LAPORAN KINERJA INTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2020 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Jl. Surapati No. 67, Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40133
LAPORAN KINERJA INTANSI
PEMERINTAH (LKIP)
TAHUN 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
Jl. Surapati No. 67, Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40133
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 ini disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor
53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah berasal dari Hasil
Pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU), Hasil Pengukuran Kinerja Program (Outcome),
sesuai Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan
Tahun 2013-2018.
LKIP ini pada hakekatnya merupakan dokumen pertanggungjawaban Kepala OPD
kepada Gubernur Jawa Barat dalam hal pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan,
berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah disepakati bersama dalam dokumen dokumen
Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat selama tahun 2020 dapat
dilihat dari hasil pengukuran kinerja dalam LKIP ini.
Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2020 secara
keseluruhan difasilitasi oleh 7 Program Wajib dengan 48 Kegiatan, serta 8 Program
Penunjang dengan 36 Kegiatan, yang keseluruhannya bersumber dari APBD Provinsi Jawa
Barat. Disamping itu juga didukung dengan sumber dana APBN yang terdiri dari 2 Program
dan 6 Kegiatan melalui skema pendanaan Dana Dekonsentrasi (DK) dan Tugas Pembantuan
(TP). Adapun dalam pelaksanaan seluruh Program/Kegiatan tersebut masih terdapat
beberapa kendala yang menghambat pencapaian indikator kinerja secara optimal, namun
demikian upaya perbaikan kinerja terus dilakukan melalui berbagai pendekatan koordinasi dan
konsultasi.
Semoga dokumen ini menjadi acuan perbaikan dalam upaya pencapaian target
indikator kinerja secara optimal pada tahun mendatang.
Bandung, 30 Maret 2021
KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Struktur Organisasi 1 1.2. Tugas dan Fungsi 8 1.3. Sumber Daya Dinas Perkebunan 8 1.3.1. Sumber Daya Manusia 9 1.3.2. Kelembagaan 10 1.3.3. Sarana dan Prasarana 11 1.4 Isu – isu Strategis 13 BAB II PERENCANAAN KINERJA 15
2.1. Rencana Stratejik (Tahun 2018 – 2023) 15 2.1.1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran 15 2.1.2. Strategi dan Arah Kebijakan 16 2.1.3. Program dan Kegiatan 17 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2020 21 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2020 22 2.3.1. Perjanjian Kinerja Utama 22 2.3.2. Perjanjian Kinerja Program (Outcome) 23 2.3.3. Perjanjian Kinerja Kinerja (Output) 26 2.4 Pagu Anggaran Program/Kegiatan Tahun 2020 40 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 44 3.1. Capaian Kinerja Organisasi 44 3.1.1 Kerangka Pengukuran Kinerja 45 3.1.2 Perbadingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja 46
3.1.3 Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan serta Alternatif Solusi
50
3.1.4 Analisis Penggunaan Sumber Daya 53 3.1.5 Evaluasi Program/Kinerja yang menunjang
Capaian Kinerja
56 3.2. Akuntabiltas Anggaran (Anggaran dan Realisasi Belanja
Daerah)
56 3.2.1 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD 57 3.2.2. Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN 61 BAB IV PENUTUP 63
iii
DAFTAR TABEL
Hlm
1. Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan Tahun 2020
9
2. Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Alokasi Unit Kerja Tahun 2020
9
3. Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015 - 2020
9
4. Tabel 1.4 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Jabatan Tahun 2020
10
5. Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2020
12
6. Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 16 7. Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Utama Tahun 2020 Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat 23
8. Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Program (Outcome) Tahun 2020 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
24
9. Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Program (Output) Tahun 2020 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
27
10. Tabel 2.5 Pagu Program/Kegiatan APBD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
40
11. Tabel 2.6 Pagu Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
42
12. Tabel 3.1 Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2020
46
13. Tabel 3.2 Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Program 2020
47
14. Tabel 3.3 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020 Terhadap Tahun 2019
48
15. Tabel 3.4 Pengukuran Pencapaian Kinerja s.d Tahun 2020 Terhadap Target Renstra 2018-2023
49
16. Tabel 3.5 Keberhasilan/Kegagalan Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2020 pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
51
17. Tabel 3.6 SILPA Total APBD dan APBN Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
55
18. Tabel 3.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2020
56
19. Tabel 3.8 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
57
20. Tabel 3.9 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
62
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi (LKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2020 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good
governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 diharapkan dapat :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
2. Mendorong Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat di dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan
perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.1. Struktur Organisasi
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat memiliki susunan organisasi dan
struktur organisasi sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Gubernur
Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016, sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, dipimpin oleh seorang sekretaris dan terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset;
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
3. Bidang Produksi Perkebunan, terdiri dari :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
2
a. Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar;
b. Seksi Tanaman Semusim dan Rempah;
c. Seksi Sarana Produksi.
4. Bidang Sumber Daya Perkebunan, terdiri dari :
a. Seksi Sumber Daya Manusia;
b. Seksi Kelembagaan;
c. Seksi Permodalan.
5. Bidang Pengembangan dan Perlindungan Perkebunan, terdiri dari :
a. Seksi Penataan Lahan Perkebunan;
b. Seksi Prasarana Perkebunan;
c. Seksi Pengendalian Perkebunan.
6. Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan, terdiri dari :
a. Seksi Panen dan Pengolahan;
b. Seksi Promosi dan Pemasaran;
c. Seksi Bina Usaha Perkebunan.
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD);dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 83
Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah di Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat, terdapat 3 (tiga) UPTD sebagai berikut:
1. Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan (BPPBP), terdiri dari:
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan;
d. Seksi Pengembangan Teknologi Perbenihan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
f. Sub Unit Pelayanan.
2. BalaiPerlindungan Perkebunan (BPP), terdiri dari:
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu;
d. Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu;
e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
f. Sub Unit Pelayanan.
3. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (BPSBP), terdiri dari:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
3
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengawasan Mutu Benih;
d. Seksi Sertifikasi Benih;
e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
f. Sub Unit Pelayanan.
Secara lebih jelasnya struktur organisasi Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
4
KEL. JAFUNG
UPTD
KASI. BINA USAHA PERKEBUNAN
KASI. PENGENDALIAN PERKEBUNAN
KASI. SARANA PRODUKSI
KEPALA BIDANG PRODUKSI PERKEBUNAN
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN
PERKEBUNAN
KEPALA BIDANG PENGOLAHAN, PEMASARAN DAN USAHA PERKEBUNAN
KASI. TANAMAN SEMUSIM DAN
REMPAH
KASI. PRASARANA
PERKEBUNAN
KASI. PANEN DAN PENGOLAHAN
KASI. PROMOSI DAN PEMASARAN
KASI. KELEMBAGAAN
KASI. PENATAAN LAHAN
PERKEBUNAN
KASI. TANAMAN TAHUNAN DAN
PENYEGAR
KASI. SUMBER DAYA MANUSIA
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KASUBBAG PERENCANAAN
DAN PELAPORAN
KASUBBAG KEUANGAN DAN ASET
KASUBBAG KEPEGAWAIAN DAN UMUM
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA PERKEBUNAN
KASI. PERMODALAN
GAMBAR 1. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
5
SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PERBENIHAN
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI PENERAPAN TEKNOLOGI
PERBENIHAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB UNIT PELAYANAN
GAMBAR 2. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
UPTD BALAI PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI BENIH PERKEBUNAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
6
SEKSI
SERTIFIKASI BENIH
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI PENGAWASAN MUTU BENIH
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
GAMBAR 3. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
UPTD BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH PERKEBUNAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
7
SEKSI SARANA TEKNOLOGI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB UNIT PELAYANAN
GAMBAR 4. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
UPTD BALAI PERLINDUNGAN PERKEBUNAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
8
1.2. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun
2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat,
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan
kebijakan operasional dibidang perkebunan yang merupakan sebagian
kewenangan desentralisasi Provinsi, serta kewenangan yang dilimpahkan
kepada Gubernur berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun
2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, dinas mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan
perkebunan, meliputi produksi perkebunan, sumber daya perkebunan,
pengembangan dan perlindungan perkebunan serta pengolahan, pemasaran
dan usaha perkebunan yang menjadi kewenangan provinsi, melaksanakan
tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang
tugasnya.
Menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat, bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam
menyelenggarakan tugas pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sub
urusan perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pertanian sub urusan
perkebunan yang menjadi kewenangan Provinsi;
3. Penyelenggaraan administrasi Dinas;
4. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
5. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
1.3. Sumber Daya Dinas Perkebunan
Sumber daya yang dimiliki Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, adalah mencakup sumber daya
manusia aparatur, sarana prasarana yang dimiliki, serta asset lainnya
sebagaimana diuraikan berikut ini:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
9
1. Sumber Daya Manusia
Dalam mejalankan Program dan Kegiatan Urusan Wajib pada Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, melibatkan unsur aparatur dengan jumlah,
status dan kualifikasi sebagaimana diuraikan dalam tabel-tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan Tahun 2020
No. Golongan Jumlah (orang)
1. IV 15
2. III 54
3. II 36
4. I 1
Jumlah 106
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Alokasi Unit Kerja Tahun 2020
No Unit Kerja PNS TKK Jumlah
1 Sekretariat 23 33 56
2 Bidang Produksi 10 2 12
3 Bidang Banglin 8 3 11
4 Bidang PPUP 11 3 14
5 Bidang SDP 8 3 11
6 UPTD BPP 18 27 45
7 UPTD BPPBP 14 43 57
8 UPTD BPSBP 14 23 37
JUMLAH 106 137 243
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2015-2020
No. Tingkat
Pendidikan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. S3 0 0 2 2 1 1 2. S2 25 24 21 15 21 23 3. S1 42 44 43 40 37 38 4. D3 10 7 7 7 7 7 5. D2 0 0 0 0 0 0 6. D1 6 5 4 4 0 1 7. SLTA 54 47 47 47 38 34 8. SLTP 3 3 3 3 2 2 9. SD 2 0 0 0 0 0
Jumlah 142 130 126 118 106 106
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
10
Tabel 1.4 Jumlah Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Jabatan Tahun 2020
No. Jabatan Jumlah (orang)
A. Struktural
1. Eselon II.a 1
2. Eselon III.a 5
3. Eselon III.b 3
4. Eselon IV.a 21
B. Fungsional
1. Pustakawan -
2. Penyuluh Pertanian -
3. POPT 5
4. Pengawas Benih 7
5. Analis Kepegawaian -
C. Pelaksana 64
Jumlah 106
2. Kelembagaan
Pembangunan Perkebunan Jawa Barat sejauh ini ditangani oleh
berbagai kelembagaan formal maupun informal, dengan peran dan fungsinya
yang secara umum sudah terbagi secara proposional, meskipun demikian
dari aspek teknis dan non teknis pelaksanaan fungsi dan peran kelembagaan
tersebut belum dapat terfasilitasi secara optimal.
Aspek kelembagaan menjadi faktor penting dalam keberhasilan
penanganan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan
perkebunan, terutama sekali jika dikaitkan dengan kelembagaan formal
sebagai pengawal kebijakan pembangunan perkebunan.
Dalam penyelenggaraan pembangunan sub sektor perkebunan di
Provinsi Jawa Barat disamping secara formal ditangani oleh Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat, jugabanyak melibatkan peran dari lembaga
formal maupun informal lainnya, antara lain:
a. Lembaga tingkat pusat yang secara langsung maupun tidak langsung ikut
berperan dalam proses pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa
Barat, antara lain: Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal
Perkebunan, serta beberapa UPT Pusat yang secara khusus menangani
komoditas tanaman perkebunan;
b. Lembaga Tingkat Provinsi yang terkait dengan kebijakan pembangunan
perkebunan di Jawa Barat, baik langsung maupun tidak langsung, antara
lain:Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berikut UPTD-nya (Balai
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
11
Perlindungan Perkebunan, Balai Pengembangan dan Produksi Benih
Perkebunan, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan), Biro
Produksi dan Industri, Biro Pengendalian Pembangunan, Bappeda, Dinas
SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Kelautan
dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil, BPPT, DPMD, dan lainnya.
c. Organisasi/kelembagaan yang terkait dengan pembangunan Perkebunan
yang ada di Jawa Barat antara lain adalah: Perguruan Tinggi, Lembaga
Penelitian, Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APKI), Asosiasi Petani Kelapa,
Asosiasi Petani Cengkeh, Asosiasi Petani Tembakau, Asosiasi Kakao
Indonesia (Askindo), Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Gabungan Perusahaan
Karet Indonesi (GAPKINDO).
d. Lembaga tingkat Kabupaten/Kota yang menangani kebijakan
pembangunan perkebunan se Jawa Barat, memiliki nomenklatur yang
beragam, dimana tidak ada OPD di tingkat Kabupaten/Kota yang secara
khusus bernama Dinas Perkebunan. Seluruhnya merupakan OPD dengan
nomenklatur gabungan, seperti: Dinas Pertanian dan Perkebunan, atau
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dlsb. Kondisi nomen klatur OPD yang
demikian tentu saja cukup mempengaruhi terhadap aspek fokus kebijakan
pembangunan yang dijalankan oleh masing-masing opd tersebut.
3. Sarana dan Prasarana
Pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat sejauh ini juga telah
ditunjang oleh keberadaan Sarana-prasarana usaha perkebunan yang
tersebar di seluruh bagian wilayah Jawa Barat, antara lain berupa: benih
unggul, pupuk, berbagai alat pengolahan (traktor, Alat Pembuatan Pupuk
Organik (APPO), alat/mesin pengolah hasil perkebunan), prasarana budidaya
(saluran irigasi, embung, pompa air, jalan produksi).
Upaya penyediaan sarana prasarana perkebunan tersebut telah
dilakukan melalui dukungan anggaran APBD maupun APBN yang bersifat
stimulant untuk mendorong masyarakat/petani dalam memfasilitasi
kebutuhannya secara swadaya. Disamping itu dalam rangka menunjang
pencapaian target kinerja secara optimal, maka Dinas Perkebunan juga
dilengkapi dengan sarana-prasarana aparatur, seperti unit pembenihan, unit
laboratorium, peralatan pengendalian hama penyakit, termasuk keberadaan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
12
UPTD dan instalasinya sebagai unit kerja yang menangani hal-hal yang
bersifat teknis.
Adapun sarana-prasarana aparatur sebagai pendukung aktivitas pokok,
dan secara langsung dikelola oleh Dinas Perkebunan, serta merupakan aset
dinas, adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana Aparatur
Dinas Perkebunan Jawa Barat pada Tahun 2020
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Gedung Kantor Dinas dan UPTD 4 unit Baik-Sedang
2 Peralatan dan Perlengkapan Kantor
4 paket Baik,Sedang, Rusak
3 Kebun Dinas 13 Lokasi Baik, Sedang
4 Laboratorium 3 unit Baik,Sedang
5 Kendaraan Operasional Roda 4 17 unit Baik, Sedang
6 Kendaraan Operasional Roda 3 3 unit Baik
7 Kendaraan Operasional Roda 2 54 unit Baik, Sedang
8 Peralatan Komunikasi 4 paket Baik, Sedang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
13
1.4. Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis merupakan dinamika kehidupan lingkungan yang
memiliki efek positif maupun negatif dalam cakupan pembangunan regional,
nasional, bahkan internasional. Selain berdasarkan cakupan kewilayahan, isu-
isu strategis juga harus diperhatikan dalam kerangka series waktu yakni
pemilahan antara isu-isu strategis yang sedang terjadi maupun isu-isu strategis
yang akan terjadi sehingga status prioritas pada program pembangunan dapat
lebih tepat sasaran sesuai tujuan pembangunan daerah.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor internal dan faktor eksternal.
Kondisi sumber daya manusia, dukungan anggaran, sarana dan prasarana
serta kelembagaan dan tata laksana penyelenggaraan tugas, mempunyai peran
besar terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi
dinamika pembangunan dan perubahan lingkungan strategis di Jawa Barat.
Berbagai permasalahan yang muncul dalam pembangunan perkebunan di Jawa
Barat yang masih menjadi kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
diinventarisasi dan dipetakan dalam suatu Pohon Masalah untuk memudahkan
pemahaman dalam penentuan kebijakan.
Melalui Focus Group Discussion, telah diinventarisir berbagai
permasalahan dalam pembangunan perkebunan di Jawa Barat untuk kemudian
dipetakan sesuai dengan posisinya dalam format Pohon Masalah, dengan
merumusakan isu strategis yang menjadi kewenangan Dinas Perkebunan yaitu
“Rendahnya Pendapatan Usaha Perkebunan”. Hal tersebut merupakan hasil
rumusan dari pemetaan masalah berikut ini :
MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH
1 2 3
Rendahnya produksi komoditas perkebunan
Rendahnya kapasitas Petani perkebunan
kurangnya transfer ilmu/pengetahuan budidaya perkebunan
Pola pikir petani yang masih konvensional
Kurangnya modal
Kurang optimalnya kelembagaan petani perkebunan
Terbatasnya Lahan perkebunan Gangguan Usaha Perkebunan
Alih fungsi lahan
Budidaya komoditas perkebunan yang kurang memperhatikan kesesuaian lahan
Terbatasnya Kepemilikan lahan yang sesuai untuk perkebunan
Kurangnya pengetahuan mengenai kesesuain lahan perkebunan
Belum optimalnya penggunaan benih perkebunan yang berkualitas
Kurangnya jumlah produsen benih perkebunan
Kurangnya sumber benih perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
14
MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH
1 2 3
Terbatasnya Akses terhadap benih unggul bersertifikat
Adanya Peredaran benih yang kurang/tidak bermutu
Kurang optimalnya Sertifikasi benih perkebunan
Tingkat kesadaran penggunan benih bersertifikat
Terbatasnya prasarana perkebunan
Terbatasnya alokasi pembangunan infrastruktur perkebunan
Mahalnya harga pupuk/obat/alsin/sarana lainnya
Masih adanya Serangan OPT Perkebunan
- Kurang optimalnya penerapan PHT
- Adanya serangan hama sekunder (resurjensi)
- Adanya migrasi OPT perkebunan
Rendahnya Nilai hasil usaha perkebunan
Masih rendahnya kualitas produk perkebunan
terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan Good Agricultural Practices (GAP)
terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan Good Handling Practices (GHP)
Sebagian besar Produk yang dijual masih dalam wujud primer (bahan mentah)
terbatasnya kapasitas petani dalam menerapkan Good Handling Practices (GHP)
Terbatasnya sarana/alat pengolahan pasca panen
Tuntutan pemenuhan kebutuhan rumah tangga petani
Terbatasnya akses pemasaran produk perkebunan
kurangnya promosi
lemahnya jaringan/kelembagaan pemasaran
masih dominannya peran tengkulak
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Stratejik (Tahun 2018-2023)
Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023 telah mulai dirumuskan pada pertengahan tahun 2018, dan dalam upaya
mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023, yaitu “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan
Kolaborasi”, dan sebagai upaya mewujudkan arah, peran, kewenangan serta tugas
pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang diharapkan, maka
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Tujuan yang dituangkan
dalam Renstra Tahun 2018-2023 yaitu “Meningkatnya Pendapatan Petani
Perkebunan” dengan indikator tujuan yaitu NTUP-r (> 100 setiap tahun).
2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran
Tujuan pembangunan sub sektor perkebunan Provinsi Jawa Barat yaitu
meningkatnya pendapatan Petani Perkebunan. Sedangkan sasaran yang
merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara
nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran
berfokus pada tindakan dan alokasi sumberdaya dalam kegiatan organisasi
dan harus bersifat spesifik, dapat dinilai dan diukur, berorientasi pada hasil
dan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Adapun sasaran yang ingin dicapai pada periode 2018-2023 adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya Produksi Komoditas Perkebunan
2. Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat beserta indikator kinerjanya disajikan dalam tabel berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
16
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran
Target Kinerja
Kondisi Tahun
Dasar 2018
Kondisi 2019
2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Meningkatnya
pendapatan Petani
Perkebunan
NTUP-R (Point) 112,81 109,42 >100 >100 >100 >100
Meningkatnya Produksi
Komoditas Perkebunan
Laju peningkatan produksi
komoditas unggulan utama
perkebunan (%)
n/a n/a 1 - - -
Laju peningkatan
produktivitas komoditas
unggulan utama
perkebunan (%)
0,1 0,1 - 5 5 5
Meningkatnya Nilai
Tambah Produk
Perkebunan
Laju peningkatan nilai
tambah produk
perkebunan (%)
n/a n/a 0,1 0,1 0,1 0,1
2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan
Untuk mewujudkan 2 (dua) indikator sasaran strategis sebagaimana tersebut
diatas, dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2018-2023 telah dirumuskan 8
(delapan) Strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas petani perkebunan
2. Optimalisasi lahan perkebunan
3. Peningkatan produksi benih unggul dan bersertifikat
4. Peningkatan sarana dan prasarana perkebunan
5. Pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan
6. Peningkatan kualitas produk perkebunan
7. Pembinaan pengolahan produk primer
8. Perluasan akses pemasaran produk perkebunan
Adapun kebijakan pembangunan Sub Sektor Perkebunan yang dijalankan
sebagai penjabaran dari strategi tersebut didalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun
2018-2023 telah dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelatihan/Sosialisasi/Diseminasi/Adopsi/Demplot Inovasi Budidaya Perkebunan
2. Pengembangan kapasitas petani/kelembagaan petani perkebunan
3. Pengembangan akses permodalan
4. Penanganan gangguan usaha perkebunan (GUP)
5. Penetapan kawasan perkebunan
6. Pemanfaatan lahan hutan/perkebunan besar melalui pola kemitraan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
17
7. Kajian dan sosialisasi kesesuaian lahan perkebunan
8. Pengembangan benih perkebunan
9. Peningkatan jaringan pemasaran benih perkebunan
10. Pengawasan peredaran benih perkebunan
11. Peningkatan pelayanan sertifikasi benih perkebunan
12. Dukungan pembangunan infrastruktur penunjang usaha perkebunan
13. Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi
14. Pengembangan pupuk organik
15. Pengendalian OPT perkebunan dengan metode PHT
16. Pelatihan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP)
17. Dukungan sarana pengolahan produk perkebunan
18. Pembentukan/penguatan kelembagaan petani perkebunan
19. Pameran produk perkebunan
20. Penguatan kelembagaan pemasaran
2.1.4. Program dan Kegiatan
Dalam Tahun 2020, pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat
secara keseluruhan difasilitasi oleh 7 Program Pokok dengan 48 Kegiatan dan 8
Program Penunjang dengan 36 Kegiatan, yang keseluruhannya bersumber dari
APBD Provinsi Jawa Barat. Disamping itu juga didukung dengan sumber dana APBN
yang terdiri dari 1 Program dengan 6 Kegiatan melalui skema pendanaan Dana
Dekonsentrasi (DK) dan Tugas Pembantuan (TP), dengan perincian sebagai berikut:
1. Program/Kegiatan Pokok APBD TA. 2020
a. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman
Perkebunan :
1) Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman
Semusim dan Rempah (Kelompok)
2) Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman
Tahunan dan Penyegar (Kelompok)
3) Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Sarana Budidaya
tanaman Perkebunan (Kelompok)
b. Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kelembagaan,
dan Permodalan Petani Perkebunan:
1) Kegiatan DBH-CHT : Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan
Petani Tembakau
2) Kegiatan Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan
3) Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan Usaha Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
18
4) Kegiatan Pendukung Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan
5) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan
6) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Daerah
7) Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan
8) Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan
9) Kegiatan Penumbuhan Modal Mandiri Usaha Perkebunan
10) Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan Usaha Perkebunan
11) Kegiatan Sistem Pendataan Kelembagaan Kelompok Tani
Perkebunan
12) Kegiatan Pendampingan dan Monev Penguatan Kelembagaan
c. Program Pemberdayaan Sumber Daya Alam Perkebunan:
1) Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim
2) Kegiatan DBH-CHT Pembangunan Embung dan Sarana Sumber
Daya Air
3) Kegiatan Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan Perkebunan
4) Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
5) Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di
Wilayah Perkebunan
6) Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan
7) Kegiatan Pengembangan Prasarana Perkebunan
8) Kegiatan Penataan Kluster Komoditas Perkebunan
d. Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perkebunan
1) Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Perkebunan
2) Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat
3) Kegiatan Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha
Perkebunan
4) Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan
5) Kegiatan Penilaian Kelas Kebun
6) Kegiatan Pelatihan Pengemasan Produk Perkebunan
7) Kegiatan Pendataan Informasi Pasar Produk Perkebunan
8) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan
e. Program Peningkatan Produksi Benih Perkebunan Secara Berkelanjutan
1) Kegiatan RAM IP Pembenihan Kopi 5 Juta Pohon
2) Kegiatan Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
(Kelompok)
3) Kegiatan Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
19
4) Kegiatan Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan
Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
5) Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas (Kebun)
f. Program Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat
1) Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan
2) Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
g. Program Peningkatan Pengendalian OPT Perkebunan Secara
Berkelanjutan
1) Kegiatan Demplot Pengendalian OPT Perkebunan
2) Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan
3) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
4) Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT
5) Kegiatan Penerapan PHT Perkebunan
6) Kegiatan Pengembangan Agensia Metabolit Sekunder
7) Kegiatan Pegembangan Agensia Pengendali Hayati OPT
8) Kegiatan Pengembangan Pestisida Nabati untuk Pengendali OPT
9) Kegiatan Pengendalian Eksplosit OPT (Optimalisasi Brigade Proteksi
Tanaman Perkebunan)
10) Kegiatan Pengendalian OPT Perkebunan
2. Program/Kegiatan Penunjang APBD TA. 2020
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan
1) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas
Perkebunan
b. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Perkebunan
1) Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor
2) Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis
3) Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur
4) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya
5) Kegiatan Langganan Kantor
6) Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
7) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
8) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor
9) Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan
Prasarana Olahraga
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
20
1) Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD Balai Perbenihan
Perkebunan dan Sarana Pendukungnya
2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
d. Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengembangan
dan Produksi Benih Perkebunan
1) Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor
2) Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya
4) Kegiatan Langganan Kantor
5) Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
6) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
1) Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD Balai Pengawasan
Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan serta Sarana Pendukungnya
2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
f. Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan
1) Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor
2) Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya
4) Kegiatan Langganan Kantor
5) Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
6) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
7) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor
g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Perlindungan Perkebunan
1) Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD Balai Proteksi Tanaman
Perkebunan dan Sarana Pendukungnya
2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Perlindungan Perkebunan
h. Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan
1) Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor
2) Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
21
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya
4) Kegiatan Langganan Kantor
5) Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
6) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
7) Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan
Prasarana Olahraga
3. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan yang difasilitasi dari APBN:
a. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan,
dengan kegiatan:
1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP)
2) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)
3) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Perkebunan (TP)
4) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP)
5) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Usaha Perkebunan
(TP)
6) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP)
4. Program dan Kegiatan Dekonsentrasi yang difasilitasi dari APBN:
a. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan,
dengan kegiatan:
1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)
2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Perkebunan (DK)
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2020
Di dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023, telah dijabarkan kedalam Rencana Kinerja Tahunan, yaitu
dari Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2023, yang memuat target-target
capaian indikator Sasaran Strategis, Sasaran Program, maupun Sasaran
Kegiatan, dengan mempertimbangkan Isu Strategis, Arah Kebijakan
Pembangunan, Tugas Pokok dan Fungsi OPD, serta kemampuan sumber daya
yang dimiliki. Adapun untuk Rencana Kinerja Tahun 2020 sendiri adalah dengan
anggaran sebesar Rp. 66.771.320.792 yang dijabarkan dalam 16 program dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
22
90 kegiatan baik APBD maupun APBN, sebagaimana dijelaskan dalam tabel
terlampir.
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Menurut PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 (Lampiran I), bahwa
Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja.Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya
terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target
kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.
Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja menurut PERMENPAN-RB Nomor
53 Tahun 2014 (Lampiran I), adalah:
1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi
dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;
5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dengan mengacu kepada ketentuan tersebut diatas, serta dengan
mempertimbangkan prioritas pembangunan dan arah kebijakan pembangunan
sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, maka target kinerja yang diperjanjikan Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020, adalah sebagai berikut:
2.3.1. Perjanjian Kinerja Utama
Perjanjian Kinerja Utama adalah perjanjian yang disepakati antara Kepala
OPD dengan Kepala Daerah (Gubernur), dengan target Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang merupakan indikator sasaran strategis dan tercantum dalam
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
23
Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2018-2023. Perjanjian Kinerja Utama ini
sebagai dasar pengukuran pencapaian sasaran strategis.
Untuk Tahun 2020 Perjanjian Kinerja Utama yang dimaksud memuat 2
(dua) sasaran strategis dengan 1 (satu) indikator untuk masing-masing
sasaran strategis berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagaimana
disajikan dalam Tabel 2.2. berikut ini:
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Utama Tahun 2020
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1. Meningkatnya Produksi
Komoditas Perkebunan
1) Laju Peningkatan Produksi
Komoditas Unggulan Utama
Perkebunan (%)
1
2.
Meningkatnya Nilai
Tambah Produk
Perkebunan
1) Laju Peningkatan Nilai Tambah
Produk Perkebunan (%) 0,1
2.3.2. Perjanjian Kinerja Program (Outcome)
Perjanjian Kinerja Program adalah perjanjian yang disepakati antara
Kepala OPD dengan Kepala Unit Kerja Esselon-III, dengan target Indikator
kinerja yang diperjanjikan adalah Indikator Kinerja Program (Outcome) yang
berjumlah 12 indikator.
Perjanjian Kinerja Program ini sebagai dasar pengukuran kinerja
Program yang akan memperkuat hasil analisis dalam pengukuran pencapaian
indikator sasaran strategis. Adapun untuk tahun 2020 ini Perjanjian Kinerja
Program yang dimaksud adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.3
sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
24
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Program (Outcome)Tahun 2020
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)
Target
2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
Produksi
Komoditas
Perkebunan
1.1 Laju Peningkatan
Produksi Komoditas
Unggulan Utama
Perkebunan
1.1.1 Laju Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya
Komoditas Perkebunan yang Tepat
9 Kepala Bidang Produksi
Perkebunan
1.1.2 Persentase Peningkatan Kompetensi SDM Perkebunan 2 Kepala Bidang Sumberdaya
Perkebunan
1.1.3 Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani
Perkebunan
2 Kepala Bidang Sumberdaya
Perkebunan
1.1.4 Laju Peningkatan Akses Permodalan Perkebunan
Persentase Peningkatan Kompetensi SDM Perkebunan
2 Kepala Bidang Sumberdaya
Perkebunan
1.1.5 Persentase Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya
Lahan Perkebunan
1 Kepala Bidang Pengembangan dan
Pengendalian Perkebunan
1.1.6 Laju Peningkatan Produksi Benih Perkebunan 1 Kepala UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi
Benih Perkebunan
1.1.7 Persentase Peningkatan Penggunaan Benih
Bersertifikasi
3,67 Kepala UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan
1.1.8 Penurunan Serangan OPT Perkebunan 1 Kepala UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan
2. Meningkatnya
Nilai Tambah
Produk
Perkebunan
2.1 Laju Peningkatan
Nilai Tambah Produk
Perkebunan
2.1.1 Laju Petani yang Mengolah Produk Primer 5 Kepala Bidang Pengolahan
Pemasaran dan Usaha Perkebunan
2.1.2 Laju Petani yang Melakukan Inovasi Pemasaran 2
Kepala Bidang Pengolahan
Pemasaran dan Usaha Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
25
No Sasaran
Strategis
Indikator Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)
Target
2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6
2.1.3 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja Dinas
Perkebunan
100 Sekretaris
2.1.4 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan
Administrasi Perkantoran di Dinas Perkebunan
100 Sekretaris
2.1.5 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD
Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
100 Kepala UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi
Benih Perkebunan
2.1.6 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan
Administrasi Perkantoran di UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
100 Kepala UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi
Benih Perkebunan
2.1.7 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
100 Kepala UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan
2.1.8 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan
Administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan
100 Kepala UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan
2.1.9 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD
Balai Perlindungan Perkebunan
100 Kepala UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan
2.1.10 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan
Administrasi Perkantoran di UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan
100 Kepala UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
26
2.3.3. Perjanjian Kinerja Kegiatan (Output)
Perjanjian Kinerja Kegiatan adalah perjanjian yang disepakati antara
Kepala Unit Kerja Esselon III dengan Kepala Seksi atau Kasubag pada
masing-masing Unit Kerja Esselon-III, dengan target Indikator kinerja yang
diperjanjikan adalah Indikator Kinerja Kegiatan (Output), yang berjumlah 74
indikator output.
Perjanjian Kinerja Kegiatan ini sebagai dasar pengukuran kinerja
kegiatan yang akan memperkuat hasil analisis dalam pengukuran pencapaian
indikator sasaran outcome dan indikator strategis. Adapun untuk tahun 2020
ini Perjanjian Kinerja Kegiatan yang dimaksud adalah sebagaimana disajikan
dalam Tabel 2.4 sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
27
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Kegiatan (Output) Tahun 2020
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatnya Produksi Komoditas Perkebunan
1.1 Laju Peningkatan Produksi Komoditas Unggulan Utama Perkebunan
1.1.1
Laju Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Komoditas Perkebunan yang Tepat
1.1.1.1
Meningkatnya Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Semusim dan Rempah
1.1.1.1.1 Jumlah Juknis Budidaya/GAP Tanaman Semusim dan Rempah (Dokumen)
2 Kepala Seksi Tanaman Semusim dan Rempah
1.1.1.1.2 Jumlah Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Semusim dan Rempah (Lokasi)
12 Kepala Seksi Tanaman Semusim dan Rempah
1.1.1.1.3 Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Semusim dan Rempah Demplot (Ha)
72 Kepala Seksi Tanaman Semusim dan Rempah
1.1.1.2 Meningkatnya Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan dan Penyegar
1.1.1.2.1 Jumlah Juknis Budidaya/GAP Tanaman Tahunan dan Penyegar (Dokumen)
4 Kepala Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar
1.1.1.2.2 Jumlah Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan dan Penyegar (Lokasi)
15 Kepala Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar
1.1.1.2.3 Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan dan Penyegar Demplot (Ha)
120 Kepala Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar
1.1.1.3 Meningkatnya Penerapan Teknologi Sarana Produksi
1.1.1.3.1 Rapat Koordinasi Pengembangan Produksi dan Sarana Tanaman Perkebunan (Kali)
1 Kepala Seksi Sarana Produksi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
28
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.1.2 Persentase Peningkatan Kompetensi SDM Perkebunan
1.1.2.1 Terlaksananya Pengembangan Sumberdaya Manusia
1.1.2.1.1 Jumlah Peserta Bimtek WUB Bidang Perkebunan (Orang)
80 Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
1.1.2.1.2 Data Fasilitator Daerah yang Memerlukan Pembinaan (Dokumen)
1 Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
1.1.2.1.3 Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang Mengikuti Kegiatan Magang (Orang)
64 Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
1.1.3 Persentase Peningkatan Kelas Kelompok Tani Perkebunan
1.1.3.1 Terlaksananya Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan
1.1.3.1.1 Asosiasi Petani Perkebunan yang Melaksanakan Musda/Rakerda (Asosiasi)
5 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan
1.1.3.1.2 Data Kelompok Tani yang Memerlukan Pembinaan Kelembagaanya (Dokumen)
1 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan
1.1.3.1.3 Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Keompok Tani Perkebunan (Poktan)
8 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan
1.1.3.1.4 Data Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan yang Terupdate (Dokumen)
1 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan
1.1.3.1.5 Jumlah Lokasi Pendampingan dan Monev Kegiatan Penguatan Kelembagaan (Kab/Kota)
21 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan
1.1.3.1.6 Keompok Tani Tembakau yang Mendapat Pelatihan Penumbuhan Penguatan Kelembagaan (Poktan)
150 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
29
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.1.4 Laju Peningkatan Akses Permodalan Perkebunan
1.1.4.1 Meningkatnya Akses Permodalan
1.1.4.1.1 Jumlah Peserta yang Mengikuti Pendampingan Akses Permodalan Usaha Perkebunan (Orang)
140 Kepala Seksi Permodalan
1.1.4.1.2 Data Peserta?Petani yang Memerlukan Pelatihan Permodalan (Dokumen)
1 Kepala Seksi Permodalan
1.1.4.1.3 Peserta yang Mengikuti Pertemuan Akses Permodalan (Orang)
140 Kepala Seksi Permodalan
1.1.5 Persentase Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Perkebunan
1.1.5.1 Terlaksananya Penataan Lahan Perkebunan
1.1.5.1.1 Sosialisasi Penataan Kluster Komoditas Perkebunan (kali)
1 Kepala Seksi Penataan Lahan
1.1.5.1.2 Dokumen Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan Perkebunan (Dokumen)
1 Kepala Seksi Penataan Lahan
1.1.5.1.3 Lahan yang DIlakukan Penataan dan Pelestarian (Ha)
6 Kepala Seksi Penataan Lahan
1.1.5.2 Terlaksananya Penanganan Gangguan Non OPT
1.1.5.2.1 Demplot dalam Rangka Plestarian Dumber Daya Perkebunan dan Terkendalinya Iklim Ekstrim (Ha)
10 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan
1.1.5.2.2 Kebun yang Diinventarisasi Data GUP-nya (Kebun)
13 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan
1.1.5.2.3 Luas Lahan Perkebunan di Wilayah DAS CiItarum (Ha)
20 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
30
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.1.5.3 Terlaksananya Pengembangan Prasarana Perkebunan
1.1.5.3.1 Pembangunan Embung dan Sarana Sumber Daya Air (unit)
2 Kepala Seksi Prasarana
1.1.5.3.2 Panjang AKses Jalan Usaha Perkebunan (km)
0 Kepala Seksi Prasarana
1.1.6 Laju Peningkatan Produksi Benih Perkebunan
1.1.6.1 Meningkatnya Pengembangan Teknologi Perbenihan
1.1.6.1.1 Jumlah Penangkar yang Mendapat Pembinaan (orang)
105 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Perbenihan
1.1.6.1.2 Jumlah Fasilitasi Kultur Jaringan Benih (Paket)
1 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Perbenihan
1.1.6.2 Meningkatnya Penerapan Teknologi Perbenihan
1.1.6.2.1 Jumlah Benih Kelapa Unggul (Pohon)
60.000 Kepala Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan
1.1.6.2.2 Kebun (Produksi, Sumber Benih, Calon Sumber Benih) yang Layak (Kebun)
13 Kepala Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan
1.1.6.2.3 SK Penetapan Kebun Sumber Benih (SK)
3 Kepala Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan
1.1.6.2.4 Kebun Dinas yang DIpelihara (Kebun)
13 Kepala Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan
1.1.6.2.5 Jumlah Benih Kopi yang DIproduksi (Pohon)
3.000.000 Kepala Seksi Penerapan Teknologi Perbenihan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
31
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.1.7 Persentase Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikasi
1.1.7.1 Terselanggaranya Sertifikasi Benih Perkebunan
1.1.7.1.1 Jumlah Benih Tanaman Perkebunan yang Disertifikasi (Benih)
7.685.634 Kepala Seksi Sertifikasi Benih
1.1.7.1.2 Jumlah Peserta Bimtek Pelayanan Sertifikasi (Orang)
50 Kepala Seksi Sertifikasi Benih
1.1.7.1.3 Jumlah Kebun Sumber Benih Tanaman Perkebunan yang Disertifikasi (Kebun)
10 Kepala Seksi Sertifikasi Benih
1.1.7.2 Terlaksananya Pengawasan Mutu Benih
1.1.7.2.1 Jumlah Benih Perkebunan yang Diawasi Mutu dan Peredarannya (Benih)
6.400.000 Kepala Seksi Pengawasan Mutu Benih
1.1.7.2.2 Jumlah Rekomendasi Kelayakan Usaha (Rekomendasi)
10 Kepala Seksi Pengawasan Mutu Benih
1.1.8 Penurunan Serangan OPT Perkebunan
1.1.8.1 Meningkatnya Pengembangan Sarana Teknik Pengendalian OPT
1.1.8.1.1 Jumlah Layanan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (Layanan)
5 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.1.2 Jumlah Metabolit Sekunder yang Dikembangkan (Liter)
2.000 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.1.3 Jumlah Agensia Pengendali Hayati OPT Media Padat (Kg)
600 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
32
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.1.8.1.4 Jumlah Pestisida Nabati yang Dikembangkan (Liter)
1.500 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.1.5 Luas Lahan Terserang OPT yang Dikendalikan (Ha)
25 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.1.6 Jumlah Petani yang Menerapkan Pengendalian OPT Perkebunan (Orang)
25 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.2 Meningkatnya Pengendalian OPT Perkebunan
1.1.8.2.1 Dokumen Laporan Monitoring dan Evaluasi Penurunan OPT Perkebunan (Dokumen)
1 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.2.2 Jumlah Petani yang Terbina dan Melaporkan Data SIMAKIT (Orang)
98 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.2.3 Luas Lahan yang Mendapat Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (Ha)
10 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
1.1.8.2.4 Luas Lahan Eksplosif OPT yang DIkendalikan (Ha)
60 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
33
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan
2.1 Laju Peningkatan Nilai Tambah Produk Perkebunan
2.1.1 Laju Petani yang Mengolah Produk Primer
2.1.1.1 Meningkatnya Penerapan Teknologi Panen dan Pengolahan Produk Perkebunan
2.1.1.1.1 Jumlah Peserta Bimtek Pengolahan Produk Perkebunan (Poktan)
5 Kepala Seksi Panen dan Pengolahan
2.1.1.1.2 Jumlah Peserta Pelatihan Pengemasan Produk Perkebunan (Orang)
50 Kepala Seksi Panen dan Pengolahan
2.1.2 Laju Petani yang Melakukan Inovasi Pemasaran
2.1.2.1 Terwujudnya Promosi Produk Perkebunan
2.1.2.1.1 Data Informasi Pasar Produk Perkebunan (Dokumen)
12 Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran
2.1.2.1.2 Jumlah Keikutsertaan Petani dalam Promosi Produk Perkebunan (Poktan)
10 Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran
2.1.2.2 Terlaksananya Pembinaan Usaha Perkebunan
2.1.2.2.1 Jumlah Peserta Pertemuan Sosialisasi Perizinan Usaha Perkebunan (Orang)
60 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan
2.1.2.2.2 Dokumen Laporan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat (Dokumen)
1 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan
2.1.2.2.3 Jumlah Perkebunan yang di Monev Kelas Kebunnya (PB)
12 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan
2.1.2.2.4 Dokumen Laporan Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha Perkebunan (Dokumen)
1 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan
2.1.3 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja Dinas Perkebunan
2.1.3.1 Tersedianya Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan Dinas Perkebunan
2.1.3.1.1 Jenis Sarana dan Prasarana Kantor Dinas yang Ditingkatkan (Jenis)
11 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
34
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran di Dinas Perkebunan
2.1.4.1 Terselenggaranya Pelayanan Administrasi Umum di Dinas Perkebunan
2.1.4.1.1 Jumlah Waktu Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.2 Jumlah Waktu Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.3 Jumlah Waktu Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
35
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.4.1.4 Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapananya (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.5 Jumlah Waktu Penyediaan Langganan Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.6 Jumlah Waktu Penyediaan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.7 Jumlah Waktu Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
36
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.8 Jumlah Waktu Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.4.1.9 Jumlah Waktu Penyediaan Tenaga Ahli Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga (Bulan)
12 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, Kepala Subbagian Keuangan, Kepala Subbagian Perencanaan
2.1.5 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih
2.1.5.1 Tersedianya Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih
2.1.5.1.1 Jumlah Waktu Pembangunan/Renovasi BPPBP (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.5.1.2 Terpenuhinya Kebutuhan Perangkat Jaringan LAN/WLAN BPPBP (Paket)
1 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.6 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran di UPTD Balai
2.1.6.1 Terselenggaranya Pelayanan Administrasi Umum di UPTD Balai Pengembangan dan
2.1.6.1.1 Jumlah Waktu Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
37
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengembangan dan Produksi Benih
Produksi Benih
2.1.6.1.2 Jumlah Waktu Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.6.1.3 Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapananya (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.6.1.5 Jumlah Waktu Penyediaan Langganan Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.6.1.5 Jumlah Waktu Penyediaan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.6.1.6 Jumlah Waktu Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPPBP
2.1.7 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
2.1.7.1 Tersedianya Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
2.1.7.1.1 Jumlah Waktu Pembangunan/Renovasi BPSBP (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.7.1.2 Jenis Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan yang meningkat (Jenis)
2 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.8 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran di UPTD Balai
2.1.8.1 Terselenggaranya Pelayanan Administrasi Umum di UPTD Balai Pengawasan dan
2.1.8.1.1 Jumlah Waktu Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
38
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
Sertifikasi Benih Perkebunan
2.1.8.1.2 Jumlah Waktu Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.8.1.3 Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapananya (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.8.1.4 Jumlah Waktu Penyediaan Langganan Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.8.1.5 Jumlah Waktu Penyediaan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.8.1.6 Jumlah Waktu Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.8.1.7 Jumlah Waktu Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPSBP
2.1.9 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
2.1.9.1 Tersedianya Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
2.1.9.1.1 Jumlah Waktu Pembangunan/Renovasi BPP (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.9.1.2 Jumlah Sarana dan Prasarana Aparatur yang ditingkatkan (Jenis)
11 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
39
No Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program (Outcome)
Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2020
Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.1.10 Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran di UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
2.1.10.1 Terselenggaranya Pelayanan Administrasi Umum di UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
2.1.10.1.1 Jumlah Waktu Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.10.1.2 Jumlah Waktu Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.10.1.3 Jumlah Waktu Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapananya (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.10.1.4 Jumlah Waktu Penyediaan Langganan Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.10.1.5 Jumlah Waktu Penyediaan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.10.1.6 Jumlah Waktu Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
2.1.10.1.7 Jumlah Waktu Penyediaan Tenaga Ahli Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga (Bulan)
12 Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD BPP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
40
2.4. Pagu Anggaran Program/Kegiatan Tahun 2020
Dalam Tahun 2020, pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat
secara keseluruhan difasilitasi oleh 7 Program Pokok dengan 48 Kegiatan, serta
8 Program Penunjang dengan 36 Kegiatan, yang keseluruhannya bersumber
dari APBD Provinsi Jawa Barat. Disamping itu juga didukung dengan sumber
dana APBN yang terdiri dari 1 Program dan 6 Kegiatan untuk Tugas
Pembantuan (TP), serta 1 Program dan 2 Kegiatan untuk Dekonsentrasi (DK).
Tabel 2.5 Pagu Program/Kegiatan
APBD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat TA. 2020
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)
1 2 3
TOTAL APBD 38.182.487.792
PROGRAM POKOK 21.051.791.530
1 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman
Perkebunan 1.683.579.200
1. Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Semusim
dan Rempah (Kelompok) 602.436.000
2. Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Tahunan
dan Penyegar (Kelompok) 976.343.200
3. Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Sarana Budidaya tanaman
Perkebunan (Kelompok) 104.800.000
2 Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kelembagaan,
dan Permodalan Petani Perkebunan 1.561.169.900
1. Kegiatan DBH-CHT : Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan Petani
Tembakau 169.341.000
2. Kegiatan Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan 148.185.200
3. Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan Usaha Perkebunan 112.000.000
4. Kegiatan Pendukung Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan 150.350.000
5. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan 13.950.000
6. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Daerah 7.647.750
7. Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan 141.533.000
8. Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan 301.483.000
9. Kegiatan Penumbuhan Modal Mandiri Usaha Perkebunan 21.303.000
10. Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan Usaha Perkebunan 118.784.250
11. Kegiatan Sistem Pendataan Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan 42.227.000
12. Kegiatan Pendampingan dan Monev Penguatan Kelembagaan 334.365.700
3
Program Pemberdayaan Sumber Daya Alam Perkebunan 1.083.976.187
1. Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim 120.064.750
2. Kegiatan DBH-CHT Pembangunan Embung dan Sarana Sumber Daya
Air 176.157.787
3. Kegiatan Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan Perkebunan 53.012.000
4. Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat 117.471.450
5. Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di
Wilayah Perkebunan 93.464.500
6. Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan 437.078.500
7. Kegiatan Pengembangan Prasarana Perkebunan 57.732.200
8. Kegiatan Penataan Kluster Komoditas Perkebunan 28.995.000
4 Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perkebunan 1.107.265.868
1. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Perkebunan 339.885.200
2. Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat 13.132.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
41
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)
1 2 3
3. Kegiatan Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha
Perkebunan 83.958.450
4. Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan 95.292.500
5. Kegiatan Penilaian Kelas Kebun 81.080.000
6. Kegiatan Pelatihan Pengemasan Produk Perkebunan 48.342.000
7. Kegiatan Pendataan Informasi Pasar Produk Perkebunan 209.458.400
8. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan 236.117.318
5 Program Peningkatan Produksi Benih Perkebunan Secara Berkelanjutan 13.530.207.555
1. Kegiatan RAM IP Pembenihan Kopi 5 Juta Pohon 11.104.041.800
2. Kegiatan Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan (Kelompok) 2.814.000
3. Kegiatan Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan 1.535.638.400
4. Kegiatan Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran
Benih Tanaman Perkebunan 716.823.755
5. Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas (Kebun) 170.889.600
6 Program Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat 659.941.800
1. Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan 403.501.800
2. Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan 256.440.000
7 Program Peningkatan Pengendalian OPT Perkebunan Secara
Berkelanjutan 1.425.651.020
1. Kegiatan Demplot Pengendalian OPT Perkebunan 98.780.200
2. Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan 197.179.365
3. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 33.486.000
4. Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT 228.561.000
5. Kegiatan Penerapan PHT Perkebunan 303.203.975
6. Kegiatan Pengembangan Agensia Metabolit Sekunder 30.358.706
7. Kegiatan Pegembangan Agensia Pengendali Hayati OPT 97.211.500
8. Kegiatan Pengembangan Pestisida Nabati untuk Pengendali OPT 98.745.661
9. Kegiatan Pengendalian Eksplosit OPT (Optimalisasi Brigade Proteksi
Tanaman Perkebunan) 74.127.500
10. Kegiatan Pengendalian OPT Perkebunan 263.997.113
PROGRAM PENUNJANG 17.130.696.262
8 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan 1.949.216.209
1. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perkebunan 1.949.216.209
9 Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Perkebunan 5.219.816.573
1. Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor 203.025.908
2. Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 709.833.915
3. Kegiatan Penyediaan Diklat. Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur 73.250.000
4. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya 1.993.121.800
5. Kegiatan Langganan Kantor 213.020.450
6. Kegiatan Makan Minum. Akomodasi dan Rapat Luar Kantor 657.086.500
7. Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 415.378.000
8. Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor 453.600.000
9. Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana
Olahraga 501.500.000
10 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan 2.025.668.854
1. Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD Balai Perbenihan Perkebunan
dan Sarana Pendukungnya 1.996.507.854
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengembangan
dan Produksi Benih Perkebunan 29.161.000
11 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengembangan
dan Produksi Benih Perkebunan 1.487.673.609
1. Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor 31.200.000
2. Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 144.361.659
3. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya 1.118.266.675
4. Kegiatan Langganan Kantor 69.050.525
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
42
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)
1 2 3
5. Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor 75.491.000
6. Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 49.303.750
12 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan 1.005.903.024
1. Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi
Benih Tanaman Perkebunan serta Sarana Pendukungnya 829.215.340
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan 176.687.684
13 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Perkebunan 1.527.734.074
1. Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor 78.638.849
2. Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 99.034.670
3. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya 983.606.500
4. Kegiatan Langganan Kantor 124.017.055
5. Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor 90.930.000
6. Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 142.322.000
7. Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor 9.185.000
14 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Perlindungan Perkebunan 2.219.765.018
1. Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD Balai Proteksi Tanaman
Perkebunan dan Sarana Pendukungnya 1.899.617.806
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan 320.147.212
15 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Perlindungan
Perkebunan 1.694.918.901
1. Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Gedung dan Kantor 258.938.247
2. Kegiatan Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis 73.540.942
3. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya 953.073.512
4. Kegiatan Langganan Kantor 113.778.400
5. Kegiatan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor 57.683.000
6. Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 195.654.800
7. Kegiatan Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana
Olahraga 42.250.000
Tabel 2.6
Pagu Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2020
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)
1 2 3
TOTAL 28.588.833.000
TUGAS PEMBANTUAN 27.155.301.000
1. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan
27.155.301.000
1. Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP) 5.091.583.000
2. Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP) 1.470.015.000
3. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen Perkebunan (TP) 1.238.618.000
4. Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP) 2.139.045.000
5. Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
(TP) 7.075.807.000
6. Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP) 10.140.233.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
43
No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)
1 2 3
DANA DEKONSENTRASI 1.433.532.000
1. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan 1.433.532.000
1. Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK) 205.300.000
2. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen Perkebunan (DK) 1.228.232.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
44
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan digunakan pengukuran kinerja
sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Menurut peraturan tersebut, bahwa salah satu fondasi utama dalam
menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja, yang dilakukan dalam
rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan
seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang
(seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini
dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan
kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi
pemerintah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja
sasaran, yaitu dengan memanfaatkan data kinerja, baik berupa data internal (dari
dalam instansi) maupun data ekternal (dari luar instansi). Indikator kinerja adalah
ukuran keberhasilan yang menggambarkan tewujudnya kinerja, tercapainya hasil
program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar
tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria
spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu
tertentu. Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan
yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi
serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator
kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi
dan kriteria indikator kinerja yang baik. IKU perlu ditetapkan oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sebagai dasar penilaian untuk setiap
tingkatan organisasi. Indikator Kinerja pada tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya adalah indikator
hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
45
Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon I) adalah indikator hasil (outcome)
dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja
dibawahnya. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon II) sekurang-
kurangnya adalah indikator keluaran (output)
3.1.1 Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dimaksudkan
dalam laporan kinerja ini, adalah untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja
yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun 2018-2023, guna memberikan gambaran
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Rencana
Stratejik tersebut. Dalam kerangka pengukuran kinerja ini terdapat tahapan
penetapan, pengumpulan data kinerja, dan cara pengukuran kinerja. Adapun
mengenai rumus yang digunakan untuk pengukuran kinerja ini adalah sebagaiberikut:
Rumus 1:
Persentase Pencapaian Rencana
=
Realisasi Tahun t x 100
Target Rencana Tahun t
Rumus 2:
Persentase Peningkatan/Penurunan
capaian Kinerja =
Realisasi Thn t – Realisasi Thn t-1 x 100
Realisasi Tahun t-1
Rumus 3:
Persentase Perbandingan dengan
Tahun Sebelumnya =
Realisasi Thn t x100
Realisasi Tahun t-1
Rumus 4:
Persentase Perbandingan dengan
Target Jangka Menengah =
Realisasi Thn Awal Renstra sd Thn t x100
Target Akhir Renstra Tahun n
Untuk memberikan makna terhadap nilai persentase pencapaian kinerja
tersebut, maka ditentukan melalui sebutan sebagai berikut :
1) Nilai diatas 100% dengan sebutan sangat baik (SB)
2) Nilai diatas 80% s/d 100% dengan sebutan baik (B)
3) Nilai diatas 55% s/d 80% dengan sebutan cukup (C)
4) Nilai dibawah 55% dengan sebutan kurang (K)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
46
3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020
Target Kinerja 2020 yang sudah dituangkan dalam Dokumen Perjanjian
Kinerja antara Kepala OPD dengan Gubernur Jawa Barat, selama kurun waktu
2020 telah dilaksanakan dengan hasil pengukuran realisasi capaian kinerja
sebagaimana tercantum dalam tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1. Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2020
No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target 2020
Realisasi 2020
1 Meningkatnya produksi
komoditas perkebunan
Laju peningkatan produksi
komoditas unggulan utama
perkebunan
% 1 2.19
2
Meningkatnya nilai
tambah produk
perkebunan
Laju peningkatan nilai
tambah produk perkebunan % 0.1 0.14
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.1 di
atas, pada tahun 2020 sasaran Meningkatnya Produksi Komoditas
Perkebunan dengan indikator laju peningkatan produksi komoditas unggulan
utama perkebunan mencapai target kinerja sebesar 2.19% dan sasaran
Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan dengan indikator laju
peningkatan nilai tambah produk perkebunan mencapai target kinerja sebesar
0.14%. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan pada komoditas unggulan
utama perkebunan yaitu Kopi, Teh dan Kelapa. Kenaikan produksi pada tiga
komoditas unggulan utama tersebut terutama komoditas kopi disebabkan efek
dari program pemberian benih sebanyak 5 juta pohon pada tahun 2014 yang
pada tahun ini sudah mencapai umur panen pada kopi, sehingga mendorong
produksi kopi meningkat drastis.
Kondisi capaian kinerja tersebut juga dapat ditafsirkan bahwa terdapat
faktor produksi primer yang berperan dalam menunjang peningkatan produksi
yaitu sumber daya alam dan tenaga kerja, serta adanya pengaruh faktor produksi
sekunder yaitu modal dan entrepeneurship yang disinyalir mempengaruhi
optimalisasi peningkatan produksi dan menambah nilai komoditas perkebunan di
Jawa Barat, sehingga baik secara kualitatif maupun kuantitatif melampaui target
kinerjanya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
47
Tabel 3.2. Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Program 2020
No Program Indikator Program Satuan Target Realisasi
1
Program
Pemberdayaan
Sumberdaya Alam
Perkebunan
Persentase Peningkatan
Pemanfaatan Sumberdaya
Lahan Perkebunan
% 1 1.2
2
Program Peningkatan
Kompetensi Sumber
Daya Manusia,
Kelembagaan, dan
Permodalan Petani
Perkebunan
Persentase Peningkatan
Kompetensi SDM
Perkebunan
% 2 2.46
Persentase Peningkatan
Kelas Kelompok Tani
Perkebunan
% 2 2.5
Laju Peningkatan Akses
Permodalan Perkebunan % 2 5
3
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Budidaya Tanaman
Perkebunan
Laju Peningkatan
Penerapan Teknologi
Budidaya Komoditas
Perkebunan Yang Tepat
% 9 12.5
4
Program Peningkatan
Pengendalian OPT
Perkebunan Secara
Berkelanjutan
Penurunan Serangan OPT
Perkebunan % 1 1.02
5
Program Peningkatan
Penggunaan Benih
Bersertifikat
Persentase Peningkatan
Penggunaan Benih
Bersertifikat
% 3,67 10.08
6
Program Peningkatan
Pengolahan dan
Pemasaran Produk
Perkebunan
Laju Petani Yang Mengolah
Produk Primer % 5 5.6
Laju Petani Yang
Melakukan Inovasi
Pemasaran
% 2 2.34
7
Program Peningkatan
Produksi Benih
Perkebunan Secara
Berkelanjutan
Laju Peningkatan Produksi
Benih Perkebunan % 1 1.58
Berdasarkan tabel 3.2 diatas terlihat bahwa realisasi seluruh program telah
mencapai bahkan melampaui target. Keberhasilan pencapaian tersebut tentu saja atas
optimalisasi seluruh sumberdaya (anggaran, sumber daya manusia, sarana prasarana,
daln sumber daya lainnya) yang mendukung pelaksanaan program-program tersebut,
serta adanya kolaborasi yang baik dengan seluruh stake holder perkebunan di Jawa
Barat. Karena pada dasarnya dalam pelaksanaan program pembangunan, sub sektor
perkebunan diantaranya, memerlukan kolaborasi dengan seluruh pemangku
kepentingan baik baik pemerintah (pusat, provinsi dan kab/kota), masyarakat maupun
pihak lainnya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
48
b. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2019
Realisasi kinerja yang telah dicapai Dinas Perkebunan pada tahun 2020 ini,
sebetulnya tidak seluruhnya dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya (2019),
sehubungan pada tahun 2020 ini mengikuti peraturan baru dimana nama-nama program
sudah ditentukan oleh sistem sehingga program tahun 2019 dengan tahun 2020 memiliki
program yang berbeda. Namun demikian terdapat beberapa indicator outcome yang
sama antara tahun 2020 dengan tahun 2019, sehingga capaian outcome tersebut dapat
diperbandingkan. Perbandingan outcome terlampir pada table 3.3 berikut.
Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara realisasi kinerja Tahun 2020
dengan capaian kinerja pada Tahun 2019 diperoleh rincian capaian kinerja sebagaimana
tercantum dalam tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.3. Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020 Terhadap Tahun 2019
No Program Indikator Kinerja
Realisasi Realisasi 2020
Thdp Thn 2019
(5/4)*100
Tahun 2019
Tahun 2020
1 2 3 4 5 6
Program Peningkatan Produksi Benih Perkebunan secara Berkelanjutan
Laju Peningkatan Produksi Benih Perkebunan (%)
2,7 1,58 58,5%
Program Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat
Persentase Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat (%)
2,7 10,08 373,3%
Program Peningkatan Pengendalian OPT Perkebunan Secara Berkelanjutan
Penurunan Serangan OPT Perkebunan (%)
-1,2 1,02 -85,0%
Berdasarkan data pada tabel 3.2 tersebut di atas, secara keseluruhan diperoleh
hasil rata-rata perbandingan capaian kinerja untuk indikator kinerja yang sama pada
tahun 2020 terhadap 2019 sebesar 115,6%. Jika dilihat masing-masing indikator
kinerjanya, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Peningkatan Produksi Benih Perkebunan, yang diukur dari peningkatan jumlah
ketersediaan benih unggul Komoditas Srategis mencapai 58,5% atau pencapaiain
tahun 2020 lebih rendah dari tahun 2019.
b. Persentase Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat, yang diukur dari
persentase peningkatan penggunaan benih bersertifikat yang mencapai 373,3%
terhadap realisasi tahun 2019. Kondisi tersebut menunjukan adanya upaya
maksimal yang dilakukan pada tahun 2020 dalam mendorong penggunaan benih
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
49
unggul bersertifikat, serta meningkatnya kesadaran dari para petani untuk
menggunakan benih unggul bersertifikat untuk mendapatkan hasil produksi yang
lebih baik.
c. Penurunan Serangan OPT Perkebunan yang diukur dari Persentase Penurunan
Serangan OPT Perkebunan mencapai target kinerja sebesar -85,9% terhadap
realisasi tahun 2019. Kondisi tersebut terjadi karena adanya perubahan
kesepakatan perubahan target kinerja untuk penyelenggaraan Pemerintahan tahun
2020. Namun demikian, tahun 2020 program ini mencapai target yang telah
disepakati sebesar 1% dengan realisasi 1,02%. Kondisi tersebut menunjukan
adanya upaya yang optimal dalam hal mengendalikan dan menurunkan serangan
OPT perkebunan di Jawa Barat.
c. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2020 terhadap target
total Renstra Perangkat Daerah 2018-2023
Dalam Dokumen Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2018-2023 telah ditentukan
target kinerja tahunannya, yaitu dari tahun 2019 hingga tahun 2023. Namun dalam
renstra tersebut terdapat perbedaan sasaran maupun program berikut indikatornya
antara tahun 2019, 2020 dengan tahun-tahun berikutnya (2021-2023) namun juga
terdapat beberapa persamaanya juga pada sebagian indicator sasaran maupun
programnya, hal tersebut terjadi karena adanya peraturan Pemendagri yang mengatur
program, kegiatan, dan sub kegiatan yang bisa dilakukan oleh perangkat daerah.
Sebagai tolak ukur perkembangan capaian target kinerja Renstra untuk indicator yang
sama, dilakukan pengukuran capaian kinerja pada tahun yang sudah berjalan (2020)
terhadap total target Renstra di tahun (2019-2023), sebagaimana disajikan dalam tabel
3.4 berikut ini:
Tabel: 3.4 Pengukuran Pencapaian Kinerja s.d Tahun 2020
Terhadap Target Renstra 2018-2023
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Realisasi s.d Tahun
2020
Target Renstra sd
2023
Realisasi sd 2020
Thdp Target
Renstra sd 2023(4/5)*1
00%
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya Produksi Komoditas Perkebunan
Laju Peningkatan Produksi Benih Perkebunan (%)
4,28 5 85,6%
Persentase Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat (%)
12,78 18 71,0%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
50
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Realisasi s.d Tahun
2020
Target Renstra sd
2023
Realisasi sd 2020
Thdp Target
Renstra sd 2023(4/5)*1
00%
1 2 3 4 5 6
Penurunan Serangan OPT Perkebunan (%)
-3,98 -5 79.6%
Rata-rata 78.7%
Berdasarkan data pada tabel 3.4 diatas, capaian rata-rata realisasi indikator
sasaran dan program atas capaian pada 2020 dibandingkan kondisi akhir renstra sudah
mencapai 78.7%. Hal tersebut wajar karena masih terdapat beberapa periode tahun lagi
sampai mencapai target akhir renstra 2023. Hal tersebut menunjukan kinerja yang
sangat baik atas capaian pada 2020, bahkan capaian indikator sasaran sudah jauh
melebihi target, sehubungan terkait peningkatan produksi kopi yang sangat signifikan,
atas akumulasi kinerja pengembangan kopi yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun
terakhir. Namun demikian akan dilakukan evaluasi atas target sasaran tersebut,
sehingga dapat mendorong lagi dampak yang dirasakan oleh masyarakat khusunya
petani perkebunan di Jawa Barat.
3.1.3. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan serta Alternatif Solusi
Program Kegiatan dalam pembangunan perkebunan yang telah dilaksanakan
oleh Dinas Perkebunan Jawa Barat tentu saja diharapkan dapat mencapai target
tujuan dan sasaran sebagaimana yang telah disusun dalam dokumen perencanaan,
dengan sasaran utamanya tentu saja masyarakat (petani) perkebunan. Namun
demikian dalam setiap pelaksanaan program/kegiatan tersebut tidak terlepas dari
kendala yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilannya. Berdasarkan hasil
identifikasi capaian kinerja pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan pada
tahun 2020 terdapat beberapa kegiatan yang belum berhasil mencapai target yang
ditentukan namun sudah mencapai lebih dari 90%. Berikut tabel kegiatan yang
menggambarkan keberhasilan kegiatan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2020.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
51
Tabel 3.5 Keberhasilan/Kegagalan Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2020
pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
No Program/Kegiatan Realisasi Fisik (%)
Pengukuran
1 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
100.00 BERHASIL
1. Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Semusim dan Rempah (Kelompok)
100.00 BERHASIL
2. Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman Tahunan dan Penyegar (Kelompok)
100.00 BERHASIL
3. Kegiatan Pembinaan Penerapan Teknologi Sarana Budidaya tanaman Perkebunan (Kelompok)
100.00 BERHASIL
2 Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Permodalan Petani Perkebunan
100.00 BERHASIL
1. Kegiatan DBH-CHT : Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau
100.00 BERHASIL
2. Kegiatan Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang Perkebunan 100.00 BERHASIL
3. Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan Usaha Perkebunan 100.00 BERHASIL
4. Kegiatan Pendukung Kelembagaan Asosiasi Petani Perkebunan 100.00 BERHASIL
5. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan 100.00 BERHASIL
6. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Daerah 100.00 BERHASIL
7. Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan 100.00 BERHASIL
8. Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani Perkebunan 100.00 BERHASIL
9. Kegiatan Penumbuhan Modal Mandiri Usaha Perkebunan 100.00 BERHASIL
10. Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan Usaha Perkebunan 100.00 BERHASIL
11. Kegiatan Sistem Pendataan Kelembagaan Kelompok Tani Perkebunan 100.00 BERHASIL
12. Kegiatan Pendampingan dan Monev Penguatan Kelembagaan 100.00 BERHASIL
3 Program Pemberdayaan Sumber Daya Alam Perkebunan 100.00 BERHASIL
1. Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim 100.00 BERHASIL
2. Kegiatan DBH-CHT Pembangunan Embung dan Sarana Sumber Daya Air 100.00 BERHASIL
3. Kegiatan Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan Perkebunan 100.00 BERHASIL
4. Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa Barat 100.00 BERHASIL
5. Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah
Perkebunan 100.00 BERHASIL
6. Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan 100.00 BERHASIL
7. Kegiatan Pengembangan Prasarana Perkebunan 100.00 BERHASIL
8. Kegiatan Penataan Kluster Komoditas Perkebunan 100.00 BERHASIL 4 Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perkebunan 135.00 BERHASIL
1. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Perkebunan 380.00 BERHASIL
2. Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa Barat 100.00 BERHASIL
3. Kegiatan Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha
Perkebunan 100.00 BERHASIL
4. Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan 100.00 BERHASIL
5. Kegiatan Penilaian Kelas Kebun 100.00 BERHASIL
6. Kegiatan Pelatihan Pengemasan Produk Perkebunan 100.00 BERHASIL
7. Kegiatan Pendataan Informasi Pasar Produk Perkebunan 100.00 BERHASIL
8. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan 100.00 BERHASIL 5 Program Peningkatan Produksi Benih Perkebunan Secara Berkelanjutan 99.54 BERHASIL
1. Kegiatan RAM IP Pembenihan Kopi 5 Juta Pohon 100.00 BERHASIL
2. Kegiatan Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan (Kelompok) 97.69 BERHASIL
3. Kegiatan Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan 100.00 BERHASIL
4. Kegiatan Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran
Benih Tanaman Perkebunan 100.00 BERHASIL
5. Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas (Kebun) 100.00 BERHASIL 6 Program Peningkatan Penggunaan Benih Bersertifikat 182.00 BERHASIL
1. Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan 234.48 BERHASIL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
52
No Program/Kegiatan Realisasi Fisik (%)
Pengukuran
2. Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan 129.52 BERHASIL 7 Program Peningkatan Pengendalian OPT Perkebunan Secara
Berkelanjutan 121.67 BERHASIL
1. Kegiatan Demplot Pengendalian OPT Perkebunan 100.00 BERHASIL
2. Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan 140.00 BERHASIL
3. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 100.00 BERHASIL
4. Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT 100.00 BERHASIL
5. Kegiatan Penerapan PHT Perkebunan 250.00 BERHASIL
6. Kegiatan Pengembangan Agensia Metabolit Sekunder 110.00 BERHASIL
7. Kegiatan Pegembangan Agensia Pengendali Hayati OPT 116.67 BERHASIL
8. Kegiatan Pengembangan Pestisida Nabati untuk Pengendali OPT 100.00 BERHASIL
9. Kegiatan Pengendalian Eksplosit OPT (Optimalisasi Brigade Proteksi
Tanaman Perkebunan) 100.00 BERHASIL
10. Kegiatan Pengendalian OPT Perkebunan 100.00 BERHASIL
Berdasarkan table 3.5 diatas, sebanyak 47 kegiatan pokok dari total 48
kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,
memperoleh tingkat keberhasilan 100%, hanya satu kegiatan yangmemperoleh
tingkat keberhasilan 97.69%. Hal ini didasari salah satu faktor seperti pemanfaatan
faktor-faktor produksi melalui intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan komoditas
strategis, pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan
sarana produksi secara berkelanjutan. Keberhasilan kegiatan juga di dukung oleh
petani perkebunan yang telah menerima bimbingan teknis berkaitan dengan produk
perkebunan serta ketepatan waktu (musim tanam dengan memperhatikan cuaca)
dalam pelaksanaan penanaman produk perkebunan. Percepatan pelaksanaan
pekerjaan setelah DPA di sahkan, pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan
kondisi cuaca dilapangan untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan, komunikasi
dan koordinasi diantara pihak/lembaga terkait agar pekerjaan dapat terlaksana
sesuai dengan rencana.
Selanjutnya berdasarkan table 3.5 juga diketahui terdapat kegiatan yang
belum pencapaian 100% dari target indikator kinerja, yaitu kegiatan Penerapan
Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan 97,69%. Kegiatan ini tidak mencapai
100% target karena indikator jumlah benih Kelapa unggul yang ditargetkan sebanyak
60.000 pohon hanya tercapai 55.850 pohon saja. Pandemi Covid-19 menjadi salah
satu permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya target tersebut karena
pengurangan anggaran dan keterbatasan kegiatan yang bisa dilakukan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, walaupun sebagain besar kegiatan telah
berhasil dilaksanakan, namun untuk tahun berikutnya perlu melakukan antisipasi atau
mitigasi resiko ketidakberhasilan pelaksanaan kegiatan. Adapun hal-hal yang perlu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
53
diperhatikan dan senantiasa dilaksanakan untuk lebih memngoptimalkan outcome
dari pelaksanaan kegiatan, anatara lain:
1 Pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi, rehabilitasi dan
peremajaan komoditas strategis;
2 Pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan sarana
produksi secara berkelanjutan;
3 Peningkatan produktivitas balai benih dan pemberdayaan penangkar benih
tanaman perkebunan;
4 Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi yang efektif dan Peningkatan
Pengawasan Jaringan Peredaran Benih;
5 Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan
Pengembangan teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan
gangguan usaha perkebunan secara berkelanjutan;
6 Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan Usaha
Perkebunan.
7 Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif,
efisien serta ramah lingkungan
8 Peningkatan kemampuan dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk
perkebunan sesuai SNI
9 Peningkatan promosi dan pemasaran serta pembinaan kemitraan usaha
perkebunan.
3.1.4. Analisis Penggunaan Sumber Daya
Pelaksanaan Program/Kegiatan pembangunan sub sektor perkebunan Jawa
Barat pada hakekatnya memerlukan ketersediaan sumber daya yang tidak sedikit,
baik berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya peralatan
maupun sumber daya keuangan (anggaran pembangunan).
Efisiensi penggunaan sumber daya dapat dihitung tingkat efisiensinya melalui
penggunaan sumberdaya anggaran dan sumberdaya manusia terhadap indikator
kinerja. Analisis efisiensi penggunaan input sumber daya keuangan dan manusia
dilakukan terhadap tiap indikator kinerja dengan cara membandingkan capaian
indikator kinerja dengan capaian penggunaan sumber daya. Efisiensi sumberdaya
terjadi manakala capaian indikator kinerja lebih tinggi dari pada capaian penggunaan
sumberdaya. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh Dinas Perkebunan telah
melakukan efesiensi sumberdaya dimana output kegiatan melebihi target yang
ditentukan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada, hal tersebut dilakukan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
54
sebagai upaya mengakomodir keinginan masyarakat maupun kebutuhan lainnya
agar memberikan manfaat lebih besar. Beberapa kegiatan dimaksud, antara lain
sebagai berikut:
1. Realisasi indikator kinerja output “Luas lahan yang mendapat penerapan
pengendalian hama terpadu” seluas 25 Ha atau mencapai 250% dari target
seluas 10 Ha. Realisasi tersebut diwujudkan melalui kegiatan Penerapan PHT
Perkebunan pada tanaman kopi yang dilaksanakan di Desa Kancana, Kecamatan
Cikijing, Kabupaten Majalengka dengan sumber daya anggaran sebesar Rp.
303.203.975,. Dari sisi penggunaan sumber daya keuangan dan manusia,
indikator kinerja output bisa digolongan telah tercapai sangat efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja sebesar 250% dengan penyerapan anggaran
yang optimal sebesar 99,98%.
2. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Perkebunan dengan melibatkan
kelompok tani dan narasamber dari lembaga/badan terkait pascapanen dan
pengolahan produk perkebunan berhasil mencapai target yang ditentukan, yaitu
380%. Target kelompok tani yang diikutsertakan 5 Poktan realisasinya melebihi
target menjadi 19 Poktan. Bimtek dilakukan di 5 Kabupaten mengenai pengolahan
Teh, Kopi Robusta, Kopi Arabika, dan Pengolahan Gula Semut. Sumber dana
Anggaran sebesar 339.885.200,- terserap 97,63%. Kegiatan ini bisa tercapai
dengan efisien karena penyerapan anggaran yang optimal dapat mencapai target
kinerja yang tinggi 380% dan output yang didapatkan berupa pengetahuan Poktan
mengenai pengolahan pasca panen beberapa komditas perkebunan yang dapat
membantu Poktan dalam meningkatkan nilai tambah produk perkebunan.
3. Pelayanan sertifikasi benih capaian kinerja di tahun 2020 mencapai 234,48%
dimana pada tahun 2020 output benih yang disertifikasi mencapai 8.258.104
benih dari target 7.685.634 benih, hal tersebut dalam rangka memenuhi
permintaan dari masyarakat (petani/ penangkar benih). Adapun pendanaan untuk
pelayanan tersebut tentunya dengan melakukan efesiensi sumber daya dari
anggaran yang ditentukan terrserap sebesar 99,9%.
Selain beberapa kegiatan tersebut diatas yang sudah melaksanakan efesiensi
sumberdaya, secara umum juga senantiasa dilakukan efesiensi dalam
pemanfaatan sumber daya alam, seperti sumber daya lahan, air, tanaman,
plasma nutfah dan lain sebagainya, khususnya dalam rangka meningkatkan
produksi dan produktivitas komoditas perkebunan, sejauh ini telah dilakukan
secara efektif dan efisien melalui berbagai upaya, antara lain dengan cara:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
55
- Melakukan pengaturan/penataan pemanfaatan sumberdaya lahan berdasarkan
tingkat kesesuaian lahannya, yaitu melalui pemetaan kesesuaian lahan
perkebunan Jawa Barat;
- Melakukan pengembangan sumber benih melalui eksplorasi, identifikasi,
penilaian dan penetapan kebun induk terpilih, maupun pohon induk terpilih,
inventarisasi kekayaan plasma nutfah tanaman perkebunan, dan lain sebagainya;
- Mengembangkan lahan-lahan tidur untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya
tanaman perkebunan, melalui upaya perluasan, peremajaan, rehabilitasi serta
pendukungan prasarana perkebunan, seperti pengembangan sumber daya air,
optimasi lahan dan irigasi;
- Melakukan pengembangan kaji terap teknologi budidaya perkebunan dalam
rangka meningkatkan produksi dan produktivitas usaha perkebunan;
- Peningkatan kompetensi SDM aparatur perkebunan, dalam rangka meningkatkan
kinerja OPD dalam mengembangkan produksi dan produktivitas tanaman
perkebunan, pengembangan benih unggul, pengendalian hama penyakit
tanaman perkebunan, serta pegolahan produk perkebunan.
Dari segi pemanfaatan anggaran pembangunan pada tahun 2020 juga
dilakukan penghematan anggaran terkait dengan adanya Sisa Lebih Penggunaan
Anggaran (SILPA) atas belanja-belanja yang secara teknis maupun administratif
harus dilakukan penghematan. Adapun besarnya SILPA pada tahun anggaran 2019
ini adalah sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.6 SILPA Total APBD dan APBN
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
No Sumber Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) SILPA*)
Rp %
1 2 3 4 5 6
TOTAL 91.136.892.064 84.627.715.749 6.509.176.315 7.1%
1 APBD 62.548.059.064 56.966.017.149 5.582.041.915 8.9%
Belanja Tidak Langsung
24.365.571.272 22.711.980.335 1.653.590.938 6.8%
Program Pokok 21.051.791.530 20.978.344.566 73.446.964 0.3%
Program Penunjang 17.130.696.262 13.275.692.248 3.855.004.014 22.5%
2 APBN 28.522.833.000 27.669.198.600 853.634.400 0.3%
a. Tugas Pembantuan
27.155.301.000 26.271.917.800 883.383.200 3.3%
b. Dekonsentrasi 1.433.532.000 1.397.280.800 36.251.200 2.5%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
56
3.1.5. Evaluasi Program dan Kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja
Anggaran dan realisasi anggaran belanja langsung tahun 2020 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran
dijelaskan pada Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2020
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2020, bahwa keseluruhan
Program sebagaimana tersebut diatas, secara umum semuanya memiliki konstribusi
yang baik terhadap upaya pencapaian target kinerja yang sudah ditentukan. Namun
demikian dalam jangka ke depan perlu adanya upaya perbaikan substansi pada
masing-masing kegiatan tersebut, agar lebih mengarah pada upaya pencapaian
target kinerjanya, termasuk dengan ketersediaan anggaran yang memadai sesuai
dengan target kinerja yang harus diwujudkan.
3.2 Akuntabilitas Anggaran (Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah)
Pelaksanaan Program/Kegiatan pembangunan perkebunan Jawa Barat pada
Tahun 2020 didukung melalui dana APBD maupun APBN. Dalam pelaksanaannya
alokasi anggaran tersebut ada yang terkait langsung dengan upaya pencapaian
target kinerja, ada pula yang berfungsi sebagai penunjang. Adapun uraian anggaran
selengkapnya dijelaskan berikut ini:
NO SASARAN
STRATEGIS PROGRAM ANGGARAN
REALISASI
KEU (Rp) % FISIK (%)
1 Meningkatnya Produksi Komoditas Perkebunan
Program Pembedayaan Sumber Daya Alam Perkebunan
1,083,976,187 1,081,995,900 99.8% 100%
Program Peningkatan Produksi Benih Secara Berkelanjutan
13,530,207,555 13,518,702,555 99.9% 99.5%
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
1,683,579,200 1,670,454,100 99.2% 100%
Program Peningkatan Pengendalian OPT Perkebunan Secara Berkelanjutan
1,425,651,020 1,407,941,726 98.8% 121.7%
Program Peningkatan Penggunan Benih Bersertifikat
659,941,800 659,321,800 99.9% 182%
Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Permodalan Petani Perebunan
1,561,169,900 1,558,921,028 99.9% 100%
2 Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perkebunan
Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perkebunan
1,107,265,868 1,081,007,457 97.6% 135%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
57
3.2.1 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD
Dalam mewujudkan program/kegiatanpembangunan perkebunan pada tahun
2020 Dinas Perkebunan mendapat Total alokasi APBD sebesar Rp.
62.548.059.064,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 56.966.017.149,- (91,1%)
dan capaian fisiknya sebesar 101,8%. Data selengkapnya mengenai anggaran dan
realisasi APBD 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2020
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
BELANJA DAERAH 62.548.059.064 56.966.017.149 91,1% 104,9%
BELANJA TIDAK LANGSUNG 24.365.571.272 22.711.980.335 93,2% 100,0%
BELANJA LANGSUNG 38.182.487.792 34.254.036.814 89,7% 109,9%
1 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
1.683.579.200 1.670.454.100 99,2% 100,0%
1. Kegiatan Pembinaan
Penerapan Teknologi Budidaya
tanaman Semusim dan
Rempah (Kelompok)
602.436.000 601.084.200 99,8% 100,0%
2. Kegiatan Pembinaan
Penerapan Teknologi Budidaya
tanaman Tahunan dan
Penyegar (Kelompok)
976.343.200 971.875.900 99,5% 100,0%
3. Kegiatan Pembinaan
Penerapan Teknologi Sarana
Budidaya tanaman Perkebunan
(Kelompok)
104.800.000 97.494.000 93,0% 100,0%
2
Program Peningkatan kompetensi sumber daya manusia. kelembagaan. dan permodalan petani perkebunan
1.561.169.900 1.558.921.028 99,9% 100,0%
1. Kegiatan Bimtek Wira Usaha
Baru (WUB) Bidang
Perkebunan
148.185.200 147.933.200 99,8% 100,0%
2. Kegiatan Pendampingan Akses
Permodalan Usaha Perkebunan 112.000.000 112.000.000 100,0% 100,0%
3. Kegiatan Pendukungan
Kelembagaan Asosiasi Petani
Perkebunan
150.350.000 149.348.000 99,3% 100,0%
4. Kegiatan Penguatan
Kelembagaan Usaha
Perkebunan
13.950.000 13.950.000 100,0% 100,0%
5. Kegiatan Peningkatan
Kompetensi Fasilitator Daerah 7.647.750 7.613.378 99,6% 100,0%
6. Kegiatan Peningkatan
Kompetensi SDM Pelaku
Usaha Perkebunan
141.533.000 141.497.000 100,0% 100,0%
7. Kegiatan Penumbuhan
Kebersamaan Kelompok Tani
Perkebunan
301.483.000 301.483.000 100,0% 100,0%
8. Kegiatan Penumbuhan Modal
Mandiri Usaha Perkebunan 21.303.000 21.232.000 99,7% 100,0%
9. Kegiatan Pertemuan Akses
Permodalan Usaha Perkebunan 118.784.250 118.784.250 100,0% 100,0%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
58
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
10. Kegiatan Sistem Pendataan
Kelembagaan Kelompok Tani
Perkebunan
42.227.000 42.852.000 101,5% 100,0%
11. Kegiatan Pendampingan dan
Monev Penguatan
Kelembagaan
334.365.700 334.365.700 100,0% 100,0%
12. Kegiatan Penumbuhan dan
penguatan kelembagaan Petani
Tembakau
169.341.000 167.862.500 99,1% 100,0%
3 Program Pemberdayaan sumberdaya alam perkebunan
1.083.976.187 1.081.995.900 99,8% 100,0%
1. Kegiatan Antisipasi terhadap
Perubahan Iklim 120.064.750 119.498.750 99,5% 100,0%
2. Kegiatan DBH-CHT
Pembangunan embung dan
sarana sumber daya air
176.157.787 174.850.500 99,3% 100,0%
3. Kegiatan Kesesuaian Tata
Guna dan Kelas Lahan
Perkebunan
53.012.000 53.012.000 100,0% 100,0%
4. Kegiatan Penanganan
Gangguan Usaha Perkebunan
di Jawa Barat
117.471.450 117.396.450 99,9% 100,0%
5. Kegiatan Penanganan
Pelestarian Daerah Aliran
Sungai (DAS) di Wilayah
Perkebunan
93.464.500 93.464.500 100,0% 100,0%
6. Kegiatan Penataan dan
Pelestarian Lahan Perkebunan 437.078.500 437.046.500 100,0% 100,0%
7. Kegiatan Pembangunan
Prasarana Perkebunan 57.732.200 57.732.200 100,0% 100,0%
8. Kegiatan Penataan Kluster
Komoditas Perkebunan 28.995.000 28.995.000 100,0% 100,0%
4 Program Peningkatan pengolahan dan pemasaran produk perkebunan
1.107.265.868 1.081.007.457 97,6% 135,0%
1. Kegiatan Bimbingan teknis
pengolahan produk Perkebunan 339.885.200 319.436.200 94,0% 380,0%
2. Kegiatan Pelatihan
pengemasan produk
perkebunan
48.342.000 46.936.000 97,1% 100,0%
3. Kegiatan Pendataan informasi
pasar produk perkebunan 209.458.400 208.758.400 99,7% 100,0%
4. Kegiatan Promosi produk
perkebunan 236.117.318 235.959.950 99,9% 100,0%
5. Kegiatan Pembinaan Usaha
Perkebunan 95.292.500 93.691.500 98,3% 100,0%
6. Kegiatan Fasilitasi Kemitraan
Usaha Perkebunan di Jawa
Barat
13.132.000 13.108.000 99,8% 100,0%
7. Kegiatan Penilaian Kelas
Kebun 81.080.000 80.837.407 99,7% 100,0%
8. Kegiatan Koordinasi, Monitoring
dan Evaluasi Pembinaan Usaha
Perkebunan
83.958.450 82.280.000 98,0% 100,0%
5 Program Peningkatan produksi benih perkebunan secara berkelanjutan
13.530.207.555 13.518.702.555 99,9% 99,5%
1. Pembinaan Penangkar Benih
Tanaman Perkebunan
(Kelompok)
2.814.000 2.814.000 100,0% 100,0%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
59
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
2. Penerapan Teknologi
Perbenihan Tanaman
Perkebunan
1.535.638.400 1.535.638.400 100,0% 97,7%
3. Pengembangan Aplikasi
Teknologi Perbenihan dan
Pemasaran Benih Tanaman
Perkebunan
716.823.755 716.823.755 100,0% 100,0%
4. Pengembangan dan
Pemeliharaan Kebun Dinas
(Kebun)
170.889.600 170.889.600 100,0% 100,0%
5. Kegiatan RAM IP-Pembenihan
Kopi 5 Juta Pohon 11.104.041.800 11.092.536.800 99,9% 100,0%
6 Program Peningkatan penggunaan benih bersertifikat
659.941.800 659.321.800 99,9% 182,0%
1. Pelayanan Sertifikasi Mutu
Benih Tanaman Perkebunan 403.501.800 402.927.800 99,9% 234,5%
2. Pengawasan dan Peredaran
Benih Tanaman Perkebunan 256.440.000 256.394.000 100,0% 129,5%
7 Program Peningkatan Pengendalian OPT perkebunan secara berkelanjutan
1.425.651.020 1.407.941.726 98,8% 121,7%
1. Demplot pengendalian OPT
Perkebunan 98.780.200 98.780.200 100,0% 100,0%
2. Klinik Hama dan Penyakit
Tanaman Pekebunan 197.179.365 187.817.950 95,3% 140,0%
3. Monitoring dan Evaluasi 33.486.000 31.303.140 93,5% 100,0%
4. Pembinaan dan Pelaporan
SIMAKIT 228.561.000 228.561.000 100,0% 100,0%
5. Penerapan PHT Perkebunan 303.203.975 303.143.975 100,0% 250,0%
6. Pengembangan Agensia
Metabolit Sekunder 30.358.706 30.355.950 100,0% 110,0%
7. Pengembangan Agensia
pengendali hayati OPT 97.211.500 95.591.800 98,3% 116,7%
8. Pengembangan Pestisida
Nabati untuk pengendalian OPT 98.745.661 98.456.061 99,7% 100,0%
9. Pengendalian Eksplosif OPT
(Optimalisasi Brigade Proteksi
Tanaman Perkebunan
74.127.500 74.117.500 100,0% 100,0%
10. Pengendalian OPT Perkebunan 263.997.113 259.814.150 98,4% 100,0%
8 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas
1.949.216.209 1.743.636.150 89,5% 100,0%
1. Kegiatan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur Dinas
Perkebunan
1.949.216.209 1.743.636.150 89,5% 100,0%
9
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
2.025.668.854 1.315.114.672 64,9% 100,0%
1. Kegiatan
Pembangunan/Renovasi
UPTD/Balai Perbenihan
Perkebunan dan Sarana
Pendukungnya (DAK)
1.996.507.854 1.285.953.672 64,4% 100,0%
2. Kegiatan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur UPTD
Balai Pengembangan dan
Produksi Benih Perkebunan
29.161.000 29.161.000 100,0% 100,0%
10
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
1.005.903.024 171.174.400 17,0% 50,0%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
60
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
1. Kegiatan
Pembangunan/Renovasi
UPTD/Balai Pengawasan
Sertifikasi Benih Tanaman
Perkebunan serta Sarana
Pendukungnya (DAK)
829.215.340 - 0,0% 0,0%
2. Kegiatan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur UPTD
Balai Pengawasan
176.687.684 171.174.400 96,9% 100,0%
11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
2.219.765.018 315.275.892 14,2% 50,0%
1. Kegiatan
Pembangunan/Renovasi
UPTD/Balai Proteksi Tanaman
Perkebunan dan Sarana
Pendukungnya (DAK)
1.899.617.806 - 0,0% 0,0%
2. Kegiatan Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur UPTD
Balai Perlindungan
320.147.212 315.275.892 98,5% 100,0%
12 Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Perkebunan
5.219.816.573 5.079.480.416 97,3% 100,0%
1. Kegiatan Pemeliharaan
Fasilitas dan Gedung Kantor 203.025.908 200.980.000 99,0% 100,0%
2. Kegiatan Penyediaan Bahan
dan Alat Pakai Habis 709.833.915 706.457.250 99,5% 100,0%
3. Kegiatan Penyediaan Diklat,
Kursus Singkat dan Bimtek
Aparatur
73.250.000 69.600.000 95,0% 100,0%
4. Kegiatan Penyediaan Jasa
Tenaga Kerja dan
Perlengkapannya
1.993.121.800 1.905.598.371 95,6% 100,0%
5. Kegiatan Penyediaan
Langganan Kantor 213.020.450 199.899.515 93,8% 100,0%
6. Kegiatan Penyediaan Makan
Minum, Akomodasi dan Rapat
Luar Kantor
657.086.500 656.234.954 99,9% 100,0%
7. Kegiatan Penyediaan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas 415.378.000 415.215.100 100,0% 100,0%
8. Kegiatan Penyediaan Sewa,
Publikasi dan Dokumentasi
Kantor
453.600.000 440.107.726 97,0% 100,0%
9. Kegiatan Penyediaan Tenaga
Ahli, Kerohanian, Sarana dan
Prasarana Olahraga
501.500.000 485.387.500 96,8% 100,0%
13
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
1.487.673.609 1.480.662.526 99,5% 100,0%
1. Kegiatan Pemeliharaan
Fasilitas dan Gedung Kantor 31.200.000 31.200.000 100,0% 100,0%
2. Kegiatan Penyediaan Bahan
dan Alat Pakai Habis 144.361.659 144.215.500 99,9% 100,0%
3. Kegiatan Penyediaan Jasa
Tenaga Kerja dan
Perlengkapannya
1.118.266.675 1.118.184.400 100,0% 100,0%
4. Kegiatan Penyediaan
Langganan Kantor 69.050.525 65.668.026 95,1% 100,0%
5. Kegiatan Penyediaan Makan
Minum, Akomodasi dan Rapat 75.491.000 75.491.000 100,0% 100,0%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
61
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
Fisik (%) Rp %
Luar Kantor
6. Kegiatan Penyediaan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas 49.303.750 45.903.600 93,1% 100,0%
14
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
1.527.734.074 1.500.849.348 98,2% 100,0%
1. Kegiatan Pemeliharaan
Fasilitas dan Gedung Kantor 78.638.849 77.752.000 98,9% 100,0%
2. Kegiatan Penyediaan Bahan
dan Alat Pakai Habis 99.034.670 98.990.636 100,0% 100,0%
3. Kegiatan Penyediaan Jasa
Tenaga Kerja dan
Perlengkapannya
983.606.500 978.957.917 99,5% 100,0%
4. Kegiatan Penyediaan
Langganan Kantor 124.017.055 109.358.795 88,2% 100,0%
5. Kegiatan Penyediaan Makan
Minum, Akomodasi dan Rapat
Luar Kantor
90.930.000 90.369.000 99,4% 100,0%
6. Kegiatan Penyediaan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas 142.322.000 136.236.000 95,7% 100,0%
7. Kegiatan Penyediaan Sewa,
Publikasi dan Dokumentasi
Kantor
9.185.000 9.185.000 100,0% 100,0%
15 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Perlindungan Perkebunan
1.694.918.901 1.669.498.844 98,5% 100,0%
1. Kegiatan Pemeliharaan
Fasilitas dan Gedung Kantor 258.938.247 256.150.800 98,9% 100,0%
2. Kegiatan Penyediaan Bahan
dan Alat Pakai Habis 73.540.942 73.540.795 100,0% 100,0%
3. Kegiatan Penyediaan Jasa
Tenaga Kerja dan
Perlengkapannya
953.073.512 950.886.965 99,8% 100,0%
4. Kegiatan Penyediaan
Langganan Kantor 113.778.400 111.631.834 98,1% 100,0%
5. Kegiatan Penyediaan Makan
Minum, Akomodasi dan Rapat
Luar Kantor
57.683.000 49.027.000 85,0% 100,0%
6. Kegiatan Penyediaan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas 195.654.800 186.261.450 95,2% 100,0%
7. Kegiatan Penyediaan Tenaga
Ahli, Kerohanian, Sarana dan
Prasarana Olahraga
42.250.000 42.000.000 99,4% 100,0%
3.2.2. Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN
Pada Tahun Anggaran 2020 dana APBN yang diterima Dinas Perkebunan
disalurkan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Satker 05), dengan klasifikasi
berupa Dana Tugas Pembantuan (TP) dan Dana Dekonsentrasi (DK).
Dana Tugas Pembantuan APBN yang diterima Dinas Perkebunan adalah
sebesar Rp 27.155.301.000,-, dengan realisasi sebesar Rp 26.271.917.800,- atau
sekitar 96,75 % dengan realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan Dana
Dekonsentrasi (DK) yang diterima Dinas Perkebunan adalah sebesar Rp
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
62
1.433.532.000,-, dengan realisasi sebesar Rp 1.397.280.800,- atau sekitar 97,47%,
dengan realisasi fisik sebesar 100%. Secara keseluruhan dana APBN yang diterima
Tahun 2019 adalah sebesar Rp 28.588.833.000,- dengan realisasi sebesar Rp
27.669.198.600,- atau sebesar 96,78% dengan realisasi fisiknya sebesar 100%.
Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran APBN melalui Dana Tugas Pembantuan
(TP) dan Dana Dekonsentrasi (DK) sub sektor perkebunan Jawa Barat Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2020
Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi
(Rp) (%) (Fisik)
APBN SATKER 05 DITJEN PERKEBUNAN
28.588.833.000 27.669.198.600 96,78 100
Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
27.155.301.000 26.271.917.800 96,75 100
1. Kegiatan Pengembangan
Tanaman Tahunan dan
Penyegar (TP)
5.091.583.000 4.832.366.850 94,91 100
2. Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan
(TP)
1.470.015.000 1.463.034.650 99,53 100
3. Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen
Perkebunan (TP)
1.238.618.000 1.230.270.000 99,33 100
4. Kegiatan Pengembangan
Tanaman Semusim dan
Rempah (TP)
2.139.045.000 1.993.596.250 93,20 100
5. Kegiatan Dukungan
Pengolahan dan
Pemasaran Usaha
Perkebunan (TP)
7.075.807.000 6.984.072.000 98,70 100
6. Kegiatan Dukungan
Perbenihan Tanaman
Perkebunan (TP)
10.140.233.000 9.768.578.050 96,33 100
Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
1.433.532.000 1.397.280.800 97,47 100
7. Kegiatan Dukungan
Perlindungan Perkebunan
(DK)
205.300.000 205.150.000 99,93 100
8. Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen
Perkebunan (DK)
1.228.232.000 1.192.130.800 97,06 100
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
63
BAB IV
P E N U T UP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2018-2023 memiliki Visi: “TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA
LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN KOLABORASI”. Dan dari visi tersebut
dijabarkan 5 misi yang salah satunya memiliki korelasi dengan tugas pokok, fungsi
dan kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yaitu misi keempat, yang
berbunyi “Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang
sejahtera dan adil melalui pemanfaatan tekonologi digital dan kolaborasi
dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan”.
Dari misi tersebut dijabarkan kembali menjadi 1 tujuan, 2 sasaran strategis, 7
indikator Program Pokok, 8 Program Penunjang dan 84 Kegiatan APBD dengan
anggaran sebesar Rp.62.548.059.064,- dan 2 program dengan 8 kegiatan APBN
sebesar Rp. 28.552.833.000,-. Adapun realisasi anggaran tersebut untuk dana APBD
adalah sebesar Rp.56.966.017.149,- (91,10%) dan capaian fisiknya sebesar 114%.
Sedangkan realisasi dana APBN adalah sebesar Rp 27.661.698.600,- atau sebesar
96.76% dengan realisasi fisiknya sebesar 100%.
Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Stratejik, diperoleh
gambaran sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja 2020
yang diperjanjikan, diperoleh nilai rata-rata sebesar 113.72%.
2. Hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja Renstra berdasarkan hasil
capaian sampai dengan tahun 2020 atau tahun kedua Renstra, diperoleh nilai
rata-rata sebesar 162,8%, artinya bahwa target akhir Renstra pada tahun 2020
telah tercapai bahkan melampaui target.
Kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan sub sektor
perkebunan selama tahun 2020 umumnya bersifat teknis dan non teknis, antara lain
berupa:
- Terbatasnya prasarana perkebunan;
- Masih adanya serangan OPT perkebunan;
- Masih rendahnya kualitas produk perkebunan;
- Sebagian besar produk yang dijual masih dalam wujud primer (bahan mentah);
- Terbatasnya akses pemasaran produk perkebunan.
Berbagai kendala/permasalahan tersebut solusinya terus diupayakan melalui
peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja terkait, serta peningkatan
kualitas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan ketersediaan dan sumber
daya yang dimiliki.