Top Banner
Laporan Kegiatan PSC LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROBLEM SOLVING CYCLE (PSC) DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Disusun Oleh : Kelompok 425C Novarina Ratnaningtyas (G0007114) Reza Handry Pratama(G0007140) Yessi Perlitasari (G0007173) Deni Tri Hananto (G0007190) Shabrina Hanifah (G0007227) Pembimbing: Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK
30

Laporan Kegiatan PSC 425C

Aug 05, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Kegiatan PSC 425C

Laporan Kegiatan PSC

LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROBLEM SOLVING CYCLE (PSC) DI PUSKESMAS MOJOLABAN

SUKOHARJO

Disusun Oleh :

Kelompok 425C

Novarina Ratnaningtyas (G0007114)

Reza Handry Pratama (G0007140)

Yessi Perlitasari (G0007173)

Deni Tri Hananto (G0007190)

Shabrina Hanifah (G0007227)

Pembimbing:

Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: Laporan Kegiatan PSC 425C

LEMBAR PENGESAHAN

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROBLEM SOLVING CYCLE DI PUSKESMAS MOJOLABAN

SUKOHARJO

Disusun oleh :

Kelompok 425 C

Novarina Ratnaningtyas (G0007114)

Reza Handry Pratama (G0007140)

Yessi Perlitasari (G0007173)

Deni Tri Hananto (G0007190)

Shabrina Hanifah (G0007227)

Telah diteliti, disetujui dan disahkan

Pada hari :

Tanggal : Januari 2012

Mengetahui,Pembimbing Fakultas

Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp. OK

NIP. 19441124 197609 1 00 1

ii

Page 3: Laporan Kegiatan PSC 425C

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan

rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kepaniteraan klinik Ilmu

Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh

kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS / RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. DR. Santoso, dr. MS. Sp.OK selaku Pembimbing Fakultas

2. Dr. Bambang Saptono selaku Kepala Puskesmas Mojolaban Kabupaten

Sukoharjo

3. Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH., MSc., PhD selaku Kepala Laboratorium Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

4. Seluruh staf dan paramedis yang bertugas di Puskesmas Mojolaban.

Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi ilmu

pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan.

Saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan laporan ini.

Surakarta, Januari 2012

Penyusun

iii

Page 4: Laporan Kegiatan PSC 425C

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1

BAB II. ANALISIS PROGRAM PMT-P

A. Visi dan Misi Program................................................................ 2

B. Sasaran Program.......................................................................... 3

C. Sumber Daya Kesehatan.............................................................. 5

D. Sarana Prasarana.......................................................................... 7

E. Anggaran..................................................................................... 8

F. Sistem Penjaminan Mutu............................................................. 9

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 12

B. Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13

iv

Page 5: Laporan Kegiatan PSC 425C

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis SWOT Visi dan Misi Program .......................................... 2

Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban

Tahun 2011....................................................................................... 3

Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.......................... 4

Tabel 4. Keadaan Sosial Ekonomi................................................................. 4

Tabel 5. Analisis SWOT Sasaran Program ................................................... 5

Tabel 6. Petugas Kesehatan di Puskesmas Mojolaban................................... 5

Tabel 7. Analisis SWOT Sumber Daya Kesehatan........................................

Tabel 8. Analisis SWOT Sarana dan Prasarana............................................. 8

Tabel 9. Analisis SWOT Anggaran................................................................ 8

Tabel 10. Analisis SWOT Penjaminan Mutu................................................... 9

Tabel 11. Resume Analisis SWOT..................................................................

v

Page 6: Laporan Kegiatan PSC 425C

BAB I

PENDAHULUAN

Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan

datang. Keterlambatan dalam pemberian pelayanan gizi yang tepat terhadap balita

akan menurunkan potensi mereka sebagai sumber daya pembangunan masyarakat.

Peran gizi dalam pembangunan bangsa di depan dapat dilihat antara lain bahwa

kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-anak, hal ini

berarti berkurangnya kuantitas SDM di akan datang. Kekurangan gizi juga akan

berakibat meningkatnya angka kesakitan, menurunnya tingkat kecerdasan anak

sehingga menurunkan prestasi dan produktivitas kerja manusia di masa yang akan

datang.

Besarnya dampak masalah gizi buruk dan gizi kurang bagi pertumbuhan

dan perkembangan balita di masa yang akan datang maka Puskesmas Mojolaban

melaksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan,

sebagai sasaran utama adalah balita usia 6-59 bulan yang berstatus gizi kurang

dan gizi buruk yang bertujuan untuk meningkatkan keadaan gizi balita tersebut.

Program PMT Pemulihan di Puskesmas Mojolaban sudah dilakukan sejak

tahun 2006, namun jumlah penderita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas

Mojolaban masih tetap tinggi. Hasil evaluasi akhir pemberian PMT Pemulihan

pada tahun 2011 juga masih rendah, yakni hanya 26,6%.

Melihat kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk menanalisis

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan pada tahun 2011 di

Puskesmas Mojolaban.

1

Page 7: Laporan Kegiatan PSC 425C

BAB II

ANALISIS PROGRAM

A. ANALISIS VISI DAN MISI

Dalam program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P)

tidak terdapat visi dan misi yang jelas, hanya terdapat tujuan umum dan

tujuan khusus program perbaikan gizi. Berikut uraiannya :

Tujuan Umum :

Meningkatkan status gizi masyarakat

Tujuan Khusus :

1. Meningkatkan status gizi baik balita

2. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama lintas sektoral dan lintas

program dalam penanganan masalah gizi

3. Tertanganinya kasus balita gizi buruk dari keluarga miskin

4. Diketahuinya penyebab timbulnya kasus gizi buruk pada balita di

Kabupaten Sukoharjo

5. Meningkatnya kinerja posyandu dalam mewujudkan keluarga sadar gizi

Tabel 1. Analisis SWOT Visi dan Misi Program

STRENGTH WEAKNESS

Adanya tujuan umum dan tujuan khusus untuk program perbaikan gizi

(1) Tidak adanya visi dan misi khusus program PMT-P

(2) Evaluasi pelaksanaan tujuan program perbaikan gizi yang belum dilakukan.

(3) Kurangnya sosialisasi tujuan program perbaikan gizi dari dan ke pegawai puskesmas sendiri

OPPORTUNITY THREAT

(1)Kerjasama lintas unit / program Multipersepsi tujuan khusus program

2

Page 8: Laporan Kegiatan PSC 425C

dalam puskesmas untuk mewujudkan tujuan program perbaikan gizi

(2)Kerjasama lintas sektoral yang ada di tingkat kecamatan

perbaikan gizi

B. ANALISIS SASARAN PROGRAM

Wilayah Puskesmas Mojolaban mempunyai luas area : 58.068.030 km2,

yang terbagi dalam lima belas desa yaitu :

1.) Desa Wirun

2.) Desa Bekonang

3.) Desa Congkol

4.) Desa Klumprit

5.) Desa Dukuh

6.) Desa Plumbon

7.) Desa Laban

8.) Desa Tegalmade

9.) Desa Gadingan

10.) Desa Palur

11.) Desa Demakan

12.) Desa Joho

13.) Desa Kragilan

14.) Desa Sapen

15.) Desa Triyagan

Jumlah perumahan penduduk di wilayah Puskesmas Mojolaban sebanyak

23.142 buah.

1. Jumlah Penduduk Berdasar Umur dan Jenis Kelamin

Tabel 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Mojolaban Tahun 2011

No. Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 5993 5739 11732

2 5-9 3353 2421 5774

3 10-14 3510 2571 6081

4 15-19 3573 2585 6158

5 20-24 3893 2751 6644

6 25-29 4484 2906 7390

7 30-39 4453 3392 7845

8 40-49 3916 3047 6963

9 50-60 3641 2719 6360

10 > 60 2909 2021 4930

3

Page 9: Laporan Kegiatan PSC 425C

Jumlah 39725 30152 69877

4

Page 10: Laporan Kegiatan PSC 425C

2. Distribusi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No

.

Jenis Pendidikan Laki-laki Perempua

n

Jumlah

1 Tamat Perguruan Tinggi 1950 1975 3925

2 Tamat Akademi 1583 1426 3009

3 Tamat SMA 7723 7801 15524

4 Tamat SMP 7914 7930 15844

5 Tamat SD 7867 7463 15330

6 Tidak tamat SD 2275 2473 4748

7 Belum tamat SD 4756 4782 9538

8 Tidak sekolah 2070 2031 4101

Jumlah 36138 35881 72019

3. Keadaan Sosial Ekonomi

Tabel 4. Keadaan Sosial Ekonomi

No.

Mata Pencaharian Jumlah/orang

1 Petani sendiri 4475

2 Buruh tani 9413

3 Pengusaha 1887

4 Buruh industri 10450

5 Buruh bangunan 5032

6 Pedagang 2248

7 PNS/ ABRI 3166

Jumlah 36671

SASARAN PROGRAM

Balita gizi kurang atau kurus usia 6 s.d. 59 bulan termasuk balita

dengan Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran

5

Page 11: Laporan Kegiatan PSC 425C

prioritas penerima PMT Pemulihan.

Cara Penentuan Sasaran :

Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di posyandu dengan

urutan prioritas dan kriteria sebagai berikut :

1. Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan gizi buruk di TFC/Pusat

Pemulihan Gizi/Puskesmas Perawatan atau RS

2. Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturut- turut (2T)

3. Balita kurus

4. Balita Bawah Garis Merah (BGM)

Balita dengan kriteria tersebut di atas, perlu dikonfirmasi kepada tenaga

pelaksana gizi atau petugas puskesmas, guna menentukan sasaran penerima

PMT Pemulihan.

Tabel 5. Analisis SWOT Sasaran Program

STRENGTH WEAKNESS

Adanya sasaran yang jelas pada program PMT-P

(1) Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat masih rendah (SMP)

(2) Tingkat sosial ekonomi mayoritas masyarakat masih rendah (buruh)

OPPORTUNITY THREAT

(1) Mayoritas penduduk berusia 0-4 tahun

(2) Tingkat kepercayaan ke pelayanan kesehatan tinggi

(1) Luasnya wilayah kerja program PMT-P

(2) Pelaksanaan dan pengendalian program penanggulangan gizi buruk kurang konsisten dan kurang didukung sebagian masyarakat

C. ANALISIS SUMBER DAYA KESEHATAN

Jumlah petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Mojolaban,

Sukoharjo sebanyak 78 orang yang terdiri atas:

Tabel 6. Petugas Kesehatan di Puskesmas Mojolaban

6

Page 12: Laporan Kegiatan PSC 425C

- Jumlah tenaga kesehatan yang dapat mendukung program PMT-P

sebanyak 26 orang

- Jumlah kader yang menangani PMT-P 32 orang

Tabel 7. Analisis SWOT Sumber Daya Kesehatan

STRENGTH WEAKNESS

(1) Tersedianya ahli gizi yang ditempatkan sesuai dengan bidangnya

(2) Adanya petugas posyandu yang menjaring anak dengan gizi buruk

(3) Adanya kader PMT-P di tiap desa

(4) Adanya komitmen yang tinggi dari petugas puskesmas

(1) Petugas gizi hanya lulusan D3

(2) Kurangnya penyuluhan pentingnya PMT-P

OPPORTUNITY THREAT

(1) Adanya pelatihan penanggulangan gizi buruk melalui PMT-P guna peningkatan kinerja petugas gizi dan kader puskesmas

(2) Adanya pendidikan berjenjang bagi petugas gizi

Adanya peraturan yang kurang membuka peluang untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan berjenjang

7

Jenis Tenaga / Pegawai JumlahSarjana Kedokteran

1. Dokter Umum2. Dokter Gigi

52

Sarjana Non Kedokteran1. Apoteker2. Sarjana Kesehatan Masyarakat

--

Sarjana Muda / AKMD1. Bidan2. Perawat3. D3 SPPN4. D3 Gizi

2417-3

SLTA / DI / DII1. Asisten Apoteker / SMF2. Bidan desa3. Perawat4. Perawat Gigi5. Analis Kesehatan

218223

Jumlah 78

Page 13: Laporan Kegiatan PSC 425C

D. ANALISIS SARANA DAN PRASARANA

1. Puskesmas Induk di Kebak RT 01 RW XIII Desa Wirun Kecamatan

Mojolaban

2. Unit Pelayanan Kesehatan di Jatimalang di Desa Joho Kecamatan

Mojolaban

3. UGD Rawat Inap di Jl. Lettu RM Hartono No.51 Wirun Mojolaban

4. Gudang obat Puskesmas : 2 rak obat

5. Kamar obat :

a. Unit Puskesmas Induk

b. Unit Puskesmas Jatimalang

c. Unit Rawat Inap

d. Unit Puskesmas Pembantu : 3 buah

e. Unit PKD : 14 buah

6. Laboratorium :

a. Unit Induk

b. Unit Jatimalang

c. Unit Rawat Inap

7. Puskesmas Pembantu ada 3:

a. Puskesmas Pembantu Klumprit

b. Puskesmas Pembantu Palur

c. Puskesmas Pembantu Sapen

8. Puskesmas Keliling/PKD terdapat di 14 desa yang belum ada di Sapen

baru tahap pembangunan.

9. Posyandu ada 122 buah terdiri dari:

a. Posyandu Pertama : 8 buah

8

Page 14: Laporan Kegiatan PSC 425C

b. Posyandu Madya : 54 buah

c. Posyandu Purnama : 52 buah

d. Posyandu Mandiri : 8 buah

10. Komputer : 10 buah, 3 buah untuk program SIMPUS

11. Mobil : 2 buah

12. Motor : 19 buah

Tabel 8. Analisis SWOT Sarana dan Prasarana

STRENGTH WEAKNESS

(1) Adanya laboratorium untuk pemeriksaan darah dan foto rontgen

(2) Setiap desa ada posyandu

(3) Alat antropometri di setiap posyandu lengkap

(1) Distribusi reagen lab yang terlambat

(2) Terbatasnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas

OPPORTUNITY THREAT

Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan

pemeriksaan laboratorium

Prosedur yang diterapkan kepada pihak ketiga cukup rumit

E. ANALISIS ANGGARAN

Pemasukan : Berasal dari APBD Kabupaten Sukoharjo

Pengeluaran :

- Pengadaan biscuit : 45 x 9 dos x Rp 40.000 = Rp 16.200.000,00

- Pengadaan susu : 45 x 9 dos x Rp 40.000 = Rp 16.200.000,00

- Cetak blanko laporan : 45 x Rp 1.800 = Rp 84.000,00

- Bimbingan teknis : 3 or x Rp 50.000 = Rp 150.000,00

- Pemantauan pelaksanaan: 3 or x Rp 400.000 = Rp 1.200.000,00

- Operasional posyandu : 122 x 3 bulan x Rp 10.000 = Rp 3.660.000,00

- Evaluasi dan laporan : = Rp 380.000,00 +

TOTAL = Rp 37.874.000,00

Tabel 9. Analisis SWOT Anggaran

9

Page 15: Laporan Kegiatan PSC 425C

STRENGTH WEAKNESS

Tersedianya anggaran khusus untuk program PMT-P

(1) Pencairan dana dari APBD untuk puskesmas kadang terlambat.

(2) Terbatasnya dana dari APBD untuk mengatasi gizi buruk (tidak semua balita gizi buruk mendapatkan PMT-P)

OPPORTUNITY THREAT

Adanya rencana tambahan anggaran dana dari Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK)

Harga PMT-P (susu dan biskuit) yang fluktuatif

F. ANALISIS PENJAMINAN MUTU

Penjaminan mutu terhadap Program Pemberian Makanan Tambahan

Pemulihan (PMT-P) dilakukan dengan cara evaluasi pelaksaan program

setiap 10 hari sekali. Evaluasi yang dilakukan oleh petugas gizi kepada

koordinator unit promkes, kemitraan dan gizi tiap bulannya. Pelaporan tiap

bulan tersebut dilakukan di Puskesmas melalui kegiatan minilokakarya.

Kegiatan lain yang dilakukan adalah pertemuan evaluasi program gizi bagi

petugas puskesmas. Pertemuan yang dilakukan setiap bulan Maret dan Juli ini

dilakukan untuk memberikan informasi, mengevaluasi program gizi dan

membahas berbagai permasalahan yang timbul sehingga dapat dicapai

kesepakatan dalam penanganannya.

Penjamin mutu program PMT-P adalah Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukoharjo sedangkan penjamin pelaksana program adalah Kepala

Puskesmas Mojolaban.

Tabel 10. Analisis SWOT Penjaminan Mutu

STRENGTH WEAKNESS

(1) Adanya penanggung jawab progam PMT-P

(2) Adanya jejaring luas dalam pelaksanaan

Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis

10

Page 16: Laporan Kegiatan PSC 425C

dan evalusi PMT-P

OPPORTUNITY THREAT

Adanya kegiatan pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten setiap bulan Maret dan

Juli________

11

Page 17: Laporan Kegiatan PSC 425C

Tabel 10. Resume Analisis SWOT

STRENGTH WEAKNESS

1. Adanya tujuan umum dan tujuan khusus untuk program perbaikan gizi2. Adanya sasaran yang jelas pada program PMT-P3. Tersedianya ahli gizi yang ditempatkan sesuai dengan bidangnya4. Adanya petugas posyandu yang menjaring anak dengan gizi buruk5. Adanya kader PMT-P di tiap desa6. Adanya komitmen yang tinggi dari petugas puskesmas7. Adanya laboratorium untuk pemeriksaan darah dan foto rontgen8. Setiap desa ada Posyandu9. Alat antropometri di setiap Posyandu lengkap10. Tersedianya anggaran khusus untuk program PMT-P11. Adanya penanggung jawab progam PMT-P12. Adanya jejaring luas dalam pelaksanaan dan evalusi PMT-P

1. Tidak adanya visi dan misi khusus program PMT-P2. Evaluasi pelaksanaan tujuan program perbaikan gizi yang belum

dilakukan.3. Kurangnya sosialisasi tujuan program perbaikan gizi dari dan ke

pegawai puskesmas sendiri4. Tingkat pendidikan mayoritas masyarakat masih rendah (SMP)5. Tingkat sosial ekonomi mayoritas masyarakat masih rendah (buruh)6. Petugas gizi hanya lulusan D37. Kurangnya penyuluhan pentingnya PMT-P8. Distribusi reagen lab yang terlambat9. Terbatasnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas10. Pencairan dana dari APBD untuk puskesmas kadang terlambat.11. Terbatasnya dana dari APBD untuk mengatasi gizi buruk (tidak semua

balita gizi buruk mendapatkan PMT-P)12. Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis

OPPORTUNITY THREAT

1. Kerjasama lintas unit / program dalam puskesmas untuk mewujudkan tujuan program perbaikan gizi

2. Kerjasama lintas sektoral yang ada di tingkat kecamatan3. Mayoritas penduduk berusia 0-4 tahun4. Tingkat kepercayaan ke pelayanan kesehatan tinggi5. Adanya pelatihan penanggulangan gizi buruk melalui PMT-P guna

peningkatan kinerja petugas gizi dan kader puskesmas6. Adanya pendidikan berjenjang bagi petugas gizi

1. Multipersepsi tujuan khusus program perbaikan gizi2. Luasnya wilayah kerja program PMT-P3. Pelaksanaan dan pengendalian program penanggulangan gizi buruk

kurang konsisten dan kurang didukung sebagian masyarakat4. Adanya peraturan yang kurang membuka peluang untuk mengikuti

pelatihan dan pendidikan berjenjang5. Prosedur yang diterapkan kepada pihak ketiga cukup rumit6. Harga PMT-P (susu dan biskuit) yang fluktuatif

12

Page 18: Laporan Kegiatan PSC 425C

7. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan pemeriksaan laboratorium

8. Adanya rencana tambahan anggaran dana dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

9. Adanya kegiatan pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten setiap bulan Maret dan Juli

STRENGTH WEAKNESS

OPPORTUNITY

(1) Memanfaatkan pelatihan dan pendidikan berjenjang untuk meningkatkan kualitas petugas gizi yang ada

(2) Mengoptimalkan komitmen petugas gizi untuk menjaga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan unit pelayanan kesehatan

(3) Mengoptimalkan posyandu dan kader PMT-P yang ada di tiap desa untuk memantau perkembangan status gizi dan evaluasi program

(4) Memanfaatkan rapat pertemuan petugas gizi yang ada dalam upaya evaluasi PMT-P

(1) Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan berjenjang pada petugas gizi yang belum sarjana

(2) Memanfaatkan dana BOK untuk menambah pengadaan PMT-P

(3) Memanfaatkan kerjasama pihak ketiga untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang belum tersedia di puskesmas

(4) Adanya pertemuan petugas gizi tingkat kabupaten digunakan untuk menyusun evalusi yang sistematis

THREAT (1) Melakukan sosialisasi tujuan program untuk menyamakan persepsi tujuan program

(2) Memanfaatkan adanya kader PMT-P dan posyandu yang ada disetiap desa untuk menjangkau luasnya wilayah kerja program

(3) Mengalokasikan anggaran khusus untuk menyiasati harha

(1) Mengusulkan peraturan yang mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan berjenjang pada petugas gizi

(2) Mengusulkan perubahan peraturan pada pemerintah untuk mempermudah kerjasama dengan pihak ketiga

13

Page 19: Laporan Kegiatan PSC 425C

PMT-P yang fluktuatif(3) Melakukan penyuluhan PMT-P diberbagai kegiatan

masyarakat

14

Page 20: Laporan Kegiatan PSC 425C

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Program PMT-P telah berjalan sesuai dengan dengan protap yang

ditetapkan oleh DKK Kabupaten Sukoharjo, tetapi hasil yang dicapai belum

optimal ditunjukkan dengan angka keberhasilan program yang hanya 26,66%.

Dari analisa SWOT yang dilakukan, terdapat beberapa kendala dari faktor

internal dan eksternal program.

Kendala-kendala yang menyebabkan hasil program PMT-P tidak

mencapai target antara lain:

1. Petugas gizi yang sudah mencukupi tetapi masih belum memiliki

kompetensi yang memadai.

2. Terbatasnya dana untuk pengadaan PMT-P

3. Belum adanya sistem evaluasi yang sistematis

4. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gizi

buruk.

5. Sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah.

B. SARAN

1. Memberikan kesempatan mengikuti pendidikan berjenjang pada

petugas gizi yang belum sarjana

2. Memanfaatkan dana BOK untuk menambah pengadaan PMT-P

3. Melakukan pertemuan petugas sekabupaten untuk menyusun

sisten evaluasi yang sistematis

4. Melakukan penyuluhan PMT-P diberbagai kegiatan masyarakat

15

Page 21: Laporan Kegiatan PSC 425C

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tahun 2005.Ditjen Bina

Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta

Dinkes, 2006.Pedoman Rencana Aksi nasional Pencegahan dan Penanggulangan

Gizi Buruk 2006 – 2010. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,

Medan

Departemen Kesehatan RI, WHO, Unicef.Buku Bagan ManajemenTerpadu Balita

Sakit (MTBS) Indonesia, Jakarta 19973.

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Binkesmas Depkes. Pedoman

Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Petunjuk

Pelaksanaan PMT pada Balita, Jakarta 1997.4.

Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (POZI) di

Puskesmas, Jakarta 19977. Waterlaw JC. Protein Energy Malnutrition,

Edward Arnold , London,1992

Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Cetakan Ke-2. Jakarta: Rineka Cipta

16