Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat difinisikan sebagai suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang/jasa bagi masyarakat. Untuk dapat menjalankan usaha, setiap perusahaan membutuhkan dana. Dana dapat diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari utang. Dana yang di terima perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap untuk memproduksi barang/jasa, membeli bahan- bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan. Dengan demikian maka manajer keuangan dalam menjalankan fungsi penggunaan dana harus selalu mencari alternatif-alternatif investasi untuk kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa itu harus diambil keputusan alternatif investasi mana yang akan dipilih. Dengan kata lain manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi. Pengolahan keuangan perusahaan perlu diperhatikan, banyak perusahaan yang tidak mencapai kesuksesan dalam pengolaan perusahaan dikarenakan kurangnya ketelitian keuangan yang digunakan, keberhasilan perusahaan sangat didukung dan ditentukan oleh kemampuan perusahaan tersebut dalam mengolah keuangan, adalah memaksimalkan dalam pengalokasian kekayaan perusahaan yang tepat dan sesuai sehingga keberhasilan perusahaan dapat dicapai. PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) adalah salah satu perusahaan yang memproduksi minuman ringan dengan brand yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia bernama Coca-Cola. Demi menunjang bisnisnya di Indonesia CCAI gencar melakukan berbagai investasi. Investasi ini merupakan realisasi dari rencana ekspansi kapasitas produksi dan 1
25

Laporan KKL COCA COLA

Sep 17, 2015

Download

Documents

Laporan KKL COCA COLA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangPerusahaan dapat difinisikan sebagai suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang/jasa bagi masyarakat. Untuk dapat menjalankan usaha, setiap perusahaan membutuhkan dana. Dana dapat diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari utang. Dana yang di terima perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap untuk memproduksi barang/jasa, membeli bahan-bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan. Dengan demikian maka manajer keuangan dalam menjalankan fungsi penggunaan dana harus selalu mencari alternatif-alternatif investasi untuk kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa itu harus diambil keputusan alternatif investasi mana yang akan dipilih. Dengan kata lain manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi.Pengolahan keuangan perusahaan perlu diperhatikan, banyak perusahaan yang tidak mencapai kesuksesan dalam pengolaan perusahaan dikarenakan kurangnya ketelitian keuangan yang digunakan, keberhasilan perusahaan sangat didukung dan ditentukan oleh kemampuan perusahaan tersebut dalam mengolah keuangan, adalah memaksimalkan dalam pengalokasian kekayaan perusahaan yang tepat dan sesuai sehingga keberhasilan perusahaan dapat dicapai.PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) adalah salah satu perusahaan yang memproduksi minuman ringan dengan brand yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia bernama Coca-Cola. Demi menunjang bisnisnya di Indonesia CCAI gencar melakukan berbagai investasi. Investasi ini merupakan realisasi dari rencana ekspansi kapasitas produksi dan distribusinya di seluruh Indonesia, sekaligusmeningkatkan level pelayanan untuk terus memberikan servis terbaik kepada semua pelanggan minuman di Indonesia.Dengan dilakukannya berbagai investasi dalam bidang produksi dan pemasarannya ini membuat CCAI sampai saat ini masih menjadi market leaderdalam industri minuman berkarbonasi.

BAB IIPROFILE PERUSAHAAN

2.1Nama PerusahaanSejarah PerusahaanCoca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 olehJohn Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagaiCoca-Cola.Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Colakarena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogoCoca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkankonsumendianjurkan untuk membeliCoca-Coladengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.Sejarah Coca-Cola di IndonesiaCoca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan nasional.Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya Beverages Bottling Company. Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).Sejarah PT Coca-Cola Amatil IndonesiaCoca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.Coca-Cola Amatil Indonesia, sebagai perusahaan minuman ringan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company, selalu ingin memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan dan konsumen.National Contact Centre sebagai Layanan Pelanggan yang dimiliki oleh Coca-Cola Amatil Indonesia sejak tahun 2005 adalah bentuk komitmen untuk memberikan kemudahan akses bagi pelanggan, konsumen maupun masyarakat yang ingin berinteraksi dan membutuhkan layanan dari CCAI. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan handal, proses serta sistem dan teknologi yang terintegrasi.2.2Badan HukumBadan hukum dalam suatu perusahaan sangat penting, karena badan hukum inilah yang mengawasi perkembangan dan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT).Perseroan Terbatas(PT), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri darisaham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.Perseroan terbatas merupakanbadan usahadan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabilautangperusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.2.3Jenis UsahaPT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi minuman ringan terkemuka di Indonesia. Jenis usaha yang dilakukannya antara lain: Penjualan& PemasaranSelain bertindak sebagai produsen dan distributor, perusahaan CCAI juga memasarkan dan menjual produk Coca-Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan bahwa produk selalu tersedia di mana saja, kapan saja. Saluran penjualan CCAI terdiri dari Foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia) dan General Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, Coca-Cola Amatil Indonesia terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, CCAI bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan caf ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. ManufakturSemua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia diproduksi langsung di Indonesia. Produk CCAI berasal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui standarisasi internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pabrik CCAI juga teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. DistribusiMayoritas dari produk CCAI didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut oleh truk berukuran besar, kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan yang lebih kecil. Apabila diparkir berderetan, truk-truk penjualan CCAI akan membentuk garis sepanjang kurang lebih 17 km, membuat CCAI resmi menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk CCAI dijual melalui para pengecer dan grosir, di mana 90% diantaranya berasal dari kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang dari Rp. 1 milyar.2.4PemilikPada tanggal 7 Agustus 1979 berdiri PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company dengan status Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mendapat kepercayaan dari PT. COCA-COLA INDONESIA untuk memproduksi dan memasarkan minuman Coca-Cola, Sprite, Fanta untuk wilayah Jawa Barat. Pembangunan fisik pabrik PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company mulai dilaksanakan tanggal 2 Februari 1982 dengan Loaksi Jl. Raya Bandung-Garut Km. 26 Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Dengan usaha yang memakan waktu, tenaga, pikiran dan uang, maka selesailah pembangunan pabrik yang diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1983. Pada tanggal 8 November 1991 PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company resmi berubah menjadi PT. COCA-COLA TIRTALINA BOTTLING COMPANY dengan status Perusahaan Modal Asing (PMA). Perubahan status ini disebabkan sebagian saham dari PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company dibeli oleh pihak asing dalam hal ini Allied Manufacturing and Trading Industries Limited atau biasa disingkan Amatil. Pemasaran dan penjualan produk PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company diserahkan kepada PT. Ranca Agung Luhur sebagai distributor tunggal sejak tanggal 22 September 1983 yang kemudian berganti nama menjadi PT.COCA-COLA BANYU UNIT JAWA BARAT pada tanggal 8 November 1991 bersamaan dengan penggantian nama PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company menjadi PT. COLA-COLA TIRTALINA BPTTLING COMPANY. Baik PT. COCA-COLA BANYU ARGO maupun PT. COCA-COLA TIRTALINA BOTTLING COMPANY pada tahun 1995 berafiliasi dengan Coca-Cola Amatil, satu grup perusahaan Coca-Cola di kawasan Asia Pasifik Eropa Timur yang bermarkas di Sydney Australia. Dan pada tangggal 1 Januari 2000, terjadi merger perusahaan Coca-Cola diseluruh Indonesia dengan pergantian nama menjadi PT. COA-COLA AMATIL INDONESIA untuk perusahaan distributornya. Kemudian pada tanggal 1 Juli 2002, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling berubah menjadi PT. Coca-cola Bottling Indonesia dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia berubah menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia. Sedangkan untuk hal-hal yang bersifat penggabungan antara perusahaan pembotolan dan perusahaan distributor nama perusahaan yang dipergunakan adalah PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA. Perubahan nama ini diharapkan dapat membuat masyarakat Indonesia merasa lebih akrab dengan Coca-Cola.2.5Susunan Pimpinan PerusahaanSetiap perusahaan tentunya memiliki struktur organisasi yang merupakan suatu pembangun dan pengurus dari organisasi. Struktur organisasi dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah sebagai berikut

Pimpinan tertinggi dari PT. Coca-cola Botling Indonesia Unit Jawa Barat di pegang oleh General Manager. General Manager ini membawahi dua perusahaan, yaitu PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Jawa Barat sebagai perusahaan pembotolan dan PT.Coca-cola Distributor Indonesia Unit Jawa Barat sebagai pemasaran produknya untuk wilayah jawa barat dan sekitarnya. General Manager bertugas sebagai perencana fungsi organisasi serta wakil perusahaan untuk berhubungan dengan dunia luar perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.Di kedua perusahaan tersebut, General Manager membawahi langsung enam manager yang memimpin masing-masing departemen, yaitu Finance Manager, Human Resources Manager yang membawahi Public Relations Manager, Genera sales, Business Service manager, Technical Operation. Setiap Manager departemen membawahi seorang atau beberapa supervisor atau officer.

BAB IIIHASIL OBSERVASI

3.1Laporan Keuangan Coca-Cola Amatil Tahun 2012

3.2LABA BERSIH PT. COCA COLA AMATIL INDONESIALaporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: Laporan Laba-Rugi Merupakan suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. NeracaMenginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan. Laporan Perubahan ModalLaporan perubahan modal adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan perubahan keadaan modal selama satu periode. Hal-hal yang mengubah posisi keuangan modal pemilik adalah besar-kecilnya laba/rugi yang sedang dialami perusahaan. Jika sedang menanggung Rugi, maka modal akan berkurang. Sebaliknya, jika perusahaan sedang menanggung Laba, maka modal pemilik akan bertambah. Dan jika ada pengambilan pribadi (prive) maka akan mengurangi modal.

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu perusahaan minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam minuman ringan di bawah lisensi perusahaan The Coca-Cola Company yang berpusat di kota Atlanta, provinsi Georgia, Amerika Serikat sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di dunia.Sebagai perusahaan besar tentu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia membutuhkan informasi keuangan perusahaan yang digunakannya untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.Selain itu laporan keuangan yang diperoleh bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan, yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Bidang Usaha PT. Coca Cola Amatil Indonesia adalah salah satu perusahaan minuman ringan di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis produk minuman ringan yang segar. Investasi Coca Cola Amatil Indonesia mampu mencapai 100 juta dolar Australia per tahun untuk periode 2010 2013. Untuk tahun buku 2012, Coca Cola Amatil membukukan laba bersih US$ 459.9 juta. Perusahaan memperoleh pendapatan US$ 5.1 milyar di 2012. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja para ujung tombak pemasaran, yaitu para salesman yang saat ini mempunyai lebih dari 60.000 dister yang tesebar diseluruh wilayah pemasaran, dan juga melayani secara langsung lebih dari 400.000 pedagang eceran yang berarti menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi pedagang lokal.3.3SUMBER MODAL PT. COCA COLA AMATIL INDONESIAStruktur modal merupakan keragaman penggunaan berbagai macam sumber dana yang terdiri dari modal saham biasa, saham preferent, laba ditahan dan obligasiJenis-Jenis Modal Modal SendiriModal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan juga dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuknya keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal Asing/PinjamanJumlah hutang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang, tetapi pada umumnya pinjaman jangka panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka pendek.Menurut Sundjaja dan Barlian, hutang jangka panjang merupakan salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, biasanya 520 tahun. Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa pinjaman berjangka (pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja permanen, untuk melunasi hutang lain,atau membeli mesin dan peralatan) dan penerbitan obligasi (hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi, dalam surat obligasi ditentukan nilai nominal, bunga per tahun, dan jangka waktu pelunasan obligasi tersebut). Pada awal mula perusahaan Coca Cola berdiri semua modal atau pembiayaan di mulai dangan menggunakan modal pribadi (modal sendiri) yaitu modal dari pemilik atau pendiri perusahaan itu sendiri (Frank Robinson), Dan dipasarkan pertama kali dengan iklan dari spanduk dengan tulisan dari cat minyak bertuliskan drink Coca Cola, Formula Coca Cola lalu dibeli oleh Asa Chandler yang gencar melakukan promosi sehingga mengalami keuntungan besar. Coca cola semakin mendunia berkat penjualan kepada perusahaaan pembotolan independen dengan adanya lisensi ke negara lain, dari situlah awal mula berjalan hingga bisa terus berkembang sampai dengan bisa menjadi perusahaan Perseroan Terbatas (PT) yang terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah ke manca negara, meskipun telah melewati berbagai macam halangan, dan banyak kendala yang di hadapi tetapi berkat kematangan manajemen keuangan yang diterapkan pada perusahaan tersebut.Dengan semakin berkembangnya perusahaan PT. Coca Cola ini sampai membuka cabang atau pabrik hampir seluruh dunia termasuk Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan modal atau keuangan PT. Coca Cola Amatil Indonesia tim manajemen keuangan mengambil langkah dengan pengadaan modal asing dengan jenis pinjaman dari Bank, yaitu pinjaman dengan jangka panjang dan cara pembayarannya setelah modal yang di dapat itu dibuat untuk proses produksi maka hasil dari produksi tersebut baru di buat untuk mengembalikan pinjaman sesuai dengan perjanjian dan juga melakukan investasi.

BAB IVKESIMPULAN

Perusahaan Coca-Cola mampu berkembang, dibuktikannya dengan banyaknya pabrikpabrik Coca-Cola diseluruh dunia. Di Indonesia sendiri tercatat sampai saat ini terdapat 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995). Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI). PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) yang merupakan salah satu perusahaan yang berlisensi The Coca-Cola Company di Indonesia memiliki kegiatan yang diantaranya penjualan & pemasaran, manufaktur, serta distribusi. National Contact Centre sebagai Layanan Pelanggan yang dimiliki oleh Coca-Cola Amatil Indonesia sejak tahun 2005 adalah bentuk komitmen untuk memberikan kemudahan akses bagi pelanggan, konsumen maupun masyarakat yang ingin berinteraksi dan membutuhkan layanan dari CCAI Struktur modal yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yaitu dengan pengadaan modal asing dengan jenis pinjaman dari Bank. Modal tersebut digunakan untuk proses produksi, maka hasil dari proses produksi tersebut digunakan untuk mengembalikan pinjaman dan melakukan investasi Menurut data yang tersedia sampai pada saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia tidak pernah mengalami suatu problem dalam manajemen keuangannya. Hal ini terbukti dari laba bersih yang dihasilkan dari pembukuan pada tahun 2012 sebesar US$ 459.9 juta. Perusahaan memperoleh pendapatan US$ 5.1 milyar di 2012. Keputusan melakukan strategi dengan gencar melakukan investasi dibidang produksi dan pemasaran membuat CCAI sampai saat ini masih menjadi market leaderdalam industri minuman berkarbonasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://coca-colaamatil.co.idhttp://id.wikipedia.org/wiki/Coca-Colahttp://atenkpark.blogspot.com/2012/06/kkl-manajemen-keuangan.htmlhttp://ccamatil.com/INVESTORRELATIONS/Pages/AnnualReports.aspx

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN.iKATA PENGANTAR..iiDAFTAR ISIiiiBAB I1PENDAHULUAN11.1Latar Belakang1BAB II2PROFILE PERUSAHAAN22.1Nama Perusahaan22.2Badan Hukum42.3Jenis Usaha42.4Pemilik52.5Susunan Pimpinan Perusahaan6BAB III8HASIL OBSERVASI83.1Laporan Keuangan Coca-Cola Amatil Tahun 201283.2LABA BERSIH PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA153.3SUMBER MODAL PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA16BAB IV18KESIMPULAN18DAFTAR PUSTAKA19