PENDAHULUAN Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau Congenital club foot merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang berupa: 1,4 - Talipes (kelainan pada kaki dimana kaki terputar, dari bahasa Latin: talus/ankle, pes/foot), - Equinus dari ankle dan subtalar dan - Varus (inversi dan adduksi dari fore foot, mid foot dan hind foot). Deformitas talipes diantaranya : - Talipes varus : inversi atau membengkok ke dalam - Talipes valgus : eversi atau membengkok ke luar - Talipes equinus : plantar fleksi dimana jari-jari lebih rendah daripada tumit - Talipes calcaneus : dorsofleksi dimana jari-jari lebih tinggi daripada tumit Congenital Talipes Equinovarus merupakan kelainan kongenital kaki yang paling penting karena mudah mendiagnosisnya tetapi sulit mengkoreksinya secara sempurna, meskipun dengan tindakan pembedahan. Derajat beratnya deformitas dapat ringan, sedang atau berat, tergantung fleksibilitas atau adanya resistensi terhadap koreksi. 1,2 Insiden CTEV sangat bervariasi pada setiap ras dan jenis kelamin, dari populasi umum adalah sebesar 1 : 1000 kelahiran hidup dimana anak laki-laki dua kali lebih sering 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau Congenital club foot merupakan
kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang berupa:1,4
- Talipes (kelainan pada kaki dimana kaki terputar, dari bahasa Latin: talus/ankle,
pes/foot),
- Equinus dari ankle dan subtalar dan
- Varus (inversi dan adduksi dari fore foot, mid foot dan hind foot).
Deformitas talipes diantaranya :
- Talipes varus : inversi atau membengkok ke dalam
- Talipes valgus : eversi atau membengkok ke luar
- Talipes equinus : plantar fleksi dimana jari-jari lebih rendah daripada tumit
- Talipes calcaneus : dorsofleksi dimana jari-jari lebih tinggi daripada tumit
Congenital Talipes Equinovarus merupakan kelainan kongenital kaki yang paling
penting karena mudah mendiagnosisnya tetapi sulit mengkoreksinya secara sempurna,
meskipun dengan tindakan pembedahan. Derajat beratnya deformitas dapat ringan,
sedang atau berat, tergantung fleksibilitas atau adanya resistensi terhadap koreksi.1,2
Insiden CTEV sangat bervariasi pada setiap ras dan jenis kelamin, dari populasi
umum adalah sebesar 1 : 1000 kelahiran hidup dimana anak laki-laki dua kali lebih
sering daripada anak perempuan. Dapat unilateral maupun bilateral, 50% kasus terjadi
pada bilateral.2
Penyebab CTEV belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa teori yaitu
berhubungan dengan faktor mekanik dalam uterus, defek muscular, defek primary germ
plasm, terhentinya perkembangan janin akibat iskemi pada sinus tarsal, pengaruh dari
agen-agen teratogen pada masa perkembangan kaki yang meningkat sebesar 10-25%
bila ada keluarga dengan kelainan tersebut.1,2,3
Diagnosa ditegakkan dengan tanda klinis dan pemeriksaan penunjang radiologi.1
Congenital Talipes Equinovarus harus dibedakan dengan postural clubfoot atau
posisional equinovarus yang disebabkan karena malposture intra uterin dimana kaki
dapat dikoreksi secara manual oleh pemeriksa dan mempunyai respon yang baik dan
cepat terhadap serial casting dan jarang kambuh kembali, sedangkan pada CTEV
bersifat rigid dan menimbulkan deformitas yang menetap bila tidak segera dikoreksi.
1
Penatalaksanaan Rehabilitasi Medik CTEV bertujuan untuk mencegah
terjadinya disabilitas sehingga penderita dapat melakukan aktifitas secara normal baik
ketika anak-anak maupun setelah tumbuh dewasa. Dilakukan minimal pada beberapa
hari setelah lahir, tiga minggu pertama merupakan golden period, meliputi terapi
konservatif mulai hari ke-3 dan 4 lahir, berupa passive stretching dan long leg plaster
pada posisi 900 fleksi lutut dan equinus pada pergelangan kaki selama 2 minggu secara
serial sampai 3 bulan dan dilanjutkan dengan pemakaian Denis-Browne Splint untuk
mempertahankan koreksi jangka panjang dan pengawasan sampai akhir pertumbuhan
anak.2,4 Denis-Browne Splint berupa metal bar dengan sol plat posisi eversi, abduksi,
dan eksternal rotasi. Tumit ditahan pada sepatu dengan adanya heel strap. Koreksi yang
salah dapat mengakibatkan Rocker bottomed foot yaitu bila forefoot equinus terkoreksi
tapi hindfoot tetap equinus ini terjadi bila serial casting tidak dilakukan bertahap
melainkan secara langsung. Bila hal ini terjadi maka perlu dilakukan simple post soft
tissue release. Akibat koreksi yang salah lainnya adalah Bean shaped foot, dimana
equinus terkoreksi tapi terjadi lateral rotasi dari hindfoot, penanganannya dilakukan
medial release dan calcaneocuboid fusion. Pada beberapa kasus seperti rigid clubfoot
bila terapi konservatif tidak berhasil dan usia anak masih kurang dari satu tahun (umur 3
– 9 bulan) atau sebelum anak berjalan, diperlukan tindakan pembedahan, berupa soft
tissue release / tendon transfer dan osteotomi.2,4
Tujuan dari Rehabilitasi Medik CTEV adalah mengurangi deformitas dengan
kriteria keberhasilannya adalah kaki dapat fungsional, bebas dari nyeri, mobilitas baik
dan tidak memerlukan sepatu koreksi. Untuk menghasilkan hasil koreksi yang maksimal
dibutuhkan kerja sama yang baik dengan orang tua penderita.
LAPORAN KASUS
Seorang bayi laki-laki JR, umur 3 hari dikonsulkan dari neonati dengan congenital
talipes equino varus dekstra.
Keluhan utama: pergelangan kaki kanan bengkok ke dalam sejak lahir
Anamnesis: (alloanamnesa dengan ibu penderita) pada tanggal 24 Juni 2011
2
Riwayat penyakit sekarang: pergelangan kaki kanan bengkok ke dalam dialami
penderita sejak lahir. Pergelangan kaki yang bengkok tersebut tidak disertai bengkak,
nyeri waktu dipegang, dan kemerahan dan dapat diluruskan seperti kaki sebelah kiri.
Pergerakan normal seperti kaki sebelah kiri. Ibu pasien merasa khawatir dengan kondisi
kaki anaknya ini
Riwayat Kehamilan (ANC): Selama hamil ibu penderita memeriksakan diri teratur di
dokter kandungan sebulan sekali sampai usia kandungan 8 bulan, selanjutnya seninggu
sekali pada usia kandungan 9 bulan. Selama hamil tidak pernah sakit, tidak pernah
minum obat-obat yang dibeli sendiri, kecuali vitamin yang didapat dari dokter
kadungan. Imunisasi TT sebanyak 2 kali. Anak pertama umur 6 tahun lahir secara
spontan dan anak kedua umur 3 tahun lahir secara sectio cesarea. Usia ibu saat hamil
penderita 33 tahun, TB: 160 cm, BB: 50 kg)
Riwayat Persalinan:
Persalinan dilakukan secara sectio cesarea di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou pada tanggal
21-6-2011, atas indikasi bekas sectio cesarea dan ketuban pecah dini 2 jam. Berat badan
lahir 3050 gram, panjang badan saat lahir 47 cm, Apgar score 7 – 9.
Family Tree:
6 thn 3 thn ctev
Riwayat Penyakit Keluarga:
Hanya penderita yang sakit seperti ini
Keadaan Sosial Ekonomi:
Penderita tinggal bersama orang tuanya, rumah permanen milik sendiri. WC jongkok di
dalam rumah, sumber air PAM, sumber listrik PLN. Ayah penderita umur 35 tahun
3
seorang karyawan swasta (di perusahaan farmasi), lulusan SMA. Ibu penderita umur 33
tahun, PNS, lulusan D3. Biaya persalinan ditanggung Jampersal. Biaya penderita
ditanggung pribadi karena merupakan anak ketiga.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: aktif (+), refleks (+), nadi 150 kali/menit, respirasi 40 kali/menit suhu badan 36,40C, BB: 3050 gr, PB: 47 cm
Kulit : sawo matang, kulit ikterik (-), turgor cukup, tonus normal.
Kepala : bentuk : bulat, simetris, lingkar kepala: 35 cm, ubun-ubun besar terbuka datar
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+ normal
Telinga : bentuk normal, mudah membalik
Hidung : bentuk normal, secret -/-
Mulut : bibir tidak sianosis
Leher : trakea ditengah, kaku kuduk tidak ada
Toraks : bentuk simetris,tidak ada tanda deformitas
jantung dan paru tidak ada kelainan
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, tali pusat terawat
Genitalia : laki-laki, testis +/+
Anggota gerak: akral hangat, oedem (-)
Ekstremitas superior: bentuk normal, gerakan aktif sama kuat sinistra dan dekstra
Ekstremitas inferior sinistra: bentuk normal, gerakan aktif
Status lokalis : Ekstremitas Inferior dekstra
Inspeksi:
- Bean shaped deformity (+)
- Torsi os tibia dekstra (+)
- Forefoot dan midfoot inversi dan adduksi (+)
4
- Sisi lateral kaki konveks, sisi medial konkaf, terdapat kerutan pada medial plantar kaki (+)
- Hindfoot equines (+), tumit tertarik ke atas dan inversi, kerutan yang dalam pada aspek posterior sendi ankle
Palpasi dan Gerakan:
- Kaki dapat dibuat posisi netral
- Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan hindfoot dapat dieversikan
- Otot betis tidak teregang
- Lingkar betis 5 cm di bawah patella: dekstra : 9,5 cm (atrofi), sinistra: 10 cm