KEM DI LAPOR TA KANTOR PELAYANAN Gedung Keuangan Negara Yog Telepon 02 www.dj “Visi : profes MENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK IND IREKTORAT JENDERAL PERBENDAHA RAN KINER AHUN 2018 N PERBENDAHARAAN NEGARA gyakarta Blok D, Jalan Kusumanegara No. 274-542011, 554633 Faksimile 0274-5546 jpbn. kemenkeu.go.id/kppn/yogyakarta : Menjadi pengelola perbendaharaan nega sional, modern, transparan dan akuntabe DONESIA ARAAN RJA A YOGYAKARTA 11 Yogyakarta 55166 634 ara di daerah yang el”
114
Embed
LAPORAN KINERJA - djpbn.kemenkeu.go.id fileIndeks efektivitas edukasi dan komunikasi, tercapai realisasi 86.24 dari target 85. ... Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
LAPORAN KINERJATAHUN 2018
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA YOGYAKARTAGedung Keuangan Negara Yogyakarta Blok D, Jalan Kusumanegara No. 11 Yogyakarta 55166
Telepon 0274-542011, 554633 Faksimile 0274-554634www.djpbn. kemenkeu.go.id/kppn/yogyakarta
“Visi : Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yangprofesional, modern, transparan dan akuntabel”
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
LAPORAN KINERJATAHUN 2018
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA YOGYAKARTAGedung Keuangan Negara Yogyakarta Blok D, Jalan Kusumanegara No. 11 Yogyakarta 55166
Telepon 0274-542011, 554633 Faksimile 0274-554634www.djpbn. kemenkeu.go.id/kppn/yogyakarta
“Visi : Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yangprofesional, modern, transparan dan akuntabel”
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
LAPORAN KINERJATAHUN 2018
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA YOGYAKARTAGedung Keuangan Negara Yogyakarta Blok D, Jalan Kusumanegara No. 11 Yogyakarta 55166
Telepon 0274-542011, 554633 Faksimile 0274-554634www.djpbn. kemenkeu.go.id/kppn/yogyakarta
“Visi : Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yangprofesional, modern, transparan dan akuntabel”
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pada tahun 2018, KPPN Yogyakarta telah melaksanakan berbagai kegiatan baikinternal ataupun yang melibatkan pihan eksternal. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan telahmendorong pencapaian kinerja serta prestasi yang membanggakan. Pencapaian kinerja danprestasi yang di raih selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
A. Pencapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU), dimana seluruh IKU telah mencapaitarget sebagai berikut:
8. Persentase akurasi penyaluran dana SP2D, tercapai realisasi 99.96% dari target98,5 %.
9. Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi, tercapai realisasi 86.24 dari target85.
10. Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI, tercapai realisasi 90%daritarget 90%.
11. Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dantepat waktu, tercapai realisasi 99.41% dari target 97%
12. Nilai kinerja penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa, tercapai realisasi 90.65 daritarget 70.
13. Nilai rata –rata hard competency pegawai, tercapai realisasi 90.42 dari target 7714. Persentase kualitas pelaksanaan Coaching and Counseling, tercapai realisasi
83.04% dari target 60%.15. Indeks kualitas pelaksanaan literasi perbendaharaan, tercapai realisasi 87.5 dari
target 70.16. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern, tercapai
realisasi 110 dari target 96.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 iii
17. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization,tercapai realisasi 95.82 dari target 81.
B. Prestasi-prestasi yang diraih selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:1. Memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 pada tahun 2018, pada audit surveillance
yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2018 oleh PT. TUV RheinlandIndonesia.
2. Peringkat Pertama dalam penilaian laporan keuangan tingkat KantorWilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi D.I Yogyakarta tahun2018.
3. Peringkat pertama dalam penilaian pelaksanaan pengelolaan kinerja dilingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk kategori KantorPelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A1 Provinsi Tahun 2018.
Keberhasilan pencapaian kinerja serta berbagai prestasi yang diraih hendaknya tidakmembuat KPPN Yogyakarta berpuas diri, namun selalu berupaya untuk mempertahankandan meningkatkan pencapaian pada masa yang akan datang. Untuk target-target kinerjayang belum tercapai agar menjadi evaluasi untuk meningkatkan capaian kinerja sesuaidengan yang telah ditargetkan.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. i
Ikhtisar Eksekutif .............................................................................................................. ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi.................................... 2
C. Peran Strategis (Strategic Issued) ........................................... 6
D. Sistematika Laporan................................................................. 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................ 9
A. Rencana Strategis.................................................................... 9
B. Penetapan Kinerja.................................................................... 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................ 21
A. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................... 21
B. Realisasi Anggaran .................................................................. 77
C. Kinerja Lainnya......................................................................... 80
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 95
LAMPIRAN i. Kontrak Kinerja Kemenkeu Three Tahun 2018
ii. Rencana Kerja Tahun 2018
iii. Formulir Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Yogyakarta merupakan
instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan KPPN Yogyakarta
sangat strategis peranannya dalam menyalurkan dana APBN, memberikan sebuah stigma
bahwa KPPN Yogyakarta adalah penjaga gawang dalam bidang penyaluran APBN.
Sebagai sebuah organisasi, KPPN Yogyakarta mempunyai berbagai elemen yang
mendukung dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Saat ini KPPN
Yogyakarta memiliki sumber daya manusia serta berbagai sarana dan prasarana yang
relatif memadai untuk menggerakkan roda organisasinya. Dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya KPPN Yogyakarta berpedoman pada berbagai peraturan dan Standar Operating
Procedures (SOP) yang telah ditentukan.
Laporan Kinerja
(LAKIN) KPPN
Yogyakarta Tahun
2018 disusun sebagai
salah satu bentuk
pertanggungjawaban
KPPN Yogyakarta
dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi
selama tahun 2018 dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi KPPN
Yogyakarta.LAKIN KPPN Yogyakarta Tahun 2018 disusun untuk memenuhi prinsip
akuntabilitas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 2
B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
KPPN Yogyakarta berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.01/2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan diklasifikasikan sebagai KPPN Tipe
A1 yang terdiri dari:
1. Subbagian Umum;
2. Seksi Pencairan Dana;
3. Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal;
4. Seksi Bank;
5. Seksi Verifikasi dan Akuntansi;
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
KPPN Tipe A1 mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan
bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta
penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, KPPN Yogyakarta menyelenggarakan fungsi:
1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
2. Penerbitan surat perintah pencairan dana (SP2D) dari kas negara atas nama Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN);
3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;
4. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari Kas Negara;
5. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
6. Pelaksanaan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi serta pertanggungjawaban
bendahara;
7. Pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP);
8. Pelaksanaan tugas kepatuhan internal;
9. Pelaksanaan manajemen mutu layanan;
10. Pelaksanaan hubungan pengguna layanan (customer relationship managemenet);
11. Pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan Pembina Pengelola Perbendaharaan
15. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama ekonomi dan keuangan daerah;
16. Pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penerimaan negara;
17. Pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;
18. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kredit program;
19. Pelaksanaan kehumasan dan layanan keterbukaan informasi publik (KIP);
20. Pelaksanaan administrasi KPPN.
Struktur Organisasi KPPN Yogyakarta
Jumlah pegawai pada KPPN Yogyakarta per 31 Desember 2018 adalah sebanyak 53
orang, dengan statistik sebagai berikut:
Statistik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki 24 orang- Perempuan 29 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Kepangkatan
- Pengatur Tingkat I II/d 3 orang- Penata Muda III/a 5 orang- Penata Muda Tingkat I III/b 17 orang- Penata III/c 12 orang
KEPALA KANTOR
KEPALASUBBAGIAN
UMUM
KEPALA SEKSIPENCAIRAN
DANA
KEPALA SEKSIMANAJEMEN
SATKER DAN KIKEPALA SEKSI
BANK
KEPALA SEKSIVERIFIKASI &AKUNTANSI
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 3
15. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama ekonomi dan keuangan daerah;
16. Pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penerimaan negara;
17. Pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;
18. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kredit program;
19. Pelaksanaan kehumasan dan layanan keterbukaan informasi publik (KIP);
20. Pelaksanaan administrasi KPPN.
Struktur Organisasi KPPN Yogyakarta
Jumlah pegawai pada KPPN Yogyakarta per 31 Desember 2018 adalah sebanyak 53
orang, dengan statistik sebagai berikut:
Statistik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki 24 orang- Perempuan 29 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Kepangkatan
- Pengatur Tingkat I II/d 3 orang- Penata Muda III/a 5 orang- Penata Muda Tingkat I III/b 17 orang- Penata III/c 12 orang
KEPALA KANTOR
KEPALASUBBAGIAN
UMUM
KEPALA SEKSIPENCAIRAN
DANA
KEPALA SEKSIMANAJEMEN
SATKER DAN KIKEPALA SEKSI
BANK
KEPALA SEKSIVERIFIKASI &AKUNTANSI
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 3
15. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama ekonomi dan keuangan daerah;
16. Pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penerimaan negara;
17. Pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;
18. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kredit program;
19. Pelaksanaan kehumasan dan layanan keterbukaan informasi publik (KIP);
20. Pelaksanaan administrasi KPPN.
Struktur Organisasi KPPN Yogyakarta
Jumlah pegawai pada KPPN Yogyakarta per 31 Desember 2018 adalah sebanyak 53
orang, dengan statistik sebagai berikut:
Statistik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki 24 orang- Perempuan 29 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Kepangkatan
- Pengatur Tingkat I II/d 3 orang- Penata Muda III/a 5 orang- Penata Muda Tingkat I III/b 17 orang- Penata III/c 12 orang
KEPALA KANTOR
KEPALASUBBAGIAN
UMUM
KEPALA SEKSIPENCAIRAN
DANA
KEPALA SEKSIMANAJEMEN
SATKER DAN KIKEPALA SEKSI
BANK
KEPALA SEKSIVERIFIKASI &AKUNTANSI
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 4
- Penata Tingkat I III/d 11 orang- Pembina IV/a 4 orang- Pembina Tingkat I IV/b 1 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
- PNS 53 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Usia
- Usia 20 s.d. 29 (tahun) :1 1 orang- Usia 30 s.d. 39 (tahun) :5 :6 11 orang- Usia 40 s.d. 49 (tahun) :5 :11 16 orang- Usia 50 s.d. 59 (tahun) :14 :11 25 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Eselon
- Eselon III.A :1 ^ 1 orang- Eselon IV.A :5 ^ 5 orang
- Pelaksana :18 ^ :29 ^ 47 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Sekolah Menengah Atas :8 :7 15 orang- Diploma III (Keu.) :2 :4 6 orang- Strata I / Sarjana :9 :16 25 orang- Strata II / Magister :5 :2 7 orang
Kompetensi dan kapasitas para pegawai telah memenuhi standar profesionalitas
dan melalui proses rekruitmen pegawai yang sangat ketat. Beberapa kegiatan internal
yang telah dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas para pegawai antara lain:
1. Gugus Kendali Mutu, yang dilaksanakan setiap minggu sekali untuk menyamakan
persepsi dan pemahaman seluruh pegawai terhadap ketentuan atau aturan baru yang
terkait dengan pelaksanaan tugas;
2. Semangat Pagi, dilaksanakan setiap pagi sebelum jam layanan dibuka dan bertujuan
untuk memelihara keharmonisan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan;
3. Sharing knowledge, berupa transfer knowlegde dari pegawai yang telah
melaksanakan diklat atau bimbingan teknis kepada para pegawai;
4. Pelatihan Service Excellent, pelatihan ini diikuti oleh seluruh pegawai khususnya
petugas front office dan customer service serta petugas keamanan (satpam) yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM terutama dalam memberikan pelayanan
kepada mitra kerja;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 4
- Penata Tingkat I III/d 11 orang- Pembina IV/a 4 orang- Pembina Tingkat I IV/b 1 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
- PNS 53 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Usia
- Usia 20 s.d. 29 (tahun) :1 1 orang- Usia 30 s.d. 39 (tahun) :5 :6 11 orang- Usia 40 s.d. 49 (tahun) :5 :11 16 orang- Usia 50 s.d. 59 (tahun) :14 :11 25 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Eselon
- Eselon III.A :1 ^ 1 orang- Eselon IV.A :5 ^ 5 orang
- Pelaksana :18 ^ :29 ^ 47 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Sekolah Menengah Atas :8 :7 15 orang- Diploma III (Keu.) :2 :4 6 orang- Strata I / Sarjana :9 :16 25 orang- Strata II / Magister :5 :2 7 orang
Kompetensi dan kapasitas para pegawai telah memenuhi standar profesionalitas
dan melalui proses rekruitmen pegawai yang sangat ketat. Beberapa kegiatan internal
yang telah dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas para pegawai antara lain:
1. Gugus Kendali Mutu, yang dilaksanakan setiap minggu sekali untuk menyamakan
persepsi dan pemahaman seluruh pegawai terhadap ketentuan atau aturan baru yang
terkait dengan pelaksanaan tugas;
2. Semangat Pagi, dilaksanakan setiap pagi sebelum jam layanan dibuka dan bertujuan
untuk memelihara keharmonisan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan;
3. Sharing knowledge, berupa transfer knowlegde dari pegawai yang telah
melaksanakan diklat atau bimbingan teknis kepada para pegawai;
4. Pelatihan Service Excellent, pelatihan ini diikuti oleh seluruh pegawai khususnya
petugas front office dan customer service serta petugas keamanan (satpam) yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM terutama dalam memberikan pelayanan
kepada mitra kerja;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 4
- Penata Tingkat I III/d 11 orang- Pembina IV/a 4 orang- Pembina Tingkat I IV/b 1 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
- PNS 53 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Usia
- Usia 20 s.d. 29 (tahun) :1 1 orang- Usia 30 s.d. 39 (tahun) :5 :6 11 orang- Usia 40 s.d. 49 (tahun) :5 :11 16 orang- Usia 50 s.d. 59 (tahun) :14 :11 25 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Eselon
- Eselon III.A :1 ^ 1 orang- Eselon IV.A :5 ^ 5 orang
- Pelaksana :18 ^ :29 ^ 47 orang
Statistik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Sekolah Menengah Atas :8 :7 15 orang- Diploma III (Keu.) :2 :4 6 orang- Strata I / Sarjana :9 :16 25 orang- Strata II / Magister :5 :2 7 orang
Kompetensi dan kapasitas para pegawai telah memenuhi standar profesionalitas
dan melalui proses rekruitmen pegawai yang sangat ketat. Beberapa kegiatan internal
yang telah dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas para pegawai antara lain:
1. Gugus Kendali Mutu, yang dilaksanakan setiap minggu sekali untuk menyamakan
persepsi dan pemahaman seluruh pegawai terhadap ketentuan atau aturan baru yang
terkait dengan pelaksanaan tugas;
2. Semangat Pagi, dilaksanakan setiap pagi sebelum jam layanan dibuka dan bertujuan
untuk memelihara keharmonisan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan;
3. Sharing knowledge, berupa transfer knowlegde dari pegawai yang telah
melaksanakan diklat atau bimbingan teknis kepada para pegawai;
4. Pelatihan Service Excellent, pelatihan ini diikuti oleh seluruh pegawai khususnya
petugas front office dan customer service serta petugas keamanan (satpam) yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM terutama dalam memberikan pelayanan
kepada mitra kerja;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 5
5. Pemilihan Pegawai Teladan, kegiatan ini dilakukan setiap triwulan sebagai sarana
untuk memotivasi para pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja;
6. Kegiatan Olahraga, untuk menjaga kesehatan, kebugaran tubuh dan keakraban
pegawai diselenggarakan berbagai kegiatan olahraga setiap jum’at pagi, seperti
senam pagi, jalan santai dan voli;
7. Pembinaan Mental, kegiatan keagamaan dan sosial menjadi bagian kegiatan rutin
untuk membina mental dan spiritual pegawai.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 6
C. Peran Strategis
KPPN Yogyakarta sebagai instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi D.I.
Yogyakarta. KPPN Yogyakarta mempunyai peran penting pelaksanaan dalam pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dimana KPPN memperoleh Kuasa Bendahara
Umum Negara untuk menjalankan fungsi BUN di Daerah.
Peran strategis KPPN yang berkaitan dengan pelayanan publik antara lain:
1. Sebagai pengelola kas negara, KPPN memiliki peran untuk mewujudkan pengelolaan
kas yang efisien dan optimal.
2. KPPN juga melaksanakan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja pelaksanaan
anggaran untuk menjamin pelaksanaan anggaran dilaksanakan secara tertib, efisien,
efektif dan akuntabel serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Untuk menjaga stabilitas fiskal dan kredibilitas pemerintah dengan KPPN juga memiliki
peran yang signifikan dengan mewujudkan pelaporan keuangan dan kekayaan, utang
dan aset pemerintah yang akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu yang
tertuang dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
4. Menciptakan tata kelola organisasi yang bertujuan untuk peningkatan kualitas
pelayanan prima terhadap stakeholder dengan melakukan inovasi terhadap
manajemen pelayanan.
Pada tahun 2018 terdapat beberapa isu strategis yang dihadapi KPPN Yogyakarta yang
berkaitan dengan pengelolaan APBN antara lain sebagai berikut:
1. Penyaluran DAK Fisik dan Dana DesaMulai tahun 2017 telah dilakukan perubahan mekanisme penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa melalui Ditjen Perbendaharaan yaitu pada 171 Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) di seluruh Indonesia, salah satunya melalui KPPN
Yogyakarta. Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui KPPN merupakan amanat
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Dan terakhir diubah dengan PMK Nomor 225/PMK.07/2017 tanggal 29 Desember
2017 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 50/PMK.07/2017 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Pada tahun 2018 KPPN Yogyakarta
melakukan penyaluran DAK Fisik terhadap wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta, Kota
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 7
Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. Sedangkan penyaluran Dana Desa
dilakukan terhadap wilayah di Kabupaten Sleman dan Bantul.
2. Piloting Pembiayaan Ultra MikroBerdasarkan peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-25/PB/2018 tentang
Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Ultra Mikro oleh Instansi
Vertikal Ditjen Perbendaharaan, dijelaskan bahwa pelaksanaan monitoring dan
evaluasi menjadi tugas KPPN yang dilaksanakan oleh Seksi Bank yang mulai
dilaksanakan pada tahun 2019. Sedangkan pada tahun 2018 ini KPPN telah
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap penerima KUR dan UMI namun
masih dalam tahap bantuan tugas terhadap Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
3. Piloting uji coba pembayaran dengan kartu kredit dalam rangka penggunaanUang PersediaanSesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor KEP-
494/PB/2018 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pembayaran Dengan Kartu Kredit Dalam
Rangka Penggunaan Uang Persediaan sebagaimana diubah terakhir dengan KEP-
542/PB/2018, dinyatakan bahwa pelaksanaan pembayaran dengan menggunakan
kartu kredit dilaksanakan dalam 6 (enam) tahapan yang dilaksanakan sampai dengan
bulan Desember 2018. Sebagai satker peserta uji coba, pada tahun 2018 ini KPPN
diminta untuk menginformasikan peraturan tersebut kepada Satker mitra kerja.
4. Piloting SAKTI pada satuan kerja di lingkup Kementerian KeuanganPiloting SAKTI telah dimulai pada tahun 2017 yaitu penerapan Aplikasi SAKTI pada
satuan kerja di lingkup Kementerian Keuangan yaitu Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang Yogyakarta, Balai Diklat Keuangan Yogyakarta dan GKN
Yogyakarta untuk pengajuan Gaji Induk bulan Januari 2018 pada bulan Desember
2017. Pada tahun 2018 ini pelaksanaan piloting SAKTI dilanjutkan dengan
pelaksanaan migrasi saldo awal, training modul penganggaran, end user training serta
monitoring kesiapan TIK untuk satker piloting tahap III C.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 8
D. Sistematika LaporanSistematika penyajian Laporan Kinerja (LAKIN) KPPN Yogyakarta Tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek
strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issues) yang sedang
dihadapi organisasi.
A. Latar belakang
B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
C. Peran Strategis
D. Sistematika Laproan
2. Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
A. Rencana Strategis
B. Penetapan / Perjanjian Kinerja
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
C. Kinerja Lain-Lain
4. Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah
di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
5. Lampiran
1. Perjanjian Kinerja Ditjen Perbendaharaan Tahun 2018 dan
2. Rencana Kinerja Tahunan 2018.
3. Formulir Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 9
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
A. Rencana StrategisRencana strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
yang mungkin timbul. Dalam rencana stratejik termuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
dan program yang diuraikan secara konseptual.
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan yang menyangkut arah dan tujuan instansi
agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi
menggambarkan tentang keadaan masa depan yang diinginkan.
Dengan mengacu pada visi Kementerian Keuangan, maka KPPN Yogyakarta telah
menetapkan visi untuk mencapai tujuan organisasi yaitu “Menjadi pengelolaperbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan dan akuntabel”.
Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi. Untuk mencapai visi tersebut, KPPN
Yogyakarta mempunyai visi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal (to achieve efficient and optimum
cash and fund invesment management)
Sebagai pengelola kas dan Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah, KPPN Yogyakarta
memperkuat kinerja pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan kas
yang optimal melalui pengelolaan kas yang efisien dan optimal.
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif dan akuntabel (to
support timely, effective, and accountable budget execution)
Misi ini akan diwujudkan dengan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja pelaksanaan
anggaran secara tepat waktu dan jumlah untuk mewujudkan pola penyerapan anggaran
yang proporsional dan sesuai perencanaan sepanjang tahun anggaran melalui pelaksanaan
anggaran secara tertib, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan Keuangan Negara yang akuntabel, transparandan tepat waktu (to achieve accountable, transparent and timely state finance accounting
and reporting)
Akuntansi dan pelaporan keuangan diwujudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan keuangan negara sejak proses penganggaran, pelaksanaan hingga
pertanggungjawaban, untuk mewujudkan akuntabilitas, transparansi dalam pengelolaan
keuangan serta mendukung pengambilan kebijakan strategis organisasi. Pengelolaan
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 10
keuangan dan kekayaan, utang dan aset pemerintah yang baik tercermin di dalam laporan
keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, tepat waktu, dan akurat menggunakan
standar akuntansi berbasis akrual, sehingga memiliki peran yang sangat signifikan dalam
menjaga stabilitas fiskal dan kredibilitas pemerintah di mata masyarakat serta internasional.
Tujuan KPPN Yogyakarta difokuskan untuk mewujudkan fungsi perbendaharaan yang
memiliki kinerja tinggi dan sesuai dengan best practices, transparan dan akuntabel dalam
rangka meningkatkan kualitas kebijakan fiskal pemerintah.
Tujuan dari KPPN Yogyakarta adalah:
1. Terciptanya fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif;
2. Terwujudnya pengelolaan kas yang efektif, efisien, akurat, tepat sasaran dan akuntabel;
3. Terwujudnya akuntansi keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, tepat waktu dan
akurat;
4. Terwujudnya pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara optimal,
efektif dan efisien;
5. Terwujudnya peningkatan kualitas layanan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Sasaran merupakan suatu keadaan atau kondisi yang diharapkan dalam jangka pendek
serta lebih bersifat spesifik dan terukur yang merupakan hasil yang diinginkan dari penetapan
tujuan. Dari tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang diharapkan ingin dicapai oleh
KPPN Yogyakarta adalah :
1. Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan akuntabel;
2. Kepuasan pengguna layanan yang tinggi.
3. Kepatuhan atas pengelolaan perbendaharaan negara yang tinggi
4. Pemenuhan layanan unggulan yang prima
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat
6. Manajemen Satker yang berkesinambungan
7. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu
8. SDM yang kompetitif
9. Organisasi sehat yang kondusif
10. Pengelolaan sarana dan TIK yang optimal
11. Pengelolaan anggaran yang optimal
Kebijakan pada prinsipnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh
yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pelaksanaan
program dan kegiatan agar visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat terwujud.
Sebagaimana arah kebijakan dan strategi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi D.I.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 11
Yogyakarta tahun 2015-2019 yang difokuskan pada perwujudan transformasi kelembagaan,
KPPN Yogyakarta perlu melakukan penguatan strategi terkait tugas dan fungsi
perbendaharaan sebagai berikut:
1. Fungsi Organisasi dan Sumber Daya ManusiaTerkait fungsi organisasi dan sumber daya manusia (SDM), kebijakan dan strategi KPPN
Yogyakarta diarahkan untuk mengembangkan organisasi yang modern,
transparan,analitikal dan responsif terhadap perubahan dengan SDM yang berkinerja
tinggi. Sebagai ujung tombak Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang ada di daerah,
peran dan fungsi KPPN Yogyakarta di masa yang akan datang sangat strategis sehingga
fungsi organisasi yang ada harus diperkuat dengan strategi sebagai berikut:
a. Penguatan fungsi kepatuhan internal untuk menjamin pelaksanaan tugas dan
pelayanan secara baik, benar dan profesional;
b. Penguatan fungsi analisa dan penelitian dalam menjalankan fungsi organisasi, yaitu
pembinaan, monitoring, dan evaluasi;
c. Peningkatan fungsi kehumasan dalam menjalankan peran sebagai komunikator dan
fasilitator kebijakan di bidang perbendaharaan;
d. Pemenuhan sarana dan prasana sesuai standardisasi kantor layanan yang ditetapkan
oleh Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.
Di bidang pengelolaan sumber daya manusia, KPPN Yogyakarta merumuskan strategi
sebagai berikut:
a. Peningkatan jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan yang sesuai
kebutuhan organisasi;
b. Pengembangan kompetensi dan kemampuan pegawai;
c. Peningkatan kinerja pegawai.
2. Fungsi Pembinaan Pelaksanaan AnggaranTerkait fungsi pelaksanaan anggaran, kebijakan dan strategi KPPN Yogyakarta diarahkan
untuk meningkatkan kualitas penganggaran dan pelaksanaan anggaran belanja
pemerintah pusat (APBN). Beberapa strategi yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas bimbingan teknis dan sosialisasi.
KPPN Yogyakarta melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi secara periodik
untuk seluruh satker sehingga dapat dilaksanakan monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan anggaran secara periodik pula. Hal tersebut bertujuan untuk
menyamakan pemahaman atas kerangka konseptual sistem perencanaan dan
penganggaran, meningkatkan pengetahuan satker terhadap kebijakan terkini, dan
hambatan-hambatan yang ditemukan dapat diselesaikan. Bimbingan teknis dan
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 12
sosialisasi telah menjadi tugas dari KPPN Yogyakarta yang sifatnya rutin, sehingga
diperlukan peningkatan kualitas bimbingan teknis dan sosialisasi agar dapat
memberikan kontribusi nyata pada pelaksanaan anggaran Satker. Untuk
mewujudkan hal tersebut, KPPN Yogyakarta akan mempersiapkan sumber daya
manusia yang handal dan alat dukung yang dibutuhkan.
b. Peningkatan kualitas bahan penyusunan kajian untuk Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Review Pelaksanaan Anggaran (RPA) yang disusun oleh Kanwil Ditjen
Perbendaharaan merupakan salah satu laporan terkait pelaksanaan anggaran.
KPPN Yogyakarta ikut berperan serta dalam penyusunan laporan tersebut dengan
memberikan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran masing-masing Satker
serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi Satker dalam pelaksanaan
anggaran. Hal-hal tersebut akan menjadi bahan masukan bagi Kanwil Ditjen
Perbendaharaan dalam penyusunan RPA yang berkualitas dan handal.
3. Fungsi Pengelolaan Kas NegaraTerkait fungsi pengelolaan kas negara, kebijakan dan strategi KPPN Yogyakarta diarahkan
untuk mencapai pengelolaan kas negara yang optimal dan manajemen kas yang modern
dengan tata kelola yang lebih efektif dan efisien. Strategi yang dirumuskan adalah :
Optimalisasi peran KPPN dalam peningkatan akurasi perencanaan kas satker.Perencanaan kas bertujuan untuk memastikan ketersediaan dana guna memenuhi
kewajiban negara dan mengambil tindakan yang efektif dan efisien dalam rangka
mengoptimalkan kelebihan kas atau menutup kekurangan kas. Data tersebut bersumber
dari perencanaan kas yang disampaikan oleh Satker sebelum mengajukan SPM ke KPPN.
Oleh sebab itu akurasi perencanaan satker sangatlah penting untuk mencapai pengelolaan
kas negara yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, KPPN Yogyakarta melakukan
monitoring, evaluasi dan sosialisasi secara periodik mengenai perencanaan kas. Satker
dengan tingkat akurasi rendah akan dievaluasi dan diadakan pendampingan untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan untuk memperbaiki perencanaan kas.
4. Fungsi Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan KeuanganTerkait fungsi pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan, kebijakan dan strategi
KPPN Yogyakarta diarahkan pada peningkatan kualitas pertanggungjawaban dan
pelaporan pelaksanaan anggaran negara sesuai dengan tata kelola keuangan yang baik
dan akurat. Mulai tahun 2015, sistem akuntansi berbasis akrual sudah mulai diterapkan,
sehingga perlu dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas bimbingan teknis aplikasi SAIBA;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 13
b. Peningkatan kualitas penyusunan laporan keuangan berbasis akrual dengan
memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada Satker dalam penyusunan laporan
keuangan.
B. Penetapan Kinerja
Arah kebijakan dan strategi Ditjen Perbendaharaan untuk tahun 2015-2019 difokuskan pada
perwujudan transformasi kelembagaan untuk mewujudkan visi menjadi pengelola
perbendaharaan negara yang unggul di tingkat dunia. Sebagai upaya perwujudan transformasi
kelembagaan serta untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, KPPN Yogyakarta
telah menyusun 11 (sebelas) Sasaran Strategis dan 16 (enam belas) Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang akan dicapai sampai dengan tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam
Rencana Strategis (Renstra) KPPN Yogyakarta Periode 2015-2019 sebagai berikut:
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
1a Persentase kinerja pelaksanaan
anggaran K/L
92.99 97.86 % 98.23%
Hasil perhitungan capaian tahun
2018 mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya, namun tidak bisa
diperbandingkan karena ada
perubahan formula perhitungan
capaian Kinerja Pelaksanaan
Anggaran, dimana pada tahun 2017
dan 2016 perhitungan KPA diukur
dengan menggunakan 2 (dua) aspek
yaitu Aspek Efektivitas Pelaksanaan Anggaran dan Aspek Efisiensi Pelaksanaan
Kegiatan, sedangkan pada tahun 2018 diukur menggunakan 4 (empat) aspek yaitu
Aspek Kesesuaian dengan perencanaan, Aspek Efektivitas Pelaksanaan Anggaran,
Aspek Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan, dan Aspek Kepatuhan terhadap regulasi.
Isu utama yang dihadapi antara lain sebagai berikut:
Adanya kebijakan dari kantor pusat sesuai ND nomor 8635/PB/2018 hal langkah-
langkah strategis dalam menghadapi akhir tahun 2018 berupa larangan pemberian
persetujuan besaran UP/TUP kecuali uang makan dan uang lembur;
Masih adanya satuan kerja yang masih rendah kesadaran dalam penyampaian
pendaftaran data kontrak ke KPPN (lebih dari 5 hari kerja sejak ditandatangani
kontrak);
Masih adanya satuan kerja terlambat menyampaikan GUP/TUP (lebih dari 30 hari
setelah diterbitkan SP2D);
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 26
Masih adanya satuan kerja menyampaikan SPM yang jumlah nettonya berbeda
dengan pengajuan RPD;
Terbitnya DIPA baru pada pertengahan atau akhir TA yang berpengaruh terhadap
penyerapan, ketertiban penyampaian LPJ dan rekonsiliasi
Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa tindakan yang telah dilaksanakan pada KPPN
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
Memberikan pemahaman terkait pelaksanaan penilaian melalui IKPA kepada
satuan kerja dengan melalui tatap muka/sosialisasi, penyampaian surat;
Melaksanakan pendampingan dan pembinaan kepada satuan kerja melalui
kegiatan Mobile Service Area (MSA);
Menyampaikan peringatan/pemberitahuan kepada satker yang belum melakukan
mengajukan SPM revolving UP sebelum batas akhir;
Melakukan monitoring karwas kontrak;
Menyusun profil satuan kerja sebagai bahan penentuan langkah-langkah
pembinaan/pendampingan kepada satuan kerja yang mempunyai kinerja kurang
baik;
Menyampaikan ketentuan terkait pelaksanaan anggaran kepada satker melalui
surat dan melakukan update informasi pada website, serta WAG KPPN
Yogyakarta.
Melakukan monitoring secara berkala terkait penyelesaian data retur,
keterlambatan penyampaian GUP/TUP, data kontrak, teguran penyampaian LPj,
rekonsiliasi dan ketidaksesuaian RPD;
Melakukan Sosialisasi LLAT;
Pemberian penghargaan kepada satuan kerja yang memperoleh nilai IKPA terbaik;
Pelaksanaan dialog kinerja organisasi secara bulanan
Rencana tindakan yang akan dilakukan untuk Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan update profil satker
2. Berdasarkan analisa dari profil satker yang disusun, akan dilaksanakan kegiatan
Forum Group Discussion (FGD) melalui kegiatan Mobile Service Area (MSA)
3. Mengoptimalkan peran TMR dalam kegiatan Bimtek dan Sosialisasi serta
pendampingan terhadap satker
4. Menyampaikan surat penegasan kepada Satker mengenai batas waktu
pendaftaran kontrak, penyampaian RPD, dan batas akhir pengajuan SPM ke
KPPN
5. Menyampaikan surat penegasan kepada satker mengenai informasi Supplier yang
sesuai dengan SPM dan kontrak yang diajukan ke KPPN
6. Melaksanakan Sosialisasi PP No 50 tahun 2018 dan PMK 178/PMK.05/2018
7. Melaksanakan Sosialisasi Langkah-langkah Menghadapi Akhir TA 2019
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 27
8. Pembuatan video tutorial aplikasi
9. Melaksanakan Bimtek Aplikasi SAS 2019 dan SAKTI
2. Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitasBerdasarkan PMK No 171/PMK.05/2007 sebagaimana terakhir diubah dengan PMK-
262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat, KPPN selaku UAKBUN-Daerah melakukan penyusunan Laporan Keuangan
Kuasa BUN KPPN berupa Laporan Arus Kas, Neraca KUN, Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca SAU di wilayah kerjanya. Laporan Keuangan Kuasa BUN KPPN
tersebut secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan) disampaikan
kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan (Dit. APK) Ditjen Perbendaharaan. Berdasarkan Surat Direktur Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Nomor S-1359/PB.6/2016 hal Kriteria Penilaian LK UAKBUN
D KPPN oleh Kanwil Ditjen PBN, Kanwil Ditjen Perbendaharaan memberikan penilaian
terhadap Kualitas LK Kuasa BUN dimaksud. Kategori kualitas nilai LK Kuasa BUN
tingkat KPPN adalah sebagai berikut :
Level 4 = 95-100 (Sangat Baik)
Level 3 = 80-94 (Baik)
Level 2 = 65-79 (Cukup)
Level 1 = 0-64 (Kurang)
Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan
yang bersifat historical report. Artinya, untuk realisasi IKU tahun 2018, merupakan hasil
penilaian kualitas LK Kuasa BUN KPPN tahun 2017.
Data capaian tahun 2018 adalah sebagai berikut:
T/R Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d Q3 Q4 Y-18
Target - - - - - 93 93
Realisasi - - - - - 99,70 99,70
IndeksCapaian - - - - - 107,20 107,20
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
1b Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang
berkualitas
99.70 99.00 95.83
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 28
Penjelasan Capaian:
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang
berkualitas diperoleh dari penilaian
yang dilakukan oleh Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Prov. D.I.Yogyakarta
melalui surat nomor S-
1731/WPB.15/BD.0301/2018 hal Hasil
Analisis Laporan Keuangan Kuasa
BUN-Daerah Tahun 2017 Audited
dengan nilai untuk KPPN Yogyakarta adalah 99.70 dengan rincian sebagai berikut
Isu utama yang dikhawatirkan terjadi adalah rendahnya akurasi data Laporan Keuangan
K/L yang menyebabkan turunnya nilai Laporan Keuangan BUN. Beberapa hal yang
menjadi penyebab antara lain masih adanya DIPA yang baru terbit pada pertengahan
atau akhir TA yang berpengaruh terhadap penyerapan, ketertiban penyampaian LPJ
dan rekonsiliasi, disamping itu masih kurangnya pemahaman satker serta pegawai
KPPN dalam penyusunan Laporan Keuangan, khususnya untuk satker-satker baru.
Untuk mencegah hal tersebut, KPPN telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1. Melakukan rekonsiliasi internal setiap hari antara Seksi Vera , Seksi Bank dan Seksi
Pencairan Dana untuk mencocokan data transaksi keuangan;
2. Membuat surat teguran bagi satuan kerja yang terlambat melakukan penyampaian
LPj dan rekonsiliasi;
3. Pemberitahuan kepada satuan kerja untuk melakukan revisi DIPA apabila terdapat
pagu minus, TDK, dan data suspen;
4. Menganalisa data transaksi keuangan setiap bulan melalui Aplikasi E-Rekon & LK;
5. Koordinasi secara formal dan informal (surat/WAG/telepon) dengan satuan kerja
apabila terdapat permasalahan, terbitnya peraturan baru, terbitnya DIPA baru dan
pelaksanaan konsultasi;
6. Pendampingan atau bimbingan melalui program MSA (mobile service area);
7. Penyediaan sarana konsultasi melalui CSO atau call center
95,83
99 99,7
2016 2017 2018
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 29
Rencana tindakan yang akan dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
Laporan Keuangan adalah dengan melaksanakan kegiatan pendampingan dan Bimtek
selama tahun 2018 diantaranya sebagai berikut:
1. Melaksanakan Bimtek Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan KL TA 2018
2. Meningkatkan pelayanan rekonsiliasi dan konsultasi melalui grup WhatsApp
3. Menambah jumlah petugas front office pada tanggal-tanggal penerimaan hardcopy
Laporan Keuangan dan pelayanan konsultasi terkait penyusunan LK
4. Melaksanakan pembinaan kepada satuan kerja dalam hal rekonsiliasi, penyusunan
Laporan Keuangan dan Penyusunan LPJ Bendahara berdasarkan profil satker yang
terus di update setiap triwulannya
5. Melaksanakan pendampingan penyusunan LK melalui kegiatan Forum Group
Discussion (FGD) pada kegiatan Mobile Service Area (MSA)
6. Menyampaikan surat penegasan kepada satker terkait penyelesaian pagu minus
dan Akun tidak normal
3. Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPNIndeks kepuasan satker terhadap layanan adalah rata-rata tingkat kepuasan satker
terhadap seluruh produk layanan perbendaharaan dari KPPN yang mereka gunakan
dan manfaatkan, meliputi proses Pencairan Dana, layanan bimbingan dan konsultasi,
konfirmasi surat setoran, penyelesaian rekonsiliasi realisasi anggaran, dan penyediaan
sarana prasarana. Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing
KPPN dengan metode sampling kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang
dilayani oleh masing-masing unit eselon IV KPPN.
Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :
5 = Sangat Puas
4 = Puas
3 = Cukup Puas
2 = Kurang Puas
1 = Tidak Puas
Data capaian tahun 2018 adalah sebagai berikut:
T/R Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d Q3 Q4 Y-18
Target - 4.52 4.52 - 4.52 - 4.52
Realisasi - 4.58 4.58 - 4.58 - 4.58
IndeksCapaian
- 101.33% 101.33% - 101.33% - 101.33%
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 30
4,27 4,22
4,58
2016 2017 2018
Indeks kepuasan satker terhadaplayanan KPPN
Penjelasan Capaian:
Sebagaimana disampaikan melalui surat Kepala KPPN Yogyakarta S-
1525/WPB.15/KP.01/2018 tanggal 8 Mei 2018 hal Laporan Hasil Survey Indeks
Kepuasan Masyarakat Periode Semester I Tahun Anggaran 2018, hasil survey adalah
sebagai berikut:
Jenis Layanan Nilai
Kinerja Layanan Pencairan Dana 4.53Kinerja Layanan Bimbingan dan Konsultasi 4.57Kinerja Layanan Konfirmasi Surat Setoran 4.55Kinerja Layanan Rekonsiliasi 4.61Kinerja Layanan Sarana dan Prasarana 4.65
Rata-rata 4.58
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN 4.58 4.22 4.27
Indeks kepuasan satker terhadap layanan
adalah rata-rata tingkat kepuasan satker
terhadap seluruh produk layanan
perbendaharaan dari KPPN yang mereka
gunakan dan manfaatkan, meliputi proses
Pencairan Dana, layanan bimbingan dan
konsultasi, konfirmasi surat setoran,
penyelesaian rekonsiliasi realisasi anggaran,
dan penyediaan sarana prasarana.
Dengan meningkatnya tuntutan dan ekspektasi atas kualitas pelayanan yang selalu
meningkat dari mitra kerja KPPN, berbagai upaya peningkatan kualitas layanan telah
dilakukan baik dari sisi SDM, sarana dan prasarana maupun inovasi-inovasi layanan.
Hal ini dilaksanakan selain untuk memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh
mitra kerja KPPN, juga dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan SMM
ISO 9001:2015, serta dalam rangka pencanangan pembentukan Zona Integritas
menuju Wilayah Bersih Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM).
Semakin meningkatnya tuntutan dan ekspektasi dari mitra kerja terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan oleh KPPN akan sangat berpengaruh terhadap penilaian
kinerja dan kepuasan mitra kerja KPPN. Ketidakmampuan KPPN untuk memenuhi
tuntutan dan ekspektasi dari mitra kerja akan berdampak pada kredibilitas dan indeks
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 31
kepuasan mitra kerja KPPN. Hal ini dapat berdampak juga pada keberhasilan KPPN
dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan SMM ISO 9001:2015, serta dalam rangka
pencanangan pembentukan Zona Integritas menuju Wilayah Bersih Dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja antara lain terdapat pada
beberapa layanan sebagai berikut:
Layanan Konsultasi dan Pencairan Dana: Antrian yang relatif lama terutama pada
puncak pembayaran THR dan akhir tahun anggaran
Layanan Konfirmasi: Perubahan proses konfirmasi dengan Aplikasi dasboard MPN
G2 menjadi aplikasi OM SPAN , konfirmasi tidak dapat segera dilakukan pada H+0
karena data memerlukan waktu H+1 atau lebih masuk ke data SPAN/OMSPAN
Layanan Sarpras: Keterbatasan KPPN untuk sarana mushola dan tempat parkir
yang masih sering dikeluhkan oleh satker. Hal tersebut terjadi mengingat letak
KPPN berada di Gedung Keuangan Negara sehingga tidak bisa optimal dalam
melaksanakan pengadaan sarana karena hanya sebagai pengguna gedung.
Beberapa tindakan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kepuasan satker
selama tahun 2018 adalah diantaranya sebagai berikut:
Melaksanakan pelatihan service excellent secara mandiri kepada seluruh pegawai
pada KPPN Yogyakarta, khususnya pegawai yang bertugas pada FO dan CSO;
Melaksanakan GKM terkait peraturan dan aplikasi yang diikuti oleh pegawai secara
berkala;
Menyediakan/membuka loket layanan khusus untuk: wanita hamil, difabel;
rekonsiliasi gaji awal bulan; pengajuan SPM PPNPN pada setiap awal bulan
Mengoptimalkan pelayanan konfirmasi melalui email;
Menawarkan pendampingan melalui one on one metting kepada satuan kerja
dalam melakukan penyusunan laporan keuangan;
Menugaskan pegawai/TMR memenuhi permintaan pendampingan oleh satuan
kerja dalam penyusunan laporan keuangan;
Mengikutsertakan pegawai untuk peningkatan kompetensi dalam kegiatan
diklat/bimtek;
Pemberian penghargaan kepada satuan kerja yang berkinerja baik;
Melaksanakan evaluasi kinerja layanan dengan melibatkan mitra kerja KPPN;
Meningkatkan sinergi dengan mitra kerja melalui kegiatan olah raga bersama
dengan mitra kerja;
Menyediakan konsultasi secara on line melaui WAG, mengoptimalkan call center,
SMS pengaduan, dan penyediaan aplikasi ANGLO;
Mengoptimalkan penggunaan aplikasi Pendopo dan Anglo;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 32
Melaksanakan pendampingan kepada satker melalui Forum Group Discussion
(FGD) pada kegiatan Mobile Service Area (MSA);
Menyusun petugas piket untuk FO dan CSO pada jam-jam istirahat;
Pelaksanaan GKM dan semangat pagi untuk pejabat dan pegawai secara berkala;
Pelaksanaan dialog kinerja organisasi;
Menyediakan inovasi sarana dan prasarana, antara lain sebagai berikut: Kopi pojok
dan infuse water bagi mitra kerja; Penyediaan P3K dan obat ringan di ruang
layanan; Payung teduh; Penyediaan kotak lost and found; Ruang Laktasi;
Perpustakaan; Klinik dokter.
Untuk meningkatkan kepuasan satuan kerja, rencana tindakan yang akan dilaksanakan
pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut:
1. Menambah loket pelayanan penerimaan SPM
2. Mengembangkan inovasi untuk antrian online
3. Melaksanakan pendampingan kepada satker melalui Forum Group Discussion
(FGD) pada kegiatan Mobile Service Area (MSA)
4. Membuka Loket layanan rekonsiliasi data potongan PPNPN bekerja sama dengan
BPJS
5. Melaksanakan mutasi internal pegawai untuk penyegaran
6. Melaksanakan sosialisasi apabila terdapat perubahan peraturan maupun update
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan
rekening pemerintah 5 5 5
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 37
Diterapkannya PMK No. 182/PMK.05/2017 tanggal 29 November 2017 tentang
Rekening Milik Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja dan sistem aplikasi Sprint
pengelolaan rekening pemerintah sesuai surat Dirjen Perbendaharaan No S-
11689/PB/2017 tgl 28 Desember 2017. Walaupun Indeks Kepatuhan Satker Terhadap
Pengelolaan Rekening Pemerintah sudah baik, akan tetapi kekurang pahaman dan
ketidaktertiban satuan kerja dalam pengelolaan dan penggunaan rekening masih
menjadi permasalahan dengan terbitnya peraturan baru dan aplikasi baru dalam rangka
pengelolaan rekening ini.
Dengan munculnya aplikasi Sprint yang belum memadai kapasitasnya menghambat
pelaporan rekening oleh satker dan adanya perubahan peraturan, disamping
kedisiplinan dan ketaatan satker yang belum optimal KPPN dalam mewujudkan
kepatuhan atas pengelolaan rekening memerlukan extra effort, hal ini juga berpengaruh
terhadap kredibilitas dan kinerja KPPN dalam rangka penilaian kepatuhan pengelolaan
rekening pemerintah.
Beberapa kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan rekening
pemerintah antara lain sebagai berikut:
1. Kesadaran dan kepatuhan satuan kerja untuk menyampaikan BAR Saldo setiap
bulannya;
2. Rekonsiliasi Data Rekening antara KPPN dengan Bank belum dapat dilaksanakan
karena belum ada juknis yang mengatur pelaksanaannya;
3. Kekurangtaatan satker dalam melakukan pelaporan sehingga sampai dengan
Desember 2018, ada 13 satker belum melakukan penutupan rekening pasif.
Tindakan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kewajiban pengelolaan rekening
satker pada tahun 2018 sebagai berikut :
1. Pelaksanaan sosialisasi terkait peraturan pengelolaan rekening pemerintah kepada
satuan kerja tgl 19 Juli 2018 dan 18 September 2018;
2. Menyampaikan surat penegasan kepada satker dengan nomor S-
2935/WPB.15/KP.0104/2018;
3. Menyampaikan permasalahan pengelolaan rekening dan aplikasi SPRINT melalui
HAI DJPb;
4. Memberikan layanan pendampingan penggunaan Aplikasi SPRINT kepada satuan
kerja yang membutuhkan;
5. Melakukan koordinasi dengan seksi verifikasi dan akuntansi dalam
pemenuhan/penyampaian rekening koran dari satuan kerja;
6. Pelaksanaan GKM dan semangat pagi untuk pejabat dan pegawai secara berkala;
7. Pelaksanaan dialog kinerja organisasi secara bulanan.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 38
Rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kewajiban pengelolaan
rekening satker pada tahun 2019 dengan melaksanakan kegiatan diantaranya sebagai
berikut:
1. Melakukan monitoring untuk satuan kerja yang berkewajiban menyampaikan
laporan saldo rekening bulanan dan menyurati satker yang belum menyampaikan
2. Pembuatan leaflat terkait tata cara pengelolaan rekening pemerintah
3. Membuat surat kepada para KPA satuan kerja dalam wilayah kerja KPPN
Yogyakarta secara triwulanan untuk mengingatkan tentang prosedur pembukaan
dan pelaporan pengelolaan rekening
4. Melaksanakan rekonsiliasi data rekening dengan bank
5. Menyampaikan surat penegasan untuk penutupan rekening pasif
6. Untuk memudahkan satker melakukan rekonsiliasi BAR rekening maka KPPN
Yogyakarta mengupload BAR rekening pada alamat
http://bit.ly/BAR_RK_.030_2018
6. Persentase SPM Satker yang diproses menjadi SP2DSPM Satker yang diproses menjadi SP2D merupakan mekanisme pengujian oleh KPPN
yang bersifat substantif terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh
Satuan Kerja untuk diterbitkan menjadi SP2D. SPM satker yang diproses menjadi SP2D
diukur berdasarkan jumlah penyelesaian SPM Satker yang diterima oleh Middle Office
Seksi Pencairan Dana (total SP2D yang diterbitkan ditambah SPM yang ditolak secara
substantif) sampai dengan penerbitan SP2D oleh Seksi Bank.
Formula perhitungan capaian IKU adalah sebagai berikut :SP2D yang diterbitkan KPPN
x 100%∑ SPM - ∑ Penolakan SPM secara Formal
Data penerbitan SP2D dan penolakan SPM secara substantif pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
No. Bulan SPM Penolakan formalSP2D yang
diterbitkan KPPN1 Januari 1.313 61 1.2522 Februari 3.963 174 3.7883 Maret 5.573 182 5.3914 April 6.355 210 6.1445 Mei 7.004 169 6.8346 Juni 5.445 186 5.2587 Juli 6.728 140 6.5888 Agustus 6.174 172 6.0029 September 5.877 169 5.70810 Oktober 6.899 135 6.76411 November 7.706 127 7.57912 Desember 12.675 257 12.418
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 39
Rincian capaian selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
Persentase SPM Satker yang diproses
menjadi SP2D
99.99% 99.99% 99.97%
Beberapa permasalahan yang dihadapi
selama tahun 2018 diantaranya adalah:
Dengan adanya surat penegasan
norma waktu penyelesaian SP2D
melalui surat Direktur Jenderal
Perbendaharaan nomor S-
7283/PB/2018 dapat memberikan
kepastian penyelesaian SP2D
sebagaimana janji layanan atas
penerbitan SP2D memerlukan
ketelitian dan koordinasi yang baik
antara seksi pencairan dana dan seksi bank , dengan adanya penegasan norma
waktu penyelesaian SP2D tersebut, upaya pemenuhan target penyelesaian SP2D
memerlukan extra effort dari seluruh pegawai pada Seksi Pencairan Dana dan
Seksi Bank;
Masih banyaknya penolakan secara formal terhadap pengajuan SPM oleh satuan
kerja;
Menurunnya kredibilitas dan nilai kinerja KPPN dalam IKPA;
Terhambatnya penyerapan anggaran;
Pengajuan SPM yang tidak sesuai dengan RPD baik jumlah maupun waktu
penyampaian SPM;
Pendaftaran kontrak yang tidak sesuai dengan batas pengajuan, sehingga
memerlukan dispensasi;
Menurunnya tingkat kepuasan satuan kerja terhadap pelayanan KPPN.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 40
Perubahan peraturan, aplikasi, pemahaman terhadap peraturan yang kurang dan
ketelitian petugas/pengelola keuangan pada satuan kerja dalam
pembuatan/penerbitan SPM menjadi permasalahan dalam kelancaran penerbitan
SP2D oleh KPPN;
Berdasarkan hasil analisa atas penolakan SPM selama tahun 2018, penolakan
formal yang terjadi disebabkan karena ketidaksesuaian data supplier yang diajukan
oleh satker, dimana data supplier yang diajukan berbeda dengan data supplier
yang terdaftar pada SPAN;
Tindakan yang telah dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
Segera memproses daftar tagihan dan meminimalisir SP2D Void/pembatalan SP2D
Menyelesaikan seluruh transaksi sebelum pergantian user;
Memastikan kesesuaian/kebenaran kelompok bayar sesuai bank penerima pada
permintaan proses pembayaran;
Memastikan proses permintaan pembayaran tepat waktu;
Memastikan daftar jatuh tempo per bank per tanggal telah diproses semua
menjelang batas akhir waktu diperbolehkan pembuatan PPR;
Melaksanakan reviu dan persetujuan resume tagihan pada PPR berdasarkan data
dan informasi pada laporan Daftar Tagihan di Setujui per tanggal jatuh tempo dan
laporan daftar tagihan disetujui per tanggal jatuh tempo per bank untuk disetujui
pembayarannya
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang untuk
meminimalisir jumlah Penolakan SPM, adalah sebagai berikut:
1. Menyusun profil satker dengan salah satu data adalah Penolakan SPM;
2. Berdasarkan analisa dari profil satker yang disusun, akan dilaksanakan kegiatan
Forum Group Discussion (FGD) melalui kegiatan Mobile Service Area (MSA);
3. Memastikan kembali bahwa data supplier pada SPM yang diajukan oleh Satker
sudah sesuai dengan SPAN. Hal tersebut dilakukan dengan cara petugas konversi
melakukan pengecekan bahwa data supplier yang diunduh pada Aplikasi OM SPAN
telah terlampir pada SPM yang diajukan oleh Satker;
4. Memastikan seluruh transaksi sudah diselesaikan sebelum melakukan penggantian
user SPAN untuk menghindari SP2D Void;
5. Segera memproses daftar tagihan dan menimalisir SP2D Void/ pembatalan SP2D
6. Memastikan kesesuaian/kebenaran kelompok bayar sesuai bank penerima pada
permintaan proses pembayaran;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 41
7. Memastikan proses permintaan pembayaran tepat waktu;
8. Memastikan daftar jatuh tempo per bank per tanggal telah diproses semua
menjelang batas akhir waktu diperbolehkan pembuatan PPR;
9. Melaksanakan reviu dan persetujuan resume tagihan pada PPR berdasarkan data
dan informasi pada laporan Daftar Tagihan di Setujui per tanggal jatuh tempo dan
laporan daftar tagihan disetujui per tanggal jatuh tempo per bank untuk disetujui
pembayarannya;
10. Mengoptimalkan peran TMR dalam kegiatan pembinaan/pendampingan, bimtek dan
sosialisasi, serta mengoptimalkan peran CSO ataupun pada Joglo Kawruh untuk
memberikan pemahaman petugas pengelola keuangan pada satker;
11. Menyusun buku panduan pengelolaan keuangan;
12. Pelaksanaan GKM dan semangat pagi untuk pejabat dan pegawai secara berkala;
13. Surat Penegasan kepada satker mengenai informasi Supplier yang sesuai dengan
SPM dan kontrak yang diajukan ke KPPN.
14. Surat Penegasan kepada Satker mengenai batas waktu pendaftaran kontrak,
penyampaian RPD, dan batas akhir pengajuan SPM ke KPPN
7. Persentase akurasi rencana penarikan dana satker
KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana (RPD) dan/atau Perkiraan Pendapatan
bulanan, RPD harian, dan Perkiraan Pendapatan mingguan tingkat Satker serta
pemutakhirannya kepada Kepala KPPN. Penyampaian Rencana Penarikan Dana (RPD)
pada KPPN Tipe A1 adalah untuk pengajuan SPM yang nilai bersihnya lebih dari 1
Milyar. Sedangkan untuk ketentuan pengajuannya sebagai berikut:
- RPD untuk SPM dengan nilai bersih antara 1 s.d. 500 Milyar diajukan 5 hari
sebelum pengajuan SPM
- RPD untuk SPM dengan nilai bersih lebih dari 500 Milyar s.d. 1 Trilyun diajukan 10
hari sebelum pengajuan SPM
- RPD untuk SPM dengan nilai bersih lebih dari 1 Trilyun diajukan 15 hari sebelum
pengajuan SPM
Rencana penarikan dana satker dinyatakan akurat apabila deviasi antara rencana
penarikan dana dengan realisasinya maksimal 15%.
Penjelasan Capaian:
Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat adalah selisih antara
akurasi maksimal (100%) dengan rata - rata tingkat deviasi seluruh satker pada periode
tertentu.Pemberian dispensasi RPD, baik nilai maupun waktu, tetap diperhitungkan
dalam formulasi akurasi RPD satker.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 42
Data rata - rata tingkat deviasi seluruh satker pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No. Bulan Rata-Rata Deviasi RPD Satker per periode1 Januari 0 %2 Februari 0 %3 Maret 0.14 %4 April 0,07 %5 Mei 0,05 %6 Juni 0,05 %7 Juli 0,05 %8 Agustus 0,02 %9 September 0,02 %10 Oktober 0.01 %11 November 0.12 %12 Desember 0.05 %
Rincian capaian selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
5a Persentase akurasi rencana penarikan
dana satker
99.95% 99.58% 96.64%
Masalah yang masih dihadapi pada tahun 2018 adalah masih terdapat satker dengan
tingkat deviasi 15% karena satuan kerja dalam menyampaikan RPD masih ada yang
berupa jumlah perkiraan SPM dan bukan berdasarkan dokumen tagihan yang telah
benar dan lengkap. Hal tersebut terjadi karena kekurangcermatan dan ketelitian satuan
kerja dalam menyusun perencanaan penarikan
dana dan pelaksanaan kegiatannya sehingga
mengakibatkan terjadinya deviasi. Hal tersebut
mengakibatkan terhambatnya penyerapan
anggaran, mengganggu ketersediaan dana yang
dilakukan oleh Dit. PKN, serta adanya deviasi
perencanaan kas ini menyebabkan penurunan
kredibilitas dan nilai kinerja KPPN, yang akhirnya
akan berpengaruh pada turunnya nilai IKPA
KPPN
96,64%
99,58%99,95%
2016 2017 2018
Persentase akurasi rencana penarikandana satker
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 43
Langkah pencegahan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Untuk SPM yang tidak disertai dengan RPD, KPPN menolak SPM tersebut dan
satker harus tetap menyampaikan RPD terlebih dahulu;
2. Mengoptimalkan penggunaan aplikasi Pendopo dan Anglo;
3. Melaksanakan pendampingan kepada satker melalui Forum Group Discussion (FGD)
pada kegiatan Mobile Service Area (MSA);
4. Pelaksanaan GKM dan semangat pagi untuk pejabat dan pegawai secara berkala;
5. Pelaksanaan dialog kinerja organisasi;
6. Menyediakan konsultasi secara on line melaui WAG, mengoptimalkan call center,
SMS pengaduan, dan penyediaan aplikasi ANGLO;
7. Berdasarkan analisa dari profil satker yang disusun, akan dilaksanakan kegiatan
Forum Group Discussion (FGD) melalui kegiatan Mobile Service Area (MSA);
8. Penyampaian ADK RPD secara langsung maupun melalui email;
9. Membuat surat teguran kepada satuan kerja yang tidak menyampaikan RPD atau
terdapat perbedaan antara RPD dan relisasinya.
Untuk meminimalisir deviasi antara rencana dan penarikan dana satker, rencana
tindakan yang akan diambil pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan surat penegasan terkait penyampaian RPD ke KPPN
2. Secara rutin melakukan monitoring RPD satker pada Aplikasi, dan menghubungi
satker via telepon 1 hari sebelum waktu pengajuan SPM;
3. Menyampaikan hasil evaluasi penyampaian RPD kepada Satker yang masih terdapat
deviasi di atas 15%;
4. Berdasarkan analisa dari profil satker yang disusun, akan dilaksanakan bimbingan
terkait penyusunan RPD melalui kegiatan Mobile Service Area (MSA);
5. Mengoptimalkan peran TMR dalam kegiatan pembinaan/pendampingan, bimtek dan
sosialisasi, serta mengoptimalkan peran CSO ataupun pada Joglo Kawruh untuk
memberikan pemahaman petugas pengelola keuangan pada satker;
6. Menyusun buku panduan pengelolaan keuangan;
7. Membuat leaflat terkait tata cara penyampaian RPD;
8. Membuat surat teguran kepada satuan kerja yang tidak menyampaikan RPD atau
terdapat perbedaan antara RPD dan relisasinya.
8. Persentase akurasi penyaluran dana SP2DPenyaluran dana SP2D yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para
penerima yang tidak di-retur oleh Bank/Pos Operasional.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 44
Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian pemindahbukuan dan/transfer pencairan
dana APBN dari Bank/Pos penerima kepada Bank Operasional/BI/Pos karena nama,
alamat, nomor rekening, dan/atau nama bank/pos yang dituju tidak sesuai dengan data
rekening Bank/Pos penerima atau rekening penerima tidak aktif.
Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat dihitung berdasarkan jumlah penerima
pada SP2D yang tidak diretur oleh Bank/Pos Operasional dibandingkan dengan jumlah
penerima SP2D yang diterbitkan oleh KPPN (termasuk data penerima pada SP2D
Perbaikan retur)
Penjelasan Capaian:
Persentase akurasi penyaluran dana SP2D diperoleh dengan formula sebagai berikut:∑ penerima pada SP2D yang diterbitkan - ∑ penerima pada SP2D yang diretur oleh Bank/Pos Operasional x 100%
∑ penerima pada SP2D yang diterbitkan
Data SP2D yang diretur selama Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No Bulan ∑ penerima pada SP2Dyang diterbitkan
∑ penerima pada SP2Dyang diretur
1 Januari 99.393 222 Februari 101.114 493 Maret 151.233 1044 April 106.461 495 Mei 104.779 326 Juni 147.582 467 Juli 157.662 328 Agustus 96.317 549 September 99.636 3010 Oktober 99.393 2211 November 101.114 4912 Desember 151.233 104
Data penyelesaian retur Tahun 2018 adalah sebagai berikut
No Bulan ∑ Data Retur ∑ Data Retur Selesai1 Januari 7 72 Februari 63 633 Maret 28 284 April 49 495 Mei 32 326 Juni 46 467 Juli 32 328 Agustus 54 549 September 30 3010 Oktober 22 2211 November 49 4912 Desember 104 51
Jumlah Total 516 463
X 100%
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 45
Sampai dengan akhir tahun 2018, terdapat 53 retur bulan Desember yang belum
diproses menunggu permintaan retur dari satker dimana batas akhirnya pada bulan
Januari 2019
Rincian capaian selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
3. Melaksanakan ToT lanjutan untuk modul SAKTI bagi satker piloting tahap III.C;
4. Pendampingan lanjutan kesiapan infrastruktur dan familiarisasi SAKTI pada satker
piloting;
5. Mengikutsertakan/menugaskan pagawai untuk mengikuti bimtek SAKTI;
6. Mengoptimalkan peran petuga call center untuk membantu memberikan edukasi dan
pemahaman kepada satuan kerja piloting;
7. Melaksanakan GKM/sharing session pegawai dan pejabat untuk meningkatkan
kompetensi;
8. Mengoptimalkan fungsi edukasi dan komunikasi melalui WAG yang ada;
9. Mengoptimalkan fungsi Joglo Kawruh dan aplikasi ANGLO;
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 52
10. Melaksanakan one on one metting dengan satuan kerja piloting.
11. Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN melalui aplikasipembukuan bendahara secara andal dan tepat waktuLPJ Bendahara melalui aplikasi pembukuan bendahara adalah Laporan yang disusun
oleh Bendahara melalui Modul SILABI atas uang yang dikelolanya sebagai bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan uang negara.Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan
Nomor 03/PB/2014 tentang Juknis Penatausahaan, pembukuan dan Pertanggung-
jawaban Bendahara K/L/Kantor/Satker. LPJ Bendahara disampaikan kepada KPPN
selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setelah bulan yang bersangkutan berakhir.
LPJ Bendahara dinyatakan andal jika LPJ tersebut telah diverifikasi dan dinyatakan
benar oleh Kuasa BUN KPPN sesuai indikator verifikasi LPJ yang telah ditetapkan.
Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik penyusunan LPJ
Bendahara yang bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I
tahun 2018 merupakan rata-rata data pelaksanaan rekonsiliasi bulan Desember 2017,
bulan Januari dan Februari tahun 2018. Sedangkan realisasi IKU triwulan II 2018
merupakan rata-rata data pelaksanaan rekonsiliasi bulan Maret, April dan Mei tahun
2018. dst.
Penjelasan Capaian:
Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN melalui aplikasi pembukuan
bendahara secara andal dan tepat waktu dihitung dengan Formula perhitungan sebagai
berikut:
∑ Bendahara yang menyampaikan LPJ bendahara secara andal dan tepat waktu x 100%∑ Bendahara Satker yang wajib menyampaikan LPJ
Monitoring penyampaian LPJ selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No BulanJumlah Bendahara yang
menyampaikan LPJ TepatWaktu
Jumlah Bendahara yangwajib menyampaikan LPJ
1 Desember 2017 364 364
2 Januari 2018 352 358
3 Februari 2018 355 358
4 Maret 2018 352 359
5 April 2018 358 359
6 Mei 2018 359 359
7 Juni 2018 357 359
8 Juli 2018 350 356
9 Agustus 2018 354 357
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 53
10 September 2018 360 361
11 Oktober 2018 361 362
12 November 2018 362 362
Rincian capaian selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Pengelolaan Kinerja Triwulan III Tahun 2018
sebagaimana surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-7470/PB/2018, IKU
Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat
waktu periode triwulan III 2018 diisi dengan N/A (Not Available) karena performa dari
Aplikasi SPRINT kurang memadai
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
Persentase penyampaian LPJ Bendaharamitra kerja KPPN melalui aplikasi pembukuanbendahara secara andal dan tepat waktu
99.41% 99.52% 96.98%
Permasalahan utama yang masih dihadapi
dalam penyampaian LPJ bendahara
satker adalah Satker yang terlambat
menyampaikan LPj Bendahara akan
dikenakan sanksi administratif berupa
penundaan penerbitan SP2D
UP/GUP/TUP maupun SPM-LS
Bendahara, kesadaran dan kepatuhan
satuan kerja dalam menyampaikan LPj
dan belum memadainya kapasitas Aplikasi SPRINT menghambat pelaksanaan
penyampaian LPJ sehingga diperlukan extra effort untuk mencapai target yang
ditentukan. Keterlambatan dan ketertiban satuan kerja dalam penyampaian LPj akan
berdampak pada kredibilitas dan nilai kinerja KPPN yang akan menurunkan nilai IKPA
KPPN
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 54
Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam pencapaian kinerja selama tahun 2018 antara
lain sebagai berikut:
1. Mengingatkan satker agar menyampaikan LPJ tepat waktu melalui WAG KPPN;
2. Membuat surat teguran kepada satuan kerja yang terlambat/tidak menyampaikan
LPJ;
3. Meningkatkan layanan konsultasi melalui WAG;
4. Mengoptimalkan fungsi edukasi dan komunikasi melalui WAG yang ada;
5. Mengoptimalkan fungsi Joglo Kawruh dan aplikasi ANGLO;
6. Menawarkan/melaksanakan one on one metting dengan satuan kerja;
7. Mengoptimalkan pelaksanaan dan peran Mobile Service Area (MSA) dalam
memberikan edukasi dan pemahaman kepada satuan kerja;
8. Mengoptimalkan peran petugas call center untuk membantu memberikan edukasi
dan pemahaman kepada satuan kerja;
9. Mengotimalkan fungsi TMR, fungsi CSO KPPN untuk memberikan edukasi dan
pemahaman kepada satuan kerja.
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 untuk mempertahankan
kepatuhan satuan kerja dalam menyampaikan LPJ Bendahara secara andal dan tepat
waktu diantaranya sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembinaan kepada satuan kerja dalam hal rekonsiliasi, penyusunan
Laporan Keuangan dan Penyusunan LPJ Bendahara berdasarkan profil satker yang
terus di update setiap triwulannya melalu kegiatan Mobile Service Area (MSA);
2. Melakukan monitoring pengiriman LPJ Bendahara sebelum tanggal 10 setiap
bulannya;
3. Melakukan pembinaan untuk satker yang mengalami kendala dalam penyusunan
LPJ;
4. Membuat surat teguran kepada satuan kerja yang terlambat/tidak menyampaikan
LPJ;
5. Aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan satuan kerja baik melalui telepon
atau penggunaan WAG KPPN;
6. Mengoptimalkan pelayanan konsultasi satker secara langsung dan melalui fasilitas
WhatsApps Grup Rekon LPJ KPPN 030
12. Nilai kinerja penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
Dalam rangka memastikan pelaksanaan anggaran penyaluran DAK fisik dan Dana Desa
berjalan dengan efisien dan efektif, diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja
seluruh stakeholder dalam pelaksanaan anggaran penyaluran DAK fisik dan Dana Desa.
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 55
Nilai Kinerja penyaluran DAK fisik dan Dana Desa mengukur kualitas kinerja
pelaksanaan anggaran secara kuantitatif dengan menggunakan beberapa variabel
sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu penyampaian dokumen persyaratan oleh pemda. (SYARAT)
2. Ketepatan waktu penyelesaian SPP dan SPM penyaluran dana transfer DAK Fisik
dan Dana Desa oleh KPPN. (SPPSPM)
3. Ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan dan evaluasi penyaluran DAK
Fisik dan Dana Desa. (MONEV)
4. Ketepatan waktu penyampaian LK tingkat UAKPA BUN DAK Fisik dan Dana Desa.
(LK-UAKPA)
Formula perhitungan sebagai berikut :NKP DFDD = [ 0,10 (SYARAT) + 0,30 (SSPSPM) + 0,30 (MONEV) + 0,30 (LK-UAKPA) ] x 100
Data capaian IKU tahun 2018:
T/R Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d Q3 Q4 Y-18
Target 70 70 70 70 70 70 70
Realisasi 76 93.4 84.7 95 88.13 98,18 90.65
IndeksCapaian
108,57% 120% 120% 120% 120% 120% 120%
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa, terhitung mulai tahun 2017 Penyaluran DAK Fisik
dan Dana Desa dilaksanakan oleh Ditjen Perbendaharaan melalui KPPN. Seluruh
proses penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dilaksanakan dengan menggunakan
Aplikasi SAKTI. Meskipun telah dilaksanakan mulai tahun 2017 Nilai Kinerja penyaluran
DAK fisik dan Dana Desa baru ditetapkan menjadi indikator kinerja utama pada tahun
2018 ini. Penyaluran DAK Fisik pada KPPN Yogyakarta meliputi pembayaran DAK Fisik
pada wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta, Kab. Sleman, Kab. Bantul dan Kota Yogyakarta.
Sedangkan Dana Desa meliputi pembayaran pada wilayah Kab. Sleman dan Kab.
Bantul.
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Uraian DIPA Realisasi %Pengelolaan Transfer DAK Fisik 340,693,536,000 313,061,278,016 91,89Transfer DAK Reguler Bidang Pendidikan 31,001,423,000 28,815,133,680 92,95Transfer DAK Reguler Bidang Kesehatan 97,142,661,000 93,621,025,261 96,37Transfer DAK Reguler Bidang Air Minum 2,929,805,000 2,714,484,000 92,65Transfer DAK Reguler Bidang Sanitasi 2,155,769,000 2,155,769,000 100Transfer DAK Reguler Bidang Perumahan dan Permukiman 12,282,683,000 11,884,482,000 96,76Transfer DAK Reguler Bidang Pasar 5,236,517,000 4,424,188,800 84,49Transfer DAK Reguler Bidang Pertanian 6,204,953,000 5,761,697,847 92,86Transfer DAK Reguler Bidang Kelautan dan Perikanan 2,941,671,000 2,842,867,623 96,64Transfer DAK Reguler Bidang Pariwisata 3,710,791,000 3,462,782,688 93,32Transfer DAK Reguler Bidang Jalan 33,974,917,000 30,430,023,000 89,57
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 56
Uraian DIPA Realisasi %Transfer DAK Penugasan Bidang Pendidikan 12,425,824,000 11,734,721,550 94,44Transfer DAK Penugasan Bidang Kesehatan 46,142,963,000 35,057,518,412 75,98Transfer DAK Penugasan Bidang Air Minum 13,524,073,000 13,025,328,000 96,31Transfer DAK Penugasan Bidang Sanitasi 7,039,079,000 6,871,800,000 97,62Transfer DAK Penugasan Bidang Jalan 33,550,151,000 33,381,732,700 99,5Transfer DAK Penugasan Bidang Irigasi 16,966,973,000 14,652,472,000 86,36Transfer DAK Penugasan Bidang Pasar 5,735,449,000 5,587,005,800 97,41Transfer DAK Penugasan Bidang Energi Skala Kecil 3,218,601,000 2,848,135,275 88,49Transfer DAK Penugasan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 4,509,233,000 3,790,110,380 84,05Pengelolaan Dana Desa 160,263,803,000 160,263,803,000 100Persentase Penyaluran Dana Desa Sesuai Ketentuan Yang Berlaku 160,263,803,000 160,263,803,000 100
Total 500,957,339,000 473,325,081,016 94.48
Tercapaianya target kinerja pengelolaan DAK Fisik dan Dana Desa tahun 2018 tidak
terlepas dari sinergi antara KPPN, Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Pemda.
Beberapa tindakan yang telah dilaksanakan untuk pencapaian kinerja :
1. Menugaskan Pejabat/Pegawai untuk mengikuti kegiatan Evaluasi Pelaksanaan
Penyaluran DFDD Tahun 2017 dan Persiapan Pelaksanan Penyaluran DFDD
Tahun 2018 dengan surat tugas nomor ST-006/WPB.15/KP.01/2018 pada tanggal
25 Januari 2018
2. Menugaskan Pejabat/Pegawai untuk melakukan koordinasi penyaluran DAK Fisik
TA 2018 ke Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemda DIY
pada tanggal 7 Maret 2018 dengan surat tugas nomor ST-024/WPB.15/KP.01/2018
3. Bersurat kepada Pemda terkait Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD melalui
surat nomor S-1912/WPB.15/KP.0140/2018 tanggal 8 Juni 2018
4. Menyampaikan langkah-langkah percepatan penyaluran DAK Fisik Tahap I dan
DAK Fisik Sekaligus TA 2018 melalui surat nomor S-2566/WPB.15/KP0104/2018
5. Menyampaikan penjelasan tentang penyaluran Dana Desa Tahap III Tahun 2018
melalui surat nomor S-2813/WPB.15/KP.0140/2018
6. Melaksanakan koordinasi penyaluran Dana Desa Tahap III Tahun Anggaran 2018
dengan Pemda Sleman dan Bantul dengan surat tugas nomor ST-
090/WPB.15/KP.01/2018
7. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran
2018 ke Desa Terong (Bantul) dan Desa Selomartani (Sleman) dengan surat tugas
nomor ST-094/WPB.15/KP.01/2018
8. Menyampaikan kembali ketentuan pesyaratan yang harus disampaikan dalam
penyaluran DAK Fisik Tahap II dan III melalui surat nomor S-
3393/WPB.15/KP0140/2018
9. Menugaskan Pejabat/Pegawai untuk mengkikuti rapat koordinasi penyaluran DAK
Fisik TA 2018 ke Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemda
DIY pada tanggal 8 Oktober 2018 dengan surat tugas nomor ST-
116/WPB.15/KP.01/2018
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 57
10. Melaksanakan Kegiatan FGD Penyaluran DAK Fisik Tahap III pada tanggal 6
November 2018 sesuai dengan surat Undangan nomor UND-
043/WPB.15/KP.01/2018
11. Menugaskan pegawai untuk mengikuti kegiatan FGD Evaluasi dan Monitoring
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa Tahun 2018 pada tanggal 13 November
2018 sesuai dengan ST-141/WPB.15/KP.01/2018
12. Melaksanakan monitoring dan Evaluasi Penyaluran DAK Fisik Tahap III pada
tanggal 13-14 Desember 2018 sesuai dengan ST-176/WPB.15/KP.01/2018
Beberapa hambatan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sehingga memerlukan
ekstra effort, antara lain:
1. Terlambatnya penyaluran dari rekening kas daerah kepada desa-desa penerima
karena belum terpenuhinya persyataran;
2. Kegagalan proses lelang dan penyelesaian pekerjaan;
3. Terkendalanya pemenuhan persayaratan administrasi dari pemda;
4. Jaringan dan maintenance Aplikasi OM SPAN.
5. Tanda tangan Kepala Daerah pada dokumen sebagai syarat penyaluran DAK Fisik
membutuhkan waktu yang relatif lama;
6. Ketentuan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa yang kadang berubah sehingga
dapat menimbulkan multi tafsir;
7. Aplikasi OM SPAN belum sepenuhnya mengakomodir dalam pengiputan Rencana
Kegiatan dan Daftar Kontrak, sehingga Pemda kadang kesulitan dalam
penginputan Rencana Kegiatan dan Daftar Kontrak
Guna mendorong peningkatan kinerja penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa pada
tahun 2019, telah disusun rencana tindakan sebagai berikut:
1. Menyampaikan pemberitahuan kepada Pemda untuk menyusun rencana realisasi
pengajuan DAK Fisik dan Dana Desa Tahun 2019 pada awal tahun anggatan
2. Menyelenggarakan Rapat Koordinasi , Evaluasi dan Monitoring penyaluran DAK
Fisi k dan Dana Desa dengan Pemda
3. Mengoptimalkan Group WA yang terdiri dari PEMDA wilayah kerja KPPN
Yogyakarta untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan
4. Mengoptimalkan Group WA Ditjen Perbendaharaan untuk memudahkan koordinasi
dan konsultasi terkait penyaluran DAKF dan DD
5. Menanyakan permasalahan terkait penyaluran dana DAK dan Dana Desa melalui
Hai.DJPb utuk mendapatkan solusi cepat dan akurat
6. Membuat laporan penyaluran dana DAK dan Dana Desa segera setelah proses
pencairan dana tersebut dilakukan
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 58
13. Nilai rata-rata hard competency pegawai KPPN
IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai KPPN terhadap
tugas dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai
pemetaan hard competency pegawai. Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes
secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk diselesaikan. Untuk Kemenkeu-
Three KPPN, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata hasil tes yang dicapai
oleh seluruh pegawai KPPN. Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung
agar memberikan bimbingan dan tutorial kepada para pegawai di lingkungan masing-
masing. Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun
berhalangan karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan
dari pejabat eselon II masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan
adalah N/A (Not Available).Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian
IKU bagi pegawai bersangkutan adalah 0 (nol). Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak
dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.
Data capaian tahun 2018 adalah sebagai berikut:
T/R Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d Q3 Q4 Y-17
Target - - - - - 77 77
Realisasi - - - - - 90.42 90.42
IndeksCapaian
- - - - - 117,43% 117,43%
Penjelasan Capaian:Penilaian hard competency dilaksanakan melalui ujian pada aplikasi training
perbendaharaan pada tanggal 12 – 14 November 2018 dengan hasil capaian sebagai
berikut:
No Seksi/Subbag Jumlah Pegawai Jumlah Nilai Rata-Rata
1 Subbag Umum 9 783,32 87,04
2 Seksi Pencairan Dana 15 1334,31 88,95
3 Seksi Bank 5 432,33 86,47
4 Seksi MSKI 10 943,99 94,40
5 Seksi Verifikasi dan Akuntansi 8 755,66 94,46
Capaian Total 47 4249,61 90,42
Perbandingan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya:
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 59
Nama IKU Realisasi2018 2017 2016
Nilai rata –rata hard competency pegawai 90.42 93.15 93.5
Tidak meratanya ketrampilan, kompetensi dari para
pegawai tentunya akan berdampak kepada kinerja
KPPN, baik dalam pelaksanaan tusinya dan juga
tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh
KPPN kepada mitra kerja. Belum meratanya
pemahaman pegawai terhadap peraturan yang
berlaku selain mengakibatkan nilai HC tidak
tercapai maksimal nantinya akan berdampak pada kepuasan mitra kerja, menurunnya
kredibilitas dan nilai kinerja KPPN. Berdasarkan hasil test Hard Competency tahun 2018
terdapat 1 (satu) pegawai yang tidak memenuhi target
Masalah yang dihadapi dalam meningkatkan hard competency pegawai adalah masih
rendahnya tingkat kesadaran pegawai terhadap update peraturan terbaru dan belum
meratanya pemahaman pegawai terhadap peraturan yang berlaku.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mengatasi hal tersebut adalah:
Meningkatkan pemahaman pegawai terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari
melalui forum GKM secara rutin;
Sharing session pada kegiatan semangat pagi;
Meningkatkan pelaksanaan konsolidasi internal seksi maupun antar seksi;
Melakukan internalisasi nilai-nilai dan budaya organisasi Kementerian Keuangan,
Ditjen perbendaharaan, serta kode etik pegawai melalui kegiatan yang
dilaksanakan oleh Duta Kode Etik;
Melakukan update literasi peraturan-peraturan terbaru yang dikumpulkan dalam
satu data base;
Melaksanakan coaching oleh atasan langsung;
Mendukung program/rencana pegawai untuk melanjutkan pendidikan secara
mandiri;
Menugaskan atau mengikutsertakan pegawai dalam kegiatan bimtek/diklat
Untuk meningkatkan nilai hard competency pegawai pada tahun 2019 akan
dilaksanakan dengan mengoptimalkan pelaksanaan Dialog Kinerja Individu antara
pelaksana dengan atasan langsung, sebagai sarana untuk mengetahui dan
mendapatkan solusi atas kendala yang dihadapi oleh pegawai dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi serta untuk meningkatkan pencapaian kinerja pegawai yang
berdampak pada peningkatan kinerja organisasi.
93,5 93,15
90,42
2016 2017 2018
Nilai rata –rata hard competencypegawai
Laporan Kinerja KPPN Yogyakarta Tahun 2018 60
14. Persentase kualitas pelaksanaan Coaching and Counseling
IKU ini digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi pegawai
berupa kompetensi-kompetensi teknis dan non teknis melalui pendekatan-pendekatan
kemitraan, melibatkan proses kreatif guna memaksimalkan potensi pegawai. Coaching
dilakukan dengan metode/teknik mendengarkan, bertanya dan menggali agar
individu/pegawai menemukan potensi dalam dirinya untuk mencapai tujuan tertentu.
Counseling diperlukan dalam konteks untuk memelihara/menjaga hubungan yang
serasi antara atasan/pimpinan dengan pegawai/bawahan yang berorientasi pada
masalah-masalah psikologis (bersifat pribadi) yang mengganggu kinerja pegawai,
dengan teknik-teknik mendengarkan, bertanya, menggali masa lalu, dan memberikan
solusi untuk peningkatan kinerja pegawai.
Pembobotan Pengukuran pelaksanaan Coaching & Counseling sebagai berikut:
Persentase Ketepatan Waktu Pencapaian Target Jam Coaching & Counseling (Bobot
60%)
Kepala KPPN Tipe A1 mempunyai target minimal 40 jam coaching yang dibagi menjadi
10 jam tiap triwulannya.
100% = Target diselesaikan ≥ 6 hari kerja, sebelum triwulan berakhir
80% = Target diselesaikan 5 hari kerja ≥ x ≥ 1 hari kerja, sebelum triwulan berakhir
60% = Target diselesaikan = di hari kerja terakhir triwulan
40% = Target diselesaikan ≥ 1 bulan setelah akhir triwulan
20% = Target diselesaikan ≥ 2 bulan setelah akhir triwulan
Persentase Hasil Evaluasi/feedback Coachee & Counselee (Bobot 40 %)
Penilaian pelaksanaan Coaching & Counseling dilakukan dengan cara evaluasi dari
Coachee/Counsellee kepada Coach/Counselor atas pelaksanaan Coaching &
Counseling. Penilaian dilakukan melalui online pada aplikasi training dalam bentuk isian
kuesioner dengan skala 1-10 (1= Sangat kurang kompeten s/d 10 = Sangat Kompeten).
Penilaian evaluasi dilaksanakan setiap sesi coaching & counseling berakhir.