Top Banner
LAPORAN AKHIR PENELITIAN SUMBER DANA PNBP USU TAHUN ANGGARAN 2012 PROGRAM PENELITIAN PNBP USU LAPORAN AKHIR 13000352 PROGRAM PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JUDUL : {RANCANG BANGUN ALAT PENGGORENG BUAH HAMPA UDARA (VACUUM FRYING) TIPE VACUUA-1 PUMP} Oleh: {Ainun Rohanah, STP, :tv1.Si. dan Sulastri Panggabean, STP, M.Si.} Dibiayai oleh Universitas Sumatera Utara, Sesuai dengan Surat Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program Penelitian SKIM Do sen Muda Tahun Anggaran 2012 Nomor: 579/UN5.2.3.1 /PPMn012 tanggal27 Agustus 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA L - LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN/PELA YANAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENELITIAN ··-r r
59

LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

LAPORAN AKHIR PENELITIAN SUMBER DANA PNBP USU TAHUN ANGGARAN 2012 PROGRAM PENELITIAN PNBP USU

LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~ 13000352

;-~=----=-~----'--1--~~---·1

PROGRAM PE:NELIT~pcril,sa

PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

JUDUL PENELITIA.~ :

{RANCANG BANGUN ALAT PENGGORENG BUAH HAMPA UDARA (VACUUM FRYING) TIPE VACUUA-1 PUMP}

Oleh:

{Ainun Rohanah, STP, :tv1.Si. dan Sulastri Panggabean, STP, M.Si.}

Dibiayai oleh Universitas Sumatera Utara, Sesuai dengan Surat Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program

Penelitian SKIM Do sen Muda Tahun Anggaran 2012 Nomor: 579/UN5.2.3.1 /PPMn012 tanggal27 Agustus 2012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

L- LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN/PELA YANAN

KEPADA MASYARAKAT BIDANG PENELITIAN

-----------------~N~O~P~E~M~B~E~R~'~2~01~2----------------~

··-r r -~--~

Page 2: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

1

2

3

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKillR SKIM DOSEN MUDA

PROGRAM PENELITIAN PNBP UNIVERSITAS SUMA TERA UTARA TAHUN ANGGARAN 2012

a. Judul Penelitian Rancang Bangun alat Penggoreng Hampa Udara (Vacuum Frying) Vacuum Pump

b. Bidang Ilmu : Keteknikan Pertanian Ketua Peneliti: a. Nama Lengkap dan Gelar : Ainun Rohanah, STP, M.Si. b. Jenis Kelamin :LIP C. NIP : 197401021998022001 d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Fakultas/Departemen/Program Studi : Pertanian/ Keteknikan Pertanian f. Handphone : 08116047263 Alamat Ketua Peneliti

Buah Tipe

a. Alamat Kantor : Jl. Prof. A Sofyan No. 3, Kampus USU, (Telp/fax/e-mail) Medan 20122/061-82224511061-8211924

b. Alamat Rumah Jl. Abdul Hakim Pasar I Tanjung Sari (Telp/fax! e-mail) Komplek Insan Cita Griya F5

4 Jumlah Anggota Peneliti : 1 a. Nama Anggota Penelitian I : Sulastri Panggabean, STP, M.Si. b. Nama Anggota Penelitian II -c. Nama Anggota Penelitian III -

5 Lokasi Penelitian : Laboratorium Teknik Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

6 Kerjasama Dengan Institusi Lain -7 J angka W aktu Penelitian : 5 bulan 8 Biaya yang Disetujui Tahun 2012

a. Sumber dari PJ:\!13P USU : Rp 5.500.000,-b. Sumber Lainnya -

Total Biaya : Rp 5.500.000,-

~ J Medan, 15 Nopember 2012

~~ -t as~~~u Ketua Peneliti,

~ c:, ~UM-4]"~~L . ~

Ainun ~TP, M.Si

~~ fl 'V '::;;.. -........ I

~~r 1t ~ ~ - of Dr 1r. ar a Bakti, M

NIP. 197401021998022001

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian USU

' Dr. Ir. Hannein Nasution, MSJE < NIP. 19520525 198003 1 003

Page 3: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

RINGKASAN DAN SUMMARY

Pengolahan hasil pertanian holtikultura sangat menjanjikan mengingat masih luasnya

lahan per!anian di Indonesia. Melimpahnya produk pertanian saat panen raya masih

merupakan ciri khas sistern pertanian di Indonesia yang sangat tergantung pada iklirn. Salah

satunya adalah buah salak yang pada saat panen raya j wnlahnya masih san gat berlimpah,

narnun tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan. Sehingga, fenomena kerugian akibat

busuknya daging buah masih 3ering terjadi, kare~:a buah ~alak tidak dapat disimpan lama

sehingga cepat busuk.

Solusi untuk menanggulangi kerusakan hasil pertanian, khususnya salak dapat

dilakukan dengan menggunakan teknologi pengolahan, salah satunya dengan mengolahnya

menjadi keripik salak. Dengan alasan inilah maka dianggap perlu untuk mencari bentuk

teknologi yang dapat rnengolah keripik salak secara efisien. Untuk mendapatkan tujuan di

atas, maka harus digunakan teknologi yang tepat. Penggorengan hampa udara merupakan

solusi yang dianggap paling tepat untuk menggoreng hasil pertanian khususnya hortikultura

karena suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi ( dapat diturunkan dari suhu penggorengan

tradisional) sehingga kandungan gizi dari buah dapat terjaga.

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat, dan menguji alat penggoreng

buah hampa udara (vacuum .frying) tipe vacuum pump, dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai

bulan Nopernber 2012 di Laboratorium Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas

Surnatera Utara, Medan, dengan cara studi literatur, melakukan eksperimen, serta pengamatan

dan pengujian terhadap alat. Parameter yang diamati adalah kapasitas efektif alat dan kadar

air. Basil penelitian menunjukkan kapasitas efek.iif alat sebesar 0,26 Kg/jam dengan kadar air

sebesar 1 ,63%.

111

Page 4: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Rancang Bangun Alat Penggoreng

Buah Hampa Udara (Vacuum frying) Tipe Vacuum pump.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Surnatera

Utara mela.lui Lembaga Penelitian dan Pengabdiai1/Pelayanan kepada Masyarakat khususnya

Bdang Penelitian yang telah memberikan dana penelitian SKIM Dosen Muda kepada peneliti,

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan lancar. Tak lupa pula ucapan terima kasih

penulis ucapkan kepada ketua Bidang Penelitian LP3M USU Bapak Dr. Ir. Hannein

Nasution, MSIE dan Dekan Fakultas Pertanian USU Bapak Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS.

yang telah memberikan dukungan sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

Di samping itu, penulis mengucapkan terirna kasih kepada semua staf Bidang

Penelitian LP3M USU yang turut membantu kelancaran administrasi penelitian ini. Akhir

kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat bennanfaat bagi kita semua.

Medan, Nopember 2012

Penulis

lV

Page 5: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

DAFTARISI

Halaman LEMBAR IDENTIT AS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR . . .. . . ... .. .. .. ......... .. ........ u

RINGKASAN DAN SUMMARY........................................................................................ m

P'R.AKATA....................................................... .......... .......................................................... lV

DAFT AR T ABEL............................................................................................................... . v1

DAFTAR GAMBAR/ILUSTRASI...................................................................................... vn

DAFTAR L.Al.1PIRAN................ . .... .............. .............. ................................................. Vlll

I. PENDAHULUAN.................. ........ ....... ... . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

H. TUJUAN DAN MANFAA T PENELITIAN ................................................................. 3

III. Tfl'JJAUAN PUSTAKA .................................................. .................................... ..... ... 4

IV. METODE PENELITIAN .. ...... ... . ........ .... ..... ..... ..... ...... . .... ..... ....... ...... ..... .... .. ..... ...... 11

V. HASIL DAN PEMBAHASAN.. ... .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. ... .. . .. ... .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. . 18

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................. ....... ........................................ 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................. ........................................... ..... ................ 24

LAMP IRAN............................................................................................................................ 26

v

Page 6: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

DAFTAR TABEL

Hal am an Tabell. Uji organoleptik untuk penerimaan keseluruhan ....................................................... 14

Tabel 2. Kebutuhan Alat untuk satu kali penggorengan .......................................................... 18

Tabel 3. Hasil Penggorengan ...... .................... ... ........ .......... ........... ... .. ... ...... ... ... ... .... .. .. ... .. ..... 19

Tabel4. Kadar Air Bahan .... .. ... ............ ....... ...... ... ..... .......... .. .... ..... .. .... ... .. ... ... .... .... ...... ...... ... 20

Tabel 5. Data uji organoleptik. ...... ..... ....................... .. ........ ...... ... ... ........ ...... ..... .... .... .... .. ..... 20

VJ

Page 7: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

DAFTAR GAMBARIILUSTRASI

Halaman Gambar 1. Proses pengolahan hasi! pertanian menjaJi produk olai1an ...... .......... .... ..... ... .... ...... 5

Gam bar 2. Proses p;::,ngolahan bahan mentah menjadi produk olahan .... ... ... ... ........ ......... ....... .. 5

.. Vll

Page 8: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

DAFT AR LAMPIRAJ~

Hal am an Lampi ran 1. Jadwal Pelaksanaan ................................. ...... .......... .. ...................................... .. .. 26

Lampiran 2. Perkiraan Biaya Penelitian ................................................................................... 27

Lampiran 3. Gambar Teknik Alat .. ..... ........ .............. ..... ... ...... ....... .. ... ...... ........... .. ....... ..... ...... 28

Lampi ran 4. Gambar Bagian Utama Alat .... ..... .. ...... .. .... ...... .... ..... ....... ... ..... ...... ... ...... ............ 31

Lampiran 5. Komponen Alat Penggoreng Vakum .......... ... .... .. .... ... ... ....... ... ..... ........... . ....... .. . 32

Lampiran 6. IJaftar Riwayat Hidup Peneliti .... ...... ........... ....... ... ...... .. ................. .. ....... ...... ... . 35

Lampi:an 7 Draft Artiket Publikasi Jlmiah .............................................. ..... ... ..... ..... ..... ..... .... 39

Lampi ran 8 Berita Acara Seminar Hasil Penelitian ................................................................. 40

Lampiran 9 Daftar Hadir Pcserta Seminar Hasil Penelitian ...... .... .. ......... ..... ........ .. ................. 49

Lampiran 10 Lembar Pertanyaan, Jawaban dan Kesimpulan pada Seminar Hasil Penelitian. 50

Vll l

Page 9: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara beriklim tropis yang memiliki keanekaragaman produk

pertanian temtama produk boltikultura. Pengolaban basil pertanian boltikultura sangat

menjanjikan mengingat masih luasnya laban pertanian di Indonesia. Menurut Rukmana

(1996), prospek pengembangan budiday& buab-buahan secara intensif dalam skala agribisnis

atau agroindustri cukup cerah. Hal ini antara lain disebabkan oleb pemngkatan jumlah

penduduk, pendapatan, pendidikan, kesadaran gizi masyarakat, industri pengolahan dan

berkembangnya pariwisata. Peluang pasar buab di dalarn dan luar negeri masih terbuka luas,

sebingga berpeluang untuk dijadikan sebagai sumber devisa negara.

Meiimpabnya produk pertanian SClat panen raya masih merupakan ciri khas sistem

pertanian di Indonesia yang sangat tergantung pada iklim. Salah satunya adalah buah salak

yang pada saat panen raya jumlabnya masih sangat berlimpah, namun tidak diimbangi dengan

peningkatan permintaan. Hal ini terjadi karena teknologi diversifikasi buah salak masib

dianggap sebagai teknologi mahal. Sebingga, fenomena kerugian akibat busuknya daging

buah masih sering terjadi, karena buab salak tidak dapat disimpan lama sebingga cepat busuk.

Solusi untuk menanggulangi kerusakan basil pertanian, kbususnya salak dapat

dilakiikan dengan menggunakan teknologi pengolahan, salah satunya dengan mengolahnya

menjadi keripik salak. Teknologi ini dilakukan dengan tujuan meningkatk~n kualitas produk,

membuat variasi produk olahan yang bercitarasa khas salak dan mempertahankan

keawetannya serta meningkatkan harga jualnya. Dengan alasan inilah maka dianggap perlu

untuk mencari bentuk teknologi yang dapat mengolab keripik salak secara efisien. Untuk

mendapatkan tujuan di atas, maka barus digunakan teknologi yang tepat. Penggorengan

hampa udara merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk menggoreng basil pertanian

khususnya hortikultura karena subu yang digunakan tidak terlalu tinggi ( dapat diturunkan dari

suhu penggorengan tradisional) sehingga kandungan gizi dari buah dapat terjaga.

Ada dua cara untuk melakukan pengbampaan udara, yaitu menggunakan pompa

vakum water-jet dan pompa vakum (pompa minyak dan membran). Kerja pengbisapan dari

pompa vakum water-jet lebih rendah dibandingkan dengan pompa vakum. Pada umumnya,

penggorengan hampa udara ini menggunakan tipe water-jet, dimana proses penghampaan

terjadi dengan menggunakan pompa air sentrifugal yang memutar venturi sehingga venturi

mengbasilkan daya hisap. Sehingga, agar menghasilkan daya hisap yang besar, maka

Page 10: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

2

dibutuhkan pompa sentrifugal dengan daya yang besar, serta air dalam jumlah yang banyak

(Anonimous, 2010a). Namun, besamya konsumsi air dan konsumsi energi menyebabkan

besarnya total polusi pada pompa water-jet. Dengan demikian, pompa vakum menjadi

pertimbangan sebagai peralatan pemvakuman bila dilihat dari sudut pandang ekolcgi dan

kerja penghisapan yang dilakukan (Anonimous, 2010b).

Page 11: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

II. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat, dan menguji alat penggoreng

buah hampa udara (vacuum fry ing).

1\1anfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan keripik buah dan dapat membantu

serta rne111otivasi dalam proses produksi keripik buah.

--------+-~~~~---------~ ___ :J-_c,_j~ ;z __ J

Page 12: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

III. TINJAUAN PUSTAKA

Salak (Salacca edulis Reinw)

Salak dalam bahasa latin adalah Salacca edulis. Tanaman salak adalah tanaman asli

Indonesia. Tanaman salak tumbuh merumpun, berbatang sangat pendek, tertutup oleh

pelepah-pelepah daun dan seluruh permukaan tanaman liitutupi duri-duri yang tajam dan

siklus hidup tanaman salak tahunan (Rukrnana, 1999).

Salak merupakan tanaman yang memilik.i prospek yang baik untuk diusahakan sebagai

salah satu korP_oditas andalan dalam pengembangan agribisnis buah-buahan. Pada beberapa

daerah, komoditas ini telah menjadi st.:mber pendapatan utama bagi petani dan juga telah

diarahkan sebagai komoditas ekspor. Namun pada kenyaw.annya, produksi dan mutu buah

salak Indonesia belum dapat diandalkan untuk menjadi primadona buah nasional. Kondisi ini

disebabkan antara lain oleh sistem pengelolaan kebun, cara budidaya, panen dan pasca panen

yang belum sesuai dengan kaidah-kaidah budidaya yang baik dan benar. Di lain pihak, pada

saat ini konsumen menuntut standar mutu produk prima dengan keamanan konsumsi yang

terjamin (Rustijamo dkk., 2010).

Seperti buah-buahan lainnya, buah salak mudah rusak dan tidak tahan lama.

Kerusakan ditandai dengan bau busuk dan daging buah menjadi lembek serta berwama

kecoklat-coklatan. Setelah dipetik buah salak masih meneruskan proses hidupnya berup2.

proses fisiologi (perubahan wama, pemafasan, proses biokimia dan perombakan fungsional

dengan adanya pembusukan oleh jasad renik). Sehingga, buah salak tidak dapat disimpan

dalam waktu yang lama dalam keadaan segar, maka diperlukan penanganan pascapanen

(Prihatman, 2000).

Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk

mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain

untuk konsumsi manusia atau hewan di rumah atau industri pengolahan makanan

(Anonimous, 2010a).

Dalam proses pengolahan hasil pertanian atau perkebunan menjadi produk olahan

bahan jadi (final product) dan bahan setengah jadi (sem{{r!7al p rodL:.ct) . Untuk bahau industri

pangan dan non pangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

4

Page 13: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Proses

Hasi! Product Pertanian

Operasi

Gambar 1. Proses pengolahan basil pertanian menjadi produk ola:mn

Bahan mentah ~~--~ Alat peralatan dan

. . mesm-mes:n.

Pengolahan secara Fisik, kimiawi, mikrobiologi

dan biokimia

1--~ ... , Hasil olahan

Gambar 2. Proses pengolahan bahan mentah menjadi produk olahan

(Setyohadi, 2006).

5

Tujuan Penggunaan Alat 1\lesin Pertanian deogan Sumber T~naga Mekanis

(Mekanisasi Pertanian)

Ilmu mekanisasi pertanian di Indonesia telah dipraktekkan atau dilaksanakan untuk

mendukung berbagai usaha pembangunan pe1ianian terutama di tidang usaha swasembada

pangan. Dengan mempertimbangkan aspek kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi, dan

teknis, maka pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakan melalui sistem

pengembangan selek!if. Yang dimaksud dengan sistem mekanisasi pertani(ln selektif adalah

usaha memperkenalkan, mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis

alat dan mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah setempat. Oleh

karena itu, ditinjau dari segi tingkat teknologinya, mekanisasi pertanian dibedakan atas:

mekanisasi pertanian sederhana, mekanisasi pertanian madya, dan mekanisasi pertanian

mutakhir (Hardjosentono, dkk., 2000).

Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat

perubahan tersebut bisCI dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu

sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

Vacuum F;ying

Vacuum frying adalah mesm pengggoreng hampa udara. Prinsip utama kerja alat

adalah melakukan pengorengan pada kondisi vakum yaitu pada tekanan 60-70 cmHg

Page 14: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

6

( dibawah tekanan atmosfer normal). Kondisi vakum ini menyebabkan penurunan titik didih

min yak dari 11 0-120°C sehingga dapat menc.egah terj adinya perubahan rasa, aroma dan

wama bahan makanan (Massinai, dkk. , 2005).

Penggcrengan vakum mernungkinkan pengolahan komoditi peka panas, seperti buah

dan sayur menjadi hasil olahan berupa keripik (chip). Pada kondisi vakum suhu

penggorengan dapat diturunkan sebesar 50-60°C. Dengan demikian produk yang mudah

mengalami kerusakan warna, aroma, rasa dan nutrisi akibat panas dapat dipro~es dengan

teknologi iai. Di sisi lain kerusakan minyak dan akibat-akibat yang ditimb~lkan dapat

diminimumkan karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan rendah. Dengan menerapkan

teknologi jet air untuk per.wakuman dl1ri mesin penggoreng hampa skala industri kecil

memm1gkinkan jangkauan operasi yang lebih luas karena permasalahan-penaasalahan yar.g

menjadi kendala pada pengembangan industri kecil dapat diahsi. Namun demikian teknologi

ini masih terbatas untuk skala kecil dan menengah, hingga saat ini kapasitas maksimal yang

dapat dikembangkan 11 Kg/proses dengan lama proses 55-75 menit (Lastriyanto, 2001).

Alat penggoreng vakum yang sudah ada di pasaran pada umw!lnya mempakru1 tipe

water-jet. Menurut Hasbullah (2000), pompa vakum tidak menggunakan element yang

bergerak. Penghisapan dilakukan dengan menggunakan fluida pendorong yang bekeJja

dengan prinsip venturimeter. Fluida pcndorong dapat berupa air, uap air dan gas tekanan

tinggi yang dilewatkan pada nosel. Energi tekan nose! diubah menjadi energi gerak. Tinggi

kecepatan akan menghasilkan hisapan diujung nose! tempat memancarnya fluida. Injektor

yang menggunakan air seb?.gai fluida penggerak disebut water-jet.

Unjuk kerja penghisapan water-jet lebih rendah dibandingkan dengan pompa vakum.

Pompa vakum menggunakan elektromotor sebagai penggerak dan kecepatan dari pompa ini

dapat diatur sehingga tekanan yang diinginkan dapat diatur tanpa harus merubah pompa

tersebut (Anonimous, 2010).

Untuk memperoleh keripik salak yang baik maka sebaiknya diajurkan menggunakan

suhu penggorengan 95°C dengan waktu penggorengan selama 30 menit karena pada interaksi

suhu dan waktu penggorengan ini diperoleh keripik salak dengar.. kadar air sebesar 2,83 % dan

standar kadar air keripik buah secara umum ialah sebesar 3,00% (Simanjuntak, 2005).

Minyak Goreng

Minyak goreng adalah lemak yang biasa digunakan untuk menggoreng makanan

seperti minyak kelapa, minyak jagung dan minyak kacang. Apabila dipanaskan minyak akan

mengeluarkan asap tipis kebiruan pada suhu tertentu. Suhu ini disebut sebagai titik asap dari

Page 15: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

7

minyak itu. Mutu suatu minyak goreng ditentukan oleh titik asap dari minyak tersebut. Makin

tinggi titik asapnya makin tinggi pula mutu minyak itu. Lemak yang sudah dipakai untuk

menggoreng titik asapnya akan semakin menurun karena molekul lemak sudah terhidrolisis

(Moehyi, 1992).

Keripik Salak

Keripik buah merupakan hasil olahan produk buah segar dalam bentuk makanan

ringan (chip) yang diolah dengan teknologi penggorengan sistem hampa (vacuum fr iel).

Bahan yang dapat digunakan setiap pembuatan keripik pada dasarnya semua jenis buah yang

awalnya kadar padatannya tinggi dengan tekstur tidak terlalu lembek dan buah yang tidak

terialu matang. Eampir semua jeni3 salak yang ?da di Indonesia dapat diolah menjadi keripik

buah. Untu:K mendapatkan keripik salak yang berkualitas sebaiknya dipilin jenis salak yang

manis, namun rasanya tidak terlalu sepet dan daging buah tidak ~erlalu tebal. Jenis salak

pondoh hitam, salak lokal dapat menghasilkan keripik yang berkualitas (Hasbullah, 2000).

Bahan Tambahan (Kalsium Klorida dan Natrium Bisulfit)

Peneelupan dalam larutan kalsiurn klorida perlu dilakukan untuk mempertah2.nkan

kesegaran serta memperbaiki tekstur buah. Tekstur buah setelah dieelupkan akan menjadi

keras dan matang dengan normal. Sedangkan suifitasi merupakan salah satu perlakuan

pendahuluan pada pengolahan keripik dengan tujuan utamanya adalah untuk mengurang1

pencoklatan pada waktu pengolahan dan penyimpanan berikutnya

Komponen Alat Penggoreng Hampa Udara

Wadah penggorengan

Wadah penggorengan berupa wadah tertutup vertikal yang berdiameter 40 em dengan

tinggi 50 em. Hal ini berdasarkan pernyataan Earle (1969) bahwa dengan mempergunakan

tabung secara tegak, maka berputaran alamiah bahan eair yang di panaskan akan memberikan

pindah panas yang baik.

Pompa Vakum

Sebuah pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan antara lain memindahkan

thida. Fluida hanya mengalir apabila terdapat p~rbedaan tekanan. Pompa panear

menggunakan zat eair atau gas dibawah tekanan untuk mengangkut zat eair atau gas yang

lain. Pompa pancar dapat juga dipakai untuk memampatkan gas ke tekanan yang lebih tinggi

atau untuk menurunkan tekanan gas.

Dalam pelaksanaannya, pompa pancar antara lain dapar digunakan untuk tujuan

sebagai berikut :

Page 16: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

8

1. Sebagai pompa vakum (pompa udara).

2. Untuk membuang zat agresif atau zat yang kotor. Bahan dari pompa pancar dapat

disesuaikan dengan bahan yang akan diangkut.

3. Untuk memompakan air keatas dari tempat yang sangat dalam. Sebuah pompa pancar

(pengisap dalam) ditempatkan di bawah dekat sumber dan sebuah pompa biasa

ditempatkan diatas permukaan bumi.

(Nouwen, 1994).

Kondensor

Menurut Bagasvaniwaran (20 10), Kondensor adalah salah S(ltu jenis mesin penukar

kalor (heat exchange,) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida. Dan menurut

Kulshrestha (1989), tipe kondensor berdasarkan proses pencampuran air pendingin dengan

uap dibagi atas 2 jenis yakni :

1. Kondensor jet, dimana proses kondensasi dari uap dilak.llkan dengan pencampuran uap

dengan air. Jenis ini dapat berupa air pendingin mengalir di dalam pipa dan uap panas

mengalir disekeliling permukaan pipa atau uap mengalir di dalam pipa dan air pendingin

di sekeliling permukaan luar pipa.

2. Kondensor permukaan, permukaan luar pipa-pipa kondensor yang di dalamnya mengalir

sejumlah uap, dipercikkan dengan sejumlah air pendingin. Air akan menguap dan

mengambil kalor Iaten penguapan dari uap yang mengalir di dalam pipa, selanjutnya suhu

uap akan turun sebagai akibat dari pelepasan kalor.

Di dalam alat penguapan yang bekerja di bawah pengaruh tekanan yang dikurangi,

pompa hampa udara selalu dilengkapi oleh sebuah kondensor untuk memindahkan uap dalam

jmnlah besar dengan jalaa mengubahnya menjadi bahan cair. Alat pengembunan (kondensor)

untuk uap dapat berupa sebuah kondensor permukaan atau kondensor jet. Kondensor

permukaan memberikan pennukaan pindah panas yang cukup, dimana media yang digunakan

untuk memindahkan panas laten penguapan dari uap ke air pendingin cukup luas. Di dalam

sebuah kondensor jet, uap dicampurkan dengan aliran air pendingin dalam jumlah secukupnya

untuk memindahkan panas Iaten uap.

Kadar Air

Aktivitas air atau water activity adalah jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh

mikroba untuk pertumbuhannya. Sebagaimana diketahui, bahwa kandungan air suatu bahan

tidak dapat digunakan sebagai indikator nyata dalam menentukan ketahanan simpan. Istilah

aktivitas air digunakan untuk menjabarkan air yang tidak terikat atau bebas dalam suatu

Page 17: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

9

sistem yang dapat menunjang reaksi biologis dan kimiawi. Air yang terkandung dalam bahan

pangan, apabila terikat kuat dengan komponen bukan air lebih sukar digunakan baik untuk

aktivitas mikrobiologis maupun aktivitas kimia hidrolitik (Syarif dan halid, 1993). Salah satu

cara untuk menurunkan kadar air bahan adalah dengan menguapkan air bahan melalui

perlakuan panas atau tekanan.

Prinsip Kerja Alat Penggoreng Hampa Udara

Proses penggorengan tradisional dilakukan pada suhu tinggi . Hal ini dapat

menyebabkan irisan buah me11galami perubahan aroma dan warna karena suhu penggorengan

yang tinggi. Penggoreng vakum mempunyai prinsip kerja yaitu dengan t~kanan titik didih

yang rendah, wama alami dan aroma dari ker;pik dapat dip~rtahankan. Hal ini terjadi karena

kondisi vakum menyebabkan penurunan titik didJ.h minyak dari 110-200 °C menjadi 30-100

°C, sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan rasa, aroma dan wama dari bahan seperti

mangga, nangka dan lain-lainnya. (Lastriyanto, 1998).

Uji Organoleptik

Cara uji organoleptik urnwn diketjakan dalam praktik, terutama di pabrik pengolahan

bahan pangan. Cara itu lebih mudah dan lebih cepat karena hanya menggunak.an alat indrawi

saja, tidak memerlukan banyak peralatan serta lebih murah. Pengujian organoleptik ini lebih

banyak ke arah pengamatan secara visual. Sebagai parameter dalam pengujian sensorik

berupa penampakan warna, cita, rasa dan tekstur. Para panelis akan memberikan skor pada

sample yang diamati (Adawyah, 2008).

Uji organoleptik ini biasanya dilakukan terhadap keripik yang meliputi rasa,

kerenyahan dan wama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan panehs sebanyak 10 orang.

Satu orang panelis melakukan uji organoleptik untuk semua sample dimana setelah selesai

melakukan uji pada satu sample, si panelis meminum air untuk menetralkan rasa. Kemudian

dilanjutkan dengan panelis berikutnya. Pengujian dilak.ukan secara inderawi organoleptik

yang ditentukan berdasarkan skala numerik (Soekarto, 1 982).

Analisis Ekonomi

Umur.mya setiap investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Memang ada

JUga investasi yang bukan untllk keuntungan, misalnya investasi dalam bidang sosial

kemasyarakatan atau investasi untuk kebutuhan lingkungan, tetapi jumlahnya sangat sedikit.

Untuk mengetahui apakah suatu investasi itu menguntungkan atau tictak, maka pada tahap

pengusulan suatu investasi perlu dilakukan studi/evaluasi aspek keekonomiannya. Salah satu

Page 18: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

10

caranya adalah dengan melakukan analisis arus kas (cash flow analisis) untuk menghitung

indikator keekonomian investasi.

Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktifitas perusahaan. Biaya ini

secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi.

Sedangkan biaya variable adalah biaya yang besamya berubah-ubah sesuai dengan aktifitas

perusahaan. Biaya ini secara total akan berubah sesuai dengan volume produksi (Halim,

2009).

Biaya variabel adalah biaya yang besamya tergantung pada output yang dihasilkan.

Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang

digunakan . Tak heranjika biayanya. semakin besar. S~dangkan, Bi(lya tetap adalah biaya yang

tidak tergantung pada banyak stdikitnya produk yang akan Jihasilkan (Soehamo, 2007).

Page 19: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

IV. METODE PENELITIAN

Waktu dan Tern pat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Nopember 2012

di Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi litentur (kepustakac:.n), Jalu

melakukan penelitian tentang alat penggoreng hampa udara (vacuum fiying) ini. Se!anjutnya

dilakukan perancangan bentuk, pembuatan kemudian dilakukan pengujian alat den~an

pengamatan parameter.

Komponen Alat

Alat penggoreng hampa udara ini mempunyai beberapa komponen yaitu :

1. Kerangka alat

Kerangka alat ini berfungsi sebagai pendukung komponen lainnya, yang terbuat dari

besi siku. Alat ini mempunyai panjang 128 em, tinggi 95 em, dan lebar 44 em.

2. Wadah penggorengan

Wadah penggorengan ini merupakan bagian komponen alat yang berfungsi sebagai

tempat menggoreng buah tersebut. Alat ini berbentuk tabung silinder dengan diameter

40 em dan tinggi 50 em. Di bagian atas berbentuk kerucut dengan tinggi 5 em yang

disambungkan dengan pipa penghubung menuju kondensor.

3. Keranjang penggorengan

Keranjang penggorengan ini merupakan keranjang tempat bahan sebelum dilakukan

penggorengan. Keranjang ini berbentuk tabung silinder dengan diameter 39 em dan

tinggi 20 em yang berkisi-kisi. Di bagian atas keranjang tersebut dapat dibuka saat

memasukkan bahan dan ditutup ketika dilakukan penggorengan.

4. Kondensor

Kondensor ini terdiri dari tabung, pipa stainless steel yang berbentuk spiral, dan air.

Di sisi samping atas dan bawah tabung akan dibuat lubang untuk aliran masuk dan

keluar air. Air ini akan menurunkan temperatur uap dari wadah penggorengan

sehingga sebagian uap akan berubah fase menjadi cair dan tidak terhisap oleh pompa

vakum.

ll

Page 20: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

12

5. Tabung hampa

Tabung hampa ini merupakan tabung lanjutan dari kondensor yang hampa udara.

Tabung ini terdiri dari pipa stainless steel yang berasal dari kondensor dan pipa besi

dengan diameter 1 inchi.

6. Pompa vakum

Pompa vakum ini adalah pompa yang berfungsi untuk menghisap udara dari wadah

pe11ggorengan. Pada alat ini pompa vakum yang digunakan adalah 0,5 HP.

Fersiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk ~nelitian

yaitu merancang bentuk dan ukuran alat, daf! mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan­

peralatan yang akan digunakan dalam pe!lelitian.

a. Pembuatan alat

Adapun langkah-langkah dalam membuat alat penggoreng hampa udara (vacuum

frying) ini yaitu :

1. Dirancang bentuk alat sesuai dengan urutan proses.

2. Digambar serta ditentukan ukuran alat.

3. Dipilih bahan yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat.

4. Dilakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang akan diguil.aka.n sesuat dengan

ukuran yang telah ditentukan.

5. Dipotong bahan sesuai ukuran.

6. Dibentuk dan dilas plat bahan untuk membentuk wadah penggoreng.

7. Dibentuk dan dilas plat bahan untuk membentuk wadah air.

8. Dibentuk dan dilas plat bahan untuk membentuk tabung hampa.

9. Disiapkan tabung kondensor yang terhubung dengan tabung vakum dan pompa

vakum.

10. Dibuat satu lubang dari sisi samping wadah penggorengan untuk menghubungkan

wadah penggorengan dengan tabung kondensor.

11 . Dihubungkan wadah perrggorengan dengan kondensor dengan pipa besi .

12. Dihubungkan kondensor dengan tabung vakum.

13. Dihubungkan tabung vakum dengan pipa besi dari pompa vakum.

14. Dihubungkan komponen bahan yang telah dibuat sesuai dengan urutan proses.

Page 21: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

13

b. Persiapan bahan

1. Disiapkan bahan yang akan digoreng ( dalam penelitian bahan yang digunakan adalah

buah salak).

2. Dipilih dan dikupas buah salak yang matang.

3. Diiris daging buah sehingga ketebalan seragam.

4. Dicuci buah salak hingga bersih.

5. Direndam rialam larutan natrium metabisulfit dan kalsium klorida, kemudian ditiriskan.

Pengnjian Alat

1. Ditimcang bahan yang akan dijadikan keripik buah.

2. Dimasukkan air ke dalam wadah kondensor.

3. Dimasukkan minyak g01eng kedalam waJah penggorengan.

4. Dihidupkan kompor hingga suhu dalam wadah penggorengan mencapai kira-kira 85 -

95 °C.

5. Dimasukkan bahan kedalam keranjang penggorengan dan ditutup rapat wadah

penggorengan.

6. Dihidupkan pompa vakum hingga di dalam wadah penggorengan hingga bertekanan -

63,5 cmHg (25 Psi).

7. Ditun.mkan keranjang penggorengan.

8. Diatur dan dijaga agar wadah penggorengan kira-kira bertekanan -63,5 cmHg (25 Psi)

dan bersuhu 85 - 95 °C selama 90 menit.

9. Dimatikan pompa vakum dan kompor serta diangkat keranjang penggorengan.

10. Dibuka tutup wadah penggorengan secara perlahan.

11. Diangkat irisan salak yang telah selesai di goreng.

12. Ditiriskan dengan menggunakan .~pinner.

13. Ditimbang keripik salak yang diperoleh.

14. Dilakukan pengamatan parameter.

Parameter yang Diamati

1. Kapasiias Efektif Alat

Kapasitas efektif alat dilakukan dengan menghitung banyaknya keripik buah yang

dihasilkan (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses penggorengan (jam).

KA=BB ............................. ............................ .. ........................ .. ..... (1) T

Page 22: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

14

dimana :

KA = Kapasitas efektif alat (Kg/jam)

BB = Berat keripik buah yang dihasilkan (Kg)

T = Waktu yang dibutuhkan selarna proses penggorcngan (jam)

2. Uji Organoleptik

Menurut Soekarto (1982), uji organoleptik ini biasanya dilakukan terhadap keripik

yang rneliputi rasa, kerenyahan dan warna. Uji ini dilakukan dengan menggunakan panelis

sebanyak 1 v orang. Satu orang panel is melakukan uji organoleptik untuk semua sample.

Pengujian dilakukan secara inderawi organoleptik yang ditentukan berdasarkan skala

nurnerik.

Tabel 1. Uji organoleptik u.ntuk penerimaan keseluruhan

Skala Hedonik

Sangatsuka

Suka

Agak suka

Tidak suka

Skala Numerik (skor)

4

3

2

1

Tabel 2. Uji organoleptik untuk tingkat kerenyahan

Skala Hedonik Skala Numerik (skor)

Sangatrenyah 4

Renyah

Agak renyah

Keras

3. Analisis Ekonomi

a. Biaya Produksi keripik buah

3

2

1

Perhitungan biaya produksi untuk menghasilkan keripik buah dilakukan dengan cara

menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih

dikenal dengan biaya pokok.

BP = [ B: + BTT]c .... .. ...... ...... ..... .......... ......... ... .... ... ... ..... (2)

dimana :

BP = Biaya pokok yang dikeluarkan

BT = Total biaya tetap (Rp/tahun)

Page 23: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

BTT =Total biaya tidak tetap (Rp/jam)

x =Total jam kerja per tahun (jam/tahun)

C = Kapasitas alat Uam/satuan produksi)

a. Biaya Tetap

Menurut Darun (2002), biaya tetap terdiri dari :

1) Biaya penyusutan (metoda Garis Lurus)

D = (P- S) .. · .. · · .... · .. · · ..... ·· · .. · ............................. (3)

n

dimana:

D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)

P = Nilai awal (harga bdi/pembuatan) alat dan mesin (Rp)

S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

n = Umur ekonomi (tahun)

2) Biaya bunga modal dan asuransi

_ i(P)(n + 1) I- ..... ...... ................................ ..... ........... (4)

2n

dim ana:

i = TotC~l persentase bu.nga modal dan asuransi (17% per tahun)

3) Biaya pajak

15

Di negara ini belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin-mesin

dan peralatan pertanian, diperkirakan bahwa biaya pajak adalah 1% pertahun dari

nilai awalnya.

4) Biaya gudang/gedung

Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 - 1 %, rata-rata

diperhitungkan 1 % dari nilai awal (P) pertahun.

b. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari:

1) Biaya listrik (Rp/Kwh)

2) Biaya perbaikan alat. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan:

Biaya reparasi = 1'2%(P-S) .............................................. (5)

lOOOjam

3) Biaya Perawatan

12%.P Biaya Perawatan = --- ....... .. ......... . ........ .................. . (6)

IOOOjam

fMiuK PERPUSTAKAAW. 1 I U~IVERSiTAS SUMATERA UT~.RA i

_,_ ..... ~ .. -· ---·~ .... ... 1

Page 24: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

16

4) Biaya Operator

Biaya operator tergantung pada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan

atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya.

b. Break Event Point (Perhitungan Titik Impas)

Manfaat perhitungan titik impas (break event point) adalah untuk mengetahui batas

produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak

untuk dija!ankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya

operasional tanpa adanya keuntungan.

Untuk menentukan prod:.1ksi titik impas (BEP) maka dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

r N= (R-V) ... .... ... ......... .. ........ . ....... ..... ... . (7)

Dimana:

N : jmnlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg)

F biaya tetap per tahun (rupiah)

R penerimaan dari tiap unit produksi (harga j ual) (rupiah)

V biaya tidak tetap per unit produksi.

VN =total biaya tidak tetap per tahun (rupiah/unit).

c. Net Present Value (NPV)

Identitikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan metode analisis .financial

dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur

suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.

NPV ~I:"" (~::i~t) ··········· ·· ············ H • (8)

dimana:

B = Manfaat penerimaan tiap tahun

C = Manfaat biaya yang dikeluarkan tiap tahun

t = Tahun kegiatan usaha (t=1 ,2, ... ,n)

1 = Tingkat diskon yang berlaku

Dengan kriteria:

NPV > 0, berartJ usaha menguntungkan. layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan.

NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak menguntungkan dan

tidak Iayak untuk dilaksanakan serta dikembangkan.

Page 25: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan.

d. Internal Rate of Return (IRR)

17

Untuk mengetahui kemampuan untuk dapat memperoleh kembali investasi yang sudah

dikeluarkan dapat dihitung dengan menggunakan IRR.

Menurut Pujosumarto (1998), IRR dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

r=n ( B - C) IRR = I . I 1 =c ........... .. ........... ..... ... ... ... 0 .............. .. . .. (9)

l=i (l+i)'

Kriteria IRR yaitu :

IRR > S(lcial discount ra!e berarti usaha layak dilaksanakan

IRR <social discount rate berarti usaha tidak layak untuk dilaksanakan.

4. Kadar air

Untuk rnencari kadar air dilakukan dengan rnetode gravimetrik yaitu dengan

menimbang sampel sebanyak lO gram dalarn almunium foil yang telah diketahui berat

ko:;ongnya. Kemudian sam pel bahan dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 °C selarna 3

jam lalu didinginkan dalam desikator selama 15 rnenit dan ditimbang. Pengurangan berat

merupakan banyaknya air yang diuapkan dari bahan dengan perhitungan :

0 . _ Berat awal-berat akhir 0 Yo Kadar arr- X 100 Yo ......... ...... .... ........ (10)

Berat awal

Page 26: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat Penggoreng Vakum Tipe Vacuum Pump

Alat Penggoreng vakum tipe vacuum pump ini terdiri dari empat bagian utama yaitu :

1. Wadah penggorengan

2. Wadah pendingin!Kondensor

3. Wadah penangkap air/v:ater trap

4. Pompa vakum

Selain itu, alat ini dilengkapi dengan alat pengukur tekanan vakum, alat pengukur

suhu digital, pipa per1ghubung stanless steel, keranjang penggorengan yang terhubung dengan

engkol keluar wadah penggorengan serta alat pemanas yang digunakan berupa kompor gas.

Wadah penggorengan ini berdiameter 40 em dan tinggi 50 em. pada wadah ini terdapat

keranjang penggoreng yang berbentuk setengah bola dengan diameter 39 em dimana

keranjang ini berkisi-kisi. Di dalam wadah penggoreng ini diisi minyak goreng sebanyak 20L.

Wadah oenggorengan dan wadah pendingin/kondensor dihubungkan oleh pipa

berdiameter 'h ". Uap panas hasil penggorengan akan akan dihisap oleh pompa vakum tetapi

akan terlebih dahulu melewati wadah pendingin/kondensor sehingga uap basah akan

mengembun menjadi air dan akan tertahan di wadah penangkap air/water trap sehingga uap

air yang mengembun tadi tidak ikut terhisap kedalam pompa vakum. Wadah

pendingin/kondensor ini diameter 30 em dan tinggi 41 em dan pada bagian bawahnya diberi

kran air sehingga air dapat lebih mudah dikeluarkan ketika selesai penggorengan dilakukan.

Wadah penangkap air/water trap berdiameter 10 em dengan tinggi 30 em.

Proses penggorengan bahan dilakukan ketika suhu dan tekanan vakum yang

diinginkan sudah tereapai dengan cara memut&r engkol keatas sehingga keranjang

penggorengan akan tenggelam ke minyak goreng. Engkol ini harus diputar setiap 1 0 menit

sekali agar bahan di dalam wadah penggorengan merata masaknya menjadi keripik.

Proses Penggorengan

Untuk satu kali proses pembuatan Keripik buah dengan menggunakan alat Penggoreng

tipe vakum pump ini, diperlukan :

Tabel 2. Kebutuhan Alat untuk satu kali penggorengan

Bahan Bahan bakar gas (kg) AiT (L) Buah salak (kg) Minyak goreng (L)

18

Jumlah 0,5 29 2 20

Page 27: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

19

Jadi untuk satu kali penggorengan selama 90 menit diperlukan bahan bakar gas

sebanyak 0,5 kg, air pendingin pada wadah pendingin sebnyak 29 L, buab salak sebanyak 2

Kg. Hasil penggorengan yang diperoleh berupa keripik buah dengan tekstur renyah dimana

kita tidak akan mendapatkannya bila kita t!lenggoreng pada kondisi biasa. Kebocoran akan

mengakibatkan udara akan dapat masuk pada alat yang akan menyebabkan tekanan akan naik

kembali sehingga proses penghampaan akan dapat berlangsung sangat lama.

Kapasitas Efektif Alat

Kapasitas efektif suatu alat menunjukkan prndukti£tas alat selama pengoperasian tiap

satuan waktu. Dalam hal ini kapasitas efektif alat diukur dengan membagi banyaknya berat

keripik buah yang dihasilkan terh?.dap waktu yang dibutuhkan selama pengoperasian alat.

Tabel 3. Hasil Penggorengan

Ulangan I II III

Rataan ---

Be rat Keripik Bu_a_h_,(~k""'g)~_L_a_m_a_P_e_n_..g""'g'-o_rc_n_,.,g'-an---'-(m_en_i-'t )'--OA2 90 0,38 90 0,38 90 0)9 90

Proses pembuatan keripik salak dengan menggunakan alat penggoreng vakum tipe

vacuum pump pada penelitian ini memerlukan waktu selama 90 menit. Proses penggorengan

tidak langsung dilakukan pada menit awal karena akan ada proses penghampaan ruangan

penggorengan terlebib dahulu. Keranjang penggorengan akan diturunkan dengan memutar

engkol ketika tekanan dan suhu yang diinginkan telah tercapai. Proses penggorengan

dinyatakan selesai apabita warna keripik salak yang berada di dalam penggorengan telah

mencoklat ( dapat dilihat melalui kaca pengintai), kaca pengintai sudab tak berernbun, dan

minyak goreng telah tenang karena baban yang digoreng telab masak.

Pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh basil keripik salak dengan

menggunakan alat penggoreng vakum tipe vacuum pump pada ulangan I sebanyak 0,42 kg,

ulangan II sebanyak 0,38 kg, dan ulangan III sebanyak 0,38 kg, sehingga diperoleh berat rata­

rata keripik salak yang dihasilkan sebanyak 0,39 kg dengan lama penggorengan selama 90

menit. Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan, diperoleh kapasitas efektif alat

penggoreng vakum tipe vacuum pump sebesar 0,26 kg/jam. Artinya alat penggoreng vakum

tipe vacuum pump mampu menghasilkan 0,26 kg keripik salak setiap satu jam waktu

penggorengan.

Page 28: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

20

Kadar Air Keripik Salak

Pengamatan kadar air terhadap keripik buah yang dihasilkan dilakukan untuk

mengetahui banyaknya kandungan air di dalam keripik salak yang nantinya mempengaruhi

tingkat kerenyahan dari suatu keripik.

Tabel 4. Kadar Air Bahan

Ulangan Berat keripik sebelum Berat keripik setelah

Kadar air(%) diovenkan (gr) diovenkan (gr)

I 10 9,88 1,20 II 10 9,92 0,80 rn 10 9,11 2,90

Rataan 10 9,83 1,63

Paua penelitian yang telah d1lakukan diperoleh kadar C!.lr keripik salak dengan

menggunakan alat penggoreng vakum tipe vacuum pump pada ulangan I sebanyak 1,20% bb,

ulangan II sebanyak 0,8% bb dan ulangan III sebanyak 2,90% bb. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan, diperoleh kadar air keripik salak pada alat penggoreng vakum tipe

vacuum pump sebesar 1,63% bb. Artinya pada tiap 10 gr keripik salak terdapat air sebanyak

0,163 gr kandugan air.

Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar air keripik salak sebesar 1,63% dimana

Menurut simanjuntak (2005) bahwa kadar air keripik buah standart maksimal 3%. Walaupun

kadar air yang peneliti peroleh diatas standart dan dapat menentukan tingkat kerenyahan suatu

keripik tetapi tidak dapat semata-mata menjadi indikator dalam ketahanan keripik tersebut

dapat disnnpan lebih lama. Hal ini sesuai dengan Syarif dan halid (1993) yang menyatakan

bahwa kandungan air suatu bahan tidak dapat digunakan sebagai indikator nyata dalam

menentukan ketahanan simpan. Istilah aktivitas air digunakan untuk menjabarkan air yang

tidak terikat atau bebas dalam suatu sitem yang dapat menunjang reaksi biologis dan kimiawi.

Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik merupakan penguJian sederhana terhadap rasa, aroma,

kerenyahan serta penerimaan keseluruahan terhadap bahan pangan dari organoleptik panelis.

Tabel 5. Data uji organoleptik

Ulangan Kerenyahan Rasa Aroma Penerimaan Keseluruhan

I 2,9 3,1 2,8 3,0 II 3,0 3, l 3,1 3,1 HI 2.9 3, ! 3,1 3,0

Rataan 2,9 3,l 3,0 3,0

Pada penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa pada ulangan I diperoleh rata­

rata tingkat kerenyahan berdasarkan penilaian panelis pada skala 2,9 (renyah), rasa pada skala

Page 29: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

21

3,1 (suka), aroma pada skala 2,8 (suka) dan penerimaan keseluruhan pada skala 3,0 (suka).

Ulangan II diperoleh rata-rata tingkat kerenyahan berdasarkan penilaian panelis pada skala

3,0 (renyah), rasa pada skala 3,l (suka), aroma pada skala 3,1 (suka) dan penenmaan

keseluruhan pada skala 3,1 (suka). Ulangan III diperoleh rata-rata tingkat kerenyahan

berdasarkan penilaian panelis pada skala 2,9 (renyah), rasa pada skala 3,1 (suka), aroma pada

skala 3, l (suka) dan penerimaan keseluruhan pada skala 3,0 (suka).

Berdasarkan penelitian diatas diperoleh rata-rata ti'1gkat kerenyahan secata

keseluruhan pada skala 2,9 (renyah), rasa pada skaia 3) (suka), aroma pada skala 3,0 (suka)

dan penerimaan keseluruhan pada skala 3,0 (suka). Dalam hal ini organoleptik keseluruhan

meyangkut warna. rasa dan aroma. Hal ini sesu1i dengan Lastriyanto (1998) yang menyatakan

bahwa keripik buah tidak mengalami perubaha:r. rasa, aroma dan wama pada penggorengan

vakum k1rena menggunakan suhu penggorengan dibawah titik didih minyak.

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan

saat produksi menggunakan g,Jat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar

biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Umumnya setiap investasi

bertuj uan untuk mendapatkan keuntungan. Memang ada juga investasi yang bukan untuk

keuntungan, misalnya investasi dalam bidang sosial kemasyarakatan atau investasi untuk

kebutuhan lingkungan, tetapi jumlahnya s~ngat sedikit.

Dari analisis ekonomi yang dilakukan, diperoleh biaya untuk memproduksi keripik salak

sebesar Rp. 80.852,374/kg. Artinya, untuk memproduksi keripik salak sebanyak 1 kg

dibutuhkan biaya sebesar Rp. 80.852,374.

Break Event Point

Analisis titik impas umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi

untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing).

Dalam analisis ini keuntungan awal dianggap nol. Manfaat perhitungan titik impas (break

event point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan

dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income

yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya 0perational tanpa adanya keuntungan. Bila

pendapatan dari produksi berada di sebelah kiri titik impas maka kegiatan usaha akan

menderita kerugian. sebaliknya bila di sebelah kar.an titik impas akan memperoleh

keuntungan.

Page 30: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

22

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat penggoreng

buah tipe Vacuum Pump inj akan mencapai break even point pada nilai 133,472 Kg. Hal ini

berarti alat ini akan mencapai titik impas apabila telah memproduksi keripik salak sebanyak

133,472 Kg.

Net Present Value

Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak

atau tidak untuk diusahakan. Dala:n menginvestasikan modal dalam penambahan alat pada

suatu usaha maka net present va!ue ini dapat dijadikan sahh satu alternatif dalam analisis

financial. Dari percobaan dan data yang diperoleh pada penelitian dapat diketahui besarnya

nilai NPV 15% dari alat ini adalah sebesar Rp. 32.194.007,220 dan NVP 20% dari alat ini

adalah sebesar Rp. 26.735.980,973. Ha! ini berarti l'Saha ini !ayak untuk dijalankan karena

nilainya lebih besar ataupun sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan pernyataan Damn (20C2)

yang menyatakan bahwa kriteria NPV yaitu:

- NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan;

- NPV < 0, bcrarti sampai denga:1 tahun investasi proyek tidak menguntungkan;

- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan.

Internal Rate Of Return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama

(umur) pemilikan suatu alat ata.u mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Dalam

menginvestasikan sampai dimana kelayakan usaha itu dapat dilaksanakan. Maka hasil yang

didapat dari perhitungan ini adalah sebesar 49,765% yang artinya kita dapat menaikkan bunga

sampai pada keuntungan 49 765% jika lebih dari itu maka akan mengalami kerugian. Usaha ' ,

ini masih layak dijalankan apabila bunga pinjaman bank tidak melebihi 49 765 % jika bunga ' '

pinjaman di bank melebihi angka tersebut maka usaha ini tidak layak lagi diusahakan.

Semakin tinggi bunga pinjaman dibank maka keuntungan yang rnperoleh dari usaha ini

semakin kecil .

Page 31: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Alat penggoreng vakum yang digunakan untuk menggoreng buah salak mempunya1

ka.pasitas efektif alat sebesar 0,26 kg/jam.

2. Kadar air yang diperoleh dari keripik salak sebesar 1,63%.

3. Uji organoleptik terhadap rataan kerenyahan para panelis adalah 2,9 (renyah), rasa 3

(suka), aroma 3 (suka) dan penerimaa keseluruhan 3 yang artinya keripik disukai.

4. Biaya pokok yang dikeluarkan untuk memproduksi keripik salak sebanyak 1 kg dari alat

penggoreng vakum tipe vacuum pump adalah Rp 80.852,374.

5. Alat penggoreng vakum tipe vacuum pump ini akan ll.1encavai break event point (titik

impas) pada nil<!i 133,472 Kg.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ketebalan bahan yang akan digoreng

sehingga dapat diperoleh keripik buah yang lebih renyah.

2. Setelah pemakaian alat, sebaiknya alat dibersihkan kembali untuk menjaga agar tetap

awet dan tidak berkarat.

')'' _ _)

Page 32: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

DAFTAR PUSTAKA.

Adawyah, R. , 2008. Pengolahan dan Pengawetan lkan. Bumi aksara, Jakarta.

Anonimous, 2010a. Pengolahan Makanan. Wikipedia. http://id.wikipedia.G.g/wiki/Pengolahan_makanan. [13 Agustus 2011].

Arwnimous, 201 Ob. Aspek Lingkungan Dari Proses Penghampaa:t. http://docs.google.com/viewer:kriemhild.uft.uni-bremen.de/viewvc/nop/ dev/articles/doclid/Vacuum_id.doc. [25 Agustus 201 1].

Darun, 2002. Ekonom1 Teknik. Jurusan Teknologi Pertanian FakultC~.s Pertanian USU, Medan.

Earle, R.L., 1969. Satuan Opera~i dalam Pengolahan Pangan. Penerjemaan : Zein Nasution. Sastra Hudaya, Jakarta.

Halim, A , 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisnis: Kajian dari Aspek Keuangan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hardjosentono, dkk., 1996. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

Hasbullah, 2000. Teknologi Tepat Guna untuk Agroindustri kecil sumatera barat. Padang. Http: / /mekanisasi.l itbang. deptan. go. id/product/penggoreng_ vakum. htm. [23 September 2011].

Kulshrestha, S.K., 1989. Termodinamika Terpakai Teknik Uap dan Panas. penerjemaah budiarjo dkk. UI-Press, Jakarta.

Lastriyanto, A , 1998. Mesin Penggoreng Hampa Sistem Water-jet Kajian Teknis, Ekonomis dan Model Penerapan pacta Industri Kecii . Teknik Pertanian Unibraw. Malang.

Lastriyanto, A 2001. Mesin Penggoreng Hampa Type Horizontal sistem Jet Air. Fakultas Teknologi Pertanian. Unibraw. Malang.

Massiani, R., dkk. , 2005 . Pengolahan Sekunder Buah-buahan Menggunakan Vacuum frying. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Kalimantan Tengah.

Moehyi, S., 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Bharatara, Jakarta.

Nouwen, LA, 1994. Pompa l. penerjemaah : B.S. Anwir. Bhratara, Jakarta.

Prihatman, K. , 2000. Salak. BPP Teknologi, Jakarta.

Rukamana, R. , 1996. Salak Budidaya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.

Rukmana, 1999. Prospek Agribisnis dan Teknik Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta.

24

Page 33: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

25

Rustijarno, S., dkk. , 2010. Pengembangan Agribisnis Salak Pondoh Organik Di Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalai Pengkajian Teknologi Pertanian. Yogyakarta

Setyohadi, 2006. Agroindustri, Hasil Tanaman Perkebunan. Jurusan THP, FP USU, Medan.

Simanjuntak, L. , 2005. Pembuatan kripik Salak Dengan Menggunakan Mesin Penggoreng Vakum Water-jet. Jurusatl Teknik Pertanian. Fakultas pertanian, USU Medan.

Soeharno, 2007. Teori Mikroekonomi. Andi Offset, Y ~gyakarta.

Soekart~, S.T. , 1982. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pert?niaa. PUSBANG-TEPA, lPB, Bogor.

Syarif, R. dan H. Halid, 1993. Teknologi Fenyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta.

Page 34: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

LAMP IRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan

Bln I Sin II Bln III BlniV Bln V 1

No. Jenis Kegiatan 12341234123412341234

1. Pembuatan proposal

2. Perancangan alat

3. Penyediaan bahan dan alat

4. Pembuatan alat >--------

). Pengujian alat

6. Ana1isis data dan perh1tungan I

7. Penulisan 1aporan

8. Seminar dan Penyerahan laporan

26

Page 35: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

27

Lampiran 2. Perkiraan Biaya Penelitian

No. Nama Bahan dan Alat Volume Biaya Satuan Biaya (Rp.)

Bahan I

l. Buah salak

I

10 kg 9.000 90.000

2. MJnyak goreng 20 Liter 12.000 240.000

Alat I I

3. Biaya Pembuatan Alat I 1 unit 5.170.000 I 5.170.000

vacuum frying I I I

Jumlah Biaya 5.500.000 -

Total Biaya Bulan : 1+2+3+4+5 = Rp 5.500.000,-

Page 36: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Lampiran 3. Gambar Teknik Alat

Tampak Samping

r- - ---------------- --- ---- -· - I

1

TAMP AK SAMPING I

. - .. i --I !

ro--o':O~o~ou·;·.::o-c:ro"Cro~o~o·

l~0o 0o~o~o~o~o~o~o~~~ ~'.Q o oo o o oooo ac:- o o oo a o,

.o 0 o 0 o 0 o 0 o 0 6:>oooo.r ~~0000000000000/

·'tloOOOO'OOO O of"r •

7---

·-.,o~~O~il?..-~"'" 5 '--- ----- ·-

~--~~~

0 8 :>

t--. 0 0

.L ---•.60 l-

KLTI.RAN(it\N: I. rrcSSllJ ~· gaut.:e

2 T~lhnng pcnggnn:ng.an .1 1-:<>ndensm -l Tabunl! Vakum '· Pnmpa vakum (l. Sensor suhu 7. Kcranjang p..:nggnr~ng. X. KompLlr

I I

---f- - -1 -JL

011 Kl , -.r -,..

.) I

I '135

6

I Tl

I _{ r

! .10 l

t ll

~ ~

"--- :!.00--------} J-L

-¥- 8 .20

1-\i.l

-\1-~'--'' TrrF ,. ,c~·.: ·tt r.' ·'.Ill t -1

- __ _I ______ --

28

Page 37: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Tampak Depan

8---+--

KI-:TI.:R.-\0/(i.-\:\ : l . f're.,·sltl'<' (j'auge

3

l

2. Tahung Pt.:nggon.:ngan

T.i\MPAK DEPAN

1---tl!--- 4

~---5

/---f--/,;1----- 0 l_~~~"""'iil ---- 7

i ----4 <0 ------.,.

3. Kcraniang l'cnggorcngan ~ - h:nnt.kllsur

' Kompor <>. r,llnpil Vak tt tn 1. R:mgka :\lar X. Tahung Cia~

111ft, \\IH .-\1( ·\Cit 'I \\II J SJTORUS

I I'HI>I>I l(lf!..K~IK.\t' I Pl"l·::!.-\~f ·\~ 1-.:f. l

'llil llli'I-.~II..S •\ · .\lr>;t i\

-

29

Page 38: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

TampakAtas

TAMPAK ATAS

R2.00 4 RO.SO

)

L l, \. __ ..) ~- I

1- ---- -- - - . _ __l_ _________ ----t---~ J ; :___ ___ . 4 .GO - --------~--· ----8 2 C ----1----7

KETER t\NGAN: I. Tahung Cia., ~- L:ngkoll'o:ngaduk _ .. . Ti.inung P~nggor~ng.an -t. Kllndt:n,llr 5. Rangka (i Pumpa Vakum

(-i

-- I ! 111<, \\111.\H ll .t 'I \\11 ! s" \I \ 1 !It :-.r 1 t>JO s

30

Page 39: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Lampiran 4. Gambar Bagian Utama Alat

j,___ 3 vO ___j Kondensor

r1f ~I J,_ 1.00 J

Water trap

--4.00--·

.lO

Wadah penggorengan

o-o-o-oo oo-a-ooo<;o-o-oc;-o-o1 ~0 000000 0 0000 oooooc

~00 000 00 0 00 00 0 0 00.•

o ooooo oooo o ooo ooi 000000000000000/ ~00000000000000/

'0 0 0 00 00 0 0 0 00 0 0/ ..... ,00 0 0 0 0000 0 09-'

"<1..00000000()' '4'\ .Qp_o __ o.,2-. O.'

Keranjang penggorengan

31

~ J,.___ -4 f-0---J<.---- di:'O-------J

Dudukan alat

fiU!j~KPERPUSTAY~l f UNiVERSiTAS SUMATERA UTARA ( ~~... ---·-~

Page 40: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

32

Lampi ran 5. Komponen Alat Penggoreng Vakum

Keranj:.mg Penggorengan

VVadah Penggorengan

Page 41: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Wadah Pendingin

Wadah Penangkap Air/water trap

Page 42: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

34

Pompa vakwn

Keripik Buah Salak

Page 43: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

35

Lampiran 6. Daftar Riwayat Hidup Peneliti

1. Ketua Peneliti

Nama Lengkap Ainun Roha!1ah, STP, MSi

Tempat/Tgl.Lahir Medan/02 Januari 1974

A. gam a Islam

NIP 197401021998022001

No. Karpeg J 098567

Jabatan F1mgsional Lektor

Pangkat/Golongan Penata /III c

Alamat kantor Jl. Prof. A. Sofyan No. 3, Kampus USU, Medan 20122

No. Telepon Kantor 061-8222451

No. Faximile 061-8211924

Alamat Rumah Jl. Abdul Hakim Pasar I Tanjung Sari Komplek Insan Cita

Griya F5

No. Telepon Rumah!HP 061-8200176/08116047263

A1amat E-mail [email protected]

Pendidikan Tinggi:

NO. Jenjang Nama Universitas dan Tempat Tahun Tamat

1 S1 Universitas Sumatera Utara, Medan 1997

" S2 IPB, Bogor 2002 .)

Daftar Penelitian:

No. Tahun Judul Penelitian

1 2000 Pembekuan Vakum Bahan Pangan Berkadar Air Tinggi

2 2003 Karakteristik Pembekuan Vakum Pulp Markisa

3 2005 Analisis Keragaan Teknis Jrigasi Ramonia Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

Page 44: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

36

4 2005 Uji Alat Pengering Tipe Cabinet Dryer untuk Pengeringan kunyit

5 2006 Rancang Bangun Alat Pengupas Kopi

6 2008 Uj i lama pengeringan dan Diameter Cerobong keluaran Udara pada pengeringan Kunyit Tipe Cabinet Dryer

Publikasi Ilmiah :

1. Tambunan, AH. , A Rohanah dan Y.A Purwanto, 2003 , Karakteri'itik Pembekuar.

Vakum Pulp Markisa (Vacum Freezing Characteristik of Passion Fruit). Buletin

K.eteknikan 7( 1 ): 59

2. Rohanah, A dan E. Susanto, 2005 . Analisis K.eragaan Tekni;:; lrigasi Ramonia Kabupaten

Deli Serdang Sumatera Utara, Prosiding Seminar Sehari Strategi Penguatan

Ketahanan Pangan, UPR-PM Fakultas Pertanian USU, Medan. Hal : 211-217

3. Rohanah, A. dan S.B. Daulay, 2005 . Uji Alat Pengering Tipe Cabinet Dryer untuk

Pengeringan kunyit, Bearing 1(1 ): 30-35

4. Daulay, S.B. dam A Rohanah, 2008. Uji lama pengeringan dan Diameter Cerobong

Keluaran Udara pada Pengeringan Kunyit Tipe Cabinet Dryer, Prosiding Seminar

Hasil-Hasil Pertanian Bidang Ilmu Pertanian di Sumatera Utara, FP-USU, Medan.

Hal ~ 152-157

5. Rohanah, A. , 2008. Uji Beda Komposisi Campuran Kotoran Sapi dan Beberapa Jenis

Limbah Pertanian terhadap Biogas yang Dihasilkan, Majalah Ilmiah Vegetasi 5 (1) :

13-20

6. Rohanah, A. , T. Rizaldi dan I. Lazuardi, 2009. Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas

Model Terapung, Majalah Ilmiah Vegetasi 6 (1) : 100- 105

7. Rohanah, A. 2010, Rancang Bangun Alat Pencetak Kompos Bentuk Pelet, Bearing 1(2) :

45-49

Pengalaman dalam Kegiatan Konsultasiffraining

1. Memberi pelatihan penulisan ilmiah, diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian

USU, 2004

Page 45: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

I

2. Anggota

Alamat kantor

No. Telepon Kantor

No. Faximile

Alamat Rumah

No. Telepon Rumah!HP

Alamat E-mail

Pendidikan Tinggi:

37

Nama Lengkap Sulastri Panggabean, STP, MSi

Tempat/Tgl.Lahir Tarutung/17 April 1984

Agama Islam

N1P

No. Karpeg 1---------1--t--------_j

Jabatan Fungsional I ~--~~-------~

Pangkat/Golongan

11. Prof A Sofyan No. 3, Kampus USU, Medan 20122

061-8222451

061-8211924

Dusun XIV, PSR V, Gg. Bintang, Kab. Deli Serdang

081362361281

sulastri panggabean@yahoo. co. id

NO. Jenjang Nama Universitas dan Tempat Tahun Tamat

1 Sl Universitas Sumatera Utara, Medan 2007

2 S2 IPB, Bogor 2011

Daftar Penelitian:

No. Judul Tahun Sumber Dana

Simulasi Biaya Pemakaian Alat dan Mesin l_ Pertanian untuk Pengolahan Tanah pada Budidaya 2007 Mandiri

Tembakau

2. I Rancang Bangun Alat Pengering Dengan Memanfaatkan Panas Buangan Ac (Air CondWuner)

2010 Sps IPB

Analisis Kinetika Reaksi Transesterifikasi pad a Dirjen Dikti, 3. Produksi Biodiesel secara Katalitik dengan Static 2011 Kementerian

Mixing Reactor Diknas melalui r--~·-~-- ,_ . . · ... .a.v...,... .,..

MIL!Kr. ~~. , II.N J NIVGfiSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Publikasi llmiah :

No. Judul

Simulasi Biaya Pemakaian Alat dan 1. Mesin Pertani~n untuk ?engolahan Tanah

}Jada Budidaye. Tembakau

2. Simulasi Biaya Pemakaian Alat dan Mesin Pertanian untuk Pengolahan Tanah pada Budidaya Tembakau

3. Dtying of Unripe Banana Using Exhausting Heat fi·om Room Air Conditioning Condenser

4. Analisis Kinetika Reaksi Transesterifikasi pada Produksi Biodiesel secara Katalitik dengan Static Mixing Reactor

Tahun

2007

2009

2010

2011

38

I Hibah Kompetitif I dengan nomor kontrak 447/SP2H/PP!DP2 M/Vl/2010

Penerbit

usu

Buletin Agricultural Engineering (BR.l\RING) ISSN: 1858-2362 Vol. I hal. 72-78

Proceeding of International Seminar Hmergtng Issues and Technology Developments in Food and Ingredients. PATPI 2010

SPs IPB

Page 47: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

Lampiran 7 Draft Artikel Publikasi Ilmiah

RANCANG BANGUN ALAT PENGGORENG BUAH HAMPA UDARA (VACUUM FRYING) TIPE VACUUM PUMP

The Engineering of Salacca Vacuum Frying (Vacuum Pump Type)

Ainun Rohanah1\ Sulastri Panggabean2

) , Agustami Sitorus3)

1,2 Staf pengajar Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakul~as Pertanian, Universitas Sumatera Utara 3 Alumni Mahasiswa Program Studi Keteknikan Peri.anian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

39

Keripik buah merupakan hasil pengolahan produk hasil pertanian hortikultura yang tidak menggunakan suhu tinggi . Melimpahnya produk hasil pertanian di Indonesia dan masih sedikitnya teknologi pengolahan produk hasil pertanian sehingga usaha penggorengan buah mempunyai prospek yang cerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat, dan menguji alat penggoreng buah hampa udara (vacuum frying) tipe vacuum pump, dilakukan pada bulan oktober 2011 sampai dengan April 2012 di Laboratorium Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan cara studi literatur, melakukan eksperimen, serta pengamatan dan penguj ian terhadap alat. Parameter yang diamati adalah kapasitas efektif alat dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas efektif alat sebesar 0,26 Kg/jam dengan kadar air sebesar 1,63%. Kata kunci : Salak, Keripik buah, Penggorengan, Kadar air

ABSTRACT Fruit chips is the result of processing of horticultural produce that do no: use high temperature. The abundance of agricultural products in Indonesia and still not many agricultural product processing engineering technology, make fruit flying business become good prospect. This research was aimed to design, build, and test the vacuum .fiying equipment (vacuum pump type), conducted in Oktober 2011 to April 2012 at the Laboratory of Agricultural Engineering, Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, MeJan, by literature study, experiment, observation, and testing of the equipment. The parameter observed were the effective capacity ~(the equipment and water content. The results of the research showed that the the effective capacity of the equipment was 0.26 kg'hr with 1.63% water content. Keywords·: salacca, fruit chips, fruit fiying, water content

PENDAHULUAN

Pengolahat1 hasil pertanian holtikultura sangat menjanjikan mengingat rnasih luasnya

lahan pertanian di Indonesia. Melimpahnya produk pertanian saat panen raya masih

Page 48: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

40

merupakan ciri khas sistem pertanian di Indonesia yang sangat tergantung pada iklim. Salah

satunya adalah buah salak yang pada saat panen raya jumlahnya masih sangat berlimpah,

namun tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan. Sehingga, fenomena kerugian akibat

busuknya daging buah masih sering terjadi , karena buah salak tidak dapat disimpan lama

ser.ingga cepat busuk.

Solusi untuk menanggulangi kerusakan hasil pertanian, khususnya salak dapat

dilakukan dengan menggunakan teknologi pengolahan, salah satunya dengan mengolahnya

menjadi keripik salak. Dengan alasan inilah maka dianggap perlu untuk mencari bentuk

teknologi yang dapat mengolah keripik salak secara efisien. Untuk mendapatkan tujuan di

atas, maka hams digunakan teknologi yang tepat. Penggorengan hampa udara merupakan

solusi yang dianggap paling tepat untuk menggoreng hasil pertanian khususnya hortikultura

karena suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi ( dapat diturunkan dari suhu penggorengan

tradisional) sehingga kandungan gizi dari buah dapat terjaga.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Nopember 2012

di Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini , metode yang digunakan adalah studi literatur (kepustakaan), lalu

melakukan penelitian tentang alat penggoreng hampa udara (vacuum frying) ini. Selanjutnya

dilakukan perancangan bentuk, pembuatan kemudian dilakukan pengujian alat dengan

pengarnatan parameter.

Komponen Alat

Alat penggoreng hampa udara ini mempunyai beberapa komponen yaitu :

l. Kerangka alat

Page 49: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

41

2. Wadah penggorengan

3. Keranja11g penggorengan

4. Kondensor

5. Tabung hampa

6. Pompa vakum

Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk penelitian

yaitu merancang bentuk dan ukuran alat, dan mempc:rsiapkan bahan-bahan dan peralatan-

peralatan yang akan digunakan dalam penelitian.

Pengujian Alat

Tahapan pengujian alat dilakukan dengan menimbang bahan yang akan dijadikan

keripik buah, kemudian air dimasukkan ke dalam wadah kondensor, minyak dimasukkan

goreng kedalam wadah penggorengan, kompor dihidupkan hingga suhu dalam wadah

penggorengan mencapa1 kira-kin:. 85 - 95 °C, bahan dimasukkan ke dalam keranjang

penggorengan dan ditutup rapat wadah penggorengan, pompa vakum dihidupkan hingga di

dalam wadah penggorengan bertekanan -63 ,5 cmHg (25 Psi), setelah itu keranjang

penggorengan diturunkan, wadah penggorengan diatur dan dijaga agar kira-kira bertekanan-

63 ,5 cmHg (25 Psi) dan bersuhu 85 - 95 °C :;elama 90 menit, pompa vakum dan kompor

dimatikan serta keranjang penggorengan diangkat, tutup wadah penggorengan dibuka secara

perlahan, diangkat irisan saiak yang telah selesai di goring, lalu ditiriskan dengan

menggunakan ,\pinner, ditimbang keripik talas yang diperoleh, kemudian dilakukan

pengamatan parameter.

Parameter· yang Diamaii

l . Kapasitas Efektif Alat

KA = BB T

.. ...... . -...... ..... .... ... ............ -... ... .. -.......... ... .... . -........ .. ..... ... ... ( I )

f &hUK PERPUST I UNIVERSITAS SUMATERA UTAR.t..

Page 50: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

42

dimana:

KA = Kapasitas efektif alat (Kg/jam) BB = Berat keripik buah yang dihasilkan (Kg) T = Waktu yang dibutuhkan selama proses penggorengan (jam)

2. Uji Organoleptik

Menurut Soekarto (1 982), uji organoleptik ini biasanya dilakukan terhadap keripik

yang meliputi rasa, kerenyahan dan wama.

3. Analisis Ekonomi

a. Biaya Produksi keripik buah

a. Biaya Tetap

1) Biaya penyusutan (metoda Garis Lurus)

2) Bir.ya bunga modal dan asuransi

3) Biaya pajak

4) Biaya gudang/gedung

b. Biaya tidak tetap

1) Biaya listrik (Rp/Kwh)

2) Biaya perbaikan alat. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan:

3) Biaya Perawatan

4) Biaya Operator

b. Break Event Point (Perhitungan Titik Impas)

c. Net Present Value (NPV)

d. Internal Rate of Return (IRR)

4. Kadar air

Untuk mencari kadar atr dilakukan dengan metode gravimetrik yaitu dengan

menimbang sam pel sebanyak 10 gram dalam almunium foil yang telah diketaimi berat

kosongnya. Kemudian sampel bahan dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 °C selama 3

Page 51: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

43

jam lalu didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Pengurangan berat

merupakan banyaknya air yang diuapkan dari bahan dengan perhitungan :

%Kadar air = Berat awal-berat akhir X lOO% ........ .. ....... ... ..... .. (lO) Bernt awal

HA.SIL DAN PEMBAHASAN

Alat Penggoreng Vakum Tipe Vacuum Pump

Alat Penggoreng vakum tipe vacuum pump in~ tefdiri uari em pat bagian utama yaitu :

1. Wadah penggorengan

2. Wadah pendinginfl_t(ondensor

3. W adah penangkap air/water trap

4. Pompa vakum

Selain itu, alat ini dilengkapi dengan alat pengukur tekanan vakum, alat pengukur

suhu digital, pipa penghubung stanless steel, keranjang penggorengan yang terhubung dengan

engkol keluar wadah penggorengan serta alat pemanas yang digunakan berupa kompor gas.

Wadah penggorengan ini berdiameter 40 em dan tinggi 50 em. pada wadah ini terdapat

keranjang penggoreng yang berbentuk setengah bola dengan diameter 39 em dimana

keranjang ini berkisi-kisi. Di dalam wadah penggoreng ini diisi minyak goreng sebanyak 20L.

Wadah penggorengan dan wadah pendingin/kondensor dihubungkan oleh pipa

berdiameter 'h « . Uap panas hasil penggorengan akan akan dihisap oleh pompa vakum tetapi

akan terlebih dahulu melewati wadah pendingin/kondensor sehingga uap basah akan

mengembun menjadi air dan akan tertahan di wadah penangkap air/water trap sehingga uap

air yang mengembun tadi tidak ikut terhisap kedalam pompa vakurn . Wadah

pendingin/kondensor ini diameter 30 em dan tinggi 41 em dan pada bagian bawahnya diberi

kran air sehingga air dapat lebih mudah dikeluarkan ketika selesai penggorengan dilakukan.

Wadah penangkap air/water trap berdiameter 10 em dengan tinggi 30 em.

Page 52: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

44

Proses penggorengan bahan dilakukan ketika suhu dan tekanan vakum yang

diinginkan sudah tercapai dengan cara memutar cngkol keatas sehingga keranjang

penggorengan akan tenggelam ke min yak goreng. Engkol ini harus diputar setiap 10 menit

sekali agar bahan di dalam wadah penggorengan merata masaknya menjadi keripik.

Proses Penggorengan

Untuk satu kali proses pembuatan Keripik buah dengan menggunakan alat Penggoreng

tipe vakum pump ini, diperlukan wak.iu selama 90 menit diperlukan bahan bakar gas sebanyak

0,5 kg, air pcndingin pada wadah pendingin sebnyak 29 L, buah salak sebanyak 2 Kg. Basil

penggorengan yang diperoleh berupa keripik buah dengan tekstur renyah dimana kita tidak

akan mendapatkannya bila kita menggoreng pada kondisi biasa. Kebocoran akan

mengakibatkan udara akan dapat masuk pada alat yang akan menyebabkan tekanan akan naik

kembali sehingga proses penghampaan akan dapat berlangsung sangat lama.

Kapasitas Efektif Alat

Kapasitas efektif suatu alat menunjukkan produktifitas alat selama pengoperasian tiap

satuan waktu. Dalam hal ini kapasitas efektif alat diukur dengan membagi banyaknya berat

keripik buah yang dihasilkan terhadap wak.'iu yang dibutuhkan selama pengoperasian alat.

Pada percobaan yang telah dilakukan nilai kapasitas efektif alat penggoreng vakum tipe

vacuum pump sebesar 0,26 kg/jam.

Kadar Air Ket·ipik Salak

Pengamatan kadar mr terhadap keripik buah yang dihasilkan dilakukan untuk

mengetahui banyaknya kandungan air di dalam keripik salak yang nantinya mempengaruhi

tingkat kerenyahan dari suatu keripik.

Page 53: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

45

Tabel 1. Kadar Air Bahan

Ulangan Berat keripik sebelum Berat keripik setelah Kadar air(%)

diovenkan (gr) diovenkan (gr) I 10 9,88 1,20 II 10 9,92 0,80 m 10 9,71 2,90

I~ataan 10 9,83 1,63

Dari hasil peuelitian ini diperoleh kadar air keripik salak sebesar 1,63% dimana

Menurut simanjuntak (2005) bahwa kadar air keripik buah standart maksimal 3%. Walaupun

kadar air yang peneliti peroleh diatas standart dar. dapat menentukan tingkat kerenyahan suatu

keripik tetapi tidak dapat semata-mata menjadi indikator dalam ketahanan keripik tersebut

dapat disimpan lebih lama. Hal ini sesuai dengan Syarif dan halid (1993) yang menyatakan

bahwa kandungan air suatu bahan tidak dapat digunakan sebagai indikator nyata dalam

menentukan ketahanan simpan. Istilah ak.'iivitas air d!gunakan untuk menjabarkan air yang

tidak terikat atau bebas dalam suatu sitem yang dapat menunjang reaksi biologis dan kimiawi.

Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik merupakan penguJian sederhana terhadap rasa, aroma,

kerenyahan serta penerimaan keseluruahan terhadap bahan pangan dari organoleptik panelis.

Tabel 2. Data uji organoleptik

Ulangan Kerenyahan Rasa Aroma Penerimaan Keseluruhan

I 2,9 3,1 2,8 3,0 II 3,0 3,1 3,1 3,1 III 2,9 3,1 3,1 3,0

Rataan 2,9 3,1 3,0 3,0

Berdasarkan penelitian diatas diperoleh rata-rata tingkat kerenyahan secara

keseluruhan pada skala 2,9 (renyah), rasa pada skala 3,1 (suka), aroma pada skala 3,0 (suka)

dan penerimaan keseluruhan pada skala 3,0 (suka). Dalam hal ini organoleptik keseluruhan

meyangkut warna, rasa dan aroma. Hal ini sesuai dengan Lastriyanto ( 19Y8) yang menyatakan

~-MILIK PERPUST~\N""i '''l-~-~rrAS JriA"'~~, U ... J.'t:\ ~

Page 54: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

46

bahwa keripik buah tidak mengalami perubahan rasa, aroma dan warna pada penggorengan

vakum karena menggunakan suhu penggorengan dibawah titik didih minyak.

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus

dikeluarkan saat produksi menggunakarr alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui

seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Umumnya

setiap investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Memang ada juga investasi yang

bukan untuk keuntungan, misalnya investasi dalarn bidang sosial kemasyarakatan atau

investasi untuk kebutuhan lingkungan, tetapi jumlahnya sangat sedikit.

Dari analisis ekonomi yang dilakukan, diperoleh biaya untuk memproduksi keripik salak

sebesar Rp. 80.852,374/k:g. Artir.ya, untuk memproduksi keripik salak sebanyak l kg

dibutuhkan biaya sebesar Rp. 80.852,374.

Break Event Point

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat penggoreng

buah tipe Vacuum Pump ini akan mencapai break even point pada nilai 133,472 Kg. Hal ini

berarti alat ini akan mencapai titik impas apabila telah memproduksi keripik salak sebanyak

133,472 Kg.

Net Present Value

Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat Jayak

atau tidak untuk diusahakan. Dalam menginvestasikan modal dalam penarnbahan alat pada

suatu usaha maka net present value ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam analisis

financiaf. Dari percobaan dan data yang diperoleh pada pP.nelitian dapat diketahui besarnya

nilai NPV 15% dari alat ini adalah sebesar Rp. 32.194.007,220 dan NVP 20% dari alat ini

adalah sebesar Rp. 26.785 .980,973 . Hal ini berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena

nilainya lebih besar ataupun sama dengan nol.

Page 55: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

47

Internal Rate Of Return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama

(umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Dalam

menginvestasikan sampai dimana kelayakan usaha itu dapat dilaksanakan. Maka hasi I yang

didapat dari perhitungan ini adalah sebesar 49,765% yang artinya kita dapat menaikkan bunga

sampai pada keuntungan 49,765 %, jika lebih dari itu maka akan mengalami kerugian. Usaha

ini masih layak dijalankan apabila bunga pinjaman bank tidak melebihi 49,76:" %)ika bunga

pinjaman di bank melebihi angka tersebut maka usaha ini tidak layak lagi diusahakan.

Semakin tinggi bunga pinjaman dibank maka keuntungan yang diperoleh dari usaha ini

semakin kecil .

KESlMPULAN

1. Alat penggoreng vakum yang digunakan untuk menggoreng buah salak mempunya1

kapasitas efektif alat sebesar 0,26 kg/jam.

2. Kadar air yang diperoleh dari keripik salak sebesar 1,63%.

3. Uji organoleptik terhadap rataan kerenyahan para panelis adalah 2,9 (renyah), rasa 3

(suka), aroma 3 (suka) dan penerimaa keseluruhan 3 yang artinya keripik disukai.

4. Biaya pokok yang dikeluarkan untuk memproduksi keripik salak sebanyak 1 kg dari alat

penggoreng vakum tipe vacuum pump adalah Rp 80.852,374.

5. Alat penggoreng vakum tipe vacuum pump ini akan mencapai break event point (titik

impas) pada nilai 133,472 Kg_

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian/ Pelayanan kepada

Masyarakat (LP3M) Universitas Sumatera Utara untuk pemberian dana penelitian melalui

Sumber Dana PNBP USU untuk penelitian SKIM Dosen Muda dengan nomor kontrak

579/UN5.2.3.1/PPM/2012 tanggal27 Agustus 2012

Page 56: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

48

DAFTAR PUSTAKA

Lastriyanto, A. , 1998. Mesin Penggoreng Hampa Sistem Water-jet Kajian Teknis, Ekonomis dan Model Penerapan pada Industri Kecil. Tek:nik Pertanian Unibraw. Malang.

Soekarto, S. T., 1982. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. PUS BANG-TEPA, IPB, Bogor.

Syarif, R. dan H. Halid, 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta. Simanjuntak, L. , 2005 . Pembuatan kripik Salak Dengan Menggunakan Mesin Penggoreng

Vakurn Water-jet. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas pertanian, USU Medan.

Page 57: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKUL TAS: .. ft&.r..~!~ ................... .

BERITA ACARA SEMINAR HASIL PENELITIAN

1. Seminar dibuka oleh : .... N~.YY .. f?.(an C(

2. Moderator : f.r:. .... ~r'JP. ... F4ro -~~rtJ, MJ 3. Pemaka1ah (Ketua Peneliti) : ... 4.~.'!.<:!(! ... . f?:?hanor. r !:.TP, M . .r,.. 4. JuctuiPeneiitian ·ft;;,~~J-:;t(Lt~~m~;') ~';e"

1/acvum /ltmr 5. Anggota Peneliti

No. Nama Peneliti!NIP F akultas/J urusan SU/..AJiR..I f41..rr&.e,fs~ ... crf>~ - 'M~ ( ~ P--<r-lan P cu, 1

Pro(Jram Sfv~· p/e'F:LIIf:.eo,., l

6. Hari/Tanggal

7. Pukul

8. Tempat

9. Sumber Dana Penelitian

Pl'rfet, 1 'PI"

: . .f~_ly(('!/t!?.V! Nop?m~r ~ t :J.

: .9.!l.J!.C? .. .... .. .. . : . /!. .f.!.t!V!8. .. F!! ~-1?::tl) p cac q , F P US (J

: PNBP Bidang Penelitian LP3M USU T A 2012

Medan, .. ?~_t{c:e_'!'.~.':'. ... ~. ~?. ...... .. . Ketua Departemen .. ~10!. !~. ~'4/V

Fakultas ..... P~~!I.Jr.Y .... .. ....... USU

I ~ ... ~

·~ c.---~~tY~~- -'!'.~'!~~- - -~~-!.-!~.r1 · NIP. rg '{ ~0 t0:2f g;JfJ O:l,J DO/

Page 58: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKUL T AS: .f.£.!;.!:.4~{!.!~ ..................... .

DAFTAR HADIR PESERTA SEMINAR HASIL PENELITIAN

Judul : /!·:¥!(~-~-~~({~U.N.-~~~!. .f.EI!~-~t?.~o/P'' f!:<!.~H .. /!~P.~ ... i!0.~~- -- (~-1.q'!~11f .. ~.1?!V6') Tift:_ .. V 1.. ~.t!~ r:1 ... !!!'!! f? ..... .............. .... .. .

Tanggal Seminar : -~-~-. #.!!'!!!!. ~~- ~JU.?. ... .. .. ..... .. ............ ...... ...... .

No. Nama Peserta ' \Ln.y ~-~

2. 70tA qhu-.. 0/c.t ~ -~. mannlh· Mmb1·~ 4· e"" 'fcn"f"O'l;.~ ~

.J· fJwgr,·~ . 0/ ---h'f

' /t-d-tcm . t<(ru:ia."3

1· l?u.Car-Fn' Pa~;""~ e. NEW DIRM q, ~' l~""\II.J-1.., to· t-1 ~ya~ r' I J. I . Sa.~ ()IC(

..

NIP

l9(G-t,D1'2..7 ~6601 tot I

0 }d>to 4 o -z

lt!fr4&61o ~ccOt~ GltJ~

~9-6ot a3 'lw() \Z..lOU'

l1b j 01.{ 2-11~bl(}2oP

~ ar· ~ ( 911 OJ 0 I .t-9 9S I) 2. 0 o I

1 4'fJO~ 1\4 "7~P62~

f96qo3~1WbOI ~ob l fC(b406 ICf&C(O?,Z

d 2'- ltfa~b~f'?· :20 I~ Me an, ...... .. ...... ............. ........ .... ... ... ...... .. .

Ketua Departemen .. /;~~!.--~ .. f.~~'!'''-Q"

Fakultas .. .f.t!!!.~!Jlt;?.~ ---· · ·· ··· ········· USU

. AtAJ{M/ RLJH4A.JAI-f ~ M,r; ( ••••••••• •••••••• • •• • • • •• • ••• •• ••• • ••• • ••• 0 0 •• • • • •• • J , •. 0 •• • • • • • • )

NIP. !(Jl Lto!OJ.I[J[JlJO:J,:} oo I

Page 59: LAPORAN AKHIR 1mi'fifi'/il~

hyaqlt:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

F AKUL T AS: .. f..t:..£;.;~{.11-!Y. ••.........•••.•.....

LEMBAR PERTANYAAN, JAW ABAN DAN KESIMPULAN PADA SEMINAR !IASIL PENELITIAN

Nama-nama yang mengajukan setiap pertanyaan, jawaban dan saran supaya ditulis pada !em bar halaman ini dan notulis bersama dengan moderator merangkum hasil seminar sebagai acuan perbaikan selanjutnya

{])Apo. a/cua,. _,do I'Yl17J,Jt1nctf:an l:'a/ak ~iq:pt'bQitan Lll?lul=-.~bc.P.} h>Hp;k~ d) .A~ Y!/ ,..,.4~~/:u!q<f:~; ~bu::IN:I, alai- P~IFt;t ~t!lku- ~ (!) Ara bt&~tttl"' 4/aJ. Pblg~ ~~ vatu-·~ ~ ~ 'dt:¥ &~~L. J.... J.,· pt>.Je.-rcv- ?

n/J r.-. -1 ~ r> • ~ct/41, ..ra~ O"t>· c.!.J f'aat- parv, ~,., ~ ,Ptodu/t bQaJ,_r-vfaJ-.. ~0,',..,pa1, . JO(q~ tYkYurt:a"

f'bdu#a- bu,"- btNI'Jtq,.. lhdo~#l .::tJ ~Mr{jf.,• f;clld..-ya,., ~~ y ff':J".[i namun ~ ~k l:at~M Mk<!p!-dt.r!tnp:m dt~ ~lv >'~ lomo. J;lr"':!.fc, >qJak 1-t~,.JuffJl:rUt~l~ M6tjod$' ~b/;. /.a.roy3 ""-'n.l~'/:r' f'lt'lal 'l""FO'lc:IJ.1f' yg fi-:JJt' C'a/oft .ro.'urt.yb d.t":Jt:"'' ~,._jqclr~ct-"j<~~ Rn'prlo ..f"qfq~.

{!) Y!J ~r.,~q,. ~laba";jl. f~Mlluafq,. etfctf f~":J..f""r':j 1/~"' tldo/,lt : t"tfar f roctvF p:"l'fcl,..,•er,..

(bw:,~,) M~J~I>'l!jll vr'N:t,..,,,.., C ~g .r~eu- ~rll"f 1-o-Aoe:~cy> ~~p~J.vr fy":f:f/ , ./)p~,...._

S(Jif>,., f'01:{fot--t-::Jo... 1/tr/:uM, mota len-fe:::raJvr- ~yor-e'tf':a" d~ ~1-vn..,~. (i) ~cia etb,. ~~'::/ v~e,.....,.... ,,.;i.~ ~ '79 ~4 AbP~ai"'GI" ~O'l Stskw, f/lbh'l~,tq - ·

/=vMq,... / ?O¥Ji>c..a;. ~licit&,, i/qf:.ull'7 pd aJqf f'~o~ l/ct~,... P~a liMu,...,.J.,.

~~ 1/qf:.vm tJada- ~'f'P-.Ioraro _, M.(nct'f'/atlt:J" Fo11c/1~' Vet~,_, c:bvy an

!lv~ultqJc:an WOI-fr fJ' 1 ~ ct{ot..;, feu.,~ /YUJrnbulvhf-o~ b~~ Jan

drme~· Y!} A...cor , r:t'h'~"' dtCQn' al /unoJ.'f lc:n;,, y~,;._ e4::fo,.. ~.J CJ~ ?~or C/q/:v,..... tP•~/:; '1-c-b? ~Y'h:¥1:-qr, ~<ti ~' V~,.,., pc1 "uiri..._, i::LA

...;] 1 ~';;tv" rens ~I") •

Kesimpulan Seminar : ?!. ~.~.f..~~-~- - -~~:.? .. ~~-~·~-!/~~~~---~~~- --~~~./. .~mhwt~

-~~/ .. l=!.'!r~:~ . !f7. .. ~~.'?t.'~: .. ~':'. .. ~ .. ~~~- ':1.9 .. '(t:~J~~ -~~o d.ltp._

.. ~:.~~- ·--~~: .... 7!.':11:.~ . -~-~-~~~··· ~~.r.t.~.~~~~~--~~ ~ "'--.

J/:P;;r~/~:i~J,;fZ:'"?:~~~~:;;..>; .. :';:;;:.; RNJaiClr\ /r:.u:4.«t/QI: pc-.rca f'Ct~n •

M h ./M . . M d 2. ' 1\J o '2o l 'L.. engeta m enyetuJUl e an, ..... .. .... ...... Y. .. .. .... ... .

Ketua Departemen l:f:?!i&VlMrV ~MJIM./ Moderator/N tulis, Fakultas .. ff.f..:TM!f~AJ ...... USU

)

Oft ' '

(.4.(~~~/.~~/f(-/r.~.~fi)•

NIP. I ffJ 4016 .2.tqf} fY()..26D I