Top Banner
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha agribisnis, pada pokoknya harus dikembangkan agar sesuai dengan proses pergeseran mendasar dari masyarakat tradisional/ subsisten menjadi masyarakat modern berbasis  pe rta nia n yan g mer upa kan rangka ian upa ya unt uk memfas ilit asi , mel aya ni dan mendorong berkembangnya usaha pertanian secara komersial untuk meningkatkan  pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani. Up aya-u paya pembanguna n pert anian tersebut di lak sanaka n de ngan  pendekatan sistem dan usaha agribisnis yang berarti mencakup upaya-upaya pada kesel uruha n subs istem agribisnis yang melip uti subs istem hulu yang termasuk di dal amn ya ada lah sarana pro duk si per tanian (agrokimi a, sarana als in per tanian,  perbenihan/ pembibitan); subsistem produksi pertanian ( budidaya tanaman pangan, horti kultu ra, perke bunan dan petern akan); dan subs istem hilirnya yang termasuk diantaranya pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil pertanian serta sub sistem  jasa pendukungnya Pene rap an da n pengemba ngan saran a alat mesi n pasca panen da lam mend ukun g pemb angunan agroi ndus tri dan agrib isnis memp unyai perana n yang sangat penting dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan perbaikan mutu hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca panen merupakan salah satu masukan teknologi yang mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing , berke rakyat an, berkel anjut an dan terdesentralisasi, dimana kebera daann ya sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani di pedesaan. Peranan sarana alat dan mesin pasca panen adalah meningkatkan nilai tambah dan mut u has il per tan ian den gan memper bai ki pen ang ana n pas ca pan en has il  pertanian. Sarana alat dan mesin pasca panen kini telah menjadi kebutuhan dasar dalam mendukung keberhasilan pembangunan agroindustri dan agribisnis nasional.
24

Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

Jul 07, 2015

Download

Documents

Jones Sidabutar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 1/24

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pembangunan pertanian yang berorientasi pada sistem dan usaha

agribisnis, pada pokoknya harus dikembangkan agar sesuai dengan proses pergeseran

mendasar dari masyarakat tradisional/ subsisten menjadi masyarakat modern berbasis

  pertanian yang merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan

mendorong berkembangnya usaha pertanian secara komersial untuk meningkatkan

 pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani.

Upaya-upaya pembangunan pertanian tersebut dilaksanakan dengan

 pendekatan sistem dan usaha agribisnis yang berarti mencakup upaya-upaya pada

keseluruhan subsistem agribisnis yang meliputi subsistem hulu yang termasuk di

dalamnya adalah sarana produksi pertanian (agrokimia, sarana alsin pertanian,

 perbenihan/ pembibitan); subsistem produksi pertanian ( budidaya tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan); dan subsistem hilirnya yang termasuk diantaranya pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil pertanian serta sub sistem

 jasa pendukungnya

Penerapan dan pengembangan sarana alat mesin pasca panen dalam

mendukung pembangunan agroindustri dan agribisnis mempunyai peranan yang

sangat penting dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan perbaikan

mutu hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca panen merupakan salah satu masukan

teknologi yang mendukung pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya

saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, dimana keberadaannya

sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani di pedesaan.

Peranan sarana alat dan mesin pasca panen adalah meningkatkan nilai tambah

dan mutu hasil pertanian dengan memperbaiki penanganan pasca panen hasil

 pertanian. Sarana alat dan mesin pasca panen kini telah menjadi kebutuhan dasar 

dalam mendukung keberhasilan pembangunan agroindustri dan agribisnisnasional.

Page 2: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 2/24

 

Hal tersebut terkait dengan upaya peningkatan produksi, menurunkankehilangan

hasil dan meningkatkan efisiensi usaha agribisnisnya

B. Tujuan

Adapun tujuan dilakukan kunjungan lapangan ini adalah agar mahasiswa

mampu mengetahui secara langsung keadaan lapangan serta mahasiswa mampu

mengetahui secara langsung alat yang digunakan serta penerapan alat-alat tersebut

 berdasarkan fungsinya, serta mengetahui dengan jelas mekanisme pembuatan kopi,

teh serta pembudidayaan bunga krisan di tempat pengembangan.

Page 3: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 3/24

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1). Teh ( Camelia Sinensis ) 

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat

dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari

tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh

dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.

Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-

rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan 

dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar 

lemak, karbohidrat atau  protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa

sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia.

Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di

 bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil

teh terbesar nomor lima di dunia.

Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis

segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik.

Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi

 pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur  tanin. Proses selanjutnya berupa

 pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan

 proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.

Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun

sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan

ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang

sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh

Page 4: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 4/24

 

ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah

mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racundan unsur bersifat karsinogenik .

Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:

Teh putih

Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan

sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi

  pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit

dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih

kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih

dalam kemasan teh celup juga mulai populer.

Teh hijau

Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik.

Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi

dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan

uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan

 panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun

teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut

 gun powder ).

Oolong

Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam

yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.

Teh hitam atau teh merah

Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan.

Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri

Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti:

Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari

aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa dalam bahasa Jepang adalah "teh

merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya

sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh

Page 5: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 5/24

 

merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal.

Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl 

yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu

(unblended ) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi,

dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim

gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas

daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.

Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)

Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang

masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan

  beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh

mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat

dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai

rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses

 penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban

dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh

 biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata,

 piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap

kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan

mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh

menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang

disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh

dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan

yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering

dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan

kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh

 pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet 

mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari

lemak yak , gula dan garam.

Page 6: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 6/24

 

Teh kuning

Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau tehyang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses

 pengeringan yang lebih lambat.

Kukicha

Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua

hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.

Genmaicha

Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma

harum dan sangat populer di Jepang.

Teh bunga

Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh

  bunga yang paling populer adalah teh melati (Heung Pín dalam bahasa

Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh

hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang

sering dijadikan campuran teh adalah mawar , seroja, leci dan seruni.

2). Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.)

Bahasa latin bunga krisan adalah crhysantemum. Bunga krisan masih

tergolong ke dalam famili yang sama dengan bunga aster dan daisy, yaitu famili

Asteraceae. Bunga krisan dapat berarti persahabatan, keceriaan, dan kebahagiaan.

Disebut bahwa arti tradisional dari krisan adalah kecantikan dan kemurnian. Namun,

krisan dapat diartikan bermacam-macam di negara yang berbeda. Di Jepang, bunga

krisan yang dilambangkan seperti matahari juga digunakan sebagai lambang takhta

kaisar. Lambang krisan ini juga digunakan sebagai lambang paspor Jepang. Kelopak 

krisan juga digunakan sebagai lambang lencana yang digunakan oleh anggota

 parlemen di Jepang. Beberapa kota di Jepang pun seringkali mengadakan festival

tahunan bunga krisan. Di Cina, bunga krisan dianggap bagaikan bangsawan bunga.

Di Amerika dan Indonesia, bunga krisan juga identik dengan kebahagiaan. Misalnya

saja di Indonesia, bunga krisan seringkali dijadikan sebagai bunga yang biasa

Page 7: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 7/24

 

menghiasi pernikahan. Namun, di Perancis, bunga ini justru dipakai untuk menghiasi

kuburan.Bunga krisan merupakan bunga yang aslinya berasal dari negara-negara Asia

Timur, seperti Jepang, Cina, dan Korea. Bunga ini terdiri dari berbagai macam

warna, di antaranya merah, putih, kuning, merah muda, biru, dan lain-lain. Musim

Bunga krisan bersamaan dengan musim gugur atau musim dingin.

Selain sebagai tanaman hias, bunga krisan juga dibudidayakan sebagai

ramuan kesehatan, seperti di Cina. Di Jepang, kelopak bunga krisan juga dipercaya

dapat memberikan kesehatan apabila diminum bersama segelas anggur. Minuman teh

krisan juga telah banyak dijumpai. Krisan yang dijadikan minuman adalah krisan

  berwarna kuning dan putih. Selain bermanfaat sebagai relaksasi, teh krisan juga

dipercaya berkhasiat menyembuhkan influenza, demam, panas dalam, bahkan

membersihkan liver.

Di Jepang, bunga ini banyak dibudidayakan di rumah-rumah. Pada musim

dingin, warna-warni bunga krisan akan menghiasi halaman rumah pemilik yang

membudidayakannya. Meskipun berasal dari negara-negara Asia Timur, bunga

krisan juga dikembangkan di negara lain, seperti Perancis. Pada saat musim gugur 

tiba, banyak bunga krisan dijajakan di toko bunga di Perancis. Di Indonesia, untuk 

mengembangkan bunga krisan dan mempertahankannya agar tetap tumbuh,

dibutuhkan suhu 17-30 derajat celcius. Karena itu, biasanya bunga krisan

dibudidayakan di daerah-daerah berhawa sejuk di Indonesia. Bunga krisan potong

dapat bertahan selama dua minggu di dalam vas. Keuntungan bagi pembudidaya

 bunga krisan, harga bunga ini stabil dan masa tanamnya singkat. Tanaman bunga

krisan akan tumbuh dalam waktu 10-14 minggu setelah masa tanam. Warnanya yang

 beragam juga memberikan nilai seni tersendiri sehingga krisan banyak diminati

 pecinta tanaman.

3). KOPI ( COFFEAE sp.)

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan

ekstraksi  biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang

Page 8: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 8/24

 

 berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi

tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasaldari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.

Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi

yang dikenal saat ini.

Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan

robusta. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan

 ber energi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000

tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini

menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai

kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400

ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga

dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker , diabetes, batu empedu, dan

 berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler ).

Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak 

orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang

dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan  protein 

dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika

 penggembala bernama Khalid mengamati kawanan kambing gembalaannya yang

tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-berian.

Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus

  berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode

 penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus

tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan

metode penyajian yang lebih maju.

Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa

Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil

sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar 

 para pemuja tetap terjaga. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan

Page 9: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 9/24

 

 penyebaran agama  Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara,

Mediterania, dan India.Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena

 bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara

memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya

tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah

India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan

menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.

Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 

oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki,

namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa

Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa

 pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun

1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada

saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.

Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan

  pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani 

Royal Paris,   Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, serorang angkatan laut

 bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari  pohon tersebut

untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan

sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke

dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi.

Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik 

merupakan suatu pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya

tanaman kopi di sana cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat

kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang

menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.

Pada tahun 1727, pemerintah Brazil berinisiatif untuk menurunkan harga

 pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga

tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah

Page 10: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 10/24

 

Brazil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk 

menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi.Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal

tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati

istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi

 banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam.

Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala

yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2

  jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea  

robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan

 pasarnya sendiri.

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.

Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi

ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia,

mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara

umum, kopi ini tumbuh di negara-negara ber iklim tropis atau subtropis. Kopi arabika

tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat

tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya

adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau

hingga merah gelap.

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi

robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit

asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu,

cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus

ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan

ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten

terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah.

Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara,

dan Amerika Selatan.

Page 11: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 11/24

 

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika 

dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang

terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.

Kopi luwak  merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses

terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga

 jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini

kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian

 biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan

keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan

luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam

 perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.

Page 12: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 12/24

 

BAB III

METODELOGI

Adapun waktu diadakannya kunjungan perjalanan ini (fieldtrip) adalah pada

tanggal 13 Mei 2011, di kota Pagar Alam. Tempat yang dikunjungi antara lain :

1. PTPN VII ( Pemanenan Teh )

Melihat langsung proses pemetikan teh di perkebunan teh Nusantara VII.

2. Pegolahan kopi

Pengolahan kopi mulai dari tumbuhan kopi, pemetikan, pemisahan dari biji

dengan kulit arinya, penyangraian/ penggorengan kopi, hingga penggilingan kopi

dan pengemasan yang siap dipasarkan.

3. Pusat Hotikutura Pembudidayaan Tanaman Krisan

Proses pemeliharaan dan pembudidayaan bunga krisan dalam rumah kaca.

Page 13: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 13/24

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang bisa di dapat dari kegiatan pembelajaran kerja lapangan di kota

Pagar Alam adalah sebagai berikut:

1. PTPN VII ( Pemanenan Teh )

Merupakan proses pemanenan teh. Dimana di PTPN VII ini semua kegiatan

 pemanenan teh berlangsung, sebelum the diolah di pabrik pengolahan

2. Pembudidayaan Bunga Krisan

Melihat cara proses pembudidayaan bunga krisan, mulai dari pembibitan,

 penanaman dan pemeliharaan hingga bunga siap untuk dijual di dalam pot.

3. Pengolahan Kopi

Melihat cara pengolahan kopi dari mulai pemetikan,dijemur, dipisahkan dari

 biji dengan kulit ari sampai proses penggilingan biji kopi, hingga pengemasan kopi

yang siap dipasarkan dalam bentuk pengemasan.

B. Pembahasan 

Pelaksanaan kegiatan tinjauan lapangan sangat bermanfaat bagi mahasiswa

sebagai pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat, mahasiswa

mendapatkan pengetahuan yang nyata di berbagai tempat.

a. Pengolahan Teh Perkebunan Nusantara VII ( PTPN VII )

Pabrik perkebunan teh ini telah berdiri sejak tahun 1929, yang dibangun

dengan jarak ± 1000 - 1500 m dari permukaan laut. Teh diperoleh dari pucuk daun

teh segar yang dipetik. Kriteria pucuk daun teh yang dipetik adalah “medium petik”.

Pengolahan teh adalah metode yang diterapkan pada pucuk daun teh (Camellia  

 sinensis) yang melibatkan beberapa tahapan, termasuk di antaranya pengeringan

hingga penyeduhan teh. Jenis-jenis teh dibedakan oleh pengolahan yang dilalui. Di

dalam bentuknya yang paling umum, pengolahan teh melibatkan oksidasi terhadap

Page 14: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 14/24

 

 pucuk daun, penghentian oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari tahapan

ini, derajat oksidasi memainkan peran penting untuk menentukan rasa teh, dengan perawatan dan pemotongan pucuk daun memengaruhi citarasa juga turut berperan

meski cukup kecil.

Meskipun tiap-tiap jenis teh memiliki rasa, aroma, dan wujud yang berbeda-beda,

 pengolahan teh untuk semua jenis teh memiliki sekumpulan metode yang serupa

dengan sedikit variasi:

1. Pemetikan: Daun teh, yakni satu kuntum dan dua pucuk, dipetik dari semak 

Camellia sinensis dua kali setahun pada permulaan  musim semi dan musim 

 panas atau penghujung musim semi. Pemetikan pada musim gugur  atau

musim dingin jarang dilakukan, meskipun bisa saja ketika musim

memungkinkan. Pemetikan dilakukan dengan tangan ketika kualitas teh

menjadi prioritas, atau ketika biaya tenaga pekerja bukan persoalan.

Pemetikan dengan tangan dilakukan dengan cara menggenggam sejajar 

dengan hentakan pergelangan tangan dan tanpa pemilinan atau penjepitan,

karena jika yang terakhir dilakukan akan menurunkan mutu daun. Pemetikan

 juga dapat dilakukan dengan mesin, meski akan lebih banyak daun yang

rusak dan sebagian terbuang. Adalah juga sulit panen teh dengan mesin di

lereng gunung di mana teh sering ditanam.

2. Pelayuan: Dilakukan untuk menghilangkan terbuangnya air dari daun dan

memungkinkan oksidasi sesedikit mungkin. Daun teh dapat dijemur atau

ditiriskan di ruangan berangin lembut untuk mengurangi kelembaban. Daun

kadang-kadang kehilangan lebih dari seperempat massanya akibat pelayuan.

3. Pememaran: Untuk mengajukan dan mempercepat oksidasi, daun boleh

dimemarkan dengan memberinya sedikit tumbukan pada keranjang atau

dengan digelindingkan dengan roda berat. Ini juga menghasilkan sedikit jus,

yang membantu oksidasi da memperbaiki citarasa teh.

4. Oksidasi: Untuk teh yang memerlukan oksidasi, daun dibiarkan semula di

ruangan tertutup di mana segera mereka menjadi lebih gelap. DI dalam tahap

ini klorofil pada daun dipecah secara enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan

Page 15: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 15/24

 

dan dialihbentukkan. Di industri teh, proses ini disebut fermentasi, meski

sebenarnya tidak terjadi fermentasi karena proses oksidatif ini tidak membangkitkan energi (langkah ini tidak juga dipicu oleh mikroorganisme;

di dalam langkah pengolahan teh lainnya--misalnya penyimpanan--

mikroorganisme dapat digunakan untuk fermentasi). Penghasil teh dapat

memilih ketika oksidasi harus dihentikan. Untuk teh oolong oksidasi harus

terjadi 5-40%, pada teh oolong yang lebih cerah 60-70%, dan pada teh hitam 

100%.

5. Penghilangan-warna-hijau: dilakukan untuk menghentikan oksidasi daun teh

 pada jenjang yang diharapkan. Tahapan ini dipunahkan dengan pemanasan

sedang, enzim oksidatif dihambat, tanpa merusak rasa teh. Tradisionalnya,

daun teh digongseng atau dikukus, tetapi seiring majunya teknologi, tahapan

ini dilakukan dengan pemanggangan di dalam drum yang diputar. Untuk teh

hitam, tahap ini dilakukan bersama pengeringan.

6. Penguningan: Khusus untuk  teh kuning, dilanjutkan dengan pemanasan

ringan di dalam kontainer mini, warna teh berubah menguning.

7. Pembentukan:Tahap berikutnya adalah penggulungan untuk mendapatkan

 bentuk lajur yang ergonomik. Biasanya dilakukan dengan menempatkannya

di dalam tas pakaian yang besar, yang kemudian ditekan-tekan oleh tangan

atau mesin untuk membentuk lajur. Tindakan penggulungan ini juga

menyebabkan beberapa pati dan jus dari dalam daun keluar, ini akan

memperkaya rasa teh. Lajur teh dapat dibentuk menjadi bentuk lain, misalnya

membentuk pola keriting, membentuk pelet, atau digulung serupa bola dan

 bentuk lain yang diharapkan.

8. Pengeringan: Pengeringan dilakukan sebagai "tahap akhir" menjelang

  penjualan. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan

menggongseng, menjemur, menghembuskan udara panas, atau

memanggangnya. Namun, pemanggangan adalah yang paling lazim.

Pemeliharaan yang saksama mestilah dilakukan supaya pucuk daun teh tidak 

terlampau kering, atau bahkan hangus.

Page 16: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 16/24

 

9. Pemeliharaan: Meski tidak selalu dilakukan, beberapa teh memerlukan

  penyimpanan ekstra, fermentasi tahap kedua, atau pemanggangan untuk mencapai potensial minumannya. Juga, teh yang diberi perisa dipabrikasi

dengan menyemprotkan aroma dan rasa atau dengan menyimpannya di

lingkungan perisa.

b. Pengolahan Kopi

Proses penanaman kopi membutuhkan cara-cara tersendiri. Pada umumnya

waktu penanaman kopi di tanam pada bulan-bulan tertentu yang biasanya pada waktu

wukuf.

Sebelum penanaman bibit kopi disiapkan kemudian disiapkan lubang-lubang

tertentu atau disemaikan. Masa tanam tanaman kopi kira-kira 2,5 tahun.

Proses perawatan dan pemeliharaan kopi dimulai dari pemeliharaan bibit,

disiangi, dipupuk, pemilihan tunas yang baik dibatang. Apabila terdapat tunas yang

tidak baik atau diserang hama segeralah dibuang agar hama tersebut tidak tersebar ke

mana-mana atau dapat pula dibasmi dengan pembasmi hama.

Proses pemetikan diawali dengan pemetikan kembang, kemudian dipetik 

dengan menggunakan alat tertentu. Disimpan didalam karung untuk menghindari biji

kopi yang basah dan lembab.

Biji kopi yang sudah dipetik disimpan di dalam karung untuk menghindari biji

kopi yang basah. Pemetikan biji kopi diambil yang sudah merah agak kehitam-hitam

artinya biji tersebut sudah siap dipetik. Kemudian dijemur sampai kering benar,

disimpan, dan digiling.

Pada proses penggilingan akan terjadi sortasi yaitu pemisahan kulit dan biji

kopi tersebut. Bekas biji kopi tersebut dapat digunakan sebagai pupuk. Dibawa ke

tempat penggilingan sampai sampai menjadi kopi bubuk yang siap dipasarkan.

Apabila kopi tersebut masih basah atau lembab maka biji kopi tersebut akan tumbuh

kembali. Dan tidak bisa digunakan atau digiling kembali.

Page 17: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 17/24

 

Kualitas suatu kopi juga tergantung terhadap kadar air kopi tersebut. Karena

akan mempengaruhi pada proses penggilingan. Oleh sebab itu, dalam pejemuranharus benar-benar kering agar kualitas kopi menjadi baik.

Para petani desa sering menitip kepada para pengusaha penggiling kopi diatas

tempat penggilingan kopi tersebut. Dan kadang kala sering sampai kepada proses

 penggilingan. Akan tetapi, pengusaha kopi kesulitan dalam mendapatkan alat yang

dapat mengeringkan kopi dalam waktu cepat dan banyak. Apabila terjaadi musim

hujan petani sulit untuk mendapatkan sinar matahari dalam proses pengeringan. Oleh

karena itu, para pengusaha kopi sangat kesulitan untuk mendapatkan alat tersebut

dalam membantu proses pengeringan apabila terjadi musim hijau yang panjang.

Karena akan mempengaruhi proses pemasaran dan produksi kopi tersebut.

Pada proses pengemasan maka bubuk kopi ditimbang sesuai dengan berapa

 berat yang akan di distribusi, lalu dengan menggunakan alat press maka pengemasan

dengan menggunakan packaging plastic tidak terkontaminasai dari udara luar.

c. Kunjungan Tempat Pembudidayaan Bunga Krisan

Untuk memperoleh kualitas bunga krisan yang baik, tanaman perlu dipacu

  pertumbuhan vegetatifnya dengan periode cahaya lebih panjang dari pada hari

normal. Penambahan cahaya dimaksudkan agar stadia vegetatif lebih lama, sehingga

akan dihasilkan tangkai bunga yang lebih panjang, bunga yang lebih besar dan tajuk 

yang rimbun untuk dapat menunjang bunga, meningkatkan keserempakan berbunga

dan tanaman lebih kompak. Penambahan hari panjang dapat dilakukan dengan

 penyinaran buatan setelah matahari terbenam atau pada periode gelap antara jam

22:00 - 02:00 selama 3-4 jam dengan intensitas 32-108 lux (Sach dan Kofraneck,

1979). Penambahan panjang hari dengan penyinaran buatan memerlukan biaya yang

cukup besar, sehingga perlu dicari metode yang lebih ekonomis, antara lain dengan

 pola night break. Pola night break  merupakan penyinaran di malam hari sebagai

rekayasaan hari panjang, untuk menghasilkan bunga potong krisan spray yang

  berkualitas, perlakuan kondisi hari panjang dengan pola night break  dengan 7,5

menit terang dan 22,5 menit gelap yang berlangsung selama 8 kali atau dengan sandi

Page 18: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 18/24

 

(7,5-22,5) 8 X adalah yang paling efisien dengan intensitas cahaya lampu 40 lux

(lampu dengan daya listrik 60 watt).Tanaman hias bunga krisan merupakan salah satu komoditi ekspor yang

ditawarkan di Kota Pagar Alam. Pengembangan ini dilakukan di Pusat Holtikutura

Kota Pagar Alam. Selain bunga krisan, tanaman hias lain juga dikembangkan di

tempat ini.

Pembudidayaan bunga krisan dimuai dari pembibitan yang dilakukan di daan

 pot-pot kecil. Selama 1 bulan, bibit ini dikumpulkan di tempat yang memiliki cahaya

yang sesuai dengan kebutuhan sehingga pertumbuhannya dalam berjalan dengan

 baik.Setelah berumur 1 bulan, bibit akan dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar.

Pengairan dilakukan 2 kali sehari dengan menggunakan sistem tetes agar air tidak 

menggenang atau akar tanaman terlalu basah.

Page 19: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 19/24

 

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari pembahasan ini, antara lain sebagai berikut :

1. Proses pemetikan pucuk daun teh adalah 3 daun paling atas dari tanaman teh.

2. Proses pemetikan menggunakan menggunakan alat dibutuhkan 3 orang

  pekerja dan hasilnya kurang optimal dari hasil pemetikan daun tersebut

dibandingkan pemetikan secara tradisional walaupun hasilnya lebih bnyak 

disbanding yang teradisional

3. Tanaman teh hidup pada dataran rendah dengan ketinggian ± 1000 m dari

 permukaan laut.

4. Budidaya bunga krisan harus menerapkan pola-pola pembudidayaan tanaman

yang benar, karena bunga ini berasal dari daerah subtropis yang memiliki

suhu lebih rendah.

5. Proses penyangraian/penggorengan kopi menggunakan tong atau drum dan

menggunakan pemanasan.

6. Pengemasan kopi menggunakan alat press.

Page 20: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 20/24

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. (online) (http://www.membuatblog.web.id/2010/03/budidaya-

krisan.html, diakses 20 April 2011).

Anonim. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Teh , diakses 24 mei 2011

Anonim. (online) http://www.abn-flower.com/, diakses 24 mei 2011

Anonim. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi, diakses 24 mei 2011

Anonim. (online) Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian, diakses 24 mei 2011

Wuryaningsih. 2008 (online) (http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-

rubrik-35/258.html).

Page 21: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 21/24

 

LAMPIRAN

Gambar Alat Pemetik Teh Budidaya tanaman Teh

Mesin pemetik teh mesin penggorengan

Mesin Pengupas Buah kopi

Page 22: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 22/24

 

 

Pengemasan kopi kopi yang telah dikemas

Page 23: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 23/24

 

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

MATA KULIAH ALAT DAN MESIN PASCA PANEN

KE PAGAR ALAM

OLEH :

JONESMAN SIDABUTAR 

05071006022

TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 24: Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022)

5/9/2018 Laporan Fiedtrip Alsin Pasca_Jonesman Sidabutar(05071006022) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fiedtrip-alsin-pascajonesman-sidabutar05071006022 24/24

 

INDRALAYA

2011