BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pemesinan kita tidak lepas dengan gambar teknik,
untuk gambar teknik itu sendiri banyak sekali software yang
digunakan untuk menggambar maupun menganalisa salah satunya adalah
Pro/Engineer Wildfire merupakan software yang dibuat oleh PTC
(Parametric Technology Corporation). Untuk software sendiri ada
beberapa macam sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Pertama CAD
(Computer Aided Design) untuk membuat gambar teknik, merakit
bentuk-bentuk model gambar teknik disertai dengan data materialnya.
Kedua CAE (Computer Aided Engineering) digunakan untuk menganalisa
kekuatan setruktur dan simulasi thermal-nya. Ketiga CFD
(Computational Fluid Dynamics) metode perhitungan dengan sebuah
kontrol dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan bantuan
komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap
elemen pembaginya. Keempat CAM (Computer Aided Manufacturing)
digunakan untuk simulasi proses manufaktur dan outputnya bias
langsung dimasukkan ke CNC (Computer Numerical Control) Oleh karena
itu, perlu adanya pengetahuan yang cukup agar dapat memahami
bagaimana menganalisa suatu desain atau perancangan pemesinan.
Dalam laporan ini akan dibahas khusus untuk menganalisa gambar
teknik dari CAD menggunakan CFD.1.2 Tujuan 1. Untuk mengenal
tentang CFD2. Untuk mengetahui cara menggunakan software CFD.3.
Untuk bisa memahami dan menganalisa suatu fluida menggunakan CFD
pada sebuah benda yang digambar dari CAD.1.3 Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan utama, yaitu:
1. Apa maksud dan fungsi Pro Eng. Wildfire?
2. Bagaimana cara menggunakan Software CFD ?
3. Bagaimana menganalisa suatu desain menggunakan CFD?
BAB II DASAR TEORI
2.1 Tentang PRO/Engineer Wildfire
Pro/Engineer Wildfire merupakan software yang dibuat oleh PTC
(Parametric Technology Corporation) untuk mempermudah pembuatan
model-model, perakitan komponen, pembuatan gambar teknik lengkap
dengan BOM (Bill Of Material), Optimasi design, simulasi gerakan
pada assembly, simulasi struktur dan thermal dan simulasi proses
manufacturnya. Secara umum software ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu:
CAD (Computer Aided Design) Pada bagian ini model-model dibuat
dalam bentuk 3D dengan Tools yang telah disediakan dan dari gambar
3D tersebut dapat dibuat gambar teknik lengkap dengan Bill Of
Material-nya. Perakitan (Assembly) pada bagian ini bersifat tetap
(tanpa pergerakan). CAE (Computer Aided Engineering)Model-model
yang telah dibuat dianalisa pada bagian ini untuk melihat kekuatan
struktur dan simulasi Thermal-nya. Dari hasil analisa yang
diperoleh dapat dibuat beberapa bentuk baru yang lebih optimal. CAM
(Computer Aided Manufacturing)Simulasi proses manufaktur dilakukan
pada bagian ini. Model-model dapat langsung diproduksi pada
mesin-mesin CNC yang compatible dengan software ini. CFD
(Computational Fluid Dynamics) metode perhitungan dengan sebuah
kontrol dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan bantuan
komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap
elemen pembaginya.2.2 Tentang CFD Prinsipnya adalah suatu ruang
yang berisi fluida yang akan dilakukan penghitungan dibagi menjadi
beberapa bagian, hal ini sering disebut dengan sel dan prosesnya
dinamakan meshing. Bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan
sebuah kontrol penghitungan yang akan dilakukan adalah aplikasi.
Kontrol-kontrol penghitungan ini beserta kontrol-kontrol
penghitungan lainnya merupakan pembagian ruang yang disebut tadi
atau meshing. Nantinya, pada setiap titik kontrol penghitungan akan
dilakukan penghitungan oleh aplikasi dengan batasan domain dan
boundary condition yang telah ditentukan. Prinsip inilah yang
banyak dipakai pada proses penghitungan dengan menggunakan bantuan
komputasi komputer. Contoh lain penerapan prinsip ini adalah Finite
Element Analysis (FEA) yang digunakan untuk menghitung tegangan
yang terjadi pada benda solid. Sejarah CFD berawal pada tahun 60-an
dan terkenal pada tahun 70-an awalnya pemakaian konsep CFD hanya
digunakan untuk aliran fluida dan reaksi kimia, namun seiring
dengan perkembangannya industri ditahun 90-an membuat CFD makin
dibutuhkan pada berbagai aplikasi lain. Contoh sekarang ini banyak
sekali paket-paket software CAD menyertakan konsep CFD yang dipakai
untuk menganalisa stress yang terjadi pada desain yang dibuat.
Pemakaian CFD secara umum dipakai untuk memprediksi :
Aliran dan panas
Transfer massa
Perubahan fasa seperti pada proses melting, pengembunan dan
pendidihan
Reaksi kimia seperti pembakaran
Gerakan mekanis seperti piston dan fan Tegangan dan tumpuan pada
benda solid
Gelembung elektromagnetik
CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida. Mulai
dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi
pada fluida. Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida, konservasi
energi, momentum, massa, serta species, penghitungan dengan CFD
dapat dilakukan. Secara sederhana proses penghitungan yang
dilakukan oleh aplikasi CFD adalah dengan kontrol-kontrol
penghitungan yang telah dilakukan maka kontrol penghitungan
tersebut akan melibatkan dengan memanfaatkan persamaan-persamaan
yang terlibat. Persaman-persamaan ini adalah persamaan yang
membangkitkan dengan memasukan parameter apa saja yang terlibat
dalam domain. Misalnya ketika suatu model yang akan dianalisis
melibatkan temperatur berarti model tersebut melibatkan persamaan
energi atau konservasi dari energi tersebut. Inisialisasi awal dari
persaman adalah boundary condition. Boundary condition adalah
kondisi di mana kontrol-kontrol perhitungan didefinisikan sebagai
definisi awal yang akan dilibatkan kekontrol-kontrol penghitungan
yang berdekatan dengannya melalui persaman-persamaan yang
terlibat.Secara umum proses penghitungan CFD terdiri atas 3 bagian
utama:
1. Prepocessor 2. Processor 3. Post processor Prepocessor adalah
tahap dimana data diinput mulai dari pendefinisian domain serta
pendefinisian kondisi batas atau boundary condition. Ditahap ini
juga sebuah benda atau ruangan yang akan dianalisis dibagi-bagi
dengan jumlah grid tertentu atau sering juga disebut dengan
meshing. Tahap selanjutnya adalah processor, pada tahap ini
dilakukan proses penghitungan data-data input dengan persamaan yang
terlibat secara iteratif. Artinya penghitungan dilakukan hingga
hasil menuju error terkecil atau hingga mencapai nilai yang
konvergen. Penghitungan dilakukan secara menyeluruh terhadap volume
kontrol dengan proses integrasi persamaan diskrit. Tahap akhir
merupakan tahap post processor di mana hasil perhitungan
diinterpretasikan ke dalam gambar, grafik bahkan animasi dengan
pola warna tertentu. Hal yang paling mendasar mengapa konsep CFD
(software CFD) banyak sekali digunakan dalam dunia industri adalah
dengan CFD dapat dilakukan analisis terhadap suatu sistem dengan
mengurangi biaya eksperimen dan tentunya waktu yang panjang dalam
melakukan eksperimen tersebut. Atau dalam proses design
enggineering tahap yang harus dilakukan menjadi lebih pendek. Hal
ini yang mendasari pemakaian konsep CFD adalah pemahaman lebih
dalam akan suatu masalah yang akan diselesaikan atau dalam hal ini
pemahaman lebih dalam mengenai karakterisrik aliran fluida dengan
melihat hasil berupa grafik, vektor, kontur dan bahkan animasi.Cara
navigasi menggunakan mouse
Perintah CFDesign V.10
BAB III LANGKAH LATIHAN-LATIHAN PRAKTEK3.1 Analisa Keran Dalam
latihan ini, kita akan menganalisa aliran fluida cair/air melalui
sebuah model sederhana dari sebuah keran rumah tangga. Terdapat
aliran air panas dan aliran air dingin memasuki keran inlet, lalu
dicampur oleh pengaduk, dan mengalir keluar melalui lubang keluar
outlet. Material pipa terbuat dari tembaga. Model CAD terdiri dari
hanya bagian padat dan tutup pada aliran masuk dan keluar. Sisanya
bagian kosong di mana air mengalir, dan ketika memasuki progam
CFDesign model, secara otomatis akan membuat volume aliran terisi
dengan fluida. Ukuran benda kerja akan ditetapkan secara otomatis.
Aliran fluida panas dan dingin akan dijalankan secara terpisah,
tetapi transisi antara kedua aliran tersebut akan menjadi otomatis.
Benda kerja terdiri dari dua bagian yakni, pipa dan pengaduk.
Berikut adalah gambar benda kerja yang dianalisis mengunakan progam
CFD.
Selanjutnya untuk memulai melakukan analisis Latihan 1 melalui
progam CFD ini maka langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Klik pada Menu Bar pada pojok kiri atas, file lalu klik new,
atau melalui keyboard tekan Ctrl+N. 2. Selanjutnya buka Local Disk
(C:), CFdesign100, Examples, ProEngineer-Wildfire, faucet, klik
open pada file faucet.asm.13
3. Langkah selanjutnya mengatur satuan yang akan digunakan,
caranya arahkan kursor anda ke arah pojok kiri atas, satuan yang
digunakan adalah millimeter (mm)
4. Selanjutnya masuk ke Geometry pada bagian sebelah atas kiri.
Di dalam geometry ini pilih Void Fill untuk menutup lubang yang ada
lihat gambar di bawah ini.
Selanjutnya arahkan kursor ke salah satu ujung lubang lalu klik
kiri hingga muncul lingkaran merah seperti gambar di atas, dan klik
Build surface pada Control Bar, lihat gambar di samping kiri.
Lakukan proses ini pada dua lubang yang lainnya sehingga lubang
tersebut tertutup semua.5. Selanjutnya lihat pada Control Bar
Geometry, lalu klik Fill void, lihat gambar di bawah 6. Selanjutnya
masuk ke Boundary7. Mengatur kondisi kecepatan aliran pada Inlet
lubang tempat masuk dengan cara klik kiri pada dua lubang hingga
berwarna merah, perhatikan tanda panah pada gambar di bawah
ini,
lalu masukan data pada Property settings sesuai gambar tabel di
atas, dan klik Apply.8. Mengatur kondisi besarnya temperatur pada
Inlet lubang tempat masuk dengan cara klik kiri pada salah satu
lubang hingga berwarna merah, lalu masukan data pada Property
hatikan gambar di bawah ini dan klik Apply.Lalu lakukan hal yang
sama sesuai urutan langkah no. 8 pada lubang yang satu lagi tetapi
data yang dimasukan berbeda, perhatikan gambar di bawah ini, dan
klik apply. 9. Mengatur kondisi besarnya pressure (tekanan) pada
lubang keluar atau Outlet dengan cara dengan cara klik kiri pada
salah satu lubang yang paling besar hingga berwarna merah, lalu
masukan data pada Property settings, perhatikan gambar di bawah
ini, dan klik Apply.
10. Proses selanjutnya adalah masuk ke Mesh Definitions klik
kiri pada gambar selanjutnya klik Automatic size lihat gambar di
bawah ini,
11. Selanjutnya masuk ke Material and Devices untuk memberikan
data bahan material apa yang akan digunakan pada proses ini. a.
Untuk material pipa yang digunakan, pertama klik kiri bagian pipa
terluar hingga berwarna merah, lihat gambar di bawah ini,
lalu klik kanan sebanyak dua kali untuk menampilkan pipa bagian
dalam, dan selanjutnya klik kiri pada pipa tersebut, lalu masukan
data pada Property settings sebagai berikut, lihat gambar di bawah
ini,lalu klik Apply. Setelah itu arahkan kursor anda kembali ke
benda kerja dan klik kanan di luar benda kerja, untuk mengembalikan
gambar ke bentuk semula. b. Memasukan data aliran fluida yang
digunakan, yakni dengan cara klik kanan pada benda kerja untuk
menampilkan gambar fluidanya dan klik kiri hingga berubah warna
menjadi merah. Selanjutnya masukan data pada Property settings,
perhatikan gambar di bawah ini, lalu klik Apply.
Setelah itu klik kanan di luar benda kerja untuk mengembalikan
gambar kerja ke bentuk semula.12. Proses selanjutnya masuk ke
Analyze , perhatikan pada menu Control Bar lalu ikuti petunjuk pada
gambar di bawah ini,
dan klik Go, untuk menjalankan analisis CFD. Dalam proses ini,
analisis CFD sedang berjalan biarkan proses ini berjalan hingga
benar-benar selesai. Jika proses ini urutannya benar maka benda
kerja akan berubah warna dan muncul gambar grafik di bawah benda
kerja. Proses analisis CFD ini telah selesai. Lihat gambar hasil
analisis di bawah ini.
13. Berikut gambar hasil analisis Keran menggunakan program
CFD.
14. Terakhir simpan hasil analisa ini di dalam folder CFD anda
dengan nama Faucet_CFD lalu tutup progam CFD dan matikan komputer
anda.
3.2 Analisa Project Dalam latihan ini, kita akan memanfaatkan
hubungan parametrik antara CFD dan CAD untuk menjalankan analisis,
melakukan perubahan pada geometri benda kerja, dan kemudian
menjalankan kembali analisis selanjutnya. Kita juga akan membuat
dan menjalankan model 3D sederhana. Kemudian menempatkan hasil
analisis pertama ke dalam projects CFD. Sebuah file CAD kedua
kemudian akan dibaca oleh CFDesign, menciptakan analisis kedua.
Analisis ini akan ditambahkan ke projects CFD, dan pengaturan akan
disalin dari analisis pertama. Setelah menjalankan analisis kedua,
kita akan melihat hasil dari kedua proses analisis tersebut dengan
menggunakan Desain Review Center (DRC) dalam progam CFDesign. Dan
berikut adalah gambar benda kerja yang akan digunakan dalam latihan
ini.
Selanjutnya untuk memulai melakukan analisis Latihan 1 melalui
progam CFD ini maka langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Klik pada Menu Bar pada pojok kiri atas, file lalu klik new,
atau melalui keyboard tekan Ctrl+N. 2. Selanjutnya buka Local Disk
(C:), CFdesign100, Examples, ProEngineer-Wildfire, projects, klik
open pada file design-1.asm 3. Langkah selanjutnya mengatur satuan
yang akan digunakan, caranya arahkan kursor anda ke arah pojok kiri
atas, satuan yang digunakan adalah millimeter (mm) 4. Selanjutnya
masuk ke Boundary5. Mengatur kondisi kecepatan aliran pada Inlet
masuk perhatikan di bawah ini,
Klik pada pada benda kerja yang diberi tanda panah, kemudian
masukan data pada Property settings sesuai gambar di atas, dan klik
Apply.6. Mengatur kondisi Outlet pada benda kerja perhatikan di
bawah ini,
Klik pada pada benda kerja yang diberi tanda panah, kemudian
masukan data pada Property settings sesuai gambar di atas, dan klik
Apply.
7. Mengatur kondisi besarnya temperatur panas dan dingin pada
Inlet masuk, perhatikan gambar di bawah ini, a. Temperatur Panas
dan klik Apply.
b. Temperatur Dingin dan klik Apply.
8. Proses selanjutnya adalah masuk ke Mesh Definitions klik kiri
pada gambar selanjutnya klik Automatic size lihat gambar di bawah
ini,
9. Selanjutnya masuk ke Material and Devices untuk memberikan
data bahan material apa yang akan digunakan pada proses ini.
Perhatikan gambar di bawah ini, dan klik Apply. Kemudian sisanya
adalah fluida Air_Constant.
10. Proses selanjutnya masuk ke Analyze , perhatikan pada menu
Control Bar lalu ikuti petunjuk pada gambar di bawah ini, dan klik
Go, untuk menjalankan analisis CFD. Dalam proses ini, analisis CFD
sedang berjalan biarkan proses ini berjalan hingga benar-benar
selesai. Jika proses ini urutannya benar maka benda kerja akan
berubah warna dan muncul gambar grafik di bawah benda kerja. Proses
analisis CFD ini telah selesai.
11. Simpan kembali analisa CFD anda dengan cara klik File dan
Save pada Menu utama.
12. Tutup progam CFD anda.
13. Selanjutnya buka file design-1.asm dengan progam PRO-E untuk
melakukan perubahan sedikit pada geometri benda kerja. Lekukan
perubahan posisi pada bagian penyumbat atau Flow-Block part,
perhatikan gambar di bawah ini,
Klik kanan pada FLOW-BLOK.PRT lalu klik Edit.
Selanjutnya klik dua kali untuk merubah jarak, dan masukan nilai
sebesar 0.25 lalu tekan Enter.
Klik kanan kembali pada FLOW-BLOK.PRT lalu klik Edit Definition
dan klik tanda centang pada pojok kanan atas PRO-E anda.
Selanjutnya gambar pada bagian penyumbat atau Flow-Block part akan
sedikit berantakan, untuk merapikannya klik kiri pada icon Undo
kemudian simpan kembali, dengan cara klik file dan save pada menu
utama. Tutup progam PRO-E, dan buka kembali progam CFD anda. 14.
Buka kembali file baru pada Local Disk (C:), CFdesign100, Examples,
ProEngineer-Wildfire, projects, klik open pada file design-1.asm.7
dan ubah namanya menjadi design-2 perhatikan gambar di bawah
ini,
15. Selanjutnya klik Projects pada Menu utama
Lalu simpan dengan nama PROJECT1.16. Untuk menampilkan hasil
analisis pertama klik Projects pada Menu utama dan
pilih file analisis CFD design-1 lalu klik Open.
Selanjutnya pada Control Bar akan muncul Feature Tree.
Perhatikan gambar di bawah ini,
klik kanan dan klik Open pada Analysis design-2, dan klik
Yes.
17. Dalam Analysis desingn-2 ini kita hanya perlu memasukan data
project dari hasil analisa design-1 dengan cara klik kanan Analysis
design-2 pada Feature Tree dan klik Import settings from, lalu
pilih Analysis design-1. Maka data pengaturan design-1 akan
terpasang secara otomatis ke dalam design-2.
18. Proses selanjutnya masuk ke Analyze dan langsung klik Go
untuk melakukan analisis design-2. 19. Untuk menampilkan hasil
kedua analisis design-1 dan design-2, kita perlu melakukan beberapa
tahapan sebagai berikut :
a. Masuk ke Result klik pada icon b. Pilih Cut lalu klik Add dan
perhatikan gambar di bawah ini, Pilih Y Position.
lalu masuk ke menu Feature Tree, dan perhatikan gambar di bawah
ini, Klik kanan pada Solid Steel Variable. Maka gambar kerja akan
menjadi sebagai berikut:
c. Selanjutnya masuk ke Design Review Center (DRC) pada menu
Output Bar yang berada di bawah gambar benda kerja.
Dan perhatikan apa yang terjadi, perhatikan perbedaan antara
design-1 dan design-2.
d. Untuk keluar menu DRC, klik Reset dan akan kembali ke menu
Result. Setelah itu perhatikan pada menu Result pilih atau klik
pada XY plot untuk menampilkan grafik hasil analisis dari kedua
design.
Selanjutnya pilih beberapa titik pada benda kerja minimal dua
titik dengan cara mengklik kiri pada benda kerja, lalu klik plot
pada menu Result perhatikan contoh gambar di bawah ini,
Setelah itu akan muncul gambar grafik dari salah satu design,
lalu jalan kan kembali menu Design Review Center dan grafik akan
menampilkan kedua design analisis, perhatikan gambar di bawah
ini.
3.3 Penukar Kalor Dalam latihan ini, kita akan membuat dan
menjalankan aplikasi alat penukar kalor, Air panas memasuki tangki
dan didinginkan oleh air dingin yang mengalir melalui pipa tubes.
Analisis ini menggunakan perpindahan panas konveksi secara paksa.
Berikut ini adalah gambar dan keterangan benda kerja dalam latihan
ini.
Selanjutnya untuk memulai melakukan analisis Latihan 2 melalui
progam CFD ini maka langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Membuka Progam CfdesignV.10
2. Klik pada Menu Bar pada pojok kiri atas, file lalu klik new,
atau melalui keyboard tekan Ctrl+N. 3. Selanjutnya buka Local Disk
(C:), CFdesign100, Examples, ProEngineer-Wildfire, heat-exchanger,
klik open pada file heat-exchanger.asm 4. Langkah selanjutnya
mengatur satuan yang akan digunakan, caranya arahkan kursor anda ke
arah pojok kiri atas, satuan yang digunakan adalah millimeter
(mm)
5. Selanjutnya masuk ke
6. Mengatur kondisi kecepatan aliran pada Hot Inlet yakni dengan
cara pilih salah satu lubang untuk dijadikan Hot Inlet lalu klik
kiri hingga berubah warna menjadi merah, selanjutnya masukan data
sebagai berikut, perhatikan gambar di bawah ini, dan klik
Apply.
Selanjutnya klik kiri lagi pada lubang yang sama sesuai gambar
yang di atas, pada Property settings ubah Type velocity menjadi
Temperature untuk mengatur temperatur masuk yang dibutuhkan,
perhatikan gambar di bawah ini, lalu masukan data sesuai gambar di
atas dan klik Apply.
7. Proses selanjutnya mengatur kondisi pada Cold Inlets,
perhatikan gambar di bawah ini,
beri tanda pada empat lubang sesuai gambar diatas dengan cara
klik kiri pada empat lubang tersebut, lalu masukan data kecepatan
/Velocity sesuai gambar tabel di atas dan klik Apply. Selanjutnya
klik kiri lagi pada empat lubang tersebut sesuai gambar di atas,
pada Property settings ubah Type velocity menjadi Temperature untuk
mengatur temperatur masuk yang dibutuhkan, perhatikan gambar di
bawah ini, masukan data sesuai gambar di atas dan klik Apply.
8. Mengatur kondisi pada Outlets/keluaran, putarlah benda kerja
menuju sisi yang satunya lagi, perhatikan gambar di bawah ini,
beri tanda pada lima lubang sesuai gambar di atas dengan cara
klik kiri pada kelima lubang tersebut hingga berwarna merah.
Selanjutnya masukan data sesuai gambar tabel di atas, dan klik
Apply.9. Masuk ke Mesh Definitions klik kiri pada gambar dan
selanjutnya klik Automatic size perhatikan gambar di bawah ini.
Selanjutnya klik kanan pada benda kerja hingga muncul gambar
empat buah pipa sejajar, lalu klik kiri pada keempat pipa tersebut
dan klik Extrude Mesh, perhatikan gambar di bawah ini,
Selanjutnya akan muncul kotak kecil, klik OK sesuai dengan
gambar di atas.10. Masuk ke pemilihan material bahan klik kiri pada
Material and Devices untuk menentukan material dan bahan apa yang
digunakan.
a. Pertama untuk bahan material pipa yang digunakan adalah
Copper_Constant, perhatikan gambar di bawah ini, Klik pada empat
buah pipa lalu masukan data pada Property settings sesuai dengan
gambar tabel di atas, dan klik Apply.
b. Kedua untuk material tangki /Tank, klik kanan di luar benda
kerja, lalu klik kiri pada gambar Tank, perhatikan gambar di bawah
ini, masukan data pada Property settings sesuai dengan gambar tabel
di atas, dan klik Apply.
c. Ketiga untuk material fluida di dalam keempat buah pipa, klik
kanan pada benda kerja sebanyak dua kali, sehingga akan muncul
gambar empat buah pipa yang berwarna biru. Selanjutnya klik kiri
pada empat buah pipa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini, 4
Lalu masukan data pada Property settings sesuai dengan gambar tabel
di atas, dan klik Apply.
1. Proses selanjutnya masuk ke Analyze , perhatikan pada menu
Control Bar lalu ikuti petunjuk pada gambar di bawah ini, dan klik
Go, untuk menjalankan analisi CFD. Dalam proses ini, analisis CFD
sedang berjalan biarkan proses ini berjalan hingga benar-benar
selesai. Jika proses ini urutannya benar maka benda kerja akan
berubah warna dan muncul gambar grafik di bawah benda kerja. Proses
analisis CFD ini telah selesai.
2. Berikut gambar hasil analisis Penukar Kalor menggunakan
program CFD.
3. Terakhir simpan hasil analisis ini di dalam folder CFD anda
dengan nama Heat_Exchanger_CFD lalu tutup progam CFD dan matikan
komputer anda.
BAB IV PENUTUP4.1 KesimpulanPro/Engineer Wildfire merupakan
software yang dibuat oleh PTC (Parametric Technology Corporation)
untuk mempermudah pembuatan model-model, perakitan komponen,
pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill Of Material),
Optimasi design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi struktur
dan thermal dan simulasi proses manufacturnya. Secara umum software
ini terdiri dari beberapa macam, yaitu:
CAD (Computer Aided Design) CAE (Computer Aided Engineering) CAM
(Computer Aided Manufacturing) CFD (Computational Fluid
Dynamics)CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida.
Mulai dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang
terjadi pada fluida. Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida,
konservasi energi, momentum, massa, serta species, penghitungan
dengan CFD dapat dilakukan.Secara umum proses penghitungan CFD
terdiri atas 3 bagian utama:
1. Prepocessor 2. Processor 3. Post processor Prepocessor adalah
tahap dimana data diinput mulai dari pendefinisian domain serta
pendefinisian kondisi batas atau boundary condition. Ditahap ini
juga sebuah benda atau ruangan yang akan dianalisis dibagi-bagi
dengan jumlah grid tertentu atau sering juga disebut dengan
meshing. Tahap selanjutnya adalah processor, pada tahap ini
dilakukan proses penghitungan data-data input dengan persamaan yang
terlibat secara iteratif. Artinya penghitungan dilakukan hingga
hasil menuju error terkecil atau hingga mencapai nilai yang
konvergen. Penghitungan dilakukan secara menyeluruh terhadap volume
kontrol dengan proses integrasi persamaan diskrit. Tahap akhir
merupakan tahap post processor di mana hasil perhitungan
diinterpretasikan ke dalam gambar, grafik bahkan animasi dengan
pola warna tertentu. 4.2 SaranUntuk lebih memperkuat uji simulasi
dari CFD perlu dilakukan uji coba pada produk aslinya. DAFTAR
PUSTAKATim Lap. 2005. Praktek CAD Dasar/Lanjut. Jurusan Teknik
Mesin Univ. Pancasila. JakartaTim Lap. 2005. Praktek Simulasi
Mekanika Kekuatan Material. Jurusan Teknik Mesin Univ. Pancasila.
Jakarta.Tim Lap. Modul CFD. Jurusan Teknik Mesin Univ. Pancasila.
Jakarta.
4