Identitas Pasien Nama
: Ny. D Usia
: 37 tahun Status
: Menikah Alamat
: Cianjur No. RM
: 594xxx Ruangan
: Apel Tanggal MRS: 25 Februari 2014 Autoanamnesa Keluhan utama
: Sesak sejak 1 minggu SMRSRiwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 minggu yang lalu
SMRS. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktifitas. Saat dibawa
istirahat, kadang sesak membaik dan kadang tidak. Pasien juga
mengeluh jantung sering terasa berdebar-debar dan mudah lelah
terutama saat beraktifitas. Sehari-hari pasien juga merasa sering
keluar keringat dingin, dan badan terasa panas namun pasien
menyangkal ada demam. Mual dan muntah juga dirasakan pasien, muntah
bisa terjadi 2-3 kali sehari, berisi makanan. Muntah tidak ada
darah. Nyeri di ulu hati juga dirasakan, terutama ketika dimasukkan
makanan. Nafsu makan menurun. Pasien juga mengeluhkan adanya
benjolan di bagian leher kiri dan kanan. Benjolan muncul sejak 5
tahun yang lalu. Teraba lunak, dan tidak nyeri. Pasien mengaku
badan menjadi kurus, dan celana menjadi longgar dalam sebulan ini.
BAB dan BAK normal tidak ada keluhan. Riwayat penyakit dahulu : 5
tahun yang lalu Pasien didiagnosa sakit tiroid oleh dokter. 5 tahun
yang lalu. Pasien mengaku saat itu tekanan darah mencapai 220 mmHg
dan sudah diberi obat. Setelah 9 bulan kemudian pasien tidak pernah
kontrol rutin lagi setelah tidak ada keluhan. 2 tahun yang lalu
Pasien hamil anak pertama, dan mengaku tidak ada keluhan seperti
ini.
6 bulan yang lalu Pasien hamil anak kedua, dan selama kehamilan
tidak ada keluhan seperti ini Selama hamil pasien tidak pernah
mengalami sakit apapun dan rajin kontrol ke posyandu untuk
memeriksakan kehamilannya setiap bulan.
Penyakit hipertensi disangkal oleh pasien. Penyakit diabetes
melitus disangkal. Penyakit jantung disangkal. Penyakit asma juga
disangkal. Riwayat penyakit keluarga Pasien menyangkal di keluarga
ada yang pernah atau sedang mengalami sakit seperti pasien saat
ini, dan pasien menyangkal di keluarga ada yang menderita penyakit
seperti ini. Riwayat psikososial : Pasien tidak merokok, meminum
minuman beralkohol, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan maupun
jamu.
Riwayat menstruasi:
Pasien mengaku mengalami siklus haid yang tidak teratur, 1xdalam
2 bulan. Sebelum didiagnosa hipertiroid, pasien mengaku tidak
mengalami menstruasi selama 9 bulan.
Riwayat persalinan:
Anak I: BBL: 2000 gram, cukup bulan (partus spontan)
Anak II: BBL: 2100 gram, cukup bulan (partus spontan) Riwayat
obat-obatan :Pasien dahulu rutin mengkonsumsi obat PTU dan
propanolol namun pasien lupa dosisnya. Setelah habis, pasien tidak
kontrol lagi ke dokter. Riwayat alergi :Pasien menyangkal mempunyai
alergi cuaca, obat-obatan maupun makanan.Pemeriksaan Fisik Keadaan
umum: Sakit sedang Kesadaran
: Composmentis Tanda vital
:
- Tekanan darah: 130/80 mmHg
- Nadi
: 88 x/menit, reguler, pulsasi kuat, isi cukup
- Heart rate
: 104x/menit, irreguler
- Nafas
: 26 x/menit, reguler
- Suhu
: 36,2o CStatus Generalis Kepala : Normocephal, rambut hitam
tidak rontok, distribusi merata.Mata : Alis mata madarosis (-),
bulu mata rontok (-), konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik
(-)/(-), refleks pupil (+), d= 2mm, isokor kanan-kiri, eksoptalmus
(+) Kulit : Ikterik (-), eritem (-), skar (-) Hidung : Napas cuping
hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-),
darah (-) Telinga : Normotia, sekret (-), darah (-)Mulut :
Sianosis (+), mukosa kering (+), lidah kotor (-), stomatitis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (+/+) diameter 2-3
cm, konsistensi lunak, tidak terfiksir, tidak berbenjol-benjol,
tidak nyeri . bruit (-)
Jugular venous pressure tidak meningkat. Thoraks Cor Inspeksi
(Ictus cordis tampak
Palpasi ( Ictus cordis teraba pada linea axilaris anterior
sinistra ICS VI .
Perkusi ( Batas kiri jantung pada linea axilaris anterior
sinistra ICS VI. Batas kanan jantung pada linea parasternal dextra
ICS IV. Batas atas jantung pada ICS II. Batas bawah jantung pada
ICS VI
Auskultasi ( Frekuensi 104x / menit. BJ 1 dan BJ 2
irreguler. Murmur (-), Gallop (-).
Pemeriksaan Fisik Paru-paru Inspeksi : Normochest, pergerakan
dinding dada
simetris, retraksi dinding dada (-),
spider nevi (-)Palpasi: Vokal fremitus simetris kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada semua lapang paru, batas
paru-hepar setinggi ICS 5 linea
midclavicularis dextra. Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi
(-/-), wheezing(-/-) Abdomen Inspeksi: Supel, skar (-), caput
medusa (-), spider nevi (-)Auskultasi: Bising usus (+)
normal.Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali (-)
splenomegali (-), ballotement (-) Perkusi: Timpani pada 4
kuadran abdomen Ekstremitas: Atas Bawah Akral : Hangat Hangat
Pitting edema : (-/-) (-/-)
Tremor
: (+/+)
(-/-)
Skar
: (-/-) (-/-) Sianosis
: (-/-)
(-/-) RCT < 2 detik: (+) (+) Pemeriksaan Penunjang
Assesment 1. Decompensatio cordisDari anamnesis didapatkan:Sesak
tidak dipengaruhi oleh aktifitas. Saat dibawa istirahat, kadang
sesak membaik dan kadang tidak. Gagal jantung adalah sindrom
klinis, ditandai oleh sesak nafas dan fatik (saat latihan atau
istirahat) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi
jantung. Gagal Jantung Sistolik & Diastolik
Low Output & High Output Heart Failure
Gagal Jantung Akut Dan Kronik
Gagal Jantung Kiri (LVH) Dan Gagal Jantung Kanan (RVH)
A. Diagnosis
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal
jantung kongestif.Kriteria Major
Paroksismal nokturnal dispnea
Distensi vena leher
Ronki pare
Kardiomegali
Edema pare akut
Gallop S3
Peninggian tekanan vena jugularis
Refluks hepatojugularKriteria Minor
Edema ekstremitas
Batuk malam hari
Dispnea d'effort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 daRI ormal
Takikardia(>1 20/menit)
Major atau minor
Penurunan BB >4.5 kg dalam 5 hari pengobatan
Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal ada 1 kriteria major
dan 2 kriteria minorClass I. No limitation: ordinary physical
exercise does not
cause undue fatigue, dyspnoea or palpitation.Class II. Slight
limitation of physical activity: comfortable at rest
but ordinary activity results fatigue, palpitation or
dyspnoea.Class III. Marked limitation of physical activity:
comfortable at
rest but less than ordinary activity results in symptoms.Class
IV. Unable to carry out any physical activity without
discomfort: symptoms of heart failure are present even
at rest with increased discomfort with any physical
activity.Penatalaksanaan
Planning:
Foto rontgen thoraks
Propanolol 10 mg 2x1
Furosemid 3x40 mg
2. Hipertiroidisme
Dari anamnesis didapatkan:
Pasien mengeluh jantung sering terasa berdebar-debar. pasien
juga merasa sering keluar keringat dingin, dan badan terasa
panas.
Riwayat menstruasi:
Pasien mengaku mengalami siklus haid yang tidak teratur, 1xdalam
2 bulan. Sebelum didiagnosa hipertiroid, pasien mengaku tidak
mengalami menstruasi selama 9 bulan.PF:
Mata: eksoptalmus (+)Leher: pembesaran tiroid (+/+) diameter 2-3
cm, konsistensi lunak, tidak terfiksir, tidak berbenjol-benjol,
tidak nyeri
Nilai: 30 :hipertiroid
Penyebab terbanyak adalah struma difus toxic (Grave disease).
Etiologinya belum diketahui, kelebihan produksi T3 dan T4 diduga
karena IgG autoantibodi berikatan dengan reseptor tirotropin pada
kelenjar tiroid. Penyebab terbanyak kedua hipertiroid adalah struma
nodosa toxic, suatu keadaan di mana daerah yang terlokalisisr pada
kelenjar dan otonomi. Lebih sering mengenai 4-8 kali pada perempuan
dibanding pria.
Gejala:
Kelelahan, hiperaktif, insomnia, kepanasan, palpitasi, sesak
napas, nafsu makan, meningkat, berat badan turun, nokturia, diare,
oligomenorrhoea, kelemahan otot, tremor, emosi labil, denyut
jantung meningkat, hipertensi sistolik, hipertermia, kulit lembab
dan hangat, ptosis, dan reflex halus. Serum T4 meningkat, dan serum
TSH rendah.Penyebab
Hipertiroidisme primerTirotoksikosis tanpa
hipertiroidismeHipertiroidisme sekunder
Grave disease
Struma multinodul toksik
Adenoma toksik
Obat: yodium berlebih, litium
Ca tiroid
Struma ovarii
Mutasi TSH-r3 Gs
Hormon tiroid berlebih (tirotoksikosis faktisia)
Tiroiditis subakut (viral atau De Quervain)
Silent thyroiditis
Destruksi kelenjar: amiodaron, I-131, radiasi, adenoma, infark
TSH secreting tumor chGH secreting tumor
Tirotoksikosis gestasi (trimester pertama)
Resistensi hormon tiroid
Manifestasi klinis kardiovaskular:Efek langsung hormon
tiroidEfek seperti adrenergik beta
Denyut jantung saat istirahat > 90x/menit (90 %)
Palpitasi (85%)
Fibrilasi atrial (10%)
Edema pedis (30%)
Peningkatan konsumsi O2 (metab.basal)Penurunan BB
Miopati otot skeletal
Peningkatan bone turnover (osteoporosis atau hiperkalsemia)
Kulit pucat
Rambut halus dan rapuh
Kuku keras dan rapuh
Oligomenorrhoea atau amenorrhea
Diare/sering BAB
Denyut jantung saat istirahat > 90x/menit (90%)
Palpitasi (85%)Dyspnea deffort (80%)
Peningkatan tekanan nadi (hipertensi sistolik)
Impuls apikal aktifSuara jantung kesatu keras dan komponen suara
jantung kedua
Murmur midsistolik, biasanya di basal.
Suara jantung ketiga (kadang-kadang)
Means-Lerman scractch (jarang)
Tremor
Reflex halus
Perspirasi meningkat
Intoleransi panas.
Insomnia
Anxietas
Lid lag
Diagnosis
Untuk fungsi tiroid diperiksa kadar hormon beredar TT4 , TT3
(T~total) (dalam keadaan tertentu sebaiknya fT4 dan fT3) dan TSH,
ekskresi yodium urin, kadar tiroglobulin, uji tangkap I131 ,
sintigrafi dan kadang dibutuhkan pula fine needle aspiration
biopsy, antibodi tiroid, (ATPO-ab, Atg-Ab), TSI. Tidak semua
diperlukan.
Untuk fase awal penentuan diagnosis, perlu T4 (T3) dan TSH,
namun pada pemantauan cukup diperiksa T4 saja, sebab sering TSH
tetap tersupresi padahal keadaan membaik. Hal ini karena supresi
terlalu lama pada sel tirotrop oleh hormon tiroid sehingga lambat
pulih (lazy pituitary).
Perbedaan gejala dan tanda pada usia lanjut dan usia muda antara
lain: a.) berat badan menurun mencolok (usia muda 20 % justru
naik); b.) Nafsu makan menurun, mual, muntah, dan sakit perut; c.)
fibrilasi atrium, payah jantung, blok jantung sering merupakan
gejala awal dari occult hyperthyroidism, takiaritmia; d.) lebih
jarang dijumpai takikardi (40 %); e.) eye signs tidak nyata atau
tidak ada; f.) bukannya gelisah justru apatis (memberi gambaran
masked hyperthyroidism dan aphathetic form).
Sistem Gejala dan tanda Sistem Gejala dan tanda
Umum
GI
Muskular
Genitourinaria
Kulit Tidak tahan hawa panas, hiperkinesis, capek, BB turun,
tumbuh cepat, toleransi obat, youth-fullness.
Hiperdefekasi, lapar, makan banyak, haus, muntah, disfagia,
splenomegali
Rasa lemah
Oligomenorea, amenorea. Libido turun, infertil, ginekomasti
Rambut rontok, berkeringat, kulit basah, silky hair, dan
onikolisisPsikis dan saraf
Jantung
Darah dan limfatik
Skelet Labil, iritabel, tremor psikosis, nervositas, paralisis
periodik dispneu, hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantung
Limfositosis, anemia, splenomegali, leher membesar
Osteoporosis, epifisis cepat menutup dan nyeri tulang
Spesifik untuk Grave disease ditambah dengan:
Ophtalmopati (50%) edema pretibial, kemosis, proptosis,
diplopia, visus menurun, ulkus kornea
Dermopati (0,5-4 %)
Akropaki (1%)TerapiKelompok obatEfek Indikasi
Obat anti tiroid
Propiltiourasil (PTU)
Metimazol (MMI)
Karbimazol
Antagonis adrenergik-
-adrenergic antagonis
propanolol
metoprolol
atenolol
nadolol
Bahan mengandung Iodine
Kalium iodida
Solusi lugol
Natrium ipodat
Asam iopanoat
Obat lainnya
Kalium perklorat
Litium karbonat
glukokortikoid
Menghambat sintesis hormon tiroid dan berefek imunosupresif (PTU
juga menghambat konversi T4 -> T3
Mengurangi dampak hormon tiroid pada jaringan
Menghambat keluarnya T4 dan T3
Menghambat T4 dan T3 serta produksi T3 ekstratiroidal
Menghambat transpor yodium, sintesis dan keluarnya hormon
Memperbaiki efek hormon di jaringan dan sifat
imunologisPengobatan lini pertama pada graves. Obat jangka pendek
prabedah/pra-RAI
Obat tambahan, kadang sebagai obat tunggal pada tiroiditis
Persiapan tiroidektomi. Pada krisis tiroid, bukan untuk
penggunaan rutin
Bukan indikasi rutin
Pada subakut tiroiditis berat, dan krisis tiroid..
Planning:
Cek T4 dan TSH PTU 100 mg 4x1
3. Atrial fibrilasiManifestasi kardiovaskuler pada
hipertiroidisme ditemukan fibrilasi atrial (10%)
PF: - Nadi
: 88 x/menit, reguler, pulsasi kuat, isi cukup
- Heart rate
: 104x/menit, irreguler pulsus defisit (+)
Klasifikasi Vaughan Williams kerja obat antiaritmiaTipe I A
Disopiramid
Prokainamid
Kuinidin
Tipe IB
Lidokain
Meksiletin
Tipe IC
Flekainid
Moricizin
Propafenon
Tipe II
Penyekat beta (eg. Propanolol)Tipe III
Amiodaron
Bretilium
Dofetilid
Ibutilid
Sotalol
Tipe IV
Antagonis kalsium (verapamil,diltiazem)
Planning:
Propanolol 2x10 mg
Diagnosa kerja:
Thyrotoxic heart disease decompensatio cordis Fc III-IV
Diagnosa banding:
Peripartum cardiomyopathy
Daftar Pustaka Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI .Jakarta :
2006.
Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine. Patofisiologi-Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit Edisi 6. EGC : Jakarta. 2003
http://m.circ.ahajournals.org