Top Banner
LAPORAN AKHIR TAHUN PENDAMPINGAN PROGRAM PSDS DI PROPINSI BENGKULU PADA 2-3 LM3, SMD (>10 ORANG) SERTA 4 – 5 KELOMPOK PETERNAK SAPI BRAHMAN CROSS GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI >10% Oleh: WAHYUNI AMELIA WULANDARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 No. Kode : 26.6.RDHP.0490C
34

LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

Mar 31, 2019

Download

Documents

doantram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENDAMPINGAN PROGRAM PSDS DI PROPINSI BENGKULU PADA 2-3 LM3, SMD

(>10 ORANG) SERTA 4 – 5 KELOMPOK PETERNAK SAPI BRAHMAN CROSS GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

>10%

Oleh:

WAHYUNI AMELIA WULANDARI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2010

No. Kode : 26.6.RDHP.0490C

Page 2: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENDAMPINGAN PROGRAM PSDS DI PROPINSI BENGKULU PADA 2 -3 LM3, SMD

(>10 ORANG) SERTA 4 – 5 KELOMPOK PETERNAK SAPI BRAHMAN CROSS GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

>10%

Oleh:

WAHYUNI AMELIA WULANDARI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2010

Page 3: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2010

1. Judul Kegiatan : Pendampingan Program PSDS di Propinsi Bengkulu pada 2 -3 LM3, SMD (>10 orang) serta 4 – 5 kelompok peternak Sapi Brahman Cross guna mendukung peningkatan produksi >10%.

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu

3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km 6,5 Bengkulu 38119 4. Penanggung Jawab a. Nama

b. Pangkat/Golongan c. Jabatan c1. Struktural c2. Fungsional

: : : :

Wahyuni Amelia Wulandari, SPt, MSi Penata (IIIc) Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian Peneliti Pertama

5. Lokasi Kegiatan : Dalam Propinsi Bengkulu 6. Status Kegiatan (Baru/Lanjutan) : Baru 7. Tahun Dimulai : 2010 8. Tahun Ke : I. 2010

9. Biaya Kegiatan TA 2010 : Rp 68.514.600,-

(Enam Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Belas Ribu Enam Ratus Rupiah)

10 Sumber Dana : Satker Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, T.A. 2010

Mengetahui,

Kepala Balai,

Dr. Ir. Tri Sudaryono, MS NIP. 19580820 198303 1 002

Penanggung Jawab Kegiatan

Wahyuni A. Wulandari, SPt, MSi NIP. 19750724 199903 2 002

Page 4: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

iii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program PSDS di Propinsi

Bengkulu pada 2 -3 LM3, SMD (>10 orang) serta 4 – 5 kelompok peternak Sapi Brahman

Cross guna mendukung peningkatan produksi >10%, dapat diselesaikan. Laporan ini

berisi tentang hasil akhir tahun 2010 pelaksanaan kegiatan Pendampingan Program PSDS

di Propinsi Bengkulu pada 2 -3 LM3, SMD (>10 orang) serta 4 – 5 kelompok peternak

Sapi Brahman Cross guna mendukung peningkatan produksi >10% yang telah

diselenggarakan oleh BPTP Bengkulu, yaitu: 1). Pendampingan Program PSDS di Propinsi

Bengkulu pada 2 Penerima Dana LM3 Guna Mendukung Peningkatan Produksi > 10%, 2).

Pendampingan PSDS (teknologi kelembagaan dan pemasaran ternak sapi) Melalui

Program Sarjana Masuk Desa (SMD) sebanyak 11 SMD di Provinsi Bengkulu, dan 3).

Pendampingan PSDS di Propinsi Bengkulu pada 4 Kelompok Ternak Sapi Brahman Cross.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPTP Bengkulu atas bimbingan

dan arahan-arahannya dalam kegiatan ini, demikian juga kepada rekan-rekan anggota tim

yang telah memberikan tenaga dan pikiran sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan

baik. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu, 31 Desember 2010

Penanggung Jawab Kegiatan

Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si NIP. 19750724 199903 2 002

Page 5: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

iv

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

RINGKASAN ................................................................................................... iv

II. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Tujuan ............................................................................................. 1

1.3. Keluaran ............................................................................................ 2

1.4.Dasar Pertimbangan ............................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3

III. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 4

3.1. Lokasi Kegiatan...... ............................................................................ 4

3.2. Cakupan Kegiatan .............................................................................. 4

3.3. Bahan dan Metode Pelaksanaan ....................................................... . 4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 8

4.1. Hasil .............................................................................................. 8

4.2. Pembahasan .................................................................................... 14

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 22

5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 22

5.1. Saran ............................................................................................. 22

VI. KINERJA HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR ................ ......................................................... 25

Page 6: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

v

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran halaman

1. Foto-foto kegiatan Pendampingan PSDS.................................. 20

Page 7: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

vi

RINGKASAN

Telah dilaksanakan kegiatan Pendampingan Program PSDS di Propinsi Bengkulu pada lokasi LM3, SMD dan Brahman Cross. Pendampingan PSDS pada lokasi LM3 dilaksanakan di pada 1 pondok pesantren yaitu di Kabupaten Kepahiang dan pada 1 subak yaitu di Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan pendampingan teknologi SMD dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 5 orang, Kabupaten Bengkulu Tengah 3 orang, Kabupaten Rejang Lebong 1 orang, Kabupaten Mukomuko 1 orang dan Kabupaten Seluma 1 orang sehingga jumlah seluruhnya 11 orang SMD. Kegiatan pendampingan teknologi pengembangan sapi Brahman Cross dilaksanakan di Kabupaten Lebong (1 kelompok peternak), Rejang Lebong, (2 kelompok peternak) dan Seluma sebanyak (1 kelompok peternak).Tujuan Pendampingan Program PSDS di Propinsi Bengkulu pada 2 – 3 LM3, SMD (> 10 orang) serta 4 – 5 Kelompok Peternak Sapi Brahman Cross Guna Mendukung Peningkatan Produksi > 10% pada tahun 2010 adalah: (1) Melakukan pendampingan program PSDS pada lembaga penerima bantuan LM3 dari Kementerian Pertanian pada 2 lokasi LM3 yang memanfaatkan dananya untuk kegiatan beternak sapi potong. (2) Melakukan pendampingan program PSDS pada Sarjana Membangun Desa (SMD) yaitu lulusan sarjana peternakan yang diberi modal dari Departemen Pertanian untuk membangun desa dengan kegiatan berusaha dibidang peternakan sapi potong pada 11 orang SMD. (3) Melakukan pendampingan program PSDS pada 4 kelompok peternak sapi Brahman Cross pada 3 kabupaten di Bengkulu yang menerima dana dari Dirjen Peternakan melalui Direktur Perbibitan yaitu Kabupaten Seluma, Lebong dan Rejang Lebong. Dana bantuan berupa pengadaan induk bunting 8 bulan Sapi Brahman Cross pada kelompok ternak yang terpilih untuk dipelihara secara komunal di satu tempat. Hasil kegiatan pendampingan PSDS di lokasi LM3 pada kelompok ternak Subak Tirta Gangga Desa Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara berupa penggemukan sapi Bali pejantan berjumlah 17 ekor yang dipelihara oleh 12 orang peternak kooperator terjadi peningkatan PBB 0,46 kg/ekor/hari. Kegiatan pendampingan di lokasi kelompok ternak Brahman Cross kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan kompos, pembuatan pakan tambahan dari kulit kopi dan dedak padi serta pemberian obat cacing dan ivomex. Kegiatan pendampingan pada lokasi SMD kegiatan pendampingan kelompok Sarjana Masuk Desa (SMD) diarahkan untuk pendampingan kebutuhan inovasi teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi BPTP Bengkulu, dengan harapan SMD ini akan menjadi pelaku usaha agribisnis peternakan sapi potong dan sekaligus dapat mendorong pengembangan ternak sapi potong dalam upaya mendukung percepatan swasembada daging sapi di Bengkulu.

Page 8: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

BPTP Bengkulu sebagai ujung tombak Badan Litbang Pertanian yang

berada di provinsi, dapat memberikan dukungan yang signfikan terhadap

keberhasilan program Departemen Pertanian dengan tujuan membangun

sektor pertanian untuk peningkatan kesejahteraan petani pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya.

Program pencapaian swasembada daging sapi (PSDS) sebagai salah

satu program strategis Kemementerian Pertanian yang pelaksanaannya

berada di wilayah kerja BPTP perlu mendapat pendampingan terutama dari

BPTP agar dapat berlangsung lancar dan berhasil mencapai tujuannya yaitu

secara maksimal mengurangi impor daging sapi, sapi siap potong dan sapi

bakalan. Sampai saat ini kegiatan PSDS belum mampu mencapai hasil yang

memuaskan, oleh karena itu BPTP Bengkulu perlu memberikan dukungan

sepenuhnya.

Kegiatan pendampingan percepatan swasembada daging sapi yang

dilakukan oleh BPTP Bengkulu dalam bentuk pengawalan penerapan

teknologi sesuai dengan anjuran/rekomendasi teknologi baik yang berasal

dari BPTP maupun teknologi yang berasal dari Balai Penelitian Komoditas.

Pengawalan teknologi akan dilakukan pada lokasi LM3, Sarjana Masuk Desa

dan Pengembangan Sapi Brahman Cross.

1.2. Tujuan

Tujuan Pendampingan Program PSDS di Propinsi Bengkulu pada 2 –

3 LM3, SMD (> 10 orang) serta 4 – 5 Kelompok Peternak Sapi Brahman Cross

Guna Mendukung Peningkatan Produksi > 10% pada tahun 2010 adalah:

1. Melakukan pendampingan program PSDS pada lembaga penerima

bantuan LM3 dari Kementerian Pertanian pada 2 lokasi LM3 yang

memanfaatkan dananya untuk kegiatan beternak sapi potong.

2. Melakukan pendampingan program PSDS pada Sarjana Membangun

Desa (SMD) yaitu lulusan sarjana peternakan yang diberi modal dari

Departemen Pertanian untuk membangun desa dengan kegiatan

berusaha dibidang peternakan sapi potong pada 11 orang SMD.

Page 9: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

2

3. Melakukan pendampingan program PSDS pada 4 kelompok peternak sapi

Brahman Cross pada 3 kabupaten di Bengkulu yang menerima dana dari

Dirjen Peternakan melalui Direktur Perbibitan yaitu Kabupaten Seluma,

Lebong dan Rejang Lebong. Dana bantuan berupa pengadaan induk

bunting 8 bulan Sapi Brahman Cross pada kelompok ternak yang terpilih

untuk dipelihara secara komunal di satu tempat.

1.3. Keluaran

Keluaran yang diharapkan pada kegiatan Pendampingan Program

PSDS di Propinsi Bengkulu pada 2 – 3 LM3, SMD (> 10 orang) serta 4 – 5

kelompok peternak sapi Brahman Cross Guna Mendukung Peningkatan

Produksi > 10% adalah :

1. Didampinginya secara intensif 2 LM3 dari Kementerian Pertanian di 2

kabupaten di Bengkulu yang memanfaatkan dananya untuk kegiatan

beternak sapi potong.

2. Didampinginya secara intensif Sarjana Membangun Desa (SMD) sebanyak

11 orang SMD yaitu lulusan sarjana peternakan yang diberi modal dari

Kementerian Pertanian untuk membangun desa dengan kegiatan

berusaha dibidang peternakan sapi potong.

3. Didampinginya secara intensif 4 kelompok peternak sapi Brahman Cross

pada 4 kabupaten di Bengkulu menerima dana dari Dirjen Peternakan

melalui Direktur Perbibitan yaitu Kabupaten Seluma, Lebong dan Rejang

Lebong.

1.4. Dasar Pertimbangan

Permasalahan yang dihadapi dalam bidang peternakan di Indonesia

antara lain adalah masih rendahnya produktivitas dan mutu genetik ternak.

Keadaan ini terjadi karena sebagian besar peternakan di Indonesia masih

merupakan peternakan konvensional, dimana mutu bibit, penggunaan

teknologi, dan keterampilan peternak relatif masih rendah. Untuk mendukung

peningkatan populasi tersebut terutama pada usaha peternakan rakyat dan

peningkatan produktivitas per unit ternak pada usaha ternak sapi potong

diperlukan suatu teknologi tepat guna spesifik lokasi sesuai dengan kondisi

agroekosistem dan kebutuhan pengguna. Dengan rekayasa bioteknologi

Page 10: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

3

reproduksi, proses reproduksi dapat dimaksimalkan antara lain dengan

teknologi Inseminasi Buatan (IB), Transfer Embrio (TE), pembekuan embrio,

dan manipulasi embrio.

Kerjasama antara BPTP dengan dinas instansi terkait diperlukan untuk

menjawab tantangan tersebut, melalui diseminasi dengan kegiatan

pendampingan percepatan peningkatan swasembada daging sapi pada sub

peternakan diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan yang

dihadapi oleh petani dari segi teknologi sehingga pendapatannya meningkat.

Page 11: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam rangka pemenuhan kecukupan protein hewani dan menghadapi

program nasional swasembada daging diperlukan peningkatan populasi sapi

potong secara nasional dengan cara meningkatkan jumlah kelahiran pedet dan

calon induk sapi dalam jumlah besar. Ternak sapi potong merupakan komoditas

unggulan yang memberikan kontribusi cukup besar pada pembangunan

peternakan di Provinsi Bengkulu. Perkembangan populasi sapi di Provinsi

Bengkulu berjalan lambat, ini terlihat dari peningkatan populasi pada tahun 2003

sebanyak 78.362 ekor menjadi 85.429 ekor pada tahun 2006 atau hanya

mengalami peningkatan sebanyak 7.060 ekor yang masih rendah bila

dibandingkan angka pemotongan setiap tahunnya berkisar antara 7.277 ekor

sampai dengan 11.078 ekor setiap tahunnya pada periode 2003-2006 (Badan

Pusat Statistik, 2007).

Gerakan pembangunan sektor pertanian di Indonesia perlu dilakukan

dengan lebih cepat, tepat, efisien dan efektif untuk mengimbangi laju

peningkatan permintaan akan produk pertanian serta untuk meningkatkan

kesejahteraan petani. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan akan daging

sapi dari hasil produksi dalam negeri melalui program Pencapaian Swasembada

Daging Sapi (PSDS) (Gozali et al., 2009).

Keberhasilan PSDS dapat dipercepat melalui implementasi teknologi yang

telah cukup banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan dapat

diimplementasikan di daerah sentra sapi dengan secara maksimal memanfaatkan

keberadaan BPTP yang berada di setiap provinsi. BPTP Bengkulu dapat bersikap

proaktif dalam kegiatan pendampingan PSDS di daerah, untuk itu diperlukan

pendampingan program PSDS agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.

Page 12: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

5

III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Lokasi Kegiatan

1. Kegiatan pendampingan teknologi LM3 di laksanakan pada 1 pondok

pesantren yaitu di Kabupaten Kepahiang dan pada 1 subak yaitu di

Kabupaten Bengkulu Utara.

2. Kegiatan pendampingan teknologi SMD dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu

Utara sebanyak 5 orang, Kabupaten Bengkulu Tengah 3 orang, Kabupaten

Rejang Lebong 1 orang, Kabupaten Mukomuko 1 orang dan Kabupaten

Seluma 1 orang sehingga jumlah seluruhnya 11 orang SMD.

3. Kegiatan pendampingan teknologi pengembangan sapi Brahman Cross

dilaksanakan di Kabupaten Lebong (1 kelompok peternak), Rejang Lebong,

(2 kelompok peternak) dan Seluma sebanyak (1 kelompok peternak).

3.2. Cakupan Kegiatan

Guna Mendukung Peningkatan Produksi > 10% maka dilaksanakan 3

(tiga) kegiatan yaitu : (1) Pendampingan LM3 dilembaga keagamaan seperti

pondok pesantren yang memanfaatkan dananya untuk peternakan sapi potong,

(2) Pendampingan pada sarjana membangun desa yang ada di Propinsi Bengkulu

dan (3) Mendampingi program pengembangan sapi Brahman Cross.

Kegiatan diawali dengan kegiatan desk study dalam rangka penyusunan

RDHP dan RODHP untuk menentukan cakupan kegiatan, alat dan bahan yang

diperlukan, serta lokasi pelaksanaan kegiatan. Tahapan selanjutnya adalah

melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi serta pihak-pihak yang

berhubungan dengan sumber-sumber teknologi.

3.3. Bahan dan Metode Pelaksanaan

Bahan

Bahan informasi buku panduan, dan lembar informasi PSDS (leaflet)

Verm-O dan ivomec

Semen beku

Dedak padi

Limbah pertanian

Strabio

Page 13: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

6

Stardec

EM-4

Metode pelaksanaan kegiatan

Kegiatan diawali dengan kegiatan desk study dalam rangka penyusunan

RDHP dan RODHP untuk menentukan cakupan kegiatan, alat dan bahan yang

diperlukan, serta lokasi pelaksanaan kegiatan.

Penyediaan informasi teknologi, bahan, dan alat pendukung

Pendekatan PSDS berfungsi sebagai pusat belajar pengambilan keputusan

para petani/kelompok tani, sekaligus tempat tukar menukar informasi dan

pengalaman lapangan, pembinaan manajemen kelompok serta sebagai

percontohan bagi kawasan lainnya. Informasi teknologi, bahan, dan alat

pendukung PSDS untuk penyuluh maupun petani harus disiapkan dengan baik.

Pemahaman yang benar terhadap PSDS akan menimbulkan persepsi yang positif

baik dari petugas maupun petani pelaksana. Bahan informasi diantaranya adalah

buku panduan pelaksanaan PSDS, poster, dan leaflet. Bahan dan alat

pendukung lainnya adalah semen beku, dedak, limbah kelapa sawit dan obat-

obatan.

Tabel 1. Kegiatan Pendampingan PSDS di Kabupaten Seluma, Kepahiang, Rejang

Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan Mukomuko

No Kegiatan Uraian

1 LM3 Pengenalan program PSDS dan teknologi pendukungnya. Demplot tentang penggemukan (pakan dan kesehatan) sapi pada 1 kelompok agama hindu, dan pendampingan teknologi perbaikan biogas pada 1 pondok pesantren

2 SMD

Pengenalan program PSDS dan teknologi pendukungnya. Pendampingan teknologi dan kelembagaan serta pemasaran ternak sapi.

3 Sapi Brahman Cross

Pengenalan program PSDS dan teknologi pendukungnya. Demplot Penggemukan ( perkandangan, pakan dan kesehatan serta pembuatan kompos).

4 Diseminasi media cetak

Pembuatan buku 1 judul (250 eksemplar), leaflet 5 judul (masing-masing 50 ex eksemplar).

Page 14: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

7

Jenis Teknologi dalam Mendukung Program PSDS.

1. Pembibitan : IB, teknologi reproduksi, teknologi pakan, kesehatan ternak

dan manajemen/ budidaya.

2. Penggemukan : bibit berkualitas, teknologi pakan, kesehatan ternak dan

manajemen/budidaya.

Peubah yang diamati dalam kegiatan pembibitan ternak sapi pada

program PSDS adalah:

1. S/C yaitu Persentase kebuntingan persejumlah perkawinan.

2. Angka Kelahiran yaitu angka kelahiran dalam sejumlah kebuntingan

3. Angka Kematian yaitu persentase angka kematian pedet

4. PBBH pedet prasapih yaitu pertambahan bobot badan harian anak

sapi lepas sapih selama 2 bulan.

Peubah yang diamati dalam kegiatan Penggemukan ternak sapi pada

program PSDS adalah:

1. PBBh yaitu pertambahan bobot badan harian sapi penggemukan yang

diamati selama penggemukan

2. Bobot akhir penggemukan yang diamati pada penimbangan sapi di akhir

penggemukan

3. Angka kematian adalah angka kematian selama penggemukan

Metode Analisis yaitu analisis deskriptif.

Page 15: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Lokasi Pendampingan PSDS

Lokasi pendampingan PSDS disajikan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Lokasi Pendampingan PSDS

No Dukungan Teknologi

Lokasi

1 LM3 (2 Lokasi) 1. Ponpes DARUSSALAM, Dusun Kepahiang, Kabupaten Kepahiang

2. Subak Tirtagangga, Desa Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara

2. Brahman Cross ( 4 Lokasi)

1. Kelompok Ternak Maju Bersama, Desa Kayu Manis Kab. Rejang Lebong

2. Kelompok Ternak Sido Mulyo Desa Air Dingin Kabupaten Rejang Lebong

3. Kelompok Ternak Harapan Tani, Desa Tes Kabupaten Lebong.

4. Kelompok Ternak Tri Makmur Desa Sido Mulyo Kabupaten Seluma.

3. Sarjana Membangun Desa /SMD (11 orang)

1. Sugeng Priyono,S.Pt Desa Suka Makmur Bengkulu Utara 2. Meri Astuti,S.Pt Desa Kedu Baru Bengkulu Utara 3. Tuti Choiriyah,S.Pt Desa Pajar Baru Bengkulu Utara 4. Harmaini,S.Pt Desa Kali Bengkulu Utara 5. Edi Witraka,S.Pt Desa Karya Bakti Bengkulu Utara 6. Yusrizal,S.Pt Desa Suka Sari Seluma 7. Ernawati,S.Pt Desa Taba Teret Bengkulu Tengah 8. Dewantoro, S.Pt Desa Sunda kelapa Bengkulu Tengah 9. Mona Anggeraini,S.Pt Desa Sidodadi Bengkulu Tengah 10. Sudarmaji,S.Pt Desa Air Duku Rejang Lebong 11. Tri Susilawati,S.Pt Desa Manunggal Jaya Muko-muko

4.1.2. Populasi Ternak

Populasi ternak ketiga pendampingan disajikan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Populasi ternak dan bangsa sapi pada beberapa lokasi pendampingan

Lokasi Populasi Bangsa Sapi

Bali BX PO Simental

Ponpes DARUSSALAM Dusun Kepahiang Kabupaten Kepahiang

17 6 - 8 3

Subak Tirtagangga Desa Rama 31 31 - - -

Page 16: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

9

Agung Kabupaten Bengkulu Utara

Kelompok Ternak Maju Bersama Desa Kayu Manis Kabupaten Rejang Lebong

93 - 93 - -

Kelompok Ternak Sido Mulyo Desa Air Dingin Kabupaten Rejang Lebong

78 - 78 - -

Kelompok Ternak Harapan Tani Desa Tes Kabupaten Lebong.

40 - 40 - -

Kelompok Ternak Tri Makmur Desa Sido Mulyo Kabupaten Seluma.

50 - 50 - -

Sugeng Priyono,S.Pt Desa Suka Makmur Bengkulu Utara

35 24 11 - -

Meri Astuti, S.Pt Desa Kedu Baru Bengkulu Utara

28 17 11 - -

Tuti Choiriyah, S.Pt Desa Pajar Baru Bengkulu Utara

27 13 14 - -

Harmaini, S.Pt Desa Kali Bengkulu Utara

38 29 9 - -

Edi Witraka, S.Pt, Desa Karya Bakti Bengkulu Utara

40 28 12 - -

Yusrizal, S.Pt Desa Sukasari Seluma

36 22 14 - -

Ernawati, S.Pt, Desa Taba Teret Bengkulu Tengah

44 29 15 - -

Dewantoro, S.Pt, Desa Sunda Kelapa Bengkulu Tengah

36 28 8 - -

Mona Anggraini, S.Pt, Desa Sidodadi Bengkulu Tengah

42 28 14 - -

Sudarmaji, S.Pt, Desa Air Duku Rejang Lebong

27 5 9 - -

Tri Susilawati, S.Pt, Desa Manunggal Jaya Mukomuko

32 17 15 - -

Page 17: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

10

4.1.3. Inovasi Teknologi Pendampingan

A. Pendampingan LM3

Lokasi di Kelompok Subak Tirta Gangga Desa Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara Kegiatan pendampingan PSDS di Kelompok Subak Tirta Gangga Desa

Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara berupa penggemukan sapi Bali

pejantan. Tabel kepemilikan sapi Bali pejantan yang akan digemukkan disajikan

pada Tabel 4. Data bobot badan awal dan bobot badan akhir serta pertambahan

bobot badan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 4. Kepemilikan Ternak Sapi Bali Pejantan dan Jumlah Pakan Tambahan yang Diberikan untuk Penggemukan

No Nama Peternak Kooperator

Jumlah Sapi Pejantan (ekor)

Jumlah Pakan Tambahan/ekor /hari

Dedak (kg) Starbio (g)

1 Wayan Pageh 3 2 10

2 Wayan Sukirman 2 2 10

3 Edy Suryadi 2 2 10

4 Wayan Rane 1 2 10

5 Made Gari 1 2 10

6 Putu Sariade 1 2 10

7 Wayan Mare 1 2 10

8 Made Darme 2 2 10

9 Nyoman Widiase 1 2 10

10 Nengah Satrie 1 2 10

11 Ketut Susile 1 2 10

12 Wayan Kiran 1 2 10

Jumlah 17 34 170

Tabel 5. Data Bobot Badan Awal, Bobot Badan Akhir serta PBB/ekor/hari selama

Penggemukan 45 hari

No Nama Peternak Kooperator

Bobot Badan Awal (kg)

Bobot Badan Akhir (kg)

PBB/ekor/hari (kg)

1. Wayan Pageh 1 177,00 197,11 0,45

2. Wayan Pageh 2 170,00 189,92 0,44

3. Wayan Pageh 3 173,20 192,27 0,42

4. Wayan Sukirman 1 120,00 138,61 0,41

5. Wayan Sukirman 2 120,20 140,26 0,45

6. Edi Suryadi 1 103,25 125,71 0,50

7. Edi Suryadi 2 115,79 138,20 0,50

8. Wayan Rane 150,00 170,50 0,46

9. Made Gari 140,25 160,25 0,44

10. Putu Sariade 119,20 139,25 0,45

Page 18: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

11

11. Wayan Mare 160,70 180,70 0,44

12. Made Darme 1 150,60 170,60 0,44

13. Made Darme 2 135,25 155,25 0,44

14. Nyoman Widiase 101,00 121,90 0,46

15. Nengah Satria 160,20 180,70 0,46

16. Ketut Susile 120,25 150,25 0,67

17. Wayan Kiran 140,00 160,00 0,44

Rata-rata 0,46

Lokasi di Ponpes Darussalam Desa Dusun Kepahiang Kabupaten Kepahiang

Kegiatan pendampingan PSDS di Dusun Kepahiang Kabupaten Kepahiang

inovasi teknologi yang diberikan adalah perbaikan instalasi biogas, dan

pemberian pakan tambahan, selengkapnya disajikan pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Inovasi teknologi Pendampingan PSDS pada Lokasi LM3

Inovasi Teknologi Uraian Kegiatan

Teknologi biogas Perbaikan instalasi biogas untuk memasak

Teknologi pakan tambahan Pemberian pakan tambahan berupa kulit kopi, dedak dan starbio

B. Lokasi Kelompok Ternak Brahman Cross

Tabel 7. Nama peternak pemelihara sapi Brahman Cross di Kelompok Peternak Maju Bersama, Desa Kayu Manis, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong

No Nama Peternak Jumlah sapi Keterangan

1 Murni 4 2 induk, 1 jantan dan 1 anak

2 Imron 5 3 induk, 1 jantan dan 1 anak

3 Suryadi 4 3 induk dan 1 anak

4 Mugimin 6 4 induk dan 2 anak

5 Riyanto 4 3 induk dan 1 jantan

6 Lestari 3 2 induk dan 1 anak

7 Jumiran 7 4 induk, 1 jantan dan 2 anak

8 Suroto 7 3 induk, 1 jantan, 3 anak

9 Syofyan 7 4 induk dan 3 anak

10 Mulyono 5 3 induk, 1jantan daan 1 anak

11 Asmai 8 4 induk, 1 jantan dan 3 anak

12 Agus 7 4 induk, 1 jantan dan 2 anak

13 Sutrisno 3 2 induk dan 1 jantan

Page 19: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

12

Tabel 8. Nama peternak pemelihara sapi Brahman Cross di Kelompok Peternak Sido Mulyo, Desa Air Dingin, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong

No Nama Peternak Jumlah sapi

1 Lukas 3

2 Agus 3

3 Maryono 2

4 Subari 3

5 Mansyur 2

6 Yanto 1

7 Dalimin 1

8 Waspada 2

9 Supriyono 2

10 Sutarjo 2

11 Solimin 1

12 Anton 1

13 Sujarwo 3

14 Sabilan 1

15 Efri 2

16 Bakti 2

17 Parjiman 2

18 Semir 2

19 Mardio 2

20 Bambang 2

21 Ikhsan 1

22 Sadad 1

23 Juratman 2

24 Karyono 2

25 Sarijo 1

26 Dwi 1

Tabel 9. Inovasi teknologi Pendampingan PSDS pada Kelompok Ternak Brahman Cross

Inovasi Teknologi Uraian Kegiatan

Teknologi pembuatan kompos

Pembuatan kompos yang akan dilaksanakan adalah dengan bahan kotoran ternak sapi, dedak, gula merah, dan aktivator EM4

Teknologi pakan tambahan

Pemberian pakan tambahan berupa kulit kopi, dedak dan starbio

Teknologi HMT Penanaman HMT yang akan dilaksanakan yaitu rumput gajah

Tabel 10. Kandungan unsur hara kompos produksi kelompok ternak Maju Bersama

Page 20: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

13

NO KODE N P2O5 K2O C-organik C/N pH H20 -----------------%----------------

1 Stardec 2.97 1.55 1.70 36.07 12.13 7.00

2 EM4 2.25 1.04 1.32 34.62 15.38 7.00

3 Tricoderma 1.96 1.15 1.57 23.77 12.10 6.50

Catatan:

1. Dalam 1000 kg kompos mengandung 66 kg urea (45%) 2. Dalam 1000 kg kompos mengandung 43 kg SP-36 (36%) 3. Dalam 1000 kg kompos mengandung 28 kg KCl (60%) 4. C/N tanah dibawah 20 berarti kompos telah matang

Tabel 11. Hasil Pemeriksaan Kemajiran Ternak Sapi Brahman Cross di kelompok

Harapan Tani Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong

No Nama Peternak

Jumlah sapi

Hasil Pemeriksaan Keterangan

1 Suryanto 1 - Ovarium kanan kecil dan lonjong.

- Ovarium kiri normal

Masih ada kemungkinan bunting.

2 Sarno 1 Normal -

3 Efri 2 Ovarium kana dan kiri licin (tidak ada folikel)

Pengobatan dengan FSH

4 Anton 1 Normal Melahirkan satu kali

5 Sofian Rodi 1 Kondisi bunting anak kedua

-

6 Erawan 1 Normal Sudah pernah melahirkan

C. Lokasi Sarjana Membangun Desa

SMD yang didampingi berjumlah 11 orang. Data perkembangan populasi

ternak sapi dan inovasi teknologi pendampingan disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Perkembangan populasi ternak sapi, jumlah anggota kelompok ternak dan inovasi teknologi pendampingan SMD.

No Nama SMD/Klpk tani/Lokasi

Jmh peternak

(org)

Populasi Inovasi Teknologi

Pendampingan

Awal Akhir Awal Akhir

Bali BX Jmh Bali BX Jmh 1 Sugeng

Priyono, SPt Bina Makmur Mandiri Ds. Suka

20 15 32 12 44 24 18 42 Pakan limbah pertanian, kompos, kelembagaan dan pemasaran

Page 21: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

14

Makmur BU

2 Meri Astuti, SPt Karya Abadi Kedu Baru Bengkulu Utara (BU)

20 20 30 12 42 17 4 21 Memotivasi, pakan tambahan, kompos dan perkawinan

3 Ernawati, S.Pt Sejahtera Taba Teret Bengkulu Tengah

17 14 32 12 44 29 15 44 Pakan, penyakit, kandang, kelembagaan, pemasaran

4 Sudarmadji, SPt Tani Jaya Air Duku Rejang Lebog

7 8 25 12 37 13 14 27 Dinamika kelompok, pakan, penyakit, memotivasi, kompos

5 Harmaini, SPt Jaya Abadi Ds Kali Bengkulu Utara

20 3 39 12 51 29 9 38 Dinamika kelompok, pakan, kompos, pemasaran

6 Dewantoro, S.Pt, Sunda Kelapa Ds Sidomulyo Bengkulu Tengah

16 15 24 12 36 28 8 36 Kelembagaan pakan limbah sawit, motivasi, manajerial

7 Mona Anggraini, S.Pt Usaha Sidodadi Ds Sidodadi Bengkulu Tengah

13 13 25 12 37 28 15 43 Kompos, pakan pemasaran

8 Edi Witraka, S.Pt

10 10 27 12 39 10 10 20 Kompos, pakan pemasaran

9 Tuti Choiriyah, S.Pt

14 14 30 12 42 16 12 28 Dinamika kelompok, pakan, kompos, pemasaran

10 Yusrizal, S.Pt 15 12 24 12 36 20 10 30 Memotivasi, pakan tambahan, kompos dan perkawinan

11 Tri Susilawati, SPt

17 12 23 12 35 8 9 17 Kompos, pakan pemasaran

4.2. Pembahasan 4.2.1. Lokasi Pendampingan PSDS LM3

Kegiatan pendampingan PSDS di Kelompok Subak Tirta Gangga Desa

Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara berupa penggemukan sapi Bali pejantan

Page 22: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

15

berjumlah 17 ekor yang dipelihara oleh 12 orang peternak kooperator. Kelompok

ternak Subak Tirta Gangga diketuai oleh Wayan Pageh beranggotakan 24 orang.

Teknologi penggemukan berupa pemberian pakan hijauan berupa rumput unggul

dan rumput lapangan dan pakan tambahan berupa dedak padi dan probiotik

starbio. Pemberian pakan hijauan sebesar 10% dari berat badan dan pemberian

pakan tambahan berupa dedak padi berjumlah 2 kg/ekor/hari dan starbio 10

g/ekor/hari. Setelah dilakukan penimbangan terhadap berat badan akhir maka

terjadi peningkatan PBB/ekor/hari sebesar 0,46 kg.

Metode penggemukan adalah dengan pemeliharaan secara intensif yaitu

dikandangkan terus menerus. Pemberian pakan tambahan dilakukan sebelum

pemberian pakan hijauan. Lama penggemukan selama 45 hari dengan target

penjualan menjelang hari raya Idul Fitri. Sebelum dan sesudah perlakuan

pemberian pakan dilakukan penimbangan bobot badan. Hasil pengamatan pada

penggemukan selama 21 hari sudah terlihat peningkatan pertambahan bobot

badan dan bau kotoran ternak (feses) yang menyengat menjadi berkurang

karena pengaruh starbio dalam pakan tambahan yang menyebabkan feses tidak

berbau.

Kegiatan pendampingan PSDS di Ponpes Darussalam Desa Dusun

Kepahiang Kabupaten Kepahiang yaitu kegiatan pemberian pakan tambahan

berupa dedak padi, kulit kopi dan starbio pada sapi dewasa. Selain itu juga

perbaikan instalasi biogas yang saat ini gas yang dihasilkan hanya 15 menit

selanjutnya gas habis. Untuk itu BPTP akan mencoba memperbaiki instalasi

biogas tersebut agar terbentuk gas yang lebih banyak.

4.2.2. Lokasi Pendampingan Brahman Cross

1. Kelompok Peternak Brahman Cross Maju Bersama.

Kelompok Ternak Maju Bersama berdiri tahun 2006 berada di Desa Kayu

Manis Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong. Kelompok Tani

yang diketuai oleh Murni Husaini, sekretaris Syofyan dan bendahara Riyanto,

pada mulanya beranggotakan 13 orang dan kemudian berkembang menjadi 27

orang seiring dengan perkembangan/perguliran ternak sapi. Pada umumnya

anggota kelompok tani ini memiliki kebun dan pekarangan yang biasanya

ditanami dengan sayuran dan dipinggirnya ditanam dengan hijauan pakan ternak

yang berfungsi sebagai pagar dan sekaligus digunakan untuk pakan ternak sapi

Page 23: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

16

seperti rumput raja (king grass), gamal dan lain-lain. Pada tahun 2007

kelompok tani ini mendapatkan bantuan dari Dirjen Perbibitan Ternak

Kementerian Pertanian berupa 50 ekor sapi betina Brahman Cross dalam kondisi

bunting 35 ekor dan belum bunting 15 ekor. Saat ini populasi sapi Brahman

Cross sudah berkembang menjadi 96 ekor.

Pada tahun 2010 Kelompok ini kembali mendapatkan bantuan sapi

sebanyak 54 ekor dari Dirjen Ruminansia Besar Kementerian Pertanian dan

sampai saat ini sudah dibelikan sebanyak 21 ekor berupa sapi Brahman Cross

dan Simmental. Pada Tahun yang sama kelompok ini juga mendapat bantuan

dari Bank Indonesia Rp. 18.025.000,- (berupa Molen, genset, penjahit karung

dan timbangan) sebagai sarana untuk membantu kelancaran usaha ternak sapi

seperti pembuatan pakan tambahan (konsentrat) dan kompos, ditambah Rp.

6.000.000,- untuk perbaikan sarana ibadah (mushalla). Sampai saat ini Kelompok

Tani Maju Bersama memiliki dua buah kandang sapi, rumah kompos yang

dilengkapi dengan sarananya, kebun hijauan pakan ternak yang berguna untuk

cadangan hijauan bagi ternak sapi.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi, kelompok Tani mempunyai

kebun Hijauan Pakan Ternak (HMT) seluas 7 hektar yang tersebar dibeberapa

tempat di Desa Kayu Manis yang ditanami dengan rumput Raja (king grass).

Disamping itu hijauan pakan ternak juga ditanam di pinggir kebun sayuran milik

anggota dan tanaman pelindung seperti lamtoro dan gamal yang terdapat disela

tanaman kopi. Sebagai tambahan kelompok juga memanfaatkan limbah

pertanian seperti daun jagung, dan rumput lapangan yang banyak terdapat

didaerah tersebut.

Melalui program Swasembada Daging Sapi (PSDS) Tahun 2010 BPTP

Bengkulu telah pula membina kelompok ini dengan membuat pakan tambahan

(konsentrat) untuk sapi dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti dedak

padi, kulit kopi, tongkol jagung dan lain-lain. Disamping itu juga dilatih membuat

pupuk kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi sebagai bahan

dasarnya, sehingga diharapkan bisa untuk membantu petani dalam penyediaan

pupuk untuk kebun sayurnya.

2. Kelompok Peternak Brahman Cross Sido Mulyo.

Page 24: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

17

Kelompok peternak Sido Mulyo berada di Desa Air Dingin Kecamatan

Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong. Jumlah anggota sebanyak 33 orang

yang diketuai oleh Bapak Agus. Jumlah sapi yang ada dikelompok ini adalah 91

ekor yang sebagian sudah digulirkan kepada anggota baru. Potensi pakan yang

ada di Desa Air Dingin adalah Hijauan berupa rumput Raja yang ditanam di

panggir-pinggir kebun sayuran, hijauan berupa rumput lapang dan juga limbah

pertanian berupa sisa panen sayuran dan hasil sampingan dari pengolahan

produk pertanian. Peternak disini juga sering memberikan pakan kepada ternak

sapinya berupa buah aren yang masih muda.

Permasalahan yang ada di Kelompok peternak ini adalah ada indikasi

bahwa induk sapi yang sudah melahirkan anak sebanyak satu kali, akan

mengalami kesulitan untuk mendapatkan birahi selanjutnya dan kalaupun ada

yang birahi setelah di IB akan kesulitan untuk terjadinya pembuahan (bunting).

Permasalahan lain dalam hal teknologi adalah peternak belum memberikan

pakan tambahan untuk ternak sapinya, padang rumput untuk mensuplai

kebutuhan rumput belum mencukupi dan limbah ternak berupa kotoran belum

dimanfaatkan untuk pembuatan kompos.

Berdasarkan permasalahan tersebut, telah dilakukan pendampingan pada

peternak yaitu untuk kebutuhan IB berkoordinasi dengan petugas inseminator

setempat (Bapak Nasir) yang akan membantu dilapangan. Sedangkan untuk

teknologi seperti pembuatan pakan ternak, pembuatan kompos dan pembuatan

kebun hijauan pakan ternak (HMT) akan didampingi oleh BPTP Bengkulu.

Pada kelompok ternak Sido Mulyo dan Maju Bersama dilakukan

demonstrasi pembuatan kompos. Sebelum melakukan pembuatan kompos,

kedua kelompok ternak berlatih membuat perbanyakan activator cair yang

berasal dari EM 4. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat aktivator cair

adalah sebagai berikut: 1 liter suspensi mikroba, 1 kg gula pasir atau gula merah,

dan 10 liter air cucian beras, 20 buah botol bekas sirup, kertas penutup, 20 karet

gelang, panci perebus dan kompor atau tungku.

Aktivator adalah kumpulan mikroba yang dipergunakan untuk

mempercepat proses fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik. Mikroba

aktivator terdiri dari beberapa jenis bakteri dan jamur dekomposer. Sumber

aktivator dapat berasal dari pupuk organik setengah jadi dan pupuk organik yang

Page 25: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

18

sudah matang. Aktivator diperbanyak dalam suspensi (cairan) nutrisi atau tepung

pati (karbohidrat) sehingga diperoleh aktivator berbentuk cair atau tepung.

Cara pembuatan aktivator cair adalah: (1) Melarutkan dan merebus

sampai mendidih air cucian beras dan gula, (2) Memasukkan selagi panas ke

dalam botol sirup, (3) Menutup dengan kertas dan mengikat dengan karet

gelang, (4) mendinginkan selama 2-3 jam (5) Selanjutnya memasukkan 50 ml

suspensi mikroba, (6) Memfermentasi atau mendiamkan selama seminggu (7)

Selanjutnya aktivator sudah diap untuk digunakan untuk membuat kompos.

Setelah pembuatan aktivator selesai, tahap selanjutnya yaitu membuat

kompos. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kompos adalah: terpal

ukuran 4 x 6 m sebanyak 2 buah, cangkul, sekop, ember, gerobak arco dan

timbangan kapasitas 1 ton. Bahan yang digunakan untuk membuat kompos di

masing-masing lokasi yaitu: kotoran sapi 900 kg, kulit kopi 300 kg, sekam padi

300 kg, dedak padi 100 kg.

Pembuatan kompos yang dilaksanakan untuk satu lapisan yaitu: 3

gerobak arco kotoran sapi, selanjutnya diatasnya 1 gerobak arco sekam padi,

dan dedak padi 1 ember. Selanjutnya diperciki dengan aktivator yang

diencerkan. Cara mengencerkannya yaitu untuk 10 liter air, setengah gelas gula

pasir dan 1/3 gelas aktivator kemudian diaduk sampai rata. Setelah diperciki

aktivator kemudian lapisan kotoran sapi, sekam padi, kulit kopi dan dedak diaduk

sampai rata. Demikianlah seterusnya untuk lapisan kedua, ketiga, dan keempat.

Setelah adukan kompos tercampur rata, selanjutnya adalah menutup kompos

dengan terpal. Setiap tiga hari sekali kompos dibolak-balik sambil diperciki air

agar kompos tetap terjaga kelembabannya, demikian seterusnya sampai dengan

hari ke-21. Pada hari ke-22 kompos sudah jadi dan siap untuk dikemas dalam

kemasan karung maupun plastik, yang sebelumnya sudah diayak terlebih dahulu.

Kandungan unsur hara kompos yang telah dibuat oleh peternak sapi Maju

Bersama dengan aktivator EM 4, Stardec dan Trichoderma telah diteliti di

Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu. Kandungan unsur haranya disajikan pada

Tabel 9. Berdasarkan hasil analisis tersebut diatas dapat diketahui bahwa

kandungan unsur hara kompos dari ke tiga aktivator (stardec, EM4 dan

Trichoderma) cukup tinggi sehingga cukup baik bila digunakan sebagai kompos

tanaman sayuran.

Page 26: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

19

3. Kelompok Peternak Sapi Brahman Cross Harapan Tani

Kelompok peternak Harapan Tani berada di Kelurahan Tes Kecamatan

Lebong Selatan Kabupaten Lebong. Kelompok ini diketuai oleh Bapak Erawan.

Ternak sapi dikelompok ini dipelihara secara terpisah (atau dipelihara dirumah

masing-masing anggota kelompok). Pakan yang diberikan pada ternak berupa

rumput lapang dan kadang-kadang sapi digembalakan di padang pengembalaan

yang terdapat dilokasi. Potensi pakan yang ada di Desa Tes adalah jerami padi

dan dedak padi. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di kelompok ini

adalah pembuatan pakan jerami yang difermentasi dengan starbio dan

tatalaksana pemeliharaan ternak sapi.

Di Kelompok ini juga sudah dilaksanakan pemeriksaan kemajiran pada

ternak sapi dan hasilnya ada beberapa ternak mengalami permasalahan dalam

hal reproduksinya. Hasil Pemeriksaan Kemajiran Ternak Sapi Brahman Cross di

kelompok Harapan Tani Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten

Lebong dapat dilihat pada Tabel 10.

Permasalahan lain yang terdapat di kelompok ini adalah kesulitan dalam

hal pejantan sedangkan untuk melakukan perkawinan dengan inseminasi buatan

(IB) masih terkendala dalam hal N2 cair yang sering terputus. Untuk itu dalam

waktu dekat ini kelompok peternak harapan tani akan mendapatkan bantuan

pejantan unggul.

4.2.3. Lokasi Pendampingan SMD

Lokasi kegiatan pendampingan PSDS tahun ini dipilih 11 kelompok dari

13 kelompok usaha pengembangan budidaya ternak sapi potong yang diberi

bantuan dana SMD, tersebar pada 5 (lima) kabupaten. Pemilihan lokasi

kegiatan pendampingan PSDS Sarjana Masuk Desa (SMD) Tahun 2010 sebanyak

11 kelompok, dipilih berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas dan bidang

Peternakan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta analisis laporan kegiatan yang

ada, dengan pertimbangan kelompok mempunyai potensi untuk berkembang dan

mampu menjadi pendorong bagi produktivitas sapi yang dikembangkan serta

berpotensi mendukung percepatan swasembada daging sapi (PSDS) di Bengkulu.

Kegiatan pendampingan pada kelompok Sarjana Masuk Desa (SMD)

diarahkan untuk pendampingan kebutuhan inovasi teknologi sesuai dengan tugas

dan fungsi BPTP Bengkulu, dengan harapan SMD ini akan menjadi pelaku usaha

Page 27: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

20

agribisnis peternakan sapi potong dan sekaligus dapat mendorong

pengembangan ternak sapi potong dalam upaya mendukung percepatan

swasembada daging sapi di Bengkulu. Namun pembinaan dan perkembangan

yang dicapai oleh SMD sangat tidak memuaskan, karena hubungan SMD dengan

kelompok belum mengarah pada suatu usaha ternak sapi yang berwawasan

agribisnis dan masih berjalan sendiri-sendiri. Bahkan ada SMD yang tidak berada

di lokasi kegiatan dan hanya berkomunnikasi pada saat-saat mendesak, sehingga

tidak mengetahui perkembangan usaha yang dipimpin selaku SMD.

Abdulah (2003) menyampaikan dengan cara memfokuskan usaha

kelompok dengan memberikan peluang kepada SMD untuk berpartisipasi secara

aktif dan berada di lingkungan lokasi kegiatan, akan berpengaruh terhadap hasil

usaha dan bukan saja terhadap kinerja program, tetapi juga memberdayakan

SMD dan semua anggota yang dapat mendorong timbulnya rasa kepemilikan

(sense of ownership) terhadap suatu sumber usaha. Akses yang lebih baik

terhadap sumberdaya juga memberikan kesempatan kepada SMD dan kelompok

untuk berkontribusi dalam kegiatan ekonomi produktif pengembangan sapi

potong di Bengkulu.

Pelaksanaan identifikasi sudah terealisasikan terhadap 11 kelompok SMD,

sampai tengah tahun ini dari target 11 kelompok SMD, yaitu ; Kabupaten

Bengkulu Utara 3 kelompok, Bengkulu Tengah 3 kelompok dan Rejang Lebong 1

kelompok (Tabel 1). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa pada umumnya usaha

ternak sapi yang semula pemeliharaannya berelompok dan harus

mengembangkan paling tidak 12 ekor sapi Brahman Cross (BX) sesuai dengan

ketentuan program SMD. Saat sekarang sudah dilakukan pemeliharaan di

kandang masing-nasing anggota kelompok, dengan pertimbangan kesulitan

dalam pemeliharaan rutin dan pemberian pakan serta pengaturan tugas

penjagaan kandang dari gangguan keamanan.

Kondisi ternak yang dipelihara umumnya kurang berkembang, kurus,

banyak yang mati terutama sapi BX, kandang kotor dan kotoran sapi masih

belum dimanfaatkan masih ditumpuk dekat kandang yang berpotensi memicu

gangguan kesehatan pada ternak sapi yang dipelihara. Berdasarkan Tabel 11,

perkembangan populasi ternak sapi ternak sapi yang dipelihara SMD dari 11

orang hanya 1 orang SMD yang meningkat populasinya yaitu Mona Anggraini,

SPt, dan 11 SMD lainnya populasi ternaknya justru menurun.

Page 28: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

21

Sapi BX pangadaannya dalam keadaan bunting yang didatangkan dari

daerah Lampung dan Pulau Jawa, sebagian besar sampai dilokasi atau setelah

dipelihara beberapa bulan ada yang mati. Disamping itu setelah melahirkan sapi

BX ini boleh dikatakan 80 % tidak mengalami birahi kembali dan sisanya ada

yang memperlihatkan gejala birahi setelah dikawinkan secara buatan (IB) atau

kawin alam (Inka) hanya beberapa ekor saja yang mengalami kebuntingan.

Diduga sapi induk BX yang dipelihara ini ada yang mengalami birahi namun tidak

terdeteksi oleh peternak atau mengalami birahi tenang (silent heat) dan

mungkin juga pakan yang diberikan tidak memenuhi atau tidak mencukupi

kebutuhan induk BX. Hasil kajian pengembangan pembibitan sapi Brahman Cross

yang dilakukan oleh direktorat perbibitan dirjen peternakan menunjukkan bahwa

sebagian besar sapi Brahman Cross mengalami sulit bunting kembali, hal ini

karena silent heat (Dirjen Peternakan, 2009).

Menurut Susilawati (2009) sapi Brahman Cross lebih besar dari sapi lokal,

sehingga sistem kebutuhan pakannya lebih banyak, oleh sebab itu pemberian

pakan disesuaikan dengan kebutuhan energi, protein dan mikro mineral. Sapi

yang bunting membutuhkan pakan yang lebih banyak sehingga perlu diberi

pakan yang lebih baik terutama menjelang beranak, sebab bila pakan baik induk

akan menghasilkan susu dalam jumlah banyak sehingga anaknya dapat hidup

hingga sapih dan segera muncul birahinya.

Page 29: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

22

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Kegiatan Pendampingan PSDS pada 2 (dua) Lokasi LM3 yaitu di Ponpes

Darussalam dan Subak Tirta Gangga, kegiatan pendampingan yang telah

dilaksanakan adalah kegiatan penggemukan sapi dengan pakan tambahan

dedak padi dan probiotik starbio.

2. Kegiatan Pendampingan PSDS pada 4 (empat) lokasi Pengembangan Sapi

Brahman Cross, kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan adalah

penjelasan rencana kegiatan, identifikasi populasi ternak, rencana

pembuatan kompos, pakan tambahan dan penanaman HMT rumput gajah.

3. Kegiatan Pendampingan PSDS pada 11 (sebelas) orang SMD kegiatan

pendampingan yang telah dilaksanakan adalah identifikasi perkembangan

populasi, strategi pemasaran sapi, inovasi kelembagaan melalui dinamika

kelompok dan kesehatan hewan, serta identifikasi permasalahan dalam

pengembangan sapi milik SMD.

5.2. Saran

1. Agar manajemen pemeliharaan ternak lebih baik maka bantuan dana LM3,

SMD dan Brahman Cross diberikan pada kelompok/orang yang sudah terbiasa

dan berpengalaman memelihara ternak. Apabila diberikan pada kelompok

yang baru memelihara ternak maka hasilnya kurang memuaskan.

2. Pengadaan ternak sapi bantuan LM3, SMD, dan Brahman Cross sebaiknya

betul-betul memlih ternak yang unggul, jangan asal mendatangkan ternak

karena produksi ternaknya akan rendah, sehingga menyulitkan peternak.

Page 30: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

23

VI. KINERJA HASIL PELAKSANAAN

1. Kegiatan pendampingan program PSDS telah dilaksanakan di 2 lokasi

penerima dana LM3, 4 kelompok ternak Brahman Cross dan 11 orang SMD.

2. Pendampingan dilokasi LM3 kegiatan yang dilakukan berupa teknologi

penggemukan sapi Bali dengan dedak padi dan starbio, kesehatan ternak

serta teknologi biogas.

3. Pendampingan dilokasi kelompok ternak Brahman Cross kegiatan yang

dilakukan berupa teknologi pembuatan kompos, pakan tambahan dan

kesehatan ternak.

4. Pendampingan dilokasi SMD kegiatan yang dilakukan berupa pendampingan

yang telah dilaksanakan adalah identifikasi perkembangan populasi, strategi

pemasaran sapi, inovasi kelembagaan melalui dinamika kelompok dan

kesehatan hewan, serta identifikasi permasalahan dalam pengembangan sapi

milik SMD.

Page 31: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

24

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah I. 2003. Penelitian Berwawasan Gender dalam Ilmu Sosial, Humaniora Vol XV No. 2 Tahun 2003. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Badan Pusat Statistik Propinsi Bengkulu. 2007. Bengkulu Dalam Angka.

Ditjen Peternakan. 2009. Kajian Pengembangan Pembibitan Sapi Brahman Cross. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengkajian Kerjasama dengan Tim Peneliti Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Gozali, A, Wirdahayati RB, Syaruhrul Bustaman, Alie Yusron, Tanda Panjaitan,

Jacob Noelik, Bambang Sudaryanto. 2009. Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (PSDS). Bogor.

Susilawati, T. 2009. Berhasilkah Pembibitan Sapi Brahman Cross. Laboratorium

Reproduksi Ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Malang

Page 32: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

25

Lampiran 1. Foto-foto Kegiatan Pendampingan Teknologi

Gambar 1. Sapi bantuan LM3 pada Kelompok Ternak Subak Tirta Gangga Kab. Bengkulu Utara sebelum Penggemukan, dan Pertemuan Peternak dengan Petugas BPTP tentang Rencana Penggemukan Sapi Bali

Page 33: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

26

Gambar 2. Kegiatan pendampingan di kelompok ternak Brahman Cross

Page 34: LAPORAN AKHIR TAHUN - bengkulu.litbang.pertanian.go.idbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/LAPKHIR2010/...karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun kegiatan Pendampingan Program

27