Top Banner
i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Sibolga Tahun 2013 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah beserta peraturan pelaksanaan lainnya. Dalam laporan ini menggambarkan penjabaran perencanaan strategik meliputi pengukuran, evaluasi, pencapaian kinerja, akuntabilitas keuangan serta analisis tindak lanjut atas hasil-hasil yang telah dicapai sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk rencana kinerja tahun 2014 guna penyusunan program dan kegiatan dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011-2015. Pemerintah Kota Sibolga telah berupaya mencapai sasaran sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Walaupun demikian masih terdapat kendala yang bersifat teknis yang belum bisa diatasi, namun tidak sampai menghambat pelaksanaan pembangunan. Untuk itu diharapkan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah agar dalam membuat program perencanaan lebih teliti dan terencana dengan matang. Diharapkan laporan ini dapat menjadi tolok ukur perencanaan dan pencapaian program kinerja sasaran dan target pencapaian tujuan di tahun depan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. WALIKOTA SIBOLGA Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK
109

Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

Jun 08, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Sibolga Tahun 2013

disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah beserta peraturan pelaksanaan lainnya.

Dalam laporan ini menggambarkan penjabaran perencanaan strategik meliputi

pengukuran, evaluasi, pencapaian kinerja, akuntabilitas keuangan serta analisis tindak lanjut

atas hasil-hasil yang telah dicapai sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk rencana kinerja tahun

2014 guna penyusunan program dan kegiatan dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan

sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun

2011-2015. Pemerintah Kota Sibolga telah berupaya mencapai sasaran sesuai indikator kinerja

yang telah ditetapkan. Walaupun demikian masih terdapat kendala yang bersifat teknis yang

belum bisa diatasi, namun tidak sampai menghambat pelaksanaan pembangunan. Untuk itu

diharapkan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah agar dalam membuat program

perencanaan lebih teliti dan terencana dengan matang.

Diharapkan laporan ini dapat menjadi tolok ukur perencanaan dan pencapaian program

kinerja sasaran dan target pencapaian tujuan di tahun depan dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Page 2: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2. Gambaran Umum Kota Sibolga ............................................................................. 3

1.3. Dasar Hukum ................................................................................................................. 12

1.4. Sistematika Penyusunan LAKIP ............................................................................ 14

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................................................... 15

2.1. Perencanaan ................................................................................................................... 15

2.2. Perjanjian Kinerja ........................................................................................................ 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................................ 30

3.1. Analisis, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja ...................................................... 30

3.2. Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................ 42

3.3. Kendala dan Solusi ....................................................................................................... 44

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................ 46

LAMPIRAN

Lampiran I Analisis, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja

Lampiran II - Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

- Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

- Pengukuran Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

- Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

Page 3: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi

Reformasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instansi Pemerintah berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi suatu Instansi

Pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggungjawaban secara periodik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2013 ini berisi tingkat

keberhasilan atau kegagalan yang dicerminkan dari perolehan masing-masing indikator-

indikator kinerja sasaran dan target yang dicapai di lingkungan Pemerintah Kota Sibolga, dan

dalam rangka mendorong Instansi Pemerintah untuk dapat menyelenggarakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan serta sebagai masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak

berkepentingan sehingga kinerja pemerintah bisa lebih ditingkatkan pada tahun-tahun

berikutnya.

Dari evaluasi kinerja maka keberhasilan dan target strategi pencapaian Visi dan Misi

organisasi dicapai melalui kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011-2015,

dengan capaian kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 950 %.

2. Meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, dinyatakan Baik

dengan nilai capaian 71,15 %.

Page 4: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

iv

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

4. Meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah,

pembangunan dan sosial kemasyarakatan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian

100 %.

5. Peningkatan kualitas SDM, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

6. Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur, dinyatakan Kurang

dengan nilai capaian 0 %.

7. Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 100 %.

8. Mengurangi persyaratan perijinan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

9. Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK

Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 195 %.

10. Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan, tidak ditargetkan pada tahun

2013.

11. Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda, dinyatakan Kurang dengan

nilai capaian 0 %.

12. Meningkatkan efektivitas lembaga pemda, dinyatakan Cukup Baik dengan nilai capaian

50 %.

13. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 100,11 %.

Page 5: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

v

14. Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk), dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 161 %.

15. Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 227,40 %.

16. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 100,11 %.

17. Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 92,30 %.

18. Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis), dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 278,87 %.

19. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis, dinyatakan Sangat Baik dengan nilai

capaian 83 %.

20. Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 85,10 %.

21. Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas, tidak ditargetkan pada tahun

2013.

22. Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 118,2 %.

23. Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang

medis, dinyatakan Agak Kurang dengan nilai capaian 33,33 %.

24. Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 99,38 %.

Page 6: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

vi

25. Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 117,64 %.

26. Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 214,88 %.

27. Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 142,85 %.

28. Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan

subsidi silang bagi sekolah swasta, dinyatakan Sangat Baik dengan nilai capaian

83,83%.

29. Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional

Pendidikan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

30. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 129 %.

31. Meningkatnya mutu tenaga pengajar, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian

89,60 %.

32. Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis

pendidikan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 134,68 %.

33. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi, tidak ditargetkan pada

tahun 2013.

34. Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 96,80 %.

Page 7: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

vii

35. Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

36. Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan

masuk pasar kerja, dinyatakan Agak Kurang dengan nilai capaian 42,73 %.

37. Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada

semua jenjang dan jenis pendidikan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian

90,72%.

38. Ketimpangan wilayah semakin mengecil, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian

121,81 %.

39. Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 104,67 %.

40. Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga, dinyatakan Sangat Baik dengan

nilai capaian 83,33 %.

41. Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan keterampilan, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 95 %.

42. Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 236 %.

43. Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 236 %.

44. Meningkatnya daya tampung pasar tradisional, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 100 %.

Page 8: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

viii

45. Meningkatnya kemampuan teknologi industri, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 100 %.

46. Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD, dinyatakan Kurang dengan nilai

capaian 24,38 %.

47. Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 375 %.

48. Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 100 %.

49. Tersedianya sistem jaminan sosial, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

50. Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan,

penarik becak dan usaha mikro, dinyatakan Kurang dengan nilai capaian 0 %.

51. Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil,

nelayan, penarik becak dan usaha mikro, dinyatakan Kurang dengan nilai capaian

27,27%.

52. Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan

usaha mikro, dinyatakan Kurang dengan nilai capaian 0 %.

53. Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program

Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 127,54 %.

54. Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak

terlantar, dinyatakan Agak Kurang dengan nilai capaian 31,8 %.

Page 9: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

ix

55. Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu

mandiri, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 205 %.

56. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan

tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 166,67 %.

57. Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata, dinyatakan Kurang

dengan nilai capaian 0 %.

58. Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya

pariwisata, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100%.

59. Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan

rakyat, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

60. Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

61. Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

62. Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya, dinyatakan

Kurang dengan nilai capaian 0 %.

63. Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 400 %.

64. Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 100 %.

Page 10: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

x

65. Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 93,75 %.

66. Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 150 %.

67. Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan

kelautan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 93,02 %.

68. Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 100 %.

69. Terbukanya akses pasar untuk produk home industry, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 100 %.

70. Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM), dinyatakan Agak

Kurang Baik dengan nilai capaian 47,62 %.

71. Pengembangan jaringan pemasaran, dinyatakan Baik dengan nilai capaian 70 %.

72. Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha, dinyatakan Baik

dengan nilai capaian 66,67 %.

73. Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 115,63 %.

74. Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 115,63 %.

75. Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha, dinyatakan Baik

dengan nilai capaian 67 %.

Page 11: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

xi

76. Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 100 %.

77. Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat, dinyatakan

Sangat Baik dengan nilai capaian 77 %.

78. Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan

akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

79. Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja, dinyatakan Agak Kurang dengan

nilai capaian 33,33 %.

80. Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan dan jasa, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 99,55 %.

81. Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 97,88 %.

82. Meningkatnya kelompok-kelompok usaha, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian

100 %.

83. Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas

Sibolga, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

84. Tercapainya standar pelayanan minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No.

534/KPTS/M/2001), tidak ditargetkan pada tahun 2013.

85. Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap, dinyatakan Kurang dengan nilai capaian

27,05 %.

Page 12: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

xii

86. Meningkatnya kualitas konstruksi jalan, dinyatakan Kurang dengan nilai capaian 27,05

%.

87. Meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan air, dinyatakan Kurang dengan nilai

capaian 27,05 %.

88. Meningkatnya kualitas penerangan jalan umum, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 100 %.

89. Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai, dinyatakan Baik

dengan nilai capaian 75 %.

90. Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan

pendangkalan saluran, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 211 %.

91. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

92. Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan, dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian

100 %.

93. Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 100 %.

94. Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 100 %.

95. Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 95 %.

96. Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 100 %.

Page 13: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

xiii

97. Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman, dinyatakan Agak Kurang dengan

nilai capaian 43,33 %.

98. Meningkatnya kawasan permukiman yang sehat, rapi dan nyaman, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

99. Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga, tidak ditargetkan

pada tahun 2013.

100. Tersusunnya dokumen RDTRK, tidak ditargetkan pada tahun 2013.

101. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

102. Meningkatnya pengendalian penataan ruang, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 100 %.

103. Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah, dinyatakan Memuaskan

dengan nilai capaian 100 %.

104. Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 100 %.

105. Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

106. Meningkatnya pelayanan di bidang hukum, dinyatakan Memuaskan dengan nilai

capaian 105 %.

107. Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 101,47 %.

Page 14: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

xiv

108. Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat, dinyatakan Memuaskan dengan

nilai capaian 101,47 %.

109. Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum,

dinyatakan Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

110. Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga, dinyatakan

Memuaskan dengan nilai capaian 100 %.

Secara umum capaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Sibolga dalam rangka

mensukseskan Visi dan Misi Pemerintah Kota Sibolga yang dituangkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011-2015 dinyatakan

Memuaskan karena capaian kinerja sasaran dari 110 sasaran diperoleh rata-rata nilai capaian

akhir sebesar 111,18 %.

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Page 15: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan terciptanya pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan

bertanggungjawab, serta untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan

pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam

rangka perwujudan Good Governance maka perlu disusun laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan akunatabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah memberikan

kewajiban dan pedoman bagi instansi pemerintah untuk melaksanakan akuntabilitas

kinerja yang diawali dengan penyusunan perencanaan strategis yang dituangkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011-2015

penjabaran visi, misi dan program kerja pembangunan yang menjadi tolok ukur bagi

keberhasilan pencapaiannya.

Pemerintah Kota Sibolga sebagai bagian integral dari sistem Pemerintahan

Republik Indonesia dituntut untuk mengikuti perubahan lingkungan terutama penataan

kembali penyelenggaraan pemerintahan untuk meningkatkan kembali standard hidup

masyarakat, mengokohkan kembali struktur ekonomi, sosial dan budaya tanpa

Page 16: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

2

mengabaikan faktor hak asasi manusia dan kelestarian alam. Perubahan tersebut mutlak

untuk dilakukan oleh pemerintah Kota Sibolga agar tetap eksis dan mampu mengelola

seluruh sumber daya yang dimiliki. Salah satu instrumennya adalah penyelenggaraan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang merupakan perwujudan kewajiban

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan

pelaksanaan misi organisasi, dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Dengan demikian laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sibolga ini merupakan pertanggungjawaban

pelaksanaan visi dan misi Pemerintah Kota Sibolga dalam mencapai tujuan dan sasaran

serta berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan dan penyampaian laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah Kota Sibolga adalah:

1. Untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah Kota Sibolga kepada unit

pemerintah diatasnya;

2. Memberikan informasi kinerja yang mempresentasikan kinerja yang sesungguhnya

yang dapat dijadikan sumber umpan balik untuk melakukan perbaikan manajemen

pemerintah dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan;

3. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan – perubahan ke arah perbaikan,

dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku dalam

rangka pelaksanaan misi;

Page 17: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

3

4. Perbaikan perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka

pendek;

5. Dalam kerangka upaya membangun good governance dan sekaligus result oriented

goverment.

1.2. GAMBARAN UMUM KOTA SIBOLGA

Kota Sibolga terletak di tepi pantai Barat Pulau Sumatera bagian Utara yakni di Teluk

Tapian Nauli, ± 350 km Selatan Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Secara

geografis wilayah Kota Sibolga terletak pada posisi 01º 42’ LU s/d 01º 46’ LU dan 98º 44’

BT s/d 98º 48’ BT dan secara fisik berada di dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah,

atau dengan kata lain dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Tengah. Luas administrasi Kota

Sibolga adalah 35,36 km2, daratan pulau Sumatera 11,26 km2, urban area seluas 6,44 km2

atau 47,21% dari total luas daratan. Kota Sibolga adalah kota pantai yang pada sisi lainnya

berbatasan langsung dengan Pegunungan Bukit Barisan. Letaknya yang demikian

membuat keadaan topografi wilayah Kota Sibolga terbagi 2 (dua) kategori yaitu : wilayah

datar dan wilayah terjal. Dlihat dari sisi kemiringan lahan, maka wilayah Kota Sibolga

didominasi oleh lahan terjal dengan kemiringan lereng > 40% yakni mencapai 808,85 Ha

atau 59,26% dari luas wilayah Kota Sibolga. Luas wilayah yang landai/datar yakni yang

memiliki kemiringan lahan 0-2 % merupakan bagian terluas mencapai 397,71 Ha atau

29,14 % dari luas wilayah Kota Sibolga. Kota Sibolga berada antara 1 – 50 meter di atas

permukaan laut dan beriklim cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32,3oC pada

bulan Mei 2009. Berdasarkan data klimatologi untuk Kota Sibolga pada umumnya sama

dengan Kota lainnya yaitu, musim kemarau dan musim hujan. Tipe iklim di Sibolga adalah

Page 18: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

4

jenis tipe iklim AF atau iklim hujan tropis dengan suhu rata – rata 320C pada siang hari dan

rata-rata 260C pada malam hari. Kadar lengas udara relatif berkisar antara 70% s/d 90%.

Curah hujan tahunan rata – rata 1500 mm. Batas-Batas Wilayah Kota Sibolga adalah :

� Sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

� Sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

� Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

� Sebelah Barat Berbatasan dengan Teluk Tapian Nauli/Kabupaten Tapanuli Tengah

Seiring dengan laju perkembangan pemekaran wilayah kelurahan, sampai tahun 2013

di Kota Sibolga telah bertambah jumlahnya menjadi 17 kelurahan.

Tabel 1

Pembagian Wilayah Administrasi Kota Sibolga

No. Kecamatan/ Kelurahan Luas Wilayah

(Ha)

Persentase

(%)

I Sibolga Utara 373,33 27,70

1. Sibolga Ilir 78,00 5,79 2. Angin Nauli 87,30 6,48 3. Huta Tonga-tonga 39,60 2,94 4. Huta Barangan 96,99 7,20 5. Simare-mare 71,44 5,30 II Sibolga Kota 129,30 9,59

1. Kota Baringin 23,92 1,77 2. Pasar Baru 17,96 1,33 3. Pasar Belakang 58,50 4,34 4. Pancuran Gerobak 28,92 2,15

III Sibolga Selatan 314,35 23,32

1. Aek Habil 61,39 4,55 2. Aek Manis 123,96 9,20 3. Aek Parombunan 89,80 6,66 4. Aek Muara Pinang 39,20 2,91

IV Sibolga Sambas 530,87 39,39

1. Pancuran Pinang 107,00 7,94 2. Pancuran Kerambil 92,06 6,83 3. Pancuran Dewa 123,91 9,19 4. Pancuran Bambu 207,90 15,42

KOTA SIBOLGA 1.347,85 100

Page 19: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

5

Penduduk Kota Sibolga tahun 2012 berjumlah 85.852 jiwa dan bila dibandingkan

dengan luas kota Sibolga 10,77 km2, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya

mencapai 7.971 jiwa. Angkatan kerja (penduduk usia 15 tahun keatas) di Kota Sibolga

sebesar 71,09 % (penduduk yang bekerja + aktif mencari kerja), sedangkan sisanya

sebesar 28,91 % bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya).

Fasilitas pendidikan Kota Sibolga dapat dilihat dari segi sarana yang ada yakni

jumlah sekolah terdapat 61 SD (45 Negeri dan 11 Swasta) dan 5 MI (2 Negeri dan 3

Swasta) dengan jumlah guru keseluruhan sebanyak 881 guru 17.130 murid. Untuk jumlah

SMP/MTs di Kota Sibolga terdapat 18 SMP (8 Negeri dan 6 Swasta) dan 4 MTs ( 1 Negeri

dan 3 Swasta) jumlah guru keseluruhan sebanyak 443 guru 7.479 murid, sedangkan

jumlah SMA/MA/SMK di Kota Sibolga terdapat 9 satuan pendidikan SMA, 3 satuan

pendidikan MA, dan 8 satuan pendidikan SMK dengan jumlah guru keseluruhan sebanyak

742 guru 8.069 murid. Jumlah Perguruan tinggi yang ada di Kota Sibolga sebanyak 4 buah

Perguruan Tinggi Swasta yang terdiri dari 4 Sekolah Tinggi dengan jumlah mahasiswa :

2.715 orang dan jumlah dosen sebanyak 185 orang. Pada tahun 2012, menurut data dari

BPS Kota Sibolga, Angka Partisipasi Murni (APM) di tingkat SD/MI mencapai 122,45;

SMP/MTs 69,32 dan SMA/MA/SMK sebesar 111,01. Sedangkan Angka Partisipasi Kotor

(APK) di tingkat SD/MI mencapai 145,75; SMP/MTs 129,50 dan SMA/MA/SMK sebesar

156,23. Angka Melek Huruf di Kota Sibolga sebesar 99,5 persen.

Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam

menunjang perbaikan kualitas hidup. Pada tahun 2012 jumlah rumah sakit umum yang

ada di Kota Sibolga terdiri dari 2 rumah sakit negeri dengan jumlah kapasitas tempat tidur

Page 20: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

6

rumah sakit negeri sebanyak 260 buah. Puskesmas di Kota Sibolga berjumlah 4 buah dan

puskesmas pembantu 14 buah. Sedangkan balai pengobatan ada 2 buah. Tenaga medis

kesehatan di Kota Sibolga jumlahnya terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah dokter umum di Kota Sibolga tahun 2012 terdapat sebanyak 49 orang, dokter gigi

sebanyak 19 orang dan tenaga S2 kesehatan sebanyak 10 orang. Angka Kematian Ibu (AKI)

melahirkan pada tahun 2012 184,39 per 100.000 kelahiran hidup, Pervelansi gizi kurang

pada balita sebesar 5,92 Angka Kematian Bayi (AKB) 11,06 orang per 1.000 kelahiran

hidup, Umur Harapan Hidup (UHH) 70,29 tahun. Upaya kesehatan masyarakat pada tahun

2012 seperti cakupan rawat jalan di puskesmas sudah mencapai 55% pada tahun 2012.

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 90,28%, cakupan pelayanan

Antenatal (K4) 93,41%, cakupan Kunjungan Neonatus 100% Perkembangan pasangan

usia subur (PUS) 12.329 pasangan, peserta KB aktif 8.553 pasangan.

Banyaknya tindak pidana yang diselesaikan oleh Polres Sibolga tahun 2012 sebesar

375 peristiwa, Perkara perdata yang masuk Pengadilan Negeri tahun 2012 sebanyak 50

kasus, perkara pidana 630 kasus. Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama sebanyak

81 perkara tahun 2012.

Jemaah haji yang diberangkatkan dari Sibolga tahun 2012 sebanyak 55 orang. Jumlah

panti asuhan yang ada di Sibolga sebanyak 3 panti asuhan dengan jumlah 90 orang

penghuni. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Sibolga sebanyak 690

orang.

Kota Sibolga sebagai pusat aktivitas sosial ekonomi masyarakat daerah-daerah

hinterlandnya, telah mengalami proses aglomerasi yang semakin membebani daya dukung

Page 21: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

7

infrastruktur, sosial, dan lingkungan hidup perkotaan. Dalam upaya mendukung kegiatan

mencapai kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kota Sibolga menyediakan sarana dan

prasarana seperti perhubungan darat, laut dan udara, penerangan listrik dan pelayanan air

bersih. Disamping pembangunan pada sektor-sektor tersebut diatas, kegiatan

pengembangan wilayah juga menjadi bagian dari penyediaan sarana dan prasarana.

Pengembangan wilayah mencakup upaya mengatur penggunaan ruang untuk fungsi-fungsi

seperti kantong produksi perikanan, permukiman, perindustrian, area pelayanan yang

berhubungan dengan transportasi laut, udara maupun darat, wilayah perdagangan dan

pusat pertumbuhan. Agar tujuan pengembangan wilayah dapat dicapai secara optimal,

keseimbangan lingkungan hidup harus menjadi bahan pertimbangan utama dalam

melaksanakan suatu pembangunan yang berkelanjutan. Peningkatan kualitas maupun

kuantitas sarana dan prasarana ini diharapkan sebagai salah satu parameter yang dapat

memacu pertumbuhan perekonomian di Kota Sibolga. Jalan merupakan prasarana

pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian.

Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan

untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu

daerah ke daerah lain. Panjang jalan di Kota Sibolga di tahun 2012 adalah 63.7377 km yang

terbagi atas jalan nasional (8,684 km) dan jalan kota (53.239 km). Sedangkan menurut

kelas jalan, sebagian besar jalan di Sibolga berklasifikasi kelas III Jalan Kota dengan

sepanjang 55.053 km; jalan nasional kelas II sepanjang 8.684 km;

Kelancaran sistem transportasi baik untuk barang maupun penumpang ditentukan

oleh kualitas manajemen transportasi yang mempertimbangkan beberapa faktor seperti :

Page 22: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

8

a. Kontrol beban dan pengaturan gandar kendaraan untuk menjaga terpeliharanya mutu

jalan.

b. Stasiun angkutan umum dan sistem pembayaran retribusi.

c. Menghindari kemacetan lalu lintas.

d. Ijin trayek, dll untuk mengatur pemerataan berusaha dan mengontrol distribusi

pelayanan.

Untuk mendukung tercapainya tujuan dari masing-masing aspek tersebut diatas,

pemerintah menyediakan fasilitas berupa alat timbang yang berfungsi untuk mengontrol

beban maksimum yang diijinkan bila melalui ruas jalan tertentu untuk menjaga

terpeliharanya kualitas struktur jalan. Peralatan timbang dimaksud ditempatkan di lokasi

tertentu dengan tujuan dapat secara efisien menangani wilayah yang diprioritaskan

berdasarkan volume trafik di Kota Sibolga.

Untuk mengatur penumpang sehingga tidak naik dan turun di sembarang tempat

dan sebagai tempat pergantian moda transport diperlukan terminal. Secara umum

terminal yang ada di Kota Sibolga telah difungsikan. Pemeliharaan terhadap peralatan

didalam gedung dan kebersihannya masih belum diharapkan, demikian juga dengan luas

area terminal Kota Sibolga yang tidak memadai untuk menampung jumlah angkutan yang

ada di Kota Sibolga. Dimana luas areal Terminal Bus Kota Sibolga adalah 7.500 m2, dimana

terminal mengatur AKDP/AKAP dan Angkutan Kota.

Kemacetan lalu lintas bisa disebabkan antara lain karena ketidakteraturan

pemakaian jalan dan juga panjang jalan yang tersedia tidak cukup menampung volume

kendaraan yang ada. Jumlah kendaraan yang beroperasi di Kota Sibolga terdiri dari

Page 23: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

9

kendaraan yang berdomisili di Kota Sibolga dan juga kendaraan pengunjung dari luar kota.

Kota Sibolga sebagai pusat aktivitas sosial ekonomi masyarakat daerah-daerah

hinterlandnya, telah mengalami proses aglomerasi yang semakin membebani daya dukung

infrastruktur, sosial, dan lingkungan hidup perkotaan.

Fasilitas transportasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

masih belum optimal.

Pelabuhan Sibolga adalah salah satu pelabuhan kelas III yang merupakan salah satu

pelabuhan cabang PT. Persero Pelabuhan Indonesia I dan sekarang ini masih

dikelompokkan sebagai pelabuhan marginal. Terletak di Teluk Tapian Nauli Pesisir Barat

Pulau Sumatera, tepatnya di Pantai Barat Propinsi Sumatera Utara pada posisi 1 44’ 23” LU

dan 98 46’ 04” BT. Sibolga dapat dicapai melalui jalan darat ± 349 km sebelah barat daya

Kota Medan, ± 470 km di utara Kota Padang, jika ditempuh melalui laut ± 659 mil dari

pelabuhan Belawan. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan alam yang memiliki alur

pelayaran sepanjang 3 (tiga) mil dengan lebar 250 meter dan kedalaman 11 meter. Secara

umum pelabuhan ini melayani pelayaran nasional, lokal dan rakyat, dimana dalam

menjalankan kegiatannya tersebar di lima lokasi yaitu:

a. Pelabuhan Aek Habil

b. Pelabuhan Sambas

c. Pelabuhan Lama

d. Pelabuhan Tangkahan Ikan

e. Pelabuhan Pertamina

Lalu lintas penumpang kapal laut di pelabuhan Sibolga yang tiba sebanyak 79.076

Page 24: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

10

orang dan berangkat 92.332 orang.

Rasio elektrifikasi bagi rumah tangga relatif baik. Mayoritas rumah tangga sudah

menggunakan sumber penerangan PLN dengan pemakaian 65.325.941 kwh. Sektor

industri memakai 26.486.863 kwh dan pemerintahan memakai 13.477.468 kwh.

Akses terhadap air bersih di Kota Sibolga relatif cukup baik. Produksi air minum

pada tahun 2012 mencapai 5.509.032 m3. Jumlah pelanggan pada tahun 2012 tercatat

13.031 pelanggan.

Kondisi tata ruang sedang proses Penetapan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang

Kota Sibolga Tahun 2013-2033 yang nantinya akan dilakukan perubahan-perubahan

menyesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara.

Permasalahan lingkungan hidup, kualitas lingkungan terus menurun yang

ditunjukkan dengan meningkatnya pencemaran air laut akibat kegiatan industri dan

rumah tangga yang belum terkendali.

Permasalahan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh faktor manusia adalah terkait

dengan perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan aspek kelestarian dan kebersihan

lingkungan, misalnya kurang disiplinnya masyarakat dalam membuang sampah, pendirian

rumah hunian di pesisir laut, dan pendirian bangunan liar yang tidak mentaati peraturan

perundangan. Meskipun dana APBD yang dipergunakan untuk menangani pengelolaan

persampahan dari tahun ke tahun semakin besar, tidak akan memberikan hasil yang

optimal apabila tidak dibarengi dengan meningkatnya kesadaran dan kedisiplinan

masyarakat untuk menjaga kebersihan dan lingkungan hidup. Prasarana pengelolaan

sampah Pemerintah Kota Sibolga kondisi sampai dengan tahun 2013 antara lain : jumlah

Page 25: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

11

gerobak sampah 30 unit, dump truck besar 14 unit dan arm roll besar 1 unit, incinerator 1

unit, beko loader 1 unit, TPA seluas ± 2 Ha.

Peningkatan kepadatan lalu lintas di Kota Sibolga sebagai akibat dari semakin

meningkatnya jumlah kendaraan bermotor secara langsung berpengaruh pada

meningkatkan polusi udara di Kota Sibolga. Masalah penurunan kualitas udara sehat dan

bersih di Kota Sibolga juga diperparah dengan berkurangnya pepohonan kota akibat dari

penggunaan lahan sebagai kebutuhan aktvitas manusia. Selain itu, berkurangnya

pepohonan di daerah penyangga yang berada di luar kewenangan Kota Sibolga akibat

pengalihan lahan untuk perumahan dan industri juga memberikan kontribusi terhadap

penurunan kualitas udara di Kota Sibolga.

Pelayanan umum yang dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah Kota Sibolga masih

perlu ditingkatkan. Beberapa kekurangan yang masih menghambat kinerja dan efisiensi

kerja aparat adalah terkait dengan beberapa faktor, antara lain; (i) belum optimalnya

koordinasi intern dan antar instansi sehingga masih ditemui duplikasi dan hambatan

dalam implementasi kebijakan, serta (ii) belum optimalnya perubahan pola pikir dan

kultur birokrasi sebagai bagian dari reformasi pelayanan publik.

Pelayanan umum kepada masyarakat di semua fungsi pemerintahan belum didukung

oleh personel dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang memadai. Standar

pelayanan yang baik, kualitas pelayanan yang memuaskan, kompetensi tinggi dan

profesionalisme aparatur pemerintah menjadi salah satu faktor penting pembangunan

kota di masa mendatang menuju terwujudnya good governance.

Pelayanan umum saat ini masih belum ditunjang dengan sarana dan prasarana yang

Page 26: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

12

relatif baik, serta struktur kelembagaan yang belum efektif dalam menjalankan pelayanan

umum dan pelaksanaan pemerintahan di Kota Sibolga. Struktur organisasi daerah pada

tahun 2012, terdiri dari : 11 Dinas, 4 Kantor, 3 Badan, 10 Bagian, 3 orang Asisten serta 2

orang Staf Ahli.

Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Sibolga

pada tahun 2012 tercatat sebanyak 3.209 orang.

Pada tahun 2012 PDRB ADHB Kota Sibolga 1.884,81 milyar,-, PDRB ADHK 819,28,-,

Pertumbuhan Ekonomi 5,38 % dan Laju Inflasi 3,30%.

1.3. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 08 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom

Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Nomor 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4421);

Page 27: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

13

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara Nomor:

Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama

di Lingkungan Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Tahun 2010;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Daerah Kota Sibolga No. 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kota Sibolga Tahun 2005-2025;

11. Peraturan Daerah Kota Sibolga No. 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011 – 2015;

Page 28: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

14

1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi yang melaporkan

dan sekilas pengantar lainnya.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan

perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor, dengan

pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

Bab IV Penutup

Page 29: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

15

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. PERENCANAAN

VISI KOTA SIBOLGA TAHUN 2011-2015

Visi adalah sebagai suatu pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari

citra, nilai arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan kekuatan, semangat dan

komitmen serta memiliki daya tarik yang dapat dipercaya sebagai pemandu dalam

pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan organisasi. Visi yang ditetapkan dapat

memberikan motivasi kepada seluruh pegawai (pejabat dan staf) serta masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi tersebut.

Penetapan Visi diperlukan untuk memadukan gerak langkah setiap unsur organisasi

dan masyarakat untuk mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada,

untuk menciptakan Kota Sibolga sebagaimana yang dicita-citakan. Adapun Visi Kota

Sibolga tahun 2011 - 2015 adalah sebagai berikut :

“BERSAMA KITA MEMBANGUN RAKYAT SIBOLGA YANG SEHAT, CERDAS, SEJAHTERA

DAN BERADAB“

Makna penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut :

Rakyat Sibolga Yang Sehat yaitu masyarakat Sibolga yang hidup dalam lingkungan yang

sehat, berprilaku hidup bersih, mampu menjangkau dan memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu.

Rakyat Sibolga Yang Cerdas yaitu masyarakat Sibolga yang memiliki kecerdasan spiritual,

Page 30: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

16

emosional dan intelektual melalui pendidikan yang berbasis pada kebudayaan dan budi

pekerti.

Rakyat Sibolga Yang Sejahtera yaitu masyarakat Sibolga yang terpenuhi kebutuhan

hidupnya baik spiritual maupun materiil secara layak dan berkeadilan sesuai dengan

perannya dalam kehidupan, bebas dari pengangguran, bebas dari kemiskinan, cukup

secara ekonomi dan harmonis jalinan hubungan sosialnya.

Rakyat Sibolga Yang Beradab yaitu masyarakat Sibolga yang beradab dan bermoral

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sesama manusia.

MISI

Dalam mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, maka misi yang dilaksanakan adalah

Misi Pertama, yaitu “Mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan,

transparan dan akuntabel”.

Pemerintahan yang demokratis, transparan mempunyai makna bahwa proses

penyusunan kebijakan, dan perencanaan pembangunan melalui proses yang demokratis

dan transparan dengan mengikutsertakan masyarakat sehingga kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah memenuhi azas keadilan.

Pemerintahan yang akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab

harapan masyarakat berupa pemerintahan yang bersih, profesional, dan mampu

memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga kota serta pertanggungjawaban secara

konstruktif dan proporsional. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari

penyelesaian perjalanan misi pertama ini pada akhir nantinya, adalah :

a. Terwujudnya pelayanan prima melalui penerapan Standar Operasional Prosedur;

Page 31: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

17

b. Terwujudnya kemandirian keuangan Daerah;

c. Terwujudnya ketertiban dan kepatuhan masyarakat;

d. Terwujudnya kepercayaan masyarakat melalui mekanisme pertanggungjawaban yang

konstruktif dan proporsional

Misi Kedua, yaitu “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang komprehensif,

merata, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat serta meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat”.

Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Sibolga sehat melalui upaya prefentif,

promotif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin

dari penyelesaian perjalanan misi ke-2 ini pada akhir nantinya, adalah :

a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

b. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat.

c. Terbangunnya lingkungan sehat dan perilaku sehat.

Misi Ketiga, yaitu “Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara merata,

bermutu dan demokratis bagi masyarakat serta menyiapkan generasi muda yang

siap menghadapi tantangan kemajuan zaman”.

Pendidikan yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kota Sibolga adalah pendidikan

yang terjangkau bagi warga kota serta pendidikan yang mampu menyiapkan generasi

penerus yang cerdas, terampil, mandiri dan berwawasan global sehingga mampu

menghadapi perubahan serta tantangan perkembangan kemajuan zaman. Untuk itu, tujuan

yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-3 ini pada

akhir nantinya, adalah

Page 32: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

18

a. Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi;

b. Terwujudnya pemerataan dan perluasan pendidikan bagi warga kota;

c. Meningkatnya kualitas ketrampilan generasi muda dan prestasi olah raga.

Misi Keempat, yaitu “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sibolga melalui

pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi pengangguran serta penataan

ruang yang berwawasan lingkungan”.

Pertumbuhan ekonomi Kota Sibolga di masa datang diharapkan akan ditopang dari

sektor pariwisata, kelautan dan perikanan serta jasa perdagangan. Untuk itu perlu

didukung dengan infrastruktur, sistem transportasi dan jaringan sistem teknologi yang

memadai yang difokuskan kepada peningkatan kualitas fisik lingkungan hidup yang lebih

seimbang, meningkatkan kualitas tata ruang kota yang berwawasan lingkungan. Misi ini

ditetapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sibolga dan

menanggulangi masalah kemiskinan melalui pengembangan potensi pariwisata Kota

Sibolga, menyediakan fasilitas pengolahan perikanan dan industri rumah tangga lainnya,

memperkuat sistem dan kemudahan akses untuk mendapatkan sembilan barang pokok

(sembako) dengan harga yang stabil dan terjangkau serta mengurangi jumlah

pengangguran, meningkatkan kesejahteraan penyandang masalah sosial melalui

pembinaan, pemberian bantuan, serta pembangunan sosial masyarakat. Untuk itu, tujuan

yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-4 ini pada

akhir nantinya, adalah :

a. Meningkatnya prasarana dan sarana transportasi yang mendukung mobilitas barang

dan jasa;

b. Terwujudnya pengembangan sistem teknologi informasi yang berorientasi global;

Page 33: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

19

c. Tersedianya sarana dan prasarana industri pariwisata;

d. Tersedianya fasilitas pengolahan perikanan dan industri kreatif rumah tangga lainnya;

e. Tersedianya sarana dan prasarana pemukiman;

f. Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman;

g. Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga;

h. Berkurangnya jumlah pengangguran;

i. Meningkatnya kualitas kehidupan keluarga miskin;

j. Meningkatnya pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Misi Kelima, yaitu “Membangun kondisi daerah yang aman, tertib dan damai dengan

menegakkan supremasi hukum dan HAM”.

Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan apresiasi dan menghidupkan kembali

budaya masyarakat yang bernilai etika dan estetika tinggi sebagai modal pembangunan

dan jati diri masyarakat Sibolga. Selain itu, misi ini bermaksud meningkatkan kehidupan

bermasyarakat yang harmonis, toleran, berbudi pekerti luhur sebagai perwujudan dari

nilai adiluhung agama dan jati diri budaya Sibolga serta meningkatkan pelayanan di bidang

hukum melalui advokasi, bantuan hukum terutama bagi perempuan dan anak yang

mengalami kekerasan, pembinaan dan koordinasi dengan aparat penegak hukum. Untuk

itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-5

ini pada akhir nantinya, adalah :

a. Terwujudnya kerukunan antar kelompok masyarakat dan antar umat beragama

b. Meningkatnya ketahanan budaya lokal yang menunjang kepariwisataan.

c. Meningkatnya pelayanan di bidang hukum.

d. Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Page 34: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

20

TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KENERJA

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatkan

prinsip-prinsip

Good Governance

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD. Jumlah SKPD yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Meningkatkan komunikasi antara pemko dengan masyarakat. Terpelihara/ter- updatenya website Pemko Sibolga

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Pelaksanaan Musrenbang yang tepat waktu Meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

Peningkatan kualitas SDM. Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan

Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur. Pemberian penghargaan untuk pengabdian dan sanksi untuk tindak pelanggaran

Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi. Waktu penyelesaian pelayanan

Mengurangi persyaratan perijinan.

Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll.

Jumlah dokumen diri

Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan. Jumlah lembaga perizinan

Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda. Jumlah identifikasi asset daerah

Meningkatkan efektivitas lembaga pemda. Jumlah buku Tugas Pokok dan Fungsi Kelembagaan

Page 35: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

21

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Usia Harapan Hidup

Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk). Prevelansi Gizi Kurang Anak Balita

Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita. Angka Kematian Bayi, Balita, dan ibu melahirkan

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. Usia Harapan Hidup

Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS. Jumlah sosialisasi untuk pencegahan HIV dan AIDS

Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis) Jumlah jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

Meningkatkan mutu RSU Dr.

F.L. Tobing

Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis. Jumlah tenaga dokter spesialis

Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat. Jumlah pasien yang berobat ke RSU

Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas. Jumlah kunjungan dokter spesialis ke puskesmas

Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Jumlah pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan

Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang medis

Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan

Page 36: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

22

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatnya kualitas

pendidikan masyarakat

Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya.

Jumlah beasiswa kepada siswa tak mampu

Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK. Persentase lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK

Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan. Persentase APK PAUD Non Formal

Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial. Jumlah operasi penertiban pelajar (kasih sayang)

Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan subsidi silang bagi sekolah swasta.

Jumlah sekolah yang sudah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun gratis

Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Jumlah Peraturan yang mendukung Standar Nasional Pendidikan

Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Jumlah Sekolah

Meningkatnya mutu tenaga pengajar. Jumlah guru yang sertifikasi Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Persentase angka putus sekolah

Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi. Jumlah bantuan ke perguruan tinggi

Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca.

Jumlah kunjungan ke perpustakaan

Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip. Jumlah pelatihan kearsipan

Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan masuk pasar kerja.

Jumlah lulusan yang masuk PTN

Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada semua jenjang dan jenis pendidikan

Jumlah Komite Sekolah terbentuk

Page 37: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

23

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata\

Ketimpangan wilayah semakin mengecil. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan

Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah. Jumlah PDRB per Kapita ADHB

Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga. Jumlah investasi di 4 kecamatan

Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan ketrampilan.

Jumlah pelatihan ketrampilan

Jumlah PMKS yang telah dilatih

Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan. Jumlah kredit yang dikucurkan Perbankan

Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak.

Jumlah kios di pusat pasar yang tersedia

Meningkatnya daya tampung pasar tradisional. Jumlah rehabilitasi pasar

Meningkatnya kemampuan teknologi industri. Jumlah Teknologi Tepat Guna

Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD. Jumlah UMKM yang bekerjasama dengan BUMD

Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah. Jumlah lembaga keuangan

Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi Jumlah Pasar

Page 38: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

24

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatkan kesejah teraan

masyarakat miskin,

penyandang masalah sosial dan menanggu- langi masalah kemiskinan

Tersedianya sistem jaminan sosial.

Jumlah jenis penjamin sosial masyarakat

Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah bantuan dana bergulir

Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah sosialisasi/ Pelatihan/Magang kepada pengusaha mikro

Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah BLT

Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.

Jumlah Dana BOS yang disalurkan

Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak terlantar.

Jumlah BLT, Hibah, Bansos

Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu mandiri.

Jumlah gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar yang dilatih/diberikan bantuan

Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping.

Jumlah sosialisasi yang melibatkan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping

Page 39: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

25

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Mengem bangkan potensi

pariwisata Sibolga

Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata. Jumlah investasi di sektor agromarine dan pariwisata

Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya pariwisata.

Tertatanya infrastruktur terminal dan pusat pasar

Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan rakyat.

Jumlah kegiatan penataan pusat jajanan rakyat

Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga. Jumlah keikutsertaan dalam pameran/expo

Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal.

Jumlah objek wisata di kawasan pantai

Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya Jumlah pengembangan/pemeliharaan cagar budaya

Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga.

Jumlah festival budaya

Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata Jumlah Penataan infrastruktur pariwisata

Menyedia kan fasilitas

pengelolaan perikanan dan industri rumah tangga lainnya

Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut. Jumlah bantuan untuk industri pengelolaan hasil laut

Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna.

Jumlah Sosialisasi

Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan kelautan.

Jumlah home industri produk perikanan/kelautan

Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional. Jumlah penataan pasar tradisional

Terbukanya akses pasar untuk produk home industry Jumlah ke ikutsertaan dalam pameran

Page 40: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

26

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Memperkuat sistem dan kemudahan akses untuk

mendapat kan sembako dan

harga yang stabil dan terjangkau

Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM). Jumlah sosialisasi tentang peran serta Koperasi dan UMKM

Pengembangan jaringan pemasaran. Jumlah jaringan pemasaran

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha. Jumlah perda tentang penghapusan retribusi

Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga

Jumlah pengawasan produk makanan

Peningkatan efisiensi,

efektifitas, transparan si, keberlan jutan dan akuntabi

litas fiskal

Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal.

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha. Jumlah perda tentangg penghapusan retribusi

Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD. Jumlah perda tentang prosedur pemungutan PAD

Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat. Jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD

Kebijakan Umum Anggaran & PPAS

Page 41: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

27

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Mengurangi pengangguran

Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja. Jumlah wirausaha baru yang menyerap tenaga kerja

Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan dan jasa. Jumlah investasi

Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan. Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan

Meningkatnya kelompok-kelompok usaha. Jumlah penambahan kelompok usaha

Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas Sibolga

Jumlah pusat jajanan rakyat

Meningkatkan sarana dan

prasarana dasar perkotaan

Tercapainya standar pelayanan minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No. 534/KPTS/M/2001).

Tersedianya Standar Pelayanan Minimal (SPM bidang Penataan Ruang)

Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap. Jumlah kondisi jalan yang baik Meningkatnya kualitas konstruksi jalan.

Meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan air. Meningkatnya kualitas penerangan jalan umum. Jumlah pemeliharaan lampu jalan Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai. Jumlah rehabilitasi saluran drainase

Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan saluran.

Jumlah pengerukan/pembersihan saluran drainase

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase. Jumlah partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan

Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan. Jumlah Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan

Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan. Pembangunan rusunawa Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Jumlah partisipasi masyarakat dalam

pembangunan Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah. Jumlah masyarakat yang mengolah sampah

Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota. Penataan RTH & taman kota

Page 42: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

28

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatkan penataan ruang

dan tata bangunan

Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman. Jumlah pembangunan jaringan drainase

Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman. Jumlah pembangunan jalan setapak

Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga. Perda RTRW Tersusunnya dokumen RDTRK. Dokumen RDTRK Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan. Sosialisasi aturan pendirian bangunan Meningkatnya pengendalian penataan ruang. Monitoring terhadap pemanfaatan TR

Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah. Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan khusus tata ruang

Meningkat nya keharmonisan

beragama

Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama Jumlah Lembaga Keagamaan

Meningkatkan pelayanan di bidang hokum

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Jumlah sosialisasi perlindungan perempuan dan anak

Meningkatnya pelayanan di bidang hukum. Jumlah penanganan kasus hukum

Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan.

Jumlah pos siskamling Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat.

Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum berkurangnya.

Rapat Muspida Plus

Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga

Jumlah sosialisasi tentang KDRT

Jumlah Pusat konsultasi keluarga

Page 43: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

29

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan kinerja dan

pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada dasarnya Penetapan Kinerja adalah

merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja

yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk

meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen

antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi

kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).

Pemerintah Kota Sibolga telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang merupakan tolok

ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Dokumen Penetapan Kinerja tahun 2014

selengkapnya terdapat pada lampiran.

Page 44: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

30

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. ANALISIS, EVALUASI DAN PENGUKURAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah merupakan kewajiban

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam

pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan kepada pemberi mandat (wewenang)

atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam

suatu media pelaporan (LAKIP).

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota Sibolga tahun 2013 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat

dilihat pada Pengukuran Kinerja. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian

sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian terdapat pula beberapa

sasaran strategis yang tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2013. Dalam upaya

pengembangan sistem akuntabilitas maka sesuai Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Sibolga

Tahun 2013, dapat dilihat pencapaiannya pada analisis, evaluasi dan pengukuran kinerja. Dan

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi yang

menggambarkan capaian strategis organisasi Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2011-2015.

Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah Kota Sibolga bertujuan untuk

memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan

manajemen kinerja yang baik disamping untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari

pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kota Sibolga yang sudah ditetapkan

Page 45: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

31

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011-

2015, dalam rangka untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Dalam penyusunan LAKIP ini, evaluasi kinerja sasaran adalah merupakan hasil dari setiap

nilai capaian kinerja sasaran kemudian diberikan pembobotan untuk memperoleh nilai

capaian sasaran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang diukur dengan mempergunakan

skala pengukuran ordinal sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011, dengan penilaian sebagai berikut :

Nilai Angka Kategori

>85 s/d 100 Memuaskan

>75 s/d 85 Sangat Baik

>65 s/d 75 Baik

>50 s/d 65 Cukup Baik

>30 s/d 50 Agak Kurang

0 s/d 30 Kurang

Page 46: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

32

Evaluasi Kinerja Program Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2013 yang dilakukan

menunjukkan penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011 – 2015.

Nilai capaian berdasarkan hasil evaluasi dan analisis capaian sasaran kinerja Pemerintah

Kota Sibolga Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

NO. SASARAN M SB B CB AK K

1

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD.

√ -- -- -- -- --

2 Meningkatkan komunikasi antara pemko dengan masyarakat.

-- -- √ -- -- --

3 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

√ -- -- -- -- -- 4 Meningkatkan penyerapan aspirasi

masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

5 Peningkatan kualitas SDM. √ -- -- -- -- -- 6 Aplikasi prinsip reward dan

punishment dalam pembinaan aparatur.

-- -- -- -- -- √

7 Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi. √ -- -- -- -- --

8 Mengurangi persyaratan perijinan. 9 Tidak adanya biaya pelayanan (gratis)

pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll.

√ -- -- -- -- --

10 Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan.

-- -- -- -- -- --

11 Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda.

-- -- -- -- -- √

12 Meningkatkan efektivitas lembaga pemda.

-- -- -- √ -- --

13 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.

√ -- -- -- -- --

14 Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk).

√ -- -- -- -- --

Page 47: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

33

NO. SASARAN M SB B CB AK K

15 Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita.

√ -- -- -- -- --

16 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.

√ -- -- -- -- --

17 Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS.

√ -- -- -- -- --

18 Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis)

√ -- -- -- -- --

19 Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis.

-- √ -- -- -- --

20 Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat.

√ -- -- -- -- --

21 Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas.

-- -- -- -- -- --

22 Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

√ -- -- -- -- --

23 Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang medis

-- -- -- -- √ --

24 Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya.

√ -- -- -- -- --

25 Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK.

√ -- -- -- -- --

26 Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan.

√ -- -- -- -- --

27 Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial.

√ -- -- -- -- --

28 Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan subsidi silang bagi sekolah swasta.

-- √ -- -- -- --

29 Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

√ -- -- -- -- --

30 Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan.

√ -- -- -- -- --

31 Meningkatnya mutu tenaga pengajar. √ -- -- -- -- 32 Berkurangnya angka mengulang dan

angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis pendidikan.

√ -- -- -- -- --

33 Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi.

-- -- -- -- -- --

Page 48: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

34

NO. SASARAN M SB B CB AK K

34 Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca.

√ -- -- -- -- --

35 Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip.

√ -- -- -- -- --

36 Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan masuk pasar kerja.

-- -- -- -- √ --

37 Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada semua jenjang dan jenis pendidikan

√ -- -- -- -- --

38 Ketimpangan wilayah semakin mengecil.

√ -- -- -- -- --

39 Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah.

√ -- -- -- -- --

40 Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga.

-- √ -- -- -- --

41 Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan ketrampilan.

√ -- -- -- -- --

42 Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan.

√ -- -- -- -- --

43 Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak.

√ -- -- -- -- --

44 Meningkatnya daya tampung pasar tradisional.

√ -- -- -- -- --

45 Meningkatnya kemampuan teknologi industri.

√ -- -- -- -- --

46 Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD.

-- -- -- -- -- √

47 Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah.

√ -- -- -- -- --

48 Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi

√ -- -- -- -- --

49 Tersedianya sistem jaminan sosial. √ -- -- -- -- -- 50 Meningkatkan pelayanan terhadap

akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

-- -- -- -- -- √

51 Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

-- -- -- -- -- √

Page 49: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

35

NO. SASARAN M SB B CB AK K

52 Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

-- -- -- -- -- √

53 Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.

√ -- -- -- -- --

54 Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak terlantar.

-- -- -- -- √ --

55 Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu mandiri.

√ -- -- -- -- --

56 Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping.

√ -- -- -- -- --

57 Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata.

-- -- -- -- -- √

58 Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya pariwisata.

√ -- -- -- -- --

59 Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan rakyat.

√ -- -- -- -- --

60 Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga.

√ -- -- -- -- --

61 Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal.

√ -- -- -- -- --

62 Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya

-- -- -- -- -- √

63 Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga.

√ -- -- -- -- --

64 Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata

√ -- -- -- -- --

65 Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut.

√ -- -- -- -- --

66 Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna.

√ -- -- -- -- --

Page 50: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

36

NO. SASARAN M SB B CB AK K

67 Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan kelautan.

√ -- -- -- -- --

68 Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional.

√ -- -- -- -- --

69 Terbukanya akses pasar untuk produk home industry

√ -- -- -- -- --

70 Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM).

-- -- -- √ --

71 Pengembangan jaringan pemasaran. -- -- √ -- -- --

72 Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

-- -- √ -- -- --

73 Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga

√ -- -- -- -- --

74 Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal.

√ -- -- -- -- --

75 Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

-- -- √ -- -- --

76 Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD.

√ -- -- -- -- --

77 Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat.

-- √ -- -- -- --

78 Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD

√ -- -- -- -- --

79 Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja.

-- -- -- -- √ --

80 Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan dan jasa.

√ -- -- -- -- --

81 Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan.

√ -- -- -- -- --

82 Meningkatnya kelompok-kelompok usaha.

√ -- -- -- -- --

83 Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas Sibolga

√ -- -- -- -- --

84 Tercapainya standar pelayanan minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No. 534/KPTS/M/2001).

-- -- -- -- -- --

Page 51: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

37

NO. SASARAN M SB B CB AK K

85 Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap.

-- -- -- -- -- √ 86 Meningkatnya kualitas konstruksi

jalan. 87 Meningkatnya ruas jalan yang bebas

genangan air. 88 Meningkatnya kualitas penerangan

jalan umum. √ -- -- -- -- --

89 Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai.

-- -- √ -- -- --

90 Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan saluran.

√ -- -- -- -- --

91 Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase.

√ -- -- -- -- --

92 Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan.

√ -- -- -- -- --

93 Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan.

√ -- -- -- -- --

94 Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

√ -- -- -- -- --

95 Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah.

√ -- -- -- -- --

96 Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota.

√ -- -- -- -- --

97 Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman.

-- -- -- -- √ --

98 Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman.

√ -- -- -- -- --

99 Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga.

-- -- -- -- -- --

100 Tersusunnya dokumen RDTRK. -- -- -- -- -- -- 101 Meningkatnya pemahaman

masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan.

√ -- -- -- -- --

102 Meningkatnya pengendalian penataan ruang.

√ -- -- -- -- --

103 Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah.

√ -- -- -- -- --

104 Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama

√ -- -- -- -- --

Page 52: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

38

NO. SASARAN M SB B CB AK K

105 Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

√ -- -- -- -- --

106 Meningkatnya pelayanan di bidang hukum.

√ -- -- -- -- --

107 Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan. √ -- -- -- -- --

108 Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat.

109 Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum berkurangnya.

√ -- -- -- -- --

110 Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga

√ -- -- -- -- --

Keterangan :

M = Memuaskan CB = Cukup Baik

SB = Sangat Baik AK = Agak Kurang

B = Baik K = Kurang

Dari 102 Capaian sasaran indikator kinerja utama, nilai rata-rata sebesar 111,18 %,

dan 6 sasaran indikator kinerja tidak ditargetkan untuk tahun 2013 dan beberapa sasaran

indikator kinerja masih jauh dari nilai yang diharapkan. Adapun Sasaran dan Indikator

Kinerja Utama tersebut adalah :

1) Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur dengan Indikator

Kinerja Utama : Pemberian penghargaan untuk pengabdian dan sanksi untuk tindak

pelanggaran, yang diukur dengan target pemberian penghargaan satyalencana : 60

orang (10 tahun), 150 orang (20 tahun), 80 orang (30 tahun) dengan nilai capaian 0 %;

hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Sibolga terlambat menyampaikan pengusulannya

kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Page 53: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

39

2) Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda dengan Indikator Kinerja

Utama : Jumlah identifikasi asset daerah, yang diukur dengan target 10 set buku induk

inventaris dan 88 set buku inventaris SKPD dengan nilai capaian 0 %; hal ini

dikarenakan Pemerintah Kota Sibolga tidak melaksanakan kegiatan ini dikarenakan

keterbatasan SDM di SKPD Teknis dan kesiapan SDM di tiap-tiap SKPD yang belum

memadai.

3) Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan,

penarik becak dan usaha mikro dengan Indikator Kinerja Utama : Jumlah bantuan dana

bergulir, yang diukur dengan target penyaluran dana bantuan sebesar Rp.

500.000.000,- dengan nilai capaian 0 %; hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Sibolga

tidak melaksanakan kegiatan ini. Pemberian bantuan dana bergulir di tahun-tahun

sebelumnya dianggap gagal, karena masyarakat maupun kelompok masyarakat

penerima dana bergulir sebagian besar tidak mengembalikan dana tersebut kepada

Pemerintah Kota Sibolga, walaupun Pemerintah Kota Sibolga telah mengusahakan

berbagai cara agar masyarakat dengan sadar mau mengembalikan dana tersebut. Oleh

karena itu Pemerintah Kota Sibolga menangguhkan pemberian bantuan dana bergulir

ini sampai ditemukannya solusi terhadap permasalahan ini.

4) Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan

usaha mikro dengan Indikator Kinerja Utama : Jumlah BLT, yang diukur dengan target

pemberian BLT sebanyak 1 kali dengan nominal Rp. 250 juta, dengan nilai capaian 0 %;

hal ini tidak dilaksanakan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Sibolga.

Page 54: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

40

5) Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata dengan Indikator Kinerja

Utama : Jumlah investasi di sektor agromarine dan pariwisata sebanyak 1 kali tidak

terealisasi dengan nilai capaian 0 %. Hal ini disebabkan karena belum berminatnya

investor menanamkan modalnya di Kota Sibolga. Permasalahan yang dihadapi Kota

Sibolga adalah masalah keterbatasan lahan, sehingga hal ini membuat para investor

menghadapi kesulitan dalam menanamkan modalnya dalam bentuk yang sesuai

dengan kondisi Kota Sibolga.

6) Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya dengan

Indikator Kinerja Utama : Jumlah pengembangan/pemeliharaan cagar budaya

sebanyak 3 buah tidak terealisasi dengan nilai capaian 0 %. Hal ini dikarenakan

Pemerintah Kota Sibolga yang memiliki keterbatasan anggaran belum melakukan

pendataan dan penetapan cagar budaya yang ada di Kota Sibolga.

Selain ke-enam permasalahan tersebut diatas, masih ada beberapa sasaran dan

indikator kinerja yang belum memuaskan pencapaiannya. Namun ke depan, hal ini akan

tetap menjadi perhatian dan akan dirinci lebih jelas pada evaluasi RPJMD Kota Sibolga

Tahun 2011-2015 (tahun ketiga) yang rencananya dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

Adapun rincian masing-masing indikator kinerja sesuai dengan pencapaian Misi

Pemerintah Kota Sibolga dapat dilihat pada Lampiran I.

Keberhasilan

Sebagai tolak ukur dari pelaksanaan tugas Walikota Sibolga dalam rangka mewujudkan

Kepemerintahan yang baik (good governance) selama T.A 2013 adalah didasarkan kepada

Page 55: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

41

Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011 – 2015.

Capaian kinerja selama tahun 2013, dapat dilihat peningkatannya dari tahun 2012 yang

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Indikator Satuan 2012 2013

1 Usia Harapan Hidup * Tahun 70,29 70,29

2 Angka Kematian Ibu * Per 100.000 Kel. Hidup

219,13 75,53

3 Angka Kematian Bayi* Per. 1000 Kel. Hidup

13,15 12,08

4 Angka Kematian Balita* Per. 1000 Kel. Hidup

5,11 1,51

5 Prevelansi Gizi Kurang Anak Balita* Persen 5,92 5,59 6 APK SD+MI * Persen 145,75 160,57 7 APM SD+MI* Persen 122,45 134,91 8 APK SMP+MTs* Persen 129,50 136,73 9 APM SMP+MTs * Persen 69,32 101,84

10 APK SMA+MA+SMK * Persen 156,23 159,71 11 APM SMA+MA+SMK * Persen 111,01 114,85 12 ANGKA MELANJUTKAN SEKOLAH DARI SMP

KE SMA/SMK * Persen 126,92 126,92

13 Jumlah Penduduk** Ribu jiwa 85.852 85.981 14 Jumlah Penduduk Miskin** Ribu jiwa 11 11,40*** 15 Angka Melek Huruf Persen 99,53 99,82 16 IPM Indeks 75,73 75,6*** 17 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)** Persen 19,21 14,86*** 18 PDRB ADHB ** Milyar Rp 1.884,81 2.298,88*** 19 PDRB ADHK 2000** Milyar Rp 819,28 844,81*** 20 PDRB Perkapita ADHB** Juta Rp 21,95 20,97*** 21 PDRB Perkapita ADHK 2000** Juta Rp 9,54 8,43*** 22 Pertumbuhan ekonomi** Persen 5,38 6,39*** 23 Inflasi** Persen 3,30 9,55

Ket : *)Data dari SKPD **)Data dari BPS ***)Data sementara (RPJMD Kota Sibolga)

Beberapa prestasi yang diraih Kota Sibolga pada Tahun 2013, antara lain :

a. Piala Adipura, penghargaan bagi Kota Sibolga dalam keberhasilannya dalam bidang

kebersihan dan lingkungan hidup.

Page 56: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

42

b. Wahana Tata Nugraha Tertib Lalu Lintas, penghargaan bagi Kota Sibolga dalam menata

transportasi publik di Kota Sibolga dengan baik dari Kementrian Perhubungan

Republik Indonesia.

c. Penghargaan dari Kementerian PAN dan RB Republik Indonesia atas hasil evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 dengan nilai CC (Cukup Baik).

d. Juara I Lomba Puskesmas Berprestasi (Puskesmas Sambas) Tingkat Provinsi Sumatera

Utara dalam rangka Hari Kesehatan Nasional Ke-49.

e. Juara I Lomba Posyandu Balita Tingkat Provinsi Sumatera Utara untuk Posyandu

Teratai Kelurahan Pancuran Bambu dalam rangka Hari Kesehatan Nasional Ke-49.

3.2. AKUNTABILITAS KEUANGAN

URAIAN PAGU

ANGGARAN REALISASI %

PENDIDIKAN

Dinas Pendidikan 165.351.459.625 156.600.393.984 94,71

KESEHATAN

Dinas Kesehatan 35.348.764.687 30.472.034.797 86,20

Rumah Sakit Umum Dr. F.L. Tobing 50.300.255.963 37.974.944.990 75,49

PEKERJAAN UMUM

Dinas Pekerjaan Umum 64.324.499.492 42.929.068.774 66,74

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 5.486.061.353 4.877.413.782 88,90

PERHUBUNGAN

Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi 7.958.726.913 6.823.253.992 85,73

LINGKUNGAN HIDUP

Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan

20.107.011.508 19.512.667.849 97,04

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 5.153.299.569 4.654.043.704 90,31

KELUARGA BERENCANA DAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Badan Keluarga Berencana dan PKS 6.319.338.928 5.465.298.060 86,48

SOSIAL

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 3.666.629.517 3.205.663.042 87,43

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM

NEGERI

Kantor Kesatuan Bangsa 2.035.558.825 1.759.335.655 86,43

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 6.361.474.008 6.130.502.117 96,37

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.854.123.000 1.584.350.028 85,45

Page 57: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

43

URAIAN PAGU

ANGGARAN REALISASI %

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,

ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH,

PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

PERSANDIAN

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2.401.178.457 2.166.618.586 90,23

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 471.199.549 460.758.627 97,78

Sekretariat Daerah 31.337.021.978 30.247.285.745 96,52

Sekretariat DPRD 11.491.853.611 8.477.449.983 73,77

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 2.159.973.660 1.970.340.504 91,22

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 30.821.295.683 29.115.518.291 94,46

Inspektorat 4.276.020.966 3.653.973.487 85,45

Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 5.864.714.879 4.204.569.728 71,69

Kecamatan Sibolga Utara 5.221.888.769 4.952.888.017 94,85

Kecamatan Sibolga Kota 4.524.214.403 4.273.107.563 94,45

Kecamatan Sibolga Sambas 4.435.268.337 4.241.106.042 95,62

Kecamatan Sibolga Selatan 4.853.512.354 4.655.660.734 95,92

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan 5.411.562.848 4.676.765.019 86,42

PERPUSTAKAAN

Kantor Perpustakaan dan Arsip 2.311.158.540 2.063.371.023 89,28

URUSAN PILIHAN

PARIWISATA

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

7.134.703.171 7.056.547.000 98,90

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan 12.043.549.534 11.578.671.129 96,14

INDUSTRI

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

12.378.072.473 11.719.617.859 94,68

Jumlah ……………………………………………………… 521.529.193.134 456.403.220.111 87,51

Untuk mendukung terlaksananya roda Pemerintahan di Kota Sibolga maka dana telah

dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Sibolga Tahun Anggaran

2013. Dengan berpedoman kepada Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 9 Tahun 2012

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Sibolga Tahun Anggaran 2013 dan

Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan

Page 58: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

44

dan Belanja Daerah Kota Sibolga Tahun Anggaran 2013, dengan jumlah Belanja sebesar Rp.

521.529.193.134,62 dan yang terealisasi sebesar Rp.456.403.220.111,64 atau 87,51 %.

3.3. KENDALA DAN SOLUSI

Didalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Sibolga selama tahun 2013 terutama dalam

penerapan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab masih dihadapi berbagai

hambatan dan permasalahan. Hal ini perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius

dari semua pihak agar pembangunan di Kota Sibolga dapat berhasil serta Pemerintahan

Daerah dapat terselenggara dengan baik dan lancar. Namun berkat kerja keras dan kerjasama

oleh semua pihak, masalah dan hambatan tersebut dapat diatasi serta kegiatan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan

lancar.

Adapun masalah dan tantangan yang dihadapi dan cukup menonjol antara lain :

a) Keterbatasan Lahan

Luas daerah urban yang sangat sempit dan terbatas, sedangkan jumlah penduduk yang

terus meningkat mengakibatkan kepadatan penduduk semakin tinggi. Akibatnya harga

tanah meningkat, sewa rumah sangat mahal dan biaya hidup semakin tinggi. Selanjutnya

karena keterbatasan lahan tersebut muncul permukiman diatas laut dan di perbukitan

yang terjal, yang akibatnya penataan kota sulit dilaksanakan. Oleh karena itu untuk

mengatasi keterbatasan lahan maka salah satu upaya adalah penataan perbukitan yang

dapat dihuni oleh masyarakat, pengembangan pembangunan ke Kecamatan Sibolga

Selatan dan Sibolga Utara.

Page 59: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

45

b) Jalan Darat Keluar – Masuk Kota Sibolga

Jalan darat yang merupakan jalan utama keluar masuk Kota Sibolga kondisinya kurang

menguntungkan karena badan jalan cukup sempit dan banyak tikungan tajam terutama

jalan Sibolga – Tarutung, Sibolga – Padang sidempuan dan Sibolga – Barus. Diharapkan

badan jalan diperlebar dan tikungan tajam dikurangi, sehingga urat nadi perekonomian

masyarakat dapat berjalan lancar, yang pada gilirannya diharapkan masuknya para

investor ke daerah Kota Sibolga.

c) Penataan Batas Wilayah Administrasi Pemerintahan/Perluasan Wilayah

Belum dapat terlaksana sampai saat ini perluasan wilayah, sehingga menyulitkan untuk

penyediaan lahan pembangunan dan penataan administrasi pemerintahan. Maka untuk

mengatasi hal ini perlu komitmen baik pemerintah, legislatif maupun masyarakat

mempunyai tekad memperjuangkan agar terwujudnya perluasan Kota Sibolga.

Page 60: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

46

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan indikator pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, maka

pada pelaksanaannya Pemerintah Kota Sibolga pada tahun 2013 telah memperlihatkan pencapaian

kinerja yang signifikan. Dari 110 sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJMD) Kota Sibolga Tahun 2011-2015 secara keseluruhan berhasil.

Di sisi lain walaupun Pemerintah Kota Sibolga telah memanfaatkan secara maksimal potensi

yang dimiliki, namun masih ditemui berbagai permasalahan dan kendala yang belum terselesaikan

dengan baik, seperti belum diperdakannya RTRW Kota Sibolga Tahun 2013-2033, namun pada

tahun 2014 diupayakan selesai.

Penyajian analisis & evaluasi sasaran dan indikator kinerja dalam Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Sibolga Tahun 2013 ini dimaksudkan untuk dijadikan

sebagai umpan balik dalam pengambilan keputusan terhadap pelaksanaan kegiatan dan program

oleh Instansi Pemerintah Kota Sibolga.

Mudah-mudahan untuk waktu yang akan datang segala permasalahan ataupun hambatan-

hambatan dapat diatasi, serta segala rencana dan usaha kita mendapat restu dari Tuhan Yang Maha

Esa.

Sibolga, Maret 2014

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Page 61: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

LAMPIRAN I ANALISIS, EVALUASI DAN PENGUKURAN KINERJA

TAHUN 2013

Page 62: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

1

Misi : Mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, transparan dan akuntabel dengan tujuan : Meningkatkan prinsip-prinsip good

governance.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD.

Jumlah SKPD yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

2 SKPD 19 SKPD 950

Meningkatkan komunikasi antara pemko dengan masyarakat.

Terpelihara/ter up date nya website Pemko Sibolga

52 Kali 37 Kali 71,15

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Pelaksanaan Musrenbang yang

tepat waktu

Time Schedule (Minggu I Maret

2013

Time Schedule (Minggu I Maret

2013

100

Meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

Peningkatan kualitas SDM. Jumlah PNS yang mengikuti S1,S2 dan S3

S1 : 20 org S1 : 6 org S2 : 14 Org

100

Page 63: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

2

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur.

Pemberian penghargaan untuk pengabdian dan sanksi untuk tindak pelanggaran

satyalencana : 60 org (10 tahun), 150 org (20 tahun), 80

org (30 tahun) hukuman disiplin : 0

satyalencana : 0 org (10 tahun), 0 org (20 tahun), 0

org (30 tahun) hukuman disiplin

: 0 org

0

Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi. Waktu penyelesaian pelayanan 5 hari (Dokumen Kependudukan) 2

minggu (Perizinan)

5 hari (dokumen kependudukan) 2

minggu (perizinan)

100

Mengurangi persyaratan perijinan.

Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll.

Jumlah dokumen diri 200 (Utara) 15.000 (Kota) 3.634

(Sambas) 9.200 (Selatan) Dokumen

13.443 (Utara) 10.097(Kota)

12.976 (Sambas) 18.186 (Selatan)

Dokumen

195

Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan. Jumlah lembaga perizinan 0 Unit 0 Unit 100

Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda.

Jumlah identifikasi asset daerah 10 set buku induk inventaris dan 88

set buku inventaris SKPD

0 set buku induk inventaris dan 0

set buku inventaris SKPD

0

Meningkatkan efektivitas lembaga pemda. Jumlah buku Tugas Pokok dan Fungsi Kelembagaan

150 buku 75 buku 50

Page 64: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

3

Misi “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat serta meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan prilaku sehat” dengan tujuan :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Usia Harapan Hidup 70,21 tahun 70,29 tahun 100,11

Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk). Prevelansi Gizi Kurang Anak Balita

9 % prevalensi gizi kurang anak balita

5,59 % prevalensi gizi kurang anak

balita

161

Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita. Angka Kematian Bayi, balita, dan ibu melahirkan

12,26 % kematian bayi, 170,4 %

kematian ibu dan 20,00% kematian

balita

12,08 % kematian bayi, 75,53 %

kematian ibu dan 1,51 % kematian

balita

227,40

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.

Usia Harapan Hidup 70,21 tahun 70,29 tahun 100,11

Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS. Jumlah sosialisasi untuk pencegahan HIV dan AIDS

13 kali 12 kali 92,30

Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis)

Jumlah jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

21.948 bh (jamkesda, jamkesmas, jampersal)

61.207 bh (jamkesda, jamkesmas, jampersal)

278,87

Page 65: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

4

b. Meningkatkan mutu RSU Dr. F.L. Tobing

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis. Jumlah tenaga dokter spesialis 6 org 5 org 83

Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat.

Jumlah pasien yang berobat ke RSU

- Rawat inap 7.285 Org

- Rawat jalan 58.360 org

- Rawat inap 10.058 Org

- Rawat jalan 45.807 org

85,10

Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas. Jumlah kunjungan dokter spesialis ke puskesmas

- - -

Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Jumlah pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan

66 Set

78 set 118,2

Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang medis

Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan

4 org D-III bidang kesehatan, 6 org D-IV/S-1 bidang kesehatan, 2 org

pendidikan spesialis

2 org D-III bidang

kesehatan, 1 org D-IV/S-1 bidang kesehatan, 1 org

pendidikan spesialis

33,33

Page 66: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

5

Misi “Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara merata, bermutu dan demokratis bagi masyarakat serta menyiapkan generasi muda yang

siap menghadapi tantangan kemajuan zaman” dengan tujuan pembangunan meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya.

Jumlah beasiswa kepada siswa tak mampu

11.776 Org 11.704 Org 99,38

Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK.

Persentase lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK

85 % 100 % 117,64

Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan.

Persentase APK PAUD Non Formal 31,71 % 68,14 % 214,88

Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial.

Jumlah operasi penertiban pelajar (kasih sayang)

84 kali 120 kali 142,85

Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan subsidi silang bagi sekolah swasta.

Jumlah Sekolah yang sudah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun gratis

68 sekolah 57 sekolah 83,83

Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Jumlah Peraturan yang mendukung Standar Nasional Pendidikan

1 Perda 1 Perda 100

Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Jumlah sekolah 68 bh 88 bh 129,42

Meningkatnya mutu tenaga pengajar. Jumlah guru yang sertifikasi 45 % 40,32 % 89,60 Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Persentase angka putus sekolah 0,633 % 0,47 % 134,68

Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi.

Jumlah bantuan ke perguruan tinggi

- - -

Page 67: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

6

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca.

Jumlah kunjungan ke perpustakaan/jumlah perpustakaan yang ada

13.440 pengunjung

13.011 pengunjung

96,80

Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip.

Jumlah pelatihan kearsipan 1 orang 1 orang 100

Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan masuk pasar kerja.

Jumlah lulusan yang masuk PTN 585 org 250 org 42,73

Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada semua jenjang dan jenis pendidikan

Jumlah Komite sekolah terbentuk 97 bh 88 bh 90,72

Misi ”Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sibolga Melalui Pertumbuhan Ekonomi Yang Lebih Merata, Mengurangi Pengangguran Serta Penataan

Ruang Yang Berwawasan Lingkungan” dengan tujuan :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Ketimpangan wilayah semakin mengecil. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan

48 (Utara) 55 (Kota) 51 (Sambas)

34 (Selatan) Kegiatan/kec

79 (Utara) 44 (Kota) 37 (Sambas)

69 (Selatan) Kegiatan/kec

121,81

Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah. Jumlah PDRB perkapita ADHB Rp. 20,97 juta Rp. 21,95 juta 104,67

Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga. Jumlah investasi di 4 kec 78 bh home industry di Sibolga

Sambas

65 bh home industry di

Sibolga

83,33

Page 68: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

7

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan ketrampilan.

Jumlah pelatihan ketrampilan 1 kali, 20 kegiatan, 4 LPP Kec. dan 17

LPP Kel.

1 kali, 14 kegiatan, 4 LPP Kec dan 17 LPP

Kel.

70

Jumlah PMKS yang telah dilatih 80 orang

96 orang 120

Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan. Jlh kredit yg dikucurkan perbankan

Rp. 2.150.628 jt Rp. 5.069.714 jt 236

Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak.

Jumlah kios di pusat pasar yang tersedia

50 kios 50 kios 100

Meningkatnya daya tampung pasar tradisional. Jumlah rehabilitasi pasar 2 kegiatan 2 kegiatan 100

Meningkatnya kemampuan teknologi industri. Jumlah Tehnologi Tepat Guna 4 Alat TTG 4 Alat TTG 100 Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD. Jumlah UMKM yang bekerjasama

dengan BUMD 320 UMKM 78 UMKM 24,38

Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah. Jumlah lembaga keuangan 4 koperasi 15 koperasi 375

Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi Jumlah Pasar 3 pasar, 1 kios souvenir

3 pasar, 1 kios souvenir

100

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, penyandang masalah sosial dan menanggulangi masalah kemiskinan.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Tersedianya sistem jaminan sosial. Jumlah jenis penjamin sosial masyarakat

3 jenis (Jamkesmas,

Jamkesda, Jampersal)

3 jenis (Jamkesmas,

Jamkesda, Jampersal)

100

Page 69: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

8

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah bantuan dana bergulir Rp. 500.000.000 0 0

Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah sosialisasi/ Pelatihan/Magang kepada pengusaha mikro

44 kegiatan 12 kegiatan 27,27

Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah BLT 1 kali dan Rp. 250 Juta

- 0

Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.

Jumlah Dana BOS yang disalurkan 69 sekolah 88 sekolah 127,54

Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak terlantar.

Jumlah BLT, Hibah, Bansos 1 kali dan 22 kegiatan

7 kegiatan 31,8

Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu mandiri.

Jumlah gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar yang telah dilatih/diberikan bantuan

20 orang 41 orang 205

Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping.

Jumlah sosialisasi yang melibatkan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping

3 kali 5 kali 166,67

Page 70: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

9

c. Mengembangkan potensi pariwisata Sibolga.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata.

Jumlah investasi di sektor agromarine dan pariwisata

1 kali 0 kali 0

Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya pariwisata.

Tertatanya infrastruktur terminal dan pusat pasar

3 pasar, 1 kios souvenir

3 pasar, 1 kios souvenir

100

Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan rakyat.

Jumlah kegiatan penataan pusat jajanan rakyat

2 kegiatan 2 kegiatan 100

Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga.

Jumlah keikutsertaan dalam pameran/expo

10 kali 10 kali 100

Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal.

Jumlah objek wisata di kawasan pantai

4 bh 4 bh 100

Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya

Jumlah pengembangan/pemeliharaan cagar budaya

3 bh 0 bh 0

Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga.

Jumlah festival budaya 2 kali 8 kali 400

Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata Jumlah pembangunan infrastruktur pariwisata

2 objek wisata unggulan

2 objek wisata unggulan

100

Page 71: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

10

d. Menyediakan fasilitas pengelolaan perikanan dan industri rumah tangga lainnya.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut.

Jumlah bantuan untuk industri pengelolaan hasil laut

160 unit 150 unit 93,75

Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna.

Jumlah Sosialisasi 2 kali 3 kali 150

Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan kelautan.

Jumlah home industri produk perikanan/kelautan

215 bh 200 bh 93,02

Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional. Jumlah penataan pasar tradisional 5 x hari/seminggu dalam 12 bulan

5 x hari/seminggu dalam 12 bulan

100

Terbukanya akses pasar untuk produk home industry Jumlah ke ikutsertaan dalam pameran

10 kali 10 kali 100

e. Memperkuat sistem dan kemudahan akses untuk mendapatkan sembako dan harga yang stabil dan terjangkau.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM).

Jumlah sosialisasi ttg peran serta Koperasi dan UMKM

21 kegiatan 10 kegiatan 47,62

Pengembangan jaringan pemasaran. Jumlah jaringan pemasaran 9 bh, 10 kegiatan 9 bh, 7 kegiatan 70

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh 2 bh 66,67

Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga

Persentase pengawasan produk makanan

80 % 92,5 % 115,63

Page 72: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

11

f. Peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, keberlanjutan dan akuntabilitas fiskal

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal. Persentase pengawasan produk makanan

80 % 92,5 % 115,63

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh 2 bh 67

Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD.

Jumlah perda tentang prosedur pemungutan PAD

2 bh 2 bh 100

Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat.

Jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

Rp. 26.396.417.884,29

Rp. 20.314.747.636

77

Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD

Kebijakan Umum Anggaran & PPAS

100 Buku 100 Buku 100

g. Mengurangi pengangguran

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja. Jumlah wirausaha baru yg menyerap tenaga kerja

240 wirausaha

80 wirausaha 33,33

Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan dan jasa.

Jumlah investasi 665 kapal 662 kapal 99,55

Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan.

Jumlah lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan

33,56 % 32,85% 97,88

Meningkatnya kelompok-kelompok usaha. Jumlah penambahan kelompok usaha

25 IKM 25 IKM 100

Page 73: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

12

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas Sibolga

Jumlah pusat jajanan rakyat 3 pasar, 1 kios souvenir

3 pasar, 1 kios souvenir

100

h. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No. 534/KPTS/M/2001).

Tersedianya Standar Pelayanan Minimal (SPM bidang penataan ruang)

- - -

Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap.

Jumlah kondisi jalan yang baik 7.667 km 2.074 km 27,05 Meningkatnya kualitas konstruksi jalan.

Meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan air. Meningkatnya kualitas penerangan jalan umum. Jumlah pemeliharaan lampu jalan 12 kali 12 kali 100

Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai.

Jumlah rehabilitasi saluran drainase 500 meter 375 meter 75

Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan saluran.

Jumlah pengerukan/pembersihan saluran drainase

1.000 meter 2.114 meter 211

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan

1 kali seminggu (Jumat Bersih)

1 kali seminggu (Jumat Bersih)

100

Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan. Penataan kawasan kumuh perkotaan

1 Paket 1 Paket 100

Page 74: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

13

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan.

Pembangunan rusunawa 1 kegiatan 1 kegiatan 100

Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pembangunan

8 kegiatan 8 kegiatan 100

Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah. Jumlah masyarakat yang mengolah sampah

100 org 95 org 95

Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota. Persentase penataan RTH dan taman kota

20 titik tiang LPJU/lampu hias,

100 buah pot bunga, 2 unit taman, 6.500

polybag tanaman hias dan bunga,

2.500 batang tanaman

pelindung dan produktif, 16 botol

obat-obatan dan 40 zak bahan kimia untuk

tanaman, 10 unit papan himbauan, 10 unit gerobak sampah dan 40

unit sumur biopori

20 titik tiang LPJU/lampu hias,

100 buah pot bunga, 2 unit taman, 6.500

polybag tanaman hias dan bunga,

2.500 batang tanaman

pelindung dan produktif, 16

botol obat-obatan dan 40

zak bahan kimia untuk tanaman, 10 unit papan himbauan, 10 unit gerobak

sampah dan 40 unit sumur

biopori

100

Page 75: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

14

i. Meningkatkan penataan ruang dan tata bangunan

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman. Jumlah pembangunan drainase 1.500 meter 650 meter 43,33

Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman.

Jumlah pembangunan jalan setapak

2.000 meter 2.000 meter 100

Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga.

Perda RTRW - - -

Tersusunnya dokumen RDTRK. Dokumen RDTRK - - -

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan.

Sosialisasi aturan pendirian bangunan

4 kali 4 kali 100

Meningkatnya pengendalian penataan ruang. Monitoring terhadap pemanfaatan tata ruang

4 kali 4 kali 100

Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah.

Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan khusus tata ruang

2 orang 2 orang 100

Misi “Membangun kondisi daerah yang aman, tertib dan damai dengan menegakkan supremasi hukum dan HAM” dengan tujuan :

a. Meningkatnya keharmonisan beragama.

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama Jumlah Lembaga Keagamaan 30 bh 30 bh 100

Page 76: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

15

b. Meningkatkan pelayanan di bidang hukum

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Jumlah sosialisasi perlindungan perempuan dan anak

10 kali 10 kali 100

Meningkatnya pelayanan di bidang hukum. Jumlah penanganan kasus hukum 600 berkas 600 berkas 105

Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan. Jumlah pos siskamling 68 buah 69 bh 101,47 Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat.

Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum berkurangnya.

Rapat muspida plus 4 kali 4 kali 100

Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga

Jumlah sosialisasi tentang KDRT 1 kali 1 kali 100

Jumlah pusat konsultasi keluarga 1 bh 1 bh 100

Jumlah Belanja Tahun Anggaran 2013 : Rp. 521.529.193.134,62

Jumlah Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2013 : Rp. 456.403.220.111,64

Page 77: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

LAMPIRAN II Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kota Sibolga Tahun 2014

Page 78: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Jabatan : WALIKOTA SIBOLGA

Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti

yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan

pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Sibolga, Maret 2014

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Page 79: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

1

PENETAPAN KINERJA

KOTA : SIBOLGA

TAHUN ANGGARAN : 2014

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target 2014

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD.

Jumlah SKPD yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

2 SKPD

Meningkatkan komunikasi antara pemko dengan masyarakat.

Terpelihara/ter up-date nya website Pemko Sibolga

52 Kali

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Pelaksanaan Musrenbang yang tepat waktu

Time Schedule (Minggu I Maret 2014)

Meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

Peningkatan kualitas SDM. Jumlah PNS yang mengikuti S1,S2 dan S3

S1 : 20 org

Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur.

Pemberian penghargaan untuk pengabdian dan sanksi untuk tindak pelanggaran

Satyalencana : 60 org (10 tahun), 150 org (20 tahun), 80

org (30 tahun) hukuman disiplin : 0

Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi. Waktu penyelesaian pelayanan

5 hari (Dokumen Kependudukan) 2 minggu

(Perizinan) Mengurangi persyaratan perijinan.

Page 80: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

2

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll.

Jumlah dokumen diri 200 (Utara) 15.000 (Kota) 2.936 (Sambas) 9350 (Selatan)

Dokumen Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan.

Jumlah lembaga perizinan -

Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda.

Jumlah identifikasi asset daerah 10 set buku induk inventaris dan 88 set buku inventaris

SKPD Meningkatkan efektivitas lembaga pemda. Jumlah buku Tugas Pokok dan

Fungsi Kelembagaan 150 buku

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Usia Harapan Hidup 70,22 tahun Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk). Prevelansi Gizi Kurang Anak

Balita 8 % prevalensi gizi kurang

anak balita Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita. Angka Kematian Bayi, balita,

dan ibu melahirkan 12,24 % kematian bayi, 170,4 % kematian ibu dan 19,00%

kematian balita Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.

Usia Harapan Hidup 70,22 tahun

Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS.

Jumlah sosialisasi untuk pencegahan HIV dan AIDS

16 kali

Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis)

Jumlah jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

21.948 bh (jamkesda, jamkesmas, jampersal)

Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis. Jumlah tenaga dokter spesialis 6 org

Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat.

Jumlah pasien yang berobat ke RSU

- Rawat inap : 9.695 org

- Rawat jalan : 64.196 org

Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas. Jumlah kunjungan dokter speliasis ke puskesmas

-

Page 81: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

3

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Jumlah pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan

21 Set

Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang medis

Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan

6 org D-IV/S-1 bidang kesehatan, 2 org pendidikan

spesialis Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya.

Jumlah beasiswa kepada siswa tak mampu

11.776 Org

Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK.

Persentase lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK

90 %

Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan.

Persentase APK PAUD Non Formal

33,77 %

Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial.

Jumlah operasi penertiban pelajar (kasih sayang)

96 kali

Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan subsidi silang bagi sekolah swasta.

Jumlah Sekolah yang sudah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun gratis

68 sekolah

Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Jumlah Peraturan yang mendukung SNP

1 Perda

Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Jumlah sekolah 68 Sekolah

Meningkatnya mutu tenaga pengajar. Jumlah guru yang sertifikasi 68,33 %

Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Persentase angka putus sekolah 0,591 %

Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi.

Jumlah bantuan ke perguruan tinggi

-

Page 82: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

4

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca.

Jumlah kunjungan ke perpustakaan/ jumlah perpustakaan yang ada

15.360 pengunjung

Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip.

Jumlah pelatihan kearsipan 1 orang

Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan masuk pasar kerja.

Jumlah lulusan yang masuk PTN 653 org

Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada semua jenjang dan jenis pendidikan

Jumlah Komite sekolah terbentuk

97 Bh

Ketimpangan wilayah semakin mengecil. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan

48 (Utara) 55 (Kota) 51(Sambas)

34 (Selatan) Kegiatan/kec

Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah. PDRB Perkapita ADHB Rp. 22,67 juta

Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga. Jumlah investasi di 4 kec 78 bh home industry di Sibolga Sambas

Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan ketrampilan.

Jumlah pelatihan ketrampilan 1 kali, 19 kegiatan 4 LPP Kec. dan 17 LPP Kel.

Jumlah PMKS yang telah dilatih 80 orang Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan. Jlh kredit yg dikucurkan

perbankan Rp. 2.580.754

Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak.

Jumlah kios di pusat pasar yang tersedia

50 kios

Meningkatnya daya tampung pasar tradisional. Jumlah rehabilitasi pasar 4 kegiatan

Meningkatnya kemampuan teknologi industri. Jumlah Tehnologi Tepat Guna 5 Alat TTG Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD. Jumlah UMKM yang

bekerjasama dengan BUMD 320 UMKM

Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah. Jumlah lembaga keuangan 4 koperasi

Page 83: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

5

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi Jumlah Pasar 3 pasar, 1 kios souvenir

Tersedianya sistem jaminan sosial. Jumlah jenis penjamin sosial masyarakat

3 jenis (Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal)

Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah bantuan dana bergulir Rp. 500.000.000

Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah sosialisasi/ Pelatihan/Magang kepada pengusaha mikro

44 kegiatan

Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah BLT 1 kali dan Rp. 300.000.000

Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.

Jumlah Dana BOS yang disalurkan

69 sekolah

Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak terlantar.

Jumlah BLT, Hibah, Bansos 1 kali dan 21 kegiatan

Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu mandiri.

Jumlah gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar yang telah dilatih/diberikan bantuan

20 orang

Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping.

Jumlah sosialisasi yang melibatkan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping

3 kali

Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata.

Jumlah investasi di sektor agromarine dan pariwisata

1 Kali

Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya pariwisata.

Tertatanya infrastruktur terminal dan pusat pasar

3 pasar, 1 kios souvenir

Page 84: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

6

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan rakyat.

Jumlah kegiatan penataan pusat jajanan rakyat

2 kegiatan

Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga.

Jumlah keikutsertaan dalam pameran/expo

9 kali

Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal.

Jumlah objek wisata di kawasan pantai

4 bh

Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya

Jumlah pengembangan/ pemeliharaan cagar budaya

3 bh

Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga.

Jumlah fetival budaya 2 kali

Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata Jumlah pembangunan infrastruktur pariwisata

2 objek wisata unggulan

Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut.

Jumlah bantuan untuk industri pengelolaan hasil laut

170 unit

Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna.

Jumlah Sosialisasi 2 kali

Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan kelautan.

Jumlah home industri produk perikanan/kelautan

220 bh

Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional. Jumlah penataan pasar tradisional

5 hari/seminggu dalam x 12 bulan

Terbukanya akses pasar untuk produk home industry Jumlah ke ikutsertaan dalam pameran

9 kali

Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM).

Jumlah sosialisasi ttg peran serta koperasi dan UMKM

21 kegiatan

Pengembangan jaringan pemasaran. Jumlah jaringan pemasaran 10 bh, 9 kegiatan

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh

Page 85: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

7

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga

Persentase pengawasan produk makanan

85 %

Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal. Persentase pengawasan produk makanan

85 %

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh

Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD.

Jumlah perda tentang prosedur pemungutan PAD

2 bh

Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat.

Jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

Rp. 27.716.238.778,51

Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD

Kebijakan umum anggaran & PPAS

100 Buku

Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja. Jumlah wirausaha baru yg menyerap tenaga kerja

240 wirausaha

Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan &jasa.

Jumlah investasi 680 kapal

Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan.

Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan

33,61 %

Meningkatnya kelompok-kelompok usaha. Jumlah penambahan kelompok usaha

25 IKM

Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas Sibolga

Jumlah pusat jajanan rakyat 3 pasar, 1 kios souvenir

Tercapainya standar pelayanan minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No. 534/KPTS/M/2001).

Tersedianya SPM Bidang Penataan Ruang

1 bh

Page 86: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

8

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap.

Jumlah kondisi jalan yang baik 7.667 km Meningkatnya kualitas konstruksi jalan. Meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan air. Meningkatnya kualitas penerangan jalan umum. Jumlah pemeliharaan lampu

jalan 12 kali

Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai.

Jumlah rehabilitasi saluran drainase

500 meter

Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan saluran.

Jumlah pengerukan/pembersihan saluran drainase

1.000 meter

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan

1 kali seminggu (Jum’at Bersih)

Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan. Penataan kawasan kumuh perkotaan

1 Paket

Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan.

Pembangunan rusunawa 1 Kegiatan

Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pembangunan

8 Kegiatan

Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah.

Jumlah masyarakat yang mengolah sampah

100 org

Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota. Persentase penataan RTH dan taman kota

10 titik tiang LPJU/lampu hias, 100 buah pot bunga, 2 unit

taman, 6.500 polybag tanaman hias dan bunga, 2.500 batang

tanaman pelindung dan produktif, 16 botol obat-obatan,

40 zak bahan kimia untuk tanaman, 40 unit sumur biopori

Page 87: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

9

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman. Jumlah pembangunan drainase 1.800 meter

Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman.

Jumlah pembangunan jalan setapak

2.000 meter

Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga.

Perda RTRW -

Tersusunnya dokumen RDTRK. Dokumen RDTRK 1 bh

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan.

Sosialisasi aturan pendirian bangunan

4 kali

Meningkatnya pengendalian penataan ruang. Monitoring terhadap pemanfaatan tata ruang

4 kali

Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah.

Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan khusus tata ruang

2 PPNS Tata Ruang

Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama Jumlah Lembaga Keagamaan 28 bh

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Jumlah sosialisasi perlindungan perempuan dan anak

10 kali

Meningkatnya pelayanan di bidang hukum.

Jumlah penanganan kasus hukum

600 berkas

Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan. Jumlah pos siskamling 68 buah Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat.

Page 88: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

10

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum berkurangnya.

Rapat muspida plus 4 kali

Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga

Jumlah sosialisasi tentang KDRT 1 kali

Jumlah pusat konsultasi keluarga

1 bh

Sibolga, Maret 2014

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Page 89: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

1

PENGUKURAN KINERJA

KOTA : SIBOLGA

TAHUN ANGGARAN : 2014

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD.

Jumlah SKPD yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

2 SKPD 2 SKPD 100

Meningkatkan komunikasi antara pemko dengan masyarakat.

Terpelihara/ter up-date nya website Pemko Sibolga

52 Kali 52 Kali 100

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Pelaksanaan Musrenbang yang tepat waktu

Time Schedule (Minggu I Maret

2014)

Time Schedule (Minggu I Maret

2014) 100 Meningkatkan penyerapan aspirasi

masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan. Peningkatan kualitas SDM. Jumlah PNS yang mengikuti S1,S2

dan S3 S1 : 20 org S1 : 20 org 100

Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur.

Pemberian penghargaan untuk pengabdian dan sanksi untuk tindak pelanggaran

Satyalencana : 60 org (10 tahun), 150 org

(20 tahun), 80 org (30 tahun) hukuman

disiplin : 0

Satyalencana : 60 org (10 tahun), 150 org (20 tahun), 80

org (30 tahun) hukuman disiplin : 0

100

Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi.

Waktu penyelesaian pelayanan

5 hari (Dokumen Kependudukan) 2

minggu (Perizinan)

5 hari (Dokumen Kependudukan) 2

minggu (Perizinan)

100

Mengurangi persyaratan perijinan.

Page 90: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

2

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll.

Jumlah dokumen diri 200 (Utara) 15.000 (Kota) 2.936

(Sambas) 9350 (Selatan) Dokumen

200 (Utara) 15.000 (Kota) 2.936

(Sambas) 9350 (Selatan) Dokumen

100

Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan.

Jumlah lembaga perizinan - - -

Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda.

Jumlah identifikasi asset daerah 10 set buku induk inventaris dan 88 set

buku inventaris SKPD

10 set buku induk inventaris dan 88

set buku inventaris SKPD

100

Meningkatkan efektivitas lembaga pemda.

Jumlah buku Tugas Pokok dan Fungsi Kelembagaan

150 buku 150 buku 100

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.

Usia Harapan Hidup 70,22 tahun 70,22 tahun 100

Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk).

Prevelansi Gizi Kurang Anak Balita 8 % prevalensi gizi kurang anak balita

8 % prevalensi gizi kurang anak balita

100

Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita.

Angka Kematian Bayi, balita, dan ibu melahirkan

12,24 % kematian bayi, 170,4 %

kematian ibu dan 19,00% kematian

balita

12,24 % kematian bayi, 170,4 %

kematian ibu dan 19,00% kematian

balita

100

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.

Usia Harapan Hidup 70,22 tahun 70,22 tahun 100

Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS.

Jumlah sosialisasi untuk pencegahan HIV dan AIDS

16 kali 16 kali 100

Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis)

Jumlah jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

21.948 bh (jamkesda, jamkesmas, jampersal)

21.948 bh (jamkesda, jamkesmas, jampersal)

100

Page 91: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

3

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis.

Jumlah tenaga dokter spesialis 6 org 6 org 100

Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat.

Jumlah pasien yang berobat ke RSU - Rawat inap : 9.695 org

- Rawat jalan : 64.196 org

- Rawat inap : 9.695 org

- Rawat jalan : 64.196 org

100

Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas.

Jumlah kunjungan dokter speliasis ke puskesmas

- - -

Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Jumlah pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan

21 Set

21 Set

100

Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang medis

Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan

6 org D-IV/S-1 bidang kesehatan, 2

org pendidikan spesialis

6 org D-IV/S-1 bidang kesehatan, 2

org pendidikan spesialis

100

Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya.

Jumlah beasiswa kepada siswa tak mampu

11.776 Org 11.776 Org 100

Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK.

Persentase lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK

90 % 90 % 100

Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan.

Persentase APK PAUD Non Formal 33,77 % 33,77 % 100

Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial.

Jumlah operasi penertiban pelajar (kasih sayang)

96 kali 96 kali 100

Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan subsidi silang bagi sekolah swasta.

Jumlah Sekolah yang sudah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun gratis

68 sekolah 68 sekolah 100

Page 92: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

4

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Jumlah Peraturan yang mendukung SNP

1 Perda 1 Perda 100

Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Jumlah sekolah 68 Sekolah 68 Sekolah 100

Meningkatnya mutu tenaga pengajar. Jumlah guru yang sertifikasi 68,33 % 68,33 % 100

Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Persentase angka putus sekolah 0,591 % 0,591 % 100

Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi.

Jumlah bantuan ke perguruan tinggi

-

- -

Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca.

Jumlah kunjungan ke perpustakaan/ jumlah perpustakaan yang ada

15.360 pengunjung 15.360 pengunjung 100

Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip.

Jumlah pelatihan kearsipan 1 orang 1 orang 100

Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan masuk pasar kerja.

Jumlah lulusan yang masuk PTN 653 org 653 org 100

Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada semua jenjang dan jenis pendidikan

Jumlah Komite sekolah terbentuk 97 Bh 97 Bh 100

Ketimpangan wilayah semakin mengecil.

Jumlah kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan

48 (Utara) 55 (Kota) 51(Sambas) 34 (Selatan)

Kegiatan/kec

48 (Utara) 55 (Kota) 51(Sambas)

34 (Selatan) Kegiatan/kec

100

Page 93: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

5

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah.

PDRB Perkapita ADHB Rp. 22,67 juta Rp. 22,67 juta 100

Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga.

Jumlah investasi di 4 kec 78 bh home industry di Sibolga Sambas

78 bh home

industry di Sibolga Sambas

100

Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan ketrampilan.

Jumlah pelatihan ketrampilan 1 kali, 19 kegiatan 4 LPP Kec. dan 17

LPP Kel.

1 kali, 19 kegiatan 4 LPP Kec. dan 17

LPP Kel.

100

Jumlah PMKS yang telah dilatih 80 orang 80 orang 100

Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan.

Jlh kredit yg dikucurkan perbankan

Rp. 2.580.754 Rp. 2.580.754 100

Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak.

Jumlah kios di pusat pasar yang tersedia

50 kios 50 kios 100

Meningkatnya daya tampung pasar tradisional.

Jumlah rehabilitasi pasar 4 kegiatan 4 kegiatan 100

Meningkatnya kemampuan teknologi industri.

Jumlah Tehnologi Tepat Guna 5 Alat TTG 5 Alat TTG 100

Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD.

Jumlah UMKM yang bekerjasama dengan BUMD

320 UMKM 320 UMKM 100

Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah.

Jumlah lembaga keuangan 4 koperasi 4 koperasi 100

Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi

Jumlah Pasar 3 pasar, 1 kios souvenir

3 pasar, 1 kios souvenir

100

Tersedianya sistem jaminan sosial. Jumlah jenis penjamin sosial masyarakat

3 jenis (Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal)

3 jenis (Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal)

100

Page 94: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

6

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah bantuan dana bergulir Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000 100

Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah sosialisasi/ Pelatihan/Magang kepada pengusaha mikro

44 kegiatan 44 kegiatan 100

Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah BLT 1 kali dan Rp. 300.000.000

1 kali dan Rp. 300.000.000

100

Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.

Jumlah Dana BOS yang disalurkan 69 sekolah 69 sekolah 100

Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak terlantar.

Jumlah BLT, Hibah, Bansos 1 kali dan 21 kegiatan

1 kali dan 21 kegiatan

100

Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu mandiri.

Jumlah gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar yang telah dilatih/diberikan bantuan

20 orang 20 orang 100

Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping.

Jumlah sosialisasi yang melibatkan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping

3 kali 3 kali 100

Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata.

Jumlah investasi di sektor agromarine dan pariwisata

1 Kali 1 Kali 100

Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya pariwisata.

Tertatanya infrastruktur terminal dan pusat pasar

3 pasar, 1 kios souvenir

3 pasar, 1 kios souvenir

100

Page 95: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

7

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan rakyat.

Jumlah kegiatan penataan pusat jajanan rakyat

2 kegiatan 2 kegiatan 100

Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga.

Jumlah keikutsertaan dalam pameran/expo

9 kali 9 kali 100

Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal.

Jumlah objek wisata di kawasan pantai

4 bh 4 bh 100

Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya

Jumlah pengembangan/ pemeliharaan cagar budaya

3 bh 3 bh 100

Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga.

Jumlah fetival budaya 2 kali 2 kali 100

Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata

Jumlah pembangunan infrastruktur pariwisata

2 objek wisata unggulan

2 objek wisata unggulan

100

Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut.

Jumlah bantuan untuk industri pengelolaan hasil laut

170 unit 170 unit 100

Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna.

Jumlah Sosialisasi 2 kali 2 kali 100

Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan kelautan.

Jumlah home industri produk perikanan/kelautan

220 bh 220 bh 100

Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional.

Jumlah penataan pasar tradisional 5 hari/seminggu dalam x 12 bulan

5 hari/seminggu dalam x 12 bulan

100

Terbukanya akses pasar untuk produk home industry

Jumlah ke ikutsertaan dalam pameran

9 kali 9 kali 100

Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM).

Jumlah sosialisasi ttg peran serta koperasi dan UMKM

21 kegiatan 21 kegiatan 100

Page 96: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

8

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Pengembangan jaringan pemasaran. Jumlah jaringan pemasaran 10 bh, 9 kegiatan 10 bh, 9 kegiatan 100

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh 3 bh 100

Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga

Persentase pengawasan produk makanan

85 % 85 % 100

Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal.

Persentase pengawasan produk makanan

85 % 85 % 100

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh 3 bh 100

Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD.

Jumlah perda tentang prosedur pemungutan PAD

2 bh 2 bh 100

Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat.

Jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

Rp. 27.716.238.778,51

Rp. 27.716.238.778,51

100

Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD

Kebijakan umum anggaran & PPAS 100 Buku 100 Buku 100

Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja.

Jumlah wirausaha baru yg menyerap tenaga kerja

240 wirausaha

240 wirausaha

100

Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan &jasa.

Jumlah investasi 680 kapal 680 kapal 100

Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan.

Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan

33,61 % 33,61 % 100

Meningkatnya kelompok-kelompok usaha.

Jumlah penambahan kelompok usaha

25 IKM 25 IKM

100

Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas Sibolga

Jumlah pusat jajanan rakyat 3 pasar, 1 kios souvenir

3 pasar, 1 kios souvenir

100

Page 97: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

9

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Tercapainya standar pelayanan minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No. 534/KPTS/M/2001).

Tersedianya SPM Bidang Penataan Ruang

1 bh 1 bh 100

Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap.

Jumlah kondisi jalan yang baik

7.667 km

Meningkatnya kualitas konstruksi jalan.

7.667 km 100

Meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan air.

Meningkatnya kualitas penerangan jalan umum.

Jumlah pemeliharaan lampu jalan 12 kali 12 kali 100

Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai.

Jumlah rehabilitasi saluran drainase

500 meter 500 meter 100

Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan saluran.

Jumlah pengerukan/pembersihan saluran drainase

1.000 meter 1.000 meter 100

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan

1 kali seminggu (Jum’at Bersih)

1 kali seminggu (Jum’at Bersih)

100

Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan.

Penataan kawasan kumuh perkotaan

1 Paket 1 Paket 100

Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan.

Pembangunan rusunawa 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100

Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pembangunan

8 Kegiatan 8 Kegiatan 100

Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah.

Jumlah masyarakat yang mengolah sampah

100 org 100 org 100

Page 98: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

10

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota.

Persentase penataan RTH dan taman kota

10 titik tiang LPJU/lampu hias,

100 buah pot bunga, 2 unit taman, 6.500

polybag tanaman hias dan bunga,

2.500 batang tanaman pelindung dan produktif, 16 botol obat-obatan,

40 zak bahan kimia untuk tanaman, 40 unit sumur biopori

10 titik tiang LPJU/lampu hias,

100 buah pot bunga, 2 unit taman, 6.500

polybag tanaman hias dan bunga,

2.500 batang tanaman pelindung

dan produktif, 16 botol obat-obatan,

40 zak bahan kimia untuk tanaman, 40 unit sumur biopori

100

Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman. Jumlah pembangunan drainase

1.800 meter 1.800 meter 100

Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman.

Jumlah pembangunan jalan setapak

2.000 meter 2.000 meter 100

Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga.

Perda RTRW 0 bh 0 bh 100

Tersusunnya dokumen RDTRK. Dokumen RDTRK 1 bh

1 bh

100

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan.

Sosialisasi aturan pendirian bangunan

4 kali 4 kali 100

Meningkatnya pengendalian penataan ruang.

Monitoring terhadap pemanfaatan tata ruang

4 kali 4 kali 100

Page 99: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

11

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah.

Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan khusus tata ruang

2 PPNS Tata Ruang 2 PPNS Tata Ruang 100

Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama

Jumlah Lembaga Keagamaan 28 bh 28 bh 100

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Jumlah sosialisasi perlindungan perempuan dan anak

10 kali 10 kali 100

Meningkatnya pelayanan di bidang hukum.

Jumlah penanganan kasus hukum 600 berkas 600 berkas 100

Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan. Jumlah pos siskamling

68 buah 68 buah

100

Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat.

Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum berkurangnya.

Rapat muspida plus 4 kali 4 kali 100

Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga

Jumlah sosialisasi tentang KDRT 1 kali 1 kali 100

Jumlah pusat konsultasi keluarga 1 bh 1 bh 100 Jumlah Belanja Tahun Anggaran 2014 : Rp. 570.837.450.957 Jumlah Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2014 : Rp. 570.837.450.957

Sibolga, Maret 2014

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK

Page 100: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

1

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KOTA : SIBOLGA

TAHUN ANGGARAN : 2014

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap tingkatan SKPD.

Jumlah SKPD yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

2 SKPD

Meningkatkan komunikasi antara pemko dengan masyarakat.

Terpelihara/ter up-date nya website Pemko Sibolga

52 Kali

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Pelaksanaan Musrenbang yang tepat waktu

Time Schedule (Minggu I Maret 2014)

Meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

Peningkatan kualitas SDM. Jumlah PNS yang mengikuti S1,S2 dan S3

S1 : 20 org

Aplikasi prinsip reward dan punishment dalam pembinaan aparatur.

Pemberian penghargaan untuk pengabdian dan sanksi untuk tindak pelanggaran

Satyalencana : 60 org (10 tahun), 150 org (20 tahun), 80

org (30 tahun) hukuman disiplin : 0

Meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan birokrasi. Waktu penyelesaian pelayanan

5 hari (Dokumen Kependudukan) 2 minggu

(Perizinan) Mengurangi persyaratan perijinan.

Page 101: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

2

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) pada pelayanan dokumen diri seperti ijazah, SK Pengangkatan, KTP, KK, Akte Kelahiran, dll.

Jumlah dokumen diri 200 (Utara) 15.000 (Kota) 2.936 (Sambas) 9350 (Selatan)

Dokumen

Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan.

Jumlah lembaga perizinan -

Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan asset pemda.

Jumlah identifikasi asset daerah 10 set buku induk inventaris dan 88 set buku inventaris

SKPD Meningkatkan efektivitas lembaga pemda. Jumlah buku Tugas Pokok dan

Fungsi Kelembagaan 150 buku

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Usia Harapan Hidup 70,22 tahun Menurunnya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk). Prevelansi Gizi Kurang Anak

Balita 8 % prevalensi gizi kurang

anak balita Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita. Angka Kematian Bayi, balita,

dan ibu melahirkan 12,24 % kematian bayi, 170,4 % kematian ibu dan 19,00%

kematian balita Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.

Usia Harapan Hidup 70,22 tahun

Meningkatnya pelayanan kesehatan terkait HIV dan AIDS.

Jumlah sosialisasi untuk pencegahan HIV dan AIDS

16 kali

Tersedianya jaminan kesehatan masyarakat miskin (gratis)

Jumlah jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

21.948 bh (jamkesda, jamkesmas, jampersal)

Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis. Jumlah tenaga dokter spesialis 6 org Terjangkaunya biaya rumah sakit oleh semua lapisan masyarakat.

Jumlah pasien yang berobat ke RSU

- Rawat inap : 9.695 org - Rawat jalan : 64.196 org

Penyediaan kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas. Jumlah kunjungan dokter speliasis ke puskesmas

-

Page 102: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

3

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Tersedianya peralatan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Jumlah pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan

21 Set

Meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga penunjang medis

Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan

6 org D-IV/S-1 bidang kesehatan, 2 org pendidikan

spesialis Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya.

Jumlah beasiswa kepada siswa tak mampu

11.776 Org

Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK.

Persentase lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK

90 %

Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di Kelurahan.

Persentase APK PAUD Non Formal

33,77 %

Memfasilitasi pembinaan anak-anak yang terjaring razia masalah sosial.

Jumlah operasi penertiban pelajar (kasih sayang)

96 kali

Pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi sekolah negeri dan subsidi silang bagi sekolah swasta.

Jumlah Sekolah yang sudah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun gratis

68 sekolah

Tersedianya fasilitas pembelajaran sesuai dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Jumlah Peraturan yang mendukung SNP

1 Perda

Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Jumlah sekolah 68 Sekolah

Meningkatnya mutu tenaga pengajar. Jumlah guru yang sertifikasi 68,33 %

Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di semua jenjang dan jenis pendidikan.

Persentase angka putus sekolah 0,591 %

Meningkatnya mutu sarana dan prasarana PT/Sekolah Tinggi.

Jumlah bantuan ke perguruan tinggi

-

Page 103: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

4

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengembangkan budaya membaca.

Jumlah kunjungan ke perpustakaan/ jumlah perpustakaan yang ada

15.360 pengunjung

Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip.

Jumlah pelatihan kearsipan 1 orang

Meningkatnya mutu SMA/SMK yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri dan masuk pasar kerja.

Jumlah lulusan yang masuk PTN 653 org

Terciptanya partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pendidikan bermutu pada semua jenjang dan jenis pendidikan

Jumlah Komite sekolah terbentuk

97 Bh

Ketimpangan wilayah semakin mengecil. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan

48 (Utara) 55 (Kota) 51(Sambas)

34 (Selatan) Kegiatan/kec Meningkatkan pendapatan perkapita antar wilayah. PDRB Perkapita ADHB Rp. 22,67 juta

Meningkatnya investasi di Kecamatan se-Kota Sibolga. Jumlah investasi di 4 kec 78 bh home industry di Sibolga Sambas

Peningkatan mutu SDM, kewirausahaan dan ketrampilan.

Jumlah pelatihan ketrampilan 1 kali, 19 kegiatan 4 LPP Kec. dan 17 LPP Kel.

Jumlah PMKS yang telah dilatih 80 orang Peningkatan fasilitas akses terhadap kredit perbankan. Jlh kredit yg dikucurkan

perbankan Rp. 2.580.754

Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak.

Jumlah kios di pusat pasar yang tersedia

50 kios

Meningkatnya daya tampung pasar tradisional. Jumlah rehabilitasi pasar 4 kegiatan

Meningkatnya kemampuan teknologi industri. Jumlah Tehnologi Tepat Guna 5 Alat TTG

Page 104: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

5

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya kemitraan antara UMKM dan BUMD. Jumlah UMKM yang bekerjasama dengan BUMD

320 UMKM

Pengembangan Lembaga Keuangan Daerah. Jumlah lembaga keuangan 4 koperasi

Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi Jumlah Pasar 3 pasar, 1 kios souvenir

Tersedianya sistem jaminan sosial. Jumlah jenis penjamin sosial masyarakat

3 jenis (Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal)

Meningkatkan pelayanan terhadap akses permodalan bagi pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah bantuan dana bergulir Rp. 500.000.000

Meningkatnya kemampuan manajerial pengelolaan keuangan pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah sosialisasi/ Pelatihan/Magang kepada pengusaha mikro

44 kegiatan

Memberikan bantuan langsung tunai pada pedagang kecil, nelayan, penarik becak dan usaha mikro.

Jumlah BLT 1 kali dan Rp. 300.000.000

Mengefektifkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan terutama Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015.

Jumlah Dana BOS yang disalurkan

69 sekolah

Meningkatkan subsidi APBD untuk masyarakat miskin, lanjut usia dan anak-anak terlantar.

Jumlah BLT, Hibah, Bansos 1 kali dan 21 kegiatan

Menanggulangi gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar sehingga mampu mandiri.

Jumlah gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar yang telah dilatih/diberikan bantuan

20 orang

Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping.

Jumlah sosialisasi yang melibatkan ormas, LSM dalam hal penyediaan tenaga motivator, fasilitasi dan pendamping

3 kali

Page 105: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

6

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya investasi di sektor agromarine dan pariwisata.

Jumlah investasi di sektor agromarine dan pariwisata

1 Kali

Berkembangnya jasa pelayanan akses makanan, transportasi daerah dalam budaya pariwisata.

Tertatanya infrastruktur terminal dan pusat pasar

3 pasar, 1 kios souvenir

Penataan kawasan-kawasan perkampungan beragam etnis-etnis sebagai pusat jajanan rakyat.

Jumlah kegiatan penataan pusat jajanan rakyat

2 kegiatan

Meningkatkan hubungan ekonomi dengan Kabupaten/Kota tetangga.

Jumlah keikutsertaan dalam pameran/expo

9 kali

Pemanfaatan kawasan pinggiran pantai sebagai kawasan wisata secara optimal.

Jumlah objek wisata di kawasan pantai

4 bh

Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya

Jumlah pengembangan/ pemeliharaan cagar budaya

3 bh

Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai khasanah seni budaya Kota Sibolga.

Jumlah fetival budaya 2 kali

Meningkatnya pembangunan infrastruktur pariwisata Jumlah pembangunan infrastruktur pariwisata

2 objek wisata unggulan

Membangun zona perikanan pantai, industri pengelolaan hasil laut.

Jumlah bantuan untuk industri pengelolaan hasil laut

170 unit

Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap alat tangkap dan teknologi tepat guna.

Jumlah Sosialisasi 2 kali

Pengembangan sektor agromarine dalam pengelolaan produk-produk perikanan dan kelautan.

Jumlah home industri produk perikanan/kelautan

220 bh

Pembangunan dan penataan pasar-pasar tradisional. Jumlah penataan pasar tradisional

5 hari/seminggu dalam x 12 bulan

Terbukanya akses pasar untuk produk home industry Jumlah ke ikutsertaan dalam pameran

9 kali

Page 106: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

7

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Memperbesar peran usaha kecil, menengah dan koperasi (UMKM).

Jumlah sosialisasi ttg peran serta koperasi dan UMKM

21 kegiatan

Pengembangan jaringan pemasaran. Jumlah jaringan pemasaran 10 bh, 9 kegiatan

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh

Pengawasan produk makanan yang didatangkan dari luar Kota Sibolga

Persentase pengawasan produk makanan

85 %

Meningkatnya pengawasan internal dan eksternal. Persentase pengawasan produk makanan

85 %

Penghapusan pungutan dan retribusi yang membebani dunia usaha.

Jumlah perda ttg penghapusan retribusi

3 bh

Menyederhanakan mekanisme prosedur pemungutan dan PAD.

Jumlah perda tentang prosedur pemungutan PAD

2 bh

Meningkatnya dana dekonsentrasi dan bagi hasil dari pemerintah pusat.

Jumlah penerimaan dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

Rp. 27.716.238.778,51

Penerapan prinsip efisien/hemat, pemerataan, tepat guna, skala prioritas dan akuntabel dalam merencanakan, mengalokasikan dan menggunakan APBD

Kebijakan umum anggaran & PPAS

100 Buku

Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja. Jumlah wirausaha baru yg menyerap tenaga kerja

240 wirausaha

Meningkatnya nilai investasi di bidang perdagangan &jasa.

Jumlah investasi 680 kapal

Meningkatnya lulusan SMK yang memilih usaha/pekerjaan.

Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan

33,61 %

Page 107: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

8

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya kelompok-kelompok usaha. Jumlah penambahan kelompok usaha

25 IKM

Tersedianya sarana dan prasarana “perkampungan” yang menyediakan masakan khas Sibolga

Jumlah pusat jajanan rakyat 3 pasar, 1 kios souvenir

Tercapainya standar pelayanan minimal (SPM bidang penataan ruang dan PU No. 534/KPTS/M/2001).

Tersedianya SPM Bidang Penataan Ruang

1 bh

Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap.

Jumlah kondisi jalan yang baik 7.667 km Meningkatnya kualitas konstruksi jalan. Meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan air. Meningkatnya kualitas penerangan jalan umum. Jumlah pemeliharaan lampu

jalan 12 kali

Meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai.

Jumlah rehabilitasi saluran drainase

500 meter

Menurunnya saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan saluran.

Jumlah pengerukan/pembersihan saluran drainase

1.000 meter

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan

1 kali seminggu (Jum’at Bersih)

Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan. Penataan kawasan kumuh perkotaan

1 Paket

Menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan.

Pembangunan rusunawa 1 Kegiatan

Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Jumlah partisipasi masyarakat dalam pembangunan

8 Kegiatan

Page 108: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

9

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah.

Jumlah masyarakat yang mengolah sampah

100 org

Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota. Persentase penataan RTH dan taman kota

10 titik tiang LPJU/lampu hias, 100 buah pot bunga, 2 unit

taman, 6.500 polybag tanaman hias dan bunga, 2.500 batang

tanaman pelindung dan produktif, 16 botol obat-

obatan, 40 zak bahan kimia untuk tanaman, 40 unit sumur

biopori Meningkatnya sarana dan prasarana pemukiman.

Jumlah pembangunan drainase 1.800 meter

Meningkatnya kawasan pemukiman yang sehat, rapi dan nyaman.

Jumlah pembangunan jalan setapak

2.000 meter

Tertatanya tata ruang yang sesuai dengan topografi Kota Sibolga.

Perda RTRW 0 bh

Tersusunnya dokumen RDTRK. Dokumen RDTRK 1 bh

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aturan pendirian bangunan.

Sosialisasi aturan pendirian bangunan

4 kali

Meningkatnya pengendalian penataan ruang. Monitoring terhadap pemanfaatan tata ruang

4 kali

Meningkatnya kemampuan sumber daya aparatur pemerintah.

Jumlah PNS yang mengikuti pendidikan khusus tata ruang

2 PPNS Tata Ruang

Page 109: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun 2013

10

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Meningkatnya budaya toleransi masyarakat beragama Jumlah Lembaga Keagamaan 28 bh

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Jumlah sosialisasi perlindungan perempuan dan anak

10 kali

Meningkatnya pelayanan di bidang hukum.

Jumlah penanganan kasus hukum

600 berkas

Tingginya keterlibatan masyarakat dalam penyelesaian masalah keamanan. Jumlah pos siskamling 68 buah Terciptanya rasa aman dan keterlibatan di masyarakat. Terjalinnya koordinasi yang baik antar pemerintah dan aparatur penegak hukum berkurangnya.

Rapat muspida plus 4 kali

Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga

Jumlah sosialisasi tentang KDRT 1 kali

Jumlah pusat konsultasi keluarga

1 bh

Sibolga, Maret 2014

WALIKOTA SIBOLGA

Drs. H.M. SYARFI HUTAURUK