Top Banner
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KELAYAKAN BISNIS (AGB 322) KELAYAKAN BISNIS USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI MUTIARA FARM Disusum oleh : 1. Ira Rindarti (A1C012010) 2. Sinta Kristiana (A1C012022) 3. Kurnia Fatimatul Ahada (A1C012036) 4. Sofi Afani Rakhmawati (A1C012047) 5. Fakhri Fakhrizal (A1C012060) 6. Merry Susanti (A1C012072) 7. Ahmad Najhan Firdiansah (A1C012088) KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI i
53

Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Dec 09, 2015

Download

Documents

Sinta Kristiana

Mutiara Farm
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

LAPORAN HASIL PRAKTIKUMKELAYAKAN BISNIS (AGB 322)

KELAYAKAN BISNIS USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI MUTIARA FARM

Disusum oleh :

1. Ira Rindarti (A1C012010)2. Sinta Kristiana (A1C012022)3. Kurnia Fatimatul Ahada (A1C012036)4. Sofi Afani Rakhmawati (A1C012047)5. Fakhri Fakhrizal (A1C012060)6. Merry Susanti (A1C012072)7. Ahmad Najhan Firdiansah (A1C012088)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2015

i

Page 2: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

LEMBAR PENGESAHAN

“KELAYAKAN BISNIS”

NAMA : AHMAD NAJHAN FIRDIANSAHNIM : A1C012088

Dosen Pembimbing Praktikum

Ratna Satriani, SP, M.ScNIP.19830828 200912 2002

ii

Page 3: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL............................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... v

I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Tujuan Praktikum........................................................................... 2

C. Manfaat Praktikum......................................................................... 2

II. LANDASAN TEORI.............................................................................. 3

III. HASIL PRAKTIKUM............................................................................ 9

A. Profil Perusahaan........................................................................... 9

B. Analisa Pasar.................................................................................. 10

C. Analisa Teknik Produksi................................................................ 13

D. Analisa Keuangan Jangka Panjang................................................ 18

E. Analisa Lingkungan....................................................................... 23

F. Permasalahan Yang Dihadapi........................................................ 26

IV. KESIMPULAN....................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 29

iii

Page 4: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Biaya Usaha Ternak Ayam Petelur di Mutiara Farm................................ 18

2. Data Pendapatan Telur di Mutiara Farm................................................... 19

3. Data Pendapatan Ayam Afkir di Mutiara Farm........................................ 19

4. Perhitungan Analisis Jangka Panjang........................................................ 20

5. Data Payback Period................................................................................. 20

6. Perhitungan Net B/C.................................................................................. 21

7. Perhitungan Gross B/C.............................................................................. 22

iv

Page 5: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peternakan Ayam Petelur Mutiara Farm................................................... 31

2. Kegiatan Praktikum di Mutiara Farm........................................................ 32

v

Page 6: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha pengembangan ternak ayam ras petelur di Indonesia memilki prospek

yang cukup baik, terutama bila ditinjau dari aspek masyarakat akan kebutuhan

gizi. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55

gram yang terdiri atas 80% protein nabati dan 20% protein hewani. Pemenuhan

gizi ini, khususnya protein hewani dapat diperoleh dari protein telur. Dengan

demikian, usaha ternak ayam ras petelur memiliki potensi yang baik untuk

dikembangkan.

Jika ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan, usaha peternakan ayam ras

petelur memang sangat prospektif, baik dilihat dari pasar dalam negeri maupun

luar negeri. Pada sisi penawaran, kapasistas produksi peternakan ayam ras petelur

di Indonesia masih belum mencapai kapasitas produksi yang sesungguhnya. Hal

ini terlihat dari banyaknya perusahaan pembibitan, pakan ternak, dan obat-obatan

yang masih berproduksi di bawah kapasitas. Telur ayam ras petelur juga memiliki

sifat permintaan yang income estic demand, yaitu apabila pendapatan meningkat

maka konsumsi telur juga meningkat.

Secara ekonomi, pengembangan pengusahaan ternak ayam ras petelur di

Indonesia memiliki prospek bisnis yang menguntungkan karena permintaan selalu

bertambah sehingga mempengaruhi permodalan, produksi dan pemasaran hasil

ternak. Keberhasilan usaha ternak ayam ras petelur ini semakin mudah dicapai

mengingat banyaknya faktor pendukung yang dimiliki Indonesia, yaitu

1

Page 7: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

tersedianya bahan baku pakan ternak berupa jagung dan hasil sampingan produk

pertanian, semakin berkembangnya pabrik makanan ternak siap pakai, dan

semakin berkembangnya industri pembibitan ayam.

Besarnya peluang pasar ayam ras petelur dapat dijadikan suatu kesempatan

yang sangat potensial untuk mengembangkan peternakan ayam ras petelur.

Mutiara Farm merupakan salah satu perusahaan yang membudidayakan ternak

ayam petelur. Oleh karena itu, praktikan melakukan studi kelayakan bisnis yang

ditinjau dari beberapa aspek terhadap usaha ternak ayam petelur di Mutiara Farm.

B. Tujuan

Tujuan praktikum kelayakan bisnis adalah memperdalam kompetensi

mahasiswa dalam mata kuliah kelayakan bisnis dengan mengaplikasikan teori

yang diperoleh pada dunia bisnis.

C. Manfaat

Manfaat praktikum kelayakan bisnis, yaitu:

1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menghitung keuntungan finansial dan

sosial suatu perusahaan/badan usaha.

2. Mahasiswa dapat menyusun bussines plan suatu usaha berdasarkan teori

yang telah diperoleh di perkuliahan.

2

Page 8: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

II. LANDASAN TEORI

Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study

merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah

menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan.

Pengertian layak dalam penilaian studi kelayakan adalah kemungkinan dari

gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit),

baik dalam arti finansial maupun dalam arti sosial benefit (Ibrahim, 2009).

Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang

direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari

berbagai aspek. Dengan demikian dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis

harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek berikut, diantaranya :

1. Aspek pasar dan pemasaran

2. Aspek teknis dan tehnologis

3. Aspek organisasi dan manajemen

4. Aspek ekonomi dan keuangan (finansial)

5. Aspek legal dan perizinan (Ibrahim, 2009).

Studi kelayakan bisnis/usaha biasanya menggunakan analisis kelayakan

investasi dimana pada dasarnya sama dengan kegiatan investasi. Kelayakan

investasi dapat dikelompokkan kedalam kelayakan finansial dan kelayakan

ekonomi. Dalam analisis investasi, tujuan utama yang hendak dicapai adalah

3

Page 9: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

membandingkan biaya (costs) dan manfaat (benefit) dengan berbagai usulan

investasi (Soetriono, 2006).

Analisis finansial adalah analisis dimana suatu proyek dilihat dari sudut

yang bersifat individual artinya tidak perlu diperhatikan apakah efek atau dampak

dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam analisis finansial,

yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang

didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau

perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber

tersebut dan siapa yang menerima hasil proyek tersebut (Kadariah, 1999).

Sebenarnya analisis ekonomi ini juga merupakan analisis finansial, hanya

saja dalam melakukan perhitungan analisis ekonomi dan analisis finansial terjadi

perbedaan. Dalam analisis ekonomi, variabel harga yang dipakai adalah harga

bayangan (shadow price), sedangkan dalam analisis finansial, variabel harga yang

digunakan adalah data harga riil yang terjadi di masyarakat (Soekartawi, 1995).

Dalam mengembangkan usahatani kegiatan utama yang dilakukan adalah

peningkatan produksi barang pertanian yang dihasilkan petani, meningkatkan

produktivitas pertanian serta mendorong pengembangan komoditas yang sesuai

dengan potensi wilayah. Peningktan produksi pertanian apabila ingin

meningkatkan pendapatan petani merupakan keharusan dalam pembagunan

pertanian (Hanani, 2003).

Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan diantara tingkat

produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk

menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis ini

4

Page 10: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya yaitu

modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak berubah (Sukirno, 2005).

Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang

berbeda-beda. Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut

usahatani subsisten, dan ada yang bertujuan mencari keuntungan disebut

usahatani komersial. Petani ubi kayu umumnya bertujuan untuk mencari

keuntungan dalam meningkatkan penghasilan/pendapatannya bukan semata-mata

untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adiwilaga

(1982), dalam Rismayani (2007), bahwa ditinjau dari kebutuhan si pengusaha

pertanian yang dijadikan tujuan dari usaha ialah untuk memperoleh keuntungan

(Rismayani, 2007).

Biaya usahatani merupakan pengorbanan yang dilakukan oleh produsen

(petani) dalam mengelola usahanya dalam mendapatkan hasil yang maksimal.

Dalam biaya usahatani, diklasifikasikan 2 jenis biaya :

1. Biaya tetap atau fixed cost

Umumnya diartikan sebagai biaya yang relatif tetap jumahnya dan terus

dikeluarkan walaupun output yang diperoleh banyak atau sedikit.

2. Biaya tidak tetap atau variable cost

Merupakan biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi komoditas

pertanian yang diperoleh (Rahim, 2008).

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya

atau dengan kata lain pendapatan yang meliputi pendapatan kotor atau penerimaan

total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor/penerimaan total adalah nilai

5

Page 11: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya

produksi (Rahim, 2008).

Perkembangan industri pemberian nilai tambah (pengolahan) sangat

membantu para petani memasarkan hasil usahanya, meningkatkan pendapatan

daerah, membuka lapangan kerja dan menguntungkan berbagai pihak lain.

Sebaliknya, industri pangan kita tidak akan pernah maju selama masih terus

berkutat pada tahap primer. Hal ini akan berdampak pada penghasilan yang di

dapat oleh petani tidak akan meningkat (Husodo, 2004).

Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang

diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total

biaya yang dikeluarkan dalam present value selama umur ekonomis proyek.

Apabila hasil perhitungan telah menunjukkan feasible (layak), pelaksanaannya

akan jarang mengalami kegagalan. Kegagalan hanya terjadi karena faktor- faktor

uncontrollable seperti banjir, gempa bumi, perubahan peraturan pemerintah, di

samping data yang digunakan tidak relevan (Ibrahim, 2009).

Adapun kriteria yang sering digunakan dalam analisis Kelayakan Finansial

adalah NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return). NPV

menetapkan tingkat penerimaan yang ditargetkan seperti discount factor atau

discount rate, kemudian menentukan apakah tingkat itu dicapai dengan melihat

apakah nilai nol atau positif (Soetriono, 2006).

Analisis Finansial yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan sebagai

berikut:

1. Perencanaan cash flow

6

Page 12: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Perencanaan analisis kas biasanya digunakan sebagai langkah untuk

melakukan pendugaan terhadap kelayakan investasi terhadap usaha atau

kegiatan yang akaan kita lakukan. Dalam kelayakan investasi ini beberapa

indikator finansial yang digunakana yaitu perhitungan terhadap NPV (net

present value) dan IRR (internal rate of return).

NPV adalah metode penilaian yang dapat menciptakan cash in flow

dibandingkan dengan opportunity cost dari capital yang ditanamkan. Jika

hasil perhitungan NVP > O maka dapat dikatakan bahwa kegiatan yang

dilakukan menghasilkan cash in flow dengan persentase yang lebih besar

dibandingkan dengan opportunity cost-nya.

IRR adalah suatu metode untuk mengukur tingkat investasi. Tingkat

investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash flow setelah

dikalikan discount factor. Jika hasil IRR ternyata lebih besar dari bunga

bank maka dapat dikatakan bahwa investasi yang dilakukan lebih

menguntungkan jika dibandingkan modal yang dimiliki disimpan di bank.

2. Benefit-cost ratio (B-C ratio)

Dalam kaitannya dengan usaha, Benefit-cost ratio dapat dikatakan

sebagai ratio perbandingan antara penerimaan yang diterima dengan biaya

yang dikeluarkan dalam usaha. Jika ratio menunjukan hasil nol maka dapat

dikatakan bahwa usaha tidak memberikan keuntungan finansial. Demikian

juga jika ratio menunjukan angka kurang dari 1 maka usaha yang dilakukan

tidak memberikan keuntungan dari kegiatan yang dilaksanakan (Rahim,

2008).

7

Page 13: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Proses penyusunan perencanaan strategi melalui tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Pengumpulan Data

2. Tahap Analisis

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap pengumpulan data ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan

pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan

pra analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal

yang di peroleh dari lingkungan di luar perusahaan dan data internal yang

diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri. Model yang dapat digunakan pada

tahap ini yaitu :

1. Matriks Faktor Strategi Eksternal

2. Matriks Faktor Strategis Internal

3. Matriks Profil Kompetitif (Rangkuti, 2003).

8

Page 14: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

III. HASIL PRAKTIKUM

A. Profil Perusahaan

Mutiara Farm merupakan salah satu peternakan ayam petelur di Purwokerto

yang berkedudukan di Jalan Sumampir Perumahan Purwosari Serayu 17.

Peternakan ini belum mempunyai SIUP (Surat Ijin Usaha Perusahaan) maupun

surat keterangan resmi lainnya, namun usaha ini sudah berjalan selama kurang

lebih 7 tahun. Pemilik dari Mutiara Farm adalah Bapak Daryoto yang berusia 60

tahun. Beliau merintis usaha ini tidak sendirian tetapi dibantu oleh putranya yang

bernama Bapak Kukuh Supriyadi.

Telur ayam merupakan salah satu kebutuhan pokok masayarakat Indonesia.

Telur selalu laku di pasaran terlebih ketika mendekati perayaan agama seperti

Maulid Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam dan perayaan Paskah bagi umat

Kristen. Besarnya minat masyarakat terhadap telur ayam menjadikan

berwirausaha telur ayam sangat menjanjikan. Ini dibuktikan oleh Bapak Daryoto,

yang merintis peternakan ayam petelur mulai pada tahun 2001 dengan membeli

lahan, lalu pada tahun 2003 beliau memulai membangun kandang, pada tahun

2003 sampai 2006 sebelum mendirikan peternakan ayam petelur putra dari Bapak

Daryoto yaitu Bapak Kukuh Supriyadi mencari pengalaman terlebih dahulu

dengan bekerja di peternakan ayam diluar kota seperti di Kalimantan dan Jawa

Barat. Akhirnya pada bulan Agustus 2007 mulailah perternakan ayam ini

9

Page 15: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

beroperasi dengan nama peternakan Mutiara Farm dengan jumlah ayam petelur

yang dimiliki sebanyak 270 ekor.

Bapak Daryoto memulai usaha peternakan ayam petelur dengan membeli

ayam petelur pada saat umur 13 minggu, kemudian ayam mulai produktif bertelur

pada umur 21 minggu atau 5 bulan. Ayam petelur di Mutiara Farm memiliki

puncak produktif pada umur 25 minggu sampai 30 minggu. Ayam petelur yang

sudah tidak produktif yaitu ayam petelur pada umur 1 tahun 5 bulan. Apabila

ayam petelur tersebut tidak dapat memproduksi telur setiap hari secara terus

menerus selama jeda waktu 4 bulan, maka ayam tersebut dijual ke rumah potong

ayam. Pemberian pakan untuk ayam petelur ini dilakukan sebanyak 2 kali sehari

pada pagi dan sore hari, dengan komposisi jenis pakan yaitu konsentrat, jagung,

dan dedek dengan perbandingan 5:9:2. Pada sore hari porsi pakan lebih banyak

dibandingkan pada pagi hari.

Mutiara Farm merupakan peternakan ayam petelur yang memberdayakan

tenaga kerja dari keluarga. Tenaga kerja yang menangani usaha peternakan ayam

petelur ini terdiri dari Bapak Daryoto yang bertugas di bagian produksi dibantu

oleh putranya Bapak Kukuh Supriyadi yang bertugas dalam pemasaran hasil

usaha berupa telur, dan istri Bapak Daryoto yang bertugas menangani keuangan

perusahaan.

B. Analisa Pasar

Aspek pasar dan pemasaran merupakan pokok kajian utama dalam

kelayakan bisnis, karena tidak akan mungkin suatu bisnis didirikan dan

10

Page 16: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap menerima produk dari perusahaan.

Kajian yang dilakukan dalam aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk menguji

serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan

dapat mendukung pengembangan usaha atau bisnis yang direncanakan. Kajian

aspek pasar berkaitan dengan ada tidaknya potensi pasar atau suatu produk yang

akan diluncurkan di masa yang akan dating serta berapa market share yang dapat

diserap oleh bisnis tersebut dari keseluruhan pasar potensial.

Analisa pasar adalah suatu penganalisisan atau penyelenggaraan untuk

mempelajari berbagai masalah pasar. Analisa pasar akan menyangkut lokasi pasar,

luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan usaha suatu

perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang

diterapkannya dengan dasar memperhatikan situasi dan kondisi dari analisis

pasarnya. Di dalam menganalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis pasar

produknya, motif dan perilaku, segmen pasar dan penentu sasaran pasarnya.

Mengenai besarnya pasar dapat ditentukan oleh besarnya permintaan dan

penawaran terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sedangkan

mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas

pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen,

tingkat umur para konsumen dan lain sebagainya.

Perusahaan ayam petelur “Mutiara Farm” yang telah dikunjungi pada

kegiatan praktikum kelayakan bisnis memiliki segmentasi pasar yang dipengaruhi

berdasarkan geografik, demografik dan perilaku.

1. Segmentasi berdasarkan geografik

11

Page 17: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Segmentasi berdasarkan geografik dilakukan dengan memilih wilayah

pemasaran masih dalam satu kota atau daerah, dimana Perusahaan “Mutiara

Farm” memasok produk telur di warung-warung di sekitar wilayah

perusahaan. Hal ini dirasa sudah cukup untuk memasok seluruh telur yang

telah dihasilkan.

2. Segmentasi berdasarkan demografik

Telur merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan gizi protein

didalamnya, selain itu juga memiliki harga yang bisa dijangkau oleh seluruh

kalangan masyarakat. Telur juga cukup banyak diminati dan disukai

masyarakat baik kalangan anak-anak ataupun dewasa. Pemilihan tempat

untuk memasok di warung-warung sekitar perusahaan akan membuat

masyarakat atau konsumen mudah untuk memperoleh telur.

3. Segmentasi berdasarkan perilaku

Telur merupakan bahan pangan yang bisa diolah menjadi makanan apa

saja, hal tersebut sudah menjadi pengetahuan bagi konsumen. Dengan

demikian, konsumen akan membeli telur sesuai dengan apa yang

dibutuhkan.

Dalam melakukan pemasaran telur Perusahaan “Mutiara Farm” sudah

memiliki pelanggan khusus yang membeli telur di perusahaannya. Tidak hanya

konsumen yang membeli secara langsung untuk langsung dikonsumsi, namun ada

juga pelanggan yang menjualnya kembali. Apabila akan ada pelanggan yang

membutuhkan telur dalam jumlah yang banyak, maka konsumen tersebut harus

menunggu terlebih dahulu karena stok yang dimiliki Perusahaan “Mutiara Farm”

12

Page 18: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

terbatas. Selain itu juga konsumen membeli dengan jumlah yang banyak maka

perusahaan akan mengantarkan telur tersebut tanpa adanya ongkos kirim, hal ini

bertujuan untuk memberikan kesan serta pelayanan yang baik bagi konsumen agar

konsumen memperoleh kepuasan. Dengan kata lain perusahaan ini juga menerima

konsumen yang akan membeli telur secara langsung di perusahaan.

Dalam analisa pasar tentu ada saat-saat dimana telur sedang mengalami

permintaan yang tinggi ataupun rendah. Pada kondisi dimana kebutuhan

permintaan akan telur tinggi, maka Perusahaan “Mutiara Farm” akan memasok

ayam di kandang lebih banyak. Ini bertujuan untuk memenuhi permintaan yang

ada, namun apabila telur yang dihasilkan belum mencukupi permintaan dari

konsumen maka Perusahaan “Mutiara Farm” akan membeli telur dari peternak

ayam petelur yang lebih besar dalam jumlah yang besar. Hal tersebut dilakukan

oleh perusahaan karena ingin tetap menjaga kepercayaan pelanggan dan bisa

memenuhi permintaan dari pelanggan. Tentunya perusahaan juga memperoleh

keuntungan dari pembelian kepada peternak ayam petelur yang lain.

C. Analisa Teknik Produksi

Analisi aspek teknik dan produksi bertujuan untuk menentukan bentuk

teknologi yang akan dipakai dengan desain produk yang mau dipasarakan,

kebutuhan investasi fisik baik itu mesin, lokasi, kendaraan maupun lainnya. Pada

dasarnya aspek ini dapat dibagi kedalam empat bagian utama, yakni:

1. Penentuan lokasi usaha, usaha yang dijalankan serta cara produksinya

13

Page 19: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Penentuan lokasi usaha merupakan hal yang penting dalam

mendirikan suatu usaha. Karena semakin strategis lokasi dari usaha tersebut

maka semakin memberikan dampak yang baik untuk perusahaan seperti

menambah pendapatan perusahaan, menambah konsumen perusahaan, dan

sebagainya. Sebagai contoh, lokasi yang dekat dengan tempat yang

menyediakan bahan baku dapat meminimalkan biaya transportasi

perusahaan dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Sebaliknya, jika

lokasi perusahaan jauh dari tempat bahan baku, maka akan semakin besar

biaya transportasi bahan baku yang harus dikeluarkan.

Untuk itu, penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap

perkembangan bisnis karena semakin strategis lokasi usaha, semakin besar

pendapatan yang diperoleh perusahaan dan begitupun sebaliknya, semakin

tidak strategisnya lokasi perusahaan, maka akan memberikan dampak yang

negatif untuk perusahaan seperti menambahnya pengeluaran-pengeluaran

perusahaan. Apabila perusahaan tepat dalam menentukan lokasinya, tentu

hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri

seperti meningkatnya pendapatan perusahaan.. Namun, jika perusahaan

salah dalam menentukan lokasinya, hal tersebut justru akan memberikan

dampak yang negatif seperti rendahnya daya jual perusahaan, menurunnya

pendapatan perusahaan, bahkan yang lebih parah perusahaan tersebut bisa

mengalami kegagalan dalam bisnisnya.

Perusahanaan peternak ayam petelur “Mutiara Farm” menggunakan

penentuan lokasi usaha berdasarkan kedekatan dengan tempat tinggal

14

Page 20: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

pemilik. Selain itu, faktor kedekatan lokasi usaha dengan penduduk

perumahan kalangan menengah keatas yang notabene banyak

mengkonsumsi telur sebagai bahan pelengkap juga menjadi pertimbangan

dalam penentuan lokasi usaha peternakan ayam petelur ini.

Bapak Daryoto memulai usaha peternakan ayam petelur dengan

membeli ayam petelur pada saat umur 13 minggu, kemudian ayam mulai

produktif bertelur pada umur 21 minggu atau 5 bulan. Ayam petelur di

Mutiara Farm memiliki puncak produktif pada umur 25 minggu sampai 30

minggu. Ayam petelur yang sudah tidak produktif yaitu ayam petelur pada

umur 1 tahun 5 bulan. Apabila ayam petelur tersebut tidak dapat

memproduksi telur setiap hari secara terus menerus selama jeda waktu 4

bulan, maka ayam tersebut dijual ke rumah potong ayam. Pemberian pakan

untuk ayam petelur ini dilakukan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore

hari, dengan komposisi jenis pakan yaitu konsentrat, jagung, dan dedek

dengan perbandingan 5:9:2. Pada sore hari porsi pakan lebih banyak

dibandingkan pada pagi hari. Untuk 1 ayam petelur menghabiskan 1,25 ons

pakan per hari dengan biaya keseluruhan untuk pakan semua ayam petelur

sebesar Rp.1.400.000,00 per hari. Kapasitas produksi ayam petelur untuk

satu hari yaitu sekitar 10 peti dengan 40 butir telur untuk satu peti.

2. Penentuan luas produksi atau skala operasi

Luas produksi adalah kapasitas yang digunakan oleh perusahaan

dalam suatu periode tertentu, dapat diukur dengan kapasitas mesin,

penyerapan bahan baku, jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja, jumlah jam

15

Page 21: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

mesin dan unit keluaran. Ada beberapa akibat yang bisa di timbulkan oleh

penentuan luas produksi seperti luas produksi yang terlalu besar berakibat

biaya yang besar dan investasi yang besar pula, sedangkan luas produksi

yang terlalu kecil berakibat tidak dapatnya perusahaan memenuhi

permintaan pasar, Oleh karena itu luas produksi harus direncanakan dan

diperhitungkan dengan cermat, karena berdampak pada pencapaian laba

maksimal suatu perusahaan.

Faktor-faktor yang menentukan luas produksi suatu perusahaan, yaitu

sumber daya yang akan dipergunakan untuk memproduksi produk. Sumber

daya tersebut adalah bahan mentah, bahan pembantu, mesin-mesin dan

peralatan lain, tenaga kerja, modal serta tanah untuk lokasi perusahaan.

Tiap-tiap perusahaan tentu mempunyai jumlah dan jenis sumber-sumber

produksi yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Jenis dan jumlah faktor-

faktor produksi yang menentukan jenis serta jumlah barang-barang yang

dapat dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Di samping faktor-

faktor produksi yang tersedia, jumlah permintaan akan menentukan luas

produksi yang paling menguntungkan.

Luas produksi “Mutiara Farm” yaitu sekitar 100 ubin atau 1400 m2

yang terdiri dari tiga kandang dan satu sebagai kandang utama. Isi per

kandang dibedakan berdasarkan umur dan tata letak kandang, semakin utara

letak kandang maka semkin tua umur ayam tersebut. Pada kandang pertama

yang berada di dekat pintu masuk menunjukkan umur ayam 18 minggu

dengan kapasitas kandang ±500 ekor. Kemudian untuk kandang ke dua yang

16

Page 22: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

berada di sebelah kandang pertama menunjukan umur ayam 5-6 bulan

dimana umur tersebut sudah mulai produktif untuk bertelur. Lalu pada

kandang yang di utara menunjukan umur ayam 1 tahun 5 bulan yang

merupakan umur ayam yang sudah tidak produktif untuk bertelur atau sudah

siap untuk di jual ke rumah potong ayam.

3. Penentuan tata letak pabrik (lay-out)

Layout adalah perencanaan yang menyeluruh dari tata letak fasilitas

produksi yang ada sehingga pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan

dapat dilaksanakan seoptimal mungkin. Rencana layout diperlukan karena

adanya beberapa hal, yaitu:

a. Adanya perubahan dari desain produk.

b. Adanya produk baru.

c. Adanya perubahan volume permintaan.

d. Fasilitas produksi yang ada telah ketinggalan jaman.

e. Adanya kerja yang tidak memuaskan.

f. Pemindahan lokasi pasar produk perusahaan.

g. Penghematan-penghematan biaya.

4. Pemilihan teknologi

Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan (kombinasi

teknik ilmiah dan material) untuk memenuhi tujuan atau memecahkan suatu

masalah. Semakin bertambah majunya zaman maka semakin maju pula

teknologi di kalangan masyarakat. Dimulai dari teknologi yang sederhana

hingga teknologi yang rumit. Tehnologi yang digunakan pada “Mutiara

17

Page 23: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Farm” yaitu kandang yang menggunakan model kandang baterai. Kandang

ayam tipe petelur berbentuk baterai dimana kandang dibuat bertingkat

antara 3-4 tingkat dengan tiap blok di isi satu ekor ayam dan alasnya dibuat

miring agar nanti ayam yang betelur, telurnya langsung turun ke depan

sehingga telur tidak terinjak-injak.

D. Analisa Keuangan Jangka Panjang

1. Biaya

Secara luas biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi

dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari,

baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Berdasarkan perilaku,

biaya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Berikut rincian biaya usaha ternak ayam petelur di Mutiara Farm:

Tabel 1. Biaya Usaha Ternak Ayam Petelur di Mutiara Farm

Biaya Tetap(Rp)

Tahun 2010(Rp)

Tahun 2015(Rp)

Timbangan Besar 2.650.000 1.564.798,5 2.650.000Timbangan Kecil 2.350.000 1.387.651,5 2.350.000Gilingan Jagung 5.000.000 5.000.000 5.000.000Peti 4.000 4.000 4.000Gudang 35.000.000 20.667.150 35.000.000Tanah/ubin 1.000.000 590.490 1.000.000PBB 2.500.000 1.476.225 2.500.000

Biaya Variabel(Rp)

@270 ayam(Rp)

@2500 ayam(Rp)

DOC (13 minggu) 42.900 11.583.000 107.250.000

1 set kandang, pakan, vaksin 80.000 21.600.000 200.000.000Listrik 50.000 354.294 600.000Bensin/liter 7.000 1.508.701,95 2.555.000Solar /liter 50.000 295.245 500.000Tenaga Kerja 1.000.000 14.171.760 24.000.000Perawatan 15.000 106.288,2 180.000

18

Page 24: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

2. Benefit (Pendapatan)

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan

yang dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan

jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Bisnis ayam petelur ini

menghasilkan dua macam pendapatan, yaitu pendapatan dari penjualan telur

dan pendapatan dari penjualan ayam afkir. Berikut data pendapatan telur

dan ayam afkir:

a. Telur

Tabel 2. Data Pendapatan Telur di Mutiara Farm

Tahun Jumlah TelurHarga

(Rp/kg)Total(Rp)

2010 8,64 kg x 365 hari 11.220 35.383.3922011 80 kg x 365 hari 12.466 364.007.2002012 80 kg x 356 hari 13.851 404.449.2002013 80 kg x 356 hari 15.390 449.388.0002014 80 kg x 356 hari 17.100 499.320.0002015 80 kg x 356 hari 19.000 554.800.000

b. Ayam Afkir

Tabel 3. Data Pendapatan Ayam Afkir di Mutiara Farm

Tahun Jumlah ayamHarga

(Rp/ekor)Total(Rp)

2010 270 9.448 5.101.9202011 2500 10.498 52.490.0002012 2500 11.664 58.320.0002013 2500 12.960 64.800.0002014 2500 14.400 72.000.0002015 2500 16.000 80.000.000

19

Page 25: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

3. Perhitungan Analisis Jangka Panjang

Tabel 4. Perhitungan Analisis Jangka Panjang

TahunCost(Rp)

Benefit(Rp)

Net B(Rp)

DF 15%

PV(Rp)

DF 50%

PV(Rp)

2010 123.616.500 40.485.312 (83.131.188) 1 (83.131.188) 1 (83.131.188)2011 320.253.564 416.497.200 96.243.636 0,87 83.731.963,32 0,67 64.483.236,122012 355.837.293 462.769.200 106.931.907 0,76 81.268.249,32 0,44 47.050.039,082013 395.374.770 514.188.000 118.813.230 0,66 78.416.731,8 0,30 35.643.9692014 439.305.300 571.320.000 132.014.700 0,57 75.248.379 0,20 26.402.9402015 488.117.000 634.800.000 146.683.000 0,50 73.341.500 0,13 19.068.790

Total

a. PP (Payback Period)

Tabel 5. Data Payback Period

InvestasiProcced tahun 1

25.000.000 83.131.188

Sisa (53.131.188)

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui nilai Payback Period

dengan umur ayam 1,5 tahun adalah sebesar 0,3, artinya investasi

dikatakan layak.

b. NPV (Net Present Value)

= 308.875.635,4

20

Page 26: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Berdasarkan kriteria NPV, usaha ternak ayam petelur di Mutiara Farm

tersebut mampu menghasilkan nilai kini bersih selama enam tahun

dengan df 15% sebesar 308.875.635,4 sehingga usaha ternak ayam

petelur tersebut layak dilaksanakan (NPV>0).

c. IRR (Internal Rate Return)

IRR = i1 +

IRR = 0,15 +

= 0,15 + 0,5423

= 0,6923

= 69 %

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui bahwa kemampuan usaha

ternak ayam petelur di Mutiara Farm untuk menghasilkan return

sebesar 69% (>15%) sehingga berdasarkan kriteria IRR, proyek

tersebut layak untuk dilaksanakan.

d. Net B/C

Tabel 6. Perhitungan Net B/C

Net B DF 15% PV(83.131.188) 1 (83.131.188)

96.243.636 0,87 83.731.963,32106.931.907 0,76 81.268.249,32118.813.230 0,66 78.416.731,8132.014.700 0,57 75.248.379146.683.000 0,50 73.341.500

21

Page 27: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

= 3,7

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai Net B/C ratio

dalam usaha ternak ayam petelur di Mutiara Farm dengan df 15%

adalah sebesar 3,7 (>1), artinya usaha ternak ayam petelur di Mutiara

Farm layak untuk dilaksanakan.

e. Gross B/C

Tabel 7. Perhitungan Gross B/C

TahunCost(Rp)

Benefit(Rp)

DF 15%

PV Cost(Rp)

PV Benefit(Rp)

2010 123.616.500 40.485.312 1 123.616.500 40.485.3122011 320.253.564 416.497.200 0,87 278.620.600,7 362.352.5642012 355.837.293 462.769.200 0,76 270.436.342,7 462.769.200,82013 395.374.770 514.188.000 0,66 260.947.348,2 339.364.0802014 439.305.300 571.320.000 0,57 250.040.402,1 325.652.4002015 488.117.000 634.800.000 0,50 244.058.500 317.400.000

1.427.719.694 1.848.023.557

= 1,2

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai Gross B/C

adalah sebesar 1,2 (>1), artinya usaha ternak ayam petelur di Mutiara

Farm layak untuk dilaksanakan.

f. PI (Profitability Index)

22

Page 28: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

= 2,4

Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui nilai Provitability Index

adalah sebesar 2,4 (> 1), artinya usaha ternak ayam petelur di Mutiara

Farm layak dilaksanakan.

E. Analisa Lingkungan

Persaingan dunia usaha dewasa ini tampak semakin meningkat, hal ini

menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha

secara kompetitif. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh laba serta bertahan

bertahun-tahun, tumbuh dan berkembang harus mampu mengelola usahanya

dengan menggunakan manajemen yang baik. Dalam menghadapi persaingan yang

semakin pesat, pemimpin perusahaan dituntut agar lebih cermat dan tepat dalam

menentukan strategi agar dapat memenangkan persaingan sehingga pada akhirnya

perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penentuan strategi merupakan pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan

oleh perusahaan. Penetapan strategi harus melalui beberapa analisis sehingga pada

akhirnya strategi yang dipilih tepat bagi keberlangsungan perusahaan. Salah satu

analisis yang harus dilakukan adalah analisis terhadap lingkungan, dalam arti

lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi

keberlasungan operasi perusahaan.

23

Page 29: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Analisis yang dilakukan yaitu analisis lingkungan eksternal yang bertujuan

untuk mengetahui faktor ancaman dan peluang yang menentukan strategi

keberlanjutan suatu usaha. Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam

lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor tersebut yang pada

dasarnya diluar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara

lain:

1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian

dimana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari

kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi,

tingkat suku bunga, defisit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan

pribadi dan bisnis, serta produk domestik bruto.

2. Faktor sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup

keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-

orang di lingkungan mana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya

dikembangkan dari kondiasi kultural, ekologis, pendidikan, dan kondisi

etnis.

3. Faktor politik dan hukum

Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum

dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik

24

Page 30: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang

wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan

harga serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi

karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Beberapa

tindakan politik dan hokum juga didesain untuk member manfaat dan

melindungi perusahaan.

4. Faktor teknologi

Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa,

pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-

praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat

menciptakan pasar baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya.

Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan

biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat,

menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-

nilai dan harapan para stakeholders.

5. Faktor demografi

Faktor demografi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan diantaranya

adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis, pencampuran

etnis serta distribusi pendapatan.

Awalnya peternakan Mutiara Farm mendapat protes dari masyarakat karena

baunya yang ditakutkan dapat mengganggu udara di sekitar warga dan

25

Page 31: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

pembuangan limbah yang di muarakan ke sungai. Tetapi dengan pengertian yang

cukup mengenai dampak lingkungan serta perubahan limbah yang tadinya

dibuang ke sungai kemudian di buang ke sawah dengan melalui filter yang baik

dapat meyakinkan warga untuk menerima peternakan tersebut. Selain itu, dampak

positif yang dirasakan warga yaitu semakin suburnya lahan persawahan mereka

akibat dari pembuangan limbah ayam.

F. Permasalahan Yang Dihadapi

Mutiara Farm merupakan usaha ternak ayam petelur di Purwokerto yang

cukup besar. Mutiara Farm memiliki 3 buah kandang dengan jumlah ayam

sebanyak 2500 ekor. Dalam menjalankan usaha ternak ayam petelur ini, Mutiara

Farm tidak memiliki permasalahan yang cukup berarti. Namum permasalahan

yang sering dihadapi antara lain yaitu ketidakstabilan harga telur dan harga pakan,

resiko kematian ayam serta resiko telur yang pecah.

Harga telur yang tidak stabil menyebabkan terjadinya perbedaan

pendapatan, yaitu pada saat harga telur naik maka pendapatan yang diperoleh

akan naik dan sebaliknya apabila harga telur turun maka pendapatan akan turun.

Harga telur dipengaruhi oleh besarnya permintaan konsumen, semakin besar

permintaan konsumen akan telur maka harga telur akan naik. Biasanya

permintaan konsumen terhadap telur akan naik pada saat musim hajatan dan

lebaran. Harga pakan yang tinggi juga dapat menjadi masalah dalam usaha ternak

26

Page 32: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

ayam petelur di Mutiara Farm. Hal ini disebabkan karena harga pakan yang tinggi

akan menambah biaya produksi, sementara konsumen menginginkan harga telur

yang tetap. Harga pakan yang tinggi ini biasanya dipengaruhi oleh naiknya harga

bahan bakar minyak.

Resiko kematian ayam dalam usaha ternak ayam petelur di Mutiara Farm

tidak dapat dihindari. Untuk 100 ekor ayam, sedikitnya terdapat 5 sampai 10 ekor

ayam yang mati karena terkena penyakit maupun sudah afkir. Untuk mengurangi

resiko kematian ini, Mutiara Farm melakukan pencegahan dengan melakukan

vaksin sebanyak 15 kali pada ayam umur 13 – 18 minggu, selanjutnya pada umur

produktif dilanjutkan dengan revaksin. Pemberian vaksin akan menambah biaya

produksi pada ayam. Namun apabila ayam tidak diberi vaksin maka akan

meningkatkan resiko kematian pada ayam.

Resiko telur yang pecah juga sering dihadapi oleh usaha ternak ayam petelur

Mutiara Farm. Telur yang pecah biasanya terjadi pada proses pengangkutan yang

kurang hati-hati. Dalam satu peti ukuran 10 kg telur, biasanya terdapat sedikitnya

2 butir telur yang pecah. Namun, Mutia Farm melakukan strategi dengan cara

melebihkan telur pada saat penimbangan sehingga pada saat ada telur yang pecah

ketika sampai di tangan konsumen, maka timbangan tetap pada angka 10 kg.

Dengan memperhitungkan 2 butir telur yang pecah dalam satu peti, Mutiara Farm

masih terhitung untung namun apabila lebih dari 10 butir telur yang pecah dalam

satu peti maka Mutiara farm akan rugi.

27

Page 33: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

IV. KESIMPULAN

28

Page 34: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

DAFTAR PUSTAKA

Hanani, N. 2003. Strategi Pembangunan Pertanian. Percetakan Pustaka Jogja Mandiri. Bantul. Yogyakarta.

Husodo, S. 2004. Pertanian Mandiri. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ibrahim, J. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Kadariah, L. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. FE UI. Jakarta.

Rahim, ABD. 2008. Pengantar Teori dan Kasus Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta.

Rismayani,. 2007. Analisis Usahatani DAN Pemasaran Hasil. USU Press. Medan.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Soetriono. 2006. Daya Saing Pertanian Dalam Tinjauan Analisis. Bayumedia Publishing. Malang.

Sukirno, S. 2005. Ekonomi Mikro Teori Pengantar. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.

29

Page 35: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

LAMPIRAN

30

Page 36: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Lampiran 1. Peternakan Ayam Petelur Mutiara Farm

31

Page 37: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

32

Page 38: Laporan Hasil Praktikum Kelayakan Bisnis Mutiara Farm

Lampiran 2. Kegiatan Praktikum di Mutiara Farm

33