BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha agribisnis, pada pokoknya harus dikembangkan agar sesuai dengan proses pergeseran mendasar dari masyarakat tradisional/ subsisten menjadi masyarakat modern berbasis pe rta nia n yan g mer upa kan rangka ian upa ya unt uk memfas ilit asi , mel aya ni dan mendorong berkembangnya usaha pertanian secara komersial untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani. Up aya-u paya pembanguna n pert anian tersebut di lak sanaka n de ngan pendekatan sistem dan usaha agribisnis yang berarti mencakup upaya-upaya pada kesel uruha n subs istem agribisnis yang melip uti subs istem hulu yang termasuk di dal amn ya ada lah sarana pro duk si per tanian (agrokimi a, sarana als in per tanian, perbenihan/ pembibitan); subsistem produksi pertanian ( budidaya tanaman pangan, horti kultu ra, perke bunan dan petern akan); dan subs istem hilirnya yang termasukdiantaranya pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil pertanian serta sub sistem jasa pendukungnya Pene rap an da n pengemba ngan saran a alat mesi n pasca panen da lam mend ukun g pemb angunan agroi ndus tri dan agrib isnis memp unyai perana n yang sangat penting dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan perbaikan mutu hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca panen merupakan salah satu masukan teknologi yang mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing , berke rakyat an, berkel anjut an dan terdesentralisasi, dimana kebera daann ya sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani di pedesaan. Peranan sarana alat dan mesin pasca panen adalah meningkatkan nilai tambah dan mut u has il per tan ian den gan memper bai ki pen ang ana n pas ca pan en has il pertanian. Sarana alat dan mesin pasca panen kini telah menjadi kebutuhan dasardalam mendukung keberhasilan pembangunan agroindustri dan agribisnis nasional.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Program pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha
agribisnis, pada pokoknya harus dikembangkan agar sesuai dengan proses pergeseran
mendasar dari masyarakat tradisional/ subsisten menjadi masyarakat modern berbasis
pertanian yang merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan
mendorong berkembangnya usaha pertanian secara komersial untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani.
Upaya-upaya pembangunan pertanian tersebut dilaksanakan dengan
pendekatan sistem dan usaha agribisnis yang berarti mencakup upaya-upaya pada
keseluruhan subsistem agribisnis yang meliputi subsistem hulu yang termasuk di
dalamnya adalah sarana produksi pertanian (agrokimia, sarana alsin pertanian,
perbenihan/ pembibitan); subsistem produksi pertanian ( budidaya tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan); dan subsistem hilirnya yang termasuk diantaranya pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil pertanian serta sub sistem
jasa pendukungnya
Penerapan dan pengembangan sarana alat mesin pasca panen dalam
mendukung pembangunan agroindustri dan agribisnis mempunyai peranan yang
sangat penting dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan perbaikan
mutu hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca panen merupakan salah satu masukan
teknologi yang mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya
saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, dimana keberadaannya
sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani di pedesaan.
Peranan sarana alat dan mesin pasca panen adalah meningkatkan nilai tambah
dan mutu hasil pertanian dengan memperbaiki penanganan pasca panen hasil
pertanian. Sarana alat dan mesin pasca panen kini telah menjadi kebutuhan dasar
dalam mendukung keberhasilan pembangunan agroindustri dan agribisnisnasional.
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau tehyang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses
pengeringan yang lebih lambat.
Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua
hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma
harum dan sangat populer di Jepang.
Teh bunga
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh
bunga yang paling populer adalah teh melati (Heung Pín dalam bahasa
Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh
hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang
sering dijadikan campuran teh adalah mawar , seroja, leci dan seruni.
2). Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.)
Bahasa latin bunga krisan adalah crhysantemum. Bunga krisan masih
tergolong ke dalam famili yang sama dengan bunga aster dan daisy, yaitu famili
Asteraceae. Bunga krisan dapat berarti persahabatan, keceriaan, dan kebahagiaan.
Disebut bahwa arti tradisional dari krisan adalah kecantikan dan kemurnian. Namun,
krisan dapat diartikan bermacam-macam di negara yang berbeda. Di Jepang, bunga
krisan yang dilambangkan seperti matahari juga digunakan sebagai lambang takhta
kaisar. Lambang krisan ini juga digunakan sebagai lambang paspor Jepang. Kelopak
krisan juga digunakan sebagai lambang lencana yang digunakan oleh anggota
parlemen di Jepang. Beberapa kota di Jepang pun seringkali mengadakan festival
tahunan bunga krisan. Di Cina, bunga krisan dianggap bagaikan bangsawan bunga.
Di Amerika dan Indonesia, bunga krisan juga identik dengan kebahagiaan. Misalnya
saja di Indonesia, bunga krisan seringkali dijadikan sebagai bunga yang biasa
berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi
tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasaldari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.
Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi
yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan
robusta. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan
ber energi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000
tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini
menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai
kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400
ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga
dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker , diabetes, batu empedu, dan
berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler ).
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak
orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang
dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein
dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika
penggembala bernama Khalid mengamati kawanan kambing gembalaannya yang
tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-berian.
Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus
berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode
penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus
tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan
metode penyajian yang lebih maju.
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa
Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil
sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar
para pemuja tetap terjaga. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika
dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang
terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses
terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga
jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini
kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian
biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan
keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan
luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam
perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
pucuk daun, penghentian oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari tahapan
ini, derajat oksidasi memainkan peran penting untuk menentukan rasa teh, dengan perawatan dan pemotongan pucuk daun memengaruhi citarasa juga turut berperan
meski cukup kecil.
Meskipun tiap-tiap jenis teh memiliki rasa, aroma, dan wujud yang berbeda-beda,
pengolahan teh untuk semua jenis teh memiliki sekumpulan metode yang serupa
dengan sedikit variasi:
1. Pemetikan: Daun teh, yakni satu kuntum dan dua pucuk, dipetik dari semak
Camellia sinensis dua kali setahun pada permulaan musim semi dan musim
panas atau penghujung musim semi. Pemetikan pada musim gugur atau
musim dingin jarang dilakukan, meskipun bisa saja ketika musim
memungkinkan. Pemetikan dilakukan dengan tangan ketika kualitas teh
menjadi prioritas, atau ketika biaya tenaga pekerja bukan persoalan.
Pemetikan dengan tangan dilakukan dengan cara menggenggam sejajar
dengan hentakan pergelangan tangan dan tanpa pemilinan atau penjepitan,
karena jika yang terakhir dilakukan akan menurunkan mutu daun. Pemetikan
juga dapat dilakukan dengan mesin, meski akan lebih banyak daun yang
rusak dan sebagian terbuang. Adalah juga sulit panen teh dengan mesin di
lereng gunung di mana teh sering ditanam.
2. Pelayuan: Dilakukan untuk menghilangkan terbuangnya air dari daun dan
memungkinkan oksidasi sesedikit mungkin. Daun teh dapat dijemur atau
ditiriskan di ruangan berangin lembut untuk mengurangi kelembaban. Daun
kadang-kadang kehilangan lebih dari seperempat massanya akibat pelayuan.
3. Pememaran: Untuk mengajukan dan mempercepat oksidasi, daun boleh
dimemarkan dengan memberinya sedikit tumbukan pada keranjang atau
dengan digelindingkan dengan roda berat. Ini juga menghasilkan sedikit jus,
yang membantu oksidasi da memperbaiki citarasa teh.
4. Oksidasi: Untuk teh yang memerlukan oksidasi, daun dibiarkan semula di
ruangan tertutup di mana segera mereka menjadi lebih gelap. DI dalam tahap
ini klorofil pada daun dipecah secara enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan