BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangPerusahaan dapat difinisikan sebagai suatu
lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan
barang/jasa bagi masyarakat. Untuk dapat menjalankan usaha, setiap
perusahaan membutuhkan dana. Dana dapat diperoleh dari pemilik
perusahaan maupun dari utang. Dana yang di terima perusahaan
digunakan untuk membeli aktiva tetap untuk memproduksi barang/jasa,
membeli bahan-bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan.
Dengan demikian maka manajer keuangan dalam menjalankan fungsi
penggunaan dana harus selalu mencari alternatif-alternatif
investasi untuk kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa itu
harus diambil keputusan alternatif investasi mana yang akan
dipilih. Dengan kata lain manajer keuangan harus mengambil
keputusan investasi.Pengolahan keuangan perusahaan perlu
diperhatikan, banyak perusahaan yang tidak mencapai kesuksesan
dalam pengolaan perusahaan dikarenakan kurangnya ketelitian
keuangan yang digunakan, keberhasilan perusahaan sangat didukung
dan ditentukan oleh kemampuan perusahaan tersebut dalam mengolah
keuangan, adalah memaksimalkan dalam pengalokasian kekayaan
perusahaan yang tepat dan sesuai sehingga keberhasilan perusahaan
dapat dicapai.PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) adalah salah
satu perusahaan yang memproduksi minuman ringan dengan brand yang
sudah terkenal hampir diseluruh dunia bernama Coca-Cola. Demi
menunjang bisnisnya di Indonesia CCAI gencar melakukan berbagai
investasi. Investasi ini merupakan realisasi dari rencana ekspansi
kapasitas produksi dan distribusinya di seluruh Indonesia,
sekaligusmeningkatkan level pelayanan untuk terus memberikan servis
terbaik kepada semua pelanggan minuman di Indonesia.Dengan
dilakukannya berbagai investasi dalam bidang produksi dan
pemasarannya ini membuat CCAI sampai saat ini masih menjadi market
leaderdalam industri minuman berkarbonasi.
BAB IIPROFILE PERUSAHAAN
2.1Nama PerusahaanSejarah PerusahaanCoca-Cola pertama kali
diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 olehJohn Styth Pemberton,
seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah
yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal
sebagaiCoca-Cola.Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John,
menyarankan nama Coca-Colakarena berpendapat bahwa dua huruf C akan
tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama
dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo
paling terkenal di dunia.Chandler piawai dalam menciptakan
perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda
cinderamata berlogoCoca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian
dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang
berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain
warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta
serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai
untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.Upaya
mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkankonsumendianjurkan untuk
membeliCoca-Coladengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola
sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan
mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke
memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan
pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.Sejarah
Coca-Cola di IndonesiaCoca-Cola pertama kali hadir di Indonesia
sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water
Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk
pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh
pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah
kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah
nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan
nasional.Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal
didirikannya pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan
nama baru PT. The Jaya Beverages Bottling Company. Tercatat sampai
saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi
di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah
Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976),
Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985),
Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).Pada tahun
2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia
(CCDI).Sejarah PT Coca-Cola Amatil IndonesiaCoca-Cola Amatil
Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu
produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun
1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia
yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan
usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia
dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta.
Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat
itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan
tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun
1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola
Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara
perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi
satu.Coca-Cola Amatil Indonesia, sebagai perusahaan minuman ringan
terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan
produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company, selalu ingin
memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan dan
konsumen.National Contact Centre sebagai Layanan Pelanggan yang
dimiliki oleh Coca-Cola Amatil Indonesia sejak tahun 2005 adalah
bentuk komitmen untuk memberikan kemudahan akses bagi pelanggan,
konsumen maupun masyarakat yang ingin berinteraksi dan membutuhkan
layanan dari CCAI. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan handal, proses serta sistem dan teknologi yang
terintegrasi.2.2Badan HukumBadan hukum dalam suatu perusahaan
sangat penting, karena badan hukum inilah yang mengawasi
perkembangan dan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan perusahaan yang
berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT).Perseroan Terbatas(PT),
adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki
modal terdiri darisaham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan
perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.Perseroan terbatas merupakanbadan usahadan besarnya
modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan
terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki
harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu
saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham
mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang
dimiliki. Apabilautangperusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka
kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.2.3Jenis
UsahaPT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) sebuah perusahaan
manufaktur yang memproduksi minuman ringan terkemuka di Indonesia.
Jenis usaha yang dilakukannya antara lain: Penjualan&
PemasaranSelain bertindak sebagai produsen dan distributor,
perusahaan CCAI juga memasarkan dan menjual produk Coca-Cola
melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh
Indonesia, memastikan bahwa produk selalu tersedia di mana saja,
kapan saja. Saluran penjualan CCAI terdiri dari Foodstores
(supermarket dan mini market di seluruh Indonesia) dan General
Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya sumber daya dan
kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus
berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor
informal, Coca-Cola Amatil Indonesia terdorong untuk secara serius
dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung
(Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
melalui Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara
melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, CCAI
bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan caf ternama untuk
memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. ManufakturSemua
produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil
Indonesia diproduksi langsung di Indonesia. Produk CCAI berasal
dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui
beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian
dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan
pengangkutan.Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar
di seluruh Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang,
Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Semua pabrik
diwajibkan untuk mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui
standarisasi internasional dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pabrik CCAI juga teratur melaksanakan audit di bidang
pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
DistribusiMayoritas dari produk CCAI didistribusikan melalui lebih
dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Produk-produk tersebut diangkut oleh truk berukuran besar, kemudian
didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan yang
lebih kecil. Apabila diparkir berderetan, truk-truk penjualan CCAI
akan membentuk garis sepanjang kurang lebih 17 km, membuat CCAI
resmi menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di
Indonesia. Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk CCAI dijual
melalui para pengecer dan grosir, di mana 90% diantaranya berasal
dari kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka mempekerjakan
kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang
dari Rp. 1 milyar.2.4PemilikPada tanggal 7 Agustus 1979 berdiri PT.
Tirta Mukti Indah Bottling Company dengan status Perusahaan Modal
Dalam Negeri (PMDN) yang mendapat kepercayaan dari PT. COCA-COLA
INDONESIA untuk memproduksi dan memasarkan minuman Coca-Cola,
Sprite, Fanta untuk wilayah Jawa Barat. Pembangunan fisik pabrik
PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company mulai dilaksanakan tanggal 2
Februari 1982 dengan Loaksi Jl. Raya Bandung-Garut Km. 26 Kabupaten
Sumedang Jawa Barat. Dengan usaha yang memakan waktu, tenaga,
pikiran dan uang, maka selesailah pembangunan pabrik yang
diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1983. Pada tanggal 8 November
1991 PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company resmi berubah menjadi
PT. COCA-COLA TIRTALINA BOTTLING COMPANY dengan status Perusahaan
Modal Asing (PMA). Perubahan status ini disebabkan sebagian saham
dari PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company dibeli oleh pihak asing
dalam hal ini Allied Manufacturing and Trading Industries Limited
atau biasa disingkan Amatil. Pemasaran dan penjualan produk PT.
Tirta Mukti Indah Bottling Company diserahkan kepada PT. Ranca
Agung Luhur sebagai distributor tunggal sejak tanggal 22 September
1983 yang kemudian berganti nama menjadi PT.COCA-COLA BANYU UNIT
JAWA BARAT pada tanggal 8 November 1991 bersamaan dengan
penggantian nama PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company menjadi PT.
COLA-COLA TIRTALINA BPTTLING COMPANY. Baik PT. COCA-COLA BANYU ARGO
maupun PT. COCA-COLA TIRTALINA BOTTLING COMPANY pada tahun 1995
berafiliasi dengan Coca-Cola Amatil, satu grup perusahaan Coca-Cola
di kawasan Asia Pasifik Eropa Timur yang bermarkas di Sydney
Australia. Dan pada tangggal 1 Januari 2000, terjadi merger
perusahaan Coca-Cola diseluruh Indonesia dengan pergantian nama
menjadi PT. COA-COLA AMATIL INDONESIA untuk perusahaan
distributornya. Kemudian pada tanggal 1 Juli 2002, PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia Bottling berubah menjadi PT. Coca-cola Bottling
Indonesia dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia berubah menjadi PT.
Coca-Cola Distribution Indonesia. Sedangkan untuk hal-hal yang
bersifat penggabungan antara perusahaan pembotolan dan perusahaan
distributor nama perusahaan yang dipergunakan adalah PT. COCA-COLA
BOTTLING INDONESIA. Perubahan nama ini diharapkan dapat membuat
masyarakat Indonesia merasa lebih akrab dengan Coca-Cola.2.5Susunan
Pimpinan PerusahaanSetiap perusahaan tentunya memiliki struktur
organisasi yang merupakan suatu pembangun dan pengurus dari
organisasi. Struktur organisasi dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
adalah sebagai berikut
Pimpinan tertinggi dari PT. Coca-cola Botling Indonesia Unit
Jawa Barat di pegang oleh General Manager. General Manager ini
membawahi dua perusahaan, yaitu PT. Coca-cola Bottling Indonesia
Unit Jawa Barat sebagai perusahaan pembotolan dan PT.Coca-cola
Distributor Indonesia Unit Jawa Barat sebagai pemasaran produknya
untuk wilayah jawa barat dan sekitarnya. General Manager bertugas
sebagai perencana fungsi organisasi serta wakil perusahaan untuk
berhubungan dengan dunia luar perusahaan, masyarakat, dan
pemerintah.Di kedua perusahaan tersebut, General Manager membawahi
langsung enam manager yang memimpin masing-masing departemen, yaitu
Finance Manager, Human Resources Manager yang membawahi Public
Relations Manager, Genera sales, Business Service manager,
Technical Operation. Setiap Manager departemen membawahi seorang
atau beberapa supervisor atau officer.
BAB IIIHASIL OBSERVASI
3.1Laporan Keuangan Coca-Cola Amatil Tahun 2012
3.2LABA BERSIH PT. COCA COLA AMATIL INDONESIALaporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi: Laporan Laba-Rugi Merupakan suatu bentuk laporan keuangan
yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya
terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode
akuntansi tertentu. NeracaMenginformasikan posisi keuangan pada
saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki,
jumlah kewajiban, dan modal perusahaan. Laporan Perubahan
ModalLaporan perubahan modal adalah jenis laporan keuangan yang
menyajikan perubahan keadaan modal selama satu periode. Hal-hal
yang mengubah posisi keuangan modal pemilik adalah besar-kecilnya
laba/rugi yang sedang dialami perusahaan. Jika sedang menanggung
Rugi, maka modal akan berkurang. Sebaliknya, jika perusahaan sedang
menanggung Laba, maka modal pemilik akan bertambah. Dan jika ada
pengambilan pribadi (prive) maka akan mengurangi modal.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu perusahaan
minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi
berbagai macam minuman ringan di bawah lisensi perusahaan The
Coca-Cola Company yang berpusat di kota Atlanta, provinsi Georgia,
Amerika Serikat sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di
dunia.Sebagai perusahaan besar tentu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
membutuhkan informasi keuangan perusahaan yang digunakannya untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.Selain itu laporan
keuangan yang diperoleh bertujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan, yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, serta
menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
Bidang Usaha PT. Coca Cola Amatil Indonesia adalah salah satu
perusahaan minuman ringan di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan
menghasilkan jenis produk minuman ringan yang segar. Investasi Coca
Cola Amatil Indonesia mampu mencapai 100 juta dolar Australia per
tahun untuk periode 2010 2013. Untuk tahun buku 2012, Coca Cola
Amatil membukukan laba bersih US$ 459.9 juta. Perusahaan memperoleh
pendapatan US$ 5.1 milyar di 2012. Keberhasilan tersebut tidak
lepas dari kerja para ujung tombak pemasaran, yaitu para salesman
yang saat ini mempunyai lebih dari 60.000 dister yang tesebar
diseluruh wilayah pemasaran, dan juga melayani secara langsung
lebih dari 400.000 pedagang eceran yang berarti menciptakan
lapangan kerja dan pendapatan bagi pedagang lokal.3.3SUMBER MODAL
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIAStruktur modal merupakan keragaman
penggunaan berbagai macam sumber dana yang terdiri dari modal saham
biasa, saham preferent, laba ditahan dan obligasiJenis-Jenis Modal
Modal SendiriModal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal
dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk
waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri
ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang
tidak tertentu waktunya. Modal sendiri selain berasal dari luar
perusahaan juga dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu
modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan.
Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuknya
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal sendiri yang
berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan. Modal Asing/PinjamanJumlah hutang di dalam neraca akan
menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi
perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang jangka pendek
maupun hutang jangka panjang, tetapi pada umumnya pinjaman jangka
panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka
pendek.Menurut Sundjaja dan Barlian, hutang jangka panjang
merupakan salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang
memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, biasanya 520 tahun.
Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa pinjaman berjangka
(pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
permanen, untuk melunasi hutang lain,atau membeli mesin dan
peralatan) dan penerbitan obligasi (hutang yang diperoleh melalui
penjualan surat-surat obligasi, dalam surat obligasi ditentukan
nilai nominal, bunga per tahun, dan jangka waktu pelunasan obligasi
tersebut). Pada awal mula perusahaan Coca Cola berdiri semua modal
atau pembiayaan di mulai dangan menggunakan modal pribadi (modal
sendiri) yaitu modal dari pemilik atau pendiri perusahaan itu
sendiri (Frank Robinson), Dan dipasarkan pertama kali dengan iklan
dari spanduk dengan tulisan dari cat minyak bertuliskan drink Coca
Cola, Formula Coca Cola lalu dibeli oleh Asa Chandler yang gencar
melakukan promosi sehingga mengalami keuntungan besar. Coca cola
semakin mendunia berkat penjualan kepada perusahaaan pembotolan
independen dengan adanya lisensi ke negara lain, dari situlah awal
mula berjalan hingga bisa terus berkembang sampai dengan bisa
menjadi perusahaan Perseroan Terbatas (PT) yang terkenal tidak
hanya di dalam negeri tetapi sudah ke manca negara, meskipun telah
melewati berbagai macam halangan, dan banyak kendala yang di hadapi
tetapi berkat kematangan manajemen keuangan yang diterapkan pada
perusahaan tersebut.Dengan semakin berkembangnya perusahaan PT.
Coca Cola ini sampai membuka cabang atau pabrik hampir seluruh
dunia termasuk Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan modal atau
keuangan PT. Coca Cola Amatil Indonesia tim manajemen keuangan
mengambil langkah dengan pengadaan modal asing dengan jenis
pinjaman dari Bank, yaitu pinjaman dengan jangka panjang dan cara
pembayarannya setelah modal yang di dapat itu dibuat untuk proses
produksi maka hasil dari produksi tersebut baru di buat untuk
mengembalikan pinjaman sesuai dengan perjanjian dan juga melakukan
investasi.
BAB IVKESIMPULAN
Perusahaan Coca-Cola mampu berkembang, dibuktikannya dengan
banyaknya pabrikpabrik Coca-Cola diseluruh dunia. Di Indonesia
sendiri tercatat sampai saat ini terdapat 11 pabrik Coca-Cola yang
beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut
berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973),
Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung pandang (1981), Bandung
(1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin
(1981), dan Lampung (1995). Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru
Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT.
Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI). PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia (CCAI) yang merupakan salah satu perusahaan yang
berlisensi The Coca-Cola Company di Indonesia memiliki kegiatan
yang diantaranya penjualan & pemasaran, manufaktur, serta
distribusi. National Contact Centre sebagai Layanan Pelanggan yang
dimiliki oleh Coca-Cola Amatil Indonesia sejak tahun 2005 adalah
bentuk komitmen untuk memberikan kemudahan akses bagi pelanggan,
konsumen maupun masyarakat yang ingin berinteraksi dan membutuhkan
layanan dari CCAI Struktur modal yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia yaitu dengan pengadaan modal asing dengan jenis
pinjaman dari Bank. Modal tersebut digunakan untuk proses produksi,
maka hasil dari proses produksi tersebut digunakan untuk
mengembalikan pinjaman dan melakukan investasi Menurut data yang
tersedia sampai pada saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia tidak
pernah mengalami suatu problem dalam manajemen keuangannya. Hal ini
terbukti dari laba bersih yang dihasilkan dari pembukuan pada tahun
2012 sebesar US$ 459.9 juta. Perusahaan memperoleh pendapatan US$
5.1 milyar di 2012. Keputusan melakukan strategi dengan gencar
melakukan investasi dibidang produksi dan pemasaran membuat CCAI
sampai saat ini masih menjadi market leaderdalam industri minuman
berkarbonasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://coca-colaamatil.co.idhttp://id.wikipedia.org/wiki/Coca-Colahttp://atenkpark.blogspot.com/2012/06/kkl-manajemen-keuangan.htmlhttp://ccamatil.com/INVESTORRELATIONS/Pages/AnnualReports.aspx
DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN.iKATA PENGANTAR..iiDAFTAR ISIiiiBAB
I1PENDAHULUAN11.1Latar Belakang1BAB II2PROFILE PERUSAHAAN22.1Nama
Perusahaan22.2Badan Hukum42.3Jenis Usaha42.4Pemilik52.5Susunan
Pimpinan Perusahaan6BAB III8HASIL OBSERVASI83.1Laporan Keuangan
Coca-Cola Amatil Tahun 201283.2LABA BERSIH PT. COCA COLA AMATIL
INDONESIA153.3SUMBER MODAL PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA16BAB
IV18KESIMPULAN18DAFTAR PUSTAKA19