Top Banner
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
117

laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

Dec 31, 2016

Download

Documents

vuongkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P )

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN 2012

SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERTANIAN

2013

Page 2: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik

dan hidayah-Nya sehingga LAKIP Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Tahun Anggaran 2012 dapat diselesaikan.

Laporan Kenerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun

Anggaran 2012 disusun dalam rangka pertanggungjawaban publik atas

pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran Akuntabilitas Kinerja Pusat

Data Dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2012 yang mencakup pencapaian

tugas pokok dan fungsi, kewenangan, tujuan dan sasaran, visi dan misi, serta

kebijakan yang ditetapkan.

Seiring dengan kebutuhan tersebut, maka Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam

penanganan statistik dan sistem informasi pertanian secara terus menerus

berusaha melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut disusun

dalam suatu tahapan kegiatan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat

meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian

hasil.

Wujud kongkret upaya tersebut yaitu dengan telah disusunnya rencana strategis

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, tahun 2010 sampai dengan 2014,

LAKIP merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan

kinerja setiap unit organisasi, tidak terkecuali di lingkungan Pusat Data

Dan Sistem Informasi Pertanian dimana LAKIP diukur atas dasar

penilaian capaian terhadap target indikator kinerja utama (IKU) yang

merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran

strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam kontrak kinerja Kepala

Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian dengan Sekretaris Jenderal

Kementerian Pertanian pada tahun 2012.

Kinerja kegiatan utama yang telah dicapai Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian tahun 2012 meliputi kegiatan : 1. Pengembangan Statistik Pertanian

melalui terlaksananya output kegiatan a). Laporan Penyusunan, Pengkajian, dan

Page 3: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

ix

Pengembangan Data dan Informasi , b) Laporan Pembinaan,Pengembangan,

Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi dengan sub ouput kegiatan :

Pengawalan dan Penataan Data Lahan, 2. Pengembangan Sistem Informasi

melalui output kegiatan terlaksananya Pembinaan dan Pengembangan

Pemanfaatan Data Dan Informasi, 3. Dan Pengembangan SDM dibidang

pengelolaan data dan sistem informasi Pertanian disamping keempat kegiatan

Utama tersebut juga didukung dengan kegiatan Ketata Usahaan/umum.

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pusat Data Dan Sistem

Informasi Pertanian disusun dalam rangka memenuhi Instruksi

Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini

dapat memberikan manfaat serta menjadi acuan dalam peningkatan kinerja di

tahun-tahun yang akan datang.

Jakarta, Januari 2013

Kepala Pusat Data dan Sistem Informas Pertanian

Ir. M.Tassim Billah, MSc NIP. 19570725 198203 1 002

Page 4: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

ix

Page 5: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

ix

DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR ............................................................................ ..................... i

RINGKASAN ............................................................................ ...................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.2. Latar Belakang............................................................................................. 1

1.3. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Wewenang................................................. 1

1.4. Susunan Organisasi..................................................................................... 3

1.5 Dukungan Anggaran..................................................................................... 5

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA........................................................... 15

2.1 Rencana Stratejik ........................................................................................ 15

2.2 Rencana Kinerja Tahun 2012........................................................................ 24

III. AKUNTABILITA KINERJA........... ........................................................................... 25

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan....................................................................... 25

3.2 Pencapaian Sasaran Strategis.................................................................... 35

3.3 Rincian Hsil Yang Dicapai Tahun 2011...................................................... 71

3.4 Kinerja Pusdatin Kurun Waktu 2009-2012................................................... 86

3.5 Evaluasi Dan Analisis Kinerja Tahun 2012................................................... 101

3.6 Akuntabilitas Keuangan................................................................................ 107

3.7 Realisasui Anggaran.................................................................................... 108

3.8 Hasil Pengukuran......................................................................................... 109

IV. HAMBATAN DAN KENDALA ................................................................................. 110

V. UPAYA DAN TINDAK LANJUT................................................................................ 111

VI. PENUTUP ................................................................................................................ 112

LAMPIRAN

Page 6: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

1

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam mendukung Pembangun Pertanian Nasional tahun 2010-2014,

Kementerian Pertanian menetapkan visi yaitu “Terwujudnya Pertanian Industrial

Unggul Bekelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk meningkatkan

Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing,Ekspor dan Kesejahteraan

Petani”, sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah : (1) muwujudkan sistem

pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal,(2)

meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan;(3) menumbuh

kembangkan ketahanan pangan dan gizi termasuk diversifikasi pangan;(4)

meningkatkan nilai tambah,daya saing dan ekspor produk pertanian; dan (5)

meningkatkan pendapatan dan kesejehteraan petani.

Untuk mencapai visi dan tujuan tersebut, Kementerian Pertanian mencanangkan

empat target utama,yaitu :(1) pencapaian swasembada yang berkelanjutan; (2)

peningkatan diversifikasi pangan;(3) peningkatan nilai tambah,daya saing dan

ekspor; serta (4) peningkatan kesejehteraan petani.

Strategi yang dikembangkan Kementerian Pertanian selama tahun 2010-2014

adalah melaksanakanTujuh Gema Revitalisasi meliputi : (1) revitalisasi lahan;

(2) revitalisasi perbenihan dan perbibitan; (3) revitalisasi infrastruktur dan sarana;

(4) revitalisasi sumber daya manusia;(5) revitalisasi pembiayaan petani; (6)

revitalisasi kelembagaan petani; serta (7) revitalisasi teknologi dan industri hilir.

Pusdatin sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan

tentanginformasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat

waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders.

Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusdatin tahun 2012 diharapkan

Page 7: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

2

Pusdatin mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders

serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian.

Laporan Kenerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2012

disusun dalam rangka pertanggungjawaban publik atas pelaksanaan tugas dan

fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Laporan ini diharapkan dapat

memberikan gambaran Akuntabilitas Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi

Pertanian tahun 2012 yang mencakup pencapaian tugas pokok dan fungsi,

kewenangan, tujuan dan sasaran, visi dan misi, serta kebijakan yang ditetapkan.

1.2 Kedudukan, Tugas Fungsi dan Kewenangan Pusat Data Dan Sistem

Informasi Pertanian

Pusdatin sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan

tentanginformasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat

waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders.

Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusdatin tahun 2012 diharapkan

Pusdatin mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders

serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian.

Sebagaimana tersebut pada Peraturan Kementerian Pertanian Nomor :

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian RI, Pusdatin mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi

pertanian, dengan fungsi –fungsi sebagai berikut :

1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;

2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian;

3. Pengelolaam dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian

Pertanian;

4. Pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 8: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

3

1.3 Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Data Dan Sistem Informasi

Pertanian

Organisasi

Sebagaimana tersebut pada Peraturan Kementerian Pertanian Nomor :

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian RI, Pusdatin mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi

pertanian, dengan fungsi –fungsi sebagai berikut :

1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;

2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian;

3. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian

Pertanian;

4. Pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal 14Oktober 2010

yaitu dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pertanian

No.61/Permentan/OT.140./10/2010 organisasi Pusdatin terdiridari unit eselon III

dan eselon IV. Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4 (empat)

unit yaitu ;

1. Bagian Umum;

2. Bidang Data Komoditas;

3. Bidang Data Non Komoditas;

4. Bidang Pengembangan Sistem Informasi;

Page 9: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

4

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI

PERTANIAN

Berdasarkan Peraturan Kementerian Pertanian nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian

1.4 Sumber Daya Manusia Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian

Pada Tahun Anggaran 2012 Kegiatan di Pusdatin didukung Sumber Daya

Manusia dengan komposisi sebagai berikut 119orang SDM Pusdatin terdiri dari

85 orang PNS struktural/staf, 23 orang fungsional statistisi dan11 pranata

komputer.

PUSAT DATA DAN SISTEM

INFORMASI PERTANIAN

(Ir.Tassim Billah, MSc)

BAGIAN UMUM

(Agus Sunarya, SE, MM)

SUBBAGPERENCANAAN

DAN KEUANGAN

(Wibisono, SE, MM)

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAG KEPEGAWAIAN

DAN RUMAH TANGGA

(Prasetyo Wibowo, SH)

BIDANG DATAKOMODITAS

(Ir. Sari Sutiyorini, MM)

BIDANG PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI (Ir.Bayu Mulyana, MM)

SUB BIDANG DATA SOSIAL

EKONOMI PERTANIAN

(Ir.Sabarella. Msi)

BIDANG DATA NON

KOMODITAS (Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM)

SUB BIDANG DATA

PRASARANA

(DR.M.Luthful Hakim)

SUB BIDANG APLIKASI

MULTIMEDIA

(Aryo Wicaksono, S Kom, MM)

SUB BIDANG SISTEM

JARINGAN KOMPUTER

(Eko Nugroho, S Kom, MM)

SUB BIDANG APLIKASI

SISTEM INFORMASI

(Subandrio, S Sos)

SUB BID DATA HORTI DAN

PERKEBUNAN

(Ir.Budi Waryanto, Msi)

SUB BID DATA TAN

PANDAN PETERNAKAN

(Ir.Leyli Nuryati, MSc)

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pertanian

Page 10: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

5

a. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin didukung

oleh 119 orang PNS yang terdiri dari 85 orang PNS struktural, 23orang

fungsional statistisi dan11 pranata komputer.

b. Berdasarkan jenjang pendidikan dan Jenis Kelamin

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, SDM Pusdatin mempunyai latar belakang

pendidikan Jenjang Pendidikan S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 13

orang, S1 sebanyak 43 orang, D3/Sarjana Muda sebanyak 5 orang, SLTA

sebanyak 42 orang, SLTP sebanyak 1 orang dan SD sebanyak 1 orang

untuk lebih jelasnya ada pada tabel 1dibawah ini.

Tabel 1. Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang

Pendidikan Terakhir Tahun 2012

No. Jenjang Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah

P L

1 S3 1 1

2 S2 13 13 26

3 S1 18 25 43

4 D3/Sarjana Muda 3 2 5

5 SLTA 22 20 42

6 SLTP 1 1

7 SD 1 1

Jumlah 46 63 119

1.5 Dukungan Anggaran

Pada tahun anggaran 2012 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung

oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni

dengan Nomor 0328/018-01.1.01/00/2011. berjumlah sebesar

Rp.49.162.777.000,-, pada bulan Agustus terjadi penghematan sehingga DIPA

Pusdatin untuk Tahun Anggaran 2012 menjadi Rp.43.954.500.000,-

Page 11: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

6

Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran

2012mempunyai satu program yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.Kegiatan yang dilaksanakan

Pusdatin yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian.

Pada tahun anggaran 2012 DIPA Pusdatin berdasarkan anggaran berbasis kinerja

terdiri dari8 (delapan) output yaitu ouput 01,02,03,04,06,07,08,10, 994. Dengan

indikator kinerja kegiatan Jumlah Laporan, Dokumen, orang : Data, Metodologi,

Hasil Analisis sub sektor, Layanan Sistem Informasi Pertanian serta ketata

usahaan dengan output sbb:

1.5.1 Rincian outputselengkapnya berdasarkan DIPA 2012adalah sebagai

berikut :

1. Output 01 berupa Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data

dan Informasi

Tujuan kegiatan tersebut adalah mengembangkan metodologi,

melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebaran data

dan informasi Pertanian

Sasaran kegiatan : Tersedianya data Pertanian yang berkualitas yaitu

lengkap, akurat, tepat waktu dan terpercaya dengan menggunakan

metodologi pengumpulan data yang baku dan terkumpul dengan cepat

dan valid menggunakan e Form tersaji dalam bentuk BDSP dan hard

Copy yang dapat diakses dengan cepat melalui internet.

Output 01 berupa Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data

dan Informasi sebanyak 20 laporan dengan pagu anggaran sebesar Rp

23.271.700.000,- meliputi sub-sub output sbb :

1) Upaya percepatan penyediaan data dan Kualitas Data Tanaman

Pangan Berkesinambungan terdiri dari 1 laporan

Page 12: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

7

2) Penyusunan Data PDB terdiri dari 1 laporan

3) Survey Kesejahteraan Petani 2011 terdiri dari 3 laporan,

4) Pengukuran Produktifitas Hortikultura

5) Penyusunan Metodologi Area Frame Untuk Pengukuran Produktifitas

Padi trdiri dari 5 laporan

6) Pengumpulan,Pengolahan dan Penyajian Data Pertanian Level

Kabupaten/Kota terdiri dari 1 laporan.

7) Publikasi Data Statistik Pertanian terdiri dari 2 laporan

8) Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan Peternakan

terdiri dari 2 laporan

9) Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura terdiri

dari 2 laporan

2. Pembinaan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Analisis Data dan

Informasi

Tujuan kegiatan tersebut adalah mengembangkanhasil analisisi,

pembinaan petugas pengelola data dalam pemanfaatan data dan hasil

analisis Data dan Informasi untuk pengambilan kebijakan.

Sasaran kegiatan : Tersedianya hasil analisis Data Pertanian yang

berkualitas tersaji dalam bentuk buletin, buku statistik, BDSP, CD dan

dapat diakses dengan cepat melalui internet.

Output 02 berupa Pembinaan,Pengembangan, Pemanfaatan dan

Analisis Data dan Informasi sebanyak 7 laporan dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 2.071.250.000,- meliputi sub-sub output yaitu :

1) Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas terdiri dari 1

laporan

2) Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian terdiri dari 1 laporan

3) Analisis dan Penataan Data Konsumsi terdiri dari 1 laporan

Page 13: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

8

4) Analisis dan penataan Data Iklim, OPT, dan Bencana Alam terdiri dari 1

laporan

5) Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian terdiri dari 1 laporan

6) Analisis dan penataan Data SDM Pertanian, penduduk, kemiskinan dan

kelembagaan petani terdiri dari 1 laporan

7) Analisis dan penataan Data Tenaga Kerja Pertanian terdiri dari 1 lapora

3. Pembuatan/Pengembangan Sistem Informasi Pertanian

Tujuan kegiatan tersebut adalah membangun Sistem Informasi

Pertanian yang mampu mendukung penyediaan dan penyebarluasan data

dan informasi pertanian melalui Teknologi Informasi

Sasaran Kegiatan : tersedia dan terkoordinirnya sistem informasi

pertanian dengan pemanfaatan Teknologi Informasi ditingkat Pusat

sampai tingkat Daerah

Ouput 03 berupa Pembuatan/Pengembangan Sistem Informasi

Pertanian 11laporan dengan pagu anggaran sebesar Rp.

2.325.723.000,- meliputi sub-sub output sbb :

Tersedianya Sistem Informasi Pertanian

1) Pengembangan dan penataan Sistem Jaringan informasi

pertanianterdiri dari 1 laporan

2) Pengembangan dan Operasionalisasi Data Center terdiri dari 1 laporan

3) Penyusunan dan Penerapan SOP Penyelenggaraan TIK terdiri dari 1

laporan

4) Perancangan dan Pengembangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi

terdiri dari 1 laporan

5) Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah terdiri dari 1

laporan

6) Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Manajementerdiri

dari 2 laporan

Page 14: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

9

7) Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Pertanian terdiri dari

1 laporan.

8) Pengembangan dan Pengawalan Website terdiri dari 2 laporan

9) Penyelenggaraan Lomba Web Lingkup Pertanian terdiri dari 1 laporan

4. Output 04 berupa Pelatihan dan Pengembangan SDM

Tujuan kegiatan tersebut adalah membangun Sistem Informasi

Pertanian yang mampu mendukung penyediaan dan penyebarluasan data

dan informasi pertanian melalui Teknologi Informasi

Sasaran Kegiatan : tersedia dan terkoordinirnya sistem informasi

pertanian dengan pemanfaatan Teknologi Informasi ditingkat Pusat

sampai tingkat Daerah.

Output 04 berupa Pelatihan dan Pengembangan SDM dengan jumlah

peserta sebanyak 1409 orang peserta dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 3.522.994.000,- meliputi sub-sub output sbb:

1) Implementasi dan Pengawalan e-form Tanaman Pangan terdiri dari 199

orang

2) Implementasi dan Pengawalan e-form Peternakan terdiri dari 17 orang

3) Sosialisasi dan Penataan Data Lahan Pertanian terdiri dari 120

4) Implemntasi dan Pengawalan e-form Hortikultura terdiri dari 108 orang

5) Implementasi dan Pengawalan e-form Perkebunan terdiri dari 108

orang

6) Refreshing Metode Pengumpulan Data Perkebunan terdiri dari 368

orang

7) e Procurement terdiri dari 200 orang

8) Pembinaan SDM terdiri dari 100 orang

9) Pembinaan Pejabat Fungsional (Statistisi dan Pranata) terdiri dari 252

orang

Page 15: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

10

10) Sosialisasi Penggunaan GPS Untuk Pengukuran Areal Perkebunan

terdiri dari 220 orang

5. Layanan Perkantoran, Perencanaan dan Pengelolaan, Kegiatan dan

Pembinaan, Alat Pengolah Data.

Tujuan

Mendukung kegiatan Perstatistikan dan Sistem Informasi dengan cara

meningkatkan Layanan Administrasi dan Ketata Usahaan (Layanan

Perkantoran, Perencanaan dan pengelolaan anggaran, Kegiatan dan

Pembinaan, Alat pengolah data multimedia)

Sasaran

Terselenggaranya Tertib Administrasi di Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian (Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan)

Output 994 Layanan Perkantoran melayani kebutuhan pegawai

Pusdatin selama 12 bulan dengan pagu anggaran sebesar Rp.

9.214.732.000,- meliputi sub-sub output sbb:

1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan untuk 12 bulan layanan,

2) Penyelenggaraan Operasional dan pemeliharaan perkantoran 12 bulan

layanan.

6. Output 06 Perencanaan dan pengelolaan berupa 7 dokumen dengan

pagu anggraran sebesar Rp. 1.649.185.000,- meliputi sub - sub output

sbb :

1) Administrasi Kegiatan terdiri dari 1 dokumen,

2) Penyusunan Program dan rencana kerja/teknis/Program perencanaan

Tahunan terdiri dari1dokumen,

3) Dokumen Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Satker

terdiri dari 1 dokumen.

Page 16: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

11

4) Dokumen Penyusunan Laporan SAI dan Laporan Keuangan terdiri dari

1 dokumen.

5) Penyusunan Laporan SABMNterdiri dari 1 dokumen.

6) Dokumen Pelaksanaan Hibah Aset terdiri dari 1 dokumen

7) Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian terdiri dari 1 dokumen

7. Output 07 Kegiatan dan Pembinaan berupa 7 laporan dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 1.431.956.000,- meliputi sub-sub output yaitu

1) Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan terdiri dari 1

laporan,

2) Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian terdiri dari

1 laporan,

3) Penyusunan News Letter terdiri dari 1 laporan

4) Pengelolaan dan pembinaan Kepegawaian terdiri dari 1 laporan,

5) Penyelenggaraan Kehumasan,perpustakaan dan Kearsipan terdiri dari

1 laporan,

6) Penyelenggaraan Pameran Pusdatin terdiri dari 1 laporan

7) Kerjasama Antar Instansi pemerintah dan Luar negeri terdiri dari 1

laporan,

8. Output 10 Alat pengolah Data dan Multimediasebanyak 82 unit dengan

pagu anggaran sebesar Rp.466.960.000,-.

Adapun hasil yang diharapkan secara umum yaitu tersedianya Data

Statistik dan Informasi Pertanian yang andal mengacu pada strategi

dasar ”satu data satu pintu“ yang tepat waktu, akurat konsisten dan

menyeluruh yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan,serta

penyusunan rencana strategis Kementerian Pertanian dimasa yang akan

datang.

Page 17: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

12

1.5.2 Rincian Sub Output berdasarkan tanggung jawab Tupoksi Organisasi

Pusdatin T.A 2012 adalah sebagai berikut :

1. Bidang Data Non Komoditas bertanggungjawab terhadap 11 sub

output sbb :

1) Analisis Harga komoditas Pertanian

2) Survei Kesejahteraan Petani

3) Analisis Proyeksi Indikator Makro

4) Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

5) Penyusunan Data PDB

6) Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pretanian

7) Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian

8) Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi

9) Updating Peta Lahan Baku Sawah

10) Pengawalan dan Penataan Data Lahan

11) Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal Perkebunan (4

Provinsi)

2. Bidang Data Komoditas bertanggung jawab terhadap 11sub output

sbb:

1) Pengelolaan Data Perkebunan

2) Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura

3) Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas Hortikultura

4) Pengelolaan Data Hortikultura

5) Pengumpulan,Pengelolaan dan Penyajian Data Peternakan Level

Kab/Kota

6) Analisis Keragaan Data Peternakan

7) Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian

8) Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan

9) Advokasi dan Sosialisasi metode Pengumpulan dan E-form Peternakan

10) Advokasi metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-form Tanaman

Pangan

Page 18: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

13

11) Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan

2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi Pertanian bertanggung

jawab terhadap 9 sub output sbb :

1) Pengembangan dan penataan Sistem Jaringan informasi pertanian

2) Pengembangan dan Operasionalisasi Data Center

3) Penyusunan dan Penerapan SOP Penyelenggaraan TIK

4) Perancangan dan Pengembangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi

terdiri

5) Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah

6) Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Manajemen

7) Pengembnagan dan Pengawalan Sistem Informasi Pertanian

8) Pengembangan dan Pengawalan Website

9) Penyelenggaraan Lomba Web Lingkup Pertanian

10) Sosialisasi E Procurement (LPSE)

3. Bagian Umum bertanggungjawab terhadap 26sub output sbb

1) Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan

2) Peningkatan Kualitas SDM

3) Survei Kepuasan Pengguna layanan

4) Sosialisasi Jabatan Fungsional

5) Pelatihan Penjejangan Jabatan Fungsional Satistisi

6) Pembinaan Administrasi Perlengkapan

7) Dengar Pendapat dengan Organisasi/Lembaga

8) Pelaksanaan Hibah Aset

9) Pelatihan Statistik Pertanian

10) Pembayaran Gaji dan Tunjangan

11) Penyelenggaraan Operasional pemeliharaan Perkantoran

12) Dokumen Administrasi Kegiatan

13) Pembukuan Administrasi Perlengkapan

14) Pembukuan dan verifkasi keuangan

Page 19: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

14

15) Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan

16) Penyusunan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

17) Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian

18) Penyusunan New Letter

19) Penyelenggaraan Kehumasan,Perpustakaan dan kearsipan

20) Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian

21) Kerjasama Antar Instansi pemerintah dan Luar Negeri

22) Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010-2014

23) Penyelenggaraan Seminar HIPI

24) Alat Pengolah Data dan Multimedia

25) Kendaraan Roda 4

26) Pengadaan Sarana Prasarana

1.5.3 Rincian Anggaran Berdasarkan Tanggungjawab Tupoksi Organisasi

Pusdatin T.A 2012 adalah sebagai berikut :

Pada tahun anggaran 2012Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor0328/018-

01.1.01/00/2011 sebesar Rp.49.162.777.000,- pada bulan Agustus terjadi

penghematan sehingga DIPA Pusdatin untuk Tahun Anggaran 2012

menjadiRp.43.954.500.000,-

Sedangkan komposisi anggaran menurut Bidang /Bagian yaitu ;

a. Bidang Data Non Komoditas sebesar Rp.4.850.000.000,-

b. Bidang Data Komoditas Rp.4.619.992.000,-

c. Bidang Pengembangan Sistem Informasi sebesar Rp 14.814.601.000 -

d. Bagian Umum sebesar Rp 14.826.617.000–

Page 20: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

15

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian

2010-2014

Renstra yang telah disusun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

merupakan salah satu syarat yang wajib di miliki oleh

instansi/lembaga/KL.Renstra dipertanggungjawabkan pada masyarakat dilihat dari

keuangannnya dan hasil kinerja.

Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan perencanaan kinerja

menjadi suatu issue yang strategis yang harus diperhatikan dan dipecahkan oleh

pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang mengarahkan instansinya

kepada arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi.

Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan

renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada

capaian kinerja yang diinginkan. Dengan berdasarkan pada perencanaan kinerja

yang baik maka pelaksanaan renstra juga dapat dipantau tingkat pencapaiannya

secara lebih operasional serta dengan melihat berbagai kemungkinan dan

alternative untuk meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi secara lebih cepat.

2.1.1. Tugas Pokok

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan

informasi pertanian.

2.1.2. Visi

Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan menetapkan

Page 21: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

16

visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang

lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan

pertanian”

2.1.3. Misi

Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-

cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan

anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai

dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut

adalah sebagai berikut:

Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian

data dan informasi pertanian

Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data

dan informasi pertanian

Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian

Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan

sistem informasi pertanian

2.1.4 Tujuan

Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari penyataan misi

adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal

ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan adalah selama 5 (lima) tahun

(2010-2014). Oleh karena itu, penetapan tujuan harus dapat

menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit

kerja dalam suatu organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya akan terjadi

iklim yang kondusif serta mendorong terjadinya sinergisme.

Adapun tujuan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah sebagai

berikut :

1. Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

2. Mengembangkan metodologi dan sistem pengumpulan, pengolahan,

dan penyajian data dan informasi pertanian yang baku

Page 22: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

17

3. Membangun sistem informasi pertanian yang mampu mendukung

penyediaan dan penyebarluasan data dan informasi pertanian

4. Membina kelembagaan yang kuat dalam bidang pelayanan data dan

sistem informasi pertanian

5. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang

pelayanan data dan sistem informasi pertanian

2.1.5 Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu sehingga mudah dalam

pengukurannya. Sasaran merupakan bagian integral dari proses

perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah

tindakan dan alokasi sumber daya organisasi.Oleh karena itu, sasaran harus

lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur.

Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian menetapkan Integrasi sasaran yang akan dicapai pada tahun

2014, yaitu terwujudnya pelayanan data dan sistem informasi pertanian bagi

seluruh stakeholders melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan

mengacupada Rencana Strategis Kementerian Pertanian.

Adapun sasaran masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya data yang berkualitas, yaitu lengkap, akurat, tepat waktu

dan terpercaya

2. Mudahnya aksesibilitas data dan informasi oleh pengguna

3. Tersedianya infrastruktur jaringan dansistem informasi pertanian

4. Tersedianya sumber daya manusia perstatistikan dan sistem informasi

yang berkualitas

2.1.6 Kebijakan, Strategi, Program dan Kegiatan

2.1.6.1 Kebijakan

Sesuai dengan arah kebijakan yang tertuang didalam Renstra

Kementerian Pertanian 2010-2014, Pusat Data dan Sistem Informasi

Page 23: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

18

Pertanian lebih meningkatkan penguasaan dan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi dalam memperkuat daya saing sektor

pertanian dalam menghadapi tantangan global.Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian juga ingin memperkuat jaringan informasi dan

komunikasi antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal

balik dalam rangka mendukung pembangunan pertanian.

Kebijakan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian antara lain

kebijakan operasional meliputi : Pengembangan dan penyelenggaraan

statistik pertanian, Pengembangan dan penyelenggaraan sistem

informasi pertanian, Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia dalam

bidang Statistik & Sistem Informasi dan Pembinaan Kelembagaan

statistik dan Statistik informasi Pertanian

2.1.6.2 Program dan Kegiatan

Untuk periode 2010 – 2014, sebagai bagian dari Sekretariat Jenderal,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian akan mendukung

pelaksanaan program Sekretariat Jenderal yaitu Dukungan

Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian

Pertanian.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian

dan pelayanan data dan informasi pertanian.

2.1.6.3Fungsi yang dilaksanakan Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian mencakup :

1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas

pertanian

2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas

pertanian

Page 24: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

19

3. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi

Kementerian Pertanian dan;

4. Pelaksanaan admnistrasi Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian

2.1.6.4Indikatorkegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian :

1. Tersedianya data pertanian (hulu, on farm, hilir)

2. Tersedianya hasil analisis data pertanian

3. Tersedianya sistem informasi pertanian

4. Tersedianya petugas pengelola data baik di pusat maupun daerah

yang berkualitas

2.1.6.5Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana

tersebut diatas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian di

bagi menjadi 4 bidang/bagian dan kelompok jabatan fungsional yaitu

Bagian Umum

1. Bidang Data Komoditas

2. Bidang Data Non Komoditas

3. Bidang Pengembangan Sistem Informasi

4. Kelompok Jabatan Fungsional yaitu fungsional statistisi dan pranata

komputer

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,

program, anggaran dan keuangan, serta pelaksanaan urusan

kepegawian dan rumah tangga Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan

fungsi :

1) Penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran

2) Pelaksanaan urusan keuangan

Page 25: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

20

3) Pelaksanaan urusan kepegawaian

4) Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksanan, kehumasan

dan rumah tangga

Bagian Umum terdiri dari 2 subbagian yaitu:

a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program,

anggaran dan laporan pelaksanaan kegiatan serta pelaksanaan

urusan keuangan

b. Subbagian Kepegawaian dan Rumah tangga mempunyai tugas

melakukan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana,

kehumasan dan rumahtangga

2. Bidang Data Komoditas

Bidang Data Komoditas mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

penyediaan dan pelayanan data dan informasi tanaman pangan,

peternakan, hortikultura dan perkebunan

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Data komoditas

menyelenggarakan fungsi :

1). Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan,

pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta

pengelolaan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan.

2). Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan,

pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta

pengelolaan data dan informasi hortikultura dan perkebunan

Bidang Data Komoditas terdiri dari :

a. Subbidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan

program pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan

Page 26: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

21

pelayanan serta pengelolaan data dan informasi tanaman pangan

dan peternakan

b. Subbidang Data Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program

pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan

pelayanan serta pengelolaan data dan informasi Hortikultura dan

Perkebunan

Indikator Kegiatan Bidang Data Komoditas :

a). Tersedianya Laporan Data Tanaman Pangan dan Peternakan

b). Tersedianya Laporan Data Hortikultura dan Perkebunan

3. Bidang Data Non Komoditas

Bidang Data Non Komoditas mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi lahan dan

sarana pertanian serta data ekonomi pertanian

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Data Non Komoditas

menyelenggarakan fungsi :

1). Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan,

pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta

pengelolaan data dan informasi prasarana pertanian

2). Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan,

pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta

pengelolaan data dan informasi social ekonomi pertanian

Bidang Data Non Komoditas terdiri dari :

a. Subbidang Data Prasarana Pertanian mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program

pembinaan, pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan

pelayanan serta pengelolaan data dan informasi lahan dan sarana

pertanian meliputi : data lahan, data irigasi, data teknologi

Page 27: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

22

pertanian, data sumber daya manusia pertanian meliputi: data

tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, kemiskinan dan

data iklim, kemiskinan, serangan organism pengganggu tanaman,

perbenihan, serta pupuk dan pestisida

b. Subbidang Data Ekonomi Pertanian mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan,

pelaksanaan pengumpulan, penyediaan dan pelayanan serta

pengelolaan data dan informasi ekonomi pertanian meliputi: data

nilai tukar petani, produk domestic bruto, investasi, ekspor dan

impor pertanian, pembiayaan, konsumsi, dan kesejahteraan serta

moneter.

Indikator Kegiatan Bidang Data Non Komoditas :

a) Tersedianya Laporan Data Prasarana

b). Tersedianya Laporan Data Ekonomi Pertanian

4. Bidang Pengembangan Sistem Informasi

Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengembangan system

informasi pertanian

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengembangan Sistem

Informasi menyelenggarakan fungsi :

1) Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan

pengembangan, serta pengelolaan system jaringan computer

2) Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan

pengembangan serta sosialisasi aplikasi system informasi

3) Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan

pengembangan serta sosialisasi aplikasi multimedia dan website

Bidang Pengembangan Sistem Informasi terdiri dari :

Page 28: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

23

a. Subbidang sistem jaringan komputer mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan

dan pengembangan serta pengelolaan system jaringan computer

b. Subbidang aplikasi sistem informasi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan

dan pengembangan serta sosialisasi aplikasi system informasi

c. Subbidang Aplikasi Multimedia mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan

dan pengembangan serta serta sosialisasi aplikasi multimedia dan

website

Indikator Bidang Pengembangan Sistem Informasi :

a) Tersusunnya laporan jaringan computer

b) Tersusunnya laporan aplikasi sistem informasi

c) Tersusunnya laporan aplikasi multimedia

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

1. Kelompok Jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional

Pranata Komputer, Statistisi dan jabatan fungsional lainnya yang

terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya

2. Masing-masing kelompok jabatan fungsional di koordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional senior yang di tunjuk oleh Kepala Pusat

3. Jumlah tenaga fungsional di tentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja

4. Jenis dan jenjang fungsioal di atur berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

2.2 Rencana Kinerja Tahun2012 Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian

Page 29: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

24

2.2.1. Latar Belakang

Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan

renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi

pada capaian kinerja yang diinginkan. Dengan berdasarkan pada

perencanaan kinerja yang baik maka pelaksanaan renstra juga dapat

dipantau tingkat pencapaiannya secara lebih operasional serta dengan

melihat berbagai kemungkinan dan alternative untuk meningkatkan dan

memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara lebih cepat.

Menurut SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Perencanaan Kinerja merupakan poses penyusunan rencana kinerja (renja)

sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam

rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh pemerintah melalui berbagai

kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian

kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat

sasaran dan kegiatan.Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan

agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen

bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja

berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indicator kinerjanya serta

penetapan indicator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan,

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu, substansi

dari penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari

capaian indicator kinerja.

Dalam rangka mengoptimalkan perannya sebagai fungsi koordinasi dalam

pelaksanaan administrasi pembangunan pertanian, Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian perlu

Page 30: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

25

menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian Tahun 2012 dengan mengacu Renstra Sekretariat

Jenderal kementerian Pertanian Pertanian Tahun 2010 – 2014 dan Rencana

Strategis Kementerian Pertanian 2010 – 2014.

2.2.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian Tahun 2012 adalah memberI acuan bagi pelaksana

kegiatan di lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dalam

melakukan pembinaan dan melaksanakan tugas pokoknya terkait fungsi

koordinasi, manajemen dan administrasi.

2.2.3. Sasaran

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menetapkan Integrasi sasaran

yang akan dicapai pada tahun 2012, yaitu terwujudnya pelayanan data dan

sistem informasi pertanian bagi seluruh stakeholders melalui pemanfaatan

teknologi informasi dengan mengacupada Rencana Strategis Kementerian

Pertanian.

Adapun sasaran masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :

5. Tersedianya data yang berkualitas, yaitu lengkap, akurat, tepat waktu

dan terpercaya

6. Mudahnya aksesibilitas data dan informasi oleh pengguna

7. Tersedianya infrastruktur jaringan dansistem informasi pertanian

8. Tersedianya sumber daya manusia perstatistikan dan sistem informasi

yang berkualitas

2.2.4 Strategi

Sasaran Startegis Pusat Daya dan Sistem Informasi Pertanian :

Meningkatnya ketersediaan data komoditas pertanian dan non komoditas

pertanian, layanan system informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi

bagi seluruh stakeholders di pusat dan daerah.

Page 31: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

26

Strategi dijabarkan sebagai berikut :

1. Membangun sistem informasi dan statistik pertanian yang terencana

dan sesuai dengan kemampuan Kementerian Pertanian.

2. Membangun keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan antara

pusat dan daerah, yang mendorong kepada persamaan persepsi dalam

kebutuhan informasi dan pembangunan sistem informasi, serta

kemudahan akses dan komunikasi data satu sama lain.

3. Menyusun standar acuan untuk perangkat keras, piranti lunak,

format/struktur dan klasifikasi data, sumberdaya manusia dan adanya

pembakuan sistem dan prosedur

4. Membangun sistem keamanan dan reliabilitas perangkat keras, piranti

lunak, jaringan telekomunikasi yang bisa menjamin keamanan dan

kerahasiaan informasi

5. Mengembangkan sistem yang mengacu kepada sistem terbuka yang

berbasis internet sehingga informasi yang dihasilkan bisa dimanfaatkan

seluas-luasnya untuk kepentingan masyarakat khususnya petani dan

pelaku agribisnis

6. Meningkatkan jangkauan jaringan dan eksibilitas informasi pertanian

sampai ke daerah terpencil sekalipun.

7. Meningkatkan penyebaran informasi produksi komoditas pertanian

dalam negeri untuk menunjang kegiatan ekspor, serta informasi

mengenai jumlah dan mutu komoditas pertanian yang tersedia

8. Meningkatkan penyebaran informasi pasar luar negeri melalui

pemanfaatan internet dan jejaring sosial yang ada saat ini

9. Meningkatkan penyelenggaraan komunikasi atau pertukaran

data/informasi secara elektronik

10. Meningkatkan kemampuan sistem informasi pertanian/agribisnis agar

mampu menjangkau pedesaan dan bahkan daerah terpencil agar

mampu mengatasi kesenjangan dalam peroleh informasi (digital divide)

Page 32: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

27

11. Menyelenggarakan berbagai program pelatihan bidang teknologi

informasi dan metode statistik baik di pusat maupun di daerah.

12. Meningkatkan kemampuan (mutu dan kapasitas) penyelenggaraan

pelatihan teknologi informasi dan metode statistik yang

diselenggarakan sehingga mampu melayani kebutuhan pelatihan

seluruh jajaran pertanian.

13. Menyelenggarakan pelatihan bagi para pejabat fungsional statistisi dan

pranata komputer

14. Meningkatkan kegiatan sosialisasi atau pemasyarakatan sistem

informasi untuk menciptakan lingkungan pertanian yang memanfaatkan

informasi dalam segala bentuk pengambilan keputusan

15. Menyempurnakan dan memantapkan tatanan organisasi yang

berkembang terus sesuai dengan bertambah besarnya aktivitas sistem

informasi pertanian, serta meningkatnya intensitas pembangunan

pertanian

16. Meningkatkan koordinasi antar pengguna untuk meningkatkan efisiensi,

menghindari terjadinya berbagai bentuk duplikasi kegiatan dan untuk

menstimulasi terjadinya sinergi dalam penyelenggaraan sistem

informasi pertanian di seluruh jajaran pertanian

17. Menempatkan dan memasyarakatkan fungsi Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian selaku pembina sistem informasi, selaku pengelola

data/informasi pertanian, serta sebagai simpul bagi pertukaran

informasi antar pengguna

18. Mengawal penyelenggaraan/implementasi sistem informasi yang ada

pada unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian

19. Sinkronisasi program dan kegiatan unit-unit pengelola data/informasi

yang ada di unit-unit Eselon I dan yang ada di daerah dengan program

dan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

20. Sinkronisasi Program dan kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian dengan lembaga-lembaga penyelenggara sistem informasi

dan statistikeksternal terkait seperti : Badan Pusat Statistik, Badan

Page 33: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

28

Administrasi Kepegawaian Negara, Kementerian Keuangan, Bappenas,

Bakosurtanal, BPPT serta lembaga-lembaga lainnya baik di dalam

maupun di luar negeri seperti FAO

2.2.5 Matrik Rencana Kinerja Tahunan T.A 2012

Rencana Kinerja Tahunan yang telah disusun pada Tahun Anggaran 2012

sesuai dengan Renstra Pusdatin adalah seperti tersebut pada tabel 3

MATRIK RENCANA KINERJA TAHUNAN T.A 2012

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II/UNIT KERJA MANDIRI K/L

UNIT ESELON II KEMENTan/LEMBAGA/SKPD

: PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

TAHUN ANGGARAN : 2012

Tabel 3

No. Sasaran strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya ketersediaan data komoditas pertanian dan non komoditas pertanian layanan sistem informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi bagi seluruh stakehorlders di pusat dan daerah

1. Laporan data pertanian (hulu, on farm, hilir)

20 laporan

1. Penyusunan Data PDB sektor Pertanian

2. Survei Data Kesejahteraan Petani

3. Pengukuran Produktivitas Hortikultura

4. Survei Konversi Galengan Lahan Sawah Tahun 2012

5. Penyusunan Metodologi Area Frame untuk Pengukuran Produktivitas Padi

6. Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Data Pertanian Level Kab/Kota

7. Publikasi Data Statistik Pertanian

8. Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan & Peternakan

9. Penyusunan Outlook Komoditas Hortikultura dan Perkebunan

2. Laporan analisis data pertanian 7 laporan

Page 34: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

29

1. Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

2. Analisis Indikator Makro sektor Pertanian

3. Analisis dan Penataan Data Konsumsi

4. Analisis dan Penataan Data Iklim, OPT, dan Bencana Alam

5. Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian

6. Analisis dan Penataan Data SDM Pert, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani

7. Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja Pertanian

3. Laporan Pengembangan sistem

dan teknologi informasi Pertanian

11 laporan

1. Pengembangan dan Penataan sistem

2. Pengembangan dan operasionalisasi data center

3. Penyusunan dan Penerapan SOP Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi

4. Perancangan dan Pengembangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi

5. Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah

6. Pengembangan dan Pengawasan Sistem Informasi manajemen

7. Pengawalan Implementasi tata naskah dinas elektronik

8. Pengembangan dan perawatan sistem informasi pertanian

9. Pengembangan Aplikasi Executive

10. Pengembangan dan Pengawalan Website dan Multimedia

Page 35: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

30

11. Penyelenggaraan Lomba Web lingkup Pertanian

4. Petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang dilatih

1564 orang

1. Implementasi dan Pengawalan e-form Tanaman Pangan

2. Implementasi dan Pengawalan e-form Peternakan

3. Sosialisasi dan Penataan Data Lahan Pertanian

4. Implementasi dan Pengawalan e-form Hortikultura

5. Implementasi dan Pengawalan e-form Perkebunan

6. Refreshing Metode Pengumpulan Data Perkebunan

7. Sosialisasi e-Procurement (LPSE)

8. Sosialisasi Sistem Monev PUAP

9. Pelatihan Komputer dan statistik

10. Peningkatan Kualitas SDM (Manajemen, statistik, komputer)

11. Pembinaan Pejabat Fungsional (Statistisi dan pranata komputer)

12. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional (kerjasama dengan BPS)

5. Dokumen Pengelolaan administrasi dan dokumen manajemen lainnya Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

12 bulan layanan

7 dokumen 7 laporan 65 unit

1. gaji dan tunjangan

2. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan

3. administrasi Kegiatan

4. Penyusunan Program dan Rencana Kerja Tahunan

Page 36: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

31

5. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban keuangan satker

6. Penyusunan laporan SAI dan Laporan keuangan

7. Penyusunan Laporan SABMN

8. Pelasksanaan Hibah Aset

9. Pengelolaan dan Pembianaan Kepegawaian

10. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

11. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian

12. Penyusunan News Letter

13. Dukungan Teknis rapat pimpinan (RAPIM, RAKER,RAKOR, RDP, Sidang Kabinet)

14. Pelaksanaan Layanan Perpustakaan dan Kearsipan

15. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin

16. Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri

17. Pengadaan peralatan multimedia dan komunikasi

2.3 Penetapan Kinerja (PK) Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2012

Penetapan Kinerja pada Awal Tahun Anggaran 2012 adalah seperti tersebut

pada tabel 4, dengan adanya penghematan anggaran yang dilakukan oleh

pemerintahpada bulan Agustus T.A 2012 terdapat pengurangan volume output

seperti pada tabel 5

PENETAPAN KINERJA T.A 2012 Unit Organisasi Eselon II : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran : 2012

Page 37: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

32

Tabel 4

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya kualitas data pertanian

1. Jumlah laporan penyusunan, pengkajian dan pengembangan data dan informasi

20 laporan

2. Jumlah laporan pembinaan, pengembangan, pemanfaatan dan analisis data dan informasi

7 laporan

3. Jumlah laporan pembuatan/pengembangan sistem, data, statistik dan informasi

11 laporan

4. Jumlah petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang dilatih

1.575 orang

5. Jumlah dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran

7 dokumen

6. Jumlah laporan kegiatan dan pembinaan

7 laporan

7. Jumlah alat pengolah data dan multimedia

65 unit

8. Jumlah layanan perkantoran 12 bulan

Jumlah AnggaranRp. 49.162.777.000 Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian

PENETAPAN KINERJA REVISI T.A 2012 Unit Organisasi Eselon II : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Page 38: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

33

Tahun Anggaran : 2012 Tabel 5.

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya kualitas data pertanian

1. Jumlah laporan penyusunan, pengkajian dan pengembangan data dan informasi

20 laporan

2. Jumlah laporan pembinaan, pengembangan, pemanfaatan dan analisis data dan informasi

7 laporan

3. Jumlah laporan pembuatan/pengembangan sistem, data, statistik dan informasi

11 laporan

4. Jumlah petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang dilatih

1.409 orang

5. Jumlah dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran

7 dokumen

6. Jumlah laporan kegiatan dan pembinaan

7 laporan

7. Jumlah alat pengolah data dan multimedia

82 unit

8. Jumlah layanan perkantoran 12 bulan

Jumlah Anggaran Rp. 43.954.500.000,-

Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 39: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

34

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Pusat Data Dan Sistem

Informasi Pertanian

3.1.1. Indikator Keberhasilan Pencapaian (Target) Sasaran

Keberhasilan kinerja pencapaian sasaran Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian yang direncanakan pada tahun anggaran 2012 Data dan Statistik

Pertanian yang Akurat, Tepat waktu,dan Konsisten sesuai dengan

Penetapan Kinerja T.A 2012.

Adapun sasaran masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya data yang berkualitas yaitu lengkap, akurat, tepat waktu

dan terpercaya.

2. Mudahya aksesibilitas data dan informasi oleh pengguna

3. Tersedianya infrastruktur jaringan dan sistem informasi pertanian

4. Tersedianya sumber daya manusia perstatistikan dan sistem infomasi

yang berkualitas.

3.1.2 Pengukuran Capaian Sasaran Kegiatanutama dan Penunjang

sesuai dengan renstra 2010-2014 adalah sebagai berikut :

Target fisik yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja adalah seperti

tersebut pada tabel 5 dengan perincian seperti tsb dibawah ini :

Dengan adanya sistem penganggaran yang baru kegiatan Tahun Anggaran

2012 terdiri dari beberapa output kegiatan dimanauntuk output utama meliputi

01,02,03,04 sedangkan output penunjang meliputi output 06,07,10 dan 994.

Masing-masing output memiliki beberapa sub output sesuaidengan RKP

(Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun sebelumnya mengacu pada

RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian 2010-2014.

Dengan adanya penghematan anggaran maka ada beberapa sub kegiatan

yang volume kegiatannya disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

Page 40: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

35

Adapun rincian output berdasarkan Penetapan Kinerja yang ditanda tangani

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian T.A 2012 adalah seperti

tersebut pada Tabel 4.

Tabel.6Capaian Output sesuai dengan Penetapan Kinerja Kegiatan Pusat

Data Dan Sistem Informasi Pertanian T.A 2012

Kode Output

Jumlah %

Target Volume

Realisasi Volume

01 Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi

20 lap 20 lap 100

02 Laporan Pembinaan, Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi

7 lap 7 lap 100

03. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi

11 Lap 11 lap 100

04. Pelatihan dan Pengembangan SDM 1.409 org 2.083 org 147,84

06. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

7 dok 7 dok 100

07. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

7 lap 7 lap 100

10. Alat Pengolah Data dan Multimedia 82 unit 82 unit 100

994. Layanan Perkantoran 12 bln 12 bln 100

Jumlah Anggaran Rp. 43.954.500.000,-

Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian

3.2 Pencapaian Sasaran Strategis Kegiatan Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian Yang Mendukung Program Kementerian Pertanian

antara lain meliputi :

3.2.1 Dibidang Pengembangan Statistik

3.2.1.1 Kegiatan Upaya Percepatan Penyediaan data dan Kualitas Data

Tanaman Pangan Berkesinambungan Pada Skala Nasional’

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu unit

instansi di Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk

mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan membuat kajian

Page 41: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

36

komoditas tanaman pangan khususnya padi/beras, jagung, kedelai dan

komoditas pangan lainnya yang berguna untuk membantu dalam

perumusan kebijakan, perencanaan, evaluasi dan monitoring oleh para

pengambil kebijakan.

Data padi dan palawija yang dihasilkan dari produksi dalam negeri,

didapatkan dari sumber data terendah yakni mulai dari level kecamatan

yang secara berjenjang dilaporkan pada level di atasnya yaitu

kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Selanjutnya data tersebut diolah

bersama antara Kementerian Pertanian dengan BPS menjadi data resmi

yang dipublikasikan sebanyak tiga kali dalam setahun atau secara

subround. Namun pada saat ini dengan semakin intensifnya

perencanaan yang memerlukan data setiap bulan, maka dengan

mengandalkan data yang dipublikasikan setiap subround (4 bulan) dirasa

tidak cukup. Para pengambil kebijakan memerlukan informasi terkini

setiap bulannya.Pemenuhan data setiap bulan secara real time sangat

memungkinkan untuk didapatkan, karena formulir pengumpulan data

padi biasa dilaporkan bulanan.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu terobosan baru untuk

mengalirkan data dari daerah ke pusat. Dengan terobasan baru ini,

diharapkan data akan tersedia secara tepat setiap bulannya. Melalui

kegiatan „Upaya Percepatan Penyediaan data dan Kualitas Data

Tanaman Pangan Berkesinambungan Pada Skala Nasional‟ diharapkan

ketersediaan data akan dapat diperoleh secara berkesinambungan,

sehingga informasi perkembangan kondisi tanaman padi di lapang dapat

dipantau dengan baik.

Metode yang digunakan dalam analisis data hasil kegiatan „Upaya

Percepatan Penyediaan data dan Kualitas Data Berkesinambungan

Pada Skala Nasional‟ adalah analisis diskriptif sederhana yang mengulas

tentang situasi pertanaman meliputi analisis situasi luas tanam, luas

panen komoditas pada jangka waktu n-1. Dalam analisis juga mengulas

Page 42: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

37

potensi produksi komoditas pada periode n-1 dan prediksi potensi

produksi komoditas pada beberapa bulan ke depan.

Hasil Yang Telah Dicapai dari target 1 laporan terealisasi 1 laporan

dengan lampiran sbb:

a. Lampiran 1. Database SP-TP berupa raw data SP-PADI

dan SP-PALAWIJA Bulan Januari – Desember 2012

(sofcopy-CD)

b. Lampiran 2. Buletin Situasi Pertanaman Padi, Jagung dan

Kedelai Bulan Januari-Desemvber 2012 softcopy (dalam

bentuk pdf -CD) dan hardcopy (616 hal) dicetak 17 eksp

c. Lampiran 3. Bahan Tayangan Rapat Pimpinan Kementerian

Pertanian Bulan Mei – Desember 2012 (softcopy (CD) dan

hardcopy (396 hal) dicetak 17 eksp

d. Lampiran 4. Rekap Data SP-TP (luas tanam, luas panen dan

luas puso) untuk bahan diseminasi ke Instansi terkait

(Direktorat teknis linkup Ditjen Tanaman Pangan dan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi (Softfile – dikirim by

email)

e. Buku Petunjuk Administrasi Teknis Kegiatan

3.2.1.2 Indikator Makro Sektor Pertanian

Kondisi perkembangan sektor pertanian dilihat dari kontribusinya

terhadap PDB menunjukkan kinerja yang cukup baik. Selama lima tahun

terakhir dari tahun 2007 hingga 2011, PDB sektor pertanian mengalami

pertumbuhan rata-rata sebesar 3,64%, suatu angka pertumbuhan yang

tidak terlalu rendah. Demikian pula apabila dilihat dari sisi struktur

perekonomian nasional, pangsa sektor pertanian primer mengalami

peningkatan, yakni dari 13,72% pada tahun 2007 menjadi 14,72% pada

tahun 2011.

Page 43: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

38

Sektor pertanian diposisikan sebagai motor penggerak pembangunan

pertanian, melalui pencapaian 4 target utama pembangunan pertanian,

yakni (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2)

Peningkatan diversifikasi pangan, (3) peningkatan nilai tambah, daya

saing dan ekspor, serta (4) peningkatan kesejahteraan petani.

Walaupun sektor pertanian memiliki posisi yang strategis, pada

kenyataannya kebijakan yang diambil baik pada tingkat konsep maupun

implementasi belum sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan serta

berpihak kepada sektor pertanian. Proteksi terhadap sektor pertanian

jauh lebih rendah dibandingkan sektor industri. Penerapan nilai tukar

yang over valued pada masa orde baru menempatkan sektor pertanian

sulit melakukan ekspor karena harga menjadi lebih mahal, sehingga

kurang kompetitif di pasar global. Sedangkan sektor industri akan

memperoleh subsidi terhadap bahan baku dan bahan penolong dengan

penerapan yang over valued tersebut.

Krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia telah menimbulkan

kesadaran mengenai pentingnya sektor pertanian. Sektor pertanian

menjadi katup pengaman dari krisis yang terjadi dengan menjadi satu-

satunya sektor yang mampu bertahan dengan pertumbuhan yang positif,

sedangkan sektor lainnya mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Hanya saja peningkatan ekspor selama krisis tersebut justru berbalik

mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya. Fakta ini

memperlihatkan secara relatif sektor pertanian belum mampu

memanfaatkan momentum melemahnya rupiah untuk meningkatkan

ekspor dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk sesuai

dengan preferensi pasar ekspor.

Sasaran

Page 44: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

39

a) Tersedianya data ekspor impor komoditas pertanian, investasi, Indeks

Harga Konsumen (IHK), inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), tingkat suku

bunga, upah buruh tani, serta perkreditan pertanian.

b) Tersediaan database ekspor-impor komoditas pertanian yang tertata

dengan baik.

c) Tersusunnya buku saku indikator makro sektor pertanian dan buku

statistik makro sektor pertanian.

d) Terlaksananya analisis data indikator makro sektor pertanian serta

terbitnya buletin indikator makro secara kontinyu, yang meliputi Buletin

ringkas bulanan dan Buletin triwulanan.

e) Terdistribusinya data dan hasil analisis makro sebagai informasi

pendukung kebijakan sektor pertanian.

Hasil yang telah dicapai dari target 1laporan terealisasi 1 laporan

dengan lampiran sbb:

1) Buku Statistik Makro Sektor Pertanian 2012 sebanyak 120

eksemplar.

2) Buku Saku Statistik Makro Sektor PertanianVolume 4 Nomor 1

Tahun 2012 s/d Volume 4 Nomor 4 Tahun 2012masing-masing

sebanyak 80 eksemplar setiap triwulan (4 edisi).

3) Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian Bulan Januari

2012 s/d Desember 2012 masing-masing sebanyak 120

eksemplar setiap bulan (12 edisi).

4) Buletin Triwulanan Buletin Ekspor Impor Volume IV Nomor 1

Tahun 2012 s/d Volume IV Nomor 4 Tahun 2012 masing-masing

sebanyak 100 eksemplar per triwulan

5) Database Ekspor-Impor

6) Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2012 sebanyak 12 eksemplar.

3.2.1.3 Lahan Baku Sawah

Page 45: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

40

Perkembangan Kegiatan Sosialisasi dan Penataan Data Lahan

Pertanian

Tantangan utama pada abad 21 adalah mengatasi kesenjangan yang

makin besar antara permintaan dan ketersediaan sumberdaya lahan dan

air. Sumberdaya lahan dan air merupakan aset dan faktor produksi yang

sangat vital dan strategis untuk memenuhi ketahanan pangan nasional

Indonesia. Beberapa hal yang mempengaruhi kondisi kritis ketahanan

pangan nasional Indonesia yakni: 1) meningkatnya alih fungsi lahan

pertanian, khususnya lahan sawah menjadi lahan non pertanian

mengalami peningkatan, 2) menurunnya ketersediaan air sebagai

dampak dari meningkatnya kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan

perubahan iklim global, dan 3) meningkatnya kerusakan infrastruktur

irigasi. Berlangsungnya fenomena penyusutan luas lahan pertanian,

terutama lahan persawahan di Pulau Jawa dan sekitar kota-kota besar

sudah cukup memprihatinkan. Data menunjukkan bahwa dinamika

perubahan penggunaan lahan menjadi semakin intensif dengan semakin

berkembangnya perekonomian wilayah, yang mana antara tahun 2000-

2009 telah terjadi alih fungsi lahan sawah ke non-sawah di Pulau Jawa

seluas 59.439 Ha atau rata-rata per tahun seluas 6.604 Ha dan untuk

luar Pulau Jawa terjadi penambahan luas lahan sawah selama 9 tahun

seluas 8.775 Ha (BPN, 2010).

Untuk meningkatkan tingkat akurasi data luas dan posisi lokasi lahan

sawah, maka Kementerian Pertanian pada tahun 2010 melaksanakan

pemetaan lahan baku sawah skala operasional (1:5.000) menggunakan

data citra satelit resolusi tinggi untuk pulau Jawa, dan pada tahun 2012

untuk luar Pulau Jawa (skala 1:10.000).

Beragamnya informasi tentang data tabular dan spasial tentang luas

baku lahan sawah dan luas panen padi, maka perlu dilakukan

inventarisasi data tersebut secara valid dan faktual, sehingga potensi

produksi padi dapat diketahui secara tepat dan akurat karena perbedaan

informasi tentang data tersebut akan mempengaruhi validitas dari

Page 46: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

41

perkiraan dan potensi produksi padi di Indonesia. Berkenaan dengan hal

tersebut diatas, maka Kementerian Pertanian bersama dengan instansi

terkait (BPS, PU, BPN Bappenas dan Lapan) melakukan pengumpulan

data dan analisis luas lahan baku sawah dan menyusun data yang

akurat mengenai luas baku sawah. Hasil dari kegiatan tersebut diperoleh

data Luas Lahan Pertanian seperti tabel di bawah ini.

Tabel 7.Luas Baku Sawah di Indonesia per Pulau Tahun 2010 HasilSinkronisasi

NO PULAU S A W A H (HA) TOTAL

Irigasi Non

Irigasi (Ha) %

1 SUMATERA *) 1.850.142 548.573 2.398.715 29,59

2 JAWA **) 2.685.777 758.506 3.444.282 42,49

3 BALI *) 75.830 173 76.003 0,94

4 NUSA TENGGARA *) 176.873 108.979 285.852 3,53

5 KALIMANTAN *) 230.470 707.136 937.606 11,57

6 SULAWESI *) 672.135 214.366 886.501 10,94

7 MALUKU *) 15.666 6.097 21.763 0,27

8 PAPUA *) 29.751 26.089 55.840 0,69

INDONESIA 5.736.643 2.369.919 8.106.562 100

Sumber : *) Badan Pertanahan Nasional, Republik Indonesia (Peta Penggunaan Tanah Sawah

Tahun 2009)

**) Pusdatin, Kementerian Pertanian (Hasil Audit Lahan Baku Sawah tahun 2010 yang telah diupdate

tahun 2011 dan hasil paduserasi dengan BPN RI)

Kegiatan Sosialisasi dan Penataan Data Lahan Pertanian :

1. Melakukan kegiatan pengawalan dan advokasi kegiatan pengukuran

lahan sawah dengan GPS yang dilakukan di Dinas Provinsi/Kabupaten

lingkup Pertanian.

Dari kegiatan tersebut diharapkan agar petugas di daerah dapat

melakukan updating dan pengukuran luas baku lahan sawah. Provinsi

dan Kabupaten/ Kota yang sudah dilaksanakan advokasi yaitu:

Kab. Batang hari, Sukabumi, Malang, Lampung Selatan, Kab. Sambas,

Bangka Belitung,Tegal

Kota Balikpapan,

Prov. Sumatera Barat, Bengkulu

Page 47: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

42

2. Melakukan penataan data lahan ke dalam format yang terstruktur

sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah diakses dan

disajikan

Data Lahan Pertanian yang tersedia meliputi :

a. Data Luas Baku Lahan Sawah Tahun 2012 merupakan Hasil Audit

Lahan Baku Sawah tahun 2010 yang telah diupdate tahun 2011 dan

hasil paduserasi dengan BPN RI.

b. Data Series Lahan Pertanian BPS Tahun 2000-2010 yang terdiri dari :

Data Sawah Irigasi dan Non Irigasi, Tegal/kebun, Ladang/huma dan

lahan kering sementara tidak diusahakan.

3. Melakukan analisis data lahan yang ditujukan untuk dapat memberikan

informasi yang lebih cepat dan dapat disimpulkan kepada para pengambil

kebijakan. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan ditata dengan

baik dalam database lahan, kemudian dilakukan analisis data lahan baik

secara nasional maupun provinsi. Metode penulisan dalam analisis ini

adalah analisis diskriptif sederhana dengan melihat keragaan data luas

lahan, pertumbuhan dan grafik perkembangan dari data tahun

sebelumnya dan dari data luas lahan tersebut kemudian disandingkan

dengan data luas panen untuk mendapatkan nilai Indeks Pertanaman

yang merupakan rasio antara luas panen dan luas baku lahan sawah

yang tersedia.

Output Kegiatan :

- Buku Statistik Data Lahan Pertanian 2012

- Buku Analisis Data Lahan Pertanian 2012

- CD Data Lahan Pertanian 2011

Page 48: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

43

3.2.2 Dibidang Pengembangan Sistem Informasi Pertanian

3.2.2.1 Pengembangan dan Penataan Sistem Jaringan Informasi

Pertanian

Pada kegiatan ini telah dihasilkan kegiatan yang terkait dengan penataan

jaringan komputer, penataan data center, penataan SOP, dan kegiatan

lain yang menunjang infrastruktur jaringan komputer.

1. Penataan Jaringan Komputer dan Keamanan Jaringan

Kegiatan ini adalah melakukan penataan pada seluruh perangkat jaringan

dan computer yang ada di lingkup kantor pusat Ragunan dan Pasar

Minggu. Selain itu dilakukan juga penataan keamanan agar informasi yang

masuk dan keluar bebas dari gangguan yang mempengaruhi kinerja

jaringan. Berikut ini adalah hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan:

1. Terbentuknya V_lan gateway perlantai gd.D

2. Tersusunnya Konfigurasi: (Perangkat core switch, Lan switch Layer 3

catalys di setiap gedung, Lan switch Layer 2 catalys di setiap lantainya,

Vlan Access Point, Server DHCP)

3. Tertatanya user DHCP V_lan per lantai disetiap gedung Lingkup Kantor

Pusat Kementerian Pertanian

4. Tersedianya dokumentasi sistem jaringan komputer pasar minggu;

5. Terbentuknya optimalisasi perangkat security jaringan (terjaga dari

serangan ddos, floading, spoofing penyebaran virus dan lain lain dari

luar maupun dalam jaringan);

6. Tersusunnya Konfigurasi Perangkat firewall Kementerian Pertanian;

7. Tidak terjadi kebocoran dari luar maupun dalam, keamanan data dari

masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga;

8. Tertatanya keperluan akses remote para administrator Lingkup Kantor

Pusat Kementerian Pertanian;

9. Tertatanya jaringan wireless Kementan.

Page 49: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

44

2. Penataan Data Center dan Network Operating Center

Kegiatan ini adalah melakukan penataan pada seluruh perangkat yang

ada di Data Center Kementerian Pertanian yang ada di Pusdatin, yang

meliputi server, storage serta unit DRC.Seluruh perangkat yang ada di

Data Center dapat dilakukan monitoring kinerjanya menggunaka NOC

(Network Operating Center).Perangkat NOC ini berguna untuk memantau

utilisasi perangkat yang ada sehingga dapat diperkirakan penggunaan

mkasimal dari perangkat tersebut. Berikut ini adalah hasil-hasil kegiatan

yang telah dilakukan:

1) Terbentuknya Sistem DRC site yang ditempatkan di Badan Litbang

Pertanian

2) Tersusunnya Konfigurasi DRC :

Perangkat Router ;

Perangkat storage ;

LAN Switch;

Server DRC;

Tunneling IP

Tidak terjadi Downtime akses informasi terlalu lama sehingga

keamanan data dari masing masing server tetap terjaga

Tertatanya Server Data Center dan DRC dan Dokumentasi sistem

DRC;

3) Perancangan dan Pengembangan NOC;

4) Konfigurasi Perangkat dan Sistem NOC;

5) Implementasi Sistem dan Perangkat NOC.

3. Penataan SOP

Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya,

dimana kegiatan penyusunan SOP harus dilakukan secara kontinyu

Page 50: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

45

mengingat setiap SOP perlu dilakukan review dan perbaikan, sehingga

proses ini akan menghasilkan SOP yang sesuai dengan perkembangan

dan kebutuhan penyelenggaraan sistem TIK. Berikut ini adalah hasil-hasil

kegiatan yang telah dilakukan:

1. Dokumen SOP Penyelenggaraan TIK, terdiri dari 56 SOP dan 6 catalog

layanan TIK;

2. Dokumen Kebijakan TIK (6 dokumen)

a. Rencana Induk TIK Kementan 2012-2016;

b. Dokumen Kebijakan Sistem Jaringan Komputer ;

c. Panduan Tim Pengelola Sistem Jaringan Komputer;

d. Dokumen Arsitektur Infrastruktur TIK Kementerian Pertanian;

e. Dokumen Renstra Pengembangan Arsitektur TIK;

f. Dokumen Renstra Pengembangan Sistem Informasi Pertanian.

4. Kegiatan Lainnya

Kegiatan lain yang ada di sub bidang system jaringan komputer adalah

kegiatan-kegiatan pendukung yang terkait dengan infrastruktur dan

sarana penunjang lain yang terkait dengan system jaringan computer.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah:

1) Pengelolaan Internet, dengan total Bandwidth 40 MBps dan akan

ditingkatkan menjadi 100 MBps pada tahun 2013;

2) Pengelolaan Subdomain deptan.go.id dan saat ini telah terdaftar

sebanyak 86 subdomain ;

3) Pengelolaan Email Deptan, yang terdiri dari 3048 account email

dan 10 distribution list ;

4) Pembenahan jaringan FO Litbang dan Serealia;

5) Pergantian Panel FO ISP Panel Utama (Pos Keamanan);

6) Koordinasi tim Pokja jaringan lingkup Eselon I;

7) Backup layanan LPSE;

8) Penempatan DRC di Badan Litbang;

9) Pembenahan jaringan listrik Data Center

Page 51: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

46

10) Uji coba IP Phone untuk kegiatan UCS (Unified Communication

System);

11) Perawatan jaringan panel switch lingkup kantor pusat Ragunan.

4. Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Manajemen

a. Aplikasi e-Office

Aplikasi Perkantoran (e-Office) merupakan suatu aplikasi yang dapat

digunakan oleh pegawai lingkup Kementerian Pertanian untuk

melaksanakan tugas-tugas perkantoran secara elektronik, seperti

surat-menyurat, disposisi, agenda, dan cuti. Aplikasi e-Office

membantu kinerja pemangku jabatan dalam hal kecepatan dan

ketepatan informasi sehingga proses pengambilan keputusan lebih

cepat dan efisien. Aplikasi e-office mendukung berbagai aktivitas

internal melalui sistem yang terintegrasi secara online dan menunjang

pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam hal pelayanan Government to

Employee (G2E) di lingkup Kementerian Pertanian.Pengembangan

aplikasi e-Office pada tahun 2012 menghasilkan layanan e-Pesan, e-

Undangan, e-Cuti, e-Agenda, dan Managemen Pengguna.

b. Simpeg

Kepegawaian (SIMPEG) adalah Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian, yang dapat digunakan oleh pengelola kepegawaian

lingkup Kementerian Pertanian untuk melaksanakan updating data

pegawai yang meliputi data dasar pegawai, data riwayat jabatan, data

riwayat kepangkatan, data pendidikan formal dan non formal, data

perjenjangan, data keluarga, data seminar/kursus, data hukuman, dan

data organisasi. Aplikasi SIMPEG membantu kinerja pemangku

jabatan terutama Biro Kepegawaian dalam hal manajemen data

pegawai lingkup Kementerian Pertanian, sehingga data pegawai

dapat terintegrasi dan diketahui untuk kepentingan di Biro

Page 52: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

47

Kepegawaian. Aplikasi SIMPEG terdapat 2 versi yaitu versi offline

(Desktop) dan versi Online (Web) yang merupakan system online

terintegrasi dan menunjang pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam

hal pelayanan Government to Employee (G2E) di lingkup Kementerian

Pertanian. Pengembangan aplikasi SIMPEG pada tahun 2012 sudah

dikembangkan dalam versi Web, yang meliputi data dasar dan data

pendukung, serta laporan rekapitulasi data pegawai.

c. SIMONEV (Sistem Monitoring dan Evaluasi)

Aplikasi sistem monitoring dan evaluasi (simonev) yaitu aplikasi yang

digunakan oleh semua satker lingkup Kementerian Pertanian yang

berfungsi untuk melakukan monitoring realisasi anggaran satker dan

mengevaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan satker. Aplikasi sistem

monitoring dan evaluasi (simonev) menggabungkan antara rencana

kegiatan anggaran dan realisasi anggaran.Aplikasi SIMONEV

dirancang penggunaannya oleh satker sehingga untuk meningkatkan

layanannya maka aplikasi ini dikembangkan dalam bentuk aplikasi

desktop yang keluarannya berupa output, sub output integrasi dengan

SAI dan RKAKL untuk menyusun laporan PP 39.

d. SIMONAS (Sistem Monitoring Satker)

Aplikasi simonas adalah aplikasi yang digunakan oleh satuan kerja

(Satker) lingkup Kementerian Pertanian yang berfungsi untuk

melakukan monitoring anggaran satker bagi pimpinannya dalam hal

melihat serapan keuangan berdasarkan kwitansi, yang keluarannya

berdasarkan kegiatan, output, suboutput, komponen, subkomponen,

akun dan detail.

e. Basis Data ekspor Impor

Basis data ekspor impor dikembangkan dan dipublikasikan bertujuan

untuk memberikan informasi kepada masyarakat baik kalangan bisnis

Page 53: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

48

(layanan G2B) maupun masyarakat umum (layanan G2Z) agar bisa

memantau perkembangan ekspor impor komoditas sektor pertanian.

Basis data ekspor impor ini dikembangkan berbasis web dengan url:

http://database.deptan.go.id/eksim dengan kekinian data yang di-

update setiap bulan.

Manfaat yang bisa didapat dari database ini adalah dari masyarakat

(pelaku bisnis, pemerhati perekonomian di sektor pertanian dan

masyarakat umum) dapat memantau perkembangan ekspor-impor

komoditi sektor pertanian pada setiap bulan untuk berbagai macam

keperluan seperti analisis data dan sebagainya. Sehingga dengan

data ini masyarakat bisa memantau kebijakan-kebijakan pemerintah

dalam hal kebijakan ekspor impor khususnya untuk komoditi pertanian

f. Aplikasi e-proposal

e-Proposal adalah aplikasi yang dikembangkan berbasis web yang

dibangun untuk mendukung sistem bootom-up planning yang efektif

dan efisien di Kementerian Pertanian. Dengan adanya e-Proposal

akan mampu menjelaskan kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk

mencapai sasaran yang ditargetkan, lengkap dengan daya dukung

yang akurat dan legalitas dari dinas terkait. Sistem e-Proposal

memiliki beberapa tujuan antara lain: Menjaring sebanyak mungkin

usulan-usulan dari daerah yang potensial untuk dikembangkan,

memperkuat peran SKPD provinsi sebagai koordinator mekanisme

perencanaan satu pintu, mempercepat pengiriman data proposal serta

meningkatkan efisiensi/efektivitas pengalokasian anggaran

pemerintah Kab/Kota dan provinsi di seluruh Indonesia, mendukung

percepatan Reformasi Birokrasi di mana usulan-usulan dari daerah

akan diproses di pusat dengan transparan dan akuntabel.

Page 54: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

49

g. SIG (Sistem Informasi Geografis)

Sistem informasi geografis Kementerian Pertanian menyajikan

informasi tentang peta-peta tematik komoditas Basis Data Statistik

Pertanian, dan data tematik non komoditas seperti informasi peta

tematik lahan sawah sampai pada level desa. Infrastruktur pendukung

(Software, Hardware) layanan system informasi geografi

memungkinkan penyajian data spasial secara online dan dapat

diakses oleh masyarakat luas (http://gis.deptan.go.id).Materi yang

disajikan dalam SIG bersumber dari data spasial baik dari pusat

maupun dari daerah (SKPD).Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian memberikan layanan kepada institusi di pusat maupun di

daerah untuk menyajikan informasi ”data-spasial”-nya yang disimpan

dan dipublikasikan menggunakan infrastruktur yang dimiliki oleh

Kementerian Pertanian (PUSDATIN). Dalam hal layanan G2G,

Kementerian Pertanian merupakan salah satu simpul jaringan

nasional yang telah melakukan berbagai pakai ”data spasial” (sharing

data) antar Kementerian dan Lembaga yang menempatkan Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai Clearing Housenya.

Peningkatan sumber daya manusia di bidang Sistem Informasi

Geografis, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian melayani

magang kepada pegawai lingkup Pertanian baik pusat maupun

daerah (SKPD) secara gratis.

h. e-Form

Kegiatan pengembangan dan pengawalan Eform Subsektor dalam

tahun 2012 meliputi perbaikan dam penyempurnaan fitur-fitur yang

ada dalam ke-empat eform yaitu: Eform Tanaman Pangan (Eform-

TP), Eform Hortikultura (Eform-Horti), Eform Perkebunan (Eform-Bun)

dan Eform Peternakan (Eform-Nak). Perbaikan dan penyempurnaan

terutama pada Eform-Horti dan Eform-Bun, sedangkan pada kedua

eform lainnya relatif tidak banyak berubah. Telah dilaksanakan rapat

Page 55: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

50

evaluasi untuk mengevaluasi implementasi keempat eform tersebut

dengan mengundang ditjen teknis terkait dan wakil dari dinas provinsi

serta dinas kabupaten. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan eform

pada masa mendatang masih diperlukan dan dilanjutkan

pengembangannya dengan penyempurnaan dikarenakan ada

perubahan pada formulir manual yang berlaku, saat ini yang sudah

teridentifikasi perubahan pada formulir subsektor tanaman pangan

dan perkebunan.

5. Pengembangan dan Pengawalan Website dan Multimedia

Laporan Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) di

Daerah

Perkembangan jejaring pertukaran informasi di antara pelaku agribisnis

merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan

informasi Pertanian.Dengan dukungan teknologi informasi dan

komunikasi serta peran aktif berbagai institusi pemerintahan maupun

non-pemerintahan dan masyarakat, maka jaringan informasi bidang

Pertanian di tingkat petani dapat diwujudkan.

Jaringan informasi Pertanian merupakan konsep yang melandasi

pembentukan Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) baik di Dinas

Pertanian atau Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian di Kabupaten

maupun Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan atau di tingkat

Desa.Pengembangan UPIP merupakan salah satu langkah untuk

penguatan akses petani dan penyuluh pertanian terhadap informasi

Pertanian. UPIP diharapkan berfungsi sebagai pusat informasi

Pertanian, one stop browse yang menfasilitasi untuk terjadinya

pertukaran informasi melalui teknologi informasi (IT) sehingga kontak

tani dan pelaku agribisnis lainnya mudah melakukan akses informasi.

Dalam rangka mengatasi kesenjangan digital (the digital devide) pada

sektor pertanian, Kementerian Pertanian melalui Pusdatin juga sedang

membangun UPIP baik di Dinas Pertanian Kabupaten, Badan

Page 56: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

51

Pelaksana Penyuluhan Pertanian (Bapeluh) Kabupaten maupun di

Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Kecamatan. UPIP di daerah

diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat informasi pertanian baik di

kabupaten maupun kecamatan sehingga penyuluh pertanian, kontak

tani serta pelaku agribisnis lainnya dapat melakukan akses terhadap

sumber-sumber informasi pertanian nasional maupun lokal.

Replikasi UPIP di daerah merupakan salah satu langkah upaya

penguatan akses petani dan pelaksana pembangunan pertanian

terhadap informasi pertanian. Kegiatan ini akan didukung oleh

pemberdayaan petani melalui peran para penyuluh pertanian lapangan

(PPL) di kabupaten dan kecamatan dalam melakukan akses sumber-

sumber informasi baik nasional maupun lokal (spesifik lokasi), terkait

dengan pengembangan dan diseminasi informasi/inovasi pertanian

yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian.

Tujuan

Mereplikasi UPIP yang berfungsi sebagai pusat informasi pertanian

di Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) Kabupaten, Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan, serta Unit Pelaksana

Farmers Manage Extension Activity (UP FMA) di Desa, pada

program P3TIP / FEATI dengan cara melakukan sosialisasi fungsi

UPIP di daerah;

Melakukan pendampingan tingkat lanjut kepada para pengelola Unit

Pelayanan Informasi Pertanian Kabupaten (UPIPK) di BP4K Kab.

Lombok Timur, Dipertanak Hutbun Kab. Donggala, BKP3 Kab. Ende,

BP4K Kab. Temanggung serta Unit Pelayanan Informasi Pertanian

Desa (UPIPD/Telecenter) di desa Kelayu Selatan (Kab. Lombok

Timur), desa Toaya (Kab. Donggala), desa Nduaria (Kab. Ende),

desa Mandisari serta BPP Parakan (Kab. Temanggung) dalam

pengelolaan Multimedia.

Page 57: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

52

Sasaran

Tersosialisasinya Fungsi Unit Pelayanan Informasi Pertanian di

Bapeluh Kabupaten maupun BPP Kecamatan serta UP-FMA Desa

(di 69 Kabupaten)

Terdampinginya kegiatan pengawalan e-Petani kepada PPL

Kabupaten dan Kecamatan serta & workshop e-Petani kepada

petani UP-FMA

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh Pertanian

kecamatan dalam menggunakan komputer, pemanfaatan internet

dalam mengakses sumber-sumber informasi dan teknologi

Pertanian;

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh Pertanian

kecamatan dalam menggunakan dan mengisi konten di portal e-

Petani.

Keluaran

Pelaksanaan hasil sosialisasi fungsi UPIP, yang akan difungsikan

sebagai pusat informasi pertanian baik di Bapeluh Kabupaten

maupun BPP kecamatan. Identifikasi meliputi keberadaan ruang

jabatan fungsional penyuluh pertanian, ruang yang berfungsi untuk

pengolah data, ruang perpustakaan, ruang konsultasi dan kordinasi,

serta fasilitas pengolah data yang ada misalnya: Personal komputer,

printer, modem USB untuk akses online dan lain-lain.

Terselenggaranya pendampingan UPIP kepada pengelola UPIPK di

BP4K dengan materi pengawalan Portal Multimedia, Sosialisasi

Elektronik Petani (e-Petani).

Hasil Kegiatan

Sosialisasi Fungsi UPIP

Sosialisasi fungsi Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) sebagai

pusat informasi pertanian di daerah telah dilaksanakan di 69 Bapeluh

Page 58: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

53

Kabupaten (dari 18 Provinsi) dan 69 BPP Kecamatan.Berikut ini

disajikan sebaran lokasi pengembangan UPIP di 69 kabupaten.

3.2.3 Realisasi FisikPelaksanaan kegiatan Utama Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian T.A 2012 dan hasil yang telah dicapai :

3.2.3.1Kegiatan Utama

Output 01 berupa Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data

dan Informasidari target di PK sebanyak 20 laporan telah terealisasi 20

laporan atau sama dengan 100 % dari 9 sub output dengan perincian sbb

:

1) Upaya percepatan penyediaan data dan Kualitas Data Tanaman

Pangan Berkesinambungan Pada Skala Nasional terdiri dari 1 laporan

dengan lampiran meliputi :

f. Lampiran 1. Database SP-TP berupa raw data SP-PADI

dan SP-PALAWIJA Bulan Januari – Desember 2012

(sofcopy-CD)

g. Lampiran 2. Buletin Situasi Pertanaman Padi, Jagung dan

Kedelai Bulan Januari-November 2012 (softcopy (dalam

bentuk pdf -CD) dan hardcopy (616 hal) dicetak 17 eksp

h. Lampiran 3. Bahan Tayangan Rapat Pimpinan

Kementerian Pertanian Bulan Mei – Desember 2012

(softcopy (CD) dan hardcopy (396 hal) dicetak 17 eksp

i. Lampiran 4. Rekap Data SP-TP (luas tanam, luas panen

dan luas puso) untuk bahan diseminasi ke Instansi terkait

(Direktorat teknis linkup Ditjen Tanaman Pangan dan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi (Softfile –

dikirim by email)

j. Buku Petunjuk Administrasi Teknis Kegiatan

Page 59: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

54

2) Penyusunan Data PDB terdiri dari 1 laporan dengan hasil sbb:

Di sektor pertanian, PDB terbagi atas sub sektor tanaman bahan

makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya,

perikanan, dan kehutanan, dimana perhitungan PDB menggunakan

pendekatan produksi. Dari nilai PDB dapat diketahui perkembangan

kinerjayang dicapai oleh setiap sub sektor pendukung pertanian secara

menyeluruh mulai dari aktivitas pertanian dari sisi on farm sampai

dengan aktivitas pasca panen (off farm). Untuk melengkapi informasi

tentang kinerja masing-masing sub sektor pertanian, diperlukan juga

informasi perkembangan kinerja dari beberapa komoditas atau

kelompok komoditas yang merupakan unggulan sektor pertanian.

Secara spesifik tujuan umum tersebut dijabarkan dalam kegiatan

sebagai berikut :Melakukan penyusunan data PDB per sub sektordan

komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis pertanian dan

PDB perdagangan berbasis pertanian tahun 2009 s/d 2011,Melakukan

analisis PDB sektor pertanian.

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan terealisasi 1 laporan

dengan lampiran berupa :

Database PDB sektor Pertanian

Hasil pengolahan TITO (transfer in transfer out)

Buku Analisis PDB

Buletin PDB Sektor Pertanian Triwulan I, II, III dan IV 2012

Analisis PDB Sektor Pertanian, PDB Industri berbasis

pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian 2009-

2011

Page 60: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

55

3) Survey Kesejahteraan Petani 2011 terdiri dari 3 laporan,

Dari sisi pendapatan, pada tahun 2011 sektor pertanian dalam arti

sempit berkontribusi 10,96% atau setara Rp 814,07 trilyun terhadap

pembentukan PDB Indonesia (BPS). Sedangkan dari sisi penyerapan

tenaga kerja pada tahun yang sama, sebesar 36,54 juta orang atau

sekitar 33% persen tenaga kerja terserap di sektor pertanian dari total

tenaga kerja Indonesia.

Indikator kesejahteraan petani yang sering digunakan saat ini adalah

NTP (Nilai Tukar Petani), merupakan hasil publikasi BPS bulanan dan

merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani secara makro.

Sebagai unit penyedia data dan informasi, Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanianmelakukan survei data kesejahteraan petanisecara

mikro dengan pendekatan tipe agroekosistem tertentu ditinjau dari

aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian di

perdesaan. Survei yang dihasilkan melengkapi ketersediaan data dan

informasi tentang kesejahteraan petani.

Hasil yang telah dari target 3 laporan telah terealisasi 3 laporan

dengan lampiran berupa :

Buku pedoman survei berupa: 500 kuesioner Survei

Laporan pelaksanaan sosialisasi di di daerah sampel

Kab.Malang, Kab. Jember, Kab. Gowa, Kab. Sidrap, Kab.

Sleman, Kab. Bantul, Kab. Semarang dan Kab. Banjarnegara,

Analisis hasil survei

Laporan akhir

4) Pengukuran Produktivitas Hortikultura

Pusdatin sejak tahun 2011 telah mengembangkan dan melakukan uji

coba beberapa metode pengumpulan data produktivitas hortikultura

bekerjasama dengan BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk

Page 61: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

56

komoditas sayuran dan buah-buahan, yaitu metode pengukuran 5 x 5

rumpun untuk sayuran dan pohon amatan untuk buah-buahan.

Untuk lebih menyempurnakan metode yang telah dihasilkan, sejak

tahun 2007 dilakukan uji coba metodologi pengumpulan data

produktivitas hortikultura di beberapa provinsi sampel untuk

menghasilkan metode yang baku dan mudah diterapkan di lapang

guna meningkatkan kualitas data hortikultura. Sejak tahun 2010 telah

dilakukan pengukuran produktivitas hortikultura dengan menggunakan

metode baku khusus untuk komoditas cabe dan bawang merah.

Dalam metode baku tersebut pengukuran produktivitas hanya

dilakukan satu kali. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pengukuran

produktivitas di lapang, dijumpai kesulitan untuk pengukuran

produktivitas komoditas cabe yang dipanen berulang kali.

Dengan satu kali pengukuran harus dilakukan estimasi untuk total

produksi yang dihasilkan pada satu musim panen. Hal ini

mengakibatkan data produktivitas menjadi kurang akurat. Dengan

pertimbangan tersebut, pada tahun 2012 Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian melakukan pengembangan metodologipengukuran

produktivitas hortikultura dengan menyusun model produksi untuk

mengurangi frekuensi pengamatan produksi cabe sebagai bahan

pendukung dalam penyempurnaan metodologi pengukuran

produktivitas hortikultura

Hasil yang telah dicapaidari target 1 laporan telah terealisasi 1

laporan dengan lampiran berupa :

Buku Pedoman Pengukuran Produktivitas Cabe

Terlaksananya TOT Petugas Pusat di Lembang (11 org), Listing:

30 blok survei di Jabar (Kab. Garut, Tasikmalaya, Cianjur,

Sukabumi, Majalengka) . Sebagian besar lokasi sampel telah

menyelesaikan pengukuran provitas cabe. (Garut 102 plot,

Page 62: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

57

Tasikmalaya 43 plot, Cianjur 24 plot, Sukabumi 57 plot,

Majalengka 59 plot) .

6) Penyusunan Metodologi Area Frame Untuk Pengukuran

Produktifitas Padi

Produktivitas padi kabupaten Cianjur pada subround II (Mei – Agustus)

2012 menurut metodologi area frame yang dikembangkan oleh

Pusdatin adalah sebesar 54,65 kuintal per hektar GKG (gabah kering

giling).

Berdasarkan Uji hipotesis statistik, terdapat perbedaan hasil ubinan

antara sawah dataran tinggi dan sawah dataran rendah. Produktivitas

sawah dataran rendah sebesar 55,26 ku/ha GKG, lebih tinggi

dibandingkan produktivitas sawah dataran tinggi yang hanya mencapai

52,05 ku/ha GKG.

Pengklasifikasian hasil ubinan berdasarkan jenis kegiatan, antara

sawah dengan program SLPTT dan sawah tanpa program SLPTT,

menunjukkan hasil ubinan yang berbeda secara signifikan pada tingkat

kepercayaan 95%. Sawah dengan kegiatan kelompok tani program

SLPTT menghasilkan produktivitas padi sebesar 58,22 ku/ha GKG,

sedangkan sawah tanpa program SLPTT hanya menghasilkan

produktvitas padi sebesar 54,03 ku/ha GKG.

Klasifikasi hasil ubinan berdasarkan jenis irigasi, antara sawah irigasi

dan sawah non irigasi, menunjukkan hasil ubinan yang berbeda

secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.Sawah dengan jenis

pengairan irigasi memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan

sawah non irigasi. Sawah irigasi produktivitas padi mencapai

Page 63: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

58

58,06ku/ha, sedangkan sawah non irigasi produktivitasnya hanya

mencapai 52,43 ku/ha.

Hasil uji hipotesis statistik dengan tingkat kepercayaan 95%, antara

hasil ubinan metodologi listing frame/regular yang dilakukan oleh BPS

dan hasil ubinan area frame yang sedang dikembangkan oleh

Pusdatin, menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan. Hal

ini karena BPS pada tahun yang sama (2012) melakukan

penyempurnaan metodologi listing frame, sehingga sebaran sampel

ubinan terpilih lebih representatif dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya.

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi 1

laporan dengan lampiran berupa :

Buku pedoman, kerangka survei, kuesioner, cetak peta

Laporan Pelatihan kepada KCD, PPL, KSK (80 org dari 32

Kec); Listing pada 80 mesh di 32 Kecamatan wilayah Cianjur;

pemilihan sampel rumah tangga & pemilihan petak;

Laporan Pelak

Pengolahan & analis data ubinan 400 plot sanaan ubinan

Workshop, (hadir BPS, BPPT, Ditjen Tan Pangan, Dinas Jabar)

6) Pengumpulan,Pengolahan dan Penyajian Data Pertanian Level

Kabupaten/Kota terdiri dari 1 laporan dengan lampiran sbb:

Pengumpulan data ke 6 provinsi , pengolahan & Penyajian Data

Pertanian Level Kabupaten/Kota, Inventarisasi dan Verifikasi Data

pertanian Kab/Kota,

Entry data 4 subsektor melalui BDSP;

EIS;

IP

Page 64: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

59

7) Publikasi Data Statistik Pertanian

Data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan antara lain data

yang terkait dengan perkembangan dan prospek komoditi strategis

sektor pertanian sedangkan pengguna data dan informasi lainnya

adalah masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor,

perorangan, instansi pertanian di daerah dan mahasiswa untuk

berbagai keperluan.

Oleh karena itu agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah

disebarluaskan perlu disusun dalam bentuk buku publikasi baik yang

berisi data kuantitatif sub sektor pertanian, maupun yang berisi

informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian. Untuk itu

seperti tahun sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan user Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) telah membangun

data statistik pertanian yang dipublikasikan dalam media cetak dan

elektronik dan penyebarluasan data dan informasi ini disusun dalam

bentuk buku dan media elektronik (CD).

Hasil yang telah dicapai dari target 2 laporan telah terealisasi 2

laporan dengan lampiran berupa :

Buku Statistik Pertanian 2012 (seri data 5 tahunan)

Format .pdf Buku Statistik Pertanian

Buku Saku (seri data 3 thn) & format pdf

CD (interaktif) Buku Statistik Pertanian

Laporan akhir

8) Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan Peternakan

Penyusunan outlook komoditas tanaman pangan dan peternakan yang

meliputi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, daging sapi,

daging ayam, telur dan susu sangat diperlukan dalam rangka

menopang para pengambil kebijakan dalam merumuskan

Page 65: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

60

perencanaan pembangunan. Pendekatan model ekonometrik

digunakan sebagai alat dalam rangka membuat peramalan data.

Fokus analisis keragaan data peternakan lebih ditekankan pada

pemodelan ekonometrik data sub sektor peternakan dengan bantuan

software statistik. Melalui kegiatan ini diharapkan akan diperoleh hasil

ramalan data yang dapat mendukung kebijakan sub sektor

peternakan.

Selain sebagai bahan pertimbangan bagi para pimpinan Kementerian

Pertanian dalam mengambil kebijakan, analisis outlook komoditas

tanaman pangan peternakan juga penting menyediakan informasi

bagi para pengusaha subsektor tanaman pangan an peternakan serta

pelaku bisnis lainnya.

Hasil yang telah dicapai dari target 2 laporan telah terealisasi 2

laporan dengan lampiran berupa :

Buku Publikasi Outlook th 2012-2014, Komoditas: 1. Padi, 2.

Jagung, 3. Kedelai, 4. Kacang Tanah, 5. Ubi Kayu, 6. Daging

Sapi, 7. Daging Ayam, 8. Telur, 9. Susu (9 judul buku)

Laporan akhir

9) Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura

Sub sektor perkebunan dan hortikultura sebagai bagian integral dari

sektor pertanian merupakan sub sektor yapng mempunyai peranan

penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Tanaman

hortikultura mempunyai peranan sebagai penyedia kalori cukup tinggi,

merupakan sumber vitamin, mineral, serat alami dan anti-oksidan,

sehingga selalu diperlukan oleh tubuh sebagai sumber pangan

maupun nutrisi. Sementara, peranan tanaman perkebunan terlihat

nyata dalam penerimaan devisa negara melalui ekspor, penyediaan

Page 66: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

61

lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

baku berbagai industri dalam negeri, perolehan nilai tambah dan daya

saing serta optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam secara

berkelanjutan.

Peranan sektor perkebunan dan hortikultura di Indonesia sangat

berarti dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat.

Pengembangan semua potensi sumber daya pertanian, terutama

komoditas strategis menjadi hal yang diharapkan. Dalam rangka

mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan

dengan hal tersebut di atas, dukungan data dan informasi komoditas

pertanian strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan

proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil

tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kesejahteraan petani.

Hasil yang telah dicapai dari target 2 laporan telah terealisasi 2

laporan dengan lampiran berupa :

Buku Outlook Komoditas Perkebunan: 1.Kelapa Sawit,

2.Kelapa, 3.Kakao, 4.Cengkeh, 5.Tembakau, 6.Tebu

(6 judul buku)

Buku Oulook Komoditas Hortikultura: 1.Cabe, 2.Bawang

Merah, 3.Bawang Putih, 4.Pisang, 5.Jahe,6. Anggrek(6 judul

buku)

Workshop mengundang instansi terkait

2 Output 02 berupa Pembinaan, Pengembangan, Pemanfaatan dan

Analisis Data dan Informasi dari target di PK sebanyak 7 laporan

telah terealisasi 7 laporan setara dengan 100% meliputi sub-sub

output sbb :

1) Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas

Page 67: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

62

Monitoring harga bahan pangan, terutama bahan pokok di

pasar-pasar retail (konsumen) secara terus menerus perlu

dilakukan guna menentukan kebijakan. Apabila terjadi

gejolak harga, yaitu melalui operasi pasar sehingga

ketersediaan dan kebutuhan dapat dipertahankan

seimbang. Sedangkan bagi pelaku usaha monitoring

harga ini akan menentukan pilihan pasar mana yang akan

di pilih dari komoditas pangan apa yang di hasilkan.

Informasi mengenai perkembangan harga beberapa

komoditas pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh

banyak pihak untuk memantau situasi sektor pertanian

secara umum. Sebagai early warning system, informasi

ini akan sangat membantu dalam menghadapi hari-hari

besar keagamaan, musim paceklik, musim kemarau dan

penghujan panjang serta faktor ketidapastian lainnya

dimana harga komoditas pertanian berfluktuasi secara

signifikan.

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buletin Analisis Harga Internasional sektor Pertanian Tw I,

II, III, IV,

Database Harga Komoditas Pertanian Tahun 2012

Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian 2012

2) Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian

Kondisi perkembangan sektor pertanian dilihat dari kontribusinya

terhadap PDB menunjukkan kinerja yang cukup baik. Selama lima

tahun terakhir dari tahun 2007 hingga 2011, PDB sektor pertanian

Page 68: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

63

mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 3,64%, suatu angka

pertumbuhan yang tidak terlalu rendah. Demikian pula apabila

dilihat dari sisi struktur perekonomian nasional, pangsa sektor

pertanian primer mengalami peningkatan, yakni dari 13,72% pada

tahun 2007 menjadi 14,72% pada tahun 2011.

Untuk melihat kinerja sektor pertanian secara agregat, maka data

indikator makro ekonomi seperti investasi, ekspor impor, dan nilai

tukar petani harus dikumpulkan secara kontinyu. Data-data

tersebut dapat dianalisis sehingga menjadi informasi yang

berguna bagi pengambil kebijakan. Data dan informasi tersebut

selama ini digunakan secara rutin untuk menyajikan informasi

pendukung kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor

pertanian dalam pembangunan nasional.

Pertumbuhan di sektor pertanian tidak hanya dipengaruhi oleh

kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian

Pertanian yang terkait dengan kebijakan fiskal, tetapi juga

dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank

Indonesia, sehingga data yang terkait dengan kebijakan moneter

perlu dikumpulkan, seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar

mata uang sebagai data pendukung yang mempengaruhi kinerja

sektor pertanian.

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buletin Bulanana Edisi Januari s/d Desember 2012

Buku saku Triwulan I, II, III, IV 2012

Buletin Triwulan Ekspor Impor Komoditas Pertanian

Triwulan I, II, III, IV 2012

Database Ekspor Impor

Buku Statistik Makro 2012

Page 69: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

64

3) Analisis dan Penataan Data Konsumsi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) pada tahun

2012telah melakukan kegiatan analisis dan penataan data

konsumsi yang dapat digunakan untuk melengkapi ketersediaan

data konsumsi secara series dan terupdate serta mengetahui

sejauh mana keragaan dan prediksi konsumsi pangan serta

ketersediaan dan penggunaan komoditas pangan di Indonesia.

Analisis dan penataan data konsumsi yang telah dihasilkan,

diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengguna data

dan informasi serta bagi pengambil kebijakan sektor pertanian.

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buletin Konsumsi Pangan Triwulan I s/d IV

Database Konsumsi Pangan

Laporan Hasil Kajian perhitungan NBM

4) Analisis dan penataan Data Iklim, OPT, dan Bencana Alam

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buku Analisis dan Penataan Data OPT dan Bencana Alam

Buletin Analisis (4 buletin)

Buku Statistik Iklim, OPT & BA

Laporan Akhir Kegiatan

5) Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian

Terbatasnya ketersediaan data sarana pertanian yang ada

menjadikan jenis dan variabel data sarana pertanian yang ditata

dan dianalisis masih terbatas yaitu data pupuk bersubsidi,

Page 70: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

65

benih(tanaman pangan, hortikulura, perkebunan), bibit ternak,

pestisida, bantuan alat dan mesin pertanian dan ketersediaan alat

dan mesin pertanian pada padi. Series data yang ditata dan

disajikan adalah tahun 2007-2011 atau tergantung ketersediaan

datanya.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selain memberikan

informasi data pokok sektor pertanian (tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan)juga disadari perlunya

penataan data sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat

mesin pertanian).

Data sarana pertanian sama seperti data pokok mempunyai arti

strategis dalam rangka menopang informasi bagi pengambilan

kebijakan untuk itu Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian

melakukan penataan data sarana pertanian dan analisis yang

dilakukan sesuai dengan ketersediaan data yang cukup lengkap

serta dikaitkan dengan data pendukung lainnya seperti luas baku

lahan sawah, luas tanam, rekomendasi penggunaan benih per

hektar, rekomendasi penggunaan tiap jenis pupuk bersubsidi per

hektar dan sebagainya.

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buku Statistik Sarana Pertanian

CD Statistik Sarana Pert.

Analisis Data Sarana Pertanian

Laporan Akhir

Page 71: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

66

6) Analisis dan penataan Data SDM Pertanian, penduduk,

kemiskinan dan kelembagaan petani

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buku Daftar Alamat Kementan,Badan Ketahanan

Pangan,Dinas Lingkup Pertanian, Kelembagaan

Petani(Bakorluh) ,

Buku Analisis SDM, Kemiskinan Penduduk Sektor

Pertanian dan Kelembagaan Petani

Laporan Akhir

7) Analisis dan penataan Data Tenaga Kerja Pertanian

Hasil yang telah dicapai dari target 1 laporan telah terealisasi

1 laporan dengan lampiran berupa :

Buku Statistik Tenaga Kerja Pertanian, 2009-2011

Buku Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Pertanian, 2012-2014

Buku Laporan Akhir

3 Ouput 03 berupa Pembuatan/Pengembangan Sistem Informasi

Pertanian dari target di PK sebanyak 11 laporan terealisasi 11

laporan meliputi sub-sub output sbb :

1. Pengembangan dan penataan Sistem Jaringan informasi

pertanian terdiri dari 1 laporan

1) Pengembangan dan Operasionalisasi Data Center terdiri dari 1

laporan dengan isi laporan sbb:

Pengembangan dan Operasionalisasi Disaster Recovery Center

(DRC)

Page 72: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

67

Terbentuknya Sistem DRC site yang ditempatkan di Badan

Litbang Pertanian

Tersusunnya Konfigurasi DRC :

Perangkat Router ;

Perangkat storage ;

LAN Switch;

Server DRC;

Tunneling IP

Tidak terjadi Downtime akses informasi terlalu lama Tertatanya

Server Data Center dan DRC;

Dokumentasi sistem DRC.manan data dari masing masing

server tetap terjaga

Pengembangan dan Operasionalisasi Sistem Backup dan

Storage

Identifikasi Server/virtual yang didalamnya terinstall Aplikasi

dan Data

Server DMZ Cluster dan Server DMZ non Cluster

Server FARM Cluster

Konfigurasi dan setting untuk pelaksanaan proses backup

dengan menggunakan Veeam Backup & Replication

Panduan Operasional Backup

Perancangan dan Operasionalisasi Network Operation Center

Perancangan dan Pengembangan NOC;

Konfigurasi Perangkat dan Sistem NOC;

Implementasi Sistem dan Perangkat NOC;

Penyusunan report utilisasi system dan perangkat jaringan;

Monitoring Switching dan Server

Monitoring DHCP Lingkup Kementerian Pertanian

Monitoring CCTV

Page 73: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

68

Monitoring Acces Point lingkup pertanian

Laporan akhir kegiatan

2) Penyusunan dan Penerapan SOP Penyelenggaraan TIK terdiri

dari 1 laporan dengan lampiran sbb:

Laporan ujicoba penerapan SOP

Dokumen SOP Penyelenggaraan TIK

Dokumen Kebijakan TIK

Rencana Induk TIK Kementan 2012-2016

Dokumen Kebijakan Sistem Jaringan Komputer

Panduan Tim Pengelola Sistem Jaringan Komputer

Dokumen Arsitektur Infrastruktur Teknologi Kementerian

Pertanian

Laporan Akhir Kegiatan

3) Perancangan dan Pengembangan Sistem Komunikasi dan

Kolaborasi terdiri dari 1 laporan dengan lampiran sbb:

Perancangan dan Operasional Video Conference System

Laporan ujicoba penerapan Perancangan dan

Operasionalisasi Video Conference.

Dokumen Manual Perancangan dan Operasionalisasi Video

Converence

4) Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah terdiri

dari 1 laporan dengan lampiran sbb:

Pendampingan dan sosialisasi UPIP diikuti oleh 1.067 orang

dari 18 Prov dan 69 Kab;

Sosialisasi portal ePetani di 18 Prov dan 69 Kab;

Panduan UPIP 2012

Laporan Akhir Kegiatan

5) Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Manajemen

terdiri dari 2 laporan dengan lampiran sbb

Page 74: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

69

1) Aplikasi Simpeg versi desktop, Aplikasi Simpeg versi web,

Backup data dari 12 eselon I, Tersedianya buku panduan,

Dokumentasi, Laporan akhir pelaksanaan kegiatan

2) Aplikasi SIMONEV , Aplikasi SIMONAS versi client server, Leaflet

SIMONEV dan SIMONAS, Petunjuk operasional aplikasi, Laporan

akhir

6) Pengembnagan dan Pengawalan Sistem Informasi Pertanian

terdiri dari 1 laporan.

1) Aplikasi Eform Subsektor (TP, Hor, Bun, Nak)

Database Eform Subsektor (TP, Hor, Bun, Nak)

Sosialisasi Eform Subsektor

Laporan Akhir

2 ) Pengembangan Aplikasi E-Office

manajemen user

user profile

pengembangan modul E-Pesan

pengembangan modul E-Agenda

pengembangan modul E-Cuti

pengembangan modul E-Undangan

workshop dan sosialisasi e-office (jumlah

peserta 42 orang terdiri dari eselon I lingkup

kementan, biro dan pusat lingkup setjen, dan

pusdatin)

Laporan akhir

3) Pengembangan Aplikasi Basisdata Spasial - Perawatan

Aplikasi Data Spasial

Telah dilakukan uji coba program di level desa, Kecamatan dan

kabupaten untuk aplikasi cetak peta on_line di Prov. DIY dan

Jatim

7) Pengembangan dan Pengawalan Website terdiri dari 2 laporan

Page 75: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

70

8) Penyelenggaraan Lomba Web Lingkup Pertanian terdiri dari 1

laporan

4 Output 04 berupa Pelatihan dan Pengembangan SDM dengan jumlah

peserta sebanyak 1409 orang terealisasi sebesar 2083 orang sama

dengan 147,84% meliputi sub-sub output sbb:

Implementasi dan Pengawalan e-form Tanaman Pangan dan

Peternakan, Hortikultura dan Perkebunan Sosialisasi dan Penataan

Data Lahan Pertanian, Refreshing Metode Pengumpulan Data

Perkebunan,e Procurement, Pembinaan SDM , Pembinaan Pejabat

Fungsional (Statistisi dan Pranata Komputer),Sosialisasi Penggunaan

GPS Untuk Pengukuran Areal Perkebunan dan UPIP

3.2.3.2Output Penunjang

Output 994 Layanan Perkantoran tertera pada PK melayani kebutuhan

pegawai Pusdatin selama 12 bulan terealisasi 12 bulan layanan sama

dengan 93,03%meliputi sub-sub output sbb:

1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan untuk 12 bulan layanan,

2) Penyelenggaraan Operasional dan pemeliharaan perkantoran 12 bulan

layanan.

Output 06 Perencanaan dan pengelolaan berupa 7 dokumen

terealisasi sebanyak 7 dokumen sama dengan 100 % meliputi sub -

sub output sbb :

1) Administrasi Kegiatan terdiri dari 1 dokumen,

2) Penyusunan Program dan rencana kerja/teknis/Program perencanaan

Tahunan terdiri dari 1 dokumen,

3) Dokumen Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Satker

terdiri dari 1 dokumen.

4) Dokumen Penyusunan Laporan SAI dan Laporan Keuangan terdiri dari

1 dokumen.

Page 76: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

71

5) Penyusunan Laporan SABMNterdiri dari 1 dokumen.

6) Dokumen Pelaksanaan Hibah Aset terdiri dari 1 dokumen

7) Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian terdiri dari 1 dokumen

Output 07 Kegiatan dan Pembinaan berupa 7 laporan dengan

terealisasi sebanyak 7 Laporan atau setara dengan 100% sama

dengan 94,08 % meliputi sub-sub output sbb:

1) Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan terdiri dari 1

laporan,

2) Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi terdiri dari 1 laporan,

3) Penyusunan News Letter terdiri dari 1 laporan

4) Pengelolaan dan pembinaan Kepegawaian terdiri dari 1 laporan,

5) Penyelenggaraan Kehumasan,perpustakaan dan Kearsipan terdiri dari

1 laporan,

6) Penyelenggaraan Pameran Pusdatin terdiri dari 1 laporan

7) Kerjasama Antar Instansi pemerintah dan Luar negeri terdiri dari 1

laporan,

Output 10 Alat pengolah Data dan Multimedia sebanyak 82 unit

terealisasi 82 unitsetara dengan 100% sama dengan 98,92%

3.3Rincian hasil yang tercapai pada Tahun Anggaran 2011sebagai

pembanding capaian output Tahun Anggaran 2012 meliputi :

3.3.1 Kegiatan Utama

1. Output 01 berupa Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan

Data dan Informasi terealisasi 18Laporan atau setara dengan 100

% meliputi sub output sbb dan hasil yang telah dicapai:

1) Analisis Harga Komoditas Pertanianberupa 1 laporan yang

didalamnya tercakup lampiran berupa :

Page 77: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

72

- Ulasan perkembangan harga komoditas pertanian danproyeksi 2

bulan kedepan per mingguan ( 13 komoditas yi gabah/beras,

jagung, kedele, kc tanah, kc hijau, ubi kayu, bw merah, cabe,

minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam dan telur)

buletin perkembangan harga komoditas pertanian Jan s/d Des

2011

- Ulasan perkembangan harga internasional beberapa komoditas

pertanian yi beras, jagung, kedele, gandum, pisang, jeruk,

kakao, kopi, teh, minyak sawit, karet dan daging sapi berupa

buletin harga internasional secara semesteran

- Jenis data : Harga Produsen,Harga Konsumen dari BPS, Harga

eceran dari Kemendag, Harga sayuran di Kramat Jati Periode :

2006 – 2010 dan pertumbuhanPeriode Terbit : Tahunan

2) Pengelolaan Data Perkebunanberupa 1 laporan yang

didalamnya tercakup lampiran antara lain Data Series Sub

Sektor Perkebunan di dalam Basis Data Statistik Pertanian

(BDSP) dan Sistem Informasi Pertanian, terlatihnya petugas

pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten di

dalam pengisian e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi,Laporan

hasil sinkronisasi data perkebunan (ATAP 2010 dan ASEM

2011). Lampiran

3) Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan

Hortikultura berupa 1 laporan yang berisi lampiran antara

lain : Data komoditas subsektor perkebunan ATAP-2010 dan

ASEM-2011 (melalui sinkronisasi), Data 12 komoditas unggulan

(karet,teh, klp sawit, jambumete, lada, cengkeh, kakao, kopi,

kelapa, tebu, tembakau,kapas) terupdate melalui BDSP & SIE

(level kabupaten, tahunan), Ujicoba e-Form Perkebunan di 2

Provinsi

Page 78: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

73

4) Survei Kesejahteraan Petani 2011 berupa 1 laporan yang

didalamnya tercakup lampiran berupabuku pedoman dan

kuesioner survei kesejahteraan petani , analisis

hasilkesejahteraan petani di wilayah sampel dengan tipe

agroekosistem yang berbeda,Laporan Akhir Kegiatan

5) Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas

Hortikultura berupa 1 laporan berisi tercakup didalamnya

lampiran antara lain :Buku Panduan Pengumpulan Data

Produktivitas untuk kelompok sayuran, buah-buahan, tanaman

hias, dan tanaman biofarmaka, Data produktivitas untuk

beberapa komoditas unggulan sub sektor hortikultura.

6) Pengelolaan Data Hortikultura berupa 1 laporan yang

tercakup didalamnya antara lain berupa lampiran

:pelaksanaan workshop E-form hortikultura yang dilaksanakan di

Bali, pelaksanaan workshop E-form hortikultura yang

dilaksanakan di Sumatera Barat , Materi Program E-Form

hortikultura tahun 2010, Angka Sementara (ASEM) hortikultura

2010 dan Angka Tetap (ATAP) hortikultura 2010 yang di entry di

Basis Data Statistik Pertanian, Tersedianya data SPH

hortikultura dari bulan Januari – Desember 2011 untuk SPH-

SBS, triwulan 1-IV untuk SPH – BST, SPH – TH dan SPH – TBF

yang dapat diakses dengan- alamat

http://database.deptan.go.id/eformhorti1., Laporan Pelaksanaan

Pelatihan/ Workshop e-Form Hortikultura bagi petugas

kabupaten & provinsi di 2 Prov

7) Analisis Proyeksi Indikator Makro berupa 1 laporan yang

didalamnya tercakup lampiran antara lain:

Page 79: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

74

- Data ekspor impor pertanian, PDB Sektor Pertanian,

investasi, konsumsi, Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi,

Nilai Tukar Petani (NTP), tingkat suku bunga, kredit investasi

- buku saku indikator makro sektor pertanian dan buku statistik

makro sektor pertanian

- analisis data indikator makro sektor pertanian sertabuletin

indikator makro secara kontinyu( bulanan ,triwulanan)

- serta data dan hasil analisis makro sebagai informasi

pendukung kebijakan sektor pertanian.

8) Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian berupa

1 laporan yang didalamnya tercakup lampiran antara lain

- Buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian

volume 3 no.1 dan no.2 tahun 2011

- Data dan hasil analisis sebagai informasi pendukung

kebijakan sektor pertanian

9) Penyusunan Data PDB berupa 1 laporan yang didalamnya

tercakup antara lain informasi tentang kinerja sektor pertanian

secara menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam

kegiatan on farm maupun off farmselain itu terlampir :

- Data PDB Per sub sektor/komoditas pertanian tahun 2008

s/d 2010,

- Data PDB industri dan perdagangan berbasis pertanian

tahun 2008 s/d 2010

- Hasil Analisis PDB Pertanian Tahun 2011

- Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011

10) Pengumpulan,Pengelolaan dan Penyajian Data Peternakan

Level Kab/Kota berupa 1 laporan yang tercakup didalamnya

Page 80: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

75

- Data populasi dan produksi subsektor peternakan level

kabupaten/kota, Database populasi dan produksi peternakan

tingkat kabupaten/kota disamping itu terdapat lampiran sbb

- Buku Statistik OPT, Situasi Penyakit Hewan dan Bencana

Alam

- Buku Statistik Pupuk, Pestisida, Benih/Bibit,Buku Statistik

Kemiskinan dan Penduduk

- Buku Statistik Iklim dan Alsintan.

11) Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian berupa 1

laporan yang didalamnya tercakup lampiran antara lain

- Data Hulu yang tertata dalam media Cetak dan elektronik

CD,

- Analisis Data Hulu.

- Buku Statistik OPT, Situasi Penyakit Hewan dan Bencana

Alam,

- Buku Statistik Pupuk, Pestisida, Benih/Bibit,

- Buku Statistik Kemiskinan dan Penduduk,

- Buku Statistik Iklim dan Alsintan.

12) Analisis Keragaan Data Peternakan berupa 1 laporan yang

termasuk didalamnya lampiran antara lain :

- Informasi dan kajian model ekonometrika serta

hasilperamalan data peternakan dan rekomendasi angka

parameter komoditas peternakan hasil uji statistic

- Data peternakan yang terbaru pada basis data pertanian

(BDSP).

Page 81: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

76

13) Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor

Pertanian berupa 1 laporan yang didalamnya tercakup

lampiran antara :

- Data tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian serta

proyeksi data tenaga kerja sektor dan sub sektor

pertanian.

- Buku Statistik Data Tenaga Kerja Pertanian, Penyuluh,

Rumah Tangga Petani dan Kelompok Tani

- Buku Analisis Tenaga Kerja Sektor Pertanian.

14) Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian berupa 1

laporan yang tercakup didalamnya lampiran antara lain :

- Buku ”Statistik Pertanian 2011, Buku Saku ”Agricultural

Statistics 2011,

- CD Statistik Pertanian 2011,

- Buku ”Analisis Profil Petani,

- Buku ”Profil Petani Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Banten, an 2011, bukul

analisis profil petani padi, jagung, kedelai dan tebu

15) Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi berupa 1

laporan yang didalamnya tercakup

- Database konsumsi pangan secara series dan

lengkap serta hasil kajian analisis konsumsi beberapa

komoditas pangan.

- Database Konsumsi Pangan tahun 1993 – 2010

disamping itu terlampir :Bulletin Konsumsi pangan 4

edisi, yaitu Volume 2 No 1 sampai No 4 tahun 2011,

Page 82: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

77

- Laporan Pelaksanaan Workshop, Buku Statistik

Konsumsi Pangan Tahun 2011,

- Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2012

16) Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan berupa 1

laporan yang didalamnya tercakup lampiran antara lain :

Basis data statistik pertanian subsektor tanaman pangan yang

terkini, akurat dan mudah diakses pengguna, Data dan analisis

outlook komoditi tanaman pangan yang memuat gambaran

perkembangan komoditas tanaman pangan secara lebih

mendalam, Hasil analisis keragaan data tanaman pangan yang

memuat gambaran subsektor tanaman pangan secara umum,

Buletin produksi tanaman pangan yang memuat keragaan

produksi komoditi tanaman pangan subround 1 dan 2

17) Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin berupa 1

laporan yang didalamnya tercakup lampiran antara lain :

kuisioner untuk melakukan survey kepuasan pengguna layanan

PSI, untuk mengetahui sejauh mana kepuasan penguna

terhadap layanan PSI

18) Updating Peta Lahan Baku Sawah berupa 1 laporan yang

didalamnya tercakup lampiran antara lain hasil kegiatan

pemetaan luas baku lahan sawah tahun 2010, updating lahan

baku sawah pada skala desa.Buku dan Leaflet pelatihan untuk

updating peta lahan sawah sebanyak 300 eksemplar,terlatihnya

248 orang petugas terkait updating peta,Peta lahan baku sawah

skala kabupaten sebanyak 4.130 lembar dan Peta kerja tingkat

kecamatan dan desa ukuran A0 sebanyak 120 lembar,SIM Peta

lahan sawah.

Page 83: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

78

2. Output 02 berupa Pembinaan,Pengembangan, Pemanfaatan

dan Analisis Data dan Informasi terealisasi 1 Laporan dari

target 1 laporan atau setara dengan 100 % meliputi sub output

:

Pengawalan dan Penataan Data Lahan berupa 1 laporan yang

didalamnya tecakup antara lain :pelaksanaan pengawalan

pengukuran lahan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Prov. Lampung; Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Prov. NAD ; Dinas Perkebunan Prov. Sulawesi Tengah ; Dinas

Pertanian dan Peternakan Prov. Kalimantan Tengah ; Dinas

Pertanian Kab. Siak Prov. Riau Juli ; Dinas Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, dan Kehutanan Kab. Bekasi.

3. Ouput 03 berupa Pembuatan/Pengembangan Sistem Informasi

Pertanian terealisasi 3 laporan atau setara dengan 100% dan

FEATI terealisasi 1 laporan atau setara 100 % dengan sub

output yaitu :

1) .Pengembangan Sistem Informasi Pertanianterealisasi 1

laporan yang didalamnya meliputi beroperasinya seluruh sub

sistem dari sistem informasi pertanian yang dapat menunjang

kegiatan pembangunan pertanian, Meningkatkan

pemanfaatan sistem informasi dalam pelaksanaan

operasional tugas-tugas di Kementerian Pertanian :

a) Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan Aplikasi

Sistem Informasi SIMPEG,SIMONEV, SIMLUH,

SIMJABFUNG, SIMABSEN

b) Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan Aplikasi

Website dan Multimedia : SMS CENTER, FORUM

KONSULTASI, WEB Lingkup Kementan,PORTAL

Page 84: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

79

MULTIMEDIA, SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN

(KM)

c) Pengembangan dan Perawatan Sistem Jaringan

Komputer Penataan komputer dan perangkat jaringan

computer MELIPUTI : Dokumentasi jaringan komputer

gedung , Manual Pengoperasian Perangkat,Layanan

sistem jaringan komputer ,Tata kelola pemanfaatan TIK,

Penataan sistem komunikasi dan kolaborasi

d) Pengembangan dan Perawatan Sistem Informasi meliputi:

Geografis Cetak peta online, SIG basisdata statistik

pertanian, Peta lokasi kantor lingkup pertanian,

Sosialisasi SIG Pertanian

e) Penyusunan dan Penyempurnaan SOP meliputi :Review

dan penyempurnaan 60 SOP yang sudah disusun tahun

sebelumnya, Penyusunan 5 SOP baru,

f) Peningkatan Kemampuan Teknis SDM Sistem Informasi

terlatihnya 19 orang staf Bidang PSI

2) Pengembangan Multimedia (FEATI) berupa 1 laporan

yang didalamnya tercakup optimalisasi pengembangan dan

pemanfaatan e-PetaniPengawalan sistem e-petani di 18

Kecamatan, studi banding ke India,Layanan koneksi internet

IIX, Penyusunan Bussiness Plan,Perancangan Aplikasi

Mobile,Pengembangan Aplikasi Mobile.

3) Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di

Daerah berupa 1laporan yang didalamnya tercakup

lampiran antara lain hasil sosialisasiunit pelayanan

informasi penyuluhan sebanyak 150 Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) atau Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan

dan Kehutanan (BP3K) di Kecamatan serta 54 Badan

Page 85: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

80

Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan

(BP4K) atau Bapeluh di Kabupaten (pada 16 Provinsi)

menyatakan siap untuk berfungsi sebagai Pusat Informasi

Pertanian di Daerah (UPIP) di daerah.

Sebanyak 930 Unit Pengelola FMA (UP-FMA) di desa juga

telah siap dibina menjadi pusat informasi pertanian di tingkat

Desa atau sebagai UPIP/Telecenter di desa.

Sebanyak 150 BPP/BP3K di KecamatanModel Feati (yang

telah mendapat alat pengolah data: komputer, printer,

modem usb, pulsa 1 tahun) telah di-trackingdan way point

dengan alat GPS.

1) FEATI) Luncuran 2010 berupa 1 laporan pelaksanaan

pengadaan komputer untuk untuk Bapelluh dan BPP

4. Output 04 berupa Pelatihan dan Pengembangan SDM dengan

realisasi jumlah peserta sebanyak 3.032 orang peserta terealisasi

210,40% meliputi sub output sbb:

1) Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-form

Peternakan berupa 331 petugas pengumpul data yang telah dilatih

menggunakan buku pedoman pengumpulan data dan program

pelaporan elektronik (E-form Peternakan) hasil penyempurnaan

sesuai SK Ditjennak No. 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010, yang dapat

digunakan sebagai bahan advokasi dan sosialisasi.

Pada tahun 2008, cakupan wilayah uji coba ditambah meliputi

provinsi Bali, Jawa Timur, Banten dan Kabupaten Donggala

(Sulawesi Tengah). Pada tahun 2009, provinsi yang masuk dalam

area uji coba ditambah Lampung, DI. Yogyakarta, Kalimantan

Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Dengan demikian

sampai dengan 2009 telah dilakukan uji coba di 12 provinsi. Untuk

Page 86: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

81

selanjutnya pada tahun 2010 ditambah 4 (empat) provinsi, yakni

Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat, sehingga total

keseluruhan area uji coba menjadi 16 provinsi. Tahun 2011

pelaksanaan ujicoba dilakukan di 16 provinsi yang sebelumnya

sudah dilaksanakan pada tahun 2010.

2) Advokasi metode pengumpulan Data dan Sosialisasi E-form

Tanaman Pangan berupa terlatihnya dan meningkatnya

kemampuan 103 orang petugas pengelola data tanaman pangan di

7 (tujuh) provinsi dan kabupaten dalam melakukan pengumpulan,

pengolahan dan menyajikan laporan data tanaman pangan

3) Sosialisasi e-Procurement berupa terlatihnya para pejabat

pembuat komitmen dan panitia/pejabat pengadaan barang/jasa di

setiap unit Eselon I dan beberapa Eselon II lingkup Kementerian

Pertanian

a. SK Tim LPSE Kementan No.1618//2011

b. 10 Angkatan dg total peserta 280 orang (110,5%)

c. SPSE versi 3.24 (terbaru)

d. Agregasi Data Penyedia/Inaproc (tidak perlu daftar ulang)

4) Sosialisasi Sistem Informasi PUAP dengan sasaran : tersedianya

dan tersosialisasinya SIM PUAP bagi para PMT serta petugas

BPTP yang ditunjuk menangani SIM PUAP, serta supervisi dan

evaluasi pemanfaatan SIM PUAPSosialisasi SIM PUAP di 32

Provinsi (100%)

5) Dihadiri 726 orang (89 petugas BPTP; 637 orang PMT dari 1000

orang PMT)

6) Laporan akhir

7) Pelatihan Komputer Statistik dan JaringanKomputer berupa

tersedianya 30 orang terlatih statistik dan 30 orang tenaga yang

mampu menyusun/mengembangkan situs web dinas di provinsi

Page 87: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

82

8) Peningkatan Kualitas SDM berupa meningkatnya kemampuan

sumberdaya manusia Pusdatin dalam rangka menunjang

pengembangan bidang manajemen kualitatif dan bidang

manajemen sistem informasi serta menambah pengetahuan

manusia Pusdatin sejalan dengan perkembangan bidang

manajemen kualitatif dan bidang manajemen sistem informasi.

9) Sosialisasi Penggunaan GPS (Geopraphic Position System)

untuk Pengukuran Areal Perkebunan dengan output terlatihnya 260

orang petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan

kabupaten dalam menggunakan Alat GPS untuk pengukuran areal

perkebunan di 4 provinsi (Banten, Jambi, Jateng, KalbarSumbar,

Riau, Jatim, dan Kalteng)

10) Refreshing penerapan Metode pengumpulan Data perkebunan

berupa terlatihnya petugas pengelola data perkebunan di tingkat

kabupaten dan kecamatan pada 2 (dua) provinsi dalam

melaksanakan metode pengumpulan data perkebunan,dipahaminya

dengan baik metode pengumpulan data perkebunan oleh petugas

pengelola data ditingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan serta

adanya kesamaan persepsi antara petugas pusat dan daerah dalam

pemahaman kegiatan pengumpulan data perkebunan.

11) Sosialisasi Jabatan Fungsional berupa koordinasi tenaga

fungsional pranata komputer dan statistisi yang mampu mengatasi

masalah di provinsi dan kerjasama dengan Pusdatin.

12) Pelatihan Penjejangan Jabatan Fungsional Statistisi dengan

rincianmeningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pejabat

fungsional statistisi tingkat ahli.

Page 88: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

83

3.3.2 Capaian realisasi kegiatan penunjang pada T.A 2011 adalah

seperti tersebut dibawah ini :

1. Output 05,10,12,13 berupa Layanan Perkantoran (Alat Pengolah

Data, Kendaraan Roda 4, Sarana dan Prasarana) selama 12 bulan

layanan telah terlaksana 100%

1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan berupa terbayarnya

gaji,tunjangan pegawai,honorarium pegawai pusdatin sebanyak 126

orang selama 12 bulan layanan

2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoranberupa terbayarnya honor,langganan daya dan jasa,

pemeliharaan peralatan kantor dan kendaraan, serta pengadaan

peralatan kantor selama 12 bulan layanan

2. Output 06 berupa Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

terealisasi 7 dokumen atau setara dengan 100% meliputi sub output

sbb:

1) Administrasi kegiatan berupa 1 dokumen berupa dukungan

terhadap seluruh kegiatan secra administrasi maupun pendanaan

maupun secara teknis operasion.

2) Penyusunan Program dan rencana Kerja/teknis/Program

Perencanaan Tahunan berupa 1 dokumen meliputi lamiran antara

lain tersusunya rencana kegiatan tahun anggaran 2012 secara tepat

dengan mengacu kepada efisiensi penggunaan anggaran

3) PenyelenggaraanSeminar HIPI berupa 1 dokumen

terselenggaranya konferensi HIPI 2011 diharapkan dapat diikuti

oleh peminat, pemerhati, birokrasi , peneliti, akademisi, industry,

Page 89: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

84

praktisi dan masyarakat umum yang berkecimpung di bidang TI

untuk pertanian.

4) Pembukuan dan verifikasi Keuangan berupa 1 Dokumen yang

didalamnya tercakup lampiran antara lain pembukuan kas,

pembukuan bank, bendel kuitansi, bendel SPPD, SPP

5) Penyusunan SAI 1 Dokumen yang didalamnya tercakup

lampiran antara lain SAI tahunan, Bulanan, Triwulanan

6) Pembinaan Administrasi Perlengkapan berupa 1 Dokumen yang

didalamnya terdapat lampiran antara lain : SABMN pembukuan

inventaris, perencanaan pengadaan, untuk kepentingan pelayanan

terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah dan pimpinan

dalam mengelola manajemen perlengkapan melalui SABMN

semesteran dan tahunan.

7) Pelaksanaan Hibah Aset berupa 1 dokumen yang didalamnya

berisihibah barang/asset Pusdatin kepada Satker Daerah

khususnya di 5 Propinsi di Pulau Jawa.

3. Output 07 berupa Kegiatan dan Pembinaan terdiri dari 11 laporan

terealisasi 100% dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.2.576.970.220,- atau setara dengan 85,44%

1) Penyelenggaraan Lomba Web berupa 1 laporan yang

didalamnya berisi pelaksanaan dan penentuan pemenang lomba

web tingkat Kementan.Penyelenggaraan lomba situs web dengan

kategori Eselon I lingkup Kementan, SKPD Pertanian lingkup

provinsi, SKPD Pertanian lingkup kab/kota se-Indonesia.

Page 90: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

85

2) Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan berupa

1 laporan yang termasuk didalamnya lampiran berisi monitoring

pelaksanaan kegiatan Pusdatin bulanan, triwulanan, tahunan,

laporan monev triwulan, LAKIP,

3) Penyelenggaraan Petani Nasional berupa 1 laporan yang berisi

pengenalan pengetahuan yang baru bagi petani-nelayan,

khususnya dalam perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi saat ini serta mengakses sumber-sumber informasi

pertanian melalui jaringan internet oleh Pusdatin pada PENAS di

Tenggarong Kaltim.Terlaksananya Pelatihan Pengembangan

Jaringan Informasi Agribisnis Total peserta 392 orang dari target

360 orang (108%),Laporan Akhir

4) Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian berupa 1 laporan

meliputi Peningkatan kemampuan pembukuan dan mutasi

kepegawaian dari mulai pengangkatan, kenaikan pangkat sampai

pada dokumen pemberhentian lembaga pemerintah dan dalam

mengelola manajemen kepegawaian melalui SIMPEG

5) Penyusunan News Letter berupa 1 laporan yang didalamnya

termasuk lampiran berupa Buletin pelaksanaan kegiatan pusdatin

yang terbit bulanan Jan s/d Desember 2011.

6) Dengar Pendapat dengan Organisasi/Lembaga berupa 1

laporan yang berisi mengenai materi Tayangan dengar pendapat

dengan DPR, rapim, rakor bulanan.

7) Penyelenggaraan Kehumasan,Perpustakaan dan Kearsipan

berupa 1laporan yang berisi kegiatan kehumasan di Kementan

yang diikuti Pusdatin

Page 91: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

86

8) Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi

Pertanianberupa 1 laporan yang didalamnya termasuk lampiran

antara lain berupa buku laporan pelaksanaan forum di wilayah

Indonesia Barat dan Wilayah Timur.

9) Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri berupa 1

laporan berisi kerja sama dalam bidang teknologi dan informasi

pertanian serta diperolehnya informasi perstatistikan dan sistem

informasi baik nasional maupun internasional.

10) Penyelenggaraan Pameran Pusdatin berupa 1 laporan berisi

mengenai keikut sertaan Pusdatin pada even yang diselenggarakan

oleh Kementan.

11) Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010-2014 berupa 1 laporan

yang didalamnya termasuk lampiran buku Revisi Renstra 2010-

2014

3.4 Kinerja Kegiatan Pusdatin kurun waktu 2009-2012 sebagai pembanding

Kinerja Pusdatin 2012

(1) Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Pertanian

Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, pengelolaan data dilakukan oleh seluruh unit eselon

I lingkup Kementerian Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

(Pusdatin) mengkoordinasikan pengelolaan data dan sistem informasi

pertanian baik internal Kementerian Pertanian maupun berkoodinasi dengan

ekternal seperti BPS, BMKG, PU, Lapan, BI, BKPM, BIG dll. Pusdatin juga

Page 92: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

87

merupakan data center yang mengelola database dan mendistribusikan

informasi ke pengguna.

DIAGRAM ALIRAN DATA YANG DIHIMPUN PUSDATIN

Lembaga Internasional

K/LLainnya

Database

BIG

BI

BMKG

BPS

BKPM

PUSDATIN

BPN

LAPANEselon I

KABUPATENDinas/Badan KECAMATAN

PROVINSIDinas/Badan

PENGGUNA UMUM

PIMPINANKEMENDAG

Seperti terlihat pada diagram diatas, data pertanian dari kecamatan akan

dilaporkan ke Eselon I terkait melalui Dinas Kabupaten dan Provinsi, sementara

data dari ekternal akan dikumpulkan oleh Pusdatin sebagai data center.

Dalam memberikan pelayanan data dan informasi pertanian, sesuai dengan

Inpres No: 3 Tahun 2003 mengenai E-Government, Kementerian Pertanian

sudah memberikan pelayanan informasi dengan system on-line, dimana hampir

sebagian besar informasi pertanian saat ini telah dapat diakses melalui website

kementerian pertanian (www.deptan.go.id). Disamping untuk mengkases

informasi pertanian, masyarakat juga dapat menyampaikan informasi dan melalui

website yang sama.

Page 93: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

88

12

Diagram Jaringan Pelayanan InformasiKementerian Pertanian

InternetBasisdataPertanian(sharable)

Pengguna Internal:- Akses Data/Informasi- DSS / EIS- Dashboard

Pengguna Eksternal(Provinsi/Kabupaten/Kota):- Estimasi- Rekapitulasi- Tabulasi- Akses Info

Basisdata di Pusat

Kirim data via SMS

Formulir Laporan

Permintaan data via SMS

Disamping memperoleh informasi secara on-line, pengguna dan masyarakat juga

dapat memperoleh informasi pertanian melalui publikasi yang secara rutin

diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Sebagian dari terbitan tersebut

Juga dapat diakses dari website kementerian pertanian dalam bentuk E-book.

Contoh beberapa publikasi data dan informasi sbb:

Page 94: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

89

Kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2004 – 2012

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

:61/Permentan/OT.140/10/2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

mempunya tugas pokok untuk melaksanakan pengembangan dan pembinaan

system informasi pertanianserta pelayanan data dan informasi pertanian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdatin mempunyai Misi:

1. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data

pertanian.

2. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi pertanian.

3. Membangun dan Mengembangkan system informasi pertanian.

4. Membina Sumberdaya manusia dan kelembagaan dibidang statistik dan sitem

infomasi pertanian.

Page 95: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

90

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, dalam kurun waktu 2004 s/d 2012 Pusat

Data Dan Sistem Informasi Pertanian bekerjasama dengan instansi terkait yang

telah dihasilkan beberapa produk meliputi:

1. Metode pengumpulan data komoditas (Tanaman Pangan, Hortikultura,

Perkebunan dan Peternakan) dan non komoditas meliputi : Buku Pedoman

Pengumpulan Data (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan

Peternakan ) sedangkan untuk data non komoditas Buku Pedoman (Survey

Kesejahteraan Petani, Survey stock dan Konsumsi Beras, Pengukuran Lahan

Sawah dengn GPS dan Updating Luas Baku Sawah Hasil Pemetaan Citra

Satelit)

2. Dalam rangka pengumpulan data dan mewujudkan Pusdatin sebagai Data

Center, maka telah dikembangkan Basisdata Statistik Komoditas dan non

Komoditas Pertanian, Indikator Pembangunan Pertanian,SistemInformasi

Eksekutif. Semua Basisdata tersebut dapat diakses melaui website

KementerianPertanian.

Guna mendukung pengumpulan data, juga telah dikembangkan sistem entry dan

pengiriman data secara Elektronik meliputi : Subsektor Tanaman Pangan,

Hortikultura Peternakan dan Perkebunan.

Dalam rangka perbaikan kulaitas data pertanian, telah ditandatangni Nota

Kesepahaman Nomor :02/MOU/RC.110/M/3/2011 dan Nomor 04/KS/03-

III/2011antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik merupakan

terobosan yang signifikan dalam pengembangan Statistik Pertanian yang

mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan untuk

peningkatan kualitas, akurasi dan kelengkapan data pertanian bagi pengambilan

kebijakan ditingkat pimpinan. Implementasi dari MOU tersebut, sejak tahun 2012

telah dilaksanakan “ Upaya Percepatan Data dan Kualitas Data Tanaman

Pangan Berkesinambungan Pada Skala Nasional”yaitu percepatan alir data dari

daerah ke pusat dan sebaliknya, dengan pemanfaatan Teknologi Informasi

terkini sehingga dapat memperpendek waktu pengumpulan data dari n-4 bulan

menjadi n-1bulan. Diharapkan ketersediaan data akan dapat diperoleh secara

berkesinambungan, sehingga informasi perkembangan kondisi tanaman padi,

Page 96: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

91

kedelai, Jagung di lapang dapat dipantau sehingga pengambilan kebijakan dapat

diambil dengan segera.

Dalam rangka penyajian data, telah diterbitkan publikasi dalam bentuk hard

copy berupa laporan/buku/buletin meliputi:periode bulanan, indikator makro

sektor pertanian, analisis perkembangan harga komoditas, periode terbit

triwulan: expor impor, PDB sektor pertanian, buku saku statistik makro sektor

pertanian, terbit semester Analisis perkembangan harga internasional, Buku

Kinerja Perdagangan komoditas pertanian, Buletin Produksi Tanaman

PanganAnalisis Perkembangan Harga Internasional Sektor Pertanian, terbit

tahunan: Statistik Data Tenaga Kerja, Statistik Data Organisme Pengganggu

Tanaman/situasi penyakit Hewan dan Bencana Alam, Statistik Data Benih Pupuk

Pestisida Irigasi dan Potensi Pencetakan Sawah, Statistik Data Penduduk dan

Kemiskinan, Statistik Data Iklim dan AlsintanBuku Analisis Data Lahan, Statistik

Makro Sektor Pertanian, Statistik Harga Komoditas Pangan, Hasil Analisis PDB

Sektor Pertanian, Database Konsumsi Pangan, Statistik Pertanian, Outlook

Komoditas data Sub sektor (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan

Peternakan)

Page 97: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

92

(2) Pengembangan Sistem Informasi Pertanian

Dikeluarkannya Inpres No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Strategi Nasional

Pengembangan e-Government menuntut setiap instansi pemerintah untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK).Melalui pengembangan e-government dilakukan

penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan

mengoptimalkan pemanfaatan TIK yang meliputi (1) pengolahan data,

pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2)

pemanfaatan kemajuan TIK agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah

dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.

Setjen

Itjen

BPPSDMP

PPHP

Bakorluh

DinasProvinsi

DinasKabupaten

UPT

Masyarakat

Peternakan

Database

Jari

ng

an K

anto

r P

usa

t

PSP

BKP

Perkebunan BKP

Barantan

SISTEM JARINGAN INFORMASI PERTANIANPUSAT - DAERAH

Balitbang Tan. Pangan Hortikultura

Jaringan Kantor Pasar Minggu

Kabel FO

Internet

Bapelluh

Page 98: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

93

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pertanian bertujuan untuk merawat,

mengawal, menerapkan, mensosialisasikan, dan mengembangkan sistem

informasi di lingkungan Kementerian Pertanian dengan sasaran beroperasinya

seluruh sub sistem dari sistem informasi pertanian yang mampu menunjang

kegiatan pembangunan pertanian.

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pertanian kurun waktu 2004 s/d

2012 ini meliputi:

a) Penyediaan Layanan Sistem Jaringan Komputer

Layanan ini berfungsi sebagai penyedia infrastruktur dasar dari sistem

informasi dan komunikasi Kementan. Jenis layanan ini antara lain:

Penyediaan Data Center (Grafik 4.) dan Disaster Recovery Center

(DRC);

Network Operation Center guna memudahkan pengelola memantau

kondisi sistem jaringan komputer sehingga jika terjadi gangguan dapat

segera ditindaklanjuti;

Koneksi internet yang setiap tahun kapasitasnya ditingkatkan sesuai

dengan pertambahan user (Grafik 1. dan Grafik 2.);

Pendaftaran subdomain deptan.go.id (Grafik 3.)

Sistem komunikasi dan kolaborasi (Grafik 2.) dan

Koneksi jaringan komunikasi lokal.

Seluruh layanan ini akan digunakan sebagai media dalam mendistribusikan

layanan dasar aplikasi TIK Kementerian Pertanian yang didukung dengan

Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan TIK yang selalu diperbaiki

sesuai kebutuhan dan perkembangan TIK terkini.

Selain itu tersedia 2 kelas Lab Komputer dengan kapasitas masing-masing

20 unit komputer yang dapat digunakan untuk pelatihan dan magang bagi

pegawai lingkup Kementan maupun mahasiswa.

Page 99: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

94

Layanan Koneksi Internet

Grafik 1. Peningkatan Kapasitas Bandwidth Kementan

Kementerian Pertanian pertama kali menyewa bandwidth dedicated dari ISP

(internet service provider) adalah pada tahun 2004, dengan bandwidth

sebesar 384 Kbps. Kemudian pada tahun 2009 dimulai era 2 ISP untuk

kebutuhan pembagian beban (load balancing) bandwidth antar ISP, sehingga

jika salah satu ISP mengalami gangguan maka masih ada ISP yang

menangani layanan koneksi tersebut. Dengan koneksi 2 ISP ini jumlah

komputer yang terkoneksi meningkat sangat pesat (Grafik 2.), dengan koneksi

2 ISP ini dapat mengurangi gangguan koneksi yang kerap kali sering terjadi

sehingga user dapat lebih mudah mengakses internet. Seiring dengan terus

meningkatnya jumlah komputer yang terkoneksi ke internet, pada tahun 2010

ditingkatkan menjadi 10 Mbps dan dengan semakin murahnya harga bandwith

per-Mbps, maka peningkatan dilakukan hingga 40 Mbps di tahun 2012.

Hingga 2013 telah dilakukan penambahan kapasitas bandwidth hingga 60

Mbps, sehingga total bandwidth yang dimilki Kementerian Pertanian saat ini

adalah sebesar 100 Mbps untuk melayani kurang lebih 4000 user. Koneksi

internet ini dilakukan monitoring secara teratur oleh Pusdatin melalui fasiltas

NOC (Network Operating Center) yang ada di Data Center Kementan gedung

D lantai 4.

384 1000 1000 2000 5000 8000 1000020000

40000

100000

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Bandwidth (Kbps)

Page 100: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

95

Layanan e-Mail Kementan

Grafik 2. Peningkatan Jumlah Komputer dan Account Email di Kementan

Email adalah singkatan dari “Electronic Mail”, yaitu sarana kirim mengirim

surat/pesan secara elektronik yaitu melalui jalur internet. Surat tersebut dapat

berupa teks saja, maupun gabungan dengan lampiran (attachment). Pada

tahun 2004 email Kementerian Pertanian yang memiliki alamat domain

@deptan.go.id telah digunakan oleh 1005 user dengan jumlah komputer yang

terkoneksi ke internet ada saat itu adalah 1000 unit. Perkembangan jumlah

komputer yang terkoneksi ke internet mengalami peningkatan pesat pada

tahun 2009 sebanyak 3015 unit dengan user e-mail bertambah 2400 user dan

hingga tahun 2013 user e-mail telah bertambah hingga 3062 user. Kapasitas

mailbox yang dimiliki oleh tiap user saat ini adalah 60 MB dengan fasilitas

attachment 5 MB.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

komputer 1000 1025 1243 1238 1298 3015 4032 4105 4302 4500

account email 1005 1030 2366 2301 2333 2400 2618 2931 3042 3062

Jum

lah

Jumlah Komputer dan Account Email di Kementan

Page 101: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

96

Grafik 3. Jumlah Distribution List Email dan Subdomain Kementan

Mailing List atau distribution list email adalah satu jenis e-mail yang bisa

digunakan untuk berbagi/berdiskusi dengan sekelompok orang (group)

pengguna e-mail. Setiap mailing list memiliki setidaknya 1 orang yang

bertindak selaku moderator. Penggunaan mailing list di Kementerian

Pertanian dimulai sejak tahun 2010 sebanyak 4 group dan bertambah menjadi

10 group pada tahun 2011 hingga 2013.

Pengertian Subdomain adalah nama domain tambahan yang menjadi bagian

tak terpisahkan dari nama domain utama.Contoh subdomain misalnya

http://karantina.deptan.go.idyang berarti Badan Karantina merupakan

subdomain dari nama domain www.deptan.go.id.Untuk sub domain

Kementerian Pertanian (http://xxx.deptan.go.id) paling banyak di aplikasikan

untuk Eselon I dan UPT lingkup Kementerian Pertanian. Tahun 2013 telah

diaplikasikan sebanyak 232 sub domain.

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Distribution list email 0 0 0 0 0 0 4 10 10 10

Subdomain Kementan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 232

0 0 0 0 0 0 4 10 10 100 0 0 0 0 0 0 0 0

232

0

50

100

150

200

250

jum

lah

Jumlah Distribution List Email dan Subdomain Kementan

Page 102: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

97

Data Center Kementan

Grafik 4. Jumlah Server dan Storage di Kementan

Data Center Kementerian Pertanian saat ini, pada tahun 2013, telah memiliki

75 server yang diperkuat dengan 52 TB fasilitas penyimpan data

(storage).Jumlah ini berkembang terus dari tahun 2009, dimana saat itu

memiliki 47 TB dengan 35 server.Tahun-tahun sebelumnya Pusdatin belum

memiliki storage, dimana untuk fasilitas penyimpanan data masih menjadi satu

dengan fasilitas penyimpanan yang ada di server.

b) Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi dan Website

Dalam rangka mendukung good government, Kementerian Pertanian telah

mengembangkan beberapa aplikasi yaitu :

- Aplikasi Sistem Informasi Manajemen meliputi:SIMPEG, SIMONEV,

SIMONAS, e-Proposal.

- Aplikasi Sistem Informasi Pertanian meliputi :

Aplikasi dan Database Statistik Pertanian (BDSP, BDEXIM, Basisdata

PDB, Basisdata Konsumsi dan Basisdata Harga);Aplikasi dan Database

e-form Subsektor (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan

Peternakan); Pengembangan Aplikasi e-Office;Pengembangan Aplikasi

Basisdata Spasial (http://gis.deptan.go.id).

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Jumlah server 10 15 18 25 32 35 40 50 70 75

Jumlah storage (TB) 0 0 0 0 0 47 47 52 52 52

Jum

lah

Jumlah Server dan Storage di Kementan

Page 103: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

98

- Aplikasi Website meliputi:

Kementerian Pertanian (http://www.deptan.go.id); Sekretariat Jenderal

(http:///setjen.deptan.go.id); Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

(http://pusdatin.deptan.go.id); SPI (http://setjen.deptan.go.id/spi);

PUG (http://www.deptan.go.id/pug); SAKIP

(http://www.deptan.go.id/sakip); DPI (http://www.deptan.go.id/dpi); e-

Planning (http://www.deptan.go.id/eplanning); Portal Multimedia

(http://multimedia.deptan.go.id) ; Basisdata Peraturan Perundang-

Undangan (http://perundangan.deptan.go.id); Aplikasi Berbagi Dokumen

dan Pengetahuan (http://kolaborasi.deptan.go.id); Aplikasi SMS Center

Kementan (http://smscenter.deptan.go.id)

Salah satu upaya untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan website

lingkup Kementerian Pertanian serta mendukung percepatan pelaksanaan e-

Goverment maka sejak tahun 2004 Pusdatin telah menyelenggarakan lomba

situs web yang diikuti oleh Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, SKPD

lingkup pertanian provinsi, dan SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota

sebagai motivasi untuk mengembangkan situs web yang tercermin dengan

semakin banyaknya situs web yang menggunakan domain go.id serta

terupdatenya data-data dan informasi pada situs web pusat dan daerah.

Indikator lainnya adalah dengan meningkatnya peserta lomba situs web yang

dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

Page 104: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

99

Grafik 5 Peserta Lomba Web

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku pembina di bidang

teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi pertanian telah

berhasil melakukan pembinaan pengembangan sistem informasi lingkup

Kementerian Pertanian.Keberhasilan tersebut ditandai dengan penghargaan

tertinggi yang diberikan oleh Warta Ekonomi sebagai apresiasi terhadap

kinerja layanan sistem informasi pertanian. Penghargaan yang berskala

nasional ini diberikan kepada Kementerian Pertanian pada tahun 2008 dan

2009 sebagai terbaik pertama, bersama dengan Ditjen Perkebunan dan

Ditjen PPHP.

c) Penyediaan Layanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik (LPSE)

LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya

(K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa

secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam

melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. Berdasarkan PP

nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, PP

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004

Eselon I lingkup Kementan 11 12 12 12 12 12 12 11

SKPD lingkup pertanian provinsi

57 65 85 79 69 37 29 0

SKPD lingkup pertanian kab/kota

64 70 56 41 19 0 0 0

Jum

lah

Peserta Lomba Situs Web

Page 105: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

100

Nomor 35 tahun 2011 jis PP Nomor 70 tahun 2012 maka telah dibentuk Tim

LPSE yang ditetapkan hingga saat ini dengan Keputusan Menteri Pertanian

No. 86/Kpts/OT.160/1/2013 tentang Pembentukan Tim LPSE. Pada awal

terbentuknya LPSE tahun 2011 jumlah pengadaan barang/jasa

menggunakan sistem elektronik berjumlah 21 paket dan pada tahun 2012

meningkat menjadi 349 paket.

Hingga Maret 2013, Pusdatin telah melatih panitia, pejabat pengadaan dan

rekanan sebanyak 791 orang.

(3) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Pengembangan Sumber Daya Manusia berupa layanan Pembinaan dan

Bimbingan Teknis Statistik dan Teknologi Informasi telah terselenggara

berbagai program bimbingan teknis Statistik dan Teknologi Informasi dan

Komunikasi baik di pusat maupun didaerah dimana dari Tahun 2004 s/d

tahun 2012 telah diadakan bimbingan teknis Statistik dan Komputer meliputi

Kegiatan Refeshing/Advokasi/pelatihan baik untuk pengelola data di Pusat

Dan Daerah maupun untuk pejabat fungsional Statistisi maupun pranata

komputer sebanyak 29.156 orang.

Dibidang kelembagaan setiap tahun telah dilaksanakan penyelenggaraan

Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian sebagai wadah

kegiatan perstatistikan dan sistem informasi pertanian di tingkat pusat

maupun daerah dalam rangka terjalinnya kerjasama dan sinkronisasi

perencanaan kegiatan perstatistikan dan sistem informasi di Pusat dan daerah

yang mencakup kegiatan: penyempurnaan pengembangan metoda

pengumpulan dan analisis data statistik dan sistem informasi pertanian,

Pengembangan jaringan komunikasi data elektronik, serta pengembangan

sumber daya manusia dalam bidang statistik dan sistem informasi pertanian.

Disamping itu juga dilaksanakan evaluasi kegiatan terhadap permasalahan

yang ada untuk dicarikan solusinya dan dituangkan dalam bentuk rumusan.

Page 106: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

101

3.5 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pusat Data Dan Sistem Informasi

Pertanian T.A 2012

3.5.1 Pengukuran Evaluasi

3.5.1.1 Aspek implementasi

a) Penyerapan anggaran

Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif T.A 2012

Parameter Pagu Realisasi Sisa

Keuangan (Rp.) 43.954.500.000,- 42.626.442.572 1.328.057.428

Keuangan (%) 100 % 96,98 % 3,02 %

Fisik (%) 100 % 100 % 0

Padaawal DIPA Anggaran Pusdatin sebesar Rp. 49.162.777.000, pada bulan

Agustus 2012 dilakukan penghematan oleh pemerintahsehingga Anggara

Pusdatin T.A 2012 menjadi Rp.43.954.500.000,-

Penyerapan DIPA Murni Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai

dengan 31 Desember 2012 adalah seperti tsb dibawah ini.

P= RA x 100% PA

P = Penyerapan anggaran

RA = Akumulasi realisasi anggaran seluruh satker

PA = Akumulasi pagu anggaran seluruh satker

P = 96,98 %

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan

kegiatan dipergunakan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu :

>90 = Amat baik

80 - 89 = Baik

50 – 79 = Cukup baik

< 49 = Kurang

Page 107: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

102

Berdasarkan nilai tersebut (96,98%) maka Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian masuk kategori amat baik dalam penyerapan anggaran.

Dari Sisa 3,02% sebagian besar merupakan Hasil Optimalisasi yang berasal dari

penghematan swakelola sebesar Rp.1.328.057.428,- atau setara dengan 3,02%

dan Non Hasil Optimalisasi yang dapat dipertanggungjawabkan yang berasal dari

sisa belanja transito,Pelaksanaan kegiatan memakai swakelola sehingga lebih

efisien dalam pemakaian anggaran,

Hal-hal yang dapat dijadikan catatan penting untuk dapat dilakukan pada Tahun

2012 adalah meningkatkan pencapaian kinerja, dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Peningkatan koordinasi antar bidang di lingkungan Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian dan antar institusi yang terkait dengan kegiatan sehingga

kegiatan dapat terselenggara sesuai target.

2. Penajaman TOR/KAK kegiatan yang dilakukan di awal tahun anggaran 2012

sehingga penyelenggaraan dapat berjalan sesuai rencana dimana didalamnya

sudah termasuk titik kritis kegiatan-kegiatan lintas bidang maupun lintas

instansi..

b) Konsistensi antara perencanaan dan implementasi

Interpretasi atas pencapaian sasaran kegiatan dipergunakan nilai disertai makna

dari nilai tersebut, yaitu sbb:

a) K= 100%

c) Capaian Kinerja Kegiatan

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja

kegiatan dipergunakan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu :

>90 = Amat baik

80 - 89 = Baik

50 – 79 = Cukup baik < 49 = Kurang

Page 108: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

103

1) Berdasarkan Penetapan Kinerja Pusdatin dengan Sekjen

Pencapaian Keluaran

=(20/20+7/7+11/11+2.083/1409+12/12+7/7+7/7+82/82)*100/8

PK =105,98

Dari pengukuran tersebut Pencapaian keluaran Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian (>90)

Berdasarkan data pada Bab II dan lampiran pada tabel PKK , diketahui bahwa

pencapaian kinerja kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada TA

2012 diatas skala maksimal >90 hal ini disebabkan karena output 04

pengembangan SDM target yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Pusdatin

dengan Setjen pada RKAKL 2012dengan adanya penghematan dari 1575 orang

peserta direvisi menjadi 1409 orang peserta rendahnya target output pada Renja,

RKT maupun PK disebabkan terbatasnya alokasi anggaranpada output 04.

Tingginya realisasi pada Pengembangan Sumber Daya Manusia yang mencapai

147,84 disebabkan karena adanya output 04 terlatihnya SDM ada pada output 03

pada sub kegiatan UPIP yang terdiri dari 2 output yaitu laporan dan jumlah orang.

d) Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja

Berdasarkan data pada BAB II dan Form PKK pada lampiran dan Capaian fisik

sampai dengan 31 Desember, capaian ini dihitung dari 5 indikator utama sasaran

yang telah ditetapkan pada Penetapan Kinerja Pusdatin, dengan nilai kegiatan

pada masing-masing indikator diberi angka 20 %sedangkan realisasi dihitung

dari jumlah output kegiatan yang telah dicapai dibandingkan dengan kegiatan

yang ada pada indikator kinerja sasaran yang tertera dalam renstra dengan

acuan RKT, Renja dan PK dan RKP yang telah ditetapkan. dan dikalikan 100 %

Efisiensi

E = 13.7%

Page 109: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

104

Nilai Efisiensi

NE =50%+(13.7/20*50) =84%

3.5.2 Capaian Hasil Indikator Kinerja kegiatan

Tabel Indikator Kinerja Kegiatan T.A 2012

INDIKATOR OUTPUT

KINERJA OUTPUT

TARGET REALISASI %

Jumlah Laporan data pertanian( Hulu onfarm dan Hilir)

20 Laporan 20

Laporan 100

Jumlah Laporan analisis data pertanian 7 Laporan 7

Laporan 100

Jumlah Laporan Pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi Pertanian 11 Laporan 11

Laporan 100

Jumlah Petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang di latih 1409 Orang 2.083

Orang 147,84

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Utama T.A 2012

CI =(20/20+7/7+11/11+2.083/1409)*100

4

CI = 111,96%

Dari tabel PKK berdasarkan indikator output untuk 1) Kegiatan

Pengembangan Statistik Pertanian yang meliputi : a) Laporan Data

Pertanian (Hulu onfarm dan Hilir) dari target 20 laporan terealisasi 20

laporan atau sama dengan 100% sedangkan b) laporan analisis data

pertanian dari target 7 laporan telah terealisasi 7 laporan sama dengan

Page 110: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

105

100% yang berisi : pengembangan metodologi, banyaknya jenis data dan

series data statistik, hasil analisis data dan publikasi statistik pertanian.

2) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Pertanian berdasarkan Indikator output Jumlah Laporan Pengembangan

Sistem dan Teknologi Informasi Pertanian dari target 11 laporan telah

terealisasi sebesar 11 laporan atau setara dengan 100 % yang berisi

antara lain meliputi : Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan Aplikasi

Sistem Informasi, Website dan Aplikasi Multimedia, Jaringan Sistem

Komputer,Sistem Informasi Geografis, Operasional Prosedur, Sosialisasi

E- Procurement, Lomba Web, Unit Pelayanan Informasi Pertanian di

Daerah,

3) Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan diadakannya

pelatihan Teknis Statistik dan Komputer meliputi pengelola data baik di

pusat maupun di daerah adapun indikator output berupa Jumlah Petugas

pengelola dan pengumpul data pertanian yang di latih baik di Pusat

maupun di daerah.

Dari target yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Pusdatin dengan

Sekjen target kegiatan 1409 orang peserta baik di Pusat maupun di darah

telah terealisasi sebesar 2.083 orang peserta yang telah dilatih atau sama

dengan 147,84

3.5.3 Aspek Evaluasi Pencapaian Sasaran

Pencapaian sasaran yang dimaksud dalam Form PPS sasaran utama yang

ada di dalam Rencana Strategis. Berdasarkan data pada Form PPS, diketahui

bahwa pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai

berikut:

Page 111: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

106

SASARAN INDIKATOR

OUTPUT

KINERJA OUTPUT

Target Realisasi %

Meningkatnya ketersediaan data komoditas pertanian dan non komoditas pertanian layanan sistem informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi bagi seluruh stakeholders di pusat dan daerah

Jumlah Laporan data pertanian( Hulu onfarm dan Hilir) 20 Laporan 20 Laporan 100

Jumlah Laporan analisis data pertanian

7 Laporan 7 Laporan 100

Jumlah Laporan Pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi Pertanian 11 Laporan 11 Laporan 100

Jumlah Petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang di latih 1409 Orang 2.083 Orang 147,84

Dari tabel tersebut jika kita menggunakan kriteria seperti tersebut dibawah ini

>90 = Amat baik

80 - 89 = Baik

50 - 79 = Cukup baik < 49 = Kurang

Sasaran yang telah dicapai adalah tersedianya 1) laporan yang berisi

metodologi, data dan series data hulu onfarm hilir, publikasi statistik 100% 2)

laporan hasil analisis sebesar 100%. 3) Laporan Pengembangan Sistem dan

Teknologi Informasi Pertanian sebesar 100% dan 4) Jumlah petugas pengelola

data yang telah dilatih, diadvokasi di refreshing baik di Pusat maupun didaerah

sebanyak 147,84%

Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, Pencapaian Kinerja

Kegiatan Pusdatin sudah sesuai dengan kriteria yang ada pada RKP,

Page 112: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

107

Renstra,Penetapan Kinerja meskipun ada perbedaan dalam volume tetapi tidak

merubah output yang dihasilkan hal ini disebabkan realisasi berdasarkan DIPA

sama atau melebihi target yang ditetapkan baik dalam RKP, Renstra maupun

PK baik ditingkat Kementerian maupun Eselon I. Dari kriteria tersebut

Pencapaian Kinerja Kegiatan dapat dikatakan efisien dan efektif .

3. 6 Akuntabilitas Keuangan

Realisasi DIPA Murni Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan 31

Desember 2012 dengan pagu setelah penghematan sebesar Rp. 43.954.500.000,-

terealisasi sebesar Rp. 42.626.442.572,- atau setara 96,98 persensedangkan

sisanya merupakan penghematan optimalisasi 3,02% dan sisa yang dapat

dipertanggungjawabkan kategori amat baik.

Tabel 6 Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif T.A 2012

Parameter Pagu Realisasi Sisa

Keuangan (Rp.) 43.954.500.000,- 42.626.442.572 1.328.057.428

Keuangan (%) 100 % 96,98 % 3,02 %

Fisik (%) 100 % 105,98 % 0

Dari Sisa 3,02% sebagian besar merupakan penghematan dari kegiatan Upaya

Percepatan Data Tanaman Pangan Berkelanjutan Pada Skala Nasional,

Pelatihan dan Pengembangan SDM dan Layanan Perkantoran dari sisa belanja

transito.

Page 113: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

108

3.7 Realisasi Anggaran per Output sbb

Unit Organisasi Eselon II : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran : 2012

SASARAN INDIKATOR OUTPUT

Anggaran

Target Rp.

Realisasi Rp.

%

Meningkatnya ketersediaan data komoditas pertanian dan non komoditas pertanian layanan sistem informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi bagi seluruh stakeholders di pusat dan daerah

Jumlah Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi

23.271.700.000 23.017.961.542 98,91

Jumlah Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi

2.071.250.000 2.051.891.918 99.07

Jumlah Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informas

2.325.723.000 2.253.924.125 96,91

Jumlah Petugas pengelola dan pengumpul data pertanian yang di latih

3.312.019.870 3.312.019.870 94,01

Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

1.649.185.000 1.609.198.300 97,58

Laporan Kegiatan dan Pembinaan

1.431.956.000 1.347.221.180 94,08

Alat Pengolah Data dan Multimedia

466.960.000 461.940.000 98,92

Layanan Perkantoran 9.214.732.000 8.572.285.637 93,03

Jumlah 43.954.500.000 42.626.442.572 96,98

Page 114: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

109

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), DIPA awal pagu Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian TA 2012 sebesar Rp. 49.162.777.000,- (Empat puluh

sembilan milyard seratus enam puluh dua juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu

rupiah)

Pada bulan Agustus 2012 terjadi revisi disebabkan pemotongan anggaran oleh

pemerintah untuk penghematan sebesar 10 persen, atau sebesar Rp.

5.208.277.000 untuk belanja barang non operasional lainnya sehingga pagu

anggaran sampai dengan bulan Desember 2012 sebesar Rp. 43.954.500.000,-

(Empat puluh tiga milyard sembilan ratus lima puluh empat juta lima ratus ribu

rupiah)

3.8 Hasil Pengukuran

Data Aplikasi PMK No 249/PMK.02/2011 tentang pengukuran dan evaluasi atas

Pelaksanaan Pengukuran kinerja atas Pelaksanaan rencana Kerja dan anggaran

KL berasal dari DJA data penarikan anggaran dan realisasi dari KPPN dan

realisasi output dengan hasil sbb :

Penyerapan anggaran 96,98

Konsistensi atas rencana penarikan dana revisi 100%,

Pencapaian keluaran 105,98

Efisiensi 13, 7

Dari data tersebut Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian untuk tahun

Anggaran 2012 telah menggunakan anggaran dengan efisien, dan efektif.

Page 115: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

110

BAB IV

Hambatan dan Kendala

Dalam pelaksanaan kegiatan secara umum aspek administrasi dirasa tidak

ada kendala, namun demikian dalam pelaksanaan teknis dilapangan terdapat

kendala antara lain :

a) Setiap komoditas pertanian memiliki karakteristik tersendiri dalam

mekanisme penghitungan produksi, luas tanam dan panen serta

produktivitas, Pemekaran wilayah danCakupan lokasi pengumpulan data

pertanian sangat luas dan jumlah komoditas pertanian sangat banyak ,

sementara sumberdaya baik manusia dan sarana prasarana terbatas

b) Perkembangan Teknologi dan Informasi menuntut pelaksanaan

pengumpulan data dan pengembangan sistem informasi pertanian untuk

mengembangkan kemampuan dan kapasitas secara terus menerus di

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertani dan daerah.Dengan semakin

cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan semakin besarnya

pengguna, maka kebutuhan akan sumberdaya manusia yang menguasai

Teknolog Informasi untuk layanan pada user di Kementerian Pertanian

semakin tidak tercukupi.

Page 116: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

111

BAB V

Upaya dan Tindak Lanjut

Secara umum kegiatan-kegiatan yang di laksanakan Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian tahun 2012telah sesuai dengan target yang direncanakan dalam

Penetapan Kinerja 2012, meskipun demikian target keuangan tidak mencapai 100 %

walaupun secara administrasi maupun teknis sudah memenuhi target, antara lain hal

ini disebabkan adanya penghematan .

A. Rekomendasi

1) Perlu pengembangan Sumber Daya Manusia dibidang Statistik dan komputer

dengan mensosialisasikan dan mendukung terselenggaranya jabatan fungsional

statistisi maupun pranata komputer baik di Pusat maupun di daerah.

2) Di Pusdatin perlu ditambah terutama tenaga programmer disamping hal tersebut

perlu diadakannya pelatihan untuk penguasaan Teknologi terkini baik di dalam

maupun di luar negeri.

3) Dibidang Perstatistikan perlu diadakannya pelatihan, refreshing maupun

advokasi secara kontinyu didaerah untuk penyegaran pengetahuan tentang

perstatistikan bagi pengelola perstatistikan di Pusat maupun di daerah,

Page 117: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( lakip ) tahun ...

112

BAB IV

Penutup

Secara umum kegiatan-kegiatan yang di laksanakan Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian tahun 2012 sesuai dengan target yang direncanakan dalam

Renstra,maupun Penetapan Kinerja 2012. Dari segi administrasi maupun teknis tidak

ada kendala yang menghambat kegiatan meskipun pada bulan agustus 2012

diadakan penghematan anggaran.

Keberhasilan :

1) Dibidang Pengembangan Statistik Pertanian dari target 20 laporan pada

output 01 telah teralisasi 20 laporan sedangkan untuk analisis hasil

pertanian dari 7 laporan terealisasi 7 laporan : antara lain berupa Buku

Pedoman Survei, Pedoman Pengumpulan Data, Hasil Analisis data, buletin

bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan disamping itu terdapat CD dan

Database Pertanian yang dapat diakses melalui internet baik berupa raw data

maupun analisis buletin berupa e book,

2) Pengembangan Sistem Informasi Pertaniandari target 11 laporan terealisasi

11 laporan meliputiAplikasi Sistem, Laporan Manual/SOP/dokumen

3) Tersedianya sumberdaya manusia bidang statistik dan komputer terlatihnya

Petugas pengelola data baik di Pusat maupun di Daerah dibidang Statistik

maupun Komputerdari target 1409 terealisasi 2083

4) Terlayaninya keperluan perkantoran dan terbayarnya gaji 119pegawai Pusdatin

selama 12 bulan

5) Tereselenggaranya tertib administrasi (keuangan, rumah tangga, perlengkapan

dan kepegawaian ) Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dari 7 dokumen

terealisasi 7 dokumen

6) Terlaksananya koordinasi, komunikasi, perencanaan, evaluasi, dan monitoring

kegiatan secara berkala dari 7 laporan terealisasi 7 laporan

7) Tersedianya sarana prasarana penunjang kegiatan perstatistikan dan sistem

informasi sebanyak 82 unit