LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Jalan Pemuda I Nomor 5 Telp. (0273) 5328180 [Type the company address] Page 35
35
Embed
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · 2017. 10. 19. · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP)
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANANPERIZINAN
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan PerizinanJalan Pemuda I Nomor 5 Telp. (0273) 5328180
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri Tahun 2016. LKjIP ini merupakan bentuk komitmen nyata dalam
mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang baik
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
LKjIP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat
tentang kinerja Lembaga Pemerintah selama 1 (satu) tahun anggaran.
Proses kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKjIP.
Adapun tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapan
Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Organisasi di
masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran. Melalui
penyusunan LKJiP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good
governance dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas di lingkungan
pemerintah.
Demikian LKjIP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan
kinerja di masa mendatang.
Wonogiri, Desember 2016
KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN PERIJINAN
KABUPATEN WONOGIRI
EKO SUBAGYO, SH.MH
Pembina Utama Muda
NIP. 19680111 199503 1 002
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
A. Latar Belakang…………….………….……..……………….………….………B. Landasan Hukum…………………….……..……………….………….………C. Maksud dan Tujuan……………………….……..…………….………….……D. Gambaran Umum Organisasi…………….……..……………….…….…….E. Susunan Kepegawaian dan Sarana Prasarana……………….…………
a. Susunan Kepegawaian………….……..……………….………….……b. Sarana dan Prasarana……….………...……………….………….……
BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis……………………………………………………………..1. Visi………………………………………………………………………….2. Misi………………………………………………………………………….3. Tujuan………………………………………………………………………4. Strategis…………………………………………………………………...5. Sasaran…………………………………………………………………….
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016………………………………………....
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
A. Pengukuran Pencapaian Sasaran…………………………………………B. Akuntabilitas Keuangan………………………………………..……………C. Evaluasi dan Analisis Kinerja…………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Tinjauan Umum Keberhasilan…………………………………………………B. Permasalahan atau Kendala yang Berkaitan dengan Pencapaian Kinerja.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
dibentuk dengan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri, dan pengisian perangkatnya
dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri sebagai
unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Wonogiri mempunyai tugas pokok
“Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penanaman
Modal dan Pelayanan Perijinan”
Guna menyelaraskan tugas pokok yang dibebankan tersebut, Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri dalam merumuskan
Visi maupun misi masih mengacu pada RPJMD Tahun 2016 – 2021 yaitu ”
Membangun Wonogiri Sukses, Beriman, Berbudaya, Berkeadilan, Berdaya Saing
dan Demokratis ”, Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
(1). Mengelola pemerintahan dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif dan demokratis terpercaya yang meliputi unsur manajemen
keuangan, manajemen pelayanan dan manajemen hukum dan pengawasan
dengan semboyan Sukses sebagai pola managerial yang memiliki makna
sebagaimana penjelasan singkat dalam visi ;
(2). Meningkatkan kualitas hidup Manusia Wonogiri melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan dengan program Wonogiri Pintar, peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera,
Peningkatan Kualitas Kesehatan dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri
Beriman sesuai dengan Agama dan Keyakinan masing-masing Mengedepankan
Sikap Toleransi Antar Umat ;
(3). Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan memperkuat
Prioritas Pembangunan di Desa ;
(4). Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di segala Bidang
sehingga Wonogiri dapat maju dan bangkit bersama daerah-daerah lain ;
(5). Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat
Wonogiri ;
(6). Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di Segala Bidang ;
(7). Mengembangkan Seluruh Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri unruk
Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.
Untuk menopang Misi Bupati Wonogiri Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Kabupaten Wonogiri didukung dengan penetapan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya tarik dan kepeminatan penanaman modal di Kabupaten
Wonogiri, serta meningkatkan dan mewujudkan kerjasama penanaman modal;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
b. Meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non perijinan
penanaman modal untuk mewujudkan daya saing daerah ;
c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pemberian insentif dan kemudahan
penanaman modal bagi para pelaku usaha baik UMKM, Menengah dan Besar
untuk mewujudkan daya saing daerah ;
d. Terlaksananya pengendalian penanaman modal melalui upaya pemantauan,
pembinaan dan pengawasan penanaman modal ;
e. Meningkatkan responsibilitas atas permasalahan-permasalahan bidang
penanaman modal di daerah ;
f. Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi terhadap instansi terkait bagi
peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang penanaman modal ;
g. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur yang diarahkan bagi peningkatan
daya saing penanaman modal.
h. Mewujudkan integrasi pelayanan investasi melalui sistem informasi berbasis
tehnologi informasi dalam bentuk Wonogiri Invesment Card.
Sesuai dengan tugas pokok Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri, maka keberadaan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan terfokus mendukung tercapainya Misi Bupati Wonogiri yang ke-4 yaitu “
Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di segala Bidang
sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama Daerah-daerah Lain “’
Dengan penetapan tujuan di atas, pada tahun 2016 Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan 9 (Sembilan)
program dan 46 kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.808.369,00 ( Satu
milyar delapan ratus delapan juta tiga ratus enam puluh sembilan rupiah )
Dari pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi terhadap pencapaian sasaran dari masing-masing tujuan menunjukkan
bahwa nilai pencapaian tujuan sebesar 89%. Pelaksanaan Program/Kegiatan pada
Tahun 2016 secara umum telah dapat dilaksanakan dan sejak tahun 2014 telah
mendapatkan Hak akses dari Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) Republik
Indonesia serta telah melaksanakan pelayanan perijinan SPIPISE untuk memproses
perijinan penanaman modal.
Pencapaian tujuan-tujuan tersebut masih mengalami beberapa kendala
diantaranya adalah belum optimalnya koordinasi lintas SKPD terkait potensi investasi,
belum optimalnya kerjasama dan promosi investasi Daerah yang mengakibatkan
jumlah investor di Kabupaten Wonogiri belum mengalami peningkatan yang signifikan.
Selain itu, dukungan yang kurang optimal terhadap potensi investasi karena
kekurangsiapan sumberdaya sarana prasarana dalam menarik investor serta
terbatasnya lahan dan infrastruktur.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Adapun langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk beberapa kendala
dimaksud diantaranya adalah dengan menetapkan kebijakan yang merupakan rambu-
rambu pelaksanaan strategis yaitu :
1. Memperkuat peranan penanaman modal dalam perekonomian daerah, serta
mendukung kesinambungan pelaksanaan pembangunan di daerah ;
2. Meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non perijinan penanaman
modal secara profesional, dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai ;
3. Mendorong kegiatan penanaman modal untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran
dan peningkatan ekonomi daerah dan perekonomian masyarakat ;
4. Mewujudkan dukungan dan peran serta masyarakat dan para pelaku usaha demi
terciptanya iklim penanaman modal yang kondusif.
BAB I
PENDAHULUAN
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
A. Latar Belakang
Salah satu prinsip kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas, yang salah
satunya diukur dengan konsistensi dan kesesuaian dokumen perencanaan, baik antar
waktu, antar pemerintah dan antar fungsi. Akuntabilitas merupakan azas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan negara
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (UU Nomor 28 tahun 2000).
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan (BPMPP) yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 25 Tahun 2012, yang
merupakan gabungan dari Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
merupakan lembaga baru yang secara resmi di bentuk lembaganya bulan Oktober
2013. BPMPP diharapkan bisa mendorong investasi di Kabupaten Wonogiri melalui
penyusunan kebijakan penanaman modal, pemberian pelayanan informasi penanaman
modal, pengembangan kerjasama penanaman modal, proses pelayanan perizinan
investasi yang sederhana, mudah dan murah, pemberian kemudan dan insentif
penanaman modal, serta pengendalian penanaman modal. Penggabungan lembaga
ini, selain merupakan amanah undang-undang, juga merupakan upaya mempercepat
pencapaian tujuan pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Tahun 2016-
2021, sesuai dengan tugas pokok Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri, maka keberadaan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan terfokus mendukung tercapainya Misi Bupati Wonogiri yang ke-4 yaitu “
Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di segala Bidang
sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama Daerah-daerah Lain “.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, terdapat
dua tujuan pembangunan yang akan dicapai oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan yaitu :
a. Meningkatkan daya tarik dan kepeminatan penanaman modal di Kabupaten
Wonogiri, serta meningkatkan dan mewujudkan kerjasama penanaman modal;
b. Meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non perijinan
penanaman modal untuk mewujudkan daya saing daerah ;
c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pemberian insentif dan kemudahan
penanaman modal bagi para pelaku usaha baik UMKM, Menengah dan Besar
untuk mewujudkan daya saing daerah ;
d. Terlaksananya pengendalian penanaman modal melalui upaya pemantauan,
pembinaan dan pengawasan penanaman modal ;
e. Meningkatkan responsibilitas atas permasalahan-permasalahan bidang
penanaman modal di daerah ;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
f. Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi terhadap instansi terkait bagi
peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang penanaman modal ;
g. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur yang diarahkan bagi peningkatan
daya saing penanaman modal.
h. Mewujudkan integrasi pelayanan investasi melalui sistem informasi berbasis
tehnologi informasi dalam bentuk Wonogiri Invesment Card.
Guna mencapai tujuan tersebut, penerapan prinsip-prinsip manajemen, dimana
Perencanaan Pembangunan, Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi pembangunan
merupakan satu kesatuan proses, guna menjamin kesesuaian antara tujuan yang
direncanakan dengan hasil akhir dari sebuah proses pembangunan. Dalam proses
tersebut, indikator kinerja yang merupakan cerminan dari kinerja yang direncanakan,
merupakan instrumen yang sangat vital guna mengukur seberapa jauh capaian dari
setiap tahapan. Transformasi input, menjadi proses, kemudian keluar output dan
kemanfataan harus jelas terukur, sehingga akan menjamin efisiensi dan efektivitas
sebuah program/ kegiatan. Oleh sebab itu perlu disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
yang memuat perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan
pencapaian sasaran/ organisasi. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri memobilisasi seluruh sumberdaya, baik dana
yang dialokasikan di tahun 2016, maupun sumberdaya manusia, dengan mendorong
seluruh kinerja tim pelaksana kegiatan maupun dengan dukungan sarana dan
prasarana yang tersedia di BPMPP.Selain itu aspek-aspek external juga menjadi perhatian, karena begitu
dinamisnya perubahan lingkungan, baik lingkungan regional, nasional maupun global
yang terjadi, yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan. Selain itu karena
beberapa program dan kegiatan bersifat koordinatif, maka keberhasilan pelaksanaan
program dan kegiatan tersebut sangat ditentukan oleh dukungan dari SKPD lain di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
B. Landasan Hukum
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4724);5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4663);8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah;12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu;13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;16. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan
Investasi Secara Elektronik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 510);17. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pembinaan dan
Pelaporan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal;18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
517).19. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri ( Lembaran
Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Kabupaten Wonogiri Nomor 86 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Wonogiri nomor 25 Tahun 2012 tentang perubahan atas
peraturan daerah Kabupaten Wonogiri nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri ( Lembaran
Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2012 nomor 25 tambahan lembaran Daerah
Kabupaten Wonogiri nomor 121 );20. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 12 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun
2016-2021 ( Berita Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 );21. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Penanaman Modal di Kabupaten Wonogiri (Lembaran Daerah Kabupaten
Wonogiri Tahun 2012 Nomor 14);22. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 3 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2016 ;23. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 55 Tahun 2015 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun
Anggaran 2016 ;24. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 27 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri
Tahun Anggaran 2016 ;25. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri
Tahun Anggaran 2016 ;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
26. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 39 Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas
Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijnan Kabupaten Wonogiri;27. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 40 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktural Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri;28. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 56 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2016;
C. Maksud dan Tujuan
Maksud Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 adalah
untuk mengetahui pencapaian tujuan/ sasaran organisasi dan realiasi pencapaian
kinerja utama. Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016
yakni menyajikan informasi sebagai bahan evaluasi kinerja bagi Kepala Daerah,
sebagai bahan acuan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan program kerja
SKPD serta sebagai acuan dalam menyusun Kebijakan di Bidang Penanaman Modal.
.
D. Gambaran Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Wonogiri dan Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2013 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja, maka Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri mempunyai tugas pokok ”
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan “
Sedang untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan pelayanan perijinan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang penanaman
modal dan pelayanan perijinan;
c. Pembinaan, fasilitasi, dan pelaksanaan tugas di bidang promosi dan kerjasama
penanaman modal, pelayanan perijinan, serta pengendalian dan pengembangan;
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang penanaman modal dan pelayanan
perijinan;
e. Pelaksanaan kesekretariatan Badan;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan sebagaimana tertuang
pada paragraf 12 pasal 36 Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2012 maka Susunan
Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal, membawahi :
1. Sub bidang Promosi Penanaman Modal;
2. Subbidang Kerjasama Penanaman Modal;
d. Bidang Pelayanan Perijinan, membawahi :
1. Subbidang Perijinan Penanaman Modal dan Jasa Usaha;
2. Subbidang Perijinan Tertentu dan Pelayanan Lainnya;
e. Bidang Pengendalian dan Pengembangan, membawahi :
1. Subbidang Pengendalian dan Pengaduan;
2. Subbidang Pengembangan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut:
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
BAGAN ORGANISASIBADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN
KABUPATEN WONOGIRI
KEPALA
SEKRETARIAT
SUBBAGIANPERENCANAANDAN KEUANGAN
SUBBAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBIDANGKERJASAMA
PENANAMAN MODAL
SUBBIDANGPROMOSI
PENANAMAN MODAL
BIDANG PROMOSI DAN KERJASAMA
PENANAMAN MODAL
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SUBBIDANG
PERIJINAN TERTENTU DANPELAYANAN LAINNYA
SUBBIDANGPERIJINAN PENANAMANMODAL DAN JASA USAHA
BIDANG PELAYANAN PERIJINAN
SUBBIDANG PENGEMBANGAN
SUBBIDANG PENGENDALIAN DAN
PENGADUAN
BIDANG PENGENDALIAN DAN
PENGEMBANGAN
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
E. Susunan Kepegawaian dan Sarana Prasarana
a. Susunan Kepegawaian
Sumber daya aparatur sebagai pelaksana kinerja pada Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
keadaan per tanggal 31 Desember 2016 terdiri dari 24 (Dua puluh
empat) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan perincian seperti
table 1.1
Tabel. 1.1
Jumlah Pegawai Menurut Golongan/Ruang dan Tingkat Pendidikan
Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti oleh Pegawai Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri adalah
sebagai berikut :
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Tabel 1.2Diklat Teknis dan Fungsional yang pernah diikuti Pegawai
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
b. Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan kegiatan operasional Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
menempati lokasi di Jalan Pemuda I Nomor 5 Wonogiri Telephon
(0273) 5328180 dan kode wilayah 57612 yang dipergunakan untuk
rutinitas kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan.
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk operasional guna
menunjang kegiatan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan antara lain :
1. Kendaraan Dinas terdiri dari Kendaraan Roda 4 sebanyak 4 unit;
2. Kendaraan Roda Dua sebanyak 5 unit ;
3. Komputer sebanyak 21 unit ;
4. Laptop/netbook 11 unit ;
5. Printer 16 unit;
6. UPS Prollink 5 unit;
7. Mesin Fotocopy 1 unit ;
8. Scaner 2 unit ;
9. Barcode Scaner 1 unit ;
10. Filling kabinet brother 16 buah;
11. Meja Kerja 24 buah ;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
12. Meja Kursi Tamu 1 set;
13. Kursi kerja sebanyak 48 buah ;
14. Mesin Ketik 2 unit;
15. Peralatan Promosi antara lain 2 buah Neon Box, 4 buah Roll
Banner, 1 buah Pita Rotari Light Box, 1 buah Banner Elektrik, 1
buah Fillow Rotari Oval, dan 2 buah Spot Light, 1 buah vitrin
etalase;
16. Power speaker/CD Sharp 1 buah , DVD player Samsung 1 buah;
17. Pesawat Telephon 4 unit dan 2 unit telephon faximile ;
18. Camera Digital 2 buah ;
19. AC Split 11 unit ;
20. Genset 1 unit ;
21. LCD Proyektor 2 unit ;
22. Dispenser 2 unit.
23. TV 4 unit ;
24. Lemari besi (Roll Opack) 1 unit,
25. Almari Besi 7 unit.
26. Aplikasi Sinyandu 1 sistem
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
BAB II
RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KERJA
Tahun 2016 adalah merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Wonogiri , untuk itu Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Kabupaten Wonogiri, yang merupakan gabungan dari Kantor
Penanaman Modal Kabupaten Wonogiri dan Kantor Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya , telah
menetapkan sasaran utama yang akan dicapai pada Tahun 2016, dimana
sasaran utama tersebut meliputi :
a. Meningkatnya ketertarikan dan kepeminatan penanaman modal melalui
kegiatan promosi potensi dan daya saing daerah, serta kerjasama
penanaman modal dalam rangka mendorong meningkatnya realisasi
penanaman modal ;
b. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non
perijinan yang didukung sarana dan prasarana yang memadai guna
peningkatan realisasi pananaman modal ;
c. Terlaksananya pelayanan pemberian insentif dan pemberian kemudahan
penanaman modal yang efektif dan efisien bagi para pelaku usaha guna
meningkatnya realisasi penanaman modal ;
d. Terlaksananya pelayanan pemantauan, pembinaan dan pengawasan
kegiatan penanaman modal yang efektif dan efisien ;
e. Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat dan para pelaku
usaha melalui Wonogiri Business Forum, untuk mewujudkan kerjasama
dan kemitraaan penanaman modal ;
f. Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi dengan instansi terkait
untuk peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah guna
meningkatnya daya saing daerah ;
g. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan penanaman modal, untuk
mendukung peningkatan daya saing penanaman modal.
h. Terwujudnya integrasi pelayanan investasi melalui sistem informasi
berbasis tehnologi informasi dalam bentuk Wonogiri Invesmenf Card.
Sasaran-sasaran dimaksud perlu diprioritaskan dalam rangka untuk
mendukung tercapainya Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Kabupaten Wonogiri yaitu ” Mewujudkan Iklim Penanaman Modal
yang Berdaya Saing ”. Guna mencapai sasaran dimaksud maka pada tahun
2015 telah dilaksanakan 9 (Sembilan) program yang dijabarkan kedalam 46
(empat puluh enam) kegiatan.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
A. Rencana Strategis
Rencana strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang
timbul. Rencana strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 merupakan bagian integral dari
kebijakan dan program pemerintah Kabupaten Wonogiri dan merupakan
landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5
(lima) tahun yaitu sejak 2016-2021.
Untuk mewujudkan Rencana strategis perlu ditunjang dengan Visi, Misi,
Tujuan maupun Sasaran yang rasional. Adapun Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan
Sasaran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri adalah sebagai berikut :
1. Visi
Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada
masa yang akan datang. Seperti diketahui bersama bahwa Visi Pemerintah
Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021 yaitu ” Membangun Wonogiri
Sukses, Beriman, Berbudaya, Berkeadilan, Berdaya Saing dan Demokratis
”. Dengan mengacu pada Visi Kabupaten Wonogiri tersebut, maka Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri memiliki Visi “
Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di segala Bidang
sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama Daerah-daerah Lain “
Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan tersebut
mengandung makna bahwa dalam mewujudkan masyarakat Wonogiri yang
bebas dari kemiskinan maka diperlukan investasi yang berkelanjutan. Makna
dari investasi yang berkelanjutan yakni investasi pada kegiatan yang produktif
dengan mengoptimallkan sumber daya lokal (SDA dan SDM) yang terus
menerus berkembang, ditunjang oleh terciptanya iklim investasi yang kondusif
bagi penanam modal yang telah ada dalam menjalankan usahanya dan
peningkatan realisasi penanaman modal yang baru.
2. Misi
Guna mencapai Visi 2016-2021, maka Misi Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut:
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi promosi investasi guna mewujudkan
daya tarik dan minat penanaman modal, serta mengembangkan kerjasama
dan kemitraan penanaman modal;
b. Meningkatkan kualitas dan kinerja Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan
yang didukung sarana dan prasarana yang memadai;
c. Meningkatkan dan memperluas sasaran pemberian insentif dan pemberian
kemudahan penanaman modal;
d. Terlaksananya pengendalian penanaman modal melalui upaya
pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal;
e. Meningkatkan responsibilitas atas permasalahan-permasalahan di bidang
penanaman modal;
f. Menginisiasi Kebijakan Pengembangan Penanaman Modal;
g. Mewujudkan integrasi pelayanan penanaman modal.
3. Tujuan
Guna mewujudkan Misi tersebut, telah ditetapkan tujuan yang akan
dicapai oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dalam waktu
5 (lima) tahun, yaitu:
a. Meningkatkan daya tarik dan kepeminatan penanaman modal di Kabupaten
Wonogiri, serta meningkatkan dan mewujudkan kerjasama penanaman
modal;
b. Meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non perijinan
penanaman modal untuk mewujudkan daya saing daerah ;
c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pemberian insentif dan kemudahan
penanaman modal bagi para pelaku usaha baik UMKM, Menengah dan
Besar untuk mewujudkan daya saing daerah ;
d. Terlaksananya pengendalian penanaman modal melalui upaya
pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal ;
e. Meningkatkan responsibilitas atas permasalahan-permasalahan bidang
penanaman modal di daerah ;
f. Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi terhadap instansi
terkait bagi peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang
penanaman modal ;
g. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur yang diarahkan bagi
peningkatan daya saing penanaman modal.
h. Mewujudkan integrasi pelayanan investasi melalui sistem informasi
berbasis tehnologi informasi dalam bentuk Wonogiri Invesment Card.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
4. Strategis
Guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan tersebut maka Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan melaksanakan strategi
sebagaimana tercantum pada Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
diantaranya sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas promosi dan kerjasama penanaman
modal dengan menitik beratkan pada keunggulan potensi dan daya saing
daerah ;
b. Meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perijinan dan nono perijinan
penanaman modal secara profesional, dan didukung dengan sarana dan
prasarana yang memada
c. Meningkatnya nilai dan realisasi penanaman modal dengan lebih
mengefektifkan pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman
modal, serta terlaksananya pengendalian melalui pemantauan, pembinaan
dan pengawasan penanaman modal
d. Mendukung dan mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang
kondusif guna terciptanya dan terwujudnya daya saing daerah ;
e. Meningkatnya dukungan manajemen dan koordinasi dengan instansi
terkait, bagi penyediaan infrastruktur yang menunjang dan mendukung
peningkatan daya saing penanaman modal. dan peran serta masyarakat
dan para pelaku usaha dalam Wonogiiri Business Forum, guna terciptanya
iklim yang kondusif bagi penanaman modal ; ;
f. Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi dengan instansi terkait
bagi peningkatan infrastruktur daerah sebagai penunjang penanaman
modal ;
g. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur pelayanan penanaman
modal yang lebih memadai ;
5. Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu
5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya ketertarikan dan kepeminatan penanaman modal melalui
kegiatan promosi potensi dan daya saing daerah, serta kerjasama
penanaman modal dalam rangka mendorong meningkatnya realisasi
penanaman modal ;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
b. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non
perijinan yang didukung sarana dan prasarana yang memadai guna
peningkatan realisasi pananaman modal;
c. Terlaksananya pelayanan pemberian insentif dan pemberian kemudahan
penanaman modal yang efektif dan efisien bagi para pelaku usaha guna
meningkatnya realisasi penanaman modal;
d. Terlaksananya pelayanan pemantauan, pembinaan dan pengawasan
kegiatan penanaman modal yang efektif dan efisien;
e. Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat dan para pelaku usaha
melalui Wonogiri Business Forum, untuk mewujudkan kerjasama dan
kemitraaan penanaman modal;
f. Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi dengan instansi terkait
untuk peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah guna
meningkatnya daya saing daerah ;
g. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan penanaman modal, untuk
mendukung peningkatan daya saing penanaman modal;
h. Terwujudnya integrasi pelayanan investasi melalui sistem informasi berbasis
tehnologi informasi dalam bentuk Wonogiri Invesmenf Card.
B. Penetapan Kinerja Tahun 2016
Dalam Tahun 2016 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri, telah menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun
waktu satu tahun. Adapun dalam penetapan kinerja tersebut maka sasaran,
indikator dan target yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1Penetapan Kinerja Tahunan
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri Tahun2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2)(3)
Penyelenggaraan promosi
penanaman modal yang
menjadi kewenangan daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah potensi usaha yang
merupakan potensi investasi
dalam daerah Kabupaten/
Kota untuk dipromosikan
kepada penanam modal
(dengan potensi yang
terukur)
81 potensi
usaha
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Pelayanan perizinan dan non
perizinan secara terpadu 1
(satu) pintu dibidang
penanaman modal yang
menjadi kewenangan daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen perizinan dan
non perizinan penanaman
modal pertahun yang
perizinannya menjadi
kewenangan Kabupaten/Kota
201 dokumen
Pemantauan pembinaan
pengawasan dan fasilitasi
penanaman modal yang
perizinannya dikeluarkan oleh
pemerintah daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah perusahaan
penanaman modal yang
dilakukan
pemantauan,pembinaan,
pengawasan dan fasilitasi
penanaman modal yang
perizinannya dikeluarkan
Pemerintah Kabupaten/ Kota
81
perusahaan
Disamping melakukan penetapan kinerja sebagaimana tersebut diatas,
maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
Tahun 2016 juga melaksanakan Program dan Kegiatan dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi. Program dan Kegiatan yang
dicapai dalam tahun 2016 meliputi 9 program dan 46 kegiatan sebagai berikut:
Tabel 2.2Perjanjian Kinerja
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri Tahun2016
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
TargetProgram/Kegiatan
Anggaran(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
Penyelenggaraan penanaman modalyang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota
Jumlah potensi usaha yang merupakan potensi investasi dalam daerah Kabupaten/Kota untuk dipromosikan kepada penanam modal
81potensiusaha
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
- Peningkatan Fsailitasi terwujudnya kerjasama strategis antara Usaha Besar dan UKM
50.000.000
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
(dengan potensi yang terukur)
- Peningkatan Kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi Kabupaten Wonogiri
- Peningkatan Fasilitasi Pameran
- Fasilitasi CJIBF
- Fasilitasi Pengelolaan data IKM
- Koordinasi Penyusunan Kebijakan Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
- Fasilitasi dan Koordinasi kerjasama dibidang Investasi
- Fasilitasi Wonogiri Bussines Forum
Program Penyiapan Potensi Sumberdaya,sarana dan prasarana investasi Daerah
- Penyusunan Profil Potensi dan Peluang Investasi Sektor Potensial
15.000.000
80.000.000
30.000.000
16.000.000
30.000.000
50.000.000
50.000.000
30.000.000
Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu 1 (satu)
Jumlah dokumen perizinan dan non perizinan
201 dokumen
Program Peningkatan Pelayanan Perijinan
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
pintu dibidang penanaman modalyang menjadi kewenangan daerah Kabupaten /Kota
penanaman modal pertahun yang perizinannya menjadi kewenangan kabupaten/kota
- Penyusunan Profil Perusahaan
- Pendataan Perizinan
- Operasional Pelayanan Perijinan
- Sosialisasi PTSP
6.000.000
269.705.000
140.000.000
40.000.000
Pemantauan, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penanaman modalyang perizinannya dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
Jumlah perusahaan penanaman modal yang dilakukan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penanaman modal yang perizinannya dikeluarkan pemerintah kabupaten/ kota
81 perusahaan
Program promosi dan kerjasama investasi-Peningkatan Kegiatan pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
Program Peningkatan Iklim Investasi danRealisasi Investasi
- Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang penanaman modal
- Fasilitasi Pemberian kemudahan dan insentif penanaman modal
- Fasilitasi sistem informasi penanaman modal di daerah
30.000.000
16.600.000
35.000.000
15.000.000
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Efisiensi pembelanjaan daerah
Pemenuhan sarana prasarana perkantoran
100,00% Program Pelayanan Administrasi PerkantoranProgram Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturProgram Peningkatan Disiplin AparaturProgram Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparaturProgram Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
262.064.000
580.000.000
3.000.000
25.000.000
35.000.000
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas. Kinerja Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016
tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan sesuai dengan program yang ditetapkan.
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri dimaksud
merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan
pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil.
Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2016 ada 3 (tiga) aspek
yang dibahas yaitu :
a. Pengukuran Pencapaian Sasaranb. Akuntabitas Keuanganc. Evaluasi dan Analisis Kinerja
Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran
dipergunakan interval nilai sebagai berikut :
a. 90% – 100% = Amat Baikb. 80% – 89% = Baikc. 50% – 79% = Cukup Baikd. < 49% = Kurang
Penjelasan berikut akan diuraikan mengenai pengukuran pencapaian
sasaran, akuntabilitas keuangan, evaluasi dan analisis kinerja, termasuk di
dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan,
hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah
yang diambil guna mengatasi kendala dan permasalahan.
A. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Pengukuran pencapaian sasaran merupakan hal yang penting dalam
manajemen program secara keseluruhan, karena sasaran yang dapat diukur
akan mendorong pencapaian kinerja tersebut. Pengukuran kinerja yang
dilakukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja setiap tahun secara
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
berkelanjutan guna mencapai Visi dan misi Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri yang telah ditetapkan serta atas
amanah/tugas yang harus diemban sebagai salah satu unit kerja di Kabupaten
Wonogiri.
Pengukuran pencapaian sasaran merupakan suatu alat manajemen
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
akuntabilitas, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja di Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri,
membandingkan dengan rencana kerja dan tujuan strategis sehingga dapat
melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap
kegiatan maka disusun indikator kinerja kegiatan yang merupakan proses
identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi. Penetapan indikator kinerja
kegiatan di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan mempertimbangkan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang diorganisir.
Hingga akhir tahun 2016, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan seluruh kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya. Adapun seluruh capaian sasaran dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Tujuan 1 : Meningkatkan daya tarik dan kepeminatan penanaman modal di
Kabupaten Wonogiri, serta meningkatkan dan mewujudkan kerjasama
penanaman modal;.
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran kedua sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Terealisasinya keikutsertaan dalam pameran promosi potensi investasi
Sebagai upaya promosi potensi investasi dalam tahun 2016
direncanakan mengikuti 3 (tiga) event pameran dan 1 (satu) kegiatan
Temu Usaha/Matchmaking, yang dibiayai dari anggaran APBD
Kabupaten Wonogiri Tahun 2016. Dari ketiga target tersebut, Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri, dapat
mengikuti semua event yang telah direncanakan. Kegiatan Pameran
tersebut meliputi Java Expo 2016 yang dilaksanakan di Solo Paragon
Mall pada tanggal 4 sampai dengan 8 Mei 2016, Pameran Hari Jadi
Kabupaten Magetan yang dilaksanakan di Magetan, pada tanggal 12
sampai dengan 17 Oktober 2016, dan Fasilitasi CJIBF yang
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 22
Oktober 2016.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran 2,
diantaranya adalah :
1. Terbatasnya anggaran dalam pelaksanaan promosi maupun
pameran investasi daerah;
2. Konsep pameran yang belum terfokus untuk mendukung
investasi secara langsung.
b. Terealisasinya Kegiatan Temu Usaha/ Matchmaking
Sebagai upaya menarik calon investor maka selain dilaksanakan
kegiatan pameran potensi investasi, direncanakan pula kegiatan temu
usaha melalui Temu uasaha antara Usaha Kecil Menengah dengan
Usaha Besar melalui Kegiatan Peningkatan Fasilitasi Terwujudnya
Kerjasama Strategis antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menengah
( UKM ) yang diilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri
pada tanggal 27 Oktober 2016.
c. Meningkatnya jumlah realisasi penanaman modal
Sasaran strategis dari urusan penanaman modal adalah meningkatnya
jumlah investor di Kabupaen Wonogiri. Dalam tahun 2016 ditargetkan
jumlah investor mencapai ….. orang/usaha dan terealisasi sebanyak
1.102 investor , dengan jumlah dana/investasi yang ditanamkan
sebesar Rp. 987.046.400.000- dan membuka peluang penyerapan
tenaga kerja sebesar 7.473 orang.
Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran ini ,
diantaranya adalah :
1. Terbatasnya sumber daya manusia baik kualitas dan kuantitas di
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri;
2. Masih rendahnya minat investor untuk menanamkan modal di
Kabupaten Wonogiri;
3. Belum tersedianya lahan khusus kawasan industri;
4. Infrastruktur yang kurang memadai.
5. Masih rendahnya minat investor yang berinvestasi di Kabupaten
Wonogiri;
6. Kurangnya pendataan peluang potensi investasi;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
7. Minimnya penyebarluasan informasi tentang peluang/ potensi
investasi kepada para pelaku usaha.
2. Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan perijinan dan non
perijinan penanaman modal untuk mewujudkan daya saing daerah.
a. Pelayanan SPM Penanaman Modal
Dalam hal pelayanan kepada masyarakat, acuan utama pelayanan yang
diberikan adalah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penanaman Modal,
dimana dari 7 (tujuh) indikator yang ada , Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan
seluruhnya sehingga untuk saat ini pelaksanaan SPIPISE sudah
diterapkan di Kabupaten Wonogiri.
b. Proses layanan perizinan yang cepat
Salah satu indikator proses layanan adalah semakin cepatnya proses
layanan perizinan maupun non perizinan yang dilaksanakan.
Ditargetkan proses layanan perizinan penanaman modal bisa
terselesaikan dalam waktu 3-14 hari, dengan berbagai upaya target
tersebut bisa dipenuhi bahkan proses penyelesaian perijinan dapat
dipersingkat dan dapat diselesaikan dalam waktu 1 – 7 hari.
3. Tujuan 3 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas pemberian insentif dan
kemudahan penanaman modal bagi para pelaku usaha baik UMKM,
Menengah dan Besar untuk mewujudkan daya saing daerah
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran kedua sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Tersusunnya Kebijakan Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan
Penanaman Modal, Pemberian insentif dan kemudahan Penanaman Modal merupakan bentuk
nyata keberpihakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam usaha
meningkatkan daya saing daerah dalam rangka menarik minat para
investor agar tertarik menanamkan modal/investasi di Kabupaten Wonogiri.
Kebijakan pemberian insentif dan kemudahan tersebut diatur dengan
Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 70 Tahun 2014 Tentang Pemberian
Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal pada Usaha Mikro
dan Kecil.
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
4. Tujuan 4 : Terlaksananya pengendalian pelaksanaan penanaman modal
melalui upaya pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal.
Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.
Adapun pengukuran kedua sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pemberian bimbingan pelaksanaan penanaman modal kepada
masyarakat dunia usaha.
b. Agar kegiatan usaha yang dilaksanakan tetap dalam koridor aturan yang
berlaku dan sebagai upaya pengendalian pelaksanaan penanaman
modal agar tidak menyimpang dari perijinan yang telah diterbitkan, telah
dilakukan upaya-upaya pemberian pembinaan kepada pelaku usaha.
Dimana dalam Tahun 2016 direncanakan dilaksanakan kepada 81
perusahaan, dan terealisasi 345 perusahaan.
5. Tujuan 5 : Meningkatkan responsibilitas atas permasalahan-permasalahan
bidang penanaman modal di daerah.
Tersusunnya laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap
pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten
Wonogiri dengan mutu penilaian selalu berkategori “Baik”. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat selama ini menunjukkan respon yang baik
terhadap kinerja pelayanan BPMPP Kabupaten Wonogiri.
6. Tujuan 6 : Meningkatkan dukungan manajemen dan koordinasi terhadap
instansi terkait bagi peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur
penunjang penanaman modal
a) Tersedianya data potensi investasi yang terukur dan up to date,
Ketersediaan data potensi peluang investasi yang terukur merupakan
syarat utama untuk menarik para investor, karena akan menjadi
pertimbangan para calon investor dalam menanamkan modalnya.
b) Terbentuknya Wonogiri Bussines Forum yang memfasilitasi koordinasi
pelaku uasaha dengan intansi terkait dan koordinasi antar pelaku usaha
7. Tujuan 7 : Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur yang diarahkan
bagi peningkatan daya saing penanaman modal
Dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana pada tahun anggaran
2016 BPMPP mendapat alokasi dana pembangunan gedung kantor
sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi Rp.467.723.000, Pengadaan
perlengkapan kantor Rp.15.000.000 terealisai Rp.15.000.000,- dan
selain sarana dan prasarana aparatus, BPMPP juga melaksanakan
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
peningkatan kualitas SDM Aparatur, dimana dalam tahun 2016 telah
dikirimkan 12 PNS untuk mengikuti berbagai Bintek dalam upaya untuk
membekali para aparatur agar lebih profesional dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dalam melayani masyarakat.
8. Tujuan 8 : Mewujudkan integrasi pelayanan investasi melalui sistem
informasi berbasis teknologi informasi dalam bentuk Wonogiri Investment
Card. Tujuan ini belum dapat terealisasi dalam tahun 2016 hal ini
disebabkan beberapa hal antara lain :
a) Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan Wonogiri Investment
Card belum terpenuhi terutama ketersediaan jaringannya.
b) Kerterbatasan Sumber Daya Aparatur yang membidangi informasi
teknologi.
c) Keterbatasan anggaran APBD.
B. Akuntabilitas Keuangan
Pada tahun 2016 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten Wonogiri mendapat anggaran sebesar Rp. 4.134.308.000,00 yang
dialokasikan untuk Belanja Tidak Langsung Rp. 2.325.939.000,00 dan Belanja
Langsung Rp. 1.808.369.000,00
Secara umum realisasi anggaran Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri yang bersumber dari APBD
Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.1Realisasi Anggaran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Kabupaten WonogiriTahun 2016
No UraianAnggaran
(Rp)Realisasi
(Rp)%
I
II
1.
2.
3.
Belanja TidakLangsung :
BelanjaLangsung:
BelanjaPegawai
BelanjaBarang danJasa
Belanja Modal
2.325.939.000,00
1.808.369.000,00
212.419.000,00
885.950.000,00
710.000.000,00
1.979.599.187,00
1.610.707.420,00
170.832.000,00
770.267.420,00
669.608.000,00
85%
89%
80%
86%
94%
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
C. Evaluasi dan Analisis Kinerja
Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten
Wonogiri Tahun 2016 tercermin dalam pencapaian sasaran-sasaran yang
dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan sebagaimana dalam
Lampiran Penetapan Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016.
Dari Lampiran tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran
melalui program kegiatan yang dikelola Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri dapat terlaksana dengan baik, hal ini
terlihat dari rata-rata capaian kinerja dari 9 program adalah 89%. Sesuai
dengan skala pencapaian kinerja di atas, angka tersebut termasuk dalam
kategori di atas angka 80% - 89 % yang berarti masuk dalam kategori BAIK.
Apabila dikuantifisir pencapaian sasaran Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan tahun 2016 adalah sebagaimana Tabel di bawah ini :
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Penyelenggaraanpromosi penanaman modal yangh menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota
Jumlah potensi usaha yang merupakan potensi investasi dalam daerah Kabupaten/Kota untuk dipromosikan kepada penanammodal (dengan potensi yang terukur )
81 potensi usaha
81 potensi usaha
100%
Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu 1( satu) pintu di bidang penanaman modal menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota
Jumlah dokumen perizinan dan nonperizinan penanaman modal pertahun yang perizinannya menjadi kewenangan Kabupaten /kota
201 dokumen 1.102 izin 549%
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Pemantauan, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penanaman modal yang perizinannya dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota
Jumlah perusahaan penanaman modal yang dilakukan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi penanaman modal yang perizinannya dikeluarkan Pemerintah Kabupaten/ Kota
81 perusahaan
345 perusahaan
427%
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
BAB IV
P E N U T U P
A. Tinjauan Umum Keberhasilan
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Wonogiri sesuai
Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja, mempunyai tugas pokok ”Melaksanakan Penyusunan
dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan ”. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut
berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana
dan sarana secara efektif dan seefisien mungkin .
Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri pada tahun 2016, berdasarkan pengelolaan data-data di atas
dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah
ditetapkan dicapai dengan kategori BAIK. Hal tersebut didukung dengan
data sebagai berikut :
a. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran melalui indikator-indikator kinerja
dapat dipenuhi dengan tercapainya terget-target yang telah ditetapkan;b. Akuntabilitas Kinerja keuangan yang terealisasi 89 % dari target 100%;c. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten Wonogiri
menggunakan dana kurang dari dana yang dianggarkan. Hal ini berarti
terjadi efisiensi 11 % dari anggaran yang disediakan.
B. Permasalahan atau Kendala yang berkaitan dengan pencapaian
kinerja
Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan
kegiatan guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, diantaranya :
a. Minimnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur yang memahami
tentang investasi dan penanaman modal;b. Belum optimalnya koordinasi lintas SKPD terkait potensi investasi;c. Belum optimalnya kerjasama dan promosi investasi daerah d. Sarana dan prasarana yang tersedia belum memadai dalam rangka
menarik minat para investor, serta belum tersedianya lahan yang
dipergunakan sebagai kawasan industri ;e. Dukungan infrastruktur yang kurang memenuhi syarat dalam menarik
investor.f. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Wonogiri yang belum
fasilitatif terhadap kebutuhan lahan yang akan dijadikan sebagai
Kawasan Industri Besar ;
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35
C. Strategi Pemecahan Masalah
Strategi yang dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan
tersebut adalah :
a. Menjadikan SKPD-SKPD terkait dan pelaku bisnis sebagai mitra
(partner)strategis dalam peningkatan kemajuan Bidang Penanaman
Modal;b. Selalu mengupayakan peningkatan kompetensi aparatur dengan
memperhatikan ketersediaan anggaran;c. Mengembangkan peluang potensi investasi daerah melalui pengkajian,
pemantauan, evaluasi, pembinaan, serta promosi dan kerjasama
investasi;d. Memfasilitasi pengkajian peluang investasi untuk mendorong
pengembangan produk-produk unggulan maupun perintis.e. Penyusunan kebijakan pemberian insentif dan kemudahan penanaman
modal/investasi bagi Usaha Menengah dan Besar ;f. Melakukan evaluasi terhadap RTRW untuk memfasilitasi kepentingan
Usaha Besar di Kabupaten Wonogiri.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2016 pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kabupaten
Wonogiri, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi untuk
pelaksanaan kegiatan/kinerja di masa yang akan datang agar tercapai
kinerja yang lebih baik.
KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN
KABUPATEN WONOGIRI
EKO SUBAGYO, SH.MHPembina Utama Muda
NIP. 19680111 199503 1 002
[ T y p e t h e c o m p a n y a d d r e s s ] Page 35