8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
1/36
0
LAPORAN KASUS
SEORANG PEREMPUAN 55 TAHUN MENDERITA
DIABETES MELITUS DENGAN KAD DAN ULKUS
DEKUBITUS
DISUSUN OLEH:
DESILASARY 030.09.064
MELIA INDASARI 030.09.149
NOVIA ALROSA 030.09.172
SELA ARINI PUTRI 030.09.229
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
2/36
1
5 DESEMBER 20139 FEBRUARI 2014
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
3/36
2
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul laporan kasus : SEORANG WANITA DENGAN DIABETESMELITUS
2. Nama mahasiswa : Desilasary (030.09.164), Melia Indasari (030.09.149),Novia Alrosa (030.09.172), Sela Arini Putri (030.09.229).
3. Dibacakan tanggal :4. Direvisi tanggal :
Tegal, Januari 2014
Pembimbing
dr. Nurmilawati Sp.PD
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
4/36
3
DAFTAR MASALAH
No. Daftar Masalah Aktif Tanggal Daftar Masalah Pasif Tanggal
1. DM 23-12-2013
2. Riwayat DM sudah 2
tahun tidak terkontrol
23-12-2013
3. Nefrolithiasis 23-12-2013
4. Dispepsi 23-12-2013
4. Febris 23-12-2013
6. GEA 23-12-2013
7. GEA 24-12-2013
8. Anemia 24-12-2013
9. Ulkus dekubitus 27-12-2013
10. Oedem keempat
ekstremitas
30-12-2013
11. Gangguan elektrolit
hiponatremi,
hipokalemi, hipoklorida
05-01-2014
12. Oedem keempat
ekstremitas
07-01-2014
13. Sepsis 11-01-2014
14. GEA 11-01-2013
15. Tetraparese 11-01-2013
16. Gangguan elektrolit 13-01-2014
17. Hipoalbuminemia 13-01-2014
BAB II
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
5/36
4
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIENNama Lengkap : Ny. P
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Beo 07/01 Randugunting
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Tanggal masuk : 23 Desember 2013
No. RM : 218314
Ruangan : Rosella
Tanggal dikasuskan : 13 Januari 2014
II. ANAMNESISDilakukan pada tanggal 13 Januari 2014 pkl 14.00 WIB. Dilakukan
autoanamnesis dan alloanamnesis kepada pasien dan keluarga pasien.
- Keluhan UtamaBadan lemah
- Keluhan tambahanNafsu makan menurun, mual muntah,demam, nyeri ulu hati, sakit
perut, diare, demam, sakit kepala, pusing, lelah letih lesu, luka di bokong,
sakit pinggang, kencing tidak lancar.
- Riwayat Penyakit SekarangPasien perempuan usia 50 tahun, datang ke IGD RSUD Kardinah
dengan keluhan seluruh badan lemah sudah 2 minggu. Lemahnya seluruh
badan dirasakan sepanjang hari sehingga pasien hanya terbaring ditempat
tidur.
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
6/36
5
Keluhan lemah disertai dengan mual muntah, diare, demam yang
timbul sudah 2 hari dan sakit pinggang sudah 1 bulan. Pasien juga mengeluh
nafsu makan menurun, kemudian mulai timbul nyeri ulu hati, rasanya seperti
ditusuk-tusuk, nyeri tidak menjalar, nyeri makin bertambah berat ketika
makan makanan asam dan pedas. Setelah itu timbul pula keluhan mual dan
muntah. Muntah lebih dari 5x/hari, isi muntah berupa makanan dan cairan
yang dimakan dan diminum, muntah warna merah/hitam disangkal. Pasien
juga mengeluh diare sudah 2 hari, lebih kurang sudah 8 kali, sebanyak kira-
kira 1 gelas belimbing setiap buang air, feces cair, ampas sedikit, tidak
berlendir, dan tidak berdarah. Disertai nyeri perut, perut kembung, dan
demam. Nyeri perut seperti melilit, sepanjang hari, nyeri terutama saat ingin
BAB, nyeri tidak menjalar. Demam timbul makin lama suhu makin tinggi,
demam sepanjang hari, demam menggigil, mimisan disangkal, gusi berdarah
disangkal, batuk pilek disangkal, nyeri dan panas saat kencing disangkal,
kencing keruh dan kencing berdarah disangkal. Hanya saja kencing tidak
lancar sudah 1 bulan ini. Kencing tersendat-sendat, bila berubah posisi
kencing menjadi lancar, disertai dengan nyeri pinggang kiri hilang-timbul,
pasien mempunyai kebiasaan jarang minum air putih.
Setelah 1 hari dirawat di rumah sakit, keluhan mual-muntah, diare, dan
demam berkurang.
Semenjak lemas disertai lelah, letih lesu, pasien hanya tidur di kasur
dengan posisi berbaring terlentang. Pasien jarang merubah posisi tidurnya.
Setelah 19 hari berbaring terlentang di atas kasur, pada tanggal 27 Desember
2013 mulailah timbul lepuhan kulit di bokong, pecah, akhirnya menjadi luka,
makin lama luka makin luas, timbul darah dan nanah disertai rasa nyeri dan
panas pada daerah sekitar luka. Semenjak timbul luka, demam timbul lagi,
demam sepanjang hari, semakin hari suhu semakin tinggi.
Setelah diperiksa laboratorium darah rutin, dokter menyatakan bahwa
pasien menderita anemia dan dibutuhkan transfusi darah. Namun demam
menjadi kendala terhadap pasien untuk dilakukan transfusi.
Pada tanggal 30 Desember 2013, lengan, tangan, dan tungkai pasien
timbul bengkak. Pasien dan keluarga menyadari timbul bengkak pada pagi
hari saat ingin membasuh tubuh pasien. Bengkak bila ditekan, pasti berbekas,
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
7/36
6
kemudian kembali lagi ke keadaan semula. Kelopak mata bengkak disangkal,
perut membuncit disangkal, sesak nafas disangkal, mual-muntah disangkal.
Pada tanggal 5 Januari 2014 keadaan pasien semakin lemah. Pasien
sering tertidur sepanjang hari. Sadar bila dibangunkan, namun segera tertidur
lagi. Pasien enggan makan dan minum. Akhirnya pasien diperiksa
laboratorium untuk pemeriksaan elektrolit dan dipasang selang NGT untuk
membantu makan dan minumnya.
Pada tanggal 11 Desember 2013 timbul keluhan demam tinggi, diare
berulang, dan anggota gerak terasa lemah. Berlanjut dari demam sebelumnya,
namun pada hari itu demam lebih tinggi. BAB lebih dari 3 kali, sekali diare
banyaknya 1 gelas belimbing, feces cair, ampas sedikit, berlendir, tidak
berdarah, tidak berbau. Mual-muntah disangkal, nyeri perut disangkal. Setelah
diterapi, diare berkurang. Namun, keluhan demam tinggi dan anggota gerak
terasa lemas masih tetap ada hingga saat ini.
- Riwayat Penyakit Dahulu : Diabetes melitus sejak 2 tahun yll.- Riwayat Penyakit Keluarga : DM??- Riwayat Kebiasaan : sering makan cemilan manis, sedikit minum,
jarang berolahraga.
- Riwayat Pengobatan : Riwayat pengobatan DM tidak terkontrol.- Riawayat Operasi : -- Riwayat Alergi : -
RPD
Riwayat
DM 2tahun yll
IGD RSUD
KARDINAH
DM
dispepsia
GEA
febris
nefrolitihiasis
24-12-2013
DM
febris
nefrolithiasis
anemia
27-12-2013
DM
febris
anemia
nefrolithiasis
ulkus
dekubitus
30-12-2013
DM
febris
anemia
nefrolithiasis
ulkus
dekubitus
pitting eodem
di keempat
ekstremitas
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
8/36
7
III. PEMERIKSAAN KLINISKeadaan Umum
- Kesan sakit : Sakit berat- Kesan gizi : Gizi cukup- Kesadaran : Compos mentis, tidak kooperatifTanda Vital
- Suhu : 40C- Nadi : 120x/menit, volume cukup, irama teratur, equalitas kiri dan
kanan sama
- Tekanan darah : 100/70 mmHg- Pernafasan : 24x/menit, irama teratur, tipe pernafasan torakoabdominal,
kussmaul ().
TB : 158 cm
BB : 49 kg
BMI :
= 19.6kesan: gizi cukup
5 Januari 2014
DM
febris
anemia
nefrolithiasis
ulkus dekubitus
pitting eodem di keempat
ekstremitas
gangguan elektrolit
11 Januari 2014
DM
anemia
nefrolithiasis
ulkus dekubitus
pitting oedem
gangguan e;ektrolit
sepsis, GEA, tetraparese
13 Januari 2014
DM
anemia
nefrolithiasis
ulkus dekubitus
pitting oedem
gangguan e;ektrolit
sepsis, tetraparese
hipoalbuminemia
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
9/36
8
Pemeriksaan General
1. Kepala : NormocephaliRambut hitam, lurus, tidak mudah dicabut, distribusi merata,
alopecia (-), benjolan (-), NT (-)
2. Mata : Alis simetris, tidak mudah dicabutPalpebra superior dan inferior: oedem (-) dan benjolan (-)
Bulu mata tidak rontok, trichiasis (-)
Konjungtiva pucat +/+, hiperemis -/-, Sklera ikterik -/-
Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm
Refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+, Sekret -/-.
3. Hidung : NormalSeptum deviasi (-), konka eutrofi, mukosa hiperemis (-),
sekret (-), benjolan (-), nyeri tekan (-)
4. Telinga : Normotia , benjolan -/-, nyeri tarik -/-, nyeri tekan -/-Serumen +/+ , deafness -/-
5. Mulut : bibir pucat (+), sianosis (-), pecah (-), sariawan (-)Mukosa gusi hiperemis (-), gigi karies (-), lidah kotor
ditengah(-), tepi lidah hiperemis (-), tremor lidah (-)
Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1, hiperemis (-)
6. Leher : Trakea ditengah, deviasi (-)Kelenjar tiroid tidak teraba membesar, ikut bergerak saat
menelan
Pembesaran KGB (-),
JVP 5 2 mmH2O
7. Thorax : retraksi intercostal(-), atrofi m. Pectoralis(-),sela iga melebar (-), spider navy (-)
Paru ( Depan ) :
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris saat statis dan
dinamis
Simetris saat statis dan
dinamis
Palpasi Vocal fremitus sama Vocal fremitus sama
Perkusi Sonor pada lapang paru Sonor pada lapang paru
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
10/36
9
Auskultasi Suara dasar vesikuler (+)
Suara tambahan : rhonki (-),
wheezing (-)
Suara dasar vesikuler (+)
Suara tambahan : rhonki (-),
wheezing (-)
Paru ( Belakang )
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris saat statis dan
dinamis
Simetris saat statis dan
dinamis
Palpasi Vocal fremitus sama Vocal fremitus sama
Perkusi Sonor pada lapang paru Sonor pada lapang paru
Auskultasi Suara dasar vesikuler (+)
Suara tambahan : rhonki (-),
wheezing (-)
Suara dasar vesikuler (+)
Suara tambahan : rhonki (-),
wheezing (-)
Jantung :
Inspeksi : tidak tampak iktus cordis
Palpasi : teraba iktus cordis dengan diameter 1 cm kuat angkat (+),
thrill (-)
Perkusi : Batas kanan : ICS IV linea parasternalis kanan
Batas kiri : ICS V medial 2cm dari linea midcavicularis
sinistra
Batas atas : ICS II linea sternalis kiri
Batas pinggang : ICS, cembung
Kesan : Konfigurasi jantung dbn
Auskultasi : Suara dasar : S1S2 Reguler
Suara tambahan : murmur (-), gallop (-)
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
11/36
10
8. AbdomenInspeksi : datar, venektasi (-), caput medusa (-)
Auskultasi : bising usus (+) 3x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar lien tak teraba, ballottement (-),
undulasi (-)
Perkusi : timpani, arena troube timpani, pekak alih (-), pekak sisih (-)
9. Punggung :Inspeksi : simetris, tidak tampak kelainan tulang belakang, deformitas -,
tampak ulkus di daerah bokong ukuran diameter 10 cm, hiperemis,
pus (+), batas tegas dengan pinggiran nekrotik (+).
Palpasi : vokal fremitus sama di kedua lapangan paru, ulkus teraba
hangat, nyeri tekan ulkus (+).
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler di kedua lapangan paru.
10.Inguinal : pembesaran KGB (-), massa (-)
11.Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
12.Ekstremitas :Superior (kanan-kiri) Inferior (kanan-kiri)
Pitting Oedem +/+ +/+
Sianosis -/- -/-
Eritem -/- -/-
Hangat +/+ +/+
Jari tabuh -/- -/-
Refleks Fisiologis
Refleks bicep
Refleks tricep
Refleks patella
Refleks Achilles
+/+
+/+
+/+
+/+
+/+
+/+
+/+
+/+
Refleks Patologis
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
12/36
11
Babinsky
Chaddock
Openheim
Hoffman Tromer
Gordon
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
-/-
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
CBC + Diff
CBC
Lekosit 11,2 10^3/ul 4.09.0
Eritrosit 2,8 10^6/ul 4,25,4
Hemoglobin 9,0 g/dl 12.016.0
Hematokrit 23,5 % 3747
MCV 82,7 U 76 - 96
MCH 31,7 Pcg 2731
MCHC 38,3 g/dl 33,037,0
Trombosit 346 10^3/ul 150400
Diff
Netrofil 76,5 % 5070
Limfosit 15,6 % 2540
Monosit 7,9 % 28
Eosinofil 0 % 24
Basofil 0 % 01
Laju Endap Darah
LED 1 Jam 26 mm/jam 020
LED 2 Jam 71 mm/jam 035
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 268 mg/dl 70160
SGOT 15,8 U/L
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
13/36
12
PEMERIKSAAN LAB 28-12-2013
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Glukosa 2 jam PP 129 mg/dl < 160
Glukosa puasa 117 mg/dl 75115
Kolesterol Total 202 mg/dl 70220
Kolesterol HDL 24 mg/dl >65
Kolesterol LDL 149 mg/dl
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
14/36
13
Ureum 21 mg/dl 1050
Creatinine 0,53 mg/dl 0,61,2
Natrium 120,1 mmol/l 135148
Kalium 1,90 mmol/l 3,65,5
Klorida 83,6 mmol/l 95108
PEMERIKSAAN LAB 13-01-2013
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
CBC
Lekosit 14,3 10^3/ul 4.09.0
Eritrosit 1,8 10^6/ul 4.25.4
Hemoglobin 5,9 g/dl 12.016.0
Hematokrit 16,6 % 3747
MCV 92,7 U 7696
MCH 33 Pcg 2731
MCHC 35,5 g/dl 33.037.0
Trombosit 166 10^3/ul 150400
KIMIA KLINIK
Total protein 3,70 g/dl 6.308.60
Albumin2,57
g/dl 3.705.60
Globulin 1,13 g/dl 2.303.50
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
15/36
14
V. DAFTAR ABNORMALITAS1. Lemas2. Riwayat DM sudah 2 tahun3. Nyeri ulu hati4. mual-muntah5. Penurunan nafsu makan6. Demam7. BAB > 3 kali sudah 1 minggu,
feces cair.
8. Sakit pinggang, kencing tidaklancar
9. Lelah, letih, lesu10.Dada berdebar-debar11.Luka di bagian tubuh belakang12.Riwayat posisi terlentang dalam
waktu yang lama sudah 1
bulan.
13.Keadaan umum tampak sakitberat
14.Nadi 120x/menit15.RR 26x/menit
16.Suhu 39 suhu 41C17.Konjungtiva pucat18.Nyeri tekan epigastrum (+)19.Ulkus dekubitus di bagian tubuh
belakang (+)
20.GDS 255 mg/dl21.Hb 9 gr/dl; 7,6 gr/dl;5,9 gr/dl.22.Ht 23,5%; 20,8%.23.Eritrosit 2,8; 2,4; 2,5; 1,824.Leukosit 11.200 sel/mm3,11.000
sel/mm3, 14.200 sel/mm
3
25.neutrofil 76,5%, limfosit 15,6%,eosinofil 0.
26.LED 26 mm/jam27.Na 120,1; Kalium 1,90; Cl 83,6.28.Protein total 3,70; albumin 2,57;
globulin 1,3.
29.USG ginjal kiri: tampak batuukuran 0,5 cm, pelebaran
pelviokalises.
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
16/36
15
VI. RENCANA PEMECAHAN MASALAH1. DM
a. Assesment : tampak sakit berat, lemas, riwayat DM 2 sudah tahun,riwayat pengobatan DM tidak terkontrol, GDS : 255 gr/dl.
b. Initial plan : lab GDS, GDP, GDPP, HbA1C, pemeriksaan glukosaurin.
c. Terapi :- Obat : metformin 500 mg 3x1 tablet, injeksi insulin (humolin
R)
- Diet : rendah karbohidrat- Monitor : keadaan umum, TTV, PF (penglihatan, jantung, ginjal,
saraf), laboratorium darah (GDS, elektrolit), monitor urin (volume
urin, ureum, kreatinin), pemeriksaan foto thoraks, EKG,
- Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minumobat DM rutin, olahraga yang cukup dan teratur.
2. DISPEPSIAa. Assesment : nyeri ulu hati, mual-muntah, penurunan nafsu makan,
riwayat sakit maag (+).
b. Initial Plan : EGD.c. Terapi :
- Obat : Injeksi ondansetron 3x8 mg sebelum makanRanitidin tab 3x1
Antasida syrup 3xCI
-
Diet : kurangi makan makanan pedas, asam, kopi, teh.- Monitor : KU, TTV, PF abdomen nyeri tekan epigastrium.- Edukasi : efek samping obat DM yang menyebabkan mual
muntah makan sedikit-sedikit tapi sering, hindari makan pedas,
asam, kopi, teh.
3. OBSERVASI FEBRISa. Assesment : suhu 39Cb. Initial plan : laboratorium darah rutin, urin rutin, rontgen thorax
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
17/36
16
c. Terapi :- Obat :paracetamol 500 mg 3x1- Diet : diet tinggi protein.- Monitor : keadaan umum, TTV.- Edukasi : minum air putih yang cukup.
4. GEAa. Assesment : BAB > 3x/hari konsistensi cair sudah 1 minggu, lendir
(-), darah (-).
b. Initial plan : elektrolit, kultur fesesc. Terapi :
- Obat :New diatab, oralit, antibiotik cefotaxim- Diet : rendah lemak, minum air putih yang cukup.- Monitor : KU, TTV, mukosa mulut, kelembaban kulit.- Edukasi : minum air putih yang cukup.
5. NEFROLITHIASIS SINISTRAa. Assesment : sakit pinggang kiri, kencing tidak lancar, CVA kiri
(+), USG ginjal kiri tampak batu ukuran 0,5 cm.
b. Initial Plan : konsul urologi
6. ULKUS DEKUBITUSa. Assesment : luka di bokong (+), riwayat tidur posisi terlentang
yang sudah lama 1 bulan, pemeriksaan fisik tampak ulkus di bokong
ukuran diameter 10 cm, batas tegas, hiperemis, pus (+), nekrotik (+).
b. Initial plan : kultur lukac. Terapi :
- Obat : antibiotik spektrum luas cefotaxim, ganti verban setiaphari.
- Diet : tinggi protein- Monitor : keadaan umum, TTV, keadaan luka.- Edukasi :jaga hygiene, posisi tidur dirubah(tidur miring)
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
18/36
17
7. ANEMIAa. Assesment : lemah, letih, lesu, konjungtiva pucat +/+, Hb 9 gr/dl.b. Initial plan : MCV, MCH, MCHC, Fe, Ferritin serum, TIBC, SI.c. Terapi :
- Obat : transfusi PRC 1 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl- Diet : tinggi protein- Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb- Edukasi : makan yang cukup dan teratur
8. HIPOALBUMINEMIAa. Asssesment : albumin 2,57b. Initial plan : SGOT, SGPT, ureum, creatinin,c. Terapi :
- Obat : albumin- Diet : tinggi protein- Monitor : KU, TTV, lab darah albumin.- Edukasi : makan makanan tinggi protein ekstra putih telur
9. GANGGUAN ELEKTROLITa. Assesment : Lemas (+), OS lebih sering tidur, bila dibangunkan
sadar tetapi segera tertidur lagi. Natrium 120,1, Kalium 1,90, Cl 83,6.
b. Initial Plan : eksplorasi etiologi, cek ureum, creatininc. Terapi :
- Obat : infus KaEn3B- Diet : makanan tinggi garam, tinggi kalium seperti pisang,
susu.
- Monitor : KU, TTV, lab elektrolit- Edukasi : makan makanan yang mengandung tinggi elektrolit,
makan yang cukup dan teratur.
10.SEPSISa. Assesment : Suhu 40C, nadi 120x/menit, nafas 26x/menit, leukosit
14.800 sel/mm3
, ulkus dekubitus (+).
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
19/36
18
b. Initial plan : lab darah rutin, urin rutin, kerokan kulit untuk tesresistensi.
c. Terapi :- Obat : ceftriaxon injeksi 1 gram/hari- Diet : tinggi protein- Monitor : KU, TTV- Edukasi : konsumsi obat secara teratur
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
20/36
19
MONITOR
1. DIABTES MELITUS
25 Desember 2013
S :badan lemas (+), makan minum
O : KU: tampak lemah, TD 120/80 mmHg, Nadi 64x/menit, suhu 39,2C
RR 24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+.
Laboratorium darah: GDS 168
A : diabetes melitus, febris
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
:monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
26 Desember 2013S : badan lemas (+), makan minum
O : KU: tampak lemah, TD 140/90 mmHg, Nadi 96x/menit, suhu 39C
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 542
A : diabetes melitus, febris
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
27 Desember 2013S : badan lemas (+), makan minum
O : KU: tampak lemah, TD 100/60 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 57
A : diabetes melitus, hipoglikemia
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
Infus D40%
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
21/36
20
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
28 Desember 2013S : badan lemas (+), makan minum
O : KU: tampak lemah, TD 140/90 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 102
A : diabetes melitus
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
29 Desember 2013S :badan lemas (+), makan minum
O : KU: tampak lemah, TD 130/80 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 114
A : diabetes melitus
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
30 Desember 2013S : badan lemas (+), makan minum
O : KU: tampak lemah, TD 120/80 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 102
A : diabetes melitus
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
: monitoring KU, TTV, GDS
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
22/36
21
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
31 Desember 2013S : badan lemas (+), makan minum (+)
O : KU: tampak lemah, TD 120/80 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 139
A : diabetes melitus
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
1 Januari 2014S : badan lemas (+), makan minum (+)
O : KU: tampak lemah, TD 110/700 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 81
A : diabetes melitus
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
2-12 Januari 2014S : badan lemas (+), makan minum (+)
O : KU: tampak lemah, TD 110/700 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+.
Laboratorium darah: GDS terkontrol (
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
23/36
22
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
13 Januari 2014S : badan lemas (+), makan minum (+)
O : KU: tampak lemah, TD 100/60 mmHg, Nadi 76x/menit, suhu 38C,
RR 24x/menit. Kepala: konjungtiva pucat +/+. Laboratorium darah: GDS 300
A : diabetes melitus
P : obat: metformin tab 500 mg 3x1 a.c, insulin injeksi (humolin R)dosis
dinaikkan
: monitoring KU, TTV, GDS
Edukasi : kurangi makan makanan tinggi karbohidrat, minum obat DM rutin,
olahraga yang cukup dan teratur (3 4 kali seminggu selama 30 menit), efek
samping obat,penyulit dan resiko yang dapat timbul
2. DISPEPSIAMonitor tanggal 23 desember 201313 januari 2014
S : mual, muntah berisi makanan dan cairan, nyeri perut, nafsu makan berkurang
O : CM | 160/90 mmHg |120x/menit | 32x/menit |37 C
Kepala : KA +/+ , SI -/-
Leher : pembesaran KGB
Jantung : S1S2 reguler, M (-) , G (-)
Paru : SNV +/+ , rh -/- , wh -/-
Abdomen : supel, BU (+), NT (+) epigastrium, undulasi (+)
Ekstremitas : Oedem (-), hangat (+)
A : Dispepsia
P : Injeksi ondansetron 3x4 mg sebelum makan
Ranitidin tab 3x1
Antasida syrup 3xCI
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
24/36
23
Diet : kurangi makan makanan pedas, asam, kopi, teh, stres
Monitor : KU, TTV, PF abdomen nyeri tekan epigastrium.
Edukasi : makan sedikit-sedikit tapi sering, hindari makan pedas, asam,
kopi, teh, edukasi efek samping obat DM bisa menyebabkan
mual muntah
3. NEFROLITHIASIS SINISTRATanggal 23 Desember 201327 Desember 2013
S : nyeri pinggang kiri menjalar hingga bagian belakang, BAK sulit dan sedikit
O : CM | 160/90 mmHg |120x/menit | 32x/menit |37 C
Kepala : KAP +/+ , SI -/-
Leher : pembesaran KGB
Jantung : S1S2 reguler, M (-) , G (-)
Paru : SNV +/+ , rh -/- , wh -/-
Abdomen : supel, BU (+), NT (-), undulasi (+)
Ekstremitas : Oedem (-), hangat (+)
Regio Costovertebra : nyeri ketok -/+
A : Nefrolithiasis sinistra
P : konsul Sp.U
4. OBSERVASI FEBRIS 23 Desember 2013
S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 150/90mmHg, N 80x/menit, RR 20x/menit,
Suhu 39C
A : Obs. Febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukupMonitor: KU, TTV, lab darah rutin
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
25/36
24
Edukasi: istirahat yang cukup
24 Desember 2013S : demam
O : K.U. tampak sakit berat. TD 140/90mmHg, N 76x/menit, RR 16x/menit,
Suhu 37,8C. lab: leukosit 11.200sel/mm3, neutrofil 76,5%.
A : Obs. FebrisDD/ infeksi bakteri.
P : Obat: paracetamol 3x500 mg, Inj ceftriaxon 2x1 gr
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
25 Desember 2013S : demam (-)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 100/60mmHg, N 80x/menit, RR 16x/menit,
Suhu 37C
A : bebas demam hari pertama
P : Obat: -
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV
Edukasi: istirahat yang cukup
26 Desember 2013S : demam (-)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 120/70mmHg, N 80x/menit, RR 16x/menit,
Suhu 37,1C
A : bebas demam hari kedua
P : Obat: -
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV
Edukasi: istirahat yang cukup
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
26/36
25
27 Desember 2013S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 120/80mmHg, N 80x/menit, RR 20x/menit,
Suhu 39C
A : obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
28 Desember 2013S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 110/70mmHg, N 120x/menit, RR 20x/menit,
Suhu 39C
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
29 Desember 2013S : demam (+), suhu makin tinggi
O : K.U. tampak sakit berat. TD 120/80mmHg, N 128x/menit, RR 22x/menit,
Suhu 40C
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
30 Desember 2013S : demam
O : K.U. tampak sakit berat. TD 130/80mmHg, N 80x/menit, RR 18x/menit,
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
27/36
26
Suhu 37,9C. Lab: leukosit 11.000sel/mm3
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg, Inj ceftriaxon 2x1 gr
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
31 Desember 2013S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 130/80mmHg, N 80x/menit, RR 18x/menit,
Suhu 37,9C
A : Obs. febris
P : Obat: Paracetamol 3x500 mg, ceftriaxon 2x1 gr
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
01 Januari 2014S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 120/80mmHg, N 88x/menit, RR 18x/menit,
Suhu 38C
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg, ceftriaxon 2x1 gr
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
02 s/d 06 Januari 2014S : demam
O : K.U. tampak sakit berat. TD 100/70mmHg, N 80x/menit, RR 18x/menit,
Suhu 36,7C
A : bebas demam hari pertama
P : Obat: -
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
28/36
27
Diet: -
Monitor: KU, TTV
Edukasi: istirahat yang cukup
07 Januari 2014S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 100/70mmHg, N 100x/menit, RR 20x/menit,
Suhu 38C
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
08 Januari 2014S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 120/80mmHg, N 100x/menit, RR 20x/menit,
Suhu 38C
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirhat yang cukup
09 Januari 2014S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 110/70mmHg, N 96x/menit, RR 20x/menit,
Suhu 38C
A : Obs. febris
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin
Edukasi: istirahat yang cukup
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
29/36
28
10 Januari 2014S : demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD 120/80mmHg, N 124x/menit, RR 24x/menit,
Suhu 41C.
A : suspect sepsis
P : Obat: paracetamol 3x500 mg
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Monitor: KU, TTV, lab darah rutin, kerokan kulit untuk kultur
Edukasi: istirahat yang cukup, minum obat dengan teratur
5. SEPSIS 11 Januari 2014
S : Demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD: 120/70mmHg, 120x/menit, RR 26x/menit,
Suhu 41C, ulkus dekubitus (+). Lab: leukosit 14.800sel/mm3
A : Sepsis
P : Obat : paracetamol 3x500 mg, ceftriaxon injeksi 2x1 gram
Diet : tinggi protein, minum air putih yang cukup
Edukasi : konsumsi obat secara teratur
12 Januari 2014S : Demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD: 100/70mmHg, 120x/menit, RR 26x/menit,
Suhu 40C, ulkus dekubitus (+). Lab: leukosit 14.800sel/mm3
A : Sepsis
P : Obat: paracetamol 3x500 mg, ceftriaxon injeksi 2x1 gram
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Edukasi: konsumsi obat secara teratur
13 Januari 2014S : Demam (+)
O : K.U. tampak sakit berat. TD: 100/70mmHg, 120x/menit, RR 26x/menit,
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
30/36
29
Suhu 40C, ulkus dekubitus (+).
A : Sepsis
P : Obat: paracetamol 3x500 mg, ceftriaxon injeksi 2x1 gram
Diet: tinggi protein, minum air putih yang cukup
Edukasi: konsumsi obat secara teratur
6. ULKUS DEKUBITUSTanggal 23 Desember 201313 Januari 2014
S : keterbatasan gerak (+)
O : CM | 160/90 mmHg |120x/menit | 32x/menit |37 C
Kepala : konjungtiva pucat +/+ , SI -/-
Leher : pembesaran KGB
Jantung : S1S2 reguler, M (-) , G (-)
Paru : SNV +/+ , rh -/- , wh -/-
Abdomen : supel, BU (+), NT (-), undulasi (+)
Ekstremitas : Oedem (-), hangat (+)
Tulang belakang : pada bagian sacrum, terdapat ulkus dengan diameter 10
cm x 5 cm, warna kemerahan, nyeri (-)
A : Ulkus Dekubitus
P : penutupan luka, GV 1x/hr, injeksi ceftriaxon 2x1 gr, vit B kompleks 2x/hr
7. ANEMIA 25 Desember 2013
S : lemah, letih, lesu
O : KU: tampak lemah, TD 120/80 mmHg, Nadi 64x/menit, suhu 39,2C,
RR 24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+. Lab darah: Hb: 9 gr/dl
A : anemia
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
31/36
30
P :
Obat : transfusi PRC 1 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl
paracetamol 3 x 500 mg
Diet : tinggi protein
Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb post transfusi
Edukasi : makan yang cukup dan teratur, rencana pemberian transfusi
26 Desember 2013S : lemah, letih, lesu
O : keadaan umum: tampak lemah, TD 140/90 mmHg, Nadi 64x/menit,
suhu 39C, RR 24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+
A : anemia
P :
Obat : transfusi PRC 1 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl
paracetamol 3 x 500 mg
Diet : tinggi protein
Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb post transfusi
Edukasi : makan yang cukup dan teratur, rencana pemberian transfusi
27 Desember 2013S : lemah, letih, lesu
O : KU: tampak lemah, TD 100/60 mmHg, Nadi 64x/menit, suhu 39 C,
RR 24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+
A : anemia
P :
Obat : transfusi PRC 1 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl
paracetamol 3 x 500 mg
Diet : tinggi protein
Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb post transfusi
Edukasi : makan yang cukup dan teratur, rencana pemberian transfusi
31 Desember 2013S : lemah, letih, lesu
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
32/36
31
O : keadaan umum: tampak lemah, TD 120/80 mmHg, Nadi 64x/menit, suhu
38,5C, RR 24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+. Lab darah: Hb: 7,6 g/dl,
eritrosit 2,4, Hematokrit 20,8%
A : anemia
P :
Obat : transfusi PRC 2 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl
paracetamol 3 x 500 mg
Diet : tinggi protein
Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb post transfusi
Edukasi : makan yang cukup dan teratur, rencana pemberian transfusi
jika tidak ada demam
6 Januari 2014S : lemah, letih, lesu
O : KU: tampak lemah, TD 130/80 mmHg, Nadi 64x/menit, suhu 38,5C, RR
24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+. Lab darah: Hb: 7,9 g/dl, eritrosit 2,5,
Hematokrit 21,7
A : anemia
P :
Obat : transfusi PRC 2 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl
paracetamol 3 x 500 mg
Diet : tinggi protein
Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb post transfusi
Edukasi : makan yang cukup dan teratur, rencana pemberian transfusi
jika tidak demam
14 Januari 2014S : lemah, letih, lesu
O : KU: tampak lemah, TD 100/60 mmHg, Nadi 64x/menit, suhu 38 C,
RR 24x/menit. Kepala: Konjungtiva pucat +/+.
Lab darah: Hb: 5,9 g/dl, eritrosit 1,8, Hematokrit 16,6
A : anemia
P :
Obat : transfusi PRC 2 kolfsampai dengan Hb 10 gr/dl
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
33/36
32
paracetamol 3 x 500 mg
Diet : tinggi protein
Monitor : KU, TTV, PF konjungtiva palpebra, Hb post transfusi
Edukasi : makan yang cukup dan teratur, rencana pemberian transfusi
jika tidak demam
8. GANGGUAN ELEKTROLIT 05 Januari 2014
S : Lebih sering tidur, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur lagi.
Tidak mau makan dan minum.O : KU: tampak sakit berat. TD 120/80mmHg N 80x/menit RR18x/menit S 37C
A : Gangguan elektrolit
P : Obat: infus NaCl, pasang NGT
Diet: tinggi natrium, tinggi kalium, tinggi klorida.
Monitor: Lab: elektrolit darah
Edukasi: akan dipasang NGT untuk membantu makan dan minum pasien.
06 s/d 11 Januari 2014S : lebih sering tidur karena lemas, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera
tertidur lagi. Tidak mau makan dan minum.O : KU: tampak sakit berat. TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, RR 18x/menit,
Suhu 37C. Lab: Na 120,1; K 1,90; Cl 83,6.
A : hiponatremi, hipokalemi, hipochlorida
P : Obat: infus NaCl, terpasang NGT
Diet: makanan tinggi natrium, kalium, klorida
Monitor: Lab: elektrolit darah
Edukasi: makan makanan yang bergizi secara cukup dan teratur,
12 Januari 2014S : lemas berkurangO : KU: tampak sakit berat. TD 120/70mmHg, N 124x/menit, RR 24x/menit,
Suhu 41C.
A : hiponatremi, hipokalemi, hipochlorida
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
34/36
33
P : Obat: infus NaCl, pasang NGT
Diet: makanan tinggi Na, K, Cl. Susu dimasukkan lewat NGT.
Monitor: Lab: elektrolit darah
Edukasi: makan makanan yang bergizi secara cukup dan teratur.
13 Januari 2014S : lemas berkurang tapi pasien tetap sulit makanO : KU: tampak sakit berat. TD 100/70mmHg, N 124x/menit, RR 24x/menit,
Suhu 40C. Lab: Na, K, Cl dbn.A : -
P : Obat: infus NaCl, NGT tetap terpasang.
Diet: makanan tinggi natrium, kalium, klorida
Edukasi: makan makanan yang bergizi secara cukup dan teratur,
harus mulai latihan makan lewat mulut.
9. GEAMonitor tanggal 11-13 Januari 2014
S : BAB > 3x/hari konsistensi cair lendir (-) darah (-)
O : somnolen | 110/80 mmHg |80x/menit | 24x/menit |38C
Kepala : konjungtiva pucat +/+ , SI -/-
Leher : pembesaran KGB
Jantung : S1S2 reguler, M (-) , G (-)
Paru : SNV +/+ , rh -/- , wh -/-
Abdomen : supel, BU (+), NT (-), undulasi (+)
Ekstremitas : Oedem (+), hangat (+)
A : GEA
P : Obat :New diatab tab 2x2, oralit, injeksi cotrimoksazole 2x 960 mg
Diet : rendah lemak, minum air putih yang cukup.
Monitor : KU, TTV, mukosa mulut, kelembaban kulit.
Edukasi: minum air putih yang cukup.
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
35/36
34
10.HIPOALBUMINEMIA 13 Januari 2014
S : lemas, riw. anemia(+), belum dilakukan transfusi, intake makanan kurang.
O : KU: tampak sakit berat. TD: 120/80mmHg, N 126x/menit, RR 26x/menit,
S 40C. Lab: protein total 3,70; Albumin 2,57; globulin 1,13.
A : Hipoalbuminemia
P : Obat: transfusi albumin
Diet: ekstra putih telur, ikan gabus
Edukasi: akan dilakukan transfusi albumin bila suhu sudah normal
8/13/2019 Lapoan Kasus Diabetes Melitus Dengan Ulkus Dekubitus
36/36
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah ditegakkan diagnosa awal masuk RS, Ny. P usia 50 tahun menderita diabetes
melitus. Setelah dirawat dalam jangka waktu yang sangat lama, timbullah berbagai
komplikasi yang menyebabkan pasien jatuh pada tahap disability. Walau sudah diterapi
sebaik mungkin dalam 3 minggu ini, namun pasien belum menunjukkan perbaikan.
Demikian laporan kasus kelompok kami. Kritik dan saran kami harapkan untuk
perbaikan laporan kasus ini.
Hormat Kami,
Koass Interna