Top Banner

of 32

Laporan KKN Ang 62 Desa Bobo, Kab Sigi

Jul 20, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan kondisi suatu wilayah yang lebih baik dari sebelumnya dengan mengadakan perbaikan dan pembaharuan disemua aspek agar masyarakat bisa menikmati kehidupan yang lebih tentram dan sejahtera dari keadaan sebelumnya. Kalangan akademis merupakan salah satu pelaku sekaligus diharapkan menjadi penggagas agar terlaksananya pembangunan di suatu wilayah dan lingkungan masyarakat sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat itu sendiri dan sebagai wadah dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama duduk di bangku perkuliahan.

Peran serta kalangan akademis, pemerintah dan segenap lapisan masyarakat adalah hal utama dalam pembangunan sekaligus pelaku dari pembangunan itu sendiri. Pembangunan yang merata dan adil diseluruh aspek kehidupan berbangsa akan membantu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kita telah ketahui bersama bahwa masyarakat Indonesia banyak hidup yang berada di wilayah pinggiran kota, di mana masyarakatnya hidup dalam keterbatasan baik dalam tingkat kemampuan ekonomi, pendidikan maupun kemampuan untuk mengelola potensi lokal yang ada. Keadaan ini tentunya membutuhkan penanganan secara terpadu dan intensif. Mahasiswa sebagai civitas akademik memegang peranan dan tugas yang amat penting dalam karangka pembangunan secara utuh dan berkesinambungan. Program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) profesi integral angkatan 62 Universitas Tadulako yang sedang dilaksanakan adalah bukti nyata kepedulian dan peran serta kalangan akademis untuk pembangunan masyarakat tersebut.`

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 12010/2011

KKN Profesi Integral merupakan suatu program yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata (P2WKKN) yang merupakan bagian dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tadulako yang menuntut mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan akademisi dalam pelaksanaan pembangunan. Namun, pelaksanaan KKN Profesi Integral juga tidak semata mata hanya dilaksanakan oleh mahasiswa saja ketika berada di suatu wilayah yang menjadi objek untuk dilaksanakannya pembangunan. Selain pelaksanaannya yang terintegrasi antar bidang ilmu pengetahuan dari fakultas masing masing yang ditekuni oleh mahasiswa, program ini juga menjunjung tinggi nilai-nilai partisipatif dari masyarakat dan profesionalisme mahasiswa yang bersangkutan. Yang dimaksud nilai-nilai partisipatif disini adalah bahwa program kerja yang dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas atau perguruan tingginya atau titipan dari orang atau kelompok tertentu tetapi benarbenar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau pemerintah setempat yang disusun dari, oleh, dan untuk masyarakat. Karena merupakan kawasan masyrakat transisi, pendidikannya pun harus ditingkatkan demi terwujudnya maka mutu pelaksanaan

pembangunan di kawasan atau di daerah desa Bobo ini agar potensi sumber daya manusia nya bisa meningkat, agar kehidupan masyarakat pun bisa lebih sejahtera. Dengan melihat keadaan dan kondisi masyarakat desa yang didapatkan dari hasil observasi selama 7 (Tujuh) hari oleh mahasiswa KKN Profesi Integral Angkatan 62 Universitas Tadulako serta peran aktif masyarakat dalam memajukan dan membangun desa dengan mengutarakan semua permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar baik mengenai potensi wilayah yang ada maupun Sumberdaya lokalnya maka mahasiswa KKN Profesi Integral sebagai fasilitator sekaligus motivator semoga dapat membantu dengan program kerja yang telah disepakati bersama dalam lokakarya desa yang juga

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 22010/2011

diharapkan dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh masyarakat Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat,Kabupaten Sigi. 1.1. RUMUSAN PERMASALAHAN Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang kami dapatkan, yaitu : a. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pendidikan khususnya bidang agama. ( mengadakan pesantren kilat anak dibawah umur 13 tahun) b. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai program Keluarga Berencana (KB dan gizi anak)? c. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kebersihan lingkungan? d. Belum adanya penanda bagi rumah pejabat atau aparat desa e. Belum adanya penanda atau batas dusun didesa bobo f. Bagaimana memberikan motivasi kepada masyarakat untuk maju dan lebih produktif . g. Bagaimana memberikan motivasi kepada remaja remaja agar mengaktifkan kembali kepengurusan risma h. Bagaimana memberikan motifasi dan meningkatkan kembali minat masyarakat dalam mengikuti pengajian rutin i. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemanfaatan kotoran ternak sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah j. Bagaimana memberikan pengetahuan dan pemahaman warga tentang pestisida alami k. Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kurangnya kegiatan penyaluran minat dan bakat terutama dasar dalam bidang keagamaan bagi anak sekolah

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 32010/2011

l.

Bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kegiatan untuk meningkatkan ukhuah islamiyah antar sesama warga.

1.3

Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud dan Tujuan secara Umum

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengahtengah masyarakat di luar kampus, dan secra langsung mengidentifikasi serta menanganai masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat. KKN dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagai mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendididikan tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mempunyai ciri-ciri khusus. Oleh karena itu sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang secara filososfis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan idiil ini secara filosofis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola fikir dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN yang pada gilirannya akan membedakan dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN. KKN sekurangkurangnya mengandung lima aspek bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yaitu meliputi : a. Keterpaduan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. b. Pendekatan interdisipliner dan komprehensif. c. Lintas sektoral. d. Dimensi yang luas dan kepragmatisan. e. Keterlibatan masyarakat secara aktif.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 42010/2011

KKN dilaksanakan oleh mahasiswa didalam masyarakat diluar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni (IPTEKS) untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahsiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan relaita pembangunan ditengah masyarakat. Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program sarjana (S1) yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Jadi KKN merupakan keterpaduan anatara kegiatan Pendidikan, Penelitian serta Pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk pengamalan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni). Tujuan secara Umumnya yaitu : a. Memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata secara profesional dalam memberikan solusi yang dibutuhkan masyarakat. b. Untuk lebih mendewasakan mahasiswa dan membiasakan untuk bekerja sama dengan profesi lain yang berlatar belakang keilmuan yang berbeda. c. Membantu masyarakat dan Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan. d. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa serta sarjana Universitas Tadulako, e. sehingga akan lebih mendekatkan Universitas Tadulako pada masyarakat.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 52010/2011

1.3.2 Maksud dan Tujuan Khusus

1. Maksud dari diadakan kegiatan pesantren kilat Masyarakat dapat menyadari pentingnya pendidikan yang dimana melatih kemandirian seorang anak terutama anak SD 2. Maksud dari pembuatan penyuluhan KB yaitu agar memberikan pengetahuan kepada masyarakat terutam pada pasangan muda usia subur agar dapat mengatur jarak kelahiran anak. 3. Maksud dari program bersih bersih lingkungan yaitu agar masyarakt tau betapa pentingnya kebersihan lingkungan didesa Bobo. 4. Maksud dari pembuatan papan nama aparat desa, agar masyarakat tahu rumah para pejabat atau perangakat desa 5. Maksud dari pembuatan dan perbaikan batas dusun yaitu agar masyarakat menegtahui batas batas tiap dusun didesa Bobo. 6. Maksud dari sosialisasi masalah ekonomi produktif bagi kelompok tani kolam harapan yaitu agar masyarakat dapat mendapatkan penghasilan tambahan (second income) sehingga keluarga tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. 7. Maksud dari pembentukan atau penyegaran kembali risma desa Bobo, yaitu untuk mengaktifan kembali pengurus-pengurus risma desa Bobo. 8. Maksud dari pengajian rutin yaitu agar masyarakat dapat meningkatkan tali silaturahmi antar sesama warga. 9. Makssud dari penyuluhan biogas yaitu agar masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi kelangkaan BBM disaat ini yaitu dengan pembuatan biogas sebagai pengganti minyak tanah serta dapat memanfaatkan limbah kotaran ternak yang hanya dapat mengotori lingkungan. 10. Maksud dari penyuluhan tentang pestisida alami yaitu agar masyarakat dapat mengetahui cara memanfaatkan puntung rokok sebagai pestisida alami yang murah serta dapat mengurangi ketergantungan para petani terhadap penggunaan pupuk kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 62010/2011

11. Maksud diadakannya lomba adzan dan lomba tartiil, yaitu agar miningkatakan minat dan bakat dalam bidang keagamaan kepada para anak anak khususnya sekolah dasar. 12. Maksud diadakanya kegiatan halal bi halal yaitu agar dapat meningkatkan ukhuah islamiyah antar sesama masyarakat desa Bobo.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 72010/2011

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

2.1 Sejarah Singkat Desa Dari data dan informasi yang didapatkan, Desa Bobo merupakan daerah pemekaran dari Desa PESAKU salah satu desa tertua dikecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Terdapat sebuah permukiman disebelah selatan kurang lebih 3KM dari Desa Pesaku dihuni oleh masyarakat yang primitif. Daerahnya rawan dengan musim hujan yang sering mengakibatkan banjir yang membuat masyarakat tersebut berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lain. Bekas-bekas banjir itulah yang disebut oleh masyarakat sekitarnya dengan nama BOBO. Ditahun 1890 sampai 1917 seorang tokoh legendaries Desa Pesaku yang bernama RAPABIBO mendirikan sebuah desa yang mekar dari desa induk yakni Desa Pesaku. Pada tahun itu berdiri sebuah pemerintahan yang kokoh dan di akui oleh pemangku adat Desa Pesaku. Ditahun 1917 sampai 1937 terjadi pergantian kepemimpinan dari kepala desa RAPABIBO ke Kepala Desa RIPANTINA, dua puluh tahun kemudian selesai kepemimpinan RIPANTINA digantikan oleh MALASIKI pada tahun 1937 sampai 1946, pada tahun 1946 sampai 1950 MALASIKI digantikan oleh RUSA. Awal pemerintahan Rusa dimulai dari tahun 1950 samapi 1952 RUSA digantikan oleh MANDA, dari tahun 1952 sampai 1953 terjadi transisi pemerintah desa yang pada masa itu dipimpin langsung oleh INJTEUJI DATUPALINGE antara Desa Pesaku dan Desa Bobo, pada masa itu pula sebuah pemukiman yang ada disebelah barat Desa Bobo berpisah dengan Desa Induknya dan menamakan diri Bobo Gunung yang sampai sekarang ini berganti nama menjadi Mantikole . Pada Tahun 1953 1963 DJ.MAMUNGKA ditunjuk oleh Magau Dolo atas persetujuan Dewan Adat setempat untuk menggantikan INJTEUJI DATUPALINGE sebagai kepala desa Bobo yang Definitif, sepuluh tahun kemudian masa kepemimpinan DJ.MAMUNGKA kembali terjadi masa transisi yang pada waktu itu Kepala Desa dijabat oleh ZEN SYAMSUDIN selama satu tahun dari tahun 1963 1964 kemudian dilanjutkan oleh ILYAS SIDIK selama satu tahun juga dari tahun 1964 1965.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 82010/2011

Pada Tahun 1965 1970, atas persetujuan Dewan Adat bersama tokoh masyarakat memilih MAHANAE LATJAMA sebagai Kepala Desa Bobo yang masa periodenya lima tahun. Pada tahun 1970 1983 MAHANAE LADJAMA digantikan oleh HASAN AL IDRUS kemudian pada tahun 1983 1989 HASAN AL IDRUS digantikan oleh ASLUDIN MAHANAE, tahun 1989 1998 ASLUDIN MAHANAE digantikan oleh AWALUDIN SAGAF menjabat dari tahun 1998 2003. Tahun 2003 2008 ARIFIN SAEBO kemudian 2008 sampai sekarang dijabat oleh HASANUDIN MAHANAE dengan masa bakti selama enam tahun.

Sejarah PemerintahanTabel. 1 NAMA-NAMA TOTUA NGATA / KEPALA DESA SEBELUM DAN SESEUDAH BEBRDIRINYA DESA BOBO NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. PERIODE 1890-1917 1917-1937 1973-1946 1946-1950 1950-1952 1952-1953 1953-1963 1963-1964 1964- 1665 1965-1970 1970-1983 1983-1989 1989-2003 2003-2008 2008 s/d sekarang NAMA-NAMA KEPALA DESA Rapabibo (kapala bunggu) Ripantina (t. Sanauta) Malasiki (t. Sinji) Rusa (t.bunga) Manda (t. Haja.) Intjeutji datupalinge (t. Taso) Dj. Mamungka Zen syamsudin Ilyas Mahanae latjama Hasan al-idrus Asludin mahanae Awaludin sagaf Arifin saebo Hasanudin mahanae KETERANGAN

Sejarah Pembangunan Desa Tabel. 2 Sejarah Pembangunan Desa No Tahun Kegiataan pembangunan Keterangan

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 92010/2011

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1960 1966 1973 1998 2002 2003 2005 2005 2005 2005 2006 2007 2007 2007 2008 2008 2008 2009 2010

Pembangunan masjid arrahman Pembangunan masjid al-ikhlas Pembangunan masjid nurul jihad Pembangunan jalan dusun 1,2,3 Pembangunan jalan salubi dusun 3 Pembangunan jalan Pengaspalan jalan dusun 2 Pengaspalan jalan dusun 3 Pembangunan polindes Pembangunan balai desa Pembangunan jalan lingkungan dusun 1 Pembangunan jalan paving dusun 2 Pembangunan saluran air/box Pembangunan gang tobani dusun 2 Reklamasi lahan pertanian Pembangunan jalan Pembangunan kantor desa Pembangunan madrasah alkhairat Rehab kantor desa

Swadaya Swadaya Swadaya Add

Add

2.2 kondisi geografis Tabel 3. Kondisi geografis desa bobo No Luas wilayah Uraian 158,566 ha Keterangan

Jumlah dusun yaitu 3 ( tiga ) 1 1. Dusun 1 ( bobo ) 2. Dusun 2 ( topembangun ) 3. Dusun 3 ( salubi ) Batas wilayah desa bobo 2 a. Utara b. Selatan : desa pesaku : desa jono

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 102010/2011

c. Barat d. Timur Topografi desa bobo

: desa mantikole : desa pesaku

a. Luas kemiringan lahan ( rata-rata) 3 1. Datar 158,566 ha b. Ketinggian di atas permukaan laut ( rata-rata) 14m 4 Hidrologi desa bobo Irigasi berpengairan teknis Klimatoligis desa bobo a. Suhu 27-30c 5 b. Curah hujan 2000/3000 mm c. Kelembaban udara d. Kecepatan angin Luas lahan pertanian desa bobo 6 a. Sawah teririgasi b. Sawh tadah hujan 7 8 Luas lahan permukiman Kawasan rawan banjir desa bobo a. banjir : 50 ha : 122.180 ha : 600 ha : 30.106 ha

Perekonomian desa Tabel 4. Sumber penerimaan desa No 1 2 3 Sumber penerimaan desa Pajak Pendapatan tanah kas ADD 2007 4.000.574,00 1.000.000 45.000.000 Tahun 2008 4.500.341,00 1.000.000 45.456.802,30 2009 4.500.341,00 2.000.000 45.456.802,30

Dari tabel tersebut di ats dapat disimpulkan bahwa : 1. Penerimaan Pajak, mulai dari tahun 2007 s/d 2008 mengalami peningkatan. Peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2008 adalah sebesar 60%, sedangkan dari tahun 2008 ke tahun 2009 adalah sebesar 40%.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 112010/2011

Adapun penyebab dari peningkatan penerimaan pajak selama tahun 2007 s/d 2009 adalah sebagai berikut b. Kenaikan tariff 2. Tanah Kas Desa disewakan kepada Masyarakat untuk ditanami Tanaman pangan, harga sewa tiap tahun meningkat untuk menyesuaikan terhadap perkembangan ekonomi. 3. DPD/K adalah Dana Pembangunan Desa yang bersumber dari pemerintah, besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB 4. ADD atau Alokasi Dana DEsa adalah Dana APBD Kabupaten besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB. 2.3 Kondisi demografis Tabel 5. Kondisi Sosial Budaya Desa Bobo NO URAIAN Kependudukan A. Jumlah penduduk ( jiwa) B. Jumlah KK C. Jumlah Laki-Laki a. 0 15 tahun 1 b. 16 - 55 tahun c. Di atas 55 tahun D. Jumlah Perempuan a. 0 15 tahun b. 16 - 55 tahun c. Di atas 55 tahun Kesejahteraan sosial A. Jumlah kk prasejahtera 2 B. Jumlah kk sejahtera C. Jumlah kk kaya D. Jumlah kk sedang E. Jumlah kk miskin 3 Tingkat pendidikan 90 30 20 100 13 230 181 119 213 174 133 1050 253 JUMLAH KETERANGAN : a. Bangunan baru/rumah bertambah

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 122010/2011

A. Tidak tamat sd B. Sd C. Sltp D. Slta E. Diploma/sarjana Mata pencaharian A. Buruh tani B. Petani C. Peternak D. Pedagang E. Tukang kayu F. Tukang batu 4 G. Penjahit H. Pns I. Pensiunan J. Tni/polri K. Perangkat desa L. Pengrajin M. Industri kecil N. Buruh industri O. Lain-laian Agama A. Islam B. Kristen 5 C. Protestan D. Katolik E. Hindu F. Budha

310 300 300 100 40

250 200 8 20 10 20 2 16 5 6 7 6 2 10 488

1035 15 -

Tabel ini dapat disimpulkan bahwa 1. Kependudukan

:

Jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak produktif dan Lansia adalah

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 132010/2011

sebagai berikut 21% : 61% : 18% dari 1050 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampi sama/ seimbangan 2. Kesejahteraan Jumlah KK sedang mendominasi yaitu 29,2% dari KK, KK Prasejahtera 24%, KK sejahtera 17,9%, KK Kaya 16% dan KK miskin 12,5. Dengan banyaknya KK Prasejahtera inilah maka Desa Bobo termasuk dalam DESA TERTINGGAl 3. Tingkat Pendidikan Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat pertama. 4. Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat dalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan buruh pabrik. 5. Agama Mayoritas warga masyarakat Desa bobo adalah Muslim ( Islam) 2.1.7 Prasarana Dan Sarana Desa Bobo Tabel 6. Prasarana dan sarana Desa Bobo NO 1 2 3 4 5 6 7 Jenis prasarana dan sarana desa Kantor desa Gedung slta Gedung sltp Gedung sd Gedung mpa Gedung tk Mesjid Jumlah 1 1 1 1 2 Keterangan Rehab

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 142010/2011

8 9 10 11 12 13 14

Musholah Pasar desa Polindes Panti pkk Poskamling Jembatan Gedung tpq

1 1 1 1 2 -

Dari tabel di atas, dapat di simpulkan, bahwa

:

1. Gedung SLTA dan SLTP tidak diperlukan diDesa Bobo karena jumlah siswa yang hanya sedikit sudah terakomodasi dalam SLTP dan SLTA terdekat. 2. Pasar Desa ada, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat biasanya mereka dating ke pasar tradisional yang ada di kecamatan Dolo Barat. 3. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Desa sudah cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 1050Jiwa.

2.1.8 Pemerintahan Umum Tabel 7. Pemerintahan umum NO Uraian Keberadaan ADA Ada Ada Ada TIDAK Tidak Tidak Keterangan

1 2 3 4 5

Pelayananan kependudukan Pemakaman Perizinan Pasar tradisional Ketentraman dan tibum

Dari tabel tersebut dapat disimpilkan bahwa :

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 152010/2011

1. Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore atau malam hari, hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk Desa Bobo bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang. 2. Lokasi pemakaman ada dimasing-masong dusun dari dusun 1 sampa dusun 3, namun lokasi tersebut belum jelas statusnya. 3. Perizinan diantaranya adalah izin keramaian dan izin tinggal. 4. Izin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ketoprak, dan orkes. Izin ini selain ke pemerintahan Desa juga di teruskan ke MUSPIKA. 5. Izin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam ayau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat. 6. Pasar tradisional / pasar desa yang menjadi tempat perbelanjaan masyarakat Desa Boobo dan masyarakat desa tetangga. berada di Desa Bobo, namun mekanisme pengelolahannya PEMDA setempat. 7. Satuan Linmas memiliki anggota sebanyak 6 orang dan siap sewaktuwaktu jika ada kegiataan yang bersifat local atau skala kecil untuk pengamanan skala sedang dan besar Linmas dibantu dan POLSEK dan KORAMIL. masih di tangani oleh

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 162010/2011

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN

3.1 STRATEGI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN

Dalam pelaksanaan Program Kerja KKN Profesi Integral angkatan 62 Universitas Tadulako di Desa Bobo menggunakan metode pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu metode yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi. Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat desa saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi lingkungannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan. Dengan demikian metode PRA adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi Desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat, atau pengkajian /penilaian (keadaan) Desa secara Partisipatif. Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang relevan dengan harapan dan keadaan masyarakat, agar juga diharapkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri dan diwujudkan dengan melakukan perencanaan dan realisasi dapat berkembang, sehingga dapat membuat program dan melaksanakannya. Dalam kegiatan PRA ini mahasiswa hanya sebagai fasilitator sekaligus motivator dan masyarakatlah sebagai pelaksananya. Adapun teknik dari PRA ( Participatory Rural Appraisal ) itu sendiri adalah : Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA).adalah (Pengkajian Pedesaan Secara Partisipatif). Pendekatan Tersebut memungkinkan masyarakat desa saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi kehidupannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan. Dengan demikian Metode PRA adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi desa

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 172010/2011

dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Atau Pengkajian/Penilaian (keadaan) Desa Secara Partisipatif. Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi merupakan strategi dalam paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat.

PRA merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan pada saat mahasiswa berada di lokasi, di karenakan faktor faktor sebagai berikut : Kritik Terhadap Pendekatan Pembangunan Yang TOP-Down Terjadi ketidakcocokan antara program dengan kebutuhan masyarakat Masyarakat hanya sekedar pelaksana, Dan tidak merasa sebagai pemilik Program Dengan sendirinya dukungan masyarakat terhadap program seperti itu akan sangat pura-pura demikian pula dengan partisipasinya. Kurang mendidik dan kurang menjamin keberlanjutan program, karena luar . Dengan menggunakan teknik metode tersebut maka diharapkan agar : Pendekatan pengembangan program yang lebih partisipatif. Istilah seperti partisipasi masyarakat; Bottom-up planing. Pertimbangannya adalah: apabila mayarakat dilibatkan secara berarti dalam keseluruhan proses program, selain program itu menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan rasa kepemilikan warga masyarakat terhadap program itu lebih tinggi keterampilanketerampilan analisis dan perencanaan tadi dipindahkan kepada masyarakat. Dimasa akan datang, ketergantungan dengan pihak luar secara pertahap dapat dikurangi. Untuk mencari tahu tentang permasalahan yang ada di prakarsa selalu datang dari luar dan keterampilan pengkajian, perencanaan dan pengorganisasian tetap dimiliki orang

masyarakat, maka kami melakukan survey (observasi) selama 7 hari berada

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 182010/2011

dilokasi. Kegiatan awal kami adalah perkenalan dengan pemerintah Desa Bobo (Kades Bobo) serta masyarakat yang didekat posko KKN. Kemudian dilanjutkan dengan bersiturahmi sekaligus melakukan dialog ke rumah penduduk, kepala dusun dan ketua RT dengan tujuan perkenalan sekaligus agar keberadaan kami sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh masyarakat sekaligus untuk mencari tahu permasalahan-permasalahan yang ada di desa tempat kami KKN. cara ini merupakan pendekatan secara persuasif, yang nantinya diharapkan bisa mengajak mayarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan relaisasi dari penyelesaian masalah yang ada. Selain pendekatan terhadap masyarakat, pendekatan juga kami lakukan terhadap ketua ketua lembaga organisasi maupun elemen-elemen anggotanya yang diharapkan sebagai suatu wadah yang juga memiliki massa di kelurahan, dapat membantu mahasiswa KKN angkatan 62 Profesi Integral Desa Bobo kecamatan Dolo barat, dalam pelaksanaan program selama berada dilokasi. Penedekatan seperti ini merupakan pendekekatan secara politis dilingkungan masyarakat. Dari pertemuan tersebut kami mendapat banyak informasi, masukan, dan usulan dari masyarakat setempat. Informasi / masukan/ usulan tersebut merupakan kebutuhan/ permasalahan yang menurut mereka belum terealisasi. Semua usulan atau saran tersebut kami tampung agar kemudian disampaikan dalam lokakarya Desa (lokdes) setelah selama 7 hari melakukan observasi , dimana dalam lokakarya tersebut membahas dan menentukan program apa saja yang dapat dilaksanakan untuk meminimalisir jumlah permasalahan yang ada. Hal ini dilakukan agar setiap masalah yang sudah masuk dapat dipilih kembali masalah apa saja yang sesuai dengan profesi kami, dan setelah dibacakan maka masyarakat akan memutuskan apakah masalah tersebut disetujui dimasukkan kedalam program kerja atau tidak. Setelah disetujui, kemudian barulah diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah disepakati tersebut. 3.1. Hasil Yang Dicapai Dalam waktu dua bulan program Kerja yang dilakukan pada saat KKN di Desa Bobo berjumlah 12 program. Terdiri dari 6 bidang program

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 192010/2011

POSDAYA dan 1 bidang program ekstra. Adapun perincian program adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi dilakukan selam 7 hari di minggu ke-4 bulan Juli 2011. 2. Program Posdaya di Bidang pendidikan Program Posdaya di bidang pendidikan dengan mengambil jenis kegiatan berupa kegiatan pesantern kilat dengan tujuan agar masyarakat dapat menyadari pentingnya pendidikan keagamaan bagi anak SD .Kegiatan ini terlaksana sebanyak 2 kali, yaitu; dilaksanakan pada minggu kedua bulan agustus, dengan rincian kegiatan proses belajaar mengajar dan bermain, serta praktek yang dilakukan agar menambah wawasan atau pemahaman anak2 tingkat sekolah dasar mengenai aturan dan tata tertib sholat. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan disambut baik oleh masyarakat. Adapun faktor pendukung, yaitu : a) Besarnya antusias masyarakat untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya pensantren kilat bagi anak anak tingkat sekolah dasar b) besarnya kilat antusias serta keinginan masyarakat untuk

mengikutkan anaknya untuk ikut dalam kegiatan pesantren

Faktor penghambat, yaitu :1. Kurang adanya rasa ingin tau di kalangan masyarakat mengenai arti penting pesantren kilat bagi anak anak SD 2. Sulitnya mengumpulkan anak anak karena jauhnya jarak dari dusun 1 ke dusun3

3.

Program Posdaya di Bidang Kesehatan

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 202010/2011

Kegiatan di bidang kesehatan mencakup dua program kerja yaitu; penyuluhan tentang program Kelurga berencana (KB) dan gizi anak. Dengan tujuan pada program KB dan gizi anak agar masyarakat memahami dan dapat mengatur jarak kelahiran anak dan pada program imunisasi dapat mengetahui susunan makanan sehat pada anak. Pada program ini sasarannya masyarakat yang terdiri dari pasangan muda produktif (pengantin baru) dan orang tua yang memiliki balita. Sedangkan program penyuluhan keluarga berencana (KB) dilaksanakan bersamaan dengan program ksehatan gizi balita berupa penyuluhan langsung kepada masyarakat dengan pembagian brosur penyuluhan mengenai arti penting dari program keluarga berencana guna mengurangi angka kelahiran atau laju pertumbuhan penduduk dengan target dua anak cukup. Dari kedua program di bidang kesehatan hasil yana dicapai terlaksana dengan baik.

Adapun faktor pendukung, yaitu :1. Adanya program masyarakat di tingkat kelurahan mengenai pemberian imunisasi dan makanan sehat balita setiap bulannya. 2. Besarnya antusias mayarakat ingin tau lebih jauh dari program keluarga berencana (KB) dan gizi anak.

Faktor penghambat, yaitu ;1. Kurangnya anak balita yang mengikuti program makanan sehat balita, sementara balita yang lainnya tidak mengikuti program tersebut. 2. Kurangnya motivasi dari pemerintah setempat dan petugas medis untuk lebih memasyarakatkan KB.

4. Program Posdaya di Bidang LingkunganPada bidang lingkungan programnya terdiri dari tiga jenis kegiatan, yaitu; pelaksanaan bersih bersih lingkungan (Green n Clean), pengaktifan pengurus risma yaitu dengan program risma tentang Program

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 212010/2011

pelaksanaan jumat bersih memiliki target sebanyak 6 kali yang diadakan setiap hari minggu pagi dari minggu ke-4 bulan Juli sampai dengan minggu ke-1 bulan september. Kegiatan bersih bersih lingkungan dihadiri oleh anggota risma desa bobo beserta mayarakat guna memiliki lingkungan yang bersih dan sehat, selain itu program ini juga merupakan rintisan dari program desa untuk mebersihkan lingkungan dan

pekarangan masyarakat . Yang kedua yaitu pembuatan papan pengenal dirumah aparat desa . kegiatan ini berlansung secara bertahap dimulai dari minggu keempat bulan agustus dan selesai diminggu kedua bulan september. Yang ketiga yaitu pembenahan batas dusun yang sudah tidak terawat dan sudah perlu dilakukan pengecetan kembali dan ini berlangsung diminggu kedua bulan september. Dari program di bidang lingkungan, antusias masyarakat sangat tinggi dan aparat desa yang mendukung sehingga program di bidang lingkungan terlaksana dengan baik.

. Adapun faktor pendukung, yaitu : 1. Adanya dukungan dari aparat desa dan masyarkat desa bobo dalam melaksanakan bersih-bersih lingkungan. 2. Antusiasnya mesjid. 3. Adanya partisipasi dari warga dalam pemasangan tapal batas dusun 4. Tersedianya alat-alat dalam pemasangan dan pembuatan tapal batas dusun. masyarakat terutama anggota risma dalam melaksanakan program bersih bersih lingkungan dan pekarangan

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 222010/2011

Adapun faktor penghambat, yaitu :1. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan sehingga kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan bersih-besih lingkungan.

5. Program Posdaya di Bidang EkonomiPada program di bidang ekonomi terlaksana dua jenis program yaitu; sosialisasi mengenai ekonomi produktif dan pelatihan ekonomi produktif (pemberdayaan kelompok tani kolam harapan). Agar masyarakat dapat memiliki pendapatan luar (second income) dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dapat hidup lebih Program sosialisasi dilaksanakan pada minggu ke-2 di bulan september. Kegiatan berlangsung selama 2 tahap yaitu pemberian sosialisasi/ penyuluhan langsung kepada masyarakat(kelompok tani) adapun targetnya dilaksanakan sebnyak 2 kali dan target utama adalah para pemuda yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran. Dari program di bidang ekonomi terlaksana dengan baik dan disambut baik dikalangan masyarakat terutama pada kelompok tani kolam harapan dan program ini menjadi berkelanjutan guna

meningkatkan kreatifitas yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Olehnya itu kegiatan di bidang ekonomi ini terlaksana dengan baik.

Adapun faktor pendukung, yaitu :1. Tersedianya sarana kolam kelompok tani harapan 2. Adanya dukungan penuh dari warga dalam program pelatihan

Adapun faktor penghambat, yaitu :1. Kurangnya minat dan partisipasi pemuda dalam mengikuti program pelatihan. 2. Pemahaman pemuda mengenai life skill(keahlian hidup) masih minin dikarenakan faktor pergaulan yang lebih mementingkan berhura-hura.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 232010/2011

1. Program Posdaya di Bidang Sosbudag Kegiatan di bidang sosial budaya dan agama terbagi menjadi dua jenis kegiatan, yaitu; pembentukan pengurus risma desa minggu ke-1 bulan agustus kegiatan ini berlangsung selama satu kali. dan kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan setiap satu kali satu minggu dan dilakukan bergilir dari dusun satu samapai dusun tiga. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat dapat meningkatkan hubungan silaturahmi antar warga sekaligus mengajarkan atau menanamkan nilai agama pada masyarakat dengan target sasaran kegiatan adalah seluruh masyarakat desa Bobo terutama anggota risma. Kegiatan di bidang sosbudag ini terlaksana dengan baik dan didukung sepenuhnya oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Bobo, risma dan program ini berkelanjutan menjadi program jangka panjang.

Adapun faktor pendukung, yaitu :1. Rasa antusias pemuda pemuda desa bobo pada saat diundang dalam pembentukan pengurus risma yang baru. 2. Adanya dukungan dari orang tua dan masyarakat dalam pelaksanaan pengajian rutin 3. Adanya dukungan dari aparat dasa dan masyarakat desa Bobo untuk melakukan pembenahan atau penyegaran risma,serta ada faktor lain yang memfailitasi seperti ruangan dan lain-lain.

Faktor penghambat, yaitu : 1. Kurangnya partisipasi dan motivasi pemuda terutama dalamkegiatan pengajian rutin.

2. masi banyak anggota risma kurang antusias dalam pelaksanaanprogram ini

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 242010/2011

2. Program posdaya di bidang Teknologi tepat Guna (TTG) Kegiatan di bidang teknologi tepat guna (TTG) terdiri dari dua program kerja, yaitu; penyuluhan kepada masyarakat mengenai pestisida alami yang bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan bahan bahan yang murah dan tidak mahal serta mengatasi ketergantungan terhadap pestisida kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Kegiatan penyuluhan pestisida ini dilakukan dengan cara mempersentasekan dan membagikan brosur brosur tentang cara pembuatan pestisida alami dan ini berlangsung selama satu kali saja kegiatan ini diadakan pada minggu keempat bulan agustus. dan kegiatan yang kedua yaitu pelatihan atau penyuluhan tentang pembuatan biogas yaitu dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah serta dapat mengatasi krisis BBM yang sedang meresahkan masyarakat sekarang ini. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan september dengan target kegiatan sebanyak 1 kali dengan jenis kegiatan berupa sosialisasi berupa pembagian brosur sebanyak 50 lembar dengan target seluruh masyarakat desa Bobo serta mempraktekan bagamimana pencampuran kotoran sapi dengan air. dengan dihadiri langsung oleh para aparat aparat desa dan masyarakat peternak sapi yang ada di desa BObo. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan aparat desa . Sehingga dari kegiatan di bidang TTG hasil yang dicapai terlaksana dengan baik.

Adapun faktor pendukung, yaitu :1. Besarnya penyuluhan 2. Ingin dikembangkannya program pestisida alami menjadi pupuk utama bagi kalangan petani. 3. Banyaknya sumber bahan baku pembuatan biogas antusias para petani dalam menerima materi

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 252010/2011

Adapun faktor penghambat, yaitu :1. Minimnya waktu yang tersedia dalam pelatihan pembuatan pestisida alami. 2. Masih banyak pihak produsen kimia pupuk kimia yang hasil terus yang menawarkan melimpah. 3. Masih banyak masyarakat yang merasa jijik dengan pegelolaan kotoran ternak sebagi biogas. 4. Mahalnya pembuatan instalasi biogas sehingga membutuhkan modal awal yang besar untuk pembuatan satu unit reaktor biogas. pupuk dengan iming-iming

8. Program Ekstra (Lomba adzan dan lomba tartil tingkat sekolah dasar)Selain dari program Posdaya terdapat pula program ekstra yang kami jalankan, yaitu; memotivasi anak-anak untuk meningkatkan dan menyalurkan minat dan bakat anak anak melalui lomba adzan dan tartil Al-Quran tingkat anak dibawah 13 tahun. Kegiatan ini terlaksana selama dua hari pada minggu ke-4 bulan agustus. Target dan sasaran dari kegiatan ini untuk meningkatkan minat dan bakat anak-anak dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan, kegiatan ini berlangsung dan berlokasi di mesjid nurul jihad dusun 1 yang ada di desa bobo dengan dihadiri kurang lebih dari 40 jumlah peserta murid sekolah dasar beserta dihadiri oleh orang tua murid untuk mendapingi anaknya masing-masing. Kegiatan ini mendapat respon positif

dikalangan masyarakat terutama para orang tua murid yang hadir. Kegiatan ini terlaksana dengan baik.

Adapun faktor pendukung, yaitu :1. Adanya dukungan penuh dari masyarakat dalam meningkatkan bakat yang dimiliki oleh anak. 2. Besarnya keinginan para murid dalam mengikuti lomba.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 262010/2011

Faktor penghambat, yaitu :1. Kurangnya informasi sampai kedusun 3 yang dikarenakan oleh jarak desa yang begitu jauh, sehingga para peserta didominasi oleh anak anak dari dusun 1 dan dusun 2.

Faktor pendukung dan penghambat eksternalFaktor pendukung Disamping faktor pendukung internal ada juga faktor pendukung eksternal yaitu respon dari pemerintah Desa setempat yang bersedia menerima kedatangan kami serta siap menerima keluhan keluhan apabila ada hal-hal yang mengganggu selama mahasiswa berada dilokasi. Selain itu, peminjaman fasilitas untuk melakukan pertemuan lokakarya merupakan suatu bentuk dukungan yang diberikan oleh pihak Pemerintah Desa kepada mahasiswa KKN profesi Integral angkatan 62 Universitas Tadulako. Selain itu juga, peran dosen pembimbing sangat membantu kelancaran program kami. Dosen pembimbing yang datang untuk memonitoring penyusunan program kerja dan pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN banyak membantu kami dalam mengatasi kekeliruan yang kami lakukan. Dosen pembimbing banyak memberikan arahan-arahan kepada kami, usulan-usulan dan nasehat-nasehat, serta solusi yang terbaik bagi permasalahan yang kami alami selama melaksanakan program kegiatan KKN. Remaja Islam Mesjid Desa Bobo juga merupakan faktor pendukung eksternal selama mahasiswa KKN berada dilokasi mereka ikut serta dalam setiap program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN Profesi Integral angkatan 62 Universitas Tadulako, dan Setiap ada waktu yang luang, mereka dan kami selaku mahasiswa KKN mengajak mereka untuk berdiskusi dan membantu mencarikan solusi jika ada masalah yang kami hadapi di lingkungan masyarakat. Selain itu, mereka juga selalu mengharapkan partisipasi dari mahasiswa KKN

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 272010/2011

dalam membangkitkan semangat kepada pemuda-pemuda dalam membangun Desa Bobo kedepan. Dari faktor - faktor tersebut di atas, salah satu hal yang penting yang juga sangat menunjang dan membantu terlaksananya setiap kegiatan yang telah disepakati bersama yaitu adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa dalam satu posko pada khususnya antar seluruh mahasiswa peserta KKN di Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi pada umumnya. Seiring berjalannya waktu, tuntutan tugas dan tanggung jawab, kepentingan yang sama, serta rasa tanggung jawab yang tinggi dari setiap mahasiswa KKN maka dapat terjalin rasa persaudaraan dan kerja sama antar sesama peserta KKN tanpa memandang perbedaan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda. Peran koordinator kecamatan dan koordinator desa sangat mendukung, karena banyak

memberikan informasi-informasi penting dan juga pengarahan. FAKTOR PENGHAMBAT Selain faktor pendukung terdapat beberapa faktor penghambat selama pelaksanaan program KKN Profesi Integral di desa Bobo Kecamatan Dolo Barat. Adapun masalah tersebut yaitu masih adanya anggapan masyarakat bahwa mahasiswa yang turun dilokasi telah membawa program dan memiliki dana sendiri untuk pelaksanaan program. Selain itu, masih ada pula masyarakat yang bersikap acuh tak acuh dan tidak ingin membantu mahasiswa dalam melaksanakan program baik dalam segi material maupun bantuan tenaga. Hal ini dikarenakan oleh kesibukan masyarakat tersebut pada hari hari kerja, dan digunakannya hari libur sebagai waktu untuk beristirahat. Selain itu, banyaknya tuntutan kebutuhan hidup mereka yang menyebabkan kurangnya bantuan dari segi material untuk mahasiswa KKN profesi Integral angkatan 62 Hal ini cukup menghambat program yang akan dijalankan, karena anggapan masyarakat yang demikian. dan sikap

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 282010/2011

BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan Bahwa dalam pelaksanaan program kerja dilaksanakan secara partisipatif bersama masyarakat, sehingga benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat dan bukan sekedar keinginan perorangan, kelompok atau pihak-pihak tertentu. Diharapkan dengan cara ini masyarakat merasa bahwa program yang hendak dilaksanakan tersebut adalah milik mereka sendiri, sehingga dalam proses pelaksanaanya mereka senantiasa berperan sebagai pelaku dan mahasiswa sebagai fasilitator. Dari dua belas program kerja yang kami buat terdiri dari : 1. Pelaksanaan kegiatan pesantren kilat untuk anak ank sekolah dasar 2. Penyuluhan tengtang Keluarga Berencana (KB) 3. Pelaksanaan program bersih bersih lingkungan (Green n Clean) 4. Pembuatan papan nama aparat desa 5. Perbaikan dan pengecetan kembali batas dusun 6. Sosialisasi mengenai ekonomi produktif (pemberdayaan kelompok tani kolam harapan) 7. Pembentukan dan penyegaran kembali kepengurusan risma 8. Pengajian rutin tiap minggu 9. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pembuatan pestisida alami 10. Penyuluhan kepada masyarakat tentang pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas pengganti minyak tanah. 11. Melaksanakan lomba keagamaan yaitu lomba adzan dan lomba tartil tingkat anak dibawa usia 13 tahun 12. Melaksanakan kegiatan halal bi halal. Dapat terlaksana dengan baik dan tidak menemui kendala yang signifikan sehingga dapat tercapai dan terlaksana dengan baik.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 292010/2011

4.2 SARAN

Dari Pelaksnaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Angkatan 60 oleh Mahasiswa selama berada dilokasi, masih banyak hal hal yang kurang dan perlu perbaikan lagi. Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan dan masukkan dalam mencapai hasil yang lebih maksimal yaitu :

1.

Diharapkan agar mahasiswa sebagai fasilitator sekaligus motivator dapat lebih menggali permasalahan-permasalahan yang ada di Desa yang sangat di rasakan oleh masyarakat khususnya dengan

menggunakan metode PRA. 2. Diharapkan adanya partisipasi masyarakat yang lebih besar untuk hadir disetiap pertemuan - pertemuan yang dilaksanakan ataupun kegiatan yang berkaitan dengan program kerja yang telah disepakati berkaitan dengan masalah yang mereka hadapi karena masalah tersebut berasal dari masyarakat itu sendiri . 3. Diharapkan dilain waktu agar waktu pelepasan mahasiswa KKN harus sesuai dengan jadwal agar saat penarikan juga sesuai dengan wktu yang telah ditetapkan yaitu dua bulan. 4. Setiap program membutuhkan dana, tenaga dan waktu sehingga proses 5. pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan Untuk pelaksanaan KKN mahasiswa UNIVERSITAS TADULAKO yang akan datang agar lebih terkoordinir dengan baik lagi, agar ketika penerjunan ke lokasi KKN, masyarakat sudah siap dan mengetahui bahwa akan ada KKN di daerahnya, sehingga lebih mudah untuk sosialisasinya. 6. Untuk pelaksanaan KKN yang akan datang, sebaiknya agar para dosen, koordinator, lebih sering untuk meninjau lokasi ,KKN sehingga mahasiswa bisa melakukan konsultasi apabila ada masalah kurang jelas dalam pelaksanaannya menemui hambatan.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 302010/2011

7.

Perlunya meninjau ulang pelaksanaan KKN agar lebih kena sasaran efisiensi serta lebih berguna bagi masyarakat umumnya dan mahasiswa khususnya.

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 312010/2011

DAFTAR PUSTAKA

Buku pedoman pelasanaan kuliah kerja nyata profesi integral angkatan 62Buku profil Desa Bobo

Penelitian Dilokasi KKN : 2011, Buku Pencatatan proses penelitian, Mahasiswa KKN profesi Integral Angkatan 62 tahun akademik 2010/2011, Di Desa BoboRPJMDes 2010

Posko desa Bobo | laporan akhir kelompok KKNPI ang 62 TA 322010/2011