Top Banner
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK GEDUNG Dosen Pengampu : Triyono ST Oleh : BINTI LATIFATUL MUNAWAROH LT-2D (03) PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
20

LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

Jan 04, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK GEDUNG

Dosen Pengampu : Triyono ST

Oleh :

BINTI LATIFATUL MUNAWAROH

LT-2D (03)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK GEDUNG

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan

Tujuan dari praktikum instalasi listrik gedung adalah:

1. Mampu membaca gambar kerja

2. Mampu mempersiapkan bahan komponen dan peralatan listrik

3. Mampu melakukan pemeriksaan komponen dan peralatan yang

listrik yang digunakan

4. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan job latihan

pekerjaan

5. Mampu melakukan assembling panel

6. Mampu melakukan pengawatan, pengecekan dan pengujian

7. Mampu melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan

8. Mampu mencari dan memperbaiki gangguan

B. Landasan Teori

Dalam praktikum kali ini menggunakan komponen- komponen listrik

diantaranya yaitu:

1. LDR (Light Dependent Resistor )

LDR (Light Dependent

Resistor) adalah salah

satu jenis resistor yang

dapat mengalami

perubahan resistansinya

apabila mengalami

perubahan penerimaan

cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light

Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang

diterima oleh LDR itu sendiri.. Biasanya LDR terbuat dari

cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang

Page 3: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

resistansinya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar)

yang mengenainya.

Page 4: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

2. Saklar tukar

Saklar tukar adalah saklar

yang dapat digunakan untuk

menghidupkan dan

mematikan lampu dari tempat

yang berbeda. Instalasi saklar

tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan

menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian.

Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar

banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun

di lorong-lorong yang panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal

juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong.

3. Saklar seri

Sakelar seri adalah sebuah

sakelar yang dapat

menghubungkan dan

memutuskan dua lampu, atau

dua golongan lampu baik

secara bergantian maupun bersama-sama.biasanya digunakan

pada ruangan-ruangan yang terpisah

4. Saklar putar

Saklar ini sering digunakan dalam rangkaian pengaturan,

misalnya untuk dua posisi pengaturan (pengaturan manual dan

otomatis).

5. Saklar tekan

Saklar tekan atau push button

umumnya digunakan pada

rangkaian kontrol kontak

Page 5: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

sebagai pengunci secara elektrik. Saklar ini beroperasi ketika

ditekan saja, jika dilepas maka akan kembali menjadi seperti

semula. Jadi saklar ini memberikan daya yang sifatnya sementara,

apabila dikombinasi dengan saklar impuls maka pada saat saklar

dilepas hubungannnya dengan beban tetap ada karena saklar

tersebut terkunci oleh impuls.

6. Staircase

Staircase adalah suatu saklar yang

bekerja berdasarkan prinsip

elektromagnetis, namun hanya untuk

meng-on-kan beban. Saklar ini juga

dilengkapi dengan motor untuk timer

(waktu), sehingga untuk mematikan

beban hanya menunggu waktu habis

dari timer staircase.

Staircase bisa difungsikan untuk mengoperasikan beban terus-

menerus tanpa mati-mati (off) dan juga dapat difungsikan untuk

mengoperasikan beban dalam beberapa saat kemudian beban akan

mati (off) tanpa penekanan saklar tekan dan atau memutuskan

rangkaian dari sumber tegangan.

7. Kotak kontak

Kotak kontak merupakan tempat

untuk mendapatkan sumber tegangan

listrik yang diperlukan untuk pesawat

atau alat listrik. Tegangan Sunber

listrik ini diperoleh dari hantaran fasa dan netral yang berasal dari

PLN. Kotak Kontak mendapatkan sumber langsung dari instalasi,

jadi kotak kontak tidak terpengaruh oleh saklar apapun

8. Reley kontaktor

Page 6: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

Kontaktor adalah suatu saklar yang menggunakan sistem

elektromagnetik sama halnya dengan saklar impuls kontaktor

mempunyai anak kontak, tetapi Kontaktor memiliki lebih dari

satu anak kontak yang terdiri dari anak kontak NO (Normally

Open) dan NC (Normally Close). Dari beberapa kontaktor kita

dapat membuat beberapa rangkaian kontrol yang dapat

mengoperasikan dengan berbagai sistem antara lain

pengoperasian dengan pengunci. Cara kerja dari kontaktor

yaitu apabila mekanis (koil) dialiri arus listrik maka dalam koil

akan timbul medan magnet dan akan menarik anak kontak NO

dan NC sehingga berubah dari posisi semula. Jadi relay hanya

akan bekerja jika teraliri arus listrik.

9. Saklar impuls

Saklar impuls adalah saklar yang

bekerja berdasarkan impuls yang

diberikan secara sesaat dengan

menggunakan tombol tekan, pada

dasarnya impuls mempunyai empat

terminal, dimana dua terminal dengan

notasi A1 dan A2 menandakan untuk terminal masukan sumber

koil magnet dan dua notasi 1 dan 2 menandakan anak kontak

impuls untuk mengoperasikan beban.

10. Saklar waktu

Saklar waktu adalah saklar

yang ON dan OFF nya tergantung waktu yang telah ditentukan

dalam 24 jam sehari. Saklar waktu ini akan terus bekerja selama

masih ada tegangan yang mengalir ke koil saklar waktu tersebut.

Saklar waktu ini tidak mempengaruhi komponen apapun.

C. Peralatan dan Bahan

Page 7: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

1. Alat

a. Obeng plus 1 buah

b. Obeng min 2 buah

c. Tang kombinasi 1 buah

d. Tang potong 1 buah

e. Tang bulat 1 buah

f. Pisau / tang pengupas 1 buah

g. Mistar 1 buah

h. Uncek 1 buah

i. Palu 1 buah

2. Bahan

a. Pipa union 5/8” 3.6 m

b. Pipa PVC 5/8” 1.9 m

c. Knie Union 5/8” 3 buah

d. Knie PVC 5/8” 2 buah

e. Cabang T 1 buah

f. End Tule Union 18 buah

g. Sakelar dimer (LDR) 1 buah

h. Sakelar Tukar 2 buah

i. Sakelar Seri 1 buah

j. Sakelar Putar 1 buah

k. Sakelar Tekan 4 buah

l. Dudukan Lampu Tanda 1 buah

m. Kotak Hubung 4 buah

n. Kotak kontak 3 buah

o. Fitting lampu 4 buah

p. Roset Kayu 4 buah

q. Fitting Lampu dinding 2 buah

r. Box Sekering 4 buah

s. Relay Kontaktor 220 V/10 A + dudukan 2 buah

t. Saklar Impuls 220 V 1 buah

Page 8: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

u. Saklar Waktu 24 jam 220 V 1 buah

v. Staircase 220 V 1 buah

w. Busbar Grounding 2 buah

x. Line Up Terminal 16 buah

y. Penahan Line Up terminal 2 buah

z. Penutup Line Up Terminal 1 buah

D. Langkah Kerja

1. Mempersiapkan peralatan kerja dan bahan

2. Memeriksa setiap peralatan listrik sebelum digunakan

3. Memasang pipa PVC dan pipa union yang sebelumnya telah diisi

dengan kabel

4. Memasang peralatan listrik (Saklar, Kotak hubung,fitting lampu

dan kotak kontak)

5. Melakukan penyambungan kabel ke peralatan listrik (kotak

hubung, saklar, fitting lampu, kotak kontak)

6. Melakukan pemasangan peralatan listrik pada panel (Fuse, Timer

24 jam, Staircase, Relay kontaktor, impuls switch.

7. Menyambung peralatan listrik dalam panel

8. Menyambung peralatan listrik pada panel dengan peralatan listrik

di luar panel sesuai dengan diagram rangkaian

9. Menandai semua peralatan yang ada sesuai dengan gambar kerja

10. Melakukan pengecekan hubungan masing-masing bagian

11. Melakukan pengujian

12. Merapikan seluruh rangkaian

II. PEMBAHASAN

A. Cara Kerja Rangkaian

Cara kerja rangkaian:

Group satu

Group satu merupakan group bagi penerangan kamar tamu,

makan dan dapur. Pada group ini terdiri dari 3 lampu, dimana 2

lampunya dioperasikan menggunakan saklar seri dan satu lampu

Page 9: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

dikendalikan dengan saklar tekan yang bisa dioperasikan dari dua

tempat yang berbeda. Selain itu, juga dilengkapi dengan 2 kotak

kontak yang diletakkan pada dua ruang yang berbeda sehingga

bisa digunakan untuk keperluan yang ada.

Page 10: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

Group dua

Group dua merupakan group bagi penerangan kamar mandi,

kamar tidur, selasar, panel ruangan. Pada dasarnya group ini

hampir sama dengan group satu, masih sederhana dan belum

menggunakan rangkaian control. Pada group ini terdiri dari 1

buah lampu yang dikendalikan dengan dua sakelar tukar sehingga

bias dioperasikan dari dua tempat yang berbeda dan terdiri dari

satu kotak kontak.

Group tiga

Group tiga merupakan group bagi penerangan jalan dan parkir.

Pada group ini hanya terdiri dari dua buah lampu yang system

pengoperasiannya tergantung pada rangkaian control yang ada

pada group 4. Oleh karena itu aktifnya group ini dijelaskan pada

pengaktifan grup 4.

Group empat

Group empat ini berisikan rangkaian kontrol, yang terdiri

dari control penerangan parkir dalam rumah, control penerangan

parkir di luar rumah dan control penerangan dengan pengontrol

cahaya. Lampu pada group 3 dikendalikan oleh selector switch

(saklar putar/saklar pilih) dimana untuk mengaktifkannya bisa

dipilih dalam kondisi manual atau otomatis.

Pada saat selector switch pada kondisi manual maka lampu

indicator akan menyala hal ini terjadi karena anak kontak relay

K9A berada dalam posisi nirmal yaitu NC, sehingga arus

langsung masuk ke dalam lampu indicator, anak kontak relay

K9A ini tidak akan mengalami perubahan apapun karena koil

relay K9A tidak memperoleh sumber arus. Dan pengoperasian

lampu pada group tiga dapat dilakukan dengan menekan saklar

tekan satu maupun saklar tekan 2.Dengan menekan saklar tekan

maka anak kontak K6T akan berubah pada posisi dari membuka

menjadi menutup sehingga K7 otomatis menapatkan sumber

sehingga anak kontak K7 ikut menutup dan mengakibatkan lampu

Page 11: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

pada group tiga akan menyala, namun aktifnya K7 juga

tergantung pada membuka dan menutupnya anak kontak K6T

yang telah diatur waktunya. Tujuan dengan pengoperasian secara

manual ini merupakan alternative agar pada saat pengoperasian

secara otomatis tidak dapat berfungsi dengan baik.

Sedangkan untuk selector switch pada posisi auto

(otomatis) lampu indicator akan mati hal ini dikarenakan pada

saat selector switch pada posisi otomatis koil K9A memperoleh

sumber sehingga anak kontak K9A langsung berubah posisi dari

NC menjadi NO sehingga arusnya terputus, namun pada saat

kondisi otomatis masih bias dikendalikan secara manual

karenaanak kontak K9A akan menutup dan akan tetap

mengalirkan arus, namun bedanya hanya lampu indikatornya

dalam kondisi mati. Untuk operasi otomatis K7 diperoleh dari

anak kontak K4T NO,anak kontak K4T tersebut akan menutup

setelah waktu yang ditentukan telah tercapai setelah dialiri arus,

namun K7 belum aktif karena tergantung pada LDR, Saat LDR

mendapat cahaya yang terang maka anak kontak LDR tidak akan

pernah menutup dan pada saat cahaya yang ada kurang (gelap)

maka anak kontak LDR akan menutup maka K7 akan mendapat

arus dan K7 akan aktif sesuai dengan setting waktunya .

B. Kendala yang dihadapi

Terdapat beberapa peralatan dan bahan yang cara kerjanya tidak

sesuai ( terjadi kerusakan)

Terjadi kesalahan pada saat pemasangan kabel pada line up

terminal sehingga rangkaian tidak beroperasi sebagaimana

mestinya

Rangkaian tidak disertai dengan label sehingga pada saat

pengecekan mengalami kesulitan

Adanya sambungan pada line up terminal yang lepas sehingga

rangkaian tidak beroperasi dengan semestinya

Page 12: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

C. Cara mengatasi kendala

Melakukan pengecekan sebelum memasang alat sehingga pada saat

rangkaian sudah terpasang seluruhnya dapat beroperasi dengan

benar, jika terdapat kerusakan alat bisa diganti dengan yang lain

yang bias berfungsi dengan baik

Mengecek letak kabel pada line up terminal dan memperbaikinya.

Mengecek secara manual

Mengecek sambungan dan mengencangkannya agar tidak mudah

lepas

III. PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melakukan praktek kerja bengkel semester III ini, ada

beberapa hal yang dapat disimpulkan, diantaranya :

Ketelitian dan kedisiplinan sangatlah penting dalam melakukan

suatu pekerjaan agar pekerjaan selesai dengan baik dan tepat.

Dalam memasang instalasi penerangan khususnya instalasi listrik

gedung ini, pemahaman pembacaan gambar rangkaian dan

deskripsi kerja suatu rangkaian yang sangatlah penting.

Sebelum melakukan pemasangan komponen- komponen listrik

harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu.

Dalam melakukan pemasangan komponen-komponen listrik harus

kencang dan rapi

Sebelum rangkaian dihubungkaan dengan sumber tegangan, harus

dicek terlebih dahulu.

Instalasi listrik tenaga terbagi menjadi 4 group.Ini gunanya

apabila terjadi suatu gangguan arus lebih dapat lebih mudah

dideteksi,tanpa menggangu group lainnya.

Suatu rangkaian yang dibuat 2 fungsi atau lebih seperti manual

dan automatis bertujuan untuk kondisi normal dan kondisi darurat

juga mempermudah pengoperasian.

Page 13: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

B. Saran

Menerapakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Mentaati peraturan bengkel

Meningkatkan komunikasi dengan dosen pembimbing untuk

menambah pengetahuan dan memecahkan masalah yang belum

dikuasai

Bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan di dalam

bengkel

Page 14: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL

LAMPIRAN

GAMBAR RANGKAIAN

Page 15: LAPORAN KEGIATAN BENGKEL