Top Banner

of 14

Laporan Geo Tektonik Lempeng

Jul 12, 2015

Download

Documents

Thedevi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Laporan Geografi Mengenai Persebaran Lempeng Tektonik Di Dunia Dikaitkan Dengan Kondisi Geografi Di Indonesia

Disusun Oleh : Mayasti Suraira (21) X-3

Kata PengantarPersebaran lempeng tektonik didunia berpengaruh banyak terhadap bentuk dan keadaan bumi kita yang sekarang. Ternyata,persebaran lempeng tektonik ini, berhubungan erat dengan persebaran gempa di bumi dan jalur gunung api dunia. Persebaran lempeng tektonik ini jugalah penyebab dari bentuk permukaan bumi kita yang sekarang. Indonesia sendiri yang merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak gunung api dan Negara kepulauan dimana merupakan tempat pertemuan lempeng-lempeng dunia. Tahukah anda apa akibat dari kondisi Indonesia seperti yang disebutkan diatas ? Apa saja fenomena-fenomena yang ada di Indonesia berkaitan dengan pergerakan (persebaran) lempenglempeng tektonik dunia ?

Persebaran Lempeng Tektonik Di DuniaLapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batasbatas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 10 cm/tahun

7 Lempeng Utama : Lempeng Pasifik ( Lempeng Samudra) Lempeng Antartika Lempeng Indoaustralia Lempeng Eurasia Lempeng Amerika Utara Lempeng Amerika Selatan Lempeng Afrika Contoh 5 Lempeng Kecil : Lempeng Nazca Lempeng Cocos Lempeng Arab Lempeng Filipina Lempeng Caribia

Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya)

Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary), yaitu daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti gempa bumi dan pembentukan kenampakan topografis seperti gunung, gunung berapi, dan palung samudera. Kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas. Lempeng tektonik bisa merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu lempeng terdiri atas keduanya. Misalnya, Lempeng Afrika mencakup benua itu sendiri dan sebagian dasar Samudera Atlantik dan Hindia. Perbedaan antara kerak benua dengan kerak samudera ialah berdasarkan kepadatan material pembentuknya.

Kerak samudera lebih padat daripada kerak benua dikarenakan perbedaan perbandingan jumlah berbagai elemen, khususnya silikon.

Kerak benua lebih padat karena komposisinya yang mengandung lebih sedikit silikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, kerak samudera dikatakan lebih bersifat mafik ketimbang felsik. Maka, kerak samudera umumnya berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar Lempeng Pasifik, sedangkan kerak benua timbul ke atas permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip yang dikenal dengan isostasi.

Jenis-jenis Batas Lempeng

Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah: 1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.

2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen 3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc).

Persebaran Gempa Di Bumi

Pergerakan Lempeng, ternyata menyababkan terjadinya persebaran gempa di bumi. Gempabumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismic.

Tipe Gempa Bumi

:

1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Penyebab Gempa BumiKebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa

bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

Jalur Gunung Api DuniaPergerakan tektonik lempeng menyebabkan adanya fenomena pegunungan. Pegunungan adalah daratan berbukit-bukit dan bergunung-gunung sehinga membentuk suatu rangkaian (sirkum). Ada dua sistem pegunungan lipatan muda di permukaan bumi yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediternia. Di sepanjang dua jalur ini membentang gunung api aktif yang siap mengeluarkan muntahan abu vulkanik kapan saja. Hampir seluruh wilayah di Indonesia dilalui kedua jalur ini, hanya Pulau Kalimantan yang tidak. Itu sebabnya tidak ada gunung api di Pulau ini dan wilayah ini aman dari gempa.

Sirkum Pasifik ( Ring of Fire)Ring of Fire ( Sirkum Pasifik) merupakan efek dari perpindahan lempeng benua. Sirkum Pasifik berawal dari dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, lalu bersambung ke pegunugan Rocky di Amerika Utara, lalu ke Jepang, Filipina, sampai akhirnya sampai ke Indonesia melalui Sulawesi. Sirkum Pasifik juga bercabang ke Pulau Halmahera dan akhirnya sampai di Papua. Dari sebanyak 129 gunung api di Indonesia atau 13% dari seluruh gunung api di dunia, terbentang dari Pulau Sumatera menyusuri Pulau Jawa kemudian menyeberangi ke Bali, Nusa Tenggara hingga bagian timur Maluku dan berbelok kearah utara Pulau Sulawesi.

Sirkum MediteraniaSirkum Medetarian terbagi menjadi 2: 1. Pegunungan yang berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra. 2. Pegunungan yang berawal dari Pegunungan Atlas I Afrika. Jalur Sirkum Medetarian di Indonesia membentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku

Busur Dalam Vulkanik

Busur dalam dari rangkaian Meditarian bersifat vulkanis. Yang menyababkan banyak Gunung api aktif di sekitar rangkaian Sirkum Meditarian. Contoh gunungapi tersebut adalah :Gunung Kerinci, Gunung Leuseur,dan Gunung Krakatau

Busur Luar Nonvulkanik

Busur luar dari rangkaian Meditarian tidak bersifat vukanis. Busur luar sirkum Meditarian membentang di pantai barat Sumatra, seperti Pulau Simeul, Nias, Mentawai, dan Enggano, pantai selatan Jawa, dan pantai selatan Kepulauan Nusa Tenggara.

Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

11 Maret 2011, Gempa bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami. 16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua. 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa. 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah. 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Logne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal. 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang PadangPariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan. 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat. 3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua. 12 Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal. 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter

9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [1]. 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas. 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa. 26 Januari 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa. 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas. 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas. 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang. 21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas. 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa. 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa. 30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa. 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang. 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang. 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa. 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa. 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.

4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureti). 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh. 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh. 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir. 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas. 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian. 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang. 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.

Letusan Dahsyat Gunung Krakatau dan TamboraKrakatau Pada 1883, Krakatau meletus. Kekuatannya sangat menggerikan, 13.000 kali kekuatan bom atom. Suara ledakan dan gemuruh bebatuan yang dimuntahkan bisa didengar dari jarak ribuan mil bahkan sampai pulau-pulau kecil di laut Afrika Timur. Ratusan orang di Pulau Sumatera tewas seketika saat debu panas menerjang rumah mereka. Prahara tak sampai di situ. Letusan Krakatau memicu mega-tsunami. Diperkirakan lebih dari 36.000 jiwa tewas saat itu. Dan banyak korban yang tidak bisa dikuburkan. Pasca meletus, Krakatau merosot ke dalam laut, namun setelah itu pulau baru disadari muncul di mlokasi yang sama pada 1927 dan sesekali mengeluarkan semburan lava. Itu disebut Anak Krakatau. Tambora Data Volcanic Explosivity Index (VEI), indeks letusan gunung yang mirip skala Richter untuk mengukur kekuatan gempa ada pada skala 1-8. Letusan Gunung Tambora pada 1815 ada pada skala 7. Itu artinya sangat merusak. Ledakan Tambora membuat kawasan Sumbawa dan sekitarnya berada dalam kegelapan. Puluhan ribu

orang tewas akibat dampak letusan, tsunami, menyusul kemudian, kelaparan dan penyakit. Kekuatan letusan Tambora adalah yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Panas yang menyembur melubangi atmosfer dan mengubah iklim dunia. Tak ada musim panas pada 1816 di Eropa dan Amerika Utara the year without summer. Tambora turun ke dalam tanah beberapa ribu kaki, meninggalkan kawah besar di puncaknya.

Sesar-sesar yang Ada Di IndonesiaSesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran lempeng yang jelas. pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya. Sesar yang merupakan pertemuan lempeng-lempeng tektonik di bawah perut bumi itu jenis sesar aktif. Sesar itu terus bergerak satu sama lain dan memiliki sifat pergeseran sinistral (pergeseran ke arah kanan) dengan kecepatan geser sekitar 14-17 mm/tahun

Sesar SorongSesar Sorong merupakan retakan besar dalam kerak bumi yang diberi nama sesuai dengan nama kota Sorong di Irian Jaya sebelah timur laut. Retakan ini terjadi dari timur ke barat di sepanjang Irian sebelah utara sejauh ratusan kilometer. Selama 40 juta tahun, retakan tersebut telah melepaskan potongan daratan yang luas dari New Guinea sebelah utara. Pulau-pulau yang tercipta melalui kejadian ini bergeser ke arah barat melintasi lautan ke arah Sulawesi. Sesar Sorong ini terbentuk akibat benturan lempeng Benua Australia dengan Lempeng Samodra Pasifik.Lempeng Benua Australia bergerak dari Selatan ke Utara. Sedangkan Lempeng Samodra Pasifik bergerak dari Timur ke Barat.

Sesar Palu-KoroPatahan atau Sesar Palu Koro, memanjang dari arah Palu ke arah Selatan Tenggara melalui Sulawesi Selatan bagian utara melalui Teluk Palu menuju ke selatan Bone sampai di Laut Banda. Sesar ini diduga sebagai salah satu patahan yang mengkhawatirkan. Wilayah yang rawan akibat aktifitas sesar ini antara lain : Kabupaten Buol, Toli-toli, Donggala dan Kota Palu.

Patahan SemangkoPatahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan San Andreas di California.