Page 1
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh:
1. Maria Birgitta Trixie (406148092)2. Kheluwis (406148098)3. Jennefer (406148101)
4. Frudensia (406148103)5. William (406148118)
Pembimbing:
dr. Suryo Aji, Sp.Bdr. Adi Purnomo, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 13 April 2015 – 20 Juni 2015
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
2015
Page 2
LAPORAN KASUS BEDAHSNAKE BIT
Disusun Oleh:
Maria Birgitta Trixie(406148092)
Pembimbing:
dr. Suryo Aji, Sp.Bdr. Adi Purnomo, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 13 April 2015 – 20 Juni 2015
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
2015
Page 3
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Kalicari 7/9, Semarang
Agama : Islam
No CM : 15-04-118995
Status perawatan : Rawat Jalan
Masuk RS : 14 April 2015
II. ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis di IGD RS Bhayangkara, Semarang
Keluhan Utama
Digigit ular hijau diperkarangan rumah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan digigit ular pada jari telunjuk tangan
kiri pada tanggal 14 April 2015. Pada bagian yang tergigit telah dilakukan
pengikatan dengan tali rafia. Jenis ular yang mengigit adalah ular hijau. Terasa
nyeri dan bengkak pada daerah gigitan, tidak terasa sesak, keringat dingin
ataupun gemetaran.
Riwayat Penyakit Dahulu
o Riwayat tekanan darah tinggi (+)
o Riwayat asma, alergi obat dan makanan (-)
Page 4
III. PEMERIKSAAN FISIK 14 April 2015
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
o Tekanan darah 180/120 mmHg
o Nadi 100 x/menit
o Frekuensi nafas 20 x/menit
STATUS GENERALISATAKepala : Normocephal, tidak teraba adanya benjolan, rambut hitam dan
sedikit beruban, terdistribusi rata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor,
diameter 3 mm, reflex cahaya langsung +/+
Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, otore -/-,
kelenjar pre dan retroaurikuler tidak teraba membesar
Hidung : bentuk normal, rinore -/-, epistaksis -/-
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar KGB servikal
Mulut : bentuk normal, bibir kering (-), sianosis (-)
Thoraks :
- Jantung :bunyi jantung I dan II tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
- Paru-paru : simetris dalam diam dan pergerakan, tidak tampak retraksi pada
sela intercostal, sonor pada kedua lapang paru, suara dasar vesikuler, ronkhi
-/-, wheezing -/-
Abdomen : perut tampak datar, tidak tampak kelainan kulit, gerakan peristaltic
usus
(-), benjolan (-), pulsasi pada regio epigastrik (-), bising usus (+)
normal, timpani di seluruh lapang abdomen, teraba supel, nyeri tekan
(-) di seluruh lapang abdomen
Page 5
Ekstremitas : edema pada digiti manus II sinistra (+), luka gigit ular (+),
nyeri pada digiti manus II sinistra (+), deformitas (-), sianosis (-),
capillary refill time <2 detik
Genitalia eksterna: Tidak dilakukan pemeriksaan
Kulit : turgor baik, pucat (-), sianosis (-)
STATUS LOKALISEkstremitas : edema pada digiti manus II sinistra (+), luka gigit ular
(+), nyeri pada digiti manus II sinistra (+), deformitas (-), sianosis (-), capillary
refill time <2 detik
IV. INITIAL PLAN DIAGNOSIS- Pemeriksaan darah (Hb, Ht, Trombosit, WBC, plasma/serum, Arterial
Blood gases dan pH)
- Pemeriksaan urine
- 20 minutes whole blood cloting test
V. ASSESSMENT Diagnosa kerja
Snake bite
VI. DIAGNOSIS PASTISnake bite
VII. INITIAL PLAN TREATMENT Rawat luka dengan cross incisi untuk melakukan evakuasi darah
Injeksi SABU 0,5 cc pada luka dan 0,5 cc I.M. (skin test)
Amoxicilin 3x500 mg
Ibuprofen 3x500 mg
Antasid 3x1
Vaksinasi tetanus
Page 6
Infus NaCl, transfusi plasma, transfusi darah dan pemberian vasopresor jika
terjadi shock
Pemberian fibrinogen untuk perbaikan sistem pembekuan.
VIII. INITIAL PLAN MONITORING- Observasi setelah pemberian SABU ± 1 jam (keadaan umum dan tanda-
tanda vital)
- Apabila jenis ular tidak diketahui secara pasti, lakukan observasi selama
48 jam
IX. INITIAL PLAN EDUCATION- Menjelaskan kepada pasien mengenai penanganan pertama jika tergigit
ular tidak boleh dipasang turniket karena dapat menyebabkan kematian
jaringan pada daerah yang tergigit.
- Menjelaskan kepada pasien jika pasien terasa sesak, keringat dingin,
badan terasa meriang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan
pertolongan pertama dan dirawat inap.
X. PROGNOSISAd vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
XI. KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI
- Sindroma kompartemen
- Parestesia
- Nekrosis
- Shock
-Kelumpuhan otot pernapasan.
Page 7
XII. RESUMETelah diperiksa seorang pasien perempuan pada tanggal 14 April 2015, bernama Ny.
S berusia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan digigit ular hijau pada jari telunjuk dan
sudah dilakukan pengikatan dengan tali rafia pada daerah gigitan. Terdapat bengkak dan
nyeri.
Riwayat darah tinggi (+)
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
14 April 2015
Ekstremitas : edema pada digiti manus II sinistra (+), luka gigit ular (+),
nyeri pada digiti manus II sinistra (+), deformitas (-), sianosis (-), capillary
refill time <2 detik
Page 8
LAPORAN KASUS
VESIKOLITHIASIS
Disusun oleh :
Kheluwis Sutiady
406148098
Pembimbing :
dr. Suryo Aji, Sp.B
dr. Adi Purnomo, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA DAERAH SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
Page 9
LAPORAN KASUS BEDAH
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Usia : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Cabean, Sidorejo
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Bangsal : Flamboyan
No. CM : 15.05.119963
Tgl MRS : 15-05-2015
II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan aloanamnesis kepada
istri pasien di bangsal flamboyan RS Bhayangkara, Semarang.
A. Keluhan Utama :
Tidak bisa buang air kecil
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
BAK mulai tidak lancar semenjak 4 hari yang lalu, BAK keluar darah (+),
nyeri (+), dari urin terlihat bintik-bintik merah
Tidak ada perubahan saat mencoba merubah posisi saat berkemih
Pancaran berkemih tidak melemah dan tidak ada urin menetes saat setelah
berkemih, berkemih pun terasa lampias
2 hari yang lalu BAK tidak bisa sama sekali, nyeri saat mencoba
berkemih (+)
1 hari ini dirasakan sakit perut, sakit kepala dirasakan seperti berputar
saat bangun dari tempat tidur
Baru pertama kali sakit seperti ini
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
5 bulan lalu pasien mengalami sakit perut dan sesak, setelah diperiksakan
ke dokter setempat, dokter mengatakan adanya gangguan pada ginjal
Riwayat trauma pada perut bagian bawah disangkal
Page 10
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat asam urat disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini
E. Riwayat Sosial, Ekonomi, Lingkungan
Pasien bekerja sebagai tukang bangunan dan masuk rumah sakit
menggunakan asuransi dari pekerjaannya
III. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : GCS E4M5V6, composmentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 120/80
Nadi : 68x/menit, isi dan tekanan cukup, reguler
Suhu : 35.9oC (axilla)
Respirasi : 20x/menit
Kepala : normosepal, simetris (+), jejas (-),
krepitasi(-)
Leher : pembesaran limfonodi (-), nyeri leher (-),
kaku kuduk (-)
Mata : Conjuctiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-),
pupil isokor, d= 3mm/3mm, kelopak mata
edema (-/-), cekung (-/-)
Hidung : napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
Telinga : sekret (-/-), simetris, deformitas (-/-)
Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), gusi
berdarah (-)
Thorax
Pulmo:
Inspeksi: bentuk dada notmal, simetris (+/+), retraksi (-/-), tidak ada yang
tertinggal
Palpasi: nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Page 11
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: terdengar suara vesikuler pada kedua lapang paru, tidak ada
suara napas tambahan
Cor:
Inspeksi: ictus kordis tidak tampak
Perkusi: batas atas jantung di ICS III linea parasternal sinistra
batas kanan jantung di ICS IV linea parasternal dekstra
batas kiri jantung di ICS V linea midclavicula sinistra
Palpasi: ictus kordis tidak kuat angkat, teraba pada ICS V, linea
midclavicula sinistra di bawah papilla mamae, thrill (-)
Auskultasi: S1-S2 reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi: datar, jejas (-), bekas operasi (-)
Auskultasi: peristaltik (+) (6x/menit)
Perkusi: timpani (+), nyeri ketok CVA (+/-)
Palpasi: Supel (+), nyeri tekan suprasimpisis (+), massa (-)
Ekstremitas
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Oedem -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary refill <2 detik/<2 detik <2 detik/<2 detik
Page 12
2. Status Lokalis
Abdomen
Inspeksi: datar, jejas (-), bekas operasi (-)
Auskultasi: peristaltik (+) (6x/menit)
Perkusi: timpani (+), nyeri ketok CVA (+/-)
Palpasi: Supel (+), nyeri tekan suprasimpisis (+), massa (-)
Regio suprasimpisis
Inspeksi: datar, massa (-), bekas operasi (-)
Palpasi: tegang (+), nyeri tekan (+)
IV. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah (15 mei 2015)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL
HEMATOLOGI 14.8 g/dL 13.0 – 18.0
Eritrosit L 4.61 jt/μl 4.5 – 5.5
Hematokrit L 42.7 % 40 – 50
Trombosit 235 10^3 / μl 150 – 400
Leukosit 12.2 10^3 / μl 4.0 – 11.0
MCH 31.5 Pg 26.5 – 33.5
MCHC 34.1 g/dL 31.5 – 35.0
MCV 92.5 fL 80 – 97
RDW 13.6 % 10.0 – 15.0
MPV 9.4 fL 6.5 – 11.0
PDW 11.3 fL 10.0 – 18.0
KIMIA KLINIK
Ureum 31.0 mg/dL 10-50
Kreatinin 0.94 mg/dL 0.6-1.3
Asam Urat 6.76 mg/dL 3.6-8.2
Page 13
USG Abdomen
Kesan: tak tampak kelainan pada sonografi hepar, vesika felea, pancreas,
lien, limfonodi para-aorta, ginjal kanan-kiri, dan prostat.
Vesikolithiasis
BNO Polos Dewasa
Kesan: Gambaran vesikolithiasis
V. Initial Plan
Diagnosa kerja: Retensi Urin
Diagnosa banding: Vesikolitiasis, Uretralitiasis, Tumor Buli, ISK.
Assessment Komplikasi: Hidronefrosis, Hidroureter
1. Ip.Diagnosa:
Urin: makroskopis (warna, bau, berat jenis, Ph), mikroskopis
(eritrosit, leukosit, epitel, bakteri, kristal, jamur)
Darah: Hb, hematokrit, leukosit, trombosit, eritrosit, hitung jenis
leukosit, LED, ureum, kreatinin
Radiologi: cystografi, BNO-IVP, foto polos abdomen, USG
abdomen
2. Ip.Terapi:
Non Farmakologis:
Pasang DC ukuran 16F
Farmakologis:
Infus Ringer Laktat 20 tpm
Ketorolac 3x30 mg
3. Ip.Monitor:
KU
TTV
Produksi urin, warna urin
4. Ip.Edukasi:
Page 14
Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang kemungkinan
penyakitnya
Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan
dilakukan
Menyarankan pasien untuk banyak minum air putih ± 2.5-3 liter/hari
VI. Resume
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki bernama Tn, M berusia 30
tahun, datang dengan keluhan tidak dapat berkemih sejak 2 hari yang lalu. Gejala
pertama dirasakan 4 hari yang lalu yaitu terjadi perubahan warna saat berkemih
menjadi warna merah serta dalam urin ditemukan bintik pasir berwarna merah.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
Abdomen
Perkusi: timpani (+), nyeri ketok CVA (+/-)
Palpasi: Supel (+), nyeri tekan suprasimpisis (+), massa (-)
Regio suprasimpisis
Inspeksi: datar, massa (-), bekas operasi (-)
Palpasi: tegang (+), nyeri tekan (+)
Dari hasil pemeriksaan lab dan radiologi didapatkan leukositosis dan kesan
pada USG Vesikolitiasis dan pada BNO gambaran vesikolithiasis
VII. Diagnosa Pasti
Vesikolitiasis
Page 15
VIII. Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Page 16
LAPORAN KASUS BEDAHLUKA BAKAR
Disusun Oleh:
Jennefer(406148101)
Pembimbing:
dr. Suryo Aji, Sp.Bdr. Adi Purnomo, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 13 April 2015 – 20 Juni 2015
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
2015
Page 17
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. DanangPrasetyo
Usia : 4tahun
Tempat/Tanggallahir : Demak/10 April 2011
JenisKelamin : Laki-laki
Alamat : Pundenarum RT 01 /RW 3 Mranggen
Agama : Islam
Suku : Jawa
Nama orang tua : Ny. Kaminah
Masuk RS : Sabtu, 11 April 2015 pukul 20.30
BB : 15 kg
Ruang : Seruni
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis pada hari sabtu tanggal 11 April 2015 pukul 20.30 WIB
di IGD RS Bhayangkara.
Keluhan utama
Pada punggung dan glutea bagian atas melepuh dan terasa nyeri karena tersiram air panas.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien tersiram air panas saat tidak sengaja Ibunya memegang kuali yang berisi air panas
mendidih.Setelah sebelumnya pada daerah yang terkena air panas, orangtua pasien
mengolesi pasta gigi.Pasien menangis histeris dan segera di bawake IGD oleh kedua
Page 18
orang tuanya karena merasa nyeri, perih dan panas.Sesa knafas (-), terbentur di kepala (-),
pingsan (-), pusing (-), mual (-), muntah (-).
Setelah pasien sampai ke IGD, pasien di lakukans tabilisasi dan diberi perawatan luka
dengan menggunakan salep dan diberikan juga obat suntik.Paska kejadian tersebut,
pasienlangsungdijadwalkanrawatinap di BangsalSeruniuntukdilakukanpemantauan,
stabilisasilanjutandanperawatanluka.
Riwayatpenyakitdahulu
Tidakada.
Riwayatkesehatankeluarga
Tidakada.
Riwayatalergiobat / makanan / lain-lain
Tidakada.
Riwayatimunisasidantumbuhkembang
Tidakdiketahui.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan compos mentis, kesakitan, letargi dan rewel.UAS : 7
Primary Survey
A : Bebas dan tidakada gangguan.
B : Spontan, frekuensi nafas 20x/menit, ireguler, kedalaman cukup
C :Akral dingin, frekuensi nadi 110x/menit, suhu afebris (37ͦ C)
D : GCS 15, pupil dextradan sinistra isokor, reflex cahaya langsung / tidak langsung
(+/+)
Secondary Survey
Kepala : CPP (-/-), SI (-/-), deformitas (-), pusing (-)
Page 19
Wajah : Deformitas (-)
Leher : Batuk (-)
Thorax : Burn Injury grade 2 12,5%
Abdomen : Supel, NyeriTekan (-), BisingUsus (+) N
Ekstremitas : Akraldingin di semuaekstremitas
Kesadaran : Compos mentis
Kulit : Punggungdan gluteus kanan-kiriterkena combustion 12,5%
Mulut : Sariawan (-)
Telinga : Serumen (-)
Hidung : Pilek (-)
Status Lokalis
Kepaladanleher : 0%
Ektremitasataskiri : 0%
Ekstremitasataskanan : 0%
Ekstremitasbawahkiri : 0%
Ekstremitasbawahkanan : 0%
Punggung : 10%
Gluteus kanan : 1,25%
Gluteus kiri : 1,25%
Perut : 0%
Genital : 0% +
Total : 12,5%
Page 20
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RUTIN (11/4-2015)
Hematokrit* : 35,4%
MCV* : 79,9µm3
MCH : 26,9pg
MCHC : 33,6 g/dl
RDW : 13,2%
MPV : 8µm3
PDW* : 8,3 %
Hemoglobin* : 11,9 g/dl
Eritrosit* : 4,43juta/mm3
Trombosit : 419000/mm3
Leukosit* : 11500/mm3
DIAGNOSIS KERJA
Luka bakar grade II 12,5% ec. Air panas
TATALAKSANA
Di IGD (11 April 2015 jam 20.30) :
- Infus Ringer Laktat 20 tpm (selama 8 jam) 4x23x15 = 1380ml 690ml dalam8jam
pertamadan 690ml dalam16 jam (14 tpm 16 jam)
- Injeksi ketorolac 12 mg
- SalepBurnazin (silver sulfadiazine)untuklukabakarnya
- Rawatlukabakar
- Banyakminum
RUTIN (15/4-2015)
Hematokrit* : 32% (N = 40-50%)
MCV : 82,3µm3(N = 80-97)
MCH : 26,7pg
MCHC : 32,5 g/dl
RDW : 13,6%
MPV : 7,7µm3
PDW* : 8,5 % (N = 10-18)
Hemoglobin* : 10,4 g/dl (N = 13-18)
Eritrosit* : 3,89juta/mm3(N = 4,5-5,5)
Trombosit : 401000/mm3
Leukosit : 7800/mm3 (N = 4000-11000)
Page 21
- Rujukkedokterspesialis Bedah
Di BangsalSeruni (Rawatinap 12 April 2015) :
- Infus Ringer Laktat 20 tpm (selama 8 jam) 4x23x15 = 1380 ml 690ml dalam8jam
pertamadan 690ml dalam16 jam (14 tpm 16 jam)padahari ke-2 : 690 ml,
seterusnyahingga diuresis baikdantidakditemukanlagitandadehidrasi
- InjeksiCeftriakson 1x125 mg
- Salep silver sulfadiazine
- Rawatluka 2x/hari
- Paracetamol syrup 3x1 cth
- Diet TinggiKarbohidrattinggi protein
- Minumcukup
Rawatinap 13 April 2015 :
- Terapiharisebelumnya(12 April 2015) dilanjutkan
Rawatinap 14 April 2015 :
- Terapiharisebelumnya(13 April 2015) dilanjutkanditambahLaxadin 3x1/2 cth
Rawatinap 15 April 2015 :
- Terapiharisebelumnya (14/4/2015) dilanjutkanditambahMicolax
- CekLaboratorium
16 April 2015 (Setelahtidaklagiditemukanleukositosis, tidakdemam,
danKeadaanUmumStabilPasiendipulangkan)
20 April 2015 KontrolkePoliBedah
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
Quo ad Sanactionam : Bonam
Page 22
LAPORAN KASUS BEDAH
TUMOR MAMMAE DEXTRA SUSPECT JINAK
Disusun Oleh :
Frudensia Kristiana, S.Ked
406148103
Pembimbing :
dr. Adi Purnomo, Sp.B
dr. Suryo Aji, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2015
Page 23
LAPORAN KASUS BEDAH
a. Identitas Pasien :
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 33 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Karangawen Waruk RT. 01/05, Demak
5. Pekerjaan : Buruh
6. Status Pernikahan : Sudah menikah
7. No. Rekam Medis : 15.04.119151
8. Bangsal : Mawar 204/III
9. Status : AsKes
b. Nama Dokter : dr. Suryo Aji , Sp.B
c. Tanggal Perawatan : 21-22 April 2015
e. Jam, Tanggal Operasi : 09.00, 22 April 2015
I. Anamnesis (autoanamnesa) :Tempat & tanggal : IGD RS Bhayangkara, pukul 19.00, 21 April 2015
Keluhan utama :
Pasien mengeluhkan ada benjolan pada payudara kanannya.
Keluhan tambahan : -
Riw. Penyakit Sekarang :
▫ Benjolan baru disadari 3 hari terakhir dengan ukuran sebesar kelereng, namun
menurut suaminya benjolan tersebut sudah ada sejak 2 bulan yang lalu dengan
ukuran yang tidak membesar.
▫ Benjolan tidak terasa nyeri.
▫ Tidak ada cairan yang keluar dari puting.
▫ Tidak ada benjolan di tempat lainnya.
▫ Pasien tidak mengalami demam.
Page 24
Riw. Penyakit Dahulu :
▫ Sebelumnya pasien tidak pernah memiliki benjolan seperti ini.
▫ Pasien tidak memiliki riwayat alergi, DM, HT dan keganasan pada organ lain.
▫ Pasien tidak memiliki riwayat penyakit payudara, radiasi, trauma atau infeksi pada
payudara.
Riw. Pengobatan :
▫ Benjolan tersebut belum diobati dan datang atas rujukan dari dokter
perusahaannya.
▫ Tidak ada riwayat operasi payudara sebelumnya.
Riw. Penyakit Keluarga :
▫ Pada keluarga, adik perempuannya memiliki riwayat benjolan pada lipat paha
kiri dan telah dioperasi.
▫ Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat DM dan HT.
Riw. Pernikahan :
▫ Pasien telah menikah dan memiliki seorang anak kelas 5 SD.
▫ Kontrasepsi (-)
Riw. Menstruasi :
▫ Menarke pada usia 12 tahun.
▫ Lama menstruasi 5-7 hari.
▫ Siklus menstruasi 28 hari, teratur setiap bulannya.
▫ Belum menopause.
II. Pemeriksaan Fisik :
Tempat & tanggal : IGD RS Bhayangkara, pukul 19.00, 21 April 2015
1. Status Generalis :
Kondisi umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah 120/80, suhu axilla 36,7oC, frekuensi nadi
70x/menit , frekuensi pernapasan 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik :
Kulit : Sawo Matang
Kepala : Normochepal (+)
Page 25
Rambut : Warna hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut
Mata: Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Hidung : Simetris, sekret -/-, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Normotia, sekret -/-
Tenggorokan : Arkus faring hiperemis, tidak simetris, tonsil T1-T1
Leher : Deviasi trachea (-), kaku kuduk (-)
Kel. Getah Bening : Tidak ada pembesaran KGB pada axilla, supraclavicular,
infraclavicular
Paru
Inspeksi : simetris statis dan dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-) dan wheezing(-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di 1 jari medial ICS V, Linea Mid Clavicula
Sinistra
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur & gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskular (-), turgor cukup hepar dan
limpa tidak teraba
Perkusi : timpani, shifting dullness tidak ada
Auskultasi : bising usus (+), normal
Ekstremitas:
Superior : Edema (-/-), Akral dingin (-/-), Sianosis (-/-)
Inferior: Edema (-/-), Akral dingin (-/-), Sianosis (-/-)
CRT < 2 detik
3. Status Lokalis :
Page 26
Inspeksi : Payudara kanan dan kiri tampak simetris, ulkus (-), warna sama dengan
kulit sekitarnya, luka (-), fistel (-), retraksi (-), bau (-). Puting : inverted (-) edema (-)
hiperemis (-) retraksi (-) cairan (-) darah (-), Peau d’orange (-), Dimpling (-)
Palpasi : Pada payudara kanan, teraba benjolan berdiameter 1 cm di kuadran superior
lateral (arah jarum jam 11) mammae dextra, jumlah 1 buah, nyeri tekan (-),
konsistensi kenyal, mobile (+), batas tegas, suhu sama dengan kulit disekitarnya.
III. Initial Plan Diagnosis :• Darah rutin :
Tanggal Pemeriksaan 21 – 04 – 2015
Hb 12,1 g/dl
Hematokrit 37,5%
Eritrosit 4.12 juta/mm3
Leukosit 7100/mm3
Trombosit 224000/mm3
Waktu Perdarahan 02min 10det
Waktu Pembekuan 08min 15det
• USG mammae: tidak dilakukan
• USG abdomen: tidak dilakukan
• Foto thorax : tidak dilakukan
IV. Diagnosa Kerja : Tumor mammae dextra susp. jinak
V. Diagnosa Banding :
• Fibroadenoma mammae
• Fibrokistik mammae
• Karsinoma mammae
VI. Initial Plan Monitoring :• Keadaan umum
Page 27
• Tanda-tanda vital
VII. Initial Plan Treatment : • Pre Operatif
▫ Inform consent
▫ Pemeriksaan Laboratorium
▫ Infus RL 20 tpm
▫ Inj. ceftriaxone
▫ Puasa 6 jam sebelum operasi
• Operatif
▫ Incisi biopsi : belum ada hasil
• Post Operatif
▫ Pemeriksaan PA
▫ Ciprofloksasin 2x500 mg
▫ Asam mefenamat 3x500 mg (jika perlu)
VIII. Initial Plan Education :• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita oleh pasien yaitu
tumor pada payudara kanannya.
• Menjelaskan perlunya dilakukan tindakan operasi terhadap pasien untuk mengetahui jenis
tumor apakah jinak atau ganas.
• Menjelaskan komplikasi serta kemungkinan rekurensi yang dapat terjadi setelah tindakan
operasi.
IX. Prognosis :▫ Quo ad vitam : dubia at bonam
▫ Quo ad sanationam : dubia at bonam
▫ Quo ad functionam : dubia at bonam
X. Komplikasi yang dapat terjadi :▫ Nyeri luka operasi
Page 28
▫ Infeksi luka operasi
XI. Resume :Seorang wanita berusia 33 tahun, datang ke IGD RS Bhayangkara pada tanggal 21 April 2015
pukul 19.00 atas rujukan dokter perusahaannya. Pasien mengeluhkan benjolan pada payudara
kanannya. Dari hasil anamnesa didapatkan bahwa:
• Benjolan baru disadari 3 hari terakhir dengan ukuran sebesar kelereng.
• Menurut suaminya benjolan tersebut sudah ada sejak 2 bulan yang lalu dengan ukuran yang
tidak membesar.
• Benjolan tidak terasa nyeri, tidak ada cairan yang keluar dari puting, tidak ada benjolan di
tempat lainnya.
• Tidak ada riw. Keganasan pada organ lain.
• Tidak ada riw. operasi, radiasi, infeksi pada payudara.
• Tidak ada riw. Keganasan pada keluarga.
• Sudah menikah dan memiliki seorang kelas 5 SD.
• Tidak menggunakan kontrasepsi.
• Belum menopause.
Dari hasil pemeriksaan fisik :
• Kelenjar getah bening pada axilla, supraclavicular, infraclavicular : tidak membesar.
• Inspeksi : Payudara kanan dan kiri tampak simetris, warna sama dengan kulit sekitarnya,
retraksi (-). Puting : inverted (-) edema (-) hiperemis (-) retraksi (-) cairan (-) darah (-), Peau
d’orange (-), Dimpling (-)
• Palpasi : Pada payudara kanan, teraba benjolan berdiameter 1 cm di kuadran superior lateral
(arah jarum jam 11) mammae dextra, jumlah 1 buah, nyeri tekan (-), konsistensi kenyal,
mobile (+), batas tegas, suhu sama dengan kulit disekitarnya.
Page 29
LAPORAN KASUS BEDAHFRAKTUR KLAVIKULA DEXTRA
Disusun Oleh:
William(406148118)
Pembimbing:
dr. Suryo Aji, Sp.Bdr. Adi Purnomo, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 13 April 2015 – 20 Juni 2015
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
2015
Page 30
I. IDENTITAS PASIENNama : Tn. O
Umur : 23 tahun
Alamat : Karangsari II/7 RT 006/RW 003
Status perkawinan : Belum menikah
No RM : 11.08.075084
Datang ke Poli Bedah : 1 April 2013
II. ANAMNESISAutoanamnesis dilakukan pada tanggal 1 April 2013
Keluhan Utama
o Nyeri klavikula kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang sendiri ke UGD RS Bhayangkara pada pukul 20.45 WIB dengan
keluhan utama nyeri pada tulang selangka kanan bila digerakkan. Sebelumnya
pasien mengalami kecelakaan lalu lintas.
Riwayat Penyakit Dahulu
o Riwayat HT (-)
o Riwayat alergi (-)
o Riwayat DM (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK (1 April 2013 pukul 20.45 WIB) Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
o Tekanan darah : 120/80
o Nadi : 68x/menit
o Pernapasan : 16x/menit
o Suhu : 36,8oC
Status generalisata
Page 31
o Kepala : normosefalus, benjolan (-)
o Mata : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor, 3
mm, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
o Mulut : sianosis (-), anemis (-)
o Leher : kaku kuduk (-), nyeri leher (-)
o Thoraks
Jantung : pulsasi ictus cordis tidak nampak, ictus cordis tidak kuat
angkat, bunyi jantung S1-S2, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : retraksi statis dan dinamis -/-, sifat pernapasan
abdominotorakal, suara vesikuler +/+, wheezing -/-, ronki -/-, sonor di
seluruh lapang paru, stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
o Abdomen : tampak datar, bising usus (+) normal, timpani di seluruh
lapang paru, nyeri tekan (-), supel
o Ekstremitas
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
Oedem -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary refill <2 detik/<2 detik <2 detik/<2 detik
Status lokalis
o Ekstremitas superior dekstra: ROM ekstremitas kanan atas terbatas, nyeri
tekan (+) tulang selangka kanan, deformitas ekstremitas kanan atas (+),
krepitasi tulang selangka kanan (+)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium darah (1 April 2013)
Page 32
Foto RontF
Foto
Foto rontgen klavikula dekstra AP (1 April 2013)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMALHEMATOLOGIHemoglobin 14.4 g/dL 13.0 – 18.0
Eritrosit 5.10 jt/μl 4.5 – 5.5
Hematokrit 43.4 % 40 – 50
Trombosit 400 10^3 / μl 150 – 400
Leukosit 8.3 10^3 / μl 4.0 – 11.0
MCH 28.2 Pg 26.5 – 33.5
MCHC 33.2 g/dL 31.5 – 35.0
MCV 85.1 μl^3 80.0 – 97.0
RDW 11.9 % 10.0 – 15.0
MPV 7.2 μl^3 6.5 – 11.0
PDW H 8.4 % 10.0 – 18.0
Waktu perdarahan 1 menit 35
detik
Menit1 – 5
Waktu pembekuan 7 menit 45
detik
Menit6 - 16
REAKSI IMUNOLOGIHbsAg Negatif - Negatif
KIMIA KLINIKUreum 15 mg/dl 10 – 50
Kreatinin 0.59 mg/dl 0.6 – 1.3
Gula darah sewaktu 77 mg/dl 70 - 115
Page 33
V. INITIAL PLANDiagnosa kerja: fraktur klavikula dekstra
Ip Diagnosa:
o Radiologi: foto rontgen klavikula dekstra AP
o Darah: Hb, hematokrit, leukosit, trombosit, eritrosit, hitung jenis leukosit,
waktu perdarahan, waktu pembekuan, HbsAg, ureum, kreatinin, gula darah
sewaktu
Ip Terapi:
o Non farmakologis: ORIF (plate and screw)
o Farmakologis:
Infus Ringer laktat 20 tpm
Injeksi sendantron
Injeksi topazol
Ip Monitor:
o KU
o TTV
Ip Edukasi:
o Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang kemungkinan
penyakitnya
o Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan
dilakukan
o Kurangi pergerakan pada daerah trauma
o Puasa mulai jam 00.00
VI. RESUMETelah diperiksa seorang pasien laki-laki, Tn. O berusia 23 tahun datang dengan
keluhan nyeri di tulang selangka kanan. Sebelumnya pasien mengelami
kecelakaan lalu lintas. Pergerakkan ekstremitas kanan terbatas dan menimbulkan
rasa nyeri. Tidak ada perubahan atau kelainan bentuk pada tulang.
Keluhan demam disangkal.
Page 34
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
Ekstremitas : akral dingin -/-, ROM ekstremitas kanan atas terbatas, nyeri
tekan (+) tulang selangka kanan, deformitas ekstremitas kanan atas (+),
krepitasi tulang selangka kanan (+), capillary refill time < 2 detik
VII. DIAGNOSA PASTIFraktur klavikula 1/3 distal dekstra
VIII. PENATALAKSANAANORIF: plate and screw
IX. FOLLOW UPTanggal 2 April 2013
S : nyeri saat menggerakkan ekstremitas kanan atas
O : Pemeriksaan fisik
KU: sadar, compos mentis
A : fraktur klavikula 1/3 distal dekstra, post ORIF (plate and screw)
P : infus Ringer Laktat 30 tpm
injeksi ketorolac 30 g / 8 jam
imobilisasi lengan kanan
Tanggal 3 April 2013
S : nyeri berkurang saat menggerakkan ekstremitas kanan atas
O : Pemeriksaan fisik
KU: sadar, compos mentis
A : fraktur klavikula 1/3 distal dekstra, post ORIF (plate and screw)
P : pasang arm sling
mobilisasi jalan
pasien diijinkan untuk pulang
Page 35
X. PROGNOSISAd vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam