Page 1
DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM TAHUN 2015
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM Jln. HOS Cokroaminoto No. 1 Mataram Telp./Fax. (0370) 631954/ (0370)641223
Email :[email protected] http://www.mataramkota.go.id
Page 2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Salah
satuinstrumenbagisetiapinstansipemerintahuntukmempertanggungjawabkankeberhasilandankegag
alanpelaksanaanmisiorganisasimelaluisasarandantujuan yang
telahditetapkanadalahmelaluipenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintahatau
yang lebihdikenaldengansebutan LAKIP.Penyusunan LAKIP merupakan cerminan sejauh mana
kinerja organisasi pemerintah dapat mencapai sasaran dan tujuan berdasarkan Rencana Strategis
(RENSTRA) yang telah ditetapkan. Berkenaan dengan hal tersebut, Dinas Pendapatansebagai
salah satu unit organisasi Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun LAKIP 2015
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah bidang
pendapatan.
Pengelolaan pendapatan daerah mengalami perubahan yang signifikan terutama dalam
kaitannya dengan jenis pajak daerah dan retribusi daerah. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang
mengatur kembali tentang kewenangan pengelolaan potensi pendapatan daerah khususnya pajak
daerah dan retribusi daerah antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2015 jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan
pengelolaan pendapatan daerah bertambah menjadi 10 jenis pajak daerahdari 6
jenispajakdaerahpadaawalperiodeRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota
Mataram 2011-2015.
Secara umum kinerja DinasPendapatan Kota Mataramdapat dicapai dengan baik walaupun
beberapa indikator kinerja belum dapat dicapai sesuai target yang telahditetapkan,
halinidisebabkan oleh penetapan target yang kurang sempurnadanadanya-kegiatanyang diluar
kendali internal.Sejalandengankonsepanggaranberbasiskinerja, DinasPendapatan Kota
Mataramtahun 2015 melaksanakan program dankegiatandengananggaranbersumberAPBD Kota
Mataramdengan total anggaransebesarRp14.119.472.97,08
dapatterealisasisebesarRp12.421.585.957- atau87,97 %, sedangkanuntukPendapatan,dari total
yang ditargetkansebesarRp. 64.330.000.000,- dapatterealisasisebesarRp. 67.196.109.259,26 atau
104,46%.
Selanjutnya untuk melaksanakan ketentuanPeraturan Daerah Kota MataramNomor 5
Tahun 2008 tentangPembentukanSusunanOrganisasiPerangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran
Daerah Kota MataramTahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturan
Daerah Kota MataramNomor 18 Tahun 2011 tentangPerubahanbeberapa kali
terakhirdenganPeraturan Daerah Kota MataramNomor 8 Tahun 2013
tentangPerubahanKeduaatasPeraturan Daerah Kota MataramNomor 5 Tahun 2008
tentangPembentukansusunanOrganisasiPerangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota
MataramTahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya
PeraturanWalikotaNomor 22/PERT/2008
tentangRincianTugasPokokdanFungsiDinasPendapatan Kota Mataram,
sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanWalikotaMataramNomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26
Desember 2011 tentangperubahanbeberapa kali
terakhirdenganPeraturanWalikotaMataramNomor 31 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013
Page 3
tentangtentangPerubahankeduaatasPeraturanWalikotaMataramNomor 22/PERT/2008
tentangRincianTugasPokokdanFungsiDinasPendapatan Kota Mataram, padabagiankeduapasal 3
(tiga), disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannyasehingga untuk melaksanakantugas pokok
tersebut, maka Dinas Pendapatan Kota Mataram menyelenggarakanfungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerahsesuaidengankewenangannya;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah
sesuaidengankewenangannya;
3. Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugasdibidang pendapatan daerah;
4. SebagaiKoordinatorPendapatanAsli Daerah (PAD).
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Pertanggungjawaban dalam bentuk penyampaian informasi kinerja merupakan penekanan
prinsip-prinsip transparansi dan akuntabel. Hal ini sesuaidengan perubahan paradigma bahwa
pemerintah adalah pelayan masyarakat sehingga segala sumber daya yang tersedia diarahkan
kepada usaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan ekonomi daerah yang
sangat cepat berakibat pada adanya perubahan anggaran pendapatan dan belanja yang pada
akhirnya Dinas Pendapatan Kota Mataram melakukan penyesuaian terhadap Rencana Kinerja
Tahunan dengan mengacu pada APBD perubahan agar apa yang ditargetkan dapat dicapai dengan
OPTIMAL.
Page 4
DAFTAR ISI
Halaman
IKHTISAR EKSEKUTIF i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 FungsiLakip 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Lakip 3
1.4 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram 3
1.5 SistematikaPenyusunanLakip14
BAB II PERENCANAAN KINERJA 15
2.1 Visi dan Misi SKPD 15
2.2 Tujuan dan Sasaran 15
2.3 Strategi dan Kebijakan 16
2.4 Program dan Kegiatan 16
2.5 Perjanjian Kinerja 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19
3.1 KerangkaPengukuranKinerja 19
3.2 PengukuranCapaianKinerja 20
3.3 CapaianIndikatorKinerja Utama 25
3.4 EvaluasiKinerjaSasaranStrategis 27
3.5 AkuntabilitasKeuangan 34
3.6 RealisasiAnggaran 39
BAB IV PENUTUP 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan KotaMataram 8
Page 5
Standar Operasional Prosedur (SOP)
PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
A. Deskripsi :
Prosedur Operasi ini menguraikan tentang tata cara penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk laporan atas pencapaian kinerja
SKPD dalam satu tahun anggaran sesuai dengan data capaian kinerja yang dapat
dipertanggungjawabkan
B. Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
C. Surat Edaran Terkait :
Surat Penyusunan LAKIP-SKPD
D. Pihak yang Terkait :
1. Walikota Mataram
2. Sekretaris Daerah Kota Mataram
3. Asisten Setda. Kota Mataram
4. Kepala Dinas Pendapatan Kota Mataram
5. Sekretaris Dinas Pendapatan Kota Mataram
6. Kepala Bidang pada Dinas Pendapatan Kota Mataram
7. Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Mataram
8. Kepala Seksi/Sub. Bagianpada Dinas Pendapatan Kota Mataram
9. Staf Subbag. Perencanaan Dinas Pendapatan Kota Mataram
10. Petugas Administrasi Umum
Nomor SOP : /Kep.DPD/XII/2015 Tanggal Revisi : 23 Desember 2015
Tanggal Pembuatan : 23 Desember 2014 Tanggal Efektif : 4 Januari 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM
DINAS PENDAPATAN Jln. HOS Cokroaminoto No. 1 Mataram Telp./Fax. (0370) 631954/ (0370)641223
Email : [email protected] http://www.mataramkota.go.id
Page 6
E. Peralatan/Perlengkapan/Pesyaratan :
1. Surat Penyusunan LAKIP SKPD
2. Perangkat Komputer.
3. Alat Tulis Kantor.
F. Dokumen yang Dihasilkan :
Laporan LAKIP SKPD yang sudah disahkan
G. Prosedur Kerja :
1. Petugas Administrasi menerima surat penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD
2. Petugas Administrasi mengagenda surat masuk , melampirkan lembar disposisi dan
diteruskan kepada Kasubbag umum untuk diparaf dan selanjutnya diserahkan ke
Sekretaris
3. Sekretaris menerima dan membubuhkan paraf , kemudian disampaikan kepada kepala
Dinas
4. Kepala Dinas menerima dan mendisposisikan surat penyusunan LAKIP kepada
Sekretaris serta dilanjutkan ke Kasubbag Perencanaan untuk menyiapkan konsep
Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun LAKIP-SKPD
5. Kasubbag Perencanaan menyiapkan Konsep Keputusan Walikota tentang
pembentukan Tim PenyusunLAKIP-SKPD
6. Staf Teknis melaksanakan pengetikan Konsep Keputusan Walikota
7. Kasubbag Perencanaan menerima dan mengoreksi hasil pengetikan Konsep
Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD untuk
selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris, jika tidak, konsep Keputusan Walikota
dikembalikan ke Staf Teknis untuk diperbaiki.
8. Sekretaris menerima dan mengoreksi Konsep Keputusan Walikota tentang
pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada
Kepala Dinas. Jika tidak, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan ke Kasubbag
Perencanaan untuk diperbaiki.
9. Kepala Dinas menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep
Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak
disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan
melalui Sekretaris untuk diperbaiki.
10. Asisten menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep Keputusan
Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui,
Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kepala Dinas melalui Tenaga
Administrasi untuk ditindak lanjuti.
11. Sekretaris Daerah menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep
Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak
disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kepala Dinas melalui
Asisten untuk ditindaklanjuti.
12. Walikota menerima dan mengoreksi Konsep Keputusan Walikota tentang
pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, serta membubuhkan tanda tangan
apabila disetujui. Jika tidak, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan Kepada
Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah untuk ditindak lanjuti.
13. Petugas Administrasi menerima Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun LAKIP-
SKPD, selanjutnya membubuhkan nomor keputusan dan menyampaikan kepada
Kasubbag Perencanaan (Tim Penyusun) melalui Sekretaris.
14. Tim Penyusun melakukan penyusunan agenda kerja penyusunan Rancangan LAKIP-
SKPD serta menyiapkan data dan informasi terkait penyusunan Rancangan LAKIP-
SKPD
Page 7
15. Tim penyusun melaksanakan penyusunan Rancangan LAKIP-SKPD
16. Sekretaris menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Rancangan LAKIP-
SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Dinas. Jika tidak, Rancangan
LAKIP-SKPD dikembalikan keTim Penyusun LAKIP-SKPD untuk diperbaiki.
17. Kepala Dinas menerima dan mengoreksi Rancangan LAKIP-SKPD
danmembubuhkan tanda tangan apabila disetujui, Jika tidak, Rancangan LAKIP
dikembalikan kepada Tim Penyusun LAKIP-SKPD melalui Sekretaris untuk
diperbaiki.
18. Kasubbag Perencanaan menerima LAKIP-SKPD yang telah ditandatangani dan
selanjutnya menyiapkan konsep surat pengantar.
19. Staf Teknis melaksanakan pengetikan konsep surat pengantar LAKIP-SKPD
20. Kasubbag Perencanaan menerima dan mengoreksi hasil pengetikan konsep surat
pengantar LAKIP-SKPD serta membubuhkan paraf persetujuan. Jika tidak, Konsep
surat pengantar LAKIP-SKPD dikembalikan kepada Staf Teknis untuk diperbaiki.
21. Sekretaris menerima dan mengoreksi konsep surat pengantar LAKIP-SKPD serta
membubuhkan tanda tangan apabila disetujui. Jika tidak, konsep surat pengantar
LAKIP-SKPD dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan untuk diperbaiki.
22. Petugas Administrasi menerima surat pengantar LAKIP-SKPD, membubuhkan
nomor, menyetempel dan menyampaikan kepada Kasubbag Perencanaan
23. Kasubbag Perencanaan menerima, menggandakan LAKIP-SKPD, selanjutnya
mengirimkan dan mengarsipkan
H. Jangka Waktu Penyelesaian :
±Sepuluh (10) hari
Page 8
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kinerja instansi pemerintah menjadi sorotan, terutama sejak timbulnya
iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan akan nilai
yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah.
Pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sangat
diperlukan sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan
berhasilguna dalam rangka terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good
Governance).
Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif.
Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi dalam
menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program masih jauh
dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah,
maka seluruh aktivitas instansi harus dapat diukur dan pengukuran tersebut tidak semata-
mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran,
proses, manfaat, dan dampaknya.
Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan akuntabilitas
instansi pemerintah akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Melalui
pengukuran kinerja, keberhasilan instansi pemerintahdapat dilihat dari kemampuan
mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap SKPD
berkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban atas program/kegiatan yang
telah dilaksanakan. Laporan pertanggungjawaban ini dikenal dengan sebutan LAKIP atau
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah
mediaakuntabilitas yang dapat dipakaioleh instansi pemerintah untuk
melaksanakankewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku
kepentingan (stakeholder). Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat
informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan
delegasi/ wewenang. Melalui media inilah secara formal dapat dilakukan
pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh
para pemangku kepentingan guna menentukan fokus perbaikan kinerja yang
berkesinambungan.
Bagi setiap SKPD, penyusunan LAKIP merupakan penterjemahan atas tugas pokok
dan fungsi yang diembannya melalui pelaksanaan setiap program/kegiatan sesuai dengan
yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
Page 9
keberhasilan ataupun kegagalan dalam pencapaian visi melalui misi dan strategi organisasi
berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
1.2. Fungsi Lakip
LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun oleh setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat berfungsi sebagai :
1. Media hubungan kerja organisasi yang berisi data dan informasi.
2. Media pertanggungjawaban secara tertulis kepada pemberi wewenang dan mandat.
3. Media akuntabilitas setiap instansi pemerintah, merupakan bentuk perwujudan
kewajiban menjawab yang disampaikan kepada pemberi wewenang atas penggunaan
anggaran dalam berbagai program/kegiatan yang telah dilaksanakan.
4. Media informasi, tentang sejauh mana penerapan perinsip-prinsip good governance
termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang
bersangkutan. Salah satu fungsi manajemen adalah pelaporan, yang dapat dijadikan alat
untuk evaluasi guna menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan yang
harus dilakukan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Lakip
Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
adalah untuk mewujudkan akuntabilitas SKPD kepada pihak yang memberi
mandat/amanah, atau dengan kata lain LAKIP merupakan sarana bagi SKPD untuk
mengkomunikasikan tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya
dalam kaitannya dengan mandat atau tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Adapun manfaat LAKIP bagi SKPD adalah untuk :
1. Meningkatkan akuntabilitas. Hal ini juga akan memberi pengaruh terhadap kredibilitas
SKPD yang bersangkutan; semakin akuntabel LAKIP SKPD maka semakin kredibel
SKPD tersebut.
2. Umpan balik untuk peningkatan kinerja SKPD yang bersangkutan, yang dapat
dilakukan melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen, mulai dari
perencanaan kinerja hingga pada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai
akuntabilitas pada lingkungan kerja SKPD.
3. Mengetahui dan menilai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang diemban.
1.4. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, maka sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun
2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram
(Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008
Page 10
tentang Pembentukan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran
Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya
Peraturan Walikota Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pendapatan Kota Mataram, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota
Mataram Nomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26 Desember 2011 tentang perubahan beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 31 Tahun 2013 tanggal 18
November 2013 tentang tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Mataram
Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota
Mataram, disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.Sedangkan fungsi
Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai Perumuskebijakan teknis dibidang
pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya,
Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan daerah, Sebagai
Koordinator Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Dinas Pendapatan Kota Mataram sampai dengan saat ini terdapat 9 (Sembilan) jenis
pajak daerah yang telah dikelola langsung yaitu pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, BPHTB dan PBB-P2 dan Pajak
Reklame. Merujuk pada tugas pokok tersebut, maka secara teknis operasional kewenangan
Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
berdasarkan potensi yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku.
Adapun aturan yang digunakan sebagai rujukan dalam penggalian potensi pendapatan
asli daerah adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD). Pemberlakuan aturan ini memiliki makna bahwa perimbangan
dalam penguasaan sumber-sumber keuangan antara pusat dan daerah ditata kembali, baik
pajak maupun retribusi yang memenuhi kriteria sebagai pajak daerah dan retribusi daerah
diserahkan kepada daerah. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi daerah,
khususnya bagi Dinas Pendapatan Kota Mataram, dalam rangka optimalisasi peranan PAD
sebagai salah satu sumber pendanaan di daerah.
Sebagai pelaksana pengelolaan dan pemungutan pajak daerah, Dinas Pendapatan Kota
Matarammelakukan peningkatan kinerja melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah
dalam pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkanantara lain sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja melalui Intensifikasi dilakukan dengan Penguatan Sumber Daya
Aparatur dan Penguatan Sumber Daya Modal. Penguatan Sumber Daya Aparatur
dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan, Diklat dan Bimbingan Teknis dibidang
perpajakan daerah serta penguasaan system aplikasi pengelolaan pajak daerah. Sedangkan
Penguatan Sumber Daya Modal melalui ketersediaan alat kelengkapan dan fasilitas
penunjang berupa sarana dan prasarana sebagai bagian dari asset daerah serta ketersediaan
anggaran yang digunakan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi Dinas
Pendapatan Kota Mataram dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
a. Penguatan Sumber Daya Aparatur
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pendapatan Kota Mataram
didukung oleh 69 (Enam Puluh Sembilan) orang Pegawai Negeri Sipil Daerah
Page 11
(PNSD) dan 16 (Enam Belas) Orang Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-
PNSD), dengan rincian komposisi sebagai berikut :
1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah berdasarkan kepangkatan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram
Berdasarkan Kepangkatan
No. Pangkat Jumlah Orang Keterangan
1. Gol. IV 8
2. Gol. III 40
3. Gol. II 19
4. Gol. I 2
J u m l a h 69
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2015
Komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan jabatan struktural
tercermin seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 1.2 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram
Berdasarkan Jabatan Struktural
No. Jabatan Struktural Jumlah Orang Keterangan
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretaris 1
3. Kepala Bidang 3
4. Ka. Subag. / Kepala Seksi 12
5. Staf 52
J u m l a h 69
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2015
Sedangkan komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.3
Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan
1. Pasca Sarjana (S-2) 8
2. Sarjana (S-1) 33
Page 12
3. D-3 8
4. SLTA 18
5. SLTP 1
6. SD 1
J u m l a h 69
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2015
2. Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD)
Adapun Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD) pada Dinas
Pendapatan Kota Mataram untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi yang
dilaksanakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.4 Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD)
Pada Dinas Pendapatan Kota Mataram No. Uraian Jumlah Orang Keterangan
1. Tenaga Pendataan PBB-P2 6
2. Tenaga Sistem Perpajakan 2
3. Tenaga KeamananKantor 3
4. Tenaga Supir 2
5. Tenaga Pajak Air Tanah 1
6. Tenaga Administrasi 2
J u m l a h 16
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2015
Page 13
Guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban, keberadaan
jajaran personil pada Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Mataram tersusun dalam
bagan struktur organisasi berikut ini.
b. Penguatan Sumber DayaModal
Penguatan sumber daya modal dimaksudkan adalah ketersediaan fasilitas berupa
sarana dan prasaranasebagai bagian dari asset daerah serta ketersediaan anggaran yang
digunakan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Kota
Mataram dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun Asset
daerah yang dimiliki Dinas Pendapatan Kota Mataram berdasarkan hasil rekonsiliasi BMD
Tahun 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM
KEPALA DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE, MMNIP. 19640507 199203 1016
SEKRETARIS,
WAHYU SUTRISNO, SS NIP. 19581022 1981 01 1 002
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA BIDANG
PENGENDALIAN,
CHARISMA PUTRA, S.Pt.
NIP. 19700715 200212 1 011
KEPALA BIDANG
PELAYANAN, PENYULUHA DAN
PENAGIHAN,
Drs. MISBAH
NIP. 19631231 199703 1 034
KEPALA BIDANG
PENDATAAN, PENDAFTARAN DAN
PENETAPAN PENDAPATAN DAERAH,
AULIA PURNAMA SARI SE. MT
NIP. 19740502 199902 2 001
KEPALA SUB. BAGIAN
PERENCANAAN,
H. L. MOH. NURKHOLIS, SE
NIP. 19730301 200212 1 005
KEPALA SUB. BAGIAN KEUANGAN,
B. VERA PRIMAYANTI Z., SE
NIP. 19740123 199902 2 001
KEPALA SEKSI PENELITIAN
DAN PEMERIKSAAN,
RIAN ADRIANDI, S.STP, M.Si.
NIP. 19820901 200012 1 001
KEPALA SEKSI PELAYANAN
PENERIMAAN DAERAH,
ZULCHAIDIR, SE.MM
NIP. 19700719 199803 1 007
KEPALA SEKSI PENDATAAN
DAN PENDAFTARAN,
B. ZUHIDA ARIANI, SE
NIP. 19710211 199703 2 004
KEPALA SUB. BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN,
L. KESUMAJATI, SE
NIP. 19651127 199803 1 006
KEPALA SEKSI EVALUASI,
PELAPORAN DAN
PEMBUKUAN,
KETUT WIASMIKA, SE
KEPALA SEKSI PENYULUHAN
DAN INFORMASI,
AKMALUDIN, S.Sos
NIP. 19750805 199803 1 003
KEPALA SEKSI
PERHITUNGAN DAN
PENETAPAN,
YULIAN HADI ISKANDAR, SE
KEPALA SEKSI KEBERATAN
DAN RESTITUSI,
H. DANI SUMARLI, SE.MM
NIP. 1970923 199902 1 001
KEPALA SEKSI PENAGIHAN,
AHMAD AMRIN, SE
NIP. 19701227 199803 1 004
KEPALA SEKSI
PENGELOLAAN DATA
ELEKTRONIK,
B.SAPARTI HAMNI, S.Com
= Garis Perintah (Komando)
Page 14
Tabel 1.5 Asset Dinas Pendapatan Kota Mataram
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
1 2 3 4 5 6
A. ASET LANCAR 0.00 0.00 0.00
1 Persedian 0.00 0.00 0.00
B. ASET TETAP 5,165,405,760.00 41,576,750.30 5,206,982,510.30
1 Tanah 0.00 0.00 0.00
2Peralatan dan
Mesin4,244,475,621.00 52,998,750.30 4,297,474,371.30
3Gedung dan
Bangunan435,947,000.00 (7,600,000.00) 428,347,000.00
4Jalan, Irigasi dan
Jaringan33,943,534.00 (3,722,000.00) 30,221,534.00
5Aset Tetap
Lainnya451,039,605.00 (100,000.00) 450,939,605.00
6
Konstruksi
Dalam
Pengerjakan
0.00 0.00 0.00
C. ASET LAINNYA 251,311,500.00 0.00 251,311,500.00
Aset Lain-lain 251,311,500.00 0.00 251,311,500.00
5,416,717,260.00 41,576,750.30 5,458,294,010.30
No. Akun. NeracaNilai Barang Milik Daerah (BMD)
Keterangan
JUMLAH
Sumber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram, 2015
2. Peningkatan kinerja melalui Ekstensifikasi dilakuan dengan melaksanakan kegiatan
Pendataan dimana kegiatan pendataan merupakan ujung tombak dari semua kegiatan
dalam pengelolaan PAD, karena dari pendataan akan diperoleh data Wajib Pajak sebagai
dasar dalam menetapkan/menentukan berapa besar pembayaran maupun prediksi
penerimaan yang dapat diperoleh.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pengelola pendapatan daerah,
Dinas Pendapatan Kota Mataram juga memiliki tanggung jawab sebagai pengumpul
Pendapatan Asli Daerah (PAD).Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pendataan pajak
daerah yang telah dilaksanakan Dinas Pendapatan Kota Mataran Tahun 2015, keberadaan
obyek pajak daerah yang menjadi sumber penerimaan daerah tercermin pada beberapa tabel
berikut ini.
Tabel 1.6 Obyek Pajak Hotel di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kecamatan Ampenan Kecamatan Sekarbela Kecamatan Mataram Kecamatan Selaparang Kecamatan Cakranegara Kecamatan Sandubaya
10 1
18 16 72 1
Jumlah 118
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram 2015
Page 15
Tabel 1.7 Obyek Pajak Restoran di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kecamatan Ampenan Kecamatan Sekarbela Kecamatan Mataram Kecamatan Selaparang Kecamatan Cakranegara Kecamatan Sandubaya
45 17
105 76 81 20
J u m l a h 344
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.8 Obyek Pajak Hiburan di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kecamatan Ampenan
Kecamatan Sekarbela
Kecamatan Mataram
Kecamatan Selaparang
Kecamatan Cakranegara
Kecamatan Sandubaya
1
3
17
5
16
1
J u m l a h 43
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.9
Obyek Pajak Parkir di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kecamatan Ampenan
Kecamatan Sekarbela
Kecamatan Mataram
Kecamatan Selaparang
Kecamatan Cakranegara
Kecamatan Sandubaya
1
0
11
4
7
1
J u m l a h 24
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.10
Obyek Pajak Sarang Burung Walet di Kota Mataram
No.
Wilayah
Jumlah
Ket
1 Kecamatan Ampenan 28
2 Kecamatan Sekarbela 0
3 Kecamatan Mataram 2
4. Kecamatan Selaparang 0
5. Kecamatan Cakranegara 16
6. Kecamatan Sandubaya 0
Jumlah 46
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Page 16
Tabel 1.11 Obyek Pajak Air Tanah di Kota Mataram
S
u
m
b
er
:
D
a
t
a
p
4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.12 Obyek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
di Kota Mataram Yang Berhasil Diproses
No. Bulan Jumlah Berkas yang
diproses Ket.
1. Januari 171
2 Februari 203
3 Maret 204
4 April 226
5 Mei 154
6 Juni 174
7 Juli 116
8 Agustus 166
9 September 170
10 Oktober 138
11 November 143
12 Desember 218
J u m l a h 2.083
Sumber : Data Pengendalian Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.13 Obyek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Sumber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun 2015
No. Wilayah Jumlah Ket
1. Kecamatan Ampenan 9
2. Kecamatan Sekarbela 0
3. Kecamatan Mataram 22
4. Kecamatan Selaparang 14
5. Kecamatan Cakranegara 63
6. Kecamatan Sandubaya 6
Jumlah 114
No. Wilayah Jumlah WP Ket
1. Kecamatan Ampenan 12.411
2. Kecamatan Sekarbela 10.919
3. Kecamatan Mataram 12.078
4. Kecamatan Selaparang 9.783
5. Kecamatan Cakranegara 8.456
6. Kecamatan Sandubaya 12.765
Jumlah 66.412
Page 17
Berdasarkan data serah terima Pengelolaan Pajak Reklame dari Dinas Pertamanan Kota
Mataram ke Dinas Pendapatan Kota Mataram pada Tanggal 1 Sptember 2014, disajikan dalam
table 1.13 dibawah :
Tabel 1.14 Obyek Pajak Reklame di Kota Mataram
Sumber : Data Dinas Pertamanan Kota Mataram Tahun 2015
1.5. istematika Penyusunan Lakip
Sistematika penyusunan LAKIP Dinas Pendapatan Kota Mataram 2015 mengacu pada
Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang
tersusun sebagai berikut :
Ikhtisar Eksekutif
Bab I Pendahuluan
Bab II Perencanaan Kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Bab IV Penutup
Lampiran
No. Wilayah Jumlah WP Ket
1. Se-Kota Mataram 1245
Jumlah 1245
Page 18
BAB II PERENCANAANKINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari
sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan
rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran
dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan
kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun
tertentu.
2.1. VisidanMisi SKPD
Visi Dinas Pendapatan Kota Mataram yang ditetapkan dalam RENSTRA 2011-2015
adalah “Terwujudnya Dinas Pendapatan Kota Mataram Sebagai Pengelola PAD Yang
Profesional”, maka untuk mencapai visi tersebut, Dinas Pendapatan Kota Mataram
menetapkan3 (tiga) misi yaitu :
1. MeningkatkanPencapaianTarget Pendapatan Asli Daerah
2. Meningkatkan Kompetensi danProfesionalitas Sumber Daya Aparatur
3. MeningkatkanKualitasdanJangkauanPelayanan.
3.2. TujuandanSasaran
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk
mencapai visi melalui misi yang ditetapkan dijabarkan sebagai berikut :
a. Misi Pertama :Meningkatkan Pencapaian Target PAD. Misi ini bertujuan untuk
Merealisasikan Target PADsecara Optimal. Adapun sasaran yang ditetapkan guna
mencapai hal tersebut adalah melalui :
1. Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel.
2. TerciptanyaPeningkatan KesadaranMasyarakatsebagaiWajibPajak Daerah
b. Misi Kedua :Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur.
Misi ini bertujuan untuk Menyediakan sumber daya aparatur yang kompeten dan
profesional. Adapun sasaran yang ditetapkan untuk mencapai hal tersebut adalah
melalui Terciptanya pengembangan sumber daya aparatur melalui media edukasi
maupun promosi jenjang karier.
c. MisiKetiga:MeningkatkanKualitasdanJangkauanPelayanan.
Misiinibertujuanuntukmemberikanpelayanankepadawajibpajakdaerah. Adapunsasaran
yang
ditetapkanuntukmencapaimisitersebutadalahterselenggaranyapelayananpajakdaerah
2.3. StrategidanKebijakan
Page 19
AdapunStrategidanKebijakan yang dilakukandalampencapaiantujuandansasaran yang
ditetapkanolehDinasPendapatan Kota Mataramadalahsebagaiberikut :
1. Peningkatan Akurasi Data dan Informasi PotensiPAD
2. Penciptaan Iklim Yang Kondusif Antara Aparatur Dengan Wajib Pajak Daerah
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur
4. Peningkatan KualitasPelayananPajak Daerah
2.4. Program danKegiatan
Program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram tahun 2015 direncanakan
sebanyak 5 program dengan 34 kegiatan. Dalam perencanaan tersebut terdapat penyesuian
terhadap beberapa kegiatan, hal tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan dan
mensinergikan program kegiatan dengan tujuan, sasaran dan isu – isu permasalahan yang
berkembang.Adapun rencana program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari :
a. PenyediaanJasaSuratMenyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
d. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional
e. PenyediaanJasaKebersihankantor
f. Penyediaan Alat Tulis Kantor
g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
h. Penyediaan Komponen instalasi/Penerangan Bangunan Kantor
i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
j. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
k. Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan
l. Penyediaan Makanan dan Minuman
m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
n. Penyusunan Dokumen Perencanaan
o. PengelolaanAdministrasiUmumKepegawaian
p. Penyediaan Administrasi Keuangan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari :
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari :
a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
4. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
terdiri dari :
a. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
Page 20
b. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari:
a. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah
b. Intensifikasi dan ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah
c. Pendataan Obyek Pajak Daerah
d. Peningkatan Manajemen Penagihan Pajak Daerah
e. Penanganan Pengaduan Keberatan dan Restitusi Wajib Pajak Daerah.
f. Gebyar dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan
g. Sosialisasi Peraturan-peraturan Pajak Daerah
h. Penghitungan dan Penetapan Pajak Daerah
i. Dokumentasi Pengelolaan Pajak Daerah
j. Evaluasi, Pelaporan dan Pembukuan Pendapatan Daerah
k. Penelitian dan Pemeriksaan Pajak Daerah
l. Peningkatan Kinerja Pelayanan Pajak Daerah
2.5. Perjanjian Kinerja
PerjanjianKinerjamerupakanlembar/dokumen yang
berisikanpenugasandaripimpinaninstansi yang lebihtinggikepadapimpinaninstansi yang
lebihrendahuntukmelaksanakan program/kegiatan yang
disertaidenganindikatorkinerjasehinggaterwujudkomitmendankesepakatanantarapenerimadan
pemberiamanahataskinerjaterukurberdasarkantugas, fungsidanwewenangsertasumberdaya
yang tersedia.
Dalamupaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan, telah
dituangkan dalam Perjanjian KinerjaDinasPendapatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2015
yang disajikan pada tabel 2.1. berikut ini.
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dinas Pendapatan Kota Mataram
No. Sasaran Strategis Target
1 2 4
1 Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel 9 Jenis Pajak Daerah
2 Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sebagai Wajib Pajak Daerah
1 Persentase Realisasi
Penerimaan Pajak Daerah 100%
2 Persentase Wajib Pajak
Daerah Yang Membayar Pajak
Daerah100%
3Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Media Edukasi Maupun Promosi
Jenjang Karir
Persentase Aparatur Yang
Kompeten Dan Profesional 100%
4 Terselenggaranya Pelayanan Pembayaran Pajak DaerahPersentase Wajib Pajak
Daerah Yang Terlayani100%
PROGRAM : ANGGARAN : KETERANGAN :
- Rp 4,835,685,250.00 -
Indikator kinerja
3
Data Yang Valid Dan Akuntabel
Program Peningkatan dan Pengembangan Pegelolaan Keuangan Daerah
Page 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD terhadap pencapaian
sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui
perbandingan antara target dan pencapaian realisasi
Dinas Pendapatan Kota Mataram melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
yang dibuat, selain mengacu pada ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga
memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran
srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2011-2015.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi yang telah ditetapkan.Secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis tersebutperlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator).Dengan ditetapkannya
Indikator Kinerja Utama, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan
diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, serta diperolehnya
ukuran keberhasilan dari suatu sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan
kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Perlunya ditetapkannya Indikator Kinerja
Utama adalah agar terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh pelaksana dan
pimpinan organisasi dalam mengelola usaha-usaha organisasi instansi agar mencapai hasil
atau berkinerja tinggi (Peraturan Menteri PAN Nomor: PER/20/M.PAN/11/2008
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan
pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran
kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian
indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai
berikut :
85 s/d 100 : Sangat Berhasil
70 s/d <85 : Berhasil
55 s/d <70 : Cukup Berhasil
0 s/d<55 : Kurang Berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran
yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.
Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang
mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.
Page 22
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja
untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak
tercapainya kinerja yang diharapkan.
- Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan
indikator masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome).
- Indikator Sasaran
Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai
keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan
target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
3.2. Pengukuran
Capaian Kinerja
Akuntabilitas kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram dimulai dari proses pengukuran
kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pengukuran kinerja
mencakup pengukuran pencapaian kinerja pada Indikator Kinerja Utama Dinas Pendapatan
Kota Mataram serta pengukuran capaian kinerja sasaran yang dituangkan dalam penetapan
kinerja. Pengukuran diawali dengan mengumpulkan data kinerja yang diarahkan untuk
mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, dan konsisten, yang berguna bagi
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram
dan membandingkannya dengan target yang ditetapkan.Namun demikian, belum semua data
kinerja yang diperlukan dapat dipenuhi secara tepat waktu.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target yang telah
direncanakan dengan target yang telah direalisasikan pada tahun tersebut.
Adapun Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai berikut :
Tabel : 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram
Tahun Anggaran 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Tersedianya Data Potensi PAD sebagai Informasi yang Akuntabel
Data yang Valid dan Akuntabel 9 Jenis Pajak daerah 9 Jenis Pajak daerah 100%
Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah
Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
Pajak Hotel :
100% Rp. 10.500.000.000,00 Rp. 12.412.894.021,84 118,22 %
Pajak Restoran :
100% Rp 10,500,000,000.00 Rp. 11.438.711.582,00 108,94 %
Pajak Hiburan :
100% Rp 1.000,000,000.00 Rp 1.466.622.671.00 146,66 %
Pajak Parkir :
100% Rp 650,000,000.00 Rp 660.156.990.00 101,56 %
Pajak Air Tanah :
100% Rp 250,000,000.00 Rp 314.934.186.00 125,97 %
Pajak Sarang Burung Walet :
100% Rp 5,000,000.00 Rp 1.300,000.00 26,00 %
BPHTB :
100% Rp 20,000,000,000.00 Rp 19.049.901.475.00 95,25 %
PBB :
Page 23
100% Rp 18,500,000,000.00 Rp 18,325.024.115.00 99,05 %
Reklame :
100% Rp 2.250,000,000.00 Rp 2.597.700.380,00 115,45%
Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur melalui Media Edukasi maupun Promosi Jenjang Karier
Persentase Aparatur yang Kompeten dan profesional 100 % 14,29 % 14,29%
Terselenggaranya Pelayanan Pajak Daerah
Persentase Wajib Pajak Daerah Yang Terlayani 100% 100% 100.00%
Berdasarkan pengukuran kinerja pada tabel di atas, secara rinci dijabarkan sebagai berikut :
1. Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram terkait penyediaan data potensi
PAD sebagai informasi yang valid dan akuntabel tercermin dalam data potensi pajak
daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel : 3.2 Data Pajak Daerah yang Dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram
Tahun Anggaran 2015
No Jenis Pjak Daerah yang
Dikelola Target Realisasi (%)
1 Pajak Hotel 118 118 100%
2 Pajak Restoran 344 344 100%
3 Pajak Hiburan 43 43 100%
4 Pajak Parkir 24 24 100%
5 Pajak Air Tanah 114 114 100%
6 Pajak Sarang Burung Walet 46 46 100%
7 PBB-P2 66.412 66.412 100%
8 BPHTB 2.083 2.083 100%
9 Pajak Reklame 1.245 1.245 100%
Jumlah 70.429 70.429 100%
2. Pengukuran Kinerja terkait Peningkatan Pedapatan Asli Daerah yang dikelola Dinas
Pendapatan Kota Mataram tercermin dalam perbandingan antara target yang telah
direncanakan dengan target yang telah direalisasikan sebagai berikut :
a. Pajak Hotel
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Hotel tercermin
dari jumlah Rp. 10.500.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp.
12.412.894.021,84 sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp.1,912,894,021.84
dengan persentase sebesar 118,22 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib
pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
b. Pajak Restoran.
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Restorantercermin
dari jumlah Rp. 10.500.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp
11.438.711.582,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp938,711,582.00dengan
persentase sebesar 108,94 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak
daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
c. Pajak Hiburan.
Page 24
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Hiburan tercermin
dari jumlah Rp. 1.000.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp
1.466.622.671,00sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp466,622,671.00 dengan
persentase sebesar 146,66%. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak
daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
d. Pajak Parkir
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Parkirtercermin
dari jumlah Rp. 650.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp
660.156.990,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp10,156,990.00 dengan
persentase sebesar 101,56 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak
daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
e. Pajak Air Tanah
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Air
Tanahtercermin dari jumlah Rp. 250.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi
sebesar Rp 314.934.186,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp64,934,186.00
dengan persentase sebesar 125,97 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib
pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
f. Pajak Sarang Burung Walet
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Sarang Burung
Walet tercermin dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 5.000.000,- jumlah
terealisasi sebesar Rp. 1.300.000,-.sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp.
3.700.000,- dengan persentase sebesar 26,00 %. Sedangkan tingkat partisipasi wajib
pajak yang membayar pajak daerah sebesar 2,08%.
g. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk BPHTB tercermin dari
target sebesar Rp. 20.000.000.000,- jumlah terealisasi sebesarRp.19.049.901.475,00
sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp. 950,098,525.00dengan persentase sebesar
95,25%. Sedangkan tingkat partisipasi wajib pajak yang berhasil diproses sebesar
100%.
h. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk PBB-P2 tercermin dari
target persentase sebesar Rp. 18.500.000.000,- jumlah terealisasi sebesar
Rp. 18.325.024.115,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp
174,975,885.00dengan sebesar 99,05%..Sedangkan tingkat partisipasi wajib pajak
yang membayar pajak daerah sebesar 78,24%.
i. Pajak Reklame
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Reklame
tercermin dari target sebesar Rp. 2.250.000.000,- jumlah terealisasi
Page 25
sebesarRp.2.597.700.380,00 dengan persentase sebesar 115,45%. Sedangkan tingkat
partisipasi wajib pajak sebesar 100%.
3. Pengukuran Kinerja terkait Pengembangan Sumber Daya Aparatur tercermin dalam
perbandingan antara target yang telah direncanakan dengan target yang telah
direalisasikan sebagai berikut :
Tabel : 3.3 Data Aparatur Dinas Pendapatan Kota Mataram
Yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015
No. Kegiatan Target Realisasi
(%)
1. Training of Trainer (TOT) Pengelolaan Keuangan Daerah pada Fakultas Ekonomi Ubiversitas Brawijaya Malang
2 Orang
2 Orang
100
2. Bimbingan Teknis Pelayanan Pajak Daerah
10 Orang -
-
3. Pendidikan dan Pelatihan PPNS di Kementrian Dalam Negeri RI, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum di Jakarta Pusat
2 Orang - -
J u m l a h 14 Orang 2 Orang 14,29
4. Pengukuran Kinerja terkait terselenggaranya pelayanan pajak daerah tercermin dalam tabel
data pelayanan wajib pajak daerah di bawah ini :
Tabel : 3.4 Data Pelayanan Wajib Pajak Daerah
Tahun Anggaran 2015
1 Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah 70429 70429 100.00%
2 Pelayanan Permohonan Wajib Pajak
Daerah 70429 228 0.32%
70657 100.32%Jumlah
Jumlah Wajib
Pajak TerlayaniNo. Kegiatan Jumlah Wajib Pajak %
3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka mengukur dan meningkatkan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas
kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU) karena Keberhasilan pelaksanaan program dapat dilihat dari tingkat capaian
masing-masing Misi dalam Rentra yang telah ditetapkan, dengan mengacu pada penetapan
sasaran-sasaran strategis dengan mengimplementasikan pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU). Oleh karena itu Dinas Pendapatan Kota Mataram, melalui Penetapan Indikator
Kinerja Utama, menyajikanukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
sebagai penjabaran visi dan misi yang telah ditetapkan.
AdapunHasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pendapatan Kota
Mataram. Tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN
TAHUN 2015
Page 26
1 2 3 4 1 Tersedianya Data Potensi
PAD sebagai Informasi yang Akuntabel
Persentase Peningkatan Data Potensi PAD Yang Valid dan Akuntabel
100%
2 Terciptanya Peningkatan
Kesadaran Masyarakat Sebagai
Wajib Pajak Daerah
Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
96,15%
Persentase Wajib Pajak Daerah
yang Membayar Pajak Daerah
85,42%
3 Terciptanya Pengembangan
Sumber Daya Aparatur
melalui Media Edukasi dan
Promosi Jenjang Karier
Persentase Aparatur yang Kompeten dan Profesional
17,78 %
4 Terselenggaranya Pelayanan
Pajak daerah
Persentase Wajib pajak Daerah yang terlayani
100 %
Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU) Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah telah sesuai dengan target jangka menengah
yang telah ditetapkan pada periode RPJM tahun 2011-2015. Meskipun demikian, upaya
untuk meningkatkan kinerja terus ditingkatkan, baik dalam mengoptimalkan pencapaian
target pendapatan asli daerah maupun dalam meningkatkan kenerja pelayanan kepada
masyarakat sebagai wajib pajak daerah.
Indikator Kinerja Utama yang berkaitan dengan Tersedianya Data Potensi PAD
sebagai Informasi yang Akuntabelsecara umum pencapaian sasaran strategis mengalami
Peningkatan, sejalan dengan upaya peningkatan pendapatan asli daerah melalui intensifikasi
dan ekstensifikasi pajak daerah maupun retribusi daerah yang terus dilakukan oleh Dinas
Pendapatan Kota Mataram yaitu antara lain dengan melakukan pendataan pajak daerah,
penggalian data potensi pajak daerah danpemutakhirandatabase pajak daerah sehingga target
kinerja yang direncanakan dapat tercapai dengan optimal.
Indikator Kinerja Utama yang berkaitan peningkatan kesadaran masyarakat sebagai
wajib pajak daerah adalah dengan melihat persentase realisasi penerimaan pajak daerah dan
mengukur tingkat pertisipasi masyarakat dalam membayar pajak daerah.
Indikator Kinerja Utama yang berkaitan dengan terciptanya pengembangan Sumber
daya aparatur melalui media edukasi dan promosi jenjang karier salah satunya adalah
tercermin dalam jumlah aparatur Dinas Pendapatan Kota Mataram yang mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Pajak Daerah.
Sedangkan Indikator Kinerja Utama yang berkaitan dengan Pelayanan Pebayaran Pajak
daerah adalah tercermin dalam jumlah wajib pajak daerah yang terlayani baik dalam proses
pembayaran maupun dalam proses yang berkaitan dengan pengajuan permohonan,
pengajuan keberatan dan restitusi serta bentuk-bentuk pelayanan lainnya yang dikelola Dinas
Pendapatan Kota Mataram.
3.4. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis
Secara umum dinas Pendapatan Kota Mataram telah dapat melaksanakan tugas dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun
2011-2015. Jumlah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Dinas Pendapatan
Kota Mataram pada Rencana Strategis Tahun 2011-2015 sebanyak 4 sasaran dengan 5
indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015. Adapun
pencapaian kinerja sasaran Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Page 27
Tabel : 3.6 Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis Dinas Pendapatan Kota Mataram
No Predikat Jumlah sasaran Jumlah Indikator
Kinerja
1 Sangat Berhasil
3 4
2 Berhasil
- -
3 Cukup Berhasil
- -
4 Kurang Berhasil
1 1
Pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendapatan Kota Mataram tercermin dalam matrik sebagai berikut :
Tabel : 3.7 PencapaianKinerja Sasaran Strategis
Dinas Pendapatan Kota Mataram
NO SASARAN STRATEGIS Jumlah
Indikator
Capaian Rata-rata
(%) <55
55 s/d<70
70 s/d <
85
85 s/d 100
MISI 1: Meningkatkan Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah
1 Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel
1 100,00
- - - Sangat Berhasil
2 Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah
2 90,79 - - - Sangat Berhasil
Capaian Rata-rata Misi 1 (3 IKU) 95,35
MISI 2 : Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur
1 Terciptanya pengembangan sumber daya aparatur melalui media edukasi maupun promosi jenjang karier
1 17,78 - - - Kurang Berhasil
Capaian Rata-rata Misi 2 (1 IKU) 17,78
MISI 3 : Meningkatkan Kualitas dan Jangkauan Pelayanan
1 Terselenggaranya Pelayanan Pajak Daerah
1 100 - - - Sangat Berhasil
Capaian Rata-rata Misi 3 (1 IKU) 100
Rata-Rata Seluruh Capaian Misi (5 IKU) 71,06
Berhasil
Adapun uraian dari Pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendapatan Kota
Mataram dijabarkan sebagai berikut :
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran tersedianya data potensi PAD sebagai informasi
yang akuntabel untuk tahun 2011-2015 dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan
angka capaian kinerja sasaran sebesar 100%, dengan kategori sangat berhasil. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel pencapaian kinerja sasaran strategis terkait penyediaan dara potensi
pajak daerah yang dikelola di bawah ini :
Tabel : 3.8 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Terkait
Penyediaan Data Potensi Pajak Daerah yang Dikelola
Page 28
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target 75 75 95 112 118
Realisasi 75 75 95 112 118
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 178 215 245 315 344
Realisasi 178 215 245 315 344
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 28 28 57 36 43
Realisasi 28 28 57 36 43
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 16 16 20 19 24
Realisasi 16 16 20 19 24
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 82 82 85 99 114
Realisasi 82 82 85 99 114
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 48 48 46 46 46
Realisasi 48 48 46 46 46
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 4234 3826 3294 2498 2083
Realisasi 4234 3826 3294 2498 2083
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 92805 92805 46018 58406 66412
Realisasi 92805 92805 46018 58406 66412
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 1435 1624 1914 1668 1245
Realisasi 1435 1624 1914 1668 1245
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
100 100 100 100 100
Sangat Berhasil
Total Capaian (IKU)
Rata-Rata Capaian (IKU) 100
8 PBB
9 Pajak Reklame
6 Pajak Sarang Burung Walet
7 BPHTB
4 Pajak Parkir
5 Pajak Air Tanah
2 Pajak Restoran
3 Pajak Hiburan
1 Pajak Hotel
No.Jenis Pajak Daerah Yang
DikelolaPengukuran
Data Potensi Pajak DaerahKeterangan
Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pemungutan
semakin bertambah, hasil penyesuaian UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan
Retribusi daerah, yang antara lain memberikan kewenangan kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk memungut pajak sarang burung walet, pajak air tanah, Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan
Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi suatu bentuk tindak lanjut kebijakan otonomi
daerah dari pemerintah pusat.Dengan pengalihan pengelolaan pajak pusat menjadi pajak
daerah tersebut, maka seluruh kegiatan proses pendataan, penilaian, penetapan,
pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan pajak akan diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram, sehingga
sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari Pajak Daerah yang menjadi
pengelolaan Dinas Pendapatan Kota Mataram..
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terciptanya peningkatan kesadaran masyarakat
sebagai wajib pajak daerah untuk tahun 2011-2015 dengan 2 (dua) indikator kinerja
Page 29
mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 90,79%, dengan kategori sangat
berhasil. Kondisi tersebut disebabkan Pertumbuhan ekonomi positif Kota Mataram dalam
beberapa 5 tahun terakhir ini memberikan pengaruh besar terhadap Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram, hal tersebut dapat dilihat dari semakin
berkembangnya iklim usaha yang ada di Kota Mataramsehingga perkembangan iklim usaha
tersebut merupakan sumber utama dalam rangka penggalian potensi pajak daerah di Kota
Mataram.
Upaya peningkatkan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak
daerah maupun retribusi daerah terus dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram
dengan melakukan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan, penggalian potensi
dan Pemutakhiran Data Base serta proses pengelolaan pajak daerah berbasis informasi dan
teknoligi (IT) sehingga target kinerjayangdirencanakandapattercapaidenganoptimal
Hasil evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel pencapaian kinerja sasaran
strategisterkait peningkatan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak daerahtersebut di
bawah ini :
Tabel : 3.9 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
Terkait Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sebagai Wajib Pajak Daerah
Page 30
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target 3,689,400,000 5,200,000,000 9,000,000,000 9,500,000,000 10,500,000,000
Realisasi 4,964,855,752 5,922,938,014 10,351,519,068 10,791,412,715 12,412,894,022
Capaian 134.57% 113.90% 115.02% 113.59% 118.22%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 6,376,248,000 7,300,000,000 7,800,000,000 9,500,000,000 10,500,000,000
Realisasi 7,058,184,942 7,525,423,164 9,577,267,010 10,831,060,378 11,438,711,582
Capaian 110.69% 103.09% 122.79% 114.01% 108.94%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 250,000,000 317,230,000 350,000,000 600,000,000 1,000,000,000
Realisasi 352,129,000 398,541,661 475,492,045 721,642,282 1,466,622,671
Capaian 140.85% 125.63% 135.85% 120.27% 146.66%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 765,000,000 375,000,000 400,000,000 425,000,000 650,000,000
Realisasi 811,364,886 395,712,777 443,375,786 587,903,160 660,156,990
Capaian 106.06% 105.52% 110.84% 138.33% 101.56%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 50,000,000 130,000,000 150,000,000 150,000,000 250,000,000
Realisasi 93,481,860 153,295,010 198,346,207 249,053,352 314,934,186
Capaian 186.96% 117.92% 132.23% 166.04% 125.97%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 50,000,000 50,000,000 50,000,000 5,000,000 5,000,000
Realisasi 3,100,000 12,329,600 4,050,000 1,800,000 1,300,000
Capaian 6.20% 24.66% 8.10% 36.00% 26.00%
Tingkat Partisipasi 6.25% 12.50% 8.33% 10.42% 2.08%
Target 8,366,168,000 12,000,000,000 20,000,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000
Realisasi 15,965,400,044 15,882,653,786 22,571,838,729 23,602,127,518 19,049,901,475
Capaian 190.83% 132.36% 112.86% 107.28% 95.25%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 10,928,010,787 11,066,542,127 12,500,000,000 18,000,000,000 18,500,000,000
Realisasi 11,380,208,794 14,181,343,154 14,235,706,213 18,367,612,515 18,325,024,115
Capaian 104.14% 128.15% 113.89% 102.04% 99.05%
Tingkat Partisipasi 39.65% 39.65% 49.46% 97.34% 78.24%
Target 1,512,500,000 1,900,000,000 1,900,000,000 1,900,000,000 2,250,000,000
Realisasi 1,542,473,164 1,863,968,899 2,503,552,597 1,375,745,077 2,597,700,380
Capaian 101.98% 98.10% 131.77% 72.41% 115.45%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
94.09% 88.20% 90.34% 92.45% 88.85%
Sangat Berhasil
1 Pajak Hotel
No.Jenis Pajak Daerah Yang
DikelolaPengukuran
Realisasi Penerimaan Keterangan
Pajak Sarang Burung Walet
2 Pajak Restoran
3
Rata-Rata Capaian (IKU) 90.79%
Pajak Hiburan
4 Pajak Parkir
5 Pajak Air Tanah
7 BPHTB
8
6
PBB
9 Pajak Reklame
Total Capaian (IKU)
Indikator penting keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kedinasan guna
pencapaian visi melalui misi yang telah ditetapkan adalah tersedianya sumber daya aparatur
yang kompeten dan profesional. Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja sasaran strategis
terkait pengembangan sumber daya aparartur untuk tahun 2011-2015 dengan 1 (satu)
indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 17,29%, dengan
kategori Kurang berhasil. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel pencapaian kinerja sasran
strategis terkait pengembangan sumber daya aparatur di bawah ini :
Tabel : 3.10 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
Terkait Pengembangan Sumber Daya Aparatur
Page 31
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target - 1 Orang - - -
Realisasi - 1 Orang - - -
Capaian 0.00% 100.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Target - 3 Orang - - -
Realisasi - 3 Orang - - -
Capaian 0.00% 100.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Target - - - 3 Orang -
Realisasi - - - 3 Orang -
Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.00%
Target - - - 3 Orang -
Realisasi - - - 3 Orang -
Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.00%
Target - - - - 2 Orang
Realisasi - - - - 2 Orang
Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
Target - - - - 10 Orang
Realisasi - - - - -
Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Target - - - - 2 Orang
Realisasi - - - - -
Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Target - - - 2 2 Orang
Realisasi - - - 2 -
Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.00%
Target - - 4 2 2 Orang
Realisasi - - 4 2 -
Capaian 0.00% 0.00% 100.00% 100.00% 0.00%
0.00% 22.22% 11.11% 44.44% 11.11%
Kurang Berhsil
9
Pendidikan dan Pelatihan Penilaian
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan pada Kementrian
Keuangan RI di Jakarta
2
Pendidikan D-1 sebagai Tenaga
Penilai PBB-P2 di Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara (STAN)
Pelatihan Pemeriksaan Pajak Daerah
di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
(STAN)
1
Pendidikan D-1 sebagai Operator
Console (OC) PBB-P2 di Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
No. Kegiatan Pengukuran Keterangan
Jumlah Aparatur yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
5
Training of Trainer (TOT)
Pengelolaan Keuangan Daerah pada
Fakultas Ekonomi Ubiversitas
Brawijaya Malang
6Bimbingan Teknis Pelayanan Pajak
Daerah
3
Pelatihan Juru Sita Pajak Daerah di
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
(STAN)
4
Total Capaian (IKU)
Rata-Rata Capaian (IKU) 17.78%
7
Pendidikan dan Pelatihan PPNS di
Kementrian Dalam Negeri RI
Direktorat Jenderal Pemerintahan
Umum di Jakarta Pusat
8
In Haouse Training tentang Sistem
Komunikasi Penerimaan Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah pada
Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan Kementrian Keuangan RI
di Jakarta
Kondisi tidak tercapainya target kinerja yang berkaitan dengan pengembangan sumber
daya aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagaimana tersebut dalam tabel
capaian di atas disebabkan karena bebarapa faktor, baik faktor internal maupun faktor
external Dinas Pendapatan Kota Mataram yang secara umum dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor Internal :
- Tidak terlaksananya program dan kegiatan yang terkait pengembangan sumber daya
aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada tahun 2011 disebabkan
karena kebijakan penganggaran yang lebih diprioritaskan kepada program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka
optimalisasi pencapaian target pendapatan asli daerah.
-
2. Faktor Eksternal :
- Tidak terlaksananya program dan kegiatan pengembangan sumber daya aparatur
yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada tahun 2015 terkait Diklat PPNS
disebabkan karena factor diluar kendali internal Dinas Pendapatan Kota
Mataram (menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum
sebagai Unit Layanan Seleksi Administrasi Pengusulan Calon Peserta Diklat
Penyidik Pegawai Negeri Sipil). Demikian pula halnya dengan kegiatan
Bimbingan Teknis Pelayanan Pajak Daerah yang belum dapat dilaksanakan
karena pertimbangan tenaga ahli (Narasumber) yang belum dapat terpenuhi.
-
Page 32
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terselenggaranya pelayanan pajak daerah untuk
tahun 2011-2015 dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja
sasaran sebesar 100,29%, dengan kategori sangat berhasil. Kondisi ini didasarkan pada tugas
pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram dalam memberikan pelayanan kepada
wajib pajak daerah. Penyempurnaan landasan hukum pemungutan, berimplikasi teradap
meningkatnya jumlah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai wajib pajak
daerah, sehingga pada tahun 2015 jenis-jenis pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak
daerah berjumlah sebanyak 11 (sebelas) jenis pelayanan yaitu :
1. Pelayanan Permohonan Pendaftaran dan Pendataan Obyek/Subyek Pajak Baru
2. Pelayanan Mutasi Data Obyek/Subyek Pajak
3. Pelayanan Permohonan Pembetulan
4. Pelayanan Permohonan Pembatalan
5. Pelayanan Permohonan Pembuatan salinan Data Obyek/Subyek Pajak
6. Pelayanan Permohonan Keberatan
7. Pelayanan Permohonan Pengurangan
8. Pelayanan Permohonan Restitusi/Pengembalian kelebihan Pembayaran
9. Pelayanan Permohonan Penghapusan/Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak
10. Pelayanan Permohonan Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak
11. Pelayanan Pembayaran dan Penyetoran Pajak.
Ketersediannya layanan permohonan bagi wajib pajak daerah merupakan bagian
dari upaya Dinas Pendapatan Kota mataram dalam meningkatkan kinerja pelayanan yang
lebih baik yang tercermin pada tabel pencapaian kinerja sasaran strategis terkait
penyelenggaraan pelayanan pajak daerah di bawah ini :
Tabel : 3.11 Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
Terkait Penyelenggaraan Pelayanan Pajak Daerah
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Jumlah WP
Membayar99134 98763 51528 63199 70429
Jumlah WP 99134 98763 51528 63199 70429
Capaian 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Jumlah
Permohonan WP0 0 169 489 228
Jumlah WP 99134 98763 51528 63199 70429
Capaian 0.00% 0.00% 0.33% 0.77% 0.32%
100.00% 100.00% 100.33% 100.77% 100.32%
2Pelayanan Permohonan Wajib Pajak
Daerah
No. Kegiatan Pengukuran
Jumlah Pelayanan Kepada Wajib Pajak Daerah
Keterangan
Total Capaian (IKU)
Rata-Rata Capaian (IKU) 100.29%
1 Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah
3.5. Akuntabilitas Keuangan
Keberadaan Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999, telah melahirkan
paradigma baru dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Paradigma baru
tersebut berupa tuntutan untuk melakukan pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi
pada kepentingan publik. Tujuan desentralisasi salah satunya adalah peningkatan pelayanan
publik dengan meletakkan kewenangan pengelolaan sebagian urusan pemerintahan dan
keuangan kepada pemerintah kabupaten dan kota.
Kewenangan pengelolaan keuangan daerah berimplikasi tuntutan kepada pemerintah
daerah untuk membuat laporan keuangan dan transparansi informasi anggaran kepada
publik, sehingga keberhasilan keuangan daerah dengan demikian perlu diukur dengan
Page 33
menggunakan beberapa indikator tertentu.Dinas Pendapatan kota Mataram dalam hal ini,
dengan keberhasilan yang dicapaiselama periode tahun 2011-2015, beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur keuangan daerah dalam mengetahui efektifitas dan efisiensi
serta Pertumbuhan PAD, digunakan parameter sebagai berikut :
1. Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rasio Efektifitas menggambarkan kemampuan daerah dalam merealisasikan PAD yang
dikelola yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan
potensi riil daerah. Kemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100
persen. Adapun Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dihitung sebagai
berikut :
Rasio Efektifitas PAD = Realisasi Penerimaan PAD
Target Penerimaan PAD X 100 %
Tabel 3.12 Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tahun Target Penerimaan
PAD Realisasi Penerimaan
PAD Rasio Efektifitas
2011 60,514,511,410.00 82,300,211,074.00 136,00%
2012 78,661,707,800.00 95,919,779,218.29 121.94 %
2013 124,957,834,100.00 139,877,149,931.54 111.94 %
2014 160,415,308,854.00 208,167.308.448,82 129,76%
2015 215.599.750.389,00 210.004.038.668,80 97,40%
Pada Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa rasio efektifitas Pendapatan Asli
Daerah Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2011 – 2015) mengalami
kenaikan sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada tahun 2013-2014 sebesar 17,82% (111,94% –
129,76%).Sedangkan mengalami penurunan 3 (tiga) kali yaitu pada Tahun (2011-2012)
sebesar 14,06% (136,00% - 121,94%), Tahun (2012 -2013) sebesar 10,00% (121,94% -
111,94%) dan Tahun (2014-2015) sebesar 32,36% (129,76%- - 97,40%). Jadi Selama
lima tahun terakhir rasio efektifitas menggambarkan kodisi yang semakin menurun,
namun peningkatan target yang sangat signifikan dari tahun ke tahun menggambarkan
perkembangan pendapatan yang semakin membaik.
2. Rasio Efisiensi Pendapatan Asli daerah (PAD)
Untuk memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio efektifitas perlu diperbandingkan
dengan rasio efisiensi yang dicapai. Rasio Efisiensi menggambarkan perbandingan antara
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi
pendapatan yang diterima. Kinerja Pemerintah daerah dikatakan Efisien apabila rasio
yang dicapai kurang dari 1(satu) atau dibawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi,
kemampuan daerah akan semakin baik. Adapun Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Mataram dapat dihitung sebagai berikut.
Rasio Efisiensi PAD = Biaya Pemungutan Sumber
PADRealisasi Penerimaan PAD
X 100 %
Page 34
Tabel 3.13 Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
TahunRealisasi Penerimaan
PAD
Biaya Pemungutan
Sumber PADRasio Efektifitas
2011 82,300,211,074.00 10,855,012,991.00 13.19%
2012 95,919,779,218.29 11,198,699,551.00 11.68%
2015 210,004,038,668.80 14,119,472,975.00 6.72%
2013 139,877,149,931.54 12,310,722,706.00 8.80%
2014 208,167,308,448.82 13,748,060,656.00 6.60%
Pada Tabel 3.13 di atas dapat dilihat bahwa Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2011 – 2015) mengalami
penurunan sebanyak 3 (Tiga) kali, yaitu pada tahun 2011-2012 sebesar1,51%(13,19% -
11,68%), Tahun 2012-2013 sebesar 2,88% (11,68% - 8,80%) dan Tahun 2013-2014
sebesar 2,20% (8,80% - 6,60%). Sedangkan mengalami kenaikan pada Tahun (2014-
2015) sebesar 0,12% (6,60% - 6,72%). Jadi dapat dikatakan selama lima tahun terakhir
tingkat efisiensi menggambarkan kodisi yang semakin baik.
3. Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rasio Pertumbuhan (Grouth Ratio) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan pemerintah derah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan
yang telah dicapai dari periodeke periode berikutnya. Dengan mengetahui Pertumbuhan
PAD maka dapat dilakukan Evaluasi terhadap potensi-potensi daerah yang perlu
mendapat perhatian. Semakin tinggi persentase pertumbuhan pendapatan asli daerah,
maka semakin besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan
meningkatkan keberhasilan yang dicapai dari setiap periode. Adapun Rasio
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dapat dihitung sebagai
berikut.
Rasio Pertumbuhan PAD = PAD t 1 – PAD t0 PAD t0
X 100 %
Tabel 3.14
Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tahun PAD t0 PAD t1 Rasio Pertumbuhan
2010 - 2011 44,492,332,828.32 82,300,211,074.00 84,98 %
2011 - 2012 82,300,211,074.00 95,919,779,218.29 16,55%
2012 - 2013 95,919,779,218.29 139,877,149,931.54 45,83 %
2013 - 2014 139,877,149,931.54 208,167.308.448,82 48,82 %
2014 - 2015 208,167.308.448,82 210.004.038.668,80 0,88%
Pada Tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa rasio pertumbuhan Pendapatan Asli
Daerah Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2010 – 2015) mengalami
penurunan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu dari tahun 2010-2011 sebesar (84,98% ),
Page 35
turun68,43% pada Tahun 2011-2012sebesar (16,55%) dan tahun 2013-2014 sebesar
(48,82%), turun 47,94% pada Tahun 2014-2015 sebesar (0,88%). Sedangkan kenaikan
terjadi dari Tahun (2011-2012) sebesar (16,55%), naik 29,28% pada Tahun 2012-2013
sebesar (45,83%) dan dari Tahun 2012-2013 sebesar (45,83%) naik 2,99% pada Tahun
2013-2014 sebesar (48,82%). Jadi dapat dikatakan selama lima tahun terakhir tingkat
Pertumbuhan PAD menggambarkan kodisi yang semakin baik.
4. Elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Elastisitas Pendapatan Asli daerah (PAD) digunakan untuk mengukur derajad kepekaan
PAD terhadap adanya perubahan perekonomian.Adapun Elastisitas Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kota Mataram untuk Tahun 2015dapat dihitung sebagai berikut.
PAD Elastisity = Pertumbuhan Penerimaan PAD Pertumbuhan PDRB
X 100 %
= 0,88
7,95
X 100 %
= 11,07%
Dari hasil analisa ratio di atas dengan mengacu pada potensi maupun capaian
PAD, maka pada tahun 2015dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat ratio efektifitas
pengelolaan PADsebesar 97,40%yang diimbangi dengan tingkatratio efisiensi
PADsebesar 6,72%,dan ratio pertumbuhan PAD sebesar
0,88%,mengambarkanKemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi lebih
efektif serta tingkat kemadirian dalam pengumpulan sumber-sumber penerimaan
mengalami peningkatan.Tingkat kemandirian dalam pengumpulan sumber-sumber
penerimaan yang mengalami peningkatan dengan kenaikan persentase di atas 10%
dapat dilihat pada tabel 3.6 Persentase Realisasi Penerimaan PAD terhadap APBD di
bawah ini.
Tabel 3.15 Persentase Realisasi Penerimaan PAD terhadap APBD
No. Tahun PAD (Rp.) APBD (Rp.) %
1. 2011 82.300.211.074,00 679.040.672.702,71 12,12
2. 2012 95.919.779.218,29 755.237.369.807,29 12,70
3. 2013 134.411.455.232,93 827.804.744.077,13 16,24
4. 2014 208,031,706,154.45 1.082.547.260.586,68 19,22
5. 2015 210.004.038.668.80 1.295.437.591.384,73 16,21
Sumber Data : Laporan Realisasi APBD, 2011-2015; diolah.
3.6. Realisasi Anggaran
Berdasarkan anggaran yang disahkan untuk mewujudkan kinerja Dinas
Pendapatan Kota Mataram selama periode 2011-2015 dan sebagai upaya pencapaian
tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan,tercermin dalam tabelRincian Alokasi
dan Realisasi Anggaran di bawah ini :
Page 36
Tabel 3.16 Rincian Alokasi dan Realisasi Anggaran (% fisik & % keuangan)
selama periode 2011-2015,
NO. TAHUN
ANGGARAN
ALOKASI
ANGGARAN (RP.)
REALISASI
ANGGARAN (RP.)
PERSENTASE REALISASI
ANGGARAN
KEUANGAN
(%) FISIK (%)
1 2 3 4 5 6
1 2011 10.855.012.991,00 10.020.437.782,00 92,31 100%
2 2012
11.198.699.551,00 10.638.621.875,00 95,00 100%
3 2013
12.310.722.706,00 10.844.766.747,00 88,09 100%
4 2014
13.748.060.656,00 12.427.968.770,00 90,40 100%
5 2015
14.119.472.975,00 12.421.585.957,00 87,97 83,93%
JUMLAH 62.231.968.879,00
56.353.381.131,00 90,55 96,79
Page 37
BAB IV P E N U T U P
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendapatan
Kota mataram Tahun 2015, secara umum telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik atas
sasaran-sasaran strategisnya. Empat sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2015, sebagian besar telah dapat direalisasikan dengan Sangat Berhasil.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan Dinas Pendapatan Kota Mataram, serta
dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan penyusunan
laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan
sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi Dinas Pendapatan Kota Mataram yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
program dan kebijakan yang ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)dapatdimanfaatkansebagai :
a. Bahanevaluasiakuntabilitaskinerjabagipihak yang membutuhkan.
b. Penyempurnaandokumenperencanaanperiode yang akandatang
c. Penyempurnaanpelaksanaan program dankegiatan yang akandatang
d. Penyempurnaanberbagaikebijakan yang diperlukan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap empat sasaran strategis Dinas Pendapatan Kota
Mataram, disimpulkan bahwa 2 sasaran (100%) dan 1 sasaran (90,79) tercapai dengan predikat
Sangat Berhasil, serta 1 sasaran (17,78%) tercapai dengan predikat Kurang Berhasil.Dengan
demikian masih terdapat satu indikator kinerja yang capaian kinerjanya belum sesuai dengan yang
diharapkan, yang masuk dalam kategori Kurang Berhasil karena pertimbangan non teknis diluar
kendali internal Dinas Pendapatan Kota Mataram, namun demikian upaya peningkatan kinerja
perlu mendapatperhatian untuk tahun-tahun berikutnya sebagai upaya perbaikan kinerja yang
lebih baik.
SebagaiKoordinatorPendapatanAsli Daerah (PAD),
berdasarkanhasilpengukuranterhadaptingkatRasioEfektifitas PendapatanAsli Daerah (PAD)
menunjukkan persentase sebesar97,40% dengan Tingkat Efisiensi Pembiayaan sebesar
6,72%.Sedangkan Ratio Pertumbuhan PAD menunjukkanpersentasesebesar 0,88% dengan
Tingkat Elastisity PAD sebesar 11,07%.
Kondisitersebutmenggambarkantingkatkemandiriandalampengumpulandanpeningkatansumber-
sumber PAD semakinbaik.Hasil Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram tak lepas dari upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan yang telah dilakukanselamaperiode
lima tahunberjalan. Beberapa strategi intensifikasi yang telah dilakukan terkait dengan upaya
peningkatan PAD selamatahun 2011-2015 antara lain :
1. Melakukan Kegiatan Rampung Pajak Guna Menganalisis Potensi Pajak Melalui
Mapping,Profiling Dan Benchmarking Terhadap Wajib Pajak.
Page 38
2. Melakukan Perbaikan Terhadap Management Data Base Potensi-Potensi Pajak Daerah Yang
Dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram.
3. Penambahan Personil Khususnya Yang Terkait Dengan Spesifikasi Yang Dibutuhkan Dalam
Pengelolaan PBB-P2 Dan PengelolaanPajak Daerah PadaUmumnya.
4. Peningkatan Disiplin Kerja Dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Melalui
Kegiatan Bimbingan Teknis Pemeriksaan Pajak Daerah Dan Pelatihan PelayananPajak
Daerah.
5. Melakukan Sosialisasi Dan Pemberian Penyuluhan Kepada Masyarakat Mengenai Peraturan-
peraturan Pajak Daerah Sesuai Amanat UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
Dan Retribusi Daerah.
6. MelakukanKegiatanPendataanDalamRangkaMemperoleh Data Yang Valid, Akurat Dan
DapatDipertanggungJawabkan Serta MelakukanPemeliharaan Basis Data
TerhadapWajibPajak PBB-P2 DenganMelakukaanPendataanPasifUntukWajibPajak Yang
DatangSendiri Dan
PendataanAktifDenganMelakukanPendataanLangsungKepadaWajibPajak PBB-P2
7. Melakukan Monitoring Dan PengawasanPajak Daerah Serta MelakukanPenelitian Dan
PemeriksaanPajak Daerah DalamRangkaTertibAdministrasi DanPengamanan Target PAD.
8. MeningkatkanKualitas Dan JangkauanPelayanan Serta Penambahan Sarana Dan
PrasaranaUntuk Mendukung Kelancaran Pemungutan Pajak Daerah Dan
peningkatanKinerjaPelayananPajak Daerah
9. PenerapanPenegakanAturanPerpajakanDenganBerkoordinasi Dan BersinergiDenganInstansi
Yang MemilikiKewenanganDalamPenegakanAturan
10. Penerapan System PengelolaanPajak Daerah DenganOptimalisasiInformasi Dan Teknologgi
(IT).
Sedangkan kiat-kiat ekstensifikasi yang dilakukan melalui perluasan basis pajak dengan tetap
berpedoman pada amanat UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Akhirnya secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa
indikator kinerja yang tercantum dalam RenstraDinasPendapatan Kota Mataram Tahun 2011-
2015, dan khususnya yang juga dituangkan dalam Penetapan Kinerja DinasPendapatan Kota
MataramTahun 2015 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Terhadap indikator kinerja yang
capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan, harus menjadi motivasi untuk
memperbaiki kinerja agar lebih baik pada tahun-tahun mendatang.
Mataram, Januari 2016 Kepala Dinas Pendapatan
Kota Mataram,
H. MOH. SYAKIRIN, HUKMI, SE, MM NIP. 19640507 199203 1 016
.
Page 39
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RESTRA-SKPD)
BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAANTIM PENYUSUN
KASUBBAG. UMUM
& KEPEGAWAIANSEKRETARIS KEPALA DINAS ASISTEN SEKDA WALIKOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PELAKSANA
Page 40
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN RENCANA KERJA (RENJA) BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAAN
KASUBBAG. UMUM &
KEPEGAWAIANSEKRETARIS KEPALA DINAS
1 2 3 4 5 6
PELAKSANA
KepalaDinasPendapatan
Kota Mataram,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE. MM
Pembina UtamaMuda (IV/c)
NIP. 19640507 199203 1 016
Page 41
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA (PK) BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAAN
KASUBBAG. UMUM &
KEPEGAWAIANSEKRETARIS KEPALA DINAS
1 2 3 4 5 6
PELAKSANA
KepalaDinasPendapatan
Kota Mataram,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE. MM
Pembina UtamaMuda (IV/c)
NIP. 19640507 199203 1 016
Page 42
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA-SKPD)
BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAAN
KASUBBAG. UMUM &
KEPEGAWAIANTIM PENYUSUN SEKRETARIS KEPALA DINAS TIM TAPD ASISTEN SEKDA WALIKOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PELAKSANA
KepalaDinasPendapatan
Kota Mataram,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE. MM
Pembina UtamaMuda (IV/c)
NIP. 19640507 199203 1 016
Page 43
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN (REVISI BERJALAN)
BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAAN
KEPALA
BIDANG
KASUBBAG. UMUM &
KEPEGAWAIANSEKRETARIS KEPALA DINAS BPKAD
1 2 3 4 5 6 7 8
PELAKSANA
KepalaDinasPendapatan
Kota Mataram,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE. MM
Pembina UtamaMuda (IV/c)
NIP. 19640507 199203 1 016
Page 44
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN (RKAP-SKPD)
BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAAN
KASUBBAG. UMUM &
KEPEGAWAIANTIM PENYUSUN SEKRETARIS KEPALA DINAS TIM TAPD ASISTEN SEKDA WALIKOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PELAKSANA
KepalaDinasPendapatan
Kota Mataram,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE. MM
Pembina UtamaMuda (IV/c)
NIP. 19640507 199203 1 016
Page 45
StandarOperasionalProsedur(SOP)
PENYUSUNAN LAKIP BaganArus (Flowchart)
PETUGAS
ADMINISTRASISTAF TEKNIS
KASUBBAG.
PERENCANAANTIM PENYUSUN
KASUBBAG. UMUM &
KEPEGAWAIANSEKRETARIS KEPALA DINAS ASISTEN SEKDA WALIKOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PELAKSANA
Page 46
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Kepangkatan 5 Tabel 1.2 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Jabatan Struktural 6 Tabel 1.3 Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Tingkat Pendidikan 6 Tabel 1.4 Komposisi Tenaga Non-PNSD padaDinasPendapatan Kota Mataram 7 Tabel 1.5 Aset Dinas Pendapatan Kota Mataram 9 Tabel 1.6 ObyekPajak Hotel di Kota Mataram 10 Tabel 1.7 ObyekPajak Restoran di Kota Mataram 10 Tabel 1.8 ObyekPajak Hiburan di Kota Mataram 11 Tabel 1.9 ObyekPajak Parkir di Kota Mataram 11 Tabel 1.10 ObyekSarang Burung Walet di Kota Mataram 11 Tabel 1.11 ObyekPajak Air Tanah di Kota Mataram 12 Tabel 1.12 ObyekBPHTBdi Kota Mataram 12 Tabel 1.13 ObyekPBB di Kota Mataram 13 Tabel 1.14 ObyekPajakReklame di Kota Mataram 13 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 18 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram 21 Tabel 3.2 Data Pajak Daerah yang DikelolaDinasPendapatan Kota Mataram 22 Tabel 3.3 Data AparaturDinasPendapatan Kota Mataram Yang Mengikuti PendidikandanPelatihanPengelolaanPajak Daerah 25 Tabel 3.4 Data PelayananWajibPajak Daerah 25 Tabel 3.5 CapaianIndikatorKineraUtama (IKU) 26 Tabel 3.6 EvaluasiKinerjaSasaranStrategisDinasPendapatan Kota Mataram 27 Tabel 3.7 PencapaianKinerjaSasaranStrategisDinasPendapatan Kota Mataram 28 Tabel 3.8 PencapaianKinerjaSasaranStrategisTerkaitPenyediaanData PotensiPajak Daerah yang Dikelola 29 Tabel 3.9 PencapaianKinerjaSasaranStrategisTerkait Peningkatan Kesadaran MasyarakatSebagaiWajibPajak Daerah 31 Tabel 3.10 PencapaianKinerjaSasaranStrategisTerkaitPengembanganSumber DayaAparatur 32 Tabel 3.11 PencapaianKinerjaSasaranStrategisTerkaitPenyelenggaraan PelayananPajak Daerah 34 Tabel 3.12 RasioEfektifitasPendapatanAsli Daerah (PAD) 35 Tabel 3.13 RasioEfisiensiPendapatanAsli Daerah (PAD) 36 Tabel 3.14 RasioPertumbuhanPendapatanAsli Daerah (PAD) 37 Tabel 3.15 PersentaseRealisasiPenerimaan PAD terhadap APBD 39 Tabel 3.16 RincianAlokasidanRealisasiAnggaran (% fisik& % Keuangan) selamaperiode 2011 - 2015 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I : PenetapanKinerjaDinasPendapatan Kota MataramTahun 2015 Lampiran II : StandarOperasinalProsedurPenyusunan LAKIP Lampiran III : IndikatorKinerjaDinasPendapatan Kota Mataram