Laporan Kegiatan PSC LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROBLEM SOLVING CYCLE (PSC) DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Disusun Oleh : Kelompok 425C Novarina Ratnaningtyas (G0007114) Reza Handry Pratama(G0007140) Yessi Perlitasari (G0007173) Deni Tri Hananto (G0007190) Shabrina Hanifah (G0007227) Pembimbing: Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Kegiatan PSC
LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROBLEM SOLVING CYCLE (PSC) DI PUSKESMAS MOJOLABAN
SUKOHARJO
Disusun Oleh :
Kelompok 425C
Novarina Ratnaningtyas (G0007114)
Reza Handry Pratama (G0007140)
Yessi Perlitasari (G0007173)
Deni Tri Hananto (G0007190)
Shabrina Hanifah (G0007227)
Pembimbing:
Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROBLEM SOLVING CYCLE DI PUSKESMAS MOJOLABAN
SUKOHARJO
Disusun oleh :
Kelompok 425 C
Novarina Ratnaningtyas (G0007114)
Reza Handry Pratama (G0007140)
Yessi Perlitasari (G0007173)
Deni Tri Hananto (G0007190)
Shabrina Hanifah (G0007227)
Telah diteliti, disetujui dan disahkan
Pada hari :
Tanggal : Januari 2012
Mengetahui,Pembimbing Fakultas
Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK
NIP. 19441124 197609 1 00 1
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS / RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp.OK selaku Pembimbing Fakultas
2. Dr. Bambang Saptono selaku Kepala Puskesmas Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo
3. Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH., MSc., PhD selaku Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
4. Seluruh staf dan paramedis yang bertugas di Puskesmas Mojolaban.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan.
Saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan laporan ini.
Surakarta, Januari 2012
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
BAB II. ANALISIS PROGRAM PMT-P
A. Visi dan Misi Program................................................................ 2
B. Sasaran Program.......................................................................... 3
C. Sumber Daya Kesehatan.............................................................. 5
D. Sarana Prasarana.......................................................................... 7
E. Anggaran..................................................................................... 8
F. Sistem Penjaminan Mutu............................................................. 9
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis SWOT Visi dan Misi Program .......................................... 2
Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban
Tahun 2011....................................................................................... 3
Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.......................... 4
Tabel 4. Keadaan Sosial Ekonomi................................................................. 4
Tabel 5. Analisis SWOT Sasaran Program ................................................... 5
Tabel 6. Petugas Kesehatan di Puskesmas Mojolaban................................... 5
Tabel 7. Analisis SWOT Sumber Daya Kesehatan........................................
Tabel 8. Analisis SWOT Sarana dan Prasarana............................................. 8
8. Puskesmas Keliling/PKD terdapat di 14 desa yang belum ada di Sapen
baru tahap pembangunan.
9. Posyandu ada 122 buah terdiri dari:
a. Posyandu Pertama : 8 buah
8
b. Posyandu Madya : 54 buah
c. Posyandu Purnama : 52 buah
d. Posyandu Mandiri : 8 buah
10. Komputer : 10 buah, 3 buah untuk program SIMPUS
11. Mobil : 2 buah
12. Motor : 19 buah
Tabel 8. Analisis SWOT Sarana dan Prasarana
STRENGTH WEAKNESS
(1) Adanya laboratorium untuk pemeriksaan darah dan foto rontgen
(2) Setiap desa ada posyandu
(3) Alat antropometri di setiap posyandu lengkap
(1) Distribusi reagen lab yang terlambat
(2) Terbatasnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas
OPPORTUNITY THREAT
Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan
pemeriksaan laboratorium
Prosedur yang diterapkan kepada pihak ketiga cukup rumit
E. ANALISIS ANGGARAN
Pemasukan : Berasal dari APBD Kabupaten Sukoharjo
Pengeluaran :
- Pengadaan biscuit : 45 x 9 dos x Rp 40.000 = Rp 16.200.000,00
- Pengadaan susu : 45 x 9 dos x Rp 40.000 = Rp 16.200.000,00
- Cetak blanko laporan : 45 x Rp 1.800 = Rp 84.000,00
- Bimbingan teknis : 3 or x Rp 50.000 = Rp 150.000,00
- Pemantauan pelaksanaan: 3 or x Rp 400.000 = Rp 1.200.000,00
- Operasional posyandu : 122 x 3 bulan x Rp 10.000 = Rp 3.660.000,00
- Evaluasi dan laporan : = Rp 380.000,00 +
TOTAL = Rp 37.874.000,00
Tabel 9. Analisis SWOT Anggaran
9
STRENGTH WEAKNESS
Tersedianya anggaran khusus untuk program PMT-P
(1) Pencairan dana dari APBD untuk puskesmas kadang terlambat.
(2) Terbatasnya dana dari APBD untuk mengatasi gizi buruk (tidak semua balita gizi buruk mendapatkan PMT-P)
OPPORTUNITY THREAT
Adanya rencana tambahan anggaran dana dari Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
Harga PMT-P (susu dan biskuit) yang fluktuatif
F. ANALISIS PENJAMINAN MUTU
Penjaminan mutu terhadap Program Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan (PMT-P) dilakukan dengan cara evaluasi pelaksaan program
setiap 10 hari sekali. Evaluasi yang dilakukan oleh petugas gizi kepada
koordinator unit promkes, kemitraan dan gizi tiap bulannya. Pelaporan tiap
bulan tersebut dilakukan di Puskesmas melalui kegiatan minilokakarya.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah pertemuan evaluasi program gizi bagi
petugas puskesmas. Pertemuan yang dilakukan setiap bulan Maret dan Juli ini
dilakukan untuk memberikan informasi, mengevaluasi program gizi dan
membahas berbagai permasalahan yang timbul sehingga dapat dicapai
kesepakatan dalam penanganannya.
Penjamin mutu program PMT-P adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo sedangkan penjamin pelaksana program adalah Kepala
Puskesmas Mojolaban.
Tabel 10. Analisis SWOT Penjaminan Mutu
STRENGTH WEAKNESS
(1) Adanya penanggung jawab progam PMT-P
(2) Adanya jejaring luas dalam pelaksanaan
Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis
10
dan evalusi PMT-P
OPPORTUNITY THREAT
Adanya kegiatan pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten setiap bulan Maret dan
Juli________
11
Tabel 10. Resume Analisis SWOT
STRENGTH WEAKNESS
1. Adanya tujuan umum dan tujuan khusus untuk program perbaikan gizi2. Adanya sasaran yang jelas pada program PMT-P3. Tersedianya ahli gizi yang ditempatkan sesuai dengan bidangnya4. Adanya petugas posyandu yang menjaring anak dengan gizi buruk5. Adanya kader PMT-P di tiap desa6. Adanya komitmen yang tinggi dari petugas puskesmas7. Adanya laboratorium untuk pemeriksaan darah dan foto rontgen8. Setiap desa ada Posyandu9. Alat antropometri di setiap Posyandu lengkap10. Tersedianya anggaran khusus untuk program PMT-P11. Adanya penanggung jawab progam PMT-P12. Adanya jejaring luas dalam pelaksanaan dan evalusi PMT-P
1. Tidak adanya visi dan misi khusus program PMT-P2. Evaluasi pelaksanaan tujuan program perbaikan gizi yang belum
dilakukan.3. Kurangnya sosialisasi tujuan program perbaikan gizi dari dan ke
pegawai puskesmas sendiri4. Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat masih rendah (SMP)5. Tingkat sosial ekonomi mayoritas masyarakat masih rendah (buruh)6. Petugas gizi hanya lulusan D37. Kurangnya penyuluhan pentingnya PMT-P8. Distribusi reagen lab yang terlambat9. Terbatasnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas10. Pencairan dana dari APBD untuk puskesmas kadang terlambat.11. Terbatasnya dana dari APBD untuk mengatasi gizi buruk (tidak semua
balita gizi buruk mendapatkan PMT-P)12. Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis
OPPORTUNITY THREAT
1. Kerjasama lintas unit / program dalam puskesmas untuk mewujudkan tujuan program perbaikan gizi
2. Kerjasama lintas sektoral yang ada di tingkat kecamatan3. Mayoritas penduduk berusia 0-4 tahun4. Tingkat kepercayaan ke pelayanan kesehatan tinggi5. Adanya pelatihan penanggulangan gizi buruk melalui PMT-P guna
peningkatan kinerja petugas gizi dan kader puskesmas6. Adanya pendidikan berjenjang bagi petugas gizi
1. Multipersepsi tujuan khusus program perbaikan gizi2. Luasnya wilayah kerja program PMT-P3. Pelaksanaan dan pengendalian program penanggulangan gizi buruk
kurang konsisten dan kurang didukung sebagian masyarakat4. Adanya peraturan yang kurang membuka peluang untuk mengikuti
pelatihan dan pendidikan berjenjang5. Prosedur yang diterapkan kepada pihak ketiga cukup rumit6. Harga PMT-P (susu dan biskuit) yang fluktuatif
12
7. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan pemeriksaan laboratorium
8. Adanya rencana tambahan anggaran dana dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
9. Adanya kegiatan pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten setiap bulan Maret dan Juli
STRENGTH WEAKNESS
OPPORTUNITY
(1) Memanfaatkan pelatihan dan pendidikan berjenjang untuk meningkatkan kualitas petugas gizi yang ada
(2) Mengoptimalkan komitmen petugas gizi untuk menjaga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan unit pelayanan kesehatan
(3) Mengoptimalkan posyandu dan kader PMT-P yang ada di tiap desa untuk memantau perkembangan status gizi dan evaluasi program
(4) Memanfaatkan rapat pertemuan petugas gizi yang ada dalam upaya evaluasi PMT-P
(1) Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan berjenjang pada petugas gizi yang belum sarjana
(2) Memanfaatkan dana BOK untuk menambah pengadaan PMT-P
(3) Memanfaatkan kerjasama pihak ketiga untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang belum tersedia di puskesmas
(4) Adanya pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten digunakan untuk menyusun evalusi yang sistematis
THREAT (1) Melakukan sosialisasi tujuan program untuk menyamakan persepsi tujuan program
(2) Memanfaatkan adanya kader PMT-P dan posyandu yang ada disetiap desa untuk menjangkau luasnya wilayah kerja program
(3) Mengalokasikan anggaran khusus untuk menyiasati harha
(1) Mengusulkan peraturan yang mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan berjenjang pada petugas gizi
(2) Mengusulkan perubahan peraturan pada pemerintah untuk mempermudah kerjasama dengan pihak ketiga
13
PMT-P yang fluktuatif(3) Melakukan penyuluhan PMT-P diberbagai kegiatan
masyarakat
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program PMT-P telah berjalan sesuai dengan dengan protap yang
ditetapkan oleh DKK Kabupaten Sukoharjo, tetapi hasil yang dicapai belum
optimal ditunjukkan dengan angka keberhasilan program yang hanya 26,66%.
Dari analisa SWOT yang dilakukan, terdapat beberapa kendala dari faktor
internal dan eksternal program.
Kendala-kendala yang menyebabkan hasil program PMT-P tidak
mencapai target antara lain:
1. Petugas gizi yang sudah mencukupi tetapi masih belum memiliki
kompetensi yang memadai.
2. Terbatasnya dana untuk pengadaan PMT-P
3. Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis
4. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gizi
buruk.
5. Sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah.
B. SARAN
1. Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan berjenjang pada
petugas gizi yang belum sarjana
2. Memanfaatkan dana BOK untuk menambah pengadaan PMT-P
3. Melakukan pertemuan petugas sekabupaten untuk menyusun
sisten evaluasi yang sistematis
4. Melakukan penyuluhan PMT-P diberbagai kegiatan masyarakat
15
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tahun 2005.Ditjen Bina
Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta
Dinkes, 2006.Pedoman Rencana Aksi nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Gizi Buruk 2006 – 2010. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,
Medan
Departemen Kesehatan RI, WHO, Unicef.Buku Bagan ManajemenTerpadu Balita
Sakit (MTBS) Indonesia, Jakarta 19973.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Binkesmas Depkes. Pedoman
Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Petunjuk
Pelaksanaan PMT pada Balita, Jakarta 1997.4.
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (POZI) di
Puskesmas, Jakarta 19977. Waterlaw JC. Protein Energy Malnutrition,
Edward Arnold , London,1992
Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.