Page 1
LAPORAN KASUS THT
TONSILITIS KRONIK DENGAN OKLUSI TUBA
DYAH GUPITA
1102010084
Pembimbing :
Kol (Purn) dr.Tri Damijatno Sp.THT
Letkol Ckm dr.Rakhmat Haryanto, M.Kes, Sp.THT-KL
Mayor CKM dr. M. Andi Fathurakhman, Sp.THT-KL
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG
TENGGOROK- KEPALA & LEHER
RS. TK II MOHAMMAD RIDWAN MEUREKSA KESDAM JAYA
PERIODE 21 APRIL 2014 – 24 MEI 2014
1
Page 2
I. IDENTITAS
Nama : Tn. A. C
Jenis Kelamin : Pria
Usia : 55 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Konstruksi
Pendidikan : -
Alamat : Jakarta
Tanggal Pemeriksaan : 10 Juli 2014
Autoanamnesa
II. ANAMNESA
Keluhan Utama
Kurang pendengaran pada telinga kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS. M. Ridwan Meuraksa dengan keluhan Telinga kanan
kurang mendengar, yang dirasakan sejak 9 hari yang lalu. Gejala ini dirasakan
hilang timbul dan terasa seperti penuh pada telinga. Tidak ada keluhan pada
telinga kiri pasien.
Pasien juga mengeluhkan adanya telinga berdengung pada telinga kanan.
Keluhan tersebut juga dirasakan hilang timbul. Beberapa minggu sebelumnya
pasien mengalami nyeri saat menelan di tenggorokan, namun saat ini sudah
membaik. Pasien juga mengatakan bahwa, ia sering mengalami keluhan nyeri
2
Page 3
tenggorokan beberapa kali, khususnya setelah mengonsumsi gorengan, makanan
pedas atau minum air es.
Keluhan keluarnya cairan dari telinga disangkal oleh pasien. Keluhan adanya
trauma telinga atau di kepala disangkal pasien. Keluhan hidung meler dan batuk
disangkal pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pernah mengalami keluhan yang sama, berupa kurang
pendengaran, dan nyeri menelan.
Riwayat asma, diabetes melitus, hipertensi, alergi obat, alergi makanan, dan
gastritis disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan
1. Pasien suka minum minuman dingin/es, makan gorengan, dan makanan
pedas.
2. Pasien merokok setengah bungkus sehari
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal dilingkungan yang baik. Biaya pengobatan menggunakan BPJS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
3
Page 4
Tanda Vital : Tekanan darah : 130/80 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu tubuh : 37o C
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
Mata
- Konjungtiva : Anemis -/-
- Sklera : Ikterik -/-
- Pupil : Bulat, Isokor, Reflek cahaya +/+
Leher ( submandibula) : Pembesaran kelenjar limfe (+)
Thorax
- Inspeksi : Simetris hemitoraks kanan dan kiri
- Palpasi : Simetris hemitoraks kanan dan kiri
- Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
- Auskultasi
Cor : BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SN Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen
- Inspeksi : Simetris datar
- Auskultasi : Bising usus (+) N
- Palasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani pada lapang abdomen
Ekstremitas
- Edema : - -
- Sianosis : - -
4
Page 5
Neurologis
- Refleks fisiologis : +/+
- Refleks patologis : -/-
Genitalia : Tidak diperiksa
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI
PREAURIKULER Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
AURIKULER Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
-
-
-
-
-
-
-
-
R
ETROAURIKULER
Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
CAE Kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Page 6
MEMB. TIMPANI Warna
Intak
Refleks Cahaya
Retraksi
Sekret
Gambar
Putih perak
+
+ pukul 5
+
-
Membran timpani
intak
refleks cahaya (+)
pukul 5
Putih perak
+
+ pukul 7
-
-
Refleks cahaya (+)
pukul 7
Membran timpani
intak
CAVUM TIMPANI Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
TES PENDENGARAN KANAN KIRI
TES RINNE
Tidak dilakukanTES WEBER
TES SWABACH
TES FUNGSI TUBA KANAN KIRI
PERASAT TOYNBEE Membran timpani tidak
bergerak
Membran timpani tertarik ke
medial
PERASAT VALSAVA Telinga masih terasa tertutup Telinga terasa terbuka
B. HIDUNG
6
Page 7
PEMERIKSAAN KANAN KIRI
KEADAAN LUAR Bentuk dan Ukuran Normal Normal
RHINOSKOPI
ANTERIOR
Mukosa
Sekret
Krusta
Konka Inferior
Septum deviasi
Polip tumor
Pasase udara
Normal
-
-
-
-
-
(+)
septum
ditengah
Konka media
Normal
-
-
-
-
-
(+)
Mukosa
Konka inferior
RHINOSKOPI
POSTERIOR
Mukosa
Sekret
Choana
Fossa Rossenmuller
Massa/tumor
Os.tuba eustachius
Tidak dilakukan
C. CAVUM ORIS DAN OROFARING
BAGIAN KETERANGAN
MUKOSA Normal
LIDAH Normal
GIGI GELIGI Normal
UVULA Normal, ditengah
PILAR Normal , simetris + / +
HALITOSIS -
7
Page 8
TONSIL:
- Mukosa
- Besar
- Kripta
- Detritus
- Granula
- Perlengketan
- Gambar
Normal
T2 – T1
Melebar +/+
+/+
+/+
-/-
FARING
- Mukosa
- Granula
- Post nasal drip
Normal
-
-
LARING
- Epiglotis
- Kartilago arytenoid
- Plika aryepiglotika
- Plika vestibularis
- Plika vikalis
- Rima glotis
- Trakea
Keterangan:
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Kartilago aryepiglotika
Tidak diperiksa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Berada ditengah
(Tidak diperiksa)
8
Page 9
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN KETERANGAN
MAXILLOFACIAL
- Bentuk
- Parese N. Cranialis
Simetris
-
E. LEHER
BAGIAN KETERANGAN
LEHER
- Bentuk
- Massa
Simetris, tidak ada deviasi trakea
-
9
Page 10
KGB normal Trakea di Tengah
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang belum dilakukan.
V, RESUME
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke RS MRM 9 hari yang lalu dengan keluhan:
Telinga :
1. Gangguan pendengaran pada telinga kanan
2. Telinga terasa penuh
3. Telinga kanan berdengung
Status Lokalis Telinga dan PF Telinga dengan Otoskop : Didapatkan retraksi pada
membran timpani telinga kanan
Tes fungsi tuba : Perasat Toynbee: membran timpani kanan tidak bergerak, Perasat
Valsava: telinga kanan masih terasa tertutup.
Tenggorokan :
1. Riwayat nyeri menelan beberapa minggu yang lalu, namun saat ini sudah
membaik
Status Lokalis Tenggorokan (Cavum Oris dan Orofaring) dan PF menggunakan
Spatel lidah didapatkan :
Tonsil didapatkan :
- Besar T2-T1
- Kripta melebar +/+
- Detritus +/+
- Granula +/+
Pemeriksaan penunjang belum dilakukan.
PERMASALAHAN
Anamnesis Pemeriksaan fisik
10
Page 11
Telinga :
Telinga kanan pendengaran
berkurang sejak 9 hari yang
lalu disertai rasa penuh di
telinga kanan.
Tenggorokan :
Nyeri menelan beberapa
minggu yang lalu dan sudah
membaik. Suka menkonsumsi
makanan berminyak dan
minum es.
Menggunakan otoskop
didapatkan retraksi pada
membran timpani telinga kanan
Pemeriksaan fungsi tuba
didapatkan :
1. Perasat Toynbee : membran
timpani kanan tidak bergerak
2. Perasat Valsava : telinga kanan
masih terasa tertutup
Menggunakan spatel lidah
didapatkan :
1. Tonsil didapatkan :
- Besar T2-T1
- Kripta melebar +/+
- Detritus +/+
- Granula +/+
DIAGNOSIS KERJA
1. Tonsilitis Kronik
2. Oklusi Tuba Eustachius
DIAGNOSIS BANDING
Telinga :
1. Otitis Media Efusi : peradangan pada telinga tengah, dengan akumulasi cairan di
telinga tengah, tidak ada perforasi membrane timpani, tanpa tanda-tanda infeksi.
2. Otitis Media Akut stadium 1
3. Masa Nasofaring
Neoplasma jinak
Neoplasma ganas
11
Page 12
Tenggorokan :
1. Tonsilitis Kronik Baterial 2. Tonsilitis Kronik Non-bakteria
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG (IPDx)
Tenggorok :
1. Uji kultur dan Uji resistensi kuman dari swab mukosa tenggorok.
Untuk mengetahui bakteri kuman yang menginfeksi.
2. Pemeriksaan Laboratorium (darah lengkap, fungsi hemostasis).
Untuk mengetahui Hb, leukosit, trombosit, Ht, diff count, BT/CT dalam darah.
Telinga :
1. Timpanometri : mobilitas gendang telinga, fungsi tuba eustachius, kondisi
kavum timpani
2. Audiometri : Pendengaran
3. Endoskopi nasofaring : untuk melihat ada atau tidaknya masa di nasofaring
RENCANA PENATALAKSANAAN (IPTx)
Tonsilitis Kronik
o Lokal :
- Obat kumur yang mengandung desinfektan.
Oklusi Tuba :
o Antibiotik adekuat (amoxycilin (80-100mg/kgBB/hari per oral).
o Dekongestan sistemik (pseudoefedrin)
o Antiinflamasi
RENCANA LANJUTAN :
1. Tonsilitis Kronik
• Tonsilektomi :
Indikasi absolut
12
Page 13
a) Pembesaran tonsil yang menyebabkan sumbatan jalan napas atas,disfagia berat,gangguan tidur, atau terdapat komplikasi kardiopulmonal
b) abses peritonsiler yang tidak respon terhadap pengobatan medik dan drainase, kecuali jika dilakukan fase akut.
c) Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
d) Tonsil yang akan dilakukan biopsi untuk pemeriksaan patologi
2. Indikasi relatif
a) Terjadi 3 kali atau lebih infeksi tonsil pertahun, meskipun tidak diberikan pengobatan medik yang adekuat
b) Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak ada respon terhadap pengobatan medik
c) Tonsilitis kronik atau berulang pada pembawa streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik kuman resisten terhadap β-laktamase.
MONITOR
o Subjektif :
o Memantau keluhan-keluhan seperti gangguan pendengaran,
telinga berdengung. Menanyakan apakah keluhan tersebut
membaik/ berkurang, atau malah memburuk. Menanyakan keluhan
lain yang mungkin dirasakan.
o Objektif :
o Menilai keadaan membran timpani
o Menilai ukuran tonsil
o Evaluasi Indikasi Tonsilektomi
EDUKASI
Minum obat teratur.
Hindari makanan atau minuman yang mengiritasi seperti minum dingin/es,
makan gorengan dan makanan pedas.
Hiegen mulut dengan obat kumur.
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas.
Banyak minum air hangat.
13
Page 14
Istirahat cukup
Menghentikan kebiasaan merokok perlahan-lahan
Berlatih perasat Valsava di rumah
Kembali ke dokter setelah obat habis.
Berdoa agar lekas sembuh
KOMPLIKASI
Komplikasi Tonsilitis Kronik :
- Daerah sekitar :
o Obstruksi Saluran Nafas Atas (OSNA) : Akibat tonsil yang melebar
dan mengakibatkan gangguan pernafasan.
o Otitis Media Akut secara perkontnuitatum
o Abses peritonsil : Apabila tidak segera dilakukan tonsilectomy
o Abses retrofaring
Secara limfogen/hematogen :
o Septicemia : Bisa menyebabka kejang karena kuman/bakteri
o Endokarditis
o Nefritis : Peradangan pada ginjal akut akibat bakteri pada tonsil
o Miokarditis : Peradangan pada otot jantung
o Arthritis : Melalui penyebaran hematogen atau limfogen
o Uveitis
o Dermatitis
Komplikasi Oklusi tuba
o Otitis media akut stadium supurasi dan perforasi.
o Otitis media kronis
PROGNOSIS
QUO AD VITAM : ad bonam
QUO AD FUNCTIONAM : ad bonam
14