Top Banner
LAPORAN PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN PANGAN MELALUI PENDEKATAN RDA (Recommended Daily Allowance) KABUPATEN PURWOREJO – JAWA TENGAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kependudukan Disusun oleh : Kelompok 6 Aunia Suvraista B.L. 4441120157 Fitrianti Inayah 4441121058 Nurul Alam 444112 Agribisnis 3B FAKULTAS PERTANIAN
36

Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Dec 29, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

LAPORAN

PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN PANGAN MELALUI

PENDEKATAN RDA (Recommended Daily Allowance)

KABUPATEN PURWOREJO – JAWA TENGAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kependudukan

Disusun oleh :

Kelompok 6

Aunia Suvraista B.L. 4441120157

Fitrianti Inayah 4441121058

Nurul Alam 444112

Agribisnis 3B

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

2013

Page 2: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Produksi

Tanaman Pangan. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-

pihak yang bersangkutan. Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas

mata kuliah Produksi Tanaman Pangan di jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Meskipun penulis berharap isi dari laporan

ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah

ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pembaca.

Serang, 26 Desember 2013

Penyusun

Page 3: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................i

Daftar isi.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................3

1.3 Tujuan..................................................................................................3

1.4 Manfaat................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4

2.1 Pertumbuhan Penduduk ......................................................................4

2.2 Kelahiran (Natalitas)............................................................................4

2.3 Kematian (Mortalitas)..........................................................................7

2.4 Migrasi (Mobilitas) .............................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................

4.1 Monografi Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah..................................

4.2 Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Pangan Melalui Pendekatan

RDA di Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah......................................

BAB V PENUTUP...........................................................................................

5.1 Kesimpulan............................................................................................

5.2 Saran.......................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................

Page 4: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyeksi kependudukan sejak lama telah menjadi masalah penting di

dunia. Populasi ukuran dan pertumbuhan di suatu negara secara langsung

mempengaruhi situasi ekonomi, kebijakan, budaya, pendidikan dan biaya

sumber daya alam. Seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini

pertumbuhan di Indonesia semakin besar dan pesat terutama provinsi DKI

Jakarta dan kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena tidak sebanding

dengan luas wilayahnya sehingga mengakibatkan peledakan penduduk.

Jumlah populasi dalam suatu daerah pastilah berbeda, untuk itu diperlukan

suatu bahan analisis untuk mempermudah melakukan data perhitungan, seperti

data survei penduduk, registrasi penduduk dan sensus penduduk. Faktor-faktor

yang mempengaruhi masalah kependudukan ini antara lain: kematian

(mortalitas), kelahiran (natalitas) dan migrasi (mobilitas). Tingginya laju

pertumbuhan penduduk dibeberapa bagian dunia ini menyebabkan jumlah

penduduk meningkat dengan cepat. Dibeberapa bagian di dunia ini telah

terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.

Fenomena ini mengkhawatirkan beberapa ahli, dan masing-masing dari

mereka berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan

tersebut. Jika faktor-faktor penyebab tersebut telah ditemukan, maka masalah

kemiskinan dapat diatasi.

Seperti diketahui bahwa hampir semua rencana pembangunan perlu

ditunjang dengan data jumlah penduduk, persebaran dan susunannya menurut

umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data yang diperlukan

tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga

informasi masa lampau dan yang lebih penting lagi adalah informasi perkiraan

pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu dan waktu

kini sudah dapat diperoleh dari hasil-hasil survei dan sensus, sedangkan untuk

memenuhi kebutuhan data penduduk pada masa yang akan datang perlu dibuat

proyeksi penduduk yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di

masa mendatang.Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi

suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-

komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan

Page 5: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

perpindahan (migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya

jumlah penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang.

Untuk menentukan asumsi dari tingkat perkembangan kelahiran, kematian dan

perpindahan di masa yang akan datang diperlukan data yang menggambarkan

tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi

masing-masing komponen itu, dan hubungan antara satu  komponen dengan

yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan

datang.

Badan Pusat Statistik (BPS) sudah beberapa kali membuat proyeksi

penduduk berdasarkan data hasil Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990,

2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1985 dan 1995. Proyeksi

penduduk yang terakhir dibuat adalah proyeksi penduduk berdasarkan hasil

SP2000 yang lalu. Proyeksi penduduk berdasarkan SP2000 hanya mencakup

periode 2000 - 2010. Untuk keperluan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang diperlukan data jumlah

penduduk sampai dengan tahun 2025. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan

proyeksi penduduk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2025. Data dasar

perhitungan proyeksi ini adalah data SP2000.

Proyeksi penduduk Indonesia menurut umur, jenis kelamin dan provinsi

yang disajikan dalam publikasi ini merupakan angka final dan mencakup

kurun waktu dua puluh lima tahun, mulai tahun 2000 sampai dengan 2025.

Pembuatan proyeksi dengan kurun waktu yang panjang ini dimaksudkan agar

hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk

perencanaan jangka panjang. Data yang dipakai untuk perhitungan proyeksi

ini terutama berdasarkan hasil SP2000. Selain itu untuk menunjang dan

membuat tren masa lalu, serta untuk menentukan asumsi-asumsi yang

dibutuhkan, perhitungan proyeksi ini juga menggunakan data hasil-hasil

sensus penduduk sebelumnya dan hasil survei kependudukan lainnya. Dengan

terbitnya publikasi ini maka proyeksi-proyeksi sebelumnya yang masih

mempunyai tahun rujukan yang sama dengan publikasi ini dinyatakan tidak

berlaku lagi.

Page 6: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian pertumbuhan penduduk? Apa saja faktor pertumbuhan

penduduk?

2. Jelaskan pengertian fertilitas dan mortalitas.

3. Proyeksikan data penduduk dan kebutuhan pangan melalui pendekatan

RDA (Recommended Daily Allowance) di Kabupaten Purworejo Jawa

Tengah.

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai pertumbuhan penduduk beserta

faktor-faktornya.

2. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai fertilitas dan mortalitas.

3. Mahasiswa dapat melatih kemampuan memproyeksikan data penduduk

dan kebutuhan pangan melalui pendekatan RDA (Recommended Daily

Allowance).

1.4 Manfaat

Penyusunan laporan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan

bermanfaat bagi pembaca.

Page 7: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik

pertambahan maupun penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan

perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan faktor

alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami.

Migrasi ada dua yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk

disebut migrasi masuk (imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk

disebut migrasi keluar (emigrasi).

Sebelum kita membahas perkembangan jumlah penduduk Indonesia,

terlebih dahulu perhatikanlah tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perkembangan Penduduk Dunia

Dari tabel tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai jumlah penduduk

dua kali lipat waktu yang diperlukan makin lama makin singkat. Faktor

penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

terutama kemajuan di bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi

kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua

mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.

Page 8: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi

maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya

mengalami 4 periode yaitu:

Periode I

Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang

ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah

sehingga disebut periode statis.

Periode II

Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi

makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk

menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.

Periode III

Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun.

Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan

angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan

jumlah anggota keluarga.

Periode IV

Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun

secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di

sebut periode penduduk stasioner.

Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada

periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga

Page 9: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Grafik Perkembangan Penduduk Indonesia Tahun 1930-2000

Untuk pertambahan penduduk dinyatakan besarnya dengan angka,

sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dengan persen (%) yang

umumnya dihitung tiap tahun.

2.2 Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang

menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro

natalitas)

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:

Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin

keluarga akan malu.

Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang

tua.

Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.

Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila

belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi

besar.

Page 10: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:

Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan

jumlah anak.

Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16

tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.

Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan

anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.

Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

2.3 Kematian (Mortalitas)

Faktor lainnya yang merupakan faktor pertumbuhan penduduk adalah

kematian. Angka kematian berpengaruh terhadap penurunan jumlah angka

pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Berbeda dengan angka kelahiran

yang merupakan faktor bertambahnya pertumbuhan penduduk. Dengan begitu

dapat disimpulkan bahwa bila kelahiran lebih besar dari pada kematian maka

angka pertumbuhan penduduk tinggi, sedangkan bila sebaliknya maka angka

pertumbuhan penduduk rendah.

Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian

(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

a) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)

Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk

faktor ini adalah:

- Sarana kesehatan yang kurang memadai.

- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

- Terjadinya berbagai bencana alam

- Terjadinya peperangan

- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri

- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Page 11: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

b) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)

Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk

faktor ini adalah:

- Lingkungan hidup sehat.

- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.

- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

2.4 Migrasi (Mobilitas)

Migrasi disebut juga dengan perpindahan penduduk. Yang dimaksud

dengan migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah

lainnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia migrasi dibagi

menjadi 2 yaitu Migrasi seumur hidup dan Migrasi risen. Migrasi seumur

hidup adalah migrasi dimana tempat tinggal seseorang pada saat pencacahan

berbeda dengan tempat lahirnya sedangkan Migrasi risen adalah migrasi

dimana tempat tinggal seseorang pada saat pencacahan berbeda dengan tempat

tinggalnya 5 tahun yang lalu.

Migrasi memiliki beberapa jenis atau macamnya, yaitu :

Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari wilayah berpenduduk

padat ke wilayah yang berpenduduk minim atau tidak ada sama sekali

Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota

Imigrasi,  yaitu perpindahan seseorang dari suatu negara kenegara lain

dimana ia bukan merupakan warga negara

Emigrasi, yaitu tindakan seseorang untuk meninggalkan negaranya untuk

menetap di negara tujuan

Migrasi merupakan faktor pertumbuhan penduduk yang menentukan

bertambah atau berkurangnya jumlah pertumbuhan penduduk. Bila migrasi

tidak terkontrol maka dapat dipastikan dapat terjadi ketidak seimbangan

pertumbuhan penduduk.

Page 12: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Monografi Kabupaten Purworejo

Kabupaten Purworejo terletak di sebelah selatan Propinsi Jawa Tengah dengan

batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Magelang dan Wonosobo

Sebelah Timur : Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Kebumen

Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kecamatan di Kabupaten Purworejo

Tahun 2006

Kabupaten Purworejo

Luas Wilayah

(km2)Laki-Laki Perempuan Jumlah

Kepadatan per-km2

Tahun 2006

1.034,82 382.205 394.247 776.452 750

Sumber : BPS Kabupaten Purworejo

Kabupaten Purworejo terbagi menjadi 5 wilayah Pembantu Bupati, 16

kecamatan dan terdiri dari 494 desa/kalurahan. Luas Daerah Kabupaten

Purworejo 1034,82 km2 dengan jumlah penduduk : 776.452 jiwa (L : 382.205

jiwa, P : 394.247 jiwa). Wilayah Kabupaten Purworejo terdiri dari daerah

dataran rendah dan dataran tinggi (pegunungan), yang mempunyai ketinggian

minimum dari permukaan laut 2 m dan ketinggian maksimum dari permukaan

laut 325 m.

Page 13: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

4.2 Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Pangan Melalui Pendekatan RDA

(Recommended Daily Allowance) di Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah

Proyeksi penduduk adalah evaluasi numeric yang menggambarkan keadaan

penduduk dimasa yang akan datang dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan perencanaan disegala bidang. Adapun data atau langkah dalam

pengerjaan sebagai berikut :

1. Data penduduk

Data penduduk merupakan data dasar yang diperlukan dalam pengerjaan

proyeksi penduduk. Misalkan data BPK kab Purworejo diketahui bahwa

jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar ..... jiwa, dan pada tahun 2011

menjadi 696.400 jiwa.

Adapun komposisi penduduk kab. Purworejo berdasarkan kelompok umur

dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2. Komposisi Penduduk Kab Purworejo Pada Tahun 2011 Menurut

Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin

Population of Purworejo by Age Group

Kelompok Umur

Age Group

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

0-4 Tahun 27.252 25.748 53.0005-9 Tahun 30.212 28.622 58.83410-14 Tahun 33.634 31.801 65.43515-19 Tahun 30.337 27.146 57.48320-24 Tahun 19.355 20.005 39.36025-29 Tahun 20.474 22.161 42.63530-34 Tahun 21.974 22.835 44.80935-39 Tahun 23.035 24.622 47.65740-44 Tahun 26.436 28.558 54.99445-49 Tahun 26.146 27.133 53.27950-54 Tahun 23.098 23.217 46.31555-59 Tahun 17.377 17.168 34.54560-64 Tahun 11.091 13.058 24.14965-69 Tahun 11.760 13.483 25.24370-74 Tahun 9.993 12.123 22.116> 75 Tahun 11.951 14.595 26.546

Jumlah 344.125 352.275 696.400

Page 14: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Sumber : BPS Kabupaten Purworejo

2. Data Prosentase Penduduk

Data prosentase komposisi penduduk dapat dilihat pada Tabel 7 misal

untuk prosentase penduduk laki-laki umut 0 - 4 tahun adalah

24436

624442x 100% = 3,9133%

Tabel 3. Prosentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Kelompok Umur

Laki-Laki Perempuan Jumlah

0-4 Tahun 3.91% 3.70% 7.61%5-9 Tahun 4.34% 4.11% 8.45%10-14 Tahun 4.83% 4.57% 9.40%15-19 Tahun 4.36% 3.90% 8.25%20-24 Tahun 2.78% 2.87% 5.65%25-29 Tahun 2.94% 3.18% 6.12%30-34 Tahun 3.16% 3.28% 6.43%35-39 Tahun 3.31% 3.54% 6.84%40-44 Tahun 3.80% 4.10% 7.90%45-49 Tahun 3.75% 3.90% 7.65%50-54 Tahun 3.32% 3.33% 6.65%55-59 Tahun 2.50% 2.47% 4.96%60-64 Tahun 1.59% 1.88% 3.47%65-69 Tahun 1.69% 1.94% 3.62%70-74 Tahun 1.43% 1.74% 3.18%> 75 Tahun 1.72% 2.10% 3.81%

Jumlah 49.41% 50.59% 100.00%

3. Proyeksi Penduduk

Setelah melakukan prosentase kita lakukan perhitungan proyeksi

penduduk pada lima tahun yang akan datang yaitu pada tahun 2016.

Namun, untuk memproyeksikan penduduk pada lima tahun yang akan

datang kita harus membutuhkan dua asumsi yaitu :

a. Tingkat pertumbuhan penduduk (r) tahun 2006 sampai dengan tahun

2011 berlaku juga pada tahun 2016.

b. Prosentase penduduk tiap kelompok umur dan jenis kelamin pada

Page 15: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

tahun 2006 berlaku pula pada tahun 2016.

Tingkat pertumbuhan penduduk (r) dicari dengan model sebagai berikut :

P2=P1 (1+r )t

Dimana : P1 = jumlah penduduk tahun pertama (2006)

P2 = jumlah penduduk tahun kedua (2011)

T = time (tahun pertama – tahun kedua) = 5

Maka diperoleh :

(1+r )t=696.400776.452

¿0,896900

log (1+r )5=log696.400776.452

5 log (1+r )=0,04725597 ( – )

log (1+r )=−0,00945117

(1+r )=0,978472909

r=−0,02152709 x100 %

r=−2,157709

Maka proyeksi penduduk tahun 2016 adalah

P2016=P2011 (1+r )t

P2016=696.400 (1+(−0.02157709 ) )5

¿624,442

4. Komposisi Penduduk

Maka komposisi penduduk pada tahun 2016, seperti terlihat pada Tabel

diperoleh sebagai berikut :

Diperoleh dengan cara mengalikan Prosentase komposisi penduduk pada

tahun 2011, dengan hasil proyeksi penduduk pada tahun 2016. Contoh :

untuk mencari jumlah penduduk laki-laki kelompok umur 0 – 4 tahun

adalah

3,91% x 624,442 = 24.436

Page 16: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Tabel 4. Komposisi Penduduk Tahun 2016

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah0-4 Tahun 24.436 23.087 47.5245-9 Tahun 27.090 25.665 52.75510-14 Tahun 30.159 28.515 58.67415-19 Tahun 27.202 24.341 51.54320-24 Tahun 17.355 17.938 35.29325-29 Tahun 18.358 19.871 38.23030-34 Tahun 19.703 20.475 40.17935-39 Tahun 20.655 22.078 42.73340-44 Tahun 23.704 25.607 49.31245-49 Tahun 23.444 24.329 47.77450-54 Tahun 20.711 20.818 41.52955-59 Tahun 15.581 15.394 30.97660-64 Tahun 9.945 11.709 21.65465-69 Tahun 10.545 12.090 22.63570-74 Tahun 8.960 10.870 19.831> 75 Tahun 10.716 13.087 23.803

Jumlah 308.567 315.874 624.442

Page 17: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

5. Proyeksi Kebutuhan Beras

Proyeksi Kebutuhan Beras pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Dibutuhkan informasi tentang kecukupan gizi per orang perhari

berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin.

Tabel 5. Kebutuhan Energi

Kelompok UmurKebutuhan Energi

(kal/orang/hari)1 2

0 – 6 bulan 5607 – 12 bulan 8001 – 3 tahun 12504 – 6 tahun 17507 – 9 tahun 1900*Pria10 – 12 tahun 200013 – 15 tahun 240016 – 19 tahun 250020 – 59 tahunRingan 2800Sedang 3000Berat 3600*Wanita10 – 12 tahun 190013 – 15 tahun 210016 – 19 tahun 200020 – 59 tahunRingan 2050Sedang 2250Berat 2600>60 tahun 1850*Tambahan Energi untuk Wanita15 – 49 tahunHamil +285Menyusui I +700Menyusui II +500

Untuk mendapatkan kelompok umur yang mendekati kelompok umur

angka kecukupan gizi, harus dilakukan graduasi melalui formula

karupking. Graduasi dilakukan sampai dengan kelompok umur 15 – 19

tahun, sedangkan kelompok umur lainnya tidak dilakukan karena telah

mendekati kelomopk umur angka kecukupan gizi.

Page 18: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Untuk jenis kelamin pria.

a. Graduasi untuk 0 – 4 tahun

Kel. Umur W5x W5x+5 W5x+10 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=50 8015 -4768 1448 46951 6256 -1950 483 47882 4692 433 -241 48843 3323 2384 -724 49834 2150 3901 -965 5086

Jumlah 24436

b. Graduasi untuk 5 – 9 tahun

Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=55 1564 4118 -483 51996 195 6068 -965 52997 -586 6718 -724 54088 -782 6068 241 55279 -391 4118 1930 5657

Jumlah 27090

c. Graduasi untuk 10 – 14 tahun

Kel. Umur W5X-5 W5X W5X+5 Jumlah

1 2 3 4 2+3+4=5

10 1734 4584 -435 588311 217 6756 -870 610212 -650 7479 -653 617613 -867 6756 218 610614 -433 4584 1741 5892

Jumlah 30159

d. Graduasi untuk 15 – 19 tahun

Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=515 1930 4135 -278 578716 241 6093 -555 577917 -724 6746 -417 560618 -965 6093 139 526719 -483 4135 1111 4763

Jumlah 27202

Untuk jenis kelamin wanita.

Page 19: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

a. Graduasi untuk 0 – 4 tahun

Kel. Umur W5x W5x+5 W5x+10 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=50 7573 -4517 1369 44241 5910 -1848 456 45192 4433 411 -228 46153 3140 2259 -684 47144 2032 3696 -912 4815

Jumlah 23087

b. Graduasi untuk 5 – 9 tahun

Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=55 1478 3901 -456 49226 185 5749 -912 50217 -554 6365 -684 51268 -739 5749 228 52389 -369 3901 1825 5357

Jumlah 25664

c. Graduasi untuk 10 – 14 tahun

Kel. Umur W5X-5 W5X W5X+5 Jumlah

1 2 3 4 2+3+4=5

10 1643 4334 -389 558711 205 6387 -779 581412 -616 7072 -584 587213 -821 6387 195 576114 -411 4334 1558 5481

Jumlah 28515

d. Graduasi untuk 15 – 19 tahun

Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=515 1825 3700 -287 523816 228 5452 -574 510617 -684 6037 -431 492218 -912 5452 144 468319 -456 3700 1148 4392

Jumlah 243416. Lakukan Graduasi

Maka komposisi penduduk pada tahun 2016, berdasarkan graduasi untuk

Page 20: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

kebutuhan proyeksi beras dapat dilihat Tabel 5.

Tabel 6. Graduasi Kebutuhan Proyeksi Beras

Kelompok Umur

Laki-Laki Perempuan Jumlah

0 4695 4424 91191 4788 4519 93062 4884 4615 94993 4983 4714 96974 5086 4815 99015 5199 4922 101216 5299 5021 10320

7 5408 5126 10535

8 5527 5238 107669 5657 5357 1101410 5883 5587 1147011 6102 5814 1191612 6176 5872 1204813 6106 5761 1186714 5892 5481 1137315 5787 5238 1102516 5779 5106 1088617 5606 4922 1052718 5267 4683 995019 4763 4392 9155

20-24 Tahun 19355 20005 3936025-29 Tahun 20474 22161 4263530-34 Tahun 21974 22835 4480935-39 Tahun 23035 24622 4765740-44 Tahun 26436 28558 5499445-49 Tahun 26146 27133 5327950-54 Tahun 23098 23217 4631555-59 Tahun 17377 17168 3454560-64 Tahun 11091 13058 2414965-69 Tahun 11760 13483 2524370-74 Tahun 9993 12123 22116> 75 Tahun 11951 14595 26546

Jumlah 331577 340566 6721437. Kebutuhan Energi Penduduk

Tabel 7. Kebutuhan Energi Penduduk pada Tahun 2016

Kelompok Umur Jumlah Keb. Energi Jumlah kalori

Page 21: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Penduduk1 2 3 2x3=40 9119 680 6200931

1-3 tahun 28503 1250 356285104-6 tahun 30342 1750 530991307-9 tahun 32314 1900 61396250.4

Pria      10-12 tahun 18161 2000 36321984

13-15 tahun 17785 2400 42684499.2

16-19 tahun 21415 2500 5353700020-74 tahun      

Ringan 210739 2800 590069200Sedang 210739 3000 632217000Berat 210739 3600 758660400

>75tahun 11951 2200 26292200Wanita      

10-12 tahun 17273 1900 32818183.213-15 tahun 16480 2100 34608117.616-19 tahun 19103 2000 3820643220-74 tahun      

Ringan 238958 2050 489863900Sedang 238958 2250 537655500Berat 238958 2600 621290800

>75tahun 14595 1850 27000750Tambahan Energi      

Untuk wanita 263299    Hamil 263299 +285 75040215

Menyusui I 263299 +700 184309300Menyusui II 263299 +500 131649500

835560 4468549802

Diketahui PPH (Pola Pangan Harapan) tingkat nasional adalah 50%

(sekarang 93,3% tahun 2013) asumsi PPH di kabupaten tersebut pada

tahun 2016, sama dengan tingkat nasional.

Maka jumlah energi yang dipenuhi dari beras adalah

4468549802 x 0,93 = 4155751316 kalori

Page 22: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

Diketahui pula bahwa setiap 100 gram beras mengandung 360 kalori,

maka beras yang dibutuhkan :

Beras = 4155751316

360 kalori x 100 gram

Beras = 1.154.375.366 gram beras/hari

Beras = 1.154,375.366 ton beras/hari

Beras = 421.347,008.590 ton beras/tahun (hasil RDA)

Kesimpulan

1. Bila disetarakan dengan beras, maka energi yang dibutuhkan untuk

masyarakat tersebut setara dengan 421.347 ton beras selama tahun

2016, dan bila mengacu pada kebutuhan jatah beras pegawai negeri

yaitu sebesar 10 kg beras perbulan (120 kg beras/tahun), maka

kebutuhan beras kabupaten tersebut dengan jumlah penduduk pada

tahun 2016 sebesar 835560 orang, maka untuk mencukupi kebutuhan

beras tersebut selama tahun 2016 diperlukan (120 x 835560) =

100267200 ton.

2. Sedangkan menurut data statistik bila dibandingkan dengan kebutuhan

beras perkapita pertahun di Jawa Tengah sebesar 195,8 kg, maka

kebutuhan beras di kabupaten tersebut adalah (195,8 x

Page 23: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Proyeksi penduduk dilakukan untuk memperkirakan perkembangan

penduduk dalam jangka waktu yang akan datang. Biasanya dilakukan

setiap sepuluh tahun, adapula yang melakukan proyeksi secara berkala

dengan selang lima tahun.

2. Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari

penduduk (actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran

hidup yang dimiliki oleh seorang atau sekelompok perempuan. Kelahiran

yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang

dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup kendatipun hanya sebentar dan

terlepas dari lamanya bayi itu dikandung. Pengertian ini agar dibedakan

dengan kesuburan (fecundity) yang menyatakan kemampuan secara

fisiologis untuk melahirkan. Jadi kesuburan menyatakan potensi, amat sulit

ditentukan, sedangkan fertilitas mengenai kelahiran sesungguhnya seperti

yang diukur dalam statistik kelahiran.

3.

5.2 Saran

Dalam perenmcanaan pembangunan dapat digunakan pengukuran struktur

demografi. Pengukuran struktur demografi dapat membantu dalam

pengembangan perencanaan pembangunan baik yang berwawasan gender,

pertumbuhan ekonomi melalui data BDR, pemanfaatan luas wilayah melalui

tolak ukur kepadatan penduduk dan perencanaan terutama yang berkaitan

dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil.

Dengan pengukuran struktur demografi ini dapat diperkirakan keputusan dan

kebijakan apa yang dapat diambil dalam pengembangan penduduk diwilayah

tersebut.

Page 24: Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan

DAFTAR PUSTAKA

Kartomo, Wirosuhardjo. 2000. Dasar – Dasar Demografi. Lembaga Demografi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rozy, Munir. 1986. Teori – Teori Kependudukan. Jakarta :PT. Bina Aksara.

Dinonegoro University. 2008. Ukuran Dasar Demografi Fertilitas Mortalitas dan

Proyeksi Penduduk di kabupaten Purworejo dan Kecamatan Ngombol.

(http://undip.ac.id/, diakses pada tanggal 26 Desember 2013).

2