Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM PERMESINAN BUBUT BERTINGKAT TIRUS DAN CEMPER Disusun dalam rangka meningkatkan proses perkuliahan Praktek Teknik Mekanik II Progam Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Disusun Oleh : NAMA : idam nurullh elbas NPM : 10.6.21.201.C.393 PROGRAM SARJANA SATU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
29

laporan bubut

Dec 12, 2015

Download

Documents

mesin bubut
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan bubut

LAPORAN

PRAKTIKUM PERMESINAN

BUBUT BERTINGKAT TIRUS DAN CEMPER

Disusun dalam rangka meningkatkan proses perkuliahan Praktek Teknik Mekanik II Progam Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo

Disusun Oleh :

NAMA : idam nurullh elbas

NPM : 10.6.21.201.C.393

PROGRAM SARJANA SATU

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

SEKOLAH TINGGI TEKNIK WIWOROTMO PURWOKERTO2012

Page 2: laporan bubut

LEMBAR PENGESAHAN

LABORATORIUM TEKNOLGI MEKANIKJURUSAN TEKNIK MESIN

STT WIWOROTOMO

Modul praktikum "PERCOBAAN TURNING" ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal :

11 Januari2011

Laborant Assisten I Assisten II

(......................) (.........................) (......................)

disetujui Oleh,Kepala Laboratorium

Teknik Mesin

( Tarsono Dwi Susanto )

Page 3: laporan bubut

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, Sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Maksud penyusunan laporan ini tidak terbatas di tujukan kepada mahasiswa saja, tetapi juga bias di pergunakan untuk pengajaran Praktek Permesinan Bubut Brtingkat, Tirus Dan Cemper di SMK/STM. Laporan ini di lengkapi dengan teori-teori dasar yang secara singkat dan jelas untuk mempermudah dalam pelaksaan praktek.

Apa yang ditulis dalam laporan ini masih terbatas cakupan materinya karena terbatasnya pengetahuan dan prasarana yang ada, serta masih perlu untuk di perbaiki dan diperkaya dengan dengan materi-materi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Akhirnya penuyusun menyampaikan terima kasih kepada :

1. Tarsono Dwi Susanto, ST, MPd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktek Teknik Mekanik II, yang telah memberi dorongan serta motivasi untuk menyusun Laporan ini.

2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dorongan serta semangat.3. Para Pembimbing serta Rekan-rekan serta semua pihak yang tidak bias disebutkan

satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa mungkin masih banyak kekeliruan ataupun kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca.

Purwokerto,11 Januari 2012

Penyusun,

Muammar

Page 4: laporan bubut

DAFTAR ISI

Halaman judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii

Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii

Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1B. Tujuan Praktek. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

Bab II Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2

A. Definisi Plastik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2

B. Jenis Plastik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2

C. Simbol Daur Ulang Plastik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

D. Proses Manufaktur Plastik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

Bab III Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

Page 5: laporan bubut

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mesin bubut pertama kali ditemukan oleh hendy maydillay pada tahun 1800

M di inggris. Mesin bubut yang diciptakan itu masih sederhana dan tidak begitu rumit

dalam penggunaanya sehingga produk-produk yang dihasilkan juga sederhana.seiring

dengan perkembangan zaman maka makin berkembang pula kebutuhan manusia akan

teknologi untuk memudahkan aktivitas manusia. Mesin bubut sangat bermanfaat bagi

manusia karena beberapa perkakas dapat dibuat dengan menggunakn mesin ini

misalnya mur, baut, serta benda benda berbentuk silindris lainnya.

Mesin bubut mencakup beberapa mesin perkakas yang diproduksi bentuk

silindris,jenis yang paling tua dan paling umum adalah pembubut yang melepas bahan

yang memutar benda kerja dengan pemotongan benda tunggal. Meskipun mesin ini

terutama digunakan untuk pengerjaan silindris,dapat juga untuk kepentingan

lain.permukaan rata dapat dipakai untuk menyangga benda kerja pada muka atau

dalam pencekaman.benda kerja yang dipasang dengan cara ini dapat di beri

pusat,dibor atau diperbesar lubangnya.

Mengingat bahwa kebutuhan manusia akan berbagai yang serba canggih pada

masa sekarang semakin meningkat dan timbulnya berbagai persaingan produksi pada

masa ini ikut melatar belakangi diciptakannya beberapa mesin bubut yang dapat

melakukan berbagai macam pengerjaan sesuai dengan bentuk dan fumgsinya masing-

masing mulai dari pengerjaan bubut sederhana sampai kepada pekerjaan bubut yang

sangat complek yang membutuhkan ketelitian tingkat tinggi. Karena semakin

banyaknya jenis mesin bubut dan proses kerjanya semakin membutuhkan ketrampilan

operator yang tinggi dalam mengoprasikan mesin bubut saat ini.

Page 6: laporan bubut

B. TUJUAN PRAKTEK

1. .Tujuan Umum- Mengetahui prinsip dasar / prinsip kerja dari mesin bubut.

- Mengetahui nama-nama komponen pada mesin bubut.

- Dapat mengetahui alat-alat bantu pada mesin bubut.

- Dapat mengetahui jenis pengerjaan yang dikerjakan dengan mesin bubut.

- Mengetahui jenis-jenis pahat yang bisa digunakan pada mesin bubut.

2. Tujuan khusus- Mahasiswa dapat mengoprasikan mesin bubut untuk menghasilkan produk.

- Mahasiswa dapat memfungsikan mesin bubut dengan benar / sesuai buku petunjuk.

- Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai yang diinginkan / direncanakan.

3. Tujuan industri- Dibidang industri otomotif sangat berguna sekali untuk pembuatan produksi

misal poros transmisi,baut,mur,dll.- dapat mempercepat proses produksi dan dapat memproduksi dalam jumlah

banyak dalam waktu yang sedikit.- digunakan sebagai mesin pendukung dan pelengkap dari mesin lain dalam

proses produksi.

Page 7: laporan bubut

BAB II

TEORI DASAR

A. PENGERTIAN

Mesin Bubut adalah Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda tersebut dengan suatu penyayat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak kekenan,kekiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.

Mesin bubut mendapatkan dayan pada kepala tetap melalui sabuk V banyak dari motor yang dipasang di bawah dari pengendali pada sisi kepala tetap salah satu dari 27 kecepatan, yang diatur dalam kemajuan geomertris yang logis, dapat diperoleh. Dilengkapi dengan pencekam dan rem listrik untuk start, menghentikan atau menyentakan benda kerja.

Ekor tetap dari pembubbut dapat disetel sepanjang bangku untuk menampung panjang stok yang berbeda. Dilengkapi dengan pusat yang dikeraskan,yang dapat digerakan masuk dan keluar oleh penyetel roda dan dengan ulir pengencang didasarnya yang digunakan untuk penyebarisan pusatnya dan pembubutan tirus. Sekrup pengarah agak dibawah dan sejajar terhadap jalur bangku,memenjang dari kepala tetap sedemikian rupa sehingga dapat diputar balik dan dihubungkan atau dilepas dari kereta luncur selama oprasi pemotongan. Ulir pengarah hanya untuk pemotong ulir saja dan harus dipisahkan kalau tidak dipakai untuk mempertahankan ketetapanya. Tepat dibawah ulir pengarah terdapat batang hantar.

Rakitan luncur mencakup peletakan majemuk, sadel, pahat dan apron. Karena mendukung dan memandu pahat potong maka harus kaku dan konstruksi dengan ketetpatan tinggi. Tersedia dua hantaran tangan untuk memandu pada gerakan arah menyilang. Engkol kanan atas mengendalikan peletakan majemuk dan arena peletakannya dilengkapi dengan busur derajat penyetelan putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan sudut untuk membuat tirus pendek. Roda tangan kedua digunakan untuk menarik kembali kedudukan semula setelah ulir pengarah membawa sepanjang pemotongan. Bagian dari kereta luncuir yang menjulur di depan dari pembubut disebut apron. Pada permukaan ap[pron dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.

Page 8: laporan bubut

B. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT

Poros spindle akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindle.Melalui roda gigi penghubung,putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.oleh klem berulir,putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Pada mesin bubut ini benda kerja dijepit pada kepala tetap atau yang biasa disebut dengan cakar tiga,kemudian benda kerja tersebut berputar bersama kepala tetap danpahatnya yang mendekat untuk menyayat benda kerja tersebut.

C. BAGIAN -BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT

Bagian uatam dari mesin bubut adalah alas mesin ,kepala tetap ,kepala lepas,eretan dan mekanik percepatan.

1. Alas MesinYang dimaksud alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut,yang diatas tersebut

eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak ,adapun alur alas mesin (bed) berbentuk V ; datar atau rata.

2. Kepala TetapDidalam kerangka tetap,spidle utama terpasang pada bantalan.Fungsinya untuk

memindahkan putaran ke benda kerja ,spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat ,pada umunya bagian dalam spindel dibuat berlubang.

3. Kepala LepasKepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang,mengebor dan

meluaskan lubang (reamer),kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse,gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti; Bor ,reamer ,senter jalan dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut penguat ,roda kepala lepas dapat dipakai untuk menggerakan konis,dengan konis itu di selubung (sleeve) dapat terkunci ,ada kepala yang selubungnya dikerjakan dengan hidrolik atau kompresor udara ,untuk ini ditekan pada benda kerja dapat sama rata.

4. Eretan

Eretan terdiri dari: sadel atau pelana ,eretan melintang ,eretan kombinasi ,pemegang pahat ,kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut yang dapat disetel ,eretan ini terdiri dari : sadel ,eretan melintang ,eretan atas dengan penjepit pahat dan apron (kotak mekanik pengatur).

Page 9: laporan bubut

5. Eretan AtasEretan Atas berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk

mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, camper dengan ketelitian mencapai 0,01mm.

Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual, kedudukannya dapat diatur dengan memutarnyasampai posisi 360o.

6. Eretan LintangEretan Lintang berfungsi untuk menggerakan pahat melintang alas mesin, arah ke

depan atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja. Pada eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.

7. Rumah PahatRumah Pahat berfungsi sebagai dudukan atau tempat penjepit pahat, yang dilengkapi

dengan kunci pahat.

8. Keran PendinginKeran Pendingin berfungsi sebagai tempat menyalurkan coolant yaitu cairan

pendingin untuk mendinginkan benda kerja dan pahat pada proses pembubutan.

9. Tuas Pengatur KecepatanTuas pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur kecapatan putaran transportir

dengan cara melihat table yang terpasang pada mesin bubut.

10. Tombol ON/OFFTombol ON/OFF pada mesin ubut berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan

mesin bubut.

11. Pedal RemPedal Rem berfungsi untuk menghentikan putaran pada mesi bubutdengan cepat. Biasanta pedal re mini terdapat di bawah eretan bawah.

12. Mekanik Percepatan

Poros pembuat ulir (leadscew) hanya dipaki membuat ulir,dari kepala tetap,leadscew ini digerakan melali peti roda gigi (gear box) apabila mur setengah (hal nut) yang mencengkam poros itu dihubungkan oleh tuas penghubung maka poros berulir menggerakan eretan dengan arah memanjang.

Mekanis pengunci digunakan bila ur setelah (half nut) dihubungkan maka poros percepatan (feed shat) memanjang atau melintang secara tidak tepat berakibat rusaknya mekanisme,rusaknya mekanisme dapa dicegah dengan memasang alat pengaman.

Page 10: laporan bubut

D. JENIS-JENIS MESIN BUBUT

Penggolongan yang sesuai dari mesin ini adalah sulit karena terdapat keanekaragaman dalam ukuran,desain,model,metode penggerakan dan kegunaan. Pada umumnya diberi nama sesuai dengan karakteristik desain yang menonjol.

Penggolongan mesin bubut :

I. Pembubut kecepatana. Pengerjaan kayub. Pemusingan logamc. Pemolesan

II. Pembubut Mesina. Pengerjaan kayub. Pemusingan logamc. Pemolesan

III. Pembubut Bangku

IV. Pembubut ruang perkakas

V. Pembubut ruang perkakas

VI. Pembubut tureta. Horizontal 1). Jenis Ram

2). Jenis Sadelb. Vertikal 1). Stasiun Tunggal

2). Stasiun Jamakc. Otomatis

VII. Pembubut Otomatis

VIII. Mesin Ulir Otomatisa. Spindel Otomatisb. Spindel Jamak

IX. Fris Pengebor VertikalPenggolongan ini dapat dibagi lagi menurut bentuk khususnya dan

penggunaan dari mesin . Beberapa dari mesin disebutkan dapat disesuaikn untuk kendali mnumeris menggunakan pita berlubang.

Page 11: laporan bubut

I. Pembubut KecepatanPembubutan kecepatan merupakan pembubut paling sederhana dari segala pembubut,

terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap, peluncur yang dapat disetel untuk mendukung pahat. Pembubut kecepatan terutama digunakan untuk pembubut kayu, pemberian titik pusat pada silinder logam sebelum pengerjaan lebih lanjut pada penbubutan mesin dan dalam pemusingan logam.

II. PembubutMesin(EngineLathe)

Pembubut mesin mendapatkan gaya dari mesin. Yang membedakan dari pembubut kecepatan adanya ciri tambahan untuk mengendalikan kecepartan spindel dan untuk menyangga dan mengendalikan hantaran dari pahat pemotong tetap.

III. Pembubut Bangku (Bench Lathe )

Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang dipasangkan pada bangku kerja. Dalam desainya memiliki ciri yang sama dengan pembubut kecepatan atau pembubut mesin lainnyadan hanya berbeda dalam ukuran dan pemasangannya. Disesuaikan dengan benda kerja kecil dan mempunyai kapasitas putaran maksimum sebesar 250 mm pada plat muka.

IV.Pembubutan Ruang Perkakas(Toolroom Lathe)

Pembubutan ruang perkakas dilengkapi dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk pekerjaan pembubutan dengan teliti.Merupakan kepala beroda gigi yang digerakan secara sendiri dengan kekepatan spindel.Semua pembubut ruang perkakas dicoba secara berhati-hati untuk ketelitiannya.Sesuai namanya mesin bubut ini disesuaikan untuk membuat perkakas kecil,alat ukur,cetakan dan bagian persisi lainnya.

V. Mesin Bubut Turet

Mesin bubut turet memiliki ciri khas khusus yang terutama menyesuaikan kepala produksi.karakteristik utama dari mesin ini adalah bahwa pahat yang beroprasi yang berurutan dapat distel dengan kesiagaan untuk penggunaan dalam uritan yang sesuai.Meskipun dibutuhkan ketrampilan yang sangat tinggi untuk mungunci dan mengatur pahat dengan tepat.

VI. Mesin Bubut Otomatis

Mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis dihantarkan kepada benda kerja dan mundur setelah daurnya diselesaikan dikenal sebagai mesin bubut otomatis.Mesin ini dilengkapi dengan magasin hantaran sehingga sejumlah suku cadang dapat dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan operator.

Page 12: laporan bubut

VII. Mesin Ulir OtomatisCiri utama dari penemuan mesin ini adalah memberikan gerakan pengendali untuk

mesin bubut sedemikian sehingga pahat dapat dihantarkan kepada benda kerja dengan kecepatan yang diinginkan,dimundurkan,diarahkan kepada kedudukan berikutnya.ini semua dipenuhi oleh sebuah nok silindris atau drum yang terletak dibawah turret.

VIII. Fris Pengebor Vertikal

Fris pengebor vertikal mendapatkan namanya karena benda bekerja berputar pada meja horisontal yang modelnya mirip dengan fris pembuat tembikar lama.pahat pemotongnya adalah 8 stasioner,kecuali untuk gerakan hantaran dan terpasang pada rel menyilang yang ketinggiannya dapat disetel.fris pengebor vertikal mampu memegang suku cadang besar dan berat karena benda kerja dapat diletakan dimeja dengan kran dan tidak banyak memerlukan pembaudan kebawah untuk memegang ketempat.Pekerjaan yang teliti dapat dialakukan pada misn ini karena kekakuan yang sangat tinggi dan kesederhanan desainnya.

E. JENIS –JENIS PAHAT

Pahat bubut adalah alat potong yang digunakan untuk memotong benda kerja yang dikerjakan dengan mesin bubut.

Pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat

1. Harus cukup kuat dan mampu menahan beban dan tekanan pemotongan.2. Harus mempunyai kekerasan yang tinggi hingga mampu bertahan pada

temperatu tinggi selama pemotongan3. Harus tahan terhadap keausan.

Menuru bahannya pahat bubut dibedakan atas:

1. Pahat bubut baja potong cepat ( HSS )2. Pahat bubut baja karbon potong cepat ( HCS )

Macam-macam bentuk pahat pada mesin bubut :

1. Pahat Bubut Rata digunakan untuk membubut permukaan benda kerja menjadi rata.pahat ini terdiri dari dua macam,yaitu pahat bubut rata kiri dan pahat bubut rata kanan.

Page 13: laporan bubut

2. Pahat Bubut Muka digunakan untuk membubut penampang prmukaan benda kerja menjadi rata dan datar

3. Pahat Bubut Potong.digunakan untuk memotong benda kerja

4. Pahat Bubut Pembentuk adalah pahat bubut yang ujung mata potongnya berbentuk cembung atau cekung sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.

5. Pahat Bubut Dalam digunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja.

6. Pahat Bubut Ulir digunakan untuk membubut ulir benda kerja.ujung mata pahat dibuat sesuai dengan jenis ulir yang akan dibuat.

Letak mata potong ( ujung sisi sayat ) pahat bubut harus dipasang tepat pada titik pusat benda kerja atau tepat pada titik senter mesin.jika letak mata potong pahat bubut diatas titik senter mesin,maka sudut yang dibuat oleh garis sumbu mesin dan sudut tatal akan lebih besar akibatnya sudut bebasnya menjadi berkurang,akibatnya pahat akan melentur dan sisi depan pahat akan masuk lebih dalam pada benda kerja.akibatnya benda kerja akan terangkat.

F. MEMBUBUT TIRUS

Pembubutan tirus adalah pembubutan benda kerja sehingga benda kerja berbeda ukuran penampang disepanjang benda. Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Kepala Lepas

Kepala lepas terdiri atas dua bagian yaitu alas dan bahan. Kedua badan ini diikat oleh baut dan dapat digeser-geser kedudukannya. Pada bagian belakang kepala lepas terdapat garis skala ukuran. Jika garis skala ukuran bergeser, maka sumbul antara kepala tetap dengan kepala lepas akan berubah. Perbedaan kedudukan center inilah yang dimanfaatkan untuk membubut benda kerja sehingga menghasilkan pembubutan tirus.

Dalam prakteknya pada mesin bubut, kita harus menggeser badan kepala lepas. Untuk menentikan pergeseran mepala lepas, maka dapat di pergunakan rumus :

P= px(D-d)

2xl

Keterangan :

P = Pergeseran kepala lepas

Page 14: laporan bubut

L = Panjang benda kerjaD = Diameter besarD = Diameter kecilLl = Pnjang tirus yang dibubut

2. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Eretan Atas

Pembubutan tirus dengan dengan menggeser eretan atan dapat menghasilkan benda tirus sepanjang gerakan memanjang eretan ke atas. Dengan cara ini, eretan digeser kedudukannya dalam satuan derajat sesuai dengan besar sudut tirus yang akan dibuat.

3. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Taper Affachment

Pembubutan tirus dengan penggeseran taper attachment adalah dengan memasang peralatan tirus pada eretan mesin sehingga ia dapat bergerak bebas sepanjang alas. B esarnya pergeseran peralatan tirus sama dengan perhitungan tirus dengan menggeser eretan atas.

BAB IIIPERHITUNGAN DASAR

Page 15: laporan bubut

A. Rumus-Rumus Yang Digunakan

a) Kecepatan Potong ( Vc )

Vc = π . d . n ( mm/detik ) atau Vc = π . d . n( mm/menit ) 1000

Dimana: π = 3.14 n = putaran spidel (rpm) r = jari-jari rata-rata (mm)

b) Kecepatan Pemakanan (Vf)

Vf = f x n (mm/menit)

Dimana: f = pemakanan kasar atau halus (mm/put)

c) Kedalaman Potong (a)

a = Do-Di (mm) 2

Dimana = Do = Diameter amal (mm) Di = Diameter akhir (mm)

d) Waktu pemakanan (Mf)

Mf = L t (menit/mm) Vf

Dimana : Lf = Do + Di (mm) Vf = Kecepatan pemakanan (mm/min)

PERHITUNGAN I

Diketahui :

Page 16: laporan bubut

Diameter awal ( D o) : 25,00 mmDiameter pengerjaaan ( D I ) : 22.00 mmPanjang spindle ( Lc ) : 100 rpmPutaran spindle ( n ) : 700 rpmPemakanan Kasar ( F1 ) : 0,8 mmPemakanan Halus ( F2 ) : 0.08 mm

1. Kecepatan Potong ( Vc )

Vc = π . d . n. ( mm/menit ) 3,14 . 22mm . 700rpm 48356 mm/menit

2. Kecepatan Pemakanan ( Vf )

Vf = f . n ( mm/menit )

a. Pemakanan Kasar ( Vf 1 ) Vf 1 = f1 . n ( mm/menit )

= 0,8 . 700= 560mm/menit

b. Pemakanan Halus ( Vf 2 )Vf2 = f 2. n

=0,0 . 700= 56mm/menit

3. Kedalaman Potong (a)

a = Do-Di (mm) 2

= 25-22 =1,50mm 2 =1,50mm

4. Waktu pemakanan (Mf)

Mf = L t (menit/mm) → lt = Do + Di =25 + 22 = 47 mm Vf

Page 17: laporan bubut

= 47 560 = 0.084 menit

5. Gambar Sket

PERHITUNGAN II

Diketahui :

Page 18: laporan bubut

Diameter awal ( D o) : 22,00 mmDiameter pengerjaaan ( D I ) : 18.00 mmPanjang spindle ( Lc ) : 50.00 rpmPutaran spindle ( n ) : 700 rpmPemakanan Kasar ( F1 ) : 0,8 mmPemakanan Halus ( F2 ) : 0.08 mm

1. Kecepatan Potong ( Vc )

Vc = π . d . n. ( mm/menit ) = 3,14 . 18mm . 700rpm = 39564 mm/menit

2. Kecepatan Pemakanan ( Vf )

Vf = f . n ( mm/menit )

a. Pemakanan Kasar ( Vf 1 )

Vf 1 = f1 . n ( mm/menit )= 0,8 . 700= 560mm/menit

b. Pemakanan Halus ( Vf 2 )

Vf2 = f 2. n=0,0 . 700= 56mm/menit

3. Kedalaman Potong (a)

a = Do-Di (mm) 2

= 22-18 2 =2 mm

4. Waktu pemakanan (Mf)

Page 19: laporan bubut

Mf = L t (menit/mm) → lt = Do + Di =22 + 18 = 40 mm Vf

= 40 560 = 0.071 menit

5. Gambar Sket

PERHITUNGAN III

Diketahui :

Page 20: laporan bubut

Diameter awal ( D o) : 18,00 mmDiameter pengerjaaan ( D I ) : 16.00 mmPanjang spindle ( Lc ) : 50.00 rpmPutaran spindle ( n ) : 700 rpmPemakanan Kasar ( F1 ) : 0,8 mmPemakanan Halus ( F2 ) : 0.08 mm

1. Kecepatan Potong ( Vc )

Vc = π . d . n. ( mm/menit ) = 3,14 . 16mm . 700rpm = 35168 mm/menit

2. Kecepatan Pemakanan ( Vf )

Vf = f . n ( mm/menit )

a. Pemakanan Kasar ( Vf 1 )

Vf 1 = f1 . n ( mm/menit )= 0,8 . 700= 560mm/menit

b. Pemakanan Halus ( Vf 2 )

Vf2 = f 2. n=0,0 . 700= 56mm/menit

3. Kedalaman Potong (a)

a = Do-Di (mm) 2

= 18-16 2 = 1 mm

4. Waktu pemakanan (Mf)

Page 21: laporan bubut

Mf = L t (menit/mm) → lt = Do + Di = 18 + 16 = 34 mm Vf

= 34 560 = 0.042 menit

5. Gambar Sket

PERHITUNGAN IV

Page 22: laporan bubut

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian laporan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Praktek pembubutan sangat penting karena sebagai modal awal dalam mengasah

kemampuan serta keterampilan mahasiswa.

2. Laporan ini wajib dipelajari dan dipahami, karena sebagai pedoman sebelum

melakukan praktek.

3. Peralatan yang lengkap sangat penting di dalam praktek.

B. Saran

1. Periksa alat-alat yang akan digunakan terlebih dahulu sebelum memulai praktek.

2. Gunakan alat-alat didalam praktek sesuai dengan fungsinya.

3. Rapikan dan kembalikan alat-alat praktek setelah digunakan.4. Bersihkan tempat kerja secara rutin setelah praktek selesai.