Top Banner

of 21

Laporan Io

Feb 28, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Laporan Io

    1/21

    INTERAKSI OBAT

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Farmakologi merupakan ilmu mengenai pengaruh senyawa

    terhadap sel hidup. Senyawa ini biasanya disebut obat dan lebih

    menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko

    penggunaan obat. Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan

    farmasi yaitu ilmu mengenai cara membuat, memformulasi, menyimpan

    dan menyediakan obat. Tanpa pengetahuan farmakologi yang baik,

    seorang farmasis dapat memberikan masalah kepada pasien karena tidak

    ada obat yang aman secara murni. Hanya dengan penggunaan yang

    cermat obat akan bermanfaat tanpa efek samping tidak diinginkan yang

    tidak mengganggu.

    Program farmakokinetik banyak dirancang untuk mengolah data

    konsentrasi obat yang diperoleh dari sampel darah menjadi parameter

    farmakokinetik secara otomatis pada rute pemberian intravena dengan

    pemodelan satu dan dua kompertemen terbuka. ntuk memberikan efek

    biologis, obat dalam bentuk aktifnya harus berinteraksi dengan reseptor

    atau tempat aksi. Sebelum mencapai reseptor, obat terlebih dahulu harus

    melalui proses farmakokinetik. !bat yang diberikan dengan rute intravena

    dapat memberikan efek yang sangat cepat karena obat langsung masuk

    ke dalam pembuluh darah. !bat yang diberikan bersamaan biasanya

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    2/21

    INTERAKSI OBAT

    dapat saling berinteraksi atau saling "mempengaruhi efek obat yang satu

    dengan yang lainnya. Hal inilah yang melatarbelakangi praktikum tersebut.

    B. Maksud Percobaan#dapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan

    mengetahui interaksi obat theofilin dan dia$epam.C. Tujuan Percobaan

    #dapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan efek

    interaksi obat teofilin dan dia$epam.

    D. Prinsi Percobaan

    Penentuan interaksi obat antara theofilin dan dia$epam yang

    diberikan secara oral terhadap hewan coba tikus %Rattus novegitus)

    berdasarkan perhitungan dengan melihat serapan sampel pada spektro

    uv&vis.

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    3/21

    INTERAKSI OBAT

    BAB II

    TIN!AUAN PU"TA#A

    A. Teori U$u$

    Farmakokinetik dapat didefinisikan sebagai setiap proses yang

    dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme dan

    eksresi. 'alam arti sempit, farmakokinetik khususnya mempelajari

    perubahan&perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya dalam

    darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu %Shargel, ()*(+.

    Secara singkat dapat dikatakan interaksi obat terjadi jika suatu

    obat mengubah efek obat lainnya. erja obat yang diubah dapat menjadi

    lebih atau kurang aktif %Harkness, *--+

    Pemberian obat melalui mulut disebut per oral atau per os

    merupakan cara pemberian yang paling banyak dilakukan. euntungan

    cara per os adalah murah, mudah, enak dan menyenangkan serta paling

    aman karena lebih mudah ditolong. Pertolongan yang diberikan ketika

    keracuanan akut timbul adalah dengan merangsang muntah, bilas

    lambung, pemberian penawar dan pemberian pencahar untuk mengurangi

    penyerapan. Pertolongan demikian dapat dilakuka, karenaa penyerapan

    obat per os memerlukan waktu yang relative lama. erugiannya adalah

    tidak mungkin diberikan jika penderita tidak sadar, muntah&muntah,

    sebagian obat memberikan rasa mual dan nyeri lambung atau dirusak

    oleh asam lambung. Selain itu, isi lambung juga mempengaruhi

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    4/21

    INTERAKSI OBAT

    keteraturan atau kecepatan penyerapan obat. #dakalanya cara per oral

    juga digunakan pada obat yang berefek lokal pada saluran cerna seperti

    laksan %pencahar+, digestan, antacid non&sistemik dan sebagainya.

    %/ahya, *--0+

    1nteraksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang

    bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau system fisiologik yang

    sama sehingga terjadi efek yang aditif, sinergistik, atau antagonistik, tanpa

    ada perubahan kadar plasma ataupun profil farmakokinetik lainnya.

    1nteraksi farmakodinamik umumnya dapat diekstrapolasikan ke obat lain

    yang segolongan dengan obat yang berinteraksi, karena klasifikasi obat

    adalah berdasarkan efek farmakodinamiknya. Selain itu, umumnya

    kejadian interaksi farmakodinamik dapat diramalkan sehingga dapat

    dihindari sebelumnya jika diketahui mekanisme kerja obat. 2ontoh

    interaksi obat pada reseptor yang bersifat antagonistik misalnya3 interaksi

    antara 4& bloker dengan agonis&4( pada penderita asma5 interaksi antara

    penghambat reseptor dopamine %haloperidol, metoclo&pramid+ dengan

    levodopa pada pasien parkinson %6itawati, ())+.

    1nteraksi farmasetik atau disebut juga inkompabilitas farmasetik

    bersifat langsung dan dapat secara fisik atau kimiawi, miasalnya

    terjadinya presipitasi, perubahan warna, tidak terdeteksi %invisible+ yang

    selanjutnya menyebabkan obat menjadi tidak aktif. 2ontoh interkasi

    karbenisilin dengan gentamisin terjadi inaktivasi5 fenitoin dengan larutan

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    5/21

    INTERAKSI OBAT

    de7trose 89 terjadi presipitasi5 amfoterisin : dengan larutan ;a2l

    fisiologik terjadi presipitasi %6itawati, ())+.

    1nteraksi dalm proses farmakokinetik yaitu absorpsi, distribusi,

    metabolism dan eksresi %#'+3

    a. Farmakodinamik, yaitu efek obat terhadap tubuh

    b. Farmakokinetik yaitu bagaiman tubuh mempengaruhi obat dengan

    berlalunya waktu %yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi+.

    B. Uraian %bat*. * Teofilin? %'itjen P!

  • 7/25/2019 Laporan Io

    6/21

  • 7/25/2019 Laporan Io

    7/21

    INTERAKSI OBAT

    BAB IIIMET%D%L%'I PE(C%BAAN

    A. Alat dan Ba)an

    a. #lat yang digunakan

    #lat&alat yang digunakan pada praktikum ini ialah aluminium foil,

    tabung ependorf, gunting, spoit, kanula, dan spektrofotometer.b. :ahan yang digunakan

    :ahan&bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah air, obat

    teofilin, obat dia$epam, kapas, betadin dan tissue.

    B. Cara #erjaa. Pembuatan bahan praktikum

    Pembuatan ;a2. 'igerus hingga ;a.2

  • 7/25/2019 Laporan Io

    8/21

    INTERAKSI OBAT

    0. 'itimbang masing masing tikus.C. 'ipuaskan minimal jam sebelum dilakukan perlakuan.

    8. 'icukur bulu pada ekor tikus agar memudahkan pengambilan

    darah.c. Perlakuan percobaan

    *. 'isiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan hewan coba

    tikus %Rattus norvegicus+.(. 'iambil darah sebanyak ),8 ml %ditempatkan pada tabung

    eppendorf+.0. 'isentrifugasi selama *) menit dengan kecepatan *)))) rpm

    C. 'iinduksi Teofilin dan 'ia$epam secara oral8. 'iamkan selama >) menit>. emudian diambil darahnya ),8 ml setiap >) menit yaitu pada

    menit ke ), >), dan *().@. 'isentrifugasi selama *) menit dengan kecepaatan *)))) rpm. 'ihitung absorbansinya pada speektrofotometer-. 'icatat datanya dan dihitung parameter farmakokinetiknya.

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    9/21

    INTERAKSI OBAT

    BAB I*

    HA"IL DAN PEMBAHA"AN

    A. Hasil Penga$atan

    'ata urva :aku

    C +$, Absorban

    C ),(*-

    > ),0C(

    ),C(8

    *) ),8(C

    *( ),>08

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    10/21

    INTERAKSI OBAT

    B. Pe$ba)asan

    Proses mulai dari masuknya obat ke dalam tubuh sampai

    dikeluarkan kembali disebut farmakokinetik. ntuk menghasilkan efek,

    suatu obat harus terdapat dalam kadar yang tepat pada tempat obat itu

    bekerja. ntuk mencapai tempat kerja suatu obat harus melewati berbagai

    membran sel tubuh.

    Pada praktikum ini digunakan obat theofilin dan dia$epam yang

    diberikan secara oral. Seperti yang diketahui bahwa theofilin merupakan

    salahsatu contoh obat asma dan dia$epam merupakan obat golongan

    ben$odia$epin =fek obat asma dapat berkurang. !bat asma digunakan

    untuk membuka jalan udara di paru&paru dan untuk mempermudah

    pernapasan penderita asma, sedangkan ben$odia$epin melemaskan otot

    sehingga otot tidak dapat berfungsi dengan baik. #kibatnya asma tidak

    sembuh sempurna. 'ia$epam dengan kelarutan lemak yang tinggi

    memiliki ikatan dengan protein plasma yang kuat. Sehingga pada pasien

    dengan konsentrasi protein plasma yang rendah, seperti pada cirrhosis

    hepatis, akan meningkatkan efek samping dari dia$epam

    Parameter farmakokinetik untuk obat yang diberikan secara oral

    akan ditentukan nilai tetapan laju eliminasi, tetapan laju absorbsi, waktu

    paruh, tmaks, konsentrasi maksimal obat dalam plasma, volume distribusi,

    dan #2. Tetapan laju eliminasi merupakan kecepatan eliminasi obat

    setelah masuk ke dalam tubuh. Tetapan laju absorbsi ialah kecepatan

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    11/21

    INTERAKSI OBAT

    absorbsi obat setelah masuk kedalam tubuh. Tmaks adalah waktu dimana

    obat mencapai kadar puncak dalam plasma atau waktu dimana obat

    mencapai konsentrasi maksimum dalam plasma. 2Pmaks adalah kadar

    puncak atau kadar maksiumum obat dalam plasma. #2 atau area

    dibawah kurva adalah area yang menunjukkan jumlah obat yang

    terabsorbsi menuju area sistemik. Gaktu paruh %t*(+ adalah waktu dimana

    obat meluruh setengah dari konsetrasi awal. Iolume distribusi adalah

    volume darah atau plasma yang dapat mendistribusikan $at aktif.

    Pada percobaan ini pertama&tama disiapkan hewan coba tikus

    kemudian dipuasakn &*( jam agar lambung kosong sehingga tidak akan

    ada interaksi obat antara obat dan makanan dari tikus.kemudian diberikan

    obat theophyllin dan dia$epam secara oral dan pada menit ), >) dan *().

    diambil darah tikus. emudian sampel darah disentrifugasi dan diambil

    larutan jernihnya lalu diukur absorbansinya pada spektro uv&vis.

    :erdasarkan hasil praktikum diperoleh waktu paruh yaitu *,8>C jam,

    tetapan laju eliminasi yaitu ),CC0 jam&*, volume distribusi yaitu

    183,059mL , tetapan laju absorbsi yaitu ),-*8 jam&*, 2pmaks yaitu @,)0C

    Jg jam mB, Tmaks yaitu *,>08 jam, dan persen #2 ekstrapolasi ),)>

    9. arena persen #2 lebih kecil dari ()9 maka data tersebut

    dinyatakan valid

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    12/21

  • 7/25/2019 Laporan Io

    13/21

    INTERAKSI OBAT

    BAB *

    PENUTUP

    A #esi$ulan

    K :erdasarkan hasil praktikum diperoleh waktu paruh yaitu *,8>C

    jam, tetapan laju eliminasi yaitu ),CC0 jam&*, volume distribusi yaitu

    183,059mL , tetapan laju absorbsi yaitu ),-*8 jam&*, 2pmaks yaitu @,)0C

    Jg jam mB, Tmaks yaitu *,>08 jam, dan persen #2 ekstrapolasi ),)>

    9. arena persen #2 lebih kecil dari ()9 maka data tersebut

    dinyatakan valid

    B "aran

    Sebaiknya praktikan lebih berhati&hati lagi dalam pemberian obat

    pada hewan coba.

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    14/21

    INTERAKSI OBAT

    DA-TA( PU"TA#A

    'itjen P!< *-@-. Farmakope 1ndonesia =disi 111. 'epkes A1 3 Dakarta

    Harkness, Aichard.*--. 1nteraksi !bat. Penerbit 1T: 3 :andung.

    6itawati, Aetno. ()). Jurnal Interaksi obat dan beberapa implikasinya.

  • 7/25/2019 Laporan Io

    15/21

    INTERAKSI OBAT

    LAMPI(AN

    Perhitungan

    'ata urva :aku

    C +$, Absorban

    C ),(*-

    > ),0C(

    ),C(8

    *) ),8(C

    *( ),>08

    Hasil regresi

    a N ),)(0

    b N ),)8)

    r N ),--

    'osis obat yaitu 0)) mg

    'osis obat N300mg

    60kg N 8 mgg::

    'osis tikus N37

    6x5

    mgg:: N 0),00 mgg::

    '. maks tikus N30,833

    1000 x200

    N >,*>> mg N >*>> Jg

    'ata urva Sampel

    t +ja$, AbsorbanC Log c

    * ),(*80,C

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    16/21

    INTERAKSI OBAT

    ( ),0*(8,@

    0 ),C@8 -,)C

    C ),8*8-,C

    8 ),0-@,0(

    > ),(*00, ),8@-

    @ ),*0(,*C ),00)

    ),*)*

    *,8> ),*-0

    Aumus yang digunakanuntuk mencari nilai cp

    2p NAbsorbana

    b

    Aumus yang digunakan untuk mencari nilai Bog 2p

    Bog cp N nilaicp yang telah dilogkan

    Hasil regresi

    !rde ) %t vs cp+ !rde * %t vs logcp+

    a N *),0C a N *,@*

    b N &*,*( b N &),*-0

    r N &),->00@*)0 r N &),->(8>-C-

    'ata ini mengikuti orde *

    a. e N &%b%(,0++

    N &%&),*-0 7 (,0+

    N ),CC0 jam&*

    b. t*( N0,693

    ke

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH15020130107

  • 7/25/2019 Laporan Io

    17/21

    INTERAKSI OBAT

    N0,693

    0,443

    N *,8>C jam

    c. a

    T 2p lama Bog 2p baru 2p baru 2p diff Bog 2p diff

    * 0,C *,8(8 00,C-> (-,>8> *,C@(

    ( 8,@ *,00( (*,C@ *8,>- *,*-8

    0 -,)C *,*0- *0,@@( C,@0( ),>@8

    *. 2p lama 3 'idapatkan dari data awal

    (. Bog 2pbaru 3'idapatkan dari persamaan penururnan rumus

    y N a O b 7

    Bog cp) N log 2p)O(k2,3

    )t

    y* N *,@* O %&),*-0+ 7 * N *,8(8 JgmB

    y( N *,@* O %&),*-0+ 7 ( N *,00( JgmB

    y0 N *,@* O %&),*-0+ 7 0 N *,*0- JgmB

    0. 2pbaru 3 'idapatkan dari log 2pbaru yang telah di antilog

    JgmB

  • 7/25/2019 Laporan Io

    18/21

    INTERAKSI OBAT

  • 7/25/2019 Laporan Io

    19/21

    INTERAKSI OBAT

    e. Id NF x Do x ka

    antiloga(kake)

    N0,8x 6166x0,915

    ant ilog1,718(0,9150,443)

    N4513,512

    24,656

    N *0,)8- mB

    ;ilai a yang digunakan yaitu diambil dari nilai a pada regresi awal

    f. 2pmaks N #.e&e.tmaksQ :.e&ka.tmaksQ

    N 8(,(0-.e&),@(CQ *,C@).e&*,C->Q

    N 8(,(0-.),CCQ *,C@).),((CQ

    N (8,(0 *,(C-

    N @,)0C JgmB

    g. #2

    *. [AUC]tn1tn

    NCpn+Cpn1

    2 %tn& tn&*+

  • 7/25/2019 Laporan Io

    20/21

    INTERAKSI OBAT

    N @,C*Jg jammB

    Jg jammB

    dan @ [AUC]tn1tn

    NCpn+Cpn1

    2 %tn tn&*+

    [AUC]67

    N

    2,14 +3,8

    2 %@ >+

    N (,-@ Jg jammB

  • 7/25/2019 Laporan Io

    21/21

    INTERAKSI OBAT

    N *,8 Jg jammB

    R#2 N C,* O @,C* O -,CC O ,8 O 8,8> O (,-@ O *,8

    N C),>( Jg jammB

    (. [AUC]tnt

    NCPn

    Ke

    N1,56

    0,443 N 0,8(* Jg jammB

    ;ilai 2pn diambil dari data paling terakhir

    0. [AUC]t0t

    NF . Do

    Vd .Ke

    N0,8x 6166

    183,059x 0,443

    N

    4932,8

    81,095

    N >),(@ Jg jammB

    C. 9 #2 ekstrapolasi N[AUC]tn

    t

    AUC 7 *))9

    N3,521

    40,62x100

    N ),)> 9

    'ata ini valid karena seperti yang kita ketahui bahwa data yang

    valid itu ()9, sedangkan hasil yang kita dapatkan yaitu ),)>9.

    NURNANINGSIH ANDI MIFTAHULJANNAH