Top Banner
LAPORAN BENGKEL LISTRIK III Instalasi Penerangan KELAS : D3 TL 2B KELOMPOK / KABIN : 3/15 1. Ahmad Yusuf (13311200) 2. Jeffry Ardiansyah (13311200) 3. Muhammad Ali (13311200) 4. M. Sofian (13311200) 5. Shofchatin Mardiyah (1331120019) PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
46

LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Dec 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

LAPORAN BENGKEL LISTRIK III

Instalasi Penerangan

KELAS : D3 TL 2B

KELOMPOK / KABIN : 3/15

1. Ahmad Yusuf (13311200)

2. Jeffry Ardiansyah (13311200)

3. Muhammad Ali (13311200)

4. M. Sofian (13311200)

5. Shofchatin Mardiyah (1331120019)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2014

Page 2: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,

karena dengan Rahmat dan Karunianya kami dapat menyelesaikan tugas bengkel

Instalasi Penerangan dan pembuatan laporan dari hasil kerja kelompok kami dengan

lancer.

Terselesaikannya laporan ini berarti bahwa usai sudah serangkaian kegiatan

bengkel listrik 3 bagian Isntalasi penerangan, dengan ini kami banyak memperoleh

ilmu baru megenai Instalasi penerangan.

Terima kasih kami sampaikan kepada para dosen dan semua pihak yang telah

membantu kegiatan bengkel 3 bagian instalasi penerangan ini. Saran dan juga kritik

yang anda berikan dalam penulisan laporan ini akan kami tampung dengan senang

hati, karena kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari

sempurna. Kami berharap agar laporan ini dapat berguna serta dapat memberi

pengetahuan baru bagi semua pihak dan bahan perbandingan untuk pembuatan tulisan

serupa atau sebagai bahan referensi.

Malang, September 2014

Kelompok III

Page 3: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini,maka kita dituntut untuk

bisa mengikuti perkembangannya.Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak

pernah lepas dengan namanya Listrik. Listrik sudah menjadi kebutuhan

pokok,seperti kita tahu bahwa dalam segala bentuk kebutuhan rumah tangga

sudah tidak terlepas dari namanya Energi listrik,untuk itu dalam rangka untuk

kenyamanan dan keamanan perlu adanya system pemasangan dan

pengamanan yang baik. Dengan adanya Praktikum ini diharapkan Mahasiswa

dapat mengenal dan mempelajari permasalahan yang muncul dalam

pemasangan instalasi listrik

1.2 Ruang Lingkup

Pada pelaksanaan praktikum bengkel semester 3 ini, penulisan laporan

dibatasi sesuai dengan apa yang telah dipelajari oleh penulis dan diajarkan oleh

dosen dan pembimbing di bengkel, yaitu mengenai instalasi penerangan 3 fasa

sistem pemasangan in plaster

1.3 Tujuan

Dalam praktek bengkel semester tiga ini, tujuan yang ingin dicapai mahasiswa

dan juga instruktur antara lain:

1. Memahami instalasi penerangan 3 fasa in plaster

2. Menggambar rencana instalasi penerangan termasuk diagram lokasi dan

diagram pengawatan

Page 4: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

3. Memeasang instalasi penerangan di dalam permukaan (in plaster)

4. Memahami gambar rangkaian yang diberikan oleh tim bengkel

5. Mampu memasang komponen dan peralatan sesuai gambar kerja dan

standar instalasi penerangan

6. Mampu melakukan pengawatan pada rangkaian instalasi penerangan

7. Mengetahui prinsip kerja dari instalasi penerangan yang dipasang

8. Mampu melakukan pemasangan dan pengawatan pada panel

1.4 Manfaat

Dalam prektek kerja begkel listrik semester 3 ini, manfaat yang dapat dicapai

mahasiswa antara lain:

1. Mahasiswa dapat merencanakan instalasi penerangan 3 fasa in plaster

2. Mahasiswa dapat mendesain dan menggambar diagram lokasi dan

diagram pengawatan penerangan yang baik dan benar sesuai dengan

standar Instalsi dan penerangan listrik

3. Mahasiswa dapat memasang instalasi penerangan listrik in plaster yang

baik dan benar sesuai dengan standar instalasi dan penerangan yang

dipasang

4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip kerja dari instalasi

penerangan yang dipasang

5. Mahasiswa dapat melakukan pengawatan yang baik dan benar pada panel

1.5 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah yang akan dibahas, maka perlu suatu landasan

wawasan agar tidak menimbulkan pemikiran yang terlalu luas maka penulis akan

lebih menitikberatkan pada permasalahan yang bersifat praktis dalam aplikasi

dilapangan dengan dukungan penguasaan teori.

Page 5: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Oleh karena itu, penulis hanya memeberi pembahasan ruang meliputi:

1. Pembahasan mengenai proses instalasi listrik in plaster

2. Pembahasan tentang syarat-syarat instalasi penerangan yang baik dan benar

dalam teknikpenggunaan alat dan bahan material sesuai standar instalasi

penerangan

3. Fungsi kerja serta sistem kerja beberapa alat dan bahan material serta

rangkaian listrik in plaster

Page 6: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Instalasi Penerangan In Plaster

Instalasi dalam listrik dibagi menjadi 2 jenis yaitu Instalasi On Plaster dan

Instalasi In Plaster

Berbeda dengan instalasi di luar tembok (On Plaster) yang penempatan pipa-

pipa (dengan penghantar NYA atau kabel-kabel untuk pengaman didalamnya)

menyusuri tiap sudut dinding atau langit-langit, pemasangan instalasi dalam tembok

ini (In Plaster) harus membuat ruangan dalam tembok. Tujuan pembuatan ini adalah

untuk memberikan tempat bagibagi bahan-bahan listrik yang akan dipasang. Selain

itu untuk menempatkan komponen-komponen instalasi dibutuhkan sebuah dos.

Jika pemasangan instalasi di luar tembok menggunakan klem, maka untuk

pemasangan instalasi dalam tembok menggunakan paku. Fungsi paku adalah untuk

menahan agar pipa dan dos yang terpasang tidak goyah sebelum dilapisi semen.

Gambar dibawah ini memperlihatkan pemasangan pipa dan dos dalam

instalasi dalam tembok (In Plaster)

Page 7: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Pemasangan jalur instalasi listrik yang ditanam di dalam dinding tembok

mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah:

Page 8: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

1. Ruangan terlihat rapid an tidak merusak keindahan karena tidak ada kabel

bersliweran yang dapat mengganggu pemandangan dan keselamatan serta

semua bagian-bagian dari penginstalasian tidak terlihat nyata termasuk pada

pengawatannya.

2. Lebih aman karena kebel terlindungdi dalam pipa yang ditanam di tembok

3. Kabel terhindar dari kerusakan baik oleh gigitan tikus, terhindar dari sentuhan

anak-anak yang bermain atau tertarik sesuatu

2.2 Prinsip Dasar Instalasi

1. Safety (Keamanan)

Instalasi listrik harus dipasang dengan benar berdasarkan standar dan

peraturan yang ditetapkan oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International

Electrotechnical Commission) dengan tujuan untuk keamanan dan keselamatan bagi

mahluk hidup, harta benda dan instalasi listrik itu sendiri.

Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk hidup, harta benda maupun pada

sistem instalasi listrik itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem proteksi yang sesuai

dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam merespon gangguan yang terjadi baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Contoh : Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan/

pembumian agar manusia terhindar dari sentuhan tidak langsung akibat kejutan listrik

yang tidak terduga, karena adanya kebocoran arus listrik pada body peralatan listrik.

2. Reliability ( Keandalan)

Kondisi yang diperlukan adalah keandalan terhadap :

Unjuk kerja sistem

Pengoperasian sistem

Page 9: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Peralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan andal bila

operasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama mungkin dan dapat diatasi

dengan cepat bila terjadi ganngguan.

3. Accessibility (Kemudahan)

Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan terhadap :

Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan sistem

Pemasangan dan penggantian peralatan sistem

Pengembangan dan perluasan sistem

Kemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan tercapai apabila pengoperasian

suatu sistem tidak memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat dalam pemasangan

peralatan sistem serta mudah dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem.

Contoh : Agar memudahkan dalam mencari trouble pada suatu sistem kontrol , maka

sistem instalasi panel kontrol harus dilengkapi label pada peralatan listrik yang

terpasang, adanya penomoran pada terminal, kabel dan pengawatan peralatan yang

disesuaikan dengan gambar/diagram kontrol dan instalasi .

4. Availibility (Ketersediaan)

Merupakan hal yang penting dalam suatu sistem instalasi listrik, karena berkaitan

dengan kemungkinan pengembangan ataupun perluasan proses kontrol/mesin yang

meliputi ketersediaan terhadap :

Alat

Tempat/Ruang

Daya

Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai ketersediaan apabila :

Page 10: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat pengganti bila terjadi

kerusakan pada peralatan yang dalam kondisi operasi, baik yang telah tersedia

dilapangan umum maupun yang dengan mudah didapat dipasaran. Adanya cadangan

tempat atau ruang yang diperlukan untuk menempatkan peralatan tambahan, karena

adanya pengembangan ataupun perluasan sistem. Adanya cadangan daya pada sistem

instalasi yang dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti ataupun menambah

kabel pada sistem instalasi .

5. Impact of Environment (Pengaruh lingkungan)

Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi

pada lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang, yang meliputi :

Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan

Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan 

Bila peralatan listrik dipasang pada lingkungan tertentu, harus dipertimbangkan

apakah peralatan itu mempunyai pengaruh negatip terhadap lingkungan sekitarnya,

Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak lingkungan maka harus dirancang

agar pengaruh negatip yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan atau

diperkecil.

Contoh : Gardu listrik dipasang pada suatu taman yang indah, maka harus

dipertimbangkan konstruksi bangunan gardu listrik agar tidak merusak keindahan

taman.

 Lingkungan dimana peralatan listrik atau sistem instalasi listrik dipasang harus

dipertimbangkan apakah lingkungan dapat merusak peralatan/instalasi listrik yang

ada disekitarnya. Bila ada kemungkinan dapat merusak peralatan/instalasi, maka

harus dipilih peralatan /bahan instalasi yang tidak dapat terpengaruh terhadap kondisi

lingkungan tersebut.

Page 11: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Contoh : - Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang dipengaruhi oleh

bahan kimia tertentu, maka harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan terhadap

pengaruh bahan kimia tersebut 

-Peralatan listrik dipasang pada lingkungan yang lembab, maka harus  digunakan

peralatan listrik yang mempunyai IP (Index Protection) tertentu

6. Economic (Ekonomi)

Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi operasional

jangka panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap :

Pemeliharaan dan perluasan sistem  Pemakaian/penggantian peralatan

Pengoperasian sistem 

Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil bila efesien

dan efektip terhadap penggunaan daya listrik, peralatan yang digunakan cukup

andal dan kecilnya delay time pada pengoperasian proses produksi.

Contoh : Bila proses produksi banyak menggunakan beban induktif, agar penggunaan

daya listrik efektip maka sistem instalasi listriknya harus dilengkapi dengan

kompensasi daya listrik, yaitu dengan memasang Capasitor Bank

7. Esthetic (Keindahan)

Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan kerapian,

yang meliputi :

Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan 

Keserasian dalam penggunaan/pemilihan peralatan 

Keserasian dan keindahan tata letak dan kenyamanan ruang operasi 

Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan menimbulkan kemudahan

dan kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada

sistem instalasi .

Page 12: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/pemilihan peralatan yang

disesuaikan dengan ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa,

sehingga menimbulkan pemandangan yang indah dan nyaman.

Keserasian dan keindahan tata letak akan menimbulkan mosaik yang

memberikan kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi pelaksana

operasi pada ruang dimana suatu kendali sistem kontrol dipasang.

Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah dan ketenangan kerja serta disiplin

kerja akan selalu terjaga.

2.3 Perlengkapan yang dibutuhkan

1. Tang Kombinasi (Multi Purpose Plier)

Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel. Di

tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci mur. Rahang tajam

sebagai pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat

akan berakibat macet.

Page 13: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

2. Tang curut (tang lancip)

Tang curut ini bentuknya sesuai dengan tikus curut, yaitu jenis tikus yang

moncongnya panjang dan lancip. Tang ini juga berfungsi untuk menjepit, dan

memudahkan untuk menjangkau sela-sela sempit pada kendaraan.

3. Tang potong

Page 14: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel plastik, dan

fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium. Gagangnya dilapis plastik.

Kelemahan, tidak mampu memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.

 4. Tang Cucut (Long Noise Plier)

Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan berbentuk gergaji. Sebab

itu, tang ini dikenal sebagai “tang cucut”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau

kabel. Namun Anda dapat memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai

pemotong kabel. 

5. Tang pengupas kabel (Crimping Plier Tool Kit)

Page 15: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Jika Anda sedang mengerjakan instalasi kabel listrik, tang ini dapat membantu.

Bagian rahang sebagai penjepit kabel. Di bawah rahang yang tajam sebagai pemotong

kabel. Di gagang yang bergerigi untuk mengelupas kabel

6. Test Pen

Pada umumnya test pen digunakan untuk mengecek daya listrik yang

mengalir ke instalasi walaupun bisa juga untuk mengecek arus listrik menggunakkan

multi meter namun test pen ini lebih mudah dan praktis. alat ini akan menyala kalau

Page 16: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

arus yang kita test bermuatan arus positif, namun sebaliknya kalau daya yang kita test

bermuatan arus negatif maka alat ini tidak akan menyala.

7. Obeng

Obeng adalah perlengkapan untuk memutar sekrup yang digunakan sebagai

pengencang maupun pengendur berbagai komponen.

Sebetulnya jenis obeng yang banyak digunakan terbagi menjadi  tiga jenis ,

yaitu:  

1. Obeng kembang bermata sekrup silang;

2. Obeng pipih atau plat bermata sekrup pipih;

3. Obeng sok dengan ujung sekrup bulat dan persegi.

Tapi yang banyak diketahui, satu jenis obeng hanya memiliki satu fungsi.

Ini bisa dilihat dari satu mata sekrup pada satu obeng. Namun sekarang ada obeng

yang memiliki kelengkapan mata sekrup berbeda. Mata sekrup ini bisa dibongkar-

dipasang sesuai kebutuhan.

2.4 Alat Ukur yang Digunakan

Page 17: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

1. Multimeter

Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik,

arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum,

sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa

fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga

orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya

A (ampere), V(volt), dan O(ohm).

2. Tang Ampere / Clamp meter

Page 18: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Clamp meter adalah sebuah alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang

memberikan kemudahan pengukuran arus listrik tanpa mengganggu rangkaian

listriknya. Saat melakukan pengukuran arus listrik menggunakan multimeter, kita

harus memotong kabel/memutusnya dan menghubungkan alat ukur tersebut ke

rangkaian yang hendak diukur (lihat Fig.1).

Namun jika menggunakan clamp meter/tang ampere, kita dapat mengukur arus

dengan hanya meng-clamp kan pada salah satu kabel/konduktor (lihat Fig.2).

Salah satu keuntungan dari metode ini adalah kita bahkan dapat mengukur arus tinggi

tanpa harus mematikan terlebih dulu rangkaian yang akan diukur.

Page 19: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx
Page 20: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

3. Insulation Tester

Sudah dapat di pastikan bahwa semua instalasi listrik komersial, industri maupun

perumahan dan peralatan di dalamnya baik dan buruknya kwalitas tergantung pada

nilai insulation yang tentunya sesuai dengan ketentuan pertimbangan dan tegangan

operasi normal yang terdapat pada peralatan tersebut.

    Peraturan nilai insulation adalah minimum 0,5Mohm tahanan isolasi untuk

operasi sampai dengan 500Volt.

   Jika tahan/resistansi/hambatan antara positive power, netral dan ground mempunyai

nilai rendah atau dibawah operasi normal maka kebocoran arus akan terjadi dan

selanjutnya akan menyebabkan kerusakan pada kabel sendiri, perkakas yang dipasok

dan tentunya keamanan.

   Kualitas nilai isolasi kabel menentukan tinggi rendahnya keamanan karena

rendahnya nilai isolasi dapat menyebabkan panas dan api yang berakibat terjadinya

kebakaran dalam waktu tertentu.

   Untuk memastikan bahwa isolasi kabel bagus maka perlu di adakannya pengetesan

tahanan, yang sudah disebutkan dalam pengaturan pengkabelan. Bagaimana cara

kerja alat uji isolasi ( Insulation Tester)?

Page 21: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

   Alat penguji isolasi/tahanan menghasilkan tegangan DC sebagai outputnya yang

ketika terhubung dengan materi yang di uji akan menghasilkan kebocoran arus yang

mengalir.

   Aliran arus yang dihasilkan oleh karena tegangan Insulation Tester, dihitung

dengan hukum Ohm yaitu:

   V=IR

   Insulation Tester kemudian menghitung dan menampilkan nilai tahanan isolasi

dalam OHM atau lebih dari megaohm.

2.5 Bahan yang digunkan pada instalasi penerangan 3 Fasa sistem In Plaster

1. Pipa PVC 5/8 Inch

Pipa berfungsi untuk melindungi kabel-kabel instalsi listrik. Terdapat

beberapa jenis pipa diantaranya pipa union dan pipa PVC. Ukuran pipa yang biasa

digunakan dalam pemasangan instalasi rumah adalah PVC 5/8”. Untuk pemasangan

pipa pada instalasi rumah biasanya dilengkapi dengan bahan-bahan pendukungnya,

seperti klem pipa, dan pipa penyambung.

Page 22: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

2. kabel NYA 1,5mm2

Kabel Listrik NYA biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem

tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 re dan 2,5 re. Berinti tunggal,

berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Kode warna

isolasi ada warna merah, kuning, biru, hitam dan hijau kuning. Kabel tipe ini umum

dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya

hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus. Agar

aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC

atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan

apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

Page 23: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

2.6 Komponen yang digunakan pada Instalsi penerangan 3 Fasa In Plaster

Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus

memiliki persyaratan seperti : keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi

listrik pada kondisi normal. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat

menjamin keamanan system instalasi listrik. Kontinuitas, komponen dapat bekerja

secara terus-menerus pada kondisi normal.

Berikut ini komponen yang digunakan pada instalasi penerangan 3 fasa In

Plaster:

1. Lampu pijar

Lampu Pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui

penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan

cahaya.Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk

berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak

akibat teroksidasi.

Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentukdan tersedia untuk tegangan

(voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt.

Dalam praktikum bengekel ini, lampu yang digunakan adalah lampu pijar 40W

2. Fitting Tender E27

Fitting adalah komponen yang mendistribusika arus dan tegangan bagi lampu

yang memiliki fungsi sebagai pemegang lampu,sebagai isolasi beban,dan sebagai

tempat bagi lampu mendapatkan arus dan tegangan agar dapat bersinar.

Disebut fitting tender/ duduk, karena cara pemasangannya langsung

didudukkan pada tempatnya. Biasanya dipasang pada langit-langit sehingga sering

pula disebut sebagai fitting langit-langit. Namun demikian fitting ini dapat dipasang

Page 24: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

dimanapun sesuai kebutuhan, apakah didinding, bangku, bahkan untuk praktek

elektronika.

Umumnya terbuat dari bahan bakelit, ebonit atau porselen.

Cara pemasangan:

Pemasangan fitting duduk pada langit-langit biasanya diperlukan rozet kayu

terlebih dahulu untuk melekatnya fitting. Tetapi sekarang ini banyak fitting duduk

yang konstruksinya dapat langsung dipasang tanpa bantuan rozet lagi, karena pada

bagian tertentu terdapat lubang tempat melekatkan sekerup. Yang digunakan dalam

praktikum bengkel adalah Fitting tender E27

3. Saklar

Switch (Saklar) adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk memutuskan

jaringan listrik atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat

penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar

berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu

rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau

putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar

supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa,

maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak

logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya

tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena bisa dijadikan sebagai pedoman

pada mikrokontroller untuk pengaturan alat dalam pengontrolan

Page 25: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

 Gambar penjelasan bagian-bagian dari saklar

Ket: pengunci (penjepit) kabel yang terpasang pada konektor kabel biasanya berupa baut pengunci atau

dapat juga berupa penjepit tekan-tarik. Hal tersebut tergantung dari pabrik pembuatnya.

a. Saklar tunggal

berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian instalasi listrik satu

lampu.

Cara pemasangan saklar tunggal atau ada juga yang menyebut saklar engkel

terlihat pada gambar dibawah ini.

Page 26: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

 Gambar cara memasang saklar tunggal.

b. Saklar Seri

berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian instalasi listrik satu lampu atau

lebih secara bergantian

Cara pemasangan saklar double atau ada juga yang menyebut saklar seri

terlihat seperti pada gambar dibawah ini.

Page 27: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

 Gambar cara memasang saklar double/seri.

Line in merupakan jalur sumber yang berasal dari tempat percabangan dari jalur

utama instalasi listrik

4. Kotak kontak

Alat yang satu ini sangat berguna dan  berfungsi untuk menyediakan power listrik

untuk berbagai macam keperluan perkakas elektronik atau alat yang menggunakan

Page 28: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

listrik. Batas maksimal arus yang dapat dilewatkan yakni dalam kisaran 10A s/d 16 A

(stop kontak standard). Untuk menghubungkannya kita membutuhkan plug atau tusuk

kontak yang sesuai dengan jenis dan ukuran socket outlet tersebut

Cara pemasangan stop kontak

lihat gambar diatas, sebenarnya kable untuk stop kontak ada tiga jenis, satu

kabel merah (line) atau kable bermuatan arus positif, kedua biru atau netral kabel

yang bermuatan negatif dan yang terakhir kuning atau loreng yang menuju ke

grounding atau arde atau pembumian. lantas bagaimana cara pemasangannya. lihat

gambar diatas

1. untuk kabel hitam atau muatan kabel positif diapasang disebelah kanan dari depan

2. kabel biru atau muatan kabel negatif dipasang disebelah kiri dari depan

3. kabel kuning hijau atau muatan kabel arde dipasang ditengah dari depan

5. Junction Box

Page 29: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Junction Box berfungsi sebagai tempat penyimpanan kabel. Dimana junction

box jenis ini adalah junction box tipe 8 pole. Dan besar penghantar yang diijinkan

masuk antara 1.5 – 2.5 mm2

6. Benang dan Las dop

Setelah sambungan-sambungan yang terdapat pada kotak sambung dipilin

dengan baik dan kuat dengan benang kasur. Sebaiknya sambungan itu ditutup dengan

las dop. Ini dimaksudkan agar antara masing-masing sambungan tidak bersinggungan

sehingga tidak membahayakan teknisi dan konsumen. Las dop dibuat dari bahan

isolasi porselen atau plastik.

7. Panel dan Isinya

1. kotak panel

kotak PHB merupakantempat susunan beberapa komponen yang membentuk satu

kesatuan bentuk dan fungsi seperti tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran

listrik. Didalam panel IML terdiri dari beberapa kmponen diantaranya adalah :

a. Line Up terminal

Line up terminal adalah sebagai tempat penyambungan kabel dari sumber yang

dihubungkan pada titik-titik kntrol daya yang diperlukan. Penghantar yang diijinkan

untuk masuk pada terminal line up ini adalah maksimum 2.5 mm2

End terminal dipasang dengan line up terminal. Sesuai dengan namanya, End up

terminal, komponen ini dipasang di akhir terminal bagian akhir itu terbuka agar tidak

terjadi konsleting ataupun arus bocor dapat dihindari.

b. Fuse / sakering

Page 30: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian

listrik apabila terjadi kelebihan muatan atau suatu hubungan arus pendek.

Alat ini umumnya digunakan untuk:

Mengamankan hantaran, aparatur dan motor listrik terhadap beban lebih

Mengamankan terhadap hubungan singkat antar fasa atau fasa dan netral dan

terhadap hubungan singkat aparatur dan motor listrik

Pengamanan terhadap hubung singkat dengan badan mesin atau aparat.

c. MCB (minatur circuit breaker)

MCB merupakan alat pengaman sistrm instalasi litrik terhadap over load atau

beban lebih atau juga untuk short circuit atau hubung singkat

Sedangkan fungsi dari MCB sendiri adalahsebagai sensor sekaligus actuator atau

gangguan dan selanjutnya memutuskan hubungan listrik secara kontinyu dengan

maksud untuk mengamankan sistem dari gangguan. Tidak seperti fuse atau sakering

yang beroperasi sekali dan kemudian harus diganti lagi, MCB dapat di reset.

MCB yang digunakan pada bengkel lisrik 3 fasa in plaster adalah MCB 1 fasa

dan 3 fasa masing-masing 1 buah

2.7 Prosedur Pelaksanaan Penanaman Pipa dalam Dinding (In Plaster)

1. persiapkan alat perlindungan diri agar dalam pengerjaan kita aman dan terlindungi

dari hal-hal yang tidak diinginkan

ADP (Alat Perlindungan Diri)

Page 31: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun

bentuk dari alat tersebut adalah :

Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara

langsung.

Sabuk Keselamatan (safety belt)

Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun

peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain)

Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda

tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal

dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena

tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang

dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan

dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Tali Pengaman (Safety Harness)

Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan

alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Page 32: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan

kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

Pelindung wajah (Face Shield)

Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal

pekerjaan menggerinda)

Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada

waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Alat Pelindung Mata dan Muka

Alat Pelindung Kepala

Page 33: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Alat Pelindung Pendengaran

Alat Pelindung Pernafasan

Alat Pelindung Tangan

Page 34: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Alat Pelindung Kaki

APD Pelindung Jatuh (Ketinggian)

Alat Pelindung Tubuh (Badan)

Page 35: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

Pelampung

Jas Hujan

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang

benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L : Kesehatan, Keselamatan

Kerja dan Lingkungan)

Rompi Nyala

Page 36: LAPORAN BENGKEL LISTRIK III.docx

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM