Top Banner
A. Pendahuluan 1. Definisi Abu Abu kayu adalah material (umumnya berupa bubuk) yang tersisa setelah pembakaran kayu. produsen utama abu kayu adalah industri kayu dan pembangkit listrik tenaga biomassa. Umumnya, 6-10% massa kayu yang dibakar menghasilkan abu. Komposisi kayu dipengaruhi oleh jenis kayu yang dibakar. Kondisi pembakaran juga memengaruhi komposisi abu dan jumlah abu yang tersisa; temperatur yang tinggi akan mengurangi jumlah abu yang dihasilkan. Abu kayu mengandung kalsium karbonat sebagai komponen utamanya, mewakili 25-45% massa abu kayu. Kalium terdapat pada jumlah kurang dari 10%, dan fosfat kurang dari 1%. Terdapat juga besi, mangan, seng, tembaga, dan beberapa jenis logam berat. Namun, komposisi abu kayu sangat bergantung pada jenis kayu dan kondisi pembakaran seperti temperatur. 2. Definisi Asam Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H 3 O + ) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini
23

Laporan Abu Kayu

Jan 19, 2016

Download

Documents

Chris Munandar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Abu Kayu

A. Pendahuluan 1. Definisi Abu

Abu kayu adalah material (umumnya berupa bubuk) yang tersisa setelah pembakaran kayu. produsen utama abu kayu adalah industri kayu dan pembangkit listrik tenaga biomassa.

Umumnya, 6-10% massa kayu yang dibakar menghasilkan abu. Komposisi kayu dipengaruhi oleh jenis kayu yang dibakar. Kondisi pembakaran juga memengaruhi komposisi abu dan jumlah abu yang tersisa; temperatur yang tinggi akan mengurangi jumlah abu yang dihasilkan.

Abu kayu mengandung kalsium karbonat sebagai komponen utamanya, mewakili 25-45% massa abu kayu. Kalium terdapat pada jumlah kurang dari 10%, dan fosfat kurang dari 1%. Terdapat juga besi, mangan, seng, tembaga, dan beberapa jenis logam berat. Namun, komposisi abu kayu sangat bergantung pada jenis kayu dan kondisi pembakaran seperti temperatur.

2. Definisi Asam

Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.

Bronsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).

Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima

Page 2: Laporan Abu Kayu

pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Bronsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugasi terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks tak ada perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.

A. Sifat-sifat

Sifat asam :Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Memiliki rasa asam atau masam atau kecut jika dikecapb. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam airc. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7)d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logame. Jika di uji dengan kertas lakmus mengakibatkan perubahan warna sebagai

berikut :• Lakmus biru berubah menjadi warna merah.• Lakmus merah tetap berwarna merah.

f. Menghantarkan arus listrikg. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen

Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa,

HA + H2O ↔ A- + H3O+

B. Pengelompokan asam

Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).

Page 3: Laporan Abu Kayu

b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).

Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah sebagai berikut:a. Proses dalam pembuatan pupukb. Proses dalam Pembuatan obat-obatanc. Pembersih permukaan logamd. Proses pembuatan Bahan peledake. Proses pembuatan Pengawet makanan

No Nama Asam Terdapat dalam1 Asam asetat Larutan cuka2 Asam askorbat Jeruk, tomat, sayuran3 Asam sitrat Jeruk4 Asam tanat Teh5 Asam karbonat Minuman berkarbonasi6 Asam klorida Lambung7 Asam nitrat Pupuk peledak8 Asam laktat Susu yang difermentasikan9 Asam sulfat Baterai mobil, pupuk10 Asam benzoat Bahan pengawet makanan

C. Penggunaan asam

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.

3. Definisi basa

Basa kalu menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH

Page 4: Laporan Abu Kayu

yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H2O).

Inilah Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama basa Terdapat dalam1 Aluminium hidroksida Deodoran dan antasida2 Kalsium hidroksida Mortar dan plester3 Magnesium hidroksida Obat urus-urus dan

antasida4 Natrium hidroksida Bahan sabun

A. Karakteristik BasaSuatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut :

a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OHc. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7)d. Bersifat elektrolit.e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai

berikut.

• Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru. • Lakmus biru -> tetap berwarna biru

f. Menetralkan sifat asam.

B. Pengelompokan BasaBerdasarkan kemampuan melepaskan ion OH-, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.

2. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya ammonia.

C. Penggunaan Basaa. Bahan dalam pembuatan semen.

Page 5: Laporan Abu Kayu

b. Pembuatan deterjen/sabun.c. Baking soda dalam pembuatan kue.

4. Definisi Indikator

Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa.

Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau basa.

Mengapa mengunakan kunyit, bunga karamunting dan bunga kembang sepatu sebagai indicator alami karena indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya.

5. Definisi Garam

Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi).

Beberapa contoh garam yang dikenal orang sebagai berikut :

No Nama garam Rumus Nama dagang Manfaat1 Natrium klorida NaCI Garam dapur Penambah rasa

makanan2 Natrium bikarbonat NaHCO3 baking soda Pengembang kue

3 Kalsium karbonat CaCO3 Kalsit Cat tembok dan bahan karet

4 Kalsium nitrat KNO3 Saltpeter Pupuk dan bahan peledak

5 Kalsium karbonat K2CO3 Potash Sabun dan kaca

Page 6: Laporan Abu Kayu

6 Natrium posfat Na3PO4 TSP Deterjen7 Amonium klorida NH4Cl Salmiak Baterai kering

Berikut ini adalah karakteristik dari garam.1. Memiliki titik lebur yang tinggi.2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat.3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral

Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat pembentuknya.

Secara umum, proses pembentukan garam dirumuskan sebagai berikut.Asam + Basa Garam + Air

Contoh:

2Cu(S) + 2HCl 2CuCl + H2

Reaksi kimia lain yang dapat menghasilkan garam adalah:

a. Asam + Basa Garam + Airb. Basa + Oksida asam Garam + Airc. Asam + Oksida basa Garam + Aird. Oksida asam + Oksida basa Garame. Logam + Asam Garam + H2

6. Tujuan Percobaan Mengidentifikasi sifat air abu tanaman Mengidentifikasi unsur hara pada abu tanaman

Page 7: Laporan Abu Kayu

B. Prosedur Percobaan

Alat dan bahan :

a. Alat

No Alat Ukuran Jumlah1 Kaleng - 3 buah2 Gelas kimia 250 ml 3 buah3 Gelas kimia 100 ml 3 buah4 Spatula - 1 buah5 Lumpang Sedang 2 buah6 Alu Sedang 1 buah7 Cawan porselin Sedang 1 buah8 Kasa 15 x 15 cm 1 buah9 Kaki tiga - 1 buah

10 Pembakar spiritus - 1 buah11 Ph universal - 1 buah12 Pipet tetes - 2 buah13 Plat tetes - 1 buah14 Gelas kaca kecil - 3 buah

b. Bahan

No Bahan Jumlah1 Bunga karamunting 15 kuntum2 Bunga kembang sepatu 7 kuntum3 Kunyit 1 ruas4 Abu kayu dan abu serbuk kayu 200 ml5 Kapur sirih 9 tetes6 Cuka 9 tetes7 Air galon 9 tetes8 Spritus 250 ml9 Fenolftalein 6 tetes

10 Kertas saring 8x8cm 4 kertas11 Lakmus biru dan merah 8 buah12 Korek api 5 batang

Page 8: Laporan Abu Kayu

Prosedur:

1. Menyiapkan alat dan bahan2. Memasukkan abu kedalam wadah kaleng3. Mencampurkan abu hasil pembakaran dengan perbandingan 1 : 24. Mengendapkan larutan selama 1 malam5. Menyaring filtrat dengan endapannya, kemudian menguji dengan

indikator alami seperti bunga karamunting, bunga kembang sepatu dan kunyit

6. Mengamati warnanya dan mememtukan sifat filtrat abu tersebut7. Sebagai perbandingan untuk menentukan sifat larutan dapat dibuat

dengan larutan asam (cuka), larutan basa (air kapur), dan larutan netral (air galon)

8. Filtrat yang masih tersisa kemudian diuapkan, jika terdapat endapan lakukan uji nyala dengan cara membakar endapan, amati warna pembakaran.

Page 9: Laporan Abu Kayu

C. Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil pengamatanWarna awal

a. Air abu kayu Warna kuningb. Air abu serbuk gergaji Warna kecoklatanc. Air galon Warna beningd. Air kapur Warna putihe. Air cuka Warna beningf. Indikator bunga

karamuntingWarna ungu

g. Indikator bunga kembang sepatu

Warna merah

h. Indikator kunyit Warna kuning pekatPerubahan warna

1 Air abu kayu + indikator Indikator ditetesi 3 tetes air abu kayua. Bunga karamunting Warna berubah menjadi hijau lumutb. Kembang sepatu Warna berubah menjadi hijau lumutc. Kunyit Warna berubah menjadi kecoklatan

2 Air abu serbuk gergaji + indikator

Indikator ditetesi 3 tetes air abu serbuk gergaji

a. bunga karamunting Warna berubah menjadi hijau kekuningan

b. kembang sepatu Warna berubah menjadi hijau lumutc. kunyit Warna berubah menjadi hijau kecoklatan

3 Air cuka + indikator Indikator ditetesi 3 tetes air cukaa. bunga karamunting Warna berubah menjadi merah muda

(pink)b. kembang sepatu Warna berubah menjadi merah cerahc. kunyit Warna berubah menjadi kuning cerah

4 Air kapur + indikator Indikator ditetesi 3 tetes air kapura. bunga karamunting Warna berubah menjadi hijau kecoklatanb. kembang sepatu Warna berubah menjadi hijau tuac. kunyit Warna berubah menjadi kecoklatan

5 Air galon + indikator Indikator ditetesi 3 tetes air galona. bunga karamunting Warna berubah menjadi ungu mudab. kembang sepatu Warna berubah menjadi merahc. kunyit Warna berubah menjadi kuning

Page 10: Laporan Abu Kayu

Tabel 1.2 Fenolftalein

No Perlakuan dengan fenolftalein

Hasil pengamatan

1 Air abu kayu Berubah warna dari kuning pucat menjadi pink tua

2 Air abu serbuk gergaji Berubah warna dari kecoklatan menjadi pink tua

3 Air cuka Berubah warna dari beningmenjadi bening4 Air galon Berubah warna dari beningmenjadi bening5 Air kapur Berubah warna dari putih menjadi merah

tua

Tabel 1.3 Ph universal

No Perlakuan dengan Ph universal

Hasil pengamatan

1 Air abu kayu Ph-nya menjadi 102 Air abu serbuk gergaji Ph-nya menjadi 83 Air cuka Ph-nya menjadi 34 Air galon Ph-nya menjadi 75 Air kapur Ph-nya menjadi 11

Tabel 1.4 Uji nyala

No Perlakuan Hasil pengamatan1 Uji nyala endapan air abu

kayu- endapan berwarna kuning- pada saat endapan dibakar nyala

api spritus berubah warna : 2 menit pertama biru 2 menit kedua ungu 2 menit ketiga orange merah 2 menit keempat kuning

Saat dibakar endapannya ada nyala warna merah dari endapan yang ada- Setelah dibakar warna endapan

berubah menjadi abu-abu2 Uji nyala endapan air abu

serbuk gergaji- endapan berwarna kuning- pada saat endapan dibakar nyala

Page 11: Laporan Abu Kayu

api spritus berubah warna : 2 menit pertama biru 2 menit kedua ungu 2 menit ketiga orange merah 2 menit keempat kuning

Saat dibakar endapannya ada nyala warna merah dari endapan yang ada- Setelah dibakar warna endapan

berubah menjadi abu-abu

Page 12: Laporan Abu Kayu

D. Pembahasan

a. Air abu + Indikator bunga karamunting → hijau lumut

Dari spektrum warna yang muncul maka dapat ditentukan bahwa reaksi yang terjadi bersifat basa.

b. Air abu + Indikator kembang sepatu → hijau lumut

Dari spektrum warna yang muncul maka dapat ditentukan bahwa reaksi yang terjadi bersifat basa.

c. Air abu + Indikator kunyit → kecoklatan

Seperti penjelasan di atas bahwa ada spektrum-spektrum cahaya yang bisa ditangkap oleh mata. Indikator kunyit mempunyai spektrum cahaya tersendiri yaitu kuning terang dalam suasana asam dan kuning jeruk atau kuning kecoklatan dalam suasana basa. Jadi reaksi yang terjadi pada percobaan ini dapat ditentukan yaitu reaksi yang terjadi bersifat basa.

d. Air cuka + indikator bunga karamunting → merah mudae. Air cuka + indikator kembang sepatu → merah cerahf. Air cuka + indikator kunyit → kuning cerah

Dari spektrum warna yang muncul maka dapat ditentukan air cuka bersifat asam.

g. Air kapur + indikator bunga karamunting → hijau kecoklatan

Dari spektrum warna yang muncul maka dapat ditentukan air kapur bersifat basa.

h. Air kapur + indikator kembang sepatu → hijau tua

Dari spektrum warna yang muncul maka dapat ditentukan air kapur bersifat basa.

i. Air kapur + indikator kunyit → kecoklatan

Dari spektrum warna yang muncul maka dapat ditentukan air kapur bersifat basa.

Page 13: Laporan Abu Kayu

j. Air galon + indikator bunga karamunting → ungu muda

Dari hasil percobaan tersebut terbukti bahwa air galon bersifat netral karena tidak tejadi perubahan.

k. Air galon + indikator kembang sepatu → merah

Dari hasil percobaan tersebut terbukti bahwa air galon bersifat netral karena tidak tejadi perubahan.

l. Air galon + indikator kunyit → kuning

Dari hasil percobaan tersebut terbukti bahwa air galon bersifat netral karena tidak tejadi perubahan.

m. Uji nyala endapan

Pada saat 2 menit pertama, api jadi berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam endapan tersebut mengandung Cs (sesium).

Pada saat 2 menit kedua, api jadi berwarna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam endapan tersebut mengandung K (kalium).

Pada saat 2 menit ketiga, api jadi berwarna orange. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam endapan tersebut mengandung Ca (kalsium).

Pada saat 2 menit keempat, api jadi berwarna orange merah. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam endapan tersebut mengandung Na (natrium).

Page 14: Laporan Abu Kayu

E. Kesimpulan

1. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi bahwa sifat abu tanaman (abu kayu) adalah basa.

2. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi bahwa unsur hara yang terkandung pada abu tanaman (abu kayu) adalah Cs (sesium), K (kalium), Ca (kalsium) dan Na (natrium).

Untuk perbandingan, serta untuk membuktikan bahwa warna dari natrium apabila diuji nyala adalah orange terang, maka kami melakukan uji coba dengan cara membakar garam. Hasil yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:

a.sebelum ditabur garam

b.setelah ditabur garam

Jadi, dari percobaan garam tersebut dapat dibuktikan bahwa warna natrium apabila dibakar adalah orange terang.

Page 15: Laporan Abu Kayu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,b, 2009, analisa gravimetri. http//www.google.com/analisa_gravimetri.30 Agustus 2009

Anonim,c, 2009, laporan gravimetri. http//www. Sulae-blogspot.com.http//www. Annisanfushie.wordpress.com. 30 Agustus 2009

A. Day. N dan A.L. Anderwood. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi kelima. penerbit Erlangga: Jakarta

Harjadi, W, 1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Gramedia, Jakarta.

Khopkar, S. M, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press, Jakarta.

Rivai, H, 1994, Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Padang.

Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi II, Kalman Media Pustaka, Jakarta.

LAMPIRAN

Page 16: Laporan Abu Kayu

Serpihan abu kayu

Endapan abu kayu selama 1 malam

Ekstrak kunyit, bunga karamunting dan kembang sepatu

Air abu +indikator alami dan fenolftalein

Page 17: Laporan Abu Kayu

Sebagai pembanding, abu kayu + indikator alami

Percobaan Dengan Menguji menggunakan Kertas Lakmus

INDIKATOR UNIVERSAL DALAM BENTUK LARUTAN YAITU FENOLFTALEIN

Page 18: Laporan Abu Kayu

UJI NYALA