Identitas Pasien Nama : An. S TTL : Jakarta, 24-5-2005 Usia : 5 th 8 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jakarta pusat Tangal masuk RS : 20-2-2011 JAM 16.30 No.rekam medis : 00-72-76-75 Status di Poli 19-2-2011 jam 08.28 KU : Mata, perut, kaki bengkak KT : batuk PF : Edema palpebra, ascites, edema pretibial, Th/ Cefixime syrup 2 x ½ cto Novakal syrup 2 x 1 cto Prednison 3x/hari (pagi 1 tablet, siang dan malam 2 tablet) Lasix 1 x 200 mg Diagnosa : GNA ALLOANAMNESIS 20-2-2011 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Identitas Pasien
Nama : An. S
TTL : Jakarta, 24-5-2005
Usia : 5 th 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jakarta pusat
Tangal masuk RS : 20-2-2011 JAM 16.30
No.rekam medis : 00-72-76-75
Status di Poli
19-2-2011 jam 08.28
KU : Mata, perut, kaki bengkak
KT : batuk
PF : Edema palpebra, ascites, edema pretibial,
Th/
Cefixime syrup 2 x ½ cto
Novakal syrup 2 x 1 cto
Prednison 3x/hari (pagi 1 tablet, siang dan malam 2 tablet)
Lasix 1 x 200 mg
Diagnosa : GNA
ALLOANAMNESIS
20-2-2011
Keluhan Utama: mata sedikit bengkak
Keluhan Tambahan: panas, batuk, pilek
RPS :
12 hari SMRS
• Panas terus menerus, tidak turun dengan obat.
• Batuk berdahak & pilek, dahak bisa keluar
1
• Muntah isi makanan 3x/hari
• Makan mau, minum air putih (8 gelas)
10 hari SMRS
• Berobat ke puskesmas : panas , batuk, pilek tidak membaik
6 hari SMRS
• Berobat ke puskesmas : panas, batuk, pilek tidak membaik
• Perut mulai membesar, mata mulai bengkak
• BAK 4x/hari tapi sedikit-sedikit
• Muntah isi makanan 5x/hari
• Rujuk ke rumah sakit
1 hari SMRS
• Berobat ke poli RS
• Diberi obat, berobat jalan karena kamar penuh. Bila kamar kosong dirawat di RS
• Batuk, pilek, panas sudah membaik setelah diberi obat dari poli
MRS
• Mata sedikit bengkak
• (tidak panas, batuk, pilek, pusing, nyeri telan, nyeri pinggang, bak tidak sakit,
BAK kuning, sedikit )
• Rawat dengan rencana pemeriksaan urin/24 jam
Riwayat Penyakit Dahulu : tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga : di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini
Tidak ada tekanan darah tinggi
Riwayat kelahiran : Spontan, cukup bulan, BL = 3,5 kg, PB = 48 cm. langsung
menangis
Riwayat Pengobatan : tidak sedang dalam pengobatan jangka panjang
2
Riwayat Alergi : Alergi obat tidak ada
Alergi makanan : ikan, madu (gatal, bentol-bentol merah)
Riwayat Imunisasi : sudah imunisasi Hepatitis B, BCG, DPT-Polio I, II, III, dan
Campak
Kesan : imunisasi lengkap
Riwayat Tumbuh Kembang : Jalan usia 12 bulan, duduk usia 6 bulan, tengkurap usia 3
Streptococcus yang mungkin masih ada. Pemberian penisilin ini dianjurkan hanya
untuk 10 hari, sedangkan pemberian profilaksis yang lama sesudah nefritisnya
sembuh terhadap kuman penyebab tidak dianjurkan karena terdapat imunitas yang
menetap. Secara teoritis seorang anak dapat terinfeksi lagi dengan kuman nefritogen
lain, tetapi kemungkinan ini sangat kecil sekali. Pemberian penisilin dapat
dikombinasi dengan amoksislin 50 mg/kg BB dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika
alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin 30 mg/kg BB/hari
dibagi 3 \dosis.
Cefixim pada anak 1-4 tahun 100mg/hari dibagi dalam 2 dosis,usia 5-10 tahun
200mg/hari dibagi dalam 2 dosis,1 tablet mengandung 200mg.
Furosemide inj. 0,5-6mg/kg,oral 1-2mg/kg(6-8 jam bila perlu)
Prednison 1-2 mg/kg/hari.
3. Makanan.
Pemberian garam perlu diperhatikan. Bila edema berat, diberikan makanan tanpa
garam dan bila edema ringan, pemberian garam dibatasi sebanyak 0,5-1 gram/hari.
20
Protein dibatasi bila kadar ureum meninggi yaitu sebanyak 0,5-1 gram/kg/hari.
Asupan cairan harus diperhitungkan dengan baik terutama penderita dengan oliguria
atau anuria, yaitu jumlah cairan yang masuk harus seimbang dengan pengeluaran,
berarti asupan cairan = jumlah urin + insensible water loss (20-25 mg/kg/hari) +
jumlah keperluan cairan pada setiap kenaikan suhu dari normal (10 ml/kg/hari)
Pada fase akut diberikan makanan rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah garam (1
g/hari). Makanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan
biasa bila suhu telah normal kembali. Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan
IVFD dengan larutan glukosa 10%. Pada penderita tanpa komplikasi pemberian
cairan disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan bila ada komplikasi seperti gagal
jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka jumlah cairan yang diberikan harus
dibatasi.
Pengobatan terhadap hipertensi. Pemberian cairan dikurangi, pemberian sedativa
untuk menenangkan penderita sehingga dapat cukup beristirahat. Pada hipertensi
dengan gejala serebral diberikan reserpin dan hidralazin. Mula-mula diberikan
reserpin sebanyak 0,07 mg/kgbb secara intramuskular. Bila terjadi diuresis 5-10 jam
kemudian, maka selanjutnya reserpin diberikan peroral dengan dosis rumat, 0,03
mg/kgbb/hari. Magnesium sulfat parenteral tidak dianjurkan lagi karena memberi efek
toksis.
Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan dari dalam
darah dengan beberapa cara misalnya dialisis pertonium, hemodialisis, bilasan
lambung dan usus (tindakan ini kurang efektif, tranfusi tukar). Bila prosedur di atas
tidak dapat dilakukan oleh karena kesulitan teknis, maka pengeluaran darah vena pun
dapat dikerjakan dan adakalanya menolong juga.
Diurektikum dulu tidak diberikan pada glomerulonefritis akut, tetapi akhir-akhir ini
pemberian furosemid (Lasix) secara intravena (1 mg/kgbb/kali) dalam 5-10 menit
tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus (Repetto dkk,
1972).
Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen.1,4,11
21
J. Komplikasi
1. Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagia akibat
berkurangnya filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan
uremia, hiperkalemia, hiperfosfatemia dan hidremia. Walau aliguria atau anuria yang
lama jarang terdapat pada anak, namun bila hal ini terjadi maka dialisis peritoneum
kadang-kadang di perlukan.
2. Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat
gejala berupa gangguan penglihatan, pusing, muntah dan kejang-kejang. Ini
disebabkan spasme pembuluh darah lokal dengan anoksia dan edema otak.
3. Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran
jantung dan meningginya tekanand arah yang bukan saja disebabkan spasme
pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma.
Jantung dapat memberas dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang menetap dan
kelainan di miokardium.
4. Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik
yang menurun.1,3,4,7
K. Prognosis
Glomerulonefritis akut pasca streptokok pada anak-anak mempunyai prognosis baik,
penyembuhan sempurna dapat mencapai 99% dan kematian kurang dari 1%.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Price, Sylvia A, 1995 Patofisiologi :konsep klinis proses-proses penyakit, ed 4, EGC, Jakarta.
2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1985, Glomerulonefritis akut, 835-839, Infomedika, Jakarta.
3. Ilmu Kesehatan Nelson, 2000, vol 3, ed Wahab, A. Samik, Ed 15, Glomerulonefritis akut pasca streptokokus,1813-1814, EGC, Jakarta.
4. http://www/.5mcc.com/ Assets/ SUMMARY/TP0373.html. Accessed April 8th, 2009.5. http://www .Findarticles.com/cf0/g2601/0005/2601000596/pi/article.jhtmterm=g
lomerunopritis+salt+dialysis. Accessed April 8th, 2009.6. markum. M.S, Wiguno .P, Siregar.P,1990, Glomerulonefritis, Ilmu Penyakit Dalam
II, 274-281, Balai Penerbit FKUI,Jakarta.7. Donna J. Lager, M.D.http;//www.vh.org/adult/provider/pathologi/GN/GNHP.html.
Accessed April 8th, 2009.8. http;//www.enh.org/encyclopedia/ency/article/000475.asp. Accessed April 8th, 2009.9. http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/08_KlarifikasiHistopatologik.pdf/
08_KlarifikasiHistopatologik.html. Accessed April 8th, 2009.10. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11_HematuriPadaAnak.pdf/
11_HematuriPadaAnak.html. Accessed April 8th, 2009.11. http://pkukmweb.ukm.my/~danial/Streptococcus.html . Accessed April 8th, 2009.12. http://medlinux.blogspot.com/2007/09/glomerulonephritis-akut.html . Accessed April
8th, 2009.13. http://www.uam.es/departamentos/medicina/patologia/19-20x.JPG . Accessed April
8th, 200914. Rauf, Syarifuddin. Nefrologi Anak.Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UH. Makasar,