Top Banner
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Dasar dari penunjang terlaksananya praktikum yaitu dengan adanya alat di dalam percobaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan sebuah praktikum, seorang praktikan harus terlebih dahulu mengetahui dan mengenal alat-alat yang ada di laboratorium. Pengenalan alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum sangat diperlukan agar praktikan lebih tepat menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan kegunaannya. Praktikan harus mengenal dan mengetahui nama, fungsi, kegunaan dan prinsip kerja dari masing-masing alat yang digunakan di laboratorium, terutama dalam laboratorium kimia dasar. 1.2. Tujuan Percobaan
34

laporan alat

Jan 16, 2016

Download

Documents

ZulhiyatiPutri

Kimia dasar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan alat

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan

Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

1.1. Latar Belakang Percobaan

Dasar dari penunjang terlaksananya praktikum yaitu dengan adanya alat di

dalam percobaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan sebuah praktikum, seorang

praktikan harus terlebih dahulu mengetahui dan mengenal alat-alat yang ada di

laboratorium. Pengenalan alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum

sangat diperlukan agar praktikan lebih tepat menggunakan alat-alat tersebut sesuai

dengan kegunaannya. Praktikan harus mengenal dan mengetahui nama, fungsi,

kegunaan dan prinsip kerja dari masing-masing alat yang digunakan di

laboratorium, terutama dalam laboratorium kimia dasar.

1.2. Tujuan Percobaan

Agar para praktikan mampu mengetahui dan mengenal alat-alat di dalam

laboratorium lebih dalam, dan dapat menggunakannya dengan sebaik mungkin.

Sehingga praktikan tidak melakukan kesalahan pada saat menggunakan alat-alat

tersebut ketika praktikum dan tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Page 2: laporan alat

1.3. Prinsip Percobaan

Berdasarkan identifikasi alat dan prosedur yang biasa digunakan pada saat

praktikum di laboratorium, dan fungsi dari masing-masing alat tersebut, serta

penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

Page 3: laporan alat

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Gelas Ukur, (2) Labu Erlenmeyer,

(3) Labu Ukur, (4) Tabung Reaksi, (5) Gelas Kimia, (6) Pipa U, (7) Corong,

(8) Buret, (9) Batang Pengaduk, (10) Tabung Sentrifuge, (11) Kaki Tiga,

(12) Kawat Kasa, (13) Filler, (14) Pipet Seukuran, (15) Penjepit Tabung Reaksi,

(16) Rak Tabung Reaksi, (17) Cawan Uap, (18) Statif dan Klem,

(19) Mortar dan Pastle, (20) Pipa Kapiler, (21) Termometer, (22) Plat Tetes,

(23) Botol Semprot, (24) Termos Kalorimeter, (25) Tangkrus, dan

(26) Botol Timbang

2.1. Gelas Ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya. Terbuat dari

plastik atau kaca yang tidak tahan panas. Alat ini mempunyai macam-macam

ukuran, dari 10 ml sampai 2 L.

2.2. Labu Erlenmeyer

Gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala

sepanjang dindingnya. Memiliki ukuran dari 10 ml sampai 2 L.

Page 4: laporan alat

2.3. Labu Ukur

Sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 ml sampai 5 L. Alat

ini memiliki leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh

terkena panas karena dapat memuai.

2.4. Tabung Reaksi

Sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat

menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi

ada yang dilengkapi dengan tutup ada pula yang tidak. Terdiri dari berbagai

ukuran.

2.5. Gelas Kimia

Alat ini disebut juga sebagai beacker glass dan merupakan gelas berbahan

kaca borosilikat yang mempunyai sifat tahan terhadap kenaikan suhu yang cukup

tinggi. Gelas kimia ini mempunyai diameter besar dan terdapat skala di sepanjang

dinding gelas kimia. Gelas kimia terdapat dalam berbagai ukuran, ada yang

berukuran 25 ml, 50 ml, 1000 ml hingga 4000 ml.

2.6. Pipa U

Alat ini terbuat dari bahan gelas yang tahan panas. Pipa U ini digunakan

untuk menghubungkan tabung-tabung reaksi dan media pemindah pada

proses-proses reaksi.

Page 5: laporan alat

2.7. Corong

Alat ini terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk

seperti gelas yang bertangkai. Corong ini terdiri dari corong bertangkai panjang

dan corong bertangkai pendek.

2.8. Buret

Alat ini berupa tabung kaca yang memiliki garis ukur dan sumbat kran

pada bagian bawahnya. Buret sangatlah akurat, buret A memiliki akurasi sampai

± 0,05cm3. Ukuran buret mulai dari 5 dan 10 ml degan skala 0,01 ml, 25 ml, dan

50 ml dengan skala 0,05 ml.

2.9. Batang Pengaduk

Alat ini terbuat dari bahan kaca yang mempunyai karakteristik khusus

yaitu tahan panas. Biasanya batang pengaduk digunakan untuk mengaduk suatu

zat atau larutan atau cairan agar larutan yang di aduk tersebut tercampur rata di

dalam gelas kimia.

2.10. Tabung Sentrifuge

Suatu alat yang digunakan untuk memisahkan senyawa dengan berat

molekul yang berbeda dengan memanfaatkan gaya sentrifuge. Besarnya gaya

sentrifuge tergantung dari besarnya jari-jari dari titik pusat dan kecepatan sudut.

Page 6: laporan alat

2.11. Kaki Tiga

Alat ini terbuat dari besi yang dilapisi dengan nikel yang menyangga ring.

Biasanya digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

2.12. Kawat Kasa

Alat ini terbuat dari bahan besi atau kawat yang dilapisi dengan asbes.

Biasanya digunakan sebagai alas yang ditaruh diatas kaki tiga yang dapat

menyebarkan panas yang berasal dari suatu pemanas seperti bunsen atau pemanas

spiritus.

2.13. Filler

Alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet

seukuran. Karet sebagai bahan filler merupakan karet resisten bahan kimia. Filler

memiliki tiga saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Tombol A

untuk mengempeskan, tombol S untuk menghisap larutan, dan tombol E untuk

mengeluarkan larutan.

2.14. Pipet Seukuran

Alat ini terbuat dari gelas, pada bagian tengah pipet ini terdapat bagian

yang menggelembung, dan menggunakan filler untuk menyedot larutan.

Page 7: laporan alat

2.15. Penjepit Tabung Reaksi

Alat ini terbuat dari bahan kayu, biasanya penjepit tabung digunakan

untuk menjepit tabung reaksi yang akan dipanaskan.

2.16. Rak Tabung Reaksi

Alat ini terbuat dari kayu, biasanya digunakan untuk menyimpan tabung

reaksi dalam jumlah banyak agar terlihat lebih rapih.

2.17. Cawan Uap

Alat ini terbuat dari bahan porselen. Cawan uap biasanya digunakan pada

proses kristalisasi untuk menguapkan larutan karena cawan ini tahan terhadap

suhu tinggi.

2.18. Statif dan Klem

Alat ini terbuat dari logam berupa besi. Statif digunakan untuk penyangga

buret terbuat dari besi dan klem digunakan untuk menjepit buret terbuat dari besi.

2.19. Mortar dan Pastle

Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Biasanya digunakan untuk

menghaluskan zat yang masih bersifat padat/kristal.

2.20. Pipa Kapiler

Alat ini terbuat dari bahan gelas padat yang mempunyai karakteristik

khusus misalnya tahan panas.

Page 8: laporan alat

2.21. Termometer

Alat ini terbuat dari bahan kaca, biasanya termometer digunakan untuk

mengukur suhu larutan berdasarkan suhu yang ingin diketahui.

2.22. Plat Tetes

Alat ini terbuat dari bahan porselen. Digunakan untuk menyimpan sampel

dan untuk menambahkan larutan dengan kapasitas kecil.

2.23. Botol Semprot

Alat ini terbuat dari bahan plastik yang bersifat lentur, biasanya botol

semprot digunakan untuk menyimpan air aquades untuk mencuci atau

membersihkan peralatan laboratorium.

2.24. Termos Kalorimeter

Alat ini terbuat dari bahan aluminium yang dilapisi bahan plastik, biasanya

digunakan untuk menstabilkan suhu suatu larutan.

2.25. Tangkrus

Alat ini terbuat dari besi. Digunakan untuk menjepit cawan uap ketika

proses pemanasan.

2.26. Botol Timbang

Alat yang termasuk alat laboratorium ini terbuat dari bahan plastik atau

gelas. Digunakan sebagai alas untuk menimbang zat.

Page 9: laporan alat

III ALAT, DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, dan (2)

Metode Percobaan.

3.1. Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat yaitu Gelas Ukur,

Labu Erlenmeyer, Labu Ukur, Tabung Reaksi, Gelas Kimia, Pipa U, Corong,

Buret, Batang Pengaduk, Tabung Sentrifuge, Kaki Tiga, Kawat Kasa, Filler,

Pipet Seukuran, Penjepit Tabung Reaksi, Rak Tabung Reaksi, Cawan Uap,

Statif dan Klem, Mortar dan Pastle, Pipa Kapiler, Termometer, Plat Tetes,

Botol Semprot, Termos Kalorimeter, Tangkrus, dan Botol Timbang.

3.2 Metode Percobaan

3.2.1. Gelas Ukur

Dimasukan larutan kedalam gelas ukur sesuai dengan ukuran yang kita

inginkan, dan perhatikan tanda ukuran pada gelas ukur.

3.2.2. Labu Erlenmeyer

Dimasukan larutan ke dalam labu yang berisi larutan yang akan dititrasi,

kemudian lihat perubahan yang terjadi.

3.2.3. Labu Ukur

Dimasukkan larutan ke dalam labu ukur dengan konsentrasi tertentu.

Page 10: laporan alat

3.2.4. Tabung Reaksi

Kedua zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

kemudian goyang-goyangkan hingga kedua zat tercampur.

3.2.5. Gelas Kimia

Di tuangkan larutan yang volumenya sudah ditentukan kedalam gelas

kimia, bila akan dipanaskan gunakan pula kaki tiga di kawat kasa.

3.2.6. Pipa U

Pipa U dimasukkan ke dua tabung reaksi, maka larutan akan bereaksi dan

mengeluarkan gas.

3.2.7. Corong

Corong disimpan di atas gelas kimia, di atasnya diletakkan kertas saring

untuk proses penyaringan.

3.2.8. Buret

Zat yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam buret, kemudian buret di

tempelkan pada statif.

3.2.9. Batang Pengaduk

Dimasukan batang pengaduk kedalam gelas kimia yang sudah diisi dengan

larutan yang akan di campurkan, lalu aduk larutan hingga tercampur rata.

3.2.10. Tabung Sentrifuge

Dimasukkan zat pada tabung sentrifuge lalu letakkan di atas alat

sentrifugator, kemudian diamkan beberapa saat sehingga terlihat endapannya.

Page 11: laporan alat

3.2.11. Kaki Tiga

Diletakan kaki tiga di atas pembakar bunsen atau spiritus sebelum

pembakar bunsen atau spiritus itu dinyalakan.

3.2.12. Kawat Kasa

Letakan kawat kasa diatas permukaan kaki tiga, sebagai dudukan untuk

gelas kimia.

3.2.13. Filler

Filler dipasang pada pangkal pipet seukuran. Tekan tombol S untuk

menyedot larutan, lalu tekan tombol E untuk mengeluarkan larutannya.

3.2.14. Pipet Seukuran

Larutan diambil dengan menggunakan bantuan filler untuk menyedot

larutan, ukur dengan volume yang tepat.

3.2.15. Penjepit Tabung Reaksi

Dijepitkan penjepit tabung pada tabung reaksi pastikan jepitan dalam

keadaan pas agar tabung tidak terlepas atau jatuh saat dijepit.

3.2.16. Rak Tabung Reaksi

Jika tabung reaksi yang sudah digunakan kemuadian cuci bersih lalu

disimpan pada rak tabung reaksi.

3.2.17. Cawan Uap

Dimasukan zat yang akan diuapkan diatas cawan uap kemudian dibakar

diatas kawat kasa sehingga terjadi pengkristalan.

Page 12: laporan alat

3.2.18. Statif dan Klem

Pertama simpan statif diatas meja atau lantai, jepitkan klem pada tiang

statif, kemudian buret dijepitkan pada klem.

3.2.19. Mortar Dan Pastle

Bahan kimia yang masih padat diletakkan di dalam mortar, lalu

dihaluskan dengan menggunakan pastle.

3.2.20. Pipa Kapiler

Dicelupkan pipa kapiler kedalam suatu larutan, dengan sendirinya akan

menentukkan titik didih yang diinginkan.

3.2.21. Termometer

Dimasukan termometer ke dalam suatu zat kemudian amati suhu yang

terjadi.

3.2.22. Plat Tetes

Larutan dimasukkan ke dalam plat tetes yang akan ditentukan pH

larutannya.

3.2.23. Botol Semprot

Dituangkan larutan aquades kedalam botol, tutup rapat botol aquades,

tekan badan botol untuk menyemprotkan aquades tersebut.

3.2.24. Termos Kalorimeter

Larutan yang telah dipanaskan dimasukkan ke dalam termos kalorimeter

lalu tutup, kemudian lubang yang diatas tutup termos kalorimeter di tutup dengan

menggunakan termometer untuk mengetahui suhu larutan tersebut.

Page 13: laporan alat

3.2.25. Tangkrus

Bagian bawah ditekan sampai bagian atas terbuka, kemudian jepit cawan

uap menggunakan tangkrus.

3.2.26. Botol Timbang

Larutan, cairan atau zat yang akan ditimbang dimasukkan ke dalam botol

timbang, kemudian botol timbang ditutup dengan rapat sehingga tidak ada

perubahan terhadap massanya. Setelah itu, botol timbang ditaruh diatas neraca

lalu dihitung massanya.

Page 14: laporan alat

IV HASIL PENGAMATAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat di LaboratoriumNo. Nama dan Gambar Alat Fungsi Alat Prinsip Alat

1.

Gelas Ukur

Sebagai wadah untuk

menampung larutan

dan untuk

memanaskan cairan.

Berdasarkan pada

alat ukur yang

terdapat pada

ukuran volume

gelas tersebut.

2. Labu Erlenmeyer

Untuk menampung

filtrat hasil

penyaringan dan

sebagai tempat untuk

menyimpan atau

menampung larutan

hasil titrasi (titran).

Berdasarkan pada

dipegangnya

leher labu

tersebut dan

digoyangkan

pada saat titrasi.

3.Labu Ukur

Untuk mengencerkan

larutan dan untuk

mendapatkan larutan

zat dengan

konsentrasi tertentu.

Berdasarkan pada

volume yang

terdapat pada

batas labu.

Page 15: laporan alat

4.

Tabung Reaksi

Untuk melakukan

reaksi kimia dalam

skala kecil dan

sebagai tempat untuk

mereaksikan bahan

kimia.

Berdasarkan pada

bentuknya yang

kecil, sehingga

dijadikan sebagai

tempat untuk

mereaksikan

bahan kimia

dalam skala kecil.

5. Gelas Kimia

Sebagai wadah untuk

menampung larutan

dan untuk

memanaskan cairan.

Berdasarkan pada

bentuknya seperti

gelas dan

memiliki skalaa

di sepanjang

dindingnya.

6. Pipa U

Sebagai jalan untuk

gelembung atau gas

dari tabung reaksi

satu ke tabung reaksi

lain

Berdasarkan pada

gas atau

gelembung yang

lewat melalui

pipa U tersebut.

Page 16: laporan alat

7.

Corong

Untuk proses

penyaringan setelah

diberi kertas saring di

bagian atasnya dan

untuk memasukkan

atau memindahkan

larutan dari satu

tempat ke tempat

lain.

Berdasarkan pada

ukuran diameter

lubang corong

tersebut.

8.

Buret

Untuk mengeluarkan

larutan dengan

volume tertentu,

digunakan untuk

titrasi.

Berdasarkan pada

tabung yang

berskala pada

sepanjang

dindingnya dan

putaran kran.

9.

Batang Pengaduk

Untuk mengaduk

suatu zat atau larutan

atau cairan agar

larutan yang di aduk

tersebut tercampur

rata di dalam gelas

kimia.

Berdasarkan pada

pemegangan

batang dan saat

batang pengaduk

digunakan untuk

mengaduk.

Page 17: laporan alat

10.

Tabung Sentrifuge

Untuk memisahkan

senyawa dengan berat

molekul yang

berbeda atau

memisahkan antara

larutan dengan

padatan.

Berdasarkan pada

bentuknya,

memiliki skala

pada sepanjang

dindingnya.

11.

Kaki Tiga

Untuk menahan

kawat kasa dalam

pemanasan.

Berdasarkan pada

kuatnya kaki tiga

untuk menahan

kawat kasa.

12.

Kawat Kasa

Sebagai alas yang

ditaruh diatas kaki

tiga yang dapat

menyebarkan panas

yang berasal dari

suatu pemanas seperti

bunsen atau pemanas

spiritus.

Berdasarkan pada

penyebaran

panas.

Page 18: laporan alat

13.

Filler

Untuk menyedot

larutan dari ujung

pipet seukuran.

Berdasarkan pada

bahan filler

merupakan karet

resisten bahan

kimia, sehingga

mampu menyedot

larutan.

14.

Pipet Seukuran

Untuk mengambil

larutan dengan

volume tepat sesuai

dengan label yang

tertera pada bagian

pipet yang

menggelembung.

Berdasarkan pada

bantuan filler

untuk menyedot

larutan..

15.

Penjepit Tabung Reaksi

Digunakan untuk

menjepit tabung

reaksi yang akan

dipanaskan.

Berdasarkan pada

tekanan di

pangkal penjepit

untuk menjepit

tabung reaksi.

16.

Rak Tabung Reaksi

Digunakan untuk

menyimpan tabung

reaksi dalam jumlah

Berdasarkan pada

lubang-lubang

yang terdapat di

Page 19: laporan alat

banyak agar terlihat

lebih rapih.

rak tersebut untuk

tempat

menyimpan

tabung reaksi.

17.

Cawan Uap

Digunakan pada

proses kristalisasi

untuk menguapkan

larutan karena cawan

ini tahan terhadap

suhu tinggi.

Berdasarkan pada

bentuknya dan

luas permukaan

dan penguapan.

18.

Statif dan Klem

Statif digunakan

untuk penyangga

buret terbuat dari besi

dan klem digunakan

untuk menjepit buret

terbuat dari besi.

Berdasarkan pada

kekuatan untuk

menahan buret.

19.

Mortar dan Pastle

Untuk menghaluskan

zat yang masih

bersifat padat/kristal.

Berdasarkan pada

kekuatan untuk

menahan

tumbukan dan

pemegangan

batang pastle.

Page 20: laporan alat

20.

Pipa Kapiler

Untuk menentukan

titik leleh suatu

larutan.

Berdasarkan pada

melelehnya

larutan oleh

panas dalam pipa

kapiler.

21.

Termometer

Untuk mengukur

suhu larutan

berdasarkan suhu

yang ingin diketahui.

Berdasarkan pada

air raksa atau

alkohol yang

terdapat di dalam

termometer untuk

mengukur suhu

yang diinginkan.

22.

Plat Tetes

Digunakan untuk

menyimpan sampel

dan untuk

menambahkan larutan

dengan kapasitas

kecil.

Berdasarkan pada

lubang plat tetes

dan pengukuran

pH.

Page 21: laporan alat

23.

Botol Semprot

Untuk menyimpan air

aquades untuk

mencuci atau

membersihkan

peralatan

laboratorium.

Berdasarkan pada

tekanan yang

diberikan oleh

perut botol

semprot.

24.

Termos Kalorimeter

Digunakan untuk

menstabilkan suhu

suatu larutan.

Berdasarkan pada

suhu larutan yang

ada di dalam

termos.

25.

Tangkrus

Digunakan untuk

menjepit cawan uap

ketika proses

pemanasan.

Berdasarkan pada

tekanan di

pangkal tangkrus

untuk menjepit

cawan uap.

26.

Botol Timbang

Sebagai alas untuk

menimbang zat.

Berdasarkan pada

bentuknya dan

alas pada saat

menimbang.

(Sumber, Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012).

Page 22: laporan alat

V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan pengenalan alat di laboratorium dapat

disimpulkan bahwa setiap alat di laboratorium yaitu Gelas Ukur,

Labu Erlenmeyer, Labu Ukur, Tabung Reaksi, Gelas Kimia, Pipa U, Corong,

Buret, Batang Pengaduk, Tabung Sentrifuge, Kaki Tiga, Kawat Kasa, Filler,

Pipet Seukuran, Penjepit Tabung Reaksi, Rak Tabung Reaksi, Cawan Uap,

Statif dan Klem, Mortar dan Pastle, Pipa Kapiler, Termometer, Plat Tetes,

Botol Semprot, Termos Kalorimeter, Tangkrus, dan Botol Timbang memiliki

fungsi, karakteristik dan prinsip kerja yang berbeda-beda. Sehingga dalam

penggunaannya pun akan berbeda sesuai dengan prinsip kerjanya masing-masing.

5.2. Saran

Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium

lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan

baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.

Page 23: laporan alat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Alat-alat Laboratorium. www.antisera.wen.su/alkes.html. Acessed : 22 Oktober 2012.

Brady, E.J. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Bina Aksara, Jakarta.

Brady, E.J. 1999. Kimia Dasar 1. Angkasa, Bandung.

Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.