jasa : 319 orang
6. Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi penduduk
a. Lahir:
1). Laki-laki : 3.953 orang
2). Perempuan : 4.278 orang
Jumlah : 8.231 orang
b. Mati:
1). Laki-laki : 9 orang
2). Perempuan : 12 orang
Jumlah : 21 orang
c. Datang:
1). Laki-laki : 21 orang
2). Perempuan : 25 orang
Jumlah : 46 orang
d. Pindah:
1). Laki-laki : 7 orang
2). Perempuan : 10 orang
Jumlah : 17 orang
12
III. JUMLAH PERANGKAT DESA / KELURAHAN
a. Kuwu : 1 orang
b. Juru Tulis PNS : 1 orang
Staf TU : 1 orang
Lurah : - orang
Juru Tulis : 1 orang
Keuangan : 1 orang
Raksa Bumi : 1 orang
Kliwon : 1 orang
Lebe : 1 orang
Bekel : 4 orang
IV. PEMBINAAN RT / RW
1. a. Jumlah RT : 19 unit
b. Jumlah RW : 4 unit
2. Jumlah Pengurus RT dan RW tertatar: 23 orang
V. JUMLAH PELAYANAN MASYARAKAT
1. Pelayanan Umum : 1 orang
2. Pelayanan Kependudukan : 1 orang
3. Pelayanan Legalisasi : 1 orang
VI. PAJAK / RETRIBUSI
1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) : 2.893 orang
a. Jumlah Wajib Pajak (WP) : 2.893 orang
b. Jumlah SPIT : 2.893 orang
c. Jumlah Ketetapan : Rp. 73.324.351
d. Jumlah Realisasi : Rp. 60.941.000
VII. LEMBAGA MUSYAWARAH DESA
1. Jumlah Anggota LPM / BPD : 6 orang
2. Tanggal, Bulan, dan Tahun pembentukan : 6 buah
13
B. BIDANG PEMBANGUNAN
I. AGAMA
Sarana Peribadatan
a. Jumlah Masjid : 2 buah
b. Jumlah Mushola : 24 buah
c. Jumlah Gereja : - orang
d. Jumlah Vihara : - orang
e. Jumlah Pura : - orang
II. KESEHATAN
a. Rumah Sakit Umum Pemerintah : - buah
b. Rumah Sakit Umumm Swasta : - buah
c. Rumah Sakit Kusta : - buah
d. Rumah Sakit Mata : - buah
e. Rumah Sakit Jiwa : - buah
f. Sanatorium : - buah
g. Rumah Sakit Jantung : - buah
h. Rumah Sakit Bersalin : - buah
i. Poliklinik / Balai Pelayanan Masyarakat: - buah
j. Laboratorium : - buah
k. Apotik / Depot Obat : - buah
III. PENDIDIKAN
a. Pendidikan Umum
No.Jenis
Pendidikan
Negeri Swasta
Gedung
(buah)
Guru
(orang)
Murid
(orang)
Gedung
(buah)
Guru
(orang
)
Murid
(orang)
1
2
3
4
Kelompok
bermain
T.K.
Sekolah Dasar
-
-
3
-
-
-
51
-
-
-
3.142
-
-
2
-
-
-
17
-
-
-
118
-
-
14
5
6
7
SMTP
SMTA
Akademi
Institut /
Sekolah Tinggi
/ Universitas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
39
-
-
314
-
-
Jumlah 3 57 3.142 3 56 432
b. Pendidikan Khusus
No. Jenis PendidikanGedung
(buah)
Guru Pelatih
(orang)
Murid
(orang)
1
2
3
4
Pondok Pesantren
Madrasah
Sekolah Luar Biasa
a). SLB A
b). SLB B
c). SLB C
Sarana Pendidikan Non
Formal:
a). BLK (Balai Latihan
Kerja)
b). Kursus:
- Bengkel Mobil /
Motor
- Radio
- Menjahit
- Salon Kecantikan
- Stir Mobil
- Lain-lain (mengetik,
tata
buku, bahasa)
c). PLK (Pusat Latihan
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
130
25
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Kerja)
IV. KELEMBAGAAN DESA/KELURAHAN
1. Jumlah pengurus LKMD : 11
2. Jumlah kader pembangunan : 24
3. PKK
a. Jumlah tim penggerak PKK : 25
b. Jumlah kader PKK : 51
2.2 Profil Lembaga
1. MADRASAH DINIYYAH AWWALIYYAH AS SALAAM
LATAR BELAKANG BERDIRI
Berasal dari pemikiran masyarakat akan pentingnya suatu pendidikan
Agama Islam, karena pendidikan adalah investasi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Indek pembangunan manusia yang merupakan
pembangunan ukuran dari maju mundurnya suatu bangsa, di tilik dari
pendidikan. Dengan kata lain pendidikan adalah standar umum yang dijadikan
instrumen untuk mengukur tingkat kemajuan masyarkat dan bangsa. Kegiatan
Pendidikan akan merangsang masyarakat bertindak secara dinamis, kreatif,
dan bertanggung jawab. Pendidikan adalah suatu lembaga yang ada dalam
masyarakat yang mengajarkan tentang bagaimana menjadi insan beradab,
berdasarkan pada prinsip-prinsip, nilai-nilai, cita-cita, dan falsafat yang
berlaku dalam masyarakat, demi terwujudnya manusia yang religius yang
bermanfaat di dunia dan akhirat.
VISI, MISI, STRATEGI, TUJUAN, DAN SASARAN
VISI
Takwa kepada Allah SWT
Luhur dalam akhlak
Fasih dalam membaca Al-Qur’an
Unggul dalam prestasi
MISI
16
Mempertinggi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
Membina budi pekerti yang luhur
Mewujudkan tercapainya peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan Islam
yang Qur’ani dan tingkat Madrasah
Meningkatkan pelayanan masyarakat
Menggalakan dan menegakkan disiplin semua personalia yang terkait
dengan menanamkan, budaya salam, salaman, senyum, budaya bersih,
tertib, budaya belajar, dan budaya kerja
STRATEGI
Sama dalam pemikiran
Tepat dalam bertindak
Musyawarah cara terbaik
TUJUAN
Tercapainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Qur’ani
Semangat dalam menuntut Ilmu Agama
SASARAN
Siswa MDA AS SALAAM dalam membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai
dengan Qaidah
Siswa dapat melaksanakan perintah agama sesuai dengan tuntunan
Siswa dapat berbuat dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran
Agama Islam serta semangat dalam menuntut ilmu
IDENTITAS MDA
Nama MDA : AS SALAAM
Tanggal/Bulan/Tahun Berdiri : 4 Juli 1987
Pendiri : Masyarakat
Nama Pendiri : H. M. Warta Aksin
Nomor Piagam : Mi-24/PP.008/006/2003
Nomor Statistik : 412321417006
17
Waktu Belajar : 14.00 - 17.00
Kurikulum yang Digunakan : Depag
Alamat Lengkap : Blok Roma RT/RW: 01/01
Desa Bulak Kec. Jatibarang – Im
MANFAAT
Memberikan pengertian Agama sejak dini.
KENDALA
Kepedulian orang tua terhadap pendidikan agama anak kurang.
Kekurangan ruangan kelas.
HARAPAN
Lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih bermanfaat.
2. SMUN 1 JATIBARANG
SEJARAH
SMUN 1 JATIBARANG didirikan pada tahun 2003 dengan dana dari
APBD. Awalnya sekolah ini direncanakan sebagai salah satu sekolah
unggulan di Indramayu namun dananya tidak mencukupi, sehingga tarafnya
hanya seperti SMU biasa. Pada tahun 2007 subsidi dari pemerintah dihentikan,
dan biaya sekolah sepenuhnya ditanggung oleh siswa. Saat ini terdapat 715
orang murid.
FASILITAS
Laboratorium komputer
Perpustakaan
KENDALA
Belum tersedianya Laboratorium Bahasa
Belum tersedianya kelas akselerasi
Kurangnya profesionalisme tenaga pengajar
18
Sarana dan prasarana perlu disesuaikan dengan APBD. Idealnya 60 %
dana APBD digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana.
HARAPAN
Adanya keseimbangan antara sarana dan prasarana dengan
profesionalisme
Harus dipenuhinya standar sarana dan prasarana, tenaga pendidik, dan
pengelolaan.
3. SDN BULAK I
Nama Sekolah : SD Negeri Bulak I
Nomor Identitas Sekolah : 100170
Nomor Statistik Sekolah : 101021813009
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20215659
Provinsi : Jawa Barat
Kabupaten : Indramayu
Kecamatan : Jatibarang
Desa/Kelurahan : Bulak
Alamat : Jln. Raya Bulak Gang Sertu Sihab
Kode Pos : 45273
Telepon : -
Faksimili : -
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Imbas
Jumlah Keanggotaan dalam Gugus : 6 SD
Akriditasi : B
Tahun Berdiri : 1954
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Status Bangunan Sekolah : Milik
Jumlah Rombel : 6
Luas Tanah : 1.140 m2
19
Luas Bangunan : 657 m2
Status Tanah : Milik Desa
Jarak ke Pusat Kecamatan : 2 km
Jarak ke Pusat Kota Kabupaten : 18 km
Lokasi Sekolah : Terletak pada lintasan Desa
4. SDN BULAK II
Nama Sekolah : SD Negeri Bulak II
Nomor Statistik Sekolah : 101021813011
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20216338
Provinsi : Jawa Barat
Kabupaten : Indramayu
Kecamatan : Jatibarang
Desa/Kelurahan : Bulak
Alamat : Jln. Raya Bulak
Kode Pos : 45273
Telepon : -
Faksimili : -
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Imbas
Jumlah Keanggotaan dalam Gugus : 6 SD
Akriditasi : B
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Status Bangunan Sekolah : Milik
Jumlah Rombel : 6
Status Tanah : Milik Desa
Lokasi Sekolah : Terletak pada lintasan Desa
5. SDN BULAK III
Nama Sekolah : SD Negeri Bulak III
Nomor Statistik Sekolah : 101021813012
20
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20216369
Provinsi : Jawa Barat
Kabupaten : Indramayu
Kecamatan : Jatibarang
Desa/Kelurahan : Bulak
Alamat : Jln. Raya Bulak, belakang kantor
Camat Kec. Jatibarang
Kode Pos : 45273
Telepon : -
Faksimili : -
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Imbas
Jumlah Keanggotaan dalam Gugus : 6 SD
Akriditasi : C
Tahun Berdiri : 1977/1978
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Status Bangunan Sekolah : Milik
Jumlah Rombel : 6
Luas Tanah : 1.500 m2
Luas Bangunan : 678 m2
Status Tanah : Milik Desa
Jarak ke Pusat Kecamatan : 100 m
Jarak ke Pusat Kota Kabupaten : 16 km
Lokasi Sekolah : Terletak pada lintasan Desa dan
2.3 Pemetaan Wilayah
Pemetaan wilayah digunakan untuk mengetahui lokasi sumber daya dan
batas-batas wilayah tertentu, keadaan jenis-jenis sumberdaya yang ada di desa
Bulak baik masalah-masalah yang ada maupun potensinya.
21
Hasil dari pemetaan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Pemetaan Wilayah
22
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa desa Bulak berada di dekat
desa Jatibarang yang didalamnya terdapat pasar tradisional Jatibarang, stasiun
kereta Jatibarang, kantor-kantor Bank Negara dan swasta, dan toserba yang sering
dikunjungi oleh masyarakat setempat di waktu luang. selain itu, akses transportasi
sangat mudah ditempuh karena desa Bulak terletak berdekatan dengan jalur
pantura. Desa bulak juga termasuk salah satu desa yang sebagian besar luas
wilayahnya dikelilingi oleh sawah. Dibatas desa Bulak dan desa Sliyeg terdapat
objek wisata Banjar, sedangkan dibatas desa Bulak dan desa Jatibarang terdapat
gudang penyimpanan pupuk Pusri.
Jalan raya Bulak juga menjadi jalan utama bagi masyarakat yang berasal
dari arah Karang Ampel menuju desa Jatibarang. Terdapat toko, bengkel, apotek,
dan lembaga pendidikan bahasa asing disepanjang jalan raya Bulak. Selain itu,
terdapat juga sekolah TK, SD, dan SMK.
23
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Permasalahan
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) ini,
mahasiswa mengadakan survey pendahuluan di Desa Bulak selama satu minggu
penuh. Survey ini dilakukan untuk menelaah masalah yang ada sesuai dengan
bidang studi masing- masing. Dalam merumuskan permasalahan, kami melakukan
metode survey dengan pengisisan kuisioner beserta wawancara. Wawancara
dilakukan kepada masyarakat maupun perangkat desa.
Permasalahan yang terdapat di Desa Bulak ini bervariasi pada tiap
bloknya. Namun, secara umum permasalahan yang ditemukan diantaranya:
A. Bidang Kesehatan
1. Tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), jadi masyarakat
membuang sampahnya ke sungai.
2. Sampah dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu, juga
tidak ada pemisahan antara sampah organik dan anorganik.
3. Fasilitas di pos-pos kesehatan kurang memadai terutama kekurangan pasokan
obat-obatan dan kurang tenaga medis.
B. Bidang Perekonomian
1. Perekonomian di Desa Bulak ini secara umum termasuk rendah.
2. Penghasilan utama masyarakat rata-rata didapatkan dengan bekerja sebagai
Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
3. Industri rumah tangga yang ada belum dapat menyerap banyak tenaga kerja.
C. Bidang Pendidikan
1. Tingkat pendidikan masyarakat desa ini umumnya hanya sampai SLTP saja.
Karena Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hanya sampai tingkat SLTP,
sedangkan masyarakat tidak mampu membayar uang sekolah untuk SLTA.
2. Sarana dan prasarana di sekolah-sekolah masinh sangat kurang memadai.
Bahkan ada sekolah yang belum memiliki perpustakaan sekolah.
3. Motivasi belajar masyarakat masih sangat kurang.
24
D. Bidang Sosial
1. Banyaknya masalah yang ditimbullkan karena kenakalan remaja, seperti
mabuk-mabukkan di tempat umum, pemakaian obat-obatan terlarang, dan
lain-lain.
2. Pemuda kurang produktif dan kebanyakan mencari pekerjaan ke luar kota.
3. Masyarakat kurang menyadari pentingnya menaati hukum yang berlaku,
sehingga masih banyak terjadi pelanggaran hukum terutama hukum lalu lintas.
3.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan
No
.
Permasalahan Alasan Pemilihan
1 Sistem pengelolaan sampah di Desa
Bulak masih kurang memadai, terutama
dalam hal pembuangan sampah.
Sampah- sampah dialirkan ke kali atau
hanya ditumpuk di tempat terbuka yang
dekat dengan rumah penduduk karena
desa ini tidak mempunyai Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA).
Sampah yang hanya dibiarkan
ditempat terbuka dan dekat
dengan rumah penduduk tidak
hanya menimbulkan bau yang
tidak sedap, tetapi juga
beresiko untuk menyebabkan
penyakit. Jika hal ini terus
dibiarkan, aktivitas dan
kesehatan masyarakat sekitar
dapat terganggu.
2 Masih banyak lahan kosong yang belum
dimanfaatkan oleh masyarakat desa.
Selain itu sebenarnya, warga masyarakat
desa Bulak sebenarnya memiliki jenis
tanaman yang termasuk dalam kategori
TOGA ( tanaman obat keluarga ).
Lahan kosong apabila
dibiarkan dapat menjadi sarang
nyamuk. Oleh karena itu
sebaiknya lahan kosong
tersebut dimanfaatkan untuk
hal yang lebih baik, antara lain
penanaman TOGA. Karena
mengingat biaya kesehatan
cukup mahal maka TOGA
dapat menjadi alternatif untuk
pengobatan masyarakat.
25
3 Tingkat pendidikan di desa bulak ini bisa
dikatakan cukup rendah mengingat
tingkat kesadaran masyarakat baik anak
– anak dan orang tua akan pentingnya
pendidikan masih sangat
mengkhawatirkan. Motivasi belajar
masyarakat juga rendah.
Pembangunan desa dimasa
mendatang sangat dipengaruhi
oleh kualitas SDM generasi
penerus. Kualitas ini erat
kaitannya dengan pendidikan.
Pendidikan merupakan salah
satu faktor yang memiliki
peranan penting. Oleh karena
itu, perlu adanya peningkatan
kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan. Hal itu
sebaiknya ditekankan ketika
masih dalam usia anak - anak.
4 Aplikasi perilaku untuk kesadaran
berkendara aman di masyarakat cukup
rendah. Sementara jalan raya di desa
bulak cukup ramai mengingat jalan ini
merupakan jalan alternatif.
Karena mengingat jalur
alternatif sehingga jalan raya
bulak ini cukup ramai, maka
masyarakat harus mempunyai
kesadaran tentang pentingnya
keselamatan dalam berkendara
karena bisa menyelamatkan
nyawa sendiri maupun nyawa
orang lain.
3.3 Rencana Program KKNM
Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Program Pengabdian
Kepada Masyarakat Dosen Intergartif Periode Januari – Februari 2010 Desa
Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
26
Waktu dan tempat kegiatan
Waktu kegiatan KKNM ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari
2010. Tempatnya yaitu di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten
Indramayu.
Susunan pelaksana
Adapun pelaksana rencana program kegiatan KKNM UNPAD adalah
anggota KKNM UNPAD Desa Bulak dengan bantuan pihak–pihak lain, baik dari
aparat pemerintahan desa maupun dari masyarakat setempat. Berikut adalah
struktur organisasi kelompok KKNM Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang.
Pelindung : Kepala Desa Bulak
Surata
Penasehat : Dosen Pembimbing Lapangan KKNM Desa Bulak
Dwi Purnomo, STP., MT.
Koordinator Desa : Brata Guntar Hutabarat
Wakil Koordinator Desa : Guntur Putra Harahap
Sekretaris : Emira Diandini
Bendahara Umum : Mia Rosmiati
Publikasi : Azwar Rosyadi
Anggota : Andzar Ibrahim
Pradita Ayu Yustisia
Hendra Arihta
Febrina D. S.
Arini Anandayu
Bambang Bayu F.
David Zaparwin D. S.
Sinta Santika F.
Devi Nofianti
Eliana Putri S.
Linda Rahmatika
27
Faisal Akbar
Yashir F. W.
Rachmat Syawal Prima
Yanie Mulyani
Reni Supriyani
Novia Ningsih
Feti Fatimatuzzahroh
Devy Marjoko
Adapun Rencana Kegiatan KKNM ini adalah sebagai berikut:
A. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
Jenis Kegiatan : Penyuluhan Pengolahan Mangga
Tempat : Balai Desa
Waktu : Jum’at, 5 Februari 2010
Sasaran : Ibu-ibu PKK
Tujuan Kegiatan :
Meningkatkan nilai tambah dari buah mangga
Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mengolah hasil-hasil
pertanian khususnya mangga
Meningkatkan nilai ekonomi dari mangga
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Mensejahterakan masyarakat
Pemanfaatan teknologi tepat guna pada pengolahan mangga
B. Program Utama
1. Bidang Penyadaran Hukum
Jenis Kegiatan : Program penyuluhan aman berkendaraan
Tempat : SMK Pelita Jatibarang
Waktu : Jum’at, 29 Januari 2010
Sasaran : Siswa kelas 2 SMK
Tujuan Kegiatan :
Memberikan informasi mengenai cara-cara aman berkendaraan.
Memberikan informasi berupa tips untuk aman berkendaraan.
28
Memberikan informasi yang terdapat dalam UU No.22 tahun 2009
mengenai Lalu Lintas.
Memberikan informasi mengenai akibat yang berupa dampak positive
dan negative dalam berkendaraan.
Menghimbau masyarakat agar sadar terhadap hukum dan
memperhatikan keselamatan jiwa terhadap pengendara kendaraan
bermotor.
2. Bidang Kebersihan Lingkungan
Jenis Kegiatan : Pengolahan Limbah Rumah Tangga
Tempat : Aula Kecamatan Jatibarang
Waktu : Sabtu, 30 Januari 2010
Sasaran : Ibu-ibu PKK
Tujuan Kegiatan :
Memberikan informasi tentang pengolahan limbah rumah tangga
menjadi kompos padat dan kompos cair
Memberikan nilai guna pada limbah rumah tangga
3. Bidang Kebersihan Lingkungan
Jenis Kegiatan : Tanaman Obat Keluarga
Tempat : Puskesdes, Posyandu Mawar VI Blok Bedeng dan
Pusri, dan TK Hijrotul Ma’arif
Waktu : Minggu, 31 Januari 2010
Sasaran : Warga sekitar lokasi penanaman
Tujuan Kegiatan :
Memberikan informasi mengenai jenis-jenis tanaman berkhasiat,
manfaatnya, beserta cara pengolahan tanaman sampai dapat
dikonsumsi.
Melestarikan keberadaan TOGA melalui pemanfaatan oleh
masyarakat.
Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri
dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian
dalam pengobatan keluarga.
29
Memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal
sekalipun dilakukan secara individual melalui budidaya TOGA.
4. Bidang Pendidikan
Jenis Kegiatan : Lomba Cerdas Cermat dan Menggambar
Tempat : Balai Desa
Waktu : Minggu, 7 Februari 2010
Sasaran : Siswa SD Bulak
Tujuan Kegiatan :
Memberikan motivasi kepada siswa/siswi sekolah dasar agar mereka
tetap menuntut ilmu dan belajar di sekolah.
Menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar sehingga
mereka balajar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Mengasah kreatifitas dan bakat siswa/siswi.
Menimbulkan rasa berkompetisi yang sehat dan rasa bekerjasama
dalam kelompok.
C. Program Tambahan
Jenis Kegiatan : Mengajar
Tempat : SD Negeri Bulak I, II, dan III
Waktu : 2 kali dalam seminggu
Sasaran : Siswa SD Negeri Bulak I, II, dan III
Tujuan Kegiatan :
Mempelajari bagaimana proses belajar mengajar di Desa Bulak secara
langsung
Mengamati bagaimana tingkat pendidikan di SD Desa Bulak
Membantu meningkatkan motivasi belajar siswa SD
Bersosialisasi dengan masyarakat, khususnya dengan siswa SD
maupun tenaga pengajar di Desa Bulak
30
LEMBAR REKAPITULASI PROGRAM
(R-1)
31
No. Bidang Nama ProgramJml.
Program
Jml. Mahasiswa
Peserta
Waktu
(Jam)JOK
Sumber dan Jumlah Dana Terpakai (Rp.)
Swadaya Pemda/Mitra LPPM MahasiswaLain-lain
1 PKMAneka
Pengolahan Mangga
1 22 2 44 - - 250.000 - -
2 Hukum
Penyuluhan Aman
Berkendaraan dan Sertifikasi
Tanah
2 10 2 20 - - - 50.000 120.000
3Kesehatan
Lingkungan
Penyuluhan Pengolahan
Limbah Rumah Tangga
1 15 3 45 - - - 230.000 -
4 Kesehatan
Budidaya Tanaman Obat
Keluarga (TOGA)
1 22 3 66 - - - 150.000 -
5 Pendidikan
Lomba Cerdas Cermat dan
Menggambar Mewarnai
4 24 19 456 - - - 600.000 -
TOTAL 9 93 29 631 - - 250.000 1.030.000 120.000
32
33
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
34
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
“PENGOLAHAN MANGGA”
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN
INTEGRATIF
PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2010
BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT
MELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF
Desa: Bulak
Kecamatan: Jatibarang
Kabupaten: Indramayu
Disusun oleh:
Nama NPM
Febrina D. S. 110110070491
Arini Anandayu 120311080010
Bambang Bayu F. 120311080079
David Zaparwin D. S. 120311080103
Reni Supriyani 180910070002
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
35
BAB I
PELAKSANAAN KEGIATAN
1.1 Nama Program
Program Aneka Olahan Mangga
1.2 Tujuan Program
Tujuan dari kegiatan usaha ini adalah sebagai berikut:
Meningkatkan nilai tambah dari buah mangga
Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mengolah hasil-hasil
pertanian khususnya mangga
Meningkatkan nilai ekonomi dari mangga
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Mensejahterakan masyarakat
Pemanfaatan teknologi tepat guna pada pengolahan mangga
1.3 Sasaran Program
Sasaran kegiatan usaha ini adalah Penggerak Kesejahteraan Keluarga
(PKK) khususnya dan warga Indramayu, Jawa Barat umumnya.
1.4 Penanggung Jawab
Adapun penanggung jawab dari kegiatan ini adalah Febrina Delima Sari
dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran.
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegatan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 5 Februari 2010
Waktu : Pkl. 16.00- 18.00 WIB
Tempat : Balai Desa Bulak
36
1.6 Deskripsi Kegiatan
Waktu Acara Keterangan
15.00-15.30 Rapat Persiapan Dipimpin oleh Pak Dwi
15.45-16.15 Persiapan di Balai Desa -
16.25-16.30 PembukaanOleh David selaku
MC
16.30-16.35 Bernyanyi Mars PKK Ibu-ibu PKK
16.35-16.45
Sambutan :
- penanggung jawab
program
- perwakilan dari PKK
-
16.45-17.50
- Penjelasan program
oleh Pak Dwi dan Ibu
Tati
- Praktek pengolahan
- Sesi tanya jawab
-
17.50-17.55 Penutupan Oleh MC
17.55-18.10 Membereskan balai desa
Oleh seluruh mahasiswa
beserta penjaga Balai
Desa
37
Proses Pembuatan Permen Mangga
Deskripsi pengolahan Permen mangga
Untuk memulai pengolahan permen mangga, terlebih dahulu menyiapkan
buah mangga, lalu dikupas sampai bersih dan dicuci, daging buah dipisahkan
kemudian dihaluskan atau di blender, setelah penghancuran itu selesai, daging
mangga yang telah di haluskan disaring, dan dipisahkan dari serat-serat yang
terdapat didalamnya, setelah penyaringan selesai, mulailah memasak hasil
saringan tersebut panaskan, sampai mendidih dan diaduk, kemudian di tambahkan
gula pasir dan gliserin sampai aduk rata sampai mengental, siapkan Loyang dan
oleskan mentega agar tidak merekat, kemudian tungkan adonan tersebut dan
masukan kedalam oven, sampai mengeras, angkat dan biarkan sampai dingin, lalu
38
dipotong sesuai dengan selera,gulingkan kedal;am gula pasir\, setelah proses
pembuatan permen selesai lalu dikemas rapih, siap dipasarkan.
1. 7 Parameter KeberhasilanParameter keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari aspek-aspek
dibawah ini:
Ketepatan waktu pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Pengolahan Buah ini berjalan sedikit terlambat
dari waktu yang direncanakan yaitu pk. 16.00 menjadi pk. 16.25. Dikarenakan
keterlambatan peserta menghadiri kegiatan sesuai undangan yang diberikan.
Dalam gambar diatas terlihat sedang dijelaskan tentang pengolahan
mangga. Dpl sedang menjelaskan kepada peserta yang datang diantaranya
perangkat desa, ibu-ibu PKK, dan juga warga desa yang antusias mendengarkan
penjelasan tersebut dari awal hingga akhir.
Jumlah peserta yang hadir
Target untuk program Pengolahan Buah Mangga ini sebanyak 30-40
orang. Didalam pelaksanaannya peserta yang hadir melebihi 40 orang yang terdiri
dari Ibu-ibu PKK, perangkat desa dan masyarakat desa.
39
Dalam gambar diatas dapat digambarkan bahwa jumlah peserta yang
datang sesuai dengan yang telah ditargetkan yaitu 37 orang.
Kuisioner
Kuisioner dilakukan dua kali, yaitu sebelum kegiatan dan sesudah kegiatan
dan diisi oleh 30 orang peserta pada saat kegiatan berlangsung. Adapun dengan
dilakukannya kuisioner sebelum dan sesudah kegiatan dapat dilihat apakah
kegiatan mencapai keberhasilan atau tidak. Adapun hasil dari kuisioner yang kami
lakukan diuraikan melalui paparan grafik berikut ini:
GRAFIK KUESIONER SEBELUM KEGIATAN
GRAFIK 1
6
24
Tidak Ya
40
GRAFIK 2
6
23
1
Abstain
Tidak pernah
pernah
Grafik 2 menjelaskan bahwa warga masyarakat Desa Bulak sebagian besar
tidak pernah membuat fruit leather, karena dapat dilihat dari grafik
sebelumnya(grafik 1) yang menjelaskan bahwa warga masyarakat Desa
Bulak tidak mengetahui cara pembuatan fruit leather.
GRAFIK 3
4
19
7 Abstain
Beli
Kebun sendiri
Grafik 3 menjelaskan bagaimana cara mendapatkan bahan mentah untuk
pembuatan fruit leather, yaitu sebagian besar masyarakat Desa Bulak
membeli sendiri bahan mentah tersebut.
41
GRAFIK 4
1
29
Tidak Pernah
Pernah
GRAFIK 5
31
26
1000 Rupiah / Kg 25 Ribu Rupiah / kg Tidak Tahu
GRAFIK 6
26
2
1
1
1
Tidak Tahu Plastik Bening Kertas Botol Aqua Botol Sirup ABC
42
GRAFIK 7
6
15
9Cukup Tidak Cukup Abstain
Bedasarkan grafik 4, 5, 6, dan 7 diatas yang saling berhubungan dapat
disimpulkan bahwa hampir seluruh warga masyarakat Desa Bulak tidak
pernah menjual hasil olahan fruit leathernya sendiri sehingga tidak dapat
mengetahui berapa harga jual dan bagaimana kemasan fruit leather secara
sempurnanya
GRAFIK 8
23
25
Potensi Pengembangan UsahaAbstain Tidak Berpotensi Berpotensi
Dengan grafik 8, menjelaskan apakah tanaman mangga dapat dikembangkan
di Kecamatan Jatibarang. Dapat dilihat hasilnya bahwa warga masyarakat
Desa Bulak berpendapat tanaman mangga dapat dikembangkan di
Kecamatan Jatibarang.
43
GRAFIK KUESIONER SETELAH KEGIATAN
GRAFIK 1
1
29
Materi PenyuluhanTidak Menarik Menarik
Dengan menggunakan grafik 1 seperti di atas, menyatakan bahwa
masyarakat Desa Bulak berpendapat konsep dan materi penyuluhan yang
telah disampaikan sangat menarik.
GRAFIK 2
3
27
Materi PenyuluhanTidak Mudah Mudah
Masyarakat Desa Bulak berpendapat bahwa materi penyuluhan yang telah
disampaikan mudah untuk dipahami, hal ini dapat dilihat dari grafik 2 di
atas.
Dengan kuesioner yang dibagikan, kami juga mendapatkan banyak saran
yang diberikan oleh masyarakat Desa Bulak. Diantaranya ada menyatakan
44
yang ingin mencoba untuk menambah penghasilannya, dan ada pula yang
menyarankan pembuatan kemasan yang lebih praktis dan steril.
GRAFIK 3
1
29
Ketertarikan Program Untuk DikembangkanTidak Ya
Grafik terakhir yaitu grafik 3 menjelaskan apakah masyarakat Desa Bulak
berniat untuk mengembangkan program pengolahan mangga tersebut.
Hasilnyapun dapat dilihat bahwa warga masyarakat Desa Bulak berniat
dalam mengembangkan program tersebut.
Para peserta yang datang antusias menyaksikan praktek pengolahan mangga yang
telah dijelaskan
45
1.8 Kendala yang DihadapiDalam pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa kendala yang dihadapi,
diantaranya:
Keterlambatan waktu dalam pelaksanaan kegiatan dikarenakan keterlambatan
para peserta datang ke tempat pelaksanaan kegiatan
Ketidaksesuaian bahan yang digunakan dalam praktek dengan bahan yang
ditentukan dalam program, yaitu dipergunakannya buah nanas sebagai
pengganti buah mangga. Adapun penyebabnya karena pada saat ini bukan
merupakan musim mangga sehingga mangga sulit ditemukan.
Peralatan kurang memadai sehingga hasilnya kurang maksimal.
46
BAB II
KESIMPULAN
Program pengolahan mangga dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan apa yang direncanakan walaupun ada beberapa kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya. Semua masyarakat yang hadir sangat antusias
mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan dan cukup menyimaknya peserta yang
hadir pada saat pemaparan materi dan praktek pengolahan.
Dengan diadakannya program ini masyarakat menjadi tahu akan macam-
macam pengolahan buah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi suatu usaha kecil-
kecilan yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat serta
meningkatkan kesejahteraan keluarga pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
47
BAB III
SARAN
Sebaiknya Masyarakat dapat memanfaatkan buah-buahan yang ada di
daerahnya menjadi aneka makanan olahan sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah dari buah tersebut.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa hendaknya ditunjang dengan sarana dan
prasarana yang memadai.
Informasi yang didapat di tingkat perguruan tinggi hendaknya
disosialisasikan pula ke masyarakat secara langsung, sehingga tercipta
kesirnegisan antara masyarakat.
48
LAMPIRAN
KUISIONER PROGRAM
Nama :
Jenis Kelamin :
Profesi :
Usia :
RT/RW :
KUESIONER SEBELUM KEGIATAN PENGOLAHAN PANGAN
1. Apakah Ibu/Bapak mengetahui cara pembuatan Fruit leather?
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, Apakah Ibu/Bapak pernah membuat Fruit leather tersebut ?
a. Ya b. Tidak
3. Darimanakah Ibu/Bapak mendapatkan bahan mentah untuk pembuatan
Fruit leather ?
a. Kebun sendiri b. Beli
4. Apakah Ibu/Bapak pernah menjual Fruit leather hasil olahan sendiri ?
a. Ya b. Tidak
5. Jika ya, Berapakah harga jual Fruit leather tersebut ?
…………………………….
6. Apa jenis kemasan yang Ibu/Bapak gunakan ?
…………………………….
7. Apakah menurut Ibu/Bapak, kemasan yang digunakan sudah cukup
melindungi dan meningkatkan nilai jual produk ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah tanaman mangga berpotensi untuk dikembangkan di Kecamatan
Jatibarang?
a. Ya b. Tidak
49
Nama :
Jenis Kelamin :
Profesi :
Usia :
RT/RW :
KUESIONER SETELAH KEGIATAN
1. Apakah menurut Ibu/Bapak penyuluhan ini menarik dilihat dari konsep
dan materi yang disampaikan?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah materi yang disampaikan mudah untuk dipahami?
a. Ya b. Tidak
3. Setelah mengikuti penyuluhan ini, apakah Bapak/Ibu berniat untuk
mengembangkan program tersebut?
a. Ya b. Tidak
4. Apa saran yang Ibu/Bapak ingin sampaikan setelah mengikuti penyuluhan
Disamping menjadi focus produksi terhadap pengemasan buah segar
khususnya mangga, di Kabupaten majalengka juga berpotensi pengembangan
produk olahan buah seperti dodol, jam, buah keringan dan lain-lain.
4.4 Pengembangan Industri Minuman Berbasis Buah di Jawa Barat
Sistem pengembangan adalah pencangkokan kepada industri minuman
buah yang telah ada, yaitu ke :
- Industri minuman jeruk nipis peras di Kab. Kuningan
- Industri minuman campolai di Cirebon
Jenis minuman yang direncanakan adalah Juice, Sirup, dan
Mikroenkapsulasi (konsentrat serbuk)
Buah-buahan yang direncanakan : Mangga Harum manis, Gedong gincu,
Sirsak, strawberi, jambu, nenas, dan pisang
67
4.5 Rencana Pengembangan Industri Pengolahan Makanan Berbasis Buah-
buahan
Di Jawa Barat
Sistem Industri Makanan Berbasis Buah-buahan yang direncanakan
bersifat pengembangan, yaitu :
- Industri Manisan basah di Kab. Cianjur dan Sukabumi
- Industri Manisan kering, Fruit Leather, dsb. di kab. Indramayu
- Industri dodol / selai (jam), Fruit Leather, dsb. Di Kab. Majalengka dan
Garut
Adapun jenis buah-buahan yang dapat dipergunakan dalam industri
pengolahan ini ada berbagai macam, antara lain :
- Mangga
- Sirsak
- Strawberi
- Salak
- Nanas
- Jambu
4.6 Rencana Pengembangan Industri Pengemasan Mangga Segar di
Jawa Barat
Sistem yang direncanakan adalah Penumbuhan dan Pengembangan, yaitu
berlokasi di Kab. Cirebon, Kab. Majalengka, Kab. Indramayu. Sedangkan jenis
buah mangga yang dapat dipergunakan, antara lain : Harumanis, Gedong gincu,
Cengkir, dll.
V. PROSES PRODUKSI PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN
Pada prinsipnya buah-buahan merupakan komoditas unggulan untuk
dijadikan sebagai sumber makanan dan minuman yang dapat menyehatkan tubuh
manusia, namun umumnya buah-buahan segar termasuk jenis bahan pangan yang
mudah rusak, sehingga perlu ada upaya untuk mempertahan kan keawetan dari
buah tersebut. Salah satu upaya pengawetan adalah dengan cara dilakukan
68
pengolahan dan penanganan pasca panen yang baik sekaligus pengemasan. Upaya
pengolahan disamping bertujuan pengawetan juga sebagai upaya untuk
meningkatkan nilai tambah dari buah tersebut, baik nilai guna ataupun nilai
ekonomi.
5.1 PENGOLAHAN MANISAN KERING DAN BASAH BUAH-
BUAHAN
A. Pengolahan :
1. Sortasi & Grading
2. Pencucian
3. Trimming
4. Blanching
5. Penyesuaian Bentuk dan ukuran
6. Penyesuaian Texture
7. Perendaman dalam air sirup
8. Penirisan
9. Pengeringan
10. Pengemasan
B. Alat / Mesin Pengolah
1. Alat Pencuci
2. Sorter & grader
3. Tangki Perendaman
4. Mesin Pengering *
5. Plastik Sealer *
6. Blancher
7. Alat penunjang lainnya
C. DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN
69
Sortasi & Grading
Pencucian
Trimming
Blanching
Penyesuaian texture
Penetrasi lar. gula
Penirisan
Pengeringan
Pengemasan
Pemasaran
Produk manisan Kering buah
Penyesuaian ukuran & bentuk
Sirup
Pengemasan
Pemasaran
Produk manisanbasah
Pencampuran
Buah
5.2 PENGOLAHAN SIRUP DAN JUICE BUAH-BUAHAN
A. Pengolahan
a. Sumber bahan Furee Buah :
• Filtrasi
• Pencampuran
• Pasteurisasi / Sterilisasi
• Pengemasan
b. Sumber bahan baku buah segar :
• Sorting & Grading
• Pencucian
• Trimming
• Blanching
• Pulping
70
• Filtrasi
• Pencampuran
• Pasteurisasi / Sterilisasi
• Pengemasan
B. MESIN/ALAT PENGOLAH
1. Sorter & Grader
2. Alat pencuci
3. Blancher
4. Pulper *
5. Sentrifuse Filter atau filter press *
6. Mixer *
7. Pasteurizer / Sterilizer *
8. Alat pengemas *
9. Alat penunjang lainnya
C. DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN
71
Buah
Sortasi & Grading
Pencucian
Trimming
Blanching
Pulping
Filtrasi
Puree buah
Filtrasi
Sari buah
Pencampuran
Sterilisasi
Pengemasan
Produk sirup buah
Pemasaran
Pencampuran
Sterilisasi
Pengemasan
Produk Juice buah
Pemasaran
Lar. Gulagula
5.3 PENGOLAHAN SELAI / JAM DAN DODOL BUAH-BUAHAN
A. Pengolahan
1. Sortasi & Grading
2. Pencucian
3. Trimming
4. Blanching
5. Penghancuran (Pulping)
6. Pemasakan dan Pencampuran
7. Pendinginan
8. Pembungkusan
9. Pengemasan
B. Alat / Mesin Pengolah
1. Sorter & Grader
72
Buah
Sortasi & Grading
Pencucian
Blanching
Trimming
Pulping
Pulp buah
Pemasakan
Pengemasan
Produk jam buah
PengemasanSkunder
Pemasaran
Bahan Penunjang
Pemasakan
Pengemasan
Produk dodol buah
PengemasanSkunder
Pemasaran
2. Alat pencuci
3. Blancher
4. Pulper *
5. Cooking Pan *
6. Pengemas *
7. Alat penunjang lainnya
C. DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN
5.4 PENGOLAHAN FRUIT LEATHER BUAH-BUAHAN
A. Pengolahan
1. Sorting & Grading
2. Pencucian
3. Blanching
4. Trimming
5. Pulping
6. Filtrasi
73
7. Pencampuran & Pemasakan
8. Pencetakan
9. Pengeringan
10. Pengemasan Primer dan skunder
B. Alat / Mesin Pengolah
1. Sorter & Grader
2. Alat pencuci
3. Blancher *
4. Pulper *
5. Filter *
6. Cooking Pan & Mixer *
7. Cabinet Dryer *
8. Pengemas
9. Alat Penunjang lainnya
C. DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN
74
Buah
Sortasi & Grading
Pencucian
Trimming
Blanching
Pulping
Pulp Buah
Pencampurandan Pemasakan
Pencetakan
Pengeringan
Pengemasan
Produk Fruit LeatherBuah
Pengemasan skunder Pemasaran
Bahan penunjang
VI. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
6.1 Industri Juice Dan Sirup Buah mangga Gedong Gincu
A. Biaya investasi tetap :1. Lahan Industri (20 x 40 m2 ) @ Rp 300.000,- Rp 240.000.000,-2. Bangunan industri (15 x 20 m2 )
@ Rp 1.500.000,- Rp 450.000.000,- 3. Mesin dan Alat Pengolah Rp 1.170.000.000,- 4. Mebeler alat tulis kantor Rp 50.000.000,- 5. Perizinan dan sebagainya Rp 10.000.000,-
6. Instalasi (listrik 3 Fasa, air, tlp, dll) Rp 20.000.000,- 7. Instalasi Mesin/ alat Rp 50.000.000,-
8. Kendaraan operasional Rp 180.000.000,- 9. Lain-lain Rp 50.000,000,-
__________________ Jumlah Rp 2.620.000.000,-
B. Biaya Operasional 1. Biaya Bahan Baku mangga gedong gincu 4000 kg/hari x 25 hari x 3 bulan x Rp 4000,- Rp 1.200.000.000,- 2. Gula pasir 2000 kg/hari x 75 bl x Rp 4000,- Rp 600.000.000,- 3. Bahan Penunjang (vit.C, Asam Sitrat, dll) Rp 50.000.000,-
4. Bahan kemasan (Tetrapack + Botol) Rp 1.050.000.000,-
75
5. Energi & bahan bakar Rp 25.000.000,- 6. Upah tenaga kerja untuk semua lapisan 1 Direktur, 3 manager, 6 supervisor/kabag, 20 operator (4 admns dan 16 produksi), dll Rp 138.000.000,-
7. Transfortasi (Rp 100.000,- x 75 hari ) Rp 7.500.000,- 8. Biaya lain-lain Rp 6.000.000,-
___________________ Jumlah Rp 3.126.500.000,-
C. Total investasi = Biaya investasi tetap + Biaya Operasional = Rp 2.620.000.000,- + Rp 3.126.500.000,- = Rp 5.746.500.000,-
D. Pendapatan 1. Hasil penjualan Juice 10.000 unit x 75 x Rp 2.400,- Rp 1.800.000.000,-
2. Hasil penjualan Sirup 4000 unit x 75 x Rp 6.000,- Rp 1.800.000.000,- 3. Pendapatan selama 1 th Rp 3.600.000.000,- x 4 Rp 14.400.000.000,-
4. Keuntungan kotor selama 1 th : Rp 14.400.000.000,- - Rp 12.506.000.000,- = Rp 1.894.000.000,-
E. Analisis Kelayakan : 1. BEP Produksi : 612.000 unit juice mangga gedong gincu dalam tetrapack
224.000 unit sirup mangga gedong gincu dalam botol BEP Harga : Rp 2.120,- /unit juice mangga gedong gincu tetrapack
Rp 5.200,-/unit sirup mangga gedong gincu botol Titik Pulang Pokok : 3 tahun, 2 bulan
1. BCR : 1,352. Jadi dapat disimpulkan, bahwa industri juice dan sirup buah mangga
Gedong gincu dalam kemasan dapat dinyatakan layak
6.2 Industri Manisan Kering dan Basah Buah Mangga
A. Biaya investasi tetap : 1. Lahan Industri (20 x20 m2 ) @ Rp 300.000,- Rp 120.000.000,- 2. Bangunan industri (8 x 10 m2 )
@ Rp 1.500.000,- Rp 120.000.000,- 3. Mesin dan Alat Pengolah Rp 383.000.000,- 4. Mebeler alat tulis kantor Rp 20.000.000,- 5. Perizinan dan sebagainya Rp 3.000.000,-
__________________Jumlah Rp 646.000.000,-
B. Biaya Operasional 1. Biaya Bahan Baku mangga harum manis 3.000 kg/hari x 25 hari x 3 bulan x Rp 2000,- Rp 450.000.000,- 2. Gula pasir 1000 kg/hari x 75 bl x Rp 4000,- Rp 300.000.000,-
76
3. Bahan Penunjang Rp 9.000.000,- 4. Bahan kemasan Rp 1.500.000,-
5. Energi & bahan bakar Rp 3.750.000,- 6. Upah tenaga kerja untuk semua lapisan
1 Direktur, 1 manager, 1 supervisor/kabag, 10 operator (2 admns dan 8 produksi), dll Rp 49.500.000,-
7. Transfortasi (Rp 20.000,- x 75 hari ) Rp 1.500.000,- 8. Biaya lain-lain Rp 1.000.000,-
___________________ Jumlah Rp 816.250.000,-
C. Total investasi = Biaya investasi tetap + Biaya Operasional = Rp 646.000.000,- + Rp 816.250.000,- = Rp 1.462.250.000,-
D. Pendapatan 1. Hasil penjualan manisan mangga kering 500 kg x 75 x Rp 15.000,- = Rp 562.500.000,-
2. Hasil penjualan manisan mangga basah 1000 kg x 75 x Rp 6.000,- = Rp 450.000.000,-
3. Pendapatan selama 1 th Rp 1.012.500.000,- x 4 = Rp 4.050.000.000,- 4. Keuntungan kotor selama 1 th : Rp 4.050.000.000,- - (Rp 816.250.000,- x 4) = Rp 785.000.000,-
E. Analisis Kelayakan : 1. BEP Produksi : 112.500 kg manisan mangga kering per tahun
232.600 kg manisan mangga basah per tahun BEP Harga : Rp 11.200,- / kg manisan mangga kering
Rp 4.350,- / kg manisan mangga basah Titik Pulang Pokok : 1 tahun,2 bulan
2. BCR : 1,65 Jadi dapat disimpulkan, bahwa industri manisan mangga kering dan basah dapat dinyatakan layak
6.3 Industri Selai dan Dodol Mangga
A. Biaya investasi tetap : 1. Lahan Industri (20 x20 m2 ) @ Rp 300.000,- Rp 120.000.000,- 2. Bangunan industri (8 x 10 m2 )
@ Rp 1.500.000,- Rp 120.000.000,- 3. Mesin dan Alat Pengolah Rp 70.000.000,- 4. Mebeler alat tulis kantor Rp 20.000.000,- 5. Perizinan dan sebagainya Rp 3.000.000,-
__________________Jumlah Rp 333.000.000,-
B. Biaya Operasional
77
1. Biaya Bahan Baku mangga harum manis 1.000 kg/hari x 25 hari x 3 bulan x Rp 2000,- Rp 150.000.000,- 2. Gula pasir 200 kg/hari x 75 bl x Rp 4000,- Rp 60.000.000,- 3. Bahan Penunjang Beras ketan (200 kg x 75 x Rp 6.000,- ) Rp 90.000.000,-
4. Bahan kemasan (botol & plastik ) Rp 100.000.000,- 5. Bahan tambahan Rp 7.500.000,-
5. Energi & bahan bakar Rp 3.750.000,- 6. Upah tenaga kerja untuk semua lapisan
1 Direktur, 1 manager, 1 supervisor/kabag, 10 operator (2 admnts dan 8 produksi), dll Rp 49.500.000,-
7. Transfortasi (Rp 20.000,- x 75 hari ) Rp 1.500.000,- 8. Biaya lain-lain Rp 1.000.000,-
___________________ Jumlah Rp 463.250.000,-
C. Total investasi = Biaya investasi tetap + Biaya Operasional = Rp 333.000.000,- + Rp 463.250.000,- = Rp 3796.250.000,-
D. Pendapatan
1. Hasil penjualan Jam (selai mangga) 1.000 x 75 x Rp 3.000,- = Rp 225.000.000,-
2. Hasil penjualan Dodol mangga 2000 pack x 75 x Rp 3.000,- = Rp 450.000.000,-
3. Pendapatan selama 1 th Rp 675.000.000,- x 4 = Rp 2.700.000.000,-
4. Keuntungan kotor selama 1 th : Rp 2.700.000.000,- - (Rp 463.250.000,- x 4) = Rp 747.000.000,-
E. Analisis Kelayakan :
1. BEP Produksi : 245.500 botol jam mangga per tahun 121.400 kg dodol mangga per tahun
BEP Harga : Rp 6.200,- / kg manisan mangga kering Rp 2.350,- / kg manisan mangga basah
Titik Pulang Pokok : 2 tahun,6 bulan 2. BCR : 1,424. Jadi dapat disimpulkan, bahwa industri jem dan dodol mangga dapat dinyatakan
layak
6.4 Industri Fruit Leather Mangga
A. Biaya investasi tetap : 1. Lahan Industri (20 x20 m2 ) @ Rp 300.000,- Rp 120.000.000,- 2. Bangunan industri (8 x 10 m2 )
@ Rp 1.500.000,- Rp 120.000.000,- 3. Mesin dan Alat Pengolah Rp 104.000.000,-
78
4. Mebeler alat tulis kantor Rp 20.000.000,- 5. Perizinan dan sebagainya Rp 3.000.000,-
__________________ Jumlah Rp 367.000.000,-
B. Biaya Operasional 1. Biaya Bahan Baku mangga harum manis 100 kg/hari x 25 hari x 3 bulan x Rp 2000,- Rp 15.000.000,- 2. Gula pasir 25 kg/hari x 75 bl x Rp 4000,- Rp 7.500.000,-
4. Bahan kemasan (karton & plastik ) Rp 18.750.000,- 5. Bahan tambahan Rp 3.000.000,-
5. Energi & bahan bakar Rp 3.750.000,- 6. Upah tenaga kerja untuk semua lapisan
1 Direktur, 1 manager, 1 supervisor/kabag, 6 operator (2 admnts dan 4 produksi), dll Rp 37.500.000,-
7. Transfortasi (Rp 20.000,- x 75 hari ) Rp 1.500.000,- 8. Biaya lain-lain Rp 1.000.000,-
___________________ Jumlah Rp 88.000.000,-
C. Total investasi = Biaya investasi tetap + Biaya Operasional = Rp 367.000.000,- + Rp 88.000.000,- = Rp 455.000.000,-
D. Pendapatan 1. Hasil penjualan Fruit leather mangga 500 x 75 x Rp 3.000,- = Rp 112.500.000,-
2. Pendapatan selama 1 th Rp 75.000.000,- x 4 = Rp 450.000.000,- 3. Keuntungan kotor selama 1 th : Rp 450.000.000,- - (Rp 88.000.000,- x 4) = Rp 98.000.000,-
E. Analisis Kelayakan : 1. BEP Produksi : 386 unit fruit leather mangga per tahun BEP Harga : Rp 2.240,- / unit fruit leather mangga Titik Pulang Pokok : 3 tahun, 1 bulan
2. BCR : 1,37
Jadi dapat disimpulkan, bahwa industri fruit leather mangga dapat dinyatakan
layak.
79
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
“ PENYULUHAN AMAN BERKENDARAAN ”
(SAFETY DRIVE)
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DOSEN INTEGRATIF
PERIODE JANUARI – FEBRUARI 2010
BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT
MELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF
Desa : Bulak
Kecamatan : Jatibarang
Kabupaten : Indramayu
Disusun oleh :
Andzar Ibrahim 110110070133
Pradita Ayu Yustisia 110110070364
Guntur Putra Harahap 110110070073
Hendra Arihta 110110070127
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
BAB I
80
PELAKSANAAN KEGIATAN
1.1 Nama Program : Penyuluhan Aman Berkendaraan (Safety Drive)
1.2 Tujuan Program
Tujuan diadakannya program ini ialah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai cara-cara aman berkendaraan.
2. Memberikan informasi berupa tips untuk aman berkendaraan.
3. Memberikan informasi yang terdapat dalam UU No.22 tahun 2009
mengenai Lalu Lintas.
4. Memberikan informasi mengenai akibat yang berupa dampak positive
dan negative dalam berkendaraan.
5. Menghimbau masyarakat agar sadar terhadap hukum dan
memperhatikan keselamatan jiwa terhadap pengendara kendaraan
bermotor.
1.3 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah pelajar putra-putri yang berkendaraan motor
khususnya dan warga desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu
pada umumnya.
1.4 Penanggung Jawab
Penanggung jawab dari kegiatan ini terbagi dari penanggung jawab
program yaitu : Andzar Ibrahim (Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran) ,
penanggung jawab laporan yaitu : Pradita Ayu Yustisia (Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran), penanggung jawab acara yaitu : Hendra Arihta (Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran).
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Tempat/Tanggal : SMK Pelita Jatibarang , 29 Januari 2010
Waktu : 13.00 s.d. 15.40 WIB
1.6 Parameter Keberhasilan
81
Indikator keberhasilan dari kegiatan ini dapat diukur dari parameter
sebagai berikut:
a. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan pelajar SMK Jatibarang sejumlah
40 orang (pelajar putra-putri) , perangkat desa yaitu Kepala Desa
Bulak.
b. Peserta dapat memahami informasi yang diberikan mengenai “safety
drive” dengan baik ( terbukti dari hasil quisioner yang dibagikan
sebelum dan sesudah program berlangsung ).
c. Peserta dapat memahami pentingnya “aman berkendaraan” dengan
hasil jawaban mereka yang ditunjukkan secara tidak langsung dengan
hasil dari data quisioner.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan target, yaitu
kegiatan ini dihadiri oleh 40 orang perwakilan pelajar SMK yang teriri
dari putra dan putri, dan Perwakilan Perangkat Desa Bulak. Peserta dapat
memahami informasi penting yang diberikan mengenai ”Safety Drive”
karena dapat dilihat dari antusiasme dalam mengajukan pertanyaan dan
pernyataan, selain itu acara penyuluhan ini diawali dan diakhiri dengan
pembagian quisioner yang harus diisi oleh peserta, sebelum penyuluhan
berlangsung pemahaman mengenai aman berkendaraan oleh peserta
persentasenya kurang lebih sebesar 55% tetapi setelah diadakan
penyuluhan dan interaksi pemahaman dua arah secara langsung maka
pemahaman mengenai aman berkendaraan meningkat menjadi 87 %,
terbukti dari hasil quisioner yang peserta isi sesudah program
berlangsung.
1.7 Deskripsi Kegiatan
Waktu AcAcara PJ
13.00 – 13.15 Persiapan dan Registrasi Hendra Arihta
13.15 – 13.20 Pembukaan Andzar Ibrahim
13.20 – 13.30 Sambutan dari perwakilan Perangkat
Desa Bulak
Faisal
13.30 – 14.30 Pemaparan Mengenai Safety Drive Pradita dan Guntur
82
(sebelumnya peserta mengisi quisioner
awal)
14.30 – 15.00 Tanya jawab Pradita dan Guntur
15.00 – 15.10 Pengisian quisioner akhir (setelah
penyuluhan)
Brata
15.10 – 15.30 Pembagian doorprise Hendra Arihta
15.30 – 15.40 Penutupan dan Pengumuman Andzar
Kegiatan dimulai pada pukul 13.00 WIB, yaitu persiapan dan
registrasi peserta. Setelah registrasi selesai, acara dimulai dan dibuka oleh
penanggung jawab program , kemudian sambutan disampaikan oleh Kepala
Desa Bulak, Bapak Maman untuk membuka acara. Sebelum memaparkan
materi penyuluhan, peserta dibagikan quisioner mengenai pemahaman lalu
lintas dan berkendaraan yang aman untuk diisi, setelah itu acara dilanjutkan
dengan pemaparan materi mengenai “safety drive” yang membahas mengenai
apa itu safety drive, bagaimana cara berkendaraan yang baik dan aman,
memberikan informasi mengenai tips aman dalam berkendaraan, menjelaskan
pentingnya memakai perlenkapan berkendaraan demi keselamatan jiwa dan
menjelaskan undang-undang lalu lintas yang ada karena kebutuhan dan
keadaan masyarakat khususnya bagi pengendara kendaraan bermotor.
Situasi kelas saat pemberian materi.
Setelah pemaparan materi diberikan maka dibuka termin untuk tanya
jawab bagi peserta, beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan pernyataan
83
yang berkaitan dengan ”safety drive”, setelah itu peserta diberikan quisioner
akhir mengenai ”safety drive” yang bertujuan sebagai indikator pengukuran
keberhasilan penyuluhan program yang telah dilakukan.
Acara selanjutnya yaitu pembagian doorprise dari undian yang telah
dibagikan secara acak, berupa 3 buah helm fullface dengan tujuan untuk
memotivasi agar sadar terhadap hukum lalu lintas dan peduli terhadap
keselamatan jiwa pengendara bermotor. Acara ditutup dengan kesimpulan dari
materi yang disampaikan dan pengumuman lainnya.
Pembagian doorprize berupa helm kepada siswi yang beruntung.
1.8 Kendala yang Dihadapi
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar, namun terdapat kendala pada
tempat yang digunakan namun ini dapat ditangani dengan peralatan
penunjang dalam pemberian materi sehingga walaupun tempat kurang
mendukung namun peralatan penunjang penyuluhan lengkap sehingga
materi tetap dapat diterima dan disampaikan dengan baik.
BAB II
KESIMPULAN
84
Kegiatan Penyuluhan Safety Drive di SMK Pelita berjalan dengan tertib,
lancar, dan efektif. Materi kegiatan tersampaikan dengan baik. Peserta kegiatan
antusias mengikuti kegiatan ini. Dari kegiatan ini, diharapkan siswa sekolah
Menengah atas menyadari pentingnya Berkendaraan dengan Baik dan aman serta
mematuhi peraturan lalu lintas dan juga mengetahui hal-hal apa saja yang
melanggar peraturan dari UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas.
BAB III
SARAN
85
Pelaksanaan penyuluhan yang ditujukan untuk peserta yang sifatnya
terbatas atau dikhususkan untuk golongan atau kelompok oang tertentu sebaiknya
tempat baik itu sarana dan prasarana haruslah dipersiapkan lebih awal dan
diperhitungkan kapasitasnya agar program dapat berjalan dengan baik, karena
sarana dan prasarana yang memadai akan menunjang keberhasilan suatu program
kegiatan.
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
86
MODUL PROGRAM
87
Berhati-hati dan tertib di jalan akan memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kesadaran masing-masing pengemudi baik itu mobil dan motor terhadap aturan-aturan yang tidak tertulis, berkaitan dengan tata krama di jalan juga dapat berpengaruh terhadap tingkat terjadinya kecelakaan. Yang menjadi masalah adalah tidak semua orang mempunyai kesadaran, pola berpikir, tata krama yang sama di jalan.
Modul ini di buat untuk mencoba menyampaikan aturan tidak tertulis tadi yang semoga dapat diingat selalu saat kita berkendara baik dengan motor maupun mobil di jalan.
BELOK – 1Sering terjadi saat mobil (C) akan berbelok ke kiri, tiba-tiba muncul sepeda
motor (A) dari sisi kiri atau sisi dalam belokan. Beruntung apabila mobil (C) melihat ada sepeda motor tersebut di sisi kirinya, jika tidak, maka motor (A) akan
terjepit oleh mobil tersebut.
88
Mengapa bisa terjadi kecelakaan?Pengemudi mobil (C) yang akan berbelok ke kiri, pertama-tama akan
berkonsentrasi melihat ke arah kanan (1) melihat adanya mobil lain dari arah kanan (E), kemudian dia akan melihat mobil dari arah kiri (2) (D) untuk mulai berbelok ke kiri.
Saat seperti itu umumnya pengemudi mobil tidak terpikir untuk melihat sisi kiri mobil apakah aman atau tidak.
Sekalipun melihat spion, umumnya posisi sepeda motor yang menyelip masuk tidak terlihat karena masuk dalam sudut BLIND SPOT (sudut tidak terlihat oleh kaca spion).
89
Pengendara motor (B) posisinya benar, dia berjalan di belakang mobil yang sedang berbelok, sehingga aman. Pengendara motor (B) pun harus melihat kondisi lalin dari arah kanan, dan mengatur jarak dengan mobil di depannya saat berbelok.
BELOK – 2Sering terjadi juga, saat mobil akan masuk jalur di seberangnya pada suatu
pertigaan, sepeda motor yang ikut berbelok dengan arah yang sama mengambil ruang gerak belok mobil. Hal ini sangat berbahaya apabila si pengendara mobil tidak melihat dan menginjak rem saat sepeda motor itu memotong jalur beloknya.
90
Sebaiknya, pengendara motor menunggu mobil tersebut berbelok pada ruang geraknya dan tidak memotorngnya.
BELOK – 3Pada jalan yang tidak terlalu ramai, sering terjadi motor atau mobil berbelok
dengan mengambil jalur arah berlawanan saat memasuki pertigaan atau tikungan. Untuk itu mobil atau motor yang akan memasuki tikungan atau pertigaan,
sempatkan untuk membunyikan klakson atau menyalakan beam (jika malam) agar pengendara lain tau akan ada mobil / motor yang keluar tikungan, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan.
91
Sebaiknya tetaplah berjalan di jalur masing-masing. Bayangkan ada garis pembatas jalur (imajiner) yang tidak boleh kita langgar saat berbelok, juga perlu berhenti, sebelum berbelok apabila ada kendaraan lain dari arah berlawanan yang akan lurus (C), sehingga aman.
92
BELOK – 4Kecelakaan antar sesama sepeda motor sering terjadi saat memasuki suatu
tikungan. Ketika salah satu pengendara motor menyusul memasuki tikungan dan mengambil jalur belok sepeda motor di belakangnya, sehingga apabila pengendara yang dibelakang tidak sigap, akan terjadi kecelakaan.
93
Sebaiknya tetaplah berbelok di jalurnya, bayangkan garis belokan yang akan kita lalui maupun yang akan dilalui oleh pengendara di dekat kita, sehingga kita tidak mengambil atau menyerobot jalur beloknya.
94
Demikian tips sederhana berkaitan dengan SAFETY Drive ROAD, akan dilanjut dengan artikel lainnya.
Selain itu Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Safety Riding dalam mengendarai sepeda motor diantaranya:
Sebelum melakukan perjalanan, cek terlebih dahulu kondisi kendaraan
yang akan dipakai. Bagian-bagian yang mesti dilakukan pengecekan yaitu:
Pastikan STNK, Surat Tanda Nomor Kendaraan selalu dibawa sebagai
bukti bahwa kendaraan yang dipakai legal
SIM, Surat Izin Mengemudi selalu dibawa sebagai bukti untuk
mengendarai kendaraan
Gunakan helm standar, kaca helm harus bersih, helm bisa full face atau
half face.
95
Gunakan sarung tangan yang mudah menyerap keringat serta tidak licin
saat memegang handle motor, lebih baik lagi bila dilengkapi bahan keras
dibagian depan tangan
Pakai jaket yang mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari
terpaan angin maupun saat terjadi benturan baik kecil maupun besar, bila
perlu pakai rompi khusus. Pertimbangkan juga ventilasi yang baik agar
jaket nyaman digunakan.
Jika berkendara dalam keadaan gelap, ada baiknya menggunakan
jaket/rompi dengan warna fluorecent.
Gunakan jas hujan yang terpisah (atasan+celana) dengan bahan yang tidak
gampang sobek dan tidak tembus air
Pakai sepatu yang nyaman serta aman bagi seluruh lapisan kaki. Minimal
menutupi daerah mata kaki. Jangan biasakan menggunakan sandal saat
berkendara.
Dengan mentaati rambu-rambu dan lampu pengatur lalu-lintas. Menjaga
etika dan kewaspadaan saat berkendara. Dan yang paling penting adalah
membiasakan diri sendiri menerapkan prosedur standar keamanan dan
keselamatan berkendara di jalan raya. Hal ini dibutuhkan untuk
mengurangi angka kecelakaan.
Cara Aman Berkendara yang Sesuai Dengan Peraturan dan Perundang-Undangan
Menurut UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
Bagian KeempatPerlengkapan Kendaraan BermotorPasal 57(1) Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor.(2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda Motor berupa helm standar nasional Indonesia.(3) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih sekurangkurangnya terdiri atas:a. sabuk keselamatan;b. ban cadangan;c. lampu;d. segitiga pengaman;e. dongkrak;f. pembuka roda;
96
h. helm dan rompi pemantul cahaya bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah; dan peralatan pertolongan pertama pada Kecelakaan Lalu Lintas.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perlengkapan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan peraturan pemerintah.
Persyaratan Pengemudi
Surat Izin MengemudiPersyaratan PengemudiPasal 77(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.
Sanksi-sanksi yang Diberikan Kepada Pelanggar Lalu Lintas
Bagian KedelapanSanksi Administratif
APABILA TIDAK MEMBAWA SURAT IZIN MENGEMUDIPasal 281
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
APABILA TIDAK MENGGUNAKAN HELM STANDARPasal 291(1) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tidak mengenakan helm standar nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).(2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor yang membiarkan penumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
APABILA TIDAK MENYALAKAN LAMPU UTAMAPasal 293(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).(2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2)
97
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 (lima belas) hari atau denda paling banyak Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).
APABILA MENGADAKAN BALAPAN LIARPasal 297
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor berbalapan di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).
98
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
“PENYULUHAN TENTANGPENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA”
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWAPROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN
INTEGRATIFPERIODE JANUARI-FEBRUARI 2010
BELAJAR BERSAMA MASYARAKATMELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF
Desa : BulakKecamatan : JatibarangKabupaten : Indramayu
Disusun oleh:
Nama NPM
Devi Nofianti 170310070029
Faisal Akbar 170310070043
Feti Fatimatuzzahroh 180910070044
Yashir F W 170610070077
KULIAH KERJA NYATA MAHASISWAUNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
99
BAB I
PELAKSANAAN KEGIATAN
1.1 Nama Program : Pengolahan Limbah Rumah Tangga
Program pengolahan limbah rumah tangga
1.2 Tujuan Program
tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Memberikan informasi tentang pengolahan limbah rumah tangga menjadi
kompos padat dan kompos cair
Memberikan nilai guna pada limbah rumah tangga
1.3 Sasaran Program
Sasaran dari program pengolahan limbah rumah tangga ini adalah para ibu-
ibu PKK dan petugas kebersihan di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
1.4 Penaggung Jawab
Umum: Faisal Akbar
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 30 Januari 2010
Pukul : 14.00 – 16.00 WIB
Tempat : Aula Kecamatan Jatibarang
1.6 Parameter Keberhasilan
Parameter keberhasilan kegiatan dapat diukur dari :
Antusias peserta kegiatan dalam bertanya
Untuk kegiatan dari pengolahan limbah rumah tangga,
penyampaian materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik
100
yang dapat dilihat dari jumlah peserta yang bertanya selama
kegiatan.
Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengolahan limbah rumah tangga
berjalan sesuai dengan rundown. Acara dimulai sesuai dengan
waktu yang telah diencanakan.
Jumlah peserta yang hadir
Target jumlah kehadiran untuk kegiatan pengolahan limbah
rumah tangga sebanyak 25 orang. Jumlah peserta kegiatan sudah
memenuhi target (22 orang) yang meliputi ibu-ibu PKK dan
petugas kebersihan Desa Bulak.
Kuisioner
Kuisioner dilakukan dua kali, yaitu sebelum kegiatan dan
sesudah kegiatan dan diisi oleh peserta yang mengikuti kegiatan
program pemanfaatan limbah rumah tangga. Jawaban kuisioner
menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang
pemanfaatan limbah rumah tangga. Berikut grafik perbandingan
jawaban antara kuisioner awal dan akhir.
Awal Akhir2
19
20
3
pemahaman tentang sampah organik dan non-organik
Tidak Ya
Gambar 1.1 Grafik Pemahaman tentang sampah organik dan non-organik
Pada Gambar 1.1 dapat dilihat jumlah warga yang asalnya tidak
memahami tentang sampah organik dan non-organik setelah diberikan
pengarahan, maka pemahaman masyarakat mengenai sampah organik dan non-
organik menjadi meningkat.
101
Awal Akhir2
19
20
3
Pemanfaatan sampah organik
Tidak Ya
Gambar 1.2 Grafik Masyarakat yang memanfaatkan sampah organik
Dari Gambar 1.2 dapat disimpulkan bahwa masyarakat dari yang belum
memanfaatkan sampah organik sekarang masyarakat sudah memanfaatkan
sampah organik.
Awal Akhir
1014
12
9
Pernah mengolah sampah sebagai barang yang dapat dimanfaatkan
Tidak Ya
Gambar 1.3 Grafik Masyarakat yang pernah mengolah sampah sebagai barang
yang dapat dimanfaatkan
Pada Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa setelah program ini masyarakat yang
mengolah sampah sebagai barang yang dapat dimanfaatkan semakin meningkat.
102
Awal Akhir0
13
22
9
Memisahkan sampah organik dan non-organik
Tidak Ya
Gambar 1.4 Grafik Masyarakat yang memisahkan sampah organik dan non-
organik
Pada Gambar 1.4 dapat dilihat peningkatan jumlah masyarakat yang
memisahkan sampah organik dan non-organik.
Awal Akhir
4
19
18
3
Mengetahi tentang perbedaan sampah organik dan non-organik
Tidak Ya
Gambar 1.5 Grafik masyarakat yang mengetahi perbedaan sampah organik dan
non-organik
Pada Gambar 1.5 dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang mengetahui
perbedaan sampah organik dan non-organik meningkat.
103
Awal Akhir
8
20
14
2
Mengetahi sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk
Tidak Ya
Gambar 1.6 Grafik Masyarakat yang mengetahui sampah organik dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk
Pada Gambar diatas dapat dilihat bahwa setelah kegiatan ini masyarakat
banyak yang mengetahui sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.
Awal Akhir
21
22
1
0
Setuju diadakan program penyuluhan mengenai pengolahan sampah
Tidak Ya
Gambar 1. Grafik masyarakat yang setuju diadakan program penyuluhan
mengenai pengolahan sampah
Gambar di atas menunjukkan peningkatan masyarakat yang setuju
diadakan program penyuluhan mengenai pengolahan sampah.
104
Awal Akhir
22 22
0 0
Bersedia berbagi ilmu pada yang lain apabila program ini berhasil
Tidak Ya
Gambar 1.8 Masyarakat yang bersedia berbagi ilmu pada yang lain apabila
program ini berhasil
Gambar diatas menunjukkan masyarakat yang bersedia berbagi ilmu pada
yang lain apabila program ini berhasil.
Awal Akhir
22 22
0 0
Bersedia mengembangkan potensi pengolahan sampah
Tidak Ya
Gambar 1.9 Masyarakat yang bersedia mengembangkan potensi pengolahan
sampah
Pada Gambar di atas menunukkan masyarakat bersedia mengembangkan
potensi pengolahan sampah.
Keberhasilan kegiatan ini dilihat dari perbandingan jawaban pada
kuisioner awal dengan kuisioner akhir. Dapat ditarik kesimpulan bahwa materi
kegiatan pengolahan sampah berhasil disampaikan kepada ibu-ibu PKK.
* Keterangan: Contoh kuisioner terdapat di lampiran.
105
1.7 Deskripsi Kegiatan
Desa Bulak memiliki jumlah penduduk 8.231 jiwa. Sebagian besar
penduduknya adalah perempuan dan anak-anak. Tingkat kesejahteraan
masyarakat di desa Bulak belum memenuhi standar. Hal ini yang menjadi
salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Bulak. Selain itu
kesadaran akan permasalahan yang ditimbulkan limbah rumah tangga yang
hanya berakhir di TPA (tempat pembuangan akhir) setempat pun masih
menjadi pekerjaan rumah bagi pejabat pemerintah desa Bulak.
Kegiatan Pengolahan Limbah Rumah Tangga dilaksanakan pada :
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari ketua KKNM Desa Bulak
serta sambutan dari Ibu Rusmini selaku perwakilan dari Ibu-ibu PKK desa
bulak. Kemudian peserta dibagikan kuisioner sebagai bahan perbandingan atas
106
keberhasilan program ini. Setelah itu dilakukan penyampaian materi sebagai
berikut :
a. Pengenalan Sampah Rumah Tangga
b. Manfaat Sampah Rumah Tanga
c. Media yang diperlukan dalam pembuatan kompos cair dan kompos
padat
d. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan kompos, serta
e. Cara pembuatan kompos
Gambar 1.1
Gambar kegiatan pengolahan limbah rumah tangga. Ibu-ibu PKK sedang
menandatangani daftar hadir
Kegiatan ini merupakan kegiatan tentang cara pengolahan limbah rumah
tangga kepada ibu-ibu PKK. Kegiatan ini terdiri dari 2 sesi yaitu pemaparan
tentang sampah rumah tangga dan mempraktikan cara pembuatan kompos. Materi
yang disampaikan seputar manfaat dari sampah rumah tangga. Setelah
penyampaian materi, dilanjutkan dengan praktik pembuatan kompos dengan
bahan dan alat yang disediakan yaitu sekam, bekatul, tong sampah, kotak gula,
EM4, Gula Merah, Saringan Plastik.
107
Gambar 1.2
Gambar saat mempraktikkan pembuatan kompos dengan salah satu peserta
kegiatan.
Estimasi biaya yang di perlukan dalam pembuatan kompos ini yaitu
sebesar Rp.66.000-, dengan rincian sebagai berikut :
Sekam ½ kg Rp. 5.000-,
Bekatul ½ kg Rp. 10.000-,
Tong Sampah Rp. 20.000-,
Kotak Gula Rp. 2.000-,
EM4 1 botol Rp. 25.000-,
Gula Merah ¼ kg Rp. 2.000-,
Tempat Nasi Rp. 2.000-,
Total Rp. 66.000-,
1.8 Kendala yang Dihadapi
Kendala yang di hadapi dari kegiatan program ini yaitu keterbatasan alat-
alat praktek yang menyebabkan kami tidak bisa mempraktikkan sesuai modul.
108
BAB II
KESIMPULAN
Kegiatan Pengolahan Limbah Rumah Tangga kepada ibu-ibu PKK Desa
Bulak berjalan dengan tertib, lancar, dan efektif. Materi kegiatan tersampaikan
dengan baik. Peserta kegiatan antusias mengikuti kegiatan ini. Dari kegiatan
ini, diharapkan khususnya ibu-ibu PKK dan petugas kebersihan dapat
memanfaatkan pengetahuan ini untuk dirinya dan membaginya kepada ibu-ibu
rumah tangga guna mengurangi sampah untuk dimanfaatkan dan dapat di
jadikan suatu nilai guna yang dapat dijual.
109
BAB III
SARAN
Sebaiknya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, limbah
rumah tangga sebaiknya di buang melalui saluran pembuangan yang
teratur di setiap daerah pemukiman menuju pembuangan akhir.
Memisahkan sampah organik dan non-organik agar memudahkan dalam
pengolahan kembali maupun penguuraian secara alami
110
LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Hadir Peserta
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM)Universitas Padjadjaran di Desa Bulak
Kecamatan Jatibarang, Kabupaten IndramayuProvinsi Jawa Barat
Dosen Pembimbing : Dwi Purnomo STP , MTNama Kegiatan : Penyuluhan Pengolahan Limbah Rumah TanggaTanggal/Waktu : Sabtu, 30 Januari 2010/ 14.00 – 16.00 WIBTempat : Aula Kantor Kecamatan Jatibarang
No. Nama Ibu PKK/Petugas Kebersihan1. Warnasih Ibu PKK2. Lina Ibu PKK3. Dede Rosalina Ibu PKK4. Juhariyah Ibu PKK5. Khodijah Ibu PKK6. Wastini Ibu PKK7. Emah Ibu PKK8. Wasini Ibu PKK9. Lilis Nurningsih Ibu PKK10 Rusmini Ibu PKK11. T. Maman Petugas Kebersihan 12. Darma Petugas Kebersihan13. Sucipto Petugas Kebersihan14. Hera Widya Ibu PKK15. Umini Ibu PKK16. Narmi Ibu PKK17. Tarsi Ibu PKK18. Nurwenda Ibu PKK19. Toto .H Kadus RW 0120. Susi Ibu PKK21. Lili Ibu PKK22. Sopi Ibu PKK
111
Lampiran 2
Dokumentasi Kegiatan
112
Lampiran 3
MODUL PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Pengolahan Sampah Organik Sederhana
1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan baik
itu daun-daunan, atau buah-buahan yang bisa diurai oleh bakteri. sampah
organik banyak ditemui sehari-hari dan bahkan selalu ada disekitar kita seperti
sampah sayur-sayuran dan buah-buahan khususnya oleh para ibu-ibu yang
suka memasak sayang sekali jika sampah-sampah organik itu dibuang begitu
saja padahal sampah tersebut mempunyai manfaat dan mengurangi masalah
sampah setiap harinya.
2. Jenis kompos
a) Kompos padat
Kompos padat adalah kompos yang dihasilkan dari proses penguraian
sampah organik yang sudah diurai oleh bakteri. kompos padat adalah sisa-sisa
sampah yang sudah terurai yang kemudian bisa digunakan untuk media bagi
tanaman. Cara penggunaannya hanya cukup mencampurkan kompos padat
tersebut dengan media tanah yang akan menjadi lokasi penanaman tanaman
tersebut.
b) Kompos cair
Kompos cair adalah kompos yang dihasilkan dari proses penguraian
sampah organik yang sudah diurai oleh bakteri. namun, tempat dan prosesnya
berbeda dengan pengolahan kompos padat, jika kompos padat memakai
tempat pemrosesan yang mempunyai lubang udara sedangkan tempat
pemrosesan kompos cair memakai tempat yang kedap udara. Cara penggunaan
kompos cair sama sederhananya dengan kompos padat, yaitu hanya dengan
menyemprotkan kompos cair ke tumbuhan yang dimaksud.
113
3. Alat-Alat Pembuatan Kompos
Kompos padat
Tempat sampah bertutup
Bantalan sekam atas dan bawah
Kompos cair
Ember kedap udara berkapasitas 15 liter air
Penyaring sampah dasar (bisa dibuat sendiri)
4. Bahan-Bahan Starter
1x sekam
1x bekatul
2x sampah organic
Air gula merah dicampur EM4 (cukup 1 sendok teh)
5. Cara Pembuatan
Kompos Padat
1) Buatlah sarung bantal yang sesuai dengan ukuran dasar tempat sampah, isi
sarung tersebut dengan sekam.
2) Taruhlah bantalan sekam tersebut ke dasar tong sampah.
3) Campurkan sampah organik yang sudah dicacah, sekam, bekatul kemudain
aduk rata.
4) Campurkan air gula yang sudah dicampur dengan EM4 secukupnya.
5) Kemudian tutup dan tunggu hingga 3-4 minggu, hasilnya bisa kita lihat dari
bentuk sampahnya yang terurai oleh bakteri.
Kompos Cair
1) Buatlah lubang dibawah ember untuk jalan keluar kompos cair.